ANALISIS FUNGSI PENGASUHAN DAN INTERAKSI DALAM KELUARGA TERHADAP KUALITAS PERKAWINAN DAN KONDISI ANAK PADA KELUARGA TENAGA KERJA WANITA (TKW) (Kasus Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi)
SHELY SEPTIANA SETIONINGSIH
DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
ABSTRACT SHELY SEPTIANA SETIONINGSIH. Analysis of Parental Fungtion and Family’s Interaction to Marrital Quality and Child’s Conditions at Family of Migran Woman Workers. Family of Migran Woman Workers are faced disorganitation with condition that family members, especially children are separated from their mother. The separateness has consequences in changing family structure dan function of parenting. Moter have an important role in children change as main bread winner. The aim of this study was to analyze the determinant factors of marriage quality and children conditions (social competence, stress, and achievement at school) at family of Migran Woman Worker. The study was conducted at Cikahuripan, Cisolok, and Cikelat Village, Sukabumi, West Java Province in Mei 2009. The study implemented cross sectional study and retrospective study as a study design. The sample of family were chosen purposively from the chosen location. The total sample was 47 family of migrant woman workers who have school age’s child. The study used descriptive and inferensia (Corelation Rank Spearman, Independent sample t-test, and Multivariate regression) analysis that obtain from primary data (questionnaire), in-depth interview, and secondary data. The results found out that average of family income when wife as migrant woman worker were three times as many as before wife became migrant woman worker. However, more than half of children have medium stress category and low achievement at school. Three-fourth of sampeles have high marriage quality The interactions between father and child and interaction between husband and wife have positive affects to marriage quality. The length of the wife as migrant has negative affects to child’s conditions (social competence, stress, and achievement at school). However, income has significant and positive effect on the conditions of child, especially achievement because income family could afford to give facilities for study. Key words: Parenting, Family’s Interaction, Marrital Quality, Child’s Condition, Migran Woman Workers
RINGKASAN SHELY SEPTIANA SETIONINGSIH. Analisis Fungsi Pengasuhan dan Interaksi dalam Keluarga terhadap Kualitas Perkawinan dan Kondisi Anak pada Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) (Dibawah bimbingan HERIEN PUSPITAWATI). Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fungsi pengasuhan dan interaksi dalam keluarga terhadap kualitas perkawinan dan kondisi anak pada keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW). Adapun tujuan khususnya adalah: (1) Mengetahui karakteristik keluarga TKW; (2) Mengidentifikasi dukungan sosial, fungsi pengasuhan, interaksi dalam keluarga, kualitas perkawinan, dan kondisi anak; (3) Menganalisis perbedaan pengasuhan yang dilakukan ibu sebelum menjadi TKW, pengasuhan pengganti ibu saat ini, dan pengasuhan ayah saat ini; (4) Menganalisis perbedaan interaksi antara ibu dan anak dengan interaksi antara ayah dan anak; (5) Menganalisis hubungan antara karakterisik keluarga TKW, dukungan sosial, fungsi pengasuhan, interaksi dalam keluarga, kualitas perkawinan, dan kondisi anak; dan (6) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas perkawinan dan kondisi anak pada keluarga TKW. Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional study dan retrospective study dengan metode survei. Penelitian dilakukan di tiga desa yaitu Desa Cikahuripan, Cisolok, dan Cikelat, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purpossive) dengan pertimbangan Kecamatan Cisolok merupakan Kecamatan yang memiliki jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sepuluh terbanyak di Kabupaten Sukabumi. Penelitian secara keseluruhan dilakukan selama sembilan bulan, yaitu mulai bulan April 2009 sampai Januari 2010. Contoh penelitian ini adalah keluarga TKW yang istrinya sedang atau sudah pulang dari luar negeri (maksimal 3 bulan), istri pernah berangkat keluar negeri minimal 6 bulan, dan memiliki anak yang duduk di bangku sekolah dasar. Penarikan contoh menggunakan metode purposive sampling dengan teknik snowball. Jumlah contoh adalah 47 keluarga TKW. Responden penelitian adalah suami. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan bantuan kuesioner yang relevan dan melalui indepth interview untuk memperoleh informasi lebih mendalam. Data sekunder dikumpulkan dari Kantor Disnakertrans, BPS, Kantor Desa, Sekolah Dasar di Kecamatan Cisolok, dan instansi terkait di Kabupaten Sukabumi. Data yang terkumpul kemudian diolah secara deskriptif dan inferensia (uji korelasi Spearman, uji regresi linear berganda, uji beda Independent Sample T-test) dengan menggunakan program komputer Mocrosoft Excel dan SPSS 13.00 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (74.47%) suami dan hampir seluruh (97.87%) istri termasuk dalam usia dewasa awal, sedangkan sebagian besar (85.11%) anak termasuk dalam masa kanak-kanak akhir yang terdiri dari laki-laki (59.57%) dan perempuan (40.43%). Lebih dari separuh (51.06%) keluarga contoh merupakan keluarga kecil. Persentase terbesar suami (51.06%) dan istri (85.11%) memiliki pendidikan tamat sekolah dasar. Persentase terbesar (29.79%) suami bekerja sebagai nelayan, sedangkan persentase terbesar (85.11%) istri bekerja sebagai ibu rumah tangga sebelum menjadi TKW. Ratarata pendapatan per bulan keluarga sebelum istri menjadi TKW sebesar Rp 1 138 723,00, sedangkan saat istri menjadi TKW rata-rata pendapatan perbulan
meningkat hampir tiga kali lipat menjadi Rp 3 247 670,00. Setelah menjadi TKW, aset keluarga contoh rata-rata mengalami kenaikan sebanyak 17.30 persen. Negara tujuan terbesar (61.70%) TKW adalah Arab Saudi dengan ratarata gaji per bulan sebesar Rp 1 800 000,00. Lama TKW bekerja di luar negeri berkisar antara 7 bulan sampai 10 Tahun dengan rata-rata 44.81 bulan. Hal yang memotivasi istri untuk menjadi TKW adalah agar anak dapat melanjutkan sekolah, memenuhi kebutuhan keluarga, merubah status sosial ekonomi keluarga, membangun rumah, dan menjadi perempuan mandiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh (55.32%) keluarga mendapat dukungan sosial yang tergolong kategori sedang. Sebelum ibu menjadi TKW, pengasuhan anak dilakukan oleh ibu. Setelah ibu menjadi TKW, sebanyak 25.53 persen ayah melakukan pengasuhan tanpa bantuan dari keluarga luas atau lainnya, 48.94 persen ayah melakukan pengasuhan dengan bantuan keluarga luas atau lainnya, dan 25.53 persen pengasuhan dilakukan keluarga luas. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar (78.72%) pengasuhan dimensi kehangatan yang dilakukan ibu sebelum menjadi TKW termasuk dalam kategori tinggi. Hasil yang sama dilakukan oleh pengganti ibu dan ayah, dengan kondisi bahwa sebagian besar (74.43%) pengganti ibu dan sebagian besar (80.85%) ayah menerapkan pengasuhan dimensi kehangatan dalam kategori tinggi. Berdasarkan uji beda Independent Sampel T-test diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pengasuhan dimensi penerimaan dan pengasuhan dimensi penolakan yang dilakukan ibu, pengganti ibu, dan ayah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh (59.57%) keluarga TKW memiliki interaksi antara ibu dan anak dengan kategori sedang. Lebih dari separuh (53.19%) keluarga TKW memiliki interaksi ayah dan anak yang tergolong kategori tinggi. Hampir tiga perempat (70.21%) keluarga TKW melakukan interaksi suami dan istri dalam kategori tinggi. Hasil uji beda Independent Sampel T-test menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara komunikasi ibu dan anak (rata-rata=1.817) dengan komunikasi ayah dan anak (rata-rata=2.347). Hal serupa juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara bonding ibu dan anak (rata-rata=1.934) dengan bonding ayah dan anak (rata-rata=2.328). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas perkawinan keluarga contoh termasuk dalam kategori tinggi (78.72%). Hal serupa juga ditunjukkan untuk kebahagiaan perkawinan (65.96%) dan kepuasan perkawinan (65.69%). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan nyata dan positif antara kualitas perkawinan dengan dukungan sosial, pengasuhan penerimaan pengasuh (ibu, pengganti ibu, ayah), dan interaksi dalam keluarga (bonding ibu anak, interaksi ayah dan anak, frekuensi komunikasi ayah dan anak, dan interaksi suami dan istri). Faktor yang berpengaruh positif terhadap kualitas perkawinan adalah interaksi anak ayah dan interaksi suami istri, sedangkan yang berpengaruh negatif adalah jenis kelamin anak. Hampir dua pertiga (63.83%) anak memiliki keterampilan sosial kategori tinggi. Sebanyak 34.04 persen anak memiliki stres yang tinggi, 27.66 persen memiliki stres sedang, dan selebihnya memiliki stres rendah. Lebih dari separuh anak memiliki prestasi yang mengumpul pada satu kategori yaitu kategori hanya cukup baik. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan nyata dan negatif antara interaksi ayah anak dan interaksi suami istri serta kualitas perkawinan dengan kondisi anak (keterampilan sosial, stres, prestasi akademik). Faktor yang berpengaruh positif terhadap kondisi anak (keterampilan sosial, stres, prestasi akademik) adalah pendapatan keluarga, sedangkan yang
berpengaruh negatif adalah lama ibu menjadi TKW dan interaksi ayah anak serta interaksi suami istri. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan informasi bahwa kepergian TKW selain memberi dampak positif terhadap penambahan pendapatan keluarga, juga memberi dampak negatif terhadap kualitas perkawinan dan kondisi anak. Dengan demikian, sebaiknya pemerintah melakukan konseling secara berkelanjutan untuk memastikan anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara optimal dan sebaiknya pemerintah bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau Organisasi Wanita lainnya untuk merubah pola pikir bahwa menjadi TKW bukan merupakan jalan terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, terutama berkaitan dengan pembentukan Sumberdaya Manusia (SDM) anak. Keterbatasan penelitian ini yaitu pemilihan contoh secara purposive dan semua variabel dijawab berdasarkan perceived (yang dirasakan) ayah, sehingga penelitian ini tidak bisa mengeneralisasi hasil pembahasan. Selain itu, perlu adanya penelitian lanjutan dengan responden anak untuk mengukur kondisi anak dan responden TKW untuk mengukur kualitas perkawinan.
ANALISIS FUNGSI PENGASUHAN DAN INTERAKSI DALAM KELUARGA TERHADAP KUALITAS PERKAWINAN DAN KONDISI ANAK PADA KELUARGA TENAGA KERJA WANITA (TKW) (Kasus di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi)
SHELY SEPTIANA SETIONINGSIH
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Keluarga dan Konsumen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen
DEPERTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
Judul
Nama
: Analisis Fungsi Pengasuhan dan Interaksi dalam Keluarga terhadap Kualitas Perkawinan dan Kondisi Anak pada Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) (Kasus di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi) : Shely Septiana Setioningsih
NRP
: I24050235
Disetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc NIP. 19621110 198603 2 001
Diketahui, Ketua Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen
Dr.Ir. Hartoyo, M.Sc. NIP. 19630714 198703 1 002
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Banjarnegara pada Tanggal 27 September 1987. Penulis merupakan anak ke 4 dari 4 bersaudara keluarga Bapak Ahwan Setiawan dan Ibu Riyadiningsih. Pendidikan SD penulis ditempuh dari Tahun 1993 hingga 1999 di SDN 1 Kalibening. Penulis melanjutkan pendidikan tingkat pertama di SLTP N 1 Kalibening dari Tahun 1999 hingga 2002, dan setelah itu penulis melanjutkan di SMAN 1 Banjarnegara dan lulus pada Tahun 2005. Pada Tahun yang sama, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI), dengan Mayor Ilmu Keluarga dan Konsumen dan Minor Gizi Masyarakat. Selama menempuh pendidikan di IPB, penulis aktif dalam organisasi kemahasiswaan, yaitu Himpunan Mahasiswa Ilmu Keluarga dan Konsumen (HIMAIKO) sebagai anggota Divisi Hubungan Masyarakat dan Alumni (2007-2009) dan anggota Unit Kegiatan Manusia (UKM) Lingkungan Seni Sunda (LISES) Gentra Kaheman IPB sebagai salah satu anggota tim tari (2006-sekarang). Selain itu, penulis juga aktif mengikuti beberapa kepanitiaan. Penulis berkesempatan untuk mengikuti beberapa perlombaan karya tulis. Penulis lolos dalam seleksi pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang Penelitian dan Artikel Ilmiah yang didanai oleh DIKTI pada Tahun 2007 dan 2009. Pada Tahun 2009, penulis terpilih sebagai salah satu tim pembawa Misi Kebudayaan Indonesia 2009 ke Malaysia. Selama menjadi mahasiswa, penulis juga berkesempatan untuk memperoleh beasiswa Supersemar (2007-2008) dan BP- Migas (2008-2009).
PRAKATA Segala Puji dan Syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kesabaran, pengetahuan, dan kenikmatan kepada penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Fungsi Pengasuhan dan Interaksi dalam Keluarga terhadap Kualitas Perkawinan dan Kondisi Anak pada Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) (Kasus di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi)”. Satu hal yang penulis sadari bahwa penulisan dan penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan moril dan materiil berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis hendak menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang tulus kepada: 1. Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc, M.Sc, selaku pembimbing utama yang telah mengarahkan dan memberi masukan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. 2. Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MSFA selaku dosen pemandu seminar hasil penelitian, Ir Melly Latifah, M.Si dan Tin Herawati, SP, M.Si selaku penguji utama yang telah memberikan koreksi, saran, dan masukan dalam rangka perbaikan skripsi ini. 3. Ir. Istiqlaliyah Muflihati selaku pembimbing akademik selama peneliti menjadi mahasiswa IKK dan Ir. Megawati Simanjuntak yang telah banyak membantu peneliti dalam proses perbaikan skripsi. 4. Seluruh Aparat Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Aparat Pemerintah Kecamatan Cisolok, Aparat Pemerintah Desa Cisolok, Cikahurupan, dan Cikelat, khususnya Pimpinan Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, Bapak Ade, serta Bapak Lurah Cikahuripan (Aji Troy) dan keluarga yang banyak membantu dalam proses penelitian sehingga dapat berjalan dengan lancar. 5. Keluarga tercinta, Papi dan Mami yang telah memberikan kasih sayang, dukungan dan doanya tiada henti. Semoga Allah membalas dengan surgaNya. Kakak-kakak
tersayang (Ko Adven, Mas Denny, dan Mas Dedy)
terimakasih atas kasih sayang dan perhatiannya yang tiada terkira, Mbak Atin dan Dek Tito terimakasih telah menjadi bagian baru keluarga kami dan semakin memberi warna dalam keluarga. 6. M. Arya Wicaksono yang selalu ada dan mendukung serta memberikan semangatnya. Keluarga Soedibyo (Om Soedibyo, Tante Hilda, Zia, dan Arqi)
atas semua kebaikan dan perhatiannya sehingga penulis merasa memiliki keluarga kedua disaat jauh dengan Pami, Mami, dan saudara. 7. Mb yu-mb yu ku tercinta (Wulan dan Ary); Piranha’s Family (Shinta, Lani, Nia, Cici, Mery, dan Anvina); kawan-kawan Asrama Pocut Baren atas segala peristiwa-peristiwa
yang
telah
kita
lalui
bersama,
terimakasih
telah
memberikan warna dalam hari-hari yang penuh canda, tawa, dan kasih sayang serta kebersamaannya; dan Eka Wulida Latifah terimakasih atas bantuannya dalam pengkoreksian skripsi. 8. IKK’ERS 42 atas segala perjuangan yang telah kita lewati bersama, semangat dan perhatiannya. Semoga dengan rahmat-Nya, kita diberi kemudahan dalam mencapai kesuksesan. 9. Tim dosen IKK IPB, terimakasih telah memberikan dukungan dan pengajaran terbaik, juga untuk seluruh staff IKK yang telah membantu selama perkuliahan. Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis ucapkan satu per satu. Terimakasih, semoga Allah membalasnya dengan hal yang lebih baik. Amin.
Bogor, Januari 2010
Shely Septiana S