ANALISIS FONEMA BAHASA JAWA Dra. SUGIHANA SEMBIRING Fakultas Sastra Jurusan Bahasa Indonesia Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN Bahasa jawa merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia. Bahasa ini di gunakan oleh masyarakatnya sebagai alat komunikasi antar masarakat Jawa. Dengan bahasanya masarakat Jawa dapat mengungkapkan segala perasaan, pikiran dan kehendaknya dalam kegiatan sehari- hari. Disamping itu bahasa itu juga merupakan salah satu unsur kebudayaan dari masarakat tersebut. Bahasa Jawa juga di gunakan sebagai media melestarikan budayanya yang terwujud dalam karya –karya sastra baik lisan maupun tulisan. Bahasa tersebut sering kali di gunakan dalam upacara- upacara adat dan upacara–upacara yang dianggap mempunyai nilai – niai spritual dalam masyarakat tersebut . Bahasa mempunyai variasi dalam pemakainnya antara masyarakat Jawa yang dikenal dengan dialek. Dalam dialek–dialek itupun masih terdapat tingkatan yang membedakan masarakat pemakainya (masyarakat istana sentris dan masarakat awam). Dialek– dialek yang terdapat dalam bahasa Jawa diantaranya . 1) Dialek Jawa Tengah yaitu yang digunakan oleh masarakat Yogyakarta, Purwekerto dan sekitarnya. 2) Dialek Jawa Timur yaitu yang digunakan oleh masyarakat Surabaya dan sekitarnya . 3) Dialek Jawa Barat yaitu yang digunakan oleh masyarakat Bogor dan sekitarnya. Dialek – dialek di atas masih terdapat tingkatan berdasarkan pemakainya, oleh karena itu, dalam penelitian ini hanya menganaliasis Dialek Jawa Tengah pada tingkat ngoko (halus).Bunyi–bunyi bahasa tersebut akan dianalisis berdasarkan fonem yang diucapkan oleh penuturnya.Untuk memudahkan penganalisisan, bunyi bahasa tersebut disusun menjadi unit–unit struktural yang disebut dengan fonem. Fonem secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu : 1) Vokal yaitu semua bunyi yang diproduksi berlangsung tanpa hambatan dalam mulut sehingga udara mengalir dengan lancar dari paru–paru ke bibir. 2) Konsonan yaitu semua bunyi yang diproduksi berlangsung mengalami hambatan dalam rongga mulut sehingga udara yang mengalir dari paru – paru . ke biir kurang lancar. Bunyi–bunyi bahasa tersebut dianalisis secara deskriptif, sebab bunyi-bunyi itu dipaparkan berdasarkan yang dituturkan oleh informan. Ejaan yang digunakan dalam penulisan bahasa tersebut berdasarkan ejaan latin. Dalam bahasa Jawa sudah terdapat aturan pemakaian ejaan tersebut. Oleh karena itu, penganalisisan fonem bahasa tersebut berdasarkan aturan-aturan yang terdapat dalam bahasa itu. Penganalisisan fonem-fonem bahasa tersebut berdasarkan tipe dan organ artikulasi yang terlibat dalam perwujudannya. Dalam analisis fonem bahasa tersebut dilakukan berdasarkan empat premis utama yaitu: 1) Bunyi cenderung berubah karena dipengaruhi oleh lingkunganya. 2002 digitized by USU digital library
1
2) Sistem bunyi cenderung bersifat simestris. 3) Bunyi bahasa cenderung berfluktuasi. 4) Susunan karakteristik bumyi menggunakan penekanan struktural pada interpretasi fonemik dari segmen-segmen yang diragukan atau susunan segmenyang diragukan.
2002 digitized by USU digital library
2
BAB II ANALISIS FONEM Untuk menentukan status fonem yang terdapat dalam bahasa Jawa dialek Jawa Tengah, dalam penganalisisannya ditempuh dua prosedur yaitu : 1) Prosedur Persiapan (Premilinary Procedure) 2) Prosedur Analisis (Analytical Procedure ) Ad.1. Prosedur Persiapan (Preminary Procedure ) Dalam prosedur ini terdapat beberapa langkah yaitu : a. Mengumpulkan data sebanyak mungkin dari informan . b. Membuat peta fonetik (Phonetic Transcription) yang membuat data tentang bunyi konsonan dan vokal dalam bahasa tersebut. c. Membuat daftar pasangan-pasangan yang diragukan (Suspicious Pairs). d. Menentukan bunyi-bunyi yang tidak di ragukan (Non Suspicious Segments). Ad.2. Prosedur Analisis (Analitical Procedure) Untuk menganalisis data tersebut, dapat dilakukan berdasarkan langkah tersebut: a. Apakah pasangan bunyi yang dilakukan itu minimal pairs yang berada dalam lingkungan yang sama (Identical Environment). b. Apakah pasangann bunyi yang diragukan itu berada dalam lingkungan yang hampir sama (Analogous Environment). c. Apakah pasangan bunyi yang diragukan itu saling melengkapi (Mutually Exclusive). 2.1 PROSEDUR PERSIAPAN (PRELIMINARY PROCEDURE) DATA FONETIS BAHASA JAWA (JAWA TENGAH) No
Bahasa Indonesia
Bahasa Jawa
No
Bahasa Indonesia
Bahasa Jawa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Abu Air Akar Aku Alir Anak Anjing Angin Apa Api Apung Asap Awan Bagaimana Baik Balik Banyak
[awu] [tuyo] [oyot] [kulo] [mili] [putro] [s gawon] [barat] [nopo] [gromo] [kemampul] [kebul] [m go] [pripun] [wilujen] [balek] [katah]
48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64
Dimana Berdiri Di sini Di situ Jahit Bengkak Berenang Berjalan Berat Beri Besar Bilamana Binatang Bintang Empat Engkau Gali
[t n pundi] [nadek] [m riki] [m riko] [ndodomi] [aboh] [nelani] [m lampah] [awu rat] [nukani] [ag n] [umpomo] [kewan] [lintan] [sekawan] [sir ] [neloban]
2002 digitized by USU digital library
3
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117
Bapak Baring Baru Basah Batu Beberapa Belah Benar Benih Buah Bulu Bunga Bunuh Berburu Buruk Burung Busuk Daging Danau Dan Darah Datang Daun Debu Dekat Dengan Dengar Di dalam Di, pada Dingin Kulit Pohon Kuning Kutu Lain Langit Laut Lebar Leher Lelaki Lempar Lidah Lihat Lima Licin Ludah Lurus Main Makan Ia Ibu Ikan Ikat Istri
[romo] [til m] [anar] [t l s] [batu] [pit n] [belah] [ stu] [w nih] [uwoh] [wulu] [sekar] [p jah] [buru] [kuli] [p si] [bosok] [dagen] [lubu?] [ambe?] [g t h] [dugi] [ron] [ledhuk] [caleg] [ambe?] [miren] [ten glebet] [sami] [asrep] [kulit kaj n] [kunen] [tumo] [mboten serupi] [lanit] [segant n] [wiar] [gulu] [jal r] [sawat] [ilat] [ningali] [gansal] [lunu] [idu] [l mp n] [dolanan] [dahar] [sampean] [simbo?] [ulem] [talen]
2002 digitized by USU digital library
65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163
Garam Gelembung Ember Gemuk Gigi Gigit Gosok Gunung Hantam Hati Hijau Hidung Hidup Hisap Hitam Hitung Hujan Hutan Jalan Jantung Jatuh Jauh Didik Dorong Dua Duduk Ekor Kiri Kotor Kulit Sayap Malam Mata Matahari Mati Merah Mereka Minum Mulut Muntah Nafas Nama Nyala Nyanyi Orang Panas Panjang Pasir Pegang Cium Tua Cuci Tulang
[sirah] [umpruk] [ mber] [l mu] [untu] [nokot] [n s k] [gunun] [jotos] [hati] [hijo] [cunur] [g san] [s rot] [c men] [nitun] [jaweh] [wono] [m rgi] [jantun] [dawah] [t bih] [didik] [soron] [kaleh] [l nah] [buntut] [kiwo] [n r s] [kulet] [s wiwi] [ndalu] [m rip t] [s nene] [nilar] [abrit] [siro] [nunju?] [cank m] [muntah] [ambe?an] [namin ] [g san] [nidun] [tian] [b nt r] [dowo] [pas r] [cep n] [ambun] [s dah] [nuci] [balun] 4
118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217
Itu Kabut Kaki Kalau Kita Kamu Kanan Enak Berkata Berkelahi Kepala Kering Kecil Pendek Peras Perempuan Perut Pikir Pohon Potong Punggung Putih Rambut Rumput Telinga Telur Terbang Tertawa Tidak Tidur Tiga Tikam Tipis Tiup Cacing Cerewet Kejam Baik Musim hujan Jari Kuku Bibir Alis Badan Kumis Telapak tangan Telapak kaki Wajah Pinggang Dada Jerawat Cantik
[tian stri] [iku] [m go] [suku] [ne?sido] [kito] [sampeyan] [tenen] [ecoh] [rembakan] [gaduh] [sira] [gar n] [alip] [cend ] [p r s ] [stri] [w t n] [m k r] [w t] [pitug l] [geger] [petah] [suk t] [kupen] [tigan] [mabur] [nguyu] [mbot n] [til m] [tigo] [nik m] [nipis] [damu] [cacin] [c riwis] [k j m] [sa ] [musumjawe? ] [d riji] [kuku] [lamb r] [alis] [rogo] [br nos] [ p k- p k asto] [dlamaansuku ] [praupan] [boyok] [dodo]
2002 digitized by USU digital library
164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260
Tebal Tumpul Tongkat Ular Usap Usus Air bah Musim kemarau Satu Sedikit Siang Siapa Sempit Semua Suami Sungai Tajam Tahu Tahun Takut Tali Tanah Tangan Terik Gelas Dingin Kenyang Lapar Gembira Sedih Sakit Malas Rajin Pandai Coklat Cangkir Sendok Panci Kuali Garpu Rol Pinsil Setip Pulpen Jangka Cet Kuas Kapas Papan tulis Meja Kursi Bangku
[kand l] [tumpul] [tunk t] [saw r] [lap] [usus] [tuyo mungah] [musum kemaro] [s tungil] [s k dih] [awan] [sint n] [s mpit] [s danten] [tian jaler] [kali] [landep] [n rtos] [windu] [w dos] [tansul] [siti] [asto] [bent r] [gelas] [ad m] [war k] [n l h] [s n n] [s dih] [loro] [mal s] [g tol] [pint r] [coklat] [cankir] [sendok] [manci] [wojo] [garpu] [rol] [p ns l] [s tip] [polpen] [jonko] [cet] [kuas] [kapuk] [papan tulis] [mejo] [kursi] [banku] 5
218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312
Tampan Jelek Jam Topi Kalung Gelang Baju Celana panjang Rok Kemeja Blus Daster Suara Gambar Lampu Keranjang sampah Siswi Murid Nilai Absen Hadir Ijin Diskors Warna Wakil Warisan Dapat Dapur Depan Desa Dosa Doa Dari Diri Kunci Asbak Pot Jendela Kaca Papan Jumpa Jangan Koran Kolam Kali Kembali Kambuh Lama Lalai Lumayan Langka
[kukul] [ayu] [bagus] [elek] [jam] [blankon] [kalon] [gelan] [k lambi] [kat ? dowo] [rok] [k m jo] [blos] [dast r] [suoro] [gambar] [lampu] [keranjan uwuh] [siswi] [murit] [nilai] [abs n] [ nten] [ijin] [disekor] [w rno] [s r p] [pusoko] [intu?] [dapur] [naj n] [d so] [duso] [duno] [sank n] [awak] [kunci] [asba?] [pot] [c nd lo] [koco] [papan] [k pangih] [ojo] [koran] [kolam] [lep n] [wansul] [kambuh] [lami] [sup ] [lumayan]
2002 digitized by USU digital library
261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 321 322 323 324 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 348 349 350 351 352 353 354 355 356
Pintu Lemari Keranjang Sampah Guru Pegawai Pembantu Pemiliksekolah Yayasan Ruangan Kantor Kamar mandi Lapangan Siswa Mudah Musuh Mengelak Musuh Mengelak Gunting Gantung Ingat Isap Ikut Parah Pasrah Pantas Pesta Rambutan Rapat Rusak Rontok Rantai Lantai Sarung Saring Jaring Garing Ramping Rusa Rutin Rendang Rentang Renggang Sembuh Parang Perang Selama ini Rusuh Musik Masak Matang Malang
[lawan] [l mantun] [kantin] [uwuh] [guru] [carik] [babu] [sa?du s kolah] [s ndu ] [jogan] [kantor] [gon adus] [alun-alun] [siswo] [s kecoh] [musuh] [m n nkir] [musuh] [m n nkir] [gunten] [gantun] [ l n] [n rot] [tumut] [parah] [pasrah] [pan t s] [du gawe] [rambutan] [rap t] [rusak] [ronto?] [rante] [lante] [sarun] [saren] [jar n] [gar n] [luwes] [m janan] [rutin] [r dan] [sare] [jaran] [mantun] [gaman] [padan] [s lamin niki] [geger] [suoro] [neliw t] [mat n] [malan] 6
313 314 315 316 317 318 319 320 321 368 369 370 371 372 373 374 375 376 377 378 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 389 390 391 392 393 394 395 396 397 398 399 400 401 402 403 404 405 406 407 408 409 410 411
Longgar Lamar Lambat Lembar Kembar Kentang Makam Muka Muda Mula-mula Mulai Patah Dibuka Ditutup Dilihat Menghayal Ketawa Menangis Bangun Jalan Merayu Tanam Kejar Tangkap Tunjuk Pindah Capai Sawah Sudah Susah Menulis Membaca Mengarang Membawa Menarik Menolak Memotong Dorong Bicara Pegang Melintas Menindak Tunas Batang Rumah Gubuk Istana Pasar Parit Lagu Syair Penyayi Kekuatan
[lonko] [k dor] [lamar] [alon] [l mbar] [k mbar] [kentan] [kuburan] [ra?I] [ nom] [mulo-mulo] [molai] [s kecoh] [tug l] [sinkap] [tutup] [ditingali] [nalamun] [guyon] [nanes] [tani] [m lampah] [n ce?] [tandur] [nonok] [c p n] [nudin] [pindah] [t rkabu] [sabin] [sampun] [susah] [nulis] [mboco] [naran] [mbeto] [narik] [mboten] [nug l] [noron] [sanjan] [n p n] [n lankuni] [ajen damel] [tunas] [poko?] [griyo] [gubu?] [krat n] [radosan] [l p n] [t mban] [kidun]
2002 digitized by USU digital library
357 358 359 360 361 362 363 364 365 366 367 414 415 416 417 418 419 420 421 422 423 424 425 426 427 428 429 430 431 432 433 434 435 436 437 438 438 439 440 441 442 443 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 456
Mahal Nakal Nanti Nasi Obat Obeng Oleh-oleh Paku Palu Menjawab Bertanya Mana Kapan Belum Ketika Jarang Sering Sekali Sangat Barang Garang Sarang Datang Utang Lelang Tari Lari Marah Dalam Cabang Tangkai Anak- anak Dewasa Tua Pecal Kental Kenal Akal Bantal Bakal Tumbal Bangkit Bangkrut Bangsa Bank Abang Buas Puas Ruas Laut Perahu Padi Kue
[aw s] [nakal] [m nko] [s kol] [obat] [oben] [oleh-oleh] [paku] [palu] [nejowob] [tanl t] [pundhi] [j n nopo] [dar n] [aj n] [aran] [kulino] [s pisan] [san t] [bondo] [bagus] [susuh] [rawuh] [nambut] [gad ] [nibin] [m layu] [s nenni] [l b t] [caban] [tank ] [lar ] [d woso] [s poh] [p c l] [k nt l] [t ndol] [akal] [bantal] [bakl] [wadal] [m nat] [tumpur] [bonso] [ban] [kan mas] [galak] [mar m] [ros] [s goro] [sampan] [pari] [pananan] 7
412 413 414
Tenaga Teratur Manusia Wanita
[sind n] [dikjoyo] [t nogo] [t ratur] [tian] [wadon]
457 458 459 460
Sado Pembeli Menjawab Bertanya
2.1.1 PETA FONETIK (PHONETIC TRANSCRIPTION ) Konsonan Daerah Artikulasi Bilabial Labio Dental/ Palatal Dental alveoral HAMBAT TS p t C b S AFRIKAT S FRIKATIF S NASAL GETAR LATERAL SEMIVOKAL
d
[d kar] [tumbas] [nadoni] [tanlet]
Velar K
Glottal ?
G
TS
TS
s m
S S S S
h
n
N
r l
Y
N
w
Vokal Atas Tengah
Depan I E
Pusat
Bawah
Belakang U O
A
2.1.2 Daftar pasangan bunyi-bunyi yang diragukan (suspicious pairs) [p] dan [b]
[n] dan [n]
[t] dan [d]
[o] dan [ ]
[k]dan [g]
[u] dan [o]
[l] dan [r ]
[e] dan [ ]
[n] dan [n]
[n] dan [n]
[a] dan [ ]
[e] dan [I]
2002 digitized by USU digital library
8
2.1.3 Daftar bunyi- bunyi yang tidak diragukan (non suspicious segments) [m], [w], [s], [c],[y],[?],[h]dan [ ].
2.2 PROSEDUR ANALISIS (ANALYTICAL PROCEDURE ) 1. Pasangan [p] dan [b] Lingkungan : Identik Bukti : [balun] = ‘tulang’ [palun] = ‘palung Berdasarkan data- data tersebut , [p] dan [b] adalh dua fonem yang berbeda karena berkontras dalm lingkungan yang identik (IDENTICAL ENVIRONMENT),maka fonemnya yaitu / p/dan / b/. 2. Pasangan [t] dan [d] Lingkungan : Identik Bukti
: [nitun ] = ‘hitung’ [nidun] = ‘nyanyi’
Berdasarkan data diatas, [t] dan [d] merupakan dua fonem yang berbeda karena berkontras dalam lingkungan yang identis (IDENTICAL ENVIRONMENT),maka fonemnya yaitu /t / dan /d /. 3. Pasangan [k] dan [g]
.
Lingkungan
: Analogous
Bukti
: [kalon]= ‘ kalung’ [gelan]= ‘ gelang’
Berdasarkan data di atas, [k] dan [g] merupakan dua fonem yang berbeda karena yang berkontras pada lingkungan yang hampir sama (ANALOGOUS ENVIRONMENT) maka fonemnya yaitu /k/ dan /g/. 4. Pasangan [I] dan [r] lingkungan Bukti
: Identik : [ gulu] = ‘leher’ [ guru] = ‘guru’ [ lante] = ‘lantai’ [ rante] = ‘rantai’ Berdasarkan data di atas, [l] dan [r] adalah dua fonem yang berbeda karena berkontras pada lingungan yang identik (IDENTICAL ENVIRONMENT), maka fonemnya yaitu /1/ dan /r/.
2002 digitized by USU digital library
9
5. Pasangan [n] dan [n] Lingkungan : Analogous Bukti : [nugal] : ‘memotong’ [nokot] : ‘ gigit’ [nilar ] : ‘mati’ [narot] : ‘isap’ Berdasarkan data di atas, [n] dan [n] merupakan 2 fonem yang berbeda karena berkontras pada lingkungan yang hampir sama (ANALOGOUS ENVIRONMENT), maka fonemnya adalah /n/ dan /h/. 6. Pasangan [a] dan [ ] Lingkungan : Identik Bukti : [sira] = ‘kepaia’ [sir ] = ‘engkau’ Berdasarkan kata-kata di atas,[a] dan [ ] merupakan 2 fonem yang berbeda karena berkontras pada lingkungan yang identik (IDENTICAL ENVIRONMENT), makafonemnya adalah /a/ dan / /. 7. Pasangan [n] dan / /. Lingkungan : Identik Bukti :[ ] :’dorong’ [ ] : ‘mengarang’ berdasarkan data di atas,[n] dan [n] merupakan 2 fonem yang berbeda karena berkontras pada lingkungan yang identik (IDENTICAL ENVIRONMENT), maka fonemnya adalah /n/ dan / /. 8. Pasangan [e] dan [ ] Lingkungan : Analogous Bukti : [bondo] = ‘barang’ [ tando] = ’kenal’ Berdasarkan data di atas, [0] merupakan 2 fonem yang berbeda karena berkontras pada lingkungan yang sama (ANALOGOUS ENVIRONMENT), maka fonemnya adala /0/ dan / / 9. Pasangan [u] dan [0] Lingkungan :Analogous Bukti [astu] = ‘benar’ [asto] = ‘tangan’ Berdasarkan data di atas, [u] dan [o] merupakan 2 fonem yang berbeda karena berkontras pada lingkungan yang hampir sama (ANALOGOUS ENVIRONMENT), maka fonemnya adalah /u/ dan /o/. Lingkungan : Identik 10.Pasangan [e] dan [e] Bukti : [saren] = ‘saring’ : [ sar n] = ‘bersama’ berdasarkan data di atas, [e] dan [ ] merupakan 2 fonem yang berbeda karena berkontras pada lingkungan yang identik (IDENTICAL ENVIRONMENT), maka fonemnya adalah / e/ dan / /.
2002 digitized by USU digital library
10
11.Pasangan [n] dan [n] Lingkungan :Analogous Bukti : [lante ] = ‘lantai’ [l nko] =‘langka’ Berdasarkan data di atas, [n] dan [n] merupakan dua fonem yang berbeda karena berkontras pada lingkungan yang hampir sama (ANALOGOUS ENVIRONMENT), maka fonemnya adalah / n/ dan /n/ .12. Pasangan [e] dan [I] Lingkungan :Analogous Bukti ;[balek] = ‘balik’ [pari ] = ‘ padi’ Berdasarkan data diatas ,[e] dan [I] merupakan 2 fonem yang berbeda karena berkontras pada lingkungan yang hampir sama(ANALOGOUS ENVIRONMENT), maka fonemnya adalah /e/dan /i/.
2002 digitized by USU digital library
11
BAB III KESIMPULAN Berdasarkan prosedur analisis di atas, maka di dalam bahasa Jawa Tengah Halus Dialek Purwekerto terdapat bunyi- bunyi konsonan dan vokal. 1) Bunyi konsonan :p,b,m,w,t,d,s,n,r,l,c,n,y,k,g,n,?,h. 2) Bunyi vokal :I,e, , ,a,u,o, Data bahasa Jawa Halus (Jawa Tengah ) Dialek Purwekerto hanya bisa ditentukan dengan menggunakan prosedur analisis yaitu lingkungan yang identik (IDENTICAL ENVIRONMENT ) dan lingkungan yang hampir sama (ANALOGOUS ENVIRONMENT ) . Untuk pasangan bunyi yang saling melengkapi (MUTUALLY EXCLUSIVE ) tidak ditemukan dalam data bahasa ini .
2002 digitized by USU digital library
12
3.1 CERITA RAKYAT /LEGENDO NYAI BRINTIK/ / Sakwijenge wanito ayu lan sekti. Panggen nipon wanten ing Bukit. Bukit meniko dipen kenol naminipon bukit Brintik. Sejaroh naminipon Bukit Brintik sebab musabab ipon wanito meriko keriting menawi boso Jawi nipon “ Brintik “. Bukit meniko sangat angker, sebab ipon alas meniko lebat sangat lan koto wiwitan nipon ageng. Kesaktian nipon Nyai Brintik dipon angsal saking sesepuh petopo (semedi) engkang asmanipon Patih Danurejo saking Kerojoan Wengker sampun nipon Patih Danurejo meniko wafat, dadhos pedang lan kitob ilmu kesaktian nipon ditemo aken oleh Nyai Brintik. Kesaktian nipon oleh Nyai Brintik lan pedang serto kitob meniko dereng saget memenuhi ilmu nipon. Lajeng menawi lebih sekti nileh kedah menghalalkan segolo coro.Untuk memenuhi keinginan nipon meniko. Kiambok nipon bothen lingsem nyolong laro, merampas rago membunuh supoyo kedah angsol pusoko engkang dipon ingenakon. Onten sak wiji negdino eng Kerojoan Demak wenten pelaksanan upocoro siraman pusoko- pusoko Kerojoan. Sat meniko ugi Nyai Berintik mendet kaleh pucok keris engkang sekti sangking Kerojoan meniko. Lajeng Nyai Brintik melojor wanteno gunung engkang Kiambakpun tinggal, injek puniko gunung Brintik, ugi memperoleh pusoko nipon engkang sampon ilang sangking kerojoan Demak. Dipon utos adipati kerojoan ugi saget mendat pusoko meniko sangking Nyai Brintik.Nangin Nyai Brintik lebih sekti daripodo adipati Kerojoan Demak. Kekalahan adipati meniko menyebabkan keris pusoko meniko dipon miliki Nyai Brintik sebab musabab sesarengan dienten meniko onten teng engkang medal luwek sekti sangking Nyai Brintik, engkang asmanipon Sunan Kalijogo engkang saget mendet keris meniko sangking Nyai Brintik. Nyai Brintik bothen saget ngungkuli, disebab akan kekalahan Nyai Brintik, sembah pangebeti Nyai Brintik nyerah aken keris pusoko meniko lan nyuwon ugi saget kedah dadhos murit Sunan Kalijogo/.
2002 digitized by USU digital library
13
CERITA RAKYAT LEGEND NAI BRINTIK [Sakwijene wanit ayu lan sekti. Pangen nip n want n in Bukit. Bukit meniko dipen ken l naminip n Bukit Brintik. Sejaroh napinip n Bukit Brintik sebab musabab ip n wanit meriko keritin menawi b s Jawi nip n “Brintik’”. Bukit meniko sanat anker, sebab ip n alas menik leb t san t lan koto wiwitan nip n ag n. Kesaktian nip n nai Brintik dip n ansal sakin sesepuh pet p (semedi) nk an asmanip n Patih Danurejo sakin Kerojoan Wenk r sampun nip n Patih Danurejo meniko wafat, dadhos pedan lan kitob ilmu kesaktian nip n ditem aken oleh nai Brintik. Kesaktian nip n oleh nai Brintik lan pedan sert kitob meniko der n sag t memenuhi ilmu nip n. Lajen menawi lebih sekti nil h kedah menhalalkan sedoyo coro. Untuk memenuhi keininan nip n meniko. Kiamb k nip n bothen lins m nolon laro, merampas lago membunuh supoyo kedah ans l pus k nkan dipan inenak n. Ont n sak wiji negdino en Kerojoan Demak went n pelaksanan upocoro siraman pusoko- pusoko Kerojoan. Saat meniko ugi nai Brintik mend t kal h pucok keris enkan sekti sankin Kerojoan meniko. Laj n nai Brintik melojor wanten gunun enkan Kiambakpun tingal, inj k punik gunun Brintik, ugi memperoleh pus k nip n enkan sampen ilan sankin Kerojoan Demak. Dip n ut s adipati Kerojoan ugi sag t mend t pusa ka menko s nkin nai Brintik. Nanin nai Brintik lebih sekti daripodo adipati kerojoan Demak. Kekalahan adipati meniko men babkan keris pus k meniko dip n miliki nai Brintik sebab musabab ses ran an di nt n meniko ont n t nkan medal luwek sekti sankin nai Brintik, enkan asmanip n Sunan Kalijogo nkan s gat mend t keris meniko sakin nai Brintik. Nai Brintik bothen sagat nunkuli, disebab ak n kekalahan nai Brintik, sembah panabati nai Brintik nerah ak an keris pus ka meniko lan nuw n ugi sag t kedah dadhos murit Sunan Kalijogo]. 3.2 DATA INFORMAN 1. Nama Umur Pekerjaan Alamat
: : : :
Muslim 25 tahun Wiraswasta Jl. Prokotol no. 12 Pasar VIII Namoterasi Binjai
2. Nama Umur Pekerjaan Alamat
: : : :
Paiman Yusdarsono 45 tahun Mahasiswa Pascasarjana Jl. Medan Area Selatan Gg. Rahayu no.3 Medan
3. Nama Umur Pekerjaan Alamat
: : : :
Paimin 60 tahun Petani Jl. Protokol no.12 Pasar VIII Namoterasi Binjai
2002 digitized by USU digital library
14
DAFTAR PUSTAKA Mas Hariyadi dkk. 1986. Geografi Dialek Bahasa Jawa. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Jakarta : Depdikbud. Soupomo Poedjosoedarmo dkk. 1979. Morfologi Bahasa Jawa. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Jakarta : Depdikbud.
2002 digitized by USU digital library
15