anALISIS FAKTOR.FAKTOR YANG MEMBEDAKAN PENGELUARAN . KONSUMSI RUMAH TANGGA BURUH BANGUNAN DAN NELAYAN

Bf, rssN 1410 - 8828

t\

T E $ R E NT I AJA LAH ILM IAH FE . UN IB

)

M

f

ANALTSIS PERBEDAAN KOMITMEN ORGANISASI BERDASARKAN IGRAKTERISTIK INDIVIDU (STUDI I(ASUS PADA KARYAWAN RUMAII SAKL

LELA ROSPIDA

RAFFLESTABENGKUTU).

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATI}IAN, PENGAIAMAN KERJA DAN

SUBAETI

PENGUASAAN KOMPUTER STAF BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP KUATITAS PE NfAJIAN INFORMASI AKU NTANSI.

I{ANDOKO HADIYA}.ITO

EKSPEKIASI KONSUMEN PADA TRIWULAN

U

ll-2005

(APRIL-JUNI 2005)

KOTAilNADYABENGKULU.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMITMEN

LILISAFRIDA

DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAI{ (STUDI KASUS EMPIRtS PADA PEMERINTAI{ DAERAI{

I

ORCA].IISASI PEGAWAI VANG BEKERJA

s

Dr PROPTNST KALIMANTAN SELATAN).

SRIADJIPRABAWA

HUBUNGAN KINERJA KEUANGAN DENGAN HARGA SAHAM (sTUDr EMPIRIS Dl BURSA EFEK JAKARTA).

SUGENGSUSETYO

KONDISI EKONOMI TOUSUUTH PADA TRIWUTAN III.2OO5 (JUL|-SEPTEMBER 20051 Dl KOTAMADYA BENGKULU.

ANALISIS PELUANG PEMBANGUNAN EKONOMI BENGKUTU IMPLIKASI

SAIFULANWAR

PADA STRATEGI SEPRIANTI EKA PUTRI

IS}IACORYANAIA 'i

A

BEHARDIN DIAN

PE

MASARAN.

PENGARUI{ TINGI(AT BUNGA SIMPEDA, TINGKAT BUNEA TAHAPAN' TINGKAT BUNGA RATA.RATA BANK, BESARNYA HADIAI{ TERHADAP PE NINGKATAN J U MLAH NASAMH BPD DAN BCA CABAN G BE NGKU LU. ANAL|SIS KINERJA PERUSAHAAN BADAN USAHA DIKOTABENGKULU.

MltlK NEGARA (BUMN)

-/ FAKTOR.FAKTOR YANG MEMBEDAKAN PENGELUARAN MAYAsInI6/anALISIS . KONSUMSI RUMAH TANGGA BURUH BANGUNAN DAN NELAYAN

DIKOTABENGKUTU.

I{AJAI-AH ILMrA} { TNTFIR EST Vol.

XV No.T3Juli - Scprunbcr

2005

ISSN:1410-8828

Analisis Pcrbcdarn Komilmcn ()rganisasi lJerdasarkan Karateristik Individu (Studi Kasus Pada Karyarvan l{urnah Sakit Raflesie Bcnukulu)

Xr.,pla,

t*ln

....

1-14

l{erja Dan Penguasaan Komputer llagian Akrrtrtlrrsi '['t'rhadap Ktralitas l)i:nvefirn lnforrnasi Akuntansi

Pengarrrh Pcrrdiclikan,llelatihan, Pcnsalaman

I

StaF

....15-20

lubaeti.

Ekspcktasi Konsumen llada Bengkulu

tritulan lI-2005 Q\prilrJuni2005) Di Kotamadya

Handoko I luiiymto.

..1,(t-29

Analisis l,'akl or- I iakt()r Yang Mcmpcngarulr i Komitmcn ( )rganisasi Pegal'ai Yer-r.g llekcrie Di l-.ingkungnn Pcmcrintah (Studi lJmpiris pada Pemerintahan Daerah cli Propinsi Kalimantan Sclatan)

t,i/i

Sd,frida.

30-39

Hubungan Kincrfa l(cuangan l)ensnn I'Iarga Sal-rarn (Studi L,mpiris di llursa llfckJakarta)

.fi Adii

Prztbun.,a...

... 40-44

Kondisi l ikonorni Konsumcn l)ada'l'riwulen I I I-2005 (J uli-september 2005) Di Kotamad)'a l]cngkulu Sugeng

Suntyo.

45-50

Analisis Pcluang Pcmban$uran likonomi llcntkulu Implikasi Pada Statcgi l)cmasar:rn

.lyaifa/,,1nnlar......

...51-56

Pengaruh 'I'ingkat llung.r Sitnpcdcs,'r'ingkat llunga'llahapan,'l'ingkat Bunga Rata-Rata llank, I)an llcsarnya I ladiah 'l'crhaclap Peningliatan .f

umlah Nasebah Rl)D Dan R(.A (.abang Bcngkulu

"fel>rianti

l:ka

[)utri...

57-63.

Analisis l(incria Pcrusahaan lladan Usaha Milik Ncgara (BUMN) Di Kota Bcngkulu Isna

Coryanula....

.........6+73

Analisis Faktor-Faktor Yang Nfembedakan Jlengeiuaran Konsumsi Rumah Tanga lluruh Ilangunan Dan Nelayan Di Kota Bengkulu Benardin

DianMEasari......

..7+95

INTEREST MAIAIAr{ rLMr,4H F&XULTA S EKONOMT Vol. Q3,Juli-september

2005

/SSAtr: I41Z-ggZg

Dad penyunting kali ini INTEREST mengangkat beberapa topik di propinsi Bengkulu. Pada edisi kali ini topik yang banyak diangkat dad bidang-ilmu Pada penerbitan

manaiemen yaitu 5 penulis dan lafimya dari akuntansi dan studi pembangunan.

lurnal ilmiah INTEREST selalu berupaya untuk dapat tampil dengan baik sefuing, dengan perkembangan v'aktu. Untuk itu devan redaksi metiyn*pni*"n terima kasih kepada seluruh peneliti yang te,lah berpartisipasi mengidmkin artikel dan hasil peneEtiannya, dan kani harapkan pula dukungannya agr maialah rNTEREsr" dapat tetafueditasi, sehingga l
Redaksi ntenerimil twlisutt berbentuk ortikel, penelitian, karangan ilmiah, dan juga kolom iklan ,,$ng dapat dimust dalsm tiup edisinya

Kr:tentuan Penulis an Artike! Sistimatika penrrlisan da.lam attikel sekr,rrans-kr,rreflgn\-?. terclid atas bagran-bagian sebagai berikur Judul Artikel dibuat jelas, ringkas dan p..rdat Abstraksi bagyan ini tncrnuat rtngkasan riset, antata leirr mr:ngenai: m-asalah riset, tujuan riset, metodc penclidan, clan sumbangan hasil flscr. Abstraksi disajikan drau.'al arhkel dan tercliri ' alltara 15{) sarrpr'i -}(}() knta scrtr (lihrlis den.gan balrasa Inggr-is t'an.q baik clan bcnar. Abstrrksi diikrrti dc:nt*':rn scrlikitrrvl titr:t klte kurrci (,(r1a,ordi) rrrrruk mcrr[rdekan pcnyusunan

irrrlcks;rrtrkcl

Pendahtrluan mengtrraikart latar belakang (motirzsi) rise t, rtrmusan masalah riset, nrjuan riset, dan (ika dipandang perlrr) organisasi penulisarr artikel.

Kerangka Teoritis dan Fengembangan Hipotesis (ika ada) menguraikan kerangka teoritis serta penclitian scbelrrmnya fti:ila ada) yang menjadi acuan dan landasan logis unttrk nrcngcrnlxngknn lripotcsis atau proposal risct dan morlcl rrset. Metode Riset mcmttat mct()tle pemilihan dan pengumpulan data; pengukuran dan definisi

tl

u

<.rpcrasitxral variabcl, scrta mctodc analisis clata.

o' b ,h

Analisis Data mcrnaparkat analisis clata r'iset dan deskriptif statistik yang'clipbrlukan (ika ada) Pembahasan dan Kesimpulan berisi penrbahasan temuan clan kcsimpJar.iset. Implikasi dan Keterbatasan mcnjclaskan implikasi dan temuan clan keterbatasan riset serta jita

il

Daftar Referensi r-nclllrAf sulnbr:r-sumbcr yang clikutip di clalam p.rr,rli.^., artikel. Flanl.a

,

l-\

.)

perlu saran vang clikcrlr-rkakan pcnulis unruk penelitian

var-rg akan

datang

strmbt'r yanu cliacrr yanq clirnrrat rli da fiar rcf-crcnsi tcrscbrrt. Lampiran firc{nutt tahcl, gntbat, serta lnsrrunrcn n.sef 1,x11s diqtrnakan. I;rtclentitas pcrrulis (narna, alanrat, alarmt c-mail, clarr bidrng kajral dan artikci scrta curiculunr vrtae penulis tcrtnasuk pcndidikan tcrakhir, pekeriaan, asal lembaga dan beberapa kart,a ilmrah terakhir) lrlnrs tlicannrrrrkarr pada lernbar teqtisa dari lrtikel.

Artikel dikctik dcnten nrcn.qg'r-rnakan pfogram Nds \\.otd/\\iP, ()aranroncl, size 11 pt, dengan ukurttr kcrt.:ts A-1. I(rrliparr langsung vang panjarrg (ebih ciat tiga sctcogah bads) dikctik dengan +. 5. (, 7.

t{

spasi rung4al clan bcnhrk bcriclen. Panjang hrlisnn rnaksimrrrn 5 halaman (diluar gambar i{nn t:lbcl) Margin atas. bau,ah, kiri rlarr kanan sckrrring-kurangrya 1 inci Scnrua halltrtatr, tcrtnasul< tabcl, larr4rirarr dan rclcrcnsi hal-rs diberikalr rromor urut halaman.

'lhbel atarr g.rrnbar scbaiknrn disajikan pada halaman terpisa atau bagran akhir arrikel. penulis cukup mcrtt.cbrrtkau pecla bal5arr artikcl, tcrmpet pcncenrunlen tabel atau ga.mbar. Setiap tabel atau gafirbar tlibcrikan n()tn()r rrnrt, jrrdrrl 1'ang scsrrai tlml;an isi tirbcl atal Earnbar Kr,rtillarl tlrlarrr artil
(lorrtoh

a. ll' c.

Sarrr srrrrrlx.r'lirrtr|lrrr tl<.rrt.arr satu l)(.nulis (\\,'ira'rt o 1 99lt: S I 0j) Settt strrttltt't'kirtip;rrt rlr.'ng:rrr tlrre pc'nrrlis

: $\-irrrrto

(\'irlnto


199{)). -iil
fl()n()r halaman

llcrrclr'rsol 1995)

Satustrrttlrtrr krrtilrlrr tlt'rrgatt lt:lrilr rlari tlLr:r 1;r'rrrrlis (l lr:ntlcrstll (lkk. 1g95 at^u llr:'dcrs()n ct al. 1995)

d c.

I)rta strrrtltt'r krrtil'ran dcngan l.rcntrlis r"angbcrbcda (\\'ilanto 1i)9(r; Krrncaran.ingrat 199 l) Strmbcr krrtiparr ]'arrg bcrasal clari instinrt, scbaiknva rrlcnr.ebutkan akronim ir-rsiitusi tersebut

(lll

9

20{).1)

Isa artikel L.rrrkan tangl+u'Il{;arvab pcnnurtinq. l)enrr.rnring berhak nrenrbah reclaksionalnya, taflpa membeh arti.

deflgafl ketentuan penulisan sebagi benlaut: L0. Setiap artikel harus memuat daftar referensi a.Daftar,"f",",,,idiusulkanalfabetissesuaidengannarnapenulisatauinstitusi judui ju'nal atau buku, 'arn jurnal b. Susunan referensi:narna penulis, ,"rr"" p"trtiasi, halaman' Penerbitan, flomor

au:

c. contoh: /'.. .t:1.. ..r' 1':^,.t" I't'li' I ;lr Prolir' t' llt.rottrce: Prctlurlirill, orrttlity of l*''ork oascio, \vayrrc Ir. 1"995. Nlanaging Llranau llditron. NewYork McGraw-Hill:101-27 , D,.-^:-^.- . r ^,,o,,ar Intorc:'; Perbartkan Indotrcsia. Bcning : Leva'an Dioko Retnadi. 200t. A4ery1ik@i Anitelknrr Temeleksi' Edisi 304 / Minggu II / Feb:256-90 Maialalt lnfs$rrr' ttrrik, ,ertbobolrrt NIukin Eko B. Supnyanro. 20A4. Pelr11inan ifni, ')e'ur'

No'302, Mei':20-5 (th pdi{sn' McGtarv-Ilill' Inc' --------:---.' 1()84. Personel Atauagenent' 3'5" (barrt copl) serta clalan benruk cliskct 11. -- Artikel dikirimdalam bentuk tiga salirran artikel

ktp"dt

ndi.o, Maialah Ikniah INTEREST

Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu Limun-Ben.gkuluJl. Raya Kandang t"rp. lOZfe )2n770 Pes (202) Telp&Fax 0736-21396 .L- ::'t ) '/, 1': :" 1- : yartu: 12. Beberapa kemungkinan pencrimaan artikcl' a. Diierima lan5ung tanpa dipetbaikrn b. Ditedma dengn perbaikan oleh penulis

c. Ditenma dcngan perbaikan editrlr d. Ditolak tur.iu *J**ng memenuhi secukuPnYa'

J l:n

lJ i."n

H

, r -r'r,^- r--r^ .1....,. pe*r*'5 syarat dan akan dikembalikan bila dist'rni

88fE

rssN

I.

ANALISIS FAKTOR.FAKTOR YANG MEMBEDAKAN PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA BURUH BANGUNAN DAN NELAYAN DI KOTA BENGKULU

ionel

€hat

BENARDINI DIAN MAYASARI2

-qs

i -:-

,B-,r

1-+10-8828

ABSTRACT

5

The tittle of this reseatch is '( The Analysis of Factor That Differentiate The Consumption Between Ifousehold of Construction Labour and Fisher in Bengkulu Ciy'. This research is suwey reseatch. The population sampling in this research are househoid of toortruction workers and fishetmen who Lfife in Bengkulu city. Ftom centroid value there is the differences between this two houseltold. In construction tvotkers household the contraid volue is (0.395) and in fishermen household the centroid value is (0.358). the differences of centoid value show that this discriminant analysis indicate difference in hoesehold consumption of constuction workers and frshermen.

heen

Keyw,ords: construction labour and fishermen, dis cri nin an t a nalys i s.

tr

5

=f =) 5 5

-ngar

pfaat

_qu 5 5

5 5

5 5 5 5

PENDAHULUAN Latar Belakang Kcmiskinan mcrupakan masalah dalam pembangunan l'arlg clirandai oleh pengarl€grran dan keterbelakangan, yang kemudian meningkat menjadi ketirnprrrgan. N,{asl.arakat nriskur unlunlnya lcmah dalam kcrnampuan bcrusaha dan terb?txs akscsnya kepada kcgirtan ekonomi sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnve J'ang mctrpunvai potensi lebih tinggi (Kartasasait a, 199 6 : 23+) 1.. Kota Bengkulu dengan luas rvila1'ah sebesar 1++,52r km? dan dengan jumlah pcnduduk berdasarkan penclataan pada tahun 2003 sebcsar 25i.58-t jirva jtrga rak luptrt dari

makin baik taraf iridtrp rmsr.lrakat tersebut, kar:ena

sccara teoritis pengeluaran makanan memilikr batas rnaksirnal dan pengeluaran non makanan tidak memilikr batas maksimal. Ketika kebunrhan

pangan telrh terpentrhi, maka kelebihan pendapatan akan clialihkan ke dalam keburr-fian non

makanan (Indikatclr Kesejahteraan Rakr-ar

BPS Propinsi Bengkulu tahun 2003).

Banr.ak engglrpen mengatakan balrrva

nr,lsalah ketimpangrn dan kenriskinan.

tingkat pendapatan rurnah hngg;r diangpp sebagei

Tabel 1.lJumiah Penduduk, Rumah Tanga, a Rumah 'f

salair satu rndikator kemajuan ekonomi runr.ah

Kecrur).rt.ur

Junrhh

dm Rata-rata

Penduduk

Rurnrh Tengga

Rata-rirtir

Anggotr Rumah Tanl

r*bar

10,807

-19.023

+,5.{

'rding

30,881 10.018

1.i5,53

7,136

38.32 r

4,39 +.26 3,97

-tpaka iluk Segara [rara

agkelmlu urntah 58,852 Lr\.584 Sumber: BPS Kota EengAulu

17,t6

Indikator runum yang sering digunakan untuk mensukur tingkat kesejahteraan rumah tangga dalam suanL masyarakat adalah pendapatan rtau penghasilan. \,fakin trnggi trngkat pendapatan t

Dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Studi pembangunan Universitas Bengkllu -

Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu

/_.

-

makin sejahtera nrmah i.rngqa tersebut, karena pendapatxn akan digr,rnakan Lmtuk memenuhi kebutulmn hidup sehan-h-:rri yang terdiri dari kebutr"rltan makanan dan non makanan. lv{akin tinggi proporsi pengeluaran non makanan maka

JULI-SEPTL\{BE.R

txngge tersebut (Sukimo, 1985). Dalam tahrrn 2005 ini, pcmcrintah tclah dtm kafi melakukan kebrjakan unruk menaikkan harga behan bakar minr.ak. Pada arvel Maret 2005 lalu,

pemerintah mengeltrarkan kebiiakan untuk menaikkan harga BBIU ).ang terruang dalam Peraruran Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun 2{l{15 tentang Pengurangan Subsidi BBN[, dimana ditetapkan kenaitan harga BBM rat^-r^ta 29 pe6en dan harga lama. Secara rinci, kenaikan harga beberapa jenis BBIvI dapat dilihat pada tabel

1.:.

J:110-8828, .? Perubahan Harea Jcnis

BBM I Maret 2005 Harga H".g, Lmri Baru'

BBlf

-\tin1'ak Tanah Rumah Tanqqa Nlinvak Tmah Industri

Rp

Premium

l{in.rak Solar Trmsportasi Ilinvak Solar Industri Nlinvak Diesel -\lnvrk Beker S um ber: Pem erin toh,

RP

700

Pe*nta*

700

;

dikatakan peng€luarao nrmah tangga

09h

RD 2.-lO0

32

RD 2.100 Rn 2.2f)0

27%

. Pengeluaran

JJ "/o

Rp ,650 Rp .560

RD:.300 Ko i_ )txl

39 "h 47-11ott,

terganhlng

RD

" 200

Konpr"TidllldB

o,i,

dikeluarkannp Peraturan presiden Nomor 55

mrrrah tangga maryarakat tersebut tingkat . pendapatan, jenjang peSrdidikan dan junrlah anggora keluarga dalam nrmah tangga tersebut (ndikator KeseJahtcraan

i

Rp 5.160

Rp 6.200

Solru Subsidi Solat Industri

Rrr 3.100

\linyakTmah

RP

R.o 4.300 Rp 6.000

Itp

5.350

700

Rp ?.000

RP 5.600

Rp 6.100

Subsicli

Ilinvak Taneh I

ndus tri

Kenaikan h"rgo kebutuhan pokok yang dipicir oleh kenaikan harga - BBIrf in]

.

1.3 Perubahan

Subsdi Premium Industri

I

'

nengakibatken benambahnrla

Rp.5.130

illin_vak Bakar

Rp

Itp

meningkatkan

kese jahteraan masyarakat. Berdasarkan hasil laporan Biro pusat Statistrk

Propinsi Bengkrrhr rnenufliukkan bahrva sampri dengan tahun 2002 kondisi angka kcmiskinan ma-s-varakat Bengkulu masih cukup tirggr, seperri tedih..rt pada tabel berikut

Tabel 1.-l?erkembangan penduduk iv,fiskin Kota Bengkulu Tahun 1998 - 2002

Tahun

5.78t)

Ii.p 3.810

3.151)

pcfsen dibandmgkan dengan harg,a sebelumnya,

It:lU per liter. Ftarga minvak solai drtetapkan Rp -1.300 per liter atau berubah sekitar 10+,76 persen iebih dari harga sebelumnva Rp 2.100 per _tingr irter. Sementara harga premium menjadi Itp .1.500

per liter atau naik 87,5 persen clari sebelumnr-a Rp 2.400 per hter.

lislraik2rr lnrga BBM

harga

;[

perbedaan

mernperoleh bularurya-

Berda-r

tertarik unnrl

dihadapi

Rumusan N

Berdas dikemukakar

adalah

Nomor

03

untuk

JULI-SEPTEN{BE,R

:

membedeker bumh bangr dalam hal p

tingkat

penr

pengeluaran

KAJIAN PT

Kemiskinan

39200 33500

berlainr.n t

Kam

Sumber: BPS Propinsi Bengkulu Dari tabel dr atas redihar bahw.a dan tahun 1998 sampai dengan tahun 2002 di wijavah Kota

kemiskinen yang tidak fI

miskin yang cukup signifil
Nordhaus. 1!

Bengkulu mengalami penurunan jumlah penduduk

33.500 orang pada tahun 2002.

- Berdasarkan pendataan yang dilakukan tcrhadap mas)-arakar miskin yang clihimpun olch Badan PN.{D (?emberdayaan Ir{asyarakat Desa)

{1n BPS Propinsi l3engkulu pada tahun 2005, diketahui bahu'a jumlah masyarakat miskin di Bengkulu saat ini adalah 250.000 KK Q{epala Keluarga). Data ini mengklasifikasikan golongan nusir2s2ft21 miskin menjad.i 3 kategol, l,rkni mrskin, termiskin, dan lebih miskin (Rakvat

. Buruh .bagian dari

hidup mempengaruhi nursvarakat

1

Pengeluaran Bangunan d:

33929

li1:dnlr_rustrate5'is,

baraog-barang lain Pola pengehraran masyarakat tergannrng clari standar hidup atau tataf hidup, dimana standar

te

"Analisis

1!)9e

Bengkulu,

dimana dengan kenaikan harga

I

mereka ti&

Landasan T

tentunya akat .berdampak pada kehrdupail masyarakat. Iienaikan ini menyebabkan masyarakat harus menyediakan pengeluaran ekstra untuk memenuhi segala _k:byhlrlnn yang ikut melambung. Hal ini disebabkan karena BBh4 merupakan salah saru berdampak pada meningkatnya harla

I

dikeluarkan

60116

2t)02

Melalui Peraturan presiden Nomor 55 Tahun 2005, pcmerinlel.r menarkkan harga rninyak tanah menjadi Rp 2.000 pcr liter arau naik sebeiar 1g5,71

XV

Jumlah Penduduk Miskin

biaya makan

akan teapi

998

2001

Sumber: I{ompas,

Volume

:

-::

2000

lndustri

pnn4

goiongan

nuiyarakat miskin. .I\{enurut BpS (2003 ; 14, juinlah penduduk ririskin merupalian. salah saru clata vang pahng sering digunakan unnrk melihar r' seberapa jauh pembangunan )'ang dilakukan dapat

1

\lin,"-al Diescl lndustri

dan

Rakvat BPS Propinsi Bengkulu tahun 2003).

Tahun 2005. Uatuk lcbih jclasniz pcmbahan harga BBI\I per 1 Okrober 2005dapat clitihat phcla tabel berikut iru: Harga BBM (per I September 2005 per I Oktober 2005) Flarga BBM Jrcr I Jenis BBM Flarga BBM pcr September 200-5 Oktober 2005 l'renum Rp 2.+00 Rp 4.500

ku),a'

cenderung membelanjakan Langnya rel;df lebih besar dibandingkan nlmah tangga miskin.

Rp .800 Rp .810 Rp .650 Ro .650

. Kenail
Tabel

mengadakan, pengeiuaran sehdri-hari.' perilaku beraneka - ragarn;; naniun '. dalrat

'rnasf31a[1t.

13

Juli 2005).

bangunan dan nelayan merupakan golongan nvrsyarakat miskin di Koea

Bengkulu. Setiap hatinya mereka tentun\-3 melakulian kegiatan konsumsi. Selain inr, -*r.i.

juga melakukan pengeluaran lain misalnva rinn_:_i; biava pendid*an anak-anakn1,a, biaya kesehata:r_

2&15

7_i

sulit unnrk

ofang

r

flrsL NIen

merrnpark3n juga angoa

dtn kelompro ..1'ttt ffusKln c: miskin adala

tidak

rnencr

rnakanan dar

oleh suatu g miskin adalal

garis kerriski

Secar

kemiskirnn p serba kekur

kebutuhan

:

pendidikarE p yaog berrnan. p{oduktif dar

Volume I

ll r-

ar-RR1R

Fenlaliu

n' dapat g3 ki" r.-rr lebrh crrs kin.

rersebut ienjang

a:

dalem

'lthrcraan

i'

ok i3ng 1:\{ ifti E"^"'.S*'^

r1 i-., il:h san: i melihir crr Cara:

ISSN 1.110-8828

Tingkat kemiskinan (?r*CI

braya makan dan minunl trasportasi dan lah-lain. akan tetapi besarnya pengeluaran konsumsi vang

dikeluarkan tentunya akan berbeda, karene

itu, pekerfaan merekx tidak bisa menjaniikan unruk dapat memperoleh pcnghasilan yang tetap setr.lp

perbedaan kebutuhan. Sementara

lirl iu sendiri adalah su.?tu iumlah angka atau tingkat Sedangkan garis kemiskinan (poaerty

pendapatan absolut yang drtetapkan pemerintah, dima{ra keluarga-keluarga yang pendapatannya

bulannya-

Berdasarkan urahn di alts, ri'rala peoulis tertarik unnrk membahas lebih laniut masalah yang

lebih kecil dari jurnlah tersebut secar:r l"pl

dihadapi tersebut dengan mengangkat iudul "Analisis Faktor-Faktor yang Membedakan

drryatalan miskin S{ankit',2001 : 56). Menumt Ginanjar Kartasasrnita (7996 : 23+2i5), keadaan kemiskinan umurnnya ditrlrur dengan tingkat pendapatan, dan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi kemrskinan absolut dan kemiskinan relatif. Seseorang dikatakan miskin

Pengeltraran Konsumsi Rumah Tangga Bumh Bangunan dan Nelayan di Kou Bengkulu". Rumusan Masalah

latar belakang )'ang

telah

adalah : "Apakah ada faktor-faktor

yaog

Berdasarkan

dikemukakan, maka perrnasalahan yang dibahas

mte)

menrpakan persentase populasi keluarga yang pendapaarmya di bawah suatu tingkat atau angka yang disebut kemiskinan atau garis kemiskinan.

secara absolut apabila tingkat pendapatannya iebrh

z

rendah daripada garis kemiskinan absolut aLlu dengan kata lain tumlah pendapatannra tidak

: .'iiels:--ii

membedakan pengeluaran konsumsi rumah Lnngga

cukup unruk memenuhi kebunr}.tn

ts31-nl:l

bumh bangunan dan nelayen di Kota Bengkulu dalam hal pendapatan, iumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, pengeluaran rnakanan dan

minimum

pengelutren non nrekan-rn ?"

kemiskirnn tersebut adalah pengeluaran mrrumum

cuskria:: 1- Se!ea-:

c::<: -

KAJIAN PUSTAKA Landasan Teori Kemiskinan Kata "kcnriskirran" menrpunyni arti bedainen bagr setiap orang. Jelas bahrva kemiskinan adalah suatu kondisi dimana orang

ski-o

i-r: -;a- -:

-----.-=:ltr;: ." :,

.

.-.:..-:.

tang tidak orernprrnvai cukup pendapatan, namun sulit untuk mcnenfukan batas l ang tepat antara

orang miskin dao bukan (Samuelson

dan

Nordhaus, 7997 :421). N'Ienurut Faisal Basri (1997 : 178), dalam memaparkan proFrl kcmiskirnn rurr:th tangga dan juga ang;gota rumah tangga akan dihagi ke dalam dr,ur kelompok: kelompok (anggote) rumah tangga

"miskin" dan '"tidak miskin". Rumah

tangga

miskin adalah rumah tangga yang konsurn-sinva tidak rnencukupi kebutuhan minimum akan makanen dan non makanen yang nilainya dirvakili oleh suaru garis kemiskirnn. Rumah tlngga tidak rmskin adalah yang konsumsi perkepalanya di at.rs garis kenilskinen. Secara sededr.Tnr depat drkatakrn bahrva kemiskinan pada dasamya meogacu pada keadaan serba kekurangan dalam penenhran seiumlah kebutuhan seperti makan, minurrq pekerjaan, pendidi ka n, penge ahuan, akses terhadap in formas i

rang bermanfaat untuk mendapattan sumber dava produktrf dan lain sebagainya @asri, 1997 : 198).

Volume

XV

Nomor

03

lrrdup kemrskrnen oleh garis dicerminkan 1.ang absolut tersebut. Kriteria yang digunakan oleh Brro

Pusat Stasistik @PS) untuk mengukur

l'ang dipedukan untuk memenuhi

gens

kebunrhan

hidup sehari-hari. Sedangkan kemiskirnn relatrf adalah keadaan perbandingan antara kelompok pendapatan dalam masyarakat, yairu antara kelompok r.ang mungkin tidak miskin karena mempunvai tingkat pendxpatan yang lebih tirggi daripada garis kemiskinan, dan kelompok masyarakat yang relatif lebih kaya.

Ir{enurut Nfudraiad Kuncoro (2001

:

1+2-1-t+), batas g'aris kemiskirun yang digunakan

setiap negara berbeda-beda.

Ini

disebabkrn olch

adanya perbedaan lokasi dan standar hidup. BPS

menggumkar batas miskin dari besarnya rupleh yang dibelaniakan perkapita sebulan untuk memenuhi kebuttfian minimunt makanrn. L'ntuk kebunrtran minimum makanan digunalan patokan

2.100 kalori per hari. Sedang

pengeluaran

kebutulnn minimum bukan makanan meliputi pengeluaran unnrk penrrnahan, sandang, serta aneka barang dan jasa- Garis kemiskinan lain rrang

paLrg dikenal adalah garis kemiskirnn Sajog'o, yang selama srudi bertahun-tahun menggunakan stratu garis kemiskinrn yang didasarkan atas harga beras. Saiogyo mcndeFrnisikan baras garis

kemrskinan sebagai tingkat konsumsi perkapita setahun yarg saflu dengan beras.

Pengertian Pengeluaran Konsumsi Pengeluaran diartikan dengan banyaknya pengguo?an uang, barang atau jasa baik unnrk

JULI-SEPTENAtrR

2r-u5

76

ISSI.{ 1410-8828 koazumsi, sernakin besar pendapatxr yang diperoleh rraka semakin besat pula

kepeduan konsumsi makanan fiiauputr rro11 m;anan grna mernenuhi kebutuhan hidup seharihari selama satu bulan (Indi.kator keseiahteraart Rakyat BPS Propinsi Bengkulu uhun 2003)' Menumt Lipsey, Steiner. D. Pun'is (1'997. 33), pengeluaran adalah semua ba:ang dan iasa dan diiud kepada rumah t"nq#' varg diproduksi t.tu*u t tahun (tecuah pengeluaran untuk perurnahan, tempet unggal yang digolongkan

pengeluaran konsurnsi-

2.

-(1999 : ri|,

konsumsi PerkaPiea hubungan yang Positif. Sl*h

trrgl

perusahaan uang maupu

tingkat pendidikan kepala keh.r.trga rurnah taigga sernakin besar pula fiIta-reta

Buruh Banl

3.

, +.

I\fer

Asmarvad b

pengeluaran mmah tangga. Semakin banyak

Fng

(atau anak yang sedang bersekolrh) tidak digolongkan sebagai konsumsi krrena ia tidak mempakan pembelanjaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan dalam perekonomian.

lvfenurut Biro Pusat Statistik (2003

oleh

:

a)

fal
faktor sebagai berikur:

1,. Pendapatan. Pendapatan

mempunlai

hubungan yang positif dengan pengeluaran

Volume

XV

Nomor

03

JULI-SEPTEIV{BER

bidang

menggunala

yaflg beke{d, rat.l-rata pengeluaran konzurn-sinya semakin kecil, dengan

Nelayan

demikian tingkat kesejahteraan rumah

pencaharian

tang{a semakin baik'

di laut

Ne (F,ar

612).

th

Buruh diusah:'kan sendiri, melainkan bekerja pada orang

sebagian pengeluaran rnereka, seperci membay'a1 asr.ransi dan meng'irim uang kepada o{ang tua

di

Jumlah angota keluarga yatrg bekerja' Semakin banyak jumlah anspta keluarga

tercliri atas pengeluaran unnrk nr.ekanan dan bukarl

rurruh dgolongLan sebagai investasi. Setenrsnya,

mela bangunan ad

mengguna-ke

makanan. I)engan melihat kcdua kelompok pengeluaran dapat dilihat bagailr,tra pola konsunr-si suatu nlasvar:rkat, jika lebilr dan 50 9 b total pengeluaran runrah tangga digunakan untuk konsumsi makanan berarti tingkat keseiahteraan sllanr masyarakat masilr tergolong renclah. Sebaliknya, senr-ekin kccil pengelu-eran nrmah talgga unruk mengkonsumsi rnakantn atau sennkin tlng+ (lebih dari 50 o o total pcngcluaran) unnrk non makanan ma\a semaktn ttnggt trngket keselahterean anu semaliin baik nngkat kehidupan

Ilenumt Sadono Sukrrno (200-l : 38), udak sernua rans:Lksi ralg dilakutan oleh rurrLlh l:F&'a drgoiongkm sebagii konsumsi (rumah n-nga) Kegrann rumah tangga untuk membeli

kasar sepern

semakin kecil.

Bumh merupaknn pekeriaan yang tidak

slraru mssveral3.t (BPS, 2003).

pe(

eken Jumiah anggata rumah tangga mempengamhi tingkat dan Pada

;""tl"h anggota rurnah tangga' maka rataruta peogeluaran konsumsi petkapita

konsumsi rumah tangg? atau ddam analisis makroekonomi lebih Lezim disebut sebagai konsumsi runnh tangga (Sukirno, 200't : 38). Pengeluaran turnah tangga dibed.tkan menufl.rt 2 kelompok yainr pengeluaran konsumsi dan bukan konsumsi. Pengeluaran koosumsi

pengeluaran konsumsi dipengaruhi

bekerja

pengeluaran konsumsi perkapitanya'

lain-lain.

mmah tangga untuk membeli ienis kebutuhannya dalam satu tahun tertenftl duramakan pengeluaran

p""aia*"tt. Trngkat pendidikan k"p"l^ mmah tangge dengan lvta-t ta pengeluran menuniukkao

iebagai investasi). Pengeluann tersebut terrnasuk pengeluatan unnrk iasa-jasa seperti potong rambut, p"t"*"utt kesehatan, membayar ongkos i"trga.u*; barang-bacang tahan Lama seperti *obil, televisi, alat pendingin (air conditioner), dan

Nilai pembelaniaan yang dilakukan oleh

vang beker pengusaha c

lain yang bersedia memberikan trpah

nelayan hidr yang berdek

pekerlaan

suafu wa[-es berkelompol

rnenerirnt upah dan

dan keadaen etas dua p( oleh Diqen

atas

lang dihkukan. N{enumt i-Ialili Tolue dan l{ari Pramono (1991 : 3), buruh adalrh sescorang vang bekega peda orang lain dengan

sekaligus

prrla

nreqgesampingkan persoalen antara pekerjaan

dcngan pekcrja. Sedangl<-en melrurut Undang-

Bengktrlu,191 1,. nelai'an

terrL.tl1g

perlxng

Ketenegakerjaan pada pasal 1 menyebutkan bahrva pekeqa/bunrh adalah setrap orang vang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam benruk

besar u ikan ac

Undang No. 13 Lrhun 20A3

mencar

2.

Lein.

lv{enumt Undang-Undang No. 22 tahun 1957 dalam Fx D,umhldti (1993) tenhng Penyelesaian Perbumhan dikatakan bah'wa buruh ialdr barang siapr bekerja pada majlkan dengan menerima upah.

nelalan

meLthr tidak

se

Pendapatan NIenur

Istilah buruh sehlu dikonotasikan sebagai pekerja kasar seperti kuli, n*ang, mandor yalg melaktrkan pekerjaan kasar dan selalrr berada

adalah pend: orang dan b< mempakan r

dengan kemajuan

dalam tekanan pihak majikan. Tetapi seiring zal:o t\ istilah buruh saat ini telah dgantikan dengan peilggunaan istilah

s'aktu tertenr

pekerja-

penentu pen€ untuk malan: iumlah pend:

Sementan itu, merurut Undarg-Undang No. 25 Tahun 1997 dalan Lalu Sanusi (2001: 12) menerangkan bahrva pekerla acldah tenaga ker;a

2005

77

dicipta-kan da

Togk

160). Semak diterima run

Volume ]

T:

"l:

ISSNr 1.t10-8828

r

: :--

yang bekerja di dalam hubungan kerja

pengusaha dengar menedrna d.i':

",-.

*

:

1.::- -: liIL -- : '-

!!ttr.

tla -*'-.

pada

(1999: r-u), pekerja/kanarvan mereka yang "auUn bekerja pada orang lain atau instensi/kantoi penrsahaan dengan menerjma upah/ geJt berupa

--

.

Dad sucltrt geografis, scbegran besar tingpl di daerah

veng berdekaten clengan pantai ut"rl l"r'rt clalam suetu kepLrlauaq d imana pola kehidupan -\l'a\r'a.ran bcrkelompok atau dcngnrr ,"r^rrorrlr. Jika clitinjau dan keada-en aL?u slrtus, nelal.an d^p"t .lib"d"k"r, atas dua pengertian scbagairnena dikemukakan oleh Dirycn Pcr-ikanen Q)inas perikanan Kodia Bengkrrlu,199-1, dalanryosi Nfarlina, 2003)

1.

11

l1'r

l. qr

pcrnrgkap:rn ikan di laut dimarn sebegi:rn bcsar rvaktunya dipergrmakan unnrk mencftri ikan anu dengan karr lairr peke{aan tetapnya mencad ikrn di laut.

nelayan sarnbilan yairu oraflg yang melakukan penangkapan iknn laut t.t"pi tidak secara teflts menerus.

Pendapatan

Nfenunrt Srrkirno (1985 : D, pendapatan I rit :deL'rh lcld:ll)atxn lang ditcnnu nraiing_rrusing 1 ............... rrang dari berbagai kegrrtan, pendapatan tersebut :rerupakan nilri produksi barang atau jasa vang :1 "

l1l':*

t;

:rciptakan dalam '. aktu tcrterrtu.

sualr_r

perekonornian dalam masa

Tingkat pendapatan mempakan faktor :enentu pengeluaran unfuk konsumsi. pengeluaran

ilili t, tflil

,rruk makanan (dalam persentase) turun pada saat ':mlah pendapatan meningkat (Samuelson, 19g6 - 50). Semakin ringgi tingkat pendapauen yaog ::terima rumah tangg" at.:tu suafu *asya.aLat, :

ur

J,rmlah Anggota Keluarga

,-rlume XV Nomor

03

Sebuah rumah tanga (Iotsebol$ ditlefinisikan sebagai serlua orang rang bertempat trnggal di

baryah satu atap dan vang membuat keputusan keurnga.n bersama apu Jang menyebabken piir-rk lain rnengambil kepurusal keuangan bagi mereka (I-ipsey, Stainer den pun-is, tgOt :1\.

Ivfenurut Surrnrdi den Evers (19g2

: 3l)

dalam FIery Bernandes, dikatakan besarnya jumlah

anggota rurnah Llngg? menrpakan faktor yang sang:rt pentlng karern dapat memenuhi poli

konsumsi den braya rurnah f,?.ngqa Nfenurur \\'inardi (1985 : 31), scbueh mmah txngga dapat didefinisikan selngai : ..semue orang yang hidup di barvah satu etep clan nre.rgambii kepunrsan-kepurusan fi rnnsial bagi mcreka,,. N{acam_macanr keluarga menurut

:

nclayan tet"p yairu oralrg );ang nrclrkukan

ni

riltiiuu..

uait-unit uang, sekian b"r,y"k d"oila-r dan sen dalam satu bulan/dalam sanr Lahul, r,aitu junrlali barang-barang dan jasa-jasu yuog j*p"t dibeli dengan pendapatan tersebut.

,

nelayan hidup atau bertempat

.1r.

T*"h dengan

menggunakan alat bantu benrpa mesin-mesin.

612).

-

dan pendaparen sesuagguhnya. pendapatan berupa uang dari su.rn, r?rigga ia_lah pendaparm yang diulur

Buruh Bangrrnan I\,Ienurut Asikin dkk (1993 : 31_32) dalam Asmarvati, bumh adalah oraog-orang yang pekerja kasar seperti kuli, mandor, tukang dan o.airg_oraog l-ang me'Lakukan pekerjaan lainni,2. Br-rruh bangunan adalah o."trg yuttg kesehariannya bekerja di bidang bangunan , perumahar.l, . .d"rrgon menggunakan tenaga . penuh fivrupuo

Nelayan acJalah oralrg yeng bcffLata pencahari.rn utarrl.rnla dari usaha -"rr.rrgl"up ikrn di laut (Kamus Besar Bahase Indonesi, 1990 :

.li-

tersebur Lipsey dan Srriner (1990 : 30g) mengatakan pendapann dibedakan menjadi dua'bentuk yairu

pendapatan berupa uang

Nelavan

n

mala akan sema1iin trnggr pirla trngkat pengeluaran v3ng dJal:uken oleh nurnh t"rrggr1t"" *a.yaraLat

Ir{enurirt BpS

uirrg rrnupun bararrg.

-.*.--

n'_-

upJ.

1.

Kotlcr (1990) vainr kcluarga inti mcnuniukk_rn lirgkup keltr-trrrr :

.r-ang

2.

meliputt avah, ibu, dan anak-anrk varrg

hiciup daltm sxru runalh.

keluarge besar adalah kcluarge inti

drlalrrbah dengan ororg_rr*.g

)-ang

menrpunvai ikatan saudara dengan keluarge tcrsebut.

Tingkat Pendidikan Pendrdrl<.en bag kehidupan urnat nunusia rnerupahan kebunrlnn mr,rtlak yang hanrs diperlrhi sepanjang ln1'ar Tanpa pendrdikan sama sekali mustahil suanr kelornpok manusia dapat hidup berkembang sejahn dengan aspirasi (cita-cita) unnrk rlaju, sejahtera dan bahagia rlenurut konsep pandangan hidup mereka (Ihsan, 2003 :2). Dalam artr sederlr,ena pendidikan serhg dnnrtan sebagai usaha manusi.a unruk membinr kepnbadrannva sesuai dengan oilai-nilai di dajam masvrr"krr dan kebudaraan (I{asbulla}q 2001 : 1). Sedangkan menurut Dirrionary of Etlacation dalam

Fuad Ihsan Q003

r -l),

menyebutkan bahrva

rssN pendidikan adalah proses dirnana

seseorang

mengembangkan kemarrpuan sikap dan bentukbentuk tngkah laku lainnya di dalam masyarakat dimarra ia hidup, pros€s sosial dimana o{ang dihadapkan pada pengamh lingkungan yang teqpilih dan terkontrol fthususnya yang daung dari

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian

terdrri dan : 1. Pendidikan sekolah

adalah jerus data ketegori.

pendidikan sekolah adalah i*it

pendidLkal yarg berjenjang, berstruktur dan berkesinambungan, sampai dengan pendidikan unggl Pendidikan l-u.r.r Sekolah

Pendidikan lu.ar sekolah adalah jenis pendidikan yang tidek selalu terikat oleh jenjang dan struktur persekolehan, tetapi dapat berkesinambungarl Pendidikan luar sekolah menyediakan program pendidikan yang

memungkinkan terjadinva petkembangan peserLa didik dalam bidang sosial, keagarn-ean, budaya, keteanrpilan dan keahlian.

Ivfentrrut LILI Nomor 2r Tahun 1985 daLrm Flasbullah (2001 : 10-11), secara ielas disebu*an Tujuan Pendidikan Nasional, vaitu :

"N{encerdaskan kehidupan bangsa dan Indonersh

seutuhnye, yairu manusia yang beriman dan bertaks.a tertuedap Tuhan Yang l\{aha Esa

elan berbudi pekerti lulrur, pengetahuen

adalah sun-ei

menggunakan kuisioner yang disebarkan kepada respoflden yaitu bumh bangunan dan nelalan. Jenis data vang drgunakan dalam penelitian ini

Memrnrt Fuad Ihsaa (2003 : 21), ienis pendidikan dalam sistem pendidikan nasional

mengembangkan manrrsi,r

ini

alat pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti meagumpulkan data informasi dengar

mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan indiridu rang optimum.

2.

-rI

memiliki

dan keterarnpilan,

kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mntap dan rnandin sera rasa tanggung jarvab kemassareka tan dan kebangaan".

Hipotesa Berdasarkan kerangka analisis

di

atas,

maka dapat dikemukekan suafu hipotesa I'ang mempalan jasaban sementara tedradap

terhadap persoalan png diangkat. Hipotesis sementara yang dikemukakan adalah bahwa ada faktor fal
SrE

yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suaru populasi dengan menggunak?n kuisioner sebagai

sekolah), sehingga dapat memperoleh atau

J*ir

1410-8828

lfr: Besarns

dijadi[an saa

buruh b""g Bengkdu d tersebut merr,' Tabel5.2 Po

Metode Pengrmlilall Sampel Penelitian ini dilakukan di Kota Bengkulu.

,

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah buruh bangunan dan nelayan di Kota Bengkulu. Dimana data yang. diperoleh didasarkan pada

NIrrc Bo

i"orl"h teriaga keria yang diperkegaken oleh

sampel adelC

pemsahaan-pemsaha.rn yang melapor pada Dinas Tenaga Kerla dan Sosial Kora Bengkulu dan data nelayan drpcroleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bengkulr-r. Secara pasti trdak ada jumlah sampel yang

yzurg berdornr

ideel peda Anahsis Diskriminan. Pedoman png bersifat umum menyatakan untuk sedap variabel independen sebai-knya ada 5 - 20 data sampel. Dengan demikian, iika ada elurm variebel independen, seharusnya minimal ada 6x5 = 3il sampel. Secara terminologi SPSS, jika ada enam ko/otst vatia,bel independen, sebaiknya ada 30 bartr data (Santoso, 2002 : 4-t).

umleh Kc

Besamv

bahrva respot yang ada.

Dari

da

maka dan 13

kita ambil 25

34 respondm diperoleh rm ambil 1 9o d responden.

Metode Anal

Penelitian

lrlemrmt Hair dkk (2000 : 258), dalem penennr"ln jurnhh sarnpel dalam suaru penelitian yeng menggunakan Andisis Dskrimirnn, seriap

perbedaan u dengan nelar penelitran ini

satuur veriabel independcn paling kurang diwakili

Diskrimrnan.

oleh 5 respondetr atau sanr kelornpok

han_rs

dirvakili minimal 20 responden.

Teknik yang dip.ralan dalam menetapkan sarnpel adaiah proporsioul random sarpling, dimana iumlah sampel setiap strarumnya didasarkan pada jumlah totalnya Purt\,'anto, 2001 : 329). Tabe I 3.1

Buruh Bengunan di Kota Benokulu Perueahan Populasi Buruh

No

Jenis pekr yang dibagi ar - Buruh bangu - Nelayan den Sedangkan ra

adalah jam kr

pengaleman ke

I\{enurut

diskriminan di, :J

J

PT. Buni Arenas Rrf{lesia PT. Hutama Kana PT. Bmpkulu Estate

4

C\'. At!&i

.t

5

CV. Centn Rekavasa

6

6

C\'. Haman Priru Diesel PT. Pondai Karya

1

2

7 o

9 10

PT- Adi Karva PT. Prmbmn Deioakt PT. Kama Tani Teladm

Volume XV Nomor 03 JULI-SEFTIEMBER 2005

Zx = a +[l'r

10

.l

Dalam peneLr adalah

11

:

Ztx = a+'{:1

10

23

t6

ll

a;

Volume X\

+: ---+:-:

rssN PT. Bmsur Mitra Nlulvr C!'- Nusa Perada PT. Rekas Pcya Indonesia

1l T2

-

13

Iumlah kcscluruhan Ssmhr Dina Tcaqa lGria dn Soial

ii:.--'i

l: F

ii-:,El

, I

; Lu<st

F

rF1

Besarny4

--_-l.

g].::ln!

E.=1

Nelavan

-'---r,

c.:.

]:**

r-a

.:::

vap

ada

di

.

Kota

di Kota Bcnqkulu

Keematan

,,

Gedino Ccmoaka Teluk Semta

J

Selebar

4

M,'.g Bmskahulu

PoouLesi NeLeven

dan

a-

n F

'--1----'- I Y

{

v--

-'--

i:i-:€l

administratit Kota Renglnrlu adalah bagian dari Propinsi Berrgkulu ,yang merupakan ibukota provinsi. i-uas rvfi,vah Kota Bengkulu adalah sebesar 711,52 km3, dari batas administrasi Kota Bengkulu adaiah sebagai

Sebelah

3764 Kota

Besamya jurnlah nelayan yzng diiadikan sarnpel adalah J 9'" {an iqnlah populaqi nelayan yzurg berdorrusiL dr Kuta Berrgkulu derrgan asutllsi bahu,'a responden tersebut mewakili dari popirlasi )'ang ada.

Dari data bumh bangunan yang dipcrolch maka dad 137 populasi buruh bangunrn apabila

|4

sebelah barat daya pulau Sumatera lrxqg berbatasan lanpung dengan Samudera Indonesia. Secara

968

1429 773

Ptiknan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Desliripsi Data Gambaran Umum Kota Bengkulu Secara geografis, Kota Bengkulu tedetak papa kqordinat 1020 - 1040 Bujur Timur det 29 150 Lintans Selatan- Kota Bengkulu terleta-k di

l9+ 1

Iuml,ah Keecluruhan

-lunkr Dina lQlaztan

-'13

buruh .ba{rgqnan, yang

Bengkrrlu dengan .asumsi bahwa. . respgnden tersebut mewikili dari populasi yang ada. I

Dta:{';: rr- all-Ll

.i"q+h

buruh bangunan y^ng berdomisili abe J.2

L;-

(

diiadikan sampel adalah 25 oh dali' iu{nlah populasi

No.

tr-

t37 Kota Bcnghala

2005)

-'-Fr

3

f, 1

kita ambil 25 96 dari populasi maka akan didapat 34 responden. Semenara dari data nelayan )ang diperoleh maka dari 376-l populasi apabila kitt ambil 1 06 dari populasi maka akan didapat 38 responden.

berikut:

Timur berbatasan dengan

Sebelah Batat berbatasan dengan Samudera Indonesia

Sebelah Lltara berbatasan dengan Kabupateo Bengkulu Utara

Sebelah Selatan berbal?san dengan lCabupaten Bengkulu Selatan Dihhat dari jurnlah penduduk, pada tahun 2003 iumlah penduduk Kota tsengkulu adalah 255.58-l jru'a, seperti tehhat pada tabel benkut rni:

Tabel 4.1 Luas Daenh, Jumlah Penduduk Kecamatan

-t

t-

--:._-1L

.i-J-

l: /- ai:--t r:->-: :::* l.-=--Eai': :1-

bm Er:h E'l@

dan tan Pcnduduk xr Kmz I-uas Km2 Kepa&tan Penduduk

i

I'enduduk

i

per

Penelitian ini dilakukan untuk meogetahui perbedaan afltara kelompok buruh bangunan dengan nelayan dr Kota Bengkulu. Unruk iru penelitian rni dianalisis dengan metode Anelisis Diskriminan. Jenis pekerjaan merupakan r-ariabel dependen yang dibag atas dua kategon 1'airu : - Bumh bangunan dengan kqde 0 - Nelayan dengan kode 1 Sedangkan yang menjadi variabel independennla adalah fam kerja, tingkat pendidikan, umur dan pengalaman kerja.

Menurut Hair dkk (2000 .: 211), futtgoi diskriminan ditunjukkan oleh

Ztr:

.

Kabupaten

Bengkulu Utara

Metode Analisis \

1410-8828

:

a+Wrxft +rI/2Xzk +W3X3k +..,+W,X,r

Dalam penelitian ini persamaur yurg digunakan adalah:

Ztx = a +WrX | +WzX 2 +W3X 3 +WlX 1 +WsX 5

19{r22 1i5,529

Selebar

Gading Cempaka Teluk Segan

75.33

Km2

2855

651 +,7 +7

12,712

16,68

2561

28.32t

23,96

1,183

25558/.

14452

t,769

NIuara

Bangkahulu

Iumlah

Sunbet:

BPS Kotz Eengkulu

Dari tabel di atas tedihat

bahrva

kecamat,en Gadrng Cempaka memiliki iurnlah penduduk paling besar. Sementara itu, kecarnatan I{uara Bangkahulu memiliki lnotl^h penduduk paling sedikit

Penguiian Hipoiesis

-d""g*

menggunakan SPSS, terdapat perhirungan yang akan dibahes sebagai berikut :

1.. Tes untuk melihat kesamaan. t:ata-tata . kelompok (uji F dan Angka Vilks'Ltnbda). Kesamaan t t^-tata kelompok menunjukkan ada atau tidak adanya petbedaan pengeluaran konsumsi rumah tangs yang sigifikan anta{ kelompok buruh bangunan dan nelayan dapat dilihat untuk semua variabel bebas yang diteliti.

Volume

XV

Nomor

03

JULI.SEPTEMBER

2W5

80

|

ISSN 1410-8828 Kesarnaaa rata-rata kelompok dapat diketahui

pendapatan, pendidika$, dan pengeluaran non

derrgan: r Dengan angka

rnak

lYilk\ I-zrrlbdd Aflgka WilAllrrlbda berkisar arfizrr 0 sampai 1. Jika angka mendekati 0 maka data ti"p pp cenden-urg berbeda, sedang iik" angka mendekati 1 maka data tiap gnip cendemng

rlarL Dengan demikian,

konsurnsi rurnah tangga bunrh bangtrnan dan nelayan dibedakan oleh pendapatan responderl peodidikan responden, dan pengeluaran non

c

jumlah, an1 makanan l disktiminan

Tabel4.ll

pengeluaran bangunan da

Teet of Equality of Group Means TG56 ol

l-.anbda

Eq6llfy

ot

Crdp 116B

Will€' rcNryIN JLAGGKEL PENODKAN C,MAKAN C.NMAKAN

.970

5.655 2.1 90

.923

s.e:6

Tabel

4.13

Diskriminan

&

6

berkisar antara 0,923 sampaai dengan 1,000. Dari kolom Sig. bisa dilihat bahwa hanya 2 variabel yaitu jurrrlah anggota keluarga dan pengeluaran makanan yang cendemrg tidak

ini berarti pengeluaran makanan dan jurnlah anggoa keluarga buruh bangunan atau nelayan dalam mernpengaruhi pengeluaran konsumsi rumah tangga temy"ta tidak berbeda secara nyata. Dengan F test

responden

yang dikelua

ma,kanan responderr

sarna.

Dari tabel terlihat angka IY/iJk's

pengeluararr

1

I 1

70 70

018

70

ot2

1

928

5.455

1

berbeda. Hal

o

t.ihat angka Sig.

:

Jika Sig. > 0,05, berarti tidak ada perbedaan antar gmp. Jika Sig. < 0,05, berani ada perbedaan antar .gnlp.

-

Analisis dengan menggunakan uji fi : Variabel Pendapatan, angka srg adalah di barvah 0,05 (0,020). Hal ini berarti adz perbedaan antar grup, aLtu responden buruh

bangunan atalr nelayan terkait

dengan

pend.epatan yang diperoleh tiep bulannya oleh responden.

- Variabel Pendidikan, engka sig adalah di tnu'ah 0,05 (0,018). Hal ini berarti pendidikan

-

responden membedakan pengeluaran konsumsi mmah tangga brinrh bangrrnan dan nelalnn. Variabel Pengeluaran Non Makanan, angka sig aclrlah dr bairah 0,05 0,022). Hal ini berarti pengeluaran non rnakanan membedakan

pengeluaran korxumsi

-

n"nah tangga burulr

bangurnn daan nelayan. Variabel Jumlah Anggota Kelu.erga, angka sig adalah di atas 0,05 (0,143). Hal ini berarti irmrlah anggota keluarga seoraflg responden tidak membedakan pengeluaran konsumsi rumah tan€Sp buruh barygnan dan nelayan.

- Variabel Pengeluaran N{akanan, angka sig adalah di atas 0,05 (0,969). Hal ini berarti pengeluaran makanan seorang responden tidak

membedakan pengeluaran konsumsi rumah tangga bunrh bangunan dan nelayan. Dari 5 rzriabel, ada3 vanabel yang berbeda secara signifrkan untuk dua grup diskriminan, yarru

Volume

KV

Nomor

03

JULI-SEPTE.MBE,R

2.

Peaguii.m hipotesis memperhatikan angka Centmid

Centnid unnrk kelompok buruh bangunan dan nelayan dapat dilihat pade abel4.12.

untuk setian se G Tabel4.12 Centmid rurtuK Funssi Jenis Pekeriaan I

Buflfi

bansunan Nelal'an

Tahap penrr

o

i'3rtt

0.398 -0.356 memrnjukkan tE)at atau

Angka Centroid tidaknva analisis diskrimirnn, digunekan dalam penelitian irri. Dari tabel 4.12 diketahui bahu'a angka centroid unnrk kelornpok buruh bangunan lebilr besar daripada angka kelon4rok nelal'an (tanpa memperhatikan angka neg'atif). Perhitungan angka kritis berguna unnrk

pert tsrPr

o

:+(- o,iso)+

38(0,39s)

34+38

mea tctP,

o

perbandingan apakah periempatzn (predicted) telah sesuai kenyataan dapat dilihat pada tabel Car enis e S I atist i k (pada lampiran) 3. Pengujian hipotesis dengan menggunakan tahap Stepnise (sampai 2 tahap)

Variabel yang drmasuk-kan ke dalam model diskriminan rnerupalian vanabel png memiliki ntlai h'Ialtalanorlr O&o D2) tcrbcsar dcngan uji F. Tabel 4.13 menyalekan bah*a hanya ada dua r-ariabel lang sigifikan membedakan pengeluaran konsumsi rumah tangga buruh bangunan dan nelayan (dimasuklan dalam fuopi diskriminan) vartr,r tingkat pendidiken dan pengehuuan rlorl makanan, dengan demikian betarti pengeluaran konsumsi rumah tangga buruh bangunan dan nelayan berbeda karena pendidikan yang diterrpuh

2005

81

Pad:

sign

arnl Inm \f --peni tidal mefl

= 0,04

Rincian tiap kasus/responden, diskdminan Z skor penempatatulya dalam model diskriminan, serta

Pad: pen{

ini

mengetahui responden nursuk dalam kelompok bumh bangunan atau kelompok nelay'an

7 LCI_

Pa& r-ari:

Dengan

de

dimasukhr\ signifikan- -j

pengeluaran pengeluaran bangturan da -1. Pengui (Classqt

Uonrk

drsklrr

Iv{auik

oleh tel

Volume

+1G8828

ISSt\i 1+10-8828

--rf2fi

lloo

rl?rl dan sponderl ren non

responden dafl iuga:pengeluaran non rnakanan png dikeluarkan responden- Variabet pendapatarL iurnlah: angta ketuarga, . dan pengeluaran makanan yang dimasukkan dalam analisis

{esrs

diskriminaa brrkanlah r.'ariabel yang membedakan pengeluaran konsumsi nrmah tan&ga buruh

ogeluaral

.

Tabel 4.14 Classificatios Results C'esrini:xbn Rcsn:F Fredcle{, Gfqrp

tru
(JfErni{ .i :

:;] 620 143

n,,

*t

Variabel

I

&lao

..Fungsi

.Statistic

Pendidikan Pengeluaran

argka

0.325 0.569

non

Min. D Souared 'Exact F Betyeen GrouD Statistic' Sre. Buruh banginan

I

.2.027V.

rtelayart

03

ClG

€lidation is

n[dalim, ach

3a

11.2

[email protected]

23.7

7A.X

20

11

1S,O ?4

10

28

3A

58.8 26.3

412

1@"O

w

dor mly br

the ffi

in

aaa lh€ aElFis- ln

dG

b clasifrod bithefurcfim ddvea frmatt

m. I . . b'63.1%€f0ig,mlgrepedffiff€{lydsifsr-', c.66.7% of swl'Ntal€d gdsed rc sr6dvcbs;fiGd.

. €s.other

02

:1'dan-.,.

rrakanarr

1.00 a.

1.8.r1E-

5.8X, 5.036

.s

{

s8.8

.m %

l6hl 14

29

1_OO

I

;;I

ra

.'.1.@

Variabd. d;m?sukkan

Diskrimioan I

.00

100

p g

1.m

%

bangunan dan nelayan.

Tabd 4.13

m

.(I)

then ttid

':

Pada bagitn orig'ind, teriihat bahvza mereka

ixr€unan 1.12.

Tahap pemasukan rariabel bebas:

r Pada tuhup pertama, angka F

P I

I

0.3e8

---;-:-:-;--1

-u.r)o

terpilrh.

i

I

pet atau m d.lam r: bahu-a

o

.

Pada tahap keclu4 angka F lunrng r.'arrabel adalah

pengeluarat norl nrakanan

mencapai 5.036, maka pada tahap kedua

bangunao nelar-an

hinrng

variabel pendidikan adalah yang tertinggi yaitu nrencapai 5.8?6. lv{aka pada tahap pertaflu ini, r-ariabel trngkat pendidrkan

o

ini variabel pengeluaran non tqpilih.

makanan )

Pada talrap ketig3, karena F hining ridak signifikan L"g (,h atas.0,05), maka proses

unnik reiompok

analisis untuk rzriabel

= 0,0-1

tidak signifikan lag'i, pada tabel -t.13 hanya menanrpilkan variebel yang signifikan saja

m Z skor

arL serll rredicted)

ui:

tabei

Dengan demikian, dari tiga rzriabel yanq dimasukkarg hanya ada dua r-ariabel )ang signifikan- Atau bisa dikatakan pendidikan dan pengeluaran non mslanan membedakan pengeluaran konsumsi nlrnah tanga buruh bangtrnan dan nelayan.

l model rrremililii

klasifrrkasi marriks

(Claxtfmtton Renlt)

Untuk melihat tingkat vaiiditas

model

prr uji F. ade Cua

diskriminan dapat dilihar melalui Klasifikasi Matriks (Claxtf utio r Rcn$ yang dituniriklan

ryluarrl

oleh tabel

fran

dan

kffrxnan) ttran nofi ngehnran r'.r?r-i

-1.1-1.

tetap pada kelompok buruh bangunan, adalah 20 orang. Sedang dengan model diskriminaq mereka yang awalnya masuk kelompok buruh bangunan,

temyaa . menjadia anggota adalah 1-l .9 orans.

oran& dan yang'meleset'adalah 9 orang. Dengan dcmikran, ketcpatxn prcdrlsi dan model adalah:

+29

20

72

8l

= 0,681

a:c;u 68,7 orc

43

Pembahasan Tujtnn dgurnkan analisis disknminan adalah unruk mengeetahui perbedaan pengeluaran konsunxi rurnah tangl+ buruh bangrnan dan nelayan di Kota Bengkulu. Berdasarkan angka Cenlroid, nlTai Mahalanobis D? (pengujian F), dan klasifilcesi matiks (Clastfcation fusu$ yang berfunpi unnrk menilai ketepatan prediksi anggora gnrp, drmana klasifikasi nr"etriks untuk kelompok btrrulr bangunan dan nelavan adalah 66,7 oio. Dengan menggunakan (uji F dan Tes W/i/ks' Lanbda) dan metode Stqnise 'dapat dikatakan bahrva variabel yang signifikan membedakan

pengeluaran konsurnsi mmah tangga buruh bangunan dan neiavan addah lariabel tingkat pendidiknn dan pengpluaran non makanan, dengan demikian .pembehasan akan difokuskan. pada kedua variabel tersebut

7.

&n

d::rnouh

kelompok nelayan,

Demikian juga dengan kelompok nelavan, yang tetap pada kelompok neleyan sejumlah 29

lzunnya

(pendapatar\ iumlah anggota keluarga, pengailulran rnakarian) dihentikan karena

.1. Penguiian hipotesis

yang pada data arval adaLrh tergolong 6uruh bangururE dan dari k1.a-sifika^si fu"gsi diskrirninan

.

Variabel independeo pertama adalah tingket pendidikan- lv{ean unnrk kelompok bumh adalah 3-L176 dan mean untuk kelompok aelavan' adalah 2.6Q53. Dergao

Vqlume XV Nomor 03 JULI-SEPTEMBER 2005

82

ISSN 1410-8828 rrrl

demikiaq rriean .'trntuk kelompok ,bunrh ban53run lebih besa: dari mean untuk ' kelornp6k'.nelayan- Hal irri berirti bahwa kelompok buruh bangunan memfiki tingkat pendidikari y'arg lebih tinggi dibandingkan

mentuunlan penduduk miskin secara nasional. Jurnlah penduduk miskia diperkirakan teap di atas 16 otb atau dari lebih 36 juta o'rang (interneg 14

dengan kelompok aelayan-

2- Variabel kedua

adalah pengehnran non' makanan. Mean turnrk kelompok buruh bangunao ada.Lth 2.8235 dan mean untuk ,kelompok. nelayan adalah 2.2632. Dengan demikian, mean untuk kelompok buruh bangunan lebrh besar dari mean kelompok nelay4n. Hal ini bbrarti bahwa kelornpok buruh bangunan memiliki pengeluaran non rnakanan yang lebih besar dad kelompok nelavan.

Angka pada struktur matriks (Diskininan l-nadin! pada abel ;1.1-1 menuniukkan bahn'a tingkat pendidikan adalah variabel yang paling membedakan (Diskittiutes The LIos), dalam artixn tingkat pendidikan adalah faktor yang paling rnembedakan pengeluaran konsumsi nimah tangga bunrh bangu.nan dan nelavan di Kota Bcngkulu. Dan faktor pembeda terkecil adalah pengeluaran non rnakanan (Diskininates Tlte ltasl, ini berarti pengeluaran non makanan yang dikeluarkan rumah tangga brrmh bangunan dan nelayan lrairya sedikit berbedanya. Telah diungkapken sebelurnnya bahrva

tingkat pendidikan yang telah ditempuh oleh responden btrmh bangunan lebih tinggi daripada trngkat pendidikan yang telah ditearpuh oleh responden nelayan. Padaa responden buruh bangunan rata-rat? mereka telah menamatkan pendidikan sarnpai dengan SN{P dan SMA, yairu

DAFI

rniskin di Kota Bengkultr- Dengan .adnya kenaikan harga BBlv{ ini tentunya membuat

Aloni

semakin besamva pengeluaran konsumsi rumah

)

taflgga. Hal ini dikarenalan kenaikan hatg BBM betdarrpak pada naikaya harga berbagai

Arroni

a

]

KESIMPUIAN DAN SARAN

,

Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari peoelitian ini adalah : 1. Ada perbedaan. yang srgmfikan arrtara . .pengeluaran konsumsi mmah tangga buruh

pitu

sebanyak 17 orang responden.

Kenaikan BBlv'I yang telah ditetapkan oleh

bunfi bangunan dan nelayan yairu dalam hal

L

3.

pendidrlan dan peogelueran noo mlkarran. Berbedanya angka Centroid arltaflt pengeluaran konsurn-si rumah tangga buruh bangunan (0.398) dengan nelayan (-0.358). Iru

menurjukken adaora perbedaan

-t. 5.

.yang

signifikan antara pengeluaran konsumsi mmah tanga buruh bangurnn dan nelayan. N{odel diskriminan memiliki trngkat ketepatan yarg cukup lngr (68.1 9'o) d"rr nempunl'ei orb). cnss talidation yang tinggi pula (66.7 varirbel membedakrn Terdapat dua .1.ang pcngeluaran konsumsi rumah tang4a buruh bangunan dan nelaren yairu r-ariabel tingkat pendidikan dan pengeluaran non makaa:rn.

Berdasarken

hesil penelitian

meogguoakan metode diskriminan

dengan

di atas, rnaka

Bernan

B

L d

E

S(

U

Biro I

Biro

Pt t\

DLTO i

Kt Bt

Jadi tingket pendidiken ,vang telah ditempuh adalah hal penting i?og tidak hanla dapat

Diumral

Pe Pe

t"ngg?-

kebutr.rhaa hidup sehari-hari.

h*ga bahan

03

Diharapkan dengan kenaikan harga BBM

bakar

minyak (BBI\0 itu.disertai kornpensasi dana yang telah direocanakan pemerintah, langkah itu tidak

Nonrcr

.I:

konsumsi nrmah targg? buruh bangunan dan

mempengaruhl pendapau,n tetapi i"go dapat merpengaruhi pengeluaran konsurnsi rumah

Volurne XV

It

Pr

menyebabkan semakin besamya biaya yang harus

Meskipun kenaikan

Basn,

Pr

nelavan.

segala

(

pengeluaraa konsurn-si mnrah tangga

pemerintah tentunya telah berdarnpak pada pengeluaran konsumsi .mmah tangga terutafiLl pada rumah tangga penduduk miskin. Kenaikan ini

nrereka keluarkan untuk memenuhi .

] I I

5

alan teditr.rt bah*a pendidikan merupakan hal terpenting ya:lg membedakan pengeluaran

299.999

Asrnas

membed:rka-?.n

terbanvak berkisar antara

Rp

.J;

bangunan den nelavan-

2. Ada faktor-ftktor yang

Saran

-

t

kebutuhan lainnya.

hanra 1 orang. Unruk pengeluaran non makanan yang dilakulan oleh buruh bangunan lebih beraga-rn, pengeluaran non makanan yang

100.000

sasaftt

Ir{aret 2005). Begitu pula halaya dengan kelompok bumh bangunan dan nelayan yarig teflnasuk penduduk

sehanvak 13 orang responden telah menamatkan Slv{P dan 13 orang lagi telah menarnatkan SlvtA, sementara responden yang tidak menarnatlan SD

Rp

j

pernh

Ht

dan adanya program kornpensasi dilaksanakan pemerinul dapaat

JULI-SEI''IEIVIBER

2005

yang mengurangi

Ad

rlrr

Volume

9002

t8

usgnrctrdgs-rTnf

roruoN AX

s0

?umloA g8

.r38uqig

: uirelzf

'susss,l\ s{El .V qalo uugvtuabaa

'I pryf 7wouo>Jg '9g6y 'V 'it

usp

.[ned .uoslamuug

9tvHXI000-gg7 nynq8uag

tp apIsIW Suwg .{n[ Et .cgg6

.n1n1ftnfl la(1ug

'n1eg u.&rpy

8413 ';*I : Sunpueg vbry ae&ungnlT uvsntnured Sueprg ueqrungrad av&tnpun-Suvpurued uvrnJvJed uyundwryT '€66L 'IlS (xC .rfpp.nun{q

€usm8r Suer(

r

nigg qsurrB iEdEp

rudtuE Equraleq : urulrf zrJapoJ4[ ueSuenay uep rwouotlg Intun utJpspars ..1-002 .q .rpe,fiuqng .otuuaung

1

.nyrq8ucg nJny&ueg

rsurdot4 rc,bJyy uventqelasaS1 JotvllPar '€002 'Tlstlnrs lusnd o{g .vvu:1t[-9667

uSSuqrg : uvv4uf.a pfr{

'rurouotfg Jviue&aa1 .1002 .N .l-roSarg .^tquutrrg

'gINl zu .ucryrqntlp )tupp lsd1l:ls (nyny&uag resed uvqvrnJex snsvll

lpnts)

JyuoIsJpery ue,{eJa6J gttroaoufl lylsoS lsIpuox srsguv .t002 lso1 .urn1:r:trg 'u.38uq.rE : zuu4u

'itglrq 'uursu.11 uliul .rC qalo uuquuabaaI rwouo\g oJtIEW ntua&ua4 -1661 .sr-un4

'q

sq8noq

rllJu.Q{

'.rarna1g

'Jd :

.O ratad .pruqJIU .,g.iasdr1

'n4f 'nuouo>Jgtyluy&ua4 rated upp <pruqlrg .g ,iasdrl

EFE{B

'9661 'raurats 'O

[

'u88ueirE : Eue{Ef .&uenJa4 uep,EaTwTg 'ttyeuecuata4 rrsvuttogay : uy un?uyqtac1

uep rurouoro 'f002'C 'r{cl 'puferpnyq 'orof,tmy

uqualEs :

ledrug

urrurr1e.r8o.1 .unwpue&aed uep JsetuawaJdtu7 raeeavcireta1 slspav

:

nvreseurad uarbaleuvy4J .0661 .d{Hd ,:apo;:1 'opurs"J qsrsnd .Jd

: wn4e[ rwnwreured uep av(Fgum]J"d awlnpEwery tyntun le[qvy

aean8ubgwa1 -g66L .re{uuur3 .ulnusrsulrry

.g : ruulzf .ae>17p1pueday rYsee-rvseg .E002 .srq .p*C brql 'zrdr3 qanqy

'"ptsrild opugerSu(ug .a4 : urreryf 'uelrprpaad nuqf rysaC_rvsyg .19616 \ugnqseg

qndua:

usP

tre

rrsrcniJ

pq

Eul

s{88

'5

uuSoap

.vuu:1uf aymflEue?ua1

qvSuang uzp

uensoouvfiua1

cueuqsnaasr '966i ({Fslllrts tgsnd orlg .gINN

Ej

'uqtlqraup {rpri FdgIS .(ewnJeg

TET

tq8un rTnJnq

ur'rirpa

uapdngu)J elete4ng uejeureJax

AI unsno uvsops vsao P :

snsyx lpnts) rsvtSrutsavtA rIvraEO m e88uea rlewny uv&uv4 rswnsuoy

elod esryav 'ru02 .,u"H

.sapuuruag

'uffiuqrq : eirurluf

'fXX paqy Srnlatwy,y ersauopul uynaouolalad .L66L .psr-uC .pr"g .gINN gC 'uvlrrqratlp {upF ls{r{S @rpd-nC &u7peg uzteureoey req{I qy^res trvqarn[ay rp snsvSl Jpntg) uvan&tng rptng e8fiava qywny uvtedepua4 n1n"ty&uedwe7,y Suytf rclyvd-tol>wg av&ungnll srs!1yay .L1OZ .rlu,tutusy ?snN ?rEI ,a4 : euu4ef

ru.iun&

uuedai qeurru 8us-i

rui

(8s

qrunq

EJE!trE -lrEl

[ct{

u"r

qnrnq

usE{Etr r.Irunq ETc]I'E

irBp I

TvqttsnpuJ ae&angnlT Saetuat ,002 unqvl Z -oN nn uep uvv{.ra>1e?e uat eX Suet

,I

.oN

nn

uq

e00Z

un(p1

uyvba4vSvuelayr .yg67 turuouy

'u{ulsnd rulu[J

l"uorlsu}atul IIEIJ : af,rluat 4 'srs'{\yuy etel eterJv DInW '0002 '{rqg .f, urErJIl-}\ uEp {usrpsl 'T ppuog 'uosapuy 'E qdlog .C .qdasof .{reH

sntsn8y

ersaaoPur lP ae,tv,bYsJTvhaYa4 uvvPeex '666T 'ryspu]s tusnd orlg

rudrp

: v1ru{u

I vrsauopul

Eserpg rysag snwyy .6961 turuouy

r€eq:a

I\gg i

qarrru lsnquI; u.tuzpe

'vlrvJ,snd

uvJ.dvc

qnpfiP{

$unq

.UEJ?SES

tedat ledup rmd iszsua&.uo1 uruaqtuad rszrSord uEC 'tn{sru rypnpuad quJuln{

II

:JU

s-E€ rP

TFo{s1

8e88-0rf[

NSSr

f_ : lSSl.I 14

S*.r"lrorr, Faul A danWilliamD' N"'dht;' 1990. Milco Ekonomi Jakaxa : Edangga.

Samuelsor4 Paul. ,\ 'dan William D' Nordhaus, 7997- Milso Ekonomi Jakana; Erlangga.

2002. I'atihan SPSS Santoso, Singgih, Statistik Maltivariat Jakzx,:b' : Elex Media KomPutindo'

Hurn' 2001' Pengantar tf ukum Ketenagakeriaan fndonesia'

Sanusi, tra1r1 SH, M.

PersadaJakarta: PT' RaiaGrafindo

Sukirno$adono, 1985'

Ekonomi PembangunanJakarta : LPFE UI'

Sukim, Sadono, 2004- Maktoekonotni Teori Pengantar. Jakatta : PT' RaiaGrafindo Persada.

Toha, Halilt, SH, dan Hari Pramono, 1991' Itubungan Keia antata Maiikan dan B uruh.

Volume

J

akarta : Rineka CiPta"

XV

Nornor

03

JULI-SEPTEMBER

2005