ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KONSUMEN AKAN SAYURAN ORGANIK (Studi Kasus : Konsumen Sayuran Organik di Kota Medan)
SKRIPSI
OLEH :
NENY THERESIA HASIBUAN 020304023
DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KONSUMEN AKAN SAYURAN ORGANIK (Studi Kasus : Konsumen Sayuran Organik di Kota Medan)
SKRIPSI
OLEH :
NENY THERISIA HASIBUAN 020304023
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Judul Skripsi
: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik
Studi Kasus
: Konsumen Sayuran Organik di Kota Medan
Nama
: Neny Theresia Hasibuan
Nim
: 020304023
Departemen
: Sosial Ekonomi Pertanian
Program Studi
: Agribisnis
Disetujui Oleh Komisi Pembimbing
Ir. Iskandarini, M.M Ketua
H.M. Mozart B. Darus, MSc Anggota
Ir. Lily Fauzia MSi Ketua Jurusan
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
RINGKASAN PENELITIAN Neny T. P. Hasibuan, “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen akan Sayuran Organik”. Dibawah bimbingan Ibu Ir. Iskandarini, MM selaku ketua komisi pembimbing dan Bapak H.M.Mozart Darus, MSc selaku anggota komisi pembimbing. Penelitian ini dilaksanakan di kota Medan yaitu kepada para konsumen sayuran organik dengan jumlah sampel konsumen sebanyak 37 orang. Untuk mengarahkan penelitian ini, maka dirumuskan beberapa tujuan penelitian, yaitu: 1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan konsumen membeli sayuran organik 2. Untuk mengetahui hubungan karakteritik sosial ekonomi konsumen (umur, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan keluarga dan jumlah tanggungan keluarga) dengan keputusan konsumen dalam membeli sayuran organik 3. Untuk menentukan strategi pengembangan usaha sayuran organik di Kota Medan. Tujuan penelitian pertama dianalisis dengan metode analisis regresi berganda, tujan penelitian kedua dianalisis dengan menggunakan metode analisis rank spearman, sedangkan tujuan penelitian yang ketiga dianalisis denbgan menggunakan metode analisis SWOT. Dari hasil penelitian maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. a. Secara parsial, permintaan sawi manis organik dipengaruhi oleh harga sayuran organik, harga sayuran non organik, pendapatan keluarga dan selera konsumen b. Secara parsial, permintaan patchoi organik dipengaruhi oleh harga sayuran non organik, pendapatan keluarga dan hari raya/libur. c. Secara parsial, permintaan khailan organik pendapatan keluarga d. Secara parsial, permintaan kangkung organik dipengaruhi oleh selera konsumen e. Secara parsial, permintaan bayam hijau organik dipengaruhi oleh pendapatan keluarga, selera konsumen dan hari raya/libur f. Secara parsial, permintaan bayam merah organik dipengaruhi oleh pendapatan keluarga dan selera konsumen 2. a. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan keluarga dengan tingkat keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik b. Tidak terdapat hubungan antara umur dan jumlah tanggungan keluarga dengan tingkat keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik 3. Strategi pengembangan usaha sayuran organik adalah perluasan pangsa pasar, menjalin kerjasama dengan petani dan lembaga swalayan, menetapkan strategi harga, mengoptimalkan produksi sayuran organik, mengadakan kerjasama antara masyarakat dengan pemerintah dalam hal sosialisasi makananan sehat dan pengolahan/pengawetan produksi sayuran organik.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP NENY T.P. HASIBUAN lahir pada tanggal 3 Juli 1982 di Medan sebagai anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Ayahanda tercinta P. Hasibuan, SH dan Ibunda tersayang dr. R.R. br. Simanjuntak. Jenjang pendidikan yang per nah ditempuh penulis adalah sebagai berikut: 1. Pada tahun 1989 memasuki Sekolah Dasar di SD HOSANNA Medan dan tamat pada tahun 1995 2. Pada tahun 1995 memasuki Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SLTP HOSANNA Medan dan tamat pada tahun 1998. 3. Pada tahun 1998 memasuku Sekolah Menengah Umum di SMU Budi Murni 1 Medan dan tamat pada tahun 2001. 4. Pada tahun 2002 diterima di Universitas Sumatera Utara melalui Jalar SPMB di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian 5. Pada bulan Juli 2006 melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di desa Huta Gurgur Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan. 6. Pada Tahun 2007 melaksanakan Penelitian Skripsi di Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat mengakhiri masa perkuliahan dan menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen akan Sayuran Organik”, yang merupakan salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih atas segala bimbingan dan dorongan moril yang diberikan dalam penyelesaikan skripsi ini khususnya kepada Ibu Ir. Isakandarrini, MM selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak H.M.Mozart Darus, MSc selaku Anggota Ketua Komisi Pembimbing yang telah memberikan arahan, waktu dan kesabaran dalam menyelesaikan skripsi ini. Disamping itu penghargaan penulis sampaikan kepada Ibu Ir. Lily Fauzia, MSi sebagai Ketua Jurusan Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Bapak Ir. Luhut Sihombing, MP sebagai Sekretaris Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, seluruh pegawai Tata Usaha di Fakultas Pertanian, dan kepada para responden serta instansiinstansi yang terkait dengan penelitian ini. Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayah dan Ibu tercinta yaitu P. Hasibuan, SH dan dr. R.R. Simanjuntak yang tidak henti-hentinya memberi semangat, kasih sayang, pengorbanan baik moril maupun materil serta doa kepada penulis. Terima kasih juga buat tanteku
Ir. Romauli
Simanjuntak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Tak lupa juga penulis mengucapkan tarima kasih kepada sahabat-sahabatku Ita E. Ginting SP., Helen Siregar SP., Jetty Naibaho SP., Chrestie SP., Dian Fauzia teman yang saling berbagi suka-duka dan seluruh rekan SEP’02 yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga skripsi ini bermanfaat.
Medan, Maret 2008
Penulis
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR ISI
RINGKASAN PENELITIAN ................................................................................
Hal. i
RIWAYAT HIDUP .................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................
iii
DAFTAR ISI............................................................................................................
v
DAFTAR TABEL ...................................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................
x
PENDAHULUAN Latar Belakang ................................................................................................. Identifikasi Masalah......................................................................................... Tujuan Penelitian ............................................................................................. Kegunaan Penelitian ........................................................................................
1 5 6 6
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka .............................................................................................. Landasan Teori................................................................................................. Kerangka Pemikiran......................................................................................... Hipotesis Penelitian .........................................................................................
7 11 18 20
METODE PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Penelitian .............................................................. Metode Pengambilan Sampel........................................................................... Metode Pengumpulan Data.............................................................................. Metode Analisis Data....................................................................................... Defenisi dan Batasan Operasional ................................................................... Defenisi ................................................................................................... Batasan Operasional................................................................................
21 21 21 22 25 25 27
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL Deskripsi Daerah Penelitian............................................................................. Letak Geografis, Batas dan Luas Wilayah.............................................. Keadaan Penduduk.................................................................................. Sarana dan Prasarana .............................................................................. Karakteristik Pasar ........................................................................................... Karakteristik Konsumen Sampel .....................................................................
28 28 28 31 33 34
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
HASIL PENELITIAN Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Terhadap Sayuran Organik.......................................................................................................... Hubungan Karakteristik Keputusan Konsumen dalam Membeli dan Mengkonsumsi Sayuran Organik.................................................................. Strategi Pengembangan Usaha Sayuran Organik di Kota Medan ................
36 49 52
PENGUJIAN HIPOTESIS DAN PEMBAHASAN Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Terhadap Sayuran Organik.......................................................................................................... Hubungan Karakteristik Konsumen Sayuran Organik dengan Keputusan Konsumen dalam Membeli dan Mengkonsumsi Sayuran Organik .............. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
59 68
DAFTAR TABEL Tabel
Hal.
1. Sampel Konsumen Sayuran Organik di Kota Medan .........................................
21
2. Parameter Tingkat Keputusan Konsumen dalam Membeli dan Mengkonsumsi Sayuran Organik........................................................................
24
3. Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin ...................................
29
4. Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan .............................................................
30
5. Penduduk Menurut Pekerjaan .............................................................................
31
6. Sarana dan Prasarana ..........................................................................................
32
7. Karakteristik Sosial Ekonomi Konsumen Sampel ..............................................
34
8. Data Konsumsi Sawi Manis Organik Sampel Rumah Tangga 2007 ..................
36
9. Data Konsumsi Patchoi Organik Sampel Rumah Tangga 2007 .........................
39
10. Data Konsumsi Khailan Organik Sampel Rumah Tangga 2007.........................
41
11. Data Konsumsi Kangkung Organik Sampel rumah tangga 2007 .......................
43
12. Data Konsumsi Bayam Hijau Organik Sampel rumah tangga 2007...................
45
13. Data Konsumsi Bayam Merah Organik Sampel rumah tangga 2007 .................
47
14. Hubungan Umur dengan Tingkat Keputusan Konsumen dalam Membeli dan Mengkonsumsi sayuran Organik..................................................................
49
15. Hubungan Tingkat Pendidikan Konsumen dengan Tingkat Keputusan Konsumen dlam Membeli dan mengkonsumsi Sayuran Organik.....
50
16. Hubungan Pendapatan Keluarga dengan Tingkat Keputusan Konsumen dalam Membeli dan Mengkonsumsi Sayuran Organik ..
51
17. Hubungan Jumlah Tanggungan Konsumen dengan Tingkat Keputusan Konsumen dalam Membeli dan Mengkonsumsi Sayuran organik ...
52
18. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Sawi Manis Organik ........
59
19. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Patchoi Organik ...............
61
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
20. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Khailan Organik...............
62
21. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Kangkung Organik...........
64
22. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Bayam Hijau Organik ......
65
23. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Bayam Merah Organik.....
67
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Hal.
1. Diagram matriks SWOT .....................................................................................
17
2. Skema Kerangka Pemikiran................................................................................
19
3. Penentuan Strategi dengan Matriks SWOT ........................................................
58
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Hal.
1. Karakteristik Konsumen Responden Pembeli Sayuran Organik di Pasar Swalayan ................................................................................................... 2. Permintaan Sawi manis dan Patchoi Organik oleh Konsumen...........................
77 78
3. Permintaan Khailan dan Kangkung Organik oleh Konsumen ............................
79
4. Permintaan Bayam Hijau dan Bayam Merah Organik oleh Konsumen .............
80
5. Tingkat Keputusan Konsumen dalam Membeli dan Mengkonsumsi Sayuran Organik .................................................................................................
81
6. Hasil Analisis Regresi Permintaan Konsumen Rumah Tangga Terhadap Sayuran Sawi Manis Organik .............................................................
82
7. Hasil Analisis Regresi Permintaan Konsumen Rumah Tangga Terhadap Sayuran Patchoi Organik ....................................................................
83
8. Hasil Analisis Regresi Permintaan Konsumen Rumah Tangga Terhadap Sayuran Khailan Organik....................................................................
84
9. Hasil Analisis Regresi Permintaan Konsumen Rumah Tangga Terhadap Sayuran Kangkung Organik................................................................
85
10. Hasil Analisis Regresi Permintaan Konsumen Rumah Tangga Terhadap Sayuran Bayam Hijau Organik ...........................................................
86
11. Hasil Analisis Regresi Permintaan Konsumen Rumah Tangga Terhadap Sayuran Bayam Merah Organik..........................................................
87
12. Korelasi Rank Spearman antara Umur dengan Tingkat Keputusan Konsumen ...........................................................................................................
88
13. Korelasi Rank Spearman antara Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Keputusan Konsumen............................................................................
88
14. Korelasi Rank Spearman antara Tingkat Pendapatan Keluarga dengan Tingkat Keputusan Konsumen...........................................................................
89
15. Korelasi Rank Spearman antara Jumlah Tanggungan Keluarga dengan Tingkat Keputusan Konsumen ...............................................................
89
16. Persentase Konsumen yang Setuju .....................................................................
90
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
17. Harga Sayuran Organik Bulan Januari................................................................
91
18. Harga Sayuran Organik Bulan Februari..............................................................
91
19. Harga Sayuran Organik Bulan Maret..................................................................
92
20. Harga Sayuran Organik Bulan April...................................................................
92
21. Harga Sayuran Organik Bulan Mei.....................................................................
93
22. Harga Sayuran Organik Bulan Juni ....................................................................
93
23. Harga Sayuran Organik Bulan Juli .....................................................................
94
24. Harga Sayuran Organik Bulan Agustus ..............................................................
94
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dalam kondisi mengalami terpaan badai krisis moneter yang berlanjut
dengan krisis ekonomi yang berkepanjangan, saat ini sangat jarang sektor yang tetap sanggup berdiri tegak untuk dapat memberikan kontribusi terhadap kemampuan produksi nasional dan mampu mempertahankan peranan ekonominya dalam peyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan, serta peningkatan devisa. Akibat dari krisis moneter ini menyebabkan tertutupnya berbagai usaha, pemutusan hubungan kerja, penurunan daya beli masyarakat, peningkatan kriminalitas, serta penurunan mutu gizi masyarakat. Salah satu sektor dari sedikit sektor yang mampu bertahan adalah sektor pertanian (Rasahan, dkk, 1999 :73-74). Oleh karena itu, pemerintah berusaha untuk lebih memperhatikan sektor pertanian. Hal ini terlihat dengan berbagai program yang ditujukan untuk memacu sektor pertanian seperti KUT (Kredit Usaha Tani), hortikultura, KUT Pangan, diterjunkannya sarjana penggerak pembangunan pertanian, dan pemberdayaan masyarakat di pedesaan (Yustika, 2005 : 52). Dengan adanya pembangunan di subsektor tanaman pangan dan hortikultura maka diharapkan mampu untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani yang dicapai melalui upaya peningkatan pendapatan, produksi, dan produktivitas usahatani. Namun salah satu kelemahan dalam sistem usahatani adalah aspek pengelolaan (manajemen). Di Indonesia, kelemahan pengelolaan sering dijumpai karena sistem usaha tani masih bersifat kekeluargaan. Di dalam sistem usahatani
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
keluarga, aspek pengelolaan sering diabaikan. Jarang ditemukan usahatani berskala kecil menggunakan pembukuan yang baik, berorientasi pasar, dan mengatur pola tanam yang tepat sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar dengan tepat. Sebagaimana jenis tanaman hortikultura lainnya, kebanyakan tanaman sayuran mempunyai nilai komersial cukup tinggi. Sebab
tanaman sayuran
merupakan produk pertanian yang senantiasa dikonsumsi setiap saat. Dengan melihat kebutuhan terhadap sayuran yang kontiniu maka nilai pasar tanaman ini cukup baik. Kecenderungan produksinya dari tahun ke tahun meningkat, jarang mengalami penurunan yang berarti. Bahkan akhir-akhir ini ada kecenderungan di masyarakat untuk mengurangi konsumsi makanan yang berlemak tinggi, terutama dari bahan hewani beralih ke bahan nabati yang disebut vegetarian (hanya mengkonsumsi bahan makanan nabati) (Brilliantono, 2004 : 1). Di masyarakat modern ini pola hidup sehat menjadi salah satu ukuran standar kualitas. Bukan sekadar menyeimbangkan antara kesibukan dan olah raga. Tetapi, pola hidup sehat bisa dimulai dari konsumsi makanan. Semakin jauh makanan itu dari kandungan obat-obatan kimia atau pestisida, kemungkinan untuk meningkatkan standar hidup sehat kian terbuka lebar. Itulah sebabnya, beberapa tahun terakhir berkembang gerakan untuk mengembangkan produk pertanian yang bebas dari unsur pestisida. Caranya, dalam proses pengembangan komoditas, sedapat mungkin petani kembali ke alam. Antara lain dengan menggunakan berbagai bahan penunjang dari sumber-sumber yang ramah lingkungan. Inilah yang disebut sebagai pertanian organik.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Gaya hidup sehat demikian telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah lingkungan
(eco-labelling
attributes).
Preferensi
konsumen
seperti
ini
menyebabkan permintaan produk pertanian organik dunia meningkat pesat (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2005 : 1). Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati tropika yang unik, kelimpahan sinar matahari, air dan tanah, serta budaya masyarakat yang menghormati alam, potensi pertanian organik sangat besar. Pasar produk pertanian organik dunia meningkat 20% per tahun, oleh karena itu pengembangan
budidaya
pertanian organik perlu diprioritaskan
ekonomis
tinggi
untuk
memenuhi
pada
kebutuhan
tanaman
pasar
bernilai
domestik
dan
ekspor
(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2005 : 1). Pertanian organik yang diusahakan memberi keuntungan yang cukup besar kepada pembangunan pertanian rakyat. Hal ini disebabkan karena harga jual dari produk pertanian organik lebih tinggi dan juga dalam hal konservasi sumber daya lahan dan lingkungan. Namun penerapan dari pertanian organik tidak mudah dan akan menghadapi banyak kendala.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Meskipun beberapa petani sudah mulai mengembangkan dan bertani secara organik sejak lama, sebagai contoh kebun pertanian organik Agatho di Cisarua sudah lebih 10 tahun eksis dalam sistim pertanian organik, namun perkembangan pertanian organik di Indonesia baru dimulai sejak 4-5 tahun yang lalu. Jauh tertinggal dibandingkan dengan Jepang, Belanda, Perancis, Itali, Amerika, dan lain-lain (Husnain dan Haris, 2006 : 1).
Prospek usaha sayuran organik sebenarnya untuk selama 10 tahun ke depan, diperhitungkan sangat prospektif. Ini disebabkan semakin tinggi tingkat kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi produk pertanian terutama sayuran yang bebas bahan-bahan kimia. Ini berkaitan dengan kesehatan tubuh, di mana berbagai negara maju sudah semakin ketat mengawasi peredaran produk sayuran yang perawatannya menggunakan bahan kimia. Namun, potensi pasar produk pertanian organik di dalam negeri sangat kecil, hanya terbatas pada lapisan masyarakat tertentu . Berbagai kendala yang dihadapi antara lain: 1) belum ada insentif harga yang memadai untuk produsen produk pertanian organik, 2) perlu investasi mahal pada awal pengembangan karena harus memilih lahan yang benar-benar steril dari bahan agrokimia, 3) belum ada kepastian pasar, sehingga petani enggan memproduksi komoditas tersebut (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2005: 1). Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan pasar akan sayuran terutama sayuran organik perlu dilakukan survei pasar sederhana yang akan dilakukan sebelumnya. Berdasarkan data kebutuhan pasar itu, dapat dihitung berapa besar produksi yang harus dicapai atau yang dibutuhkan oleh konsumen.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Kekuatan pasar adalah contoh lain yang dapat menyebabkan gagalnya mekanisme pasar. Sektor swasta baik yang mensuplai maupun sebagai konsumen mampu mempengaruhi harga. Karena jumlah mereka yang relatif kecil, atau juga karena pembeli atau penjual tidak mempunyai outlet pasar alternatif. Oleh karena itu, kebijaksanaan bagi pengembangan kelembagaan merupakan keharusan untuk ditangani pemerintah (Rasahan, dkk, 1999: 5). Karena adanya ketidakseimbangan antara produksi dan permintaan dan belum adanya penelitian mengenai permintaan konsumen akan sayuran organik maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui masalah dan bagaimana prospek produksi dan permintaan sayuran organik di Sumatera Utara kelak.
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan konsumen membeli sayuran organik ? 2. Bagaimana hubungan karakteritik sosial ekonomi konsumen ( umur, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan keluarga dan jumlah tanggungan keluarga) dengan keputusan konsumen dalam membeli sayuran organik ? 3. Bagaimana strategi pengembangan usaha sayuran organik di Kota Medan ?
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan konsumen membeli sayuran organik. 2. Untuk mengidentifikasi hubungan karakteritik sosial ekonomi konsumen ( umur, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan keluarga dan jumlah tanggungan keluarga) dengan keputusan konsumen dalam membeli sayuran organik. 3. Untuk menentukan strategi pengembangan usaha sayuran organik di Kota Medan. 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Sebagai bahan informasi bagi para dinas pertanian dan konsumen agar dapat mengetahui efek yang ditimbulkan dari sayuran organik. 2. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah dalam menentukan strategi pembinaan dan peningkatan produksi sayuran organik. 3. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1
Tinjauan Pustaka Dalam pertanian konvensional, mulai dipergunakan pupuk buatan pabrik,
pestisida sintesis, perangsang tumbuh, dan antibiotika. Dengan cara ini produksi sangat meningkat, tetapi disisi lain hadirnya produk-produk pabrik tersebut dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan. Selain itu, pertanian konvensional banyak bergantung pada bahan kimia yang harganya mahal, bahkan kadang-kadang langka. Ketergantungan ini menyebabkan produksi menurun dan peningkatan biaya produksi. Permasalahan dalam pertanian konvensional dapat diselesaikan dengan mengembangkan pertanian organik. Pertanian organik adalah (dalam hal bercocok tanam) yang tidak menggunakan bahan kimia tetapi menggunakan bahan organik (Pracaya, 2002: 2-3). Jenis tanaman yang ditanam secara organik pun sekarang tidak terbatas hanya tanaman sayuran saja, tetapi telah diusahakan tanaman buah, tanaman padi, maupun tanaman obat. Produk tanaman organik masih terbatas dikonsumsi oleh orang-orang yang sadar akan kesehatan. Namun, dengan munculnya produk pertanian organik di setiap pameran dan ditunjang oleh promosi mengenai pentingnya kesehatan, tidak menutup kemungkinan di tahun mendatang banyak orang yang beralih ke produk tanaman organik (Pracaya, 2002: 5). Volume produk pertanian organik mencapai 5-7% dari total produk pertanian yang diperdagangkan di pasar internasional. Sebagian besar disuplay oleh negaranegara maju seperti Australia, Amerika dan Eropa. Di Asia, pasar produk pertanian
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
organik lebih banyak didominasi oleh negara-negara timur jauh seperti Jepang, Taiwan dan Korea (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2005: 1).
Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral yang murah serta berfungsi sebagai pengatur metabolisme dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan tingkat kecerdasan dan ketahanan tubuh terhadap serangan penyakit serta kanker dan influeza. Sayuran juga mengandung serat yang berguna untuk membantu proses pencernaan sehingga dapat mencegah kanker usus (Tim Penulis, 1993 : 7).
a. Sawi Sawi dapat ditanam di dataran tinggi maupun dataran rendah. Akan tetapi, umumnya sawi diusahakan orang di dataran rendah yaitu di pekarangan, di ladang atau di sawah, jarang diusahakan di daerah pegunungan. Sawi merupakan tanaman sayuran yang tahan terhadap hujan (Tim Penulis, 1993 : 94). Mula-mula hanya dikenal tiga jenis sawi, yaitu sawi putih, sawi hijau dan sawi huma. Namun, saat ini sudah dikenal pula sawi bakso (caisim), sawi keriting dan sawi monumen. 1. Sawi putih alias sawi jabung atau paksoi Sawi ini paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena rasanya yang paling enak diantara sawi lainnya. Daunnya lebar, berwarna hijau tua, baertangkai pendek, tegap dan bersayap. Ada dua varietas padi putih, yaitu varietas rugosa, dan varietas prain. 2. Sawi hijau Sawi hijau ini mempunyai rasa pahit sehingga jarang dikonsumsi dalam keadaan segar. Ukuran sawi hijau lebih kecil daripada sawi putih, tetapi warnanya
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
hijau tua. Batangnya sangat pendek dan tangkai daunnya pipih dan sedikit berkilau tetapi kuat. 3. Sawi Huma Disebut sawi huma karena jenis sawi ini menyukai tempat-tempat kering seperti tegalan. Jenis sawi ini mempunyai daun yang sempit dengan warna hijau keputih-putihan. Batangnya kecil dan panjang dengan tangkai yang bersayap. 4. Sawi bakso atau Caisim Sawi ini dikenal juga dengan nama sawi cina, karena umumnya digunakan untuk masakan cina. Daunnya lebar memanjang, tipis, dan berwarna hijau. Sawi ini bertngkai panjang, dan berwarna hijau keputihan. Rasanya pun cukup enak, renyah, segar dan tidak terlalu pahit. 5. Sawi keriting Daunnya berwarna hijau dan mulai tumbuh dari pangkal tangkai daun. Tangkai daunya berwarna putih. 6. Sawi monumen Daunnya berwarna hijau segar dan tangkai daunnya lebar dan tulang daun berwarna putih. Dari sekian jenis sawi, sawi inilah yang paling besar dan paling berat (Novary, 1997 : 147).
b. Kangkung Kangkung adalah salah satu jenis sayuran daun yang mampu hidup di darat atau di air. Ada tipe kangkung yang berbunga putih dan berbunga biru atau ungu. Warna batang sesuai dengan warna bunga. Tanaman ini bersifat menjalar sampai lebih
dari
2
m
panjangnya,
bunganya
berbentuk
terompet
dan
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
batangnya berlubang. Cara bertanam ada dua yaitu kangkung air dan kangkung darat (Sutarya, dkk, 1995 : 209). Pada kangkung air yang ditanam di rawa atau kolam, setelah tanaman berumur 2 – 3 bulan mulai dapat dipangkas ujungnya sepanjang kurang lebih 20 cm, agar tanaman banyak bercabang. Pada kangkung darat pemanenan biasanya dilakukan setelah umur 28 – 35 hari dengan jalan mencabut bersama akarnya. Kangkung darat yang masih muda dan batang yang besar dan berlubang memiliki kualitas pasar yang lebih baik daripada kangkung air dengan batang yang tipis tetapi kasar (Sutarya, dkk, 1995 : 209).
c. Bayam Satu-satunya sayuran yang termasuk dalam famili Amaranthaceae ialah bayam (Amaranthus sp.). Tanaman ini berbentuk perdu atau semak. Bayam banyak digemari masyarakat Indonesia karena rasanya enak, lunak dan dapat memperlancar pencernaan. Selain itu, bayam banyak mengandung vitamin A dan C serta sedikit vitamin B. Bayam pun banyak mengandung garam-garam mineral yang penting seperti kalsium, fospor, dan besi (Sunarjono, 2004 :14 ). Bayam yang biasa ditanam (diusahakan) umumnya berbiji hitam, diantaranya bayam cabut dan bayam tahun. Batang bayam cabut atau biasa disebut sekul ada yang berwarna kemerah-merahan (bayam merah) dan ada yang hijau keputih-putihan (bayam putih). Jenis bayam ini biasa dijual dengan akar dalam bentuk ikatan sebesar lingkaran dua jari (Sunarjono, 2004:15-16).
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
2.2 2.2.1
Landasan Teori Distributor/ Penyedia Sayuran Organik Sayuran Organik Pasar swalayan (supermarket) umumnya mempunyai segmen pasar tersendiri
(konsumen ekonomi atas). Oleh karena itu jenis dan kualitas sayuran yang disediakan dan disalurkan bersifat selektif. Salah satu sayuran yang disediakan adalah sayuran organik (Ginting, 2006 : 33).
2.2.2
Keputusan Pembelian Proses pembelian diawali dengan pengenalan masalah dengan pembeli yang
mengenali suatu masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dan sebagian keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat dirangsang oleh rangsangan internal bila salah satu kebutuhan normal seseorang muncul pada tingkat yang cukup tinggi untuk menjadi dorongan dan rangsangan eksternal yang datangnya dari luar (Kotler dan Amstrong, 1997 : 174). Sewaktu konsumen membuat keputusan membeli sering melalui lima langkah yang logis. Pertama, menyadari kebutuhan yang belum terpuaskan. Kedua, memilih beberapa pilihan yang nalar. Ketiga, barang tersebut di identifikasi. Keempat, di evaluasi. Dan ke lima, keputusan membeli pun di buat, pada tahap ini mencakup motif beli langganan dan citra toko pengecer (Stanton, 1996 : 176). Suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternatif. Ada empat macam perspektif dari model manusia (model
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
of man). Model manusia yang dimaksud di sini adalah model tingkah laku keputusan dari seorang individu berdasarkan empat perspektif, yaitu : 1. Manusia ekonomi Konsep manusia ekonomi berasal dari disiplin ekonomi. Manusia dipandang sebagai seorang individu yang melakukan keputusan secara rasional. Agar seorang individu dapat berfikir rasional, maka ia harus menyadari berbagai alternatif produk yang tersedia. Dia juga harus mempu merangking berbagai alternatif tersebut berdasarkan kebaikan dan keburukan produk alternatif tersebut, dan mampu memilih yang terbaik dari alternatif yang tersedia. Manusia ekonomi berusaha mengambil keputusan yang memberikan kepuasan maksimum. Keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan ekonomi seperti harga, jumlah barang, dan manfaat. 2. Manusia pasif Manusia sebagai individu yang mementingkan diri sendiri dan menerima berbagai macam promosi yang ditawarkan pemasar. Konsumen digambarkan sebagai pembeli yang irasional dan impulsif, yang siap menyerah pada usaha dan tujuan pemasar. Model ini bertolak belakang dengan manusia ekonomi. Model manusia pasif dianggap tidak realistis. Peran adalah mencari informasi mengenai alternatif produk dan memilih produk yang memberikan kepuasan paling besar. 3. Manusia kognitif Model manusia kognitif menggambarkan konsumen sebagai sebuah sistem pemrosesan informasi. Pemrosesan informasi akan membawa kepada pembentukan kesukaan (preferensi) dan selanjutnya pada keinginan membeli. Model ini menempatkan konsumen diantara model manusia ekonomi dan manusia pasif. Model
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
manusia kognitif menggambarkan konsumen sebagai individu yang berfikir untuk memecahkan masalah (a thinking problem solver). 4. Manusia emosionl Model
ini
menggambarkan
konsumen
sebagai
individu
yang
memiliki perasaan mendalam dan emosi yang mempengaruhi pembelian atau pemilikan barang-barang tertentu. Perasaan seperti rasa senang, takut, cinta, khawatir, fantasi, kenangan sangat mempengaruhi konsumen (Sumarwan, 2003 ; 290-292). Inti pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih prilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choice), yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berprilaku (Setiadi, 2003 ; 415). Prilaku konsumen merupakan tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh, menggunakan, dan menentukan produk dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakantindakan tersebut (Engel, dkk, 1990 : 3).
2.2.3
Permintaan Permintaan (demand) adalah jumlah barang-barang yang pembeli bersedia
membelinya pada tingkat harga yang berlaku pada suatu pasar tertentu dan dalam waktu tertentu pula (Rosyidi, 1996 ; 239).
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Harga dapat mempengaruhi permintaan pangan masyarakat karena flukstuasi harga mengakibatkan terjadinya pergantian (subtitusi) barang yang dikonsumsi (Mubyarto, 1986 ; 10). Tingkat harga suatu barang berpengaruh terhadap besarnya jumlah yang dibeli oleh seseorang. Makin mahal harga suatu barang akan berkurang jumlah yang dibelinya dengan syarat keadaan yang lain-lain tidak berubah (cateris paribus) (Gultom, 1996 ; 29). Pada kenyataanya, permintaan suatu barang juga dipengaruhi oleh faktorfaktor lain seperti : a. Harga barang (komoditi) Permintaan suatu komoditi dipengaruhi oleh harga komoditi itu sendiri dengan asumsi bahwa faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan atau cateris paribus. Secara umum bila harga suatu komoditi tinggi, hanya sedikit orang yang mau dan mampu membelinya. Akibatnya jumlah komoditi yang dibelinya hanya sedikit saja. b. Harga barang-barang lain Permintaan terhadap suatu barang dapat dipengaruhi oleh harga barang-barang lain yang ada kaitannya, seperti barang yang dapat saling mengganti (subsitusi) dan melengkapi (komplenter). c. Pendapatan para pembeli Pendapatan masyarakat (sebagai pembeli) merupakan faktor yang sangat penting di dalam menentukan permintaan terhadap berbagai jenis barang, berbagai jenis barang tersebut dapat digolongkan menjadi dua yaitu barang normal dan inferior. Barang normal yaitu barang yang mengalami kenaikan permintaanya apabila
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
terjadi kenaikan dalam pendapatan konsumen, sedangkan barang inferior yaitu barang yang permintannya mengalami penurunan jika terjadi kenaikan dalam pendapatan, contoh gaplek. d. Selera Selera masyarakat mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap keinginan masyarakat untuk membeli barang-barang atau jasa-jasa. Namun faktor selera dan citarasa bersifat subjektif. (Nuraini, 2005 : 17-19).
2.2.4
Faktor Sosial
Karakteristik sosial konsumen dipengaruhi oleh : a. Umur Umur dan tahapan siklus hidup dapat membentuk pola konsumsi orang dewasa, biasanya mengalami perubahan dan trnsformasi (perubahan bentuk, rupa, sifat) tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya (Setiadi, 2003: 132). b. Pendidikan Pendidikan seseorang sangat mempengaruhi pilihannya. Apabila pendidikan konsumen tinggi maka konsumen akan lebih memilih barang-barang yang berkualitas baik (Setiadi, 2003 :215).
2.2.5
Faktor ekonomi
Karakteristik ekonomi konsumen dipengaruhi oleh :
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
1. Pendapatan Keluarga Apabila pendapatan keluarga meningkat maka kemampuan rumah tangga untuk membeli aneka kebutuhan konsumsi semakin besar (Raharjo dan Manurung, 2001 :175). 2. Jumlah Tanggungan Jumlah tanggungan keluarga mempengaruhi keputusan konsumen saat pembelian, semakin banyak jumlah anggota keluarga konsumen maka jumlah yang pembelian semakin tinggi, sehingga anggota berpengaruh besar terhadap keputusan pembelian (Raharjo dan Manurung, 2001:254).
2.2.6
Analisa SWOT Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths), peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat memaksimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats) (Rangkuti, 1997 ; 18-19). Analisa SWOT dibuat dalam bentuk matriks. Matriks ini menggambarkan dengan jelas peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi dalam perusahaan dan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini menghasilkan empat set alternatif strategis, yaitu : 1. Strategi SO (Strengths-Opportunities) Strategi berdasarkan jalan pemikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan dengan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
2. Strategi ST (Strengths-Threats) Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. 3. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities) Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 4. Strategi WT (Weaknesses-Threats) Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Gambar 1. Diagram matriks SWOT IFAS EFAS Opportunities (O) Tentukan 5-10 faktorfaktor kelemahan eksternal Threats (T) Tentukan 5-10 faktorfaktor kelemahan eksternal
Strengths (S) Tentukan 5-10 faktorfaktor kelemahan internal Strategi SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
Weaknesses (W) Tentukan 5-10 faktorfaktor kelemahan internal Strategi WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Strategi WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.
(Rangkuti, 1997; 31)
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
2.3
Kerangka Pemikiran Distributor/penyedia
sayuran
organik
adalah
swalayan.
Swalayan
menyediakan pilihan sayuran organik untuk dibeli konsumen. Konsumen di sini adalah konsumen individu. Konsumen individu adalah konsumen rumah tangga yang membeli sayuran tujuannya mengkonsumsi sayuran organik untu keluarga. Konsumen dapat memilih barang atau jasa yang akan dikonsumsi sesuai dengan kebutuhannya sendiri dan bebas memilih alternatif yang ditawarkan oleh penjual. Ketika konsumen menyadari kebutuhan
akan sayur-sayuran terutama
sayuran organik yang bebas dari bahan-bahan kimia maka konsumen akan mengambil keputusan untuk membeli sayuran organik.
Dengan membeli sayuran
organik maka kemungkinan kita untuk meningkatkan standar hidup sehat terbuka lebar. Keputusan pembelian dan mengkonsumsi sayuran organik dipengaruhi oleh karakteristik konsumen yaitu faktor sosial, dan faktor ekonomi. Faktor sosial terdiri dari umur dan pendidikan. Faktor ekonomi terdiri dari pendapatan keluarga dan jumlah tanggungan keluarga. Konsumen menetapkan keputusannya untuk membeli dan mengkonsumsi sayuran organik. Dengan mengkonsumsi sayuran organik yang dubutuhkan oleh konsumen maka dapat diketahui permintaan akan sayuran organik itu. Adapun faktor yang mempengaruhi permintaan adalah harga barang itu sendiri, pendapatan rata-rata keluarga, selera, selera, dan hari raya atau libur.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Setelah dianalisis faktor yang mempengaruhi permintaan sayuran organik, maka dapat dilakukan strategi pengembangan usaha tani sayuran organik. Strategi pengembangan usaha dianalisis dengan menggunakan matriks SWOT. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam skema berikut ini.
Distributor/ Penyedia Sayuran Organik
Keputusan Pembelian
1. 2. 3. 4. 5.
Faktor yang mempengaruhi : Harga sayuran organik Harga sayuran nonorganik Pendapatan masyarakat Selera Hari Libur/hari raya
Karakteristik konsumen dipengaruhi oleh : 1. Faktor Sosial a. Umur b. Pendidikan 2. Faktor ekonomi a. Pendapatan Keluarga b. Jumlah Tanggungan Keluarga
Permintaan Sayuran Organik
Strategi Pengembangan Usaha Sayuran Organik
Keterangan Gambar = ada hubungan = Saluran Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
2.4 Hipotesa Penelitian 1. Permintaan konsumen sayuran organik dipengaruhi oleh harga sayuran organik tingkat konsumen, harga sayuran nonorganik, pendapatan keluarga konsumen, selera, dan hari libur/hari raya. 2. Terdapat hubungan umur, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan jumlah tanggungan keluarga konsumen dengan tingkat keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
III.
3.1
METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penentuan Daerah Penelitian Lokasi penelitian ditentukan secara Purposive sampling artinya daerah
penelitian dipilih berdasarkan tujuan tertentu yang dipandang sesuai dengan tujuan penelitian. Daerah penelitian ditetapkan di Kota Medan yang ditentukan secara sengaja di swalayan-swalayan dan supermarket yang menjual sayuran organik. Swalayan-swalayan
yang dipilih adalah Swalayan Berastagi Gatot Subroto,
Swalayan Brastagi Mangkubumi, dan Swalayan Sumatra.
3.2
Metode Penarikan Sampel Konsumen Besar sampel konsumen 37 dianggap telah mewakili populasi dimana sampel
diambil sekitar 10 persen dari total individu populasi dan secara proposional yaitu dihitung berdasarkan perbandingan. Tabel 1. Sampel Konsumen Sayuran Organik di Kota Medan Pasar Swalayan Swalayan Brastagi Gatsu Swalayan Brastagi Mangkubumi Swalayan Sumatra Jumlah Sumber : Survei 3.3
Populasi 155 120 100 378
Sampel Konsumen 15 12 10 37
Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan
sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan
konsumen yang membeli sayuran organik di pasar swalayan
dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) yang telah dipersiapkan
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
sebelumnya. Sedangkan data sekunder diperoleh dari lembaga instansi terkait serta buku-buku pendukung.
3.4
Metode Analisis Data Untuk menguji hipotesis 1 diuji dengan mempergunakan analisis regresi
berganda (Multiple Regresion). Data yang dibutuhkan adalah harga sayuran organik tingkat konsumen, harga sayuran nonorganik, pendapatan konsumen, selera dan hari libur/raya . Rumus yang digunakan : Y = a + a1X1 + a2X2 + a3X3 + b1D1 + b2D2 Dimana : Y
= Permintaan konsumen sayuran organik (Kg/Bulan)
X1
= Harga sayuran organik tingkat konsumen (Rp/Kg)
X2
= Harga sayuran nonorganik (Rp/Kg)
X3
= Pendapatan konsumen (Rp/Bulan)
D1
= Selera,
D1 = 1 (suka) D1 = 0 (tidak suka)
D2
= Hari libur/raya,
D2 = 1 (hari libur/raya) D2 = 0 (selain hari libur/raya)
a dan b = Konstanta Pengambilan keputusan : Jika th ≤ ttabel, tolak H1 terima H0 pada taraf kepercayaan 95% dan 99% Jika th > ttabel, terima H1 tolak H0 pada taraf kepercayaan 95% dan 99%
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Untuk menguji hipotesis 2 digunakan analisis rank spearman N
rs
=1−
6 ∑ di 2
t hitung = rs tα
i =1 3
n −n n−2 2 1 − rs
= α ; db (n − 2)
Keterangan : rs
= koefisien korelasi rank spearman
di
= selisih antara peringkat
n
= jumlah sampel
α
= derajat nyata
db
= derajat bebas
Kriteria uji hipotesis adalah : Jika thit ≤ tα berarti terima H0 Jika thit > tα berarti terima H1 (Irianto, 2004 : 43) Untuk menganalisis hipotesis 3 digunakan matrik SWOT. Matrik ini akan menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi dalam pengembangan usaha sayuran organik dan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Berdasarkan gambar tersebut akan dapat dilihat bagaimana strategi pengembangan usaha sayuran oeganik.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Tabel 2. Parameter Tingkat Keputusan Konsumen Membeli dan Mengkonsumsi Sayuran Organik No. 1
Parameter Karena sayuran organik sehat
Pernyataan
2
Karena konsumen manfaat yang tersendiri
3
Karena kemasan sayuran organik bagus
4
Karena pengaruh keluarga
5
Karena sayuran organik memiliki kandungan nutisi yang tinggi
6
Karena pengaruh tetangga (orang lain)
7
Karena warna)
8
Memiliki perasaan yang menyenangkan bila mengkonsumsi sayuran organik (menunjukkan status atau martabat yang tinggi)
9
Karena sayuran organik harganya murah
10
Memiliki kenyamanan berbelanja sayuran organik
penampilan
merasakan
(bentuk
dan
saat
a. Sangat Tidak Setuju (STS) b. Tidak Setuju (TS) c. Tidak Dapat Menentukan Pendapat (E) d. Setuju (S) e. Sangat Setuju (SS) a. Sangat Tidak Setuju (STS) b. Tidak Setuju (TS) c. Tidak Dapat Menentukan Pendapat (E) d. Setuju (S) e. Sangat Setuju (SS) a. Sangat Tidak Setuju (STS) b. Tidak Setuju (TS) c. Tidak Dapat Menentukan Pendapat (E) d. Setuju (S) e. Sangat Setuju (SS) a. Sangat Tidak Setuju (STS) b. Tidak Setuju (TS) c. Tidak Dapat Menentukan Pendapat (E) d. Setuju (S) e. Sangat Setuju (SS) a. Sangat Tidak Setuju (STS) b. Tidak Setuju (TS) c. Tidak Dapat Menentukan Pendapat (E) d. Setuju (S) e. Sangat Setuju (SS) a. Sangat Tidak Setuju (STS) b. Tidak Setuju (TS) c. Tidak Dapat Menentukan Pendapat (E) d. Setuju (S) e. Sangat Setuju (SS) a. Sangat Tidak Setuju (STS) b. Tidak Setuju (TS) c. Tidak Dapat Menentukan Pendapat (E) d. Setuju (S) e. Sangat Setuju (SS) a. Sangat Tidak Setuju (STS) b. Tidak Setuju (TS) c. Tidak Dapat Menentukan Pendapat (E) d. Setuju (S) e. Sangat Setuju (SS) a. Sangat Tidak Setuju (STS) b. Tidak Setuju (TS) c. Tidak Dapat Menentukan Pendapat (E) d. Setuju (S) f. Sangat Setuju (SS) a. Sangat Tidak Setuju (STS) b. Tidak Setuju (TS) c. Tidak Dapat Menentukan Pendapat (E) d. Setuju (S) e. Sangat Setuju (SS)
Jumlah Skor
Skor 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 50
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Untuk mengukur tingkat keputusan konsumen digunakan metode skoring dengan 10 parameter. Jumlah skor tingkat keputusan konsumen adalah 1 – 50. Apabila skor berada : 1 – 16 tingkat keputusan konsumen rendah 17 – 33 tingkat keputusan konsumen sedang 34 – 50 tingkat keputusan konsumen tinggi
3.5
Defenisi dan Batasan Opersional
Untuk menghindari kesalahpaham pengertian tentang istilah yang terdapat dalam proposal ini, maka akan dibuat defenisi dan batasan operasional sebagai berikut : 3.5.1 Defenisi
1. Sayuran organik adalah sayuran yang dalam proses produksinya tidak menggunakan bahan-bahan kimia. 2. Sampel adalah konsumen yang membeli sayuran organik di pasar swalayan 3. Distributor atau penyedia
sayuran organik adalah swalayan-swalayan yang
menyediakan sayuran organik untuk dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen. 4. Harga sayuran organik adalah harga sayuran organik yang berlaku di tingkat konsumen. 5. Harga sayuran nonorganik adalah harga sayuran nonorganik yang berlaku di tingkat konsumen. 6. Swalayan adalah suatu tempat dimana para konsumen membeli sayuran organik yang dibutuhkan dimana para pembeli melayani dirinya sendiri dengan harga yang telah ditentukan.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
7. Permintaan sayuran organik adalah jumlah sayuran organik yang diminta oleh konsumen pada suatu waktu yang didukung oleh daya beli. 8. Faktor adalah hal yang menyebabkan atau mempengaruhi konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik. 9. Faktor sosial adalah faktor yang ada pada diri konsumen sebagai responden yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik meliputi umur dan tingkat pendidikan. 10. Tingkat umur konsumen adalah usia konsumen pada saat penelitian dilakukan yaitu umur 36 – 66 tahun. 11. Tingkat pendidikan konsumen adalah pendidikan formal terakhir yang pernah ditempuh oleh konsumen parameternya SD, SLTP, SLTA, Diploma, dan Sarjana. 12. Faktor ekonomi adalah faktor yang ada pada diri konsumen sebagai responden yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen
dalam membeli dan
mengkonsumsi sayuran organik meliputi pendapatan keluarga dan jumlah tanggungan keluarga. 13. Pendapatan keluarga adalah seluruh penghasilan yang menunjang pendapatan keluarga setiap bulannya. 14. Jumlah tanggungan adalah jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan konsumen untuk dibiayai kebutuhan hidupnya. 15. Keputusan konsumen adalah tindakan dari dua atau lebih alternatif yang diputuskan. 16. Strategi pengembangan usaha sayuran organik adalah inisiatif meningkatkan peluang atau keberhasilan usaha sayuran organik di masa depan.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
3.5.2
Batasan Operasional
1. Sayuran organik yang diteliti adalah sawi manis, patchoi, khailan, kangkung, bayam hijau, dan bayam merah. 2. Penelitian diadakan di sawlayan-swalayan yang menjual sayuran organik seperti Swalayan Brastagi Gatot Subroto, Swalayan Brastagi Mangkubumi, dan Swalayan Sumatra. 3. Sampel penelitian adalah konsumen yang membeli sayuran organik di swalayan-swalayan. 4. Penelitian dilakukan pada tahun 2007.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN, KARAKTERISTIK PASAR DAN KARAKTERISTIK KONSUMEN SAMPEL
4.1 Deskripsi Daerah Penelitian. 4.1.1
Letak Geografis, Batas dan Luas Wilayah.
Kota Medan merupakan Ibu Kota dan Propinsi Sumatera Utara. Kota Medan terletak antara 2027ا-2047اLU – 98035ا-98044اBT. Kota Medan berada pada ketinggian 2,5 sampai dengan 37,5 meter di atas permukaan laut, rata-rata curah hujan 171,2 mm dengan suhu minimum 22,70C – 24,10C dan suhu maksimum berkisar antara 31,00C– 33,70C. Kelembaban udara rata-rata berkisar antara 78-80% dan kecepatan angin berkisar antara 0,40 m/cc sedangkan rata-rata laju penguapan tiap bulannya 104,5 mm. Kota Medan merupakan salah satu dari 25 Daerah Tingkat II di Sumatera Utara dengan luas daerah 265,10 km2. kota Medan merupakan pusat pemerintahan Daerah Tingkat I Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah utara, selatan, barat, dan timur.
4.1.2 a.
Keadaan Penduduk Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota Medan.
Penduduk Kota Medan berjumlah 2.036.185 orang dengan 460.080 rumah tangga yang tersebar di setiap kecamatan dan kelurahan di Kota Medan. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jumlah dan persentase penduduk Kota Medan berdasarkan golongan umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 3.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Tabel 3. Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin. Golongan Laki-laki Perempuan Umur Orang Persen Orang Persen 48.48 95,778 51.52 101,775 0–4 49.39 94,953 61.61 101,269 5–9 48.83 98,904 51.17 103,651 10 – 14 50.68 120,873 49.32 117,631 15 – 19 53.08 126,338 46.92 111,668 20 – 24 52.18 109,029 47.82 99,908 25 – 29 50.47 89,473 49.53 87,795 30 – 34 50.34 73,186 49.66 72,206 35 – 39 49.14 60,490 50.86 62,618 40 – 44 48.48 44,961 51.52 47,771 45 – 49 49.03 31,285 50.97 32,519 50 – 54 55 – 59 25,591 49.94 25,652 50.06 55 – 64 20,563 49.81 20,716 50.19 65+ 27,075 45.44 32,507 54.56 Jumlah 1,102,040 49.70 1,024,045 50.30 Sumber : BPS, Medan Dalam Angka 2006
Jumlah
197,553 196,222 202,555 238,504 238,006 208,937 177,268 145,392 123,108 92,732 63,804 51,243 41,279 59,582 2,036,185
Tabel 3. menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kota Medan pada tahun 2006 sebesar 2,036,185 orang yang terdiri dari 1,102,040 orang laki-laki (49.70 %) dan 1,024,045 orang perempuan (50.30 %), dari data tersebut dapat dilihat bahwa penduduk perempuan lebih banyak dari pada penduduk laki-laki. Data tabel di atas menunjukkan jumlah usia non produktif bayi, balita, anak-anak dan remaja (0 – 14 tahun) sebesar 596,330 orang (29.28%) dan manula ( > 55 tahun) sebesar 152,104 orang (7.47%). Jumlah usia produktif (15 – 54 tahun) adalah sebesar 1,287,751 orang (63.25%). Usia produktif adalah usia dimana seseorang memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga dapat menghasilkan barang dan jasa dengan efektif, dari data tersebut menunjukkan bahwa ketersediaan tenaga kerja di Kota Medan cukup besar.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
b. Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan.
Penduduk Kota Medan menurut tingkat pendidikan terdiri dari
tamat SD,
SLTP, SLTA, Perguruan Tinggi. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai tingkat pendidikan penduduk Kota Medan dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan. No.
Tingkat Pendidikan
SD SLTP SLTA Perguruan Tinggi Jumlah Sumber : BPS, Medan Dalam Angka 2006 1. 2. 3. 4.
Jumlah (orang) 412,893 626,617 670,597 209,246 1,919,353
Persentase (%) 21.51 32.65 34.94 10.90 100
Tabel 4. menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk Kota Medan paling besar berada pada tingkat pendidikan menengah yaitu Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA) sebesar 670,597 orang (34.94 %), Sekolah Lanjut Tingkat Pertama (SLTP) sebesar 626,617 orang (32.65 %), Sekolah Dasar (SD) berjumlah 412,893 orang (21.51 %), dan Perguruan Tinggi (PT) 209,246 orang (10.90 %).
c. Penduduk Menurut Mata Pencaharian.
Mata pencaharian penduduk Kota Medan bermacam jenisnya yaitu pegawai negeri, pegawai swasta, TNI/POLRI, tenaga pengajar, tenaga kesehatan dan masih banyak lagi yang lain jenisnya dan macam pekerjaannya. Untuk mengetahui lebih jelas mata pencaharian penduduk Kota Medan dapat dilihat pada tabel 5.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Tabel 5. Penduduk Menurut Pekerjaan. No.
Mata Pencaharian
Pegawai Negeri Pegawai Swasta TNI/POLRI Tenaga Pengajar Tenaga Kesehatan Lain-lain Jumlah Sumber : BPS, Medan Dalam Angka 2006 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jumlah (Orang) 18,670 14,570 13,562 43,551 2,399 300,255 393,007
Persentase (%) 4.75 3.70 3.45 11.08 0.61 76.41 100
Tabel 5. me4nunjukkan bahwa jumlah pekerjaan penduduk yang terbesar adalah sebagai tenaga pengajar sebesar 43.551 orang (11,08 %), pegawai negeri 18.670 orang (4,75 %), pegawai swasta 14.570 orang (3,70 %), TNI/POLRI 13.562 orang (3,45 %), tenaga kesehatan 2.399 orang (0,61 %) dan pekerjaan lain-lain yaitu gabungan dari berbagai macam pekeerjaan yang tidak dapat disebutkan satu persatu yaitu sebesar 300.255 orang (76,41 %). Dari data tersebut menunjukkan bahwa dari jumlah penduduk Kota Medan yang berusia produktif hanya sebagian kecil saja yang bekerja, setelah dikurangi penduduk Kota Medan yang bersekolah dan kuliah, masih banyak penduduk yang menganggur baik sebagai pengangguran terselubung maupun sebagai penganggur tetap.
4.1.3
Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana sangat mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakat. Semakin baik sarana dan prasarana akan mempercepat laju pembangunan. Sarana dan prasarana di Kota Medan saat ini sangat baik, hal ini dapat dilihat dari jenis-jenis sarana yang tersedia baik sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana transportasi, dan pasar yang sudah cukup memadai.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Tabel 6. Sarana dan Prasarana No.
Sarana dan Prasarana
Sekolah a. SD b. SLTP c. SLTA d. Perguruan Tinggi 2. Kesehatan d. Puskesmas e. Pustu f. BPU g. Rumah Bersalin h. Rumah Sakit 3. Transportasi a. Jalan Baik b. Jalan Sedang c. Jalan Rusak 4. Pasar a. Pasar Tradisional b. Pasar Swalayan Sumber : BPS, Medan Dalam Angka 2006
Jumlah (Unit)
1.
797 335 322 28 39 41 375 270 68 1,869.60 Km 446.15 Km 128.37 Km 56 30
Sarana pendidikan di Kota Medan sangat lengkap mulai dari Play Grup, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar berjumlah 797 unit, sekolah Lanjut Tingkat Pertama (SLTP) berjumlah 335 unit, Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA) berjumlah 322 unit, hingga ke Perguruan Tinggi berjumlah 28 unit dengan berbagai tingkat strata. Status sekolah pun beragam mulai dari negeri, swasta, maupun sekolah luar negeri yang tersebar di setiap sudut dan pelosok Kota Medan dengan kualitas yang beragam. Sarana kesehatan sangat diperlukan oleh penduduk kota besar sperti Kota Medan yang berpenduduk besar. Sarana kesehatan yang ada yaitu BPU 375 unit, rumah bersalin 270 unit, rumah sakit 68 unit, pustu 41 unit, dan puskesmas 39 unit yang tersebar di seluruh kecamatan.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Sarana transportasi sangat lengkap di dalam kota, angkutan kota sangat banyak kesegala penjuru Kota Medan. Panjang jalan Kota Medan 3,078.94 km, jalan yang dalam kondisi baik sepanjang 1,869.6 km, jalan dalam kondisi sedang sepanjang 446.15 km, jalan yang dalam kondisi rusak sepanjang 128.37 km. Pasar tradisional maupun pasar swalayan banyak sekali terdapat di Kota Medan. Masyarakat dengan mudah memilih tempat berbelanja di pasar tradisional atau di pasar swalayan.
Pasar tradisional ada 56 unit dan pasar swalayan 30 unit
yang tersebar di setiap kecamatan dengan keunggulan dan kelengkapan masingmasing pasar yang berbeda-beda. Pasar tradisional umumnya buka pagi hari atau sore hari, sedangkan pasar swalayan buka pagi hingga malam hari. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel pasar adalah pasar swalayan yaitu Swalayan Brastagi Gatot Subroto, Swalayan Brastagi Mangkubumi, dan Swalayan Sumatera.
4.2 Karakteristik Pasar (Lokasi Penelitian) 4.2.1. Swalayan Brastagi Gatot Subroto
Swalayan Brastagi terletak di jalan Gatot Subroto. Luas Areal Swalayan Brastagi yaitu ± 4.500 m2. Sayur-sayuran yang dijual bermacam macam seperti sawi manis, patchoi, khailan, kangkung, bayam hijau, bayam merah, sawi pahit, dan lain-lain. Swalayan Brastagi tidak hanya menjual sayur-sayuran tetapi juga menjual barang-barang lain seperti buah-buahan dan menjual barang-barang lain yang dijual pada swalayan pada umumnya.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
4.2.2. Swalayan Brastagi Mangkubumi
Swalayan Brastagi Mangkubumi merupakan cabang dari swalayan Brastagi jalan Gatot Subroto. Swalayan ini berada di jalan Mangkubumi. Swalayan ini menjual sayur-sayuran seperti sawi manis, patchoi, kangkung, bayam dan lain-lain; juga menjual buah-buahan dan barang-barang lain yang dijual pada umumnya. Swalayan ini tidak sebesar swalayan Brastagi Gatsu. 4.2.3. Swalayan Sumatera
Swalayan Sumatera berada di jalan S. Parman. Adapun yang dijual adalah sayur-sayuran seperti sayur-sayuran baik itu sayur organik maupun sayur nonorganik; buah-buahan dan jenis makanan lainnya.
4.3 Karakteristik Konsumen Sampel
Karakteristik konsumen sampel yang dimaksud adalah meliputi karakteristik sosial ekonomi yang terdiri dari umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, jumlah tanggungan keluarga dan pendapatan. Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Karakteristik Sosial Ekonomi Konsumen No.
Karakteristik Sosial Satuan Ekonomi 1. Umur Tahun 2. Tingkat Pendidikan Tahun 3. Tingkat Pendapatan Keluarga Rp/Bulan 4. Jumlah Tanggungan Orang Sumber : Analisis Data Primer 2007 (Lampiran 1).
Range
Rata-rata
36 – 66 9 – 17 5,000,000- 15,000,000 1–6
46.03 15.78 10,675,675.68 3. 65
Umur Konsumen sampel berkisar antara 36 – 66 tahun dengan rata-rata umur konsumen 46 tahun. Rata-rata tersebut memperlihatkan bahwa konsumen sampel
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
masih berada dalam ketegori usia produktif sehingga potensi keputusan membeli sayuran organik semakin besar. Pendidikan formal konsumen sampel berkisar antara 9 – 17 tahun dengan rata-rata pendidikan konsumen 16 tahun yang menunjukkan
bahwa rata-rata
pendidikan konsumen sampel adalah setingkat sarjana. Hal ini menunjukkan bahwa wawasan pengetahuan konsumen dalam mengambil keputusan membeli dan mengkonsumsi sayuran organik tergolong tinggi. Tingkat pendapatan keluarga konsumen sampel per bulannya berkisar antara Rp 5,000,000 – 15,000,000 dengan rata-rata Rp 10,675,675 per bulan dari rata-rata tersebut dapat diketahui bahwa tingkat penghasilan konsumen sampel tergolong ke dalam kategori tinggi sehingga keputusan dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik terpenuhi. Jumlah tanggungan keluarga konsumen sampel berkisar antara 1 - 6 orang dengan rata-rata jumlah tanggungan keluarga 4 orang. Rata-rata tersebut memperlihatkan bahwa jumlah tanggungan konsumen sampel cukup banyak sehingga keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik tinggi.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
V. HASIL PENELITIAN
5.1 Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Terhadap Sayuran Organik.
Berdasarkan hasil penelitian, konsumen rumah tangga sayuran organik biasanya memanfaatkan sayuran organik sebagai sumber vitamin, gizi dan lain-lain. Sayuran organik yang diteliti adalah sayuran Sawi Manis, Patchoi, Khailan, Kangkung, Bayam Hijau dan Bayam Merah. 5.1.1. Permintaan Konsumen Sawi Manis Organik
Untuk mengetahui jumlah konsumsi sayuran organik rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Data Konsumsi Sawi Manis Organik Sampel Rumah Tangga 2007 Sampel Pasar Swalayan Brastagi Gatot Subroto
Konsumsi (kg/bln) < 1.5 1.5 - 3 >3
Jumlah Swalayan Brastagi Mangkubumi Jumlah Swalayan Sumatera
< 1.5 1.5 - 3 >3 < 1.5 1.5 - 3 >3
Jumlah Sumber : Data Primer diolah dari lampiran 2
Jumlah Responden 1 9 5 15 3 8 1 12 1 6 3 10
Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa tingkat konsumsi sawi manis organik rumah tangga cukup bervariasi. Konsumsi sawi manis organik yang terendah adalah 1 kg/bln dan tertinggi 4.33 kg/bln.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen sawi manis organik adalah harga sawi manis organik, pendapatan keluarga, harga sawi manis nonorganik, selera dan hari raya/libur. 1. Pengaruh Harga Sawi Manis Organik Perubahan harga sawi manis organik berpengaruh terhadap tingkat konsumsi rumah tangga. Menurut konsumen rumah tangga, sawi manis organik merupakan sumber kebutuhan
kabohodrat, gizi, vitamin dan lain-lain yang berguna bagi
kesehatan konsumen rumah tangga. Menurut konsumen rumah tangga apabila terjadi kenaikan harga sawi manis organik maka konsumen akan mengurangi konsumsi sawi manis organik ataupun beralih pada sayuran organik lain yang lebih murah atau mengurangi konsumsi sawi manis organik. 2. Pengaruh Harga Sawi Manis Nonorganik Harga sawi manis nonorganik berpengaruh dalam penurunan konsumsi sawi manis organik. Karena harga sawi manis organik tinggi, maka hanya ada 13 orang (35.13%) menggunakan sawi manis nonorganik yang lebih murah sebagai bahan pengganti sawi manis organik. 3. Pengaruh Pendapatan Keluarga Dari data yang dikumpulkan, tingkat pendapatan keluarga berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi sawi manis organik. Untuk
konsumen
dengan
pendapatan rata-rata keluarga < Rp 10,000,000/ bulan konsumsinya antara 1.00 – 2.67kg/bulan. Untuk konsumen dengan pendapatan Rp 10,000,000 – 15,000,000/ bulan konsumsinya antara 2 – 4.33 kg/bulan.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
4. Pengaruh Faktor Selera Berdasarkan penelitian, selera menentukan jumlah konsumsi sawi manis organik konsumen rumah tangga. Jika keluarga tersebut menyukai sawi manis organik, maka permintaan akan sawi manis organik tinggi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa, ada 10 responden (27.02%) yang tidak menyukai sawi manis organik, tetapi mereka yang mengkonsumsi sawi manis organik dalam jumlah sedikit dengan alasan untuk membuat menu yang bervariasi, dan
27
responden
(72.97%)
mengaku
menyukai
sawi
manis
organik.
Berpengaruhnya selera terhadap jumlah konsumsi sawi manis organik karena kesadaran masyarakat akan makanan yang sehat semakin meningkat, dimana sawi manis organik tidak memiliki kandungan zat kimia. 5. Pengaruh Hari Raya / Libur Berdasarkan penelitian, hari raya tidak menentukan jumlah konsumsi sawi manis organik konsumen rumah tangga. Dari data yang dikumpulkan, terdapat 24 responden (64.86%) yang meningkatkan jumlah konsumsi sawi manis organik pada hari raya / libur. 5.1.2. Permintaan Konsumen Patchoi Organik
Untuk mengetahui jumlah konsumsi patchoi organik rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 9.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Tabel 9. Data Konsumsi Patchoi Organik Sampel Rumah Tangga 2007 Sampel Pasar Swalayan Brastagi Gatsu
Konsumsi (kg/bln) < 1.5 1.5 - 3 >3
Jumlah Swalayan Brastagi Mangkubumi Jumlah Swalayan Sumatera
< 1.5 1.5 - 3 >3 < 1.5 1.5 - 3 >3
Jumlah Sumber : Data Primer diolah dari lampiran 2
Jumlah Responden 1 12 2 15 2 8 2 12 1 8 1 10
Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa tingkat konsumsi patchoi organik rumah tangga cukup bervariasi. Konsumsi patchoi organik yang terendah adalah 1 kg/bln dan tertinggi 4 kg/bln. Faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen patchoi organik adalah harga patchoi organik, pendapatan keluarga, harga patchoi nonorganik, selera dan hari raya/libur. 1. Pengaruh Harga Patchoi Organik Perubahan harga patchoi organik tidak berpengaruh terhadap tingkat konsumsi rumah tangga. Menurut konsumen rumah tangga apabila terjadi kenaikan patchoi organik maka konsumen akan mencari konsumsi sayur organik lain. 2. Pengaruh Patchoi Nonorganik Harga patchoi nonorganik berpengaruh dalam penurunan konsumsi patchoi organik. Karena harga patchoi organik tinggi, maka hanya ada 5 orang (13.51%) menggunakan patchoi nonorganik yang lebih murah sebagai bahan pengganti patchoi organik.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
3. Pengaruh Pendapatan Keluarga Pendapatan rata-rata keluarga berpengaruh terhadap tingkat konsumsi. Dari data yang dikumpulkan, tingkat pendapatan rata-rata keluarga berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi patchoi organik. Untuk konsumen dengan pendapatan rata-rata keluarga < Rp 10,000,000/ bulan konsumsinya antara 1.33 – 2.00 kg/bulan. Untuk konsumen dengan pendapatan Rp 10,000,000 – 15,000,000/ bulan konsumsinya antara 2.00– 4.00 kg/bulan. 4. Pengaruh Faktor Selera Berdasarkan penelitian, selera tidak menentukan jumlah konsumsi patchoi organik konsumen rumah tangga. Dari hasil penelitian diketahui bahwa, ada 11 responden (29.72%)
yang tidak menyukai patchoi organik, tetapi mereka yang
mengkonsumsi patchoi organik dalam jumlah sedikit dengan alasan untuk membuat menu yang bervariasi, dan 26 responden (70.27%) mengaku menyukai patchoi organik. 5. Pengaruh Hari Raya / Libur Dari data yang dikumpulkan, pada hari raya/ libur berpengaruh terhadap tingkat konsumsi patchoi organik. Terdapat 21 responden (56.75%) yang meningkatkan jumlah konsumsi patchoi organik pada hari raya / libur. Hal ini terjadi karena konsumen yang masih menganggap harus memasak untuk tamu yang datang pada hari raya/ hari besar. 5.1.3. Permintaan Konsumen Khailan Organik
Untuk mengetahui jumlah konsumsi khailan organik rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 10.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Tabel 10. Data Konsumsi Khailan Organik Sampel Rumah Tangga 2007 Sampel Pasar Swalayan Brastagi Gatsu
Konsumsi (kg/bln) < 1.5 1.5 - 3 >3
Jumlah Swalayan Brastagi Mangkubumi Jumlah Swalayan Sumatera
< 1.5 1.5 - 3 >3 < 1.5 1.5 - 3 >3
Jumlah Sumber : Data Primer diolah dari lampiran 3
Jumlah Responden 1 11 3 15 3 7 2 12 1 7 2 10
Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa tingkat konsumsi khailan organik rumah tangga cukup bervariasi. Konsumsi khailan organik yang terendah adalah 1.33 kg/bln dan tertinggi 4 kg/bln. Faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen khailan organik adalah harga khailan organik, pendapatan keluarga, harga khailan nonorganik, selera dan hari raya/libur. 1. Pengaruh Harga Khailan Organik Perubahan harga khailan organik tidak berpengaruh terhadap tingkat konsumsi rumah tangga. Menurut konsumen rumah tangga apabila terjadi kenaikan harga khailan organik maka konsumen akan tetap mengkonsumsi khailan organik. 2. Pengaruh Harga Khailan Nonorganik Harga khailan nonorganik tidak berpengaruh dalam penurunan konsumsi khailan organik. Karena harga khailan nonorganik tidak berbeda jauh harga khailan organik, maka hanya ada 14 orang (37.83%) menggunakan khailan nonorganik yang lebih murah sebagai bahan pengganti khailan organik.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
3. Pengaruh Pendapatan Keluarga Dari data yang dikumpulkan, tingkat pendapatan keluarga berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi khailan organik. Untuk konsumen dengan pendapatan rata-rata keluarga < Rp 10,000,000/ bulan konsumsinya antara 1.33 – 2.67 kg/bulan. Untuk konsumen dengan pendapatan Rp 10,000,000 – 15,000,000/ bulan konsumsinya antara 2.00 – 4.00 kg/bulan. 4. Pengaruh Faktor Selera Berdasarkan penelitian, selera tidak menentukan jumlah konsumsi khailan organik konsumen rumah tangga. Jika keluarga tersebut menyukai khailan organik, maka permintaan akan khailan organik tinggi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa, ada 5 responden (13.51%) yang tidak menyukai khailan organik, tetapi mereka yang mengkonsumsi khailan organik dalam jumlah sedikit dengan alasan untuk membuat menu yang bervariasi, dan 32 responden (86.48%) mengaku menyukai khailan organik. Berpengaruhnya selera terhadap jumlah konsumsi khailan organik karena kesadaran masyarakat akan makanan yang sehat semakin meningkat, dimana khailan organik tidak memiliki kandungan zat kimia. 5. Pengaruh Hari Raya / Libur Dari data yang dikumpulkan, pada hari raya/ libur tidak berpengaruh terhadap tingkat konsumsi patchoi organik, terdapat 22 responden (59.45%) yang meningkatkan jumlah konsumsi khailan organik pada hari raya / libur.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
5.1.4. Permintaan Konsumen Kangkung Organik
Untuk mengetahui jumlah konsumsi kangkung organik rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Data Konsumsi Kangkung Organik Sampel rumah tangga 2007 Sampel Pasar Swalayan Brastagi Gatsu
Konsumsi (kg/bln) < 1.5 1.5 - 3 >3
Jumlah Swalayan Brastagi Mangkubumi Jumlah Swalayan Sumatera
< 1.5 1.5 - 3 >3 < 1.5 1.5 - 3 >3
Jumlah Sumber : Data Primer diolah dari lampiran 3
Jumlah Responden 10 5 0 15 5 6 1 12 5 5 0 10
Dari Tabel 11 dapat dilihat bahwa tingkat konsumsi kangkung organik rumah tangga cukup bervariasi. Konsumsi kangkung organik yang terendah adalah 0.67 kg/bln dan tertinggi 3.33 kg/bln. Faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen kangkung organik adalah harga kangkung organik, jumlah tanggungan keluarga, pendapatan keluarga, harga kangkung nonorganik, selera dan hari raya/libur. 1. Pengaruh Harga Kangkung Organik Perubahan harga kangkung organik tidak berpengaruh terhadap tingkat konsumsi rumah tangga. Menurut konsumen rumah tangga, kangkung organik merupakan sumber kebutuhan kabohodrat, gizi, vitamin dan lain-lain yang berguna bagi kesehatan konsumen rumah tangga. Menurut konsumen rumah tangga apabila
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
terjadi kenaikan harga kangkung organik maka konsumen tetap konsumsi kangkung organik. 2. Pengaruh Harga Kangkung Nonorganik Harga kangkung nonorganik tidak berpengaruh dalam penurunan konsumsi kangkung organik. Ada 21 orang (54.76%) menggunakan kangkung nonorganik yang lebih murah sebagai bahan pengganti kangkung organik. 3. Pengaruh Pendapatan Keluarga Dari data yang dikumpulkan, tingkat pendapatan rata-rata keluarga berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi kangkung organik. Untuk konsumen dengan pendapatan rata-rata keluarga < Rp 10,000,000/ bulan konsumsinya antara 0.67 – 2.00 kg/bulan. Untuk konsumen dengan pendapatan Rp 10,000,000 – 15,000,000/ bulan konsumsinya antara 1.33 – 3.33 kg/bulan. 4. Pengaruh Faktor Selera Berdasarkan penelitian, selera berpengaruh terhadap jumlah konsumsi kangkung organik konsumen rumah tangga. Jika keluarga tersebut menyukai kangkung organik, maka permintaan akan kangkung organik tinggi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa, ada 19 responden (51.35%) yang tidak menyukai kangkung organik, tetapi mereka yang mengkonsumsi kangkung organik dalam jumlah sedikit dengan alasan untuk membuat menu yang bervariasi, dan 18 responden (48.64%) mengaku menyukai kangkung organik. Berpengaruhnya selera terhadap jumlah konsumsi kangkung organik karena kesadaran masyarakat akan makanan yang sehat semakin meningkat, dimana kangkung organik tidak memiliki kandungan zat kimia.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
5. Pengaruh Hari Raya / Libur Pada hari raya/ libur tidak berpengaruh terhadap jumlah konsumsi kangkung organik. Dari data yang dikumpulkan, terdapat 18 responden (48.64%) yang meningkatkan jumlah konsumsi kangkung organik pada hari raya / libur. Hal ini terjadi karena konsumen yang masih menganggap harus memasak untuk tamu yang datang pada hari raya/ hari besar. 5.1.5. Permintaan Konsumen Bayam Hijau Organik
Untuk mengetahui jumlah konsumsi bayam hijau organik rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Data Konsumsi Bayam Hijau Organik Sampel rumah tangga 2007 Sampel Pasar Swalayan Brastagi Gatsu
Jumlah Swalayan Brastagi Mangkubumi Jumlah Swalayan Sumatera
Konsumsi (kg/bln) < 1.5 1.5 - 3 >3
< 1.5 1.5 - 3 >3 < 1.5 1.5 - 3 >3
Jumlah Sumber : Data Primer diolah dari lampiran 4
Jumlah Responden 7 8 0 15 3 9 0 12 4 6 0 10
Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa tingkat konsumsi Bayam Hijau organik rumah tangga cukup bervariasi. Konsumsi Bayam Hijau organik yang terendah adalah 0.67 kg/bln dan tertinggi 2.67 kg/bln.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen bayam hijau organik adalah harga bayam hijau organik, jumlah tanggungan keluarga, pendapatan keluarga, harga bayam hijau nonorganik, selera dan hari raya/libur. 1. Pengaruh Harga Bayam Hijau Organik Perubahan harga bayam hijau organik tidak berpengaruh terhadap tingkat konsumsi rumah tangga. Menurut konsumen rumah tangga, bayam hijau organik merupakan sumber kebutuhan kabohodrat, gizi, vitamin dan lain-lain yang berguna bagi kesehatan konsumen rumah tangga. 2. Pengaruh Harga Bayam Hijau Nonorganik Harga bayam hijau nonorganik tidak berpengaruh dalam penurunan konsumsi bayam hijau organik. Ada 10 orang (27.02%) menggunakan bayam hijau nonorganik yang lebih murah sebagai bahan pengganti bayam hijau organik. 3. Pengaruh Pendapatan Keluarga Dari data yang dikumpulkan, tingkat pendapatan rata-rata keluarga berpengaruh konsumen
nyata terhadap tingkat konsumsi bayam hijau organik. Untuk dengan pendapatan rata-rata keluarga < Rp 10,000,000/ bulan
konsumsinya antara 0.67 – 1.67 kg/bulan. Untuk konsumen dengan pendapatan Rp 10,000,000 – 15,000,000/ bulan konsumsinya antara 1.33 – 3.33 kg/bulan. 4. Pengaruh Faktor Selera Berdasarkan penelitian, selera menentukan jumlah konsumsi bayam hijau organik konsumen rumah tangga. Jika keluarga tersebut menyukai bayam hijau organik, maka permintaan akan bayam hijau organik tinggi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa, ada 15 responden (40.54%) yang tidak menyukai bayam hijau organik, tetapi mereka yang mengkonsumsi bayam hijau
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
organik dalam jumlah sedikit dengan alasan untuk membuat menu yang bervariasi, dan
22
responden
(59.45%)
mengaku
menyukai
bayam
hijau
organik.
Berpengaruhnya selera terhadap jumlah konsumsi bayam hijau organik diduga karena kesadaran masyarakat akan makanan yang sehat semakin meningkat, dimana bayam hijau organik tidak memiliki kandungan zat kimia. 5. Pengaruh Hari Raya / Libur Hari raya / libur berpengaruh nyata terhadap permintaan bayam hijau organik. Ada 15 responden (40.54%) yang meningkatkan jumlah konsumsi bayam hijau organik pada hari raya / libur. Hal ini terjadi karena pada hari raya/ hari besar keluarga banyak yang datang ke rumah sehingga harus masak untuk keluarga yang datang ke rumah. 5.1.6. Permintaan Konsumen Bayam Merah Organik
Untuk mengetahui jumlah konsumsi bayam merah organik rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Data Konsumsi Bayam Merah Organik Sampel rumah tangga 2007 Sampel Pasar Swalayan Brastagi Gatsu
Konsumsi (kg/bln) < 1.5 1.5 - 3 >3
Jumlah Swalayan Brastagi Mangkubumi Jumlah Swalayan Sumatera
< 1.5 1.5 - 3 >3 < 1.5 1.5 - 3 >3
Jumlah Sumber : Data Primer diolah dari lampiran 4
Jumlah Responden 14 1 0 15 10 2 0 12 9 1 0 10
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa tingkat konsumsi bayam merah organik rumah tangga cukup bervariasi. Konsumsi bayam merah organik yang terendah adalah 0.67 kg/bln dan tertinggi 2.00 kg/bln. Faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen bayam merah organik adalah harga bayam merah organik, jumlah tanggungan keluarga, pendapatan keluarga, harga bayam merah nonorganik, selera dan hari raya/libur. 1. Pengaruh Harga Bayam Merah Organik Perubahan harga bayam merah organik tidak berpengaruh terhadap tingkat konsumsi rumah tangga. Menurut konsumen rumah tangga, bayam merah organik merupakan sumber kebutuhan kabohodrat, gizi, vitamin dan lain-lain yang berguna bagi kesehatan konsumen rumah tangga. 2. Pengaruh Harga Bayam Merah Nonorganik Harga bayam merah nonorganik tidak berpengaruh dalam penurunan konsumsi bayam merah organik. Ada 10 orang (27.02%) menggunakan bayam merah nonorganik yang lebih murah sebagai bahan pengganti bayam merah organik. 3. Pengaruh Pendapatan Keluarga Dari data yang dikumpulkan, tingkat pendapatan rata-rata keluarga berpengaruh konsumen
nyata terhadap tingkat konsumsi bayam merah organik. Untuk dengan pendapatan rata-rata keluarga < Rp 10,000,000/ bulan
konsumsinya antara 0.67 – 1.00
kg/bulan. Untuk konsumen dengan pendapatan
Rp 10,000,000 – 15,000,000/ bulan konsumsinya antara 0.67 – 2.00 kg/bulan. 4. Pengaruh Faktor Selera Dari hasil penelitian diketahui bahwa, ada 21 responden (56.76%) yang tidak menyukai bayam merah organik, tetapi mereka yang mengkonsumsi bayam merah
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
organik dalam jumlah sedikit dengan alasan untuk membuat menu yang bervariasi, dan 16 responden (43.24%) mengaku menyukai bayam merah organik. 5. Pengaruh Hari Raya / Libur Hari raya / libur berpengaruh nyata terhadap permintaan bayam merah organik. Ada 15 responden (40.54%) yang meningkatkan jumlah konsumsi bayam merah organik pada hari raya / libur. Hal ini terjadi karena pada hari raya/ hari besar keluarga banyak yang datang ke rumah sehingga harus masak untuk keluarga yang datang ke rumah.
5.2 Hubungan Karakteristik konsumen sayuran organik dengan Keputusan Konsumen dalam Membeli dan Mengkonsumsi Sayuran Organik.
5.2.1
Hubungan Umur dengan Tingkat Keputusan Konsumen dalam Membeli dan Mengkonsumsi sayuran Organik. Umur konsumen merupakan faktor sosial yang berkaitan dengan cara fikir
dan pandangan dalam membuat keputusan. Hasil analisis antara umur konsumen dengan tingkat keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik diuraikan pada Tabel 14. Tabel 14. Hubungan Umur dengan Tingkat Keputusan Konsumen dalam Membeli dan Mengkonsumsi sayuran Organik. No.
Kelompok Tingkat Keputusan Konsumen (Skor) Umur Rendah Sedang Tinggi (tahun) (1 – 16) (17 – 33) (34 – 50) 1. 36 – 46 1 (2.70%) 9 (24.32%) 9 (24.32%) 2. 47 – 56 0 (0%) 5 (13.51%) 10 (27.03%) 3. 57 – 66 0 (0%) 1 (2.70%) 2 (5.40%) Jumlah 1 (2.70%) 15 (40.54%) 21 (56.76%) Sumber : Analisis Data Primer 2007 (Lampiran 1 dan 28)
Jumlah
19 (51.35%) 15 (40.54%) 3 (8.11%) 37(100%)
Tabel 14. menunjukkan bahwa konsumen pada kelompok umur 36 – 46 ada 10 orang (27.03%)mempunyai tingkat keputusan pada level sedang. Pada kelompok
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
umur 47 – 56 tahun ada 10 orang (27.03%) mempunyai tingkat keputusan pada level tinggi. Pada kelompok umur 57 – 66 tahun ada 3 orang (8.11%) mempunyai tingkat keputusan tinggi.
5.2.2
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Keputusan Konsumen dalam Membeli dan Mengkonsumsi Sayuran Organik. Tingkat pendidikan formal yang dimiliki konsumen akan menunjukkan
tingkat pengetahuan serta wawasan dalam mengambil keputusan. Hasil analisis hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik diuraikan pada tabel 15. Tabel 15. Hubungan Tingkat Pendidikan Konsumen dengan Tingkat Keputusan Konsumen dlam Membeli dan mengkonsumsi Sayuran Organik. No.
Tingkat Pendidikan (tahun)
Tingkat Keputusan Konsumen Jumlah (Skor) Rendah Sedang Tinggi (1 – 16) (17 – 33) (34 – 50) 1. SLTP (7 – 9) 0 (0%) 0 (0%) 1 (2.70%) 1 (2.70%) 2. SLTA (10 – 12) 0 (0%) 2 (5.41%) 1 (2.70%) 3 (8.11%) 3. Diploma (13 – 15) 1 (2.70%) 6 (16.22%) 4 (10.81%) 11 (29.73%) 4. Sarjana (16-17) 0 (0%) 8 (21.62%) 14 (37.84%) 22 (59.46%) Jumlah 1 (2.70%) 16 (43.24%) 20 (54.05%) 37 (100%) Sumber : Analisis Data Primer 2007 (Lampiran 1 dan 28)
Tabel 15 menunjukkan bahwa terdapat 1 orang (2.70%) konsumen dengan tingkat pendidikan SLTP mempunyai tingkat keputusan pada level tinggi. Terdapat 2 orang (5.41 %) konsumen dengan tingkat pendidikan SLTA mempunyai tingkat keputusan pada level sedang. Terdapat 6 orang (16.22%) konsumen dengan tingkat pendidikan Diploma tergolong pada konsumen yang mempunyai tingkat keputusan pada level sedang.
Terdapat 14 orang (37.84%) konsumen dengan tingkat
pendidikan Sarjana tergolong pada konsumen yang mempunyai tingkat keputusan pada level tinggi.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
5.2.3
Hubungan Tingkat Pendapatan Keluarga dengan Tingkat Keputusan Konsumen dalam Membeli dan Mengkonsumsi Sayuran Organik. Tingkat pendapatan konsumen sangat berkaitan erat dengan tingkat
keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik. Hasil analisis hubungan antara tingkat pendapatan keluarga dengan tingkat keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik diuraikan pada Tabel 16. Tabel 16. Hubungan Tingkat Pendapatan Keluarga dengan Tingkat Keputusan Konsumen dalam Membeli dan Mengkonsumsi Sayuran Organik. Tingkat Keputusan Konsumen(Skor) Tingkat Penghasilan Rendah Sedang Tinggi (Rp) (1 – 16) (17 – 33) (34 – 50) 1. 5 juta - 10 juta 0(0%) 6(16.22%) 6 (16.22%) 2. > 10 juta-15 juta 1(2.70%) 9(24.32%) 15(40.54%) Jumlah 1(2.70%) 15(40.54%) 21 (56.76%) Sumber : Analisis Data Primer 2007 (Lmpiran 1 dan 28) No.
Jumlah
12 (32.44%) 25(67.56%) 37 (100%)
Tabel 16 menunjukkan bahwa terdapat 6 orang (16.22%) konsumen dengan tingkat pendapatan keluarga 5 juta - 10 juta mempunyai tingkat keputusan pada level tinggi. Terdapat 15 orang (40.54%) konsumen dengan tingkat penghasilan > 10 juta15 juta mempunyai tingkat keputusan pada level tinggi.
5.2.4
Hubungan Jumlah Tanggungan Keluarga dengan Tingkat Keputusan Konsumen dalam Membeli dan Mengkonsumsi Sayuran Organik. Jumlah tanggungan keluarga adalah salah satu faktor ekonomi yang perlu
diperhatikan dalam menentukan tingkat keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik. Hasil analisis hubungan antara jumlah tanggungan konsumen dengan tingkat keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik diuraikan pada tabel 17.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Tabel 17. Hubungan Jumlah Tanggungan Konsumen dengan Tingkat Keputusan Konsumen dalam Membeli dan Mengkonsumsi Sayuran organik. Tingkat Keputusan Konsumen (Skor) Jumlah Tanggungan Rendah Sedang Tinggi (orang) (1 – 16) (17 – 33) (34 – 50) 1. 1–3 1 (2.70%) 6 (16.22%) 10 (27.03%) 2. 4–6 0 (0%) 9 (24.32%) 11 (29.73%) Jumlah 1 (2.70%) 15 (40.54%) 21 (56.76%) Sumber : Analisis Data Primer 2007 (Lampiran 1 dan 28) No.
Jumlah
17 (45.95%) 14 (54.05%) 37(100%)
Tabel 17 menunjukkan bahwa terdapat 10 orang (27.03%) konsumen dengan jumlah tanggungan 1 – 3 orang mempunyai tingkat keputusan pada level tinggi. Terdapat 11 orang (29.73%)konsumen dengan jumlah tanggungan keluarga 4 – 6 orang mempunyai tingkat keputusan pada level tinggi.
5.3 Strategi Pengembangan Usaha Sayuran Organik di Kota Medan.
Dari data-data yang telah dikumpulkan beserta keterangan-keterangan dari konsumen sayuran organik dan swalayan-swalayan yang menjual sayuran organik dapat dilakukan suatu analisis yakni dengan menggunakan SWOT Analisis terhadap strategi pengembangan usaha sayuran organik di Kota Medan.
5.3.1
Menentukan Faktor-Faktor Strategi Eksternal Adapun faktor-faktor strategi eksternal dalam pengembangan usaha sayuran
organik di Kota Medan adalah : a. -
Peluang Kesadaran konsumen akan kesehatan. Dari hasil wawancara terhadap konsumen akan sayuran organik diketahui bahwa kesadaran konsumen akan kesehatan 89.19 %. Konsumen sudah sadar bahwa
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
dengan membeli dan mengkonsumsi sayuran organik itu penting untuk kesehatannya salah satunya sayuran organik dapat menurunkan berat badan. -
Permintaaan sayuran organik meningkat terutama pada hari raya/ libur Menurut konsumen 78.38 % setuju bahwa permintaaan sayuran organik meningkat terutama pada hari raya/
libur. Pada hari raya/ libur konsumen
membeli dan mengkonsumsi sayuran organik lebih banyak dari hari biasanya karena saudara lebih banyak datang sehingga harus masak. -
Konsumen sayuran organik adalah golongan menengah ke atas/ yang berpendapatan tinggi. Konsumen sayuran golongan menengah ke atas/ berpendapatan tinggi. Hal ini dapat dilihat dari tingkat pendapatan konsumen dan cara penampilan konsumen keseluruhan baik itu dari cara berpakaiannya yang bagus, penampilan berbicara dll. Pendapatan konsumen tinggi dapat dilihat dari lampiran ….
-
Pasar yang berkembang. Pasar yang berkembang dimaksud adalah sesuai dengan perkembangan zaman nantinya sayuran organik dapat dikenal, mampu dibeli dan dikonsumsi oleh semua masyarakat khususnya masyarakat di Kota Medan.
b. -
Ancaman Persaingan dengan harga sayuran nonorganik yang lebih murah. Sayuran nonorganik merupakan barang substitusi dan yang menjadi ancaman bagi pengembangan usaha sayuran organik adalah karena sayuran nonorganik harga lebih murah daripada harga sayuran organik sehingga orang (masyarakat) lebih memilih sayuran nonorganik untuk dibeli dan dikonsumsi.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
-
Kondisi iklim yang dapat merusak sayuran organik. Dari hasil wawancara dengan pihak swalayan bahwa petani harus menghadapi iklim
yang tak menentu dimana apabila terjadi hujan maka dapat merusak
kualitas sayuran organik itu. Hal ini dapat dilihat dari produksi sayuran organik berkurang. -
Perubahan situasi ekonomi di Indonesia seperti perubahan harga sewa tempat. Perubahan harga tempat karena pajak maka dapat menyebabkan harga sayuran organik di setiap tempat berbeda. Seperti harga sayuran organik di Swalayan Gatot subroto berbeda dengan harga sayuran organik di Swalayan Mangkubumi dan Swalayan Sumatera.
5.3.2
Menentukan Faktor-Faktor Strategi Internal Adapun faktor-faktor strategi eksternal dalam pengembangan usaha sayuran
organik di Kota Medan adalah : a. Kekuatan -
Pasar di masyarakat bahwa sayuran organik sehat. Dari hasil wawancara terhadap konsumen akan sayuran organik 91.89 % setuju bahwa pasar di masyarakat bahwa sayuran organik sehat. Dengan membeli dan mengkonsumsi sayuran organik dapat menurunkan berat badan dan menyehatkan tubuh.
-
Sayuran organik tidak menggunakan pestisida. Dari hasil wawancara terhadap konsumen akan sayuran organik 86.49 % setuju bahwa sayuran organik tidak menggunakan pestisida. Sayuran organik adalah sayuran yang proses produksinya menggunakan bahan-bahan alami tidak menggunakan bahan kimia. Konsumen mengetahui bahwa sayuran yang dibeli
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
adalah sayuran organik adalah dengan melihat kemasan sayuran organik terdapat label organik. -
Harga sayuran organik relatif stabil. Stabilnya harga sayuran organik dapat dilihat dari lampiran ..
-
Pasar dekat dengan pemukiman Swalayan yang menjual sayuran organik berada dekat dengan pemukiman seperti Swalayan Brastagi Gatot Subroto, Swalayan Brastagi Mangkubumi, dan Swalayan Sumatra.
b. Kelemahan -
Sayuran organik tidak tahan lama. Menurut konsumen 89.19 % setuju bahwa sayuran organik tidak tahan lama. Sayuran tidak tahan lama lebih dari satu hari jadi harus langsung dimasak, kalaupun tidak langsung dimasak harus dimassukkan dalam kulkas (mesin pendingin) karena sayuran organik warnanya dapat berubah.
-
Warna sayuran organik tidak cerah. Menurut konsumen 86.49 % setuju bahwa warna sayuran organik tidak cerah. Warna sayuran organik tidak cerah tidak seperti pada sayuran nonorganik yang hijau cerah (warna sayuran nonorganik lebih cantik).
-
Harga sayuran organik tinggi. Menurut konsumen 81.08 % setuju bahwa harga sayuran organik tinggi. Harga sayuran organik lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga sayuran nonorganik.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
-
Kurangnya informasi pasar mengenai sayuran organik. Menurut konsumen 78.38 % setuju bahwa kurangnya informasi pasar mengenai sayuran organik. Informasi mengenai sayuran organik di sini adalah mengenai manfaat akan sayuran organik itu.
5.3.3
Penentuan Alternatif Strategi Setelah dianalisa faktor internal dan eksternal strategi pengembangan usaha
sayuran organik di Kota Medan, maka untuk menentukan strategis yang tepat dilakukan, disusun dalam bentuk matriks SWOT. Berdasarkan matriks SWOT maka dapat disusun empat strategi utama yaitu SO, WO, ST, dan WT. Dari matriks Analisa SWOT maka strategi kekuatan (S) – peluang (O) yang dilakukan untuk pengembangan usaha sayuran organik di Kota Medan adalah pertumbuhan pasar membuka outlet dekat dengan hunian, perluasan pangsa pasar, dan menjalin kerjasama dengan para petani untuk mengusahakan sayuran organik. Dari matriks Analisa SWOT maka strategi kekuatan (S) – ancaman (T) yang dilakukan untuk pengembangan usaha sayuran organik di Kota Medan adalah mengoptimalkan pemanfaatan faktor-faktor produksi sehingga diperoleh produksi yang optimal dan membentuk/menjalin kemitraan pihak penyuluh, petani dan lembaga terkait. Dari matriks Analisa SWOT maka strategi kelemahan (W) – peluang (O) yang dilakukan untuk pengembangan usaha sayuran organik di Kota Medan adalah menetapkan strategi harga, mengoptimalkan produksi sayuran organik, mengadakan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah dalam hal sosialisasi tanaman sehat dan mengadakan coldstorage.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Dari matriks Analisa SWOT maka strategi kelemahan (W) – ancaman (T) yang dilakukan untuk pengembangan usaha sayuran organik di Kota Medan adalah meningkatkan kualitas produk sayuran organik sebagai selling point dan melakukan promosi harga. Berdasarkan berbagai alternatif strategi dalam menghadapi berbagai tantangan yaitu berupa peluang-peluang yang ada untuk mengubah kelemahankelemahan yang ada menjadi kekuatan, maka dapat disimpulkan bahwa ada strategi pengembangan usaha sayuran organik di Kota Medan. Dari identifikasi masalah dapat ditentukan strategi pengembangan usaha sayuran organik di Kota Medan.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Alternatif strategi pengembangannya dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Bagan Matriks SWOT Internal Faktor
1. 2.
3.
4. 1. 2. 3.
Eksternal Faktor Peluang (O) Kesadaran konsumen akan kesehatan 89.19 % Permintaaan sayuran organik meningkat terutama pada hari raya/ libur 78.38 % Konsumen sayuran organik adalah golongan menengah ke atas/ yang berpendapatan tinggi Pasar yang berkembang
Kekuatan (S) 1. Pasar di masyarakat bahwa sayuran organik sehat 91.89 % 2. Sayuran organik tidak menggunakan pestisida 86.49 % 3. Harga sayuran organik relatif stabil. 4. Pasar dekat dengan pemukiman SO Strategi 1. Pertumbuhan pasar membuka outlet dekat dengan hunian (S4 O3O4) 2. Perluasan pangsa pasar (S3 S4O1 O3O4) 3. Menjalin kerjasama dengan para petani untuk mengusahakan sayuran organik (S1S2 S3O2 O3)
Kelemahan (W) 1. Sayuran organik tidak tahan lama 89.19 % 2. Warna sayuran organik tidak cerah 86.49 % 3. Harga sayuran organik tinggi 81.08 % 4. Kurangnya informasi pasar mengenai sayuran organik 78.38 % WO Strategi Menetapkan strategi harga (W3O2 O3) 2. Pengolahan/ pengawetan produksi sayuran organik (W1 W2O2 O3) 3. Mengadakan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah dalam hal sosialisasi tanaman sehat (W4O1 O2 O3 O4)
1.
Ancaman (T) ST Strategi WT Strategi Persaingan dengan harga 1. Mengoptimalkan 1. Meningkatkan kualitas sayuran nonorganik yang pemanfaatan faktor-faktor produk sayuran organik lebih murah produksi sehingga sebagai selling point diperoleh produksi yang (W1W2 O1O2O3) Kondisi iklim yang dapat optimal (S2O2) merusak sayuran organik 2. Melakukan promosi harga (W3W4O1O3) Perubahan situasi 2. Membentuk/menjalin ekonomi di Indonesia kemitraan antara petani dan seperti perubahan harga lembaga swalayan sewa tempat. (S3O1O3)
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
VI.
PENGUJIAN HIPOTESIS DAN PEMBAHASAN
6.1 Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Terhadap Sayuran Organik.
Untuk meneliti permintaan konsumen rumah tangga terhadap sayuran organik dikumpulkan data dari konsumen rumah tangga yang mengkonsumsi sayuran organik seperti sayuran sawi manis, patchoi, khailan, kangkung, bayam hijau, dan bayam merah. Sayuran organik ini digunakan untuk konsumsi keluarga sendiri. Faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen oleh konsumen rumah tangga adalah harga dari sayuran organik, harga sayuran nonorganik, jumlah tanggungan keluarga, pendapatan keluarga, selera, dan hari raya/ libur.
6.1.1
Permintaan Konsumen Rumah Tangga Terhadap Sawi Manis Organik. Hasil pengujian untuk faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
konsumen rumah tangga terhadap sawi manis organik dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Sawi Manis Organik Variabel
Koef. Reg
- 3.72E-05 X1 0.001 X2 1.776E-07 X3 0.356 D1 0.050 D2 Konstanta - 2.439 R2 0.836 Fh 31.641 2.42 Fα 0.05 3.47 Fα 0.01
Std Error 0.000 0.000 0.000 0.172 0.225
Th
Prob.
Kesimpulan
- 2.128 2.893 3.682 2.073 0.220
0.041 0.007 0.001 0.047 0.827
* ** ** * NS **
Tα 0.05 Tα 0.01
1.697 2.457
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Keterangan : NS
= Tidak Signifikan
*
= Signifikan 95%
**
= Signifikan 99%
X1
= Harga sawi manis organik
X2
= Harga sawi manis nonorganik
X3
= Pendapatan keluarga
D1
= Selera
D2
= Hari raya
Diperoleh persamaan : Y
= - 2.439 - 3.72E-05X1 + 0.050D2
0.001X2
+
1.776E-07X3 +
0.356D1 +
Dari Tabel 18 di atas dapat diinterprestasikan : 1. Persamaan regresi di atas memiliki R2 = 0.84, yang berarti variabel independent dapat menjelaskan variasi dari variabel dependent sebesar 84 % sedangkan sisanya 16 % dijelaskan dengan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model. 2. Secara serempak (overall), diperoleh F hitung = 31.64 > F(5;37-5-1) 0.01 = 3.47. Hal ini menunjukkan bahwa ke lima variabel secara serempak berpengaruh nyata pada tingkat signifikan 99 %. 3. Secara parsial,
X1, X2, X3, dan D1 berpengaruh nyata terhadap
permintaan konsumen sawi manis organik. Dimana T hitung untuk variabel Th X1 = - 2.128 > T32;0.05 = 1.69; Th X2 = 2.89 > T32;0.01 = 2.46; Th X3 = 3.682 > T32;0.01 = 2.46; D1 = 2.073 > T32;0.05 = 1.69. Sedangkan untuk variabel D2 tidak berpengaruh terhadap permintaan konsumen sawi manis organik karena Th D2 = 0.22 < T32;0.05 =1.69.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Permintaan Konsumen Rumah Tangga Terhadap Patchoi Organik.
6.1.2
Hasil pengujian untuk faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen rumah tangga terhadap patchoi organik dapat dilihat pada tabel 19. Tabel 19. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Patchoi Organik Variabel
X1 X2 X3 D1 D2 Konstanta R2 Fh Fα 0.05 Fα 0.01
Koef. Reg
- 1.20E-05 0.001 1.672E-07 - 0.132 0.397 - 5.004 0.833 30.819 2.42 3.47
Std Error 0.000 0.000 0.000 0.142 0.148
Th
- 0.969 1.825 4.432 - 0.931 2.689
Prob.
Kesimpulan
0.340 0.078 0.000 0.359 0.011
NS * ** NS ** **
Tα 0.05 Tα 0.01
1.697 2.457
Keterangan : NS = Tidak Signifikan * = Signifikan 95% ** = Signifikan 99% X1
= Harga patchoi organik
X2
= Harga patchoi nonorganik
X3
= Pendapatan keluarga
D1
= Selera
D2
= Hari raya
Diperoleh persamaan : Y
= - 5.004 - 1.20E-05X1 + 0.001X2 0.397D2
+
1.672E-07 X3
- 0.132D1 +
Dari tabel 19 di atas dapat diinterprestasikan : 1.
Persamaan regresi di atas memiliki R2 = 0.83, yang berarti variabel independent dapat menjelaskan variasi dari variabel dependent sebesar 83 % sedangkan
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
sisanya 17 % dijelaskan dengan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model. 2.
Secara serempak (overall), diperoleh F hitung = 30.82 > F(5;37-5-1) 0.01 = 3.47. Hal ini menunjukkan bahwa ke lima variabel secara serempak berpengaruh nyata pada tingkat signifikan 99 %.
3.
Secara parsial, X2, X3 dan D2 berpengaruh nyata terhadap permintaan konsumen patchoi organik. Dimana T hitung untuk variabel Th X2 = 1.82 > T32;0.05 = 1.69; Th X3 = 4.43 > T32;0.01 = 2.46; Th D2 = 2.69 > T32;0.01 = 2.46. Sedangkan untuk variabel X1 dan D1 tidak berpengaruh terhadap permintaan konsumen patchoi organik karena Th X1 = - 0.97 < T32;0..05 = 1.69; Th D1 = - 0.93 < T32;0..05 = 1.69.
5.1.3. Permintaan Konsumen Rumah Tangga Terhadap Khailan Organik.
Hasil pengujian untuk faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen rumah tangga terhadap khailan organik dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Khailan Organik Variabel
Koef. Reg
X1 X2 X3 D1 D2 Konstanta R2 Fh Fα 0.05 Fα 0.01
- 7.58E-06 - 2.72E-05 2.717E-07 0.253 - 0.183 - 0.058 0.721 16.030 2.42 3.47
Std Error 0.000 0.000 0.000 0.231 0.196
Th
Prob.
Kesimpulan
- 0.337 - 0.169 5.434 1.092 - 0.932
0.738 0.867 0.000 0.283 0.359
NS NS ** NS NS **
Tα 0.05 Tα 0.01
1.697 2.457
Keterangan : NS = Tidak Signifikan
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
* = Signifikan 95% ** = Signifikan 99% X1
= Harga khailan organik
X2
= Harga khailan nonorganik
X3
= Pendapatan keluarga
X4
= Jumlah tanggungan keluarga
D1
= Selera
D2
= Hari raya
Diperoleh persamaan : Y =
- 0.058 - 7.58E-06X1 - 2.72E -05X2 0.183D2
+ 2.717E-07X3 -
0.253D1 -
Dari Tabel 20 di atas dapat diinterprestasikan : 1) Persamaan regresi di atas memiliki R2 = 0.72, yang berarti variabel independent dapat menjelaskan variasi dari variabel dependent sebesar 72 % sedangkan sisanya 28 % dijelaskan dengan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model. 2) Secara serempak (overall), diperoleh F hitung = 16.03 > F(5;37-5-1) 0.01 = 3.47. Hal ini menunjukkan bahwa ke lima variabel secara serempak berpengaruh nyata pada tingkat signifikan 99 %. 3) Secara parsial, X3 berpengaruh nyata terhadap permintaan konsumen khailan organik. Dimana T hitung untuk variabel Th X3 = 5.43 > T32;0.01 = 2.46. Sedangkan untuk variabel X1, X2, D1 dan D2 tidak berpengaruh terhadap permintaan konsumen khailan organik karena Th X1 = - 0.34 < T32;0.05 = 1.69; Th X2 = - 0.169 < T32;0.05 = 1.69; Th D1 = 1.09 < T32;0.05 = 1.69 dan Th D2 = - 0.93 < T32;0.05 = 1.69.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
5.1.4
Permintaan Konsumen Rumah Tangga Terhadap Kangkung Organik. Hasil pengujian untuk faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
konsumen rumah tangga terhadap kangkung organik dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Kangkung Organik Variabel
X1 X2 X3 D1 D2 Konstanta R2 Fh Fα 0.05 Fα 0.01
Koef. Reg
9.982E-06 - 7.40E-05 2.913E-08 1.037 0.122 1.057 0.791 23.461 2.42 3.47
Std Error 0.000 0.000 0.000 0.135 0.143
Th
0.589 - 0.227 0.630 7.694 0.855
Prob.
Kesimpulan
0.560 0.822 0.533 0.000 0.399
NS NS NS ** NS **
Tα 0.05 Tα 0.01
1.697 2.457
Keterangan : NS = Tidak Signifikan * = Signifikan 95% ** = Signifikan 99% X1
= Harga kangkung organik
X2
= Harga kangkung nonorganik
X3
= Pendapatan keluarga
D1
= Selera
D2
= Hari raya
Diperoleh persamaan : Y =
1.057 + 9.982E-06 X1 - 7.40E-05X2 + 2.913E-08X3 + + 0.122D2
1.037D1
Dari Tabel 21 di atas dapat diinterprestasikan : 1. Persamaan regresi di atas memiliki R2 = 0.79, yang berarti variabel independent dapat menjelaskan variasi dari variabel dependent sebesar 79 % sedangkan
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
sisanya 21 % dijelaskan dengan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model. 2. Secara serempak (overall), diperoleh F hitung = 23.46 > F(5;37-5-1) 0.01 = 3.47. Hal ini menunjukkan bahwa ke lima variabel secara serempak berpengaruh nyata pada tingkat signifikan 99 %. 3. Secara parsial, D1 berpengaruh nyata terhadap permintaan konsumen kangkung organik. Dimana T hitung untuk variabel Th D1 = 7.69 > T32;0.01 = 2.46. Sedangkan untuk variabel X1, X2, X3, dan D2 tidak berpengaruh terhadap permintaan konsumen kangkung organik karena Th X1 = 0.589 < T32;0.05 = 1.69; Th X2 = - 0.22 < T32;0.05 = 1.69; Th X3 = 0.63 < T32;0.05 = 1.69 dan Th D2 = 0.85 < T32;0.05 = 1.69. 5.1.5
Permintaan Konsumen Rumah Tangga Terhadap Bayam Hijau Organik. Hasil pengujian untuk faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
konsumen rumah tangga terhadap bayam hijau organik dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Bayam Hijau Organik Variabel
X1 X2 X3 D1 D2 Konstanta R2 Fh Fα 0.05 Fα 0.01
Koef. Reg
9.215E-06 6.844E-05 7.370E-08 0.295 0.227 0.279 0.753 18.926 2.42 3.47
Std Error 0.000 0.000 0.000 0.129 0.123
Th
Prob.
Kesimpulan
0.774 0.518 2.058 2.287 1.839
0.445 0.608 0.048 0.029 0.076
NS NS * * *
** Tα 0.05 Tα 0.01
1.697 2.457
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Keterangan : NS = Tidak Signifikan * = Signifikan 95% ** = Signifikan 99% X1
= Harga bayam hijau organik
X2
= Harga bayam hijau nonorganik
X3
= Pendapatan keluarga
D1
= Selera
D2
= Hari raya
Diperoleh persamaan : Y =
0.279 + 9.215E-06X1 + 6.844E-05X2 + 7.370E-08X3 + 0.227D2
+
0.295D1
Dari tabel 22 di atas dapat diinterprestasikan : 1. Persamaan regresi di atas memiliki R2 = 0.75, yang berarti variabel independent dapat menjelaskan variasi dari variabel dependent sebesar 75 % sedangkan sisanya 25 % dijelaskan dengan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model. 2. Secara serempak (overall), diperoleh F hitung = 18.93 > F(5;37-5-1) 0.01 = 3.47. Hal ini menunjukkan bahwa ke lima variabel secara serempak berpengaruh nyata pada tingkat signifikan 99 %. 3. Secara parsial, X3, D1, dan D2 berpengaruh nyata terhadap permintaan konsumen bayam hijau organik. Dimana T hitung untuk variabel Th X3 = 2.05 > T32;0.05 = 1.69; Th D1 = 2.28 > T32;0.05 = 1.69 dan Th D2 = 1.84 > T32;0.05 = 1.69. Sedangkan untuk variabel X1, dan X2 tidak berpengaruh terhadap permintaan konsumen bayam hijau organik karena Th X1 = 0.77 < T32;0.05 = 1.69; dan Th X2 = 0.52 < T32;0.05 = 1.69 .
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
5.1.6
Permintaan Konsumen Rumah Tangga Terhadap Bayam Merah Organik. Hasil pengujian untuk faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
konsumen rumah tangga terhadap bayam merah organik dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Bayam Merah Organik Variabel X1 X2 X3 D1 D2 Konstanta
Koef. Reg 3.079E-06 4.260E-05 7.305E-08 0.294 0.068 - 0.079
R2 Fh Fα 0.05 Fα 0.01
0.725 16.315 2.42 3.47
Std Error 0.000 0.000 0.000 0.150 0.157
Th 0.272 0.341 2.201 1.952 0.434
Prob. 0.788 0.735 0.035 0.060 0.667
Kesimpulan NS NS * * NS
** Tα 0.05 Tα 0.01
1.697 2.457
Keterangan : NS = Tidak Signifikan * = Signifikan 95% ** = Signifikan 99% X1
= Harga bayam merah organik
X2
= Harga bayam merah nonorganik
X3
= Pendapatan keluarga
D1
= Selera
D2
= Hari raya
Diperoleh persamaan : Y =
- 0.079 + 3.079E-06X1 + 4.260E-05X2 + 7.305E-08X3 + 0.294D1 + 0.068D2
Dari Tabel 23 di atas dapat diinterprestasikan :
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
1) Persamaan regresi di atas memiliki R2 = 0.73, yang berarti variabel independent dapat menjelaskan variasi dari variabel dependent sebesar 73 % sedangkan sisanya 27 % dijelaskan dengan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model. 2) Secara serempak (overall), diperoleh F hitung = 16.31 > F(5;37-5-1) 0.01 = 3.47. Hal ini menunjukkan bahwa ke lima variabel secara serempak berpengaruh nyata pada tingkat signifikan 99 %. 3) Secara parsial, X3 dan D1 berpengaruh nyata terhadap permintaan konsumen bayam hijau organik. Dimana T hitung untuk variabel Th X3 = 2.20 > T32;0.05 = 1.69; dan Th D1 = 1.95 > T32;0.05 = 1.69. Sedangkan untuk variabel X1, X2, dan D2 tidak berpengaruh terhadap permintaan konsumen bayam hijau organik karena Th X1 = 0.27 < T32;0.05 = 1.69; Th X2 = 0.34 < T32;0.05 = 1.69; dan Th D2 = 0.43 < T32;0.05 = 1.69.
6.2
Hubungan Karakteristik Konsumen Sayuran Organik dengan Keputusan Konsumen dalam Membeli dan Mengkonsumsi Sayuran Organik.
Karakteristik konsumen terdiri dari faktor sosial dan faktor ekonomi. Faktor sosial yang diteliti adalah umur dan tingkat pendidikan. Faktor ekonomi yang diteliti adalah tingkat pendapatan keluarga. Hasil analisis hubungan antara karakteristik konsumen dengan keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik diuraikan sebagai berikut :
6.2.1
Hubungan Umur dengan Tingkat Keputusan Konsumen dalam Membeli dan Mengkonsumsi sayuran Organik Hasil pengujian yang dilakukan berdasarkan analisis korelasi rank spearman
pada lampiran 12. diperoleh koefisien korelasi (rs) = 0.23 dan nilai thitung = 1.42.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Oleh karena thitung = 1.42 < ttabelα0.05 (db=35) = 1.69 berarti H0 diterima dan H1 ditolak artinya tidak terdapat hubungan antara umur dengan tingkat keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik. Oleh karena itu, hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan antara umur konsumen dengan tingkat keputusan membeli dan mengkonsumsi sayuran organik adalah ditolak. Faktor umur tidak mempunyai hubungan dengan tingkat keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik. Karena sayuran organik dibutuhkan oleh setiap umur baik itu umur yang muda atau yang sudah berumur maka seseorang mengambil tindakan untuk membeli dan mengkonsumsi sayuran organik.
6.2.2
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Keputusan Konsumen dalam Membeli dan Mengkonsumsi Sayuran Organik. Hasil pengujian yang dilakukan berdasarkan analisis korelasi rank spearman
pada lampiran 13. diperoleh koefisien korelasi (rs) = 0.33 dan nilai thitung = 2.07. Oleh karena thitung = 2.07 > ttabelα0.05 (db=35) = 1.69 berarti H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat hubungan antara pendidikan dengan tingkat keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik. Oleh karena itu, hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan antara tingkat pendidikan konsumen dengan tingkat keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik diterima. Pendidikan konsumen mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik. Karena konsumen dengan pendidikan tinggi
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
lebih mengerti manfaat dari sayuran organik. Dan orang yang berpendidikan tinggi itu mempunyai pendapatan lebih besar dari orang yang pendidikannya rendah.
6.2.3
Hubungan Pendapatan Keluarga dengan Tingkat Keputusan Konsumen dalam Membeli dan Mengkonsumsi Sayuran Organik. Hasil pengujian yang dilakukan berdasarkan analisis koresai rank spearman
pada lampiran 14. diperoleh koefisien korelasi (rs) = 0.33 dan nilai thitung = 2.04. Oleh karena thitung = 2.04 > ttabelα0.05 (db=35) = 1.69 berarti H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat hubungan antara pendapatan keluarga dengan tingkat keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik. Oleh karena itu, hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan antara pendapatan keluarga konsumen dengan tingkat keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik diterima. Konsumen yang berpenghasilan tinggi yang mampu dan mempunyai tingkat keputusan tinggi dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik karena setiap konsumen mengerti benar manfaat sayuran organik yang terkandung bagi kesehatan. Karena sayuran organik bagus untuk kesehatan maka berapa pun harga sayuran organik tetap menjadi pilihan untuk mengkonsumsi sayuran organik.
6.2.4
Hubungan Jumlah Tanggungan Keluarga dengan Tingkat Keputusan Konsumen dalam Membeli dan Mengkonsumsi Sayuran Organik. Hasil pengujian yang dilakukan berdasarkan analisis korelasi rank spearman
pada lampiran 15. diperoleh koefisien korelasi (rs) = 0.003 dan nilai thitung = 0.06. Oleh karena thitung = 0.34 < ttabelα0.05 (db=35) = 1.69 berarti H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak terdapat hubungan antara jumlah tanggungan keluarga dengan
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
tingkat keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik. Oleh karena itu, hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan antara jumlah tanggungan keluarga konsumen dengan tingkat keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik ditolak. Tidak adanya hubungan jumlah anggota keluarga dengan tingkat keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik. Hal ini disebabkan karena konsumen membeli dan mengkosumsi sayuran organik hanya seperlunya saja.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1
Kesimpulan
1. Berdasarkan perhitungan dan uji statistik maka komoditas sayuran organik : a. Secara umum permintaan sawi manis organik dipengaruhi harga sawi manis organik (X1), harga sawi manis nonorganik (X2), pendapatan keluarga (X3), selera (D1) dan hari raya/ libur (D2). Secara partial permintaan sawi manis organik dipengaruhi harga sawi manis organik (X1), harga sawi manis nonorganik (X2), pendapatan keluarga (X3), dan selera (D1). b. Secara umum permintaan patchoi organik dipengaruhi harga patchoi organik (X1), harga patchoi nonorganik (X2), pendapatan keluarga (X3), selera (D1) dan hari raya/ libur (D2). Secara partial permintaan patchoi organik dipengaruhi
harga sawi manis
nonorganik (X2), pendapatan keluarga (X3) dan hari raya/ libur (D2). c. Secara umum permintaan khailan organik dipengaruhi harga khailan organik (X1), harga khailan nonorganik (X2), pendapatan keluarga (X3), selera (D1) dan hari raya/ libur (D2). Secara partial permintaan khailan organik dipengaruhi pendapatan keluarga (X3). d. Secara umum permintaan kangkung organik dipengaruhi harga kangkung organik (X1), harga kangkung nonorganik (X2), pendapatan keluarga (X3), selera (D1) dan hari raya/ libur (D2). Secara partial permintaan kangkung organik dipengaruhi selera (D1).
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
e. Secara umum permintaan bayam hijau organik dipengaruhi harga bayam hijau organik (X1), harga bayam hijau nonorganik (X2), pendapatan keluarga (X3), selera (D1) dan hari raya/ libur (D2). Secara partial permintaan bayam hijau organik dipengaruhi pendapatan keluarga (X3), selera (D1) dan hari raya/ libur (D2). f. Secara umum permintaan bayam merah organik dipengaruhi harga bayam merah organik (X1), harga bayam merah nonorganik (X2), pendapatan keluarga (X3), selera (D1) dan hari raya/ libur (D2). Secara partial permintaan bayam merah organik dipengaruhi pendapatan keluarga (X3) dan selera (D1). 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan keluarga dengan tingkat keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik. Tidak ada hubungan antara umur dan jumlah tanggungan keluarga dengan tingkat keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran organik. 3. Strategi pengembangan usaha sayuran organik adalah pertumbuhan pasar membuka outlet dekat dengan hunian,
perluasan pangsa pasar, menjalin
kerjasama dengan para petani untuk mengusahakan sayuran organik, menetapkan strategi harga, pengolahan/ pengawetan produksi sayuran organik, mengadakan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah dalam hal sosialisasi tanaman sehat, mengoptimalkan pemanfaatan faktor-faktor produksi sehingga diperoleh produksi yang optimal, membentuk/ menjalin kemitraan antara petani dan
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
lembaga swalayan, Meningkatkan
kualitas produk sayuran organik sebagai
selling point dan melakukan promosi harga .
7.2
Saran
7.2.1
-
Kepada Petani
Sebaiknya para petani
yang mengusahakan usaha tani sayuran organik
menjalin kemitraan dengan para petani lainnya sehingga permintaan sayuran organik terpenuhi. -
Petani yang mengusahakan usaha tani sayuran organik mengoptimalkan produksi pada hari raya/ hari libur.
7.2.2
-
Kepada Pengelola Pasar Swalayan
Sebaiknya menjual sayuran organik kepada konsumen yang berpendapatan tinggi.
-
Sebaiknya melakukan promosi harga pada waktu-waktu tertentu sehingga sayuran organik dapat dibeli semua kalangan.
7.2.3
-
Kepada Peneliti Selanjutnya.
Sebaiknya peneliti selanjutnya meneliti mengenai analisis usahatani sayuran organik sehingga dapat dilihat prospek dari pertanian organik itu.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2005. Prospek Pertanian Organik di Indonesia http : //www.Litbang.Deptan. Goid/ berita/one/17 [4 Juli 2005] Brilliantono E., 2004. Produk Pangan Organik kian Diminati. Bisnis. http://www.Bisnis.com/pls/portal30/url/page/home_page [21 Januari 2004] Daniel, M., 2002. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Bumi Aksara, Jakarta. Engel J.F., Roger D., Blackwell, dan Paul W.M., 1994. Perilaku Konsumen. Binarupa Aksara, Jakarta. Gultom, H.L.T., 1996 Pengantar Ilmu Ekonomi. Diktat. Fakultas Pertanian USU, Medan. Husnain dan Haris S., 2006. Mungkinkah Pertanian Organik di Indonesia? Peluang dan Tantangan. Inovasi. http://www.Inovasionline.com/vol4/XVII/2005.pdf[21 September 2005] Kotler dan Amstrong, 1997. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Erlangga, Jakarta. Mosher, A.T., 1987. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Yasaguna, Jakarta. Mubyarto, 1996. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : LP3ES. Novary E. W., 1997. Penanganan dan Pengelolaan Sayuran Segar. Penebar Swadaya, Jakarta. Nuraini I., 2005. Pengantar Ekonomi Mikro. Universitas Muhammadiyah, Malang. Pracaya, 2002. Bertanam sayuran Organik di Kebun, Pot, dan Polibag. Penebar Swadaya, Jakarta. Rahardja P., dan Manurung M., 2001. Teori Ekonomi Makro Suatu Pengantar. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Rangkuti, F., 1997. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. . Gramedia Pustaka, Utama, Jakarta. Rasahan C.A.Nasrum H., Ngentem M.S., Rudi W., Syafruddin M., Subagyono D., H.S.Alimoeso, T.E. Marasi N., dan M.Winarno. 1999. Refleksi Pertanian Tanaman Hortikultura Nusantara. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Rosyidi S., 1996. Pengantar Teori Ekonomi, Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro dan Makro. Rajawali, Jakarta.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Setiadi N.J., 2003. Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Kencana, Jakarta. Stanton W.J., 1996. Prinsip-Prinsip Pemsaran. Penerjemah : Yohanes Lamoto, Erlangga, Jakarta. Sumarwan, 2003. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Ghalia Indo, Jakarta. Sunarjono H.H., 2004. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya, Jakarta. Sutarya, R., G.Grubben, dan H.Sutarno,1995. Pedoman Bertanam Sayuran Dataran Rendah. Gadjah Mada Univerity Press, Yogyakarta. Tim Penulis, 1993. Sayuran Komersil. Penebar Swadaya, Yogyakarta. Yustika A.E., 2005. Menjinakkan Liberalisme Revitalisasi Sektor Pertanian dan Kehutanan. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008
Neny Theresia Hasibuan : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik, 2008 USU Repository © 2008