ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI KONSUMEN (Studi Kasus Di Telaga Mart Gorontalo) NAMA NIM
teknik pengambilan sampel dari elemen populasi (orang atau kejadian) yang datanya mudah diperoleh peneliti. Pada pnelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda.
Oleh : ZULKIFLI RASJID : 931 409 015
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Berdasarkan hasil analisis secara parsial lokasi strategis terhadap minat beli konsumen yang sudah diuraikan pada pembahasan, dimana lokasi produk berpengaruh positif secara parsial terhadap minat beli (2) Berdasarkan hasil analisis secara parsial kualitas produk terhadap minta beli yang sudah diuraikan pada pembahasan, dimana kualitas produk berpengaruh positif secara parsial terhadap minat beli konsumen (3) Berdasarkan hasil analisis secara parsial harga terhadap minat beli yang sudah diuraikan pada pembahasan, dimana harga berpengaruh positif secara parsial terhadap minat beli konsumen (4) Berdasarkan hasil analisis secara simultan antara lokasi strategis, kualitas produk dan harga terhadap minat beli konsumen yang sudah diuraikan pada pembahasan, dimana lokasi strategis, kualitas produk dan harga berpengaruh positif secara simultan terhadap minat beli konsumen dengan hasil regresi Y= -0,873+ 0,186X1+0,279X2+0,085X3 dan R Square atau pengaruhnya adalah sebesar 50,6% sedangkan sisanya 49,4% di pengaruhi oleh faktor lain. Kata Kunci : Lokasi strategis, kualitas produk, harga, dan minat beli
SKRIPSI Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi S1 Manajemen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UNG
ABSTRAK Zulkifl Rasjid. Nim 931409015. S1 Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Tahun 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen (Studi kasus di telaga Mart Gorontalo). Pembimbing I Bapak Drs. Maha Atma Kadji. M,Si dan Pembimbing II Bapak Idris Yanto Niode, S.Pd.,MM. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan secara empiris (1) Apakah faktor lokasi strategis berpengaruh terhadap minat beli konsumen di Telaga Mart Gorontalo? (2) Apakah faktor kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli konsumen di Telaga Mart Gorontalo? (3) Apakah faktor harga berpengaruh terhadap minat beli konsumen di Telaga Mart Gorontalo? (4) Apakah faktor lokasi strategis, kualitas produk, harga berpengaruh secara simultan terhadap minat beli konsumen di Telaga Mart Gorontalo?
PENDAHULUAN
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen atau pelanggan Telaga Mart. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Probability Sampling dengan metode pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan yang ditemui atau siapa pun yang dipandang oleh peneliti cocok sebagai sumber data dan Convinence Sampling yang merupakan
Latar Belakang
Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan, dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan lain (Philip Kotler, 2005).
1
sendirinya akan mampu menimbulkan ketertarikan konsumen untuk menjadi pelanggan yang setia. Perusahaan perlu merancang strategi pemasaran berdasarkan perilaku konsumen, yang tentu saja datanya hanya dapat diperoleh dari suatu penelitian tentang perilaku konsumen, mulai dari bagaimana kebutuhan akan suatu produk itu dirasakan, apa yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan itu, bagaimana mereka memutuskan membeli produk, bagaimana mereka mengkonsumsi produk, sampai bagaimana mereka menyingkirkan produk tersebut, dan apa yang dilakukan setelah itu (Ristiyanti dan John 2005).
Telaga Mart Gorontalo merupakan salah satu mini market yang berada di Kabupaten Gorontalo yang berbatasan langsung dengan kota Gorontalo. Telaga Mart terletak di Jl. Trans Limboto, Desa Luhu, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. Pada awalnya Telaga Mart hanya bergerak pada penjualan kebutuhan harian seperti makanan dan minuman ringan, sabun dan peralatan lainnya. Seiring dengan berkembangnya pendapatan, maka saat ini Telaga Mart telah mengalami perkembangan usaha dengan menjual produk pakaian, buahbuahan dan peralatan rumah tangga. Perkembangan usaha Telaga Mart tidak lepas dari lokasi usaha yang letaknya sangat strategis dan didukung dengan pelayanan dan kelengkapan produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Dalam menghadapi para pesaingnya, Telaga Mart menerapkan berbagai inovasi dan strategi dari kondisi tempat usaha sampai dengan pelayanan kepada pelanggan atau konsumen. Hal ini memberikan dampak positif bagi perusahaan, karena dengan adanya inovasi dan strategi yang diterapkan, saat ini Telaga Mart Gorontalo banyak dikunjungi oleh para konsumen. Di sisi lain minat beli konsumen tidak hanya dipengaruhi oleh faktor kebutuhan saja, akan tetapi dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti lokasi perusahaan yang strategis, kelengkapan produk, kualitas produk, harga yang ditawarkan, pelayanan terhadap konsumen, dan kenyamanan pelanggan saat berbelanja. Hal ini dengan
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka dapat di identifikasi beberapa masalah sebagai berikut : 1. Lokasi yang letaknya strategis dapat mendukung perkembangan usaha 2. Kualitas produk mampu menarik minat beli konsumen. 3. Harga merupakan faktor yang menentukan atau mampu menarik perhatian pelanggan. Rumusan Masalah Dari identifikasi masalah di atas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah faktor lokasi strategis berpengaruh terhadap minat beli konsumen di Telaga Mart Gorontalo? 2. Apakah faktor kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli konsumen di Telaga Mart Gorontalo? 3. Apakah faktor harga berpengaruh terhadap minat beli konsumen di Telaga Mart Gorontalo?
2
KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS
mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut (Sulistyari, 2012).
Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah segala kegiatan atau tingkah laku yang diperbuat oleh konsumen yang ditunjukkan melalui pencarian, pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penentuan produk atau jasa yang mereka harapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka (Schiffman & Kanuk, 1999 dalam Pandji, 2007).
Lokasi Lokasi bisnis yang tepat untuk kegiatan bisnis adalah sangat menentukan keberhasilan dan kegagalan bisnis buat masa depan Dalam pemilihan tempat atau lokasi terdapat faktor-faktor yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut : 1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum. 2. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal. 3. Lalu-lintas (traffic), menyangkut dua pertimbangan yaitu: • Banyaknya orang yang lalu-lalang bisa memberikan peluang besar terhadap terjadinya impulse buying, yaitu keputusan pembelian yang sering terjadi spontan, tanpa rencana, dan atau melalui usahausaha khusus. • Pendapatan kemacetan lalul-lintas bisa juga menjadi hambatan yaitu terhadapa layanan kepolisisan, pemadam kebakaran, atau ambulans. 4. Tempat parkir yang luas, nyaman, dan aman, baik untuk kenderaan roda dua maupun roda empat. 5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha dikemudian hari 6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. 7. Kompetisi, yaitu lokasi pesaing. 8. Peraturan pemerintah (Tjiptono dan Chandra, 2005).
Minat Beli Minat beli merupakan bagian dari proses menuju ke arah tindakan pembelian yang dilakukan seorang konsumen. Minat beli dapat ditingkatkan dengan memperhatikan beberapa faktor, antara lain faktor psikis, sosial, dan pemberdayaan bauran pemasaran (Ericson, 2008). Menurut Doods, Monroe dan Grewal (1991) dalam Sulistyari (2012) menyatakan bahwa minat beli didefinisikan sebagai kemungkinan bila pembeli bermaksud untuk membeli produk. Minat beli merupakan perilaku konsumen yang menunjukkan sejauh mana komitmennya untuk melakukan pembelian (Sulistyari, 2012). Menurut Ferdinand (2006), minat beli dapat diidentifikasikan melalui indikator-indikator sebagai berikut : 1. Minat transaksional, yaitu kecenderungan untuk membeli produk. 2. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain. 3. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. 4. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilakuseseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan
Kualitas Produk Menurut Cahyono (2000) dalam Wibisaputra (2011), mengatakan bahwa persepsi seseorang tentang kualitas produk akan berpengaruh terhadap minat membeli yang terdapat pada individu.
3
Gambar 2.2. Kerangka Pikir Penelitian
Harga Harga adalah nilai dari suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Nilai ini dapat dilihat dalam situasi barter yaitu pertukaran antara barang dengan barang (Alma, 2011). Ada beberapa macam price policies yang dilakukan oleh pengecer, yaitu. 1. Margin Price, adalah penentuan harga penjualan yang dikehendaki tergantung kepada biaya-biaya yang telah dikeluarkan, lambat atau cepatnya peredaran barang, tingkat bunga yang berlaku, resiko kerusakan, dan perkembangan harga. 2. Pricing Lining, adalah menggolongkan barang-barang kedalam kelompok yang berharga satuan Rp. 10. 000,00 Rp. 20.000,00 Rp 50.000,00 dan seterusnya. 3. Competitor Prices, adalah untuk memperoleh reputasi sebagai toko yang murah untuk barang-barang yang dikenal oleh umum (mengikuti price leader atau loss leader). Loss leader adalah harganya ditetapkan dibawah harga umum. 4. Discount House, adalah suatu toko eceran yang menjual barang-barang dari merek yang terkenal, dengan suatu potongan harga yang menarik, sehingga harga yang sesungguhnya lebih rendah dari harga umum. 5. Judgement Pricing, adalah penetapan harga berdasarkan atas kira-kira saja, misalnya disebabkan karena model/kejarangan barang. 6. Costumary Prices, adalah kebiasaan merubah/menaikkan harga. 7. Odd Prices, adalah memasang harga sperti Rp. 2.975 dari harga seharusnya Rp. 3.000. 8. Combinations Offers, adalah penawaran melebihi dari satu macam produk, misalnya menjual sisir diikat dengan minyak rambut+cermin dengan harga Rp. 15.000 (Alma, 2011). Kerangka Berpikir
TELAGA MART
Kualitas Produk (X2) • Performance • Features • Reliabillity • Conformance to spesifications • Durability • Serviceability • Estetika • Perceived quality
Harga (X3) • Margin Price • Pricing Lining • Competitor Prices • Discount House • Judgement Pricing • Costumary Prices • Odd Prices • Combinations Offers
• Uji validitas • Uji reliabilitas • Uji asumsi klasik
Analisis Regresi Berganda
Feed Back
Lokasi Strategis (X1)
• Akses • Visibilitas • Tempat parkir yang luas • Lingkungan • Kompetisi • Ekspansi • Lalu-lintas • Peraturan pemerintah
Minat Beli (Y) • • • •
Minat transaksional Minat referensial Minat preferensial Minat eksploratif
KESIMPULAN
Hipotesis Menurut Sugiyono (2004) dalam Sulistyari (2012) Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih harus dibuktikan kebenaranya melalui penelitian. Berdasarkan Latar Belakang danm Kajian Teori, hipotesis dalam penelitian ini adalah : a. Diduga faktor lokasi strategis berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen di Telaga Mart Gorontalo. b. Diduga faktor kualitas produk berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen di Telaga Mart Gorontalo. c. Diduga faktor harga berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen di Telaga Mart Gorontalo. d. Diduga faktor lokasi strategis, kualitas produk, dan harga berpengaruh simultan terhadap minat beli konsumen di Telaga Mart Gorontalo.
METODE PENELITIAN
4
Tempat dan Waktu Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini adalah faktor Lokasi strategis, Kualias Produk dan Harga terhadap Minat Beli Konsumen di Telaga Mart Gorontalo. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan pengaruh tiap variabel yaitu lokasi strategis, kualitas produk, dan harga terhadap minat beli konsumen. Dari objek yang telah ditetapkan, maka lamanya waktu yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah terhitung dari bulan Januari-Juni 2013.
Sampel Menurut Sugiyono (2011) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Maka untuk menentukan besarnya jumlah sampel konsumen digunakan rumus sebagai berikut, Rao Purba (1996) dalam Sulistyari (2012).
Ket : n = Jumlah sampel Z = Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% = 1,96 Moe= Margin of error atau kesalahan maksimal yang bisa di kolerasi, disini ditetapkan 10% atau 0,10 Dengan tingkat keyakinan sebesar 95% atau Z = 1,96 dan moe 10% maka jumlah sampel dapat ditentukan sebagai berikut :
DesainPenelitian Gambar 3.1 Desain Penelitian H1 X1
X2
H2 Y H4
X3
H3
Keterangan : X1 = Lokasi Strategis X2 = Kualitas Produk X3= Harga Y = Minat Beli Sumber: Data yang diolah peneliti, 2013
Berdasarkan rumus diatas dapat diperoleh sampel dari populasi sebanyak 96 orang.
TeknikPengumpulan Data Penelitian ini termasuk penelitian lapangan. Oleh karena itu, teknik pengumpuln data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi Dalam memperoleh data yang akurat, peneliti mengadakan observasi langsung pada setiap konsumen, guna untuk mendapatkan data yang valid.
Populasi Dan Sampel Populasi Populasi merupakan keseluruhan obyek yang diteliti dan terdiri atas sejumlah individu, baik yang terbatas (finite) maupun tidak terbatas (infinite) (Sumarni dan Wahyuni, 2006). Berdasarkanpengertiantersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah konsumen atau pelanggan Telaga Mart. Yang diasumsikan tidak diketahui karena jumlah konsumen dan pelanggan yang begitu banyak berkunjung di Telaga Mart setiap hari.
2. Kuesioner (daftar pertanyaan) Dalam pengajuan kuesioner ini dilakukan dengan menggunakan Skala Likert yaitu mengajukan daftar pertanyaan tertulis kepada responden. Kuesioner ini menggunakan sistem tertutup, yaitu bentuk pertanyaan yang disertai
5
alternative jawaban dan responden tinggal memilih salah satu dari alternative jawaban tersebut. Data yang dikumpulkan peneliti meliputi : 1. Identitas responden 2. Data mengenai tanggapan responden terhadap variable variabel yang mempengaruhi minat beli. Daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk mengenai data yang dikumpul dengan cara memberikan nilai skor masing-masing adalah sebagai berikut : a. Diberiskor5, dengankategoriSangatSetuju (SS) b. Diberiskor 4, dengankategoriSetuju (S) c. Diberiskor3, dengankategoriBiasaSaja (BS) d. Diberiskor2, dengankategoriTidakSetuju (TS) e. Diberiskor1, dengankategoriSangatTidakSetuju (STS)
Dimana : r = koefisien korelasi n = jumlah observasi/responden X = skor pertanyaan Y = skor total Menentukan taraf nyata Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dalam penelitian ini adalah 95% dan ketidakpercayaan, α = 5% atau 0.05 Kriteria pengujian Pvalue < α atau rhitung > rtabel : mempunyai hubungan signifikan dan bersifat valid tidak Pvalue > α atau rhitung < rtabel : mempunyai hubungan signifikan dan tidak bersifat valid Dimana : Pvalue = tingkat Signifikan α = batas kelonggaran/error 5% atau 0,05 = nilai hitung (correlation rhitung pearson/product momen) = nilai tabel (buku statistik) rtabel
Pengujian Instrumen PengujianValiditas Pengujian validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2001). Misalnya dalam mengukur minat beli suatu produk dimata konsumen diukur dalam delapan pertanyaan berupa satu pertanyaan tiap indikator. Untuk mengukur variabel minat beli jawaban responden dikatakan valid apabila item-item dalam kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dalam kuesioner tersebut. Dalam penguji validitas menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solutions) dan dapat pula digunakan rumus teknik korelasi product moment (Umar, 2003) : Rumus Korelasi Product Momen Pearson
Cara Pengujian Pengujian validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor masing-masing item dalam kuesioner dan total skor yang ingin diukur yaitu menggunakan Coefficient Corelation Pearson dalam SPSS. Apabila tingkat PValue lebih besar dari α maka tidak mempunyai hubungan yang signifikan sebaliknya jika tingkat PValue lebih kecil dari α maka mempunyai hubungan yang signifikan. Perhitungan lain membandingkan rhitung dan rtabel, apabila nilai rhitung kurang dari nilai rtabel maka tidak mempunyai hubungan yang signifikan sebaliknya jika nilai rhitung lebih kecil dari rtabel maka mempunyai hubungan yang signifikan.
Pengujian Instrumen Responden Sebelum pengambilan kuesioner ditindak lanjuti maka terlebih dahulu sebagian item pertanyaan harus diuji dengan pengujian
6
instrumen validitas. Pada penelitian ini diuji validitas pada 28 butir pertanyaan terhadap 25 responden. Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Pengujian Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2001). Dalam penguji reliabilitas menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solutions).
Tabel Hasil Pengujian Validitas No 1
2
3
4
Indikator Lokasi Strategis Akses
Persepsi
rhitung
Item 1
0,609
Valid
Visibilitas Parkir Luas Lingkungan Kompetisi
Item 2 Item 3 Item 4 Item 5
0,660 0,668
Valid Valid Valid Valid
Ekspansi Lalu – Lintas
Item 6 Item 7
0,413 0,387
Valid Valid
Peraturan Pemerintah Kualitas Produk Performance Feature
Item 8
0,613
Valid
Item 1 Item 2
0,795 0,624
Valid Valid
Reliability Kesesuaian dgn Spesifikasi Durability Service Ability
Item 3 Item 4 Item 5 Item 6
Valid Valid Valid Valid
Estetika Kualitas Yg Dipersepsikan Harga Margin Price Pricing Lining Competitor Prices Discount
Item 7 Item 8
0,497 0,400 0,347 0,403 0,694 0,791
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4
0,630 0,305
Valid Valid
0,564 0,317
Valid Valid
Costumary Prices Odd Prices
Item 5 Item 6
0,505 0,334
Combinations Offer Judgement Pricing Minta Beli
Item 7 Item 8
0,475 0,354
Minat Transaksional
Item 1
0,729
Minat Referensial Minat Preferensial
Item 2 Item 3
0,749 0,766
0,834 0,461
Minat Eksploratif Item 4 0,525 Sumber : Data Primer diolah dalam Satistik SPSS 18, 2013
rtabel
0,3
0,3
Keterangan
Hasil Pengujian Reliabilitas No.
Valid Valid
0,3
Alpha
Keterangan
1
Lokasi Strategis
0,840
Reliabel
2
Kualitas Produk
0,830
Reliabel
3
Harga
0,729
Reliabel
4.
Minat Beli
0,838
Reliabel
Sumber : Data primer diolah dalam Satistik SPSS 18, 2013
Dari Tabel 3.6. Menunjukan bahwa semua variabel mempunyai Koefesien Alpha yang cukup besar yaitu diantara 0,60 sampai dengan 0,80 sehingga dapat disimpulkan semua item pertanyaan variabel pada kuesioner penelitian adalah reliabel artinya kuesioner yang digunakan dalam penelitian merupakan kuesioner yang baik Selanjutnya penyebaran indikator variabel pada kuesioner bisa diteruskan sampai pada 96 responden dan diuji dalam model regresi linear berganda.
Valid Valid Valid Valid
0,3
Variabel
Valid Valid Valid Valid
Pada Tabel 3.3 menunjukan Hasil pengujian validitas untuk item-item pertanyaan yang digunakan dalam mengukur variabel Lokasi, Kualitas Produk, harga dan Minat Beli menunjukkan dari seluruh item atau pertanyaan yang digunakan, semuanya telah mempunyai nilai korelasi yang lebih besar dari nilai rkritis yang ditentukan yakni 0.3 atau atau rhitung > rtabel. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan tersebut telah menunjukkan tingkat ketepatan yang cukup baik dan dapat digunakan untuk mengukur keempat variabel tersebut. Selanjutnya penyebaran indikator variabel pada kuesioner bisa diteruskan sampai pada 96 responden dan di analisis dalam model regresi linear berganda.
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Telaga Mart Telaga Mart merupakan salah satu perusahaan dagang yang terletak di Jl. Limboto Raya Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Telaga Mart didirikan pada tanggal 8 Agustus 2010 oleh Bapak H. Arman Adiko, SE selaku pimpinan sekaligus pemilik dari Telaga Mart itu sendiri. Proses pengerjaan pembngunan Telaga Mart berlangsung selama 6 bulan. Pada awalnya, Telaga Mart hanya menjual barang-barang harian dan barangbarang rumah tangga, seiring dengan peningkatan penjualan dan diimbangi dengan strategi pemasaran yang baik,
7
saat ini Telaga Mart mampu menyediakan barang kebutuhan sehari-hari dan juga barang kebutuhan lainnya seperti barangbarang fashion dan lain-lain. Dalam kurun waktu tiga tahun Telaga Mart mengalami dua kali perubahan manajemen perusahaan, yaitu pada awal berdiri sampai dengan tahun 2012 Telaga Mart dimanejeri oleh Bapak Suminton dan pada periode berikutnya sampai dengan sekarang dimanejeri oleh Bapak Rasyid Gobel dengan moto perusahaan “Terbaru dan Murah” dengan jumlah karyawan sebanyak 108 orang.
Kualitas Produk dan Harga maka minat beli konsumen sebesar - 0,874 Terdapat pengaruh positif dari Lokasi Strategis terhadap Minat Beli Konsumen. Semakin baik Lokasi sebuah perusahaan yang dipersepsikan oleh pelanggan maka minat beli mereka juga akan semakin meningkat. Setiap peningkatan lokasi usaha sebesar satu satuan akan meningkatkan minat beli konsumen sebesar 0,186 satuan. Terdapat pengaruh positif dari kualitas produk terhadap minat beli konsumen. Semakin sesuai kualitas produk yang dipasarkan/ dijual oleh perusahaan/ toko maka minat beli konsumen juga akan semakin meningkat. Setiap peningkatan kualitas produk sebesar satu satuan akan meningkatkan minat beli konsumen sebesar 0,279 satuan. Terdapat pengaruh positif dari harga terhadap minat beli konsumen. Semakin baik harga yang ditawarkan atau dengan kata lain Semakin sesuai harga yang dikenakan dengan kemampuan pelanggan maka akan mampu meningkatkan minat beli konsumen. Setiap peningkatan kesesuaian harga sebesar satu satuan akan meningkatkan minat beli konsumen sebesar 0,085 satuan.
Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel Lokasi Strategis, Kualitas Produk dan harga secara parsial maupun secara simultan terhadap Minat Beli Konsumen. Dalam pengujian regresi linear berganda data yang diperlukan data interval, sedangkan data sekarang masih berskala Ordinal maka dari itu data ordinal ditransformasikan ke Interval melalui Method Of Succesive Interval (MSI). Berikut ini perhitungan statistik coeffisien analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil Analisa Regresi Linear Berganda Coefficients
a
Model
B 1
Pengujian t-test Pengujian t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara sendiri “parsial” variabel independen (Lokasi, Kualitas Produk Harga) terhadap variabel dependen (Minat Beli).. Berikut ini perhitungan coeffisien statistik uji t dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Standardized Unstandardized Coefficients
(Constant)
Coefficients
Std. Error
Beta
t
Sig.
-.874
1.643
-.532
.596
Lokasi
.186
.063
.296
2.941
.004
Kualitas Produk
.279
.065
.433
4.302
.000
Harga
.085
.050
.129
1.716
.090
a. Dependent Variable: Minat Beli
Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah dalam Satistik SPSS 18, 2013
Dari Tabel 4.8. Diatas menunjukan hasil persamaan regresi berganda sebagai berikut : Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3
Tabel 4.9 Hasil Pengujian t-test Coefficients
a
Model
Standardized Unstandardized Coefficients
= - 0,874 0,279X2 + 0,085X3
+
0,186X1
Model regresi tersebut diinterpretasikan sebagai berikut :
+
B 1
dapat
(Constant)
Std. Error -.874
1.643
Lokasi
.186
.063
Kualitas Produk
.279
Harga
.085
Coefficients Beta
t
Sig. -.532
.596
.296
2.941
.004
.065
.433
4.302
.000
.050
.129
1.716
.090
a. Dependent Variable: Minat Beli
Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah dalam Satistik SPSS 18, 2013
Konstanta sebesar - 0,874 menyatakan bahwa jika tidak ada lokasi strategis,
8
1. Variabel Lokasi Strategis Hasil pengujian t untuk variabel X1 “Lokasi Strategis” diperoleh nilai thitung = 2,941 dengan tingkat Pvalue = 0,004, dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05 didapat ttabel (95% ; 96-3) sebesar 1,661. Dari hasil tersebut maka kriteria pengujian yaitu thitung > ttabel atau Pvalue < α yang artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian hipotesis uji t variabel Lokasi Strategis berpengaruh secara positif dan dapat diterima, arah koefesien regresi positif artinya lokasi strategis memiliki pengaruh signifikan secara parsial terhadap Minat beli. Dapat disimpulkan bahwa indikator Lokasi usaha yang semakin baik dan Strategis akan mempercepat minat beli konsumen.
positif artinya harga memiliki pengaruh signifikan secara parsial terhadap minat beli konsumen di Telaga Mart. Dapat disimpulkan bahwa indikator harga yang semakin baik dan disesuaikan dengan kemampuan pelanggan akan mempercepat proses minat beli konsumen
Pengujian F Pengujian F digunakan untuk mengetahui secara bersama-sama “Simultan” pengaruh variabel independen (Lokasi Strategis, kualitas produk dan Harga) terhadap variabel dependen (Minat beli Konsumen). Signifikan pengaruh positif dapat diestimasi dengan membandingkan Pvalue dan α = 0,05 atau nilai Ftabel dan Fhitung. Berikut ini perhitungan statistik anova uji F dapat dilihat pada Tabel 4.10.
2. Variabel Kualitas Produk Hasil pengujian t untuk variabel X2 “Kualitas Produk” diperoleh nilai thitung = 4,302 dengan tingkat Pvalue = 0,000, dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05 didapat ttabel (95% ; 96-3) sebesar 1,661. Dari hasil tersebut maka kriteria pengujian yaitu thitung > ttabel atau Pvalue < α yang artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian hipotesis uji t variabel kualitas produk berpengaruh secara positif dan dapat diterima, arah koefesien regresi positif artinya kualitas produk memiliki pengaruh signifikan secara parsial terhadap minat beli konsumen di Telaga Mart. Dapat disimpulkan bahwa indikator kualitas produk yang semakin baik akan mempercepat proses minat beli konsumen. 3. Variabel Harga Hasil pengujian t untuk variabel X3 “Harga” diperoleh nilai thitung = 1,716, dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05 didapat ttabel (95% ; 96-3) sebesar 1,661. Dari hasil tersebut maka kriteria pengujian yaitu thitung > ttabel yang artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian hipotesis uji t variabel harga berpengaruh secara positif dan dapat diterima dengan tingkat signifikansi 10% = 0,1, arah koefesien regresi
Tabel 4.10 Hasil Pengujian F b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
383.539
3
127.846
Residual
374.626
92
4.072
Total
758.165
95
F 31.396
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), Harga, Lokasi, Kualitas Produk b. Dependent Variable: Minat Beli
Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah dalam Satistik SPSS 18, 2013
Dari hasil analisis diatas didapat nilai F-hitung sebesar 31,396. Adapun nilai F-tabel pada tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas pembilang (df1) sebesar k = 3 dan derajat bebas penyebut (df3) sebesar N-k-1 =96-3-1= 92 adalah sebesar 2,70. Jika dibandingkan kedua nilai F ini, maka nilai F-hitung yang diperoleh sebelumnya masih jauh lebih besar dari nilai F-tabel sehingga Ho ditolak. Dari hasil tersebut maka kriteria pengujian yaitu Fhitung > Ftabel atau Pvalue < α yang artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian hipotesis uji F secara bersama-sama variabel independen berpengaruh secara positif dan dapat diterima, arah anova uji F positif artinya variabel bebas memiliki pengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian. Dapat disimpulkan secara bersama-sama bahwa indikator
9
Pengujian Heteroskedastisitas
lokasi strategis, kualitas produk dan harga yang semakin baik akan mempercepat minat beli konsumen.
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan Scatter Plot. Apabila titik–titik yang ada menyebar diatas dan dibawah angka 0 sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2001), Seperti terlihat pada gambar 4.3.
Pengujian Normalitas Gambar 4.2 Hasil Pengujian Normalitas
Gambar 4.3 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Sumber : Gambar (data ordinal-data interval, MSI) dan diolah dalam Satistik SPSS 18, 2013
Pada Gambar 4.2 Menunjukan hasil pengujian tersebut bahwa titik-titik berada tidak jauh dari garis diagonal, hal ini berarti bahwa model regresi tersebut sudah berdistribusi normal.
Sumber : Gambar (data ordinal-data interval, MSI) dan diolah dalam Satistik SPSS 18, 2013
Pada Gambar 4.3. Menunjukan hasil pengujian heteroskedastisitas tidak terdapat pola yang jelas dari titik–titik dan menyebar diatas dan dibawah 0 sumbu Y, hal ini menunjukan model regresi tidak memiliki gejala heteroskedastisitas artinya tidak ada gangguan yang berarti dalam model regresi ini.
Pengujian Multikolinieritas Jika nilai Tolerance diatas dari 0,1 dan nilai VIF dibawah 10 menunjukan bahwa tidak ada gejala multikolinearitas pada variabel independen (Ghozali, 2001). Beriku Hasil pengujian multikoliniearitas dengan nilai Tolerance dan VIF dari Coeffecients dapat dilihat pada Tabel 4.11.
Pengujian Koefesien Korelasi dan Determinasi Untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) digunakan koefesien korelasi (R), besarnya koefesien korelasi adalah: 0 sampai dengan 1. Koefesien determinasi 2 (R ) digunakan untuk mengetahui tingkat yang paling baik antara dua variabel atau digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi (share) dari variabel X terhadap variasi naik turunya variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam presentase dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya (Ghozli, 2001), berikut ini akan 2 dijelaskan hasil pengujian Determinasi R pada Model Summary Tabel 4.12.
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Multikolinearitas Tabel Colinearity Coefficients Model
a
Collinearity Statistics Tolerance
1
a.
VIF
Lokasi
.532
1.880
Kualitas Produk
.529
1.889
Harga
.948
1.055
Dependent Variable: Minat Beli
Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah dalam Satistik SPSS 18, 2013
Pada Tabel 4.11. Menunjukan variabel independen yang digunakan sebagai prediktor model regresi nilai VIF yang cukup kecil dimana semuanya berada di bawah dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1, hal ini berarti bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian tidak ada gejala mulitikoliniearitas.
10
Tabel 4.12 Hasil Koefesien Korelasi dan Determinasi
bisa disebut bauran harga. Hal tersebut tidak luput dari perusahaan ataupun tempat usaha yang diteliti, berbagai macam usaha yang ditempuh oleh manajemen Toko Telaga Mart dalam meningkatkan minat beli dan mempertahankan kosumen baru maupun konsumen lama yang telah melakukan pembelian produk. Usaha yang ditempuh oleh pihak pengelola Telaga Mart berlandaskan pada bauran pemasaran yang utamanya pada penentuan lokasi usaha, kualitas produk yang terjamin serta harga yang competitive.
b
Model Summary Model
1
Change Statistics R .711
R Square .506
Adjusted R Std. Error of the Square Estimate .490 2.01793
R Square F Change Change df1 .506 31.396 3
a. Predictors: (Constant), Harga, Lokasi, Kualitas Produk b. Dependent Variable: Minat Beli
Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah dalam Satistik SPSS 18, 2013
Tabel 4.12. Menunjukan Hasil Regresi linier Berganda Model Summary nilai koefisien korelasi R yang menunjukan tingkat hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen yaitu 0,711 atau mendekati 1 artinya terdapat hubungan yang agak kuat, dan R 2 square atau koefisien determinasi R menunjukan besarnya kontribusi 0,506 atau 50,6% dari Lokasi Strategis, Kualitas Produk dan Harga terhadap Minat beli konsumen sementara sisanya 0,494 atau 49,4% berupa kontribusi dari faktor-faktor lain yang tidak diteliti seperti promosi, iklim, budaya, kualitas pelayanan, Point Of Purchase dan lain-lain.
Hasil temuan dari penelitian ini mengenai deskripsi variabel lokasi strategis, kualitas produk dan harga serta minat beli konsumen dimana konsumen menilai bahwa semua indikator setuju dan sangat setuju. Hasil pengujian instrumen validitas dan reliabilitas tentang ketiga variabel berada diatas rtabel yaitu 0,3 artinya sah atau valid dan untuk pengujian relibilitas berada di antara 0,6 sampai dengan 0,80 artinya reliabel, kesimpulannya dari kuesioner tersebut bisa mengungkapkan hasil instrumen yang baik, dari hasil tersebut selanjutnya diperoleh tiga variabel independen yaitu lokasi strategis, kualitas produk dan harga yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen dalam berbelanja di Telaga Mart. Penjelasan masing-masing dijelaskan sebagai berikut :
Pembahasan Dalam pasar modern perusahaan lebih fokus pada kualitas produk dan harga serta tidak lupa kondisi lokasi dimana perusahaan atau tempat usaha berada/ berdiri. Karena tempat dimana lokasinya yang sangat strategis dapat meanrik perhatian tersendiri bagi konsumen. Disamping itu kualitas produk yang dipasarkan juga harus terjamin sehingga dapat memuaskan konsumen, dalam hal ini suatu perusahaan harus dituntut untuk menawarkan produk yang berkualitas, dimana memiliki keragaman produk, design unggul, ukuran produk, pelayanan yang cepat, memiliki garansi serta imbalan dari suatu produk tersebut, sehingga tampak berbeda dengan produk pesaing. Hal yang tidak kalahnya adalah penentuan Harga produk yang competitive.
Pengaruh Lokasi Strategis Terhadap Minat Beli Konsumen Data deskripsi penelitian menunjukan bahwa Lokasi usaha Telaga Mart dinilai oleh konsumen memiliki kemudahan bagi konsumen dalam menjangkaunya untuk berbelanja di tempat tersebut. Hasil dari regresi lokasi usaha/ strategis memiliki nilai 0,186 maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,186. Hal ini dipertegas oleh pengujian parsial dengan nilai thitung 2.941 dan ttabel (95% ; 96-3) sebesar 1,661, dari hasil tersebut maka kriteria pengujiannya yaitu
Kondisi ini merupakan sejumlah nilai yang ditukarkan dengan barang untuk memperoleh suatu manfaat, adapun harga yang diberikan kepada konsumen melalui daftar harga, diskon atau potongan harga, memiliki periode, dan syarat kredit hal ini
11
thitung > ttabel artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Kesimpulannya bahwa Lokasi Strategis berpengaruh positif secara parsial terhadap Minat beli konsumen. Pengujian regresi dan hipotesis menunjukan adanya pengaruh positif dan signifikan antara variabel lokasi strategis terhadap minat beli konsumen dalam berbelanja di Telaga Mart. Hasil ini menunjukan bahwa penilaian yang baik mengenai indikator lokasi strategis yang sesuai dengan tingkat keinginan konsumen akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian ulang pada Telaga Mart. Hasil ini menjelaskan bahwa pengalaman ataupun keinginan konsumen dalam mengunjungi Telaga Mart akan menghasilkan penilaian konsumen terhadap kemudahan akan lokasi tersebut untuk didatangi, apabila lokasi tersebut dapat memuaskan sesuai dengan keinginan konsumen dalam hal mudah dijangkau dari segala jurusan maka konsumen akan memberikan penilaian positif terhadap lokasi tersebut dan dengan penilaiannya konsumen akan tetap berkeinginan untuk mendatangi lokasi usaha tersebut untuk membeli ulang produk yang ditawarkan di Telaga Mart. Pada umumnya konsumen dalam berbelanja ataupun mendatangi lokasi usaha/ Toko untuk memenuhi kebutuhan hidupnya akan memperhitungkan lokasi yang mudah dijangkau, tempat parkir yang memadai dan berada di lokasi pusat perbelanjaan yang ada di Kota Telaga. Dari kondisi tersebut selanjutnya, diperoleh adanya minat beli yang semakin besar yang dapat dilakukan konsumen.
berpengaruh positif terhadap keputusan dan minat beli konsumen. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Dari hasil regresi kualitas produk memiliki nilai 0,279 maka minat beli konsumen akan meningkat sebesar 0,279. Hal ini dipertegas oleh pengujian parsial dengan nilai thitung 4,302 dan ttabel (95% ; 96-3) sebesar 1,661, dari hasil tersebut maka kriteria pengujiannya yaitu thitung > ttabel artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Kesimpulannya Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli konsumen. Dari hasil tersebut selanjutnya diperoleh adanya minat beli konsumen yang semakin besar yang dapat dilakukan konsumen. Kualitas produk yang memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli. Hal ini berarti bahwa konsumen akan membeli produk – produk yang ditawarkan oleh pihak Telaga Mart yang memiliki kualitas terjamin. Dari hasil penelitian ini konsumen bahwa produk yang ditawarkan bisa bersaing dengan pengelola usaha yang sama dengan tetap memperhatikan kualitas produk yang ditawarkan tetap terjamin seperti performance, feature, reliability, kesesuaian dengan spesifikasi, daya tahan serta estetika yang dimiliki oleh produk yang ditawarkan. Dari hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Schiffman dan Kanuk (2007) bahwa konsumen seringkali menilai kualitas produk atau jasa tertentu atas dasar berbagai macam isyarat informasi yang mereka hubungkan dengan produk baik secara tunggal maupun secara gabungan yang memberikan dasar bagi persepsi kualitas produk dan jasa serta sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulistyari (2012) dimana kualitas produk berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen.
Dari hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Peter dan Olson (2000) bahwa Lokasi perusahaan adalah aspek penting dalam strategi saluran distribusi. Lokasi yang baik menjamin tersedianya akses yang cepat, dapat menarik sejumlah besar konsumen, dan cukup kuat untuk mengubah pola berbelanja dan pembelian konsumen serta sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jaka Purnama (2011) dimana lokasi
12
Pengaruh Harga Terhadap Minat Beli Konsumen
berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen.
Dari hasil regresi harga memiliki nilai 0,085 maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,085. Hal ini dipertegas oleh pengujian parsial dengan nilai thitung 1.716 dan ttabel (95% ; 96-3) sebesar 1,661, dari hasil tersebut maka kriteria pengujiannya yaitu thitung > ttabel artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Kesimpulannya harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. Dari hasil tersebut selanjutnya diperoleh adanya minat beli yang semakin besar yang dapat dilakukan konsumen. Harga yang memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli, Hal ini berarti bahwa konsumen akan membeli produk yang ditawarkan oleh pihak pengelola Telaga Mart dengan melihat daftar harga yang tertera pada produk tersebut serta mengharapkan potongan/diskon dari pihak Telaga Mart. Dari penelitian ini konsumen menilai produk-produk yang ditawarkan memiliki harga terjangkau dan berada pada harga yang bersaing. Dari pengujian regresi dan hipotesis menunjukan adanya pengaruh positif dan signifikan antara variabel harga terhadap minat beli konsumen pada Telaga Mart, hasil ini menunjukan bahwa harga yang ditentukan dalam proses pembelian akan membantu konsumen untuk memutuskan pembelian produk tersebut. pada saat transaksi atau kunjungan konsumen, terkadang konsumen membandingkan harga produk dengan toko lain yang ada dan jika produk sesuai dengan dana yang dikehendaki konsumen maka keinginan konsumen dalam membeli akan terjadi. Dari hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Peter dan Olson (2000) bahwa keputusan tentang harga mungkin adalah keputusan yang paling signifikan untuk produk-produk yang bermerek, serta sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anafik dan Rahardjo (2012) dimana harga
Pengaruh Lokasi Strategis, Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Hasil pengujian Simultan dengan nilai Fhitung sebesar 31,396 dan Ftabel sebesar 2,70. Dari hasil tersebut maka kriteria pengujian yaitu Fhitung > Ftabel artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Kesimpulannya bahwa ada pengaruh positif secara simutan antara Lokasi strategis, Kualitas Produk dan harga terhadap Minat Beli konsumen. Dari hasil tersebut selanjutnya diperoleh adanya minat beli yang semakin besar yang dapat dilakukan konsumen. Lokasi dan kualitas Produk serta harga merupakan suatu kombinasi yang tidak bisa dipisahkan, tanpa produk harga tidak bisa ditentukan begitu juga sebaliknya tanpa harga produk tidak bisa dijual. Sementara lokasi merupakan tempat dimana seorang penjual dan pembeli dapat bertemu untuk melakukan transaksi jual – beli. Seringkali pada pasar modern produk dan harga merupakan hal utama karena produk yang berkualitas bisa menarik konsumen meskipun berapa harganya yang diberikan oleh perusahaan, sebaliknya jika produk yang ada pada pasar tidak berkualitas maka konsumen tidak akan membelinya meskipun harga yang ditawakan rendah. Dari hasil pengaruh positif dan signifikan secara simultan antara lokasi strategis, kualitas produk dan harga terhadap minat beli. Hal ini lebih diperjelas bahwa kedua variabel independen tersebut memiliki tingkat hubungan yang kuat sebesar 0,711 terhadap minat beli. Dari tingkat hubungan tersebut didapat bahwa lokasi strategis, kualitas produk dan harga memiliki kontribusi terhadap minat beli konsumen sebesar 0,506 atau 50,6% sementara sisanya 0,494 atau 49,4% berupa kontribusi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti misalnya seperti promosi,
13
iklim, budaya, kualitas pelayanan, Point Of Purchase dan lain-lain.
variabel independen tersebut. Dari rumusan masalah penelitian yang diajukan, maka analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Variabel yang tidak diteliti untuk bauran promosi, diperkirakan bisa memiliki nilai pengaruh cukup besar terhadap minat beli karena dalam indikator bauran promosi oleh (kotler dan keller, 2009,23) yaitu memiliki promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan, kehumasan, dan pemasaran langsung. Dari indikator tersebut bisa diramalkan berapa besar kontribusi bauran promosi terhadap minat beli dari sisanya 49,4%.
1.
2.
Variabel yang tidak diteliti untuk iklim, diperkirakan bisa memiliki nilai pengaruh yang sedang terhadap minat beli karena iklim merupakan sebuah dampak atau gangguan dalam proses pemasaran, iklim yang diketahui dan bisa menghambat yaitu hujan, gempa bumi, banjir. Dari presepsi tentang iklim tersebut bisa diramalkan berapa besar kontribusi iklim terhadap minat beli dari hasil sisanya 49,4%.
3.
4.
Variabel yang tidak diteliti untuk Point Of Purchase, diperkirakan bisa memiliki nilai pengaruh yang sedang terhadap minat beli sehingga memutuskan untuk melakukan pembelian, karena POP merupakan strategi yang diberlakukan oleh pihak pengelola swalayan Telaga Mart dalam memudahkan konsumen untuk mencari produk yang mereka inginkan. Dari presepsi tentang POP tersebut bisa diramalkan berapa besar kontribusi POP terhadap minat beli dari hasil sisanya 49,4%.
Lokasi berpengaruh positif secara parsial terhadap minat beli, dengan kata lain bahwa indikator lokasi strategis yang semakin baik akan menimbulkan minat beli konsumen. kualitas produk berpengaruh positif secara parsial terhadap minat beli konsumen, dengan kata lain bahwa indikator kualitas produk yang semakin baik akan menimbulkan minat beli konsumen. Harga berpengaruh positif secara parsial terhadap minat beli konsumen, dengan kata lain bahwa indikator harga yang semakin baik akan menimbulkan minat beli konsumen. Lokasi strategis, Kualitas produk dan Harga berpengaruh positif secara simultan terhadap minat beli konsumen, dengan kata lain bahwa indikator lokasi strategis, kualitas produk dan harga yang semakin baik akan mempercepat minat beli konsumen.
Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan saran-saran sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian yang dapat diberikan sebagai berikut : 1. Kepada Telaga Mart agar tetap mempertahankan lokasi, kualitas produk dan harga yang baik, yang bermanfaat, serta memberi kenyamanan konsumen pada saat berbelanha di Telaga Mart sehingga mampu bersaing dengan tempattempat lain dalam hal distribusi barang ke konsumen. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut minat beli konsumen Di Telaga Mart Gorontalo dengan menggunakan
PENUTUP Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel lokasi strategis, kualitas produk, dan harga terhadap Minat beli konsumen di Toko Telaga Mart Kota Telaga serta untuk mengetahui pengaruh terbesar dari ketiga
14
faktor lain selain yang telah diteliti pada penelitian ini dan dapat melakukan penelitian pada responden yang berbeda.
Penerbit Diponegoro.
http://www.kumpulanskripsi.blogspot.com/ 2008/11/pengaruhkualitas-produk-promosidan.html di akses tanggal 3 maret 2013. Kotler dan Armstrong. 2001. PrinsipPrinsip Pemasaran. Jakarta. Erlangga
DAFTAR PUSTAKA Alma,
Buchori. 2000. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Bandung. Alfabeta
Kotler
dan
Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, edisis 12. Indonesia. PT Indeks
Kotler
dan
Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Indonesia. PT Indeks
Alma, Buchori. 2003. Pengantar Bisnis. Bandung. Alfabeta Alma,
Anafik
Universitas
Buchori. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung. Alfabeta
Nasution,
Rahardjo. 2012. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, harga, dan Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli Sepeda Motor Yamaha (http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/dj om). Semarang. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undip Anoraga, Pandji. 2007. Pengantar Bisnis. Jakarta. Rineka Cipta
Hakim. 2006. Manajemen Industri. Yogyakarta. Andi Offset
dan
Peter
dan
Ristiyanti
Olson. 2000. Behavior. Erlangga
dan
Consumer Jakarta.
John. 2005. Perilaku Konsumen. Yogyakarta. Andi Offset
Schiffman dan Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen. Indonesia. PT Indeks
Ashari, Ayu. 2012. Pengaruh Promosi Penjualan Pakaian Wanita Di Group Blackberry Messenger Terhadap Minat Beli Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin. Makassar. Skripsi dipublikasikan. Fakultas Ilmu sosial dan politik Unhas Barnes, James. 2003. Secrets Of Costumer Relationship Management. Yogyakarta. Andi Offset
Sugiyono.
2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung. Alfabeta
Sulistyari,
Novrina. 2012. Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan Harga Terhadap minat beli Produk oriflame. Semarang. Skripsi tidak diterbitkan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undip
Sumarni dan Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta. Andi Offset
Ghozali, Imam. 2001. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang. Badan
15
Suyanto, M. 2004. Analisis Dan Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran. Yogyakarta. Andi Offset Tjiptono dan Diana. 2003. Total Quality Management. Yogyakarta. Andi Offset Tjiptono, Fandi. 2005. Strategi Bisnis. Yogyakarta. Andi Offset Umar,
Husein. 2003. Metodologi Penelitian, Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
16