ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG SAHAMNYA AKTIF DI BURSA EFEK INDONESIA Anggraeni Ayu Lestari Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi-Universitas Gunadarma Umumnya para investor menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil. Stabilitas dividen akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan dalam menanamkan dananya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan mengenai faktor Cash Position, Profitability, Return on Equity, Debt to Total Asset dan Firm Size sebagai variabel independen yang mempengaruhi Deviden Payout Ratio sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan 8 sampel perusahaan dalam bidang perbankan (bank) yang membagikan dividend sejak tahun 2005-2008 yang sahamnya aktif di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda dengan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 15.0. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel dependen. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak semua faktor yang diteliti mempunyai pengaruh yang signifikan. Hanya variabel Cash Position yang berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 0,25%, artinya Cash Position mempengaruhi variabel terikat sebesar 0,25% sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel variabel lain. Kata Kunci: Dividend Payout Ratio, Faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio.
PENDAHULUAN Pasar modal memiliki peranan besar dalam perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungssi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (emiten). Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan karena memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbal hasil bagi pemilik dana, sesuai karakteristik investasi yang dipilih. Dengan adanya pasar modal dan meningkatnya perusahaan yang akan go publik, diharapkan aktivitas perekonomian dapat meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan, sehingga dapat beroperasi dengan skala yang lebih besar, dan selanjutnya akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan kemakmuran masyarakat luas. Jika kinerja perusahaan yang go publik meningkat, maka masyarakat akan menerima penghasilan dari saham yang dimiliki berupa dividend, bunga dan capital again. Dalam kaitannya dengan pendapatan dividend, para investor pada umumnya menghindari risiko, dan menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil. Stabilitas dividend akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan dalam menanamkan
dananya. Sebaliknya jika dividend tidak dibayarkan tingkat ketidakpastian investor akan meningkat dan menyebabkan peningkatan pengembalian yang diinginkan serta mengurangi nilai saham, maka setiap perusahaan harus menetapkan kebijakan dividen. Kebijakan dividen memberikan signal atau isyarat tentang pofitabilitas perusahaan, karena dapat membawa pengaruh terhadap harga saham perusahaan. Oleh karena itu kebijakan dividend merupakan bagian integral dari keputusan pembelanjaan perusahaan. Dividend Payout Ratio (DPR) menentukan jumlah laba yang dapat ditahan perusahaan sebagai sumber penambahan investasi. Dividend Payout Ratio ini menunjukkan persentase perusahaan yang dibayarkan kepada para pemegang saham biasanya berupa dividend kas. Laba ditahan merupakan aspek salah satu sumber dana terpenting untuk membiayai pertumbuhan perusahaan. Apabila laba saat ini perusahaan ditahan dalam jumlah besar, berarti laba yang dibayarkan sebagai dividend menjadi lebih kecil. Sehingga menghambat pertumbuhan perusahaan dalam mendapatkan dana untuk re-investment.
LANDASAN TEORI Rasio pembayaran dividen (Dividend Payout Ratio-DPR) merupakan rasio yang mengukur perbandingan dividen terhadap laba perusahaan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:201). Dividend Payout Ratio adalah persentase laba yang diperoleh yang dibayarkan sebagai dividen. Semakin besar rasio yang diperoleh maka semakin besar dividen yang dibayarkan(Siamat,2004:278). Dividend Payout Ratio adalah presentase dari pendapatan yang akan dibayar kepada para pemegang saham sebagai dividend. Jika makin tinggi tingkat dividend yang dibayarkan berarti semakin sedikit laba yang ditahan dan sebagai akibatnya dapat menghambat tingkat pertumbuhan perusahaan dalam mendapatkan pendapatan dan harga sahamnya (Riyanto,2001:266). Dalam penelitian ini melihat dari pertimbangan manajemen atas faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio, adalah: a. Cash Position, Posisi kas suatu perusahaan merupakan faktor yang penting dalam menentukan besarnya dividend. Pembayaran dividend merupakan arus kas keluar, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin kuat posisi likuiditas atau kas perusahaan terhadap prospek kebutuhan dana diwaktu-waktu mendatang berarti semakin besar kemampuannya untuk membayar dividend kepada pemegang saham (Riyanto,267:2001). b. Profitability, adalah tingkat keuntungan bersih yang berhasil diperoleh perusahaan dalam menjalankan operasionalnya (Sartono,2000:51). Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan total aktiva maupun modal aktiva. Semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan, akan semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam membayar dividend. Oleh karena itu perusahaan yang memperoleh keuntungan cenderung akan membayar porsi yang lebih besar sebagai dividend (Sutrisno,2001:117). c. Return on Equity, ROE mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari penanaman modalnya, laba dapat dikaitkan dengan penjualan asset atau modal.
Semakin besar laba yang diperoleh perusahaan akan semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam membayarkan dividen (Riyanto, 2001:336). d. Debt to Total Asset mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi total hutang dari total aktiva, yang digunakan untuk membayar hutang. Debt to Total Asset mempengaruhi besarnya dividend karena semakin besar proporsi hutang maka semakin besar pula jumlah kewajibannya. Peningkatan hutang akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih termasuk dividend yang akan diberikan untuk pemegang saham, karena kewajiban atau beban hutang lebih diprioritaskan daripada pembagian dividend. Oleh karena itu semakin rendah Debt to Total Asset akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya (Sartono, 2001:121). e. Firm Size merupakan ukuran besarnya perusahaan. Umur dan besaran perusahaan tergantung dari kemudahaan aksesnya ke pasar-pasar modal. Perusahaan besar yang sudah eksis akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal, karena kemudahan tersebut fleksibilitas dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar dianggap lebih aman daripada perusahaan yang masih baru sehingga perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividend yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil. Ukuran perusahaan diwakili oleh log natural dari total assets (Sutrisno,2001:03).
METODE PENELITIAN Objek penelitian Pengolahan data dalam penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia yang berlokasi di Jln. Jendral Sudirman Kav. 52 – 53. Jakarta 12190. Ruang lingkup yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah 8 perusahaan (emiten) dalam bidang perbankan yang sahamnya aktif di Bursa Efek Indonesia dan tercatat sejak periode Januari 2005 – Desember 2008, adapun topik dalam penelitian ini adalah mengenai faktor-faktor yang mempengauhi dividen payout ratio. Populasi dan Sampel Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang sahamnya aktif dan tercatat sejak periode Januari 2005 – Desember 2008. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan metode purposive non random sampling. Di dalam teknik ini penentuan sampel berdasarkan pada beberapa pertimbangan diantaranya: a. Data dan variabel perusahaan dalam bidang perbankan yang akan diteliti tersebut lengkap dan sahamnya aktif di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan metode penentuan sampel tersebut, dari populasi keseluruhan sejumlah 80 perusahaan perbankan. b. Perusahaan yang membayarkan dividend pada tahun 2005 – 2008. Terdapat 8 perusahaan yang memenuhi kriteria tanpa harus membedakan kepemilikan bank. Data/Variabel Penelitian Data yang digunaka dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa IDX statistik dan laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan oleh perusahaan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 20052008. Menurut Sugiyono (1999:31) Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, untuk kemudian
ditarik kesimpulannya. Sesuai dengan perumusan masalah yang dikaji oleh penulis maka dalam penelitian ini terdapat dua variabel dependen, yaitu : 1. Variabel dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Dividen Payout Ratio (DPR). 2. Variabel Independen Pengukuran variabel independen dilakukan sebagai berilut : a. Cash Position b. Profitability c. Return on Equity d. Debt to Total Asset e. Firm Size Hipotesis Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Ho1: Tidak ada pengaruh secara parsial dan signifikan antara Cash Position terhadap Devidend Payout Ratio. Ha1: Ada pengaruh secara parsial dan signifikan antara Cash Position terhadap Devidend Payout Ratio. 2. Ho2: Tidak ada pengaruh secara parsial dan signifikan antara Profitability terhadap Devidend Payout Ratio. Ha2: Ada pengaruh secara parsial dan signifikan antara Profitability terhadap Devidend Payout Ratio. 3. Ho3: Tidak ada pengaruh secara parsial dan signifikan antara Return on Equity terhadap Devidend Payout Ratio. Ha3: Ada pengaruh secara parsial dan signifikan antara Return on Equity terhadap Devidend Payout Ratio. 4. Ho4: Tidak ada pengaruh secara parsial dan signifikan antara Debt to Total Asset terhadap Devidend Payout Ratio. Ha4: Ada pengaruh secara parsial dan signifikan antara Debt to Total Asset terhadap Devidend Payout Ratio. 5. Ho5: Tidak ada pengaruh secara parsial dan signifikan antara Firm Size terhadap Devidend Payout Ratio. Ha5: Ada pengaruh secara parsial dan signifikan antara Firm Size terhadap Devidend Payout Ratio.
PEMBAHASAN Analisis deskriptif berhubungan dengan penggambaran atau peringkasan data penelitian sehingga data tersebut mudah dipahami. Penggambaran ini berguna untuk memberikan petunjuk yang lebih baik atas data penelitian. Alat analisis yang digunakan adalah rata-rata, nilai maksimum dan nilai minimum. Penjelasan lengkap masing-masing variabel adalah : 1. Dividend Payout Ratio (Variabel terikat)
Dividend Payout Ratio (DPR) merupakan rasio yang mengukur perbandingan dividen terhadap laba perusahaan. Perhitungan persentase dari setiap Rupiah yang dihasilkan untuk dibagikan kepada pemilik saham Dividend Payout Ratio dihitung dengan cara membagi dividend per saham dengan laba per saham dikali 100%. Didalam penelitian ini penulis hanya memasukkan 8 perusahaan (emiten) yang selalu membayarkan dividend tahun 2005 – 2008 kepada pemegang sahamnya. Perusahaan yang membagikan Dividend pada pemegang sahamnya adalah. Tabel 1 Perusahaan yang membagikan Dividend (dalam persen) Emiten 2005 2006 2007 2008 Rata-rata BBCA 28% 26% 31% 29% 28% BBNI 73% 37% 53% 4% 5% BBRI 54% 46% 44% 42% 46% BDMD 13% 21% 6% 7% 12% BMRI 87% 19% 34% 74% 53% BNBA 41% 55% 3% 27% 38% BNII 32% 37% 44% 41% 38% BNGA 34% 9% 15% 34% 23% 45% 31% 32% 37% Rata-rata 87% 55% 53% 74% MAX 13% 9% 3% 4% MIN 2. Cash Position Cash Position dihitung dengan cara membagi kas akhir tahun dengan laba bersih. Semakin kuat posisi kas perusahaan berarti semakin besar kemampuannya untuk membayar dividend. Tabel 2 Data Hasil Perhitungan Cash Posisition (dalam Milyaran Rupiah) Emiten 2005 2006 2007 2008 Rata-rata BBCA 1,035 1,292 1,71 1,869 1,476 BBNI 2,009 1,398 3,629 3,623 2,664 BBRI 0,725 0,812 1,042 1,133 0,928 BDMD 0,319 0,628 0,584 2,719 1,062 BMRI 4,182 1,638 1,36 1,579 2,189 BNBA 1,025 1,421 1,95 2,082 1,619 BNII 0,962 1,298 3,116 3,681 2,264 BNGA 0,847 1,052 1,183 4,079 1,79 1,192 1,821 2,595 Rata-rata 1,388 4,182 1,638 3,629 4,079 MAX 0,319 0,628 0,584 1,133 MIN
3. Profitability Profitability adalah tingkat keuntungan bersih yang berhasil diperoleh perusahaan dalam menjalankan operasionalnya. Semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan, akan semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam membayar dividend. Profitability dihitung dengan membagi laba bersih (EAT) dengan total aktiva. Tabel 3 Data Hasil Perhitungan Profitability (dalam Milyaran Rupiah) Emiten 2005 2006 2007 2008 Rata-rata BBCA 0,024 0,026 0,023 0,025 0,024 BBNI 0,009 0,012 0,005 0,006 0,008 BBRI 0,034 0,03 0,027 0,027 0,029 BDMD 0,03 0,017 0,024 0,014 0,021 BMRI 0,002 0,01 0,016 0,017 0,011 BNBA 0,089 0,016 0,011 0,01 0,031 BNII 0,015 0,013 0,007 0,08 0,028 BNGA 0,014 0,015 0,016 0,011 0,014 0,027 0,017 0,016 0,023 Rata-rata 0,03 0,027 0,08 0,089 MAX 0,002 0,01 0,005 0,006 MIN 4. Return on Equity Return on Equity menggambarkan sejauh mana kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Semakin tinggi nilai Return on Equity yang mendekati 100%, maka perusahaan tersebut mempunyai kemampuan menghasilkan laba yang baik dengan menggunakan modal yang dimiliki dan semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam membayar dividend. Return on Equity dihitung dengan membagi laba bersih setelah bunga dan pajak dengan jumlah modal sendiri. Tabel 4 Data Hasil Perhitungan Return on Equity (dalam Milyaran Rupiah) Emiten 2005 2006 2007 2008 Rata-rata BBCA 0,227 0,235 0,219 0,248 0,232 BBNI 0,119 0,13 0,052 0,074 0,093 BBRI 0,02 0,202 0,208 0,212 0,16 BDMD 0,233 0,14 0,195 0,145 0,178 BMRI 0,026 0,092 0,149 0,174 0,11 BNBA 0,078 0,075 0,056 0,07 0,069 BNII 0,154 0,121 0,077 0,097 0,112 BNGA 0,138 0,135 0,148 0,073 0,123 0,124 0,141 0,138 0,136 Rata-rata 0,233 0,235 0,219 0,248 MAX 0,02 0,075 0,052 0,07 MIN
5. Debt to Total Asset Debt to Total Asset kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya. Debt to Total Asset mempengaruhi besarnya dividend karena semakin besar proporsi hutang yang digunakan untuk total aktiva perusahaannya semakin besar pula jumlah kewajibannya. Debt to Total Asset dihitung dengan cara membagi total hutang dengan total asset. Tabel 5 Data Hasil Perhitungan Debt to Total Asset (dalam Milyaran Rupiah) Emiten 2005 2006 2007 2008 Rata-rata BBCA 0,896 0,892 0,898 0,902 0,897 BBNI 0,924 0,916 0,891 0,917 0,912 BBRI 0,899 0,89 0,897 0,906 0,898 BDMD 0,873 0,882 0,879 0,89 0,881 BMRI 0,906 0,904 0,897 0,909 0,904 BNBA 0,801 0,783 0,71 0,809 0,775 BNII 0,902 0,889 0,894 0,907 0,898 BNGA 0,902 0,891 0,894 0,906 0,898 0,887 0,880 0,87 0,893 Rata-rata 0,924 0,916 0,898 0,917 MAX 0,783 0,71 0,809 0,801 MIN 6. Firm Size Firm Size adalah ukuran besarnya perusahaan. Perusahaan yang besar mudah memperoleh dana karena dianggap lebih aman daripada perusahaan yang masih baru sehingga perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividend yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil. Firm Size dihitung dengan cara melalui log natural dari Total Asset (Ln TA) tiap tahunnya.
Emiten BBCA BBNI BBRI BDMD BMRI BNBA BNII BNGA Rata-rata MAX MIN
Tabel 6 Data Hasil perhitungan Firm Size (dalam Milyaran Rupiah) 2005 2006 2007 2008 11,908 12,006 12,191 12,337 4,995 11,967 12,58 12,336 11,638 11,852 12,09 12,299 11,097 11,255 11,385 11,546 12,43 12,443 11,519 12,671 7,036 7,393 7,513 7,615 10,803 10,815 10,894 10,97 10,578 10,658 10,764 11,01 10,061 11,048 11,117 11,348 12,43 12,443 12,58 12,671 4,995 7,393 7,513 7,615
Rata-rata 12,110 10,469 11,969 11,320 12,265 7,389 10,870 8,3544
Analisis Data Regresi linier berganda adalah alat yang digunakan untuk menentukan persamaan regresi yang menunjukan hubungan variabel tidak bebas yang ditentukan dengan dua atau lebih variabel bebas. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan SPSS, dapat diketahui hal-hal penting dalam analisis regresi, yaitu: 1. Koefisien Determinasi (r2 / R2) Koefisien deterninasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas (X) mempengaruhi variabel tidak bebas (Y). dari hasil penelitian (lampiran 3), diketahui karena dalam penelitian ini digunakan lebih dari 2 variabel bebas maka digunakan Adjusted R2 ( R2 yang disesuaikan) sebagai koefisien determinasi dari kolom Adjusted R square (R2) pada output SPSS diperoleh angka sebagai berikut: Tabel 7 Model Summary Model Summaryb Model 1
R R Square ,427a ,183
Adjusted R Square ,025
Std. Error of the Estimate ,194746
DurbinWatson 1,783
a. Predictors: (Constant), Firm Size, Cash Position, Return on Equity, Profitability, Debt to Total Asset b. Dependent Variable: Dividen Payout Ratio
Dari hasil pengolahan regresi berganda diketahui bahwa koefisien determinasi Adjusted R2 = 0.025. Artinya seluruh variabel independen (cash position, profitability, return on equity, debt to total asset dan firm size) hanya mampu menjelaskan variasi dari variabel dependen (dividend payout ratio) adalah sebesar 2,5%. Sedangkan sisanya (100% - 2,5% = 97,5%) mampu dijelaskan oleh factor-faktor lain yang tidak dapat diikut sertakan dalam model. 2. Persamaan Regresi Berganda Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi berganda yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh anrata variabel independen yaitu cash position, profitability, return on equity, debt to total asset dan fim size terhadap variabel dependen yaitu dividend payout ratio. Hasil pengujian statistik regresi berganda dengan menggunakan SPSS versi 15.0 disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 8 Hasil Uji Regresi Berganda Coefficientsa
Model 1 (Constant) Cash Position Profitability Return on Equity Debt to Total Asset Firm Size
Unstandardized Coefficients B Std. Error ,008 ,736 ,080 ,039 ,773 2,752 ,131 ,294 ,449 ,923 -,020 ,022
a. Dependent Variable: Dividen Payout Ratio
Standardized Coefficients Beta ,442 ,060 ,085 ,104 -,195
t ,011 2,071 ,281 ,446 ,486 -,915
Sig. ,992 ,048 ,781 ,659 ,631 ,369
Zero-order ,376 -,106 -,039 ,007 -,130
Correlations Partial ,376 ,055 ,087 ,095 -,177
Part ,367 ,050 ,079 ,086 -,162
Collinearity Statistics Tolerance VIF ,690 ,700 ,857 ,686 ,694
1,450 1,429 1,166 1,458 1,441
Berdasarkan tabel 4.12, diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + e Y = 0,008 + 0,080 CP + 0,773 PR + 0,131 ROE + 0,449 DTA+ - 0,020 FS
Dimana : Y = Dividen Payout Ratio a = konstanta b1-5 = koefisien regresi X1 = Cash Position X2 = Profitability X3 = Return on Equity X4 = Debt to Total Asset X5 = Firm Size e = kesalahan estimasi Dari hasil pengujian regresi berganda maka dapat diketahui bahwa konstanta adalah sebesar 0,008 artinya apabila tidak terdapat variabel independen seperti cash position, profitability, return on equity, debt to total asset dan firm size maka besarnya dividend payout ratio adalah sebesar 0,008 dengan asumsi besarnya variabel-variabel yang lain tidak berubah. Koefisien regresi Cash Position (CP) pada pengujian tersebut sebesar 0,080 artinya cash position memiliki pengaruh positif terhadap dividend payout ratio dimana bila cash position naik sebesar 1% maka dividend payout ratio akan naik sebesar 0,080 dengan asumsi besarnya variabel-variabel yang lain tidak berubah. Koefisien regresi Profitability (PR) pada pengujian tersebut sebesar 0,773 artinya profitability memiliki pengaruh positif terhadap dividend payout ratio dimana bila profitability naik sebesar 1% maka dividend payout ratio akan naik sebesar 0,773 dengan asumsi besarnya variabel-variabel yang lain tidak berubah. Koefisien regresi Return on Equity (ROE) pada pengujian tersebut sebesar 0,131 artinya return on equity memiliki pengaruh positif terhadap dividend payout ratio dimana bila return on equity naik sebesar 1% maka dividend payout ratio akan naik sebesar 0,131 dengan asumsi besarnya variabel-variabel yang lain tidak berubah. Koefisien regresi Debt to Total Asset (DTA) pada pengujian tersebut sebesar 0,449 artinya debt to total asset memiliki pengaruh positif terhadap dividend payout ratio dimana bila debt to total asset naik sebesar 1% maka dividend payout ratio akan naik sebesar 0,449 dengan asumsi besarnya variabel-variabel yang lain tidak berubah. Koefisien regresi Firm Size (FS) pada pengujian tersebut sebesar -0,020 artinya profitability memiliki pengaruh negatif terhadap dividend payout ratio dimana bila firm size turun sebesar 1% maka dividend payout ratio akan turun sebesar 0,020 dengan asumsi besarnya variabel-variabel yang lain tidak berubah. Pengujian Hipotesis Penelitian Uji Parsial T Uji T dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel- variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Pengujian secara parsial menggunakan uji t, yaitu
mengetahui hubungan dari masing-masing variabel bebas (cash position, Profitability, Return on equity, Debt to Total asset dan firm size) terhadap variable tidak bebasnya. Dasar pengambilan keputusan : 1. Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas : Jika p-value < 0,05, maka Ho ditolak Jika p-value > 0,05, maka Ho diterima 2. Pengambilan keputusan berdasarkan t hitung : Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak Jika -t hitung < -t tabel, maka Ho ditolak Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima Jika -t hitung > -t tabel, maka Ho diterima Diketahui bahwa nilai t-tabel dengan tingkat signifikansi sebesar α = 0,05/2 sebesar ± 2,040. Dari hasil pengujian regresi beganda didapat hasil uji T sebagai berikut : Tabel 9 Hasil Uji Parsial (Uji T) Variabel t Sig Kesimpulan Cash Position 2,071 0,048 Ho diterima Profitability 0,281 0,781 Ho ditolak Return on Equity 0,446 0,659 Ho ditolak Debt to Total Asset 0,486 0,631 Ho ditolak Firm Size -0,915 0,369 Ho ditolak Analisis Pengaruh Cash Position terhadap Devidend Payout Ratio Hipotesis 1: Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara cash Position terhadap deviden payout ratio Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara cash position terhadap deviden payout ratio Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan pada tabel 4.13, bahwa Cash Position menghasilkan p-value sebesar 0,048 lebih kecil dari 0,05 (atau t-hitung sebesar 2,071 lebih besar dari t-tabel 2,040). Dari hasil tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho ditolak, yang berarti terdapat pengaruh yang signnifikan antara cash position terhadap dividen payout ratio. Hal ini berarti kas yang ada pada neraca perusahaan merupakan aset yang likuid apabila digunakan untuk keperluan operasional peusahaan dalam menghasilakan laba atau keuntungan perusahaan. Kas yang diperoleh dari aktivitas operasi, yang terdiri dari aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Dari hasil kegiatan tersebut menghasilkan laba bersih. Oleh karena itu laba bersih akan mengurangi saldo laba pada neraca yang meningkatkan kemempuan rasio dalam membayar Dividen. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 15.0 yaitu: p-value < 0,05 : 0,048 < 0,05 Ho ditolak t-hitung > t-tabel : 2,071 > 2,040 Ho ditolak Berarti cash position memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividen payout ratio.
Ho
Ho
T tabel
T tabel T hitung
- 2,040
2,040
2,071
Gambar 1 Uji T Cash Position
Variabel Cash position
Tabel 10 Hasil Analisis Cash Position Koefisien TSIG DW (β) Hitung 0,080 2,071 0,048 1,783
VIF 1,450
Adjusted R Sqr 0,025
Sumber : Data diolah dengan SPSS 15.0 (lihat lampiran)
Analisis Pengaruh Profitability terhadap Devidend Payout Ratio Hipotesis 2: Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara profitability terhadap deviden payout ratio. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara profitability terhadap deviden payout ratio. Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan pada tabel 4.13 bahwa Profitability menghasilkan p-value sebesar 0,781 lebih besar dari 0,05 (atau t-hitung sebesar 0,281 lebih kecil dari t-tabel sebesar 2,040). Dari hasil tersebut maka dpat ditarik kesimpulan bahwa Ho diterima, yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara profitability terhadap dividen payout ratio. Berarti profitability tidak mampu mempengaruhi dividen payout ratio artinya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam hubungannya dengan penjualan total aktiva maupun modal aktiva lebih banyak digunakan untuk pembelian assetaset untuk perkembangan maupun peluasan usaha suatu perusahaan, sehingga laba yang dihasilkan perusahaan tidak dibayarkan sebagai dividen. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 15.0 yaitu: p-value > 0,05 : 0,781 > 0,05 Ho diterima t-hitung < t-tabel : 0,281 < 2,040 Ho diterima Berarti Profitability tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividen payout ratio.
Ho
Ho
T tabel - 2,040
T hitung
T tabel
0,281
2,040
Gambar 2 Uji T Profitability
Variabel Profitability
Koefisien (β) 0,773
Tabel 11 Hasil Analisis Profitability TSIG DW Hitung 0,281 0,781 1,783
VIF 1,429
Adjusted R Sqr 0,025
Sumber : Data diolah dengan SPSS 15.0 (lihat lampiran)
Analisis Pengaruh Return on Equity terhadap Devidend Payout Ratio Hipotesis 3: Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara retun on equity terhadap deviden payout ratio Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara return on equity terhadap deviden payout ratio Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan pada tabel 4.13 bahwa Return on Equity menghasilkan p-value sebesar 0,659 lebih besar dari 0,05 (atau t-hitung sebesar 0,446 lebih kecil dari t-tabel sebesar 2,040). Dari hasil tersebut maka dpat ditarik kesimpulan bahwa Ho diterima, yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara return on equity terhadap dividen payout ratio. Berarti return on equity tidak mampu mempengaruhi dividen payout ratio artinya bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan modal sendiri yang diinvestaikan dalam keseluruhan aktiva yang dimiliki lebih banyak digunakan untuk ekspansi perusahaan dalam arti perluasan perusahaan dengan diversifikasi produk yang ada pada perusahaan. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 15.0 yaitu: p-value > 0,05 : 0,659 > 0,05 Ho diterima t-hitung < t-tabel : 0,446 < 2,040 Ho diterima Berarti Return on Equity tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividen payout ratio.
Ho
Ho
T tabel
T hitung
T tabel
- 2,040
0,446
2,040
Gambar 3 Uji T Return on Equity
Variabel Return on Equity
Tabel 12 Hasil Analisis Return on Equity Koefisien TSIG DW (β) Hitung 0,131 0,446 0,659 1,783
VIF 1,166
Adjusted R Sqr 0,025
Sumber : Data diolah dengan SPSS 15.0 (lihat lampiran)
Analisis Pengaruh Debt to Total Asset terhadap Devidend Payout Ratio Hipotesis 4: Ho : debt to total asset tidak memiliki pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap deviden payout ratio. Ha : debt to total asset tidak memiliki pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap deviden payout ratio Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan pada tabel 4.13 bahwa Debt to Total Asset menghasilkan p-value sebesar 0,369 lebih besar dari 0,05 (atau t-hitung sebesar -0,915 lebih kecil dari t-tabel sebesar -2,040). Dari hasil tersebut maka dpat ditarik kesimpulan bahwa Ho diterima, yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara debt to total asset terhadap dividen payout ratio. Berarti debt to total asset tidak mampu mempengaruhi dividen payout ratio artinya bahwa beberapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan utang atau bagian dari aktiva perusahaan digunakan untuk menjamin utang dalam hal ini perusahaan lebih memprioritaskan untuk memenuhi kewajibannya dalan hal pembayaran utang sehingga dividen tidak dibagikan. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 15.0 yaitu: p-value > 0,05 : 0,631 > 0,05 Ho diterima t-hitung < t-tabel : 0,486 < 2,040 Ho diterima Berarti Debt to Total Asset tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividen payout ratio.
Ho
Ho
T tabel
T hitung
T tabel
- 2,040
0,486
2,040
Gambar 4 Uji T Debt to Total Asset
Variabel Return on Equity
Tabel 13 Hasil Analisis Debt to Total Asset Koefisien TSIG DW VIF (β) Hitung 0,449 0,486 0,631 1,783 1,458
Adjusted R Sqr 0,025
Sumber : Data diolah dengan SPSS 15.0 (lihat lampiran)
Analisis Pengaruh Firm Size terhadap Devidend Payout Ratio Hipotesis 5: Ho : Firm Size tidak memiliki pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap deviden payout ratio. Ha : Firm Size tidak memiliki pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap deviden payout ratio. Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan pada tabel 4.13 bahwa Firm Size menghasilkan p-value sebesar 0,369 lebih besar dari 0,05 (atau t-hitung sebesar -0,915 lebih kecil dari t-tabel sebesar -2,040). Dari hasil tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho diterima, yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara firm size terhadap dividen payout ratio. Hal ini menunjukan bahwa ukuran perusahaan baik perusahaan yang besar dan kecil tidak mempengaruhi di dalam dividen payout ratio. Dikarenakan ukuran besarnya perusahaan tidak menjamin perusahaan tersebut lebih aman dalam hal pemenuhan dananya. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 15.0 yaitu: p-value > 0,05 : 0,369 > 0,05 Ho diterima - t-hitung < t-tabel : -0,486 < 2,040 Ho diterima Berarti Firm size tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividen payout ratio.
Ho
Ho
T tabel
T hitung
T tabel
- 2,040
-0,486
2,040 Gambar 5 Uji T Firm Size
Variabel Return on Equity
Koefisien (β) -0,020
Tabel 14 Hasil Analisis Firm Size TSIG DW Hitung -0,915 0,369 1,783
Sumber : Data diolah dengan SPSS 15.0 (lihat lampiran)
VIF 1,441
Adjusted R Sqr 0,025
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa statistik dengan menggunakan software SPSS 15.0 seperti yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat dilihat dan ditarik kesimpulan, yaitu : a. Pada uji regresi secara parsial, dimana uji-t dilakukan untuk mengetahui kemampuan pengaruh dari masing-masing variabel bebas (Cash Position, Profitability, Return on Equity, Debt to Total Asset, Firm Size) terhadap variabel tidak bebas (Devidend Payout Ratio). Diketahui bahwa variabel Cash Position yang dapat memprediksi keputusan dalam mempengaruhi terhadap Devidend Payout Ratio. b. Variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi Dividend Payout Ratio dari faktor Cash Position, Profitability, Return on Equity, Debt to Total Asset dan Firm Size pada perusahaan yang sahamnya aktif di Bursa Efek Indonesia adalah diketahui adalah variabel Cash Position yang positif berpengaruh secara parsial dan memiliki kontribusi dominan terhadap Devidend Payout Ratio. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dihasilkan dalam penelitin ini, maka penulis memberikan saran-saran yang perludiperhatikan dan dipertimbangkan, yaitu : a. Penelitian berikutnya sebaiknya memperluas populasi yang digunakan sehingga hasil penelitian yang dihasilkan lebih akurat. Bila dalam penelitian ini hanya dimbil 76 perusahaan dalam bidang perbankan yang sahamnya aktif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Maka diharapkan penelitian berikutnya dapat mencoba meneliti perusahaan-perusahaan lain dengan jangka waktu yang lebih agar dapat memprediksi pembagian Dividend Payout Ratio secara mendalam. b. Pada skripsi ini, variabel yang diambil hanya 5, yaitu Cash Position, Profitability, Retun on Equity, Debt to Total Asset, dan Firm Size. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memasukan variabel bebas lainnya yang dapat mempengaruhi Dividend Payout Ratio. c. Bagi perusahaan dan investor agar lebih memperhatikan Cash Position karena variabel tersebut lebih mempengaruhi Deviden Payout Ratio dalam memprediksi atau pengambilan keputusan yang tepat mengenai pembagian dividen pada penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Anoraga P, dan Pakarti P. 2003. Pengantar Pasar Modal dan Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Erlangga. Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE. Purbayu dan Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS Yogyakarta: ANDI.. Bhuono. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta: ANDI.
Darmadji, Tjiptono dan Fakhruddin, Hendy. 2006. Pasar Modal di Indonesia dan Pendekatan Tanya Jawab. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. Hadiwidjaja, Rini D. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Medan: Universitas Sumatera Utara. Hery. 2008. Pengantar Akuntansi 1. Jakarta: LP-FEUI. Hidayati, Triana. 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang empengaruhi Dividen Kas di Bursa Efek Jakarta Tahun 1999-2003. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Miswanto. 1998. Manajemen Keuangan 2. Seri Diktat Kuliah. Jakarta: Universitas Gunadarma. Pernando, Endika. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Deviden Payout Ratio Pada Perusahaan Yang Sahamnya Aktif di Bursa Efek Indonesia. Jakarta: Universitas Gunadarma. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE. Rudianto. 2009. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Erlangga. Sadeli, Lili M. 2009. Dasar-Dasar Akuntansi. Jakarta: Bumi Aksara. Sartono, Agus R. 2001. Manajemen Keuangan, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE. Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi 4. Jakarta: LP-FEUI. Sundjaja, Ridwan S dan Barlian, Inge. 2001 dan 2003. Manajemen Keuangan. Edisi 4. Jakarta: Literata Lintas Media. Suripto, Bambang. 1993. Akuntansi Keuangan Menengah 2. Seri Diktat Kuliah. Jakarta: Universitas Gunadarma. Sutisno. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi 2. Yogyakarta: Ekonosia. S. Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty