ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) TAHUN 2003-2007 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Islam
Disusun Oleh: `
Lutfiyati Latifah 2105153
FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2009
Dra. Hj. Siti Mujibatun, M.Ag Jl. Tanjungsari No. 31 Tambakaji Ngaliyan Semarang Rahman el Junusi, S.E. MM. Jl. Nusa Indah III/106 Ngaliyan Semarang PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp Hal
: 4 (eksemplar) : Naskah Skripsi A.n. Sdr. Lutfiyati Latifah Kepada Yth. Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang di Semarang Assalamu'alaikum Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini kami kirim naskah skripsi saudari: Nama
: Lutfiyati Latifah
NIM
: 052411153
Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Deviden Payout Rasio Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII) Selanjutkan kami mohon agar skripsi saudari tersebut dapat segera dimunaqosyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Semarang,
November 2009
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dra. Hj. Siti Mujibatun, M.Ag NIP. 19590413 198703 2 001
Rahman el Junusi, S.E. MM. NIP. 19691118 2003 1 001
DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS SYARI'AH Jl. Prof. Dr. Hamka K.M. 02 Ngaliyan Telp. (024) 7601291 Semarang
NOTA PEMBIMBING
Lamp Hal
: 4 (eksemplar) : Naskah Skripsi A.n. Sdr. Lutfiyati Latifah
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini kami kirim naskah skripsi saudari: Nama
: Lutfiyati Latifah
NIM
: 052411153
Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Deviden Payout Rasio Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII) Selanjutkan kami mohon agar skripsi saudari tersebut dapat segera dimunaqosyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Semarang,
November 2009
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dra. Hj. Siti Mujibatun, M.Ag NIP. 19590413 198703 2 001
Rahman el Junusi, S.E. MM. NIP. 19691118 2003 1 001
DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG FAKULTAS SYARI’AH Jl. Prof. Dr. Hamka KM 02 Ngaliyan Telp. (024) 7601291 Semarang PENGESAHAN
Atas Nama
: LUTFIYATI LATIFAH
NIM
: 2105153 / 052411153
Prodi
: Ekonomi Islam
Judul
: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) TAHUN 2003-2007
Telah dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Syari'ah IAIN Walisongo Semarangdinyatakan lulus pada tanggal: 8 Desember 2009 Dan dapat diterima sebagai pelengkap ujian akhir Program Sarjana Strata satu (1) guna memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Syari'ah. Semarang, Desember 2009 Mengetahui
Mengetahui Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Drs. H. Muhyiddin, M.Ag. NIP. 19550228 198303 1 003
Rahman el Junusi, S.E. M.M. NIP. 19691118 20003 1 001
Penguji I
Penguji II
Drs. H. Hasyim Syarbani, M.M. NIP. 19570913 198203 1 002
Muhammad Fauzi, S.E. M.M. NIP. 19730217 200604 1 001
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Hj. Siti Mujibatun, M.Ag. NIP. 19590413 198703 2 001
Rahman el Junusi, S.E. M.M. NIP. 19691118 20003 1 001
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidfak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, November 2009
Deklarator
Lutfiyati Latifah
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
¾ “Sesungguhnya dimana ada kesulitan disitu ada kemudahan karena itu bila engkau telah selesai dengan pekerjaan maka kerjakanlah urusan lain dengan tekun. Dan hanya Allah-lah hendaknya kamu berharap.” ¾ “Setiap masalah pasti ada jalan pemecahannya, maka jangan cepat putus asa dalam menghadapinya.” ¾ “Mencapai sebuah kesuksesan membutuhkan kerja keras .........tidak ada sebuah kesuksesan yang datang dari langit tanpa kita berusaha untuk menggapai kesuksesan tersebut.”
Kupersembahkan kepada: ¾ Bapak dan ibu tercinta ¾ Para dosen yang telah membimbing hingga selesainya skripsi ini ¾ Semua pihak yang turut membantu tercapainya skripsi ini
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Deviden Payout Rasio Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index”. Penyusunan Skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi salah satu syarat-syarat guna menyelesaikan studi akhir Sarjana Ekonomi Islam Strata Satu pada Universitas IAIN Walisongo Semarang. Penyusun menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak yang bersangkutan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. DR. H. Abdul Djamil, MA selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang. 2. Bapak Drs. H. Muhyiddin, M.Ag selaku Dekan Fakultas syariah. 3. Bapak Muhammad Saifullah, M.Ag selaku Kepala Program Studi Ekonomi Islam. 4. Ibu Dra. Hj. Siti Mujibatun, M.Ag selaku pembimbing 1 yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan nasehat sejak awal sampai akhir penyusunan skripsi ini. 5. Bapak Rahman el-Junusi SE, MM selaku pembimbing 11, yang telah memberikan bimbingan, masukan, dan nasehat sehingga terselesaikan skripsi ini. 6. Bapak Ratno Agrianto, M.Si yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan kesabaran dalam memberikan saran dan petunjuk penyusunan skripsi ini. 7. Bapak ibu tercinta yang senantiasa memberikan semangat, kasih sayang dan doa yang tidak henti untuk ananda hingga terselesaikan skripsi ini. 8. Pihak-pihak lain yang secara langsung maupun tidak langsung turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang ada pada diri penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak.
Akhirnya penulis berharap semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak.
Semarang, November 2009 Penulis
(Lutfiyati Latifah)
ABSTAK
Studi ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi deviden payout rasio (DPR) pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). SPSS merupakan model analisis yang digunakan untuk menguji seluruh variabel secara parsial maupun silmutan yang diduga mempengaruhi deviden payout rasio, yaitu profitabilitas, cash position, financial leverage, growth potential, earning pershare dan deviden payout rasio. Sampel dalam studi ini menggunakan 14 perusahaan yang merupakan perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama periode 2003-2007.Hasil analisis menunjukkan hanya profitabilitas dan growth potential yang memiliki pengaruh signifikan terhadap deviden payout rasio, Sedangkan earning (merupakan proksi dari klasifikasi dari rugi laba) memiliki pengaruh yang kurang signifikan.
Kata Kunci :SPSS, Deviden Payout Rasio, Profitabilitas, Cash Position, Financialve Lerage, Growth Potential, Earning Pershare.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iii PERNYATAAN................................................................................................ iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN..................................................................... v KATA PENGANTAR....................................................................................... vi HALAMAN ABSTRAK.................................................................................. viii HALAMAN DAFTAR ISI.................................................................................. ix HALAMAN DAFTAR TABEL.......................................................................... x HALAMAN DAFTAR GAMBAR..................................................................... xi HALAMAN LAMPIRAN................................................................................. xii BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah............................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah.......................................................................
6
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................... 7 1.4 Manfaat Penelitian......................................................................
8
1.5 Sistematika Penulisan.................................................................
8
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal...................................................................................... 11 2.1.1 Pengertian Pasar Modal............................................................ 11 2.1.2 Pasar Modal Syariah................................................................ 12 2.1.2.1 Fungsi Pasar Modal Syariah........................
13
2.1.2.2 Strategi Pengembangan Pasar Modal Syariah......... 15 2.2 Teori Kebijakan Deviden............................................. 15 2.3 Deviden Payout Rasio.................................. ................................... 18 2.4 Alternatif Pembayaran Deviden...................................................... 19 2.5 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Deviden.................................. 21 2.6 Kerangka Berfikir Teoritis.............................................................. 25 2.7 Hipotesis......................................................................................... 26
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sample……………………………………………. 27 3.2 Jenis dan sumber data................................................................... 28 3.3 Metode Pengumpulan Data.......................................................... 29 3.4 Identifikasi Masalah..................................................................... 30 3.5 Definisi Operasional..................................................................... 31 3.6 Teknis Analisis ...........................................................................
34
3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik...................................................
34
3.6.2 Koefisien Determinasi........................................................ 38 3.6.3 Pengujian Hipotesis........................................................... 38 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskrifsi Objek Penelitian………………………………………
42
4.1.1 Gambaran Umum Pasar Modal Syariah…………………. 42 4.1.2 Profil Objek Penelitian…………………………………... 46 4.2 Uji Asumsi Klasik…………………………………………….. 47 4.3 Uji Hipotesis…………………………………………………… 51 4.4 Pembahasan…………………………………………………….. 58 BAB V : PENUTUP 5.1 Kesimpulan................................................................................... 62 5.2 Keterbatasan................................................................................. 6 3 5.3 Saran............................................................................................. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Deviden Pershare.................. ........... ....................... 3 Tabel 2.1 Prinsip Pasar Modal Syariah........................................................... 14 Tabel 3.1 Kriteria pemilihan Sampel........................ ...................................... 28 Tabel 3.2 Vareabel Penelitian dan Skala Ukur............. ................................. 30 Tabel 4.1 Objek Penelitian............................................................................. .47 Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data...................................... ........................ 48 Tabel 4.3 Uji Multikolieritas .......................................................................... 49 Tabel 4.4 Pengujian Autokolerasi................................................................... 51 Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Berganda........................ ............................ 52 Tabel 4.6 Hasil analisis Uji t .......................................................................... 54 Tabel 4.7 Hasil analisis Uji f........................................................................... 57 Tabel 4.8 Uji Koefisien Determinasi................................. ............................. 58
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Teoritis.................................................
25
Gambar 5.1 Grafik Scatterplot..................................................................
50
DAFTAR LAMFIRAN
1) List Jakarta Islamic Index ............................................................................... i 2) Input Data ...................................................................................................... ii 3) Hasil Output SPSS ........................................................................................ iii 4) Surat Pernyataan Penelitian .......................................................................... iv 5) Piagam-Piagam .............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Hadirnya pasar modal syariah akan menjadi tonggak sejarah baru, seperti saat Bank Muamalat Indonesia pertama kali dibuka satu dasawarsa lalu. Tepat tanggal 14 maret 2003, pasar modal syariah diresmikan oleh Menkeu Boediono. Bapepam dan MUI secara resmi meluncurkan pasar modal syariah. Sebelumnya pada tahun 2000 PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment Management (DIM) telah meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII). Sementara itu Reksadana syariah pertama sudah ada pada tahun 1997, serta diterbitkannya obligasi syariah Mudharabah Indosat pada tahun 2002. Jakarta Islamic Index merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia untuk merespon kebutuhan informasi yang berkaitan dengan investasi syariah. Langkah ini diambil berkaitan dengan semakin merebaknya pengembangan ekonomi Islam terutama ditanah air yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip Syari’ah Kebijakan deviden pada perusahaan merupakan kebijakan yang sangat penting, sebab melibatkan dua pihak yaitu pemegang saham dan manajemen perusahaan yang dapat mempunyai kepentingan yang berbeda. Kebijakan deviden adalah kebijakan yang berkaitan dengan pembayaran deviden dan besarnya laba yang ditahan untuk kepentingan perusahaan.
1
2
Tujuan investor menanamkan modalnya dalam bentuk saham adalah untuk memaksimumkan kekayaan yang diperoleh baik melalui deviden yang akan dibagikan maupun melalui capital again pada saat saham tersebut dijual. Deviden adalah bagian laba yang diberikan perusahaan kepada para pemegang saham atas laba yang diperolehnya. Sedangkan capital gain adalah keuntungan yang didapatkan oleh Investor dari selisih antara harga beli dengan harga jual suatu saham. Tingkat keuntungan yang diharapkan haruslah lebih besar daripada apabila investor menanamkan dananya pada obligasi pemerintah ataupun tingkat bunga deposito.1 Suatu perusahaan harus terus tumbuh agar dapat memberikan kemakmuran yang lebih tinggi bagi pemilik saham. Untuk tumbuh, perusahaan memerlukan dana lebih besar untuk mendanai perluasan investasinya. Dana tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik dari sumber internal maupun sumber eksternal. Sumber internal berasal dari laba ditahan. Sumber dana eksternal dapat berupa pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya, menjual obligasi atau menjual saham baru. Apabila perusahaan membiayai investasinya dari sumber internal maka konsekuensinya deviden yang dibayarkan berkurang, bagi investor yang mempunyai tujuan semata-mata membeli saham untuk investasi, maka para pemegang saham menginginkan deviden yang besar. Berbeda apabila investor tersebut tidak mempunyai tujuan investasi maka akan cenderung meraih keuntungan dari capital gain. Sebaliknya bila 1 Prihantoro, Estimasi Pengaruh Deviden Payout Rasio Pada Perusahaan Publik Indonesia, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis No. 1 Jilid 3 2003
3
perusahaan menggunakan sumber dana eksternal maka ada cenderung membagikan deviden dalam jumlah yang lebih besar. Oleh karena itu diperlukan kebijakan deviden yang memenuhi harapan investor akan deviden dan yang tidak menghambat pertumbuhan perusahaan. Brigham dan Gapenski (1998) menyatakan bahwa setiap perusahaan dalam kebijakan pembayaran deviden akan memiliki dua dampak yang berlawanan. Apabila deviden akan dibayarkan semua, kepentingan cadangan akan terabaikan. Sebaliknya jika laba ditahan , maka kepentingan pemegang saham akan uang kas juga terabaikan. Untuk menjaga kedua kepentingan tersebut, maka perusahaan harus menempuh kebijakan deviden yang optimal. Menurut Suad Husnan (1998) kebijakan deviden yang optimal (optimal deviden policy) diartikan sebagai rasio pembayaran deviden yang ditetapkan dengan memperhatikan kesempatan untuk menginvestasikan dana serta berbagai preferensi yang dimiliki para investor mengenai deviden dan capital gain. Kebijakan deviden tersebut juga dipandang untuk menciptakan keseimbangan antara pembayaran deviden saat ini dan pertumbuhan dimasa yang akan datang sehingga dapat memaksimumkan harga saham perusahaan. Bagi para pemegang saham yang tidak menyukai resiko akan mensyaratkan bahwa semakin tinggi resiko suatu perusahaan semakin tinggi tingkat keuntungan yang diharapkan sebagai imbalan. Deviden yang ada saat ini mempunyai nilai lebih tinggi daripada capital gain yang akan diterima dimasa mendatang. Dengan demikian pemegang saham yang takut resiko akan lebih menyukai
4
deviden daripada capital gain. Perkembangan deviden perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index pada tahun 2003-2007 dapat dilihat pada tabel 1.1 Table 1.1 Perkembangan deviden pershare tahun 2003-2007 No
Nama Perusahaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Asra Agro Lestari Aneka Tambang Bumi Reseorces Gajah Tunggal Indocoment Tunggal Indosat Kalbe Farma Perusahaan Gas Negara Tambang Batu Bara Semen Cibinong Telkom United Tractor Unilever Timah PP London Sumatra Medro Energi International Indofood Sukses Makmur Semen Gresik
2003 90 39 n.a n.a n.a 145 n.a 60 58 n.a 331 n.a 80 68 36 0,05 28 n.a
2004 150 128 n.a n.a n.a 154 3 2 86 n.a 7 35 80 162 128 0,1 18 268
Deviden 2005 325 150 10 5 50 n.a n.a 101 102 n.a n.a 110 120 101 75 110,21 5 n.a
2006 230 326 33 n.a 30 130 10 208 105 n.a n.a 85 125 2007 5,16 25 n.a
2007 n.a n.a n.a 5 40 n.a n.a n.a n.a n.a 309 150 167 1773 n.a n.a n.a 150
Jumlah 795 643 43 10 120 429 13 371 351 0 647 380 572 4111 239 115,52 76 418
Sumber: Buku ICMD tahun 2008 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 18 perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) hanya 17 perusahaan yang dapat membagikan deviden. Besar kecilnya deviden yang telah dibayarkan oleh perusahaan tergantung pada kebijakan deviden dari masing-masing perusahaan, sehingga pertimbangan manajemen sangat diperlukan. Dengan demikian perlu bagi pihak manajemen maupun investor untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden yang ditetapkan oleh perusahaan. Menurut Michell Suherlly faktor-faktor yang mempengaruhi
5
kebijakan deviden antara lain: 1.
Faktor peraturan yang membatasi besarnya deviden yang dibayarkan (legal restriction)
2.
Posisi kas setara kas perusahan, terkait dengan likuiditas perusahaan (liquidity position)
3.
Perusahaan yang baru tumbuh disebabkan kebutuhan dana untuk aktivitas intern lebih besar dari pada untuk aktivitas pendanaan lain (absence or lock of other source of financing)
4.
Ketidakstabilan
perusahaan,
akan
menyebabkan
sulitnya
memprediksi laba dimasa yang akan datang, sehingga manajemen tidak
berani
menetapkan
deviden
yang
besar
(earning
predictability) 5.
Pengawasan
pemilik
sebagai
variabel
penentu
kebijakan
pembayaran deviden (ownership control) 6.
Faktor inflasi.2
Bambang
Riyanto
mengemukakan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi kebijakan deviden yaitu posisi likuiditas, kebutuhan dana untuk
membayar
hutang,
tingkat
pertumbuhan
perusahaan,
dan
pengawasan terhadap perusahaan.3 Sedangkan Husain dan Puji Astuti, faktor operating cash flow, tingkat laba, kesempatan investasi, biaya
2 Michell Suherly, Study Empiris Terhadap Faktor Penentu Kebijakan Jumlah Deviden, Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Volume 4 No. 3 Tahun 2004. 3 Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, (Yogyakarta: BPFE, 1997), hal. 267.
6
transaksi
dan
pajak
perorangan.
Beberapa
faktor
tersebut
bisa
menyebabkan pembayaran deviden menjadi lebih tinggi dan beberapa faktor berpengaruh sebaliknya. Prihantoro (2003) melakukan penelitian melalui estimasi pengaruh deviden payout ratio pada perusahaan publik di Indonesia dengan menggunakan sampel berjumlah 148 perusahan yang merupakan perusahaan umum di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama periode 1991-1996. Variabel yang di identifikasi dan di ukur adalah posisi kas, potensi pertumbuhan, ukuran perusahaan, rasio utang dan modal, profitabilitas, kepemilikan, dan deviden payout ratio. Belajar dari penelitian yang dilakukan oleh Helen Sulistio mengenai pengaruh informasi akuntansi dan non akuntansi terhadap initial return (studi pada perusahaan yang melakukan initial public offering di Bursa Efek Jakarta) dengan variabel EPS, PER, dan tingkat Leverage menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap initial return. Dari berbagai penelitian yang telah ada, penelitian ini mengambil judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Deviden Payout Rasio Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index” Dengan menetapkan profitabilitas (PR), cash position (CP), financing leverage (FL), growth potential (GP), dan earning per share (EPS) sebagai variabel yang mempengaruhi deviden payout ratio (DPR).
7
1.2
Rumusan Masalah Dalam penelitian yang menjadi permasalahan adalah variabel apa saja yang mempengaruhi kebijakan pembayaran deviden perusahaanperusahaan yang tercatat di Jakarta Islamic Index (JII). Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh profitabilitas (PR) perusahaan terhadap deviden payout ratio (DPR) 2. Bagaimana pengaruh cash position (CP) perusahaan terhadap deviden payout ratio (DPR) 3. Bagaimana pengaruh financing leverage (FL) perusahaan terhadap deviden payout ratio (DPR) 4. Bagaimana pengaruh growth potential (GP) perusahaan terhadap deviden payout ratio (DPR) 5. Bagaimana pengaruh earning per share (EPS) perusahaan terhadap deviden payout ratio (DPR) 6. Bagaimana pengaruh profitabilitas (PR), cash position (CP), financing leverage (FL), growth potential (GP), dan earning per share (EPS) secara bersama-sama terhadap deviden payout ratio (DPR)
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah:
8
1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas (PR) terhadap deviden payout ratio (DPR) 2. Untuk mengetahui pengaruh cash position (CP) terhadap deviden payout ratio (DPR) 3. Untuk mengetahui pengaruh financing leverage (FL) terhadap deviden payout ratio (DPR) 4. Untuk mengetahui pengaruh growth potential (GP) terhadap deviden payout ratio (DPR) 5. Untuk mengetahui pengaruh earning per share (EPS) terhadap deviden payout ratio (DPR) 6. Untuk mengetahui pengaruh profitability (PR), cash position (CP), financing leverage (FL), growth potential (GP), dan earning per share (EPS) terhadap deviden payout ratio (DPR).
1.4
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi para investor dan calon investor, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam mengambil keputusan untuk membeli atau menjual saham sehubungan harapannya terhadap deviden kas yang dibayarkan. 2. Bagi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
9
pengambilan keputusan terhadap kebijakan deviden agar dapat memaksimumkan nilai perusahaan. 3. Menambah referensi penelitian pasar modal khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden. 4. Menjadikan wahana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.
1.5
Sistematika Penulisan 1. Bagian awal Terdiri dari halaman judul, halaman nota persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, abstrak dan halaman daftar isi, halaman daftar tabel, halaman daftar gambar. 2. Bagian Isi Terdiri dari beberapa bab antara lain : BAB I
PENDAHULUAN Berisikan gambaran jelas guna memahami dari penelitian sehingga pembaca/penulis nantinya dapat dengan mudah dan jelas terhadap arah pembahasan. Pada bab pendahuluan ini akan dikemukakan hal-hal mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Hal yang dikemukakan dalam tinjauan pustaka adalah mengenai beberapa hal tentang pasar modal, teori kebijakan deviden, deviden payout ratio, alternatif pembayaran deviden, faktor yang mempengaruhi deviden, kerangka pemikiran dan hipotesis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini berisikan tentang jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL RISET Gambaran umum tentang obyek penelitian, deskripsi data penelitian (populasi dan sample perusahaan), Analisis Data Pembahasan hasil penelitian. BAB V
PENUTUP Berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, saransaran dan kata penutup.
3. Bagian Akhir Dalam bagian ini terdiri dari daftar kepustakaan dan daftar lampiran-lampiran.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pasar Modal 2.1.1
Pengertian Pasar Modal Pasar
modal
merupakan
pasar
dimana
kegiatannya
bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Peradangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Pasar modal adalah pasar dalam artian abstrak sebagaimana yang dikemukakan oleh Bambang Riyanto,dalam majalah Prisma No.7 tahun 1984 mengemukakan yang mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana jangka menengah dan jangka panjang. Di Indonesia penentuan pasar modal sebagian tertuang dalam keputusan presiden (Kepres) No. 52 tahun 1976 tentang pasar modal Bab 1 pasal 1 disetujui bahwa pasar modal adalah bursa efek supaya yang terkandung dalam UU No. 15 H 1954 (lembaran negara tahun 1950 No. 67). Jadi pasar modal adalah bursa-bursa perdagangan di Indonesia yang didirikan untuk perdagangan uang 1
dan efek
Perbedaan mendasar antara pasar
modal konvensional
1 Panji Anoragan dan Puji Pakarti, Pengantar Pasar Modal, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, hal. 9.
11
12
dengan pasar modal syariah dapat dilihat pada instrumen dan mekanisme transaksinya, sedangkan perbedaan nilai indeks saham syariah dengan saham konvensional terletak pada kriteria saham emiten yang harus memenuhi prinsip-prisip syariah. Secara umum konsep pasar modal syariah dengan pasar modal konvensional tidak jauh berbeda meskipun dalam konsep pasar modal syariah disebutkan bahwa saham yang diperdagangkan harus berasal dari perusahaan yang bergerak dalam sektor yang memenuhi kriteria syariah dan terbebas dari unsur
ribawi, serta transaksi saham
dilakukan dengan menghindari berbagai praktek spekulasi. Pasar modal syariah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan umat islam diindonesia yang ingin melakukan investasi diproduk-produk pasar modal yang sesuai dengan dasar syariah.2 2.1.2
Pasar modal syari’ah Perkembangan ekonomi suatu negara tidak lepas dari perkembangan pasar modal. Pasar modal berdasarkan prinsip syariah telah dikembangkan di berbagai negara. Umat Islam di Indonesia memerlukan pasar modal yang aktivitasnya sejalan dengan prinsip syari’ah. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan tersebut DSN MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip syari’ah di bidang pasar modal. Firman Allah SWT dalam surat al baqoroh ayat 275
2 Ngapon (Staf Bagian Riset Bapepam), Semarak Pasar Modal Syariah, Jakarta, 19 April 2005
13
z⎯ÏΒ ß⎯≈sÜø‹¤±9$# çµäܬ6y‚tFtƒ ”Ï%©!$# ãΠθà)tƒ $yϑx. ωÎ) tβθãΒθà)tƒ Ÿω (#4θt/Ìh9$# tβθè=à2ù'tƒ ⎥⎪Ï%©!$# 4 (#4θt/Ìh9$# tΠ§ymuρ yìø‹t7ø9$# ª!$# ¨≅ymr&uρ 3 #( 4θt/Ìh9$# ã≅÷WÏΒ ßìø‹t7ø9$# $yϑ¯ΡÎ) (#þθä9$s% öΝßγ¯Ρr'Î/ y7Ï9≡sŒ 4 Äb§yϑø9$# yŠ$tã ï∅tΒuρ ( «!$# ’n<Î) ÿ…çνãøΒr&uρ y#n=y™ $tΒ …ã&s#sù 4‘yγtFΡ$$sù ⎯ϵÎn/§‘ ⎯ÏiΒ ×πsàÏãöθtΒ …çνu™!%y` ⎯yϑsù šχρà$Î#≈yz $pκÏù öΝèδ ( Í‘$¨Ζ9$# Ü=≈ysô¹r& y7Íׯ≈s9'ρé'sù Artinya: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
2.1.2.1 Fungsi Pasar Modal Syari'ah Fungsi dari pasar modal syari'ah antara lain: 1. Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan bisnis
dengan memperoleh bagian dari
keuntungan dan resikonya. 2. Memungkinkan bagi para pemegang saham menjual sahamnya guna mendapatkan likuiditas. 3. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk membangun dan mengembangkan lini produksinya. 4. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka
14
pendek pada harga saham - yang merupakan ciri umum pada pasar modal konvensional, dan; 5. Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja kegiatan bisnis sebagaimana tercermin pada harga saham. Tabel 2.1 Prinsip Pasar Modal Syari'ah3 Penyebab Haramnya Transaksi
Implikasi Pasar Modal
Li Dzatihi
Efek yang diperjual belikan harus merupakan representasi dari barang dan jasa yang mahal
Li Ghairi Tadlis (karena selain Taqrir dzatny)
1.keterbukaan/transparan informasi 2. larangan terhadap informasi yang menyesatkan Larangan terhadap transaksi yang mengandung ketidak jelasan objek yang ditransaksikan, baik dari sis pembeli maupun penjual
Riba Fadhl
Larangan atas pertukaran efek sejenis dengan nominal yang berbeda
Riba Nasiah
Larngan atas perdagangan efek fiscal income yang bukan merupakan respresentasi 'ayn
Riba Jahiliah larangan atas short selling yang menetapkan bunga atas pinjaman Bai' Najasy
Tidak Akad
sah Rukun Syarat
Larangan melakukan rekayasa penawaran untuk mendapatkan keuntungan diatas laba normal, dengan cara mengurangi supply agar harga jual naik
dan Larngan atas semua investasi yang tidak dilakukan secara spot
Ta'alluq
Transaksi yang settlement-nya dikaitkan dengan transaksi lainnya (menjual saham dengan syarat)
2 in 1
Dua transaksi dalam satu akad, dengan syarat: 1. objek sama 2. pelaku sama 3. periode sama
3 Sholahuddin, Ekonomi Islam, Surakarta: Muhammadiyah Univercity Press, 2006, hal. 168-169.
15
2.1.2.2 Strategi pengembangan pasar modal syari’ah Strategi yang diperlukan untuk mengembangkan pasar modal syariah meliputi: 1. Keluarnya undang-undang pasar modal untuk mendukung pembentukan pasar modal syari’ah 2. Perlu di aktifkan dari pelaku bisnis (pengusaha) muslim untuk membentuk kehidupan ekonomi yang Islami 3. Diperlukan rencana jangka pendek maupun jangka panjang
oleh
BAPEPAM
untuk
mengakomodir
perkembangan instrumen-instrumen syari’ah dalam pasar modal 4. Perlu kajian-kajian ilmiah mengenai pasar modal syari’ah
2.2 Teori Kebijakan Deviden Kebijakan deviden masih merupakan hal yang kontroversial yang ditandai dengan adanya teori mengenai kebijakan deviden yang lebih dari 4
satu, yakni setidaknya ada 3 pandangan dasar. 1. Teori ketidak relevanan deviden
Teori ketidak relevanan deviden adalah teori yang menyatakan bahwa kebijakan deviden perusahaan tidak mempunyai pengaruh baik terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Penganjur utama teori ini adalah Marton Miller dan Frangko Mordogliani. Teori ini
4 Artur J. Kown, et. al., Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, (Jakata: Salemba Empat, 2000), hal. 607.
16
menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan dasarnya untuk menghasilkan laba serta resiko bisnisnya. Dengan kata lain, nilai perusahaan tergantung semata-mata pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktiva, bukan bagaimana pendapatan tersebut dibagi diantara deviden dan laba yang ditahan (atau pertumbuhan). Asumsi-asumsi yang digunakan adalah: a. Tidak terdapat pajak pendapatan perseorangan atau perusahaan. b. Tidak terdapat biaya emisi atas jual beli saham. c. Tingkat leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap biaya modal (masa depan) perusahaan. d. Distribusi pendapatan mempunyai pengaruh terhadap biaya ekuitas perusahaan. 2. Teori bird in the hand Kepercayaan bahwa kebijakan deviden perusahaan merupakan hal yang tidak penting, secara tidak langsung membuat para investor berasumsi bahwa pendapatan yang mereka harapkan
melalui
perolehan modal akan berbeda besarnya dengan pendapatan yang berasal dari deviden. Hal ini disebabkan karena deviden lebih bisa diramalkan dari pada pendapatan modal. Manajemen dapat mengontrol deviden tetapi tidak dapat mendikte harga saham. Investor kurang yakin akan menerima pendapatan dari perolehan modal dari pada deviden. Dengan mendapatkan deviden (a bird in the hand) adalah lebih baik dari saldo laba (a bird in the bush) karena pada akhirnya
17
saldo laba tersebut mungkin tidak akan terwujud sebagai deviden dimasa yang akan datang (it can fly away). Pandangan yang mengatakan deviden lebih pasti dari pada perolehan modal disebut bird in the hand theory (teori burung di tangan). 3. Deviden rendah meningkatkan nilai saham Pandangan ketiga adalah deviden yang rendah mempengaruhi harga saham, sehingga deviden dapat merugikan investor. Pendapat ini didasarkan pada perbedaan perlakuan pajak antara pendapatan deviden dengan perolehan modal. Setiap investor harus membayar pajak pendapatan untuk memaksimumkan pengembalian setelah pajak atas investasi, investor berusaha meminimumkan tingkat pajak atas pendapatan atau menunda pembayaran pajak jika memungkinkan.5 Saham yang memungkinkan penundaan pajak (deviden rendah perolehan modal tinggi) mungkin akan dijual dengan harga premi yang relatif sama terhadap saham yang dikenakan pajak. Oleh karena itu, deviden yang rendah akan membantu investor menunda pembayaran pajaknya
sehingga
memaksimumkan
return
setelah
pajak
atas
investasinya, sedangkan deviden yang tinggi akan meningkatkan pembayaran pajak pendapatan investor, sehingga return setelah pajak yang diperolehnya berkurang. Berdasarkan logika pemikiran tersebut, kebijakan deviden rendah akan meningkatkan harga saham perusahaan. 5 Dr. Mamduh M. Hanafi, M.B.A., Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: BPFE, 2004), hal. 368.
18
2.3 Deviden Payout Ratio Deviden merupakan penilaian pendapatan bersih setelah pajak dikurangi dengan laba ditahan sebagai cadangan bagi perusahaan.6 Pendapatan bersih setelah pajak disebut dengan earning after tax (EAT). Deviden dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan dari laba perusahaan. Deviden dihitung berdasarkan periode satu tahun buku yang umumnya mempunyai
hubungan
nilai
dengan
pendapatan
bersih
perusahaan.
Berdasarkan atas hubungan dengan tahun buku maka deviden dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:7 1. Deviden interim Merupakan deviden yang dibayarkan oleh perusahaan antara satu tahun buku dengan tahun buku berikutnya atau antara deviden final dengan deviden final berikutnya. 2. Deviden final Merupakan deviden hasil pertimbangan setelah penutupan buku perusahaan pada tahun sebelumnya yang dibayarkan pada tahun berikutnya. Deviden final juga memperhatikan dan mempertimbangkan hubungan dengan deviden interim yang tetap dibayarkan untuk tahun buku tersebut. Berdasarkan bentuknya, deviden yang dibayarkan dapat dibedakan
6 Robert Ang, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, (Jakarta: Media Soft Indonesia, 1997), hal. 6.9 7 Ibid, hal. 6.10
19
menjadi dua jenis, yaitu:8 1. Deviden tunai Merupakan deviden yang dibayarkan oleh perusahaan dalam bentuk tunai. 2. Deviden saham Merupakan deviden yang dibayarkan dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu. Pada umumnya deviden yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham adalah dalam bentuk tunai. Prosentase dari pendapatan yang hendak dibayarkan kepada pemegang saham sebagai deviden tunai disebut deviden payout ratio (DPR). DPR merupakan perbandingan antara deviden per share dengan earning per share.9 Dengan demikian, dapatlah ditetapkan bahwa semakin tinggi DPR yang ditetapkan oleh perusahaan, maka semakin besar jumlah laba perusahaan yang akan dibayarkan sebagai deviden kepada para pemegang saham.
2.4 Alternatif Pembayaran Deviden Perusahaan harus memutuskan berapa besarnya keuntungan yang ditahan dan berapa besarnya deviden yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Keputusan ini penting karena menyangkut tanggung jawab terhadap pemegang saham yang telah menanamkan dananya untuk pertumbuhan
8 Ibid, hal. 6.11 9 Ibid, hal. 6.23
20
perusahaan. Ada empat macam alternatif pembayaran deviden, yaitu:10 1. Deviden payout yang konstan Dengan deviden payout yang konstan maka perusahaan menetapkan rasio yang tetap terhadap keuntungan. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh prosentase keuntungannya selalu sama sebagai akibat maka jumlah uang yang dibayarkan akan berbeda, tergantung pada keuntungan yang diperoleh. 2. Jumlah yang stabil Kebijakan ini akan menyebabkan perusahaan membayar jumlah yang tetap untuk beberapa periode. Pembayaran ini akan tetap dipertahankan untuk periode selanjutnya. Perusahaan juga tidak akan melakukan penurunan sampai benar-benar terbukti bahwa perusahaan sudah tidak sanggup lagi untuk membayarkan. 3. Jumlah yang kecil ditambah deviden ekstra Perusahaan membayarkan deviden dalam jumlah yang kecil dan apabila ada keuntungan yang melonjak maka pada akhir periode perusahaan
menambahkan
deviden
ekstra.
Tujuan
manajemen
melakukan hal ini adalah untuk menghindari konotasi deviden ekstra. 4. Kebijakan deviden fleksibel Besarnya deviden setiap tahunnya disesuaikan dengan posisi finansial dan kebutuhan finansial suatu perusahaan yang bersangkutan.
10 Artur J. Kown, dkk., Op. Cit., hal. 624
21
2.5 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Deviden Faktor-faktor yang mempengaruhi deviden yang akan dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham antara lain adalah:11 1. Posisi Solvabilitas Perusahaan Apabila
perusahaan
dalam
kondisi
insolvensi
atau
solvabilitasnya kurang menguntungkan, biasanya perusahaan tidak membagikan laba. Hal ini disebabkan laba yang diperoleh lebih banyak
digunakan
untuk
memperbaiki
posisi
struktur
modal
perusahaan. 2. Posisi Likuiditas perusahaan cash devidend merupakan arus kas keluar bagi perusahaan, oleh karena itu bila perusahaan membayarkan deviden berarti harus bisa menyediakan uang kas yang cukup banyak dan ini akan menurunkan tingkat likuiditas perusahaan. Bagi perusahaan yang kondisi likuiditasnya kurang baik, biasanya devidend payout rationya kecil, sebab sebagian laba digunakan untuk menembah likuiditas yang baik cenderung memberikan deviden lebih besar. 3. Kebutuhan untuk Melunasi Hutang Salah satu sumber dana perusahaan adalah dari kreditor berupa hutang, yaitu hutang jangka pendek maupun jangka panjang. Hutanghutang ini harus segera dibayar pada saat jatuh tempo, dan untuk membayar hutang-hutang tersebut harus disediakan dana. Semakin banyak 11 Sutrisno, Mamajemen Keuangan Teori Konsep Dan Aplikasi, Jakarta: Ekonisia, hlm. 304.
22
hutang yang harus dibayar, semakin besar dana yang harus disediakan sehingga akan mengurangi jumlah deviden yang akan dibayarkan kepada pemegang saham. Disamping itu dengan jatuh temponya hutang, berarti dana hutang tersebut harus diganti. Alternatif mengganti dana hutang bisa dengan mencari hutang baru atau merroll-over hutang, dan juga bisa dengan sumber dana intern dengan cara memperbesar laba ditahan. Hal ini tentunya akan memperkecil deviden payout ratio. 4. Rencana Perluasan Perusahaan yang berkembang ditandai dengan semakin pesatnya pertumbuhan perusahaan, dan hal ini bisa dilihat dari perluasan yang dilakukan oleh perusahaan. Semakin pesat pertumbuhan perusahaan, semakin pesat perluasan yang dilakukan. Konsekuensinya semakin besar kebutuhan dana untuk membiayai perluasan tersebut. Kebutuhan dana dalam rangka ekspansi tersebut bisa dipenuhi baik dari hutang , menambah modal sendiri, yang berasal dari pemilik, dan juga bisa diperoleh dari internal resources berupa memperbesar laba yang ditahan. Dengan demikian, semakin pesat perluasan yang dilakukan perusahaan, semakin kecil deviden payout nya 5. Kesempatan Investasi Kesempatan investasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi besar kecilnya deviden yang akan dibagi. Semakin terbuka kesempatan investasi, semakin kecil deviden yang dibayarkan sebab dananya digunakan untuk memperoleh kesempatan investasi. Namun bila
23
kesempatan investasi kurang baik, maka dananya lebih banyak digunakan untuk membayar deviden. 6. Stabilitas Pendapatan Bagi perusahaan yang pendapatannya stabil, deviden yang akan dibayarkan kepada pemegang saham lebih besar dibanding dengan perusahaan
yang
pendapatannya
tidak
stabil.
Perusahaan
yang
pendapatannya stabil tidak perlu menyediakan kas yang banyak untuk berjaga-jaga, sedangkan perusahaan yang pendapatannya tidak stabil harus menyediakan uang kas yang cukup besar untuk berjaga-jaga. 7. Pengawasan Terhadap Perusahaan Kadang-kadang pemilik tidak mau kehilangan kendali terhadap perusahaan. Apabila perusahaan mencari sumber dana dari modal sendiri, kemungkinan akan masuk investor baru dan ini tentunya akan mengurangi kekuasaan besar
Penelitian mengenai deviden payout ratio telah banyak dilakukan oleh peneliti yang terdahulu seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Sri Darsi (1997)
dalam
penelitiannya
yang
berjudul
“Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi Deviden Payout Ratio Pada Industri Perbankan Yang Listed Di Bursa Efek Jakarta (BEJ)” dari lima variabel independen yang diduga mempengaruhi deviden yaitu posisi kas, profitabilitas, potensi pertumbuhan, firm size, dan debt to equity ratio (DER), Sri Darsi menemukan bahwa hanya ada tiga variabel independen yang memenuhi asumsi klasik multikolinieritas yaitu posisi kas, profitabilitas, dan potensi pertumbuhan. Ketiga variabel
24
tersebut secara simultan maupun secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap deviden payout ratio. Tetapi secara teoritis kelima variabel yang diajukan berpengaruh terhadap deviden payout ratio. Prihartono (2003) yang melakukan penelitian mengenai estimasi pengaruh deviden payout ratio pada perusahaan publik di Indonesia dengan menggunakan sampel berjumlah 148 perusahaan yang merupakan perusahaan umum di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama periode 1991-1996 hasil analisis menunjukkan hanya posisi kas dan rasio hutang dengan modal (yang terletak dalam klasifikasi neraca) yang memiliki pengaruh signifikan terhadap deviden payout ratio, sedangkan earning (merupakan klasifikasi dari rugi/laba) memiliki pengaruh yang kurang signifikan terhadap deviden payout ratio. Amik Widaryati (2004) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi deviden payout ratio pada perusahaan go public yang listed di bursa efek jakarta (BEJ) dengan sampel 365 perusahaan, variabel independen yang diajukan dalam penelitian tersebut meliputi profitabilitas, financial leverage, posisi likuiditas, modal kerja, dan tingkat pertumbuhan perusahaan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa secara simultan kelima variabel independen yang digunakan dalam penelitian tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap deviden payout ratio (DPR). Sedangkan secara parsial hanya financial leverage yang berpengaruh secara signifikan terhadap deviden payout ratio. Penelitian yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Deviden Payout Ratio Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic
25
Index ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Amik Widaryati. Adapun perbedaannya hanya pada periode waktu dan variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah profitabilitas (PR), cash position (CP), financing leverage (FL), growth potential (GP), dan earning per share (EPS).
2.6 Kerangka Berfikir Teoritis Berdasarkan tinjauan pustaka maka, model konseptual yang diajukan adalah sebagai diilustrasikan dalam gambar 1.1 Gambar 1.1 Kerangka pemikiran teoritik Profitabilitas ( x1 ) Cash Position ( x2 )
H1
H2
Financial Leverage ( x3 )
H3
Growth Potential ( x4 )
H4
Earning Per Share ( x5 )
H5
Deviden Payout Ratio (Y)
H6 Sumber: Dikembangkan dari penelitian Prihantoro (2003), Sri Darsi (1997) Anik Widiati (2004) dan Sutrisno (2003)
26
2.7 Hipotesis Berdasarkan kajian pustaka dan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang disajikan dalam penelitian ini adalah: H 1 = Profitabilitas berpengaruh positif terhadap deviden payout ratio H 2 = Cash position berpengaruh positif terhadap deviden payout ratio
H 3 = Financing leverage berpengaruh negatif terhadap deviden payout ratio H 4 = Grow potential berpengaruh negatif terhadap deviden payout ratio
H 5 = Earning per share berpengaruh negatif terhadap deviden payout ratio H 6 = Profitabilitas, cash position, financing leverage, growth potential, dan earning per share diduga secara bersama-sama berpengaruh terhadap deviden payout ra
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi Dan Sampel Populasi adalah keseluruhan kumpulan elemen yang menjadi pengamatan dalam satu atau seluruh kumpulan elemen penelitian yang dapat digunakan dalam membuat beberapa kesimpulan.1 Populasi dari penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Penelitian ini menggunakan data dari laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) dari tahun 2003 hingga tahun 2007 obyek penelitian yang diambil adalah profitability, cash position, financial leverage, growth potensial, earning per share, dan deviden payout ratio. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling, yang artinya populasi yang akan dijadikan sample penelitian adalah populasi yang memenuhi kriteria tertentu sesuai dengan yang dikehendaki, yaitu yang memiliki komponen laporan keuangan yang meliputi profitability, cash position, financial leverage, growth potensial, dan earning per share. Selain itu perusahaan juga harus membagikan deviden selama 5 tahun berturut-turut dari tahun 2003-2007.
1 Indrianto dan Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis, (Yogyakarta: BPFE UGM, 2002),hlm.47
27
28
Tabel 3.1 Kriteria Pemilihan Sampel Kriteria
Jumlah
Total Perusahaan yang terdaftar di JII dari tahun 2003- 300 2007 Perusahaan yang tidak selalu eksis di JII dari tahun 2003- (282) 2007 Perusahaan yang selalu eksis di JII dari tahun 2003-2007
18
Perusahaan yang selalu eksis di JII, tetapi tidak (4) membagikan deviden, dan tidak menerbitkan laporan yang lengkap dari tahun 2003-2007 Perusahaan yang masuk kriteria sampel penelitian
14
3.2 Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang diperlukan dan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam skala angka. Data kuantitatif yang diperoleh meliputi laporan keuangan perusahaan dari tahun 2003-2007. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh oleh peneliti secara tidak langsung, melainkan melalui media perantara (diperoleh dan di catat dari pihak lain).2 Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan Jakarta Stok Exchange (JSX). Data mengenai perusahaan yang membagikan deviden selama 5 tahun
2 Drs. Husain Umar, SE, MM, M.B.A, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 41.
29
berturut-turut dari tahun 2003 sampai tahun 2007 yang dapat diperoleh dari JSX tahunan. Sedangkan variabel profitability, cash position, financial leverage, growth potensial, dan earning per share diperoleh dari laporan keuangan yang tercantum di ICMD dan diperoleh dari pojok BEJ Universitas Diponegoro Semarang.
3.3 Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan data dokumentasi atas data sekunder. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan lain sebagainya.3 Data-data yang dipergunakan yaitu profitability, cash position, financial leverage, growth potensial, earning per share dan deviden payout ratio yang merupakan komponen laporan keuangan yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dari pojok BEJ Universitas Diponegoro Semarang.
3.4 Identifikasi Variabel Variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas (variabel independen) dan variabel (dependen)4. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini menggunakan variabel penelitian sebagai berikut:
3 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998,hlm 236 4 Algifari, Analisis Regresi Teori, Kasus dan Solusi, (Yogyakarta: BEPF, 2000),hlm 2
30
a. Variabel independen, yaitu profitabilitas, cash position, financial leverage, growth potensial, dan earning per share. b. Variabel dependen, yaitu deviden payout ratio Tabel variabel dan skala ukur yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 3.2 Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran Variabel
Definisi
Indikator
Skala
Independen profitabilitas
Pengukur Menunjukkan kemampuan
ROA atau PR =
perusahaan dalam
EAT TA
Rasio
menghasilkan laba dalam hubungannya dengan penjualan
cash position
merupakan rasio kas akhir tahun dengan earning after
CP =
Kas Akhir Tahun EAT
Rasio
tax dihitung berdasarkan perbandingan antara saldo akhir tahun dengan earning after tax. financial
menunjukkan proporsi
leverage
penggunaan hutang oleh
Debt Ratio =
perusahaan sebagai
Total Hu tan g Total Aktiva
Rasio
modalnya atau menunjukkan seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.
growth
Kemapuan untnk
potensial
meningkatkan nilai
GP =
TAt − TAt −1 TAt −1
Rasio
31
perusahaan earning per
merupakan perbandingan
share
antara laba bersih setelah
EPS =
EAT − DP SS
pajak pada satu tahun dengan jumlah saham yang diterbitkan Rasio
Definisi
Indikator
Skala Pengukur
deviden
Pendapatan yang akan
payout ratio
dibayarkan kepada
(DPR
pemegang saham sebagai
DPR =
Deviden perlembar saham Earning perlembar saham
Rasio
keuntungan tunai
3.5 Definisi Operasional
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah deviden payout ratio (DPR) ditentukan perusahaan untuk membayar deviden kepada para pemegang saham setiap tahunnya yang dilakukan berdasarkan besar kecilnya
earning after tax (EAT). Deviden payout ratio dihitung berdasarkan deviden per lembar saham dibagi earning per lembar saham pada akhir tahun. (Robert Ang,1997) DPR =
Deviden perlembar saham Earning perlembar saham
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Profitabilitas Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan dalam menjalankan operasional. Profitabilitas yaitu ukuran
32
return on asset (ROA) yang merupakan perbandingan antara earning after tax dengan total asset. Rasio ini diukur dengan rumus sebagai berikut:5 (Munawir,2002) ROA atau PR =
EAT TA
Keterangan: PR
= Profitabilitas
ROA
= Return On Asset
EAT
= Earning After Tax
TA
= Total Asset
2. Cash Position Cash position merupakan rasio kas akhir tahun dengan earning after
tax dihitung berdasarkan perbandingan antara saldo akhir tahun dengan earning after tax. Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:
(Harahap,1994) CP =
Kas Akhir Tahun EAT
Keterangan: CP
= Cash Position
EAT
= Earning After Tax
3. Financial Leverage Variabel ini menggunakan debt ratio yang menunjukkan proporsi penggunaan hutang oleh perusahaan sebagai modalnya atau menunjukkan seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Rasio ini dihitung dengan rumus (Brigham dan Houston,2001) sebagai berikut:
5 Drs. Lukman Syamsuddin, MA., Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001), hal. 74.
33
Debt Ratio =
Total Hu tan g Total Aktiva
4. Growth Potensial Growth Potensial adalah potensi pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan selisih rasio, selisih total asset pada tahun t dengan total asset pada tahun t-1 terhadap total asset tahun t-1. rasio ini dapat diukur dengan rumus (Lukman Syamsudin,2001)sebagai berikut: GP =
TAt − TAt −1 TAt −1
Dimana: GP = Growth Potensial TAt
= Total Asset Tahun t
TAt −1 = Total Asset Earning Per Share 5. Earning Per Share Earning Per Share atau EPS merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak pada satu tahun dengan jumlah saham yang diterbitkan. Rasio ini diukur dengan rumus (Robert Ang,1997)sebagai berikut:6 EPS =
EAT − DP SS
Keterangan: EPS
= Earning Per Share
EAT
= Earning After Tax
DP
= Deviden saham preferen
SS
= Total saham yang diterbitkan
6 Ibid, hal. 75
34
3.6 Teknis Analisis
Untuk menguji hipotesis penelitian ini digunakan model analisis linier berganda dengan menggunakan SPSS versi 15 Alasan digunakannya analisis ini adalah dikarenakan penelitian ini menggunakan lebih dari satu variabel bebas. Rumus yang digunskan adalah diadopsi dari Gujarati (1995) Y = a+b1x1+ b2x2+ b3x3+ b4x4+ b5x5 + e Keterangan: Y
= variabel dependen deviden payout ratio
a
= konstanta
b1-b5
= koefisien regresi dari setiap variabel independen
b1 PR
= variabel independen profitability
b2 CP
= variabel independen cash position
b3 FL
= variabel independen financial leverage
b4 GP
= variabel growth potential
b5 EPS
= variabel independen earning per share
e
= error
3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik Sebelum persamaan regresi linier dilakukan, data yang ada harus lebih dahulu di uji kelayakan dengan menggunakan uji asumsi klasik supaya persamaan regresi yang diperoleh dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada. 1. Uji Multi Kolinier Bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik
35
seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi maka dinamakan problem multi kolinier. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multi kolinier adalah dengan menganalisis matrik kolerasi variabel-variabel bebas, jika diantara variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,09) maka hal itu merupakan indikasi adanya multi kolinier. 2. Uji Auto Korelasi Autokorelasi adalah keadaan dimana variabel gangguan pada periode tertentu berkorelasi dengan variabel yang lain, atau dengan kata lain variabel gangguan tidak random, akibatnya variabel sampel tidak dapat menggambarkan variasi populasi. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode sebelumnya t (t-1), jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.7 Untuk mendeteksi terjadi autokorelasi atau tidak dalam suatu model regresi dilakukan dengan melihat dari statistik Durbin Watson (D-W) test.8 Berikut kriteria pengujian autokorelasi : •
Jika d lebih kecil daripada d1 atau lebih besar dari (4-d1),maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.
7 Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Jakarta : PT.Elex Media Komputindo, 2000,hlm.67. 8 Algifari, Analisis Regresi Teori , Kasus dan Solusi, (Yogyakarta: BPFE, 2000), hlm.89
36
•
Jika d terletak diantara d1 dan (4-du) maka Ho diterima yang berarti tidak ada autokorelasi.
•
Jika d terletak diantara d1 dan du atau diantara (4-du) dan (4-d1) maka uji Durbin Watson tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti
(inconclusive)
untuk
nilai-nilai
ini,
tidak
dapat
disimpulkan ada tidaknya autokorelasi diantara factor-faktor gangguan. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan pengujian terhadap uji durbin Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut:9 Kurang dari 1,10
= berarti adanya auto korelasi
1,10 - 1,54
= berarti tanpa kesimpulan
1,55 – 2,46
= berarti tidak ada korelasi
2,46 – 2,90
= berarti tanpa kesimpulan
Lebih dari 2,91
= berarti ada auto korelasi.
3. Uji Heterokedastisitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamat dengan pengamatan yang lain. Jika satu residual pengamat ke pengamat yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokodastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi Heteroskedastisitas karena data cross section 9 Muhammad Firdaus, Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif, (Jakarta:Bumi Aksara, 2004),hlm.101
37
mengandung berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar)10 Adapun cara mendeteksi ada tidaknya heteroskodastisitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode grafik dan uji
Gletjer.
Metode
grafik
dengan
menggunakan
grafik
Scatterplot,apabila dari grafik Scatterplot menunjukkan titik-titik menyebar secara acak serta tersebar, baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Sedangkan metode Gletjer cara pengujiannya adalah dengan menguji nilai signifikasi dari hasil regresi residual, apabila nilai yang diperoleh signifikan pada 5 % maka
terjadi
heteroskedastisitas
sedangkan
apabila
hasil
menunjukkan tidak signifikan pada 5 % maka data yang digunakan tidak terjadi heteroskedastisitas . 4. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi normal atau tidak,menggunakan metode kolmogorov smirnov. Alasannya hasil penelitian mudah dianalisis yaitu dengan membandingkan nilai signifikasi yang diperoleh dengan level of signifikasi 10 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: BPFE UNDIP, 2001) hlm.105
38
3.6.2 Koefisien Determinasi Analisis ini digunakan untuk mengetahui perubahan variabel dependen yang disebabkan adanya perubahan variabel independen dan dinyatakan dalam persentase. Koefisien ini juga digunakan untuk mengetahui apakah suatu garis regresi sudah tepat untuk digunakan sebagai pendekatan atas suatu hubungan linier antar variabel.
Rumus koefisien determinasi (Iman Ghozali,2001). R2 =
SSR TSS
SSR = TSS − SSE
Keterangan: TSS
= Tot Sun of Square (tot jumlah kuadrat)
SSE
= Sun of Square Error (variasi kesalahan)
SSR
= Sun of Square Due to Regression (variasi regresi)
Nilai koefisien determinan adalah diantara nol dan satu. Apabila akar koefisien determinan menunjukkan angka mendekati 1 berarti variabel bebas memiliki pengaruh yang besar terhadap variabel terikat. Demikian juga sebaliknya apabila koefisien determinasi mendekati 0 berarti bahwa perubahan variabel terikat banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar variabel yang diteliti.
3.6.3 Pengujian Hipotesis Uji signifikansi (pengaruh nyata) variabel dependen (deviden payout ratio) terhadap variabel independen (profitability, cash position, financial leverage, growth potensial, dan earning per share) baik secara simultan maupun secara parsial akan dilakukan
39
dengan uji statistik t (t-test) dan uji f (f-test). 1. Uji t (uji secara parsial) Digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas (profitability, cash position, financial leverage, growth potensial, dan earning per share) terhadap variabel terikat (deviden payout ratio) secara parsial atau sendiri-sendiri. Dalam penelitian ini cara melakukan uji t adalah dengan cara perumusan hipotesis menjadi:
Ho = bi = 0 Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat secara parsial. Perumusan hipotesis menjadi: Ha = bi ≠ 0 Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial a. apabila t hitung > t tabel , atau signifikasi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima b. apabila t hitung < t tabel , atau signifikasi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut:11
11 J. Supranto, Statistik Teori dan Aplikasi edisi ke 6, (Jakarta: Erlangga, 2001), hal. 247
40
1. Hipotesis statistik H 0 : bi = 0 H a : bi ≠ 0
2. Tingkat signifikansi 0.05 dengan derajat kebebasan d (n-k) 3. Kriteria penerimaan hipotesis a. apabila t hitung > t tabel , atau signifikansi < 0,05 maka H 0 ditolak, H a diterima.
b. apabila t hitung < t tabel , atau signifikansi > 0,05 maka H 0 diterima ak, H a ditolak. 2. Uji f (uji secara simultan) Uji f digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas (profitability,
cash
position,
financial
leverage,
growth
potensial, dan earning per share) terhadap variabel terikat (deviden payout ratio) secara simultan atau bersama-sama. Cara
melakukan
membandingkan nilai
uji
f
adalah
dengan
cara
f hitung dengan f tabel . Perumusan dari
hipotesis Ho = bi = 0 artinya tidak ada pengaruh secara bersamasama antara variabel bebas dengan variabel terikat. a. apabila f hitung > f tabel , atau signifikasi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima b. apabila f hitung > f tabel , atau signifikasi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
41
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis secara simultan adalah sebagai berikut: 1.
Hipotesis statistik H 0 : bi = 0 H a : bi ≠ 0
2.
Tingkat signifikansi 0.05 dengan derajat kebebasan df (k-1) dan d (n-k)
3.
Kriteria penerimaan hipotesis a. apabila f hitung > f tabel , atau signifikansi < 0,05 maka H 0 ditolak, H a diterima. b. apabila f hitung > f tabel , atau signifikansi > 0,05 maka H 0 diterima ak, H a di
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Pasar Modal Syari’ah Pasar Modal Syari’ah secara resmi diluncurkan pada tanggal 14 Maret 2003 bersamaan dengan penandatanganan MOU antara BAPEPAM-LK dengan Dewan Syari’ah Nasional – Majelis Ulama Indonesia ( DSN-MUI).1 Walaupun secara resmi diluncurkan pada tahun 2003, namun instrument pasar modal Syari’ah telah hadir di Indonesia pada tahun 1997. hal ini ditandai dengan kemunculan dana reksa syari’ah pada 3 juli 1997 oleh PT. Danareksa Investment Manajement. Selanjutnya Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan PT. Danareksa Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan memandu investor yang ingin menanamkan dananya secara Syari’ah. Dengan hadirnya indeks tersebut maka para pemodal telah disediakan saham-saham yang dapat dijadikan sarana berinvestasi dengan penerapan prinsip syari’ah. Perkembangan selanjutnya, instrumen investasi Syari’ah di pasar modal terus bertambah dengan kehadiran obligasi Syari’ah PT. 1 M. Sholahudin, Lembaga Ekonomi dan Keuangan Islam, Surakarta; Muhamadiyah Univesity Press, 2006, hlm 155
42
43
Indosat Tbk pada awal September 2002. Instrumen ini merupakan obligasi Syari’ah pertama dan dilanjutkan dengan penerbitan obligasi syari’ah lainya. Pada tahun 2004, terbit untuk pertama kali obligasi Syari’ah dengan akad sewa atau dikenal dengan obligasi syari’ah ijaroh. Selanjutnya pada tahun 2006 muncul instrumen baru yaitu reksa dana indeks dimana indeks yang dijadikan sebagai underlying adalah Indeks JII. Ada
beberapa
alasan
yang
mendasari
pentingnya
keberadaan pasar modal yang berbasis Islami, yakni: 1. Harta yang melimpah jika tidak diinvestasikan pada tempat yang tepat akan menjadi sia-sia. 2. Fuqoha dan pakar ekonomi Islam telah mampu membuat suratsurat berharga yang berlandaskan Islam sebagai alternatif bagi surat-surat berharga yang beredar dan tidak sesuai dengan hukum Islam. 3. Melindungi para pengusaha dan pebisnis muslim dari ulah para spekulan ketika melakukan investasi atau pembiayaan pada suratsurat berharga. 4. Memberikan tempat bagi lembaga keuangan Islam dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan teknik perdagangan. . Untuk memenuhi kepentingan pemodal yang ingin mendasarkan kegiatan investasinya berdasarkan kepada prinsipprinsip syari’ah, maka di sejumlah bursa Efek dunia telah disusun indeks yang secara khusus terdiri dari komponen saham-saham yang
44
tergolong kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah.2 Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pada tanggal 4 Oktober 2003 Dewan Syari’ah Nasional (DSN), MUI telah mengeluarkan Fatwa Nomor: 40/DSN-MUI/X/2003 tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip Syari’ah dibidang pasar modal. Fatwa ini dikeluarkan mengingat pasar modal di Indonesia telah lama berlangsung dan perlu mendapat kajian dan perspektif hukum Islam. Dasar hukum atas pelaksanaan pasar modal ini sebagai mana Firman Allah SWT dalam surat an-Nisa’ ayat 29:
ﺭ ﹰﺓ ﺎﺗﻜﹸﻮ ﹶﻥ ِﺗﺠ ﺎ ِﻃ ِﻞ ِﺇﻟﱠﺎ ﹶﺃ ﹾﻥﻢ ﺑِﺎﹾﻟﺒ ﻨ ﹸﻜﻴﺑ ﻢ ﺍﹶﻟ ﹸﻜﻣﻮ ﺗ ﹾﺄﻛﹸﻠﹸﻮﺍ ﹶﺃ ﻮﺍ ﻟﹶﺎﻣﻨ ﻦ َﺁ ﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳﻳﻬﺎ ﹶﺃﻳ ﺎﺭﺣِﻴﻤ ﻢ ﻪ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ ِﺑ ﹸﻜ ﻢ ِﺇﻥﱠ ﺍﻟﻠﱠ ﺴﻜﹸ ﻧﻔﹸﻠﹸﻮﺍ ﹶﺃﺗ ﹾﻘﺘ ﻭﻟﹶﺎ ﻢ ﻨ ﹸﻜﺽ ِﻣ ٍ ﺍﺗﺮ ﻦ ﻋ “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesama mu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”.3
Jakarta Islamic Index Dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolok ukur untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis Syari’ah. Melalui indeks ini diharapkan dapat meningkatkan
kinerja
dan
kepercayaan
investor
untuk
mengembangkan investasi dalam ekuiti secara Syari’ah. Jakarta Islamic Indeks terdiri dari 30 jenis saham yang dipilih dari saham-
2 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi pada Pasar Modal Syari’ah, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 45 3 Depag RI,Op.Cit., hlm.122
45
saham yang sesuai dengan Syari’at Islam. Penentuan kriteria pemilihan saham dalam Jakarta Islamic Index melibatkan pihak Dewan
Pengawas
Syari’ah,
PT.
Dana
Reksa
Investment
Management. Saham-saham yang masuk dalam indeks Syari’ah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan Syari’ah seperti: 1. Usaha emiten bukan usaha
perjudian dan permainan yang
tergolong judi atau perdagangan yang dilarang. 2. Bukan Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional. 3. Bukan termasuk Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram. 4. Bukan termasuk Usaha yang memproduksi, mendistribusi, dan menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat. Selain kriteria diatas, dalam proses pemilihan saham yang masuk JII, Bursa efek Indonesia melakukan tahap-tahap pemilihan yang juga mempertimbangkan aspek likuiditas dan kondisi keuangan emiten, yaitu: a. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip Syari’ah dan sudah tercatat lebih dari tiga bulan (termasuk dalam sepuluh kapitalisasi besar).
46
b. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan atau tengah tahun berakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal sebesar 90%. c. Memilih 60 saham diatas berdasarkan urutan rata- rata kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama satu tahun terakhir. d. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan likuiditas rata-rata nilai perdagangan regular selama satu tahun terakhir.4 Setiap enam bulan sekali yaitu awal januari dan juli diadakan pengkajian ulang untuk mengevaluasi saham-saham yang masuk sebagai komponen indeks. Saham-saham yang tidak memenuhi kriteria seleksi akan dikeluarkan dari komponen indeks dan digunakan dengan saham-saham lain yang memenuhi kriteria.
4.1.2 Profil Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang secara konsisten menjadi komponen Jakarta Islamic Index (JII) dan menerbitkan laporan keuangan tahunan selama periode 2003-2007. Berdasarkan kriteria purposive sampling hanya ada 14 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Berikut perusahaan- perusahaan yang menjadi sampel penelitian :
4 Shofiniyah Ghofron, Sistem Keuangan dan Investasi syariah , Jakarta; Renaisia, 2005, hlm. 30
47
Tabel : 4.1 Objek Penelitian NO 1
PT. Astra Argo Lestari Tbk
BIDANG USAHA Perkebunan
2
PT. Aneka Tambang Tbk
Pertambangan
3
PT. Gajah Tunggal Tbk
Industri
4
PT Indocement Tunggal Tbk
Produksi Semen
5
PT. Indosat Tbk
Telekomunikasi
6
PT. Kalbe farma Tbk
Industri
7
PT. Tambang BatubaraTbk
Pertambangan
8
PT. Telekomunikasi IndonesiaTbk
Telekomunikasi
9
PT. United Tractor Tbk
Pertambangan
10
PT. Unilever Indonesia Tbk
Industri
11
PT. TimahTbk
Pertambangan
12
PT. Medro Energi Internasional Tbk Pertambangan
13
PT. Indofood Sukses MakmurTbk
Industri
14
PT. Semen Gresik Tbk
Produksi Semen
4.2
NAMA PERUSAHAAN
JENIS INDRUSTRI Real estate and property Real estate and property Real estate and property Real estate and property Real estate and property Real estate property Real estate property Real estate property Real estate property Real estate property Real estate property Real estate property Real estate property Real estate property
and and and and and and and and and
Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi
variabel
dependen
dan
independen
keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan uji normalitas. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi
48
normal/mendekati normal. Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Residual 49 .0000000 18.44044547 .081 .070 -.081 .566 .906
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil uji normalitas data diperoleh nilai z untuk variabel sebesar 0,566 dengan probabilitas 0,906, karena nilai profitabilitas dengan signifikansi lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal dan dilanjutkan uji hipotesis dengan multiple regression b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas ini bertujuan untuk mengetahui apakah tiap–tiap variabel bebas yaitu profitability (X1), Cash Position (X2), Financial Leverage (X3), Growth Potential (X4) dan Earning Pershare (X5) saling berhubungan secara linier. Jika ada kecenderungan adanya kecenderungan adanya multikolinier maka salah satu variabel memiliki gejala multikolinier. Pengujian adanya multikolinier ini dapat dilakukan dengan melihat nilai VIF pada masing – masing variabel bebasnya. Jika nilai VIFnya lebih kecil dari 10 tidak ada kecenderungan terjadi gejala multikolinier.
49
Tabel 4.3 Uji Multikolieritas Data Penelitian Model 1
x1 x2 x3 x4 x5
Collinearity Statistics Tolerance VIF .650 1.538 .727 1.376 .740 1.352 .930 1.076 .857 1.167
Dari hasil pengujian diperoleh nilai VIF untuk variabel profitability, cash position, financial leverage, growth potential, dan earning pershare jauh dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak ada multikolinier dalam regresi. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas
dimaksudkan untuk mendeteksi
gangguan yang diakibatkan faktor faktor dalam model tidak memiliki varians yang sama. Jika varians berbeda disebut homoskedastisitas model regresi yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedasisitas dilakukan dengan menggunakan scatter plot. Jika tidak terdapat pola tertentu menunjukkan bahwa model regresi tersebut bebas dari masalah heteroskedastisitas. Contoh hasil perhitungan dengan SPSS untuk variabel deviden payout sebagai berikut :
50
Scatterplot
Regression Studentized Residual
Dependent Variable: Y 3 2 1 0 -1 -2 -3 -3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
Gambar 7. Grafik Scatterplot uji Hekteroskedastisitas Gambar tersebut menunjukkan bahwa titik tidak membentuk pola tertentu. Dengan demikian maka dapat dinyatakan bahwa model regresi tersebut bebas dari gejala heteroskedastisitas d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model linier
terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan periode t-1. Pendeteksian ada tidaknya autokorelasi pada penelitian ini menggunakan uji statistik d dari Durbin Watson. Untuk menguji autokorelasi di pakai uji D-W atau Durbin Watson. Berdasarkan hasil perhitungan analisis data dengan menggunakan SPPS diperoleh hasil Uji autokorelasi sebagai berikut:
51
Tabel 4.4 Pengujian Autokorelasi Model Summaryb
Model 1
R .510a
R Square .260
Adjusted R Square .174
Std. Error of the Estimate 19.48309
Change Statistics Sig. F Change .020
DurbinWatson 1.851
a. Predictors: (Constant), x5, x4, x2, x3, x1 b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data sekunder yang diolah Dari tabel diatas diperoleh nilai DW sebesar 1.851. oleh karena nilai DW sebesar 1.851 lebih besar dari batas atas (du) 1,440 dan kurang dari 4-du (4-1,44= 2,56), maka dapat disimpulkan bahwa kita bisa menolak Ho yang menyatakan tidak ada autokorelasi positif atau negatif atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi
4.3
Uji Hipotesis a. Analisis Regresi Linier Berganda Suatu model persamaan regresi linier berganda digunakan untuk menjelaskan hubungan antara satu variabel dependen dengan lebih dari satu variabel lain. Dalam penelitian ini model persamaan regresi linier ganda yang disusun untuk mengetahui pengaruh antara profabilitas, cash position, financial leverage, growth potential, dan earning pershare (sebagai variabel independen) terhadap deviden payout (sebagai variabel dependen) secara bersama-sama adalah Y=a+b1x1+ b2x2+ b3x3+ b4x4+ b5x5. Dalam melakukan
analisis
52
profitabilitas (X1), Cash Position (X2), Financial Leverage (X3), Growth Potential (X4) dan Earning Pershare (X5) terhadap deviden payout (Y) digunakan analisis regresi berganda. Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Berganda
Model 1
(Constant) x1 x2 x3 x4 x5
Unstandardized Coefficients B Std. Error 35.883 13.388 .717 .315 .042 .021 -.426 .216 .333 .163 -.007 .005
Standardized Coefficients Beta .370 .307 -.301 .278 -.196
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada table diatas diperoleh koefisien untuk variabel bebas profitabilitas (X1) = 0,717, Cash Position (X2) = 0,042, Financial Leverage (X3) = -0,426, Growth Potential (X4)= 0,333, Earning Pershare (X5) = -0,007 dengan konstanta sebesar 35,883, sehingga model persamaan regresi yang diperoleh adalah: ^
Y = 35,883 + 0,717X1 + 0,042X2 - 0,426 X3 + 0,333 X4 – 0,007
X5 Dimana : Y = Variabel terikat (deviden payout) X1= Variabel bebas (profabilitas) X2= Variabel bebas (cash position) X3= Variabel bebas (financial leverage) X4= Variabel bebas (growth potential) X5= Variabel bebas (earning pershare)
53
a) Nilai konstan deviden payout (Y) sebesar 35,883 b) Koefisien regresi X1 (profitabilitas) dari perhitungan linier berganda
didapat nilai coefficients (b1) = 0,717. Hal ini berarti
setiap ada peningkatan profitabilitas (X1 ) maka deviden payout ratio (Y) juga akan meningkat dengan anggapan variabel cash position (X2) Financial Leverage (X3), Growth Potential (X4) dan Earning Pershare (X5) adalah konstan. c) Koefisien regresi X2 (cash position) dari perhitungan linier berganda
didapat nilai coefficients (b2) = 0,042. Hal ini berarti
setiap ada peningkatan cash position (X2) maka deviden payout ratio (Y)
juga akan meningkat dengan anggapan variabel
profitabilitas (X1), Financial Leverage (X3), Growth Potential (X4) dan Earning Pershare (X5) adalah konstan. d) Koefisien regresi X3 (financial leverage) dari perhitungan linier berganda didapat nilai coefficients (b3) = -0,426. Hal ini berarti setiap ada peningkatan financial leverage (X3 ) maka deviden payout ratio (Y) akan mengalami penurunan dengan anggapan variabel profitabilitas (X1), cash position (X2), Growth Potential (X4) dan Earning Pershare (X5) adalah konstan. e) Koefisien regresi X4 (Growth Potential) dari perhitungan linier berganda didapat nilai coefficients (b5) = 0,33. Hal ini berarti setiap ada peningkatan growth potential (X4) maka deviden payout ratio (Y)
juga akan meningkat dengan anggapan variabel
54
profitabilitas (X1), cash position (X2) Financial Leverage (X3), dan Earning Pershare (X5) adalah konstan. f) Koefisien regresi X5 (earning pershare) dari perhitungan linier berganda didapat nilai coefficients (b5) = -0,007. Hal ini berarti setiap ada peningkatan earning pershare (X5 ) maka deviden payout ratio (Y) akan mengalami penurunan dengan anggapan variabel profitabilitas (x1), cash position (X2) Financial Leverage (X3), dan Growth Potential (X4) adalah konstan.
b. Uji hipotesis secara parsial (uji t) Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat baik secara parsial. Hasil analisis uji hipotesis antara variabel bebas profitabilitas (X1), Cash Position (X2), Financial Leverage (X3), Growth Potential (X4) dan Earning Pershare (X5) terhadap deviden payout rasio (Y) diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.6 Hasil analis Uji t (Uji Parsial) Model 1
(Constant) x1 x2 x3 x4 x5
t 2.680 2.274 1.994 -1.975 2.040 -1.386
Sig. .010 .028 .052 .055 .048 .173
Correlations Partial .328 .291 -.288 .297 -.207
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan progam SPSS ver.
55
15,00 dapat diketahui bahwa : Hasil uji hipotesis yang ke-1, diperoleh hasil hasil uji t untuk variabel probabilitas (X1) diperoleh hasil t hitung sebesar 2,274 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,028. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,028 < 0,05) maka dengan demikian Ho ditolak dan menerima Ha. Jadi dapat dikatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara probabilitas terhadap deviden payout rasio pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2003 - 2007. Hasil uji hipotesis yang ke-2, diperoleh hasil uji t untuk variabel uji t untuk variabel cash position (X2) diperoleh hasil t hitung sebesar 1,994 dengan tingkat signifikansi sebesar
0,052. Nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,052 > 0,05)
maka dengan
demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara cash position terhadap deviden payout rasio pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2003 - 2007. Hasil uji hipotesis yang ke-3, diperoleh hasil uji t untuk variabel uji t untuk variabel financial leverage (X3) diperoleh hasil t hitung sebesar -1,975 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,055. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,055 > 0,05)
maka dengan
demikian Ho diterima dan menolak Ha. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara financial leverage terhadap deviden payout rasio pada perusahaan yang terdaftar di
56
Jakarta Islamic Index tahun 2003 - 2007. Hasil uji hipotesis yang ke-4, diperoleh hasil uji t untuk variabel growth potencial (X4) diperoleh hasil t hitung sebesar 2.040 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,048. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,048 < 0,05) maka dengan demikian Ho ditolak dan menerima Ha. Jadi dapat dikatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara growth potencial terhadap deviden payout rasio pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2003 – 2007. Hasil uji hipotesis yang ke-5, diperoleh hasil uji t untuk variabel earning pershare (X5) diperoleh hasil t hitung sebesar -1,386 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,173. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,173 > 0,05) maka dengan demikian Ho diterima dan menolak Ha. Jadi dapat dikatakan bahwa
tidak ada pengaruh positif dan
signifikan antara earning pershare terhadap deviden payout rasio pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2003 – 2007.
c.
Uji hipotesis secara simultan ( Uji F ) Uji hipotesis secara serentak ( Uji F ) antara variabel bebas dalam hal ini faktor profitabilitas (X1), Cash Position (X2), Financial Leverage (X3), Growth Potential (X4) dan Earning Pershare (X5) terhadap deviden payout rasio (Y) pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2003 – 2007. Hasil analisis uji F dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
57
Tabel 4.7. Hasil analisis Uji F (Secara Silmultan)
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 5742.634 16322.401 22065.035
df 5 43 48
Mean Square 1148.527 379.591
F 3.026
Sig. .020a
a. Predictors: (Constant), x5, x4, x2, x3, x1
Hasil perhitungan dengan menggunakan progam SPSS ver 15.0 for windows dapat diketahui bahwa F hitung
3,025 dengan nilai
tingkat signifikansi sebesar 0,020, karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan menerima Ha. Jadi dapat dikatakan bahwa
secara bersama-sama ada pengaruh positif dan signifikan
antara profitabilitas (X1), Cash Position (X2), Financial Leverage (X3), Growth Potential (X4) dan Earning Pershare (X5) terhadap deviden payout rasio (Y) pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2003 – 2007. . d. Koefisien Determinasi Analisis koefisien determinasi dilakukan
untuk mengetahui
seberapa besar nilai prosentase kontribusi antara profitabilitas (X1), Cash Position (X2), Financial Leverage (X3), Growth Potential (X4) dan Earning Pershare (X5) terhadap deviden payout rasio (Y) pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2003 – 2007. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai koefisien determinasi sebagai berikut.
58
Tabel 4.8 Uji Koef. Determinasi
Model 1
R .510a
R Square .260
Adjusted R Square .174
Std. Error of the Estimate 19.48309
Change Statistics Sig. F Change .020
a. Predictors: (Constant), x5, x4, x2, x3, x1
Nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,260, hal itu berarti bahwa variasi perubahan Y dipengaruhi oleh perubahan profitabilitas (X1), Cash Position (X2), Financial Leverage (X3), Growth Potential (X4) dan Earning Pershare (X5)sebesar 26,00%.
Jadi besarnya
pengaruh profitabilitas (X1), Cash Position (X2), Financial Leverage (X3), Growth Potential (X4) dan Earning Pershare (X5) terhadap deviden payout rasio (Y) pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2003 – 2007ebesar 26,00%, sedangkan sisanya sebesar 74,00% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini.
4.4
Pembahasan Berdasarkan
hasil analisis regresi
yang dilakukan dalam
penelitian ini, maka dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut : 1) Variabel
profitabilitas mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap deviden payout rasio. Hal ini ditunjukan dengan nilai signifikan lebih kecil dari level of signifikan 5 % yaitu (0,028 < 0,05). Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih
perusahaan
selama
menjalankan
operasinya.
Deviden
merupakan sebagian dari laba bersih yang diperoleh perusahaan,oleh
59
karena itu deviden dibagikan perusahaan apabila memperoleh keuntungan. Profitabilitas yaitu ukuran return on assets (ROA) yang merupakan perbandingan antara earning after tax dengan total asset. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban tetapnya yaitu bunga dan pajak. Oleh karena itu deviden yang diambil dari keuntungan bersih akan mempengaruhi deviden payout rasio. Hasil ini sesuai dengan teori , Perusahaan yang
semakin besar
keuntungannya akan membayar porsi pendapatan yang semakin besar sebagai deviden dan menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik . 2) Variabel Cash position tidak ada pengaruh positif dan signifikan terhadap deviden payout rasio. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikan lebih besar dari level of signifikan 5 % yaitu (0,52 > 0,05). Hasil ini tidak konsisten dengan hasil penelitian prihantoro tahun 2003 yang menyatakan bahwa variabel posisi kas secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap deviden payout rasio. 3) Variabel financial leverage / Rasio utang dan modal (DER), secara parsial memiliki hubungan yang negatif signifikan terhadap deviden payout rasio (DPR). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat DER yang berarti komposisi hutang juga semakin tinggi, maka akan mengakibatkan semakin rendahnya kemampuan perusahaan untuk membayarkan deviden. Setiap kenaikan DER akan menurunkan
60
kemampuan
perusahaan
dalam
membayarkan
deviden
kepada
pemegang saham , sehingga rasio pembayaran deviden akan semakin rendah. Hasil ini juga mendukung teori, kajian dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. 4) Variabel growth potential mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap deviden payout rasio.hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 5 % yaitu (0,048 < 0,05).Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Endang dan Minaya (2003) yang menemukan bahwa, tingkat pertumbuhan terkait secara negatif dan signifikan terhadap deviden payout rasio. Untuk meningkatkan nilai perusahaan disamping membuat kebijakan deviden maka perusahaan dituntut untuk tumbuh. Oleh karena itu potensi pertumbuhan perusahaan menjadi faktor penting dalam kebijakan deviden. 5) Variabel erning per share tidak ada pengaruh positif dan signifikan terhadap deviden payout rasio pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 20003-2007. hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikasi lebih besar dari level of signifikan 5 % (0,173 > 0,05). Semakin besar deviden yang dibagikan oleh perusahaan maka earning per share (EPS) akan semakin kecil atau semakin kecil earning after tax (EAT) maka, akan semakin kecil pula earning pershare (EPS). Meskipun perusahaan mengalami kerugian, perusahaan tetap bisa membagikan deviden maka earning after tax (EAT) bernilai negative,
61
jadi deviden payout rasio dapat bernilai negative jika earning after tax (EAT) lebih kecil dari deviden. Sedangkan secara silmutan dapat diketaui bahwa secara bersama-sama
ada
pengaruh
positif
dan
signifikan
antara
profitabilitas, cash position, financial leverage, growth potential, dan earning pershare terhadap deviden payout rasio pada perusahan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2003-2007. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikan lebih kecil dari level of signifikan 5 % (0,020<0,05). Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa variabel bebas terhadap deviden payout rasio menunjukkan tidak semua variabel mempunyai hubungan yang signifikan . Dari kelima Analisa hubungan variabel bebas terhadap deviden payout rasio menunjukkan tidak semua variabel mempunyai hubungan yang signifikan . variabel bebas secara parsial yang mempunyai pengaruh terhadap deviden payout rasio hanya profabilitas dan growth potential saja. Sedangkan secara simultan kelima variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini berpengaruh secara signifikan terhadap deviden payout rasio.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh antara profitabilitas, cash position, finansial leverage, growth potential, dan earning pershare terhadap deviden payout rasio pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index dengan penelitian 20032007. Sampel penelitian dipilih berdasarkan karakteristik
penyampelan
tertentu dengan populasi 14 perusahaan, dengan nama perusahaan yang tercantum pada lampiran. Data diolah dengan persamaan regresi berganda menggunakan SPSS versi 15.0, dan sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Ada pengaruh yang signifikan antara profitabilitas terhadap deviden payout rasio, hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikasi < level of signifikan, yaitu sebesar 0,028 < 0,05 ( 5 % ) yang berarti H1 diterima. 2) Tidak ada pengaruh yang signifikan antara cash position terhadap deviden payout rasio, hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikasi > level of signifikan, yaitu sebesar 0,052 > 0,05 ( 5 % ) yang berarti H2 ditolak. 3) Tidak ada pengaruh yang signifikan antara financial leverage terhadap deviden payout rasio, hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikasi >
62
63
level of signifikan, yaitu sebesar 0,055 > 0,05 ( 5 % ) yang berarti H3 ditolak. 4) Ada pengaruh yang signifikan antara growth potential terhadap deviden payout rasio, hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikasi < level of signifikan, yaitu sebesar 0,048 < 0,05 ( 5 % ) yang berarti H4 diterima. 5) Tidak ada pengaruh yang signifikan antara earning pershare terhadap deviden payout rasio, hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikasi > level of signifikan, yaitu sebesar 0,175 > 0,05 ( 5 % ) yang berarti H5 ditolak. 6) Berdasarkan hasil pengujian simultan bahwa kelima variabel
yaitu
profitabilitas, cash position, finansial leverage, growth potential, dan earning pershare mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap deviden payout rasio. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikasi < level of signifikan, yaitu sebesar 0,020 < 0,05 ( 5 % ) H6 diterima.
5.2 Keterbatasan Dalam suatu penelitian baik secara kuantitatif maupun kualitatif selalu melekat beberapa keterbatasan. Keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut : 1. Penelitian ini hanya menganalisis pengaruh profitabilitas, cash position, finansial leverage, growth potential, dan earning pershare terhadap deviden payout rasio, sedangkan variabel
lain yang berperan dalam
mempengaruhi kebijakan deviden masih cukup banyak misalnya variabel
64
resiko, inflasi dan sebagainya. 2. Sampel perusahaan terbatas pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index saja.
5.3 Saran 1.
Bagi investor khususnya investor syariah yang memilih berinvestasi pada saham komponen Jakarta Islamic Index hendaknya dalam mengambil keputusan investasi mempertimbangkan rasio-rasio keuangan lain maupun faktor-faktor lain diluar penelitian ini.
2.
Bagi semua pihak dan akademis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian-penelitian lainnya.
3.
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan sampel penelitian yang digunakan lebih luas, dan variabel yang digunakan harus lebih dikembangkan. Pengembangan ini perlu dilakukan mengingat banyak variabel lain yang berperan dalam mempengaruhi kebijakan deviden.
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Media Soft Indonesia, 1997. A. Sari, Synthia, Analisis Hubungan Struktur Modal Berdasarkan Statistic Trade Off Theory Dan Pecking Order Theory Pada Perusahaan Publik Di BEJ Periode Tahun 2002-2004, Business & Management Journal Bunda Mulia, Vol: 2, No. 1 September 2006. Ediningsih, Sri Isworo, Rasio Keuangan Dan Predikasi Pertumbuhan Laba: Study Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ, Wahana Vol. 7 No. 1 September 2002. Gujararti, Damodar N., Ekonomika Dasar, Edisi Terjemah, Jakarta: Erlangga, 1999. Ghozali, Imam, Apliksi Analis Multi Vaiate Dengan Program SPSS, Semarang: BPFE UNDIP, 2001. Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim, Analis Laporan Keuangan, Edisi Ketiga, Yogjakarta: UPP STIM YKPN, 2007. Husnan, Suad, Manajemen Keuangan (Teori Dan Penerapan,) Edisi 4, Yogyakarta: BPFE, 1998. Mahfuedz, Pengaruh Krismon Pada Efisiensi Perusahaan Yang Go Public Di BEJ, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Indonesia Vol. 15 No. 3 Oktober 2001. Munawir, S., Analis Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty, 1999. Prastowo, Dwi, Analisis Laporan Keuangan, edisi pertama, Yogyakarta: AMP YKPN, 1995. Riyanto, Bambang, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, edisi 4, Yogyakarta: BFE UGM, 1995. Samsudin, Lukman, Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi, Edisi Pertama, Yogyakarta: 1995. Sudarsono, Heri, Bank Dan Lembaga Keuangan Syari’ah. Edisi Kedua, Yogyakarta: EKONISIA FE-UII, 1995. Sugiono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Al Faeta, 1999.
Sumitro, Warkum, Asas-Asas Perbankan Islam Dan Lembaga-Lembaga Terkait (Bamui, Takaful Dan Pasar Modal Syari’ah) Di Indonesia, Edisi revisi, cet 4, Jakarta: PT Raja G rafindo Persada, 2004. Supranto, J., Statstik Teori Dan Aplikasi, Edisi Ke Enam, Jakarta: Erlangga, 2001. Syahatah, Husein dan Fayyat, Athiyah, Bursa Efek (Tuntunan Islam Dalam Transaksi Di Pasar Modal), Edisi Pertama, Surabaya: Pustaka Progresif, 2004.
BIODATA MAHASISWI
Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama Lengkap
: Lutfiyati Latifah
Tempat Tanggal Lahir
: Kendal, 29 Mei 1986
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Alamat
: Ds. Gondang RT 05 RW 05 Cepiring Kendal
Nama Orang Tua Ayah
: Sofiyan
Ibu
: Musrifah
Alamat
: Ds. Gondang RT 05 RW 05 Cepiring Kendal
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, November 2009 Penulis
Lutfiyati Latifah NIM. 052411153
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap
: Lutfiyati Latifah
Tempat Tanggal Lahir
: Kendal, 29 Mei 1986
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Alamat
: Ds. Gondang RT 05 RW 05 Cepiring Kendal
Jenjang Pendidikan 1. TK Mardisiwi
Lulus Tahun 1993
2. SDN Gondang 02
Lulus Tahun 1999
3. MTS NU Karangsuno
Lulus Tahun 2002
4. SMA Pondok Modern Selamat Kendal
Lulus Tahun 2005
5. Fakultas Syari'ah IAIN Walisongo Semarang
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, November 2009 Penulis
Lutfiyati Latifah NIM. 052411153
Lampiran 1 Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index Periode Januari 2005 – Juni 2005 No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ADHI Adhi Karya Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 5 BRPT Barito Pacific Tbk 6 BUMI Bumi Resources Tbk 7 CTRS Ciputra Surya Tbk 8 ENRG Energi Mega Persada Tbk 9 GJTL Gajah Tunggal Tbk 10 INCO International Tbk 11 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 12 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 13 INTP Indocement Tunggal Tbk 14 ISAT Indosat Tbk 15 KIJA Kawasan Industri Tbk 16 KLBF Kalbe Farma Tbk 17 LMAS Limas Stokhomindo Tbk 18 LSIP PP London Sumatera Tbk 19 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 20 MLPL Multipolar Tbk 21 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 22 PTBA Tambang Batubara Tbk 23 SMCB Semen Cibinong Tbk 24 SMGR Semen Gresik Tbk 25 TINS Timah Tbk 26 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Tbk 27 TLKM Telekomunikasi Tbk 28 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index Periode Juli 2005 – Agustus 2005 No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ADHI Adhi Karya Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 ASII Astra International Tbk 5 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 6 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 7 BRPT Barito Pacific Tbk 8 BUMI Bumi Resources Tbk 9 CMNP Citra Marga Tbk 10 CTRS Ciputra Surya Tbk 11 ENRG Energi Mega Persada Tbk 12 GJTL Gajah Tunggal Tbk 13 INCO International Tbk 14 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 15 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 16 INTP Indocement Tunggal Tbk 17 ISAT Indosat Tbk 18 KIJA Kawasan Industri Tbk 19 KLBF Kalbe Farma Tbk 20 LSIP PP London Sumatera Tbk 21 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 22 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 23 PTBA Tambang Batubara Tbk 24 SMCB Semen Cibinong Tbk 25 SMRA Summarecon Agung Tbk 26 TINS Timah Tbk 27 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Tbk 28 TLKM Telekomunikasi Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index Periode Januari 2006 – Juni 2006 No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ADHI Adhi Karya Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 ASII Astra International Tbk 5 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 6 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 7 BUMI Bumi Resources Tbk 8 CMNP Citra Marga Tbk 9 DOID Delta Dunia Tbk 10 ENRG Energi Mega Persada Tbk 11 GJTL Gajah Tunggal Tbk 12 INCO International Tbk 13 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 14 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 15 INTP Indocement Tunggal Tbk 16 ISAT Indosat Tbk 17 KIJA Kawasan Industri Tbk 18 KLBF Kalbe Farma Tbk 19 LSIP PP London Sumatera Tbk 20 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 21 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 22 PLAS Palm Asia Corpora Tbk 23 PTBA Tambang Batubara Tbk 24 SMCB Semen Cibinong Tbk 25 SMRA Summarecon Agung Tbk 26 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Tbk 27 TLKM Telekomunikasi Tbk 28 UNSP Bakrie Sumatra Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index Periode Juli 2006 – Agustus 2006 No Kode Nama Perusahaan 1 ADHI Adhi Karya Tbk 2 ANTM Aneka Tambang Tbk 3 ASII Astra International Tbk 4 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 5 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 6 BTEL Bakrie Telecom Tbk 7 BUMI Bumi Resources Tbk 8 CTRA Ciputra Development Tbk 9 CTRS Ciputra Surya Tbk 10 ENRG Energi Mega Persada Tbk 11 GJTL Gajah Tunggal Tbk 12 INCO International Tbk 13 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 14 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 15 INTP Indocement Tunggal Tbk 16 ISAT Indosat Tbk 17 KIJA Kawasan Industri Tbk 18 KLBF Kalbe Farma Tbk 19 LPKR Lippo Karawaci Tbk 20 LSIP PP London Sumatera Tbk 21 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 22 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 23 PLAS Palm Asia Corpora Tbk 24 PTBA Tambang Batubara Tbk 25 SMCB Semen Cibinong Tbk 26 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Tbk 27 TLKM Telekomunikasi Tbk 28 UNSP Bakrie Sumatra Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index Periode Januari 2007 – Juni 2007 No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ADHI Adhi Karya Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 ASII Astra International Tbk 5 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 6 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 7 BTEL Bakrie Telecom Tbk 8 BUMI Bumi Resources Tbk 9 CMNP Citra Marga Tbk 10 CTRA Ciputra Development Tbk 11 CTRS Ciputra Surya Tbk 12 GJTL Gajah Tunggal Tbk 13 INCO International Tbk 14 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 15 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 16 INTP Indocement Tunggal Tbk 17 ISAT Indosat Tbk 18 KLBF Kalbe Farma Tbk 19 LPKR Lippo Karawaci Tbk 20 LSIP PP London Sumatera Tbk 21 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 22 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 23 PTBA Tambang Batubara Tbk 24 SMCB Semen Cibinong Tbk 25 SULI Sumalindo Lestari Tbk 26 TLKM Telekomunikasi Tbk 27 TOTL Total Bangun Tbk 28 UNSP Bakrie Sumatra Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index Periode Juli 2007 – Agustus 2007 No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ANTM Aneka Tambang Tbk 3 APEX Apexindo Pratama Tbk 4 ASII Astra International Tbk 5 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 6 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 7 BTEL Bakrie Telecom Tbk 8 BUMI Bumi Resources Tbk 9 CPRO Central Tbk 10 CTRA Ciputra Development Tbk 11 FREN Mobile-8 Telecom Tbk 12 INCO International Tbk 13 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 14 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 15 INTP Indocement Tunggal Tbk 16 ISAT Indosat Tbk 17 KLBF Kalbe Farma Tbk 18 LPKR Lippo Karawaci Tbk 19 LSIP PP London Sumatera Tbk 20 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 21 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 22 PTBA Tambang Batubara Tbk 23 SMAR SMART Tbk 24 SMCB Semen Cibinong Tbk 25 SMGR Semen Gresik Tbk 26 TINS Timah Tbk 27 TLKM Telekomunikasi Tbk 28 TRUB Truba Alam Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index Periode Januari 2008 – Juni 2008 No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ANTM Aneka Tambang Tbk 3 APEX Apexindo Pratama Tbk 4 BMTR Global Mediacom Tbk 5 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 6 BTEL Bakrie TelecomTbk 7 BUMI Bumi Resources Tbk 8 CMNP Citra Marga Tbk 9 CTRA Ciputra Development Tbk 10 ELTY Bakrieland Tbk 11 FREN Mobile -8 Telecom Tbk 12 HITS Humpus Intermoda Tbk 13 INCO International Tbk 14 INTP Indocement Tunggal Pakarsa Tbk 15 JPRT Jaya Real Propery Tbk 16 KIJA Kawasan Industri Tbk 17 KLBF Kalbe Farma Tbk 18 MPPA Matahari Putera Tbk 19 PLIN Plaza Indonesia Tbk 20 PTBA Tambang Batubara Tbk 21 RALS Ramayana Lestari 22 SMAR Smart Tbk 23 SMGR Semen Gresik Tbk 24 SMRA Summarecon Agung Tbk 25 TINS Timah Tbk 26 TLKM Telekomunikasi Tbk 27 TRUB Truba Alam Tbk 28 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index Periode Juli 2008 – Agustus 2008 No
Kode
Nama Perusahaan
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ACES Ace Hardware Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 APEX Apexindo Pratama 5 ASII Astra Internasional 6 BISI Bisi Internsional 7 BMTR Global Mediacom Tbk 8 Brpt Barito pacific Tbk 9 BUMI Bumi Recources tbk 10 CTRP Ciputra Property 11 ELSA Elnusa tbk 12 IIKP Inti Agri Recources 13 INCO International 14 INDY Indika energy tbk 15 INTP Inducement Tunggal Perkasa 16 ITMG Indo Tambang Raya 17 KLBF Kalbe Farma tbk 18 LSIP PP London Sumatera 19 MIRA Mitra Rajasa tbk 20 MNCN Media Nusantara 21 MPPA Matahari Putera 22 PTBA Tambang Batu Bara 23 SGRO Sampoerna Agro tbk 24 SMGR Semen Gresik 25 TBLA Tunas Baru Lampung 26 TINS Timah tbk 27 TLKM Telekomunikasi 28 UNSP Bakrie Sumatera 29 UNVR Unilever Indonesia 30 WIKA Wijaya Karya Sumber : JSX Value Line
Lampiran 2 NO PERUSAHAAN
PUBLIKASI 2006 2007 26-03-07 10-03-08 28-03-07 29-02-08
2008 25-03-09 02-03-09
1 2
ANTM ASII
2005 24-03-06 24-03-06
3 4 5
BUMI AALI INTP
04-04-06 21-03-06 28-03-06
05-04-07 27-02-07 22-03-07
01-04-08 28-02-08 18-03-08
20-04-09 16-03-09 23-03-09
6
LSIP
31-03-06
30-03-07
13-03-08
16-03-09
7 8 9 10
PGAS PTBA UNTR UNVR
28-03-06 29-03-06 24-03-06 29-03-06
30-03-07 30-03-07 01-03-07 29-03-07
28-03-08 10-03-08 28-02-08 26-03-08
30-04-09 16-03-09 27-02-09 13-04-09
(Sumber: Diolah dari Data Jakarta Islamic Index, Pojok Bursa Efek Indonesia UNDIP)
Lampiran 3 Laporan Arus Kas dari aktivitas Operasi (AKOp), Arus Kas dari aktivitas Investasi (AKIn), dan Arus Kas dari aktivitas Pendanaan (AKPn) No
Kode
Tahun
AKOp
AKIn
1 2 3 4 5 6
ANTM
2005 2006 2007 2008 2005 2006
790652690000,00 1711300253000,00 4835907373000,00 1137316193000,00 2482997000000,00 8945292000000,00
-1616796493000,00 -190652524000,00 -262350439000,00 -359230649000,00 -2744693000000,00 -2460100000000,00
-470956498000,00 -962567950000,00 -1113989181000,00 2361531312000,00 -1181334000000,00 -5589088000000,00
2007 2008
11244269000000,00 10585000000000,00
-3030042000000,00 -7195000000000,00
-6817284000000,00 -1238000000000,00
2005 2006
1611457000000,00 896671597360,00
-678410000000,00 -5257623980840,00
-1279181000000,00 4307562814060,00
2007 2008
1789228963774,00 9591944580000,00
6345759044363,00 -1688459574000,00
-7264159034961,00 757516842000,00
2005 2006 2007 2008 2005 2006
799515000000,00 1029222000000,00 2596413000000,00 20874290000000,00 1360803881943,00 1212866434084,00
-589759000000,00 -639325000000,00 -822966000000,00 -741123000000,00 -130442638826,00 -279544335153,00
-874735000000,00 -495875000000,00 -958151000000,00 -1576961000000,00 -44494499743,00 -770041786344,00
2007 2008
1403488344089,00 1619202132220,00
63878307435,00 -232837442184,00
-1226030451280,00 -893021913491,00
2005 2006 2007 2008 2005 2006
295596000000,00 276633000000,00 690408000000,00 1123958000000,00 1605088333101,00 2341911321863,00
-154894000000,00 -124802000000,00 -310806000000,00 -608267000000,00 -763163287127,00 -4763378909446,00
-203547000000,00 -47069000000,00 -78297000000,00 -39707000000,00 -296309723283,00 -596014882582,00
2007 2008
2926542619715,00 3778938944245,00
2525454997813,00 -1231966356497,00
123029022057,00 -525056707501,00
2005 2006
341062000000,00 337497000000,00
-16364000000,00 -31407000000,00
-91280000000,00 -242870000000,00
2007 2008
1367801000000,00 1367801000000,00
-182106000000,00 -429212000000,00
-256549000000,00 -380104000000,00
2005 2006
1048518000000,00 1623777000000,00
-1595945000000,00 542252000000,00
329038000000,00 -702501000000,00
2007 2008
2657778000000,00 4253895000000,00
1026525000000,00 -4951114000000,00
-1453973000000,00 2852523000000,00
2005
1665735000000,00 2174808000000,00 2250013000000,00 2785785000000,00
-212869000000,00 -338127000000,00 -1191516000000,00 -509114000000,00
-1529850000000,00 -1522856000000,00 -1637785000000,00 -1994516000000,00
ASII
7 8 9 10
BUMI
11 12 13 14 15 16 17 18
ALII
INTP
19 20 21 22 23 24 25 26
LSIP
PGAS
27 28 29 30
PTBA
31 32 33 34
UNTR
35 36 37 38 39 40
UNVR
2006 2007 2008
Sumber: Laporan keuangan diolah
AKPn
Lampiran 4 Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan 5 Hari Sebelum Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2006 No
KODE ANTM
-5
-4
-3
2
-1
Rata-rata
5.990.500 30.684.000
3.783.500 26.780.000
3.657.000 12.455.000
10.530.500 6.690.000
5.006.000 4.641.000
5.793.500 16.250.000
146.874.000
75.623.000
165.136.500
85.965.500
59.722.500
106.664.300
1 2
ASII
3
BUMI
4 5
ALII INTP
896.000 5.331.000
856.000 1.938.500
146.000 2.643.000
431.500 1.191.000
226.000 840.500
511.100 2.388.800
6 7
LSIP PGAS
1.600.000 19.581.000
1.201.500 8.277.500
581.500 6.440.000
1.846.500 5.160.000
2.047.000 698.500
1.455.300 8.031.400
8
PTBA
17.131.000
9.914.000
16.823.000
2.200.500
16.061.500
12.426.000
9
UNTR
15.468.500
8.761.500
6.025.500
4.579.000
2.434.000
7.453.700
10
UNVR
896.000
856.000
146.000
431.500
226.000
511.100
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan 5 Hari Sebelum publikasi Laporan Keuangan Tahun 2007 No 1 2
KODE ANTM ASII
-5
-4
-3
-2
-1
Rata-rata
29.754.500 10.233.000
23.678.500 8.881.500
8.915.500 14.274.000
13.734.500 5.353.500
12.958.000 9.695.000
17.808.200 9.687.400
3
BUMI
180.688.500
233.896.500
167.044.000
88.660.500
66.736.500
147.405.200
4 5
ALII INTP
46.075.500 5.314.000
110.564.000 1.652.000
30.835.500 140.000
25.913.500 408.000
46.259.500 1.814.500
51.929.600 1.865.700
6 7
LSIP PGAS
1.663.000 13.103.000
1.407.500 3.224.000
991.500 6.413.500
1.528.500 4.712.000
4.371.500 19.244.000
1.992.400 9.339.300
8
PTBA
4.468.000
5.721.500
28.971.500
60.229.000
39.723.500
27.822.700
9
UNTR
1.631.000
7.229.000
2.911.000
3.669.500
1.411.500
3.370.400
10
UNVR
480.500
671.000
776.500
724.500
201.000
570.700
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan 5 hari sebelum publikasi Laporan Keuangan Tahun 2008 No
-5
-4
-3
-2
ASII
154.889.000 7.032.000
59.198.000 3.975.000
80.181.500 4.114.000
40.772.500 2.167.000
43.308.500 3.139.500
75.669.900 4.085.500
3
BUMI
137.541.500
92.127.500
63.447.000
193.859.500
132.554.500
123.906.000
4 5
ALII INTP
8.849.500 1.981.000
8.024.000 2.213.500
2.668.000 2.035.500
7.833.000 2.491.000
13.623.500 3.436.500
8.199.600 2.431.500
6 7
LSIP PGAS
4.993.500 8.944.000
3.695.000 12.456.000
5.488.500 7.928.500
6.271.000 10.727.500
3.522.500 16.978.500
4.794.100 11.406.900
8
PTBA
23.054.000
19.118.500
15.607.500
11.393.500
15.173.000
16.869.300
9
UNTR
9.721.000
3.379.000
6.164.000
6.959.500
3.444.500
5.933.600
10
UNVR
1.045.000
1.980.500
1.738.000
1.699.500
1.654.000
1.623.400
1 2
KODE ANTM
-1
rata-rata
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan Sebelum Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2009 No
KODE ANTM
-5
-4
-3
-2
-1
Rata-rata
8.319.500 2.369.500
17.447.500 1.804.000
52.883.500 6.435.000
53.883.500 3.946.500
70.943.000 5.519.000
40.695.400 4.014.800
454.063.000
545.332.000
523.601.000
605.462.500
795.314.000
584.754.500
1 2
ASII
3
BUMI
4 5
ALII INTP
3.103.500 188.500
1.468.500 3.149.000
2.513.000 249.500
2.123.000 419.500
2.401.500 1.466.000
2.321.900 1.094.500
6 7
LSIP PGAS
876.500 29.095.500
5.021.500 22.070.000
5.372.000 14.818.500
2.552.500 18.171.500
2.323.500 18.984.000
3.229.200 20.627.900
8
PTBA
6.766.000
3.196.500
2.927.500
4.776.000
9.516.500
5.436.500
9
UNTR
4.706.000
3.990.500
5.521.500
4.268.000
3.807.000
4.458.600
10
UNVR
8.235.000
2.152.000
3.054.000
936.500
2.256.500
3.326.800
Sumber : Data saham harian pojok bursa UNDIP
Lampiran 5 Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan Setelah Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2009 No 1 2
KODE ANTM ASII
1
2
3
4
5
Rata-rata
1.977.500 1.115.500
2.190.500 14.191.500
724.000 2.967.000
6.088.500 4.324.000
13.808.000 4.850.000
4.957.700 5.489.600
3
BUMI
67.094.500
40.184.500
122.297.000
93.882.000
44.649.000
73.621.400
4 5
ALII INTP
4.777.000 10.979.000
2.017.000 3.833.000
2.720.000 3.192.000
1.033.000 5.413.500
1.507.500 7.177.500
2.410.900 6.119.000
6 7
LSIP PGAS
3.477.500 9.389.500
372.500 8.780.500
6.164.500 5.692.000
8.208.000 4.508.000
15.606.000 9.577.000
6.765.700 7.589.400
8
PTBA
14.522.000
3.999.500
5.560.000
38.288.000
18.118.500
16.097.600
9
UNTR
2.140.000
16.367.500
10.456.500
11.552.000
7.834.500
9.670.100
10
UNVR
4.777.000
2.017.000
2.720.000
1.033.000
1.507.500
2.410.900
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan Setelah Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2009 No
KODE ANTM
1
2
3
4
5
Rata-rata
1 2
ASII
24.566.500 13.203.500
16.950.000 12.369.500
22.317.000 10.222.000
16.978.000 16.152.000
12.972.000 23.097.500
18.756.700 15.008.900
3
BUMI
21.864.000
18.321.500
63.889.000
164.827.500
65.846.000
66.949.600
4 5
ALII INTP
91.892.500 4.609.000
39.597.000 2.791.000
20.517.000 1.546.500
19.028.000 5.809.500
64.020.000 9.195.000
47.010.900 4.790.200
6 7
LSIP PGAS
6.032.000 6.876.500
3.520.000 30.456.000
6.570.500 77.317.000
687.500 25.831.500
808.500 17.638.000
3.523.700 31.623.800
8
PTBA
25.445.000
29.379.000
135.905.500
26.860.500
10.723.000
45.662.600
9
UNTR
4.411.500
3.320.000
10.137.500
13.106.000
8.656.000
7.926.200
10
UNVR
435.000
1.612.500
2.902.000
3.935.000
503.500
1.877.600
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan Setelah Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2009 No
KODE ANTM
1
2
3
4
5
Rata-rata
58.460.000 6.425.500
66.338.500 5.156.000
52.198.500 3.843.500
62.951.000 10.208.000
71.431.200 6.073.900
1 2
ASII
117.208.000 4.736.500
3
BUMI
282.577.000
451.129.500
271.978.000
251.990.500
202.486.000
292.032.200
4 5
ALII INTP
13.158.500 2.478.500
10.541.500 779.500
14.949.500 2.866.500
22.264.500 1.447.000
12.260.500 757.000
14.634.900 1.665.700
6 7
LSIP PGAS
4.044.500 7.160.500
10.253.000 10.149.500
12.149.000 24.308.000
14.812.000 11.086.500
10.508.500 7.136.000
10.353.400 11.968.100
8
PTBA
29.567.500
19.212.000
18.143.000
11.938.500
11.554.000
18.083.000
9
UNTR
2.547.000
2.599.500
7.699.500
3.730.500
3.874.500
4.090.200
10
UNVR
1.607.500
233.500
2.163.500
3.141.000
1.083.500
1.645.800
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan Setelah Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2009 No
KODE ANTM
1 2
ASII
3
BUMI
4 5
ALII INTP
6 7
1
2
3
4
5
Rata-rata
20.102.000 3.156.500
18.248.000 2.885.000
16.251.000 4.242.000
23.602.500 2.711.000
67.469.500 2.747.000
29.134.600 3.148.300
1.372.333.000
1.137.705.000
689.076.000
594.909.000
332.479.000
825.300.400
1.136.500 4.723.500
1.758.000 1.806.000
1.580.500 1.570.500
2.094.000 1.384.000
1.168.000 2.999.000
1.547.400 2.496.600
LSIP PGAS
2.845.500 53.688.000
5.533.000 81.510.000
4.742.500 95.540.000
5.514.000 127.435.000
4.344.000 111.601.000
4.595.800 93.954.800
8
PTBA
10.027.500
11.887.500
19.755.000
17.293.000
24.392.000
16.671.000
9
UNTR
6.206.500
8.158.500
5.465.000
6.419.500
2.690.500
5.788.000
10
UNVR
2.462.000
3.411.500
6.587.500
4.225.000
2.219.500
3.781.100
Sumber : Data saham harian pojok bursa UNDIP
Lampiran 6 Volume Perdagangan Saham Y
No
Tahun
Kode
1
2006
ANTM
5.793.500
4.957.700
-835.800
2
2007
17.808.200
18.756.700
948.500
3
2008
75.669.900
71.431.200
-4.238.700
4
2009
40.695.400
29.134.600
-11.560.800
5
2006
16.250.000
5.489.600
-10.760.400
6
2007
9.687.400
15.008.900
5.321.500
7
2008
4.085.500
6.073.900
1.988.400
8
2009
4.014.800
3.148.300
-866.500
9
2006
106.664.300
73.621.400
-33.042.900
10
2007
147.405.200
66.949.600
-80.455.600
11
2008
123.906.000
292.032.200
168.126.200
12
2009
584.754.500
825.300.400
240.545.900
13
2006
511.100
2.410.900
1.899.800
14
2007
51.929.600
47.010.900
-4.918.700
15
2008
8.199.600
292.032.200
6.435.300
16
2009
2.321.900
825.300.400
-774.500
17
2006
2.388.800
6.119.000
3.730.200
18
2007
1.865.700
4.790.200
2924.500
19
2008
2.431.500
1.665.700
6.435.300
20
2009
1.094.500
2.496.600
-774.500
21
2006
1.455.300
6.765.700
5.310.400
22
2007
1.992.400
3.523.700
1.531.300
23
2008
4.794.100
10.353.400
5.559.300
24
2009
3.229.200
4.595.800
1.366.600
25
2006
8.031.400
7.589.400
-442.000
26
2007
9.339.300
31.623.800
22.284.500
27
2008
11.406.900
11.968.100
561.200
28
2009
20.627.900
93.954.800
73.326.900
29
2006
12.426.000
16.097.600
3.671.600
30
2007
27.822.700
45.662.600
17.839.900
31
2008
16.869.300
18.083.000
1.213.700
32
2009
5.436.500
16.671.000
11.234.500
33
2006
7.453.700
9.670.100
2.216.400
34
2007
3.370.400
7.926.200
4.555.800
ASII
BUMI
INKP
INTP
LSIP
PGAS
PTBA
UNTR
X
-
X
+
35
2008
36
2009
37
2006
38
2007
39
2008
40
2009
UNVR
5.933.600
4.090.200
-1.843.400
4.458.600
5.788.000
1.329.400
511.100
2.410.900
1.899.800
570.700
1.877.600
1.306.900
1.623.400
1.645.800
22.400
3.326.800
3.781.100
454.300
Sumber: Hasil Olahan Laporan Publikasi Saham Perusahaan yang terdaftar di JII
Lampiran 7
Regression
Descriptive Statistics Mean Volume Perdagangan Saham
Std. Deviation
N
1.1046E7
4.95252E7
40
AKOp
3.0358E12
3.99023E12
40
AKIn
-8.9576E11
2.15303E12
40
AKPn
-8.4057E11
2.05330E12
40
Correlations Volume Perdagangan Saham Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Volume Perdagangan Saham
AKOp
AKIn
AKPn
1.000
.200
.314
-.278
AKOp
.200
1.000
-.297
-.320
AKIn
.314
-.297
1.000
-.334
AKPn
-.278
-.320
-.334
1.000
.
.108
.024
.041
AKOp
.108
.
.031
.022
AKIn
.024
.031
.
.018
AKPn
.041
.022
.018
.
Volume Perdagangan Saham
40
40
40
40
AKOp
40
40
40
40
AKIn
40
40
40
40
AKPn
40
40
40
40
Volume Perdagangan Saham
Variables Entered/Removed
b
Variables Model
Variables Entered
1
AKPn, AKOp,
Removed
Method . Enter
a
AKIn
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
b
Model Summary
Change Statistics R Model 1
R
Square a
.441
.195
Adjusted R Std. Error of the Square .127
R Square
Estimate
Change
4.62620E7
F Change df1
.195
2.899
3
df2 36
Sig. F
Durbin-
Change
Watson
.048
1.669
a. Predictors: (Constant), AKPn, AKOp, AKIn b. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
1.861E16
3
6.204E15
Residual
7.705E16
36
2.140E15
Total
9.566E16
39
a. Predictors: (Constant), AKPn, AKOp, AKIn b. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
F
Sig. 2.899
a
.048
Coefficients Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
1 (Constant)
Std. Error
a
Collinearity Correlations t
Beta
Sig.
Zero-order
Partial
Statistics Part
Tolerance
VIF
6.674E6
9.622E6
.694
.492
AKOp
3.670E-6
.000
.296 1.670
.104
.200
.268
.250
.714 1.401
AKIn
8.810E-6
.000
.383 2.152
.038
.314
.338
.322
.707 1.415
AKPn
-1.336E-6
.000
-.055 -.309
.759
-.278
-.051 -.046
.696 1.438
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
a
Collinearity Diagnostics
Variance Proportions
Dimensi Model
on
1
1
2.163
1.000
.09
.08
.04
.04
2
1.136
1.380
.00
.00
.27
.26
3
.424
2.258
.91
.18
.12
.11
4
.277
2.796
.00
.74
.57
.59
Eigenvalue
Condition Index
(Constant)
AKOp
AKIn
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
a
Casewise Diagnostics Volume Case Number
Perdagangan Std. Residual
Saham
Predicted Value
Residual
1
.069
-835800.00
-4.0395E6
3.20367E6
2
-.251
948500.00
1.2560E7
-1.16118E7
3
-.602
-4238700.00
2.3598E7
-2.78365E7
4
-.348
-11560800.00
4.5269E6
-1.60877E7
5
-.085
-10760400.00
-6.8163E6
-3.94408E6
AKPn
6
-.432
5321500.00
2.5296E7
-1.99749E7
7
-.613
1988400.00
3.0353E7
-2.83649E7
8
.332
-866500.00
-1.6215E7
1.53482E7
9
-.894
-33042900.00
8.3199E6
-4.13628E7
10
-.829
-80455600.00
-4.2111E7
-3.83443E7
11
1.930
1.68E8
7.8852E7
8.92738E7
12
4.638
2.41E8
2.5987E7
2.14559E8
13
-.080
1899800.00
5.5808E6
-3.68096E6
14
-.225
-4918700.00
5.4808E6
-1.03995E7
15
-.082
6435300.00
1.0232E7
-3.79669E6
16
-1.721
-774500.00
7.8857E7
-7.96310E7
17
-.148
3730200.00
1.0578E7
-6.84753E6
18
-.146
2924500.00
9.6908E6
-6.76627E6
19
-.320
-765800.00
1.4025E7
-1.47910E7
20
-.224
1402100.00
1.1758E7
-1.03557E7
21
-.029
5310400.00
6.6657E6
-1.35532E6
22
-.111
1531300.00
6.6521E6
-5.12084E6
23
-.022
5559300.00
6.5737E6
-1.01437E6
24
-.089
1366600.00
5.4925E6
-4.12593E6
25
-.144
-442000.00
6.2365E6
-6.67846E6
26
1.042
22284500.00
-2.5901E7
4.81853E7
27
-.842
561200.00
3.9498E7
-3.89370E7
28
1.360
73326900.00
1.0390E7
6.29373E7
29
-.091
3671600.00
7.9030E6
-4.23140E6
30
.214
17839900.00
7.9600E6
9.87995E6
31
-.199
1213700.00
1.0432E7
-9.21791E6
32
.061
11234500.00
8.4197E6
2.81477E6
33
.134
2216400.00
-3.9785E6
6.19486E6
34
-.298
4555800.00
1.8348E7
-1.37927E7
35
-.632
-1834400.00
2.7414E7
-2.92481E7
36
.572
1329400.00
-2.5146E7
2.64756E7
37
-.239
1899800.00
1.2955E7
-1.10556E7
38
-.268
1306900.00
1.3711E7
-1.24039E7
39
-.143
22400.00
6.6220E6
-6.59963E6
40
-.244
3781100.00
1.5077E7
-1.12957E7
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
Residuals Statistics Minimum Predicted Value
Maximum
a
Mean
Std. Deviation
N
-4.2111E7
7.8857E7
1.1046E7
2.18449E7
40
-2.433
3.104
.000
1.000
40
7.405E6
3.879E7
1.265E7
7434542.594
40
-3.4124E7
2.6747E8
1.3735E7
4.45161E7
40
-7.96310E7
2.14559E8
.00000
4.44471E7
40
Std. Residual
-1.721
4.638
.000
.961
40
Stud. Residual
-3.159
5.069
-.017
1.144
40
2.56313E8 -2.68953E6
6.86767E7
40
Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual
Deleted Residual
-2.68243E8
Stud. Deleted Residual
-3.664
9.343
.086
1.733
40
Mahal. Distance
.024
26.447
2.925
5.385
40
Cook's Distance
.000
5.910
.219
.963
40
Centered Leverage Value
.001
.678
.075
.138
40
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
b
Casewise Diagnostics Volume Perdagangan
Case Number
Saham
Std. Residual
Predicted Value
Residual
Status
1
-.631
-835800.00
3.1363E6
-3.97213E6
2
-.203
948500.00
2.2267E6
-1.27824E6
3
-.846
-4238700.00
1.0866E6
-5.32533E6
4
-1.863
-11560800.00
167443.1343
-1.17282E7
5
-2.289
-10760400.00
3.6475E6
-1.44079E7
6
.213
5321500.00
3.9794E6
1.34214E6
7
-.362
1988400.00
4.2677E6
-2.27930E6
8
-.629
-866500.00
3.0903E6
-3.95679E6
9
.
.
.
. Ma
10
.
.
.
.M
a
11
.
.
.
.M
a
12
.
.
.
.M
a
13
-.141
1899800.00
2.7881E6
-8.88311E5
14
-1.171
-4918700.00
2.4500E6
-7.36869E6
15
.665
6435300.00
2.2487E6
4.18656E6
16
.659
-774500.00
-4.9239E6
4.14940E6
17
.327
3730200.00
1.6713E6
2.05886E6
18
.091
2924500.00
2.3491E6
5.75374E5
19
-.501
-765800.00
2.3869E6
-3.15266E6
20
-.133
1402100.00
2.2408E6
-8.38669E5
21
.487
5310400.00
2.2425E6
3.06790E6
22
-.093
1531300.00
2.1187E6
-5.87367E5
23
.552
5559300.00
2.0851E6
3.47419E6
24
-.110
1366600.00
2.0620E6
-6.95375E5
25
-.411
-442000.00
2.1441E6
-2.58607E6
26
2.820
22284500.00
4.5336E6
1.77509E7
27
.207
561200.00
-743408.3375
1.30461E6
28
.
.
.
29
.257
3671600.00
2.0567E6
1.61485E6
30
2.488
17839900.00
2.1771E6
1.56628E7
31
-.102
1213700.00
1.8536E6
-6.39942E5
32
1.452
11234500.00
2.0960E6
9.13851E6
33
-.035
2216400.00
2.4387E6
-2.22295E5
34
.466
4555800.00
1.6211E6
2.93473E6
35
-.520
-1834400.00
1.4358E6
-3.27015E6
36
-.006
1329400.00
1.3668E6
-3.74373E4
37
-.122
1899800.00
2.6692E6
-7.69391E5
38
-.194
1306900.00
2.5309E6
-1.22403E6
39
-.491
22400.00
3.1115E6
-3.08909E6
40
.168
3781100.00
2.7246E6
1.05652E6
a. Missing Case b. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
.M
a
Charts
UJI ASUMSI KLASIK 1. Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
35
Normal Parameters
a
Mean
.0000000
Std. Deviation Most Extreme Differences
6.01067840E6
Absolute
.157
Positive
.157
Negative
-.140
Kolmogorov-Smirnov Z
.931
Asymp. Sig. (2-tailed)
.352
a. Test distribution is Normal.
2. Uji Multikolinieritas
Coefficients
Model 1 (Constant)
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
a
Collinearity Correlations t
Sig.
Zero-order
Partial
Statistics Part
Tolerance
VIF
6.674E6
9.622E6
.694
.492
AKOp
3.670E-6
.000
.296 1.670
.104
.200
.268
.250
.714 1.401
AKIn
8.810E-6
.000
.383 2.152
.038
.314
.338
.322
.707 1.415
AKPn
-1.336E-6
.000
-.055 -.309
.759
-.278
-.051 -.046
.696 1.438
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
3. Uji Hekteroskedastisitas
4. Uji Autokorelasi Model 1
Durbin-Watson 1.669
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) TAHUN 2003-2007
ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi deviden payout rasio (DPR) pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). SPSS merupakan model analisis yang digunakan untuk menguji seluruh variabel secara parsial maupun silmutan yang diduga mempengaruhi deviden payout rasio, yaitu profitabilitas, cash position, financial leverage, growth potential, earning pershare dan deviden payout rasio. Sampel dalam studi ini menggunakan 14 perusahaan yang merupakan perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama periode 20032007.Hasil analisis menunjukkan hanya profitabilitas dan growth potential yang memiliki pengaruh signifikan terhadap deviden payout rasio, Sedangkan earning (merupakan proksi dari klasifikasi dari rugi laba) memiliki pengaruh yang kurang signifikan.
Kata Kunci :SPSS, Deviden Payout Rasio, Profitabilitas, Cash Position, Financialve Lerage, Growth Potential, Earning Pershare.
PENDAHULUAN Hadirnya pasar modal syariah akan menjadi tonggak sejarah baru, seperti saat Bank Muamalat Indonesia pertama kali dibuka satu dasawarsa lalu. Tepat tanggal 14 maret 2003, pasar modal syariah diresmikan oleh Menkeu Boediono. Bapepam dan MUI secara resmi meluncurkan pasar modal syariah. Sebelumnya pada tahun 2000 PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment Management (DIM) telah meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII). Sementara itu Reksadana syariah pertama sudah ada pada tahun 1997, serta diterbitkannya obligasi syariah Mudharabah Indosat pada tahun 2002. Jakarta Islamic Index merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia untuk merespon kebutuhan informasi yang berkaitan dengan investasi syariah. Langkah ini diambil berkaitan dengan semakin merebaknya pengembangan ekonomi Islam terutama ditanah air yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip Syari’ah Kebijakan deviden pada perusahaan merupakan kebijakan yang sangat penting, sebab melibatkan dua pihak yaitu pemegang saham dan manajemen perusahaan yang dapat mempunyai kepentingan yang berbeda. Kebijakan deviden adalah kebijakan yang berkaitan dengan pembayaran deviden dan besarnya laba yang ditahan untuk kepentingan perusahaan. Tujuan investor menanamkan modalnya dalam bentuk saham adalah untuk memaksimumkan kekayaan yang diperoleh baik melalui deviden yang akan dibagikan maupun melalui capital again pada saat saham tersebut dijual. Deviden adalah bagian laba yang diberikan perusahaan kepada para pemegang saham atas laba yang diperolehnya. Sedangkan capital gain adalah keuntungan yang didapatkan oleh Investor dari selisih antara harga beli dengan harga jual suatu saham. Tingkat keuntungan yang diharapkan haruslah lebih besar daripada apabila investor menanamkan dananya pada obligasi pemerintah ataupun tingkat bunga deposito.1 Suatu perusahaan harus terus tumbuh agar dapat memberikan kemakmuran yang lebih tinggi bagi pemilik saham. Untuk tumbuh, perusahaan memerlukan 1 Prihantoro, Estimasi Pengaruh Deviden Payout Rasio Pada Perusahaan Publik Indonesia, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis No. 1 Jilid 3 2003
dana lebih besar untuk mendanai perluasan investasinya. Dana tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik dari sumber internal maupun sumber eksternal. Sumber internal berasal dari laba ditahan. Sumber dana eksternal dapat berupa pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya, menjual obligasi atau menjual saham baru. Apabila perusahaan membiayai investasinya dari sumber internal maka konsekuensinya deviden yang dibayarkan berkurang, bagi investor yang mempunyai tujuan semata-mata membeli saham untuk investasi, maka para pemegang saham menginginkan deviden yang besar. Berbeda apabila investor tersebut tidak mempunyai tujuan investasi maka akan cenderung meraih keuntungan dari capital gain. Sebaliknya bila perusahaan menggunakan sumber dana eksternal maka ada cenderung membagikan deviden dalam jumlah yang lebih besar. Oleh karena itu diperlukan kebijakan deviden yang memenuhi harapan investor akan deviden dan yang tidak menghambat pertumbuhan perusahaan.