Volume I No. 3, Oktober 2016
ISSN 2502 - 3764
ANALISIS ETOS KERJA PEMULUNG DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP DI KECAMATAN TIKUNG LAMONGAN Henny Mahmudah Universitas Islam Lamongan
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi etos kerja terhadap peningkatan kualitas hidup bagi individu muslim pada komunitas pemulung di Desa Jatirejo dalam kehidupan kesehariannya. Subyek penelitian adalah Pemulung muslim di Desa Jatirejo Kecamatan Tikung Lamongan sejumlah 50 orang. Metode pengambilan data menggunakan kuisioner. Metode analisis menggunakan Model regresi logistik . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengimplementasian etos kerja individu muslim yang sebagian besar mempunyai etos kerja tinggi dapat meningkatkan pendapatannya, sehingga dengan demkian kualitas hidup mereka dapat meningkat. Dalam hal ini dapat dilihat dari nilai Negelkerke R Square kualitas hidup sebesar 0,551, ini dapat diartikan 55,1% variabel Kualitas Hidup dapat diterangkan oleh variabel Etos Kerja, sedangkan nilai Negelkerke R Square pendapatan sebesar 0,552, ini berarti 55,2% variabel Pendapatan dapat diterangkan oleh variabel Etos Kerja. Demikian juga dari hasil pengamatan di lapangan mereka yang mempunyai penghasilan lebih tinggi dikarenakan mereka tidak hanya mengharapakan dari kerja sebagai pemulung saja tetapi dengan kemampuan yang dimilikinya mereka mendapatkan penghasilan lain seperti menjadi buruh tani pada waktu musim tanam dan musim panen dan sebagian sebagai tenaga kasar bagi mereka yang membutuhkannya. Sehingga dapat dimaknai bahwa dengan bekerja saja tidak cukup, perlu adanya peningkatan, motivasi dan niat. Terdapat hubungan yang kuat antara keduanya yakni semakin tinggi etos kerja seseorang maka semakin tinggi tingkat kualitas hidupnya dan semakin rendah etos kerja seseorang maka akan semakin rendah tingkat kualitas hidupnya hal ini berpengaruh pula pada tingkat pendapatannya. Kata kunci : etos kerja, kualitas hidup.
1.
dalam firman Allah dalam Qur’an Surat
PENDAHULUAN Salah
keuniversalan
Adz-Dzariyat ayat 56 tentang kewajiban
ajaran Islam yang berkaitan dengan
makhluk Allah yakni jin dan manusia
kehidupan di dunia adalah mengajarkan
untuk tidak melakukan suatu hal kecuali
kepada umatnya untuk
ibadah kepadaNya. Konsep ibadah yang
kesungguhan
satu
sifat
dalam
meningkatkan setiap
aktivitas
dimaksudkan
disini
adalah
konsep
hidupnya salah satunya dengan cara
ibadah dalam arti luas, tidak saja
beribadah kepada Allah SWT, seperti
meliputi ibadah mahdhoh yang telah
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
213
Volume I No. 3, Oktober 2016
dijelaskan
rukun
melainkan
juga
dan segala
ISSN 2502 - 3764
syara’nya hal
Ekonomi sebagai suatu Ilmu yang
yang
holistik. Selain meneliti etos kerja dari
dilakukan untuk kepentingan dirinya
sudut pandang Ilmu Ekonomi, peneliti
dalam rangka tugasnya sebagai khalifah
termotivasi untuk melakukan penelitian
fil ‘ardh.
dengan
pendekatan
non-mainstream
Dalam hal ini Islam mengajarkan
(pendekatan secara kualitatif) untuk
kepada para pelaku ekonomi bahwa
dapat mengungkap persoalan-persoalan
segala
harus
yang terjadi di masyarakat Lamongan
berdasarkan pada iman. Ini berarti bagi
khususnya komunitas pemulung muslim
setiap pelaku ekonomi muslim perasaan
di Lamongan.
beriman
aktivitas
menjadi
ekonomi
pengendali
utama
dalam melakukan aktivitas ekonomi.
atas peneliti
Menurut Asifudin (2004), Islam memandang
bahwa
materi
Berdasarkan pemikiran tersebut di merasa
tertarik
untuk
meneliti bagaimana etos kerja dalam
atau
kehidupan para pemulung muslim, di
kepemilikan seseorang atas benda bukan
kawasan Desa Jatirejo dusun Topeng
hal yang paling penting, melainkan
Kecamatan Tikung Lamongan dengan
upaya atau kerja itu sendiri. Meski
tujuan
sesungguhnya kepemilikan benda atau
implementasi
materi berjalan seiring dengan ikhtiar
peningkatan kualitas hidup bagi individu
atau usaha yang dilakukan oleh seorang
muslim pada komunitas pemulung di
individu.
Desa
Islam telah mengajarkan
bahwa setiap orang muslim terutama
untuk
mengetahui
pengaruh
etos
terhadap
Jatirejo
kerja
dalam
kehidupan
kesehariannya.
laki-laki wajib mencari nafkah , tidak dibenarkan
seorang
muslim
untuk
bermalas-malasan karena Islam tidak menghendaki kemiskinan. Berangkat dari kondisi tersebut,
2.
TINJAUAN PUSTAKA Menurut
(2002)
etos
kepribadian
K.H. Toto Tasmara kerja
adalah
totalitas
dirinya
serta
caranya
peneliti berupaya mengangkat topik
mengekspresikan,
yang sama yakni etos kerja bagi individu
meyakini dan memberikan makna pada
muslim namun dalam konteks Ilmu
sesuatu, yang mendorong dirinya untuk
Ekonomi sehingga diharapkan dari hasil
bertindak dan meraih amal yang optimal
penelitian tersebut dapat dilihat Ilmu
(high Performance). Dengan demikian
214
memandang,
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume I No. 3, Oktober 2016
ISSN 2502 - 3764
adanya etos kerja pada diri seseorang
kreatif, produktif, inovatif, berdasarkan
akan lahir semangat untuk menjalankan
pengetahuan
sebuah usaha dengan sungguh-sungguh,
nilai-nilai ‘abd bermuatan moral, taat
adanya
dan patuh pada hukum agama dan
keyakinan
bahwa
dengan
berusaha secara maksimal hasil yang
konseptual,
sedangkan
masyarakat
akan didapat tentunya maksimal pula.
Kata ‘Kualitas’ itu berasal dari
Dengan etos kerja tersebut jaminan
bahasa Inggris ‘Quality’ yang berarti
keberlangsungan
kecakapan, jenis dan mutu. Atau dalam
usaha
akan
terus
bahasa Belanda ‘Kualiteit’ yang berarti
berjalan mengikuti waktu. Di dalam Islam setiap pekerja,
jenis dan dalam bahasa Arab dengan
terutama yang beragama Islam, harus
kata ‘Shifatun’ yang sepadan dengan
dapat menumbuhkan etos kerja secara
pengertian di atas. Kualitas hidup adalah
Islami, karena pekerjaan yang ditekuni
keadaan yang dipersepsikan terhadap
bernilai ibadah. Hasil yang diperoleh
keadaan
dari pekerjaannya juga dapat digunakan
budaya dan sistem nilai yang dianutnya,
untuk kepentingan ibadah, termasuk
termasuk tujuan hidup, harapan dan
didalamnya
niatnya.
menghidupi
ekonomi
keluarga. Adapun etos kerja yang Islami
seseorang
sesuai
konteks
Untuk mengetahui kualitas hidup,
tersebut adalah: niat ikhlas karena Allah
harus
semata, kerja keras dan memiliki cita-
indikatornya. Menurut OECD (1982),
cita yang tinggi, dengan demikian etos
indikator
kerja Islami adalah akhlak dalam bekerja
pendapatan,
sesuai dengan nilai-nilai Islam sehingga
stabilitas sosial, kesehatan, pendidikan,
dalam melaksanakannya tidak perlu lagi
dan kesempatan kerja. Indikator yang
dipikir-pikir
sudah
diajukan OECD bisa dikatakan sangat
meyakini sebagai sesuatu yang baik dan
memadai, dalam arti sudah mencakup
benar.
banyak hal sebagai cerminan kualitas
karena
jiwanya
Menurut Dr. Musa Asy’arie (1997) etos kerja islami adalah rajutan nilai-
diketahui
kualitas
terlebih
hidup
perumahan,
dahulu
adalah
lingkungan,
hidup. Menurut Calman yang dikutip oleh
nilai khalifah dan ‘abd yang membentuk
Hermann
kepribadian
bekerja.
bahwa konsep dari kualitas hidup adalah
Nilai-nilai khalifah adalah bermuatan
bagaimana perbedaan antara keinginan
muslim
dalam
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
(1993)
mengungkapkan,
215
Volume I No. 3, Oktober 2016
ISSN 2502 - 3764
yang ada dibandingkan perasaan yang
tertentu, seperti : Pemulung yang akan
ada sekarang, definisi ini dikenal dengan
diteliti oleh peneliti berkisaran antara 30
sebutan
Calman
- 57 tahun dan yang muslim, yang
mengungkapkan pentingnya mengetahui
mempunyai masa kerja minimal 2 tahun
perbedaan antara perasaan yang ada
menekuni profesi sebagai pemulung.
“Calman’s
Gap”.
dengan keinginan yang sebenarnya.
Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitia ini adalah
3.
METODOLOGI PENELITIAN
melalui daftar pertanyaan atau kuisioner.
Penelitian
Sumber data merupakan data primer
ini
menggunakan
metode deskriftip. Menurut Husen Umar
yang
(2002)
adalah
observasi atau pengamatan langsung,
pencarian fakta dengan interpretasi yang
yaitu dari pengepul barang bekas dan
tepat. Penelitian deksripitif mempelajari
para pemulung desa Jatirejo dusun
masalah-masalah
Topeng
metode
deskriptif
dalam
masyarakat,
diperoleh
melalui:
Kecamatan
melalui
Lamongan.
serta tata cara yang berlaku dalam
Penelitian ini memilih menggunakan
masyarakat serta situasi situasi tertentu,
Model regresi logistik dimana model ini
termasuk tentang hubungan, kegiatan-
dapat digunakan untuk menggambarkan
kegiatan,
pandangan-
hubungan antara variabel respon biner
pandangan, serta proses proses yang
dengan satu atau beberapa buah variabel
sedang
prediktor. Akan tetapi, regresi logistik
sikap-sikap,
berlangsung
dan
pengaruh-
pengaruh dari suatu fenomena. Wilayah
memiliki
populasi yang akan dilakukan penelitian
bersifat
independen.
adalah penduduk desa Jatirejo dusun
model
dapat
Topeng yang berjumlah 136 orang.
menggunakan
Alasan pemilihan di dusun tersebut
indikator kecocokan model, dan statistik
karena mereka terkumpul dalam suatu
Wald untuk menguji signifikans variabel
komunitas
independen
di
memudahkan
satu
dusun
sehingga
peneliti
didalam
melakukan
pengamatan
mengenai
kehidupan
kesehariannya.
Sedangkan
syarat
bahwa
pengamatan
Uji
kecocokan
dilakukan
dengan
chi-square
sebagai
secara
individual.
Sedangkan kuisonernya di uji dengan menggunakan uji kualitas data.
sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang dan mempunyai karakteristik
216
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume I No. 3, Oktober 2016
4.
HASIL
ISSN 2502 - 3764
PENELITIAN
DAN
4.2
PEMBAHASAN 4.1
Uji
Validitas
Uji Validitas Variabel Kualitas Hidup
Variabel
Berdasarkan
Etos
output
hasil
uji
validitas dengan menggunakan software
Kerja Berdasarkan
output
hasil
uji
SPSS 20, menunjukkan bahwa semua
validitas dengan menggunakan software
item
SPSS 20, menunjukkan bahwa semua
Hidupang
item pertanyaan variabel Etos Kerja
Kesehatan
(yang terdiri dari X1 Orientasi kemasa
psikologis, Y3 Hubungan sosial dan Y4
depan, X2 Kerja keras dan teliti serta
Lingkungan) kesemuanya adalah valid.
menghargai
waktu,
X3
Hal ini bisa dilihat dari nilai korelasi
Bertanggungjawab,
X4
dan
antara
sederhana
dan
X5
kompetisi
secara
Hemat
Adanya
pertanyaan (yang
variabel
Kualitas
terdiri
fisik,
dari
Y2
masing-masing
Y1
Kesehatan
pertanyaan
iklim
dengan jawaban total yang menunjukkan
sehat)
adanya korelasi yang sangat kuat, nilai
semuanya adalah valid. Hal ini bisa
korelasinya di atas nilai r kritis tabel (r
dilihat dari nilai korelasi antara masing-
kritis tabel = 0,284).
masing pertanyaan dengan jawaban total
Tabel
jujur
dan
2.
Korelasi
Antara
Item
yang menunjukkan adanya korelasi yang
Pertanyaan
sangat kuat dan nilai korelasinya berada
Kualitas Hidup dengan
di atas nilai r kritis tabel (r kritis tabel =
Jawaban Total
0,284). Tabel
1.
Korelasi
Antara
Item
Pertanyaan Variabel Etos Kerja
dengan
Jawaban
Total Item Pert anya an X.1 X.2 X.3 X.4 X.5
Ite m Per tan yaa n Y.1 Y.2 Y.3 Y.4
Korela si
P-Value
r kritis tabel
Ket.
0,894 0,909 0,904 0,911
0,000 0,000 0,000 0,000
0,284 0,284 0,284 0,284
Valid Valid Valid Valid
Korela si
P-Value
r kritis tabel
Ket.
Sumber: Data dioalah
0,864 0,846 0,918 0,883 0,908
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
0,284 0,284 0,284 0,284 0,284
Valid Valid Valid Valid Valid
4.3
Sumber: Data diolah
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Variabel
Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas menggunakan
koefisien Cronbach Alpha menunjukan bahwa besarnya koefisien adalah 0,929
217
Volume I No. 3, Oktober 2016
ISSN 2502 - 3764
lebih besar daripada 0,80, dengan maka
seberapa besar kualitas hidup mampu
dapat disimpulkan bahwa semua item
diterangkan oleh variabel Etos Kerja
dalam
dapat diketahui dari nilai Negelkerke R
instrument
penelitian
ini
dinyatakan reliabel dan bisa digunakan
Square.
Pada tabel di atas dapat
untuk pengujian selanjutnya.
diketahui bahwa nilai Negelkerke R Square sebesar 0,551, hal ini berarti
4.4 Uji Signifikansi Model Etos Kerja
diterangkan oleh variabel Etos Kerja,
dengan Kualitas Hidup Berdasarkan SPSS
20
dapat
hasil dilihat
55,1% variabel Kualitas Hidup dapat
output
dari
sedangkan sisanya 44,9% dijelaskan oleh
uji
variabel lainnya yang tidak dimasukkan
hasil
signifikasi model melalui uji likelihood
dalam model.
tes sebagai berikut :
Beberapa ahli mengungkapkan adanya hubungan yang kuat antara
Tabel 3. Uji Rasio Likelihood -2 Log Likelihood 41,094
Cox and Snell R Square 0,408
Nagelkerke R Square 0,551
Sumber : data diolah
keduanya yakni semakin tinggi etos kerja seseorang maka semakin tinggi tingkat kualitas hidup seseorang tersebut dan semakin rendah etos kerja seseorang maka akan semakin rendah tingkat
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai -2 Log Likelihood
kualitas hidup seseorang tersebut (Jansen H Sinamon ,1993).
sebesar 41,094. Sedangkan nilai Chi Square tabel sebesar 3,841 dengan α =
4.5 Hasil Uji Secara Parsial Pengaruh
0,05 dan derajat bebas = 1. Nilai -2 Log
Etos Kerja Terhadap Kualitas
Likelihood lebih besar dibandingkan Chi
Hidup Pengujian secara parsial pengaruh
Square tabel (41,049 > 3,841), hal ini menunjukkan bahwa variabel Etos Kerja memberikan pengaruh yang signifikan terhadap model. Sehingga variabel Etos Kerja dapat secara tepat dimasukkan ke dalam
218
model.
Untuk
mengetahui
Etos Kerja terhadap Kualitas Hidup dapat dilakukan dengan menggunakan uji Wald. Berikut ini adalah hasil uji Wald yang diperoleh dari output SPSS 20:
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume I No. 3, Oktober 2016
ISSN 2502 - 3764
Tabel 4. Statistik Uji Wald
Etos(1) Kostanta
B
S.E
Wald
Df
-3,584 2,485
0,874 0,736
16,811 11,400
1 1
Nilai Signifikansi 0,000 0,001
Odds Ratio 0,028 12,000
Sumber: Data diolah
Berdasarkan hasil output di atas,
seseorang tersebut dan semakin rendah
bisa dilihat bahwa variabel Etos Kerja
etos kerja seseorang maka akan semakin
secara parsial berpengaruh terhadap
rendah tingkat kualitas hidup seseorang
Kualitas Hidup, hal ini bisa dilihat dari
tersebut (Jansen H Sinamon ,1993).
nilai signifikansi yang lebih kecil dari
Dengan adanya motivasi , etos kerja
0,05. Fungsi Logit yang dihasilkan dari
seorang muslim dalam bekerja dapat
variabel Etos Kerja adalah sebagai
meningkat
berikut:
meningkatkan produkitivitas usahanya
Ln(
p 1 p
yang
selanjutnya
turut
(Mursi, 2001).
) = 2,481 – 3,584 Etos (1)
Pada tabel di atas, dapat diketahui
4.6 Uji Signifikansi Model Etos Kerja
juga bahwa nilai odds rationya sebesar
dengan Pendapatan
0,028. Hal ini berarti bahwa responden
Berdasarkan
hasil
output
dari
yang memiliki etos kerja tinggi memiliki
SPSS
kecenderungan untuk memiliki kualitas
signifikasi model melalui uji likelihood
hidup yang tinggi 0,028 kali lebih besar
tes sebagai berikut :
20
dapat
dilihat
hasil
uji
dibandingkan responden yang memiliki etos kerja rendah. Dari
hasil
dijelaskan
Tabel 5. Uji Rasio Likelihood pengujian
dengan
menyatakan
bahwa
berpengaruh
terhadap
kualitas
hidup.
dapat
teori
yang
etos
kerja
peningkatan
Beberapa
kuat antara keduanya yakni semakin etos
kerja
seseorang
40,410
Cox and Snell R Square 0,405
Nagelkerke R Square 0,552
Sumber: Data diolah
ahli
mengungkapkan adanya hubungan yang
tinggi
-2 Log Likelihood
maka
semakin tinggi tingkat kualitas hidup
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai -2 Log Likelihood sebesar 40,410. Sedangkan nilai Chi Square tabel sebesar 3,841 dengan α =
219
Volume I No. 3, Oktober 2016
ISSN 2502 - 3764
0,05 dan derajat bebas = 1. Nilai -2 Log
variabel lainnya yang tidak dimasukkan
Likelihood lebih besar dibandingkan Chi
dalam model.
Square tabel (40,410 > 3,841), hal ini
Hasil perhitungan diatas sudah
menunjukkan bahwa variabel Etos Kerja
dapat
memberikan pengaruh yang signifikan
menyatakan dengan adanya motivasi ,
terhadap model. Sehingga variabel Etos
etos kerja seorang muslim dalam bekerja
Kerja dapat secara tepat dimasukkan ke
dapat meningkat yang selanjutnya turut
dalam
model.
seberapa
besar
menjelaskan
dari
teori
yang
Untuk
mengetahui
meningkatkan produkitivitas usahanya
variabel
Pendapatan
(Mursi, 2001).
mampu diterangkan oleh variabel Etos Kerja
dapat
diketahui
dari
nilai
4.7
Uji Secara Parsial Pengaruh Etos
Negelkerke R Square. Pada tabel di atas
Kerja Terhadap Pendapatan
dapat diketahui bahwa nilai Negelkerke
Pengujian secara parsial pengaruh Etos
R Square sebesar 0,552, hal ini berarti
Kerja
55,2%
dilakukan
variabel
Pendapatan
dapat
terhadap dengan
Pendapatan
dapat
menggunakan
uji
diterangkan oleh variabel Etos Kerja,
Wald. Berikut ini adalah hasil uji Wald
sedangkan sisanya 44,8% dijelaskan oleh
yang diperoleh dari output SPSS 20:
Tabel 6. Statistik Uji Wald
Etos(1) Kostanta
B
S.E
Wald
Df
Nilai Signifikansi
Odds Ratio
-3,946 0,811
1,106 0,425
12,724 3,642
1 1
0,000 0,056
0,019 2,250
Sumber: Data diolah Berdasarkan hasil output di atas, bisa dilihat bahwa variabel Etos Kerja
Ln(
p 1 p
) = 0,811 – 3,946 Etos (1)
secara parsial berpengaruh terhadap
Pada tabel di atas, dapat diketahui
Pendapatan, hal ini bisa dilihat dari nilai
juga bahwa nilai odds rationya sebesar
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05.
0,019. Hal ini berarti bahwa responden
Fungsi
yang memiliki etos kerja tinggi memiliki
Logit
yang
dihasilkan
dari
variabel Etos Kerja adalah sebagai
kecenderungan
berikut:
pendapatan yang tinggi 0,019 kali lebih
220
untuk
memiliki
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume I No. 3, Oktober 2016
ISSN 2502 - 3764
besar dibandingkan responden yang
maka semakin tinggi tingkat kualitas
memiliki etos kerja rendah.
hidup seseorang tersebut dan semakin
Berdasarkan
pengamatan
rendah etos kerja seseorang maka akan
dilapangan bisa dilihat dalam kehidupan
semakin rendah tingkat kualitas hidup
kesehariannya dimana mereka
yang
seseorang tersebut (Jansen H Sinamon
mempunyai
akan
,1993). Dengan adanya motivasi , etos
dibandingkan
kerja seorang muslim dalam bekerja
dengan mereka yang mempunyai etos
dapat meningkat yang selanjutnya turut
kerja
meningkatkan produkitivitas usahanya
terlihat
etos
kerja tinggi
perbedaannya
rendah
terutama
ditingkat
pendapatan dan tempat tnggal. Mereka yang
mempunyai
penghasilan
(Mursi, 2001).
lebih
Pendapat tersebut di atas dapat
tinggi dikarenakan mereka tidak mau
ditunjang
menyia-nyiakan waktu yang ada hanya
dengan para responden, yaitu dengan
mengharapakan
sebagai
pak Minu yang tamatan SLTP dengan
dengan
dua orang anak, demikian pernyataannya
pemulung
dari
saja
kerja tetapi
kemampuan yang dimilikinya mereka
dengan
hasil
wawancara
:
mendapatkan penghasilan lain seperti
“ Sing penting saget damel nedo,
menjadi buruh tani pada waktu musim
syukur-syukur saget damel keperluan
tanam dan musim panen.
anak sekolah, menopo maleh anak pun sekolah SMA dadi nggeh kedah
4.8
Perbandingan Antara Pemulung
saget muter otak, sing biasane mumet
Muslim
nek pas wonten keperluan mendadak
Etos
Kerja
Tinggi
dengan Etos Kerja Rendah
kados tumbas buku, iuran ngoten-
Didalam pembuktian uji hipotesis
ngoten niku “(1) Lebih lanjut pak
yaitu pengimplementasian etos kerja
Minu mengatakan pokok’e nek purun
pemulung dapat meningkatkan kualitas
kerja keras nggeh angsale kathah
hidupnya secara statistik sudah dapat
saget damel celengan . (1).
dibuktikan
dengan
Pernyataan pak Minu di atas sesuai
yang
dengan yang diajarkan oleh agama Islam
menyatakan bahwa adanya hubungan
yang mengajarkan seseorang agar hidup
yang
selalu mempunyai arah tujuan dan
pembuktian
kuat
demikian
juga
secara
antara
teori
keduanya
yakni
semakin tinggi etos kerja seseorang
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
ditanamkan
secara mendalam bahwa
221
Volume I No. 3, Oktober 2016
ISSN 2502 - 3764
keinginan itu wajib diwujudkan dengan
yang membutuhkannya. Sehingga
dorongan jihad.
dapat dimaknai bahwa
dengan
bekerja saja tidak cukup, perlu 5.
adanya peningkatan, motivasi dan
PENUTUP
niat
5.1 Kesimpulan 1.
Pengimplementasian individu
muslim
etos
kerja
2.
yang sebagian
Demikian
sebaliknya
pengimplementasian
etos
kerja
besar mempunyai etos kerja tinggi
rendah
dapat meningkatkan pendapatannya,
terhadap
sehingga dengan demkian kualitas
diterimanya, hal ini sesuai dengan
hidup mereka dapat meningkat.
teori pembuktian yang menyatakan
Dalam hal ini dapat dilihat dari nilai
bahwa adanya hubungan yang kuat
Negelkerke R Square kualitas hidup
antara keduanya yakni semakin
sebesar 0,551, hal ini berarti 55,1%
tinggi etos kerja seseorang maka
variabel
semakin
tinggi
hidup
seseorang tersebut dan
Kualitas
diterangkan
oleh
Hidup
dapat
variabel
Etos
akan
dengan
berpengaruh
penghasilan
tingkat
juga yang
kualitas
Kerja, sedangkan nilai Negelkerke R
semakin rendah etos kerja seseorang
Square pendapatan sebesar 0,552,
maka akan semakin rendah tingkat
hal
variabel
kualitas hidup seseorang tersebut
Pendapatan dapat diterangkan oleh
(Jansen H Sinamon ,1993). Dengan
variabel Etos Kerja. Demikian juga
adanya motivasi , etos kerja seorang
dari hasil pengamatan di lapangan
muslim
mereka
meningkat yang selanjutnya turut
ini
berarti
yang
55,2%
mempunyai
dalam
bekerja
penghasilan lebih tinggi dikarenakan
meningkatkan
mereka tidak hanya mengharapakan
usahanya (Mursi, 2001).
dapat
produkitivitas
dari kerja sebagai pemulung saja
222
tetapi dengan kemampuan yang
5.2 Saran
dimilikinya mereka mendapatkan
1.
Seorang
individu
muslim
penghasilan lain seperti menjadi
seharusnya bekerja seperti apa yang
buruh tani pada waktu musim tanam
seharusnya diajarkan dalam Islam,
dan musim panen dan sebagian
sehingga akan memiliki totalitas
sebagai tenaga kasar bagi mereka
serta semangat kerja yang tinggi
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume I No. 3, Oktober 2016
ISSN 2502 - 3764
untuk menghasikan kerja-kerja yang
Umar, Husein. 2002. Metode Riset
memberi manfaat serta nilai guna
Bisnis.
yang
Pustaka Utama.
paling
keluarga
tinggi
baik
maupun
bagi
Jakarta:
PT
Gramedia
orang
disekitarnya. 2.
Agar memiliki tingkat kepuasan hidup tinggi seseorang diharapkan mampu menumbuhkan rasa syukur sehingga dalam kondisi pendapatan berapapun akan diterimanya dengan ikhlas.
DAFTAR PUSTAKA Asy’arie Musa Islam. 1997. Etos Kerja dan
Pemberdayaan
Ekonomi
Ummat. Lesfi, Yogyakarta. Hasil wawancara dengan responden pak Minu di TPA dan tempat tinggal Hermann BP. (1993), “Developing a model of quality of life in epilepsy :
the
contribution
of
neuropsychology. Epilepsia. 34 Mursi, Abdul Hamid. 2001. SDM yang Produktif: Pendekatan Al Qur’an dan Sains, terj. Gema Insani Pers, Jakarta Tasmara, Toto. 2002. Membudayakan Etos Kerja Islami, Gema Insani Press, Jakarta.
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
223
Volume I No. 3, Oktober 2016
224
ISSN 2502 - 3764
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi