Jurnal Ilmiah KORPRI Kopertis Wilayah IV
ANALISIS DANA PIHAK KETIGA DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN DAMPAKNYA TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) Sudi Rahayu STIE Ekuitas Bandung ABSTRAK - Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio (CAR) dan dampaknya terhadap Return On Assets (ROA) pada metode Bank bjb.The digunakan adalah deskriptif dan verifikatif. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan studi pustaka pengumpulan data dan studi dokumentasi yang diperoleh dari situs http://bjb.co.id. instrumen statistik yang digunakan adalah uji normalitas, multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, regresi linier berganda, koefisien korelasi, koefisien determinasi, uji t dan uji F. Hasil perhitungan analisis regresi linier berganda menunjukkan hasil persamaan Y = 2,6970,26 X1 + 0,055 X2, hasil analisis koefisien korelasi adalah sebesar 0,872, yang berarti bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang sangat kuat. Koefisien determinasi dari 84,9%, berarti perubahan dalam tingkat Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio (CAR) dipengaruhi oleh Return On Assets (ROA) dari 84,9%, sisanya 15,1%% adalah pengaruh lain yang tidak diteliti oleh penulis. Analisis pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Rasio Dana Pihak Ketiga dan Capital Adequacy (CAR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Assets (ROA).
Kata kunci: Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio (CAR); Return On Assets (ROA) ABSTRACT - This study aimed to analyse the Third Party Fund, Capital Adequacy Ratio (CAR) and its impact on Return On Assets (ROA) at Bank bjb.The method used is descriptive and verification. The data used is secondary data with data collection library study and documentation study are obtained from the site http://bjb.co.id. Statistical instruments used were normality test, multicollinearity, heteroscedasticity test, test autokolerasi, multiple linear regression, correlation coefficient, determination coefficient, t test and F test. Calculation results of multiple linear regression analysis showed the results of the equation Y = 2.697 – 0.26 X1 + 0.055 X2 , the results of the analysis of correlation coefficient is equal to 0.872, which means that both variables have a very strong relationship. The coefficient of determination of 84.9%, mean change in the level of Third Party Funds, Capital Adequacy Ratio (CAR) was influenced by Return On Assets (ROA) of 84.9%, the remaining 15.1% % were other influences that are not examined by the author. Analysis of hypothesis testing showed that the Third Party Funds and Capital Adequacy Ratio (CAR) positive and significant impact on Return On Assets (ROA).
Keywords: Third Party Fund, Capital Adequacy Ratio (CAR); Return On Assets (ROA) PENDAHULUAN
Fungsi bank umum disamping sebagai perantara antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang memerlukan dana, juga menyediakan jasa-jasa dalam lalu lintas peredaran uang. Dengan demikian peran bank umum turut memperlancar dan mempunyai pengaruh yang 172
Tekno Efisiensi Vol.1 No. 2 Agustus 2016
penting bagi kelancaran roda perekonomian suatu negara. Disamping itu, untuk membiayai kegiatan operasionalnya, bank mendapatkan selisih lebih dari pendapatan yang diperolehnya dari bunga kredit yang diberikan setelah dikurangi dengan biaya dana yang dihimpunnya atau sering juga disebut dana pihak ketiga ( dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito ) serta biaya-biaya lainnya. Pendapatan bank umum bisa diperoleh pula dari pendapatan non bunga ( non interest income ), atau yang lazim disebut dengan istilah fee based income. Semakin besar asset suatu bank, maka asset bank tersebut harus di back up oleh modal bank yang bersangkutan, karena asset bank tersebut berasal dari simpanan masyarakat yang mengandung risiko yang tinggi. Untuk itulah pemerintah melalui Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tentang kewajiban penyediaan modal minimum bank umum, mewajibkan setiap bank menyediakan modal minimum sebesar 8% dari aktiva tertimbang menurut risiko. Yang dimaksud dengan rasiokecukupan modal pada penelitian ini adalah dengan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR). Disamping itu, untuk menjaga efektifitas bank dalam menghasilkan keuntungan dari asset yang dikelolanya, Bank Indonesia mengeluarkan Surat Edaran No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, mengenai Return On Asset (ROA) yang merupakan rasio antara laba sebelum pajak atau Earning Before Tax (EBT) terhadap total asset. ROA penting bagi bank karena ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Ratio rentabilitas atau sering disebut juga dengan profitabilitas yang antara lain tercermin dalam Return On Asset (ROA) menunjukkan tingkat kemampuan bank untuk memperoleh laba dari aktifitas usahanya (Sudi Rahayu 2015 : 114). Tabel berikut menunjukkan Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Assets (ROA) pada Bank bjb Tabel 1. DPK, CAR dan ROA pada Bank bjb, periode 2010-2014 Tahun
DPK (Rp Triliun)
CAR
ROA
2009 2010 2011 2012 2013 2014
23,7 31,9 39,0 50,6 49,9 53,5
21,2 22,8 18,4 18,1 16,5 16,4
3,24 3,15 2,65 2,46 2,61 1,94
Sumber: Laporan Tahunan bank bjb 2012-2013 dan 2014 (data diolah,) Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh antara Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On Assets (ROA). Menurut peneliti Made Ria Anggreni (2014:5), dalam jurnal nasional yang berjudul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal, Risiko Kredit dan Suku Bunga Kredit terhadap Profitabilitas, diketahui bahwa Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif terhadap Return On Assets (ROA). Sedangkan apabila Capital Adequacy Ratio (CAR) meningkat maka Return On Assets (ROA) juga meningkat.
Tekno Efisiensi Vol.1 No. 2 Agustus 2016
173
KAJIAN LITERATUR Menurut Brigham (2014 : 36) mengartikan Commercial banks, such as Bank of America, Citibank, Wells Fargo, and JP Morgan Chase, are traditional “ department store of finance” because they serve a variety of savers and borrowers. Veithzal Rivai (2007:423) memberikan pengertian mengenai dana pihak ketiga yaitu merupakan dana yang diperoleh dari masyarakat, dalam arti masyarakat sebagai individu, perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan, dan lain-lain baik dalam mata uang rupiah maupun dalam valuta asing. Peraturan BI No.10/15/PBI/2008,mewajibkan setiap bank untuk menyediakan modal minimum sebesar 8% dari aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) terhitung sejak akhir bulan Januari 2009. Menurut Annisa Rahmah Setiawati dan Sudi Rahayu (2014:212), bahwa yang dinilai dari aspek ini (CAR) adalah permodalan yang ada didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Laba Sebelum Pajak 100% … . . 2 Asset Sedangkan menurut Annisa Rahmah Setiawati dan Sudi Rahayu (2014: 211), Return On Asset (ROA) adalah rasio untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva yang dikuasainya untuk menghasilkan berbagai income. Rancangan Analisis Data Rancangan pengujian data digunakan untuk menganalisis sejauh mana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On Assets (ROA), maka data yang sudah terkumpul akan di analisis dan diteliti melalui metode dokumentasi. Data-data yang berkaitan dengan variabel tersebut dikumpulkan lalu diolah menggunakan perangkat lunak Statistic Program Sosial Science (SPSS) V.22 for Windows. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Menurut Priyatno (2012:144) uji normalitas pada model regresi digunakan unuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. 2. Uji Multikoliniearitas Menurut Priyatno (2012:151) multikoliniearitas adalah keadaan dimana pada model regresi ditemukan adanya kolerasi yang sempurna atau mendekati sempurna antarvariabel independen. Pada model regresi yang baik harusnya tidak terjadi kolerasi 174
Tekno Efisiensi Vol.1 No. 2 Agustus 2016
yang sempurna atau mendekati sempurna diantara variabel bebas (kolerasinya 1 atau mendekati 1). 3. Uji Heteroskedastisitas Menurut Priyatno (2012:158) uji heteroskedastisitas adalah keadaan dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Autokolerasi Menurut Priyatno (2012:172) autokolerasi adalah keadaan dimana pada model regresi ada kolerasi antar residual pada periode t dengan residual pada periode sebelumnya (t1). Analisis Regresi Linier Berganda Menurut Sugiyono (2012:277): “Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2”. Analisis Koefisien Kolerasi Koefisiensi kolerasi merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel bergantung secara bersama-sama dan untuk mengukur seberapa besar variabel bebas mampu menjelaskan variasi perubahan variabel terikat (Sugiyono, 2011:228). Analisis Koefisien Determinasi (R2) Pengujian ini dilakukan untuk mengukur atau mengetahui seberapa besar perubahan variabel terikat mempengaruhi variabel bebasnya. Uji t (Parsial) Uji hipotesis secara parsial (uji t) digunakan untuk mengetahui secara signifikan pengaruh masing-masing variabel independen (X1 dan X2) terhadap variabel dependen, dengan langkahlangkah sebagai berikut: Langkah pertama: Ho: β1 = 0: Dana Pihak Ketiga (DPK) (X1) tidak berpengaruh terhadap Retun On Assets (ROA) (Y). Hi: β1 ≠ 0: Dana Pihak Ketiga (DPK) (X1) berpengaruh terhadap Retun On Assets (ROA) (Y). Ho: β2 = 0: Capital Adequacy Ratio (CAR) (X2) tidak berpengaruh terhadap Retun On Assets (ROA) (Y). Ho: β2 = 0: Capital Adequacy Ratio (CAR) (X2) berpengaruh terhadap Retun On Assets (ROA) (Y). Adapun kaidah keputusan dalam penelitian ini adalah: 1. Ho diterima jika thitang< ttabel (k ; db ; 0,05) 2. Ho ditolak jika thitang>ttabel (k ; db ; 0,05) Langkang kedua:
Tekno Efisiensi Vol.1 No. 2 Agustus 2016
175
Atau didasarkan pada nilai Retun On Assets (ROA) didapatkan dari hasil pengolahan data melalui program SPSS 22.0 : 1. Jika Retun On Assets (ROA) > 0,05 maka Ho diterima. 2. Jika Retun On Assets (ROA) < 0,05 maka Ho ditolak. Tingkat keyakinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 95% dengan taraf nyata 5% (α = 0,05). Tingkat signifikasi 0,05 atau 5% artinya kemungkinan besar hasil penarikan kesimpulan memiliki probabilitas 95% atau toleransi 5%. Pada uji t, nilai Retun On Assets (ROA) dapat dilihat pada hasil pengolahan dari program SPSS 22 pada tabel coefficients kolom sig atau significance. Uji F (Simultan) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen (H) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Uji F dapat dilakukan sebagai berikut: Langkah pertama: Ho: β = 0: Dana Pihak Ketiga (DPK) (X1) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) (X2) secara simultan tidak berpengaruh terhadap Retun On Assets (ROA) (Y). Ho: β ≠ 0: Dana Pihak Ketiga (DPK) (X1) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) (X2) secara simultan berpengaruh terhadap Retun On Assets (ROA) (Y). Adapun kaidah keputusan dalam penelitian ini adalah: 1. Ho diterima jika Fhitung < Ftabel (k ; db ; 0,05) 2. Ho ditolak jika Fhitung ≥ Ftabel (k ; db ; 0,05) Langkah kedua: Atau didasarkan pada nilai Retun On Assets (ROA) yang didapatkan dari hasil pengolahan data melalui program SPPS 22: 1. Jika Retun On Assets (ROA) > 0,05 maka Ho diterima. 2. Jika Retun On Assets (ROA) < 0,05 maka Ho ditolak. Tingkat keyakinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 95% dengan tarif nyata 5% (α = 0,05). Tingkat signifikasi 0,05 atau 5% artinya kemungkinan besar hasil penarikan kesimpulan memiliki Retun On Assets (ROA) 95% atau toleransi 5%. Nilai probabilitas dari uji F dapat dilihat pada hasil pengolahan dari program SPSS 22 pada tabel ANOVA kolom sig atau significance. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 2. Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On Assets (ROA) pada Bank bjb, periode 2010-2014. Tahun
DPK (Rp Triliun)
Perkembangan (%)
2009 2010
23,7 31,9
34,7
2011 2012 2013
39,0 50,6 49,9
22,2 29,6 -1,2
176
CAR (%)
Perkembangan (%)
ROA (%)
Perkembangan (%)
21,2 22,8
7,5
3,2 3,1
-3,1
18,4 18,1 16,5
-19,3 -1,6 -8,8
2,6 2,4 2,6
-16,1 -7,7 8,3
Tekno Efisiensi Vol.1 No. 2 Agustus 2016
2014 Rata-rata
53,5 41,4
6,0
16.4 18,8
-0,6
1,9 2,7
Max
53,5
22,8
3,2
Min
23,7
16,4
1,9
-26,9
Sumber: Laporan Tahunan bank bjb 2012-2013 dan 2014 (data diolah,) Pengujian Asumsi Klasik Uji Normalitas Tabel 3. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,b
Mean
.18539610
Most Extreme Differences
Std. Deviation Absolute Positive Negative
.194 -.206 .206
Test Statistic Asymp. Sig. (2-tailed)
6 .0000000
.206
.200c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance. Sumber: data sekunder yang diolah menggunaka SPSS 22.0 data diolah, 2015
Gambar 1. Uji Normalitas Sumber: Data Sekunder yang Diolah Menggunakan SPSS 22.0, 2015 Dari Tabel 3 dapat dilihat perolehan besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,672 dan asymp sig (2-tailed) Dana Pihak Ketiga (DPK) (X1), Capital Adequacy Ratio (CAR) (X2) dan Return On Assets (ROA) (Y) sebesar 0,75. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima yang berarti data residual berdistribusi normal. Data yang berdistribusi normal Tekno Efisiensi Vol.1 No. 2 Agustus 2016
177
tersebut juga dapat dilihat melalui grafik normal probabilitas plot pada Gambar 1 sebagai berikut: Berdasarkan grafik normal probability plot, dapat diketahui bahwa data (titik-titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal yang menunjukkan bahwa pola berdistribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Uji Multikoliniearitas Tabel 4. Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
2.697
2.296
Dana Pihak Ketiga
-.026
.018
Capital Ratio
.055
.085
Model 1
Adequacy
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance VIF
1.175
.325
-.647
-1.409
.254
.239
4.182
.301
.655
.559
.239
4.182
a. Dependent Variable: Return On Assets Sumber: Data Sekunder yang Diolah Menggunakan SPSS 22.0, 2015 Berdasarkan nilai VIF yang diperoleh pada tabel 4, dapat disimpulkan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki nilai TOL ≥ 0.10 dan VIF ≤ 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 2. Scatterplot Sumber: Data Sekunder yang Diolah Menggunakan SPSS 22.0, 2015 Dari gambar 2 yang dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta menyebar dari atas ke bawah angka 0 sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heterekedastisitas pada model regresi.
178
Tekno Efisiensi Vol.1 No. 2 Agustus 2016
Uji Autokolerasi Tabel 5 Runs Test Unstandardized Residual a
Test Value Cases < Test Value Cases >= Test Value Total Cases Number of Runs Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-.00424 3 3 6 5 .456 .648
a. Median Sumber: Data Sekunder, DiolahMenggunakan SPSS 22.0, 2015 Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa hasil uji Runs Test sebesar 0,648 menunjukkan nilai profitabilitas ≥ α = 0,05 maka hipotesis nol diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa residual random atau tidak terjadi autokolerasi antar nilai residual. Analisa Regresi Linier Berganda Tabel 6 Coefficientsa
1
Model (Constant) Dana Pihak Ketiga
Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta t 2.697 2.296 1.175 -.026 .018 -.647 -1.409
Capital Adequacy Ratio .055
.085
.301
.655
Sig. .325 .254 .559
a. Dependent Variable: Return On Assets Sumber: Data Sekunder yang Diolah Menggunakan SPSS 20.0, 2015 Berdasarkan Tabel 6 dapat diperoleh persamaan linier berganda sebagai berikut: 1. Konstanta α =2,697artinya jika variabel independen X1 dan X2 bernilai ≥ 1, maka variabel dependen Y akan bernilai 2,697% 2. Koefisien regresi untuk variabel Dana Pihak Ketiga (X1) bernilai (-0,026) yang berarti memiliki nilai (-0,026%). Hal ini menunjukkan hubungan yang negative atau berlawanan antara Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan Return On Aseets (ROA). Setiap penambahan Dana Pihak Ketiga (DPK)sebesar satu persen akan mempengaruhi Return On Aseets (ROA). 3. Koefisien regresi untuk variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) (X2) bernilai 0,055 yang berarti memiliki nilai positif. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang searah antaraCapital Adequacy Ratio (CAR) dengan Return On Aseets (ROA). Setiap penambahan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar satu persen akan menambah Return On Aseets (ROA).
Tekno Efisiensi Vol.1 No. 2 Agustus 2016
179
Analisis Koefisien Kolerasi (Pearson) Tabel 7 Model Summaryb Model 1
R a
.872
R Square .761
Adjusted R Square .701
Std. Error of the Estimate 6.52697
a. Predictors: (Constant), Capital Adequacy Ratio b. Dependent Variable: Dana Pihak Ketiga Sumber: Data Sekunder yang Diolah Menggunakan SPSS 22.0, 2015 Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 22.0 pada Tabel 7 bahwa nilai R sebesar 0,872. Korelasi bertanda positif dan menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On Assets (ROA), karena nilai R berada pada interval 0,80 - 1,000 Analisis Koefisien Determinasi (R2) Tabel 8 Model Summaryb Model 1
R .921a
R Square .849
Adjusted R Square .748
Std. Error Estimate .23935
of
the
a. Predictors: (Constant), Capital Adequacy Ratio, Dana Pihak Ketiga b. Dependent Variable: Return On Assets Sumber: Data Sekunder yang Diolah Menggunakan SPSS 22.0, 2015 Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 22.0 pada Tabel 8 bahwa nilai R Square sebesar 0,849 atau 84,9%, Hal ini menunjukkan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) sebesar 84,9% dan sisanya 15,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Uji Parsial (Uji t) Tabel 9 Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model 1 (Constant) Dana Pihak Ketiga
B
Std. Error
2.697
2.296
-.026
.018 .085
Capital Adequacy Ratio .055
Beta
t
Sig.
1.175
.325
-.647
-1.409
.254
.301
.655
.559
a. Dependent Variable: Return On Assets Sumber: Data Sekunder , diolah Menggunakan SPSS 22.0, 2015 Dari tabel 9 diatas, diperoleh nilai thitunguntuk DPK sebesar -1,409 dan ttabel sebesar 2,131 (lihat tabel harga t dengan taraf kesalahan 5% dan derajat kebebasan dk= 6-1-1=4), menunjukkan bahwa thitung< ttabel yang berarti HO diterima dan menunjukkan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) tidak berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA). Penarikan kesimpulan menggunakan nilai signifikansi, dari Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai sig > 0,05 yaitu sebesar 0,254 yang berarti HO diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa Dana 180
Tekno Efisiensi Vol.1 No. 2 Agustus 2016
Pihak Ketiga (DPK) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Sedangkan diperoleh nilai thitung CAR sebesar 0,655 dan ttabel sebesar 2,131 menunjukkan bahwa thitung< ttabel yang berarti H0 diterima dan menunjukkan bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA). Penarikan kesimpulan menggunakan signifikan terhadap tabel 4.7 dapat dilihat bahwa bahwa nilai sig >0,05 yaitu sebesar 0,559 yang berarti H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Retrun On Assets (ROA). Uji Simultan (Uji F) Tabel 10 ANOVAa Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression Residual
.964 .172
2 3
.482 .057
8.416
.059b
Total
1.136
5
a. Dependent Variable: Return On Assets b. Predictors: (Constant), Capital Adequacy Ratio, Dana Pihak Ketiga Sumber: Data Sekunder yang Diolah Menggunakan SPSS 22.0, 2015 Dari Tabel 10 diperoleh nilai Fhitung sebesar 8,416 dan Ftabel6,39 , menunjukkan Fhitung > Ftabel yang berarti bahwa Ho ditolak dan menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Penarikan kesimpulan menggunakan nilai signifikansi, dari Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa nilai sig < 0,05 yaitu sebesar 0,059 hal ini menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) secara simultan berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA). KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat merumuskan kesimpulan sebagai berikut: Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On Assets (ROA) berdasarkan hasil perhitungan SPPS 22 diperoleh hasil yang negatif. Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Return On Assets (ROA) dan nilai yang positif. Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On Assets (ROA)dengan koefisien korelasi 0,872, menunjukan hubungan yang sangat kuat. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,849 atau 84,9% sedangkan sisanya sebesar 15,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Berdasarkan uji t secara parsial telah diperoleh hasil thitung-1,409 dan ttabel sebesar 2,131maka Ho diterima dan menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Sedangkan uji t secara parsial terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) diperoleh hasilthitungsebesar 0,655 dan ttabel sebesar 2,131 menunjukkan bahwa thitung< ttabel yang berarti H0 diterima dan menunjukkan bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Berdasarkan uji F secara simultan telah diperoleh hasil Fhitung sebesar 8,416 Tekno Efisiensi Vol.1 No. 2 Agustus 2016
181
dan Ftabel6,39 , menunjukkan Fhitung > Ftabel yang berarti bahwa Ho ditolak dan menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA) SARAN
Berdasarkan kesimpulan, maka penulis mengemukakan saran sebagai berikut: Dari kesimpulan hasil penelitian tersebut diatas, ada pengaruh lain yang tidak diteliti oleh penulis, oleh karena itu bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian guna menghasilkan penelitian yang lebih lengkap dan variatif terutama yang berhubungan dengan Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Return On Assets (ROA). DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene F, et al. (2014), Essential of Financial Management, Third Edition, Cengage Singapore : Learning Asia Pte Ltd. Fahmi, I. (2012), Pengantar Manajemen Keuangan, Bandung: Alfabeta. http://bjb.co.id./annualreport/laporantahunan.aspx, di unduh pada tanggal 28 September 2014 Pandia, F. (2012), Lembaga Keuangan, Jakarta: Rineka Cipta. Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 Pasal 2 Tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 Tentang Modal Bank. Peraturan Bank Indonesia No 10/15/PBI/2008 Tentang perhitungan mendapatkan Capital Adequacy Ratio (CAR). Priyatno, D. (2012), Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20, Yogyakarta : Andi. Rahayu, Sudi (2015), The influence of loan portfolio and third party fund (dpk) to Return On Asset (ROA),Jurnal Techno-Socio Ekonomika Universitas Sangga Buana, Vol.8 No.2. Ria Anggreni, Made I Made Sadha Suardhika (2014),, Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal, Risiko Kredit dan Suku Bunga Kredit pada Profitabilitas, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana .9.1.(2014):27-38 Rivai,Veithzal, et al. (2007), Bank and Financial Institution Management, Jakarta : Raja Grafindo Persada. Setiawati, Annisa Rahmah dan Sudi Rahayu (2014), Pengaruh Rentabilitas dan Likuiditas terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada PT Bank Mandiri (Persero) , Tbk.,Jurnal Techno-Socio Ekonomika Universitas Sangga Buana, Vol.7 No.2. Sugiyono, (2011), Statistik Untuk Penelitian. Cetakan Kesebelas, Bandung: Alfabeta. Sugiyono, (2012), Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta. Surat Edaran Bank Indonesia No 9/24/DPbs/2007 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Konvensional. Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, Tentang Rasio CAR. Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 Tentang Rasio yang digunakan untuk Mengukur Profitabilitas. Taswan, 2010), Manajemen Perbankan Konsep, Teknik dan Aplikasi, Edisi Kedua, Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
182
Tekno Efisiensi Vol.1 No. 2 Agustus 2016
Undang-Undang No. 10 tahun1998 Tentang Perubahan Atas Undang-UndangNo.7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. RIWAYAT PENULIS
Dr. Sudi Rahayu, SE., MM. Pada Tahun 2011-2014 sebagai dosen tetap dengan tugas tambahan sebagai Wakil Ketua II Bidang Keuangan di STIE Ekuitas Bandung; Agustus 2014 menjabat Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni STIE Ekuitas. Jabatan fungsional saat ini adalah Lektor Kepala (IV/a) dan telah lulus ujian Sertifikasi sebagai Pendidik pada tahun 2014.
Tekno Efisiensi Vol.1 No. 2 Agustus 2016
183