Siti Nadia Y, Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penjadwalan...
ISSN 2356 - 4393
Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjadwalan Kurir pada Merchandise Inventory PT CLS Siti Nadia Yusi1), Ridha Sefina Samosir2) Sistem Informasi, Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis Jalan Pulomas Selatan Kav. 22, Jakarta 13210 1) Email :
[email protected] 2) Email:
[email protected] Abstract: Logistics activities have a role in creating a good inventory value ranging from sales order management process, warehousing courier to the scheduling process. Up to now, PT CLS is still running in the conventional process of courier scheduling. This is the background of this research which is to design an application for web-based courier scheduling. This application is expected to provide accurate information about the process of making the goods to the supplier and delivery of goods to customers. The method used is qualitative research method through the study of literature, interview and observation. The design of systems using SQL Server R2 software and Dreamweaver MX while the system modeling using UML. Results of this design is expected to provide convenience to PT CLS in accessing data and information regarding the delivery and collection of goods so that the timeliness in the logistics supply chain can run well Keywords: supply chain management, logistics, UML, courier Abstrak: Aktivitas logistik mempunyai peran dalam menciptakan nilai inventory yang baik mulai dari proses pengelolaan order penjualan, pergudangan sampai pada proses penjadwalan kurir. PT CLS saat ini masih menjalankan proses penjadwalan kurir secara konvensional. Hal tersebut yang melatarbelakangi penelitian ini yaitu merancang suatu aplikasi untuk penjadwalan kurir berbasis web. Aplikasi ini diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat mengenai proses pengambilan barang ke supplier dan pengiriman barang ke pelanggan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik penelitian melalui studi pustaka, wawancara dan observasi. Rancangan sistem menggunakan software SQL Server R2 dan Dreamweaver MX sedangkan pemodelan sistem menggunakan UML. Hasil dari perancangan ini diharapkan dapat memberikan kemudahan PT CLS dalam mengakses data dan informasi mengenai pengiriman dan pengambilan barang sehingga ketepatan waktu dalam rantai pasokan logistik dapat berjalan dengan baik.. Kata Kunci: supply chain management, logistik, UML, kurir
I. PENDAHULUAN Persaingan perusahaan yang semakin ketat dalam era globalisasi saat ini tentu memberikan tuntutan tersendiri bagi setiap perusahaan. Selain harus mengikuti perkembangan teknologi yang ada juga kinerja yang lebih baik serta pemenuhan kebutuhan konsumen menjadi hal yang sangat penting agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain. Setiap perusahaan tentunya mempunyai tujuan yang harus dicapai pada setiap periodenya. Salah satunya adalah meningkatnya hasil penjualan baik berupa barang atau jasa. Suatu langkah yang diambil untuk mewujudkan pencapaian tersebut adalah dengan terpenuhinya kebutuhan konsumen lebih dari yang diinginkan melalui bisnis proses yang baik.
PT. CLS System adalah perusahaan yang mengkhususkan dalam jasa manajemen loyalitas konsultasi, teknologi, dan infrastruktur. Di setiap program loyalty klien yang dijalankan membuat PT CLS System memerlukan sistem informasi full future. Alur proses bisnis ini dimulai dari pemesanan ke supplier, sampai diterimanya barang tersebut ke konsumen. Dimana selama ini penjadwalan kurir dalam melakukan pickup barang ke supplier masih menggunakan logbook secara manual. Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti mengusulkan bagi PT. CLS System untuk menggunakan suatu sistem aplikasi yang terintegrasi dengan sistem yang sudah berjalan sebelumnya sehingga kedua sistem tersebut tidak hanya memuat data seputar stok inventory saja, tetapi pada saat barang
57
Kalbiscentia,Volume 3 No. 1 Februari 2016
di order, dikirim dan diterima konsumen sampai pada return barang. Oleh karena itu peneliti mengusulkan judul penelitian sebagai berikut: Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Penjadwalan Kurir Pada Merchandise Inventory PT Customer Loyalty Solution System. Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka peneliti merumuskan masalah yang akan diangkat dalam penelitian adalah sebagai berikut: a). Menganalisis sistem merchandise yang sudah berjalan di PT CLS System; dan b). Membuat rancangan sistem penjadwalan kurir pada kegiatan logistik di lingkungan internal PT CLS System. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis terhadap sistem merchandise sebagai aplikasi yang digunakan dalam kegiatan operasional, inventory dan warehousing di PT CLS System; dan membuat rancangan sistem penjadwalan kurir pada kegiatan logistik di lingkungan internal PT CLS System.
II. METODE PENELITIAN Sistem informasi adalah sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam perusahaan, kapan saja diperlukan dimana sistem ini dapat menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah, dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya [1]. Dalam menciptakan suatu sistem informasi maka terlebih dahulu dilakukan analisis sistem terhadap kebutuhan apa yang diperlukan. Analisis sistem adalah mendefinisikan kebutuhan analisis sistem yang akan dikembangkan dimana hasil akhir dari tahap analisis tersebut adalah sebuah dokumen yang menjelaskan mengenai spesifikasi kebutuhan sistem informasi [2]. Setelah dilakukan analisis maka proses selanjutnya adalah perancangan. Desain atau perancangan dalam pembangunan perangkat lunak merupakan upaya untuk mengonstruksi sebuah sistem yang memberikan kepuasan akan spesifikasi kebutuhan fungsional, memenuhi target, memenuhi kebutuhan secara implisit atau eksplisit dari segi performansi maupun penggunaan sumber daya, kepuasan batasan pada proses desain dari segi biaya, waktu, dan perangkat. Dalam pengembangan sistem informasi tersebut tentunya menggunakan metode pengembangan sistem dimana salah satu metode tersebut adalah Software Development Life Cycle (SDLC). SDLC adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan
58
untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya. Pemodelan pada pembangunan perangkat lunak digunakan untuk menvisualkan perangkat lunak yang akan dibuat. Salah satu perangkat pemodelan adalah Unified Modelling Languange. Beberapa diagram UML diantaranya adalah use case diagram, activity diagram dan sequence diagram. Use case diagram merupakan permodelan untuk behavior sistem informasi yang akan dibuat. Activity diagram adalah diagram yang menggambarkan workflow atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Sedangkan sequence diagram adalah diagram yang menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Setiap perusahaan terutama dalam bidang manufaktur akan selalu ada proses rantai pasokan dalam memenuhi kebutuhan inventory. Supply Chain Management atau rantai pasokan adalah pengintegrasian aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, seta pengiriman ke pelanggan [3]. Kegiatan pengiriman barang ke pelanggan itulah dinamakan proses logistik. menjelaskan bahwa logistik adalah bentuk penciptaan nilai bagi pelanggan dan pemasok bagi kepentingan perusahaan [4]. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Analisis sistem dengan menganalisa kebutuhan user melalui wawancara pada manager operasional, staff merchandise dan juga karyawan PT CLS System. Metode pengembangan system dalam penelitian ini menggunakan SDLC, sedangkan metode perancangan sistem menggunakan perangkat yang berorientasi objek melalui pembuatan UML dengan jenis diagram yang dipilih antara lain use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN PT CLS System adalah Business Process Outsourcing (BPO) perusahaan yang mengkhususkan dalam jasa manajemen loyalitas-konsultasi, teknologi, dan infrastruktur. CLS mengembangkan dan mengelola program loyalty untuk perusahaan yang dibentuk dalam tim yang profesional dengan pengalaman dalam pengelolaan program loyalitas koalisi, B2C dan B2B. Sebagai salah satu perusahaan yang tergabung di Advance Information Marketing Berhad, PT CLS
Siti Nadia Y, Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penjadwalan...
System mewakili dari negara Indonesia berlokasi di Jl. KH. Mas Mansyur No. 121 Apartemen CityloftCitywalk Sudirman Jakarta. Analisa Sistem Yang Berjalan
Dari penelitian baik melalui wawancara dan analisa dokumen serta sistem yang ada peneliti mendapatkan alur proses yang selama ini berjalan yang dijelaskan dalam gambar 1 yang menjelaskan mengenai alur proses kegiatan operasional di PT CLS System.
Gambar 1 Flow chart operasional PT CLS
Diskripsi proses 1. Pihak marketing membuat daftar barang yang diusulkan kepada klien. Daftar usulan tersebut
diserahkan ke divisi merchandise untuk dicarikan harganya. Divisi merchandise menghubungi beberapa supplier untuk mendapatkan harga & kualitas terbaik. Supplier atau pemasok memberikan data seperti barang yang dijual, term dan syarat pembayaran. Jika sudah ada kesepakatan maka supplier mengeluarkan surat perjanjian jual beli yang disetujui oleh kedua pihak. Daftar harga dan spesifikasi barang kemudian diserahkan kembali ke marketing untuk dibuat margin keuntungan bagi perusahaan. Maka divisi marketing membuat proposal yang dipresentasikan dalam janji temu dengan klien. Jika sudah ada aggrement yang sudah di tanda tangani oleh direktur masing-masing pihak maka selanjutnya klien mengirimkan PO (Purchase Order) via email. Jika PO dikirim sebelum jam 12 siang, secara administrasi akan dikerjakan pada hari yang sama kemudian team operasional dalam hal ini admin CLS akan mengkonfirmasikan telah menerima PO, namun apabila pada saat pengecekkan data masih perlu adanya perbaikan contohnya kesalahan jumlah quantity, kode barang, maka data PO harus di revisi kembali oleh pihak klien dan akan diproses pada hari berikutnya yaitu jika PO revisi diserahkan setelah jam 12 siang, namun apabila tidak ada masalah atau koreksi maka di H-0, PO akan diproses upload ke sistem RMS (Reward Management System) melalui aplikasi MD (Merchandise) dengan terlebih dahulu dilakukan pengecekan kode barang. Pengecekan kode barang di sistem untuk memastikan apakah barang yang dipesan sudah pernah ada sebelumnya atau belum. Jika memang barang belum tersedia maka admin merchandise bertugas membuat kode barang yang diminta. Selanjutnya PO yang sudah di upload, di print out dalam 4 rangkap, 2 lembar diserahkan ke bagian merchandise, 1 lembar ke bagian gudang (warehouse), dan 1 lembar diserahkan ke bagian marketing. Proses berikutnya dilakukan pencetakan surat jalan, inserting, wrapping dan packing list untuk dilakukan proses pengiriman kepada pihak kurir. Admin operasional juga bertugas dalam monitoring pengiriman termasuk proses investigasi jika ada permasalahan dalam pengiriman, juga pengembalian airwaybill dimana airwaybill tersebut digunakan untuk dilampirkan bersamaan dengan invoice yang dikirimkan kepada pihak klien Selain itu, admin juga bertugas untuk mengirimkan weekly report dan report closing setiap bulannya kepada pihak klien. 2. Admin MD yang telah menerima PO klien maka
59
Kalbiscentia,Volume 3 No. 1 Februari 2016
tugas berikutnya adalah membuat PO pembelian untuk diproses approval oleh direktur dan general manager. PO yang sudah diapproval diserahkan kepada finance dan staff warehouse. Pihak finance memberikan bukti pembayaran yang sudah dikirim baik transfer ataupun sesuai pembayaran yang disepakati dengan supplier. Bukti pembayaran di scan dan dikirim via email kepada supplier untuk mendapatkan informasi kapan barang dapat di pickup oleh CLS. Divisi merchandise juga bertugas dalam mengatur pengambilan atau penerimaan barang dari supplier. 3. Sedangkan staff warehouse bertugas melakukan stock in ke sistem jika barang sudah diterima dan melakukan stock out untuk proses pengiriman. 4. Pihak kurir yang sudah menjalankan proses pengiriman selanjutnya menyerahkan pengembalian awb ke admin operasional yang selanjutnya dimasukkan ke dalam sistem. Awb yang sudah di copy kemudian diserahkan kepada pihak finance untuk dilampirkan bersamaan dengan invoice dan faktur. Dari kegiatan operasional tersebut team merchandise memegang peran penting dalam inventory PT CLS. Adapun kegiatan utama merchandise di jelaskan dalam gambar 2 berikut:
1. Pencarian & Identifikasi Kebutuhan Barang Prosedur dalam proses ini yaitu: a. Divisi marketing membuat daftar barang yang akan diusulkan ke klien. b. Daftar usulan barang diserahkan ke divisi merchandise untuk dicarikan harganya. c. Divisi merchandise menghubungi beberapa supplier untuk mendapatkan harga barangnya. d. Pemasok mengeluarkan daftar harga barang. e. Pemasok mengirimkan daftar harga barang ke divisi merchandise. f. Divisi merchandise isi daftar harga barang dan mengirimkan kembali daftar usulan barang ke divisi marketing. 2. Pendataan Supplier Sebagai Referensi Prosedur dalam proses ini yaitu: a. Staff merchandise menghubungi beberapa supplier. b. Supplier memberikan data seperti barang yang akan dijual, term dan syarat pembayaran. Supplier mengeluarkan perjanjian jual beli yang disetujui oleh kedua belah pihak. c. Staff merchandise menerima data tersebut. d. Staff merchandise memasukkan data pemasok ke dalam excel dan disimpan di dalam server. 3. Melakukan Pembuatan Kode Produk di Sistem Prosedur dalam proses ini yaitu: a. Staff merchandise membuat kode utama di sistem accurate. b. Staff merchandise menginformasikan ke staff operasional tentang kode barang yang baru. c. Staff operasional membuat kode utama yang baru di sistem merchandise.
4. Melakukan
Perencanaan Produk Dari Supplier
Gambar 2 Modul kegiatan divisi merchandise
60
dan
Pembelian
Prosedur dalam proses ini yaitu: a. Staff merchandise menerima data pesanan (order list) sesuai PO klien. b. Staff merchandise melakukan perencanaan pembelian sesuai kebutuhan stock. c. Staff merchandise mengajukan rencana pembelian kepada direktur dan general manager untuk dilakukan persetujuan. d. Staff merchandise menyiapkan PO purchase pembelian di dalam sistem. e. Staff merchandise menyerahkan PO pembelian
Siti Nadia Y, Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penjadwalan...
kepada finance, untuk kemudian dilakukan pembayaran. f. Staff merchandise fax & email bukti pembayaran kepada supplier. g. Monitoring pengiriman barang dari supplier 5. Mengatur Pengambilan Produk Dari Supplier
dan
Penerimaan
Dalam menerima barang beberapa hal yang harus diperhatikan: a. Kondisi barang b. Jumlah barang disesuaikan dengan purchase order pembelian c. Type barang d. Kelengkapan dokumen seperti Tanda Terima, Surat Jalan, Faktur Pembayaran, Faktur Pajak, Invoice, Copy PO pembelian.
kembali kepada pihak suppiler atau pemasok untuk dilakukan pengecekan ulang. Penggantian dengan unit baru atau service akan diberikan oleh pemasok berdasarkan jenis kerusakan yang terjadi dan rentan waktu sejak barang di order dengan waktu terjadi pengklaiman barang. Proses pengembalian barang rusak ke distributor harus melalui kurir internal PT CLS. Begitu juga halnya dengan pengiriman regular lainnya dimana wilayah pengirimannya tercover oleh kurir internal PT CLS maka pengirimannya harus melalui kurir internal. Berikut alur mekanisme operasional yang diajukan seperti pada gambar 3.
C. Rancangan Sistem yang Diusulkan Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat masalah-masalah yang dihadapi oleh team merchandise dalam modul pengambilan & penerimaan barang dari pemasok atau distributor yaitu karena adanya jadwal pengiriman regular lainnya sedangkan jumlah kurir terbatas sehingga perlu adanya sistem penjadwalan kurir dalam bentuk sistem yang terkomputerisasi. Sistem penjadwalan kurir yang berjalan saat ini di PT CLS masih menggunakan logbook manual. Hasil pengembalian barang yang diklaim rusak dari proses investigasi seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya masih mengandalkan informasi dari tanda terima saja tanpa tersimpan di sistem, sehingga informasi yang didapatkan masih terbatas. Permasalahan lainnya adalah adanya keterlambatan pengambilan dan pengembalian barang sehingga menambah waktu SLA pengiriman yang mengakibatkan komplain klien semakin besar. Dari permasalahan itulah penulis mengusulkan rancangan sistem penjadwalan kurir. Dimana dalam sistem tersebut semua karyawan dapat menginput kebutuhan pengiriman secara tertib dan menjadi history informasi berharga bagi kepentingan semua pihak terkait. Dalam rancangan sistem yang diusulkan peneliti terlebih dahulu akan menjelaskan deskripsi proses investigasi jika ada klaim barang yang diterima customer dalam keadaan rusak. Barang yang dikirim namun mengalami kerusakan tersebut dilakukan investigasi terlebih dahulu oleh team operasional. Setelah proses investigasi dilakukan maka PT CLS melakukan proses penarikan barang ke alamat customer. Barang akan dicek kemudian dikirimkan
Gambar 3. Alur proses mekanisme operasional usulan
Dari permasalahan tersebut maka diusulkan rancangan sistem penjadwalan kurir. Dimana dalam sistem tersebut semua karyawan dapat menginput kebutuhan pengiriman secara tertib 61
Kalbiscentia,Volume 3 No. 1 Februari 2016
dan menjadi history informasi berharga bagi kepentingan semua pihak terkait.
Dalam gambar 3 dijelaskan modul utama dari sistem perancangan penjadwalan kurir.
request yang dimasukkan datanya diatas jam 4 sore maka permintaan tidak dapat diproses. Pada jam 4 sore General Manager (GM) akan melakukan analisa terhadap pengiriman mana yang dinilai lebih memiliki nilai urgent yang paling tinggi jika jumlah pengiriman dilihat sangat banyak. Staff HRD akan menyortir pembagian tugas dari kurir yang ada dengan jumlah permintaan pengiriman regular maupun permintaan pickup. Dan General Manager (GM) melakukan approval terhadap setiap proses baik penjadwalan pengiriman maupun pengambilan barang. D. Rancangan Database Sistem yang Diusulkan Gambar 5 adalah hasil rancangan skema relasi antar tabel pada sistem database Courier Schedule System (CSS) untuk PT CLS System.
Gambar 4 Modul design sistem penjadwalan kurir yang diusulkan
1. Rancangan Login Untuk bisa mengakses sistem seluruh staf dari semua divisi terlebih dahulu melakukan login. Oleh karena itu setiap staf mempunyai hak akses berupa login id dan password. 2. Rancangan Sistem Permintaan Shipment Permintaan pengiriman (shipment) hanya dapat diakses oleh staff dari seluruh divisi. Divisi operasional menggunakan sistem ini untuk kebutuhan pengiriman regular. Divisi finance menggunakannya untuk kebutuhan pengiriman invoice ke klien. Sedangkan divisi business development untuk kebutuhan pengiriman yang biasanya bersifat urgent misalnya barang roadshow.
Gambar 5 Relasi tabel database rancangan sistem CSS
Berikut pembagian relasi antar tabel pada rancangan database sesuai dengan kegiatannya. 1.Permintaan Shipment dan Pickup Pada gambar 6 menunjukkan relasi antar tabel untuk modul permintaan pengiriman baik shipment maupun pickup
3. Rancangan Sistem Permintaan Pickup Permintaan pickup barang hanya dapat diakses oleh staf merchandise. Hal ini bertujuan agar seluruh proses pengambilan barang, klaim barang rusak serta evaluasi kualitas supplier dalam memasok barang dapat termonitor dengan baik oleh satu tim tersebut. 4.Rancangan Sistem Penjadwalan Kurir Seluruh staf pada masing-masing divisi dapat melakukan request untuk jadwal pengiriman di esok harinya paling lambat jam 4 sore. Sehingga
62
Gambar 6 Relasi antar tabel databasepermintaan shipment & pickup
Siti Nadia Y, Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penjadwalan...
2. Penjadwalan Kurir Pada gambar 7 menunjukkan relasi antar tabel untuk modul penjadwalan kurir
3. Halaman Menu Utama Halaman menu utama CSS setelah dilakukan login tertera pada gambar 10 berikut:
Gambar 7 Relasi antar tabel databasepenjadwalan kurir
E. Rancangan Interface yang Diusulkan Berikut 5 tampilan layar di dalam sistem CSS. 1. Halaman Utama Gambar 8 menampilan halaman utama CSS.
Gambar 10 Menu utama SCS
4. Permintaan Pengiriman Untuk permintaan shipment hanya dapat di akses oleh seluruh staff operasional. Setelah staff operasional memilih menu shipment pada halaman utama setelah login, maka sistem akan menampilkan halaman utama shipment seperti tertera pada gambar 11 berikut:
Gambar 8 Halaman utama
2. Halaman Login Gambar 9 menunjukkan halaman login untuk semua user staff di PT CLS System. Gambar 11 Halaman utama shipment
Untuk melakukan permintaan pengiriman
Gambar 9 Halaman login
regular maka pada menu Shipment, user dapat memilih tombol tambah kemudian sistem menampilkan form yang harus diisi user. Package ID diperoleh dari sistem merchandise yang sudah ada sebelumnya di PT CLS. Jika data sudah lengkap user harus memilih tombol save jika tidak maka data tidak masuk ke dalam sistem. Namun apabila user ingin membatalkan permintaan pengiriman tersebut maka user 63
Kalbiscentia,Volume 3 No. 1 Februari 2016
dapat memilih tombol cancel. Form shipment dijelaskan pada gambar 12.
Gambar 14 Tampilan tambah pickup Gambar 12 Tampilan tambah shipment
5. Permintaan Pengambilan Barang Untuk permintaan pickup hanya dapat di akses oleh staf dari divisi merchandise. Berikut pada gambar 13 menampilkan menu pickup pada sistem CSS.
6. Penjadwalan Kurir Dalam hal penjadwalan kurir staf HRD memegang kendali. Sehingga hak akses hanya untuk login staf HRD dan General Manager. Hal pertama yang dilakukan oleh HRD adalah memilih menu courier kemudian pilih tombol Schedule, kemudian pilih salah satu nama kurir yang tertera pada Choose Courier, kemudian Get Data untuk mengambil data shipment dan pickup per hari ini. Berikut penjelasannya pada gambar 15.
Gambar 13 Tampilan menu pickup
Sama halnya dengan menu shipment pada menu pickup ini apabila user ingin melakukan permintaan pickup, maka user dapat memilih tombol tambah kemudian sistem menampilkan form yang harus diisi user. Jika data sudah lengkap maka user harus memilih tombol save jika tidak maka data tidak masuk ke dalam sistem. Namun apabila user ingin membatalkan permintaan pengiriman tersebut maka user dapat memilih tombol cancel. Berikut penjelasannya pada gambar 14.
64
Gambar 15 Tampilan menu courier
Setelah nama kurir dipilih selanjutnya HRD memilih tombol Get Data dimana sistem menampilkan data shipment dan pickup yang sudah dibuat staf per hari ini. Gambar 16 menunjukkan hasil sistem melakukan penarikan data baik data shipment maupun data pickup. Dalam hal ini kemampuan menganalisa sangat diperlukan. Karena keseluruhan data di sortir
Siti Nadia Y, Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penjadwalan...
berdasarkan alamat, content, jumlah barang dan tingkat kepentingannya apakah urgent atau tidak. Jika sudah diketahui maka langkah selanjutnya adalah pilih dan klik process. Jika terdapat kesalahan pilih cancel untuk membatalkan. Langkah terakhir adalah menekan tombol done.
7. Proses Approval Pada login untuk akses GM terdapat tombol approval baik di menu shipment maupun pada menu pickup. GM hanya perlu menarik data berdasarkan date time yang diinginkan. Selain memastikan semua sudah diproses dalam sistem GM juga harus melakukan kroscek terhadap requestor shipment dan requestor pickup. Proses kroscek dilakukan untuk memastikan kebenaran fisik barang yang di pickup sudah sesuai atau belum dengan yang diinginkan requestor dan memastikan pengiriman regular yang dijalankan apakah sudah sesuai dengan bukti pengirimannya seperti tanda terima, surat jalan dan airwaybill.
IV. SIMPULAN
Gambar 16 Tampilan isi menu courier
Jika dalam hal pengiriman ada salah satu kurir yang tidak masuk atau bahkan resign maka staf HRD dapat melakukan penambahan data kurir baru di menu courier dengan memilih pilihan tambah. Kemudian isi data secara lengkap dan simpan dalam sistem. Berikut tampilan menu tambah kurir pada gambar 17.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di PT CLS System mengenai rancangan sistem penjadwalan kurir, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Rancangan sistem penjadwalan kurir menjadi pelengkap dari sistem Merchandise yang sudah ada sebelumnya yang hanya memuat informasi pengiriman kurir eksternal saja. 2. Melalui rancangan sistem ini dapat membantu perusahaan dalam mengatasi persoalan pengiriman maupun pickup barang yang lost control dan membantu arus proses inventory.
V. DAFTAR RUJUKAN [1] Harisno & H. Saragih. Rencana Strategis Teknologi Informasi (IT) dan Sistem Informasi (IS) Pada Proses Bisnis Perusahaan. Yogyakarta : Graha Ilmu. 2014. hlm 1. [2]
A. S. Rossa & M. Shalahuddin. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Informatika. 2013. hlm 5-30.
[3]
J. Heizer & B. Render. Operations Managemen 7th ed. Terjemahan oleh Dwianoegrahwati & Indra Almahdy. Salemba Empat. 2005.hlm 4-9
[4] R. H. Ballou. Business Logistics / Supply Chain Management Fifth Edition. United States America : Gambar 17 Tampilan menu tambah kurir
Pearson Prentice Hall. 2004. hlm 12-13
65