ANALISIS DAN PERANCANGAN E-LEARNING DENGAN FITUR ONLINE EXAM PADA SMK N 1 WADASLINTANG WONOSOBO
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Seto Ritma Rumekso 09.11.3397
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014
Analysis and Design Of
E-Learning With Online Exam Features at SMK N 1 Wadaslintang Wonosobo
ANALISIS DAN PERANCANGAN E-LEARNING DENGAN FITUR ONLINE EXAM PADA SMK N 1 WADASLINTANG WONOSOBO Seto Ritma Rumekso Bambang Sudaryatno Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT The development of information technology in various aspects of life make human burden much easier. Web-based E-Learning is learning information media that are currently more and more used and developed mainly in the field of education and training, including the SMK N 1 Wadaslintang. With the presence of media E-Learning method of students ' learning will be much easier and effective. In the process of designing an E-Leaning, it will be added to the online exam facility features which can be accessed using the internet, intranet, or other computer networking media. Expected by the existence of this facility students can easily practise exam with time allowed. And facilitate teachers in processing exam students. With this online exam facility can also reduce the cost of printing or paper media used. From the results of this research are expected to help the process of teaching and learning activities. Supports ease of students and teachers in terms of sharing school information as well as other information. Keyword : E-Learning, Online Exams, Internet, Website, PHP, MySQL, CodeIgniter, School.
1.
Pendahuluan Pendidikan
merupakan
salah
satu
sektor
pembangunan
yang
selalu
mendapatkan perhatian besar dari pemerintah dan merupakan salah satu sektor pembangunan yang sangat potensial untuk dapat diintegrasikan dengan kehadiran teknologi informasi. Dampak dari perkembangan itulah yang menyebabkan lembaga pendidikan selalu berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan berusaha memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak didiknya dalam meluluskan siswa-siswi dengan prestasi akademik yang baik di tengah perkembangan teknologi informasi dan arus globalisasi yang semakin kuat. SMK Negeri 1 Wadaslintang adalah salah satu instansi di bidang pendidikan tepatnya berada di kabupaten Wonosobo. Di dalam proses belajar mengajar terutama dalam hal kegiatan ujian siswa masih menggunakan cara manual, seperti menggunakan kertas ataupun media cetak lainnya yang tentu akan adanya sedikit pemborosan dalam hal biaya. Belum lagi kemungkinan adanya kesalahan guru dalam membuat soal-soal ujian juga koreksi hasil jawaban. Maka solusi yang tepat untuk mengatasi masalah di atas, dibuatlah sebuah sistem e-learning yang memiliki fitur fasilitas ujian online yang memungkinkan guru dapat memberikan soal-soal ujian kepada siswa menjadi lebih mudah, efisiensi, cepat, dan akurat. Siswapun dapat mengerjakan soal-soal yang telah diberikan oleh guru dengan mudah. Untuk itu dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis mengambil judul “Analisis dan Perancangan E-Learning Dengan Fitur Online Exam pada SMK N 1 Wadaslintang Wonosobo”. Sistem E-learning ini diharapkan mampu mendukung kegiatan akademik dan memberikan kemudahan-kemudahan dalam kegiatan belajar mengajar antara siswa dan guru tentunya dalam hal ujian dan tugas ataupun dalam berbagi informasi-informasi lainnya. 2.
Landasan Teori
2.1
Konsep Dasar Sistem Informasi
2.1.1
Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi
serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan.1 Menurut Schronderberg (1971) dalam Suradinata (1996) secara ringkas menjelaskan bahwa system adalah:
1
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. hal 3
1
1.
Komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain.
2.
Suatu keseluruhan tanpa memisahkan komponen pembentuknya.
3.
Bersama-sama dalam mencapai tujuan
4.
Memiliki input dan output yang dibutuhkan oleh sistem lainnya.
5.
Terdapat proses yang mengubah input menjadi output.
6.
Menunjukan adanya entropi.
7.
Memiliki aturan.
8.
Memiliki subsistem yang lebih kecil.
9.
Memiliki deferensiasi antar subsistem.
10. Memiliki tujuan yang sama meskipun mulainya berbeda. Banyak ahli mengajukan konsep sistem dengan deskripsi yang berbeda, tetapi pada prinsipnya hampir sama dengan konsep dasar sistem pada umumnya. 2.1.2
Pengertian Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya.2 Keberadaan informasi dalam sebuah sistem itu mutlak penting karena sistem yang baik harus memiliki kualitas informasi yang bagus. Penilaian terhadap kualitas dari suatu informasi bisa mengacu pada tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance). 1.
Akurat (Accurate) Informasi harus jelas maksud dan tujuannya, tidak boleh menyesatkan dan
bebas
dari kesalahan-kesalahan. 2.
Tepat pada waktunya (Timeliness) Informasi yang datang tidak boleh terlambat karena informasi yang sudah kadaluarsa tidak akan berguna dan tidak akan memiliki nilai.
3.
Relevan (Relevance) Informasi yang disampaikan bermanfaat bagi pemakainya dan ini tergantung pada masing-masing individu yang menggunakannya.
2.1.3
Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Robert A. Leitch/K. Roscoe Davis dalam Jogiyanto, HM.1989:11).
2
Jogiyanto, 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset. Hal 8.
2
2.2
Konsep Dasar E-Learning
2.2.1 Pengertian E-learning Electronic Learning atau lebih dikenal dengan E-Learning merupakan metode pembelajaran baru yang memanfaat media elektronik dan internet. E-Learning memudahkan pengajar dalam menyampaikan informasi kepada murid. Sebaliknya murid tidak harus datang ke sekolah untuk dapat mendapatkan ilmu. Cukup dengan koneksi ke internet mereka bisa mengakses berbagai ilmu yang telah disediakan. E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. (Hartley, 2001). 2.2.2
Sejarah E-learning E-learning atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh
universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut: 1.
Tahun 1990: Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupum multimedia (Video dan Audio) dalam format mov, mpeg-1, atau avi.
2.
Tahun 1994: Seiring diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.
3.
Tahun 1997: LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak, dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee). IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
4.
Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis web. Perkembangan LMS menuju aplikasi berbasis web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.
3
2.2.3
Macam-macam E-Learning Berdasarkan cara penyampaian materi, E-Learning dibagi menjadi dua macam,
yaitu : 1.
Komunikasi Satu Arah (One Way Communication) E-Learning jenis ini pembelajar hanya bisa membaca materi yang sudah disiapkan oleh pengajar tanpa bisa berinteraksi dengannya.
2.
Komunikasi Dua Arah (Two Way Communication) E-Learning jenis ini memungkinkan pembelajar berinteraksi dengan pengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Model komunikasi dua arah ini dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu : a.
Synchronous Model synchronous dapat dijelaskan bahwa ketika instruktur memberikan pelajaran, pembelajar dapat langsung mendengarkan.
b.
A-Synchronous Model a-synchronous merupakan cara penyampaian secara tidak langsung, artinya materi yang akan disampaikan kepada pembelajar direkam terlebih dahulu.
2.2.4
Keunggulan Dan Kekurangan E-Learning Menggunakan E-Learning memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah
sebagai berikut: 1.
Fleksibel karena siswa dapat belajar kapan saja, dan di mana saja.
2.
Menghemat waktu proses belajar mengajar
3.
Mengurangi biaya perjalanan
4.
Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (Infrastruktur, peralatan, bukubuku)
5.
Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas
6.
Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Walaupun memiliki keunggulan e-learning juga memiliki kekurangan beberapa
diantaranya adalah 1.
Karena e-learning menggunakan teknologi informasi, tidak semua orang terutama orang yang masih awam dapat menggunakannya dengan baik.
2.
Membuat e-learning yang interaktif dan sesuai dengan keinginan pengguna membutuhkan programming yang sulit, sehingga pembuatannya cukup lama.
3.
E-learning membutuhkan infrastruktur yang baik sehingga membutuhkan biaya awal yang cukup tinggi.
4.
Tidak semua orang mau menggunakan e-learning sebagai media belajar.
5.
Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
4
3.
Analisis Dan Perancangan Sistem
3.1
Analisis Sistem Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis SWOT.
Metode ini dipakai karena di SMK Negeri 1 Wadaslintang dengan ada atau tidaknya sistem tidak mempengaruhi kegiatan belajar mengajar sehingga jika metode PIECES yang dipilih kurang tepat.
Analisis SWOT meliputi Kekuatan (Strength), Kelemahan
(Weaknesses), Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats). 3.1.1
Kekuatan (Strength) 1. Sistem E-Learning yang dibuat berbasis web sehingga bisa diakses dari berbagai macam Platform sistem informasi. 2. Siswa dapat mengakses E-Learning dimana saja dan kapanpun. 3. Adanya fasilitas ujian online yang dapat dimanfaatkan guru dan siswa dalam proses menguji kompetensi belajar mereka dalam menguasai materi.
3.1.2
Kelemahan (Weaknessess) 1. Sistem dapat diakses jika terdapat koneksi jaringan komputer atau internet. 2. Sistem ujian online hanya dapat dilakukan di laboratorium saja.
3.1.3
Peluang (Opportunities) 1. Pemanfaatan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan efisien. 2. Siswa membutuhkan materi pembelajaran secara cepat dan mudah. 3. Guru membutuhkan penyampaian materi yang praktis dapat dilakukan dimana saja dan kapan pun.
3.1.4
Ancaman (Threats) 1. Minimnya fasilitas internet pada daerah-daerah tertentu. 2. Masih ada guru dan siswa yang belum paham tentang internet. 3. Kecepatan koneksi internet yang rendah dapat memperlambat proses sistem.
5
3.2
Perancangan Sistem
3.2.1
Flowchart Sistem
Gambar 3.1 Flowchart Sistem 3.2.2
Diagram Konteks
Gambar 3.2 Diagram Konteks
6
4.
Implementasi Dan Pembahasan
4.1
Pengertian Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan tahap penerapan analisis sistem yang telah
dibuat ke dalam bentuk program sehingga sistem dapat di operasikan. Implementasi ini merupakan tindak lanjut dari analisis yang telah di buat pada bab sebelumnya. 4.2
Kegiatan Implementasi Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap implementasi antara lain:
4.2.1
Pemrograman Pemrograman
merupakan
langkah
awal
yang
dilakukan
pada
tahap
implementasi. Mula-mula penulis membuat database beserta tabel-tabel menggunakan XAMPP. Ini merupakan tahap awal yang harus dilakukan sebelum pembuatan sistem. 4.2.2
Pembuatan Antar Muka (Interface) Salah satu contoh pembuatan halaman interface guru.
Gambar 4.1 Manajemen Guru 4.2.3
Pengujian Sistem Sebelum sistem diterapkan, sistem harus melewati tahap pengujian. Hal ini
dilakukan untuk mengidentifikasi bila terjadi kesalahan ataupun terdapatnya celah pada sistem. Pengujian program dilakukan untuk mengetahui, apakah sistem ini sudah layak untuk diterapkan pada instansi terkait atau belum. Pengujian sistem dibagi menjadi 2, yaitu: 4.2.3.1 Black Box Testing Black Box Testing merupakan pengujian terhadap sistem tentang cara operasinya, apakah sudah berjalan sebagaimana yang diharapkan atau sebaliknya. Cara pengujian ini dilakukan dengan menjalankan dan mengeksekusi tiap modul kemudian dilakukan pengamatan pada hasil dari proses tersebut.
7
Contoh Black Box Testing pada Form Tambah Guru :
Gambar 4.2 Form Tambah Guru Pada Form tersebut terdapat kesalahan validasi, yaitu:
Kolom Nama masih dapat di isi dengan angka.
Kolom Telpon masih dapat di isi dengan huruf.
4.2.3.2 White Box Testing White Box Testing merupakan pengujian yang dilakukan terhadap kode-kode program yang ada. Jika menghasilkan output yang tidak semestinya, maka pengecekan pada baris program, variable, atau parameter dilakukan pengecekan satu persatu. a. Kesalahan Bahasa (Syntax Error) Kesalahan seperti ini terjadi bila kode program yang telah dibuat ternyata terdapat skrip yang masih salah. Jadi perlu dilakukan perbaikan pada source code tersebut. Contoh sederhana Syntax Error :
Gambar 4.3 Syntax Error Kesalahan diatas terjadi karena kurangnya tanda tutup kurawal (}) pada penulisan kode untuk program diatas. b. Kesalahan Saat Proses (Runtime Error) Kesalahan seperti ini terjadi ketika program dijalankan sehingga menyebabkan proses program terhenti sebelum selesai menyelesaikan Request. Kesalahan semacam ini disebabkan karena compiler menemukan kondisi-kondisi yang belum terpenuhi.
8
Gambar 4.4 Runtime Error Kesalahan diatas terjadi Compiler tidak menemukan file yang dimaksud. c.
Kesalahan Logika (Logical Error) Kesalahan logika sulit ditemukan, karena tidak adanya pemberitahuan mengenai letak kesalahannya. Hasil eksekusi program yang dijalankan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
4.2.4
Pemeliharaan Sistem Pemeliharaan sistem merupakan tahap yang harus dilakukan penerapan suatu
sistem. Pemeliharaan ini dilakukan selama sistem tersebut masih berjalan. Dengan pemeliharaan yang baik, diharapkan sistem tersebut tidak mengalami kendala dalam penerapannya. Berikut ini beberapa contoh pemeliharaan sistem yang dapat dilakukan: 1. Untuk menghindari kehilangan data, dapat melakukan back up data ke media penyimpanan data atau dengan upload pada situs sharing online. 2. Mengoptimize
database
setiap
1
bulan
sekali
untuk
menghindari
pembekakan memori database. 4.2.5
Manual Program Manual
program
dimaksudkan
untuk
menguraikan
bagaimana
cara
menggunakan aplikasi program yang sudah dibuat. Hal ini dimaksudkan agar pengguna program mendapatkan kemudahan dalam mengoperasikan dan menjalankan sistem.
9
4.3
Pembahasan Antar Muka (Interface)
4.3.1
Halaman Utama Merupakan halaman utama yang ditujukan kepada siswa.
Gambar 4.9 Halaman Utama 4.3.2
Halaman Ujian Merupakan halaman yang digunakan untuk ujian siswa.
Gambar 4.10 Halaman Ujian
10
5
PENUTUP
5.1
Kesimpulan Berdasarkan
rumusan
masalah,
tujuan
penelitian,
implementasi,
dan
pembahasan maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem informasi E-Learning pada SMK N 1 Wadaslintang yang dilengkapi dengan fitur Ujian Online / Online Exams berhasil dicapai. 2. Sistem E-Learning
ini dapat membantu memudahkan interaksi guru dan
siswa dalam kegiatan akademik sekolah. 3. User dapat memberikan atau melihat materi, mendownload file data, maupun informasi seputar kegiatan akademik sekolah. 5.2
Saran Penulis menyadari bahwasannya sistem E-Learning ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, demi pengembangan sistem kedepannya penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Untuk fitur-fitur pada ujian nantinya bisa ditambahkan dengan fitur-fitur ujian yang lain selain pilihan ganda. 2. Penambahan fitur layanan sistem seperti forum atau chatting agar siswa dapat berkomunikasi dengan siswa lainnya, ketika banyak siswa yang sedang Online.
DAFTAR PUSTAKA Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi Offset. Ardhana, YM Kusuma. 2013. Pemrograman PHP CodeIgniter Black Box. Jakarta: Jasakom Arief, M Rudyanto. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsotf SQL Server 2000. Yogyakarta: Andi Offset
HM, Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Kusrini. 2007. Strategi Perancangan Dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset.
11