ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI WEB PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP MENGGUNAKAN METODE KLASIK DAN COOPERATIVE GAME THEORY
S Jadiaman Sihombing Univ. Bina Nusantara, Jl H. Murthado No. 84, 081293920486,
[email protected]
Ro’fah Nur Rachmawati Universitas Bina Nusantara,Jln Syahdan No 9,(021)5345830,
[email protected]
Franky Hadinata Marpaung Universitas Bina Nusantara,Jln Syahdan no 9,(021)5345830,
[email protected]
Dalam usaha untuk memperoleh alokasi penyusutan yang wajar, maka diperlukan suatu pencatatan akuntansi penyusutan aktiva tetap yang akurat. Dengan melihat kebutuhan tersebut maka penulis merancang aplikasi penghitungan penyusutan untuk menentukan metode penyusutan yang lebih efektif. Dengan menerapkan cooperative game theory yang meliputi transferable utility cost game, τ-value, shapley-value ke dalam akuntansi penyusutan diharapkan dapat menghasilkan metode penyusutan yang lebih efektif, alokasi nilai penyusutan yang lebih wajar sehingga dapat menghasilkan laporan keuangan yang baik. Selanjutnya akan dilihat perbandingan hasil penyusutan aktiva tetap yang diperoleh dari metode klasik dan pendekatan cooperative game theory. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi penyusutan aktiva berbasis web yang menunjukkan bahwa cooperative game theory bisa diterapkan dalam menghasilkan metode penyusutan, diperoleh 3 metode baru yaitu penyusutan, – penyusutan, dan penyusutan. Dari ketiga metode tersebut ditemukan bahwa penyusutan merupakan metode yang lebih efektif.Kata kunci :penyusutan, depresiasi, cooperative game theory, aktiva tetap ABSTRACT
In order to obtain a reasonable allocation of depreciation value, it would require a depreciation of fixed assets accounting records accurately. By looking at the needs of the application, the authors designed a calculating depreciation to determine the depreciation method is more effective. By applying cooperative game theory which include transferable utility cost games, τ-value, Shapley-value to the accounting depreciation is expected to produce a more effective method of depreciation, the depreciation allocation more reasonable so as to produce good financial reports. Furthermore, comparison of the results will be seen depreciation of fixed assets acquired from the classical method and approach of cooperative game theory. The results of this research is the application of web-based depreciation shows that cooperative game theory can be applied in producing the depreciation method, the new method is obtained 3-shrinkage τ, φ - depreciation, and φδdepreciation. Of the three methods is found that -depreciation is a more effective method.
Keywords: depreciation, depreciation, cooperative game theory, fixed assets.
PENDAHULUAN Latar Belakang Aktiva tetap merupakan aset yang dimiliki oleh perusahaan yang digunakan pada jangka waktu yang lama, yaitu periode lebih dari 1 tahun. Aktiva tetap memiliki peranan penting bagi suatu perusahaan. Peranan aktiva tetap di dalam perusahaan merupakan faktor utama dalam kegiatan operasi suatu perusahaan (Anmasari, 2010). Dalam usaha untuk memperoleh keuntungan yang maksimal, maka diperlukan suatu pencatatan akuntansi atas aktiva tetap yang akurat. Dengan melihat kebutuhan tersebut maka penulis merancang aplikasi penghitungan penyusutan untuk menentukan metode penyusutan yang lebih efektif. Dengan menerapkan cooperative game theory ke dalam akuntansi penyusutan diharapkan dapat menghasilkan metode penyusutan yang lebih efektif, alokasi nilai penyusutan yang lebih wajar sehingga dapat menghasilkan laporan keuangan yang baik. Teori permainan (game theory) merupakan pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Teori ini dikembangkan untuk menganalisis proses pengambilan keputusan dari situasi-situasi persaingan yang berbeda-beda dan melibatkan dua atau lebih kepentingan (Kiki Mustaqim, 2013:18). Fondasi matematis dari teori permainan membuat teori permainan menjadi alat utama untuk memodelkan dan mendesain proses pembuatan keputusan dalam suatu lingkungan yang interaktif (saling mempengaruhi). Ide pertama kali penerapan teori permainan untuk menganalisis kebijakan penyusutan lahir pada tahun 1970an (Callen1978; Liitlechild 1970, 1975; Shubik 1962). Namun, pada penelitian tersebut, masalah penyusutan tidak dibahas terlalu mendalam. Pada tahun 2008 Juan Aparicio, Joaquin Sanchez dan Soriano, mengeluarkan jurnal depreciation games. Pada jurnal tersebut, Juan dkk melakukan pendekatan cooperative game theory terhadap akuntansi penyusutan untuk menghasilkan metode penyusutan yang baru. Penelitian dilakukan dengan menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi penyusutan aktiva tetap yaitu harga perolehan aktiva tetap, masa manfaat aktiva tetap dan nilai sisa akiva tetap. Ketiga tuple tersebut kemudian diimplementasikan ke dalam cooperative game theory untuk dicari metode penyusutan yang baru. Adapun metode penyusutan yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah metode penyusutan klasik dan penerapan teori permainan kooperatif (cooperativegame theory). Pemilihan cooperative game theory didasarkan pada konsep cooperative game theory yang bertujuan untuk menghasilkan solusi yang adil diantara pemain yang melakukan kerjasama. Dari permainan kooperatif akan tergambar payoff yang didapatkan oleh masing-masing koalisi dari hasil kerjasama angotaangotanya. Selanjutnya akan dilihat perbandingan metode penyusutan yang diperoleh dari cooperative game theory dengan metode klasik. Untuk mengimplementasikan perhitungan ini ke dalam program, penulis memakai bahasaPHPdengan menggunakan databasephpmyadmin. Hal ini didasari dari sisi pengembangan yang relatif lebih mudah. Dalam sisi pemahaman, PHP juga merupakan bahasa scripting yang mudah dimengerti karena memiliki referensi yang banyak. PHP juga merupakan bahasa open source yang dapat digunakan diberbagai system operasi (Linux, Windows, Unix) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem
Rumusan Masalah 1. 2. 3.
1.
2.
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah yang akan dibahas yaitu: Bagaimana hubungan cooperative game theory dengan akuntansi penyusutan sehingga dapat digunakan dalam menghasilkan metode penyusutan Bagaimana perhitungan penyusutan aktiva tetap dihitung berdasarkan metode klasik dan metode yang dihasilkan dari cooperative game theory. Bagaimana perbandingan antara metode penyusutan klasik dengan metode yang diperoleh dari cooperative game theory Inti dari ruang lingkup yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu: Metode penyusutan yang digunakan adalah metode klasik yaitu metode garis lurus (straight line), saldo menurun (declining balance), jumlah angka tahun menurun (sum of the year decreasing quotas), jumlah angka tahun naik (sum of the year increasing quotas) dan metode yang diperoleh dari cooperative game theory. Program dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.
3.
Data yang digunakan adalah data aktiva tetap yang dimiliki PT Best Denki Indonesia sampai dengan November 2013.
Tujuan Dan Manfaat Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Membuat aplikasi perhitungan penyusutan aktiva tetap dengan metode klasik dan cooperative game theory. 2. Membuktikan cooperative game theory dapat diimplementasikan untuk memperoleh metode baru dalam menghitung penyusutan. 3. Membandingkan hasil penyusutan aktiva tetap yang diperoleh dari metode klasik dan pendekatan cooperative game theory Sedangkan manfaat penelitian ini adalah sebagai salah satu tolak ukur dalam mendapatkan metode penyusutan baru yang lebih wajar dalam pengalokasian beban penyusutan.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan 1. Metode Klasik yang mencakup metode garis lurus, saldo menurun, dan jumlah angka tahun 2. Cooperative Game theory 3. Waterfall Model Tahapan penelitian akan dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Melakukan pengumpulan data dengan mengambil daftar aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan sebagai objek yang akan dijadikan penghitungan untuk penyusutan baik untuk metode klasik dan cooperative game theory. Data yang diambil adalah data aktiva tetap dari PT Best Denki Indonesia terhitung sampai Oktober 2013. Data tersebut berupa data excel dan diperoleh dari bagian keuangan perusahaan tersebut. Data ini dijadikan sebagai acuan perhitungan agar diperoleh data yang real. 2. Mengolah aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan dilakukan dengan mengidentifikasi aktiva tetap. Untuk tanah tidak dilakukan penghitungan, karena tanah tidak akan mengalami penyusutan. 3. Selanjutnya mengolah aktiva tetap yang dapat disusutkan. Aktiva tetap yang akan dihitung dipilih beberapa saja. 4. Aktiva tetap yang dapat disusutkan kemudian diihitung penyusutannya dengan memakai metode penyusutan klasik atau penerapan cooperative game theory. 5. Membandingkan hasil perhitungan penyusutan yang diperoleh. Perbandingan dilakukan dengan menghitung penyusutan dengan metode klasik dan metode yang didapat dari cooperative game theory. 6. Merancang program aplikasi dengan menyediakan prototype website. 7. Melakukan pengkodean dengan menyediakan tool yang diperlukan, mulai dari adobe dreamweaver untuk code PHP, XAMPP untuk database, dan browser. 8. Implementasi code ke dalam aplikasi yang dijalankan di browser. 9. Analisis aplikasi dengan menggunakan 8 aturan emas. 10. Uji program ke dalam contoh kasus aktiva penyusutan.
HASIL DAN BAHASAN Permainan Penyusutan (Depreciation Games) Hasil dari permainan penyusutana, dengan mendenotasikan , dan sebagai solusi yang berhubungan dari metode garis lurus, jumlah angka tahun (inceasing quotas) dan metode jumlah angka tahun (decreasing quotas) beturut-turut. Dalil Diberikan , , dan N permainan penyusutan yang berhubungan. Jika maka . Bukti Dengan menerapkan rumus garis lurus dari perhitungan akuntansi yaitu, i , maka: "
# $:&
!
' 1, … , !.
Ini berarti termasuk ke dalam core permainan penyusutan. Dalil ini menunjukkan bahwa pada situasi tersebut nilai dari aktiva tetap tidak akan hilang.
*
-
* * *
Contoh 1 N = {1,2,3}, C = 1, (1) = , 2 , 3 0 1! 2 , , 3 . Pada + . + + + hasil selanjutnya akan digambarkan pemainan penyusutan untuk 3 metode klasik penyusutan ke dalam core permainan penyusutan.. Teorema 1 Diberikan , , dan N permainan penyusutan yang berhubungan. Lalu didapat pernyataan di bawah: 1. 2. 3. Bukti
5 65
4
4
'
6 5 65
4
'
6 5 65
'
6
5
7 1, … , ! 1;
6 969* 5
7 1, … , ! 1;
9* 69* 5 9*
7 1, … , ! 1.
Untuk membuktikan pernyataan diatas, cukup dengan membuktikan pernyataan (2), karena ketiga pernyataan diatas dapat disamakan (analogous). Pertama akan diperiksa jumlah dari kuota penyusutan setiap tahun dengan memakai rumus pernyataan (2) sama dengan jumlah kuota penyusutan dengan memakai rumus – !: ! ! 9* 9* !. & ;
& ;
-
Sekarang, ekuivalen untuk: !
* -
Ekuivalen dengan:
6
! ! < 1 "=*
-
& ;
' 7, 7 1, … , ! 1.
– ! 7 7 < 1 ' ! ! < 1 7. Sekarang, dengan menambahkan dan mengurangi !ke – 7, diperoleh bukti yang lengkap. Corollary 1 Diberikan , , dan N permainan penyusutan yang berhubungan. Sekarang dperoleh penyataan: 1. > 2. > Jika ingin memeriksa apakah tiga solusi klasik merupakan bagian dari core permainan penyusutan, cara yang efisien adalah memeriksa apakah merupakan bagian dari core permainan penyusutan. Jika ya, maka metode klasik termasuk kedalam core, jika tidak, maka periksa apakah bagian dari core permainan penyusutan, dan seterusnya. Metode Penyusutan Baru Pada bagian ini akan ditunjukkan beberapa metode penyusutan baru dengan menerapkan solusi dari cooperative game theory. Metode penyusutan tersebut antara lain τ-penyusutan yang diperoleh berdasarkan τ-value dan metode -penyusutan yang diperoleh berdasarkan shapley-value. Dalil
Diberikan , , dan N permainan penyusutan yang berhubungan. Selanjutnya ?1@AB dari memiliki rumus di bawah: CD E 1,2, … , ! 1, ! D ! 1 !E < CD ! 1E,
Dengan C
5 *
5 * ∑HIJ KLJ 5 G
Bukti: dengan tujuan untuk membuktikan dalil tersebut, cukup dengan menunjukkan M&N 0 O !, M&N ! 1 , P&N O ! 1!P&N !. Selanjutnya, dihitung koefisien C untuk mendapatkan penyatuan antara dua vektor MQ dan PQ . Tijs dan Driessen (1986) menggambarkan kebalikan τ-value dari airport game pada kasus !P R 2. Perhatikan pada pembuktian disini !m sama dengan satu, oleh karena itu, diperlukan penghitungan nilai !m untuk permainan . Selanjutnya, diperkenalkan rumus τ-penyusutan sebagai aplikasi dari formula diatas. Defenisi Metode penyusutan yang mengalokasikan pembayaran setiap tahun dari nilai N disebut metode τ-penyusutan.
τ-penyusutan menetapkan kelipatan dari biaya perorangan setiap tahunnya, kecuali untuk tahun terakhir, yang diberikan alokasi n-1 tahun ditambah nilai kontribusi marjinalnya, \ T!U. Remark Perhatikan bahwa τ-value tidak selalu di core dari pemainan penyusutan. Pada kasus yang dibahas diatas, sifat ini berlaku jika dan hanya jika: 6
C 7 ' 7 7 1, … , ! 1. Dalil
&=*
Diberikan , , dan N permainan penyusutan yang berhubungan. Kemudian shapley-value dari d memiliki formula di bawah: &
"=*
1 . ! <1
Kemudian, dapat didefinisikan sebuah metode penyusutan baru berdasarkan shapley-value. Defenisi Metode penyusutan yang mengalokasikan setiap tahun hasil shapley-value dari d DGN disebut metode -penyusutan. Metode -penyusutan mengalokasikan penyusutan setiap tahun dari penyusutan tahun-tahun sebelumnya dan sebagian dari penyusutan itu sendiri. Karena kecekungan (concavity) permainan penyusutan maka shapley-value merupakan bagian dari core permainan penyusutan. Rumpun Baru dari Solusi φ Metode τ-penyusutan dan -penyusutan adalah vektor yang anggotanya nondecreasing (naik) jika dihubungkan dengan pergerakan tahun (year’s index). Ini menunjukkan perbedaan jika dibandingkan dengan solusi klasik, dimana alokasi biaya penyusutan di tahun pertama akuntansi lebih besar dibandingkan dengan tahun terakhir pemakaian. Pada kasus tertentu dari metode -penyusutan, perbedaan nilai kuota penyusutan bisa terlihat dengan jelas, tetapi hal ini dapat dijadikan sebagai cara untuk mendapatkan metode penyusutan yang baru. Analisis berikutnya akan dilakukan untuk menjawab masalah ini agar diperoleh metode penyusutan yang bisa dipakai untuk semua situasi. Dengan tujuan untuk menghindari kelemahan dari aturan teori permainan, selanjutnya diperkenalkan metode baru yang masih berasal dari pendekatan cooperative game theory. Dengan mengambil interpretasi –penyusutan, selanjutnya diperkenalkan solusi φpenyusutan. Solusi ini sekaligus dipakai untuk mengatasi kelemahan dari metode penyusutan yang dibahas diatas. Defenisi Diberikan , , . Didefenisikan rumpun solusi φ sebagai vektor dari: V W9$ X V&
C&" D 1 E, dimanaC&" R 0 , 1, … , ! .
"=*
Koefisien C&" merupakan proporsi biaya produksi di tahun j untuk tahun i. Ini berarti bahwa tahun memiliki pengaruh untuk penyusutan aset selama tahun . Dalil Diberikan , , dan N permainan penyusutan yang berhubungan. Selanjutnya (d)-penyusutan, , dan termasuk kedalam rumpun φ. Bukti Untuk (d)-penyusutan, cukup mengambil * C&" untuk 1, … , 1! C&" 0 di kasus lainnya. Untuk diambil C&"
"9* *
, . Untuk diambil C&"
diambil C&"
&9*
9*/-
, .
*
9*/-
, . Terakhir untuk
Karena itu, menurut hasil diatas, 3 solusi metode klasik diatas merupakan bagian dari rumpun φ, ditambah –penyusutan. Namun demikian, untuk mencapai tujuan utama, diperlukan batasan untuk rumpun ke subkumpulan yang anggota-anggotanya memenuhi sifat-sifat tertentu yaitu: i. C&" 0 _ –penyusutan), ii. C&" ` C" a simplicity, iii. C"" a C" berkewajiban atas biaya yang dikeluarkan.
Namun, harus diperhatikan hasil dari solusi, apakah solusi merupakan bagian dari core permainan penyusutan d. Dalil berikut akan menjawab masalah ini dengan memperkenalkan rumpun baru dari solusi penyusutan. Dalil Diberikan , , dan N permainan penyusutan yang berhubungan. Maka vektor setiap x termasuk rumpun φ dan memenuhi persyaratan (i) dan (ii), adalah core dari permainan d. Bukti
Pertama, diperiksa jika x memenuhi batasan n yang menentukan core penyusutan permainan . Mengingat , maka didapat:
V& C&" D 1 E &=*
*
&=* "=*
C" 1 < C"" D 1 E. "=*
"=*
Berikut, setelah perhitungan dan mempertimbangkan pembatas konveksitasdari koefisien C&" , diperoleh rumus berikut:
&=*
&=*
V& < ! CG D @ @ 1E. Namun, setiap D @ @ 1E kurang dari nol sesuai hipotesis tentang fungsi nilai sisa. Oleh karena itu, ∑&=* V ' . Setiap anggota dari rumpun φ memenuhi kondisi (i)-(iii) ditentukan oleh vektor C** , C-- , … , C ; C* , C- , … , C . Untuk pernyataan ini, diperhatikan vektor yang berhubungan. Dengan tujuan untuk menyederhanakan dari perhitungan solusi baru dan interpretasi, diperkenalkan subrumpun b . Defenisi Diberikan , , dan N permainan penyusutan yang berhubungandengan b W9 b a 1, diperoleh subrumpun b sebagai subhimpunan dari vektor rumpun memenuhi pernyataan (i)-(iii). Selanjutnya, jika C** , C-- , … , C ; C* , C- , … , C termasuk ke dalam subrumpun b maka cdd b . cd
Perhatikan bahwa -penyusutan tidak memenuhi kondisi (iii) dan, oleh karena itu, -penyusutan tidak termasuk subrumpun b . Remark b harus lebih besar dari satu agar tidak melanggar kondisi (iii). Remark Diberikan C** , C-- , … , C ; C* , C- , … , C menjadi bagian dari subrumpun b , setiap tahun mengambil konsekuensi b kali lebih banyak atas biaya sendiri daripada biaya sisa tahun-tahun sebelumnya itu. Dalil berikut menunjukkan simplicity dari subfamily Dalil Diberikan , , dan diberikan N permainan penyusutan yang berhubungan. Kardinal dari subrumpun b adalah satu. Bukti Tinjau C** , C-- , … , C ; C* , C- , … , C sebagai permainan penyusutan yang cdd b . Dengan tambahan, ∑&=* C&" 1 berhubungan. Maka, cd
N.Karena itu, didapat bahwa C"" < ! C" 1 .Jadi, sekarang diperoleh C** , C-- , … , C ; C* , C- , … , C merupakan univocally ditentukan oleh persamaan ini. Maka, dinyatakan dengan vektor yang merupakan subrumpun b . Corollary Jika b > <∞maka & > 1 . cdd Bukti Karena b dan C"" < ! C" 1 didapat bahwaC""
"9
cd
danC"
*
"9
. Sekarang, ambil limit ketika b > <∞ untuk C"" danC"
dianggap 1 dan 0.
Contoh Anggap situasi permainan penyusutan : N = {1,2,3,4,5}, C= $100, f(1)= $80, f(2)= $65, f(3) = $60, f(4) = $55 dan f(5) = $40. Perhatikan bahwa pada kasus ini penyusutan aset adalah variable. Pada kasus khusus ini, metode penyusutan lainnya tidak cocok untuk evolusi dari penyusutan aset. Maka, dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut.
Dengan data ini, untuk b a 1 mBQ@1A b 20, 4
+ p q
1 1 b 20 < 15 < 5, 4
1 1 1 b 20 < 15 < 5< 5 4
1 1 1 1 20 < 15 < 5< 5 < 15 4
Rancangan Aplikasi Use Case Diagram Berikut adalah use case diagram dari aplikasi yang akan dikembangkan:
Gambar 1Use Case Diagram Pada use case diagram di atas digambarkan bahwa admin dapat melakukan beberapa hal yang diawali dengan melakukan login terlebih dahulu. Setelah melalui proses login, admin baru bisa input data aktiva tetap, melihat data aktiva tetap yang tersimpan, memperbaharui dan menghapus aktiva tetap, melakukan perhitungan penyusutan aktiva tetap. Bahasan Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program aplikasi yang telah dibuat. Aktiva tetap yang diambil adalah Toyota Innova B 1815 PKP, pembelian Mei 2011. Pada simulasi yang pertama digunakan nilai-nilai sebagai berikut : Asset ID : 162
Asset Name Acquisition Cost Useful life Salvage Value (f1) Salvage Value (f2) Salvage Value (f3) Salvage Value (f4) Salvage Value (f5)
: Toyota Inova B 1815 PKP : May 2011 : Rp 208.000.000.00 : 5 years : 185000000.00 : 165000000.00 : 160000000.00 : 155000000.00 : 140000000.00
Tabel 1 Perbandingan Nilai Penyusutan Metode Klasik dan Cooperative Game Theory Year
SL
DB
STY (DQ)
STY (IQ)
Year 1
13,600,000.00
15,834,121.75
22,666,666.67
4,533,333.33
Year 2
13,600,000.00
14,628,739.96
18,133,333.33
9,066,666.67
Year 3
13,600,000.00
13,515,118.57
13,600,000.00
13,600,000.00
Year 4
13,600,000.00
12,486,272.26
9,066,666.67
18,133,333.33
Year 5
13,600,000.00
11,535,747.47
4,533,333.33
22,666,666.67
Accum
68,000,000.00
68,000,000.00
68,000,000.00
68,000,000.00
Year Year 1 Year 2 Year 3
τ-depre 5,540,909.09 10,359,090.91 11,563,636.36
-depre 4,600,000.00 9,600,000.00 11,266,666.67
φδ-depre 9,857,142.86 13,285,714.29 9,619,047.62
Year 4 Year 5 Accum
12,768,181.82 27,768,181.82 68,000,000.00
13,766,666.67 28,766,666.67 68,000,000.00
11,369,047.62 23,869,047.62 68,000,000.00
Nilai penyusutan tiap metode berbeda-beda tiap tahunnya. Setelah nilai penyusutan diakumulasikan, jumlah akumulasi semua metode adalah sama yakni 68.000.000,00. Nilai buku tahun terakhir untuk metode klasik maupun metode yang diperoleh dari cooperative game theory sama dengan estimasi nilai sisa aktiva tetap tahun terakhir sebesar 140.000.000,00. Hal ini menunjukkan bahwa cooperative game theory bisa diimplementasikan terhadap metode penyusutan.
Grafik2 Perbandingan Arah Penyusutan Melalui analisis metode penyusutan klasik dan cooperative game theory, terlihat bahwa teori permainan dapat memberikan pandangan baru terhadap aturan penyusutan. Ditinjau dari sudut pandang akuntansi dan sudut pandang game theory, aturan depresiasi klasik masih memiliki kelemahan dilihat dari sisi teori permainan. Untuk mengatasi kelemahan tersebut maka diperkenalkan aturan depresiasi baru, yang disebut metode -penyusutan yang merupakan solusi teori permainan yang paling baik jika dibandingkan dengan τ-penyusutan dan penyusutan
Gambar 3 Hasil Analisis Metode Penyusutan SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil evaluasi yang diperoleh, maka kesimpulan dari pengembangan aplikasi ini adalah: 1. Teori permainanmemberikan pandangan baru terhadap metode penyusutan. Dari hasil analisis dari metode klasik dan cooperative game theory diperoleh aplikasi perhitungan penyusutan aktiva tetap berbasis web yang menunjukkan bahwa cooperative game theory bisa diterapkan dalam menghasilkan metode penyusutansehingga dapat digunakan sebagai referensi penentuan perhitungan beban penyusutan aktiva tetap. 2. Cooperative game theory menghasilkan metode baru -penyusutan yang menghasilkan alokasi penyusutan yang lebih baik (tidak monoton non-decreasing, non-increasing ataupun konstan). 3. Hasil perbandingan yang diperoleh dari metode klasik dan cooperative game theory dilihat dari coredan arah kuota, dimana dari metode penyusutan klasik core yang diperoleh umumnya hanya pada kondisi tertentu. Artinya metode penyusutan klasik tidak selamanya bagian dari core permainan penyusutan. Sedangkan metode yang diperoleh dari cooperative game theory merupakan bagian dari core permainan ( core. 4. -penyusutan menghasilkan biaya penyusutan aktiva sesuai dengan harapan perusahaan dengan mengatur nilai parameter delta, dan jika terjadi perubahan prediksi, -penyusutan memungkinkan modifikasi biaya dengan cara yang mudah dan cara yang terbuka untuk stakeholder, sesuai dengan IFRS (International Financial Reporting Standart).
5. Perhitungan -depreciation mudah diimplentasikan terhadap perhitungan akuntansi penyusutan. 6. Pada prakteknya, pihak management perusahaan menentukan parameter delta berdasarkan kebijakan perusahaan. Jadi, parameter delta berperan penting dalam mengalokasikan penyusutan aktiva tetap secara sistematis dan cara sederhana. Berdasarkan pada kesimpulan yang diperoleh, maka berikut ini adalah berbagai saran yang dapat membangun untuk pengembangan selanjutnya: 1. Perusahaan sebaiknya menentukan estimasi nilai sisa aktiva tetap tiap tahun (salvage value/ year) agar didapat perhitungan akumulasi penyusutan yang memenuhi kriteria cooperative game theory. Penentuan nilai estimasi nilai sisa juga menunjukkan bahwa aktiva yang dimiliki oleh perusahaan tidak akan menjadi barang rongsokan / besi tua ketika masa pemakaian aktiva tetap (usefull life) sudah habis. 2. Penentuan nilai sisa aktiva tetap tiap tahunnya dan penentuan parameter delta sebaiknya harus dibuat berdasarkan kebijakan perusahaan dengan melihat situasi pasar atau berdasarkan kebijakan dari manajemen perusahaaan. 3. Website yang dirancang sebaiknya compatible dengan semua browser. REFERENSI Abdul, Totoh. (2009). Alokasi Biaya Investasi dan Operasi untuk Peningkatan Keandalan Titik Beban dengan Menggunakan Teori Permainan Kooperatif. Bandung: Program Studi Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung. Amalia, Riski. (2014) Konsep Dasar MySQL, diakses 15 April 2014 dari http://riski.ilearning.me/ Aminudin. (2005). Prinsip – Prinsip riset Operasi. Jakarta: Erlangga. Aparicio, J., Sanchez, J. (2008). Depreciation Games. Springer Science & Bisnis. Astamal, Rio. (2008). Dasar – Dasar Web Programming. Surabaya: Creative Commons. Begg, C., Conolly, T. (2010). Database Systems: A Practical Approach to Design, Implamentation, and Management, Fourth Edition. USA: Pearson Education Limited. Brandenburger, Adam. (2007). Cooperative Game Theory: Characteristic Functions, Allocations, Marginal Contribution. Branzei, R., Dimitrov, D., Tijs, S. (2008) Models in Cooperative Game Theory. Berlin: SpringerVerlag Berlin Heidelberg Chalkiadakis, G., Elkind, E., Wooldridge, M. (2012). Computational Aspect of Cooperative Game Theory. Morgan & Claypool Publisher. FASB (2005a). Memorandum of Understanding. http://www.fasb.org FASB (2005b). Statement of Financial Accounting Standards. http://www.fasb.org Ferguson, Thomas. (2005). Game Theory in Coalitional Form. Los Angeles: UCLA. Ikatan Akuntansi Indonesia. (2012). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Jackson, S., Rodgers, T., Tuttle, B. (2010). The Effect of Depreciation Method Choice on Asset Selling Prices. Jusup, Haryono. (2005). Dasar-Dasar Akuntansi. Yogyakarta. STIE YKPN Kadir, Abdul. (2008) Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP. Jakarta: Andi. Nurlaila.(2009).Permainan N-Pihak Dan Solusinya Untuk Permainan Sederhana. Yogjakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta. Peleg, Bezalel. (2007). Introduction to The Theory of Cooperatives Games. Berlin: Springer. Raharjo. B. (2011). Membuat Database menggunakan Mysql. Bandung: Informatika Bandung. Sommerville, Ian. (2011). Software Engineering 9th. Boston: Pearson Education, Inc. Shneiderman, B., & Plaisant, C. (2010). Designing the user interface : strategies for effective humancomputer interaction. Addison-Wesley. Waljiyanto, 2003. Sistem Basis Data, Analisis dan Pemodelan Data. Yogyakarta: Graha Ilmu. Warren, Reef & Fees. (2005). Principles of Accounting. Weygandt, Kimmel, & Kieso. (2012). Accounting Principles 10th. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc. Whitten, & Bentley. (2007). In System Analysis And Design Methods(pp. 256-260). New York: McGraw Hill.
RIWAYAT PENULIS S Jadiaman Sihombing lahir di Pakkat pada tanggal 2 Juli 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika dan Matematika pada tahun 2014.