ANALISIS PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA RUGI PADA PT. GENDARIN INDONESIA CABANG PALEMBANG Etika Mela Sari Jurusan Akuntansi POLITEK PalComTech Palembang Abstrak Metode penyusutan (depresiasi) merupakan suatu metode yang digunakan untuk menghitung beban penyusutan aktiva tetap pada setiap periode akuntansi. Metode penyusutan yang dianalisis pada penelitian ini adalah metode garis lurus (straight line method) dan saldo menurun ganda (double declining balance method). Laba operasi merupakan selisih lebih dari pendapatan atas biaya sehubungan dengan kegiatan usaha perusahaan. Besarnya laba operasi yang dipengarui oleh metode penyusutan garis lurus akan berbeda dengan dipengaruhi oleh metode penyusutan lainnya. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana perbandingannya bila menggunakan metode yang digunakan pada PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang dengan metode lain dan pengaruhnya terhadap laba perusahaan, digunakan rumus-rumus dari masingmasing metode tersebut. Berdasarkan hasil penelitan, diperoleh kesimpulan bahwa besarnya penyusutan aktiva tetap yang dihitung dengan meggunakan metode garis lurus (straight line method) besarnya akan berbeda dengan beban penyusutan yang dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method). Kenaikkan beban penyusutan pada suatu periode akuntansi disebabkan oleh adanya penambahan kuantitas aktiva tetap, adanya kegiatan perluasan atau peningkatan mutu aktiva tetap. Sebaliknya, penurunan besarnya beban penyusutan pada suatu periode akuntansi dikarenakan adanya penghentian penggunaan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Kata Kunci : Analisis, Penyusutan, Aktiva Tetap, Laba
PENDAHULUAN
Tujuan suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang optimal atas investasi yang telah ditanamkan dalam perusahaan, salah satu bentuk investasi tersebut adalah aktiva. Aktiva merupakan salah satu unsur dari laporan keuangan yang sangat berpengaruh karena mempunyai jumlah yang sangat material dibandingkan akun lainnya. Bersamaan dengan berlalunya waktu, nilai ekonomi suatu aktiva tetap tersebut harus dapat dibebankan secara tepat dan salah satu caranya adalah dengan menentukan metode penyusutan. Jadi perlu diketahui apakah metode penyusutan yang diterapkan perusahaan telah memperhatikan perubahan nilai aktiva tetap yang menurun disebabkan karena berlalunya waktu atau menurunnya manfaat yang diberikan aktiva tetap tersebut. Dua faktor penyebab terjadinya penyusutan pada aktiva tetap berwujud yaitu faktor fisik dan faktor fungsional. Faktor fisik merupakan faktor yang mengurangi aktiva tetap, karena mengalami keausan dari segi pemakaian, segi umur aktiva, serta terjadi kerusakan, sedangkan faktor fungsioanal merupakan faktor yang membatasi umur aktiva tetap karena ketidakmampuan aktiva untuk memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu diganti, atau karena adanya kemajuan teknologi sehingga aktiva tersebut tidak ekonomis lagi untuk dipakai. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan nilai penyusutan antara lain harga perolehan. Penentuan harga perolehan tidak hanya bergantung pada harga beli aktiva itu semata. Besarnya harga perolehan dihitung dengan menambah harga beli dengan
1
semua biaya yang diperlukan dalam kegiatan aktiva tetap sampai dengan aktiva tersebut siap digunakan perusahaan. Biaya tersebut dapat berupa biaya biaya balik nama untuk pembelian gedung, biaya pengiriman dan pemasangan untuk aktiva lainnya.
LANDASAN TEORI Aktiva Menurut Munawir (2002:30), Aktiva adalah sarana atau sumber daya ekonomik yang dimiliki oleh suatu kesatuan usaha atau perusahaan yang harga perolehannya atau nilai wajarnya harus diukur secara objektif.” Sedangkan menurut Hanafi (2003:24), “Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darinya manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diraih oleh perusahaan. Jenis Aktiva Menurut Yusuf (2003:23) ”aktiva dibagi menjadi dua yaitu: 1. Aktiva lancar : aktiva yang meliputi kas dan sumber-sumber ekonomik lainnya yang dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau habis dipakai dalam rentang waktu satu tahun. 2. Aktiva tetap : aktiva berwujud yang digunakan dalam operasi perusahan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan Menurut Baridwan (2004:20) “aktiva dibagi menjadi tiga yaitu: 1. Aktiva lancar : Uang kas dan aktiva-aktiva lain atau sumber-sumber yang diharapkan akan direalisasikan menjadi uang kas atau dijual atau dikonsumsi selama siklus usaha yang normal dalam waktu tertentu 2. Aktiva tetap : adalah aktiva-aktiva berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan normal”. 3. Aktiva lain-lain. Aktiva Tetap Berwujud Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 7 (2005:2), “Aset tetap atau aktiva adalah aktiva tetap berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum”. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004:16.2) “Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”. Penyusutan Menurut Baridwan (2004:305), Penyusutan adalah sebagian dari harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap periode akuntansi. Menurut Soemarso (2005:24), Penyusutan (depreciation) adalah pengakuan adanya penurunan nilai aktiva tetap berwujud. Menurut Greuning (2005;175), penyusutan (depreciation) adalah metode pembebanan atas biaya pembelian awal suatu aktiva fisik selama masa manfaatnya. Depresiasi bukanlah cara untuk menyesuaikan nilai aktiva menjadi nilai.
2
Metode Perhitungan Penyusutan Menurut PSAK No. 16 (2009:124) dan Warren, dkk (2008:10), ada beberapa macam metode perhitungan penyusutan yang dapat digunakan yaitu: 1. Metode garis lurus 2. Metode saldo menurun 3. Metode Aktivitas (Unit Produksi)
ANALISIS Analisis Masalah Periode-periode sebelumnya PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang dalam menentukan nilai penyusutan aktiva tetap berwujudnya menggunakan metode garis lurus, yang untuk tiap tahun jumlah nilai penyusutannya sama yang menyebabkan nilai penyusutan aktiva tetap yang ada didalam laporan keuangan tidak mencirmankan keadaan yang sebenarnya, dan penentuan harga perolehan dari aktiva tetap berwujud yang kurang tepat. Periode perolehannya perusahaan tidak memasukkan biaya tambahan yang diperlukan aktiva sebagai harga perolehan. Hal ini mengakibatkan perhitungan penyusutan menjadi tidak tepat. Perhitungan Harga Perolehan Semua biaya yang terjadi untuk memperoleh suatu aktiva tetap sampai ditempat dan siap digunakan harus dimasukkan sebagai bagian dari harga perolehan (cost) aktiva yang bersangkutan. Perhitungan harga perolehan dapat ditentukan dengan menambah harga beli suatu aktiva tetap dengan biaya pengiriman, asuransi, biaya pengangkut mesin yang dibayar pembeli, dan biaya pemsangan mesin adalah bagian dari harga perolehan mesin pabrik yang dibeli perusahaan. Berdasarkan data bersumber dari PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang ternyata perusahaan ini memperoleh aktiva tetap dengan cara pembelian tunai. Berdasarkan data yang ada mengenai perhitungan besarnya harga perolehan aktiva tetap, perusahaan ini belum menerapkan pencatatan sebagaimana mestinya. PT. Gendarin Indonesia menggunakan cara FOB Shipping point dalam kegiatan pembelian aktiva tetap pada perusahaannya. Perubahan harga perolehan dapat dilihat pada tabel berikut:
3
Tabel 1 Daftar Perubahan Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang Tahun Perolehan 01/2007
Jumlah
04/2007
1
Gedung
08/2007
3
Mitsubishi Fuso
946,500,000
8
03/2007
3
Truck Mitsubishi Ps
736,500,000
8
09/2007
2
Toyota Avanza
390,850,000
8
01/2008
19
Komputer Pentium IV
94,300,000
4
03/2008
6
Laptop Toshiba
54,930,000
4
03/2008
5
Scanner Canon DR
26,053,650
4
03/2008
9
printerHP Office Jet Pro
35,775,000
4
02/2008
15
lemari cabinet
12,375,000
5
02/2008
11
lemari biasa
3,916,000
5
04/2008
38
Kursi kantor
16,050,000
5
01/2008
7
Kursi Kantor Finest
22,295,000
5
05/2008
2
Kursi tamu
14,500,000
5
05/2008
19
Meja kantor
3,610,000
5
Aktiva Tetap Berwujud Tanah Kantor
Harga Perolehan (Rp) 3,031,050,000
Umur Ekonomis
5,002,400,000
Total
20
10.391.104.650
Sumber: PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang, 2012
Perhitungan Penyusutan Aktiva Tetap Berwujud Ada dua faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan perhitungan. Dua faktor tersebut adalah nilai aktiva tetap yang digunakan dalam perhitungan penyusutan dan manfaat suatu aktiva. Untuk menghitung perhitungan penyusutan gedung menggunakan metode garis lurus. Sedangkan untuk biaya lainnya seperti: komputer, lemari dan perlengkapan lainnya dapat digunakan saldo menurun. Berikut ini perhitungan penyusutan aktiva tetap berwujud : a.
Gedung Bulan April 2007 PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang membeli sebuah gedung baru seharga Rp. 5.001.000.000,- ditaksir dengan umur ekonomis selama 20 tahun biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 1.400.000,- sebagai biaya balik nama dan pembuatan sertifikat. Untuk aktiva tetap berupa gedung, perusahaan sebaiknya menggunakan metode garis lurus untuk menghitung penyusutannya. Data penyusutan gedung PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2 Perhitungan Penyusutan Gedung pada PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang Menggunakan Metode Garis Lurus Tahun
Beban Penyusutan
Akm. Penyusutan
Nilai Buku
2007
250,120,000
250,120,000
4,752,280,000
2008
250,120,000
500,240,000
4,502,160,000
2009
250,120,000
750,360,000
4,252,040,000
2010
250,120,000
1,000,480,000
4,001,920,000
5,002,400,000
4
2011
250,120,000
1,250,600,000
3,751,800,000
2012
250,120,000
1,500,720,000
3,501,680,000
2013
250,120,000
1,750,840,000
3,251,560,000
2014
250,120,000
2,000,960,000
3,001,440,000
2015
250,120,000
2,251,080,000
2,751,320,000
2016
250,120,000
2,501,200,000
2,501,200,000
2017
250,120,000
2,751,320,000
2,251,080,000
2018
250,120,000
3,001,440,000
2,000,960,000
2019
250,120,000
3,251,560,000
1,750,840,000
2020
250,120,000
3,501,680,000
1,500,720,000
2021
250,120,000
3,751,800,000
1,250,600,000
2022
250,120,000
4,001,920,000
1,000,480,000
2023
250,120,000
4,252,040,000
750,360,000
2024
250,120,000
4,502,160,000
500,240,000
2025
250,120,000
4,752,280,000
250,120,000
2026
250,120,000
5,002,400,000
-
Sumber: Hasil Pengolahan Data
b.
Kendaraan Bulan Agustus tahun 2007 PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang membeli 3 buah Mitsubishi Fuso dengan harga perolehan sebesar Rp. 946.500.000,- ditaksir kendaraan memeliki usia ekonomis 8 tahun. Bulan September tahun 2007 PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang membeli kendaraan Toyota Avanza sebanyak 2 buah yang digunakan untuk operasional perusahaan dengan harga perolehan sebesar Rp. 390.850.000,- dan ditaksir memeliki usia ekonomis 8 tahun. Bulan Maret 2007 PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang membeli Truck Mitsubishi PS sebanyak 3 buah dengan harga perolehan Rp. 735.000.000,- dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.1.500.000,- sebagai biaya balik nama kendaraan yang ditaksir memeliki usia ekonomis 8 tahun. Perhitungan Tabel 3 Perhitungan Penyusutan Mitsubishi Fuso pada PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang Menggunakan Metode Saldo Menurun Akm. Peny. Awal Tahun
2007
Harga Perolehan 946,500,000.00
Tarif
Peny. Tahunan
25%
236,625,000.00
Nilai Buku Akhir Tahun 709,875,000.00
2008
946,500,000.00
236,625,000.00
2009
946,500,000.00
414,093,750.00
709,875,000.00
25%
177,468,750.00
532,406,250.00
532,406,250.00
25%
133,101,562.50
399,304,687.50
2010
946,500,000.00
2011
946,500,000.00
547,195,312.50
399,304,687.50
25%
99,826,171.88
299,478,515.63
647,021,484.38
299,478,515.63
25%
74,869,628.91
224,608,886.72
2012
946,500,000.00
721,891,113.28
224,608,886.72
25%
56,152,221.68
168,456,665.04
2013
946,500,000.00
778,043,334.96
168,456,665.04
25%
42,114,166.26
126,342,498.78
2014
946,500,000.00
820,157,501.22
126,342,498.78
126,342,498.78
-
Tahun
Nilai Buku Awal Tahun 946,500,000.00
Sumber: Hasil Pengolahan Data
5
Tabel 4 Perhitungan Penyusutan Toyota Avanza pada PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang Menggunakan Metode Saldo Menurun
2007
Harga Perolehan 390,850,000.00
2008
390,850,000.00
97,712,500.00
293,137,500.00
25.%
73,284,375.00
219,853,125.00
2009
390,850,000.00
170,996,875.00
219,853,125.00
25.%
54,963,281.25
164,889,843.75
2010
390,850,000.00
225,960,156.25
164,889,843.75
25.%
41,222,460.94
123,667,382.81
2011
390,850,000.00
267,182,617.19
123,667,382.81
25.%
30,916,845.70
92,750,537.11
2012
390,850,000.00
298,099,462.89
92,750,537.11
25.%
23,187,634.28
69,562,902.83
2013
390,850,000.00
321,287,097.17
69,562,902.83
25.%
17,390,725.71
52,172,177.12
2014
390,850,000.00
338,677,822.88
52,172,177.12
52,172,177.12
-
Thn
Akm. Peny. Awal Tahun
Nilai Buku Awal Tahun 390,850,000.00
Tarif 25.%
Peny. Tahunan 97,712,500.00
Nilai Buku Akhir Tahun 293,137,500.00
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel 5 Perhitungan Penyusutan Truck Mitsubishi PS pada PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang Menggunakan Metode Saldo Menurun Tahun
Harga Perolehan
2007
736,500,000.00
2008
736,500,000.00
2009
Akm. Peny. Awal Tahun
Nilai Buku Awal Tahun
Tarif
Peny. Tahunan
736,500,000.00
25%
184,125,000.00
184,125,000.00
552,375,000.00
25%
138,093,750.00
736,500,000.00
322,218,750.00
414,281,250.00
25%
103,570,312.50
2010
736,500,000.00
425,789,062.50
310,710,937.50
25%
77,677,734.38
2011
736,500,000.00
503,466,796.88
233,033,203.13
25%
58,258,300.78
2012
736,500,000.00
561,725,097.66
174,774,902.34
25%
43,693,725.59
2013
736,500,000.00
605,418,823.24
131,081,176.76
25%
32,770,294.19
2014
736,500,000.00
638,189,117.43
98,310,882.57
98,310,882.57
Nilai Buku Akhir Tahun 552,375,000 .00 414,281,250 .00 310,710,937 .50 233,033,203 .13 174,774,902 .34 131,081,176 .76 98,310,882. 57 -
Sumber: Hasil Pengolahan Data
c.
Peralatan Kantor Perhitungan penyusutan untuk aktiva tetap peralatan kantor seperti komputer, printer, scanner, dan lemari menggukan metode saldo menurun karena aktiva tersebut digunakan secara terus menerus dan aktiva tersebut akan mengalami penurunan dalam memberikan jasanya dikarenakan semakin tua umurnya maka semakin menurun jasa yang diberikan aktiva tersebut. Adapun pembelian peralatan kantor yang dicatat oleh perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Januari 2008 PT. Gendarin Indonesia membeli Komputer Pentium IV sebanyak 19 buah dengan harga perolehan Rp. 94.050.000,- dan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.250,000,- sebagai biaya pengiriman yang ditaksir memiliki usia ekonomis 4 tahun.
6
Tabel 6 Perhitungan Penyusutan Komputer pada PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang Menggunakan Metode Saldo Menurun Akm. Peny. Awal Tahun
2008
Harga Perolehan 94,300,000.00
2009
94,300,000.00
47,150,000.00
2010
94,300,000.00
70,725,000.00
2011
94,300,000.00
82,512,500.00
11,787,500.00
Tahun
Nilai Buku Awal Tahun 94,300,000.00
50%
Peny. Tahunan 47,150,000.00
Nilai Buku Akhir Tahun 47,150,000.00
47,150,000.00
50%
23,575,000.00
23,575,000.00
23,575,000.00
50%
11,787,500.00
11,787,500.00
11,787,500.00
-
Tarif
Sumber: Hasil Pengolahan Data
2.
Maret 2008 PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang membeli Laptop Toshiba 6 buah, Scanner Canon DR-2010C 5 buah dan printer HP Office Jet Pro sebanyak 9 buah dengan harga masing-masing sebesar Rp. 54.930.000,-, Rp. 26.053.650,- dan Rp.35.775.000,- yang ditaksir memiliki usia ekonomis 4 tahun. Tabel 7 Perhitungan Penyusutan Laptop Toshiba pada PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang Menggunakan Metode Saldo Menurun Akm. Peny. Awal Tahun
2008
Harga Perolehan 54,930,000.00
2009
54,930,000.00
27,465,000.00
2010
54,930,000.00
41,197,500.00
2011
54,930,000.00
48,063,750.00
6,866,250.00
Tahun
Nilai Buku Awal Tahun 54,930,000.00
50%
Peny. Tahunan 27,465,000.00
Nilai Buku Akhir Tahun 27,465,000.00
27,465,000.00
50%
13,732,500.00
13,732,500.00
13,732,500.00
50%
6,866,250.00
6,866,250.00
6,866,250.00
-
Tarif
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel 8 Perhitungan Penyusutan Scanner Canon DR-2010C pada PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang Menggunakan Metode Saldo Menurun Akm. Peny. Awal Tahun
2008
Harga Perolehan 26,053,650.00
Nilai Buku Awal Tahun 26,053,650.00
2009
26,053,650.00
13,026,825.00
13,026,825.00
2010
26,053,650.00
19,540,237.50
6,513,412.50
2011
26,053,650.00
22,796,943.75
3,256,706.25
Tahun
50%
Peny. Tahunan 13,026,825.00
Nilai Buku Akhir Tahun 13,026,825.00
50%
6,513,412.50
6,513,412.50
50%
3,256,706.25
3,256,706.25
3,256,706.25
-
Tarif
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel 9 Perhitungan Penyusutan printer HP Office Jet Pro pada PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang Menggunakan Metode Saldo Menurun Tahun
Harga Perolehan
2008
35,775,000.00
2009
35,775,000.00
Akm. Peny. Awal Tahun
17,887,500.00
Nilai Buku Awal Tahun
Tarif
Peny. Tahunan
Nilai Buku Akhir Tahun
35,775,000.00
50 %
17,887,500.00
17,887,500.00
17,887,500.00
50 %
8,943,750.00
8,943,750.00
7
2010
35,775,000.00
26,831,250.00
8,943,750.00
2011
35,775,000.00
31,303,125.00
4,471,875.00
50%
4,471,875.00
4,471,875.00
4,471,875.00
-
Sumber: Hasil Pengolahan Data
3.
Februari 2008 PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang membeli lemari kabinet 15 buah dan lemari biasa 11 buah dengan harga perolehan masing-masing sebesar Rp. 12.375.000,- dan Rp 3.916.000,- yang ditaksir memiliki usia ekonomis 5 tahun. Tabel 10 Perhitungan Penyusutan Lemari Kabinet pada PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang Menggunakan Metode Saldo Menurun Akm. Peny. Awal Tahun
2008
Harga Perolehan 12,375,000.00
Nilai Buku Awal Tahun 12,375,000.00
2009
12,375,000.00
4,950,000.00
7,425,000.00
2010
12,375,000.00
7,920,000.00
2011
12,375,000.00
2012
12,375,000.00
Tahun
40%
Peny. Tahunan 4,950,000.00
Nilai Buku Akhir Tahun 7,425,000.00
40%
2,970,000.00
4,455,000.00
4,455,000.00
40%
1,782,000.00
2,673,000.00
9,702,000.00
2,673,000.00
40%
1,069,200.00
1,603,800.00
10,771,200.00
1,603,800.00
1,603,800.00
-
Tarif
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel 11 Perhitungan Penyusutan Lemari Biasa pada PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang Menggunakan Metode Saldo Menurun Akm. Peny. Awal Tahun
2008
Harga Perolehan 3,916,000.00
2009
3,916,000.00
1,566,400.00
2010
3,916,000.00
2,506,240.00
2011
3,916,000.00
2012
3,916,000.00
Tahun
Nilai Buku Awal Tahun 3,916,000.00
40%
Peny. Tahunan 1,566,400.00
Nilai Buku Akhir Tahun 2,349,600.00
2,349,600.00
40%
939,840.00
1,409,760.00
1,409,760.00
40%
563,904.00
845,856.00
3,070,144.00
845,856.00
40%
338,342.40
507,513.60
3,408,486.40
507,513.60
507,513.60
-
Tarif
Sumber: Hasil Pengolahan Data
4.
April 2008 PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang membeli Kursi kantor sebanyak 38 buah dengan harga perolehan Rp. 15.850.000,- dan beban yang dikeluarkan sebesar Rp.200,000,- sebagai beban pengiriman yang ditaksir memiliki usia ekonomis 5 tahun. Tabel 12 Perhitungan Penyusutan Kursi Kantor pada PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang Menggunakan Metode Saldo Menurun
2007
Harga Perolehan 15,780,000.00
2008
15,780,000.00
6,312,000.00
9,468,000.00
40%
3,787,200.00
5,680,800.00
2009
15,780,000.00
10,099,200.00
5,680,800.00
40%
2,272,320.00
3,408,480.00
Tahun
Akm. Peny. Awal Tahun
Nilai Buku Awal Tahun 15,780,000.00
8
40%
Peny. Tahunan 6,312,000.00
Nilai Buku Akhir Tahun 9,468,000.00
Tarif
2010
15,780,000.00
12,371,520.00
3,408,480.00
2011
15,780,000.00
13,734,912.00
2,045,088.00
40%
1,363,392.00
2,045,088.00
2,045,088.00
-
Sumber: Hasil Pengolahan Data
5.
Mei 2008 PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang membeli Kursi tamu 2 buah dan meja kantor 19 buah dengan harga perolehan masing-masing sebesar Rp. 14.500.000,- dan Rp 3.610.000,- yang ditaksir memiliki usia ekonomis 5 tahun. Tabel 13 Perhitungan Penyusutan Kursi Tamu pada PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang Menggunakan Metode Saldo Menurun Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
Harga Perolehan
Akm. Peny. Awal Tahun
14,500,000.00 14,500,000.00 5,800,000.00 14,500,000.00 9,280,000.00 14,500,000.00 11,368,000.00 14,500,000.00 12,620,800.00 Sumber: Hasil Pengolahan Data
Nilai Buku Awal Tahun 14,500,000.00 8,700,000.00 5,220,000.00 3,132,000.00 1,879,200.00
Tarif 40% 40% 40% 40%
Peny. Tahunan 5,800,000.00 3,480,000.00 2,088,000.00 1,252,800.00 1,879,200.00
Nilai Buku Akhir Tahun 8,700,000.00 5,220,000.00 3,132,000.00 1,879,200.00 -
Tabel 14 Perhitungan Penyusutan Meja kantor pada PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang Menggunakan Metode Saldo Menurun Tahun
Harga Perolehan
Akm. Peny. Awal Tahun
2007 3,610,000.00 2008 3,610,000.00 1,444,000.00 2009 3,610,000.00 2,310,400.00 2010 3,610,000.00 2,830,240.00 2011 3,610,000.00 3,142,144.00 Sumber: Hasil Pengolahan Data
6.
Nilai Buku Awal Tahun 3,610,000.0 0 2,166,000.0 0 1,299,600.0 0 779,760.00
Tarif 40% 40% 40% 40%
467,856.00
Peny. Tahunan 1,444,000.00 866,400.00 519,840.00 311,904.00 467,856.00
Nilai Buku Akhir Tahun 2,166,000.00 1,299,600.00 779,760.00 467,856.00 -
Januari 2008 PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang membeli Kursi Kantor Donati Finest sebanyak 7 buah dengan harga perolehan sebesar Rp. 22.295.000,- yang ditaksir memiliki usia ekonomis 5 tahun Tabel 15 Perhitungan Penyusutan Kursi Kantor Donati Finest pada PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang Menggunakan Metode Saldo Menurun Tahun
Harga Perolehan
2008
22,295,000. 00
Akm. Peny. Awal Tahun
Nilai Buku Awal Tahun
Tarif
Peny. Tahunan
22,295,000.0 0
40%
8,918,000.0 0
9
Nilai Buku Akhir Tahun 13,377,000.0 0
22,295,000. 8,918,000.00 2009 00 22,295,000. 14,268,800.0 2010 00 0 22,295,000. 17,479,280.0 2011 00 0 22,295,000. 19,405,568.0 2012 00 Pengolahan Data 0 Sumber: Hasil
13,377,000.0 0 8,026,200.00 4,815,720.00 2,889,432.00
40% 40% 40%
5,350,800.0 0 3,210,480.0 0 1,926,288.0 0 2,889,432.0 0
8,026,200.00 4,815,720.00 2,889,432.00 -
Perbandingan Beban Penyusutan Akibat adanya kesalahan dalam penentuan harga perolehan maka biaya penyusutan yang dibebankan pada setiap periode akuntansi akan menjadi lebih rendah dari penyusutan sebelumnya. Perbandingan biaya penyusutan menurut PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang dan menurut analisis dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
10
Tabel 16 Perbandingan Beban Penyusustan Tahun 2009 menurut PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang dan Hasil Analisis
Tahun Perolehan 04/2007 08/2007 03/2007 09/2007 01/2008 03/2008 03/2008 03/2008 02/2008 02/2008 04/2008 01/2008 05/2008 05/2008
Aktiva Tetap Berwujud
Gedung Mitsubishi Fuso Truck Mitsubishi Ps Toyota Avanza Komputer Pentium IV Laptop Toshiba Scanner Canon DR-2010C Printer HP Office Jet Pro lemari cabinet lemari biasa Kursi kantor Kursi Kantor Donati Finest Kursi tamu meja kantor Total
PT. Gendarin Indonesia Cabang Hasil Analisis Selisih Palembang Beban Beban Beban Penyusutan Harga Perolehan Harga Penyusutan Penyusutan (Rp) (Rp) Perolehan (Rp) (Rp) (Rp) 5,001,000,000.00 250,050,000.00 5,002,400,000.00 250,120,000.00 70,000.00 946,500,000.00 118,312,500.00 946,500,000.00 133,101,562.50 14,789,062.50 735,000,000.00 91,875,000.00 736,500,000.00 103,570,312.50 11,695,312.50 390,850,000.00 48,856,250.00 390,850,000.00 54,963,281.25 6,107,031.25 94,050,000.00 23,512,500.00 94,300,000.00 23,575,000.00 62,500.00 54,930,000.00 13,732,500.00 54,930,000.00 13,732,500.00 26,053,650.00 6,513,412.50 26,053,650.00 6,513,412.50 35,775,000.00 8,943,750.00 35,775,000.00 8,943,750.00 12,375,000.00 2,475,000.00 12,375,000.00 2,970,000.00 495,000.00 3,916,000.00 783,200.00 3,916,000.00 939,840.00 156,640.00 15,850,000.00 3,170,000.00 16,050,000.00 2,272,320.00 897,680.00 22,295,000.00 4,459,000.00 22,295,000.00 5,350,800.00 891,800.00 14,500,000.00 2,900,000.00 14,500,000.00 3,480,000.00 580,000.00 3,610,000.00 722,000.00 3,610,000.00 519,840.00 202,160.00 7,356,704,650.00 576,305,112.50 7,360,054,650.00 610,052,618.75 33,747,506.25
Sumber: Hasil pengolahan data
10
Tabel 17 Perbandingan Biaya Penyusustan Tahun 2010 menurut PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang dan Hasil Analisis PT. Gendarin Indonesia Cabang Hasil Analisis Palembang Tahun Aktiva Tetap Berwujud Beban Beban Perolehan Harga Harga Penyusutan Penyusutan Perolehan (Rp) Perolehan (Rp) (Rp) (Rp) 04/2007 Gedung 5,001,000,000.00 250,050,000.00 5,002,400,000.00 250,120,000.00 08/2007 Mitsubishi Fuso 946,500,000.00 118,312,500.00 946,500,000.00 99,826,171.88 03/2007 Truck Mitsubishi Ps 735,000,000.00 91,875,000.00 736,500,000.00 77,677,734.38 09/2007 Toyota Avanza 390,850,000.00 48,856,250.00 390,850,000.00 41,222,460.94 01/2008 Komputer Pentium IV 94,050,000.00 23,512,500.00 94,300,000.00 11,787,500.00 03/2008 Laptop Toshiba 54,930,000.00 13,732,500.00 54,930,000.00 6,866,250.00 03/2008 Scanner Canon DR-2010C 26,053,650.00 6,513,412.50 26,053,650.00 3,256,706.25 03/2008 Printer HP Office Jet Pro 35,775,000.00 8,943,750.00 35,775,000.00 4,471,875.00 02/2008 lemari cabinet 12,375,000.00 2,475,000.00 12,375,000.00 1,782,000.00 02/2008 lemari biasa 3,916,000.00 783,200.00 3,916,000.00 563,904.00 04/2008 Kursi kantor 15,850,000.00 3,170,000.00 16,050,000.00 1,363,392.00 Kursi Kantor Donati 01/2008 22,295,000.00 4,459,000.00 22,295,000.00 3,210,480.00 Finest 05/2008 Kursi tamu 14,500,000.00 2,900,000.00 14,500,000.00 2,088,000.00 05/2008 meja kantor 3,610,000.00 722,000.00 3,610,000.00 311,904.00 Total 7,356,704,650.00 576,305,112.50 7,360,054,650.00 504,548,378.45 Sumber: Hasil pengolahan data
11
Selisih Beban Penyusutan (Rp) 70,000.00 18,486,328.12 14,197,265.62 7,633,789.06 11,725,000.00 6,866,250.00 3,256,706.25 4,471,875.00 693,000.00 219,296.00 1,806,608.00 1,248,520.00 812,000.00 410,096.00 71,756,734.05
Tabel 18 Perbandingan Biaya Penyusustan Tahun 2011 menurut PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang dan Hasil Analisis
Tahun Perolehan 04/2007 08/2007 03/2007 09/2007 01/2008 03/2008
Aktiva Tetap Berwujud
Gedung Mitsubishi Fuso Truck Mitsubishi Ps Toyota Avanza Komputer Pentium IV Laptop Toshiba Scanner Canon DR03/2008 2010C 03/2008 Printer HP Office Jet Pro 02/2008 lemari cabinet 02/2008 lemari biasa 04/2008 Kursi kantor Kursi Kantor Donati 01/2008 Finest 05/2008 Kursi tamu 05/2008 meja kantor Total Sumber: Hasil pengolahan data
PT. Gendarin Indonesia Cabang Hasil Analisis Palembang Beban Beban Harga Harga Penyusutan Penyusutan Perolehan (Rp) Perolehan (Rp) (Rp) (Rp) 5,001,000,000.00 250,050,000.00 5,002,400,000.00 250,120,000.00 946,500,000.00 118,312,500.00 946,500,000.00 74,869,628.91 735,000,000.00 91,875,000.00 736,500,000.00 58,258,300.78 390,850,000.00 48,856,250.00 390,850,000.00 30,916,845.70 94,050,000.00 23,512,500.00 94,300,000.00 11,787,500.00 54,930,000.00 13,732,500.00 54,930,000.00 6,866,250.00
Selisih Beban Penyusutan (Rp) 70,000.00 43,442,871.09 33,616,699.22 17,939,404.30 11,725,000.00 6,866,250.00
26,053,650.00
6,513,412.50
26,053,650.00
3,256,706.25
3,256,706.25
35,775,000.00 12,375,000.00 3,916,000.00 15,850,000.00
8,943,750.00 2,475,000.00 783,200.00 3,170,000.00
35,775,000.00 12,375,000.00 3,916,000.00 16,050,000.00
4,471,875.00 1,069,200.00 338,342.00 2,045,088.00
4,471,875.00 1,405,800.00 444,858.00 1,124,912.00
22,295,000.00
4,459,000.00
22,295,000.00
1,926,288.00
2,532,712.00
14,500,000.00 3,610,000.00 7,356,704,650.00
2,900,000.00 14,500,000.00 722,000.00 3,610,000.00 576,305,112.50 7,360,054,650.00
12
1,252,800.00 1,647,200.00 467,856.00 254,144.00 447,646,680.64 128,798,431.86
Akibat dari adanya selisih-selisih di atas, maka akan berpengaruh pada perhitungan laporan keuangan yaitu pada laporan laba rugi pada masing-masing tahun buku yang bersangkutan yaitu tahun 2009, 2010 dan 2011. Hal ini disebabkan karena seluruh aktiva tetap berwujud menggunakan metode garis lurus dan aktiva yang dibeli pada PT. Gendarin Indonesia harga perolehannya hanya dicatat sebesar harga beli sedangkan biaya lain yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aktiva tetap tidak dikapasitasi kedalam harga perolehan tetapi langsung dimasukkan sebagai biaya pada periode yang bersangkutan. Sehubungan dengan ini penulis menyajikan analisis laporan laba rugi sebagai pembanding: TABEL 19 PT. GENDARIN INDONESIA LAPORAN LABA RUGI PERIODE 31 DESEMBER 2009 PENDAPATAN Penjualan
Rp
38,897,890,000.00
Pendapatan Lain-lain
Rp
20,765,689.00
Total Pendapatan
Rp
38,918,655,689.00
Rp
19,679,865,000.00
Rp
19,238,790,689.00
Rp
16,158,301,844.75
Rp
3,080,488,844.25
HARGA POKOK PENJUALAN Harga pokok penjualan
Rp
19,679,865,000.00
Total Harga Pokok Pejualan LABA KOTOR BIAYA OPERASIOANAL Biaya Gaji
Rp
1,549,200,000.00
Fee
Rp
263,000,000.00
Biaya Listrik
Rp
41,234,410.00
Biaya Air
Rp
17,659,971.00
Biaya Telepon
Rp
49,659,921.00
Biaya jaringan teknologi
Rp
16,389,120.00
Biaya perjamuan
Rp
4,209,876,587.00
Biaya perjalanan dinas
Rp
2,198,741,202.00
Biaya transportasi
Rp
1,269,871,203.00
Biaya buku, majalah & surat kabar
Rp
3,986,512.00
Biaya administrasi
Rp
2,222,569,840.00
Biaya kurir
Rp
100,458,982.00
Biaya bank
Rp
240,349,890.00
Biaya lain-lain
Rp
1,001,841,045.00
Biaya penjualan dan promosi
Rp Rp
2,363,410,543.00 610,052,618.75
Beban Penyusutan Total Biaya Operasional LABA BERSIH Sumber: Hasil pengolahan data
14
TABEL 20 PT. GENDARIN INDONESIA LAPORAN LABA RUGI PERIODE 31 DESEMBER 2010
PENDAPATAN Penjualan Pendapatan Lain-lain Total Pendapatan
Rp 28,834,590,000.00 Rp 29,765,689.00 Rp
HARGA POKOK PENJUALAN Harga pokok penjualan Total Harga Pokok Pejualan LABA KOTOR
28,864,355,689.00
Rp 14,679,865,000.00 Rp 14,679,865,000.00 Rp 14,184,490,689.00
BIAYA OPERASIOANAL Biaya Gaji Fee Biaya Listrik Biaya Air Biaya Telepon Biaya jaringan teknologi Biaya perjamuan Biaya perjalanan dinas Biaya transportasi
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya buku, majalah & surat kabar
Biaya administrasi Biaya kurir Biaya bank Biaya lain-lain Biaya penjualan dan promosi Beban Penyusutan Total Biaya Operasional LABA BERSIH
1,457,200,000.00 162,050,000.00 38,760,980.00 14,289,700.00 49,659,921.00 14,378,290.00 2,105,948,473.00 903,486,769.00 1,169,871,203.00 2,486,512.00 1,300,459,876.00 85,678,399.00 110,850,000.00 900,560,989.00 1,363,410,543.00 504,548,378.45 Rp 10,183,640,033.45 Rp 4,000,850,655.55
Sumber: Hasil pengolahan data
TABEL 21 PT. GENDARIN INDONESIA LAPORAN LABA RUGI PERIODE 31 DESEMBER 2011
PENDAPATAN Penjualan Pendapatan Lain-lain Total Pendapatan
Rp Rp
29,834,590,000.00 25,069,780.00 Rp 29,859,659,780.00
HARGA POKOK PENJUALAN
15
Harga pokok penjualan Total Harga Pokok Pejualan LABA KOTOR BIAYA OPERASIOANAL Biaya Gaji Fee Biaya Listrik Biaya Air Biaya Telepon Biaya jaringan teknologi Biaya perjamuan Biaya perjalanan dinas Biaya transportasi Biaya buku, majalah & surat kabar
Biaya administrasi Biaya kurir Biaya bank Biaya lain-lain Biaya penjualan dan promosi Beban Penyusutan Total Biaya Operasional LABA BERSIH
Rp
15,679,565,000.00 Rp 15,679,565,000.00 Rp 14,180,094,780.00
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
1,487,500,000.00 174,500,000.00 402,340,697.00 16,987,500.00 30,857,855.00 14,378,290.00 2,675,948,473.00 993,786,769.00 1,349,871,203.00 2,486,512.00 1,589,459,876.00 75,678,399.00 97,850,000.00 700,560,989.00 963,410,543.00 447,646,680.64 Rp 11,023,263,786.64 Rp 4,656,301,213.36
Sumber: Hasil pengolahan data
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa kurang tepatnya perusahaan dalam memperhitungkan beban penyusutan yang mengakibatkan laporan laba rugi tidak mencirmankan keadaan yang sebenarnya. Dari perhitungan-perhitungan diatas, dapat diketahui selisih laba rugi antara perusahaan dan hasil analisis pada tahun 2009, 2010 dan 2011. Tabel 22 PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang Rekapitulasi Laporan Laba Rugi 3,114,236,350.50
Menurut Hasil Analisis 3,080,488,844.25
33,747,506.25
3,929,093,921.50
4,000,850,655.55
71,756,734.05
Tahun 2011
4,527,642,781.50
4,656,301,213.36
128,658,431.86
Total
11,570,973,053.50
11,737,640,713.16
234,162,672.16
Tahun
Menurut Perusahaan
Tahun 2009 Tahun 2010
Selisih
Sumber: Hasil pengolahan data
Analisis Perhitungan Penyusutan Aktiva Tetap Berwujud dan Pengaruhnya terhadap Laba Rugi Perusahaan Perhitungan pernyusutan aktiva tetap berwujud berpengaruh terhadap laba perusahaan. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan penerapan metode perhitungan penyusutan aktiva tetap berwujud yang digunakan perusahaan dan analisis. Perusahaan menghitung seluruh penyusutan aktiva tetap berwujudnya menggunakan metode garis lurus yang menyebabkan pembebanan biaya penyusutan tetap pada jumlah tiap periode, sehingga menyebabkan pembebanan laba setiap periode tertentu. Sedangkan metode saldo menurun ganda akan menyebabkan laba yang semakin meningkat pada setiap akhir periode. Laba yang didapatkan perusahaan selain dari operasional juga didapat dari penjualan aktiva tetap
16
berwujud yang dalam perhitungan penyusutannya aktiva tetap tidak memiliki nilai sisa (residu) atau memiliki nilai nol (0), tetapi pada kondisi pasar masih memiliki nilai atau harga untuk dijual. Hal ini mengakibatkan laba bersih yang diterima persahaan menjadi lebih besar dari yang seharusnya. PENUTUP Perhitungan penyusutan aktiva tetap berwujud, berupa gedung menggunakan metode garis lurus (straight line method) karena gedung menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaatnya, sedangkan untuk aktiva tetap berwujud berupa peralatan kantor dan kendaraan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method) dikarenakan menghasilkan beban periodik yang terus menurun sepanjang estimasi umur manfaatnya. Perusahaan tidak mencatat biaya-biaya tambahan yang diperlukan dalam kegiatan pembelian aktiva sampai dengan aktiva tersebut siap digunakan. Biaya-biaya tambahan tersebut yaitu biaya penambahan biaya balik nama dan pembuatan sertifikat gedung, biaya balik nama kendaraan dan biaya pengiriman komputer dan kursi kantor.
DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Yogyakarta : BPE. Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Akuntansi Aktiva Tetap. Jakarta : Bumi Aksara. Yusuf, Haryono. 2003. Dasar-Dasar Akuntansi, Yogyakarta : STIE YKPN. Ikatan Akuntan Indonesia, 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Ikatan Akuntansi Indonesia, PSAK No. 16. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Hanafi, Mamduh M. & Mamduh M. Hanafi. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Munawir, S. 2007. Analisis Laporan Keuangan (Edisi Keempat). Yogyakarta: Liberty. Warren, dkk. 2005. Pengantar Akuntansi. Edisi Dua Puluh Satu: Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
17