ANALISIS DAN DESAIN PROSES REKONDISI CRAWLER CRANE DALAM PENINGKATAN MANAJEMEN OPERASIONAL PT GRANT ARTHA DISON
Teddy Artha Suheri PT Grant Artha Dison, Jl.Ramayana No.27 Warakas VI Gg.14 Tanjung Priok-Jakarta Utara, 08111090875,
[email protected] (Teddy Artha Suheri, Harry Indra M. Si.)
ABSTRACT This research was conducted cause there is no standard design process in Grant Artha Dison Company, resulting in the execution of operations is often congested, especially the delay of customer orders goods. The research objective is to make the design process Crawler Crane recondition Grant Artha Dison Company and want to know if the design has been created to enhance the operational management of the company. The method used by the authors is a qualitative research method, which uses three techniques are research field notes, informal interviews, and documentary study. The results of this research is the design process in the form of Grant Artha Dison Company Flowchart Reconditioning and Time Functions Mapping Crawler Crane Recondition. The conclusion of this research is the design process that has been designed by researchers improve Operations Management Grant Artha Dison Company as evidenced by a decrease in cost savings during reconditioning and remanufacturing. (TAS) Keywords : Design procces, Crawler Crane Recondition, Operational Management
ABSTRAK Penelitian dilakukan karena dalam PT Grant Artha Dison belum ada desain proses yang baku, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan operasional sering mengalami hambatan, terutama keterlambatan penyampaian barang pesanan konsumen. Tujuan penelitian adalah membuat desain proses rekondisi Crawler Crane PT Grant Artha Dison dan ingin mengetahui apakah desain proses yang telah dibuat dapat meningkatkan manajemen operasional perusahaan. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian kualitatif, yang menggunakan tiga teknik penelitian yaitu catatan lapangan, wawancara informal, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah, desain proses PT Grant Artha Dison berupa Diagram Alir Rekondisi Crawler Crane dan Pemetaan Fungsi Waktu Rekondisi Crawler Crane. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Desain Proses yang telah dirancang oleh peneliti meningkatkan Manajemen Operasional PT Grant Artha Dison yang dibuktikan dengan penurunan pada biaya rekondisi dan penghematan pada waktu rekondisi.(TAS) Kata kunci : desain proses, rekondisi Crawler Crane, manajemen operasional
PENDAHULUAN Tingkat persaingan yang semakin ketat baik di dalam suatu industri atau antar industri, memaksa perusahaan untuk mampu mengelola segala sumberdaya yang dimiliki perusahaan dengan baik dan mampu menciptakan suatu keunggulan kompetitif yang dapat digunakan untuk melawan para pesaingnya dan agar mampu mempertahankan atau bahkan mengembangkan pasar lebih luas lagi. Hal ini terbukti juga dari tingkat pertumbuhan industri alat-alat berat di Indonesia, berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Pengelola Alat Berat/Alat Konstruksi Indonesia (APPAKSI) terdapat peningkatan pertumbuhan dalam negeri sebesar 15% - 20%, dan terbukti industri ini adalah industri yang terus bertumbuh di Indonesia, sehingga hal ini menjadi daya tarik bagi pemain-pemain baru untuk terjun ke dalam industri ini. Saat ini saja APPAKSI mencatat terdapat 500 perusahaan yang telah beroperasional dalam industri alat berat di Indonesia. Sehingga jumlah pangsa pasar bertambah diikuti jumlah pemain yang ingin berebut pangsa pasar tersebut juga bertambah. Maka penting bagi para pemain dalam industri ini untuk terus meningkatkan pelayanannya agar dapat meningkatkan atau paling tidak mempertahankan pangsa pasarnya. PT Grant Artha Dison merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa rekondisi,jual beli, dan sewa alat berat. Perusahaan ini berlokasi di jalan Cilincing Baru no.23,Tanjung Priok – Jakarta Utara. Adapun jenis alat berat yang direkondisi, jual beli,dan sewa adalah Crawler Crane. Crawler Crane merupakan alat yang sering digunakan untuk memancang dalam sebuah proyek pembangunan. Ada berbagai merek dan ukuran Crawler Crane yang PT Grant Artha Dison rekondisi, jual beli, dan sewa, mulai dari merek P&H, IHI, HITACHI, LINKBELT, SUMITOMO, dan KOBELCO. Dan untuk ukuran Crawler Crane yang PT Grant Artha Dison perbaiki, jual beli, dan sewa mulai dari ukuran 25 ton, 35 ton, 50 ton, sampai 100 ton. Persoalannya selama ini perusahaan belum menetapkan desain proses yang efektif dan efisien dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, dan semua proses produksi hanya berlangsung secara sistem komando yang dipimpin oleh seorang manajer operasional, jika manajer tersebut tidak masuk maka asisten manajer tidak dapat menggantikan tugas manajer operasional karena tidak adanya sistem paten yang dibuat sebagai acuan. Berangkat dari masalah tersebut,maka penting sekali untuk segera mengatasi permasalahan yang ada, yakni terkait bagaimana memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dengan tetap mempertimbangkan efisiensi biaya dan profitabilitas. Dengan demikian penulis tertarik untuk melakukan penelitian serta membahasnya dalam sebuah skripsi dengan judul “Analisis Dan Desain Proses Rekondisi Crawler Crane Dalam Peningkatan Manajemen Operasional PT Grant Artha Dison”. Identifikasi masalah yang ingin diteliti adalah bagaimana desain proses dalam kegiatan operasional PT Grant Artha Dison dan apakah desain proses yang dirancang peneliti meningkatkan manajemen operasional PT Grant Artha Dison. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu untuk mendesain proses dalam kegiatan operasional PT Grant Artha Dison dan untuk mengetahui apakah desain proses yang dirancang peneliti meningkatkan manajemen operasional PT Grant Artha Dison.
METODE PENELITIAN Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode pengumpulan data kualitatif. Data kualitatif sumber datanya adalah sekunder yaitu data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan. Teknik pengumpulan data kualitatif yang dilakukan peneliti dibagi tiga yaitu, catatan lapangan, wawancara informal, dan teknik dokumentasi.
Catatan Lapangan Dalam pengumpulan data ini, peneltiti mencatat apa saja yang dilihat, didengar, dirasakan, dipikirkan dan dipelajari dari obyek penelitian yang selanjutnya peneliti menyusunnya secara sistematis. Karena keberhasilan suatu penelitian tergantung pada bagaimana rincian, ketepatan, dan luasnya catatan lapangan. Berikut catatan lapangan peneliti yang dijabarkan melalui tabel dibawah ini. Tabel 3.1 Catatan Lapangan TANGGAL CATATAN LAPANGAN 9-4-12 Bagian Basic Machine Crane membongkar propel shaft Crane, dan horizontal shaft Crane. Setelah dibongkar, shaft tersebut dilas yang mengalami pengikisan. Bagian Engine Crane membongkar cylinder head mesin. Bagian Casis Crane memotong plat casis yang keropos. 10-4-12 Bagian Crane Attachment memotong plat dan mengelas plat tersebut pada lower Crane. Bagian Basic Machine Crane membongkar bearing swing & live roller circle Crane. Bagian Engine membersihkan cylinder head dan mengelas Crankshaft untuk oversize 0,25. 12-4-12 Bagian Cabin memotong plat dan mengukur cabin Crane yang lama untuk diganti dengan yang baru. Bagian Painting mengikis cat lama dan karat pada Lower Crane. 13-4-12 Manajer Operasional memberikan daftar list orderan barang kepada bagian Logistik & Spare part untuk segera dibeli. Bagian Logistik & Spare part berangkat ke Asem Reges untuk belanja spare part. 17-4-12 Bagian Basic Machine Crane membongkar worm shaft dan gear & chain housing. Pada bagian ini adalah letak sistem penggerak Crane. Bagian Cabin menekuk plat untuk dijadikan pintu Crane. Bagian logisitk membawa spare part yang telah dibelanjankan dan pipa 2 ½ “ untuk pembuatan Boom Crane. 19-4-12 Bagian Crane Attachment ditegur oleh Manajer Operasinal karena pengelasan bagian lower yang tidak merata dan belum selesai. Bagian logistik & spare part belum mendapatkan beberapa spare part yang diorder Manajer Operasional. 23-4-12 Bagian Casis Crane telah selesai memotong semua plat-plat yang keropos di casis, kemudian mengorder plat untuk dipasang pada bagian yang telah dipotong yaitu plat 16mm,18mm,24mm. Bagian Painting telah selesai mengikis bagian Lower Crane, kemudian mengecat seluruh bagian Lower Crane dengan cat Nippe 2000 26-4-12 Manajer Operasional membantu pembongkaran sistem shaft Crane dengan menggoperasikan Crane Hitachi K-125. Basic Machine Crane mencopot sistem shaft pada Gear housing. 1-5-12 Bagian Logistik & Spare Part membeli plat 32mm untuk pinggang Crane, dan plat 16mm,18mm,20mm untuk kebuthuhan Casis. Bagian Cabin memotong plat 4 mm untuk cover body Engine Crane. 3-5-12 Bagian Basic Machine Crane merekomendasikan tromol untuk dibubut dan shaft sistem yang dibubut. Bagian Engine merakit seluruh komponen mesin. Bagian Painting mengecat seluruh komponen Crane Attachment yang telah selesai direkondisi. Casis Crane mengelas plat
7-5-12
9-5-12
12-5-12
15-5-12
untuk menambal Casis, dan mengelas flat shoe. Bagian Basic Machine Crane merakit sistem pipa dan jacking, dan hydraulic crane. Bagian Cabin memasang cabin dan kaca Crane. Bagian Engine menguji tes nyala mesin. Bagian Crane Attachment mengelas fuel tank dan mounting Crane. Bagian Painting mengecat seluruh komponen Cabin. Bagian Basic Machine Crane memasang shaft sistem crane dan mengisi solar dan oli hydraulic, serta bearing swing Crane. Bagian casis memasang seluruh flat shoe yang telah selesai dilas.Bagian Crane Attachment memasang Upper & Lower Spreadaer. Bagian Painting mengecat bagian engine dan lowering. Bagian Basic Machine Crane memasang seling 16 mm 200 meter dan memasaang Boom Crane. Manajer Operasional mengoperasikan Crane Hitachi K-125 untuk pemasangan Boom. Bagian Casis Crane memasang seluruh komponen Casis Crane. Crane Attachment menyetel lock Boom. Bagian Basic Machine Crane Menguji Operasional Crane yang telah direkondisi dan mengetes sistem swing, angkat, jalan, Boom.
Wawancara Pada pengumpulan data berikut ini, peneliti melakukan wawancara informal dengan tiga narasumber, yakni Direktur, Manager Operational, dan Koordinator Basic Machine Crane. Dari hasil wawancara diperoleh, PT Grant Artha Dison mulai beroperasional sejak pertengahan 2009, namun resmi menjadi badan hukum sejak awal tahun 2010. Jadi PT Grant Artha Dison tergolong baru dalam pendirian sebuah perusahaan, sehingga masih ada beberapa pembangunan sistem yang perlu dilakukan untuk peningkatan kinerja. Selama perusahaan beroperasional ada beberapa kendala yang dihadapi, salah satunya adalah penyelesaian rekondisi Crawler Crane yang tidak tepat waktu, sehingga pelanggan sering komplain karena keterlambatan tersebut. Dalam proses rekondisi Crawler Crane, dipimpin oleh seorang manajer operasional. Dalam proses rekondisi, yang pertama mula dilakukan adalah pengidentifikasian Crane, yang berupa tahun pembuatan, brand, dan kapasitas atau bobot Crawler Crane. Dalam kegiatan operasional rekondisi Crawler Crane ada 6 divisi kerja yang terlibat yakni, mulai dari Basic Machine Crane, Engine Crane, Casis Crane, Crane Attachment, Cabin & Frame, dan Painting. Basic Machine Crane berhubungan dengan sistem kemudi, hydraulic, dan jacking Crane. Engine mengenai mesin-mesin, Casis berhubungan dengan bagian roda jalannya, Attachment berhubungan dengan bagian-bagian Boom , Gantry, dan pelengkap Crawler Crane lainnya, Cabin berhubungan dengan rangka badan, dan Painting berhubungan dengan pengecatan. Dalam proses rekondisi Crawler Crane, dibutuhkan Crane Service pembantu yang berfungsi untuk mengangkat bagian-bagian Crane yang berat, baik dalam proses pembongkaran maupaun perakitan. Dalam proses rekondisi, rata-rata membutuhkan waktu paling lama 5-6 bulan dan paling cepat 3-4 bulan. Dalam kegiatan rekondisi ada kendala yang dihadapi oleh Operational Manager, yaitu saat memberikan instruksi tugas yang akan diberikan terkadang bawahan tidak langsung mengerjakan instruksi tersebut, melainkan mengerjakan yang lain yang belum tentu urgent sehingga dalam penyelesaian beberapa tahapan rekondisi Crane mengalami penundaan. Crawler Crane yang sering direkondisi perusahaan adalah brand P&H, Sumitomo, Kobelco, Linkbelt, Hitachi, dan Ishiko. Ada beberapa divisi kerja dalam proses rekondisi ini, salah satunya adalah divisi Basic Machine Crane. Pada divisi ini, kegiatan operasional yang diselesaikan mencakup 8 sistem yaitu, Swing, Traveling, Boom, Hoist, Jacking, Turning, Controlling, dan Electric. Seluruh sistem ini saling berkaitan dan berkesinambungan, jika salah satu sistem tidak terpasang dengan baik Crawler Crane tidak dapat layak beroperasi, sebab 8 sistem ini sangat vital dalam penangannya, jika tetap dipaksakan akan menimbulkan kecelakaan kerja. Oleh sebab itu seluruh komponen yang menyangkut ke delapan sistem tersebut harus benar-benar diperhatikan pengerjaannya. Pada divisi ini, ada kendala yang dihadapi yaitu dalam instruksi yang diberikan oleh Operational Manager tidak konsisten, sehingga dalam pelaksanaan operasional, pekerja kesulitan dalam menentukan kegiatan operasional yang lebih dulu diselesaikan.
Studi Dokumentasi Teknik pengumpulan data ke tiga yang dilakukan oleh peneliti adalah studi dokumen. Data yang peneliti kumpulkan berupa foto-foto saat divisi kerja melakukan rekondisi Crawler Crane Linkbelt LS 78 RH. Keterangan foto-foto rekondisi Crawler Crane Linkbelt LS 78 RH. Setelah data diperoleh peneliti mendesain proses Rekondisi Crawler Crane yang dihasilkan dalam bentuk Diagram Alir Rekondisi Crawler Crane dan Pemetaan Fungsi Waktu Rekondisi Crawler Crane. Diagram Alir dan Pemetaan Fungsi Waktu tersebut diuji dengan menggunakan program Microsoft Project 2010 dengan menggunakan tools Gantt Chart, Calender, Time Line, dan Tracking Gantt Chart.
Pengujian Desain Proses Setelah mendesain proses diagram alir dan pemetaan fungsi waktu, peneliti melakukan pengujian desain proses dalam proses operasional PT Grant Artha Dison. Pengujian ini telah mendapat persetujuan dari Direktur perusahaan dan bekerja sama dengan Manajer Operasional dalam pelaksanaan desain proses tersebut. Pengujian dan penerapan desain proses ini menggunakan program software Microsoft Project sebagai perangkat pembantu agar desain proses dapat dengan mudah dilaksanakan dan dikendalikan oleh peneliti bekerja sama dengan Manajer Operasional dan lini kerja yang terkait. Pengujian ini dilakukan dengan rekondisi Crawler Crane P&H 440-AS milik Bapak David S. Yang mana Bapak David S. telah sepakat dengan harga dan metode pembayaran yang perusahaan ajukan. Crawler Crane masuk ke perusahaan pada tanggal 26 Juni 2012, saat itulah start awal pengujian desain proses yang peneliti lakukan. Crane yang rusak adalah Crawler Crane milik Bapak David S. dimana kondisi Crawler Crane tersebut sudah tidak dapat berfungsi dengan baik, karena sudah tua dan juga mengalami kerusakan dalam proyek pancang.
Gambar 1. Crane PH 440-AS David S. Crawler Crane brand : P&H - JAPAN Kapasitas : 40 ton Tahun Pembuatan : 1984 Tipe : 440 AS
Seluruh bagian Crawler Crane dibongkar dan dikelompokkan sesuai bagian lini kerja. Prosedur pembongkaran dibantu dengan Crawler Crane Hitachi K-125 yang perusahaan miliki. Pada tahap ini peneliti membagikan tabel pengecekan kepada setiap divisi kerja untuk diisi. Setiap lini kerja melakukan pengecekan terhadap setiap bagian-bagian Crane yang telah dibongkar, melaporkan apa saja yang akan dilakukan dalam merekondisi tiap-tiap bagian tersebut dan memberikan target waktu sebagai pertanggung jawaban penyelesaian tugas masing-masing lini kerja. Hasil Tabel Pengecekan yang dilakukan tiap divisi kerja lihat lampiran. Setelah pengecekan dilakukan, peneliti melakukan pengujian pemetaan fugsi waktu dengan berdasarkan waktu yang telah ada pada tabel pengecekan, dimana waktu yang akan dipetakan telah didiskusikan dengan Manajer Operasional lebih dulu, agar target yang ditetapkan tercapai. Pemetaan Fungsi Waktu diuji dengan menggunakan alat : 1) Gantt Chart 2) Calendar 3) Time Line Pemetaan fungsi waktu yang diuji dengan ketiga alat, akan dicek dan dilakukan pengendalian setiap harinya oleh Operational Manager. Gant Chart & Time Line akan diberikan kepada Operation Manager dan Assistant Operation Manager untuk melakukan pengendalian operasional, dan Calendar & Time Line akan diberikan kepada masing-masing divisi dalam melaksanakan tugas sesuai dengan target yang telah dijadwalkan. Hasil Gantt Chart, Calendar dan Time Line lihat lampiran. Target mulai pemetaan fungsi waktu 21 Juni 2012 dan selesai pada 25 Oktober 2012. Setelah pemetaan fungsi waktu dihasilkan dalam ketiga alat, kemudian Operation Manager mengkomunikasikan kepada seluruh divisi kerja untuk menyelesaikan setiap rincian tugas sesuai tahapan dan waktu yang telah ditentukan, dan jika ada kendala langsung segera komunikasikan dengan Operational Manager maupun Assistant Operational Manager. Dan Manager Operational mengawasi semua pemetaan fungsi waktu yang dihasilkan dan Assistant Operational Manager mengendalikan pelaksanaan seluruh kegiatan operasional dan pemetaan fungsi waktu agar tepat waktu. Hasil dari pelaksanaan pemetaan fungsi waktu berupa Tracking Gantt Chart dapat dilihat pada lampiran. Dari Hasil Tracking Gantt Chart, pemetaan fungsi waktu 100% berhasil mencapai waktu penyelesaian yang telah ditentukan pada 25 Oktober 2012.
HASIL DAN BAHASAN Analisis Biaya Dan Waktu Setelah Ada Desain Proses Setelah tahap rekondisi Crane diselesaikan, peneliti mengambil data keuangan ke bagian Administrasi & Finance untuk menganalisis biaya yang dikeluarkan selama proses rekondisi berlangsung. Keterangan Rincian Anggaran lihat lampiran. Dari Rincian Anggaran tersebut peneliti menjabarkan biaya yang dikeluarkan berdasarkan Biaya Material dan Biaya Tenaga Kerja, yang dikelompokkan berdasarkan pengkodean pembukuan. Tabel 1. Biaya Material No 1 2 3 4 5 6 7 8
Keterangan Basic Machine Crane Engine Crane Crane Attachment Casis Crane Cabin & Frame Crane Painting Bahan Produksi Besi Plat
Jumlah
TOTAL
Rp47,859,200 Rp8,741,000 Rp30,154,600 Rp89,000,000 Rp12,344,000 Rp12,676,000 Rp33,244,280 Rp23,785,000 Rp 257,804,080
Tabel 2. Biaya Tenaga Kerja No 1 2 3
Keterangan Bubut Demobilisasi Gaji Karyawan Juni 2012 – Oktober 2012
Jumlah Rp69,012,000 Rp11,250,000 Rp105,000,000 Rp 185,262,000
TOTAL Total seluruh biaya yang dikeluarkan untuk Rekondisi PH 440-AS sebesar Rp 257,804,080+ Rp 185.262.000 = Rp 443.066.080 Tanggal Rekondisi Jumlah Hari Rekondisi Hari Libur Total Waktu Penyelesaian
: 21 Juni 2012 – 25 Oktoberber 2012 : 107 Hari : 8 Hari (17 Agst, 18Agst-25Agst) : 99 hari
Analisis Biaya Dan Waktu Sebelum Ada Desain Proses Sebelum ada Desain Proses yang dirancang oleh peneliti, PT Grant Artha Dison telah melakukan rekondisi Crane PH 440-AS pada tahun 2011. Keterangan Rincian Anggaran Pengeluaran rekondisi Crane PH 440-AS tahun 2011 lihat lampiran. Dari Rincian Anggaran tersebut peneliti, menganalisis waktu dan biaya sebagai berikut. Tanggal Rekondisi
: 14 Juli 2011 – 29 Desember 2011
Jumlah Hari Rekondisi
: 142 Hari
Hari Libur
: 8 Hari (17 Agst, 29Agst-3Sept,26 Des)
Total Waktu Penyelesaian
: 134 hari
Total Biaya
: Rp 692,352,650
Analisis Perbandingan Desain Proses Dengan Desain Proses yang telah dirancang dan diuji, peneliti melakukan perbandingan dengan data sebelum adanya Desain Proses agar dapat diketahui apakah Desain Proses yang peneliti rancang meningkatkan manajemen operasional PT Grant Artha Dison atau tidak. Peneliti melakukan perbandingan dengan analisis biaya dan waktu. Analisis Biaya Rp 692,352,650 – Rp 443.066.080 = Rp 249,286,570 Dalam Persen (Rp 249,286,570 : Rp 692,352,650) X 100%
= 36,01%
Analisis Waktu 134 Hari – 99 Hari
= 35 Hari
Dalam Persen ( 35 Hari : 134 Hari ) X 100%
= 26,12%
Dari penjelasan diatas, pengeluran biaya yang dikeluarkan PT Grant Artha Dison untuk merekondisi Crawler Crane PH 440-AS mengalami penurunan 36,01% atau sebesar Rp 249,286,570 dan penghematan waktu 26,12% atau selama 35 Hari.
SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Proses kegiatan operasional PT Grant Artha Dison dalam mengelola input menjadi output telah didesain dalam bentuk Diagram Alir Proses Rekondisi Crawler Crane dan Pemetaan Fungsi Waktu Rekondisi Crawler Crane. 2) Desain Proses PT Grant Artha Dison berupa Diagram Alir Rekondisi Crawler Crane dan Pemetaan Fungsi Waktu Rekondisi Crawler Crane meningkatkan Manajemen Operasional PT Grant Artha Dison.
Saran Adapun beberapa saran kepada PT Grant Artha Dison untuk perkembangan usaha sebagai berikut : 1) Pada saat pemetaan fungsi waktu, Operational Manager sebaiknya menegosiasikan dengan setiap divisi kerja jumlah hari dalam waktu penyelesaian pada tabel pengecekan agar target waktu penyelesaian dapat tercapai. 2) Setiap divisi kerja memperhatikan dengan seksama jadwal pada kalender pemetaan fungsi waktu, dan saling mengingatkan satu sama lain agar penyelesaian tiap tahap rekondisi tepat waktu. 3) Dalam peningkatan manajemen operasional, perusahaan sebaiknya menggunakan program dalam proses kegiatan operasionalnya, salah satunya Microsoft Project 2010.
REFERENSI Chase, Richard B., F Robert Jacobs., and nicholas J. Aqualino.(2006).Operation Management for Competitive Advantage with Global Cases. New York : McGraw-Hill International Edition. Coulton J.J.,.(2013).Crane-Machine.Diakses 24 Januari 2013 dari http://en.wikipedia.org/ Fatena, Ir. Susy.(2002). Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi. Edisi 1. Jakarta :PT Asdi Mahasatya. Hartono, Jogiyanto MBA, Ph. D.(1999). Analisis & Disain Sistem Informasi Pendekatan terstruktur Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis.Edisi 2. Yogyakarta : Andi Offset. Heizer, Jay.,dan B.Render.(2009).Manajemen Operasi.Edisi 9.Terjemahan.Jakarta: Salemba Empat. L., Howard.(2006).Cranes & Derricks.Edisi 6. New York : Darrien Press Inc. M.Weaver, WM.(2005).Crane Hand Book. Edisi 7. New York : Alfred Gatt Signs. Nicholas,H. ,L.(1999).Perbaikan Alat-alat Berat.Edisi 1.Terjemahan.Jakarta: Gramedia. P. Eng, Dickie D.(1995).Sistem Kontrol dan Pesawat Tenaga Hidrolik.Jakarta: Gramedia. Robbin, Stephen P., and Mary Coulter.(2012).Management.Edisi 11.New Jersey: Prentice-Hall Inc. Sugi Hartono, Drs., .(2000). Operating Manual P&H 440 AS. Edisi 3.Terjemahan. Jakarta : Salemba Empat.
RIWAYAT PENULIS Teddy Artha Suheri lahir di kota DKI Jakarta pada 13 Desember 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Ekonomi pada 2013. Saat ini bekerja sebagai Assistant Operational Manager di PT Grant Artha Dison.