eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (4): 911-922 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2015
ANALISIS AUDIT OPERASIONAL DALAM PROSES PRODUKSI (Studi Kasus pada PT Percetakan Manuntung Press Samarinda) Rezhi Febryan 1 Abstrak Persaingan media cetak harus di iringi dengan memperhatikan kualitas yang dihasilkan. Hal tersebut harus di terapkan PT. Percetakan Manuntung Press yang berdiri sejak tahun 1993 dan memiliki kantor cabang di Samarinda tepatnya di JL. Ir. Sutami dan sebagai perusahaan yang memproduksi koran Samarinda Pos. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan audit operasional dalam proses produksi apakah sudah berjalan secara efektif dan efisien. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, kuesioner, dan studi kepustakaan, alat analisis yang digunakan adalah analisis statistik persentase menggunakan rumus Dean J. Champion. Serta analisis efektivitas dan efisiensi produksi oleh Tunggal, Amin Widjaya. Hasil penelitian ini menunjukkan analisis menggunakan rumus persentase diperoleh hasil 89,3 %, sehingga untuk analisis ini dinyatakan audit operasional sangat berperan dalam proses produksi. Untuk analisis efektivitas dan efisiensi produksi yang meliputi pengukuran bahan baku, tenaga kerja, dan mesin secara garis besar audit operasional kurang berperan dalam proses produksi karena terjadi naik turun perolehan persentase dalam rentan bulan Februari-Mei 2015, hanya efektivitas produksi terhadap tenaga kerja saja yang sangat berperan dalam proses produksi karena dalam rentan bulan Februari-Mei 2015 persentase yang dihasilkan stabil. Sehingga secara menyeluruh audit operasional dinilai kurang berperan dalam proses produksi pada PT. Percetakan Manuntung Press Samarinda. Kata Kunci : Audit Operasional, Proses Produksi Pendahuluan Kebutuhan masyarakat akan berbagai informasi yang selalu update setiap harinya mendorong media masa untuk selalu memberikan informasi yang terkini dan juga dapat di pertanggung jawabkan pemberitaan yang disampaikan serta memberikan kemudahan bagi para pembaca untuk memperolehnya. Hampir di setiap kota dan daerah di Indonesia memiliki kantor redaksi dan penerbit koran, baik koran lokal atau skala nasional. Dan dapat di jumpai tidak hanya ada 1 (satu) kantor redaksi koran saja, melainkan ada kantor redaksi lain yang tentunya menumbuhkan persaingan antar media cetak itu sendiri. Setiap perusahaan, sebelum masuk dalam tahap produksi, tentu memiliki tahapan yang di lakukan agar nantinya hasil yang di inginkan dapat tercapai. Dari 1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 911-922
proses editing, memilih pemberitaan yang ingin di muat, proses layout, proses design tampilan fisik agar menarik, pemeriksaan kembali bahan baku yang akan di gunakan, dan pengecekan mesin sebagai sumber daya penunjang kegiatan operasional perusahaan, sangat diperlukan sebelum nantinya koran di produksi secara masal. Setiap perusahaan tentu memiliki standar untuk menetapkan dan mencocokkan target awal dengan hasil akhir, sistem dan fungsi tersebut terdapat di kegiatan audit operasional. Menurut Bayangkara, IBK (2008: 4) sebagaimana dikutip oleh Kurniasari Yuseila (2012: 24), ruang lingkup audit manajemen dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga hanya mencakup aktivitas yang dilakukan. Periode audit dapat bervariasi sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Sasaran dalam audit manajemen adalah kegiatan, aktivitas, program dan bidang-bidang dalam perusahaan yang diketahui atau di identifikasi masih memerlukan perbaikan, peningkatan, baik dari segi ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas. Menurut Rizki Yuliastuti (2009: 32) sebagaimana dikutip Kurniasari Yuseila (2012: 17-18), audit operasional sendiri sering disebut audit manajemen, penggunaan istilah audit operasional yang masih belum disepakati secara luas, hal itulah yang menyebabkan audit operasional memiliki nama lain dengan kapasitas dan fungsinya di setiap perusahaan, yang tetap memiliki keterbatasan pada fungsifungsi seperti departemen pembelian, departemen personalia, departemen produksi dan sebagainya. Sedangkan menurut Santoso Aman (2004: 16), keterbatasan audit operasional seperti waktu, biaya, dan keahlian auditor yang diperlukan. Berdasarkan uraian permasalahan pada latar belakang, maka penulis dapat merumuskan permasalahan yakni, “Apakah pelaksanaan audit operasional proses produksi pada PT. Percetakan Manuntung Press telah dilaksanakan dengan Prosedur Operasional Standar (SOP)?” dan adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian adalah, untuk mengetahui penerapan audit operasional dalam proses produksi apakah sudah berjalan secara efektif dan efisien. Teori dan Konsep Pengertian Auditing Menurut Mulyadi (2002: 9), auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataanpernyataan tentang keadaan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, serta penyampaian hasil hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Audit Operasional Audit Operasional meliputi tinjauan sistematis akan keseluruhan aktivitas organisasi, atau sebagian darinya, dalam kaitannya dengan penggunaan sumbersumber daya yang efektif dan efisien. Tujuan dari audit operasional adalah untuk 912
Analisis Audit Operasional Proses Produksi PT Percetakan Manuntung Press (Rezhi)
menilai kinerja, mengidentifikasi kesempatan untuk perbaikan, dan membuat rekomendasi untuk pengembangan dan perbaikan. Elemen Audit Operasional Menurut Bayangkara, IBK (2008: 4), Ada 3 (tiga) elemen pokok dalam tujuan audit : 1) Kriteria Kriteria merupakan standar (pedoman) setiap individu/kelompok didalam perusahaan dalam melakukan aktivitasnya. 2) Penyebab Penyebab merupakan tindakan (aktivitas) yang dilakukan oleh setiap individu/kelompok di dalam perusahaan. Penyebab dapat bersifat positif, program/aktivitas berjalan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih tinggi, atau sebaliknya bersifat negatif, program/aktivitas berjalan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih rendah dari standar yang telah ditetapkan. 3) Akibat Akibat merupakan perbandingan antara penyebab dengan kriteria yang berhubungan dengan penyebab tersebut. Akibat negatif menunjukkan program/aktivitas berjalan dengan tingkat pencapaian yang lebih rendah dari kriteria yang ditetapkan. Sedangkan akibat positif menunjukkan bahwa program/aktivitas telah terselenggara secara baik dengan tingkat pencapaian yang lebih tinggi dari kriteria yang ditetapkan. Tahap-tahap Audit Operasional Menurut Bayangkara, IBK (2008: 10) sebagaimana dikutip Kurniasari Yuseila (2012: 28), ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam melakukan audit operasional, yaitu : 1) Tahap Audit Pendahuluan Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi objek yang diaudit. Serta dilakukan penelaahan terhadap berbagai peraturan, ketentuan, dan kebijakan, dan menganalisis berbagai informasi pada perusahaan yang diaudit. 2) Tahap Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen Dari hasil pengujian ini, auditor dapat lebih memahami pengendalian yang berlaku pada objek audit sehingga lebih mudah dapat diketahui potensi terjadinya kelemahan pada berbagai aktivitas yang dilakukan. 3) Tahap Audit Terinci Pada tahap ini dilakukan pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan antara satu temuan dengan temuan yang lain dalam menguji permasalahan yang berkaitan dengan tujuan audit. 4) Tahap Pelaporan Tahap ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit. Hal ini penting untuk meyakinkan pihak manajemen (objek audit) tentang keabsahan hasil
913
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 911-922
audit dan mendorong untuk melakukan perbaikan terhadap berbagai kelemahan yang ditemukan. 5) Tahap Tindak Lanjut Tindak lanjut bertujuan untuk mendorong dilaksanakannya tindak lanjut (perbaikan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. Tetapi auditor tidak memiliki wewenang untuk mengharuskan manajemen melaksanakan tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. Proses Produksi Menurut Sofjan, Assauri (1993: 16) sebagaimana dikutip Susanto H, Pim Septian (2008: 17), yang dimaksud dengan proses produksi adalah : Kegiatan yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output), tercakup semua aktifitas atau kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, serta kegiatankegiatan lain yang mendukung atau menunjang usaha untuk menghasilkan produk tersebut. Efektivitas Proses Produksi Efektivitas adalah kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Proses produksi dikatakan efektif jika tujuan dan sasaran proses produksi tercapai. Efisiensi Proses Produksi Aspek efisiensi berhubungan dengan apakah pencapaian tujuan tersebut dilaksanakan dengan penggunaan sumber daya yang optimal. Sasaran Audit Operasional dalam Proses Produksi 1) Perencanaan dan Pengendalian Produksi 2) Pengawasan Persediaan 3) Pengendalian Kualitas 4) Pemeliharaan Mesin dan Fasilitas Produksi 5) Manajemen Tenaga Kerja Metode Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif analisis adalah metode penelitian yang menggambarkan dan melukiskan kejadian pada saat penelitian dilaksanakan, dengan cara mengumpulkan data yang bersifat aktual kemudian di analisis untuk disimpulkan sehingga dapat disusun menjadi suatu karya ilmiah. Sugiono (1998: 105). Jenis dan Sumber Data a. Data Primer b. Data Sekunder Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh dengan melakukan penelitian langsung di lapangan terhadap objek penelitian yang telah di tentukan untuk memperoleh data primer dan data sekunder secara langsung dengan teknik : a. Kuesioner / Angket 914
Analisis Audit Operasional Proses Produksi PT Percetakan Manuntung Press (Rezhi)
b. Wawancara c. Observasi d. Penelitian Kepustakaan Populasi dan Sampel Objek penelitian yaitu PT. Percetakan Manuntung Press yang berlokasi di Jalan. Ir. Sutami. Penulis menentukan Lima (5) divisi yang berkaitan dengan tajuk skripsi penulis yang diantaranya : 1) Branch Manager 2) Manager Teknik 3) Koordinator Percetakan 4) Divisi Maintenance 5) Operator Percetakan Teknik Analisis Data 1) Analisis Statistik Untuk menghitung nilai persentase berupa jawaban responden yang didapat melalui kuesioner, maka rumus yang digunakan adalah: ∑ Jumlah jawaban “Ya” Persentase =
∑ Jumlah Jawaban
X 100 %
Kuesioner
Ketentuan perhitungan persentase menggunakan ketentuan yang dikemukakan oleh Dean J. Champion (1990: 270) sebagai berikut : 0 % - 25 % audit operasional tidak berperan dalam proses produksi. 26 % - 50 % audit operasional kurang berperan dalam proses produksi. 51 % - 75 % audit operasional cukup berperan dalam proses produksi. 76 % - 100 % audit operasional sangat berperan dalam proses produksi. 2)
Analisis Efektivitas dan Efisiensi Produksi Untuk mengukur data yang diperoleh dari laporan-laporan produksi perusahaan periode bulan februari - mei 2015 maka rumus yang digunakan : Analisis untuk mengukur Efektivitas (Achievement Rate) ∑ Output Aktual Yang AR =
Dicapai
X 100 %
∑ Target Produksi Yang Dibuat
Analisis untuk mengukur Efisiensi produksi terhadap produktivitas bahan baku ∑ Jumlah Output Yang Produktivitas
Dihasilkan
=
∑ Jumlah Bahan Baku Yang
X 100 % Dipakai
915
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 911-922
Analisis untuk mengukur Efisiensi produktivitas tenaga kerja ∑ Volume ProduksiYang EPTK
Dihasilkan
=
∑ Total Direct Labour x
X 100 % Jumlah Jam Kerja Produktif
Analisis untuk mengukur Efektivitas tenaga kerja ∑ Tenaga Kerja x Jmlh Jam Kerja ETK
Produktif x Minggu Kerja
=
X 100 %
∑ Waktu Produksi
Analisis untuk mengukur Efektivitas kapasitas mesin ∑ Produk Aktual Loading =
X 100 % ∑ Kapasitas Mesin
Analisis untuk mengukur Efisiensi kapasitas mesin ∑ Produk Aktual Loading ∑ Kapasitas Yang
=
X 100 %
Tersedia x Hari Produksi Idle Capacity = (100% - Loading)
Hasil Penelitian dan Pembahasan 1) Analisis Statistik Berdasarkan data yang diperoleh dalam kuesioner langsung tertutup yang penulis sebar kepada 5 responden yang telah penulis tentukan sebelumnya, secara keseluruhan untuk jawaban Ya (Y) total memperoleh 366 suara dari 5 responden, sedangkan untuk jawaban Tidak (T) memperoleh 44 suara dari 5 responden, dan keseluruhan jumlah jawaban kuesioner baik itu jawaban Ya (Y) dan Tidak (T) totalnya 410 suara. Kemudian data tersebut akan digunakan untuk memperoleh nilai persentase sebagai berikut : Persentase =
∑ 366 X 100 % = 89,3% ∑ 410
Dari perhitungan yang terdapat di atas dengan menggunakan rumus perhitungan persentase, persentase yang diperoleh dalam analisis deskriftif kualitatif dengan menggunakan metode statistik menunjukkan persentase 89,3 %. Berdasarkan ketentuan yang dikemukakan oleh Dean J. Champion (1990: 270) dengan demikian dapat dikatakan audit operasional sangat berperan dalam proses produksi.
916
Analisis Audit Operasional Proses Produksi PT Percetakan Manuntung Press (Rezhi)
2) Analisis Efektivitas (Achievement Rate) Tabel Penilaian Perhitungan Target dan Realisasi Efektivitas Produksi Bulan
Target
Realisasi
Selisih
Hasil dalam (%)
Keterangan
Februari
153,572
152,079
(-1,493)
99,03
Belum Efektif
Maret
167,620
169,750
(2,130)
101,27
Efektif
April
163,636
162,176
(-1,460)
99,11
Belum Efektif
Mei
170,215
172,600
(2,385)
101,40
Efektif
Sumber : Data diolah Kriteria : Efektivitas tercapai apabila hasil perhitungan mencapai target
produksi yang telah ditetapkan pada setiap bulan, dan hasil perhitungan dalam persentase (%) mencapai 100%. Penyebab : Penyebab tidak tercapainya efektivitas produksi dikarenakan pemborosan dalam penggunaan bahan baku plate, tinta, dan chemical. Akibat : Secara menyeluruh menunjukkan audit operasional kurang berperan dalam efektivitas proses produksi, karena (terjadi naik turun perolehan) dalam mencapai sasaran efektivitas proses produksi. 3) Analisis Efisiensi produksi terhadap produktivitas bahan baku Tabel Penilaian Perhitungan Target dan Realisasi Efisiensi Produksi terhadap Produktivitas Bahan Baku Bulan
Target
Realisasi
Selisih
Keterangan
Februari
181,74
178,92
(-2,82)
Belum Efisien
Maret
199,55
205,26
(5,71)
Efisien
April
175,01
163,65
(-11,36)
Belum Efisien
Mei
117,39
126,54
(9,15)
Efisien
Sumber : Data diolah
Kriteria
Penyebab
Akibat
: Efisiensi dicapai apabila dalam penggunaan bahan baku secara minimal sejalan dengan produktivitas yang mampu mencapai target oplah yang ditetapkan setiap bulannya, dan hasil perhitungan persentase harus melebihi dari target yang di anggarkan yaitu untuk bulan februari 181,74 %, maret 199,55%, april 175,01% dan mei 117,39%. : Kekeliruan dalam meramalkan dan menetapkan target anggaran penggunaan bahan baku. : Dalam 4 bulan, merujuk dari ketetapan oleh Dean J. Champion, persentase menunjukkan audit operasional kurang berperan dalam efisiensi proses produksi, karena (terjadi naik turun perolehan) dalam mencapai sasaran efisiensi proses 917
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 911-922
produksi. 4) Analisis Efisiensi Produktivitas Tenaga Kerja Tabel Penilaian Target dan Realisasi Efisiensi Produktivitas Tenaga Kerja Bulan
Target
Realisasi
Selisih
Keterangan
Februari
11,43
11,32
(-0,11)
Belum Efisien
Maret
11,26
11,85
(0,59)
Efisien
April
11,36
11,0
(-0,36)
Belum Efisien
Mei
11,44
12,37
(0,93)
Efisien
Sumber : Data diolah
Kriteria
: Tenaga kerja yang mampu mencapai efisiensi produktivitas apabila dapat memenuhi target oplah yang ditetapkan, dan persentase efisiensi produktivitas tenaga kerja aktual (Realisasi) melampaui efisiensi produktivitas tenaga kerja yang di anggarkan (Target) sehingga selisih yang dihasilkan bernilai (+) Positif. Penyebab : Sumber daya yang ada sebenarnya tidak sebanding dengan penetapan jam kerja produktif yang ditetapkan apabila dalam kaitan efisiensi produktivitas tenaga kerja ini berorientasi terhadap volume produksi yang dihasilkan baik yang terrealisasi ataupun yang terdapat dalam anggaran. Akibat : Persentase penilaian menunjukkan audit operasional kurang berperan dalam efisiensi produktivitas tenaga kerja dalam proses produksi, karena tidak konsisten (naik turun perolehan) dalam rentan waktu 4 bulan, sehingga digolongkan belum mencapai sasaran efisiensi produktivitas tenaga kerja dalam proses produksi. 5) Analisis Efektivitas Tenaga Kerja Tabel Penilaian Perhitungan Target dan Realisasi Efektivitas Tenaga Kerja Bulan
Target
Realisasi
Selisih
Keterangan
Februari
64
64
(0)
Efektif
Maret
80
79,7
(-0,3)
Efektif
April
64
61,5
(-2,5)
Efektif
Mei
80
75
(-5,0)
Efektif
Sumber : Data diolah
918
Kriteria
: Kriteria penilaian dalam perhitugan efektivitas tenaga kerja berpatokan terhadap selisih persentase antara anggaran dan realisasi. Apabila antara anggaran dan realisasi menghasilkan selisih (-) minus atau selisihnya berada di titik tengah (0%) maka hal tersebut bernilai positif, atau apabila hasil perhitungan
Analisis Audit Operasional Proses Produksi PT Percetakan Manuntung Press (Rezhi)
persentase realisasi lebih kecil dari jumlah persentase yang ada di anggaran. Dan apabila selisih bernilai (+) plus maka hal tersebut bernilai negatif, yang berarti terjadi overtime dalam kegiatan produksi dari anggaran waktu jam kerja produktif yang telah di targetkan perusahaan. Penyebab : Penilaian efektivitas tenaga kerja tidak hanya dinilai dari tenaga kerja produksi yang ada di pihak percetakan saja, tenaga kerja dari pihak penerbit yang melaksanakan proses pra-cetak pun ikut andil dalam menentukan apakah anggaran dan realisasi efektivitas tenaga kerja nantinya dapat memenuhi dan sesuai dengan standar penilaian yang ditetapkan. Sehingga untuk mencapai efektivitas tenaga kerja tidak cukup hanya 1 pihak saja yang meningkatkan kualitas kerjanya, tetapi secara bersamasama meningkatkan kualitasnya baik itu pihak penerbit maupun pihak percetakan Manuntung Press. Akibat : Penilaian efektivitas tenaga kerja dapat dikatakan untuk keseluruhan sudah berjalan dengan efektif. Maka berdasarkan teori Dean J. Champion (1990: 270), persentase penilaian menunjukkan audit operasional sangat berperan dalam efektivitas tenaga kerja dalam proses produksi. 6) Analisis Efektivitas Kapasitas Mesin Tabel Penilaian Perhitungan Target dan Realisasi Efektivitas Kapasitas Mesin Bulan
Target
Realisasi
Selisih
Keterangan
Februari
99,33
93,34
(0,01)
Belum Efektif
Maret
103,34
107
(3,66)
Efektif
April
100
93,75
(-6,25)
Belum Efektif
Mei
103,33
103,33
(0)
Efektif
Sumber : Data diolah
Kriteria
Penyebab
Akibat
: Kriteria efektivitas kapasitas mesin dikatakan mencapai tingkat efektif apabila kapasitas mesin yang telah di targetkan perusahaan mampu memproduksi produk yang ada dalam anggaran penetapan produk aktual dan produk yang di targetkan. : Secara kapasitas memang mesin yang ada cukup besar, tetapi untuk teknologi mesin sendiri dan sarana penunjang yang lain masih dikatakan teknologi yang menengah kebawah dan dalam produksi sendiri masih sistem manual, jadi secara penilaian keseluruhan kapasitas mesin pun belum dapat dikatakan efektif. : Secara menyeluruh kembali terjadi tidak konsisten (naik turun perolehan) dalam rentan waktu 4 bulan, penilaian persentase berdasarkan teori Dean J. Champion (1990: 270), menunjukkan audit operasional kurang berperan terhadap efektivitas kapasitas 919
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 911-922
mesin dalam proses produksi. 7) Analisis Efisiensi Kapasitas Mesin Tabel Penilaian Perhitungan Target dan Realisasi Efisiensi Kapasitas Mesin Bulan
Idle Capacity Anggaran
Idle Capacity Aktual
Selisih
Keterangan
Februari
67 %
67 %
(0)
Belum Efisien
Maret
67 %
65 %
(-2)
Efisien
April
67 %
69 %
(2)
Belum Efisien
Mei
67 %
67 %
(0)
Efisien
Sumber : Data diolah
Kriteria
Penyebab
Akibat
: Penentuan pengukuran efisiensi kapasitas mesin ditetapkan berdasarkan berapa rata-rata oplah koran yang dicetak dan disesuikan dengan waktu yang ditempuh dalam kloter produksi koran samarinda pos, kemudian dilihat dari gap atau selisih persentase (Idle Capacity) dalam penilaian ini apabila idle capacity aktual atau kapasitas menganggur mesin aktual lebih kecil dari idle capacity anggaran maka dapat dikatakan mencapai tingkat efisiensi. : Kapasitas mesin yang ada di perusahaan yang cetakannya mampu mencapai 30.000 examplar perjam sebetulnya sangat menunjang, akan tetapi besarnya kapasitas yang dimiliki pun akan tidak bermanfaat sebagaimana mestinya apabila rata-rata cetakan yang dihasilkan baik itu untuk perhari maupun perbulan kecil. : Secara keseluruhan kembali terjadi tidak konsisten (naik turun perolehan) dalam rentan waktu 4 bulan, penilaian persentase berdasarkan teori Dean J. Champion (1990: 270), disimpulkan bahwa audit operasional kurang berperan terhadap efisiensi kapasitas mesin dalam proses produksi.
Penutup Analisis menggunakan rumus persentase diperoleh hasil 89,3 %, sehingga untuk analisis ini dinyatakan audit operasional sangat berperan dalam proses produksi. Sedangkan untuk analisis efektivitas dan efisiensi produksi yang meliputi pengukuran bahan baku, tenaga kerja, dan mesin secara garis besar dinilai audit operasional kurang berperan dalam proses produksi karena terjadi naik turun perolehan persentase dalam rentan waktu Februari-Mei 2015, hanya efektivitas produksi terhadap tenaga kerja saja yang sangat berperan dalam proses produksi karena dalam rentan bulan Februari-Mei 2015 persentase yang dihasilkan stabil. Sehingga secara menyeluruh audit operasional dinilai kurang berperan dalam proses produksi pada PT. Percetakan Manuntung Press Samarinda. 920
Analisis Audit Operasional Proses Produksi PT Percetakan Manuntung Press (Rezhi)
Perusahaan harus lebih tepat dalam meramalkan kebutuhan bahan baku dan estimasi pemesanan nya pun harus tepat serta harus lebih selektif dalam pemilihan bahan baku agar mencegah kecacatan / kegagalan produk akibat kualitas bahan baku yang tidak baik. Kebijakan perusahaan dalam mengatur kecepatan mesin dengan kecepatan middle pun harus dilakukan dengan optimal agar kapasitas yang menganggur tidak terjadi terlalu besar, serta menghindari keterlambatan dalam pengadaan koran setiap harinya. Penentuan target produksi harus ditetapkan dengan melihat ketersediaan sumber daya yang ada di perusahaan. Tim Opname yaitu tim audit dari perusahaan pusat, sebaiknya memiliki jadwal khusus dan secara teratur dalam melakukan audit ke perusahaanperusahaan cabang seperti perusahaan di samarinda ini. Pelaksanaan standar audit yang berdasarkan ISO harus lebih optimal dilaksanakan untuk perusahaan cabang di samarinda, agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan sesuai dengan kriteria efektivitas dan efisiensi. Daftar Pustaka Arens, Alvin A, dkk. (Edisi Keduabelas, Jilid I. Terjemahan Herman Wibowo). 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Jakarta : Erlangga. Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: LP-FEUI. Bayangkara, IBK. 2008. Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi. Jakarta : Salemba Empat. Champion, Dean J., 1990, Basic Statistic For Social Research, 3th edition, New York: Ronald Press Publication, John Wiley and Sons. Handoko, Hani. Edisi Kedua. 2000. Manajemen. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada. Indranata, Iskandar. 2008. PENDEKATAN KUALITATIF UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Kusuma, Hendra (ED. III.) 1999. MANAJEMEN PRODUKSI Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta. Messier, William F., 2000, Auditing and Assurance Service : A Systematic Approach, 2nd edition, USA : McGraw-Hill, Inc. Mulyadi. 2002. Buku I : Auditing, Edisi Keenam. Jakarta : Salemba Empat. Sunarto. 2003. Auditing. Yogyakarta : Panduan. Tunggal, Amin Widjaya. 2000. Internal Audit Suatu Pengantar. Jakarta : Harvarindo. Yusuf, Amir Abadi. 2006. Auditing. Jakarta : Salemba Empat. Jurnal dan Tesis : “2009-2-00541-AK Bab 2.doc”. Jurnal Bab II, (Online), https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2 &cad=rja&uact=8&ved=0CCEQFjAB&url=http%3A%2F%2Fthesis.binus 921
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 911-922
.ac.id%2Fdoc%2FBab2Doc, (diakses 9 Desenber 2014). “Analisis Pemeriksaan Operasional Dalam Menunjang Efektivtas Kinerja Operasi Dana Pensiun”. Jurnal, (Online), http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/437/jbptunikompp-gdl-ninanurmal21829-7-unikom_n-i.pdf, (diakses 9 Desenber 2014). Herawati, Efi. 2008. “Analisis Pengaruh Faktor Produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap Produksi Glycerine Pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan”. Tesis, (Online), http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/4259/1/067019044.pdf, (diakses 24 Oktober 2015) Kurniasari, Yuseila. 2012. “Audit Operasional Atas Fungsi Produksi Untuk Meningkatkan Efektivitas (Pada PT Kripton Gama Jaya)”. Jurnal Bab II, (Online), http://eprints.uny.ac.id/9047/3/bab%202-08412141034.pdf, (diakses 9 Desenber 2014). “Menentukan-Fokus-Penelitian”. Artikel, (Online), http://wajburni.wordpress.com/2012/02/01/, (diakses 16 desember 2014). Permatasari, Nita. 2014. “Audit Efektivitas, Efisiensi, Dan Ekonomisasi Proses Produksi Operasional (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur CV Rimba Sentosa)”. 02. Naskah Publikasi Jurnal, (Online), http://eprints.ums.ac.id/32087/, (diakses 18 April 2015). Santoso, Aman. 2004. “Audit Operasional Atas Proses Produksi Dalam Usaha Menekan Tingkat Kecacatan Produk (Studi Kasus Pada PT “X” Bandung)”. Skripsi, (Online), http://dspace.widyatama.ac.id.idhandlerar.pdf, (diakses 9 Desember 2014). Setiawan, Iwan. 2005. “Peran Audit Operasional atas Proses Produksi Mendukung Efektivitas Proses Produksi Perusahaan (pada PT. Chitose Indonesia Mfg)”. Jurnal (Online), http://dspace.widyatama.ac.id, (diakses 18 April 2015). Susanto H, Pim Septian. 2008. “Pengaruh Pengendalian Produksi Terhadap Kegagalan Produk Kursi Rotan (Pada Cv. Mutiara Rotan Kab. Cirebon)”. Skripsi, (Online), http://digilib.unpas.ac.id//jbptunpaspp-gdl-septianpim318-1-skripsi-p, (diakses 9 Desember 2015). Tebety, Aditya Sanzana dan Moch. Dzulkirom AR, Dwi Atmanto, dkk. “Penerapan Audit Operasional Untuk Menilai Efisiensi, Efektivitas, Dan Ekonomisasi Bagian Produksi (Studi pada PG. Meritjan Persero Kediri)”. Jurnal (Online), http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/ 130/183 (diakses 29 April 2015)
922