ANALISIS BENTUK DAN MAKNA MORFEM BAHASA MELAYU SUB-DIALEK DESA LANJUT KECAMATAN SINGKEP PESISIR KABUPATEN LINGGA
ARTIKEL E-JOURNAL
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
SALIHIN NIM 110388201110
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015
ABSTRAK Salihin.2015. Analisis Bentuk dan Makna Morfem Bahasa Melayu Sub-Dialek Desa Lanjut Kecamatan Singkep Pesisir Labupaten Lingga. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Kata Kunci : Bentuk dan Makna Morfem Penelitian ini membahas bentuk dan manka morfem hal ini dilatar belakangi oleh bentuk dan makan morfem sudah sering diabaikan oleh masyarakat Desa Lanjut Kecamatan Singkep Pesisir Labupaten Lingga terutama dikalangan pemuda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalh metode deskriftif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara wawancara dan teknik rekaman. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan cara : 1. Mengklasifikasikan data yang didapat supaya dikelompokan sesuai dengan Bahasa Melayu Sub-dialek Desa Lanjut, Kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga.
2.
Mengecek
kelengkapan
data
artinya
memeriksa
instrumen
pengumpulan data. 3. Setelah diperiksa data yang telah diperoleh diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. 4. Kemudian mengklasifikasikan berdasarkan jenisnya yaitu morfem bebas dan morfem terikat. 5. Menulis hasil analisis data kedalam bentuk laporan. Hasil penelitian ini menujukkan bentuk dan makna morfem yang ada di Bahasa Melayu Sub-Dialek Desa Lanjut, Kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga dalam morfem bebas dan morfem terikat terdapat tujuh morfem yang terdiri dari empat prefiks, dua infiks dan satu konfiks. Adapun empat prefiks yaitu /be-/, /te-/, /me-/, /se-/. Dua infiks yaitu /-em-/, dan /-el-/ dan satu konfiks yaitu /ke-...an/. Jenis kata yang terdapat dalam morfem bebas dan morfem terikat adalah kata kerja, kata sifat, kata keterangan dan kata benda. Sedangkan arti dari morfem yang ada pada Bahasa Melayu Sub-Dielaek Desa Lanjut, Kecamatan Singkep
Pesisir, Kabupaten Lingga berbeda-beda dan dari Bahasa Melayu diartikan kedalam Bahasa Indonesia.
ABSTRACT
Salihin.2015. Analysis of Form and Meaning Morfem Malay Dialect Sub-District of Singkep Coastal Village Advanced Labupaten Lingga. Education Department of Indonesian Language and Literature Faculty of Teacher Training and Education. Raja Ali Haji Maritime University.
Keywords: Form and Meaning Morfem
This study discusses the shape and meaning of morpheme background of this case by the shape and meaning of morpheme has often ignored by the villagers in the District Singkep Advanced Coastal Labupaten Lingga, especially among youth. The method used in this study adalh qualitative descriptive method. Data collection techniques used is by interview and recording techniques. Data analysis techniques in this study are to: 1. Classify the data obtained in order to be classified in accordance with Sub-Malay dialect Advanced Village, District Singkep Coastal, Lingga regency. 2. Checking the completeness of the data means checking data collection instruments. 3. Having examined the data that has been obtained translated into Indonesian. 4. Then classified by type are free morpheme and bound morpheme. 5. Write the data analysis in the form of a report. Results of this study showed the form and meaning morpheme is in Malay Sub-Dialect Advanced Village, District Singkep Coastal, Lingga Regency in free morpheme and morpheme there are seven morpheme consists of four prefix, infix and one konfiks two. The four prefixes are / some /, / neighbor /, / him /, / a /. Two infix ie / -em- /, and / -el- / and one konfiks is /ke-...an/. Kind words contained in the free morpheme and morpheme is a verb, adjective, adverb
and noun. While the meaning of the morpheme that of the Malay Sub-Dielaek Advanced Village, District Singkep Coastal, different Lingga regency and from the Malay language be translated into Indonesian. 1. Pendahuluan Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang berfungsi sebagai sarana komunikasi. Bahasa mempunyai peran yang sangat penting bagi manusia. Oleh sebab itu, bahasa dan manusia tidak bisa dipisahkan. Dari fungsi tersebut untuk berkomunikasi sebenarnya bisa juga dengan cara lain, misalnya seperti isyarat, lambang-lambang gambar atau kode-kode tertentu lainnya, tetapi dengan bahasa komunikasi dapat berlangsung lebih baik dan lebih sempurna. Bahasa di Indonesia ini berbagai macam yaitu satu diantaranya adalah mahasa Melayu. Provinsi Kepulauan Riau mayoritas masyarakatnya menggunakan bahasa Melayu. Desa Lanjut Kecamatan Singkep Pesisir Kabupaten Lingga keseharian masyarkatnya menggunakan bahasa Melayu yang kedudukanya sebagai bahasa daerah yang masih berkembang serta digunakan oleh penuturnya sebagai bahasa pengantar dalam berkomunikasi. 2. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan
di Desa Lanjut Kecamatan Singkep Pesisir
Kabupaten Lingga. Adapun waktu penelitian dimulai dari Bulan Februari hingga Juli 2015. Objek kajian pada penelitian ini yaitu morfem bahasa Melayu subdialek Desa lanjut, Kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga yang berusia diatas 50 hingga 80 tahun dan sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kabupaten Lingga. Penelitian ini menggunkan metode desktiptif kualitatif dan penelitian ini benar-benar dari fakta yang ada dan fenomena yang secara empiris hidup dikalangan penuturnya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik rekaman dan wawancara. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarakan hasil pengumpulan data yang diperoleh dari lapangan peneliti memperoleh morfem sebanyak 191 morfem yang terdiri dari morfem
bebas 133 dan morfem terikatnya 58 pada sub-dialek Bahasa Melayu Desa Lanjut, Kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga yang nantinya akan peneliti analisis berdasarkan teori yang telah ada. 4. Simpulan dan Rekomendasi Berdasarakan analisis data dan pembahasan ditemukan bentuk-bentuk kata dan makna kata Sub-Dialek Bahasa Melayu Desa Lanjut, Kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga. Maka dapat disimpulakn sebagai berikut. Bentuk dan Makna morfem yang ada di Bahasa Melayu Sub-Dialek Desa Lanjut, Kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga dalam morfem bebas dan morfem terikat terdapat tujuh morfem yang terdiri dari empat prefiks, dua infiks dan satu konfiks. Adapun empat prefiks yaitu /be-/, /te-/, /me-/, /se-/. Dua infiks yaitu /-em-/, dan /el-/ dan satu konfiks yaitu /ke-...an/. Jenis kata yang terdapat dalam morfem bebas dan morfem terikat adalah kata kerja, kata sifat, kata keterangan dan kata benda. Sedangkan arti dari morfem yang ada pada Bahasa Melayu Sub-Dielaek Desa Lanjut, Kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga berbeda-beda dan dari Bahasa Melayu diartikan kedalam Bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zaenal dan Junayah. 2009. Morfologi: Bentuk, Makna, dan Fungsi Edisi Kedua. Jakarta: Grasindo. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakmatik. Jakarta: PT. Renika Cipta. Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Renika Cipta. ____________. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka cipta. ____________.2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa indonesia. Jakarta: Renika Cipta. Djajasudarman, T. Fatimah. 2006, Metode Linguistik. Bandung: Repika Aditama. Djojosuroto, Kinayati dan M.L.A. Sumaryati. 2010. Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian Bahasa dan SastraI. Bandung: Nuansa.
Finoza, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Intan Mulia. . 2010. Komposisi Bahasa Indonesia Revisi 4. Jakarta: Diksi Intan Mulia. Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguitik. Jakarta: PT. Garmedia Pustaka Utama. Masnon. 2014. Analisis Bentuk dan Makna Morfem Sub Dialek Bahasa Melayu Masyarakat Sekanah Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga. Skripsi Universitas Maritim Raja Ali Haji. Muslich, Mansur. 2010. Garis-Garis Besar Tata Bahasa baku Bahasa Indonesia. Malang: Refika Aditama. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Putrayasa, Ida Bagus. 2008. Kajian Morfologi. Singaraja: Refika Aditama. Sarwono, Jonatan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Garaha Ilmu. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuntitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. ________. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Surya. 2014. Analisis Bentuk Morfem Bahasa Melayu Dialek Tanjung Ambat Kecamatan Senayang. Skripsi Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Morfologi. Bandung: Angkasa. Zakiya. 2010. Afiksasi Verba Bahasa Melayu Jambi Dialek Bungo Di Rantau Embancang. Universitas Batang Hari Jambi. http://zakypure.blogspot.com.