ANALISA TINGKAT UPAH PEKERJA WANITA DI PABRIK ROKOK (Study Pada Perusahaan Rokok “EMPAT SAUDARA ABADI” di Desa Jambi Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk) Oleh: Ery Kisworo Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang ABSTRACT The purpose of this study was to find out how much the level of wages of women workers in the factory cigarette "Empat Saudara Abadi" in the village of Jambi District of Baron Nganjuk, in this study the author took the hypothesis is suspected that there is influence between the level of education, age, length of service and number of dependency family against wage levels. The technique used is by using a percentage formula and using multiple linear regression, using the F test and t test and classical assumption. Based on the empirical results mentioned that variable levels of education, longer working, and the number of family dependents burden, affect the level of wages. Keywords: Education Level, Age, Old Work, Number of Dependents Family, Multiple Linear Regression ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui seberapa besar tingkat upah pekerja wanita dipabrik rokok “Empat Saudara Abadi” di Desa Jambi Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk, dalam penelitian ini penulis mengambil hipotesa diduga bahwa ada pengaruh antara tingkat pendidikan, usia, lama bekerja dan jumlah beban tanggungan keluarga terhadap tingkat upah. Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus prosentase dan menggunakan regresi linier berganda, dengan menggunakan uji f dan uji t serta asumsi klasik. Berdasarkan hasil empiris menyebutkan bahwa variable tingkat pendidikan, lama bekerja, dan jumlah beban tanggungan keluarga, berpengaruh terhadap tingkat upah . Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Usia, Lama Bekerja, Jumlah Tanggungan Keluarga, Regresi Linear Berganda menyerap
PENDAHULUAN Kondisi perekonomian yang terus
meningkat
semakin
diIndonesia
meningkat
memunculkan
pertumbuhan
angkatan
kerja, sebab penduduk yang besar
ini
berfungsi juga sebagai tenaga kerja.
sehingga
Di satusisi adalah faktor produksi
yang
yang dapat neningkatkan pendapatan
cukup banyak diIndonesia. Tetapi
domestik bruto (PDB) dan satu sisi
jumlah penduduk yang banyak bukan
lainya adalah konsumen yang akan
masalah
menyerap
ekonomi
jika
penganguran
didukung
negara
yang
dengan dapat
dihasilkan.
hasil
output
yang
Analisa Tingkat Upah Pekerja Wanita Di Pabrik Rokok….........(Ery Kisworo)
Konsep pembangunan sering dikaitkan karena
konsekuensi kepada setiap warga
dengan
industrialisasi
negara untuk turut berpartisipasi
dianggap
mempunyai
aktif dalam proses pembangunan
pengertian
yang
sama,
ini
yang sedang berlangsung sekarang
mempunyai arti bahwa pembangunan
ini. Dengan demikian mengingat
ekonomi menekankan pada semua
wanita adalah subyek dan sekaligus
sektor. Baik itu sektor industri,
obyek pembangunan, maka dituntut
pertanian, maupun sektor lain. Dari
untuk ikut serta berpartisipasi dalam
berbagai
pembangunan.
sektor,
merupakan
sektor
sektor
diprioritaskan,
hal
industri
yang
sebab
paling dianggap
Aktor
dan
pembangunan
subyek
tidak
hanya
mampu mendorong pembangunan
didominasi oleh peran pria aja tetapi
secara cepat. Bahkan kemajuan dan
juga menyangkut peranan wanita
peran yang besar dari industri dalam
yang
perekonomian yang sering dijadikan
kesempatan yang sama dan semua itu
tolak ukur dalam kemajuan suatu
akan tergantung pula pada para
bangsa.
wanita untuk bisa tampil sebagai
Pembangunan
mempunyai
derajat
atau
merupakan
aktor pembangunan. Peranan wanita
suatu kegiatan menuju kepada tata
dalam pembangunan mempunyai arti
kehidupan dan kehidupan yang lebih
yang penting bagi keberhasilan dan
baik
tujuan
kelancaran, baik dalam pembinaan
menurut
keluarga maupun generasi muda
dan
sesuai
pembangunan
dengan
nasional
GBHN tahun 1978 adalah: "Bahwa
untuk
pembangunan
Indonesia
nasional
bertujuan
menciptakan
manusia
seutuhnya.
Untuk
untuk meningkatkan masyarakat adil
mewujudkan hal tersebut maka perlu
dan makmur yang merata material
adanya
maupun
meningkatkan
spiritual
berdasarkan
pancasila dan UUD 1945.
usaha-usaha
guna
pengetahuan,
keterampilan serta kepemimpinan
Adapun maksud pembangunan nasional di atas bertujuan untuk
wanita. Level atau tingkat pendapatan
membangun
manusia
Indonesia
nasional mencerminkan keberhasilan
seutuhnya
yang
membawa
perekonomian
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
Negara.
Semakin
196
Analisa Tingkat Upah Pekerja Wanita Di Pabrik Rokok….........(Ery Kisworo)
tinggi level pendapatan nasional
masyarakat dimana tujuan tersebut
semakin
tidak lepas dari upaya pemenuhan
tinggi
pula
tingkat
kesejahteraan penduduk dalam suatu
kebutuhan
pokok.
Negara. Kesejahteraan penduduk ini
pemerintah
telah
dapat
program pemerataan pembangunan
dilihat
dari
peningkatan
standart hidup penduduk terutama
dan
yang
perbaikan
berhubungan
tersedianya
bahan
dengan
makanan
dan
hasilnya
Selain
itu
mencanangkan
dengan
juga
tujuan
peningkatan
kesejahteraan rakyat.
fasilitas-fasilitas yang ada seperti
Berdasarkan kenyataan tingkat
sandang, pangan dan perumahan dan
pendapatan suatu keluarga
mencakup penyediaan jasa umum
masih relative rendah menyebabkan
pokok
para wanita ikut mencari nafkah
seperti
kesehatan
dan
pendidikan. Dari
yang
sebagai tambahan penghasilan suami proses
pembangunan
untuk
mencukupi
masyarakat itu ditujukan pada tiga
kebutuhan
sasaran
peranan
yaitu
pemerataan
meningkatkan
kebutuhan
meningkatkan
pokok,
penghasilan
pemenuhan
sehari-hari wanita
sehingga
selain
mereka
berperan sebagai ibu rumah tangga mereka juga sebagai tenaga kerja.
penyediaan lapangan kerja yang
Sementara orang memandang
memadai dan pendidikan yang lebih
bahwa wanita hanya berperan dalam
baik serta memperluas jangkauan
kegiatan reproduksi tidak sesuai lagi
ekonomi dan social rakyat. Demikian
dibanyak tempat termasuk dalam
pula
yang
dunia sedang berkembang. Dalam
dilaksanakan di Indonesia ditujukan
hal ini wanita selain bertanggung
untuk mencapai tiga sasaran tersebut,
jawab
secara ringkas tujuan ini di nyatakan
tangga,
untuk mewujudkan masyarakat yang
menanggung beban untuk mencari
adil dan makmur.
nafkali demi kelangsungan hidup
pembangunan
Salah
tujuan
keluarga.
pembangunan yang dilakukan oleh
Hal
pemerintah meningkatkan
satu
dengan
adalah
untuk
kesejahteraan
mereka
pekerjaan juga
tersebut
ikut
rumah pula
menyebabkan
masalah peranan wanita timbul baik karena
ketidakmampuan
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
secara
197
Analisa Tingkat Upah Pekerja Wanita Di Pabrik Rokok….........(Ery Kisworo)
pribadi untuk menyesuaikan diri
memerlukan kerapian yang dimiliki
dengan
para tenaga kerja wanita.
perubahan
masyarakat
dengan segala tatanan sosialnya,
Dengan adanya dunia usaha
dengan demikian masalah peranan
yang semakin berkembang dewasa
wanita rnerupakan bagian yang tak
ini, banyak perusahaan-perusahaan
terpisahkan dan masalah nasional
baru, sehingga persaingan antara
pada
perusahaan sejenis semakin tajam
umumnya
seperti
masalah
ekonomi, sosial, politik dan budaya.
dalam menduduki pasar. Tingginya
Dari
peranan
tingkat pertumbuhan penduduk dari
pekerja wanita biasanya jauh lebih
tahun ke tahun sangat mempengaruhi
kecil. Mayoritas wanita bekerja di
besarnya jumlah tenaga kerja yang
sektor formal menduduki posisi yang
ada
kurang penting. Hal ini memang
lapangan kerja yang sangat terbatas,
sering dikaitkan dengan kemampuan
sedangkan permintaan tenaga kerja
wanita yang lebih terbatas, yang
(kesempatan kerja) pertumbuhannya
seringkali merupakan cerminan dari
lebih lambat sehingga keadaan pasar
pendidikannya. Alasan lain yang
tenaga
sering pula dikemukakan adalah
ketimpangan,
wanita hanya cocok bagi pekerjaan
pertambahan penduduk ini tentu
yang feminine atau pekerjaan yang
memerlukan
berkaitan dengan nalurinya dalam
permintaan barang dan jasa.
kenyataan
diatas,
dan
jumlah
ketersediaan
kerja
mengalami sementara
pertumbuhan
peran sebagai ibu rumah tangga atau
Dengan
mitra pembentu laki-laki. (Barry,
ketimpangan
1989 seperti dikutip oleh Crysanti
antara permintaan tenaga kerja dan
Hasibuan-Sedyono dalam Gardier,
penawaran tenaga kerja, dimana
1994; 214).
masih besar tenaga kerja yang ada.
Tenaga kerja wanita sebagai salah satu dari factor produksi, yang memiliki peranan sangat penting dalam
perusahaan
rokok.
Oleh
Hal
ini
demikian
dalam
pasar
terdapat
tenaga
menimbulkan
kerja
semakin
banyaknya tingkat pengangguran. Salah satu penyebab kenaikan angkatan
wanita
bekerja
adalah
karena sebagian besar dari lantai
kemiskinan yang mendorong wanita
dasar produksi di perusahaan rokok
bekerja untuk memperoleh upah atau
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
198
Analisa Tingkat Upah Pekerja Wanita Di Pabrik Rokok….........(Ery Kisworo)
pendapatan. Ini adalah gambaran
mereka
dimana anggota keluarga miskin
meringankan beban keluarga mereka
termasuk
dapat
dan bisa menciptakan keluarga yang
hidup dalam keadaan menganggur.
scjahtcra. Dan hal ini dapat dilihat
Suatu
pada pekerja wanita yang bekerja
wanitanya
rumah
tidak
tangga
semakin
terima,
hal
pada
tekanan
Saudara Abadi" di Desa Jambi Kec.
untuk
memaksa
mencari
kerja
meskipun
dengan
mereka produktif
imbalan
yang
rokok
bisa
dihimpit kemiskinan semakin berat yang
perusahaan
itu
"Empat
Baron Kab. Nganjuk. METODE PENELITIAN
rendah.
Penelitian ini dilakukan pada harus
perusahaan rokok “Empat Saudara
diantisipasi dan upaya menciptakan
Abadi” di Desa Jambi Kecamatan
lapangan kerja baru bagi para tenaga
Baron Kabupaten Nganjuk. Dan
kerja dan peran serta dari seluruh
penelitian
warga negara Indonesia secara aktif
karakteristik pekerja wanita yang
tanpa terkecuali peran serta wanita
didasarkan pada tingkat pendidikan,
untuk masuk dalam dunia kerja,
usai, lama bekerja dan jumlah beban
demi kebaikan ekonomi keluarga dan
tanggungan keluarga dan difokuskan
mengurangi tingkat pengangguran
pada pengaruh karakteristik pekerja
untuk mencapai suatu kesejahteraan.
wanita terdapat tingkat upah pada
Hal
ini
tentunya
ini
difokuskan
pada
bekerja
perusahaan rokok “Empat Saudara
disebabkan karena adanya beban
Abadi” di Desa Jambi Kecamatan
tanggungan keluarga yang banyak,
Baron Kabupaten Nganjuk. Alasan
dan tuntutan ekonomi yang semakin
pemilihan lokasi ini, karena pada
rendah
menyebabkan
seorang
perusahaan rokok ini mempunyai
pekerja
wanita
pada
tenaga kerja wanita yang cukup
Disini
wanita
bekerja
perusahaan rokok "Empat Saudara Abadi"
yang
meringankan suami
dan
sekiranya beban
bisa
tanggungan
meringankan
banyak yaitu berjumlah 416.
beban
Sumber data dalam penelitian ini
menggunakan
data
primer.
Karena data yang akan digunakan
taggungan keluarga mereka. Dengan
bersifat
observasi
upah atau pendapatan yang sudah
penelitian berusaha mencari data
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
yang
mana
199
Analisa Tingkat Upah Pekerja Wanita Di Pabrik Rokok….........(Ery Kisworo)
mengenai
pekerja
untuk memenuhinya. Salah satu cara
rokok
untuk memenuhi kebutuhan tersebut
“Empat Saudara Abadi” di Desa
adalah dengan bekerja. Hal ini pula
Jambi Kecamatan Baron Kabupaten
yang dilakukan oleh para wanita Desa
Nganjuk dan pengaruh pengaruh
Jambi Kec. Baron. Mereka menawarkan
karakteristik pekerja wanita terhadap
tenaganya pada perusahaan rokok yang
tingkat upah pada perusahaan rokok
ada di Desa Jambi yaitu perusahaan
“Empat Saudara Abadi” di Desa
rokok “Empat Saudara Abadi” dan
Jambi Kecamatan Baron Kabupaten
memperoleh imbalan atau upah dari
Nganjuk
perusahaan tersebut sebagai harga dari
wanita
karakteristik pada
perusahaan
Agar data-data penelitian ini
tenaga mereka.
dapat memberikan hasil yang sesuai dengan
teori
dan
setelah
data
Sempitnya lapangan pekerjaan yang ada di desa Jambi mendorong
terkumpul sesuai dengan kebutuhan.
para
Selanjutnya
analisa
pekerjaan di kota. Perusahaan rokok
terhadap hal-hal yang menimbulkan
“Empat Saudara Abadi” merupakan
masalah perusahaan. Metode analisa
salah satu faktor penarik bagi para
yang dilakukan adalah menggunakan
tenaga kerja wanita yang mencari
analisa regresi linier berganda.
pekerjaan, karena perusahaan rokok
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +
tersebut
melakukan
b4X4+e
wanitanya
mampu
untuk
mencari
menciptakan
lapangan kerja dan menyerap tenaga
Dimana:
kerja wanita dengan jumlah yang
Y
= Tingkat Upah (Rp)
cukup besar. Terbukti ada 360 orang
X1 = Tingkat Pendidikan (Th)
wanita desa Jambi bekerja pada
X2 = Usia (Th)
perusahaan rokok tersebut. dari 360
X3
= Lama Bekerja (Th)
orang wanita tersebut telah diambil
X4
= Beban Tanggungan
50 orang untuk menjadi obyek
Keluarga (Org)
penelitian guna memperoleh data.
b1, b2, b3, b4 = Taksiran parameter
orang responden yang diperoleh melalui
PEMBAHASAN Berbagai
macam
Hasil pengumpulan data dari 50
kebutuhan
penelitian lapangan di desa Jambi Kec.
yang muncul mendorong manusia
Baron Kab. Nganjuk diketahui sebagian
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
200
Analisa Tingkat Upah Pekerja Wanita Di Pabrik Rokok….........(Ery Kisworo)
besar responden berusia 20 tahun ke atas
tingkat
dengan
sudah
jumlah beban tanggungan keluarga,
menikah yaitu sebanyak 35 orang
usia, dan lama bekerja dapt diuraikan
responden dan yang berusia kurang dari
sebagai berikut:
20
status
tahun
perkawinan
belum
menikah
yaitu
pendidikan,
tingkat
upah,
Tingkat Pendidikan
sebanyak 2 orang responden dan
Tingkat
pendidikan
dari
sisanya adalah janda yaitu sebanyak 3
responden secara terperinci
orang
dilihat pada label di bawah ini:
responden
terhadap
faktor
dapat
Tabel 1. Prosentase Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan No
Tingkat Pendidikan
Jumlah (orang)
Prosen (%)
1 2
Tamat SD Tamat SMP
19 26
38% 52%
3
Tamat SMA
5
10%
50
100%
Jumlah Sumber : Diolah dari data primer Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa dari 50 orang responden kelompok
tingkat
semuanya atau 19 orang responden bekerja pada bagian gunting.
pendidikan
Untuk
kelompok
yang
responden terbanyak adalah tamat
terakhir adalah tingkat pendidikan
SMP yaitu sebanyak 26 orang atau
tamat SMA dimana hanya ada 5
52% dengan jenis pekerjaan 15 orang
orang responden atau hanya sebesar
bagian pengepakan dan sisanya 11
10% dan jenis pekerjaan mereka
orang
adalah 2 orang pada bagian giling
bagian
giling.
Urutan
berikutnya dijumpai pada kelompok
dan 3 orang sebagai mandor.
responden dengan pendidikan tamat
Lama Bekerja
SD yaitu sebanyak 19 orang atau 38%
dan
jenis
pekerjaannya
Tabel 2. Prosentase Distribusi Responden Menurut Lama Bekerja No 1 2
Lama Bekerja 2 -3 Tahun 4 - 5 Tahun
Jumlah (orang)
Prosen (%)
12 22
24% 44%
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
201
Analisa Tingkat Upah Pekerja Wanita Di Pabrik Rokok….........(Ery Kisworo)
3
6 Tahun
8
16%
4
> 6 Tahun
8
16%
50
100%
memberikan
fasilitas
Jumlah Sumber : Diolah dari data primer Dari menunjukkan
data bahwa
di
atas lamanya
yang
menunjang kegiatan para buruh.
responden bekerja biasaya dialami
Ternyata
jenis
pekerjaan
oleh responden yang bekerja sebagai
sebagai karyawan di perusahaan
pekerja atau karyawan. Responden
rokok
yang paling lama bekerja adalah rata-
Jambi-Baron
rata 4-5 tahun yaitu sebanyak 22
terhadap ketrampilan yang mereka
orang atau 44% sedangkan mereka
miliki
pada umumnya mempunyai latar
terhadap pendapatan keluarga, sebab
belakang pendidikan yang sama
responden
bekerja
cukup
yaitu pendidikan SD dan SLTP,
sehingga
dapat
meningkatkan
tentunya
tidak
pendapatan keluarga. Untuk lebih
mempunyai keterampilan selain di
jelasnya dapat digambarkan sebagai
pabrik rokok Empat Saudara Abadi
berikut:
dan mereka enggan berpindah ke
Jumlah
perusahaan
Keluarga
karena
mereka
lainnya,
pihak
alasannya
perusahaan
“Empat
Saudara akan
serta
akan
Beban
Abadi”
berpengaruh
berpengaruh
lama,
Tanggungan
telah
Tabel 3. Prosentase Distribusi Responden Menurut jumlah Beban Tanggungan Keluarga No Jumlah Tanggungan Jumlah (orang) Prosen (%) Keluarga 1 2 orang 5 10% 2
3 orang
20
40%
3
4 orang
17
34%
4
> 4 orang
8
16%
Jumlah
50
100%
Sumber : Diolah dari data primer
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
202
Analisa Tingkat Upah Pekerja Wanita Di Pabrik Rokok….........(Ery Kisworo)
Dari sejumlah responden yang
responden, dengan jumlah tanggungan
diteliti ada 40% atau 20 orang
3 anak dan 2 orang keluarga yang
responden
ditanggung
yang memiliki
jumlah
hidupnya.
beban tanggungan keluarga sedang
untuk
yaitu 3 orang yang terdiri dari 2 anak
keluarga yang paling sedikit dimiliki
dan 1 orang keluarga yang hidupnya
oleh 5 orang responden, dengan
di tanggung oleh responden. Untuk
jumlah beban tanggungan keluarga 2
jumlah beban tanggungan keluarga 4
orang tuanya saja dan hanya ada 1
orang ada 34% atau 17 orang
anak dan 1 orang yang hidupnya
responden
anak
ditanggung responden dan tidak ada
sebanyak 2 orang dan 2 orang yang
keluarga yang hidupnya ditanggung
menumpang dan hidupnya ditanggung
oleh responden adalah sejumlah
oleh responden. Untuk jumlah beban
10%. Untuk lebih jelasnya dapat
tanggungan keluarga lebih dari 4 orang
digambarkan sebagai berikut:
adalah sebesar 16% atau 8 orang
Golongan Umur
dengan
jumlah
jumlah
beban
Sedangkan tanggungan
Tabel 4. Prosentase Distribusi Responden Menurut Golongan Umur No
Golongan Umur
Jumlah (orang)
Prosen (%)
1 2
< 20 tahun 20 - 30 tahun
2 38
4% 76%
3
30 - 40 tahun
8
16%
4
40-50 tahun
2
4%
Jumlah
50
100%
Sumber : Diolah dari data primer Dari label di atas dapat dilihat
produktif
yang
banyak
memiliki
bahwa kebanyakan tenaga kerja wanita
beban tanggungan keluarga, sedangkan
yang bekerja pada perusahaan rokok
yang berumur 30-40 tahun berjumlah
“Empat Saudara Abadi” Baron adalah
16%
para
yang
sedangkan yang berumur 40-50 tahun
berumur 20-30 tahun yaitu sebesar
berjumlah 4% atau 2 orang responden.
76% atau 38 orang dimana pada
Walaupun sudah berumur tua mereka
umur ini merupakan umur dimana
masih bekerja di perusahaan rokok
tenaga kerja masih
tersebut, hal itu disebabkan karena
tenaga
kerja
wanita
dalam usia
atau
8
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
orang
responden,
203
Analisa Tingkat Upah Pekerja Wanita Di Pabrik Rokok….........(Ery Kisworo)
adanya
tuntutan
ekonomi
yang
sebagai tambahan untuk memenuhi
meningkat dan adanya jumlah beban
kebutuhan hidup keluarganya dimana
tanggungan keluarga yang semakin
upahnya lebih dari sektor yang lain.
banyak, sehingga mereka ingin sekali
Untuk
bekerja industri rokok yang dianggap
digambarkan sebagai berikut:
masih
Tingkat Upah
menjanjikan
untuk
lebih
jelasnya
dapat
memperoleh upah atau penghasilan Tabel 5. Prosentase Distribusi Responden Menurut Tingkat Upah/ Minggu No
Tingkat Upah (minggu)
Jumlah (orang)
Prosen (%)
1 2
50.000-75000 75.000-100.000
9 25
18% 50%
3
100.000-125.000
8
16%
4
125.000-150.000
8
4%
Jumlah
50
100%
Sumber : Diolah dari data primer Dari
hasil
pengisian
responden
bekerja
pada
bagian
kuesioner 50 orang responden
gunting dan giling dengan upah Rp
mengenai
yang
9000 per 1000 linting atau Rp
mereka terima dari Perusahaan
54.000 per- minggu, kemudian
Rokok sebagai harga dari tenaga
sisanya 3 orang responden bekerja
mereka
berbeda-beda
pada bagian pengepakan dengan
satu
upah
antara
tingkat
ternyata responden
upah
dengan
Rp
6.000
per
bal
dan
responden yang lainnya, antara
dikalikan dengan jumlah produksi
jenis pekerjaan yang satu dengan
yang dihasilkan dalam l hari untuk
jenis pekerjaan yang lain. Upah
1
yang diterima responden dalam
responden berikutnya yaitu dengan
penelitian ini diterima per-minggu,
tingkat upah sebesar Rp 100.000-
dengan upah terbanyak terdapat
Rp
pada
responden
kelompok
tingkat
upah
minggu,
untuk
125.000
untuk
atau
kelompok
8
16%,
orang dimana
berkisar antara Rp 75.000 - Rp
untuk 2 orang responden bekerja
100.000 untuk 25 orang responden
pada
atau 50%, dari 25 responden, 22
responden bekerja pada bagian
bagian
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
giling,
5
orang
204
Analisa Tingkat Upah Pekerja Wanita Di Pabrik Rokok….........(Ery Kisworo)
pengepakan, dan sisanya 1 orang
berbeda antara responden satu
responden bekerja pada bagian
dengan yang lain, sedangkan dengan
gunting. Untuk bagian giling dan
pendapatan yang diperoleh responden
pengepakan
tiap
pendapatan
tingkat
upah/
disesuaikan
minggunga
tersebut,
maka
dengan
keadaan ekonomi keluarga lebih
hasil produksi yang dihasilkan dalam
meningkat dibandingkan dengan
per-hari
dikalikan
responden sebelum bekerja di
minggu.
Urutan
dengan
1
berikutnya
perusahaan rokok tersebut.
merupakan kelompok responden
Regresi Linier Berganda
dengan tingkat upah yang tertinggi
Berdasarkan hasil estimasi
yaitu antara Rp 125.000 -Rp
regresi yang tertuang pada tabel di
150.000 perminggu dengan jumlah
atas. Hasil perhitungan regresi
responden 8 orang atau 16%,
tersebut
dimana 3 orang responden bekerja
untuk menyusun persamaan regresi
pada bagian mandor, dan 5 orang
sebagai berikut.
repsonden bekerja pada bagian
Y = 4.553 + 0.183X1 -0.123X2 +
pengepakan.
Adapun
kelompok
selanjutnya
digunakan
0.465X3 + 0.228X4 + e,
responden dengan tingkat upah
Dari
persamaan
yang rendah yaitu antara Rp
dijelaskan bahwa:
di
atas
dapat
50.000 - Rp 75.000 perminggu
a = 4.553, hasil analisi regresi nilai
dengan jumlah responden 9 orang
konstantanya adalah 4.553,
responden atau 18%, dimana 3 orang
artinya nilai y sebesar 4.553
responden bekerja pada bagian
apabila
pengepakan, 4 orang responden
bebas lainnya adalah sama
lagi bekerja pada bagian giling dan
dengan nol atau konstan.
sisanya 2 orang bekerja pada bagian
variabel-variabel
b1 = 0.183, merupakan koefisien
gunting, upah mereka lebih sedikit
variabel
disbanding dengan responden yang
terhadap jumlah upah artinya
lain
besarnya sumbangan yang
dikarenakan
mereka
masih
lama belum
bekerja lama
diberikan
X1
(pendidikan)
variabel
dibandingkan dengan yang lain.
pendidikan terhadap upah
Tingkat upah tersebut tentunya
pada industri kecil aaalah
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
205
Analisa Tingkat Upah Pekerja Wanita Di Pabrik Rokok….........(Ery Kisworo)
sebesar 0.183 dengan asumsi
Koefisien Korelasi (R)
variabel bebas lainnya sama
Adapun
hasil
perhitungan
dengan nol atau konstan.
koefisien korelasi (R) sebagaimana
b2 = -0.123, merupakan koefisien
pada tabel analisis regresi dan
variabel X2 (usia) terhadap
model summary diperoleh nilai R
jumlah upah artinya besarnya
=
sumbangan
diberikan
terdapat keeratan hubungan antara
variabel usia terhadap upah
variabel pendidikan, usia, lama
pada industri kecil adalah
kerja dan beban (X) dengan upah
sebesar 0.123 dengan asumsi
Kerja
variabel bebas lainnya sama
perusahaan rokok “Empat Saudara
dengan nol atau konstan.
Abadi” sebesar 0.945, merupakan
yang
b3 = 0.465, merupakan koefisien variabel
X3
(lama
0.945,
yang
(Y)
nilai
berarti
pada
positif
yang
bahwa
karyawan
mendekati
kerja)
hubungan yang sempurna; maka
terhadap jumlah upah artinya
jika variabel pendidikan, usia,
besarnya
lama
sumbangan
yang
kerja
dan
beban
(X)
diberikan variabel lama kerja
mengalami peningkatan setiap satu
terhadap upah pada industri
satuan unit maka Upah Kerja
kecil adalah sebesar 0.465
karyawan
dengan asumsi variabel bebas
peningkatan satu satuan unit.
lainnya sama dengan nol atau
Koefisien Determinasi (R2)
konstan.
akan
Adapun
mengalami
nilai
koefisien
b4 = 0.228, merupakan koefisien
determinasi sebagaimana pada label
variabel X4 (beban tnggungan
hasil analisis regresi dan model
keluarga) terhadap jumlah upah
summary diperoleh nilia R square
artinya besarnya sumbangan
(R2) = 0.892 atau 89.2%, yang
yang diberikan variabel beban
berarti bahwa besarnya pengaruh
terhadap upah pada industri
variabel pendidikan, usia, lama
kecil
kerja dan beban (X) terhadap upah
adalah
sebesar
0.228
dengan asumsi variabel bebas
kerja
(Y)
lainnya sama dengan nol atau
perusahaan rokok “Empat Saudara
konstan.
Abadi”
adalah
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
karyawan
sebesar
pada
89.2%
206
Analisa Tingkat Upah Pekerja Wanita Di Pabrik Rokok….........(Ery Kisworo)
sedangkan
sisanya
rokok “Empat Saudara Abadi”
(11.8%)
dipengaruhi oleh variabel lain yang
kecamatan Baron-Nganjuk. b. “t” (Uji Parsial)
dalam penelitian ini tidak diteliti/kaji. 1. Uji Hipotesis
Sebagaimana
a. Uji “F” (Uji simultan) Sebagaimana
ditunjukkan
pada tabel ANOVA dan tabel
ditunjukkan
pada
tabel
perhitungan
regresi
hasil
berganda
yang menunjukkan bahwa :
hasil analisis regresi berganda,
Variabel Pendidikan (X1),
diperoleh nilai Fhitung sebesar
diperoleh nilai thitung sebesar
93.301. Pengujian satu sisi pada
3.333. Pengujian dua arah pada
= 0.05 dan df1 = 4, dan df2 =
/2 = 0.05/2 = 0.025 dan derajat
45 diperoleh nilai kritis atau
bebas (df) n - 1 = 49, diperoleh
nilai Ftabel sebesar 2.58, sehingga
nilai ttabel sebesar 2.000, sehingga
dihasilkan Fhitung > Ftabel (93.301
dihasilkan thitung>ttabel. Dengan
> 2.58). Artinya H0 ditolak yang
demikian diputuskan bahwa H0
berarti
ditolak dan H1 diterima yang
secara
simultan
Pendidikan (X1), Usia (X2),
berarti
Lama Kerja (X3) dan Beban (X4)
Pendidikan
memiliki
terhadap variabel Upah kerja (Y).
pengaruh
yang
signifikan terhadap upah Kerja
bahwa (X1)
Apabila
(Y) pada karyawan perusahaan
variabel berpengaruh
digambar
pada
distribusi t adalah sebagai berikut
Gambar 1. Hasil Uji Hipotesis (Uji t X1)
Ho ditolak
Ho ditolak
Ho diterima
-2.0
2.011
Sumber : Diolah dari data primer
3.333
11
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
207
Analisa Tingkat Upah Pekerja Wanita Di Pabrik Rokok….........(Ery Kisworo)
Variabel Usia (X2), diperoleh
Dengan demikian diputuskan bahwa
nilai thitung sebesar -1.783. Pengujian
H0 diterima dan H1 ditolak yang
dua arah pada /2 = 0.05/2 = 0.025
berarti bahwa variabel Usia (X2)
dan derajat bebas (df) n - 1 = 49,
tidak berpengaruh terhadap variabel
diperoleh nilai ttabel sebesar 2.000,
Upah kerja (Y). Apabila digambar pada distribusi t
sehingga dihasilkan -thitung > -ttabel.
adalah
sebagai
berikut:
Gambar 2. Hasil Uji Hipotesis (Uji t X2)
Ho ditolak
-1.783
Ho ditolak
Ho diterima
-2.011
2.011
Sumber : Diolah dari data primer Variabel
Lama
Kerja
(X3),
ditolak dan H1 diterima yang berarti
diperoleh nilai thitung sebesar 10.738
bahwa variabel Lama Kerja (X3)
Pengujian dua arah pada /2 = 0.05/2
berpengaruh terhadap variabel Upah
= 0.025 dan derajat bebas (df) n - 1 =
kerja (Y). Apabila digambar pada distribusi t
49, diperoleh nilai ttabel sebesar 2.000,
adalah sebagai berikut
sehingga dihasilkan thitung > ttabel. Dengan demikian diputuskan bahwa H0 Gambar 3. Hasil Uji Hipotesis (Uji t X3)
Ho ditolak
Ho ditolak
Ho diterima
-2,011
Sumber : Diolah dari data primer
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
2,011 10,738
208
Analisa Tingkat Upah Pekerja Wanita Di Pabrik Rokok….........(Ery Kisworo)
Variabel Beban (X4), diperoleh
Dengan demikian diputuskan bahwa
nilai thitung sebesar 3.409 Pengujian dua
H0 ditolak dan H1 diterima yang
arah pada /2 = 0.05/2 = 0.025 dan
berarti bahwa variabel beban (X4)
derajat bebas (df) n - 1 = 49,
berpengaruh terhadap variabel Upah
diperoleh nilai ttabel sebesar 2.000, sehingga dihasilkan thitung > ttabel.
kerja (Y). Apabila digambar pada distribusi t
adalah
sebagai
berikut:
Gambar 4. Hasil Uji Hipotesis (Uji t X4)
Ho ditolak
Ho ditolak
Ho diterima
-2,011
2,011 3,409
Sumber : Diolah dari data primer Uji Asumsi Klasik
terbesar
Uji Multikolonieritas
variabel X3 dan variabel X4 yang
Adapun
tujuan
korelasi
antara
uji
mempunyai korelasi sebesar -0.662
untuk
atau sekitar 66.2%. Oleh karena korelasi
mengetahui apakah model regresi
ini masih dibawah 95%, maka dapat
ditemukan adanya korelasi antar
dikatakan tidak terjadi multikolonieritas
variabel bebas (independen). Untuk
yang serius.
multikolonieritas
dari
adalah
adalah
mendeteksi
ada
tidaknya
Hasil
perhitungan
nilai
multikolonieritas di dalam model
Tolerance juga menunjukkan tidak ada
regresi
dengan
variabel independen yang memiliki
menganalisis matrik korelasi antar
nilai Tolerance kurang dari 0.10 yang
variabel independen dan perhitungan
berarti tidak ada korelasi antar variabel
nilai Tolerance dan VIF.
independen yang nilainya lebih dari
dapat
dilakukan
Berdasarkan
hasil
analisis
95%. Hasil VIF juga menunjukkan hal
regresi yang dilakukan, didapatkan
yang sama tidak ada satu variabel
hasil besaran korelasi varibel yang
independen yang memiliki nilai VIF
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
209
Analisa Tingkat Upah Pekerja Wanita Di Pabrik Rokok….........(Ery Kisworo)
lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan
Adapun
tabel
hasil
pengujian
bahwa tidak ada multikolonieritas
multikolinier adalah sebagai berikut:
antar variabel independen dalam model regresi pada penelitian in Tabel 6. Hasil Uji Multikolinearitas Variabel
kolinieritas Tolerance VIF
Keterangan
X,
0.841
1.190
Tidak ada multikolinier
X2
0.801
1.248
Tidak ada multikolinier
X3
0.541
1.829
Tidak ada multikolinier
X4
0.464
2.156
Tidak ada multikolinier
Sumber : Diolah dari data primer Uji Autokorelasi Untuk tidaknya
mendeteksi autokorelasi
ada maka
1,61 < 1,682 < 2,38 artinya dalam penelitian
ini
tidak
dilakukan dengan pengujian Durbin
autokorelasi.
Watson (DW) dengan ketentuan
Uji Heteroskedastisitas
sebagai berikut.
terjadi
Dari hasil deskripsi data yang
1,61 < DW < 2,39, kesimpulannya tidak ada autokorelasi
disajikan dapat dijelaskan bahwa para pekerja wanita di perusahaan
1,21< DW < 1,61 atau 2,39 <
rokok “Empat Saudara Abadi” di
DW < 2,79, kesimpulannya tidak
Desa
dapat disimpulkan (inconclusive)
Kabupaten Nganjuk. memiliki latar
DW < 1,21 atau DW > 2,79,
belakang pendidikan, tingkat usia,
kesimpulannya terjadi autokorelasi (Spyros Makridakis, Metode dan Apllkasi
Peramalan,
Berdasarkan
hasil
didapatkan nilai (DW)
sebesar,
kerja
tanggungan/beban
keluarga
berbeda-beda.
perhitungan
Untuk
Watson nilai
ini
Kecamatan
pengalaman
1933)
Durbin 1,682.
Jambi
tingkat
Baron
dan yang
pendidikan
rata-rata pekerja wanita perusahaan rokok “Empat Saudara Abadi” di
menunjukkan bahwa nilai 1,682
Desa
berada pada kriteria pertama, yaitu
Kabupaten Nganjuk. didominasi oleh
Jambi
Kecamatan
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
Baron
210
Analisa Tingkat Upah Pekerja Wanita Di Pabrik Rokok….........(Ery Kisworo)
SLTP, sedangkan untuk usia rata-
dengan tingkat keeratan hubungan
rata didominasi oleh usia produktif
antara variabel X dan Y adalah
yaitu antara 20-30 tahun, selanjutnya
sebesar 0.945, dimana merupakan
lama kerja yang dimiliki oleh para
sebuah hubungan yang sangat kuat.
pekerja telah bekerja rata-rata 4-5
Berdasarkan
hasil
tahun. Dan untuk beban keluarga
perhitungan terhadap uji t, dapat
yang ditanggung rata-rata 3 orang.
dijelaskan bahwa nilai t hitung
Dengan
semua variabel jika dibandingkan
tingkat
upah
rata-rata
sebesar 75.000 -100.000 ribu rupiah. Dari
analisis
yang
kecuali untuk variabel X2, dimana -t
dilakukan dapat dijelaskan bahwa
hitung > -1 tabel, sehingga dapat
terdapat pengaruh yang signifikan
dijelaskan secara parsial (masing-
antara variabel bebas (X) yang terdiri
masing variabel), untuk variabei X1
dari dari variabel pendidikan, usia,
(Pendidikan) memberikan pengaruh
lama kerja dan beban terhadap
yang signifikan terhadap upah kerja,
varibel terikat (Y), upah kerja.
X2
Hal
ini
data
dengan t-tabel maka t hitung > t tabel
memberikan
(Upah)
upah
tersebut
memberikan
secara
memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap
gambaran bahwa keempat variabel mempengaruhi
tidak
kerja,
X3
(Lama
kerja)
pengaruh
yang
signifikan terhadap tingka upah para
signifikan terhadap upah kerja dan
pekerja
X4 (Beban) memberikan pengaruh
wanita pada
perusahaan
rokok “Empat Saudara Abadi” di Desa
Jambi
Kecamatan
Baron
Kabupaten Nganjuk. Dalam
yang signifikan terhadap upah kerja. Berdasarkan
hasil
perhitungan t hitung dan koefisien
penelitian
ini
regresi maka dapat diketahui bahwa
selanjutnya yang dilakukan dengan
variabel lama kerja (X3) memiliki
analisis
pengaruh
regresi
memberikan
yang
paling
dominan
penjelasan bahwa secara simultan,
dibandingkan dengan variabel bebas
bersama-sama semua variabel bebas
lainnya.
X berpengaruh secara signifikan
KESIMPULAN
terhadap variabel terikat Y, dengan
Dari
tingkat pengaruh sebesar 89,2%,
hasil
penelitian
dan
pembahasan mengenai profil tenaga
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
211
Analisa Tingkat Upah Pekerja Wanita Di Pabrik Rokok….........(Ery Kisworo)
kerja wanita yang di Perusahaan Rokok ABADI”
“EMPAT
SAUDARA
berdasarkan
tingkat
perusahaan rokok “Empat Saudara Abadi” di Desa Jambi Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk.
pendidikan, tingkat upah, usia, lama bekerja,
dan
jumlah
Secara parsial, variabel bebas X
beban
yang terdiri dari variabel pendidikan,
tanggungna keluarga, maka dapat di
usia, lama kerja dan beban, masing-
peroleh beberapa kesimpulan yaitu
masing variabel memberikan pengaruh
sebagai berikut:
yang signifikan terhadap variabel
Untuk tingkat pendidikan rata-
upah kerja karyawan perusahaan “EMPAT
SAUDARA
rata pekerja wanita perusahaan rokok
rokok
“Empat Saudara Abadi” di Desa
ABADI” di Desa Jambi Kecamatan
Jambi Kecamatan Baron Kabupaten
Baron Kabupaten Nganjuk. kecuali
Nganjuk. didominasi oleh SLTP
variabel
yaitu sebanyak 19 orang atau 38%,
memberikan
sedangkan
rata-rata
signifikan terhadap variabel upah
didominasi oleh usia produktif yaitu
kerja dari masing-masing koefisien
antara 20-30 tahun sebanyak 38
regresi yang berarti juga pengujian
orang atau 76%, selanjutnya lama
pengaruh
kerja yang dimiliki oleh para pekerja
variabel
bebas
terhadap
telah bekerja rata-rata 4-5 tahun
terikat.
semakin
usia
sebanyak 22 atau 44%. Dan untuk
semakin turun upah yang diterima
beban keluarga yang ditanggung
permasalahan tersebut dikarenakan
rata-rata 3 orang sebanyak 20 orang
telah
atau 40%. Dengan tingkat upah rata-
menyebabkan
rata sebesar 75.000 -100.000 ribu
hasil kerja.
rupiah yaitu sebanyak 25 orang atau
DAFTAR PUSTAKA
untuk
usia
50%. Secara simultan semua variabel bebas (X) yang terdiri dari variabel
usia
X2,
yang
pengaruh
dari
habisnya
tidak secara
masing-masing variabel bertambah
usia
menurunnya
produktif jumlah
Keuangan. Abdullah M. Faisal. 2001. Dasar-dasar Manajemen Malang: UMM.
pendidikan, usia, lama kerja dan beban memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
upah
kerja
karyawan
BR. Arfida. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Malang: UMM.
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
212
Analisa Tingkat Upah Pekerja Wanita Di Pabrik Rokok….........(Ery Kisworo)
Gujarat, Damodar. 1991. Dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga. Kusrianto, Bambang. 1993. Meningkatkan Produktifitas Karyawan. Jakarta: PT Pustaka Binaman Persindo Munandar, Utami SC. 1985. Emansipasi dan Peran Ganda Wanita Indonesia. Jakarta: Universitas Indonesia. Masri, Singarimbun. 1995. Metode Penelitian Survei. Cetakan Kedua, Jakarta: Penerbit Pustaka LP3ES Sasongko, Bambang. 2004. Teori Ekonomi Mikro. Cetakan Pertama. Penerbit: Universitas Negeri Malang Simanjutak, Payaman J. 1998. Pengantar Sumber Daya Manusia. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI
Sukirno, Sadono. 1994. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sukirno, Sudono. 2000. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Wigati,
Ningrum. Apri. 2000. Pengaruh Tingkat Upah terhadap pola Konsumsi Masyarakat di desa Japan Kec. sooko Kab. Mojokerto. Malang: UMM
Wahyudi. 2002. Hubungan Tingkat Pendidikan, Usia dan Jumlah Beban Tanggungan Keluarga Terhadap Tingkat Upah Ibu Rumah Tangga yang Bekerja di Sektor Pertanian di Desa SidoGedung Kec. Sengkapura Kab. Gresik. Malang: UMM
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
213