ANALISA PERENCANAAN ULANG PERKUATAN TEBING STUDI KASUS : BATANG KAMPUNG PINANG PADANG Alex Leonardo Saragi, Hendri Warman, Lusi Utama Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanan, Universitas Bung Hatta, Padang Email :
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Curah hujan yang tinggi menyebabkan debit air sungai menjadi besar dan air akan mengalir dengan kecepatan tinggi yang nantinya akan menyebabkan perubahan alur sungai secara tidak beraturan. Akibat ketidak beraturan aliran sungai maka akan terjadi penggerusan disetiap dinding yang dialiri oleh air tersebut dan akan menyebabkan limpasan air yang terjadi secara terus-menerus dan lama-kelaman akan menyebabkan genangan air di daerah-daerah sekitar luar aliran sungai. Begitu juga dengan kecepatan aliran sungai yang begitu besar akibat curah hujan yang tinggi, penampang sungai tidak mampu menampung debit air yang mengalir di setiap alur sungai sehingga limpasan akan menjadi besar dan menyebabkan banjir. Oleh karena itu di rencanakan bangunan perkuatan tebing yang berfungsi sebagai penahan tebing agar tidak mengalami penggerusan yang disebabkan oleh kecepatan aliran sungai yang selalu berubah ubah guna mencegah meander sungai. Di gunakan metode Gumbel, Hasper dan Wedwen guna mendapatkan curah hujan rencana dan metode Melchior dalam penganalisaan debit banjir. Untuk itu saya rencanakan perkuatan tebing dengan hasil analisa tinggi muka air 4,1 meter, tinggi bangunan 5,1 meter dengan tinggi kaki perkuatan 1,5 meter, dan lebar kaki perkuatan 2 meter, elevasi dasar saluran +6,448 meter dengan analisa perhitungan curah hujan 10 tahun dan material yang digunakan adalah batu kali. Kata Kunci : Sungai, Penggerusan, Banjir, Perkuatan Tebing
RE PLANNING ANALYSIS OF CLIFFS STRENGTHENING STUDY ISSUES : BATANG KAMPUNG PINANG PADANG Alex Leonardo Saragi, Hendri Warman, Lusi Utama Department of Civil Engineering, Faculty of Civil Engineering and Planning, Bung Hatta University, Padang Email :
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstract High rainfall causes the river water discharge becomes large and the water will flow at high speed which will lead to changes in river flow irregularly. As due to irregular flow of the river, there will be scouring every wall that is fed by the water and will cause water runoff that occurs continuously and for a long time will cause waterlogging in areas around the outside of the flow of the river. So is the speed of the flow is so large due to high rainfall, river cross section is not able to accommodate the flow of water flowing in the river channel so that any runoff would be great and cause flooding. Therefore the planned retrofitting of buildings that serves as a barrier cliff cliff to avoid experiencing crushing caused by the speed of the ever-changing river flow change to prevent river meanders. Gumbel method used, Hasper and Wedwen to obtain rainfall Melchior plans and methods in analyzing the flood discharge. For that I planned retrofitting of the cliff with the results of analysis of water level 4.1 meters, with a building height of 5.1 meters height of 1.5 meters feet retrofitting, and strengthening leg 2 meters wide, the channel bottom elevation +6.448 meters with the calculation of rainfall analysis 10 years and the material used is stone. Keywords : River, Grinding, Floods, Strengthening Cliffs
PENDAHULUAN
kampung
pinang
padang
ini
untuk
Air merupakan elemen terpenting
mencegah banjir yang terjadi pada salah
dalam kehidupan setiap mahkluk hidup
satu sungai di daerah
yang bernafas di dunia ini. Tidak ada
garang. Air yang datang dari dua sungai
mahkluk yang mampu bertahan jika tidak
tersebut
ada air. Namun demikian air juga bisa
primernya.
menjadi musuh terbesar jika air datang
memperlancar aliran sungai dari saluran
dengan volume yang sangat besar dan
sekunder ke saluran primer agar tidak
dengan kecepatan yang sangat tinggi.
terjadinya banjir yang dikarenakan debit
Salah
air tidak mampu ditampung oleh saluran
satu
sumber
air
yang
begitu
akan di
ampang dan aji
alirkan ke saluran
Oleh
sebab
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
sekunder
orang
Perkuatan tebing tersebut.
banyak
adalah
air
hujan.
maka
di
itu
untuk
laksanakannya
Dikarenakan curah hujan yang tinggi dan mengingat karakteristik tanah dan sungai
METODE
dilokasi maka saya melakukan analisa
Dalam penulisan ini, langkah-langkah yang
ulang terhadap perkuatan tebing dibatang
dilakukan adalah:
kampung
pinang.
bertujuan
agar
Analisa
ulang
ini
supaya
terciptanya
bangunan perkuatan tebing yang efisien dan
ekonomis.
Perencanaan
jenis
perkuatan tebing yang saya gunakan adalah perkuatan tebing sungai perkuatan
ini
cukup dapat digunakan untuk mencegah gerusan arus sungai yang terlalu besar akibat terjadinya debit yang cukup besar dengan
metode-metode
yang
saya
gunakan. Metode dan analisa yang saya tulis ini diharapkan mampu menjadi acuan pada proyek-proyek pekerjaan perkuatan tebing yang akan dilaksanakan ditempat lain yang memiliki karakteristik tanah dan sungai sama halnya dengan tempat pen studi kasusan ini. Perkuatan tebing batang
1. Studi literature Mencari literature yang berisikan dasar-dasar teori tentang aliran pada
saluran
hidrologi,
terbuka,
analisis
analisis
hidrolika,
stabilitas perkuatan tebing sungai. 2. Pengumpulan data Beberapa
jenis
data
yang
dibutuhkan antara lain: a. Gambar
atau
foto
dokumentasi lokasi perencanaan b. Peta wilayah Peta daerah
wilayah studi,
mencakup daerah
tangkapan hujan (Cathment Area) c. Data hidrologi
Data
yang
dalam
dibutuhkan
perhitungan
dan
pengolahan data hidrologi adalah curah hujan rata-rata pertahun yang diambil dari stasiun curah hujan yang berada di sekitar wilayah
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada
batang
kampung
pinang
ini
menggunakan 1 stasiun curah hujan untuk mencari
curah
hujan
rata-rata
hujan
maksimum yaitu Stasiun pencatat curah hujan simpang alai. Pada curah hujan rata-rata, penulis
studi. d. Data-data
lain
yang
mendukung
dalam
perhitungan
perencanaan
memakai data stasiun 10 tahun yaitu dari tahun 2003-2012 .
menentukan debit banjir rencana,
Curah Hujan (mm) 1 2003 287,25 2 2004 217,5 3 2005 247,75 4 2006 270,33 5 2007 250,83 6 2008 151,41 7 2009 144,5 8 2010 176,16 9 2011 68,91 10 2012 141,91 Dari data curah hujan didapatkan curah
yang nantinya akan bermanfaat
hujan rencana dengan menggunakan 3
dalam
desain
metode yaitu metode gumbel, hasper dan
untuk
wedwen
perkuatan
tebing
sungai,
termasuk gambaran umum wilayah studi . 3. Pengolahan data Data-data
yang
tersedia
untuk
selanjutnya diolah sesuai dengan landasan
teori
perencanaan
dan
prosedur
normalisasi
sungai
untuk perhitungan hidrologi untuk
menentukan
perkuatan
tebing
menanggulangi
kemungkinan
terjadinya banjir.
dilakukan, diperoleh debit banjir rencana, selanjutnya dari analisis dan perhitungan hidrolika diperoleh desain perkuatan tebing dengan yang
menghitung tebing.
Tahun
dari ketiga metode tersebut
didapatkan curah hujan yang yang telah di rata-ratakan.
4. Berdasarkan pengolahan data yang
kondisi
No
ada,
stabilitas
selanjutnya perkuatan
Resume Analisa Dari Ketiga Metode Periode Ulang
2 5 10 20 25 50 100
Curah Hujan(Mm) 203,41 268,37 335,13 402,10 423,97 491,28 560,04
Pemilihan lokasi atas patok di P.12 Selanjutnya dilakukan perhitungan debit
dilakukan karena terkait lokasi yang
banjir rencana dengan menggunakan
terdapat dimana bentuk alur sungai yang
metode Melchior sehingga di dapatkan
berbelok
hasil debit rencana diumur rencana di 25
gerusan, sehingga dapat merusak dinding
3
tahun = 194,105 m /dt. Dengan debit rencana yang di dapat dihitung tinggi muka air dengan cara trial and error yang telah diketahui kemiringan sungai dan luas penampang basah yang telah dihitung terlebih dahulu. Sehingga didapatkan Dengan didapat Q
Berat isi tanah
Tinggi muka air
(H)
Berat isi tanah
(γs2)
= 1,37 t/m3 Berat jenis air
(γair)
Sudut geser tanah
Kecepatan aliran
Tinggi jagaan
(ϕ1)
= 150 (V)
(F)
=1m -
3
= 1,00 t/m3
= 5,1 m/dt -
(γs1)
= 1,715 t/m
= 4,1 m -
menyebabkan
Dengan data-data :
Sehingga : -
dapat
sungai.
3
= 194,105 m /dt
yang
Tinggi desain saluran (H’) = (H) + (F) = 4,1+1 = 5,1 m
(ϕ2)
= 240
Kohesi (C1)
= 1,30
(C2)
=0
Perencanaan Perkuatan Tebing Upaya penanganan dilakukan dengan cara structural perkuatan tebing direncanakan dengan konstruksi pasangan batu kali. Adapun dalam perencanaan ini
Stabilitas Tebing
penulis menghitung stabilitas perkuatan
Penanganan permasalahan didaerah
tebing dengan konstruksi pasangan batu
pengaliran sungai batang kampung pinang
kali pada penampang patok P.12 tanggul
didasarkan atas hasil kajian yang didukung
kiri batang kampung pinang hilir.
oleh data primer dan data sekunder yang telah dilakukan pada daerah sebelumnya.
Dengan di dapat hasil perhitungan sebelumnya yaitu:
Sumber lain adalah indikator dilapangan dimana titik rawan bajir diperoleh dari
Q = 194,105 m3/dt
informasi masyarakat.
Tinggi muka air
(H)
= 4,1 m
memeriksa tegangan tanah yang timbul
Kecepatan aliran (V) = 5,1 m/dt
akibat gaya yang ditimbulkan oleh beban
Tinggi jagaan (F)
konstruksi. Gaya-gaya yang bekerja antara
=1m
Tinggi desain saluran (H’)
lain: Akibat berat sendiri
= (H) + (F)
Akibat tekanan hidrostatis Akibat gaya gempa
= 4,1+1
Akibat tekanan tanah = 5,1 m
Pada Saat Tidak Ada Air (Kritis)
Elevasi penampang existing P.12 : Elevasi tanggul kiri
Akibat Berat Sendiri :
Berat
+8,914
sendiri
perkuatan
tebing
adalah berat yang diakibatkan oleh Elevasi tanggul kanan
:
bangunannya.
+9,367
Berat
sendiri
perkuatan tebing tergantung kepada Elevasi dasar saluran pada As :
bahan yang dipakai untuk membuat
+6,947
perkuatan tebing tersebut. Dalam
Elevasi penampang rencana P.12:
tinjauan ini bahan yang digunakan
Elevasi dasar saluran
:
adalah
pasangan
batu
volume γ = 2,2 t/m2
+6,500 Elevasi muka air banjir
:
α = arctg
+12,00
5,1 = 33,690 7,65
lengan momen W1 momen
Beban
W1 W2 W3 W4
Uraian
= 1/2x1= 0,5
= 3,3 x 0,5 = 1,65 Gaya
Lengan
T
Momen
Momen (TM)
3,3
0,5
1,65
0,6667
1,1
4,575 9,65
77,043 42,46
(1x1,5)2,2
(1/2x1x1,5)2,2 1,65 (9,2 x Cos 33,690 x1)2,2 16,84 (2 x 1)2,2 4,4 26,19
122,25
Akibat Gaya Gempa
Stabilitas Perkuatan Tebing
untuk
dengan
Perhitungan
stabilitas
bertujuan
memeriksa
stabilitas
perkuatan
tebing terhadap guling dan geser serta
Gaya yang diakibatkan oleh gempa harus diperhitungkan
terhadap
kekuatan
bangunan. Gaya gempa ini bekerja kearah
= Tan2 (45-15/2) =0,58
yang
Tekanan tanah pasif,
berbahaya
dengan
garis
kerja
Kp = Tan2
melewati titik bangunan dalam mendatar.
(45+φ/2) = Tan2 (45+15/2) =1,698
Pada peta zona seismik dapat dilihat
γ'1 = γs1-γw = 1,715-1,00 = 0,715 t/m3
pembagian 6 wilayah gempa yang berbeda.
γ’2 = γs2- γw = 1,37 – 1,00 = 0,37 t/m3
Berdasarkan zona gempa seismik zona
Lengan momen
berada pada wilayah 5 yang memiliki
y-y = 1/3 x 1 +4,1+1,5 = 5,933m
koefisien gempa sebesar 0,25.
k1
Untuk itu gaya yang bekerja secara
= ½. γ’.L2.
Ka= 1/2 x 0,715 x 12 x 0,588 = 0,207 T
horizontal pada titik tangkap gaya berat
Momen horizontal
sendri bangunan adalah :
y-y = 0,207 x 5,933 = 1,23 tm
= ƩK.G
He
= k1 . lengan momen
Gay a Beb an
= 0,25x 3,3
Uraian
T
= 0,82 T Momen
= 0,82 x 0,75
2
K1
= 0,6 Tm
Beban
T
Koef. Gempa
Gaya Gempa (k)
Momen
Momen ( TM )
(T) W1
3,3
0,25
0,6
0,75
0,45
W2
1,65
0,25
0,412
0,5
0,206
W3
16,84
0,25
4,21
4,05
17,05
W4
4,4
0,25
1,1
6,1
6,71
26,19
6,32
24,416
Akibat Tekanan Tanah Gaya-gaya
yang
timbul
akibat
tekanan tanah dapat dihitung dengan rumus: K = ½. γ’.L2.Ka Dimana: K
= gaya akibat tekanan tanah (T)
γ
= berat jenis tanah (t/m3)
γ’
= berat jenis efektif tanah (t/m2)
Tekanan tanah aktif, Ka = Tan2 (45-ϕ/2)
V
H
-
5,9 33
-
1,23
5,47
-
2,2
-
12,0 3
0,05 18
-
0,1 6
-
0,00 82
0, 16
-
0,002 06
K3 K4
(1/2x0,715 x0,252)x0,588
0,01 29
K5
(1/2x0,37x1,52) x1,698
0,70 68
Lengan
Momen ( TM )
0,20 73
(1/2x0,715 x 5,12)x0,588 (1/2 x0,715x0,52)0,5 88
K2 Gaya
(1/2x0,715x1 )x 0,588
Lengan Momen xx y-y
-
0,5
0,002 06
0,35 3 12,9
Sf1
=
Sf1
=
Sf1
Mt 1,5 Mg
122,25 1,5 37,32 = 3,27…………Aman terhadap
guling 2.
Kontrol terhadap geser V 1,5 Sf2 = H
Sf 2
26,896 11,34
Sf2 = terhadap geser 3.
e
maka kita dapatkan resume seperti berikut No
1 2 3
Besar Gaya
Faktor Gaya Berat Sendiri Gaya Gempa Tekanan Tanah
V (T)
H (T)
V ( TM )
H ( TM )
26,19
-
122,25
-
-
6,32
-
24,416
0,7068 26,896
5,02 11,34
0,00206 122,25
12,9 37,32
=
1,...
Aman
B M t M g 2 V
B 6
7,65 122,25 37,32 2 26,896 e
Momen ( TM )
>
Kontrol eksentrisitas
e
Dari hasil analisa ketiga faktor tersebut
2,37
1,5
0,67 1,275 …….
……...memenuhi syarat 4. tanah
Kontrol terhadap daya dukung Diketahui: Berat jenis tanah
= 1.715 T/m3
Mt
= 122,25 Tm
Mg
= 37,32 Tm
Nilai kohesi
= 1,3
ƩV
= 26,896 T
Sudut geser dalam tanah
= 150
ƩH
= 11,34 T
Panjang dasar saluran
=3m
1.
Kontrol terhadap guling
Dengan φ 15dari tabel daya dukung tarzaghi didapat nilai
7,65 6
Nc
= 12,90
momen
Nq
= 4,40
hidrostatis.
Nγ
= 2,50
perhitungan
Maka :
yang
terjadi
Perhitungan gempa,
pada
tekanan
berat
sendiri,
dan
perhitungan
tekanan tanah pada perkutan tebing pada
q
= c.Nc+γ.D.Nq+0,5.γ.B.Nγ
saat
q
=
perhitungan perkuatan tebing pada saat
debit
maksimum
sama
dengan
1,3x12,90+1,715x1,5x4,40+0,5x1,715x7,6
keadaan kritis (tidak ada air).
5 x2,50
Adapun perhitungan tekanan hidrostatis = 44,49 T/m2
q
σizin =
dapat kita hitung seperti:
44,49 3
= 14,83 T/m2
V 1 6 e σ B
B
izin
26,896 6 x0,67 1 14,83 7,65 7,65 1,67
<
……………………….aman
14,83 terhadap
keruntuhan
Gaya-gaya yang yang bekerja akibat tekanan hidrostatis ditinjau saat kondisi air banjir. Besar gaya yang timbul akibat air
26,896 6 x0,67 1 14,83 7,65 7,65 5,36<14,83……..aman terhadap
dapat dihitung dengan rumus: = 1 2 . γw . h2
F Dimana :
keruntuhan
F
= gaya akibat tekanan air (T)
Jika kita ingin melakukan pengecekan
γw
= berat jenis air (1 t/m2)
terhadap ke stabilan terhadap perkuatan
h
= tinggi air (m)
tebing pada saat debit maksimum ini bisa dapat dipastikan bahwa perkuatan tebing
Beban
Uraian
Gaya (T)
aman dari ke empat faktor tersebut baik itu
Lengan Momen
Momen (T/M)
X-X
Y-Y
V
H
3,05
-
25,63
-
guling, geser, keruntuhan dan eksentrisitas. Namun jika ingin di diuji juga kita dapat melakukan nya dengan cara menghitung
Fvl
1/2x1x4,12
8,405
Fhl
1/2x1x 4,12
8,405
-
2,87
25,63
dapat kita hitung jumlah keseluruhan momen yang terjadi akibat pengaruh dari
Besar Gaya H (T)
26,19
-
122,25
8,405
8,40 5
3
Gaya Gempa
-
4
Tekanan Tanah
0,706 8
2.
H ( TM )
18,49
Kontrol terhadap geser
-
Sf 2
Sf2
V 1,5 H
=
18,49 2,935
1,5
6,29
>
=
1,5
........................... Aman terhadap geser 25,63
24,12
-
24,41 6
3. 6,32 5,02 2,93 5
7,32 1,5
Momen ( TM )
V (T)
2
=
Sf2
V ( TM )
Berat Sendiri Tekanan Hidrostat is
1
Sf1
96,62 1,5 13,196
…………………Aman terhadap guling
perhitungan tekanan hidrostatis.
Faktor Gaya
=
24,12 24,12
Dari perhitungan tekanan hidrostatis maka
N o
Sf1
0,0020 6 96,62
Kontrol eksentrisitas
e
=
12,9 13,19 6
e
B M t M g 2 V
B 6
7,65 96,62 13,196 2 18,49
Selanjutnya kita control seperti pada saat keadaan kritis baik itu guling, geser, keruntuhan maupun eksentrisitasnya
e 0,68 1,275 …………………Memenuhi syarat
Mt
= 96,62 Tm
Mg
= 13,196 Tm
tanah
ƩV
= 18,49 T
Diketahui:
ƩH 1.
= 2,935 T Kontrol terhadap guling Sf1
Mt = 1,5 Mg
4.
Kontrol terhadap daya dukung
Berat jenis tanah
= 1.715 T/m3
Nilai kohesi
= 1,3
Sudut geser dalam tanah = 150 Panjang dasar saluran = 3 m Dengan φ 15dari tabel daya dukung tarzaghi didapat nilai
7,65 6
Nc
= 12,90
mengambil debit banjir Q25
Nq
= 4,40
194,105 M3/dt yaitu dengan tinggi
Nγ
= 2,50
muka air banjir 4,1 m dengan
Maka :
menggunakan metode Melchior.
q
= c.Nc+γ.D.Nq+0,5.γ.B.Nγ
q
=
1,3x12,90+1,715x1,5x4,40+0,5x1,715x7,6 5 x2,50 = 44,49 T/m2
q
σizin
=
=
44,49 3
Periode
Curah
Luas
q
Ulang
Hujan(mm)
(km2)
(m3/dt/km2)
2
203,41
13,213
11,55
0,60
93,125
5
268,37
13,213
11,55
0,60
122,868
10
335,13
13,213
11,55
0,60
153,434
20
402,10
13,213
11,55
0,60
184,094
25
423,97
13,213
11,55
0,60
194,105
2. Berdasarkan
= 14,83 T/m2
perencanaan banjir
V 1 6 e σ izin B B
Q
C
(m3/dt)
pada upaya
dilakukan
tahapan penanganan
dengan
cara
structural maupun non structural. Berdasarkan
18,49 6.(0,68) 1 14,83 7,65 7,65
kerusakan
1,3 < 14,83 ……………………….aman terhadap keruntuhan
pengaruh-pengaruh yang
terjadi
yaitu
pengaruh-pengaruh
arus
sungai,
proses
alur
sungai,
pergeseran
prilaku meander dan gerusan pada belokan-belokan
18,49 6.(0,68) 1 14,83 7,65 7,65
kampung
sungai
pinang
batang
diperlukan
penanganan dengan mencari solusi
3,71 < 14,83………………………aman terhadap keruntuhan
yaitu dengan membuat perkuatan
KESIMPULAN
permasalahan yang ada dengan
1. Dalam menganalisa debit banjir , data
catchment
area
sub-DPS
batang kampung pinang hilir adalah 13,213 km
2
tebing sehingga dapat mengurangi
menggunakan perlindungan dari ancaman daya rusak air. 3. Konstruksi
perkuatan
tebing
penulis melakukan
direncanakan terbuat dari pasangan
dengan
beberapa
batu kali, hal ini dilakukan karena
metode, dari hasil kombinasi dari
mengingat bahan batu mudah di
beberapa metode tersebut penulis
dapat dan jarak akses ke lokasi
perhitungan
proyek juga tidak terlalu jauh
dalam tahap perencanaan, terlebih
dalam penyediaannya.
dahulu
4. Dari
desain
survey/study
tebing
yang berhubungan dengan arus,
dengan pasangan batu kali penulis
fluktuasi kedalaman sungai ekstrim
telah merencanakan kemantapan
saat debit banjir maupun normal.
perkuatan
perkuatan
dilakukan
tebing
aman,
untuk
2. Dalam
penempatan
perkuatan
guling, serta keruntuhan, baik dari
tebing harus dibatasi pada bagian-
kondisi saat tidak ada air maupun
bagian sungai yang diperlukan saja,
kondisi saat debit banjir.
yaitu bagian-bagian tebing atau tanggul yang dapat tergerus dan
Kontrol
Guling
Stabilitas Saat Kondisi Tidak ada air Saat Kondisi Debit Banjir
3,27 >1,5
Geser
2,37 >1,5
7,32 > 1,5
Eksentrisitas
Keruntuhan
0,67 < 1,275
1,67 < 14,83 5,36 < 14,83
6,29 > 1,5
5. Dengan
1,3 < 14,83 3,71 < 14,83
0,68<1,275
dibangunnya
perkuatan
tebing sehingga dapat mengurangi permasalahan yang ada dengan melakukan
perlindungan
dari
ancaman banjir. 6. Dalam
perencanaan hanya
ini profil
penampang patok P.12
3. Untuk
diadakan
tinjauan
ulang
pekerjaan
yang sebenarnya perlu ditinjau kembali profil, desain, medan guna pertimbangan yang efisien efektif dan ekonomis. 4. Type perkuatan tebing dari bagian pelindung
kaki
pondasi
perlu
diadakan perhitungan ulang yang
yang terjadi karena merupakan titik terlemah
7. Penetapan tinggi perkuatan tebing dengan
dari
bidang
longsor
5. Tinggi permukaan tebing yang efektif adalah 5,1 m, oleh karena itu
kembali.
disamakan
implementasi
tebing.
Sementara untuk profil yang lain
elevasi
permukaan banjir rencana. saran 1. Untuk
pada belokan-belokan alur sungai.
mendalam terhadap tegangan geser
menggunakan
perlu
yang terjadi pukulan air, terutama
perlu
dibuat
berm
pada
ketinggian
tersebut,
dan
untuk
diatasnya
bisa
dibuat
tanggul
dengan gebalan rumput. 6. Untuk hidrologi terhadap debit air sungai harus mempertimbangkan
pengamanan/perlindungan
daerah aliran sungai disarankan
Cathment area letak pekerjaan yang akan dilaksanakan.
7. Tanah timbunan tidak disarankan
8. Suwono.(1989).Teknik
Ponsdasi.
dibangun di belakang perkuatan
Jakarta :Departemen Pendidikan
tebing ini.
Dan
8. Type perkuatan tebing pada batang kampung
pinang
menggunakan
juga
dapat
konstruksi
dengan
lain
mempertimbangkan
persyaratan
teknis,
uji
model
medan, untuk keselurahan aliran sungai. DAFTAR PUSTAKA
1. Chay Asdak. 2002. Hidrologi Dan Pengolahan Daerah Aliran Sungai. Bandung : Gajah Mada University. 2. Choe te ven. (1984).Hidrolika Saluran Terbuka : Erlangga . 3. E.Bowles,
Joseph.(1991).Analisa
Dan Disain Pondasi Jilid 2.jakarta : Erlangga. 4. Ersin, Seyhan. (1990). Dasar-dasar hidrologi. Bandung : Gajah mada university. 5. Ir.
Subarkah
Hidrologi
Imam.
Untuk
(1978).
Perencanaan
Bangunan Air. Bandung : Idea Dharma. 6. Ir. Sosrodarsono ,Suyono. (1978). Hidrologi Untuk Pengairan. Jakarta : Pradnya Paramita. 7. Linsley, Ray K. Max A. Kohler Dan
Joseph
L.H.
Paulhus.
(1989).Hidrologi Untuk Insinyur. Jakarta : Erlangga.
Kebudayaan
Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan
Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan.