ANALISA PERBANDINGAN RENCANA DENGAN REALISASI ANGGARAN PRAKTIKUM JURUSAN PERHOTELAN DAN JURUSAN USAHA WISATA AKADEMI PARIWISATA INDONESIA Oleh : H. Supardi Dosen STEIN, Jakarta
Abstract Planning is the function of determining the activity to be done in the future to reach the goal which has been determined. Without planing an activity will not be running well. The most important thing in planning activity is budgeting planned. If the budgeting planed is good then the activity will run well. But in reality, at the end of activity there can be some budget left. Internal controlling is the basic thing in planning. Planning should be secured and controlled. A man’s work should be checked by others. One person must not have contolled on the transaction from the beginning to the last. Key words : budgeting, planning, internal controlling
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Lembaga pendidikan merupakan sarana utama untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Pengelolaan yang baik terhadap suatu lembaga pendidikan sangat diperlukan agar seluruh target yang ingin dicapai dapat terwujud. Prinsip ini berlaku bagi semua tingkat pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi. Pengelolaan suatu institusi pendidikan dikatakan baik, selain ditunjang fasilitas lengkap juga dipengaruhi oleh bagaimana cara institusi melayani mahasiswanya, yang dalam hal ini bertindak sebagai konsumen. Sistem pelayanan yang baik akan menimbulkan kesan positif dari para mahasiswanya terhadap lembaga insitusinya, sehingga secara tidak langsung dapat menjadi alat promosi yang baik bagi institusi tersebut. Begitu pula sebaliknya, sistem pelayanan yang tidak baik tentu akan memberikan kesan yang tiak baik pula serta memberikan citra yang buruk terhadap institusi dari para mahasiswanya. Praktikum yang merupakan aplikasi dari teori-teori perkuliahan yang didapat di kampus merupakan kegiatan pembelajaran mahasiswa untuk meningkatkan keahlian serta mematangkan ilmunya. Praktikum ini biasanya dilaksanakan di dalam atau di luar kampus yang memerlukan biaya tersendiri untuk pelaksanaanya. Biaya-biaya ini perlu perencanaan yang matang agar pada saat pelaksanaan tidak menimbulkan masalah, seperti kekurangan dana, alat, bahan praktikum, dll. Perencanaan anggaran, khususnya anggaran
praktikum, juga dilakukan Akademi Paraiwisata Indonesia (AKPINDO) untuk menunjang proses belajar-mengajar sebelum tahun ajaran baru dimulai. Untuk itu ketepatan dalam menyususn anggaran mutlak diperlukan agar proses belajarmengajar tahun yang akan datang dapat berjalan dengan lancar. Akademi Pariwisata Indonesia atau AKPINDO adalah sebuah Perguruan Tinggi Swasta yang berkonsentrasi dibidang kepariwisataan. Akademi ini mengembangkan dua (2) program studi Diploma III, yaitu; D3 Perhotelan dan D3 Usaha Wisata dan tiga (3) Program Diploma I, yaitu; Divisi Kamar, Tata Hidangan Makanan dan Minuman, serta Pengolahan Makanan. AKPINDO berdiri sejak tahun 1967 dan bernaung di bawah Yayasan Lembaga Bina Pendidikan Pariwisata adalah pioneer pendidikan pariwisata di Indonesia. Pada tahun 2007, Jurusan Perhotelan dan Jurusan Usaha Wisata AKPINDO kembali memperoleh status terakreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) dengan peringkat “B”. Pada tahun 1997 AKPINDO memperoleh sertifikat ISO 9002 versi 1997 dan pada tahun 2003 AKPINDO memperoleh sertifikat ISO 9001 versi 2000, keduanya dari badan sertifkasi internasional SGS. Hal ini membuktikan bahwa AKPINDO sudah menerapkan manajemen mutu yang mengacu pada International Standar Organization. 2. Permasalahan Permasalahan dalam penelitian ini bagaimana perbandingan antara rencana dan realisasi anggaran praktikum pada Jurusan
Majalah Ilmiah Panorama Nusantara, edisi IV, Januari-Juni 2008
37
Perhotelan dan Jurusan Usaha Wisata pada AKPINDO, apakah rencana sudah sesuai dengan realisasinya ? 3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah untuk mengetahui apakah rencana anggaran praktikum pada Jurusan Perhotelan dan Jurusan Usaha Wisata pada AKPINDO sudah sesuai dengan realisasinya ? TINJAUAN TEORI A. Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Pengertian biaya saat ini sudah semakin luas seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan para pemakai istilah tersebut seperti: akuntan, ekonom, insinyur, manajer dan lainlain. Para pemakai istilah tersebut umumnya telah memiliki defenisi tersendiri tentang biaya sehingga sukar bagi kita untuk memberikan pengertian yang tepat atas biaya yang dimaksud. Ada beberapa pengertian dari biaya antara lain: Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan mencapai tujuan tertentu. Biaya adalah suatu nilai tukar, prasyarat, atau pengorbanan guna memperoleh manfaat. Dalam akuntansi keuangan, prasayarat atau pengorbanan tersebut pada tanggal perolehan dinyatakan dengan pengurangan kas atau aktiva lainnya pada saat ini atau di masa mendatang. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (A. Ganni Komaluddin, 1992 : 45) mendefinisikan biaya adalah sebagai berikut : biaya adalah merupakan jumlah pengorbanan yang dapat diukur dalam satuan uang yaitu pengeluaranpengeluaran dalam bentuk pemindahan kekayaan, pengeluaran modal saham, jasa yang diserahkan atau kewajiban-kewajiban yang ditimbulkan dalam hubungannya dengan barang-barang atau jasa-jasa yang diperoleh atau yang akan diperoleh. Sedangkan perilaku biaya menurut Carter adalah untuk jangka panjang semua perusahaan harus mendapatkan kembali semua biaya yang telah dikeluarkan. 2. Jenis-Jenis Biaya Penggolongan biaya tergantung untuk apa biaya tersebut digolongkan, untuk tujuan yang berbeda diperlukan cara penggolongan biaya yang berbeda pula, atau tidak adil satu cara penggolongan biaya yang dapat dipakai untuk semua tujuan menyajikan informasi biaya. Salah satu penggolongan biaya yang sering dilakukan adalah penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan/aktivitas perusahaan (Cost classified according to the function of business activity).
a. Fungsi pokok dari kegiatan perusahaanperusahaan dapat digolongkan kedalam: 1. Fungsi produksi, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk dijual. 2. Fungsi pemasaran, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penjualan produk selesai yang siap dijual dengan cara yang memuaskan pembeli dan dapat rnemperoleh laba sesuai yang diinginkan perusahaan sampai dengan pengumpulan kas dari hasil penjualan. 3. Fungsi administrasi dan umum, adalah fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penentuan kebijaksanaan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat berhasil guna dan berdaya guna. 4. Fungsi keuangan (financial), yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan keuangan atau penyediaan dana yang diperlukan perusahaan. Atas dasar fungsi tersebut di atas, biaya dapat dikelompokkan menjadi: b.Kategori biaya, yaitu : 1. Biaya tetap, adalah biaya yang harus dibayarkan dengan jumlah tetap pada kisaran produksi tertentu bahkan produksi sama dengan nol. 2. Biaya variable, adalah biaya yang berbedabeda sesuai dengan volume produksi atau pelayanan yang disediakan. 3. Biaya semi variable, adalah beberapa biaya tidak murni. B. Anggaran Biaya Operasional 1. Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah fungsi menetapkan kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan dilakukan setelah terlebih dahulu dibuat anggapan tertentu mengenai faktor-faktor yang dapat dilihat. Berdasarkan kenyataan tersebut disusun suatu rencana untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan harus dibuat sebelum melaksanakan tindakan-tindakan agar tujuan yang diinginkan dapat dicapai dengan baik. Karena perencanaan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan keadaan di masa yang akan datang maka perencanaan harus mempunyai kemampuan untuk melihat jauh ke depan. Berdasarkan kemampuan tersebut diharapkan perencanaan dapat disusun secara baik, teliti dan seksama jauh sebelumnya sehingga memungkinkan bagi manajer perusahaan dalam melakukan pilihan-pilihan terbaik yang dapat dilaksanakan untuk menghindari kegagalan. 2. Pengertian Anggaran
Majalah Ilmiah Panorama Nusantara, edisi IV, Januari-Juni 2008
38
Perencanaan yang disusun secara kuantitatif umumnya dituangkan dalam bentuk anggaran. Anggaran merupakan salah satu alat pengawasan yang dipergunakan secara luas dalam kegiatan perusahaan maupun lembaga pemerintahan. Penyiapan anggaran adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses perencanaan, atau pernyataan rencana. Beberapa ahli telah memberikan definisi tentang pengertian anggaran (budget). Menurut Robert N. Anthony dan James S. Renee: A budget is a plan expressed in quantitative, usually monetary terms, that covers a specified period of time, usually one year. Mas'ud M.C merumuskan, bahwa : Budget adalah suatu rencana yang terkoordinasi dan menyeluruh, dan yang dinyatakan dalam satuan yang, mengenai kegiatan operasi dan penggunaan sumbersumber daya perusahaan untuk suatu periode tertentu di masa yang akan datang. Pada dasarnya anggaran merupakan gambaran masa yang akan datang, jadi setiap saat anggaran tersebut hams dapat dihadapkan dengan kenyataan yang ada pada saat pelaksanaan. Oleh karena itu, anggaran harus bersifat luwes agar memungkinkan untuk melakukan penyesuaian terhadap kondisi dari yang telah diperkirakan sebelumnya. C. Teknik Analisis Biaya Opersional Anggaran merupakan komitmen manajer pusat pertanggungjawaban mengenai prestasi yang seharusnya dicapai. Dalam pelaksanaannya manager tidak hanya ingin mengetahui selisih antara hasil yang direncankan dengan hasil yang sesungguhnya terjadi. Disini dapat digunakan analisis selisih antara antara anggaran dengan realisasinya. Selain itu analisis selisih dapat pula dilakukan terhadap realisasi prestasi pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan antara periode atau terhadap prestasi pusat pertanggungjawaban lainnya. Selisih antara anggaran dengan realisasinya dapat didefinisikan ke dalam selisih laba (selisih menguntungkan atau favourable variance) dan selisih rugi (Selisih merugikan atau unfavourable variance). Dalam analisis anggaran biaya dibandingkan dengan anggarannya. Jika anggaran dapat ditentukan dengan baik disertai dengan penentuan elemen yang terkendali dan yang tidak terkendali oleh manajer pusat pertanggungjawaban, maka selisih yang timbul dapat mencerminkan prestasi manajer pusat pertanggungjawaban. Selisih yang timbul tersebut dapat dirinci lebih lanjut kedalam selisih yang menjadi tanggung jawab para manajer yang berada di bawah manajer pusat laba, yaitu
manajer pusat pendapatan clan manajer pusat biaya. Suatu perusahaan yang pengukuran labanya didasarkan konsep laba bersih dapat mengelompokkan selisih biaya operasi yang terjadi sesuai dengan tingkat pertanggungjawaban dalam perusahaan tersebut. METODOLOGI PENELITIAN 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka dimana data yang akan dianalisa merupakan data sekunder yang bersumber dari laporan penerimaan & pengeluaran tahun akademik 2002/2003 s.d. 2007/2008. 2. Analisa Data a. Uji Anova Satu Arah ANOVA merupakan bagian dari metoda analisa statistika yang tergolong analisis komparatif (perbandingan) lebih dari dua ratarata. ANOVA adalah anonim dari analisis varians terjemahan dari analysys of variance. Untuk membandingkan dua atau lebih populasi terdapat dua atau tiga metode yang tersedia. Untuk membandingkan metode-metode tersebut sekaligus, diperlukan analisis (sidik) ragam atau Analysis of Variance (ANOVA). Walaupun disebut analisis ragam, ANOVA bukan membandingkan rata-rata populasi. Disebut analisis ragam, karena dalam prosesnya ANOVA memilah-miliah keragaman menurut sumber-sumber yang mungkin. Sumberr keragaman inilah yang akan digunakan sebagai pembanding untuk mengetahui sumber mana yang menyebabkan terjadinya keragaman tersebut. Tujuan dari uji ANOVA satu arah adalah untuk membandingkan lebih dari dua rata-rata. Sedangkan gunanya untu menguji kemampuan generalisasi. Maksudnya dari signifikasi hasil penelitian (ANOVA satu arah). Jika terbukti berbeda berarti kedua sampel tersebut dapat digeneralisasikan, artinya (data sampel dianggap dapat mewakili populasi). Dalam pengujian hipotesis ada asumsi yang perlu diperhatikan, yaitu setiap populasi menyebar mengikuti distribusi normal, dengan ragam populasi sama. Populasi dalam hal ini sering disebut juga perlakuan (treatment), karena perbedaan sering disengaja (dikontrol) dengan membuat perlakuan tertentu. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata populasi, dilakukan pengujian hipotesis dengan analisa ragam.Jenis pengujian :
H 0 = µ1 = µ 2 = L = µ k H1 : Tidak semuanya sama (setidaknya ada µ i ≠ µ j untuk i ≠ j ). Keputusan menolak atau menerima Ho bisa ditentukan dengan membuat tabel ANOVA beriku :
Majalah Ilmiah Panorama Nusantara, edisi IV, Januari-Juni 2008
39
Sumber Variasi
Jumlah Kuadrat
Antar Kelompok
Dk
JK antar
Dalam Kelompok Total
Kuadrat Rata-rata
V1= k-1
MK antar
JKdalam
V2= N-k
MK dalam
JK tot
N-1
Fhitung
Ftabel
Fhitung
Ftabel
Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan analisis statistik parametris dengan uji Analisis of Variansi (ANOVA) Satu Jalan dengan α = 5%, dengan rumus-rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2002): (1) Jumlah Kuadrat Total (JK Total), yaitu: JK tot=
∑X
2 tot
−
(∑ X tot ) 2
(2) Jumlah yaitu: JK antar
N Kuadrat
=∑
(JK
antar
∑(X nk
k
)2 −
antar),
(∑ X tot ) 2 N
(3) JKdalam= JKtot - JKantar
JK antar (4) MK antar, yaitu: MK antar = m −1 JK dalam (5) MK dalam, yaitu: MK dalam = N −m MK antar (6) F hitung, yaitu: Fhitung = MK dalam b. Uji Normalitas Data Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistik parametrik. Penggunaan uji normalitas karena pada analisa statisik parametrik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut terdistribusi secara normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal. Distribusi normal data dengan bentuk distribusi normal di mana data memusat pada nilai ratarata dan median. (Santosa, Purbayu Budi, 2005). Untuk memenuhi persyaratan analisis ANOVA satu jalan, penulis menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov untuk Uji Normalitas Data. Nilai signifikasi yang didapat selanjutnya dibandingkan dengan tingkat kepercayaan α = 5%. Jika nilai signifiasi lebih besar dari tingkat kepercayaan 5% (0,05) berarti data kelompok sampel tersebut berdistribusi normal. c. Uji Homogenitas Data Uji homogenitas varians adalah pengujian terhadap asumsi dalam uji ANOVA, yaitu
homogenitas dari varians. Untuk Homogenitas Varians data, dengan ini dilakukan Uji Statistik Keputusan Levane. Nilai signifikasi ini selanjutnya dibandingkan dengan tingkat kepercayaan α = 5%. Jika Fhitung nilai signifiasi lebih besar dari > Ftabel maka tingkat kepercayaan 5 % (0,05) TOLAK Ho berarti varians kelompok sampel tersebut homogen. Untuk mempermudah perhitungan, proses pengolahan data uji kenormalan dan uji homogenitas data seluruhnya menggunakan bantuan software SPSS. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Analisa Statistik Deskriptif Tabel Rencana & Realisasi Anggaran Praktikum Jurusan Perhotelan Tahun anggaran 2002/2003
Jurusan Perhotelan Rencana
Realisasi
Sisa
%
257.732.550
205.972.500
51.760.050
20
2003/2004
224.783.000
176.123.102
48.659.898
22
2004/2005
196.797.500
183.913.359
12.884.141
7
2005/2006
208.965.000
180.020.513
28.944.487
14
2006/2007
195.580.000
148.526.550
47.053.450
24
2007/2008
157.720.000
126.206.876
31.513.124
20
36.802.525
18
Rata-rata
Sumber : Laporan penerimaan & pengeluaran tahun akademik 2002/2003 s.d. 2007/2008 Program D1 & D3 AKPINDO Grafik Anggaran Praktikum Perhotelan 300.000.000 250.000.000 Anggaran
Tabel : Tabel Ringkasan ANOVA Satu Jalan Hasil Perhitungan
200.000.000
Rencana
150.000.000
Realisasi
100.000.000 50.000.000 0 1
2
3
4
5
6
Tahun
Berdasarakan tabel di atas terlihat bahwa realisasi anggaran praktikum jurusan Perhotelan selalu lebih kecil dari rencana anggarannya. Hal ini terlihat pada kolom sisa anggaran serta persentasenya dimana selama enam tahun terakhir rata-rata kelebihan/sisa anggaran sebesar Rp. 36.802.525 atau 18 %, dengan batas toleransi antara rencana dan realisasi sebesar 10%, perbedaan di atas jelas di atas batas toleransi, perbedaan terkecil hanya terjad tahun 2004/2005, di luar tersebut di atas 10%. Hal ini menandakan perlu ada evaluasi ulang terhadap mekanisme sistem perencanaan anggaran praktek jurusan perhotelan di AKPINDO, sehingga perbedaan antara rencana dan realisasi tidak lebih dari 10%, untuk itu perlu kajian lebih lanjut untuk melihat tingkat signifikansi antara rencana anggaran dengan realisasinya. Berdasarkan grafik anggaran praktikum Perhotelan terlihat rencana anggaran dan
Majalah Ilmiah Panorama Nusantara, edisi IV, Januari-Juni 2008
40
realisasinya mengalami tren penurunan, sedangkan pada tabel rencana dan realisasi anggaran praktikum Perhotelan, khususnya pada kolom persentase sisa anggran, terlihat bahwa sisa angaran mengalami tren kenaikan. Terjadinya penurunan dalam rencana anggaran praktek paling utama dipengaruhi oleh penurunan jumlah mahasiswa, bukan disebabkan oleh upaya penghematan semata dari pihak manajemen. Tabel Rencana & Realisasi Praktikum Jurusan Usaha Wisata Tahun anggaran
Anggaran
Rencana
Realisasi
2002/2003
100.637.500
100.507.225
130.275
0,1
2003/2004
86.691.500
73.321.607
13.369.893
15
2004/2005
84.598.000
78.184.555
6.413.445
8
2005/2006
86.957.500
83.543.185
3.414.315
4
2006/2007
79.170.000
71.619.700
7.550.300
10
2007/2008
107.500.500
101.472.095
6.028.405
6
Sisa
%
6.151.106
7
Sumber : Laporan penerimaan & pengeluaran tahun akademik 2002/2003 s.d. 2007/2008 Program D1 & D3 AKPINDO Grafik Anggaran Praktikum Usaha Wisata 120000000 100000000 Anggaran
Besaran anggaran praktikum Jurusan Perhotelan
a
Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig.
realisasi
,200
6
,200*
,251
6
,200*
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Tests of Normality a
Besaran anggaran praktikum Jurusan Usaha Wisata
Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig.
Program anggaran rencana realisasi
,310
6
,073
,216
6
,200*
*. This is a lower bound of the true significance.
Jurusan Usaha Wisata
Rata-rata
Tests of Normality Program anggaran praktikum Jurusan Perhotelan rencana
80000000
Rencana
60000000
Realisasi
40000000
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pada pengujian normalitas data dengan metode Kolmogorof-Smirnov nilai signifikasi data rencana anggran dan realisasi anggran pada jurusan Perhotelan masing-masing sebesar 0,2 yang berarti lebih besar dari 0, 05, dengan demikian data rencana anggran dan realisasi anggran pada jurusan Perhotelan berdistribusi normal. Untuk jurusan Usaha Wisata datanya juga memenuhi anggapan kenormalan karena nilai signifikasi rencana anggaran sebesar 0,073 dan nilai signifikasi realisasinya sebesar 0,2, berarti lebih besar dari 0,05. b. Uji Homogenitas Data Test of Homogeneity of Variances Besaran anggaran praktikum Jurusan Perhotelan
20000000 0 1
2
3
4
5
6
Tahun
Untuk jurusan Usaha Wisata, rencana anggran dengan realisasinya sudah mendekati ketepatan, hal ini terlihat dari rata-rata sisa anggaran persentasenya 7 % selama enam tahun terakhir. Dari sajian tersebut terlihat bahwa mekanisme penyusunan anggaran biaya praktek di jurusan usaha wisata di AKPINDO sudah berjalan cukup baik, karena perbedaan antara rencana dan realisasi tidak lebih dari 10 %, kecuali pada tahun 2003/2004. Dari grafik yang disajikan di diperoleh informasi adanya fluktuas naik turun antara rencana dengan raliasi anggaran sesuai dengan jumlah mahasiswa yang ada. 2. Analisa Statistik Inferensia Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara rencana anggaran dan realisasinya pada jurusan Perhotelan maupun jurusan Usaha Wisata maka akan dilakukan uji ANOVA. a. Uji Normalitas Data
Levene Statistic ,026
df1
df2 1
Sig. ,874
10
Test of Homogeneity of Variances Besaran anggaran praktikum Jurusan Usaha Wisata Levene Statistic ,427
df1
df2 1
10
Sig. ,528
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pada pengujian homogenitas data dengan metode Levene Statistic terlihat bahwa nilai signifikasi anggran praktikum Jurusan Perhotelan sebesar 0,874 yang berarti lebih besar dari taraf nyata 0,05, dengan demikian data bersifat homogen. Untuk jurusan Usaha Wisata nilai signifikasinya juga lebih besar dari taraf nyata 0,05, yaitu 0,528, dengan demikian datanya juga bersifat homogen. c. Uji ANOVA satu arah Karena uji kenormalan data dan uji homogenitas data telah terpenuhi maka uji ANOVA untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara rencana anggaran dengan realisasinya pada Jurusan Perhotelan maupun Jurusan Usaha Wisata dapat dilakukan, dimana hipotesa penelitiannya adalah:
Majalah Ilmiah Panorama Nusantara, edisi IV, Januari-Juni 2008
41
Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rencana anggaran praktikum dengan anggaran realisasinya H1 : Ada perbedaan yang sifgnifikan antara rencana anggaran praktikum dengan anggaran realisasinya Hipotesa di atas digunakan untuk Jurusan Perhotelan maupun untuk Jurusan Usaha Wisata. Hasil penghitungan dengan SPSS 11,5 : ANOVA Besaran anggaran praktikum Jurusan Perhotelan
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares 4,06E+15 9,56E+15 1,36E+16
df 1 10 11
Mean Square 4,063E+15 9,561E+14
F 4,250
Sig. ,066
F ,779
Sig. ,398
ANOVA Besaran anggaran praktikum Jurusan Usaha Wisata
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares 1,14E+14 1,46E+15 1,57E+15
df 1 10 11
Mean Square 1,135E+14 1,456E+14
Berdasarkan tabel penghitungan ANOVA di atas terlihat bahwa nilai signifikasi anggaran praktikum Jurusan Perhotelan sebesar 0,066 dan nilai signifikasi anggaran praktikum Jurusan Usaha Wisata sebesar 0,398. Karena nilai signifikasinya lebih besar dari taraf nyata 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara rencana anggaran praktikum dengan realisasi anggarannya, hal ini terjadi pada Jurusan Perhotelan maupun Jjurusan Usaha Wisata AKPINDO. Jika digunakan taraf nyata 0.1 (10 %) sesuai dengan batasan margin di atas, ditemukan bahwa pada jurusan Perhotelan terjadi perbedaan yang signifikan antara perencanaan dengan realisasi anggaran. Hal ini juga terbukti dari analisis deskriptif yang disajikan sebelumnya. Hal ini dimungkinkan terjadi kerena: 1. Penetapan kenaikan anggaran yang ada selama ini mengacu sistem proporsional saja (persentase), tanpa melihat biaya praktek rata-rata yang dibutuhkan mahasiswa. 2. Informasi tentang kondisi harga bahan praktek di pasaran dan perkiraan kenaikan kedepan belum dimanfaatkan secara maksimal oleh manajemen dalam menentukan biaya praktek. KESIMPULAN DAN SARAN Dari pembahasan-pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan dan saran antara lain : 1. Jika dilihat dari segi statistik, tidak ada perbedaan yang signifikan antara rencana anggaran praktikum dengan realisasinya pada Jurusan Perhotelan maupun Jurusan Usaha Wisata, walaupun ada selisih lebih antara
rencana anggaran dengan realisasinya dengan rata-rata pertahun sebesar 18 % untuk Jurusan Perhotelan dan 7 % untuk Jurusan Usaha Wisata. 2. Selisih antara anggaran dengan realisasinya dapat didefinisikan ke dalam selisih laba (selisih menguntungkan atau favourable variance) atau selisih rugi (Selisih merugikan atau unfavourable variance). 3. Ada upaya penghematan anggaran, khususnya anggaran praktikum, dari pihak Manajemen AKPINDO. Hal ini terlihat dari data rencana anggaran praktikum serta realisasinya yang jumlahnya cenderung turun namun persentase sisa anggarannya cenderung naik. Untuk itu penulis menyarankan supaya ada penelitian lanjutan mengenai kualitas dari praktikum itu sendiri, apakah dengan adanya penghematan biaya praktikum kualitas praktikum itu menjadi ikut turun, tetap atau bahkan naik. Daftar Pustaka Boastman, James R, Akuntansi Lanjutan, Erlangga, Jakarta, 1997 Buku Pedoman Akademi Pariwisata Indonesia, Jakarta, 2006 Chasin J.A, Akuntansi Biaya 2, Erlangga, Jakarta, 1988 Drebbin, Allan R, Advanced Accounting, Erlangga, Jakarta, 1989 Emery, Corporate Financial Managemen ver pie, Person, Ney York, 2006 Horngren, Cost Accounting : Managerial Emphasis, Mc. Graw Hill, New York, 2003 Komaluddin, A. Ganni, Ikatan Akuntansi Indonesia, Ikatan Akuntansi Indonesia, Jakarta, 1992 Maher, Michael W, Akuntansi Biaya Jilid 2, ed.6, Erlangga, Jakarta, 1996 Santoso, Singgih, SPSS Versi 10 : Mengolah Data Statistik Secara Profesional, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2001 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 2002 Supranto,J. M.A, Statistik Teori dan Aplikasi, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1998 Syahyunan, Manfaat Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Meningkatkan Efisiensi, USU digital library, 2004 Warren, Financial Accounting, Cengage, California, 2007 Weyond, Kimmel, Financial Accounting, John Willey & Sons, New York, 2004 Wirartha, I Made, Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2006.
Majalah Ilmiah Panorama Nusantara, edisi IV, Januari-Juni 2008
42