FINESTA Vol. 2, No. 2, (2014) 12-16
12
Analisa Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan, Struktur Aktiva, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Keputusan Struktur Modal Perusahaan Goey Lilian Oktaviani dan Mariana Ing Malelak Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail:
[email protected];
[email protected] Abstrak—Struktur modal menjadi kunci utama dalam keberhasilan perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain. Oleh karena itu, sangat penting untuk melihat faktor apa saja yang berperan dalam keputusan struktur modal perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengaruh antara variabel profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, struktur aktiva, dan ukuran perusahaan terhadap keputusan struktur modal perusahaan di industri properti pada periode 2008-2013. Untuk menjawab masalah pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen, peneliti menggunakan metode regresi dengan data panel sehingga diperoleh hasil yang konsisten. Penellitian ini menggunakan data seluruh perusahaan di sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2013. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa profitabilitas dan pertumbuhan yang diukur dengan perubahan total aset tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan struktur modal perusahaan. Sedangkan pertumbuhan penjualan, struktur aktiva, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan struktur modal perusahaan. Kata Kunci— Struktur Modal, Profitabilitas, Pertumbuhan, Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan Abstract—Capital structure is the key of success for the company to compete with other companies. Therefore, it is very important to look what factors play a role in the decision of the company's capital structure. This study aims to discover the influence of profitability, growth, asset structure, and firm size on corporate capital structure decisions in the property industry in the period 2008-2013. To answer the question of the effect between the independent variables on the dependent variable, researchers using panel data regression methods to obtain consistent results. This study uses all company’s data in properties sector listed in Indonesia Stock Exchange during the period 20082013. The results of this study reveal that profitability and growth as measured by change in total assets are not significant on corporate capital structure decisions. While sales growth, asset structure, and firm size are responsible for significant influence on corporate capital structure decision. Keywords- Capital Structure, Profitability, Firm’s Growth, Tangible Asset, Firm’s Size 1. PENDAHULUAN Di era globalisasi ini kegiatan bisnis yang ada semakin berkembang dengan pesat. Untuk dapat berkembang dengan
kondisi yang ada, maka perusahaan dituntut untuk dapat membenahi segala kinerja operasional yang ada dan memanfaatkan peluang bisnis yang muncul. Dengan adanya kondisi tersebut, maka perusahaan membutuhkan ketersediaan modal yang cukup. Pemenuhan sumber dana perusahaan berkaitan dengan kebijakan struktur modal perusahaan. Umumnya, sumber pendanaan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu sumber pedanaan dengan menggunakan hutang dan pendanaan ekuitas (Niu, 2008). Namun, Utami (2012) menyebutkan bahwa perusahaan cenderung menggunaka sumber pendanaan internal yang berasal dari laba di tahan terlebih dahulu. Apabila sumber pendanaan internal masih belum mencukupi, maka perusahaan akan menggunakan sumber pendanaan eksternal berupa hutang terlebih dahulu. Alternatif terakhir dari sumber pendanaan ini adalah ekuitas. Sumber pendanaan ekuitas menjadi alternatif terakhir karena perusahaan harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, dalam rangka menentukan sumber dana yang dipilih, perusahaan harus mempertimbangkan dampak positif atau negatif agar dapat diperoleh kombinasi struktur modal yang terbaik. Dalam hal ini, keputusan yang berhubungan dengan kombinasi struktur modal dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu kondisi perekonomian secara makro (Indrajaya, 2011), kebijakan masing-masing perusahaan, dan karakter masing-masing industri (Adinugroho, 2001). Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan dalam industri properti. Berdasarkan karakteristiknya, perusahaan properti adalah perusahaan yang padat modal, artinya perusahaan yang membutuhkan modal besar untuk usahanya (Adinugroho, 2001). Kebutuhan modal yang besar ini tentu berkaitan dengan keputusan struktur modal yang akan digunakan perusahaan properti. Berkaitan dengan struktur modal, penelitian ini melihat secara spesifik bagaimana perusahaan properti di Indonesia mengatasi permasalahan modalnya. Dengan demikian, hal ini menjadi penting untuk melihat faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan struktur modal perusahaan properti, yaitu dengan mempertimbangkan hubungan dengan stakeholder. Umumnya hubungan dengan pelanggan dapat digambarkan dengan adanya profitabilitas perusahaan properti. Sementara, pertumbuhan perusahaan menggambarkan prospek pasar properti ke depannya. Struktur aktiva sendiri ditambahkan merujuk pada nilai perusahaan di mata kreditur, yaitu atas aset yang dijaminkan oleh perusahaan. Sementara ukuran perusahaan memberikan ilustrasi terhadap kemampuan perusahaan dalam beroperasi sekaligus hubungannya terhadap pemodal ekuitas. Dengan begitu, keempat variabel tersebut dianggap mampu menjelaskan keputusan struktur modal perusahaan properti di Indonesia.
FINESTA Vol. 2, No. 2, (2014) 12-16 Dalam penelitian ini akan menggunakan periode observasi dari tahun 2008-2013 dengan tujuan agar mencakup kondisi ekonomi global yang ada dimana pada periode 2008-2013 terjadi krisis ekonomi di Amerika Serikat yaitu subprime mortgage. Selain itu, pada periode 2013, developer di Indonesia mulai berani untuk berinovasi properti berbentuk apartment dan sejenisnya. 2. TEORI PENUNJANG Menurut Baker & Powell (2005), manajemen keuangan selalu berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam tujuannya untuk mendapatkan, mendanai, dan mengelola perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis suatu usaha. Oleh karena itu, keputusan pendanaan atau struktur modal dalam suatu perusahaan menjadi faktor yang palin utama agar perusahaan dapat bertahan hidup dan bersaing dengan perusahaan yang lainnya. Terkait dengan keputusan struktur modal perusahaan, ada teori-teori yang dianggap relevan untuk mendukung penentuan keputusan struktur modal. Teori-teori tersebut adalah: 1. Modigliani-Miller Theory (MM Theory)–teori ini menyebutkan bahwa keputusan struktur modal perusahaan dianggap tidak dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Hal tersebut didasarkan atas beberapa asumsi yang digunakan, diantaranya adalah: a. Tidak ada agency cost b. Tidak ada penggunaan pajak c. Investor dapat berhutang dengan tingkat suku bunga yang sama dengan perusahaan d. Investor memiliki informasi yang sama seperti manajemen mengenai prospek perusahaan di masa depan. e. Tidak ada bankruptcy cost f. EBIT tidak mempengaruhi penggunaan hutang g. Para investor adalah price taker h. Jika terjadi kebangkrutan, maka aset akan dijual pada nilai pasr. Pada kenyataannya, asumsi-asumsi ini tidak dapat dipraktekan dalam pengambilan keputusan struktur modal. Oleh karena itu, teori MM diperbaharui lagi dengan MM dengan corporate tax dan MM dengan corporate and personal tax (Brigham & Houston, 2012). 2. Trade-Off Theory (TOT)–teori ini menjelaskan mengenai keseimbangan antara biaya dan manfaat akibat berhutang. TOT juga menjelaskan bahwa ketika manfaat berhutang lebih besar dibandingkan dengan biaya berhutang, maka perusahaan diuntungkan dari berhutang tersebut. sebaliknya, ketika manfaat lebih kecil dibandingkan dengan biayanya, maka perusahaan dirugikan dari berhutang tersebut. TOT akhirnya diperbaharui menjadi dynamic model yang menyebutkan bahwa dalam berhutang ada titik optimal yang harus dicapai oleh perusahaan. titik optimal tersebut adalah ketika manfaat berhutang sama dengan biaya berhutang perusahaan (Kraus & Litzenberger, 1973). 3. Pecking Order Theory (POT) – teori ini menjelaskan mengenai preferensi pemilihan sumber dana yang akan digunakan oleh perusahaan. Pertama, perusahaan akan lebih memilih menggunakan sumber internal (laba ditahan) terlebih dahulu. Barulah ketika kebutuhan modal yang semakin meningkat, perusahaan akan menggunakan modal dari sisi eksternal berupa hutang. Ketika penggunaan hutang dirasa masih belum
13 mencukupi maka perusahaan akan menggunakan sumber pendanaan eksternal berupa ekuitas (Myers, 1984). Berdasarkan teori struktur modal yang terbentuk maka, variabel profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, struktur aktiva, dan ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi keputusan struktur modal perusahaan. Adapun hubungan antar konsep untuk penelitian ini adalah: 1. Profitabilitas dengan Struktur Modal Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi akan terus menggunakan hutangnya untuk mendanai perusahaan. Dengan demikian profitabilitas mempengaruhi signifikan terhadap keputusan struktur modal (Prabansari & Kusuma, 2005). 2. Pertumbuhan Perusahaan dengan Struktur Modal Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi memiliki kecenderungan untuk menghasilkan arus kas yang tinggi di masa yang akan datang. Oleh karena itu, perusahaan akan memilih menggunakan labanya dibandingkan dengan hutang untuk mendanai perusahaan (Sriwardany, 2007). 3. Struktur Aktiva dengan Struktur Modal Semakin tinggi nilai struktur aktiva sebuah perusahaan, semakin tinggi pula jumlah jaminan yang akan digunakan dalam berhutang. Dengan demikian, perusahaan akan menggunakan hutang untuk mendanai perusahaannya. Sehingga struktur aktiva berpengaruh signifikan terhadap keputusan struktur modal (Rajan & Zingales, 1995). 4. Ukuran Perusahaan dengan Struktur Modal Semakin besar ukuran sebuah perusahaan mengindikasikan semakin besar pula jumlah aset yang dimiliki, semakin banyak pula hutang yang digunakan sebagai sumber pendanaan perusahaan (Niu, 2008). Berikut adalah kerangka berpikir untuk penelitian ini: Profitabilitas Pertumbuhan Struktur Aktiva
Struktur Modal
Ukuran Perusahaan Gambar 1. Kerangka Berpikir
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dan kerangka berpikir yang ada, maka hipotesis untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: Hipotesis 1 : Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan struktur modal perusahaan properti pada periode 2008-2013. Hipotesis 2 : Pertumbuhan berpengaruh signifikan terhadap keputusan struktur modal perusahaan properti pada periode 2008-2013. Hipotesis 3 : Struktur aktiva berpengaruh signifikan terhadap keputusan struktur modal perusahaan properti pada periode 2008-2013. Hipotesis 4 : Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan struktur modal perusahaan properti pada periode 2008-2013. Hipotesis 5 : Profitabilitas, pertumbuhan, struktur aktiva, ukuran perusahaan secara bersama-sama signifikan
FINESTA Vol. 2, No. 2, (2014) 12-16 mempengaruhi keputusan struktur properti pada periode 2008-2013.
14 modal
perusahaan
3. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal, yaitu penelitian ilmah yang menjelaskan mengenai hubungan sebab akibat antar variabel independen terhadap variabel dependen (Indrianto & Supomo, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2008-2013 dengan sampel perusahaan di industri properti. Kriteria pengambilan sampel itu sendiri adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2008-2013. 2. Perusahaan properti yang mempublikasikan laporan keuangan secara teratur selama periode 2007-2013. Dalam mencari nilai struktur modal akan digunakan data tahun sebelumnya (data lag t-1). Dengan demikian, peneliti membutuhkan data laporan keuangan 2006. Dalam melakukan analisa, adapun indikator yang digunakan setiap variabel dependen dan independen dalam penelitian ini adalah: 1. Struktur Modal = ........................(1) 2. 3.
Profitabilitas =
variable (LSDV) dimana estimator LSDV lebih cocok untuk konstanta yang berbeda pada setiap bagian persamaan. Dengan demikian, perlu ditambahkan variabel dummy dalam perhitungan FEM. Agar penelitian memberikan hasil yang konsisten dan akurat, akan dilakukan uji asumsi klasik dari model regresi data panel yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteorskedastisitas, dan uji autokorelasi. Selanjutnya, peneliti akan sekaligus menjalankan uji hipotesa yang dimulai dengan uji t untuk melihat pengaruh secara parsial dan uji F untuk melihat pengaruh secara bersama-sama. 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini terdapat sebanyak 44 populasi perusahaan di industri properti dan diambil sebanyak 38 perusahaan yang sesuai dengan kriteria pemilihan sampel. Untuk mendapatkan model yang terbaik, maka perlu dilakukan uji asumsi klasik dan diuji hipotesisnya. Syarat uji asumsi klasik ini adalah memiliki nilai probabilitas diatas nilai signifikansi sebesar 5%. Setelah dilakukan uji asumsi klasik, maka diilakukan uji F dan uji t untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan hasil sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Uji Regresi Dengan Data Panel
................................(2)
Pertumbuhan Perusahaan i)
.............................(3)
ii)
..........................................(4) ...........................(5)
Variable
Coefficient
Prob.
Prob (Fstatistic)
Adjusted R Square
C
-4,404677
0,0018
0,0000
0,7084
PF
-0,004009
0,7011
GA
0,006771
0,7591
GS
-0,005900
0,0002
4.
Struktur Aktiva =
5.
Ukuran Perusahaan = log (total Aset)..................(6)
T
1,116804
0,0398
Dalam menentukan keputusan struktur modal yang akan datang, maka variabel independen dalam penelitian ini akan menggunakan lag 1 atau mundur 1 periode sebelumnya (Louri, 2003). Metode analisa yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan regresi data panel sehingga membentuk persamaan sebagai berikut: CS (it) = a + b1 PF i(t-1) + b2 GA i(t-1) + b3 GS i(t-1) + b4 T i(t-1) + b5 S i(t-1) + e, (7) dimana: CS = Struktur Modal PF = Profitabilitas Perusahaan GA = Pertumbuhan aset GS = Pertumbuhan penjualan T = Struktur Aktiva S = Ukuran Perusahaan a = konstanta b = kemiringan e = error
S
0,581665
0,0107
Dalam metode data panel penelitian ini, perhitungan model akan menggunakan salah satu pendekatan yaitu fixed effect model (FEM). Pendekatan FEM didasarkan atas asumsi bahwa satu objek memiliki konstanta yang tetap untuk berbagai periode waktu tertentu dan koefisien regresi yang tetap besarnya dari waktu ke waktu (time invariant) (Gujarati, 2003). Dalam menggunakan data panel FEM ini, lebih sering disebut dengan metode least square dummy
Berdasarkan tabel hasil regresi dengan menggunakan metode data panel, maka dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nilai adjusted R Square penelitian ini menunjukkan angka sebesar 0,7084 atau 70,84%. Ini artinya sebesar 70,84% variabel independen dalam penelitian ini mampu mempengaruhi variabel dependen. Selain itu sebesar 29,17% bahwa ada variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini mampu mempengaruhi variabel dependen. 2. Berdasarkan hasil uji F yang dapat dilihat dari probabilitas F-statistic, didapatkan nilai uji F sebesar 0,0000 dimana angka ini berada dibawah nilai signifikan = 5%. Oleh karena itu, variabel independen dalam penelitian ini secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen pada periode 2008-2013. Ini artinya tolak H0 dan terima Ha. 3. Berdasarkan hasil uji t yang diliht dari nilai probabilitasnya, variabel profitabilitas dan pertumbuhan dari sisi aset tidak mempengaruhi signifikan terhadap keputusan struktur modal. Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas yang lebih besar dari 5% dimana kedua variabel tersebut terima H0 dan tolak Ha. Sedangkan variabel pertumbuhan penjualan, struktur aktiva dan ukuran perusahaan mempengaruhi signifikan terhadap keputusan struktur modal.
FINESTA Vol. 2, No. 2, (2014) 12-16 Dari hasil pengolahan data, maka berdasarkan tabel 1 juga didapatkan persamaan regresi sebagai berikut : CSit = -4,404677 – 0,004009 PFi(t-1) + 0,006771 GAi(t-1) – 0,005900 GSi(t-1) + 1,116804 Ti(t-1) + 0,581665 Si(t-1) ........(9) Secara lebih detail, uji hipotesa diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Profitabilitas Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan struktur modal perusahaan. Hasil ini mengindikasikan bahwa orientasi dari profitabilitas pada periode sebelumnya memungkinkan pihak manajemen perusahaan menganggap tidak mempengaruhi keputusan struktur modal perusahaan. Hal tersebut disebabkan karena adanya kemungkinan profitabilitas pada periode sebelumnya mengandung noise tertentu pada tahun tersebut, misalnya terjadi lonjakan pada harga bahan baku properti yang menyebabkan profitabilitas perusahaan menjadi menurun. Selain itu, model bisnis dari properti adalah dengan menggunakan sistem pre-order dimana pada periode tertentu akan mempropmosikan proyek yang ada untuk menarik minat masyarakat. Kondisi tersebut menyebabkan perusahaan properti tidak terlalu bergantung pada sumber pendaan hutang atau ekuitas. Dengan begitu, maka hasil penelitian ini mendukung penelitian oleh Rajan & Zingales (1995) dan Palupi (2010) yang menyebutkan bahwa profitabilitas tidak mempengaruhi signifikan terhadap struktur modal. 2) Pertumbuhan a. Pertumbuhan Aset Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan aset dan struktur modal tidak berpengaruh signifikan. Hal tersebut dapat terjadi karena perusahaan properti menjalankan proyek usaha dengan sistem pre-order seperti yang dijelaskan sebelumnya. Dana dihimpun dari konsumen yang didapatkan selama masa promosi untuk mendanai proyek properti, sehingga perusahaan tidak bergantung pada hutang atau ekuitas. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Devi (2012) dan Nugraha (2012) dimana pertumbuhan aset perusahaan tidak mempengaruhi keputusan struktur modal perusahaan. b. Pertumbuhan Penjualan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan dan struktur modal berpengaruh signifikan. Berdasarkan karakter bisnis perusahaan properti, produk yang ditawarkan kepada pasar dan konsumen sangat bervariasi atau terdiversifikasi. Perusahaan yang memiliki produk bervariasi memiliki penjualan yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang hanya memiliki 1 produk saja. Ketika perusahaan memilih untuk menggunakan hutang sebagai sumber pendanaannya, maka perusahaan mengharapkan adanya peningkatan laba. Kondisi tersebut akan tercapai apabila perusahaan mampu menekan biaya yang ada dan meningkatkan penjualan perusahaannya. Oleh karena itu, sejalan dengan trade-off theory, ketika perusahaan diuntungkan
15 dari berhutang, maka akan berdampak pada harapan perusahaan dalam meningkatkan labanya. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kesuma (2009) yang menjelaskan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan terhadap keputusan struktur modal. 3) Struktur Aktiva Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar jumlah struktur aktiva yang dimiliki oleh perusahaan akan menyebabkan peningkatan pada rasio hutang atau aktivitas pendanaan dengan menggunakan hutang itu sendiri. Faktor yang menyebabkan fenomena ini adalah faktor jaminan. Ketika jumlah struktur aktiva perusahaan dikatakan besar, dapat dipastikan bahwa jumlah aset tetap yang dimiliki juga banyak. Hasil penelitian ini sejalan dengan Rajan & Zingales (1995) yang menyebutkan bahwa semakin besar struktur aktiva perusahaan menyebabkan perusahaan cenderung untuk menambah hutang sebagai sumber pendanaannya. 4) Ukuran Perusahaan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar ukuran sebuah perusahaan akan meningkatkan rasio hutang. Perusahaan yang berukuran besar memiliki aset yang besar pula untuk dapat digunakan sebagai alat untuk menjaminkan hutangnya. Kondisi tersebut menyebabkan perusahaan besar memiliki kesempatan untuk berhutang lebih banyak dibandingkan perusahaan kecil. Selain itu, penggunaan hutang bertujuan untuk membantu menunjang operasional usahanya. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Lane (2009) yang menyebutkan bahwa ukuran perusahaan dan struktur modal memiliki pengaruh signifikan. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pengujian menggunakan metode data panel, penelitian ini berhasil mengungkapkan analisis hubungan variabel profitabilitas, pertumbuhan (pertumbuhan aset atau pertumbuhan penjualan), struktur aktiva, dan ukuran perusahaan terhadap keputusan struktur modal perusahaan di industri properti Indonesia. Penelitian ini membuktikan bahwa variabel profitabilitas dan pertumbuhan dari sisi aset dengan lag 1 tidak menghasilkan pengaruh signifikan terhadap keputusan struktur modal perusahaan di industri properti. Sementara untuk variabel independen lainnya seperti pertumbuhan dari sisi penjualan, struktur aktiva dan ukuran perusahaan menunjukkan pengaruh signifikan terhadap keputusan struktur modal perusahaan di industri properti. Penelitian ini juga dilakukan uji F untuk melihat pengaruh secara bersama-sama dan menghasilkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan struktur modal. Hasil penelitian ini juga mendukung beberapa penelitian sebelumnya. Dari hasil penelitian ini, maka disarankan untuk memilih kriteria sampel lebih tepat sehingga tidak terjadi penyimpangan data yang terlalu besar. Selain itu, untuk variabel struktur aktiva yang digunakan dalam penelitian ini sebaiknya menggunakan komposisi rumus yang baik. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dalam perhitungan struktur aktiva menggunakan aset tetap, dimana nilai dari aset tetap perusahaan properti terdiri dari nilai tanah dan nilai bangunan. Namun, nilai dari tanah yang tertera dalam laporan keuangan misalnya, ada kemungkinan setiap perusahaan properti tidak dilakukan revaluasi yang
FINESTA Vol. 2, No. 2, (2014) 12-16 menyebabkan nilai dari aset tetap yang digunakan menjadi kurang mencerminkan kondisi yang sebenarnya. Dalam penelitian selanjutnya juga disarankan untuk dapat menambahkan pembanding terhadap industri lainnya sehingga dapat mengetahui perbedaan keputusan struktur modal antara perusahaan properti dengan industri pembanding.
DAFTAR PUSTAKA Adinugroho, K. (2001). Analisis Perbandingan Resiko Sistematik dan Tingkat Keuntungan Pada Saham di Industri Perbankan dan Industri Properti. Unpublished ungraduate thesis. Universitas Diponegoro, Semarang. Baker, H. K., & Powell, G. E. (2005). Capital Structure and Corporate Financing Decisions. In Understanding Financial Management - A Partical Guide. Malden, MA: Blackwell Publishing. Brigham, E. . ., & Houston, J. F. (2012). Fundamentals of Financial Management (13th ed.). In Fundamentals of Financial Management (13th ed.). Michigan: Cengage Learning. Devi, Y. M. (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Asuransi Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010. Universitas Negeri Yogyakarta. Gujarati, D. N. (2003). Basic econometrics (4th editio.). New York, America: McGraw-Hill Higher Education. Indrajaya, G. (2011). Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas dan Resiko Bisnis Terhadap Struktur Modal: Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007. Indrianto, N., & Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Kesuma, A. (2009). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 11, 38– 45. Kraus, A., & Litzenberger, R. H. (1973). A State Preference Model of Optimal Financial Leverage. Journal of Finance, 38:4, 911–922. Lane, M. H. (2009). The Determinants of Capital Structure : Evidence from the Asia Pacific Region *. Journal of Multinational Financial Management, 44(June), 0–27. Louri, H. (2003). Working Paper Series Corporate performance : does ownership matter ? A comparison of foreign - and domestic - owned firms in, (26).
16 Myers, S. C. (1984). The Capital Structure Puzzle. Journal of Finance, 39(3), 575–592. Niu, X. (2008). Theoretical and Practical Review of Capital Structure and its Determinants. International Journal of Business and Management, 3, 133–139. Nugraha, P. (2012). Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Struktur Modal (Studi Perusahaan Manufaktur (Food & Beverage) Di BEI Periode Tahun 2009-2011. Jurnal Ekonomi. Palupi. (2010). Pengaruh Resiko Bisnis, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Tingkat Pertumbuhan dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal (Kajian Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2007). Unpublished ungraduate thesis. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Prabansari, Y., & Kusuma, H. (2005). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Go Public di Bursa Efek Jakarta. Edisi Khusus on Finance, 1– 15. Rajan, R. G., & Zingales, L. (1995). What Do We Know about Capital Structure? Some Evidence from International Data. Journal of Finance, 50(1995), 1421–1460. Sriwardany. (2007). Kebijakan Struktur Modal dan Dampaknya Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan. Unpublished ungraduate thesis. Universitas Sumatera Utara, Medan. Utami, S. R. (2012). Determinants of Capital Structure of Firms in The Manufacturing Sector of Firms in Indonesia. Maastricht School of Management.