ANALISA PENGARUH KOMPETENSI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, DAN MOTIVASI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA Ahmad Aidil Ritonga (20143111036) ABSTRACT
This study aimed to analyze the effect of competence, work experience, independence and motivation to audit quality in Islamic banks in Indonesia. The population in this study are all auditors in Islamic banks in Indonesia. This study took a sample of the existing auditor at 5 Islamic banks (Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Muamalat and Bank Panin Syariah). The data collection is done by using questionnaires given to all internal auditors in the fifth Islamic bank in Indonesia. The variable in this study is the independent variable (independent), namely : competence (X1), work experience (X2), independence (X3) and motivation (X4), while the dependent variable (dependent) is the quality of the audit (Y). Data were analyzed using multiple regression analysis. The results showed that competence, work experience, independence and motivation partial and simultaneous positive and significant impact on audit quality Keywords : competence, work experience, independence, motivation, quality audit.
I.
PENDAHULUAN Sistem Pengendalian Intern yang efektif dapat membantu pengurus Bank
menjaga aset Bank, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Sistem Pengendalian Intern perlu mendapat perhatian Bank, mengingat bahwa salah satu faktor penyebab terjadinya kesulitan usaha Bank karena adanya berbagai kelemahan dalam pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Bank. Dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor: 1/6/PBI/1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum. BAB I – 2.1.c. disebutkan bahwa Audit Intern merupakan bagian dari struktur pengendalian intern dan merupakan segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan audit dan pelaporan hasil audit mengenai terselenggaranya struktur pengendalian secara terkoordinasi dalam setiap tingkatan manajemen bank. 1
Analisa Pengaruh Kompetensi..., Ahmad Aidil Ritonga, MM-IBS, 2016
Dalam pasal 9 ayat b PBI Nomor : 1/6/PBI/199 dinyatakan bahwa berdasarkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank, Bank wajib membentuk Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). Tugas SKAI adalah membantu Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan menjabarkan secara operasional perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit. Dalam melaksanakan hal ini Auditor Intern mewakili pandangan dan kepentingan profesinya dengan membuat analisis dan penelitian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan secara on-site dan pemantauan secara off-site, serta memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang direview kepada semua tingkatan manajemen. Auditor internal dituntut secara profesional untuk melaksanakan fungsi audit dengan baik. Pentingnya eksistensi seorang auditor internal, menuntut para auditor internal untuk memiliki kompetensi, pengalaman kerja, independensi, dan motivasi dalam melaksanakan tugasnya. Berdasarkan Standar Profesional Akuntan
Publik (2001), audit yang
dilaksanakan auditor dapat dikatakan berkualitas jika memenuhi ketentuan dan standar pengauditan. Standar pengauditan tersebut mencakup mutu profesional auditor, independensi, pertimbangan yang digunakan dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan audit. Jadi seorang auditor dapat menghasilkan laporan audit yang berkualitas jika auditor tersebut melaksanakan pekerjaannya secara profesional. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Efendy (2010) dengan menambahkan variabel pengalaman kerja sebagai variabel independen. Variabel ini ditambahkan dalam penelitian untuk menguji kembali adanya perbedaan dari hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan pengalaman kerja tidak berpengaruh terhadap kualitas audit (Ayuningtyas, 2012, Singgih dkk, 2010 dan Sabri Tarigan, 2011) dan Independensi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit (Ayuningtyas, 2012, Sukriah, 2009, Lauw T. Tjun dkk, 2012 dan Efendy, 2010) Berdasarkan latar belakang dan hasil penelitian sebelumnya, maka penelitian ini berjudul : “ Analisa Pengaruh Kompetensi, Pengalaman Kerja, Independensi, dan Motivasi terhadap Kualitas Audit pada Bank Syariah di Indonesia “
2
Analisa Pengaruh Kompetensi..., Ahmad Aidil Ritonga, MM-IBS, 2016
II.
LANDASAN TEORI
2.1.
Tinjauan Pustaka
2.1.1. Kompetensi Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan, kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Kompetensi menurut Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal yang disingkat KOPAI (2004 : 33) adalah kemampuan auditor untuk mengaplikasikan kapabilitas, keahlian, pengalaman, keterampilan, sikap, kecakapan, dan pengetahuan yang dimiliki dalam melakukan tugasnya dengan teliti, cermat, dan objektif. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah
suatu kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk dapat melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas berdasarkan atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. 2.1.2. Pengalaman Kerja Menurut Manullang (2002 : 84), pengalaman kerja adalah proses pembentukan pengetahuan atau keterampilan tentang metode suatu pekerjaan karena keterlibatan karyawan tersebut dalam pelaksanaan tugas pekerjaan. Sedangkan Knoers dan Hadinoto (2001:19) mengemukakan bahwa pengalaman kerja adalah sebagai suatu proses pembelajaran dan pertambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non formal atau atau bisa diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengalaman kerja adalah sesuatu yang diperoleh atau dimiliki seseorang dalam bentuk pengetahuan ataupun keterampilan dalam melakukan suatu pekerjaan. Dimana semakin banyak pekerjaan yang dilakukan maka semakin banyak pengetahuan ataupun keterampilan yang dimilikinya. 2.1.3. Independensi Independensi menurut Sawyer’s et al. (2005 : 7) adalah suatu sikap yang harus bebas dari hambatan, memberikan opini yang objektif, tidak bias, tidak dibatasi, dan melaporkan masalah yang sebenarnya, bukan berdasarkan keinginan eksekutif atau lembaga. Berdasarkan standar umum dalam Standar Profesi Auditor Internal (KOPAI, 2004 : 41) dijelaskan bahwa unit internal audit dan internal auditor harus independen 3
Analisa Pengaruh Kompetensi..., Ahmad Aidil Ritonga, MM-IBS, 2016
secara organisasi dan independen secara pribadi dalam sikap perilaku, kenyataan, dan penampilan. Internal auditor dapat memberikan penilaian dengan tidak memihak kepada/dipengaruhi oleh pihak manapun. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa independensi adalah suatu sikap mental yang bebas dari pengaruh-pengaruh dan tidak memihak pada kepentingan tertentu dalam pelaksanaan audit yang didukung dengan kompetensi yang dimilikinya. 2.1.4. Motivasi Menurut Veithzal (2004 : 198), motivasi adalah serangkaian sikap dan nilainilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hasil yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sedangkan menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter (2005 : 303), motivasi adalah kesediaan melakukan usaha tingkat tinggi guna mencapai sasaran organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan usaha tersebut dan memuaskan kebutuhan sejumlah individu. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja merupakan upaya yang dilakukan untuk mendorong perilaku seseorang agar melakukan suatu perbuatan atau tindakan tertentu secara optimal untuk mencapai apa yang menjadi sasaran organisasi. 2.1.5. Kualitas Audit Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyatakan bahwa audit yang dilakukan auditor dikatakan berkualitas, jika memenuhi standar auditing dan standar pengendalian mutu. Sedangkan menurut AAA Financial Accounting Standard Committee (2000) adalah good quality audits require both competence (experise) and independence. These qualities have direct effect on actual audit quality, as well as potential interactive effects. Inaddition financial statement user’s perception of audit quality are a function of their perceptions of both auditor independence and expertise. (kualitas audit ditentukan oleh 2 hal, yaitu kompetensi (keahlian) dan independensi, kedua hal tersebut berpengaruh langsung terhadap kualitas dan secara potensial saling mempengaruhi. Lebih lanjut, persepsi pengguna laporan keuangan atas kualitas audit merupakan fungsi dari persepsi mereka atas independensi dan keahlian auditor.) Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas audit dapat ditentukan berdasarkan tingkat kepatuhan auditor terhadap prosedur auditing, standard auditing dan standard pengendalian mutu serta kode etik auditor.
4
Analisa Pengaruh Kompetensi..., Ahmad Aidil Ritonga, MM-IBS, 2016
2.2. Kerangka Berpikir Untuk menghasilkan kualitas audit yang baik, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan diantaranya kompetensi, pengalaman kerja, independensi, dan motivasi kerja yang dimiliki oleh auditor. Keberhasilan dalam melakukan audit tidak lepas dari faktor-faktor tersebut, sehingga auditor mendapatkan hasil yang baik dalam menjalankan
tugasnya.
Kompetensi
merupakan
kemampuan
auditor
untuk
mengaplikasikan kapabilitas, keahlian, pengalaman, keterampilan, sikap, kecakapan, dan pengetahuan yang dimiliki dalam melakukan tugasnya dengan teliti, cermat, dan objektif.
Pengalaman kerja menunjukkan masa kerja, tingkat pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki serta penguasaan terhadap pekerjaan dalam pelaksanaan audit. Independensi menunjukkan auditor tidak memihak kepada salah satu pihak. Kemudian Motivasi merupakan faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dan kualitas audit yang dapat dilihat dari tingkat kepatuhan auditor terhadap prosedur auditing, standard auditing dan standard pengendalian mutu serta kode etik auditor. Berdasarkan dari uraian latar belakang dan landasan teori dengan teori-teori yang telah dijelaskan pada bab terdahulu terhadap penelitian ini, maka sebagai kerangka pikir dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Variabel Independen
Variabel Dependen
Kompetensi (X1) H1 Pengalaman Kerja (X1) H2 Independensi (X1)
Kualitas Audit (Y)
H3 H4
Motivasi (X1)
H5 5
Analisa Pengaruh Kompetensi..., Ahmad Aidil Ritonga, MM-IBS, 2016
III.
METODE PENELITIAN
3.1.
Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
kuantitatif , yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data numerical atau angka yang diperoleh dengan metode statistik serta dilakukan pada penelitian inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperoleh signifikansi hubungan antara variabel yang diteliti. Yang menjadi Variabel Independen dalam penelitian ini adalah kompetensi (X1), pengalaman kerja (X2), independensi (X3) dan motivasi (X4). Sedangkan yang menjadi Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah kualitas audit (Y). 3.2. Objek Penelitian Yang menjadi obyek didalam penelitian ini adalah Pengaruh Kompetensi, Pengalaman Kerja, Independensi dan Motivasi Auditor terhadap Kualitas Audit. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana pengaruh kompetensi, pengalaman kerja, independensi dan motivasi auditor terhadap kualitas audit. Untuk meneliti obyek tersebut diadakan penelitian terhadap seluruh auditor di 5 bank syariah tersebut (Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Muamalat dan Panin Bank Syariah) untuk dijadikan sampel penelitian. 3.3. Metode Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang pada Bank Syariah di Indonesia. Jumlah Bank Syariah yang ada di Indonesia sampai dengan tahun 2015 sebanyak 12 Bank Syariah. Dari 12 Bank Syariah tersebut, penulis menetapkan sampel sebanyak 5 Bank Syariah dengan kriteria memiliki urutan ranking Aset terbesar dari 1 sampai dengan 5 dari 12 Bank Syariah di Indonesia, yaitu Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Muamalat dan Panin Bank Syariah. Responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah seluruh auditor dari tingkatan manajer, senior dan yunior, baik di Kantor Pusat maupun Cabang. 3.4. Data Penelitian 3.4.1. Data Primer Data penelitian ini bersumber dari data primer yang diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner secara langsung kepada seluruh auditor internal yang ada di seluruh Cabang dan di 5 bank syariah di Indonesia. 6
Analisa Pengaruh Kompetensi..., Ahmad Aidil Ritonga, MM-IBS, 2016
3.4.2. Data Sekunder Data penelitian ini juga bersumber dari data sekunder yang diperoleh dengan cara mengutip langsung data yang diperoleh dari 5 bank syariah tersebut, yang berhubungan dengan penelian yang penulis lakukan. 3.5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini, variabel dependen (Y) yang digunakan adalah kualitas audit sedangkan variabel independennya terdiri dari kompetensi (X1), pengalaman kerja (X2), independensi (X3), dan motivasi (X4). Kuisioner yang digunakan untuk mengukur kualitas audit, kompetensi, pengalaman kerja, dan independensi
diadopsi dari penelitian Sukriah, dkk (2009)
dengan beberapa modifikasi, yang terdiri dari 9 pernyataan. Sedangkan kuisioner yang digunakan untuk mengukur motivasi diadopsi dari penelitian Saputra (2009) dengan beberapa modifikasi, yang terdiri dari 9 pernyataan. 3.6. Instrumen Penelitian Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumennya. Kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban responden konsisten saat diajukan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda. Untuk menguji kualitas data yang diperoleh dari penerapan instrumen, maka diperlukan uji validitas dan uji reliabilitas. 3.7. Teknik Analisis Sebelum data dianalisis lebih lanjut menggunakan analisis regresi berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari : uji normalitas, uji multikolinieritas,
uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi. Disamping itu juga
dilakukan uji statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data dengan kriteria nilai rata-rata, standar deviasi, maksimum, minimum dan range. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi berganda bertujuan untuk memprediksi berapa besar kekuatan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Langkah-langkah untuk menguji pengaruh variabel independen, yaitu kompetensi, pengalaman kerja, independensi, dan motivasi auditor dilakukan dengan uji dan uji parsial.
7
Analisa Pengaruh Kompetensi..., Ahmad Aidil Ritonga, MM-IBS, 2016
IV.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Responden TABEL 4.1. DEMOGRAFI RESPONDEN Keterangan
Jumlah Responden
Persentase
Nama Bank : 1. Bank Syariah Mandiri 2. Bank Muamalat 3. BRI Syariah 4. BNI Syariah 5. Panin Bank Syariah Jenis Kelamin : 1. Pria 2. Wanita 3. Kosong Usia : 1. < 30 tahun 2. 30 - 40 tahun 3. 40 - 50 tahun 4. > 50 tahun 5. Kosong Tingkat Pendidikan : 1. D3 2. S1 3. S2 4. Kosong Masa Kerja : 1. < 5 tahun 2. 5 - 10 tahun 3. > 10 tahun
36 20 25 34 10
28,80 % 16,00 % 20,00 % 27,20 % 8,00 %
96 26 3
76,80 % 20,80 % 2,40 %
47 47 10 4 17
37,60 % 37,60 % 8,00 % 3,20 % 13,60 %
4 104 14 3
3,20 % 83,20 % 11,20 % 2,40 %
46 62 17
36,80 % 49,60 % 13,60 %
48 36 41
38,40 % 28,80 % 32,80 %
Pengalaman Kerja di Audit 1. < 3 tahun 2. 3 - 5 tahun 3. > 5 tahun Sumber : Data primer diolah, 2016
8
Analisa Pengaruh Kompetensi..., Ahmad Aidil Ritonga, MM-IBS, 2016
4.1.2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Berdasarkan data penelitian yang telah terkumpul kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas, dengan hasil sebagai berikut :
No Item
TABEL 4.2 HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN Koefisien Korelasi Butir Total Kompetensi
Pengalaman Kerja
1 0.398 0.574 2 0.436 0.714 3 0.548 0.532 4 0.569 0.553 5 0.497 0.594 6 0.521 0.481 7 0.448 0.554 8 0.526 0.341 9 0.617 0.650 Sumber : Data primer diolah, 2016
Independensi
Motivasi
Kualitas Audit
Keterangan
0.590 0.588 0.626 0.507 0.542 0.412 0.547 0.520 0.520
0.375 0.616 0.628 0.369 0.478 0.431 0.442 0.573 0.502
0.527 0.624 0.426 0.646 0.691 0.517 0.623 0.667 0.667
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
b. Uji Reliabilitas Dari hasil uji reliabilitas diperoleh informasi sebagai berikut : TABEL 4.3. HASIL UJI RELIABILITAS Variabel Cronbach's Cronbach's Alpha Alpha Based on Standardized Items Kompetensi 0.799 0.804 Pengalaman Kerja 0.846 0.853 Independensi 0.876 0.878 Motivasi 0.874 0.877 Kualitas Audit 0.889 0.893 Sumber : Data primer diolah, 2016
N of Items 9 9 9 9 9
4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan Uji KolmologorovSmirnov (Uji K-S) dengan ringkasan hasil analisis sebagai berikut :
9
Analisa Pengaruh Kompetensi..., Ahmad Aidil Ritonga, MM-IBS, 2016
TABEL 4.5 HASIL UJI NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Sumber : Data primer diolah, 2016
125 .0000000 .26372923 .073 .068 -.073 .811 .527
Dari hasil uji normalitas pada Tabel 4.5 di atas, didapatkan nilai KS sebesar 0,811. Nilai ini tidak signifikan pada 0,05 (karena nilai P = 0,527, lebih besar dari 0,05). Hal tersebut memberikan gambaran bahwa sebaran data tidak menunjukkan penyimpangan dari kurva normalnya, yang berarti bahwa sebaran data telah memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinieritas Hasil uji multikolinieritas menyimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi multikolinieritas antar variabel independen tersebut, yang dapat disampaikan sebagai berikut : TABEL 4.6 HASIL UJI MULIKOLINEARITAS Variabel Independen Collinearity Statistics Keputusan Tolerance VIF Kompetensi 0.365 2.737 Tidak ada multikolinearitas Pengalaman Kerja 0.423 2.367 Tidak ada multikolinearitas Independensi 0.522 1.915 Tidak ada multikolinearitas Motivasi 0.724 1.382 Tidak ada multikolinearitas Sumber : Data primer diolah, 2009 c. Uji Heteroskedastisitas Dari hasil uji Heteroskeastisitas dengan menggunakan metode grafik plot Regression Standarized Predicted Value dengan Regression Studentized Residual, dapat disimpulkan bahwa model regresi ini memenuhi asumsi heteroskedastisitas. Dengan kata lain pada model regresi ini variasi data homogen, terjadi kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain 10
Analisa Pengaruh Kompetensi..., Ahmad Aidil Ritonga, MM-IBS, 2016
GAMBAR 4.3 GRAFIK SCATTERPLOT
Sumber : Data primer diolah, 2016 Berdasarkan grafik scatterplot di atas tampak bahwa sebaran data tidak membentuk pola yang jelas, titik-titik data menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi. d. Uji Autokorelasi Dari hasil output yang terdapat pada tabel 4.8, diketahui nilai DW adalah 1,853. Sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) = 125, serta k = 4 (k adalah jumlah variabel independen) diperoleh nilai dL sebesar 1,6426 dan dU sebesar 1,7745 serta nilai 4-dU sebesar 2,147 . Karena nilai DW (1,853) terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. TABEL 4.8 HASIL UJI AUTOKORELASI Model Summaryb Model 1
R .754
R Square a
.569
Adjusted R Square .554
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
.268
1.853
dL 1,6426 dU 1,7745 D 1,853 4-dU 2,147 Sumber : Data primer diolah, 2016 11
Analisa Pengaruh Kompetensi..., Ahmad Aidil Ritonga, MM-IBS, 2016
4.2.2. Analisis Regresi Berganda a. Uji Koefisien Determinasi Berdasarkan tampilan output model summary pada tabel 4.9, besarnya adjusted R2 (koefisien determinasi yang telah disesuaikan) adalah 0,554. Nilai ini menunjukkan bahwa 55,4% variasi kualitas audit dapat dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel independen yaitu kompetensi, pengalaman kerja, independensi, dan motivasi, sedangkan sisanya 44,6% dijelaskan oleh sebab lain di luar model. Nilai Standard Error of Estimate (SEE) sebesar 0,268 adalah lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai standard deviation variabel dependen kualitas audit sebesar 3,61347. Hal ini mengindikasikan variabel-variabel independen lebih baik dalam memprediksi variasi dependen kualitas audit daripada rata-rata kualitas audit itu sendiri. TABEL 4.9 HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI Model Summary
Model
R
R Square
b
Adjusted R Square
1 .754a .569 Sumber : Data primer diolah, 2016
Std. Error of the Estimate
.554
Durbin-Watson
.268
1.853
b. Uji Simultan (Uji F) Dari hasil pengujian terhadap uji simultan ANOVA atau F test seperti yang ditampilkan pada tabel 4.10 di bawah ini diperoleh nilai F hitung sebesar 39,529 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari nilai signifikan 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kualitas audit atau dapat dikatakan bahwa kompetensi, pengalaman kerja, independensi, dan motivasi auditor secara simultan berpengaruh terhadap kualitas audit. TABEL 4.10 HASIL UJI SIMULTAN (UJI F) b
ANOVA
Sum of Squares
Model 1
Regression
df
Mean Square
11.364
4
2.841
8.625
120
.072
Total 19.989 Sumber: Data primer diolah, 2009
124
Residual
F 39.529
Sig. .000a
12
Analisa Pengaruh Kompetensi..., Ahmad Aidil Ritonga, MM-IBS, 2016
Secara lebih tepat, nilai F hitung dibandingkan dengan F tabel dimana jika F hitung > F tabel maka secara simultan variabel-variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Pada taraf α = 0,05 dengan derajat kebebasan pembilang/df1 (k) = 4 (jumlah variabel independen) dan derajat kebebasan penyebut/df2 (n-k-1) = 120, diperoleh nilai F tabel 2,45. Dengan demikian, nilai F hitung 39,529 lebih besar dari nilai F tabel 2,45. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diinterpretasikan bahwa variabel kompetensi, pengalaman kerja, independensi, dan motivasi secara bersama-sama mempengaruhi variabel kualitas audit. c. Uji Parsial (Uji t) Dari hasil pengujian terhadap uji parsial (UJI t) seperti yang ditampilkan pada tabel 4.11 di bawah ini diperoleh nilai t hitung masing-masing variable (X1, X2, X3, dan X4) >
t tabel 1,979. Hasil pengujian ini menginterpretasikan bahwa variabel
kompetensi, pengalaman kerja, independensidan motivasi
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kualitas audit pada taraf signifikansi 5% atau dengan kata lain H1, H2, H3 dan H4 diterima. TABEL 4.11. HASIL UJI PARSIAL (UJI t) Coefficients(a) Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
.677
.293
Kompetensi
.248
.106
Pengalamam Kerja
.273
Independensi
Beta
t
Sig.
2.306
.023
.233
2.345
.021
.087
.290
3.149
.002
.154
.073
.175
2.113
.037
Motivasi .181 Sumber: Data primer diolah, 2009
.059
.215
3.050
.003
4.3. Pembahasan Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh kompetensi, pengalaman kerja, independensi, dan motivasi terhadap kualitas audit. Secara keseluruhan, hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi berganda dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini.
13
Analisa Pengaruh Kompetensi..., Ahmad Aidil Ritonga, MM-IBS, 2016
TABEL 4.12 RINGKASAN HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS Kode Hipotesis Kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit H1 Pengalaman Kerja berpengaruh positif terhadap kualitas H2 audit Independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit H3 Motivasi berpengaruh positif terhadap kualitas audit H4 Kompetensi, Pengalaman Kerja, Independensi dan H5 Motivasi secara bersama-sama mempengaruhi variabel kualitas audit Sumber: Data primer diolah, 2016
Hasil Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima
4.3.1. Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit Hipotesis pertama menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel kompetensi adalah 0,248. Nilai ini signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 dengan p value 0,021. Hasil ini didukung oleh hasil perhitungan nilai t hitung 2,345 > t tabel 1,979. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Efendy (2010) yang menyimpulkan bahwa Kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit, sehingga semakin baik tingkat kompetensi, maka akan semakin baik kualitas audit yang dilakukannya. Dan hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian terdahulu oleh Christiawan (2002), Alim, dkk (2007), Sukriah, dkk (2009), Nirwana, dkk (2014), Linting, Indriyanti (2013), Ayuningtyas, Harvita Y. (2012), Tjun, Lauw T., dkk (2012) dan Sabri Tarigan (2011) 4.3.2. Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Audit Hipotesis kedua menyatakan bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel pengalaman kerja adalah 0,273. Nilai ini signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 dengan p value 0,002. Hasil ini didukung oleh hasil perhitungan nilai t hitung 3,149 > t tabel 1,979. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sukriah, dkk (2009) dan Sabri Tarigan (2011) yang menyimpulkan bahwa pengalaman 14
Analisa Pengaruh Kompetensi..., Ahmad Aidil Ritonga, MM-IBS, 2016
kerja berpengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Dengan demikian, semakin banyak pengalaman kerja maka semakin meningkat atau semakin baik kualitas hasil pemeriksaan yang dilakukannya. 4.3.3. Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit Hipotesis ketiga menyatakan bahwa independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel independensi adalah 0,154. Nilai ini signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 dengan p value 0,037. Hasil ini didukung oleh hasil perhitungan nilai t hitung 2,113 < t tabel 1,979. Hal ini menunjukkan bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hasil pengujian hipotesis ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Efendy (2010) yang menyimpulkan bahwa independensi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Namun demikian, hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Christiawan (2002), Alim, dkk (2007), Nirwana, dkk (2014), Linting, Indriyanti (2013), Singgih, dkk (2010) dan Sabri Tarigan (2011) yang menyimpulkan bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. 4.3.4. Pengaruh Motivasi terhadap Kualitas Audit Hipotesis keempat menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap kualitas audit.. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel motivasi adalah 0,181. Nilai ini signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 dengan p value 0,003. Hasil ini didukung oleh hasil perhitungan nilai 3,050 > t tabel 1,979. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Efendy (2010) dan Nirwana (2014) yang menyimpulkan bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap kualitas audit, sehingga semakin baik tingkat motivasi, maka akan semakin baik kualitas audit yang dilakukannya.
15
Analisa Pengaruh Kompetensi..., Ahmad Aidil Ritonga, MM-IBS, 2016
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kompetensi, pengalaman kerja, independensi, dan motivasi auditor secara simultan berpengaruh terhadap kualitas audit 2. Kompetensi, pengalaman kerja, independensi, dan motivasi auditor secara parsial berpengaruh positif terhadap kualitas audit. 3. Independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Efendy (2010) yang menyimpulkan bahwa independensi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. 4. Dari 4 (empat) variabel independent tersebut, variabel kompetensi merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi kualitas audit. Hal ini dibuktikan dengan hasil jawaban dari responden yang menunjukkan bahwa rata-rata aktual tertinggi adalah atas pernyataan variabel kompetensi yaitu sebesar 38.3760. Dan hal ini juga sesuai dengan pendapat para Kepala SKAI yang menyatakan bahwa faktor kompetensi merupakan faktor paling dominan yang dapat atau sangat mempengaruhi kualitas audit. 5.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran untuk penelitian selanjutnya, antara lain : 1. Penelitian mendatang sebaiknya melakukan sebuah penelitian dengan menggunakan metode wawancara langsung untuk mengumpulkan data penelitian agar dapat mengurangi adanya kelemahan terkait internal validity. 2. Pada penelitian ini, variabel independen yang diteliti berpengaruh terhadap variabel kualitas audit sebesar 55,4%, yang berarti bahwa ada pengaruh sebesar 44,6% dari variabel-variabel lain di luar model. Penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti pengaruh variabel-variabel lain yang belum termasuk dalam model regresi pada penelitian ini, diantaranya sebagaimana disampaikan oleh para Kepala SKAI, yaitu : kemampuan komunikasi dari auditor, ketersediaan data auditee, integritas, kondisi lingkungan internal dan aspek manajerial
16
Analisa Pengaruh Kompetensi..., Ahmad Aidil Ritonga, MM-IBS, 2016
DAFTAR PUSTAKA AAA Financial Accounting Standard Committee (2000), “Commentary : SEC Auditor Independece Requirements”, Accounting Horizons Vol. 15 No. 4 December 2001, hal 373-386. Alim, M. Nizarul., Trisni, Hapsari., Lilik,Purwanti. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi. SNA X Makassar.AUEP-08. Anwar Prabu Mangkunegara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Cetakan pertama. Penerbit PT. Remaja Rosdakarya. Bandung Arens, J.Elder, Beasley. 2008. Auditing dan Jasa Assurance : Pendekatan Terintegrasi. Jilid 1. Edisi 12. Erlangga, Jakarta. Ayuningtyas, Harvita Y. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit (Studi Kasus Pada Auditor Inspektorat Kota/Kabupaten Di Jawa Tengah). Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang. Bill Foster. 2001. Pembinaan Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan. PPM. Jakarta. Christiawan, Yulius Jogi. 2002. Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik. Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.4 No. 2 (Nov) E. Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Remaja Rosdakarya Offset. Bandung. Efendy. Muh. Taufik. 2010. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah Kota Gorontalo). Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. Ely Suhayati, & Siti Kurnia Rahayu. (2010). AUDITING, Konsep Dasar dan Pedoman Pemriksaan Akuntan Publik. Garah Ilmu. Yogyakarta Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 3. BP Undip. Semarang Harahap, Sofyan S. 2002. Auditing Dalam Perspektif Islam, Pustaka Kuantum. Jakarta Hery. 2010. Potret Profesi Audit Internal di Perusahaan Swasta dan BUMN. Alfabeta. Bandung.
17
Analisa Pengaruh Kompetensi..., Ahmad Aidil Ritonga, MM-IBS, 2016
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat. Jakarta. Indah, Siti Nur Mawar. 2010. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor Kap Di Semarang). Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat. Jakarta Irawati, S.T.N. 2011. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik di Makassar. Skripsi. Universitas Hassanudin. Makassar. Knoers, A.M dan Hadinoto, S.R. 2001. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Penerbit : Gajah Mada University Press. Yogyakarta Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. 2004. Standar Profesi Audit Internal. YPIA. Jakarta. Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.5/22/DPNP tanggal 29 September 2003 tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum. Linting, Indriyanti. 2013. Pengaruh Kompetensi, Objektivitas, Independensi, dan Kinerja Auditor Internal terhadap Kualitas Audit pada BRI Inspektorat. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar Manullang. 2002. Manajemen Personalia. Penerbit : Ghalia Indonesia. Jakarta Mathis, R. L., dan J.H. Jackson, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, buku 1 dan buku 2, Terjemahan, Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Buku 1 dan 2. Salemba Empat. Jakarta. Mulyadi. 2008. Sistem akuntansi. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Murgiyono. 2002. Kompetensi Dasar PNS, Konsep Pemikiran Manajemen SDM PNS Berbasis Kompetensi. Jakarta. Nirwana, Wisnu A.T. 2014. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas dan Motivasi terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Pemerintahan Kota Salatiga). Skripsi. Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga. Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu memilih Metode statistik Penelitian dengan SPSS. Andi, Jogyakarta
18
Analisa Pengaruh Kompetensi..., Ahmad Aidil Ritonga, MM-IBS, 2016
Peraturan Bank Indonesia Nomor: 1/ 6 /PBI/1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum. (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 3883 – Kewajiban Bank Umum untuk Menerapkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank) Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural. Prayitno, Widodo dan Suprapto. 2002. Standarisasi Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Menuju Era Globalisasi Global. Seri Kertas Kerja Volume II Nomor 05. Pusat Penelitian dan Pengembangan BKN. Jakarta. Robbins, Stephen. P. dan Mary Coulter. 2005. Manajemen. PT.INDEKS Kelompok Gramedia.Jakarta. Sabri Tarigan. 2011. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Tesis. Universitas Sumatera Utara. Medan. Saputra, Argo Dwi. 2009. Pengaruh Profesionalisme dan Pengalaman Kerja Internal Auditor Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Perusahaan Melalui Motiasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada PT. Bank “X”). Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta. Sawyer, Lawrence B. Dittenhofer, Mortimer A & Scheiner, James H. (2005). Sawyer’s Internal Auditing, Audit Internal Sawyer. Edisi 5. Salemba Empat. Jakarta. Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar Jaya. Bandung. Setyorini, Andini I. 2011. Pengaruh Kompleksitas Audit, Tekanan Anggaran Waktu, dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit dengan Variabel Moderating Pemahaman Terhadap Sistem Informasi (Studi Empiris Pada Auditor Kap di Semarang). Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang. Simamora, Henry.2002. Auditing. Yogyakarta : UPP AMP YKPN Singgih, Elisha M., Bawono, Icuk R.. 2010. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Auditor Di KAP “Big Four” Di Indonesia). Jurnal dan Prosiding SNA Simposium Nasional Akuntansi.XIII, Purwokerto. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.
19
Analisa Pengaruh Kompetensi..., Ahmad Aidil Ritonga, MM-IBS, 2016
Sukriah, I., Akram., dan Inapty, A. B. 2009. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Simposium Nasional Akuntansi XI, Palembang. Sunyoto, Danang. 2012. Teori, Kuesioner, dan Analisis Data Sumber Daya Manusia. Caps (Center for Academic Publishing Service). Yogyakarta. Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Kencana Prenada Media Group. Jakarta T. Hani Handoko. 2003. Manajemen. Edisi 2. BPFE. Yogyakarta. Tjun T. Lauw, Marpaung, Elizabet I, Setiawan S. 2012. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Penelitian. Universitas Kristen Maranatha. Bandung. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan Veithzal Rivai. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan : Dari Teori Ke Praktik. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Wibowo, 2008. Manajemen Kinerja. PT Grafindo Persada. Jakarta. http://gustani.blogspot.co.id/2015/07/urutan-bank-umum-syariah-berdasarkan.html
20
Analisa Pengaruh Kompetensi..., Ahmad Aidil Ritonga, MM-IBS, 2016