ANALISA PENENTUAN LOKASI PEMBANGUNAN PASAR IKAN HIGIENIS KOTA PASURUAN Rakhmat Amaludin 1, Putu Rudy Satyawan2, Wahju Herijanto3 1
Mahasiswa S2 Magister Manajemen Aset Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 0343-6233021, email:
[email protected] 2 Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 031-5946094, email:
[email protected] 3 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 031-5946094, email:
[email protected]
ABSTRAK Kota Pasuruan sebagai sebuah Kota Pantai yang terletak di jalur strategis pantura dan simpul Surabaya – Malang – Probolinggo, memerlukan sebuah pasar ikan higienis sebagai sebuah identitas kota yang patut dikembangkan. Sementara ini pasar ikan yang ada masih bersifat tradisional, becek, tidak higienis, dan tidak mungkin untuk dikembangkan lebih lanjut. Pemerintah Kota Pasuruan memiliki beberapa lokasi tanah yang sesuai dengan RTRW yang dapat digunakan untuk membangun pasar ikan higienis. Penelitian ini bertujuan untuk memprakirakan kebutuhan lahan dan menentukan lokasi pembangunan pasar ikan higienis dari alternatif lokasi tersebut. Penelitian ini dimulai dengan melakukan studi untuk mengetahui potensi produksi perikanan dan kelautan yang ada. Potensi tersebut akan menjadi dasar perencanaan awal dari pembangunan pasar ikan higienis yang dibutuhkan. Kemudian dikaji faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan lokasi pembangunan pasar ikan higienis dengan analisa skala likert dengan 43 responden. Faktor-faktor tersebut kemudian dianalisa dengan metode AHP (Analytical Hierarchical Process) dengan 20 responden untuk menentukan lokasi terbaik pembangunan pasar ikan tersebut. Dalam penelitian ini didapat kesimpulan bahwa lokasi pasar ikan higienis terbaik adalah Pantai Tegal Pongo Kelurahan Ngemplakrejo dengan bobot sebesar 53 %. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh Pemerintah Kota Pasuruan dan stakeholder terkait dalam menetapkan lokasi pembangunan sebuah pasar ikan higienis yang representatif di Kota Pasuruan. Kata Kunci
: Pasar Ikan higienis, faktor lokasi, penentuan
1. PENDAHULUAN Pasar Ikan Kota yang ada masih bersifat tradisional, becek karena drainase yang buruk, gelap, tidak higienis, dan tidak mungkin untuk dikembangkan lebih lanjut. Perkembangan pasar ikan ini cenderung stagnan bahkan semakin menyusut dari tahun ke tahun. Sementara itu Pemerintah Kota Pasuruan memiliki aset berupa beberapa tanah kosong. Namun lebih jauh aset-aset tersebut memerlukan analisa dari berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam rangka membangun sebuah pasar ikan higienis. Tujuan Penelitian ini adalah : 1. Menentukan lokasi terbaik pembangunan Pasar Ikan Higienis Kota Pasuruan Sasaran Penelitian adalah : 1. Mendapatkan prakiraan kebutuhan lahan dan biaya pembangunan pasar ikan higienis. 2. Mengetahui faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pembangunan pasar ikan higienis.
Rakhmat Amaludin
Maka perlu bagi Pemerintah Kota Pasuruan untuk menentukan lokasi dan membangun Pasar Ikan Higienis yang modern, dan terpadu dengan aspek-aspek penunjang kegiatan pemasaran ikan laut lainnya.
2. PENDAHULUAN 2.1 Pengertian Pasar Ikan Higienis Pasar Ikan Higienis merupakan pasar modern khusus ikan yang dirancang sebagai pusat perdagangan hasil perikanan dengan standar mutu produk sesuai dengan syarat kesehatan, higienitas bahan pangan serta syarat sanitasi lingkungan Pembangunan pasar ikan higienis hendaknya dikembangkan secara terpadu dan terintegrasi dengan kegiatan perikanan penunjang yang antara lain adalah : 1. Pengembangan sarana dan prasarana perikanan tangkap. Meliputi antara lain pengembangan Pangkalan Pendaratan Ikan. 2. Pengembangan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Meliputi antara lain pengembangan Pasar Ikan Higienis. 2.2 Teori Lokasi Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang langka, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam usaha / kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial (Tarigan, 2005). Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pasar ikan higienis sebagai berikut : 1. Menurut Miles (2000), perlu diperhatikan 10 faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi sebuah real property. 2. Menurut (FAO, 1970) ada 10 persyaratan lokasi pendaratan ikan 3. Menurut Departemen Perikanan dan Aquakultur FAO (1981) Dalam melakukan evaluasi lokasi pasar ikan harus dipertimbangkan 9 faktor sebagai berikut : 1. Pasokan bahan mentah (ketersediaan dan jarak) 2. Pasokan tenaga kerja 3. Pasokan pelayanan infrastruktur (listrik, air, saluran limbah) 4. Pembuangan cairan limbah 5. Kedekatan terhadap daerah penjualan atau daerah perumahan 6. Faktor kelemahan yang merugikan lingkungan sekitar (bau, suara, limbah) 7. Biaya pengembangan lokasi (pembebasan, kemiringan lahan, pembersihan) 8. Kemungkinan pengembangan di masa depan 9. Akses jalan yang memadai ke dan dari pelabuhan perikanan
3. METODOLOGI Rancangan penelitian ini didesain dalam rangka mencapai tujuannya, yaitu Menentukan lokasi terbaik pembangunan pasar ikan higienis di Kota Pasuruan PERUMUSAN MASALAH Bagaimana menentukan lokasi pembangunan Pasar Ikan Higienis di Kota Pasuruan?
Please leave the footers empty
Analisa Penentuan Lokasi Pembangunan Pasar Ikan Higienis Kota Pasuruan
STUDI PUSTAKA
IDTF VARIABEL
PENGUMPULAN DATA
DATA SEKUNDER
DATA PRIMER
Data lahan kosong milik Pemkot Pasuruan, Data RTRW, data perekonomian pasar ikan
KUISIONER TAHAP I
Prakiraan Kebutuhan Luas Lahan dan Biaya Pembangunan di Lokasi Alternatif
Faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan dalam menentukan lokasi pasar ikan higienis
PENYUSUNAN MODEL HIRARKI ANALITIK
ANL. STAKEHOLDER KUISIONER TAHAP II
Penyebaran kuisioner untuk menentukan lokasi pembangunan pasar ikan higienis ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
Uji Konsistensi CR ≤ 0,1 ya LOKASI TERBAIK DENGAN PRIORITAS TERTINGGI
KESIMPULAN DAN SARAN
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Jangan menulis apapun pada footer
Rakhmat Amaludin
3.1 Metode Pengambilan Sampel 3.1.1 Teknik Sampling Acak Distratifikasi Pengambilan sampel untuk kuesioner 1 dengan skala Likert dilakukan dengan Teknik Sampling Acak Distratifikasi (Stratified Random Sampling). Populasi dibagi ke dalam tiga strata yaitu strata pejabat Pemerintah Kota, strata pelaku ekonomi pasar ikan, dan strata rumah tangga perikanan di Kota Pasuruan. Jumlah sampel sebanyak 43 orang. 3.1.2 Analisa Stakeholders Pengambilan sampel untuk kuesioner 2 ditentukan dengan analisa stakeholders. Menurut Edgerton (1995) stakeholders adalah orang, kelompok, atau institusi yang dikenai dampak dari sebuah intervensi program (baik positif maupun negatif) atau pihak-pihak yang dapat mempengaruhi dan atau dipengaruhi hasil intervensi tersebut. Jumlah sampel dari identifikasi stakeholders ditentukan sebanyak 20 orang. 3.2 Metode Analisa Penentuan Lokasi pembangunan Pasar Ikan Higienis Berdasarkan tujuan dari penelitian, dalam menentukan lokasi pembangunan pasar ikan higienis perlu dilakukan beberapa analisa sebagai berikut : 3.2.1 Metode Prakiraan Kebutuhan Lahan Pasar Ikan Higienis Penelitian ini didahului dengan kegiatan untuk menentukan tingkat kebutuhan luas lahan untuk pembangunan pasar ikan higienis di Kota Pasuruan. Maka perlu dibuat Rancangan Anggaran biaya pada setiap alternatif lokasi yang ditentukan. 3.2.2 Metoda Identifikasi Faktor-faktor Penentu Lokasi 1. Nilai Rata-rata dengan Skala Likert Batasan variabel yang berpengaruh dalam skala likert adalah seperti Gambar 3. Sangat tidak penting
Tidak penting
Cukup penting
Penting
Sangat penting
1
2
3
4
5
Penting
Gambar 2 Ukuran Skala Likert (Sugiono, 2003) Variabel dengan nilai lebih dari 3,5 akan digunakan sebagai faktor-faktor penentuan lokasi pembangunan pasar ikan higienis. 2. Kuisioner Tahap I (Skala Likert) Kuesioner tahap I menggunakan skala likert untuk mengetahui faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pasar ikan higienis. 3.2.3 Metoda Penentuan Lokasi Pasar Ikan Higienis 1. AHP (Analytical Hierarchy Process) Analisa yang digunakan untuk menentukan lokasi pasar ikan higienis adalah AHP (Analytical Hierarchy Process). Penyusunan Model Hirarki Penentuan Lokasi dilakukan setelah hasil kuisioner Tahap I diketahui. 2. Kuisioner Tahap II (AHP) Kuesoner tahap II ini menggunakan matrik perbandingan berpasangan. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam Kuisioner Tahap II adalah purposive sampling dengan penentuan sampel dibantu dengan analisa stakeholder.
4. HASIL DAN ANALISA 4.1 Alternatif Lokasi Pembangunan Pasar Ikan Higienis Responden nelayan dan pejabat perikanan menganggap perlunya Pasar ikan higienis yang disatukan dengan sebuah pendaratan ikan. Maka dipilih tiga lokasi yang akan dipertimbangkan dalam analisa AHP pada Tabel 1.
Please leave the footers empty
Analisa Penentuan Lokasi Pembangunan Pasar Ikan Higienis Kota Pasuruan
Tabel 1
Lokasi Lahan Kosong Yang Sesuai Untuk Pembangunan PIH Berdasarkan Luas dan Peruntukan Lahan
No Nama Lokasi 1 Pantai Tegal Pongo Kelurahan Ngemplakrejo 2 Lapangan Depan Ex. Pasar Ikan Tambaan 3 Ujung Utara Pelabuhan Perikanan Pelindo
Luas 1,0 ha 0,8 ha 1,0 ha
Peruntukan Perikanan Perikanan Perikanan
4.2 Prakiraan Kebutuhan Minimal Lahan Pasar Ikan Higienis Pasar Ikan higienis di Kota Pasuruan ini mengambil makna pasar secara luas dimana tidak hanya ada kegiatan perdagangan dan penjualan ikan saja, namun merupakan suatu kawasan perikanan yang terpadu dengan pelabuhan pendaratan ikan. Pelabuhan pendaratan ikan tersebut akan dilengkapi dengan TPI, stan penjualan ikan eceran, rumah makan, dan aneka kepentingan nelayan dan konsumen di dalamnya. Berdasarkan perhitungan fasilitas, luas lahan minimal yang dibutuhkan untuk pembangunan pasar ikan higienis adalah seluas 11.000 m2. Berikut adalah Site Plan PIH. SITE PLAN PASAR IKAN HIGIENIS KELURAHAN : NGEMPLAKREJO KECAMATAN : PURWOREJO KOTA : PASURUAN
RAKHMAT AMALUDIN NO. LEMBAR
1
JUMLAH LEMBAR
1
- 4.00
+ 2.00
PARKIR PERAHU RUMAH MAKAN
STAN IKAN SEGAR
TPI 1
PARKIR 10 MOBIL
MUSHOLLA
SPBBN TPI 2
LOADING AREA
PABRIK ES, COLD STORAGE, WATER TANK
0.00
AULA TAMAN BERMAIN PARKIR 15 MOBIL
KAMLA
PAKIR 50 MOTOR PAKIR 10 MOTOR
BENGKEL
KANTOR PENGELOLA
PERTOKOAN
AREA PERBAIKAN JARING
POS JAGA
Gambar 3. Site Plan Pasar Ikan Higienis Kota Pasuruan 4.3 Prakiraan Kebutuhan Biaya Pembangunan Pasar Ikan Higienis Berdasarkan Site Plan Dasar dan data maka dihitung Rancangan Biaya Pembangunan Pasar Ikan Higienis pada setiap alternatif lokasi sebagai salah satu pertimbangan dalam penentuan lokasi dan diringkas sebagai berikut : Tabel 2 Biaya Pembangunan Pasar Ikan Higienis pada setiap alternatif lokasi No 1 2 3
Nama Lokasi Pantai Tegal Pongo Kel. Ngemplakrejo Pantai Tambaan Kel. Tambaan Ujung Utara Pelabuhan Perikanan Pelindo
Biaya Rp 11,81 M Rp 16,45 M Rp 11,78 M
Jangan menulis apapun pada footer
Rakhmat Amaludin
4.4 Penentuan Faktor-faktor Penentu Lokasi Pembangunan PIH Penyebaran Kuesioner Tahap 1 dan wawancara kepada responden ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan lokasi pembangunan pasar ikan higienis Kota Pasuruan. Kuesioner 1 disebarkan kepada sasaran stakeholder sebanyak 43 orang. Hasil kuesioner 1 adalah seperti pada Tabel 3. Tabel 3 Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan lokasi pembangunan PIH hasil kuesioner 1 No A 1 2 3 B 1 2 3 4 C 1 2 3 4 D 1 2 3
Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pasar ikan KRITERIA TEKNIK/FISIK Penampakan fisik Dapat dibangun dan disatukan dengan pangkalan pendaratan ikan. Biaya pengembangan lokasi (gedung, fasilitas, dan jalan akses) KRITERIA SARANA / PRASARANA Utilitas Transportasi Pelayanan publik Perparkiran yang memadai KRITERIA LINGKUNGAN & SOSIAL BUDAYA Dampak lingkungan Penerimaan atau respon masyarakat Terletak di kawasan perikanan air laut Kedekatan terhadap permukiman nelayan KRITERIA EKONOMI DAN POTENSI PASAR Adanya embrio Pasokan tenaga kerja Kemungkinan pengembangan di masa depan
4.5 Analisa Penentuan Lokasi Pasar Ikan Higienis Tujuan analisa ini adalah untuk menentukan lokasi terbaik pembangunan pasar ikan higienis di Kota Pasuruan. Metode analisa yang digunakan untuk menentukan lokasi pasar ikan higienis adalah metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Penentuan bobot dilakukan mulai dari level kriteria, kemudian level faktor sampai dengan level alternatif lokasi. Adapun tahapannya menggunakan prosedur AHP yang dimulai dari pembuatan matriks perbandingan berpasangan sampai dengan penentuan bobot prioritas dan penentuan nilai konsistensi. Model Hirarki Penentuan Lokasi Pembangunan PIH adalah seperti di bawah ini dibuat sekaligus dicantumkan hasil pembobotan pada Kriteria, Faktor, dan Lokasinya.
Please leave the footers empty
Analisa Penentuan Lokasi Pembangunan Pasar Ikan Higienis Kota Pasuruan
Gambar 4. Model Hirarki Penentuan Lokasi Pembangunan PIH Kota Pasuruan Kemudian dilakukan penyebaran Kuesioner untuk Metode AHP (Kuesioner Tahap II). Kuisioner Tahap II ini menggunakan matrik perbandingan berpasangan Pada penelitian ini ada 4 Kriteria yang akan dibandingkan yaitu Kriteria teknik / fisik (Kriteria A), sarana / prasarana (Kriteria B), lingkungan & sosial budaya (Kriteria C) dan ekonomi & potensi pasar (Kriteria D).dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4. Nilai Rata-rata Bobot dan Prioritas Level Kriteria A B C D
Kriteria TEKNIK SARPRAS LINGK & SOSBUD EKO & POT PSR
Bobot Normal 0.560 0.213 0.167 0.060
Prioritas 1 2 3 4
Dari tabel 4. di atas diketahui bahwa Kriteria teknik / fisik mempunyai bobot rata-rata yang paling tinggi yaitu sebesar 0,560. Maka berarti Kriteria Teknik Fisik menjadi kriteria yang paling dipehitungkan di antara ke 4 kriteria di atas. Pada penelitian ini ada 14 faktor yang dikelompokkan dalam 4 Kriteria di atas. Dari 14 faktor di bawah didapatkan bobot terbesar adalah pada faktor dapat dibangun dan disatukan dengan pangkalan pendaratan ikan. Faktor ini merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan lokasi pembangunan. Berikut ini hasil perhitungan nilai rata-rata bobot faktor dan prioritas level faktor.
Jangan menulis apapun pada footer
Rakhmat Amaludin
Tabel 5. Nilai Rata-rata Bobot dan Prioritas Level Faktor Not
Bobot
Proritas
0.171
1
A1
Dapat dibangun dan disatukan dengan pangkalan pendaratan ikan Karakteristik fisik
0.109
2
A3
Biaya pembangunan
0.034
3
B2
Transportasi yang memadai
0.025
4
C2 B3
Penerimaan atau respon masyarakat Pelayanan publik yang memadai
0.013 0.008
5 6
B1
Utilitas memadai
0.008
7
C3
Terletak di kawasan perikanan air laut dan industri
0.006
8
C4
Kedekatan terhadap permukiman nelayan
0.005
9
B4
Ketersediaan lahan parkir
0.004
10
C1 D1
Dampak yang merugikan lingkungan sekitar Adanya embrio perdagangan
0.003 0.002
11 12
D3
Kemungkinan pengembangan di masa depan
0.001
13
D2
Pasokan tenaga kerja
0.001
14
A2
Tabel 6 Tujuan L1 L2 L3
Faktor
Bobot Alternatif Lokasi Dalam Semua Faktor A1 0.19 0.68 0.11 0.21
A2 0.30 0.69 0.15 0.16
A3 0.06 0.69 0.10 0.21
B1 0.04 0.11 0.63 0.26
B2 0.12 0.19 0.57 0.24
B3 0.04 0.28 0.44 0.28
B4 0.02 0.53 0.20 0.27
C1 0.02 0.69 0.09 0.22
C2 0.08 0.41 0.09 0.50
C3 0.04 0.55 0.11 0.35
C4 0.03 0.49 0.14 0.37
D1 0.03 0.13 0.22 0.65
D2 0.01 0.23 0.13 0.65
D3 Bobot 0.02 Normal 0.49 0.53 0.14 0.21 0.37 0.26
Bobot akhir menunjukkan bahwa Lokasi 1 yaitu Pantai Tegal Pongo Kelurahan Ngemplakrejo meraih nilai tertinggi sebesar 53 %. Hasil penentuan lokasi ini memerlukan evaluasi untuk menjamin kesahihannya. Maka dilakukan evaluasi terhadap penentuan lokasi tersebut berdasarkan kondisi existing dengan metode MFEP (Multi Factor Evaluation Process). Hasil evaluasi MFEP menunjukkan prioritas lokasi tertinggi juga pada Pantai Tegal Pongo Kelurahan Ngemplakrejo dengan bobot 51.47%. Berikut adalah gambar lokasi Pembangunan Pasar Ikan Higienis Kota Pasuruan.
Please leave the footers empty
Analisa Penentuan Lokasi Pembangunan Pasar Ikan Higienis Kota Pasuruan
L3 L1
LOKASI TERPILIH L2
Gambar 5. Penentuan Lokasi Pembangunan PIH Kota Pasuruan 5. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil adalah : 1. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pembangunan pasar ikan higienis diurutkan berdasarkan bobotnya adalah : dapat dibangun dan disatukan dengan pangkalan pendaratan ikan, karakteristik fisik, biaya pembangunan, transportasi, penerimaan atau respon masyarakat, pelayanan publik, utilitas, terletak di kawasan perikanan air laut dan industri , kedekatan terhadap permukiman nelayan, ketersediaan lahan parkir, dampak lingkungan, adanya embrio kegiatan perdagangan, kemungkinan pengembangan di masa depan dan pasokan tenaga kerja. 2. Lokasi pembangunan pasar ikan higienis Kota Pasuruan ditentukan pada lokasi Pantai Tegal Pongo Kelurahan Ngemplakrejo dengan bobot rata-rata 53 % . Maka lokasi ini menjadi lokasi terbaik di antara alternatif lokasi yang telah dipertimbangkan untuk dikembangkan menjadi sebuah pasar ikan higienis . 6. REFERENSI 1. Abdurachman, D. (2007), Evaluasi Kelanjutan Pembangunan Pasar Ikan Higienis Kabupaten Indramayu, Tesis Pascasarjana Manajemen Aset, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. 2. Azwar, S. (2004), Reliabilitas dan Validitas, Edisi Ketiga, Pustaka Pelajar, Yogyakarta 3. Badan Pusat Statistik (2007), Kota Pasuruan Dalam Angka Tahun 2006; Badan Pusat Statistik Pasuruan, Kota Pasuruan, 2007 4. FAO (1970), Fishing Ports and Markets, , Department of Fisheries, Fishing News (Books) Ltd, London, England. 5. Dinas Perikanan Provinsi (2007), Jumlah Nelayan dan RTP perusahaan Perikanan Laut Menurut Besarnya Usaha dan Kabupaten/Kota, Dinas Perikanan Jangan menulis apapun pada footer
Rakhmat Amaludin
6. 7.
8.
9.
10. 11. 12. 13. 14.
Provinsi Jawa Timur, Surabaya. 20080722043026_jumlah_nelayan_dan_rtp_perusahaan_perikanan_laut_diskan_ 2007.pdf, www.google.com Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Semarang (2007), Peluang Usaha di Pasar Ikan Higienis, Semarang, www.google.com Fisheries and Aquaculture Department (1981), Planning and Engineering Data – 12 Fish Working Premises, Food Association Organization (FAO), Geneva, http://www.fao.org/docrep/003/p3407e/p3407e13.htm, www.google.com Internet Nurasa, T. (2005), Pemasaran Ikan Laut Segar di Pasar Tradisional DKI Jakarta, ICASEPS Working Paper No. 72, Badan Peneliti dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, www.google.com Partosuwirjo, M. (2003), Pemberdayaan Perikanan Rakyat Melalui Manajemen Kelompok Usaha Bersama, Makalah Falsafah Sains, Program Pasca Sarjana S3, Institut Pertanian Bogor, www.google.com McCracken, J.R. dan Narayan, D. (1998), Participation and Social Assesment Tools and Techniques, The World Bank, Washington. Miles, M.E. Et all, (2000), Real Estate Development, Principles and Processes, Urban Land Institute, Washington DC Saaty, T.L. (1993), Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, PT. Bustaman Binaman Pressindo, Jakarta. Sugiono, (2003), Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta Bandung Tarigan, R., (2005), Perencanaan Pembangunan Wilayah, Bumi Aksara, Jakarta
Please leave the footers empty