PROSIDING 201 1© Arsitektur
Elektro
Geologi
Mesin
HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil
ANALISA KINERJA LINTASAN PENYEBERANGAN LEMBAR – PADANGBAI A. St. Chairunnisa M & Eko Haryono Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perints Kemerdekaan Km.10 Tamalanrea – Makassar, 90245 Telp/Fax: (0411) 585637 e-mail:
[email protected]
Abstrak Angkutan penyeberangan pada lintas Lembar-Padangbai disiapkan untuk menghubungkan angkutan jalan antara Lombok dan Jawa yang dipisahkan oleh perairan Selat Lombok. Gerbang lintasan ini adalah Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Padangbai. Pelabuhan Lembar berada dalam wilayah Provinsi NTB di ujung barat Pulau Lombok. Pelabuhan Padangbai berada dalam wilayah Provinsi Bali di ujung timur Pulau Bali. Peninjauan terhadap lintas penyeberangan Lembar - Padangbai perlu dilakukan untuk mengantisipasi dampak permintaannya sudah cukup tinggi. Dalam kurun tahun 1997 sampai dengan tahun 2010, peningkatan permintaan angkutan pada lintasan ini adalah penumpang 3,98 % pertahun, 4,87 % pertahun untuk kendaraan Roda 4 dan 10,22 % pertahun untuk Roda 2. Pada tahun 2010, jumlah penumpang adalah 1.432.606 orang, kendaraan roda 4 adalah 221.881 unit. Pada tahun itu, armada yang dioperasikan pada lintasan ini sebanyak 20 kapal ferry ro-ro. Pelabuhan Lembar dan pelabuhan Padangabai memiliki 2 unit jembatan gerak (movable bridge = MB). Pada tahun ini (2011) Pengoperasian Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Padangbai dijadwalkan penuh waktu sepanjang tahun seperti pada tahun sebelumnya. Lama operasinya adalah 24 jam per hari. Pelayanan sandar kapal dibuka atau dilakukan pada dua dermaga Pelabuhan Lembar dan lima dermaga di Pelabuhan Padangbai. Waktu olah gerak dan sandar kapal di setiap dermaga dijadwalkan selama 60 menit/call. Sesuai dengan jumlah dermaga yang dioperasikan di Pelabuhan Lembar dan Padangbai serta kapasitasnya untuk pelayanan sandar kapal , frekwensi penyeberangan ditargetkan sebanyak 96 trip/hari atau 35.040 trip/tahun. Untuk mencapai target frekwensi penyeberangan itu, sekurangnya 21 kapal yang harus dioperasikan setiap hari. Karena target waktu berlayar selama 240 menit/trip dan waktu pelayanan kapal di pelabuhan selama 1 jam/call, rencana operasi kapal dapat dijadalkan sebanyak 4 trip/hari. Hingga tahun ini (2011), sebanyak 20 kapal ferry ro-ro yang dioperasikan di lintas penyeberangan Lembar-Padangbai.
PENDAHULUAN Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana transportasi penyeberangan pada suatu lintasan diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan antara permintaan jasa angkutan dan kinerja sistem operasinya. Keseimbangan yang dimaksud harus ditinjau dalam dimensi waktu sekarang dan yang akan datang. Daya angkut dari keseluruhan armada kapal yang dioperasikan harus tetap lebih besar atau sama dengan jumlah muatan yang akan diseberangkan dalam satuan waktu tertentu. Sebagaimana lazimnya, pengoperasian suatu lintas penyeberangan diawali dengan pendekatan keperintisan. Setelah permintaannya mencapai tingkat tertentu, status keperintisan suatu lintas penyeberangan diubah menjadi lintasan komersil. Setelah menjadi lintasan komersil, pengoperasiannya dilakukan dengan pendekatan fungsi pelayanan. Pertumbuhan permintaan menjadi pertimbangan utama dalam peninjauan sistem operasi dan pengembangannya. Peninjauan terhadap lintas penyeberangan Lembar - Padangbai perlu dilakukan untuk mengantisipasi dampak permintaannya sudah cukup tinggi. Dalam kurun tahun 1997 sampai dengan tahun 2010, peningkatan permintaan angkutan pada lintasan ini adalah penumpang 3,98 % pertahun, 4,87 % pertahun untuk kendaraan Roda 4 dan 10,22 % pertahun untuk Roda 2. Pada tahun 2010, jumlah penumpang adalah 1.432.606 orang, kendaraan roda 4 adalah 221.881 unit. Pada tahun itu, armada yang dioperasikan pada lintasan ini sebanyak 20 kapal ferry ro-ro.
Volume 5 : Desember 2011
Group Teknik Perkapalan TP1 - 1
ISBN : 978-979-127255-0-6
Analisa Kinerja Lintas Penyeberangan… Arsitektur Elektro
Geologi
Mesin
A. St. Chaerunnisa M & Eko Haryono Perkapalan Sipil
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat kinerja lintasan penyeberangan Lembar - Padangbai. Tujuannya adalah menentukan kelayakan pengoperasian kapal pada lintas penyeberangan tersebut. Sesuai dengan maksud dan tujuannya, kajian ini mencakup hal-hal berikut ini: 1) Kapasitas atau kondisi pelayanan angkutan yang terjadi sekarang. 2) Permintaan jasa angkutan atau potensi pergerakan penumpang dan kendaraan. 3) Kapasitas armada yang layak dan sesuai dengan besarnya permintaan. Secara umum, penelitian ini berupa gambaran menyeluruh tentang kinerja sistem operasi angkutan pada lintas penyeberangan Lembar - Padangbaika. Informasi yang bersifat spesifik didalamnya adalah kebutuhan armada, dan spesifikasi teknis kapal yang sesuai dengan besarnya pemintaan jasa angkutan di lintasan itu. Karakteristik Lintasan Angkutan penyeberangan pada lintas Lembar-Padangbai disiapkan untuk menghubungkan angkutan jalan antara Lombok dan Jawa yang dipisahkan oleh perairan Selat Lombok. Gerbang lintasan ini adalah Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Padangbai. Pelabuhan Lembar berada dalam wilayah Provinsi NTB di ujung barat Pulau Lombok. Pelabuhan Padangbai berada dalam wilayah Provinsi Bali di ujung timur Pulau Bali.
Padangbai Lembar Gambar 1.1. Posisi geografis lintas penyeberangan Lembar-Padangbai
Secara fungsional, lintas penyeberangan Lembar-Padangbai hanya tergolong sebagai regional route karena kedua pelabuhannya tidak terletak di ibu kota provinsi. Bila ditinjau dari aspek geografi, lintas penyeberangan ini tergolong sebagai inter-regional route karena menghubungkan dua pulau utama atau wilayah, yaitu Lombok dan Bali. Lintas penyeberangan Lembar-Padangbai berjarak 38 mil. Oleh karena itu, lintas penyeberangan ini termasuk dalam golongan lintasan pendek. Pelayaran dari Lembar ke Padangbai dan sebaliknya dapat ditempuh selama 4 jam dengan kapal ferry ro-ro. Berdasarkan besaran permintaanya, lintas penyeberangan Lembar-Padangbai tergolong sebagai lintasan berpermintaan tinggi (high demand route). Pada tahun 2010, armada kapal yang beroperasi di lintasan ini adalah sebanyak 20 kapal dengan rerata tonase sebesar 926 GT. Secara rata-rata, frekwensi penyeberangan baik pada arah Lembar-Padangbai maupun Padangbai-Lembar adalah 48 trip/hari. Kapasitas Pelayanan Pelabuhan Lembar dan pelabuhan Padangabai memiliki 2 unit jembatan gerak (movable bridge = MB). Pada tahun ini (2011) Pengoperasian Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Padangbai dijadwalkan penuh waktu sepanjang tahun seperti pada tahun sebelumnya. Lama operasinya adalah 24 jam per hari. Pelayanan sandar kapal dibuka atau dilakukan pada dua dermaga Pelabuhan Lembar dan lima dermaga di Pelabuhan Padangbai. Waktu olah gerak dan sandar kapal di setiap dermaga dijadwalkan selama 60 menit/call. Sesuai dengan satuan waktu pelayanan kapal tersebut, kapasitas terpasang pelayanan kapal di Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Padangbai terhitung sebagaimana pada Tabel 1 berikut ini.
ISBN : 978-979-127255-0-6
Group Teknik Perkapalan TP1 - 2
Volume 5 : Desember 2011
PROSIDING 201 1© Arsitektur
Elektro
Geologi
HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil
Mesin
Tabel 1. Kapasitas pelayanan Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Padangbai
No. 1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10
Uraian
Satuan
Jumlah dermaga Jumlah jalur lintasan Jumlah hari operasi Jumlah jam operasi Lama muat Lama bongkar Lama olah gerak Satuan waktu pelayanan kapal di pelabuhan (SWPK) Kapasitas pelayanan per SWPK Kapasitas pelayanan per hari Kapasitas pelayanan per tahun
Pelabuhan Lembar
Pelabuhan Padangbai
Nilai Gabungan
unit jalur hari/tahun jam/hari menit/call menit/call menit/call
2
2
365 24 25 15 20
365 24 25 15 20
4 2 365 24 25 15 20
menit/call
60
60
60
call/SWPK call/hari call/tahun
2 48 17,520
2 48 17,520
4 96 35,040
Sesuai dengan jumlah dermaga yang dioperasikan di Pelabuhan Lembar dan Padangbai serta kapasitasnya untuk pelayanan sandar kapal (lihat Tabel 2.3), frekwensi penyeberangan ditargetkan sebanyak 96 trip/hari atau 35.040 trip/tahun. Untuk mencapai target frekwensi penyeberangan itu, sekurangnya 21 kapal yang harus dioperasikan setiap hari. Karena target waktu berlayar selama 240 menit/trip dan waktu pelayanan kapal di pelabuhan selama 1 jam/call, rencana operasi kapal dapat dijadalkan sebanyak 4 trip/hari. Hingga tahun ini (2011), sebanyak 20 kapal ferry ro-ro yang dioperasikan di lintas penyeberangan Lembar-Padangbai. Terdapat 7 perusahaan yang mengoperasikan kapalnnya di lintas penyeberangan Lembar-Padangbai pada tahun 2010. Tabel 2 Spesifikasi Kapal yang Beroperasi di Lintas Lembar - Padangbai (2010)
NO
NAMA KAPAL
1 KMP. RODITHA 2 KMP. FERRINDO 6 3 KMP. SALINDO MUTIARA I 4 KMP. GADING NUSANTARA 5 KMP. MARINA SEGUNDA 6 KMP. MARINA PRIMERA 7 KMP. CITRA NUSANTARA 8 KMP. PERDANA NUSANTARA 9 KMP. SURAMADU NUSANTARA 10 KMP. PERSADA NUSANTARA 11 KMP. ANDHIKA NUSANTARA 12 KMP. DHARMA KOSALA 13 KMP. DHARMA FERRY IX 14 KMP. NUSA PENIDA 15 KMP. NUSA BHAKTI 16 KMP. NUSA SEJAHTERA 17 KMP. NUSA SHAKTI 18 KMP. PUTRI GIANYAR 19 KMP. SINDU DWITAMA 20 KMP. GELAS RAWUH
PEMILIK
PT. INDONESIA FERRY (PERSERO) PT. INDONESIA FERRY (PERSERO) PT. GERBANG SAMUDERA SARANA PT. JEMBATAN MADURA PT. JEMBATAN MADURA PT. JEMBATAN MADURA PT. JEMBATAN MADURA PT. JEMBATAN MADURA PT. JEMBATAN MADURA PT. JEMBATAN MADURA PT. JEMBATAN MADURA PT. DHARMA LAUTAN UTAMA PT. DHARMA LAUTAN UTAMA PT. PUTERA MASTER SP FERRY PT. PUTERA MASTER SP FERRY PT. PUTERA MASTER SP FERRY PT. PUTERA MASTER SP FERRY PT. JEMLA FERRY PT. PELAYARAN SINDU BAHARI PT. JEMLA FERRY
Volume 5 : Desember 2011
PK KAPASITAS KECEPATAN (KNOT) THN PEMBUATAN GRT MESIN INDUK MESIN BANTU PNP KEND MAX OPS (ME) (AE) 1973 1968 1976 1992 1990 1990 1992 1992 1994 1985 1999 1984 1989 1983 1983 1984 1985 1996 1985 1997
908 461 1,002 1,325 824 824 1,007 1,645 672 687 1,229 625 2,916 649 673 899 676 819 511 1035
2 X 2,000 2 X 1.581 2 X 1.500 1 X 3,400 2 X 1,200 2 X 1,200 2 X 1.400 2 X 2.000 2 X 1.000 2 X 550 2 X 800 2 X 1.000 2 X 1.400 2 X 900 2 X 900 2 X 1.600 2 X 1.000 2 X 1.100 2 X 1.800 2 X 1330
Group Teknik Perkapalan TP1 - 3
2 X 360 2 X 95 2 X 300 2 X 155 2 X 250 2 X 250 2 X 240 2 X 360 2 X 170 2 X 185 2 X 158 2 X 185 2 x 420 2 X 671 2 X 67 2 x 125 2 x 100 2 X 300 2 X 600
325 230 248 213 216 233 300 213 300 180 170 216 459 204 280 142 292 490 220 300
25 15 40 22 20 20 25 22 20 15 21 28 40 25 25 21 20 36 26 40
13 9 10 13 13 13 13 13 12 11 11 11 13 10 10 13 10 13 14 13
10 9 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 9 10 10 11 10 10
ISBN : 978-979-127255-0-6
Analisa Kinerja Lintas Penyeberangan… Arsitektur Elektro
Geologi
Mesin
A. St. Chaerunnisa M & Eko Haryono Perkapalan Sipil
Kondisi Sosial Ekonomi Daerah Layanan Pelabuhan Lembar berada di Provinsi NTB pada bagian barat Pulau Lombok. Pelabuhan Padangbai berada di Provinsi Bali di bagian timur Pulau Bali. Berdasarkan posisi geografis dan ukuran aksesibilitas ke kedua pelabuhan itu, asumsi daerah belakang atau daerah layanan angkutan penyeberangan lintas Lembar-Padangbai adalah seluruh daerah di wilayah NTB dan Bali. Permintaan jasa angkutan penyeberangan merupakan permintaan turunan dari interakasi kegiatan sosial dan ekonomi yang memerlukan jasa pengangkutan di wilayah layanannya. Berdasarkan pendekatan ini, aspek kependudukan dan aspek ekonomi makro di wilayah NTB dan Bali diasumsikan sebagai peubah besarnya permintaan jasa angkutan pada lintas penyeberangan LembarPadangbai. Berdasarkan hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional tahun 2010, jumlah penduduk Provinsi Nusa Tenggara Barat sementara adalah 3.529.378 jiwa. Dari hasil SSEN 2010 tersebut masih tampak bahwa penyebaran penduduk Provinsi Nusa Tenggara Barat terbesar berada Kabupaten Lombok Timur sebesar 24%, Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah masing-masing sebesar 19%, Kabupaten Sumbawa dan Bima sebesar 9%, Kota Mataram sebesar 8%, Kabupaten Dompu 5%, Kota Bima sebesar 3%, dan Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 2%. Terlihat bahwa sebaran terbesar berada pada Kabupaten Lombok Timur, Lombok Barat dan Lombok Tengah. Dengan luas wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat sekitar 20.153,15 kilo meter persegi yang didiami oleh 4.505.134 orang maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebanyak 224 orang per kilo meter persegi. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Nusa Tenggara Barat per tahun selama tahun 2006-2010 sebesar 1,59 persen. Struktur perekonomian Propinsi NTB masih didominasi oleh sector pertambangan dan penggalian karena didalamnya terdapat perusahaan tambang emas PT. Newmont dengan perannya mencapai 30,84 persen. Setelah sector tersebut peranan kedua diberikan oleh sektor pertanian yang mencapai 23,22 persen. Industri belum begitu berperan dalam perekonomian NTB karena peranannya baru mencapai sekitar 5 (lima) persen. Untuk nilai PDRB Propinsi NTB pada tahun 2010 adalah sebesar Rp. 27.652.000.000,- dengan pertumbuhan rata-rata tahun 2006-2010 sebesar 5,36%. Pertumbuhan penduduk rata-rata Provinsi Bali tahun 2006-2010 adalah sebesar 1,42% dengan jumlah penduduk tahun 2010 sebesar 4.508.459 jiwa. Sedangkan nilai PDRB propinsi Bali tahun 2010 sebesar Rp. 18.038.048.000.000,- dengan pertumbuhan rata-rata tahun 2006-2010 adalah 3,56 %.
ANALISA DAN BAHASAN Produksi Angkutan Potensi muatan angkutan penyeberangan untuk semua lintasan termasuk lintasan Lembar - Padangbai terdiri atas penumpang, barang dan kendaraan. Khusus untuk kendaraan masih terbagi lagi dalam beberapa golongan namun pada hasil data yang diperoleh angkutan kendaraan dibagi atas kendaraan roda 2 dan kendaraan roda 4. Produksi angkutan pada lintasan Lembar - Padangbai dalam periode 1997 – 2010 disajikan pada tabel berikut. Pada tabel tersebut terlihat bahwa dalam kurun waktu tersebut rata – rata jumlah penumpang adalah 840.267 orang, kendaraan roda 4 adalah 193.050 unit dan kendaraan roda 2 adalah 126.613 unit. Rata – rata pertumbuhan jumlah penumpang 3,98 % pertahun, 4,87 % pertahun untuk kendaraan Roda 4 dan 10,22 % pertahun untuk Roda 2. Tabel 3. Produksi Angkutan Pada Lintasan Lembar – Padangbai Periode 1997 – 2010 Tahun 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Penumpang 876,293 1,031,265 852,503 905,657 874,771 713,920 514,025 467,316 190,640 134,910 1,099,128 1,215,759 1,454,939 1,432,606
ISBN : 978-979-127255-0-6
R-4 145,237 167,082 192,816 206,528 210,595 201,720 192,883 201,106 194,951 180,250 184,364 197,429 205,933 221,811
R-2 78,232 95,936 98,418 111,999 125,304 140,108 128,608 147,184 122,783 100,337 108,467 130,555 175,617 209,027
Group Teknik Perkapalan TP1 - 4
Volume 5 : Desember 2011
PROSIDING 201 1© Arsitektur
Elektro
Geologi
Mesin
HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil
Pola angkutan pada lintasan Lembar - Padangbai dalam kurun waktu 1997 – 2010 disajikan ada gambar. Pada gambar tersebut terlihat, volume angkutan sangat berfluktuatif dan cenderung tidak membentuk suatu pola tertentu. Pada gambar tersebut, pola angkutan penumpang awal cenderung meningkat setelah tahun 2006. Hal yang sama juga terjadi untuk Angkutan Roda 4 dan Angkutan Roda 2.
Pola angkutan pada lintasan Lembar Padangbai 1,600,000 1,400,000 1,200,000 1,000,000 800,000
200,000
unit
150,000 100,000
600,000 400,000
50,000
orang
250,000
200,000 0
0 1996
1998 2000 R-4
2002
2004 tahun
2006
2008
2010
2012
Grafik 1. Pola Produksi Angkutan Pada Lintasan Lembar - Padangbai Periode 1997 – 2010
Adapun rincian produksi muatan yang naik pada masing-masing pelabuhan mulai tahun 2006 – 2010 dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4. Jumlah muatan pada lintas penyeberangan Lembar Padangbai
No.
Muatan
1 Penumpang a. Dewasa b. Anak-anak 2 Kendaraan a. Kendaraan R2 1) Golongan I 2) Golongan II 3) Golongan III b. Kendaraan R4 1) Golongan IV P 2) Golongan IV B 3) Golongan V P 4) Golongan V B 5) Golongan VI P 6) Golongan VI B 7) Golongan VII 8) Golongan VIII
2006
Jumlah Muatan; Tahun 2007 2008 2009
2010
48,289 2,535
61,116 58,853 2,263
99,079 94,207 4,872
63,701 60,139 3,562
55,110 273 54,636 201 89,555 10,840 3,042 102 27,149 5,754 38,298 4,294 76
68,639 249 68,152 238 93,443 12,781 3,316 124 28,302 6,126 38,699 4,008 87
94,520 305 93,999 216 103,022 15,360 4,190 176 32,236 5,664 41,682 3,615 99
101,242 319 100,646 277 106,456 18,115 5,203 203 30,652 5,445 43,358 3,358 122
73,012
50,824
69,437 3,575 57,518 348 56,963 207 86,797 10,381 3,398 90 26,910 6,287 37,371 2,313 47
Kapasitas produksi muatan dalam kurun waktu 5 tahun pada lintasan Lembar - Padangbai untuk muatan penumpang rata-rata adalah 69.546 orang, untuk muatan kendaraan roda-2 sebesar 75.506 dan untuk kendaraan roda 4 sebesar 95.938 kendaraan. Dengan jumlah trip per kapal perhari sebesar 4 – 5 kali maka load factor ratarata perkapal maka diperoleh untuk muatan penumpang sebesar 3,03% (tidak termasuk muatan yang terdapat dalam kendaraan) dan load factor rata-rata untuk muatan kendaraan sebesar 45,63%. Pertumbuhan rata-rata muatan yang naik di pelabuhan Lembar mulai tahun 2006 – 2010 untuk muatan penumpang adalah sebesar 4,07%, untuk kendaraan roda-2 adalah sebesar 16,43%, dan untuk kendaraan roda-4 sebesar 5,3%. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada table berikut.
Volume 5 : Desember 2011
Group Teknik Perkapalan TP1 - 5
ISBN : 978-979-127255-0-6
Analisa Kinerja Lintas Penyeberangan… Arsitektur Elektro
Geologi
Mesin
A. St. Chaerunnisa M & Eko Haryono Perkapalan Sipil
Kapasitas produksi muatan dalam kurun waktu 5 tahun untuk lintasan Padangbai - Lembar untuk muatan penumpang adalah 68.722 orang, untuk muatan kendaraan roda-2 sebesar 73.436 dan untuk kendaraan roda 4 sebesar 105.327 kendaraan. Dengan jumlah trip per kapal perhari sebesar 4 – 5 kali maka load factor rata-rata perkapal maka diperoleh untuk muatan penumpang sebesar 2,99% (tidak termasuk muatan yang terdapat dalam kendaraan) dan load factor rata-rata untuk muatan kendaraan sebesar 50,10%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 2.11. Pertumbuhan rata-rata muatan yang naik di pelabuhan Padangbai mulai tahun 2006 – 2010 untuk muatan penumpang adalah sebesar 8,3%, untuk kendaraan roda-2 adalah sebesar 26,05%, dan untuk kendaraan roda-4 sebesar 5,62% seperti yang terdapat pada table 5. Tabel 5. Jumlah muatan pada lintas penyeberangan Padangbai Lembar
No.
Muatan
1 Penumpang a. Dewasa b. Anak-anak 2 Kendaraan a. Kendaraan R2 1) Golongan I 2) Golongan II 3) Golongan III b. Kendaraan R4 1) Golongan IV P 2) Golongan IV B 3) Golongan V P 4) Golongan V B 5) Golongan VI P 6) Golongan VI B 7) Golongan VII 8) Golongan VIII
2006
Jumlah Muatan; Tahun 2007 2008 2009
62,946 60,526 2,420 137,047 43,544 356 43,028 160 93,503 14,082 4,941 138 27,725 6,314 37,733 2,455 115
48,778 46,419 2,359 148,942 51,890 358 51,379 153 97,052 15,667 4,588 147 27,883 5,757 38,259 4,590 161
66,317 63,641 2,676 170,100 66,686 315 66,208 163 103,414 18,386 5,748 153 29,893 6,136 38,795 4,066 237
2010
89,862 87,037 2,825 212,798 96,572 345 95,984 243 116,226 21,555 7,293 205 33,686 5,659 44,020 3,554 254
75,709 73,057 2,652 223,828 107,888 349 107,300 239 115,940 24,141 7,434 381 31,554 5,447 43,359 3,442 182
Catatan: Jumlah penumpang belum termasuk penumpang mobil
Proyeksi Permintaan Jasa Angkutan Proyeksi muatan pada lintasan Lembar - Padangbai dilakukan untuk periode 5 tahun mendatang (2011 – 2015) dengan menggunakan series data produksi angkutan tahun 1997 – 2010. Tahap awal dalam proyeksi muatan adalah mencari kecenderungan data untuk kemudian menentukan model persamaan proyeksinya. Kecenderungan data proyeksi muatan diperoleh dengan bantuan program Excel. Kecenderung data produksi angkutan lintasan Lembar - Padangbai hanya dapat dilakukan melalui 3 kecenderungan yaitu linear, polynomial dan eksponensial. Sementara kenderungan yang lain berimpit dengan ketiga kecenderungan tersebut. Kenderungan data yang disajikan dilengkapi dengan model proyeksi dan tingkat signifikan dari model (R2). Ketiga pola kecenderungan yang diperoleh tidak dapat mewakili kecenderungan data, hal ini terlihat dari rendahnya nilai R2-nya. Dengan kata lain data produksi angkutan lintasan Lembar Padangbai tahun 1997 – 2010 tidak berpola linear, polynomial dan eksponensial bahkan cenderung tidak berpola. Oleh karena data produksi angkutan lintasan Lembar - Padangbai tahun 1997 – 2010 cenderung tidak berpola maka persamaan yang dihasilkan tidak dapat digunakan dalam sebagai model proyeksi. Untuk itu diperlukan bentuk lain dalam memproyeksi muatan dimasa mendatang. Dengan melihat kecenderungan data yang tidak berpola maka pendakatan yang dapat dilakukan dalam proyeksi muatan adalah persamaan sistem pertumbuhan. Persamaan sistem pertumbuhan menggunakan faktor pertumbuhan rata – rata series data yang tersedia. Rata – rata pertumbuhan jumlah penumpang 3,98 % pertahun, 4,87 % pertahun untuk kendaraan Roda
ISBN : 978-979-127255-0-6
Group Teknik Perkapalan TP1 - 6
Volume 5 : Desember 2011
PROSIDING 201 1© Arsitektur
Elektro
Geologi
HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil
Mesin
4 dan 10,22 % pertahun untuk Roda 2 maka proyeksi muatan pada lintasan Lembar - Padangbai untuk 5 tahun mendatang disajikan pada Tabel 6 dan 7. Tabel 6 Proyeksi jumlah muatan pada lintas penyeberangan Lembar Padangbai
No.
Muatan
1 Penumpang a. Dewasa b. Anak-anak 2 Kendaraan a. Kendaraan R2 1) Golongan I 2) Golongan II 3) Golongan III b. Kendaraan R4 1) Golongan IV P 2) Golongan IV B 3) Golongan V P 4) Golongan V B 5) Golongan VI P 6) Golongan VI B 7) Golongan VII 8) Golongan VIII
2011
2012
Jumlah Muatan; Tahun 2013 2014 2015
2016
479,488 457,967 21,521
501,627 478,432 23,195
524,810 499,812 24,999
549,089 522,146 26,943
574,517 545,479 29,038
601,151 569,855 31,296
117,782 316 117,165 301 112,987 20,852 5,841 250 31,734 5,262 45,012 3,879 157
137,035 314 136,394 327 120,219 24,003 6,558 307 32,854 5,086 46,729 4,481 201
159,446 311 158,780 355 128,245 27,630 7,362 378 34,014 4,915 48,511 5,176 258
185,534 309 184,840 386 137,172 31,805 8,265 465 35,215 4,750 50,361 5,980 331
215,902 306 215,176 419 147,125 36,611 9,279 573 36,458 4,591 52,282 6,908 424
251,251 304 250,492 455 158,247 42,143 10,417 704 37,745 4,437 54,276 7,979 544
Tabel 7 Proyeksi jumlah muatan pada lintas penyeberangan Padangbai Lembar
No.
Muatan
1 Penumpang a. Dewasa b. Anak-anak 2 Kendaraan a. Kendaraan R2 1) Golongan I 2) Golongan II 3) Golongan III b. Kendaraan R4 1) Golongan IV P 2) Golongan IV B 3) Golongan V P 4) Golongan V B 5) Golongan VI P 6) Golongan VI B 7) Golongan VII 8) Golongan VIII
2011
2012
Jumlah Muatan; Tahun 2013 2014
2015
2016
561,245 546,363 14,882
603,373 588,109 15,264
648,701 633,044 15,657
697,472 681,413 16,059
749,948 733,477 16,472
806,414 789,519 16,895
136,092 348 135,475 269 123,501 27,632 8,307 505 32,669 5,260 44,959 3,957 212
171,698 348 171,049 302 131,896 31,628 9,282 670 33,824 5,079 46,618 4,548 247
216,649 347 215,963 339 141,239 36,202 10,371 889 35,020 4,904 48,339 5,228 288
273,399 346 272,671 381 151,664 41,437 11,588 1,178 36,257 4,735 50,123 6,010 335
345,044 346 344,270 429 163,323 47,429 12,949 1,563 37,539 4,572 51,972 6,908 391
435,496 345 434,669 482 176,396 54,287 14,469 2,072 38,866 4,415 53,890 7,941 455
Penentuan Frekuensi Penyeberangan Frekuensi penyeberangan ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya lama waktu pelayaran, lama waktu bongkar-muat, waktu operasional, kapasitas angkut kapal dan potensi angkutan. Waktu operasional meliputi
Volume 5 : Desember 2011
Group Teknik Perkapalan TP1 - 7
ISBN : 978-979-127255-0-6
Analisa Kinerja Lintas Penyeberangan… Arsitektur Elektro
Geologi
A. St. Chaerunnisa M & Eko Haryono Perkapalan Sipil
Mesin
jumlah hari operasional pertahun dan jumlah jam waktu operasional perhari. Berdasarkan uraian pola operasi, lama waktu pelayaran untuk lintasan ini mencapai 4 jam (kecepatan 10 knot). Waktu bongkar, waktu muat, dan olah gerak kapal di kedua pelabuhan sama yaitu muat 25 menit, bongkar 10 menit dan olah gerak kapal 25 menit . Waktu operasi pelabuhan 24 jam per hari, 365 hari dalam setahun. Jumlah trip per kapal per hari adalah 4 trip, ada 2 unit dermaga yang tersedia di masing-masing pelabuhan dengan jumlah kapal yang beroperasi pada lintasan tersebut sebanyak 10 unit kapal dan yang standby sebanyak 10 kapal. sehingga total trip perhari adalah 48 trip/hari dan 17.520 trip/tahun. Waktu operasi lintasan Lembar - Padangbai adalah setiap hari atau 365 hari/tahun. Sementara kapasitas angkut kapal rata – rata mencapai 300 orang untuk penumpang dan 30 unit untuk kendaraan roda 4. Dengan potensi muatan untuk 5 tahun mendatang seperti yang disajikan pada tabel 6 dan 7. maka, kebutuhan jumlah frekuensi untuk 5 tahun mendatang pada lintasan ini seperti tersaji pada Tabel berikut : Tabel 8. Kebutuhan Frekuensi berdasarkan jumlah muatan penumpang Lintasan Lembar - Padangbai Tahun 2011 – 2015
No 1 2 3 4 5
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah Penumpang 1473579 1515723 1559073 1603662 1649527
Kapasitas tersedia 300 300 300 300 300
Kebutuhan frekuensi per tahun per hari 4912 5052 5197 5346 5498
13 14 14 15 15
Sumber : Hasil Olahan Data, 2011 Tabel 9. Kebutuhan Frekuensi berdasarkan jumlah muatan roda 4 Lintasan Lembar - Padangbai Tahun 2011 – 2015
No
Tahun
Jumlah Kend roda 4 / >
Kapasitas tersedia
Kebutuhan frekuensi per tahun
per hari
1
2011
228443
30
7615
21
2
2012
235274
30
7842
21
3
2013
242308
30
8077
22
4
2014
249553
30
8318
23
5
2015
257015
30
8567
23
Tabel 8 dan 9, menunjukkan bahwa jumlah kebutuhan frekuensi untuk 5 tahun mendatang yang didasarkan pada potensi angkutan penumpang mencapai 4912 trip /tahun s/d 5498 trip/tahun atau rata – rata 13 trip/hari s/d 15 trip/hari. Jumlah ini relatif kecil jika dibandingkan dengan kebutuhan frekuensi yang didasarkan pada potensi angkutan roda 4 yaitu 7615 trip/tahun s/d 8567 trip/tahun atau rata – rata 21 trip/hari s/d 23 trip/hari. Kebutuhan Armada Kapal Kebutuhan armada kapal penyeberangan pada lintasan Lembar - Padangbai untuk masa mendatang dapat didasarkan pada load factor rata-rata per kapal per trip yang terdapat pada table 10 dan 11 berikut : Tabel 10. Load Faktor dan Kebutuhan Kapasitas Kapal berdasarkan jumlah muatan penumpang
No
Tahun
1 2 3 4 5
2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah Penumpang 1473579 1515723 1559073 1603662 1649527
ISBN : 978-979-127255-0-6
F/Th 17520 17520 17520 17520 17520
Kapapasitas tersedia
Sisa Kps tersedia
LF %
4572720 4572720 4572720 4572720 4572720
3099141 3056997 3013647 2969058 2923193
32.23 33.15 34.10 35.07 36.07
Group Teknik Perkapalan TP1 - 8
kebutuhan kapasitas per kapal 84 87 89 92 94
Volume 5 : Desember 2011
PROSIDING 201 1© Arsitektur
Elektro
Geologi
HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil
Mesin
Tabel 11.Load Faktor dan Kebutuhan Kapasitas Kapal berdasarkan jumlah muatan kendaran R-4
No 1 2 3 4 5
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah Kend roda 4/> 222175 236150 251003 266792 283573
F/Th
Kapasitas tersedia
17520 17520 17520 17520 17520
420480 420480 420480 420480 420480
Sisa Kps tersedia 198305 184330 169477 153688 136907
LF % 52.84 56.16 59.69 63.45 67.44
Kebutuhan Kapasitas Per kapal 13 13 14 15 16
Bila melihat kebutuhan kapasitas per kapal baik berdasarkan jumlah muatan penumpang maupun berdasarkan jumlah muatan kendaran roda 4 masih lebih kecil jika dibandingkan dengan kapasitas rata-rata dari kapal yang beroperasi saat ini. Dimana kapasitas rata-rata untuk penumpang pada kapal yang beroperasi saat ini adalah 261 pnp/kapal sementara kebutuhan tahun 2011 – 2015 berkisar 84 – 94 pnp/kapal. Sedangkan Kapasitas ratarata untuk kendaraan roda 4 pada kapal yang beroperasi saat ini adalah 24 kendaraan/kapal sementara kebutuhan tahun 2011 – 2015 berkisar 13 – 16 kendaraan per kapal. Berdasarkan nilai load factor untuk tahun 2011 – 2015 menunjukkan nilai 17,60 – 23,71% untuk muatan penumpang, dan untuk muatan kendaraan berkisar 56,23% – 74,42%. Berdasarkan PP No.10 Tahun 2010 pasal 67 ayat 4 yang berbunyi; “Penambahan kapasitas angkut pada setiap lintasan penyeberangan harus meperhatikan factor muat rata-rata paling sedikit 50 % ( lima puluh persen) dengan tidak menambah waktu sandar dan waktu layar dan masing-masing” maka tahun 2011 pada lintasan Lembar – Padangbai sudah membutuhkan penambahan armada. Alternatif kebutuhan armada pada lintasan penyeberangan Lembar – Padangbai jika berdapat dilihat pada table 12 berikut : Tabel 12 Alternatif kebutuhan armada pada lintasan Lembar - Padangbai
No 1 2 3 4 5 6
Alternatif Alternatif 1, Tahun 2011 Alternatif 1, Tahun 2012 Alternatif 1, Tahun 2013 Alternatif 1, Tahun 2014 Alternatif 1, Tahun 2015 Alternatif 1, Tahun 2016
Jml Kapal 21 22 23 24 25 26
Jml Frek 834 793 761 730 700 673
SIMPULAN Dari penelitian yang dimaksudkan untuk mengukur peluang penambahan armada kapal pada lintas penyeberangan Lembar - Padangbai telah diperoleh kelayakan finansial pengoperasian kapal ferry ro-ro bekas pada lintas penyeberangan tersebut. Sesuai dengan maksud dan tujuannya, kesimpulan penelitian ini mencakup hal-hal berikut ini: 1. Wilayah layanan Pelabuhan Lembar terdiri atas wilayah layanan utama yaitu Kabupaten Lombok Barat dan seluruh kabupaten di Propinsi Nusatenggara Barat. Sedangkan wilayah layanan Pelabuhan Padangbai adalah seluruh Kabupaten di Pulau Bali. 2. Pada lintasan penyeberangan Lembar – Padangbai terdapat 20 armada. Kapasitas atau kondisi pelayanan pelabuhan masing-masing dermaga melayani 10 kapal setiap hari (5 kapal berangkat dan 5 kapal datang) dengan lama waktu pelayaran 4 – 5 jam dan waktu operasi pelabuhan berada pada kisaran 24 jam. Dan 10 kapal standby (5 kapal untuk masing-masing pelabuhan). 3. Pola Operasi lintasan Lembar - Padangbai dengan lama waktu pelayaran untuk lintasan ini mencapai 4 jam (kecepatan 10 knot) menunjukkan bahwa jumlah frekuensi maksimal pada lintasan ini mencapai 4 trip/hari atau 1320 trip/tahun untuk masing – masing pelabuhan. 4. Waktu operasi lintasan Lembar - Padangbai adalah setiap hari atau 365 hari/tahun dengan kapasitas angkut kapal rata – rata mencapai 261 orang untuk penumpang dan 24 unit untuk kendaraan roda 4. 5. Spesifikasi kapal yang di rencanakan pada pelabuhan Lembar – Padangbai adalah LBP = 55,05 m, B = 14 m, H = 3,46 m, T = 2,3 m, GRT = 1.035 GT, BHP = ME 2x1.035 HP AE 2x130 HP, dengan kecepatan percobaan 12 knot dan kecepatan dinas adalah 10 knot.
Volume 5 : Desember 2011
Group Teknik Perkapalan TP1 - 9
ISBN : 978-979-127255-0-6
Analisa Kinerja Lintas Penyeberangan… Arsitektur Elektro 6.
Geologi
Mesin
A. St. Chaerunnisa M & Eko Haryono Perkapalan Sipil
Berdasarkan proyeksi angkutan lintasan Lembar - Padangbai dan asumsi bahwa tarif tahun 2011 jumlah kapal yang direncanakan beroperasi untuk masa mendatang dari 21 kapal hingga 26 kapal dengan frekuensi 876 kali/tahun hingga 700 kali/tahun sehingga terlihat bahwa makin tinggi frekuensi pelayaran maka makin tinggi pendapatan pertahun dari setiap kapal.
DAFTAR PUSTAKA Morlok, Edward K. 1995. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Erlangga. Jakarta. Tamin, Ofyar Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. ITB. Bandung. Wahyudi, Priyo Tri. 1995. Analisa Permintaan Angkutan Penumpang dan Kelayakan Kapal Penumpang Palindo 500P Trayek Ujung Pandang Makassar. UNHAS. Makassar. Santoso, Idwan. 1996. Perencanaan Transportasi. ITB. Bandung Jinca, Muhammad Yamin. 1996. Analisa Kelayakan Operasional Kapal Ferry. Kumpulan Materi Kursus Transportasi Laut Program Kerjasama Segitiga Biru. UNHAS. Makassar. Nasution, M. Nur, 2003. Manajemen Transportasi. Ghalia Indonesia. Jakarta.
ISBN : 978-979-127255-0-6
Group Teknik Perkapalan TP1 - 10
Volume 5 : Desember 2011