TESIS - PS 2396
ANALISA KINERJA FINANSIAL IPLT-KEPUTIH PARLINDUNGAN SIBUEA NRP. 3105207705 DOSEN PEMBIMBING: Ir. Rianto B.Adihardjo, M.Sc., Ph.D. PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN ASET JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2007
Tesis disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Teknik (M.T.) di Institut Teknologi Sepuluh Nopember oleh : PARLINDUNGAN SIBUEA NRP. 3105207705 Tanggal Ujian Periode Wisuda
: :
26 Januari 2007 Maret 2007
Disetujui oleh :
1. Ir. Rianto B. Adihardjo, M.Sc., Ph.D.
(Pembimbing )
2. Ir. Retno Indryani, M.S. NIP. 131558635
(Penguji)
3. Beiby Voijant, S.T., M.T. NIP.132174822
(Penguji)
4. Tri Joko Wahyu Adi, S.T., M.T. NIP. 132300744
(Penguji)
Direktur Program Pascasarjana
Prof. Ir. Happy Ratna S.,M.Sc.,Ph.D. NIP.130541829
ANALISA KINERJA FINANSIAL IPLT-KEPUTIH Nama mahasiswa : Parlindungan Sibuea NRP : 3105207705 Pembimbing : Ir. Rianto B.Adihardjo, M.Sc., Ph.D. Abstrak Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) Keputih merupakan satusatunya aset publik dalam pengolahan limbah tinja Surabaya dengan kapasitas rencana 400 m 3 . Berdasarkan data tahun 2001 hingga 2005 kuantitas limbah tinja harian berkisar 81m 3 - 102 m 3 , sekitar 20%-25% kapasitas rencana. Utilisasi IPLT yang rendah mengakibatkan kinerja finansial yang rendah dan tidak dapat menutupi biaya operasi dan pemeliharaan (biaya O&P). Pada tahun 2006, potensi produksi harian limbah tinja tangki septik adalah 3 515 m (130% kapasitas rencana) bila jangka waktu pengurasan T = 2 tahun. Untuk T = 3 tahun, potensi produksi harian sebesar 394 m 3 (99% kapasitas rencana). Berdasarkan potensi produksi, IPLT Keputih seharusnya telah mengalami pengembangan kapasitas pada tahun 2006. Namun pada tahun 2006 kuantitas limbah tinja IPLT Keputih hanya 80 m 3 /hari (20% kapasitas rencana). Dengan tarif retribusi Rp. 3.750/m 3 yang telah berlaku sejak tahun 2000, pendapatan IPLT Keputih Rp. 109.182.750. Sementara biaya O&P sebesar Rp. 1.380.889.000 sehingga kerugian sebesar Rp. 1.271.706.250. Rendahnya kuantitas limbah tinja IPLT Keputih disebabkan (i) penurunan penggunaan jasa penguras resmi selama 2 tahun terakhir; (ii) tingginya tarif pengurasan tangki septik yakni Rp. 110.000/m 3 , sementara hasil perhitungan dengan tarif Rp. 60.000/m 3 telah untung; (iii) jasa penguras ”liar” yang tidak membuang ke IPLT Keputih, dengan tarif yang kompetitif sehingga menjadi pesaing bagi penguras resmi; (iv) penjualan produk mikroorganisme pengurai limbah tinja organik yang dapat memperpanjang jangka waktu pengurasan tangki septik. Upaya peningkatan kinerja finansial IPLT Keputih adalah dengan meningkatkan kuantitas limbah tinja yang dibuang di IPLT dan menaikkan tarif retribusi. Dengan analisis pulang-pokok, kondisi titik impas terjadi pada kombinasi antara kuantitas limbah tinja harian dan tarif retribusi/m 3 berturut-turut 200 m 3 /Rp. 18.916; 300 m 3 /Rp. 14.613; dan 400 m 3 /Rp.12.455. Jika kuantitas limbah tinja harian sesuai dengan kondisi eksisting yakni 80 m 3 maka titik impas tercapai jika tarif retribusi sebesar Rp. 47.428/m 3 . Untuk setiap peningkatan tarif retribusi mempengaruhi kelayakan tarif pengurasan/m 3 sebagai berikut Rp.12.455/Rp. 68.479; Rp. 14.613/Rp. 70.637; Rp. 18.916/Rp. 74.940; dan Rp. 47.428/Rp. 103.452. Kata kunci: kinerja finansial, pengolahan limbah tinja, retribusi, tarif pengurasan
FINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS OF IPLT-KEPUTIH Name of Student Reg. Number Adviser
: Parlindungan Sibuea : 3105207705 : Ir. Rianto B.Adihardjo, M.Sc., Ph.D. Abstract
Keputih Septage Treatment Plant (IPLT) is the only public asset to handle septic-tank septage of Surabaya with a design capacity of 400 cubic meters. Based on data between 2001 and 2005, the quantity of daily septage is between 81- 102 cubic meters, about 20%-25% of the design capacity. Low utility of this plant has caused poor financial performance and cannot cover operation and maintenance cost. In 2006, the potential of daily production of septic-tank septage is 515 cubic meters (130% of design capacity) if pumping-out period is 2 years. If the pumping out period is 3 years, the potential of daily production is 394 cubic meters ( ± 99% of design capacity). Based on production potential, the Keputih Plant should have been fully utilized. However the quantity of septage delivered to the plant was only 80 cubic meters per day (20% of capacity). With a retribution rate of IDR 3.750 per cubic meter effective since 2000, the income of the Keputih Plant was IDR 109,182,750, while operation and maintenance cost was IDR 1,380,889,000 resulting in a loss of IDR 1,271,706,250. Low quantity of septage at Keputih Plant were caused by (i) decrease on the use of legal septic-tank pumping out service in the last two years; (ii) very expensive rate of septic-tank pumping out i.e. IDR 110,000 per cubic meter while based on operation cost calculation a rate of IDR 60,000 per cubic meter is sufficient; (iii) illegal pumping out service at a lower rate which do not deliver the septage to the plant; (iv) the use of micro-organic products degrading septage have increased the time to pump out septic-tank. Efforts to boost the financial performance of the Keputih Plant are increasing the quantity of septage delivered and by increasing retribution rate. Breakeven point will occur if there is combination between daily septage quantity and retribution rate per cubic meter, respectively 200 m 3 /IDR 18,916; 300 m 3 /IDR 14,613; and 400 m 3 /IDR 12,455. If the daily septage quantity stays at existing condition, i.e. 80 cubic meters, the retribution rate should be IDR 47,428 per cubic meter in order to meet the breakeven point. The most feasible combinations between retribution rate and pumping out rate per cubic meter are IDR12,455/ IDR 68,479; IDR 14,613/IDR 70,637; IDR 18,196/IDR 74,940; and IDR 47,428/ IDR 103,452. Key words : financial performance, septage treatment, retribution, pumping-out rate
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, sumber segala kasih karunia, anugerah dan inspirasi bagi penulis. Atas pertolongan-Nya melalui berbagai pihak, penulis dapat mengatasi kendala-kendala yang dihadapi sehingga dapat menyelesaikan tesis yang berjudul ”Analisa Kinerja Finansial IPLT-Keputih”. Tesis ini merupakan salah satu syarat kelulusan Program Magister Bidang Keahlian Manajemen Aset, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Pada kesempatan ini, penulis dengan hati yang tulus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Istriku tercinta Sevline Tambunan, S.Pi. dan anak-anakku tercinta : Feliks Samuel, Tirza Priskila Kinanti, dan Susana Aseta Gracia yang tak putusputusnya mendukung dalam doa, cinta dan semangat yang luar biasa. 2. Bapak Ir. Rianto B.A., M.Sc., Ph.D., yang dengan penuh kesungguhan dan ketulusan serta kesabaran telah meluangkan waktu dan pemikiran dalam memberikan pengarahan selama penyusunan tesis ini. 3. Para dosen, pengajar dan staf jurusan Program Studi Pascasarjana Bidang Keahlian Manajemen Aset, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya yang telah memberi sumbangsih yang besar sehingga program studi ini dapat berjalan dengan baik. 4. Departemen PU melalui Pusbiktek yang telah membantu pendanaan program studi ini. 5. Bapak Ir. R.E. Siahaan selaku Walikota Pematangsiantar, Bapak Ir. Albert Nainggolan selaku mantan Kepala Dinas PU Kota Pematangsiantar , dan Bapak Ir. Bona Tua Lubis, M.T. selaku Kepala Dinas PU Kota Pematangsiantar yang telah mendukung penulis dalam mengikuti Program Pascasarjana ini. 6. Seluruh pegawai IPLT Keputih, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan memperoleh data yang diperlukan. 7. Bapak Prof. Sugimin W.W. yang telah menyediakan fasilitas kost yang mendukung kenyamanan dalam belajar dan beristirahat di Jl. Klampis Aji I no. 34, Surabaya. 8. Seluruh rekan-rekan karyasiswa Manajemen Aset angkatan 2005 yang dari awal perkuliahan hingga kini terus menciptakan kinerja pencapaian tujuan dalam persaudaraan yang kuat. 9. Semua yang tak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu penulis dalam menjalani program studi termasuk penyelesaian tesis ini. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu penulis berharap ada penelitian selanjutnya untuk lebih meningkatkan hasil penelitian. Kiranya tesis ini dapat bermanfaat. Surabaya, 25 Januari 2007 Penulis
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................
i
ABSTRAK ...................................................................................................
iii
ABSTRACT ..................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................
v
DAFTAR ISI .……………………………………………………………...
vii
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR.. ……………………………………………………..
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................………………………………………….
xv
BAB I PENDAHULUAN …...………..…………………………………
1
1.1
Latar Belakang ………………..…………………………………
1
1.2
Permasalahan ………….........…………………………………..
3
1.3
Tujuan Penelitian .....................…..………………………………
3
1.4
Manfaat Penelitian ……….......……....…………………………..
3
1.5
Ruang Lingkungan Penelitian ...…….....………………………..
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……….......….………………………...
5
2.1
Aset dan Infrastruktur ..................................................................
5
2.2
Manajemen Aset .....……..…………..….......……………..........
5
2.3
Pengertian Air Limbah …………………………………………
9
2.4
Kuantitas Air Limbah ..................................................................
10
2.5
Pengelolaan Limbah Tangki Septik …………………………….
10
2.5.1
Umum ..........................................................................................
10
2.5.2
Tangki Septik ...............................................................................
12
2.5.3
Sistem Pengolahan Limbah Tinja ................................................
15
2.5.4
Unit Sistem Pengolahan Limbah Tinja Secara Biologis ..............
16
2.6
Produksi Limbah Tinja ................................................................
17
2.6.1
Proyeksi Jumlah Penduduk ..........................................................
17
2.6.2
Potensi Produksi Limbah Tinja......................................................
19
2.6.3
Potensi Produksi Limbah Tinja Tangki Septik..............................
20
2.7
Aspek Finansial .............................................................................
20
2.7.1
Analisis Pendapatan.......................................................................
20
2.7.2
Biaya Operasi dan Pemeliharaan ...................................................
20
2.7.3
Analisis Pulang-Pokok ..................................................................
21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………………
23
3.1
Data yang Diperlukan ..................................................................
23
3.1.1
Data Primer ..................................................................................
23
3.1.2
Data Sekunder .............................................................................
23
3.2
Metoda Pengumpulan Data .........................................................
24
3.3
Analisis Data .....................…………………….……………….
24
3.3.1
Kuantitas Limbah Tinja di IPLT Keputih....................................
24
3.3.2
Utilisasi Mobil Tangki............…………………….…………….
25
3.3.3
Tarif Pengurasan Tangki Septik Kota Surabaya...……………...
25
3.3.4
Utilisasi IPLT Keputih ..........………………………………......
25
3.3.5
Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Surabaya.......………………...
25
3.3.6
Jumlah Layanan Tangki Septik Kota Surabaya............................
26
3.3.7
Volume Tangki Septik Kota Surabaya.........................................
26
3.3.8
Tingkat Pelayanan Tangki Septik Kota Surabaya .......................
26
3.3.9
Potensi Produksi Limbah Tinja Kota Surabaya ...........................
26
3.3.10
Potensi Produksi Limbah Tinja Tangki Septik Kota Surabaya....
26
3.3.11
Pendapatan IPLT Keputih............................................................
27
3.3.12
Biaya Operasi dan Pemeliharaan IPLT Keputih..........................
27
3.3.13
Kondisi Laba-Rugi IPLT Keputih................................................
27
3.3.14
Analisis Pulang-Pokok IPLT Keputih..........................................
28
3.4
Tahapan Penelitian ......................................................................
28
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN …....………...
31
4.1
Kondisi Fisik IPLT Keputih .......................................................
31
4.1.1
Umum .........................................................................................
31
4.1.2
Proses Pengolahan Limbah Tinja IPLT Keputih.........................
34
4.2
Kuantitas Limbah Tinja IPLT Keputih ......................................
36
4.2.1
Kondisi Eksisting .......................................................................
36
4.2.2
Proyeksi Kuantitas Limbah Tinja IPLT Keputih........................
39
4.2.3
Pemasok Limbah Tinja IPLT Keputih.......................................
40
4.2.3.1
Kondisi Eksisting .......................................................................
40
4.2.3.2
Utilisasi Mobil Tangki ...............................................................
42
4.2.3.3
Perhitungan Tarif Pengurasan Tangki Septik..............................
43
4.3
Utilisasi IPLT Keputih ...............................................................
45
4.4
Produksi Limbah Tinja Kota Surabaya ......................................
47
4.4.1
Proyeksi Jumlah Penduduk Surabaya.........................................
47
4.4.2
Jumlah Layanan Tangki Septik Kota Surabaya..........................
49
4.4.3
Volume Tangki Septik Kota Surabaya........................................
49
4.4.4
Tingkat Pelayanan Tangki Septik Kota Surabaya.......................
50
4.4.5
Potensi Produksi Lmbah Tinja Kota Surabaya ..........................
53
4.4.6
Potensi Produksi Lmbah Tinja Tangki Septik Kota Surabaya....
53
4.5
Perbandingan Kuantitas Limbah Tinja IPLT Keputih Terhadap Potensi Produksi Limbah Tinja Tangki Septik Kota Surabaya.............................................................................
4.6
58
Faktor Penyebab Rendahya Kuantitas Limbah Tinja IPLT Keputih ..............................................................................
59
4.7
Analisa Finansial IPLT Keputih .................................................
65
4.7.1
Pendapatan .................................................................................
65
4.7.2
Biaya Operasional dan Pemeliharaan (Biaya O&P) ..................
70
4.7.3
Kondisi Laba-Rugi .....................................................................
75
4.7.4
Analisis Pulang-Pokok ...............................................................
77
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................
83
5.1
Kesimpulan .................................................................................
83
5.2
Saran ...........................................................................................
86
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
89
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 :
Alternatif Pemakaian Bahan Bangunan untuk Tangki Septik ... 14
Tabel 2.2 :
Ukuran Tangki Septik ........................................................... .....15
Tabel 4.1 :
Unit Pengolahan IPLT Keputih ................................................. 31
Tabel 4.2 :
Data Kuantitas Limbah Tinja Bulanan IPLT Keputih ...............36
Tabel 4.3 :
Kuantitas Limbah Tinja Tahunan IPLT Keputih........................38
Tabel 4.4 :
Realisasi dan Proyeksi Kuantitas Limbah Tinja IPLT Keputih..............................................................................39
Tabel 4.5 :
Daftar Perusahaan Penguras Tangki Septik Berizin ..................41
Tabel 4.6 :
Utilisasi Mobil Tangki................................................................42
Tabel 4.7 :
Perhitungan Tarif Pengurasan Oleh Mobil Tangki.....................44
Tabel 4.8 :
Utilisasi IPLT Keputih........................................................... .....46
Tabel 4.9 :
Perkembangan Penduduk Kota Surabaya ..................................47
Tabel 4.10 :
Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Surabaya dengan Metoda Arithmatik .....................................................................48
Tabel 4.11 :
Rekapitulasi Rata-rata ART Hasil SP Tahun 2000 ............... .....49
Tabel 4.12 :
Data Pelanggan PDAM Surabaya Berdasarkan Jenis Pelanggan ...................................................................................50
Tabel 4.13 :
Tingkat Pelayanan Tangki Septik Kota Surabaya ......................51
Tabel 4.14 :
Proyeksi Tingkat Pemilikan Tangki Septik Kota Surabaya dengan Metoda Least Square .....................................52
Tabel 4.15 :
Potensi Produksi Limbah Tinja Kota Surabaya .........................53
Tabel 4.16 :
Potensi Produksi Limbah Tinja Tangki Septik T = 2 Tahun ................................................................................54
Tabel 4.17 :
Potensi Produksi Limbah Tinja Tangki Septik T = 3 Tahun ........................................................................... .....54
Tabel 4.18 :
Perbandingan Potensi Produksi Limbah Tinja Tangki Septik Kota Surabaya-Kapasitas Rencana IPLT Keputih ..........57
Tabel 4.19 :
Perbandingan Kuantitas Limbah Tinja IPLT Keputih Terhadap Potensi Produksi Limbah Tinja Tangki Septik Kota Surabaya.............................................................................58
Tabel 4.20 :
Daftar Penguras Tangki Septik “Liar” .......................................63
Tabel 4.21 :
Produk Mikroorganisme Pengurai Limbah Tinja Tangki Septik ............................................................................64
Tabel 4.22 :
Data Penerimaan Retribusi IPLT Keputih .................................66
Tabel 4.23 :
Proyeksi Pendapatan IPLT Keputih ...........................................69
Tabel 4.24 :
Biaya Tetap IPLT Keputih Tahun 1999 .....................................70
Tabel 4.25 :
Biaya Tetap (O&P Rutin) IPLT Keputih Tahun 2006...............71
Tabel 4.26 :
Biaya Tetap (Pemeliharaan Berkala) IPLT Keputih Tahun 2006..................................................................................71
Tabel 4.27 :
Biaya Tenaga Kerja IPLT Keputih Tahun 2006.........................72
Tabel 4.28 :
Biaya Variabel IPLT Keputih Tahun 1999 ................................73
Tabel 4.29 :
Biaya Variabel IPLT Keputih Tahun 2006 ................................74
Tabel 4.30 :
Biaya O&P IPLT Keputih .........................................................75
Tabel 4.31 :
Proyeksi Pendapatan Bersih IPLT Keputih ...............................76
Tabel 4.32 :
PenyesuaianTarif Retribusi BEP dengan Peningkatan Kuantitas Limbah Tinja IPLT Keputih ......................................78
Tabel 4.33 :
Usulan Tarif Retribusi BEP dengan Kuantitas Limbah Tinja Aktual................................................................................79
Tabel 4.34 :
Penyesuaian Tarif Pengurasan Tangki Septik Menurut Usulan Tarif Retribusi ................................................................80
Tabel 4.35 :
Kondisi Kinerja Finansial IPLT Keputih Menurut Kuantitas Limbah Tinja, Tarif Retribusi dan Kelayakan Tarif Pengurasan Tahun 2006 ....................................................80
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
:
Siklus Hidup Aset ...........................................................
Gambar 2.2
:
Penyebaran Mikroorganisme dan Bahan Kimia Dalam
6
Suatu Pencemaran Terhadap Air Tanah di Sekitarnya ...
11
Gambar 2.3
:
Tangki Septik Konvensional ..........................................
13
Gambar 2.4
:
Modifikasi Tangki Septik ..............................................
14
Gambar 2.5
:
Grafik Pulang-Pokok .....................................................
21
Gambar 3.1
:
Bagan Alir Penelitian .....................................................
28
Gambar 4.1
:
Lokasi IPLT Keputih .....................................................
32
Gambar 4.2
:
Denah IPLT Keputih ......................................................
33
Gambar 4.3
:
Alur Proses Pengolahan Limbah Tinja IPLT Keputih ....
34
Gambar 4.4
:
Pola Kuantitas Limbah Tinja Bulanan IPLT Keputih Tahun 2004-2006
Gambar 4.5
:
.......................................................
36
Realisasi dan Proyeksi Kuantitas Limbah Tinja Tahunan IPLT Keputih ...................................................
40
Gambar 4.6
:
Kondisi Utilisasi Mobil Tangki .....................................
43
Gambar 4.7
:
Kondisi Utilisasi IPLT Keputih .....................................
47
Gambar 4.8
:
Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Surabaya ...................
48
Gambar 4.9
:
Tingkat Pelayanan Tangki Septik Kota Surabaya .........
52
Gambar 4.10
:
Potensi Produksi Limbah Tinja Kota Surabaya dan Limbah Tinja Tangki Septik Kota Surabaya
Gambar 4.11
:
..............
Perbandingan Potensi Produksi Limbah Tinja Tangki Septik Surabaya-Kapasitas Rencana IPLT Keputih .......
Gambar 4.12
:
55 57
Perbandingan Kuantitas Limbah Tinja IPLT Keputih Terhadap Potensi Produksi Limbah Tinja Tangki Septik Kota Surabaya ................................................................
Gambar 4.13
:
Tempat Usaha “Liar” dan Armada Penguras Tangki Septik di Kawasan Peneleh ............................................
Gambar 4.14
:
59 61
Promosi Penjualan BioHS di Toko Bangunan di Kawasan Mulyosari .......................................................
65
Gambar 4.15
:
Grafik Penerimaan Retribusi IPLT Keputih ..... ..............
67
Gambar 4.16
:
Persamaan Pendapatan IPLT Keputih ............................
68
Gambar 4.17
:
Pendapatan IPLT Keputih ...............................................
70
Gambar 4.18
:
Pendapatan Bersih PLT Keputih ..................................
77
Gambar 4.19
:
Tarif Retribusi Eksisting dan Usulan Tarif Retribusi ....
79
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
: Unit-unit Pengolahan IPLT Keputih
Gambar L.1.1 : Denah dan Potongan Bak Pemisah Padatan (Solid Separation Chamber/SSC) Gambar L.1.2 : Denah, Potongan dan Detail Bak Pengumpul Filtrat (Sump Well) Gambar L.1.3 : Denah Bak Penyeimbang (Ballancing Tank/Equalizer), Kolam Oksidasi (Oxidation Ditch), Bak Distribusi (Distribution Box), dan Bak Pengendap Akhir (Settling Tank/Clarifier) Gambar L.1.4 : Tipikal Penampang Melintang Kolam Oksidasi Gambar L.1.5 : Penampang Melintang Bak Pengendap Akhir Gambar L.1.6 : Denah dan Potongan Bak Pengering lumpur (Sludge Drying Bed) Gambar L.1.7 : Denah dan Potongan Area Pengeringan I (Drying Area I) Gambar L.1.8 : Denah dan Potongan Area Pengeringan II (Drying Area II) Lampiran 2
: Kegiatan Pengolahan Limbah Tinja IPLT Keputih
Gambar L.2.1 : Papan Nama IPLT Keputih Gambar L.2.2 : Pembuangan Limbah Tinja dari Mobil Tangki ke SSC Gambar L.2.3 : Limbah Tinja di SSC Gambar L.2.4 : Pengerukan Padatan Limbah Tinja di SSC Gambar L.2.5 : Padatan SSC Dipindahkan ke Dump Truck untuk Dibuang ke Drying Area Gambar L.2.6 : Limpahan Supernatant ke Gutter Melalui Pintu Air Menuju ke Ballancing Tank Gambar L.2.7 : Bak Pengumpul Filtrat Dilihat Dari Atas Gambar L.2.8 : Aliran Supernatant SSC ke Ballancing Tank Gambar L.2.9 : Bak Penyeimbang (Ballancing Tank) Gambar L.2.10 : Filtrat dan Supernatant yang Terkumpul di Ballancing Tank Dipompakan ke Oxidation Ditch Gambar L.2.11 : Satu Oxidation Ditch Dilengkapi dengan Dua Mammoth Rotor Gambar L.2.12 : Proses Aerasi di Oxidation Ditch Memakai Mammoth Rotor Gambar L.2.13 : Overflow Weir pada Oxidation Ditch untuk Mengatur Pelimpahan Lumpur Gambar L.2.14 : Bak Distribusi (Distribution Box)
Gambar L.2.15 : Sebagian Lumpur Clarifier Dikembalikan ke Oxidation Ditch Melalui Distribution Box (Resirkulasi) Gambar L.2.16 : Sebelum Resirkulasi Lumpur Diencerkan dengan Efluen Clarifier Gambar L.2.17 : Scrapper pada Settling Tank Mengarahkan Lumpur ke Distribution Box Gambar L.2.18 : Padatan Limbah Tinja SSC di Drying Area Gambar L.2.19 : Lumpur dari Clarifier Mengalami Proses drainase dan Evaporasi di Sludge Drying Bed Gambar L.2.20 : Lumpur Kering di Sludge Drying Bed Gambar L.2.21 : Pemanfaatan Lumpur Kering untuk Kompos oleh Warga Sekitar IPLT Lampiran 3
: Perhitungan Kuantitas Limbah Tinja Bulan Desember 2006
Tabel L.3.1
: Data Kuantitas Limbah Tinja Bulanan IPLT Keputih
Tabel L.3.2
: Perhitungan Least Square Tahun 2004
Tabel L.3.3
: Perhitungan Least Square Tahun 2005
Lampiran 4
: Perhitungan Proyeksi Kuantitas Limbah Tinja Tahunan IPLT Keputih
Tabel L.4.1
: Data Kuantitas Limbah Tinja Tahunan
Tabel L.4.2
: Perhitungan Least Square
Tabel L.4.3
: Perhitungan Standar Deviasi
Tabel L.4.4
: Perhitungan Koefisien Korelasi
Tabel L.4.5
: Proyeksi Kuantitas Limbah Tinja Tahunan dari 2007-2010 dengan Metoda Geometrik
Lampiran 5
: Surat Keputusan No. 002/BKS/X/2005 tentang Penyesuaian Tarif Tinja
Lampiran 6
: Data Pendukung Tarif Pengurasan Tangki Septik
Tabel L.6.1
: Estándar Harga Saturan Dasar Pemkot Surabaya Tahun 2006
Tabel L.6.2
: Pajak Kendaraan Bermotor Kota Surabaya Tahun 2006
Lampiran 7
: Perhitungan Proyeksi Jumlah Penduduk Surabaya
Tabel L.7.1
: Perhitungan Stándar Devíasi
Tabel L.7.2
: Perhitungan Koefisien Korelasi
Tabel L.7.3
: Proyeksi Jumlah Penduduk Tahun 2006-2010 dengan Metoda Arithmatik
Lampiran 8
: Perhitungan Layanan Tangki Septik Kota Surabaya
Tabel L.8.1
: Perhitungan rata-rata Anggota Rumah Tangga per Kecamatan Hasil Sensus Penduduk Tahun 2000
Tabel L.8.2
: Rekapitulasi Rata-rata Anggota Rumah Tangga Surabaya Hasil Sensus Penduduk Tahun 2000
Lampiran 9
: Perhitungan Tingkat Pelayanan Tangki Septik Kota Surabaya
Tabel L.9.1
: Perhitungan Metoda Arithmatik dan Geometrik
Tabel L.9.2
: Perhitungan Metoda Least Square
Tabel L.9.3
: Perhitungan Standar Deviasi
Tabel L.9.4
: Perhitungan Koefisien Korelasi
Tabel L.9.5
: Perhitungan Proyeksi Tingkat Pelayanan Tangki Septik dengan Metoda Least Square
Lampiran 10
: Perda Kota Surabaya No.4 Tahun 2000
Lampiran 11
: Perhitungan Penyesuaian Tarif Pengurasan Tangki Septik Menurut Usulan Tarif Retribusi
Tabel l.11.1
: Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan per Bulan
Tabel L.11.2
: Penyesuaian Tarif Pengurasan Tangki Septik Menurut Usulan Tarif Retribusi