ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENGELUARAN DAN PERSEDIAAN PADA PT GELORA INTAN REKSA Yudhawati Wira Pertiwi Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Abstrak Penggunaan sistem informasi dan pengendalian internal yang baik sangat diperlukan dalam menjalankan proses bisnis di berbagai perusahaan dalam segala bidang, termasuk perusahan konstruksi seperti PT Gelora Intan Reksa. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisa kelemahan sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran dan persediaan yang berjalan di PT Gelora Intan Reksa, serta memberikan usulan perbaikan berupa rancangan sistem yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi lapangan berupa pengumpulan data dan wawancara langsung ke perusahaan mengenai proses siklus pengeluaran dan persediaan yang sedang dijalankan, dan studi kepustakaan melalui pembelajaran buku-buku, literatur dan sumber-sumber bacaan lainnya. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan pada sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran dan persediaan pada PT Gelora Intan Reksa, maka ditemukan kelemahan berupa permintaan barang dan jasa yang masih dilakukan secara manual, pencatatan pembelian yang sulit untuk diidentifikasi karena tidak adanya pengelompokkan berdasarkan project, serta tidak adanya pencatatan bahan material yang keluar dan masuk dari gudang. Berdasarkan hasil temuan tersebut, maka penulis melakukan
analisa dan perancangan Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran dan Persediaan yang baru untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Kata Kunci: Analisa, Perancangan, Sistem Informasi Akuntansi, Siklus Pengeluaran, Persediaan
1. Pendahuluan Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah sebuah subsistem dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, bersama informasi lainnya yang diperoleh dalam proses transaksi akuntansi yang rutin. SIA yang baik dapat membantu sebuah perusahaan untuk meng-cover kebutuhan perusahaan akan informasiinformasi akuntansi dan informasi-informasi lainnya yang berkaitan dengan proses bisnis yang ada dalam perusahaan tersebut. Dengan adanya SIA, akan meningkatkan kinerja perusahaan karena adanya efisiensi dan efektifitas terhadap berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam penerapannya, SIA dibagi menjadi beberapa subsistem. Hal ini dikarenakan SIA merupakan sistem yang cukup kompleks sehingga dibagi menjadi beberapa subsistem untuk memudahkan pengimplementasiannya. Subsistem SIA tersebut, antara lain siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus penggajian atau sumber daya manusia, siklus produksi, dan siklus keuangan. Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Dua kegiatan utama dalam siklus ini adalah pembelian dan pembayaran, pembelian terdiri dari pemesanan dan penerimaan barang dan jasa, sedangkan pembayaran dapat dilakukan dengan
tunai, cicilan, maupun kredit. Tujuan utama dari siklus ini adalah menyediakan kebutuhan perusahaan pada saat diperlukan. PT Gelora Intan Reksa merupakan sebuah badan usaha nasional yang bergerak di bidang jasa konstruksi dan perdagangan umum. Perusahaan ini melayani jasa berupa pembangunan dan renovasi gedung, bangunan hunian, jalan, dan drainase kota serta perawatannya, pertamanan serta perawatannya, dan pemasangan instalasi listrik serta perawatannya. Proses bisnis operasional PT Gelora Intan Reksa dilakukan dengan sistem tender atau lelang. Jadi beberapa perusahaan memberikan penawaran terhadap proyek yang diberikan oleh suatu instansi. Perusahaan yang memenuhi persyaratan yang sesuai dengan proyek itulah yang memenangkan tender atau lelang tersebut. Dalam menjalankan proses bisnisnya tersebut, PT Gelora Intan Reksa telah menggunakan sistem yang berbasis komputer. Salah satunya adalah dalam proses siklus pengeluarannya. Namun masih terdapat beberapa masalah terkait dengan sistem komputer yang telah digunakan. Beberapa masalah tersebut, antara lain terkait dengan permintaan barang dan jasa yang masih dilakukan secara manual, pencatatan pembelian yang sulit untuk diidentifikasi karena tidak adanya pengelompokkan berdasarkan project, serta tidak adanya pencatatan bahan material yang keluar dan masuk dari gudang. Sangatlah diperlukan sistem informasi akuntansi yang dapat menunjang perusahaan dalam menjalankan proses siklus pengeluarann dan juga untuk memperkuat pengendalian internal dari perusahaan ini agar siklus pengeluarannya berjalan dengan lebih baik dan sesuai prosedur standar sehingga perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya.
2. Methodology Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Metode Penelitian Dalam menyusun skripsi, digunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut : a. Penelitian kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan dengan pencarian referensi dan teori-teori yang berkaitan langsung dengan masalah pokok dalam skripsi. b. Penelitian lapangan (Field Research), dilakukan beberapa cara yaitu: 1) Pengamatan (Observation), yaitu melakukan pengamatan langsung di perusahaan. 2) Wawancara (Interview), yaitu tanya jawab dengan pihak-pihak terkait untuk mendapatkan keterangan yang diperlukan. 3) Dokumentasi (Documentation), yaitu penelusuran bukti-bukti dan dokumen-dokumen yang terkait dengan kegiatan yang diteliti yaitu transaksi dalam siklus pengeluaran. 4) Analytical procedures, merupakan prosedur yang dilakukan dalam menganalisis data yang diperoleh selama penelitian. 2. Metode Analisis dan Perancangan Metode perancangan yang digunakan dalam skripsi ini merupakan metode yang akan berhubungan dengan perbaikan akan sistem yang telah ada. Metode tersebut menggunakan pendekatan Object Oriented Analysis and Design oleh Lars
Mathiassen dengan menggunakan notasi Unified Modelling Language, dimana tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut : a.
Metode Analisis : 1) Problem domain analysis Mengidentifikasikan dan menggambarkan informasi-informasi yang harus diadministrasi, dipantau, atau dikendalikan oleh sistem. 2) Application domain analysis Menganalisis bagaimana sistem akan digunakan serta menentukan kebutuhan
dan
fungsi
dari
sistem
sehingga
sistem
dapat
mengadministrasi, memantau dan mengendalikan informasi-informasi. b.
Metode Perancangan 1) Architectural design Pada tahap ini dilakukan perancangan pola arsitektur dari sistem informasi yang diusulkan sesuai dengan hasil analisis dan perancangan yang telah dilakukan. Dimulai dengan menentukan prioritas dari masing-masing kriteria sistem, kemudian merancang pola komponen arsitektural dan pola distribusi yang paling tepat untuk sistem informasi tersebut. 2) Component design Pada
tahap
ini
ditentukan
dan
dirancang
kebutuhan
pengimplementasian komponen-komponen dan fungsi-fungsi ke dalam sistem sesuai dengan pola arsitektur yang telah dirancang.
3. Hasil dan Pembahasan Terdapat beberapa masalah terkait dengan sistem komputer yang telah digunakan oleh PT Gelora Intan Reksa pada siklus pengeluaran dan persediaannya. Beberapa masalah tersebut, antara lain terkait dengan permintaan barang dan jasa yang masih dilakukan secara manual, pencatatan pembelian yang sulit untuk diidentifikasi karena tidak adanya pengelompokkan berdasarkan project, serta tidak adanya pencatatan bahan material yang keluar dan masuk dari gudang.
3.1
Permintaan pembelian yang dilakukan secara manual Masalah pertama terkait dengan permintaan pembelian yang dilakukan secara manual. Ketika melakukan permintaan terhadap barang material maupun jasa, estimator akan mengisi form Surat Pengajuan Bahan Proyek secara manual. Hal itu menyebabkan mudah terjadinya pembuatan Surat Pengajuan Bahan Proyek (SPBP) palsu. SPBP palsu tersebut tidak hanya dapat dilakukan oleh estimator tetapi juga dapat dilakukan oleh Logistik Proyek. Apabila adanya kerjasama dari kedua bagian tersebut, kecurangan tentu sulit untuk diketahui. Hal itu pun dipersulit dengan tidak adanya Nomor Surat tercetak di Surat Pengajuan Bahan Proyek. Selain
itu, sistem pada
estimator
yang
masih
manual
menghalangi
pengintegrasian sistem dengan Logistik Proyek secara terkomputerisasi. Padahal, dengan pengintegrasian tersebut, memudahkan kedua bagian tersebut, baik estimator maupun Logistik Proyek, untuk mengelola pemesanan yang terjadi. Dengan penggunaan sistem secara terkomputerisasi juga akan meningkatkan internal control perusahaan. Sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah pertama terkait dengan permintaan pembelian yang dilakukan secara manual, akan digunakan sistem terkomputerisasi untuk
pembuatan
Surat
Pengajuan
Bahan
Proyek.
Dengan
menggunakan
sistem
terkomputerisasi, akan memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan oleh estimator maupun Logistik Proyek karena adanya pembatasan akses untuk pembuatan surat-surat yang berkaitan dengan siklus pengeluaran. Selain itu dengan sistem terkomputerisasi, penomoran surat akan dilakukan secara otomatis sehingga tidak akan ada Surat Pengajuan Bahan Proyek yang ganda. Selain itu, sistem ini dapat diintegrasikan dengan sistem pemesanan yang dimiliki oleh Logistik Proyek untuk mempermudah pengelolaan pemesanan yang dilakukan.
3.2
Pencatatan pembelian yang sulit untuk diidentifikasi Masalah kedua terkait dengan pencatatan pembelian yang sulit untuk diidentifikasi. Sistem komputer yang digunakan oleh Logistik Proyek saat ini tidak mengelompokkan pencatatan pemesanan berdasarkan project yang dilakukan. Sedangkan pemesanan tidak hanya berasal dari satu project saja, sehingga akan terjadi kesulitan ketika mengukur biaya yang telah dikeluarkan dalam pengerjaan suatu project. Tidak adanya pengelompokan dalam pencatatan pemesanan juga mempersulit Direktur dan Project Manajer dalam mengetahui performa suatu project, apakah underbudget atau overbudget. Sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah kedua terkait dengan pencatatan pembelian yang sulit untuk diidentifikasi, akan digunakan pengelompokan pencatatan pemesanan sesuai dengan proyek yang sedang dikerjakan. Hal itu akan mempermudah pengawasan dan evaluasi Project Manajer maupun Direktur terhadap suatu proyek.
3.3
Tidak adanya pencatatan bahan material yang keluar dan masuk dari gudang Masalah ketiga terkait dengan tidak adanya pencatatan bahan material yang keluar dan masuk dari gudang. Pembelian untuk operasional dilakukan hanya ketika ada project saja, sehingga PT Gelora Intan Reksa tidak melakukan persedian untuk bahan material. Namun, dalam pengerjaan suatu project pun ada saja barang material yang tersisa sehingga sisanya tersebut dimasukkan ke dalam gudang. Oleh karena merupakan barang material sisa, pihak gudang tidak melakukan pencatatan. Hal itu menyebabkan tidak dapat diketahui bahan-bahan material apa saja yang ada di dalam gudang. Padahal sekalipun merupakan bahan sisa, bahan tersebut masih memiliki nilai materi. Dengan tidak adanya pencatatan terhadap bahan material yang keluar masuk gudang, mudah terjadi penggelapan bahan tanpa diketahui pihak perusahaan.
Sebagai solusi untuk masalah ketiga terkait dengan tidak adanya pencatatan bahan material yang keluar dan masuk dari gudang, akan dibuatkan sistem terkomputerisasi untuk pencatatan barang yang keluar dan masuk gudang. Dengan adanya pencatatan tersebut, akan meningkatkan pengendalian internal perusahaan terhadap pencurian atau penggelapan barang perusahaan. Selain itu dengan adanya pencatatan pengeluaran dan pemasukan barang, akan meningkatkan penilaian proyek secara lebih spesifik dan meningkatkan pengendalian persediaan barang di gudang.
4. Kesimpulan Berdasarkan analisa dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran dan Persediaan pada PT Gelora Intan Reksa, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: •
Sistem Informasi Akuntansi yang dibangun ini mendukung adanya fungsi pengendalian internal terhadap persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Di mana hal ini akan lebih meningkatkan pengendalian preventif perusahaan terkait dengan persediaan, yaitu adanya pencatatan keluar dan
masuk barang dari
gudang. •
Dengan adanya sistem terkomputerisasi dalam pembuatan permintaan barang maupun jasa, dapat menghindari perusahaan dari kecurangan karena tidak adanya penomoran surat pada Surat Permintaan Barang dan Jasa.
•
Dengan pengelompokan pencatatan pada siklus pengeluaran berdasarkan proyek yang dilakukan, dapat membantu pihak manajemen dalam menganalisis dan mengevaluasi suatu proyek secara lebih efektif dan efisien.
Daftar Pustaka
[1]
Assauri, Sofjan. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi (edisi revisi). Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
[2]
Bodnar, George H dan Hoopwood, William S. (2004). Accounting Information Systems. 9th Edition. New Jersey: Pearson Prentice-Hall.
[3]
Brigham dan Houston. (2006). Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi 10. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
[4]
Gelinas dan Dull. (2008). Accounting Information Systems, 7th Edition. Canada : a division of Thomson Learning.
[5]
Hall, James A. (2008). Accounting Information Systems. 6th Edition. USA: South Western Cengage Learning.
[6]
Handoko, T.Hani. (2001). Dasar-dasar Manajemen Persediaan Operasi, Edisi ke-1. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada.
[7]
Horngren, Charles T. , Walter T. Harrison, dan Linda S. Bamber. (2002). Accounting. 5th Edition. Prentice Hall, New Jersey.
[8]
Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
[9]
Jones, Frederick L dan Rama, Dasaratha V. (2006). Accounting Information Systems. Canada: Thomson South-Western.
[10] Laudon, Kenneth C. dan Laudon, Jane P. (2006). Management Information Systems : Managing the Digital Firm. New Jersey: Pearson Prentice-Hall.
[11] Ma’arif, Mohamad Symasul dan Hendri Tanjung. (2003). Manajemen Operasi, Edisi Pertama. Jakarta: PT Grasindo. [12] Mathiassen, Lars. (2000). Object Oriented Analysis And Design, 1st Edition. Denmark: Marko Publishing. [13] McLeod, Raymond Jr. dan Schell, George. (2007). Sistem Informasi Manajemen, Edisi Kedelapan. Jakarta: PT Indeks. [14] O'Brien, James A.. (2005). Pengantar Sistem Informasi, Edisi 12. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. [15] Romney, Steinbarth. (2006). Accounting Management Information System, 10th edition. New Jersey: Pearson Prentice-Hall. [16] Wilkinson, J.W., Cerullo, M.J., Raval, V., Wong-on-Wing, B. (2000). Accounting Information Systems : Essential Concepts and Applications. New York: 4th Edition. John Wiley & Sons.
ANALYSIS AND DESIGN OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM OF EXPENDITURE CYCLE AND INVENTORY AT PT GELORA INTAN REKSA Yudhawati Wira Pertiwi Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Abstract Use of information systems and internal controls that either are indispensable in running the business processes in various companies in all sectors, including construction companies such as PT Intan Gelora Mutual. The purpose of this paper is to analyze the weaknesses of the accounting information system expenditures and inventory cycles that run in PT Gelora Diamond Investment, as well as proposed improvements to the design of systems that can meet the needs of the company. The method used is field study and interview data collection form directly to the company about the cycle of spending and inventories are being run, and the study of literature through the study of books, literature and other reading sources. Based on the analysis carried out in accounting information systems spending, and inventory cycle at PT Intan Gelora Mutual, then discovered the weakness of demand for goods and services that are still done manually, the recording of purchases that are difficult to identify due to the absence of grouping based on the project, and the lack of recording materials in and out of the barn. Based on these findings, the
authors conducted the analysis and design of Information Systems and Accounting Cycle Inventories of new spending to address these issues.
Keywords: Analysis, Design, Accounting Information Systems, Cycle Expenditure, Inventory
1. Introduction Accounting information systems (AIS) is a subsystem of management information system that provides accounting and financial information, along with other information obtained in the process of routine accounting transactions. SIA can help a company to cover the company's need accounting information and other information relating to existing business processes within the company. By the SIA, will improve the performance of the company because of the efficiency and effectiveness of the resources owned by the company. In practice, the SIA is divided into several subsystems. This is because SIA is a fairly complex system that is divided into several subsystems to facilitate implementation. SIA subsystems, which include revenue cycle, expenditure cycle, cycle payroll or human resources, the production cycle, and financial cycles. Expenditure cycle is a series of business activities and related data processing operations associated with the purchase and payment of goods and services. Two major activities in this cycle is the purchase and payment, purchase composed of ordering and receiving goods and services, while payments can be made with cash, payments, and credit. The main objective of this cycle is to supply the needs of the company when required.
PT Gelora Intan Reksa is a national business entity engaged in construction services and general trading. These companies provide services such as construction and renovation of buildings, residential buildings, roads, and urban drainage and maintenance, landscaping and maintenance, and electrical installation and maintenance. PT Gelora operational business processes performed by the system Intan Mutual tender or auction. So some companies offer to the project provided by an agency. Companies that meet the requirements in accordance with the project that won a tender or auction. In running its business processes, PT Intan Gelora Mutual has used computer-based systems. One is in the process of spending cycle. But there are still some problems associated with computer systems that have been used. Some of these problems, partly linked to the demand for goods and services that are still done manually, recording purchases that are difficult to identify due to the absence of grouping based on the project, and the lack of registration materials and out of the barn. It is necessary accounting information system that supports the company in carrying out the process pengeluarann cycle and also to strengthen the internal control of the company that runs the spending cycle to better fit the standard procedure and so the company can improve its performance.
2. Methodology The research methodology used in this study are as follows: 1.
Research Methods In his thesis, used several methods of data collection as follows: a.
Research literature (Research Library)
The research was conducted by searching references and theories directly related to the central issue in the thesis. b.
Field Research (Field Research), made several ways: 1) Observations (Observation), the direct observation in the company. 2) Interview (Interview), which is a question and answer with relevant parties to obtain necessary information. 3) Documentation (Documentation), the search of evidence and documents related to the transaction activity observed in the expenditure cycle. 4) Analytical procedures, the procedures performed in analyzing the data obtained during the study.
2. Method of Analysis and Design Design method used in this thesis is a method that would be associated with improvements in existing systems. The method uses the approach to Object Oriented Analysis and Design by Lars Mathiassen using Unified Modeling Language notation, where its phases are as follows: a. Method of Analysis: 1) Problem domain analysis Identify and describe the information that must be administered, monitored, or controlled by the system. 2) Application domain analysis Analyze how the system will be used and determine the needs and functions of the system so the system can administer, monitor and control information.
b. The design method 1) Architectural design At this stage of architectural design patterns proposed information system in accordance with the results of the analysis and design has been done. Begins with determining the priority of each criterion of the system, then design patterns and architectural components of the distribution pattern is most appropriate for the information system. 2) Component design At this stage of the implementation of the requirements specified and designed components and functions into the system in accordance with the architectural pattern that has been designed.
3. Results and Discussion There are several problems associated with computer systems that have been used by PT Intan Mutual surge in spending and inventory cycle. Some of these problems, partly linked to the demand for goods and services that are still done manually, recording purchases that are difficult to identify due to the absence of grouping based on the project, and the lack of registration materials and out of the barn.
3.1
Request for purchases made manually The first problem associated with the purchase request is done manually. When did the demand for material goods and services, the estimator will fill out a form letter manually Project Application Materials. That led to easy creation of Project Material Submission Letter (SPBP) is false. SPBP is not false can only be done by the estimator
but also can be done by the Logistics Project. If the cooperation of the two parts, the fraud would be difficult to know. It was also complicated by the lack of numbers printed in Surat Project Application Materials. In addition, the system estimator is still manually block the integration of the logistics system is a computerized project. In fact, with the integration, enabling both parts, both estimators and Logistics Project, to manage the ordering that occurs. With the use of a computerized system will also enhance the company's internal control. As a solution to solve the first problem associated with the purchase request is done manually, will use a computerized system to manufacture the Project Material Submission Letter. By using a computerized system, will minimize the possibility of fraud by the estimator and project logistics because of the restrictions on access to the manufacture of papers relating to the expenditure cycle. In addition to the computerized system, numbering letter will be done automatically so that there will be no Letter of Submission Material multiple projects. In addition, this system can be integrated with the booking system that is owned by Logistics Project to facilitate the management of bookings made.
3.2
Recording of purchases that are difficult to identify The second problem associated with the recording of purchases that are difficult to identify. The computer system used by the Logistics Project is currently not classify records based on the book project is done. While reservations are not only coming from one project alone, so it will be difficult when measuring the costs incurred in the execution of a project. The absence of clustering in the record book is also difficult for
the Director and Project Manager in knowing the performance of a project, whether underbudget or overbudget. As a solution to solve the second problem associated with the recording of purchases that are difficult to be identified, will be used grouping recording reservation in accordance with the project you're working. It will facilitate the monitoring and evaluation of Project Manager and Director of a project.
3.3
The absence of records of materials in and out of the warehouse The third problem associated with the absence of registration materials and out of the barn. Purchases for the operation is performed only when there is a project alone, so that PT Intan Mutual Gelora do not supply for materials. However, in the execution of a project there are any remaining items so that the remaining material is inserted into the warehouse. Therefore, the residual material goods, the warehouse did not keep records. It
causes no known materials can be any material that is in the warehouse. Yet even if the rest of the material, the material still has a material value. With no recording of that material out of the warehouse, easy going undetected material fraud by the company. As a solution to the third problem associated with the absence of registration materials and out of the warehouse, you want to create a computerized system for recording incoming and outgoing goods warehouse. Given the record, will increase the company's internal control against theft or embezzlement of company goods. In addition to the recording of expenses and income items, will improve the assessment of specific projects and improve inventory control of goods in the warehouse.
4. Conclusion Based on the analysis and design of Information Systems Spending Cycle Accounting and Inventory Investment in PT Gelora Intan, it can be concluded as follows: •
Accounting Information System which is built to support the functioning of internal controls over inventory owned by the company. Where this will further enhance the company's preventive controls related to inventory, namely the recording of outgoing and incoming goods from the warehouse.
•
With the computerized system in making the demand for goods and services, to avoid the company of fraud in the absence of numbering letters on the Letter of Request for Goods and Services.
•
By grouping the listing on the cycle of spending on projects that do, can assist management in analyzing and evaluating the project more effectively and efficiently.
References [1]
Assauri, Sofjan. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi (edisi revisi). Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
[2]
Bodnar, George H dan Hoopwood, William S. (2004). Accounting Information Systems. 9th Edition. New Jersey: Pearson Prentice-Hall.
[3]
Brigham dan Houston. (2006). Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi 10. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
[4]
Gelinas dan Dull. (2008). Accounting Information Systems, 7th Edition. Canada : a division of Thomson Learning.
[5]
Hall, James A. (2008). Accounting Information Systems. 6th Edition. USA: South Western Cengage Learning.
[6]
Handoko, T.Hani. (2001). Dasar-dasar Manajemen Persediaan Operasi, Edisi ke-1. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada.
[7]
Horngren, Charles T. , Walter T. Harrison, dan Linda S. Bamber. (2002). Accounting. 5th Edition. Prentice Hall, New Jersey.
[8]
Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
[9]
Jones, Frederick L dan Rama, Dasaratha V. (2006). Accounting Information Systems. Canada: Thomson South-Western.
[10] Laudon, Kenneth C. dan Laudon, Jane P. (2006). Management Information Systems : Managing the Digital Firm. New Jersey: Pearson Prentice-Hall. [11] Ma’arif, Mohamad Symasul dan Hendri Tanjung. (2003). Manajemen Operasi, Edisi Pertama. Jakarta: PT Grasindo.
[12] Mathiassen, Lars. (2000). Object Oriented Analysis And Design, 1st Edition. Denmark: Marko Publishing. [13] McLeod, Raymond Jr. dan Schell, George. (2007). Sistem Informasi Manajemen, Edisi Kedelapan. Jakarta: PT Indeks. [14] O'Brien, James A.. (2005). Pengantar Sistem Informasi, Edisi 12. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. [15] Romney, Steinbarth. (2006). Accounting Management Information System, 10th edition. New Jersey: Pearson Prentice-Hall. [16] Wilkinson, J.W., Cerullo, M.J., Raval, V., Wong-on-Wing, B. (2000). Accounting Information Systems : Essential Concepts and Applications. New York: 4th Edition. John Wiley & Sons.