Anak Muda Menilai Jaman Mao Mengecam Yang Lan, Pemuda lahir tahun”90”an Penulis: Sumbu Tionghoa (21 Desember) 10:07, Yang Lan membuat sebuah blog, yang isinya sebagai berikut: "Saat Mao Zedong meninggal, saya berada di kelas dua, ketika guru dan siswa mulai menangis, saya ingat bertanya pada guru dengan penuh ketakutan: „Apakah setelah Ketua Mao tiada, akan kembali terjadi buruh anak?‟” "Sungguh menakjubkan kebahagiaan rakyat semacam itu, hasil dari cuci otak dan hipnotis yang dilakukan diseluruh negeri! Tapi betapapun kuat nampaknya, tetap adalah sesuatu yang rapuh. Makin besar makin rapuh, bagaikan gelembung sabun, mitos itu buyar dengan sendirinya begitu pintu negara dibuka!" Blog ini saya lihat saat diatas bus sekolah, sudah lebih jam 20:00 malam, ya, saya seorang mahasiswa yang lahir ditahun 90-an, menjelang hari Natal, suasana merayakan Natal di kampus nampak makin mengental. Beberapa toko telah memajang pohon Natal. Melihat blog ini mengingatkan saya pada suatu hari yang khusus, yaitu 26 Desember, peringatan hari kelahiran Ketua Mao ke-118. Satu perasaan yang sulit dibayang, dihari khusus demikian ini kita melihat blog yang menunjukkan jalan lain. Malam hari Kembali ke komputer dan segera terpusat perhatian pada diskusi didunia internet, karena saya pikir apa yang mereka ajukan jauh lebih berarti daripada apa yang diajukan Yang Lan. Dari sini Anda dapat melihat bagaimana pikiran manusia banyak, dan kenyataan sejarah ditulis oleh rakyat, bukan hanya oleh Yang Lan seorang. Sebenarnya, hati saya terasa berat sebelum membuka komentar, saya selama ini berpendapat, akan banyak orang yang merasa dirinya pintar mendukung dia bijaksana dan akan sejalan dengan dia, karena mereka yang sudah terbiasa menyerang pribadi Ketua Mao. Tapi setelah menemukan komentar yang terbaca, ternyata tidak seperti yang saya bayangkan semula. Dari 10 ada lebih dari 7 menyangkal Yang Lan, justru lebih banyak orang mengkritik dia. Saya asyik mengikuti terus perkembangan blog sampai jam 01:30, ternyata tetap sebagian
besar netter menyangkal dia, bahkan diantaranya menggunakan kata-kata yang sangat kasar dan tajam. Analisa Blog Latar Belakang menulis: Tidak bisa diragukan, adalah kematian pemimpin Korea Utara Kim Jong-Il, meskipun tidak disebut secara tertulis, tapi bagi mata yang tajam tentu akan jelas melihat, tidak perlu penjelasan lebih lanjut. Posisi penulis: dari hipnotis, "cuci otak" sampai pada "rapuh", "mitos yang tak buyar dengan sendirinya" dapat diketahui, dia tidak setuju dengan sistem Korea Utara. Bagus! Tidak perlu membicarakan lebih dahulu sistem Korea baik atau tidak sesungguhnya, dia selanjutnya kembali mengenang masa sekolah dasar, mengambil adegan Ketua Mao meninggal sebagai perbandingan, dengan penampilan ini tentu saja menyentuh perasaan mayoritas neter di Tiongkok, fakta yang terjadi selanjutnya terbukti dengan kemarahan mereka. Perdebatan panas terjadi Anda bertanya pada guru, setelah Ketua Mao meninggal apakah anda akan menjadi buruh-anak? Selamat! Kekhawatiran Anda ternyata tidak menjadi kenyataan, Anda beruntung! Reformasi dan Politik pintu-terbuka membuat diri Anda makmur, menjadi lapisan-atas masyarakat! Dengan demikian kematian Ketua Mao untuk Anda setidaknya bukanlah hal yang buruk. Namun, kekhawatiran Anda tidak berarti sepenuhnya tidak menjadi kenyataan. Karena hanya "Anda" yang tidak menjadi buruh-anak, tapi telah terjadi jutaan pekerja migran untuk mengejar gaji dengan mempertaruhkan nyawa mereka, menjadi buruh-tambang batubara gelap, juga ada buruh-anak. Munculnya dekadensi kehidupan, pelacuran, perjudian, pecandu, sampah masyarakat lama bermunculan kembali di masyarakat Tiongkok sekarang. Masalah yang setidaknya sulit terlihat di jaman Mao. Mengejar uang sebagai iman orang. Tentu saja, jika hanya didasarkan pada "Anda" menjadi buruh-anak atau tidak, maka kenyataan yang terjadi boleh tidak dipedulikan, pokoknya bukan Anda jadi buruh-anak. Lalu kalau orang lain menjadi buruh-anak atau tidak, bagaimana sikap anda? Bagaimana sikap anda saat mengetahui orang lain dalam penderitaan? Selama bukan Anda, Anda lalu menuntut semua oarang mengamini jaman sekarang dengan menegasi jaman Mao.
Pembicaraan kontroversial demikian ini membuat banyak netter keluar menentang, melihat komentar terakhir yang masuk blog Yang Lan sekitar 2000 topik, sedang pembicaraan masalah ini baru dipublikasikan selama 24 jam sudah ada 20.000 komentar, tidak bicara isi komentar, tidak peduli mendukung atau menentang, setidaknya menunjukkan topik ini menjadi perhatian hangat mayoritas netter, mereka bersedia mengutarakan pendapat memperdebatkan topik ini. Dengan kata lain membuktikan, Ketua Mao adalah pemimpin legendaris. Sampai hari ini, kita semua masih memprihatikan dan mengenang beliau. Kedua, berdasarkan pengamatan saya, lebih dari 70% netter yang menentang pandangan Yang Lan, dari mulai yang ringan menyatakan bahwa keadaan tidak begitu runyam, sampai pada sementara netter langsung memaki. Tentu saja, juga ada sebagian yang menyetujui pandangan Yang Lan. Lebih lanjut, tidak bisa tidak harus mengajukan masalah “cuci otak” yang diajukan Yang Lan. Benar, seperti saya ini juga akan dikatakan oleh mereka yang mendukung prinsip pandangan Yang Lan sudah di-“cuci otak”, lalu di-cuci oleh siapa? Tidak perlu diragukan, tentu di-cuci oleh partai. Tapi saya tidak setuju! Pada saat Yang Lan yang terpusat mengendalikan blog-nya, bisa mengatakan belum dicuci otaknya, bagaimana pula kita semua netter yang bisa mengakses ke berbagai media di dunia Internet yang disebut Pemuda tahun 90-an tidak kena disiplin untuk dicuci otak juga? Jika kita semua telah dicuci otak, tentu akan jauh lebih baik, semangat dokumen sentral-komite akan dapat diterapkan dengan baik, tanpa sedikitpun meleset, maka negara kita tidak akan sedemikian rupa! Harus ingat. Kemampuan PKT mencuci otak tidak seheibat yang Anda bayangkan, sekarang benar-benar percaya, dari semangat ideologi, tidak banyak orang bisa tampil berbicara membela partai. Bahkan Anda sebagai moderator blog juga tidak bicara membela partai, lalu siapa lagi bisa bicara membela partai? Tapi rakyat telah berdiri berbicara membela Ketua Mao dan partai. Saya tidak setuju dikatakan kita telah dicuci otak, tapi juga karena dari sudut pandang ini, lebih dari 70 persen komentar netter yang menentang pandangan Anda. Mungkinkah begitu banyak orang telah dicuci otak? Sebenarnya saja, bukan kami yang dicuci otak-nya, tetapi Anda sendiri! Adalah anda sekalian yang anti-Tiongkok dan anti-sosialisme! Setiap pandangan kami adalah untuk memberikan gambaran setiap pembaca dan saling belajar, berpikir, meringkas dan atas dasar itu membuat kesimpulan. Lalu, bagaimana dengan Anda? Berapa banyak buku Ketua Mao sudah Anda baca? Anda tahu ada beberapa jilid dan bab Pilihan Tulisan Mao?
Seringkali orang dalam pengertian dasar saja tidak becus, pada dasarnya tidak kenal politik, ekonomi juga tidak mengerti, tapi memaki negaranya sendiri, memaki partai dan negara yang berkuasa, sungguh sangat "luar biasa", dan argumentasi orang-orang ini adalah pandangan reaksioner yang anti-Tiongkok. Seperti halnya didunia internet banyak orang yang suka berbicara tentang Mao Zedong, selalu menyatakan puluhan juta mati kelaparan, Revolusi Kebudayaan, dll., Tidak salah, fakta sejarah adalah kenyataan yang tidak bisa diputar-balik, tetapi juga tidak boleh mengada-ada atau menggelembungkan yang kecil. Bagaimanakah sebenarnya jaman Mao? Berbicara jaman Mao Zedong, kesan pertama Anda sering tercermin dalam kemiskinan dan terbelakang, rakyat menderita, saya tidak berani menyetujui. Melihat perkembangan jaman, tidak dapat membandingkan keadaan jaman sekarang dengan keadaan jaman yang lalu begitu saja, dua jaman yang sama sekali berbeda, tidak dapat membandingkan keunggulan sekarang dengan kelemahan jaman dulu. Tentu saja, taraf hidup jaman sekarang kenyataan sudah terangkat tinggi, tapi jangan lupa tanpa ada akumulasi dari jaman sebelumnya tidak akan ada jaman konsumsi seperti sekarang, sebelum reformasi dan politik pintu-terbuka, Tiongkok sudah bukan papa-miskin. Seandainya masih papa-miskin seperti Anda katakan, sekarang masih dijaman purba hidup di hutan, coba lancarkan reformasi dan tunjukkan pada saya kemajuan apa yang bisa Anda capai? Ini menunjukkan keberhasilan yang dicapai sekarang ini ada dasar yang baik dijaman sebelumnya, di jaman Mao itulah dasar ekonomi yang tangguh sudah dibangun, ketika itu sistem industri yang kuat, sistim jaminan kesehatan, ilmu pengetahuan, pendidikan telah terjadi maju-melompat, kenapa Anda tidak melihat? Prestasi yang dicapai jaman Mao tentu juga tidak bisa dikatakan keberhasilan Mao seorang diri, tetapi keberhasilan seluruh rakyat dan bangsa diseluruh negari dibawah pimpinan PKT yang diketuai Mao Zedong. Perjuangan yang keras dan penuh penderitaaan, dengan kebulatan tekad dan hati rakyat seluruh negeri bekerja keras, orang Tiongkok tidak membutuhkan Tuhan, tapi perlu mendapat pemimpin yang mampu menunjukkan jalan dan membimbing rakyat, Mao Zedong itulah pemimpin yang luar biasa. Dapat dikatakan, Mao Zedong dalam waktu singkat, tidak sampai 30 tahun telah berhasil menyelesaikan apa yang oleh dunia barat dicapai dalam ratus tahun terakhir ini. Jaman Mao berhasil merubah Tiongkok menjadi satu negeri industri
yang mandiri. Ini merupakan satu hasil luar biasa, yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah umat manusia. Tentu saja jalan yang ditempuh tidak lurus, Edison dalam menemukan bola-lampu juga melalui percobaan dua ribu kali kegagalan baru berhasil. Fakta telah membuktikan bahwa perhatian Mao Zedong belum pernah meninggalkan rakyat, khususnya kepedulian pada orang-orang tertindas! Jaman Mao Zedong untuk membangun sebuah sistem jaminan kesehatan dan pengobatan yang sempurna, sistem jaminan perumahan, sistem jaminan kerja dan sistem pendidikan gratis, dengan gamblang menunjukkan keunggulan jaman Mao ketika itu. Ada kesalahan Mao Zedong, seperti Revolusi Kebudayaan, untuk memberantas dan mencegah revisionisme, beberapa orang tampaknya kini berubah menjadi mimpi buruk, harus diakui tidak sedikit kasus yang salah dan tidak adil, tetapi juga harus diketahui, siapa sesungguhnya yang menegaskan jangan gunakan kekerasan? Siapa yang penegaskan “satu tangan pegang revolusi, tangan lain pegang produksi”? Siapa yang menyerukan siap perang, siap menghadapi bencana dengan mendorong-maju produksi? Siapa yang memberikan kelonggaran dengan merehabilitasi pada mereka di usia tua? Semua itu adalah Mao Zedong. Namun di Tiongkok tetap saja ada sementara orang yang terbelokkan keyakinan dan tersisihkan jaman realisme, sehingga tidak terhindarkan terjadi tragedi, namun tetap perlu ditandaskan disini, penyimpangan garis bukan kesalahan Mao, tetapi disebabkan sabotase yang dilakukan sementara orang mengambil kesempatan membentuk gang dalam memperjuangkan kepentingan sendiri. Dengan memfitnah jenderal satu sama lain, saling menyerang pribadi orang, dan sekarang mereka menimpakan semua tanggungjawab itu keatas kepala Mao Zedong seorang. Tentu tidak bisa mengatakan Mao tidak ada salah, kesalahannya sebagai seorang pemimpin, harusnya secara radikal membasmi anggota partai gadungan yang tanpa peduli memperjuangkan kepentingan diri sendiri. Orang-orang yang melupakan Sidang Pleno Kedua Kongres Ketujuh yang menetapkan "dua keharusan" dan lupa misi bersejarah mereka adalah mengabdi Rakyat dengan sepenuh hati. Akibat Mao tidak membasmi lebih dahulu kecenderungan ini, sehingga tujuan Revolusi Kebudayaan yang sebenarnya tidak bisa diterima dan diakui. Melupakan "dua keharusan" yang sampai sekarang ini tetap benar, "Seluruh wilayah negeri hidup tentram" telah berubah menjadi "Dari satu miliar ada sembilan ratus juta orang busuk", banyak orang melupakan tekad “Perjuangan dengan susah-payah”. Di jaman
Mao korupsi adalah dosa, sekarang korupsi telah menjadi keharusan sekalipun tak tertulis, kehidupan masyarakat penuh korupsi, berpesta pora, banyak orang yang mengutuk pejabat korupsi tapi bukan karena tegas hendak memperantas korupsi! Itu hanya cetusan hati iri karena dirinya tidak mendapat kesempatan berkorupsi. Hari ini, orang yang hidup di jaman baru reformasi, politik pintu-terbuka memuji keberhasilan yang dahsyat sebagai Kata-pembukaan, apakah di jaman Mao tidak dilangsungkan reformasi? Bukankah Landreform yang dijalankan adalah reformasi? Bukankah Kemitraan Negara-Swasta juga merupakan reformasi? Selama Revolusi Kebudayaan, seratus kali dilakukan regruping birokrasi pemerintah juga bukan reformasi? Orang hanya bisa mengatakan jaman tertutup, tidak jalankan politik pintu-terbuka, tapi tidak melihat situasi politik ketika itu, dimana Tiongkok sedang menghadapi blokade Dua Super-power didunia, bagaimana bisa jalankan politik-terbuka? Bisakah mempersilahkan 2 negara Super-power itu masuk ke TIongkok? Seandainya ketika itu Mao menjalankan politik-Tertutup, bisakah Tiongkok merebut kembali kedudukan sah di PBB? Mao Zedong pernah mengatakan: "Tiongkok adalah negara pertanian yang besar, seandainya basis hak-pemilikan di desa berubah, ekonomi kolektif Tiongkok sebagai target dari basis industri akan terguncang, lalu hasil produksi industri siapa pembelinya! Hak-milik Negara atas industri setiap saat juga bisa berubah. Perubahan dua-kutub sangat cepat, sejak keberadaan imperialisme dari hari pertama sudah berusaha mencaplok pasar luas di Tiongkok, hari ini, mereka masih memiliki keunggulan di segala bidang, bisa saja dari dalam dan dari luar melakukan serangan, saat itu bagaimana kami Partai Komunis bisa melindungi kepentingan rakyat, melindungi kepentingan buruh dan tani? Bagaimana melindungi dan mengembangkan perdagangan-industri bangsa sendiri, bagaimana bisa memperkuat pertahanan negara? Tiongkok adalah satu negara besar yang miskin, mungkinkah imperialisme membiarkan TIongkok menjadi benar-benar kuat-perkasa? Kalau begitu bagaimana mereka bisa bersandarkan kekuatan militernya lagi untuk mencocok hidung negara lain, dan kalau sudah begitu negari kita tidak akan aman-tenteram." Dapat dilihat, kebijakan ekonomi dijaman Mao berpandangan jauh, benar-benar untuk kepentingan rakyat, bukan hanya mengejar GDP, GDP saat akhir Dinasti Qing juga tinggi, lalu bisa dikatakan maju-makmur? Kue besar begitu tidak menunjukkan kekuatan. Laju industrialisasi dijaman Mao sedikitpun tidak kalah dengan negaraBarat yang maju, namun tetap saja di TIongkok ketika itu ada sekelompok yang
mempunyai daya tarik, yang selalu menceritakan keadaan saat itu benar-benar menghadapi kelaparan, sekalipun demikian hidup tetap energik, hidup bahagia, ... pada kenyataannya, seorang biasa bisa saja memberikan ilustrasi kehidupan dijaman Mao. Tetapi, bagaimana dengan kehidupan sekarang? Berapa banyak orang dapat mengatakan mereka hidup bahagia dan energik? Ketika itu hidup miskin, tetapi mereka dari kakek-nenek mampu menghidupi beberapa anak, coba lihat sekarang, jangan bilang beberapa anak, untuk menghidupi anak tunggal saja sudah setengah-mati. Perumahan, pendidikan, kesehatan-pengobatan, masalah berlimpah, saya tidak mengatakan bahwa hidup yang baik atau buruk, bagaimanapun juga hidup saya tidak menderita, tidak lapar, saya tidak memenuhi syarat, tetapi tekanan hidup seorang bisa nampak di raut-wajah dan matanya. Beberapa reformasi yang dijalankan, saya pribadi ikut merasakan, bagaimana saya bisa dikatakan tidak memikirkan? Mengenang jaman Mao Zedong, asal saja bisa menemukan kunci untuk memecahkan masalah sekarang, sebagaimana disebut Mao: "Janganlah mengeluh tiada harapan, angin bertiup mata mandang jauh". Jadi jangan hanya bisa mengeluh, mata memandang jauh kedepan, menemukan cara memecahkan soal, berusahalah menyelesaikan misi sejarah yang harus dipikulnya sendiri. Bagaimana seharusnya menilai Ketua Mao Satu bangsa yang besar harus bertulang punggung. Mao Zedong adalah tulang punggung bangsa kita. Deng Xiaoping suka mengatakan: “langit rubuh ada orang Han yang menyanggah.” Pada abad 20, Mao Zedong itulah orang Han itu, demi bangsa Tionghoa menjadikan dirinya sebagai tulang-punggung bangsa. Demi rakyat dan bangsa sedunia yang masih tertindas menyanggah langit biru. Mao Zedong adalah orang Tionghoa yang berani menantang setiap kekuasaan-lalim, berani menantang penindasan imperialis, adalah pahlawan rakyat Tiongkok. Dia pernah mengatakan bahwa tulang Lu Xun keras tiada keduanya. Sebenarnya saja, tulang Mao justru lebih keras ketimbang tulang Lu Xun yang dipujinya itu. Mao telah berhasil mengangkat dan membebaskan seluruh rakyat Tiongkok yang tertindas menjadi berdiri tegak diatas kakinya sendiri, sehingga mereka menjadi tenaga-produksi efektif di TIongkok, dan berhasil menghindari menjadi budak modal monopoli asing. Itulah jasa besar Ketua Mao yang tidak bisa dihapuskan. Munculnya Mao dalam sejarah adalah keharusan, beliau merupakan benih produk budaya kuno Tiongkok yang sudah ribuan tahun, benih yang " tidak lumat diuap juga tidak lembek dimasak, tetap kuat perkasa", satu benih yang keras memperjuangkan keadilan, setiap saat, dimana saja mendapatkan suasana yang sesuai akan tetap berbunga dan berbuah, ...!
Kami sudah ada Mao Zedong, dan harus tetap dihargai, jangan diremehkan. Demi idealisme, meskipun akan membawa jutaan orang, meskipun gunung Tai di depan roboh, tapi wajah tidak berubah, mata tidak berkedip, itulah Mao Zedong kami. Mao adalah seorang besar, dan tentu sulit bisa dipahami dan diterima oleh mereka yang telah terjadi pergeseran genetik, seperti berhadapan dengan orang yang selalu mengecilkan peran orang lain secara vulgar. Satu bangsa dan negara, dalam menganalisa keadaan sekarang, hendaknya menghindari emosional, tetaplah dengan tenang berpikir. Memaki dan mengutuk jelas tidak memecahkan masalah. Ada orang sudah pergi ke Amerika, atau pernah mengunjungi negara-negara maju, lalu merasakan masyarakat Tiongkok dalam banyak hal ketinggalan jauh, membuat dirinya minder. Merasa dirinya buruk, lalu membenci pemimpin yang dianggapnya membuat kesalahan, meskipun tanpa ada fakta mengajukan kritik sebagai dasar pemikirannya, memaki dengan bahasa setan yang jahat. Tentu akan lebih sehat, seandainya kita bisa secara objektif melihat sejarah latar belakang masalah dan riwayat seseorang. Tentu saya tidak bisa mengatakan orang-orang omong kosong begitu pasti orang jahat, tapi saya berani mengatakan mereka pasti bukan orang baik-baik. Saat menilai diri Mao, dapat mencerminkan mutu pemikiran seseorang. Saat ini, beberapa netter tidak layak membicarakan Mao. Seperti halnya ayam dan anjing, bagaimanapun tidak akan mungkin menjadi rajawali. Orang-orang yang tidak bersimpati dan peduli pada rakyat tertindas, tidak pantas menilai Mao. Mereka yang hanya tahu "makan enak, hidup berfoya-foya dan menikmati kemewahan" juga tidak pantas menilai Mao. Orang yang hanya mengejar ketenaran dan keberuntungan untuk diri sendiri saja, juga tidak pantas menilai Mao. Orang-orang yang sudah tidak bisa memberikan penghargaan dan menghormati bangsa dan negerinya sendiri, orang-orang yang sudah membusuk dengan kehidupan dekadensi lebih-lebih tidak pantas menilai Mao lagi. "Satu bangsa yang tiada pemimpin besar adalah sangat menyedihkan, setelah ada pemimpin besar tapi tidak bisa menghormati dan menyanyangi adalah bangsa budak yang kerdil. Orang Tiongkok selamanya akan tetap menghormati dan menyanyangi Mao Zedong, karena semangat-rohaninya dengan pasti telah menjiwai bangsa kita, beliau mewakili jiwa bangsa kita yang keras, sedang satu bangsa yang besar harus memiliki jiwa keras ini.
Tiongkok hari ini justru membutuhkan kembalinya jiwa Mao Zedong. Jika hari ini, Mao Zedong bisa seperti Yesus bangkit kembali, jika beliau dapat melanjutkan menegakkan keyakinan dengan kesadaran jernih dan melaksanakan "segalanya bertolak dari kenyataan", saya yakin akan banyak orang bersedia mengikuti jalan yang ditunjukkan, sekalipun harus menerjang maut dibawah hujan peluru. Begitu Mao Zedong memerintahkan penggal saja pejabat korup sebagai wujud kontradiksi dengan musuh yang harus dijatuhi hukuman-mati, pasti banyak orang, termasuk saya sendiri akan segera mendaftarkan diri untuk menjadi pasukan algojo. Kita akan melihat pada satu saat rakyat Tiongkok hidup bersukacita, dengan wajah tertawa-senyum memandang Sungai Kuning, itulah keadilan, kesetiaan, kejujuran dan integritas yang bersifat alami terwujudkan, pada saat itu kelak, kita boleh menghadap nenek moyang tanpa merasa malu lagi. Setiap kali kita mengenang kembali, orang Tionghoa akan memahami lebih mendalam pikiran Mao Zedong. Perasaan pribadi Sebenarnya saja sampai sekarang ini, proses masih jauh dari selesai, kemana arah gerak perkembangan selanjutnya sulit dikatakan. Tapi dengan lebih banyak netter yang mengecam pandangan Yang Lan, tak usah diragukan lagi, itulah harapan Tiongkok yang bisa saya lihat! Orang sedang bangkit sadarkan diri! Ketua Mao pernah mengatakan: “mata rakyat sangat jeli”, sedikitpun tidak salah!