JADWAL MISA Misa Harian: Senin s/d Jumat 06.00 WIB
02 Oktober 2016
Tahun VII – No. 39
DOCAT: Ajaran Sosial Gereja Untuk Anak Muda
Hari Sabtu : 17.00 WIB Hari Minggu : 06.30 - 09.00 - 17.00 WIB Misa Jumat Pertama : 06.00 - 12.00 - 19.30 WIB Adorasi Ekaristi : Adorasi Sakramen Maha Kudus dapat dilaksanakan setiap saat (24 jam) di Kapel SanMaRe
PENYELIDIKAN KANONIK (dengan perjanjian) Hari Senin, 17.00 – 18.30 WIB Romo A.S. Gunawan, Pr. Hari Kamis, 17.00 – 18.30 WIB Romo Sylvester Nong, Pr. PELAYANAN MISA REQUIEM DI GEREJA Dapat diselenggarakan pada hari Senin hingga Jumat. Hubungi Sekretariat Paroki. Website: www.parokisanmare.or.id Facebook Group: SanMaRe Kontribusi artikel, pengumuman, iklan:
[email protected]
Pada International Youth Day di Krakow, Polandia pada akhir Juli lalu, Paus Fransiskus meluncurkan “DOCAT: What to do?” – sebuah buku dan aplikasi smartphone mengenai Ajaran Sosial Gereja (ASG) dengan bahasa khas kaum muda. Dalam kesempatan yang sama, Kardinal Antonio Tagle dari Manila menyebut, “DoCat adalah hadiah spesial dari Paus Fransiskus, sehingga kita tidak hanya berhenti pada pengetahuan dan doa, tapi sampai pada tindakan nyata.” Diinisiasi oleh sekelompok kaum muda bernama Youcat, pedoman bernama DOCAT ini kemudian menjadi gerakan kaum muda untuk mengajak kaum awam –termasuk anak muda secara khusus– untuk bergabung demi mewujudkan mimpi Bapa Suci: melakukan perubahan demi kehidupan yang lebih baik. Secara khusus, Paus meminta satu juta kaum muda untuk mau ambil bagian dalam gerakan ini. Sejak itu, kampanye DOCAT menggunakan slogan “One Million for Pope.” Lalu, apa sebeneranya itu DOCAT? DOCAT adalah bentuk adaptasi populer dari Ajaran Sosial Gereja yang dikeluarkan -1-
oleh Gereja Katolik sejak kepemimpinan Paus Leo XIII. Orang-orang muda perlu menaruh perhatian dalam membaca dokumen-dokumen orisinal yang dikeluarkan gereja dalam menuntun mereka bertindak sesuai dengan nilai-nilai kebenaran, keadilan dan kemurahan hati. DOCAT hadir sebagai sarana dan panduan untuk menerjemahkan Ajaran Sosial Gereja ke tindakan-tindakan konkret dalam kehidupan sehari-hari. Paus Fransiskus mengajak umat Katolik untuk secara aktif terlibat untuk dunia yang lebih adil. “Seorang Kristiani yang tidak revolusioner saat ini bukan seorang Kristiani,” begitu kata Paus. Mengapa perlu DOCAT? DOCAT – Seorang Katolik yang keluar untuk mengubah dunia. Paus Fransiskus berulang kali meminta kita sebagai umat Katolik untuk keluar melihat dunia, melihat lingkar terluar dari suatu masyarakat dan melayani mereka yang membutuhkan bantuan kita. Paus mengingatkan kita untuk peduli bagi mereka yang miskin, terpinggirkan dan mereka yang menjadi korban teror, polusi, tirani dan perilaku jahat. DOCAT hadir untuk menjembatani keinginan dan niat baik kita kepada tindakan nyata yang memberikan pengaruh kepada lingkaran terkecil di masyarakat dan lingkungan kita. Lalu, bagaimana mempelajari DOCAT? DOCAT merupakan sebuah panduan belajar yang terdiri dari 12 bab di mana masing-masing bab terdiri dari tiga topik pembelajaran. Buku panduan DOCAT dapat dipelajari secara mandiri dan fleksibel untuk dikaitkan dengan Injil mingguan atau dokumen Ajaran Sosial Gereja tertentu. Masing-masing topik pembelajaran memiliki tujuh bagian: pengantar bagi pendamping untuk memperkenalkan topik; membaca konten DOCAT; bertukar pemahaman dengan partisipan mengenai DOCAT melalui tanya jawab; merefleksikan ajaran DOCAT; membahas kitab suci; diskusi dan pembahasan soal nilai-nilai yang disampaikan; dan merancang komitmen serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Panduan ini menerjemahkan Ajaran Sosial Gereja ke dalam bentuk konkret dalam kehidupan sehari-hari umat Katolik sesuai dengan konteks zaman dan perubahan. Buku panduan DOCAT versi Bahasa Indonesia akan diluncurkan pada Indonesian Youth Day awal Oktober ini di Manado. Umat Katolik, utamanya kaum muda, diajak untuk mengenal dan merefleksikan Ajaran Sosial Gereja serta ambil peran dalam upaya-upaya sederhana mengubah dunia agar menjadi tempat yang lebih baik bagi semua orang. Mari jadi bagian dari “One Million For Pope”! Naskah oleh Edo Karensa
DISKUSI DAN PENGENALAN Aula SanMaRe – Sabtu, 15 Oktober 2016, Pk. 09.30-12.00 Pembicara: Romo Herry Wijayanto, SJ & Willem Turpijn (Youcat Indonesia) HTM: -2-
Umum Rp 20.000 OMK & KKMK Gratis!
Informasi dan Pendaftaran: Edo 08170842532 | Teguh 081298685787
Ditulis oleh: Yovita Nani
PERJALANAN
Serpihan Surga dan Negeri Di Atas Awan Dalam hujan gerimis nampak kaki-kaki menapaki anak tangga, menyangga tubuh dalam usia senja. Senyum kebahagiaan terpancar pada wajah sekelompok warga senior Paroki Sanmare, saat mereka memasuki sebuah Kapel di Pertapaan Santa Maria Bunda Pemersatu di Gedono, Propinsi Jawa Tengah. Pertapaan tersebut terletak di lereng Gunung Merbabu. Tepatnya di Dukuh Weru, Jetak, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Sekitar tujuh kilometer dari Jalan Raya Salatiga ke Solo. Pertapaan Gedono merupakan pertapaan para rubiah Ordo Cisterciensis Strictioris Observantiae (OCSO). Para biarawati tersebut menjalani kehidupan sesuai teladan Santo Benekditus, dengan cara menjalankan tujuh kali ibadat dalam sehari. Rutinitas setiap harinya merupakan keseimbangan antara doa pribadi, doa liturgi, lectio divina (cara berdoa dengan membaca atau merenungkan kitab suci untuk mencapai persatuan dengan Allah Tritunggal) serta kerja tangan. Para Suster Gedono mendaraskan mazmur dan kidung dalam suasana meditasi dengan diiringi alat musik zithera, yang dibuat oleh seorang Rahib Perancis secara khusus untuk liturgi monastik. Saat memasuki pertapaan, kami terperangkap pada keindahan bangunan karya almarhum Romo RD YB Mangunwijaya. Perpaduan batu gunung, kayu dan bambu merupakan, gambaran dari kreasi manusia dan alam. Tak heran, jika Ikatan Arsitek Indonesia menganugerahkan penghargaan IAI Nasional pada tahun 1993 terhadap rancang bangun Pertapaan Gedono. Di dalam Kapel terlihat patung Bunda Maria memakai pakaian Jawa, kain dan kebaya. Bunda Maria menggendong bayi Yesus dengan satu tangan, dan tangan lainnya terbuka ke arah depan. Memberi makna bahwa Bunda Maria adalah seorang Ibu yang memberikan kehidupan, cinta dan perasaan damai. Ketika ibadat dimulai, kami mendengar alunan musik dan suara lembut merdu, sangat menyejukkan hati dan pikiran. Para suster mulai mendaraskan mazmur diiringi zhitera dengan musik Bizantin, membuat jiwa merasuk dalam senandung Gedono. Ooh indahnya serpihan surga di Gedono. Setelah kami berziarah di Gedono dan Taman -3-
Rohani Taro Anggro di Kledung, kami juga menikmati indahnya dataran tinggi Dieng. Tempat yang memiliki matahari terbit dua kali, yaitu golden sunrise dan silver sunrise. Dieng, paduan dari dua kata bahasa Kawi, di berarti tempat dan hyang bemakna Dewa. Maka secara harafiah, masyarakat Jawa masa lalu menganggap sekaligus meyakini Dieng merupakan wilayah perbukitan tempat para dewa mereka bersemayam. Dieng, sebuah dataran pada ketinggian rata-rata 2000 meter di atas permukaan laut. Merupakan kawasan vulkanik aktif di Jawa Tengah, termasuk dalam wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Selama perjalanan menuju Dieng, mata kami enggan terpejam. Di kiri dan kanan jalan terbentang hamparan hijau diselimuti awan putih. Udaranya sangat sejuk. Ketika kami singgah di kawah si Kidang, kabut mulai turun. Beberapa penduduk setempat mengingatkan untuk tidak terlalu dekat dengan kawah. Karena kawahnya sangat unik, lubang keluarnya gas selalu berpindah-pindah pada kawasan yang luas. Dengan karakter inilah maka dinamakan kawah si Kidang (kijang). Obyek wisata lain yang dapat dikunjungi antara lain Telaga Warna, Candi Hindu, Goa Semar, Sumur Jalatunda, Museum Dieng Kailasa, Mata Air Sungai Serayu. Sambil mengagumi pesona Dieng dengan udara yang sejuk, kami menikmati secangkir teh ditemani tempe kemul dan geblek, makanan khas daerah Wonosobo. Tak lupa kami juga membeli manisan buah carica. Buah khas dari Dieng yang bentuknya seperti pepaya tetapi dalam ukuran kecil. Dalam perjalanan pulang ke Bintaro, warga senior dan beberapa umat paroki Sanmare terlihat lelah namun tetap bersemangat. Di dalam bus kami tetap berdoa dan bernyanyi bersama. Perjalanan ziarek dilakukan dari tanggal 15 September 2016 hingga 17 September 2016. Betapa indahnya bumi Indonesia ciptaan Tuhan, menginjakkan kaki di Dieng serasa berada dalam sebuah negeri di atas awan. Foto: ratnaariani.wordpress.com, detabercerita.blogspot.com
Agenda Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah 1. Gerakan Rohani Pekan Pertama Oktober (merupakan yang ke-9 dan terakhir) 7 Oktober 2016: Jumat Pertama Adorasi. 8 Oktober 2016: Misa pukul 17.00 Novena dan Amal Kasih. 23 Oktober 2016: Minggu, pukul 11:00. Rekoleksi: Kerahiman Allah dalam Menjalani Usia Emas atau Lansia. * Amal Kasih dinyatakan dalam amplop putih, tersedia di pintu Gereja ** Umat minimal mengikuti rekoleksi 1 x dalam masa Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah 2. Ziarah 9 gereja di Keuskupan Agung Jakarta Mengikuti Buku Panduan Gerakan Rohani Keuskupan Agung Jakarta. -4-
Ditulis oleh: Janti Pelenkahu
KABAR UMAT
Tuntunlah Kami Berbagi Kunjungan Lingkungan Santhora ke Panti Asuhan Bhakti Luhur Ciputat Melangkapi acara ziarah pada Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Ilahi 2016, Lingkungan Santo Thomas Rasul, dikenal juga sebagai Santhora, sudah mencanangkan kunjungan ke Panti Asuhan Bhakti Luhur di Ciputat sejak Juli 2016. Karena adanya pergantian pengurus lingkungan di bulan Agustus, kami menetapkan kunjungan pada 17 September 2016. Panti Asuhan Bhakti Luhur merupakan Panti Asuhan dibawah naungan Yayasan Bhakti Luhur yang memberi perhatian secara khas pada para penyandang cacat yang miskin, terlantar dan dipinggirkan. PA Bhakti Luhur yang kami kunjungi terletak di Jalan RE Martadinata 50 B, Ciputat dan sekaligus merupakan Sekolah Luar Biasa untuk anak-anak cacat dan cacat ganda (karena kebanyakan menderita juga Down-Syndrome) setingkat umur anak SD hingga SMA. Sejak awal September pengumpulan sumbangan sudah dilaksanakan dengan partisipasi dari warga dan non warga Santhora (syukur pada Allah!), berupa pakaian bekas layak pakai, beras, kacang hijau, minyak goreng, biskuit, sabun mandi, deterjen, sikat dan pasta gigi. Kami juga memberikan sumbangan berupa uang tunai yang diserahkan langsung kepada pengurus panti, Sr. Sina. Berbagai macam perasaan bercampur aduk dalam pertemuan dengan anak-anak itu. Terharu, kagum, sedih dan gembira silih berganti. Kami bisa bernyanyi, berjoged, bermain dan makan bersama dengan mereka di sana. Kedua penyanyi ciliknya buta, tapi coba dengarlah kebeningan suara mereka! Tak ada wajah sedih, tak ada keluhan, karena mereka tidak mengerti kebutuhan hidup mereka selain kebutuhan dasar untuk makan dan dicintai.
“Ya Tuhan, tuntunlah kami agar mampu berbagi harta dan talenta, waktu dan tenaga untuk mewujudkan pelayanan penuh kasih bagi sesama yang lemah, kecil, miskin dan tersisih …” -5-
KABAR UMAT
Naskah dan foto oleh Roma, Saly & Lala
Misa Pesta Nama dan Pemberkatan Pengurus Lingkungan Santa Teresa dari Kalkutta Kisah masyur pengabdian tanpa pamrih yang dilakukan oleh Bunda Teresa (26 Agustus 1910 – 5 September 1997) pastilah sudah kita ketahui. Karena pengabdiannya yang luar biasa bagi kaum papa lebih dari 47 tahun, maka Bunda Teresa seorang keturunan Albania yang telah mendirikan Misionaris Cinta Kasih (Missionaries of Charity; M.C) ini, mendapatkan gelar Beata (artinya: Blessed) oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 2003. Semua orang di dunia dan komunitas global –bukan hanya umat Katolik saja– mengakui semua kebaikan, pelayanan dan kesederhanaan seorang Bunda Teresa, seorang Beata yang keberadaannya pernah kita rasakan di dunia modern. Dan akhirnya pada 4 September 2016 (19 tahun setelah kematiannya), Paus Fransiskus memutuskan untuk mengangkatnya menjadi seorang Santa. Keputusan Vatikan tersebut antara lain dilandasi oleh kesaksian seorang pria Brasil yang sembuh dari penyakit tumor otak dan ginjal setelah melakukan doa penyembuhan melalui perantaraan Bunda Teresa. Sebagai salah satu lingkungan di Paroki Santa Maria Regina yang menjadikan Santa Teresa dari Kalkutta sebagai pelindung lingkungan, kami dengan penuh rasa syukur merayakan kanonisasi tersebut. Dengan penuh sukacita, kami telah menyelenggarakan Misa Pesta Nama pada tanggal 24 September yang lalu. Dengan khidmat Romo A. Setya Gunawan Pr mempersembahkan misa yang dihadiri oleh 78 umat. Di dalam misa tersebut, Romo Gun juga berkenan memberkati 35 orang pengurus baru Lingkungan Santa Teresa dari Kalkutta dengan masa bakti 2016 – 2019. Dalam kothbahnya Romo Gun menyampaikan ucapan proficiat kepada segenap umat atas kanonisasi tersebut dan kepada seluruh pengurus baru yang sudah memulai karya bagi lingkungan. Harapan seluruh umat Lingkungan Santa Teresa dari Kalkutta adalah dapat mengamalkan sepak terjang Santa Teresa dari Kalkutta yang peduli pada lingkungan sekitar dan dapat menyebarkan aura pelayanan dengan kerendahan hati di lingkungan, Gereja dan Masyarakat. “Gerejaku, Rumahku, Tanggungjawabku.”
“Tidak semua dari kita dapat melakukan hal-hal besar. Tetapi, kita dapat melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar.” - St Teresa dari Kalkutta -6-
JADWAL LITURGI HARI MINGGU BIASA XXVIII, 09 Oktober Bacaan: 2Raj. 5:14-17; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Ul:lih. 2b; 2Tim. 2:8-13; Luk. 17:11-19 Saran Lagu: PS 331, 539, 544, 546, 549, 562, 600, 664, 665, 668, 671, 673, 676, 699, 807, 955 Sabtu, 08 Oktober, pukul 17.00 Koor dan Tatib: Sta. Agatha Pemazmur: Margaretha Cindy Putra/i Altar: Clara Tanjung Paramesti, Natalia Sekar Dinda Kartika, Gregorius Febrian Winto, Florentia Lentera Kasih Rosari, Fransiska Yola Yunita, Teresa Amely Digrazia, Maragaretha Sheren Angela Asroyo, Elisabeth Lovisia Eva Karensa, Thomas Aldi Adi Saputro, Ignathius Rahardianto Patiung Prodiakon: Saly Listiyadhi, Heru Yuniriyanto, Didi Hartanto, Veronika Kani, Yosep Yendi, Rudyanto Gunawan, Dwi Respati, Bambang Sulistyo P. Minggu, 09 Oktober, pukul 06.30 Koor dan Tatib: St. Fransiskus Maria Pemazmur: Anastasia Ambar Putra/i Altar: Rafael Christian , Bernadette Nathania Sukieche, Fransiska Wahyuni Novita Kristiyani Br. M, Estherania N, Maria Carolina Itu Leba, Benedict Matthew Sukieche, Maria Carmelitta Ome Leba, Gregorius Rio Alfrian Prodiakon: F. A. Soedjarno, Donanta Octaviardi, Noegroho Tjiptorahardjo, Joachim Sulistyo, Kamilus Arifin, Maria Yoke Edna Minggu, 09 Oktober, pukul 09.00 Koor dan Tatib: Sta. Theresia Pemazmur: Christa Elizabeth Parengkuan Putra/i Altar: Benedictus Aryo Dewantono, Kerri Maria Gunawan, Maria Aurelia Larasati Hendrarto, Maria Audriana Saraswati, Thomas Nicholas Sulistyo, Timothy Luke Lumy, Mikael Josafat, Adrian Alfa Sebastian Kullit, Gabriella Putri, Theresia Aurora Rosarian Adliana Prodiakon: Petrus Lazarus Mardjono, Hadi Susanto, Hendrawan Thiodorus, Y. Martahan Sitorus, Ignatius Sudarmadi, Adrianus Nggala, George Pangemanan, Gunawan Gunarso, Didik Wiryawan AP, Fl. Rismantoro, J. Suharno, Lucas Hanifa Natahusada,
HARI MINGGU BIASA XXIX, MINGGU EVANGELISASI, 16 Oktober Bacaan: Kel. 17:8-13; Mzm. 121:1-2,3-4,5-6,7-8;Ul:lih. 2; 2Tim. 3:14 - 4:2; Luk. 18:1-8 Saran Lagu: PS 328, 366, 368, 432, 646, 650, 647, 648, 649, 657, 658, 805, 953 Sabtu, 15 Oktober, pukul 17.00 Koor dan Tatib: Sta. Khatarina Pemazmur: Donny Putra/i Altar: Patricia Kayla Putri Cahyono, Yohanes Purba Sangga Becik, Abraham Arindra Sarwonawadya, Alexandra Ashley Soetardi, Th. Avila Revabelle Maharani, A. Kevin Bagasksatria, C. Inez Maharani P., C. Susan Mahadewi Gadis Amara, Agata Anjani Cita Permata Kusuma, MF Chelsea Novelia Prodigma Gunawan, Seraphine Archangela Girlani Oktafandi Prodiakon: Y. T. Mudjihardjo, Agustinus Darmawan, Metty Suprapti, Antonius E. Nelwan, Agung Wahyu Wibowo, Fr. P. Narendra, H. Darno, Agus Munandar Minggu, 16 Oktober, pukul 06.30 Koor dan Tatib: Sta. Helena Pemazmur: Yuli Putra/i Altar: Jessica Nadia Agustin, Theresia Carissa Indurasmi, Nathanael Eldrian Ramawas, Teresa Alana Dewi, Helena Amithya da Rato, Mikhael Abhiseka Pramono, M. David Christophe, Gabriel Nathaniel Orion, Paulus Winton Fernandes Tambunan, Dylan Alexander Christanto, Jonathan Stevandhy, Kevin Stevandhy Prodiakon: Esther Meinelsa Manurung, Rinto Setiono, Royandi Ernestus DP, Gunawan Wibowo, Agustinus Fadjar AS, Haryono Widarta Minggu, 16 Oktober, pukul 09.00 Koor dan Tatib: PSA WILAYAH 7 Pemazmur: PSA. Wilayah 7 Putra/i Altar: Gabriela Fawnia Santosa, Thomas Becket Tegar Surya Christy, Noel Ruben Guido Sagala, FX. Gayu Gotama Bangga, Maria Aurelia Larasati Hendrarto, Maria Audriana Saraswati, Elisabeth Margaretha Manalu, Naomi Cynthia, Emmanuela Kristina, Catarina Jennifer Juwana Prodiakon: Daniel Bala Batti, Lily Irene Tantra, Lily Irene Tantra, Hartawan Makmur, Heru Santosa, Georgino Godong, Temmy Royani, Paul August Liqui, Soetojo Dharmadi, Tjhong Vincentius, Yohannes Pudjiastoto, Gatot Kusumo Atmojo, Bayu Rajasa, Arden -7-
Yadi Djuhandi, Ping Julianto Widjaja, Willem Dagi, Yuliana Yelly, Agnes A. Sayan Rampisela, A. Sugianto Supriadi, Wahid Gunawan, Saras Damai Susetyo, Irwan Wijaya, Agustono Widjaja Minggu, 09 Oktober, pukul 17.00 Koor dan Tatib: St. Andreas Pemazmur: Ignatius Eddy Wijaya Harijanto Putra/i Altar: Eugenia Puspa Pitaloka, Maria Natania Pangastuti, Claudia Michelle Ivane, Stefani Nathania Sanchia, Petrus Jason Bhaskara, Maria Kinarkinanti Aditya, Renata Majandra Aditya, Dennise Joyliem, Jesslyn Prodiakon: Helfina M. Tisnakusuma, Indri Prijatmodjo, Maryono Suwargo, Romualdus Ponidjan, Probel Gultom, Johanes Sumardi, Cynthia Catharina, Prima Widi Hatmi, Ronald C. Sampayan, Yohanes Budi Purwanto
Andreas Barus, Fifi Amaliawaty, Florentina Ratna Supeni H., Grace Theresia Supit, I. Y. Supriyanto, Saly Listiyadhi, Heru Yuniriyanto, Didi Hartanto, Veronika Kani, Yosep Yendi Minggu, 16 Oktober, pukul 17.00 Koor dan Tatib: St. Yohanes de Brito Pemazmur: Laura da Lopez Putra/i Altar: Andreas Widiatmoko Prabowo, Ignatius Prayogo, Fransisca Mariana Rasendrya Z., Maria Kiara Anindita, Josephine Marie Yohana, Patricia Dias Riandari, Jonathan Mark, Lidwina Gea Ekartama, Eudes Oebdar Gandlewa Hening, Honoratus Pavel Galis Hening Prodiakon: Rudyanto Gunawan, Dwi Respati, Bambang Sulistyo P., F. A. Soedjarno, Donanta Octaviardi, Joachim Sulistyo, Kamilus Arifin, Maria Yoke Edna, Petrus Lazarus Mardjono, Hadi Susanto
PENGUMUMAN 1. Sie. Kematian SanMaRe mengundang Bapak/Ibu untuk menghadiri acara Sosialisasi Pengurusan Kematian yang akan diadakan pada hari Minggu, 16 Oktober 2016 pukul 19.00 – 21.00 WIB di Aula SanMaRe. Peserta: KorWil, KaLingk, Sie Kematian Lingkungan, Legio Maria, KaSie Kesehatan, relawan, dan para sponsor (Oasis, Golden Gate, serta simpatisan). Setiap Lingkungan diharapkan mengirimkan dua orang Sie Kematian. Peserta mohon membawa buku catatan untuk acara ini. 2. PDKK mengundang bapak/ibu untuk mendengarkan Firman Tuhan pada hari Kamis, 6 Oktober 2016 pukul 19.30 di Aula SanMaRe. Firman akan dibawakan oleh Bpk. Eka Hananta. Diundang semua umat. 3. Sie Kepemudaan dan OMK SanMaRe mengundang teman-teman semua kaum muda yang berusia 15-35 tahun untuk ikut mengisi pendataan database OMK SanMaRe yang akan diadakan setiap selesai misa di depan Aula, dan akan ada games seru diiringi musik juga. 4. Akan saling menerimakan Sakramen Pernikahan: Pengumuman ke III Albert Lucius dari Lingk. Sta. Theresia dengan Jeane Cindy dari paroki St. Andreas – Kedoya Barangsiapa mengetahui adanya halangan untuk perkawinan tersebut wajib memberitahu Pastor Kepala Paroki.
Mencari Pekerjaan: Wanita, Katolik, 24 thn, single, S1 Manajemen SDM (Fresh Graduate) IPK 3.59, Komp (Ms Office), pengalaman Admin Assistant, Aktif Organisasi, domisili Bintaro. Siap kerja (non sales). Hub. Agnesia Juliana, Hp. 089625737171. PT. Housecare Indonesia – bidang maintenance utk Rumah & Gedung membutuhkan: 1) Finance: max 35 thn, min D3 terkait, mengerti pajak, pglmn min 3 thn 2) Sales & Marketing Mgr: max 40 th, min D3 terkait, pglmn min 3th. Dinamis, Leadership, Teamwork. Kirimkan CV & Foto ke Email:
[email protected] / alamat: Komp Pertokoan Emerald Avenue 2 Blok EB/B-07. Sek 9 Bintaro, TangSel 15227. IKLAN BARIS – Wahana bagi umat yang ingin mengiklankan informasi lowongan pekerjaan atau mencari pekerjaan. Materi iklan diserahkan ke sekretariat paroki setiap hari kerja atau email ke:
[email protected] -8-