ALUR KOMUNIKASI PT. TEDIHOUSE DALAM MEMBENTUK BUDAYA ORGANISASI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KERJA (STUDI KASUS : PT. TEDIHOUSE PERIODE 2013 -2014) Sarah Syifa Jurusan Komunikasi Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Bina Nusantara University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat, DKI Jakarta 11530, Indonesia.
[email protected] Sarah Syifa, Dina Sekar Vusparatih, S.IP., M.I.Kom.
ABSTRACT In building a company of course the communication it is very important for communication form a groove in it. Then the flow of communication will produce a culture of the organization in a company, PT. Tedihouse is the company that just stand early 2014, which the company still looking for the formation of a groove in terms of communication and culture created. The flow of communication in a company that runs diagonally communication is a groove. So this is a form of cultural organizations. In this study using data qualitative approach to get the interview techniques to study it in depth. To study engineering data analysis what is the use of descriptive of legitimacy and then use the data in triangulation sources. The research results at the end of may on the communication on firm pt tedihouse diagonal is the communication which later formed the organization can accept by all members of the company. (SS) Keywords
: Communication Flow, Organization Culture
ABSTRAK Dalam membangun sebuah perusahaan tentunya komunikasi merupakan hal yang sangat penting untuk membentuk sebuah alur komunikasi di dalamnya. Kemudian alur komunikasi akan menghasilkan sebuah budaya organisasi di sebuah perusahaan, PT. TediHouse merupakan perusahaan yang baru saja berdiri awal tahun 2014, yang mana perusahaan masih mencari pembentukan dalam segi alur komunikasi dan budaya yang tercipta. Alur komunikasi yang berjalan di dalam perusahaan merupakan alur komunikasi diagonal. Sehingga alur ini membentuk adanya budaya organisasi. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan untuk mendapatkan data terkait penelitian ini memakai teknik wawancara mendalam. Pada penelitian teknik analisa data yang di gunakan adalah deskriptif dan kemudian teknik keabsahan data yang di gunakan adalah triangulasi sumber. Pada akhir penelitian ini hasil yang di dapat mengenai alur komunikasi pada perusahaan PT TediHouse adalah alur komunikasi diagonal yang kemudian membentuk budaya organisasi yang dapat di terima oleh seluruh anggota perusahaan. (SS) Kata Kunci
: Alur Komunikasi, Budaya Organisasi
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam sebuah organisasi dibutuhkan keharmonisan dan mulusnya alur komunikasi yang berjalan dalam suatu lingkungan organisasi.Dapat dikatakan sebuah organisasi memiliki celah untuk mengalami krisis tersendiri apabila komunikasi organisasi yang diterapkan dan dijalankan tidak sesuai dengan iklim lingkungan organisasi.Oleh karena itu komunikasi organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam berjalannya organisasi yang baik. Komunikasi organisasi (organizational communication) mencakup komunikasi yang terjadi di dalam dan di antara lingkungan yang besar dan luas. Jenis komunikasi ini sangat bervariasi karena komunikasi organisasi juga meliputi komunikasi interpersonal (percakapan antara atasan dan bawahan), kesempatan berbicara di depan publik (presentasi yang di lakukan oleh para eksekutif dalam perusahaan), kelompok kecil (kelompok kerja yang mempersiapkan laporan), dan komunikasi dengan menggunakan media (memo internal, e-mail, dan konferensi jarak jauh). Oleh karenanya, organisasi terdiri atas kelompok yang diarahkan dengan tujuan dan akhir yang sama. (West & Turner, 2009: 38) Komunikasi organisasi merupakan sebuah alur komunikasi yang sangat di butuhkan dan sangat diawasi didalam sebuah perusahaan, karena komunikasi organisasi merupakan kunci utama dalam berjalannya sistem informasi ataupun alur komunikasi yang baik dalam sebuah perusahaan. Dengan demikian alur komunikasi yang berjalan akan membuat sebuah pola yang berulang dalam komunikasi di dalam organisasi. Kemudian, akan membuat sebuah pola yang akan berjalan di dalam organisasi yang mana nantinya akan menjadi sebuah kebiasaan di dalam organisasi. Dari kebiasaan ini lah akan tumbuh sebuah budaya organisasi di dalam perusahaan, budaya organisasi merupakan pola keyakinan dan nilai-nilai organisasi yang dipahami, dijiwai dan dipraktekkan oleh organisasi sehingga pola tersebut memberikan arti tersendiri dan menjadi dasar aturan berperilaku dalam organisasi. (Davis, 2004: 29). PT. TediHouse merupakan sebuah perusahaan yang baru saja berdiri pada bulan Januari tahun 2014.Bergerak dalam bidang IT Consultant, PT. TediHouse merupakan sebuah perusahaan yang baru saja berdiri dan masih mencari kekuatan – kekuatan dalam membangun pilar – pilar organisasi dalam perusahaan. PT. TediHouse masih mencari bentuk alur komunikasi dalam budaya organisasinya. Dengan kata lain, PT. TediHouse membutuhkan sebuah alur komunikasi ataupun gaya komunikasi yang kuat agar dapat menciptakan sebuah keharmonisan ataupun keselarasan berkomunikasi baik antara pegawai dengan atasan, atasan dengan pegawai, ataupun antara sesama pegawai dengan pegawai. Sehingga dapat membentuk budaya organisasi yang di inginkan. Alur komunikasi yang terjadi di dalam PT. TediHouse sendiri sangat luwes dan tidak memiliki sturktur yang paten dalam membentuk komunikasi yang berjalan. Kemudian alur komunikasi yang terbentuk dalam PT. TediHouse sendiri membentuk sebuah alur komunikasi yang santai namun tetap menjaga professionalitas dalam bentuk tata bahasa. Dalam penelitian ini alur komunikasi yang terjadi di dalam perusahaan membentuk sebuah budaya organisasi. Hal tersebut di karenakan PT. TediHouse merupakan sebuah perusahaan yang baru saja terbentuk, oleh karena itu budaya organisasi masih mencari bentuk yang kuat dimana hal ini masih bergantung pada pola – pola komunikasi yang terjadi disetiapharinya.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan penulis pada penlitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Data yang dikumpulkan terbagi menjadi dua jenis, yang pertama data primer yang dilakukan melalui teknik wawancara dan observasi nonpartisipan, dan data sekunder yang didapat dari studi pustaka, data perusahaan, dan situs web. Teknik analisis data dilakukan dengan cara deskriptif, yaitu dengan cara mengatur secara sistematis pedoman wawancara, dokumentasi, kemudian memformulasikan secara deskriptif. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber, yaitu membandingkan hasil wawancara dengan hasil observasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan Dalam pembahasan peneliti akan memaparkan hasil observasi yang telah di lakukan, pembahasan penelitian ini mengacu pada pertanyaan pada Bab 1. Dalam pembahasan data yang telah diperoleh dari hasil wawancara kemudian disesuaikan dengan landasan yang ada di dalam Bab 2.
Alur Komunikasi PT. TEDIHOUSE Hal yang paling penting dalam sebuah organisasi adalah mengenai baiknya komunikasi yang berjalan, kemudian baiknya komunikasi di dalam suatu perusahaan pastilah dimulai dari komunikasi perorangan atau individu memiliki nilai yang baik maka terjadilah alur komunikasi yang baik sebagaimana yang terjadi pada PT. TediHouse. Alur komunikasi yang tercipta pada perusahaan sendiri merupakan alur komunikasi yang cukup santai namun tetap menjaga professionalitas serta tata bahasa dan kesopanan yang ada. Dalam PT. TediHouse alur komunikasi berjalan santai dan terarah, hal ini bisa jadi disebabkan dari beberapa hal yang mendukung, misalnya seperti jarak umur pelaku organisasi pada perusahaan sendiri tidak memiliki perbedaan yang jauh dan boleh di katakan pelaku organisasi sendiri bisa dikatakan dalam kisaran umur – umur muda, tidak hanya karena umur yang tidak terlalu jauh bedanya ada pula di karenakan luas dari lingkungan kantor yang tidak terlalu besar dan adanya persamaan latar belakang yang dirasakan oleh para pelaku organisasi. Dalam observasi ditemukan adanya sistem yang kekeluargaan, kedekatan yang baik antara pelaku organisasinya serta toleransi yang sangat besar dirasakan adanya di dalam organisasi.Hal tersebut menimbulkan harmonisnya komunikasi yang berjalan di dalam PT. TediHouse. Bahasa yang di gunakan juga tidak melulu bahasa formal, kebutuhan akan informasi yang di butuhkan didalam suatu project tetap terjaga walaupun informasi bisa datang dari mana saja. Hal tersebut tentunya menyebabkan alur komunikasi tersebut bergerak bebas. Tidak dapat di pungkiri bahwa walaupun aliran informasi yang ada berjalan tidak berarah tetapi informasi tetap terjaga dengan baik serta merata tersebarnya.Hal ini di dapat di sebabkan adanya tingkat komunikasi yang tinggi yang berada dalam perusahaan.Pada wawancara didapatkan bahwa pembangunan rasa memiliki dimulai perusahaan dengan membangun rasa kekeluargaan, hal tersebut dinyatakan dapat mendasari brainstorming perusahaan dalam memberi pemahaman terhadap karyawan.
Budaya Organisasi PT. TEDIHOUSE Pada jalannya kegiatan perusahaan, budaya yang terbentuk merupakan sebuah budaya yang dihasilkan dari penyesuaian para pelaku organisasi. Tidak hanya melalui penyesuasian namun juga melalui eliminasi manakah budaya yang cocok untuk berjalannya perusahaan. Budaya tersebut dapat muncul akibat dari pengulangan kegiatan yang di rasakan di dalam perusahaan, terlebih lagi pengulangan kegiatan tersebut merupakan salah satu indikasi dimana adanya atau di temukannya penyesuaian di dalam pekerja internal perusahaan. Dalam pengertiannya budaya merupakan sudut pandang yang bertujuan untuk mengajarkan yang kemudian dalam eksekusinya dilakukan secara berulang dan pada akhirnya menjadi sebuah kebiasaan yang biasa kita sebut budaya. Dapat dibuktikan bahwa adanya budaya yang dapat diterima oleh semua pelaku organisasi, dengan adanya pernyataan dari Fathureza dapat di buktikan bahwa budaya after office hour terjadi dengan teratur pada perusahaan.Adanya budaya organisasi yang dapat di terima tersebut merupakan imbas dari alur komunikasi diagonal yang hadir di tengah pelaku organisasi PT. TediHouse.Dalam hakekatnya budaya merupakan kebiasaan yang harus di pelajari dan di terima.Pada perusahaan sendiri faktor utama yang mendukung penerimaan budaya sangat mudah adalah dikarenakan faktor umur yang masih dapat di katakan tergolong muda untuk seluruh pegawai pada perusahaan.
Kaitan Alur Komunikasi dan Budaya Organisasi Dalam hakekatnya kaitan antara Alur komunikasi dan budaya organisasi yang tercipta adalah alur komunikasi diagonal ini mempengaruhi pembentukan budaya. Yang mana para pelaku organisasi haruslah melakukan komunikasi yang berujung di dalam alur komunikasi diagonal, dari alur komunikasi ini kemudian muncul sebuah kebiasaan yang berulang dan terus di lakukan yang kemudian pada akhirnya menjadi sebuah organisasi. Di dalam sebuah perusahaan memungkinkan adanya seluruh pelaku organisasi untuk mengikuti alur komunikasi yang ada dan budaya organisasi yang tercipta dalam sebuah alas an dan landasan bertahan serta menyesuaikan diri di dalam sebuah organisasi agar diterima. Adanya penerimaan yang terjadi dengan baik pada perusahaan dikarenakan adanya sistem kekeluargaan yang berjalan antara satu dengan yang lainnya, selain itu
juga hal ini disebabkan adanya pemahaman yang sama yang di terima oleh setiap pelaku organisasi ini merupakan baiknya brainstorming yang diberikan kepada pelaku organisasi dalam berjalannya proyek di dalam PT TediHouse.
Alur Komunikasi dan Budaya Organisasi PT. TEDIHOUSE Berdasarkan wawancara yang telah di lakukan oleh tiga narasumber dari perusahaan yaitu, Adhitya dan Fathureza sebagai perwakilan dari Board of Management PT. TediHouse dan Sdr. Rachmat sebagai perwakilan dari divisi PR & Marketing dapat diketahui adanya alur komunikasi yang berjalan di dalam komunikasi organisasi adalah sebuah alur komunikasi diagonal. Hal teresebut merupakan sebuah imbas dari keadaan yang ada. Komunikasi diagonal muncul karena adanya kedekatan antara pelaku organisasi, adanya rasa kekeluargaan yang timbul ini karena adanya pemahaman yang sama terhadap tujuan akhir yang di inginkan antara pelaku organisasi. Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa alur komunikasi diagonal merupakan alur komunikasi yang cenderung bebas arahnya tidak memiliki batasan yang berarti, dalam eksekusinya PT. TediHouse memiliki alur komunikasi diagonal ini. Hal ini dapat dilihat dari para pelaku organisasinya dapat bebas untuk mendapatkan serta menyebarkan informasi apa saja kepada siapa saja. Dan alur komunikasi ini juga dapat menyebabkan terjadinya komunikasi kepada siapa saja tidak terpaku antara jabatan ataupun divisi yang ada.Dengan adanya alur komunikasi diagonal yang dirasakan ini menumbuhkan adanya rasa memiliki pada setiap pelaku organisasinya.Adapun terjadinya alur komunikasi diagonal tersebut memiliki faktor – faktor tersendiri.Misal, karena adanya perbedaan jarak umur yang tidak terlampau terlalu jauh maka komunikasi yang berjalan ditemukan santai namun tetap terarah serta terjaga professionalitas nya. Selain dari umur, latar belakang pengalaman kerja yang sama di rasakan oleh tiap individu pelaku organisasi, hal ini juga dapat mendasari mudahnya alur komunikasi berjalan dan mudahnya budaya untuk di terima di perusahaan. Selain itu juga, telah di paparkan bahwa luas kantor tidak terlampau besar hingga menyebabkan lancarnya komunikasi yang berjalan di karenakan mudahnya satu pelaku organisasi dengan yang lainnya untuk bertatap muka. Tidak lupa juga, dalam perusahaan tidak memakai tatanan kantor yang rumit yang ditutupi sekat – sekat dan dinding, hal ini di khususkan agar mudahnya informasi berjalan serta mudahnya brainstorming di lakukan.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil wawancara serta observasi yang dilakukan secara langsung terhadap PT. TediHouse maka, pada penelitian mengenai Alur Komunikasi PT. TediHouse Dalam Membentuk Budaya Organisasi di Lingkungan Kerja (Studi Kasus : Periode 2013 – 2014) dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut. Berdasarkan hasil wawancara mendalam serta keterlibatan dengan para individu pelaku organisasi didalam PT. TediHouse ditemukan bahwa komunikasi yang berjalan di dalam PT. TediHouse sangat baik. Ditemukan adanya latar belakang persamaan lingkungan sebelum para pekerja terlibat di perusahaan membuat komunikasi internal perusahaan baik. Hal yang membuat baiknya komunikasi di dalam PT. TediHouse adalah umur yang tidak terlalu jauh diantara pelaku organisasi, sehingga dapat dikatakan para pekerja dapat lebih mudah memahami bagaimana cara menjaga sikap serta perilaku yang baik dan menjunjung professionalitas namun tanpa melewatkan kesopanan. Adanya komunikasi yang tidak mengenal batas dalam arti informasi dapat datang dari mana saja, baik dari atasan ke bawahan, bawahan ke atasan, maupun antara sesama atasan ataupun bawahan. Ini merupakan indikasi yang menunjukan bahwa adanya alur komunikasi diagonal yang terjadi di dalam perusahaan. Dalam eksekusinya alur komunikasi yang terjadi di dalam PT. TediHouse merupakan alur komunikasi diagonal yang mana pergerakan alur komunikasinya cenderung bebas dan tak berarah datangnya.Pada akhirnya alur komunikasi diagonal ini menyebabkan adanya budaya organisasi yang dapat di terima oleh seluruh kalangan pekerja di dalam perusahaan, budaya organisasi tersebut merupakan hasil dari kebiasaan yang timbul di dalam PT. TediHouse.
Saran
Saran Praktis Setelah melakukan penelitian terhadap Alur Komunikasi PT. TediHouse dalam pembentukan Budaya Organisasi, maka diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi perusahaan PT. TediHouse untuk Alur komunikasi di dalam perusahaan merupakan alur komunikasi diagonal, perjalanan informasi yang di rasakan oleh pekerja pun merata tersebar. Namun, ada baiknya untuk memilah informasi yang patut di ketahui oleh umum dan patut di ketahui hanya oleh beberapa staff saja. Dengan adanya alur komunikasi yang baik menunjukan tidak adanya kesenjangan sosial pada perusahaan, namun untuk pengaplikasian penyebaran informasi dapat lebih di majukan lagi agar updatedalam perusahaan tetap berjalan. Budaya organisasi yang dapat di terima oleh tiap pekerja di dalam PT. TediHouse menunjukan adanya indikasi yang baik dalam perusahaan, namun tidak lupa hal ini disebabkan oleh latar belakang pekerja yang serupa.Maka dari itu, mungkin diperlukan adanya pendekatan dan pemahaman yang di berikan lebih kepada siapapun pekerja baru dalam perusahaan.
Saran Akademis Diharapkan agar topik Alur Komunikasi PT. TediHouse dalam pembentukan Budaya Organisasi ini serta pembahasan yang telah dipaparkan dapat menumbuhkan rasa ingin tahu untuk mengadakan penelitian lanjutan.Saran yang ditujukan untuk penelitian selanjutnya antara lain, melakukan penelitian yang lebih memfokuskan kepada budaya yang timbul setelah adanya kebiasaan – kebiasaan lain serta, yang timbul setelah adanya pekerja baru yang berasal dari luar lingkup latar belakang pekerja perusahaan.
Saran Umum Diharapkan agar masyarakat umum dapat memahami lebih dalam mengenai hubungan antara Alur Komunikasi dengan Budaya Organisasi dalam melakukan komunikasi organisasi, dimana dari penelitian ini alur komunikasi yang terjadi di dalam organisasi sedikit banyaknya mempengaruhi sebuah budaya yang akan timbul di dalam sebuah organisasi. Mudahnya budaya untuk diterima biasanya melalui proses pemberian pemahaman yang baik hingga pemahaman dan kebiasaan tersebut pada akhirnya dapat di terima.
REFERENSI Buku Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta Ardianto, Elvinaro. 2010. Metode Penelitian Untuk Public Relatios Kuantitatif Dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Basuki, Sulistyo. 2010. Metode Penelitian. Jakarta : Penaku Bungin, Burhan. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana. Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta : Erlangga. Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana, 2006. Moleong, Lexy J. 2007 Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset, Bandung Morissan, 2010, Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta : Prenada Media Group. Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya. Mulyana, Deddy. 2008. Metodologi Penelitian Komunikasi. Bandung : Remaja Posda Karya.
Romli, Khomsahrial. 2011. Komunikasi Organisasi Lengkap. Jakarta : PT Grasindo. Rosadi, Ruslan. 2004. Metode Penelitian Public Relation. Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada. Samovar, L., Porter, Richard. dan McDaniel, Edwin R. (2010). Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta: Salemba Humanika Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Ghalia Indonesia, Bogor. West, R dan Lynn H. Turner. 2009. Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika. Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Grasindo, Jakarta. Wursanto, 2007. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta.
Jurnal Esa Savitria Jannah. (2011). Analisis Aliran Komunikasi Organisasi Dalam Mengoptimalisasikan Fungsi Divisi Public Relations di GlobalTV. Binus University. Endang Fatmawati, M.Si., M.A. (2012). Alur Komunikasi Di UPT Perspustakaan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. UNDIP. Baby Ola. (2013). Analisis Budaya Organisasi Konsultan Public Relations PT INTERMATIX. Binus University. Uka, Altin. (2014). Communication and effectiveness of it’s influence on the Organization. Triana European University. Fellner, Brian S, Mitchell, Leon L. (2011). Communication: An essential element in internal control. United States
Website www.aetsindopacific.com www.hei-yu.com www.dreamersradio.com www.megaintipersada.com www.hangtuahbasketball.com www.hotelnamin.com www.kinala.com www.smaalazhar1.sch.id
RIWAYAT PENULIS Sarah Syifa lahir di Kota Jakata pada tanggal 10 Januari 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Marketing Communication pada tahun 2015.