ALUMNI A
P
I
L
P
P
U
P
L
P
S
T
P
I
C U R U G
Obama Liburan Pulang Kampung H6 Bandara Wiriadinata Akan Picu Perekonomian Selatan Jawa H7 Demi Safety, Pesawat Garuda “Go Round” H 16
Suwandi
Prioritas Pembangunan SDM yang Berintegritas dan Amanah
12 Play Store>QR Code Reader>Download
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN
SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN INDONESIA
Visi Menghasilkan lulusan yang diakui nasional dan internasional untuk menuju Center of Excellence yang berstandar internasional. Misi Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta penelitian teknologi terapan di bidang penerbangan yang memiliki iman dan taqwa, berkualitas internasional, mampu bersaing, mandiri dan profesional.
Jurusan: Penerbang Teknik Penerbangan Keselamatan Penerbangan Manajemen Penerbangan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Jl. Raya PLP Curug - Legok, Tangerang - Banten 15820 Telp: +62 21 598 2204 , 598 2205, Fax: +62 21 598 2234 Web: www.stpicurug.ac.id Email:
[email protected]
REDAKSI PENASEHAT
Pertumbuhan permintaan jasa angkutan udara terus meningkat setiap tahunnya. Agar mampu mengimbangi pertumbuhan tersebut membutuhkan SDM yang memadai. Namun untuk memenuhi kebutuhan SDM terutama yang kompeten dan berkualitas bukanlah perkara yang mudah, apalagi terkait dengan SDM di bidang navigasi penerbangan. Sejalan dengan rencana strategis AirNav Indonesia periode 2015-2019 yang tertuang dalam program Indonesia Modernization of Air Navigation Services (IMANS), percepatan pemenuhan SDM di bidang navigasi penerbangan menjadi sangat krusial guna melayani navigasi penerbangan di Indonesia.
Yudhi Sari Sitompul Salahudin Rafi Novyanto Widadi Jonjon Sembada PIMPINAN UMUM Sutranta Agung WKL. PIMPINAN UMUM M. Putra Paryadi DEWAN REDAKSI Amal Fatkhulloh Oka Fatra Ismail, Imam Haryadi Wibowo PEMIMPIN REDAKSI Oka Fatra WKL. PEMIMPIN REDAKSI Eddy Sumiar Rohedi EDITOR
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai SDM navigasi penerbangan, dapat Anda simak perbincangan dengan Suwandi, Kepala Divisi Adm. Personalia dan Hubungan Industrial Direktorat Personalia dan Umum, Perum LPPNPI di rubrik Headlines. Oka Fatra
Galih Rudyto, Beny REPORTER Anto, Vini Enoviadewi FOTOGRAFER Muksin, Anto, M. Rigo DESAIN
Selain itu, perlu Anda simak juga perbincangan dengan Subhan Hadi Susilo, Pilot di BBKFP dan Dosen di STPI, Pusbang PPSDM serta BP3 Curug di rubrik CEO Talk, terkait perubahan paradigma Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan pasca BLU. Diluar itu, ada informasi menarik lainnya seperti, tradisi balon udara yang membahayakan keselamatan penerbangan. Juga berita tentang Kemenhub dan Taruna STPI yang membantu arus mudik lebaran di bandara Halim PK. Juga tentang laporan liburan Obama di Indonesia, serta upaya PTDI mengejar sertifikasi pesawat N219.
Salam hangat,
Susiyanto
ALAMAT REDAKSI Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Jl. Raya PLP Curug Sekretariat IAC ( Eks Gedung Jurusan Teknik Penerbang) - Legok, Tangerang Banten 15820 Redaksi menerima tulisan atau artikel dan foto yang berkaitan dengan penerbangan. Setiap artikel atau tulisan yang dikirim ke redaksi diketik 2 spasi dan maksimum sebanyak 2.000 karakter. Alamat pengiriman artikel/foto :
[email protected]
CONTENTS 14
10
18 22
16 6-13 NEWS Balon Udara Antara Tradisi dan Safety
Suwandi Prioritas Membangun SDM yang Berintegritas dan Amanah
Angkasa Pura II Kembangkan Mobile Application
14-15 HIGHLIGHTS Subhan Hadi Susilo BBKFP Menuju Paradigma Entepreneurship
Airnav Bakal Pasang 7 Teknologi Satelit di Papua Obama Liburan Pulang Kampung
16-21 INSIGHTS Demi Safety, Pesawat Garuda "Go Round"
N219 PTDI Kejar Sertifikasi AirNav Percepat Ambilalih Ruang Udara RI yang Dikelola Singapura dan Malaysia Indonesia-Kanada Kerja Sama Pendidikan Vokasi Industri MRO 22-23 HORIZON Taryana, S.SiT, MM Makin Sempurna dan Dinamis Sayyid Azhar Rosidi Harus Ada Perhatian Khusus
NEWS
Hot News
Honeywell Tawarkan Teknologi GPS Based Smart Airport
Balon Udara Antara Tradisi dan Safety
Foto: detiknews.com
Foto: transportasi.co
P
T Honeywell Indonesia menawarkan konsep smart airport berbasis GPS (Global Positioning System), yang mengaktualisasikan aktivitas penumpang hingga pesawat. Direktur Strategi dan Pemasaran Honeywell Indonesia, Dharma dikutip dari transportasi.co mengatakan teknologi GPS akan mengaktualisasikan aktivitas bandara, mulai penumpang di dalam pesawat hingga keluar bandara, “Ini satu terobosan yang sudah saatnya dimplemantasikan di Tanah Air,” jelasnya. Saat ini, banyak bandara di Indonesia masih menggunakan teknologi berbasis Inertial Reference System (IRS) atau radio yang banyak memiliki keterbatasan. Ia mencontohkan. Saat pesawat akan landing (mendarat), ada keterbatasan. Kalau menggunakan satelit (GPS, akan ditawarkan 26 posisi landing. Sehingga kapasitas landing pesawat bertambah dari satu menjadi 26. Dharma menyebut, ada segudang benefit yang dapat diraih, “Selain hemat avtur, konsep smart landing, smart run away, virtual docking guide system, dan mekanisme antisipasi bencana serta kebakaran, dapat dilakukan secara terintegrasi,” ungkapnya, seperti yang telah dilakukan di Bandara Internasional Dubai, Arab Saudi. (*)
T
radisi perayaan berakhirnya Ramadan dan momen kemenangan setelah berpuasa selama satu bulan, salah satunya yakni tradisi melepas balon udara yang dilakukan di beberapa daerah di Indonesia seperti Wonosobo, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Yogyakarta, Garut, Ponorogo dan lainnya. Namun tradisi tersebut sempat menjadi sorotan, pasalnya berpotensi mengganggu keselamatan penerbangan. “Kenapa membahayakan, karena balon-balon udara itu diterbangkan sampai pada ketinggian jelajah pesawat dan dikhawatirkan menabrak atau tersedot
Kemenhub dan Taruna STPI Bantu Arus Mudik Lebaran di Halim
Foto: beritatrans.com
K
ementerian Perhubungan (Kemenhub) RI pada saat arus mudik dan balik lebaran 2017 lalu, memberikan bantuan tenaga medis dengan mengerahkan dua dokter dan dua perawat, serta satu unit mobil ambulans yang bersiaga di sekitar Bandara Halim Perdanakusuma.
6
ALUMNI
ke mesin pesawat,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso yang ditemui usai rapat di kantor AirNav Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (27/6/2017). AirNav Indonesia telah mengambil langkah dengan menerbitkan Notice To Airmen (NOTAM), karena banyaknya laporan dari pilot beberapa maskapai yang mengaku melihat balon udara saat melintas di udara. Senada dengan Agus, General Manager AirNav Indonesia, Nono Sunariyadi juga menjelaskan sejumlah alasan yang membuat pelepasan balon tersebut membahayakan. Menurut Nono, balon udara dengan material yang besar, bilamana tertabrak pesawat udara akan menyebabkan pesawat mengalami kerusakan kehilangan kendali dan bahkan dapat menyebabkan pesawat jatuh. Untuk mengantisipasi terjadinya gangguan atau kejadian yang membahayakan, AirNav Indonesia mengimbau agar masyarakat tidak melepas balon udara tanpa awak. (*)
Tim dokter dan perawat itu membantu penumpang yang sakit saat berada di Bandara Halim Perdanakusuma. Selain tenaga medis, terdapat enam taruna dari Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug Tangerang Banten yang setiap hari membantu memberikan informasi dan memantau arus kepadatan penerbangan. “Mereka diberikan informasi dan memantau langsung kegiatan di lapangan dan kita juga terbantu dengan adanya taruna itu,” ujar General Manager Bandara Halim Perdanakusuma A Rasyid Jauhari, dikutip dari antaranews.com. Rasyid menuturkan pihaknya mengerahkan petugas bandara agar lebih pro aktif memberikan informasi kepada penumpang. (*)
NEWS
Hot News
Angkasa Pura II Kembangkan Mobile Application
P Foto: Istimewa
T Angkasa Pura II menawarkan aplikasi mobile gratis bagi pengunjung dan wisatawan. Aplikasi mobile bandara ini tersedia untuk platform Android dan iOS dan dapat didownload dari Google Play Store dan Apple App Store. Pengunjung dan pelancong juga bisa mendownload file .apk yang akan dipasang di perangkat Android 2.3.3 (Gingerbread) dan diatasnya atau Blackberry 10.2.1 keatas. Fitur yang ada dalam aplikasi mobile ini antara lain, jadwal penerbangan keberangkatan dan kedatangan real-time dengan fungsi pencarian, informasi toko dan
Airnav Bakal Pasang 7 Teknologi Satelit di Papua
A
irnav Indonesia berencana untuk memasang teknologi satelit pemantau penerbangan di Papua. Hal ini dilakukan, untuk menambah fasilitas kenavigasian sekaligus untuk menghindari
adanya kecelakaan pesawat. Direktur Utama Airnav Indonesia, Novie Riyanto mengatakan, dalam memasang teknologi tersebut perseroan bekerja sama dengan Badan Pengkajian
restoran di bandara, informasi transportasi, hotel, fasilitas, dan nomor penting dan lainlain. Informasi tambahan termasuk informasi lalu lintas (dari Google Maps dan Waze), informasi kontak, dan umpan balik untuk bandara dan aplikasi Anda bisa mendownload Aplikasi Mobile Airport Soekarno-Hatta dari Google Play Store dan Apple App Store melalui link berikut. Untuk mendownload file .apk secara langsung, klik kanan pada link “Download” dan pilih “Save link as” (*)
dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT INTI (Persero). “Dalam waktu dekat akan memasang teknologi satelit di Papua Ada tujuh station yang akan kita pasang,” ujar Novie di kutip dari kompas.com, Kamis (8/6/2017). Novie menjelaskan, teknologi yang digunakan merupakan teknologi terakhir berkembang di penerbangan sipil. Teknologi ini berupa satelit positioning yang mana dapat melihat keberadaan pesawat secara teliti. Sehingga, jika pilot menerbangkan pesawat secara disiplin dan alatnya berfungsi, maka dapat menghindari tabrakan antara pesawat dan pesawat dan tabrakan pesawat dengan gunung. “Dia juga bisa menghindari meteorologi yang tidak bagus. Misalya di depan ada awan tidak bagus, pesawat akan dihindarkan, “ jelas dia. Novie menambahkan, Airnav akan mulai membangun teknologi satelit pada Agustus 2017. Dan diharapkan dapat beroperasi pada awal tahun 2018. Namun sayangnya, Novie tidak memberitahukan titi-titik mana di Papua yang akan dibangun. Selain itu, dana yang dikeluarkan untuk membangun tujuh statisun tersebut didapat dari belanja modal perseoran yang mana secara keseluruhan mencapai Rp 1,8 trliun “Bulan Mei ini anggarannya sudah kami ajukan. Jadi Agustus dibangun kemudian akan beroperasi pada awal tahun 2017,” pungkas dia. (*) ALUMNI
7
NEWS
Hot News
Obama Liburan Pulang Kampung
Foto: detik.com
M
antan Presiden ke-44 AS Barrack Obama beserta Keluarga dan 14 orang Delegasi dari Amerika sembilan hari berada di Indonesia dalam rangka liburan. Dengan menggunakan pesawat pribadi miliknya jenis Gulfstream G-V N50JE, Obama dan rombongan mendarat di Bandara Ngurah Rai pada Jumat 23 Juni 2017 pukul 18.52 WITA. Pulau Bali menjadi tempat pertama yang dituju pria yang memiliki nama kecil Barry tersebut. Dikutip dari liputan6.com, di Bali, Obama mengunjungi sejumlah lokasi wisata. Di antaranya pergi ke museum Agung Rai Museum of Art (ARMA) di kawasan Gianyar, Bali, melihat terasering padi Jatiluwih di Tabanan yang masuk ke dalam salah satu warisan dunia UNESCO dan melakukan olahraga ekstrem arung jeram bersama istrinya, Michelle, dan dua anaknya Malia serta Sasha di Sungai Ayung, Badung. Dan pada hari berikutnya, dia dan sekeluarga berkunjung ke Pura Tirta Empul di Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten
8
ALUMNI
Gianyar. Selanjutnya, Obama terbang ke Yogyakarta. Obama dan rombongan berada di Yogyakarta, Rabu 28 Juni hingga Jumat 30 Juni. Obama mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Sehari setelahnya, dia mengunjungi Candi Prambanan. Tak hanya dua candi fenomenal itu, dia juga mengunjungi wisata alam Puncak Becici, Kecamatan Dlingo, Bantul. Setelah menikmati liburan di Bali dan Yogyakarta, Obama menghadiri undangan dari Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat. Pertemuan yang berlangsung satu jam tersebut diisi dengan jamuan khas nusantara. Jajanan pasar, seperti onde-onde, talam ubi, kue mangkuk, dan panada cakalang, termasuk secangkir teh hangat menemani obrolan hangat mereka. Pada agenda terakhir, Barack Obama menghadiri dan menyampaikan pidato pada 4th Congress of Indonesian Diaspora atau Kongres Diaspora Indonesia ke-4 yang digelar di Mal Kota Kasablanka, Jakarta. Banyak pesan dan kesan yang
disampaikan Barack Obama terkait dengan Indonesia. Di antaranya tentang tantangan yang harus dihadapi Indonesia maupun dunia, seperti diskriminasi terhadap mereka yang berbeda, marginalisasi, persoalan ekonomi, hingga ancaman terorisme. “Kita harus berpikiran baru, bekerja sama. Untuk beradaptasi, menghadapi perubahan, menghargai ide-ide universal, dan kita harus menghadapi ketakutan dengan harapan,” kata Obama dalam pidato pembukaan Kongres Diaspora Indonesia ke-4, Sabtu (1/7/2017). Obama memuji keberagaman dan toleransi di Indonesia. Menurut Obama, dilihat dari sejarah dan latar belakangnya, ada kesamaan antara Indonesia dan Amerika Serikat. Terutama, dalam hal keberagaman. Setelah sembilan hari berada di Indonesia, Barack Obama beserta rombongan mengakhiri lawatannya di Indonesia dan terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (2/7/2017) sekitar pukul 10.40 WIB menuju Korea Selatan. (*)
NEWS
Hot News
Bandara Wiriadinata Akan Picu Perekonomian Selatan Jawa
Foto: rancahpost.co.id
D
irektur Jenderal Perhubungan Udara Dr. Ir. Agus Santoso, M. Sc, Walikota Tasikmalaya Drs. H. Budi Budiman dan Panglima Komandan Operasi I Marsda TNI Imran Baidirus, S. E. melakukan penandatanganan MOU terkait Pangkalan Udara Militer Wiriadinata yang akan dikembangkan sebagai bandara komersil, Jumat (9/6/2017) Dikutip dari harian terbit.com, Dirjen Perhubungan Udara, Agus Santoso
mengatakan, dengan ditandatanganinya naskah Mou tersebut maka Pangkalan TNI AU Wiriadinata menjadi inclave sipil. Lanud Wiriadinata nantinya akan diserahkan pengelolaannya dari TNI AU kepada Kementerian Perhubungan. Lanud Wiriadinata saat ini telah memiliki Register Bandar Udara No. 022/RBU.BN-DBU/ VI/2013. Lokasi Lanud Wiriadinata berjarak ± 6 Km dari pusat Kota Tasikmalaya dan berjarak ± 12 Km dari Terminal tipe A Kota Tasikmalaya. Dari pusat Kota ke Lokasi Bandar Udara dapat ditempuh ± 15 menit. Jarak Lanud Wiriadinata dengan bandar udara disekitarnya meliputi, Bandar Udara Nusawiru Ciamis ± 53 km (4 jam perjalanan darat), Bandar Udara Baru Kertajati Majalengka ± 80 km (4,5 jam perjalanan darat), Bandar Udara Cakrabhuwana Cirebon ± 73 km (4 jam perjalanan darat) dan Bandar Udara Tunggul Wulung Cilacap ± 90 km (4,5 jam perjalanan darat). (*)
Helikopter Basarnas Jatuh di Temanggung
Foto: kompas.com
H
elikopter Badan SAR Nasional (Basarnas) jatuh di perbukitan Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (2/7/2017). Helikopter HR 3602 yang mengangkut delapan orang (4 kru helikopter dan 4 regu penyelamat) dilaporkan terjatuh di perbukitan pegunungan Sindoro Kabupaten
Temanggung, Jawa Tengah. Heli berwarna oranye tersebut sebelumnya disiagakan di pintu keluar tol Gringsing, Kabupaten Batang, selama arus mudik dan balik Lebaran. Heli tersebut saat itu diinstruksikan bertolak ke Banjarnegara untuk membantu proses evakuasi korban letusan Kawah Sileri di kawasan Dieng. Deputi Operasional Basarnas, Mayjen Heronimus Guru, dikutip dari kompasTV mengatakan, helikopter tersebut rencananya akan membantu evakuasi korban letusan Kawah Sileri pegunungan Dieng. Namun naas, belum sempat tiba di Kawah Sileri di kawasan wisata pegunungan Dieng, Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, helikopter Basarnas tersebut jatuh setelah menabrak tebing Gunung Butak dan menewaskan kedelapan penumpangnya. (*)
USA-Indonesia Aviation Working Group (AWG) 2017
Foto: ap1.co.id
I
ndonesia dan Amerika Serikat kembali mengadakan acara Aviation Working Group (AWG) menyambung kegiatan yang sama tahun lalu. Pembukaan acara dilakukan di Kantor Pusat Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (7/6/2017) malam. Dikutip dari balipost.com, acara yang dibuka oleh Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso ini dihadiri oleh DCM Kedubes AS di Indonesia, Brian McFeeters, perwakilan dari Federal Aviation Administration (FAA) AS dan sekitar 50 wakil perusahaan dari AS. Pertemuan bilateral ini merupakan forum strategis bagi kedua negara dalam mengexpose dan berdiskusi tentang perkembangan yang signifikan khususnya dalam sektor penerbangan. Agus berharap forum ini akan dapat memberikan kontribusi hasil positif bagi pengembangan sektor penerbangan sipil di kedua negara, terutama bagi Indonesia akan pentingnya transfer teknologi dalam dunia penerbangan sipil. AWG akan menciptakan visi bersama untuk menemukan cara untuk bekerja sama bergandengan tangan guna memperbaiki sektor penerbangan sipil dan mengembnagkan sektor penerbangan antara Amerika Serikat dan Republik Indonesia. (*)
ALUMNI
9
NEWS
Headlines
Suwandi
Prioritas Membangun SDM yang Berintegritas dan Amanah SAYA BERMIMPI AIRNAV INDONESIA BISA MENJADI ANCOR AIRNAV DI DUNIA, MENGINGAT LUASNYA WILAYAH NKRI
10
ALUMNI
NEWS
Headlines
Foto: Rigo
ALUMNI
11
NEWS
Headlines
S
aat ditemui majalah ALUMNI, Jumat (16/6/2017), Suwandi yang alumni ATC PLP Curug tahun 1994 dan S1 Hukum di Makassar, dengan amanah saat ini sebagai Kepala Divisi Administrasi Personalia dan Hubungan Industrial Direktorat Personalia dan Umum, Perum LPPNPI (Airnav), berharap dapat memahami kebutuhan karyawan. Berikut petikan wawancaranya: Bisa diceritakan sedikit pengalaman karir Bapak hingga sekarang ini bekerja di Airnav Indonesia? Tahun 2013 saya membantu DirPUM kala itu karena belum ada struktur (karena peralihan dari AP I dan AP II ke AirNav). Tahun 2014 saya pindah di Direktorat Safety dan ditempatkan di Surabaya untuk membangun safety di Kantor Cabang Surabaya. Yang saya lakukan saat itu antara lain membuat Information Safety Board
dan Safety Buletin secara rutin sebagai safety campaign. Tahun 2015 saya dipindah ke Kantor Pusat sebagai Satuan Pengawas Intern (auditor). Pertama-tama yang saya lakukan saat itu antara lain: menyelesaikan SOP SPI, dan mempropagandakan fungsi SPI sebagai consulting. Tahun 2016, ditempatkan di biro hukum, namun saya tidak lama di biro ini. Saat itu yang saya lakukan mempercepat kerjasama antara PT. GIA dan AirNav dan beberapa pekerjaan yang tertunda. Dan sekarang ini di tahun 2017 saya dipercaya sebagai Kepala Divisi Administrasi Personalia dan Hubungan Industrial Direktorat Personalia dan Umum. Tugas saya antara lain memetakan jumlah kebutuhan karyawan perusahaan, meringankan tugas Direksi dengan pembagian/pendelegasian kewenangan antar Direksi, membentuk LKS Bipartit (serikat dan manajemen), mengimplementasikan HRIS dan payroll
karyawan, serta melakukan survey kepuasan karyawan terhadap manajemen. Terkait Visi dan Misi organisasi yang Bapak pimpin saat ini bagaimana? Visi saya adalah menjadi bagian terintegrasi dalam melaksanakan pengembangan organisasi dan mampu mengeksekusi dengan strategi yang efektif. Dan Misi saya antara lain mengidentifikasi kebutuhan SDM & kompetensi SDM, mengidentifikasi kebutuhan remunerasi karyawan, mengidentifikasi hubungan industrial, serta melaksanakan KPI dengan konsekuen. Apa kinerja Bapak selama ini dan kebanggan apa yang Bapak rasakan? “Ya, saya bangga sebagai karyawan AirNav. Karena ada hubungan emotional saya dengan pembentukan AirNav, saya saat ini juga sebagai Presiden IATCA yang mana IATCA sangat besar perannya dalam mendorong pembentukanAirNav sejak tahun 2009. Kala itu tahun 2009 IATCA membentuk tim mengkaji bentuk ANSP (AirNav sekarang) dalam bentuk BUMN yang khusus dan saya bertindak selaku ketua tim, dan memperjuangkan/ menyampaikan kajian tersebut ke regulator sampai dengan Presiden, hingga akhirnya terbentuk AirNav saat ini. Apa pedoman hidup Bapak? Terkait pedoman hidup itu masingmasing orang sesuai persepsinya. Kalau saya hanya ingin jujur, karena dengan jujur kita akan sehat. Adapun manis atau pahit akibat jujur itu tinggal kesadaran dan rasa syukur saja. Apa harapan orang tua terhadap Bapak? Harapan orang tua saya saat itu, beliau ingin saya jadi Kapolri, tapi itu tidak mungkin kan (he..he..he). Apakah cita-cita Bapak sudah sesuai dengan yang diinginkan? Anggap sesuai, syukuri dan jalani saja. Bagaimana dengan putra-putri, apakah ada yang mengikuti jejak Bapak? Untuk anak- anak saya biarkan apa kata hati mereka dan kehendak Tuhan saja. Yang penting mereka muslim. Apa Bapak mendapat komplain dari keluarga dengan kesibukan sekarang ini? Komplain keluarga tidak ada, tapi saya harus rela hidup diatas roda (Red:
12
ALUMNI
NEWS
Headlines
mengantar keluarga) kalau pada hari Sabtu dan Minggu untuk keluarga (he.he). Adakah tugas dan pekerjaan Bapak yang belum terealisasi? Pekerjaan yang belum terealisasi banyak, antara lain saya ingin unit saya bisa ISO, rekrutmen SDM kerjasama dengan universitas untuk mendapatkan kualitas SDM yang benar-benar baik, juga pemenuhan SDM operasional. Apa pandangan Bapak terkait STPI dulu dan sekarang? Yang kelihatan mata seragam (ha… ha…ha). Kebebasan taruna soal ini lebih longgar dibanding dulu, sehingga hati-hati juga dengan kedisiplinan yang dihasilkan pola ketarunaan sekarang kurang greget dibanding dulu. Sebagai pimpinan, seperti apa yang Bapak suka dan sebaliknya dari sisi yang dipimpin apa yang diharapkan? Pimpinan saat ini itu tidak perlu otoriter
dan merasa pintar sendiri, tapi harus jadi mesin pendorong, motivator dan spirit bagi rekan kerja dan jangan jadikan staf itu bawahan tapi jadikan sebagai rekan kerja atau teman. Bekerja dengan jujur dan tanggung jawab, tidak perlu ada mandor he....he.... Apa tantangan pekerjaan yang paling berat Bapak rasakan dan dimana? Meluruskan permasalahan dan persepsi masyarakat pada saat terjadi musibah jatuhnya pesawat AirAsia pada tahun 2016 di Surabaya. Visi Presiden Joko Widodo mencanangkan Indonesia untuk menjadi ekonomi digital Asia Tenggara. Dari sisi AirNav Indonesia bagaimana? AirNav sangat mendukung semua program Pemerintah, mengingat AirNav adalah termasuk perpanjangan tangan Pemerintah untuk melaksanakan Pelayanan ANS (Air Navigation System).
Sesuai dengan jabatan Bapak sekarang, terobosan apa yang akan Bapak lakukan? Saya bermimpi AirNav Indonesia bisa menjadi Ancor AirNav di dunia, mengingat luasnya wilayah NKRI. Saya mencoba melakukan hal-hal terkait SDM antara lain, assesment secara online, pembagian kewenangan antar lembaga, pengembangan HRIS (Human Resource Information Service), Job Fair, survey kepuasan karyawan secara terus menerus, ISO, pembentukan LKS Bipartit dan lain-lain. Guna membangun SDM handal dan taat hukum, sesuai dengan Visi Misi AirNav Indonesia, apakah konsep pembangunan karakter SDM yang berintegritas dan amanah akan menjadi prioritas? Tentu saja, hal ini menjadi prioritas dengan cara seluruh calon karyawan AirNav sebelum menjadi karyawan di diklatkan terlebih dahulu di Kopasus Cimahi. Lalu dilanjutkan menjadi peserta magang selama 6 bulan sampai 1 tahun, Setelah itu baru dapat diangkat sebagai karyawan. (*) ALUMNI
13
HIGHLIGHTS C-E-O Talk
14
ALUMNI
HIGHLIGHTS
C-E-O Talk
Subhan Hadi Susilo
BBKFP Menuju Paradigma Entepreneurship
S
ubhan Hadi Susilo, yang merupakan alumni STPI Curug (dahulu PLP) tahun 1996 jurusan Telekomunikasi dan Navigasi Udara mengatakan Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan yang berada di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan adalah perpanjangan tangan negara dalam menyelenggarakan kewajibannya untuk memastikan seluruh fasilitas pelayanan, prosedur dan fasilitas pendaratan dan lepas landas pesawat di bandar udara mempunyai standar yang sudah ditetapkan oleh ICAO dan Pemerintah Indonesia. Sejak dikukuhkan menjadi Badan Layanan Umum (BLU) oleh Kementerian Keuangan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 13/KMK.05/2016 tanggal 26 Januari 2016 dan kemudian dikuatkan oleh Peraturan Menteri Perhubungan no. PM 122/ 10 Oktober 2016 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan ( BBKFP), BBKFP siap mengubah pandangan dari sebelumnya menjalankan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan birokratis menjadi entepreneurship, dengan demikian layanan BBKFP akan menjadi lebih baik, efisien, profesional dan akuntabel, tutur Subhan Hadi Susilo yang juga berprofesi sebagai Pilot di BBKFP dan Dosen di STPI, Pusbang PPSDM serta BP3 Curug Dengan menjadi BLU, artinya BBKFP bisa mengelola anggaran sendiri serta
meningkatkan pemanfaatan aset negara secara lebih ter-utilisasi. Aset yang dimaksud tidak hanya yang bersifat peralatan, tapi juga sumber daya manusia. Menurut Kepala sekaligus Direktur BLU BBKFP Yusfandri Gona, pada tahap awal di triwulan I tahun 2017 akan menyempurnakan organisasi dan manajemen di lingkup BBKFP, yaitu dengan menambah bagian Dewan Pengawas (Komisaris), Satuan Pemeriksa Internal (Internal Auditor), Divisi Pengembangan Usaha serta Divisi khusus untuk Jaminan Mutu (Quality Assurance). “Kita harapkan bagian-bagian tersebut sudah terisi personil-personilnya pada bulan Desember 2016. Dengan demikian di akhir triwulan I tahun 2017 sudah bisa berjalan dengan baik,” ujar Yusfandri. Saat ini BBKFP sudah membentuk tim untuk memperbaiki dan menambah manual kerja, SOP, instruksi kerja dan beberapa hal lainnya. Menurut Yusfandri, Divisi Pengembangan Usaha diperlukan untuk memayungi 4 (empat) Strategic Business Unit (SBU) yang dimiliki BBKFP. Empat SBU tersebut adalah: 1. Flight Inspection Service Provider (Kalibrasi dan Peneraan) 2. Air Charter AOC 135-031 3. Training Center CASR 142 4. Approve Maintenance Organization (AMO) CASR 145 (dalam proses sertifikasi).
Sedangkan Divisi khusus untuk Jaminan Mutu (Quality Assurance) diperlukan agar dapat menjalin kerjasama di lingkup regional dan internasional. BBKFP diharapkan sudah mendapatkan sistem manajemen mutu berbasis ISO 9001: 2015 pada kuartal II tahun 2017. “Adanya sertifikat ISO 9001: 2015 tersebut untuk memastikan layanan kita baik dan dapat dipercaya di masyarakat,” lanjut Yusfandri. Dengan semua kegiatan yang akan dilakukan, BBKFP optimis dapat memenuhi target pendapatan antara Rp 90 miliar – Rp100 miliar pada tahun 2017. Saat ini BBKFP menempati fasilitas di sebelah Kompleks Bandara Budiarto-Curug. BBKFP mempunyai 7 unit pesawat untuk kalibrasi dan peneraan, yaitu: 1. 2 unit pesawat Bombardier Lear Jet 31A (tidak beroperasi) 2. 3 unit pesawat Beechcraft King Air 200 series 3. 2 unit pesawat Beechcraft King Air 350i series 4. 1 unit pesawat Hawker Beechcraft 900 XP 5. 2 unit helikopter jenis Bell 429 Pembelian Helikopter tersebut diperlukan untuk melakukan kalibrasi dan peneraan Helipad di Indonesia. Selain itu, untuk lebih mengefisienkan pelayanan khususnya di daerah Indonesia Timur. BBKFP juga berencana membuka kantor cabang di Makassar dan Papua. (*)
ALUMNI
15
INSIGHTS
Airline, Airport & Naviagtion
Demi Safety, Pesawat Garuda
“Go Round”
P
esawat Garuda Indonesia GA 425 rute Denpasar-Jakarta, yang akan melakukan pendaratan terpaksa harus berputar di udara (go round) kembali, Minggu (18/6/2017). Sekretaris Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, Didiet KS Radityo, menyatakan pihaknya membenarkan terjadinya go around pesawat GA 425 yang akan melakukan pendaratan di landasan pacu 25R bandara SoekarnoHatta, Tangerang, Banten. “Benar ada go around pada jam 15.16 UTC atau jam 22.16 WIB. Go around dilakukan demi menjaga keselamatan penerbangan karena di landasan pacu masih ada pesawat Sriwijaya SJ580 rute Jakarta-Makassar yang harusnya
16
ALUMNI
tinggal landas tapi kemudian batal karena alasan teknikal,” kata Didiet dikutip dari antaranews.com. Didiet menjelaskan GA 425 mendapat jadwal untuk mendarat di landasan pacu 25R setelah pesawat SJ580 lepas landas. Menara Bandara Soekarno-Hatta telah memberikan izin tinggal landas (take-off clearance) kepada SJ580. Pesawat SJ580 bergerak (rolling) tetapi lamban, sampai akhirnya pilot menyatakan mereka berhenti dan tidak jadi lepas landas. Sedangkan disisi lain, pesawat Garuda Indonesia GA 425 sudah dalam posisi siap mendarat. Petugas pengendali lalu lintas udara (ATC) kemudian memberikan instruksi go around kepada GA425 demi alasan keselamatan. Proses go around dalam kejadian ini, menurutnya, merupakan tindakan
yang harus dilakukan untuk alasan keselamatan. “Memang dengan go around kenyamanan penumpang akan terganggu, tetapi demi keselamatan hal ini harus dilakukan,” ujarnya. Didiet mengatakan pihaknya menyampaikan terima kasih kepada pilot GA 425 yang cekatan merespons instruksi go around yang disampaikan ATC. Pihaknya juga berterima kasih kepada pilot SJ580 yang segera melaporkan ke menara pembatalan lepas landas karena alasan teknikal, sehingga ATC bisa segera merespons dengan memberikan instruksi go around kepada pilot. (*)
INSIGHTS
Airline, Airport & Naviagtion
ALUMNI
17
INSIGHTS Fleet & MRO
N219 PTDI Kejar Sertifikasi
P
esawat N219 buatan PT. Dirgantara Indonesia (PTDI) dan juga Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) saat ini sedang melewati proses sertifikasi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Proses sertifikasi dilakukan pada dua aspek yaitu pertama, aspek desain dan analisis dimana satu persatu dokumen yang dibuat oleh engineer PTDI diperiksa oleh tim Kementerian Perhubungan. Kedua pada aspek pembangunan fisik pesawat prototype dimana tujuannya untuk memastikan bahwa part yang dibuat sudah sesuai dengan desain dari engineer. Namun untuk mendapatkan sertifikasi
18
ALUMNI
INSIGHTS
Fleet & MRO
tersebut, N219 harus memiliki jam terbang sebanyak 350 jam. Rencananya 2 unit pesawat N219 akan dipersiapkan untuk dilakukan uji terbang 25 jam setiap bulan dan hanya akan ditumpangi oleh Pilot dan Kopilot. Kepala Pusat Teknologi Penerbangan (Pustekbang) Lapan, Gunawan Setyo Prabowo, dikutip dari info penerbangan mengatakan, pesawat N219 akan melakukan penerbangan perdana di Bandung. Rute terjauh yang akan dilalui adalah mulai dari markas PTDI di Bandung menuju kantor Pustekbang Lapan di Rumpin, Bogor. Pesawat N219 adalah pesawat buatan anak bangsa yang berkapasitas tempat duduk
19 penumpang dan ditenagai oleh dua mesin turboprop dengan mengacu pada regulasi CASR Part 23. Dibandingkan dengan pesawat sekelasnya seperti Twin Otter buatan pabrikan Canada, N219 memiliki keunggulan dari segi kapasitas angkut yang lebih besar dan mesin yang lebih efisien. Setelah lulus sertifikasi dan berhasil melakukan penerbangan perdananya nanti, maka N219 akan diproduksi secara masal. Diharapkan pesawat N219 ini dapat menjadi kado special saat peringatan Hakteknas 2017 di Makassar nanti dan mampu menjadi kebanggaan dan kemajuan Industri Dirgantara Nasional. (*) ALUMNI
19
INSIGHTS
Airport & Navigation
AirNav Percepat Ambilalih Ruang Udara RI yang Dikelola Singapura dan Malaysia
D
irektur Utama Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia Novie Riyanto menegaskan akan mempercepat upaya pengambilalihan ruang udara Blok ABC milik Indonesia yang masih dikuasai oleh Singapura dan Malaysia. Ruang udara blok ABC berada di atas Kepulauan Riau yang meliputi Batam, Tanjung Pinang, Karimun, dan Natuna. Ruang udara blok ABC dikendalikan oleh Singapura dan Malaysia sejak 1946. “Targetnya sih kalau sesuai Undangundang itu tahun 2024. Tapi kami akan mempercepat, tahun 2018-2019 ini sudah selesai semua (pengambilalihan ruang udara Blok ABC),” kata Novie, di Gedung Airnav, Tangerang, Banten, dikutip dari kompas. com, Jumat (26/5/2017). Dia mengatakan, perlu upaya negosiasi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Singapura maupun Malaysia untuk memutuskan hal tersebut. Sebagai operator, AirNav Indonesia bertugas
20
ALUMNI
menyiapkan sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, dan prosedur. “Kami siap kapanpun, persiapan juga sudah jalan. Jadi nanti ada proses lanjut, ada negosiasi antara pemerintah kita dengan pemerintah negara lain ( Singapura dan Malaysia),” kata Novie. Ruang udara blok ABC berada di atas Kepulauan Riau yang meliputi Batam, Tanjung Pinang, Karimun, dan Natuna. Ruang udara blok ABC dikendalikan oleh Singapura dan Malaysia, ketika dua negara tersebut masih di bawah jajahan Inggris, atau sejak tahun 1946. “Sekarang tahapannya penyiapan operasional, peralatan, dan sebagainya. Tapi ini kan tidak bisa diungkap semuanya, karena ini strategi Pemerintah RI,” kata Novie. Penguasaan terhadap ruang udara tersebut akan memberikan pengaruh besar dalam berbagai sektor, terutama pertahanan dan keamanan udara. Juga akan membawa dampak yang besar terhadap pendapatan negara dari segi ekonomi yakni melalui
pemasukan atas lalu lintas pesawat komersil. Sedangkan Direktur Operasional Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia Wisnu Daryono menargetkan, tahun ini, pihaknya sudah dapat mengelola penerbangan di Blok ABC yang ketinggiannya di bawah 20.000 kaki. “Secara bertahap, tahun ini kami sudah mengambil wilayah sekitar 20.000 kaki ke bawah. Mudah-mudahan tahun ini beres, penerbangan di bawah 20.000 kaki diatur AirNav Indonesia,” kata Wisnu, kepada Kompas.com, Sabtu (27/5/2017). Adapun ruang udara blok ABC berada di atas Kepulauan Riau yang meliputi Batam, Tanjung Pinang, Karimun, dan Natuna. Ruang udara blok ABC dikendalikan oleh Singapura dan Malaysia, ketika dua negara tersebut masih di bawah jajahan Inggris, atau sejak tahun 1946. Saat ini, kata dia, AirNav Indonesia tengah meningkatkan pelayanan di Natuna dari Aeronautical Flight Information Services (AFIS) menjadi Area Aerodrome Control (ADC) dan Approach Control (APP). Kegiatan ini ditargetkan rampung akhir tahun ini. “Sampai tahun depan menjadi terminal control area sambil melakukan proses-proses komunikasi dengan Singapura dan organisasi penerbangan internasional,” kata Wisnu. Penguasaan ruang udara secara penuh ini akan meningkatkan martabat Indonesia sebagai negara yang berdaulat. Tingginya harga diri Indonesia di mata dunia ini melebihi keuntungan dari sektor lain yang akan didapat, contohnya ekonomi. Penguasaan ruang udara Blok ABC ini juga akan membawa dampak yang besar terhadap pendapatan negara dari segi ekonomi. Yakni melalui pemasukan atas lalu lintas pesawat komersil. “Selama ini izin ATC Clearance itu dari Sinvapura, kalau kami ambil alih, AirNav Indonesia yang akan melayani. Tidak perlu lagi minta izin Singapura,” kata Wisnu. (*)
INSIGHTS
HRD & Training
Indonesia-Kanada Kerja Sama Pendidikan Vokasi Industri MRO
I
ndonesia dan Kanada sepakat menjalin kerja sama di bidang pendidikan vokasi industri perawatan dan perbaikan pesawat atau industri Maintenance, Repair and Overhaul (MRO). Hal ini disampaikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai pertemuan dengan Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Peter MacArthur, Kamis (27/4/2017). Pada tahap awal, pemerintah Kanada akan membangun pusat pendidikan yang fokus pada pengembangan sektor perawatan dan perbaikan pesawat di Bintan, Kepulauan
Riau. Pendidikan vokasi khusus industri MRO ini diharapkan akan membantu memajukan sektor kedirgantaraan di Indonesia. “Industri MRO tengah berkembang pesat di Indonesia, sehingga membutuhkan banyak SDM yang siap pakai,” kata Airlangga dalam keterangan persnya (28/4/2017). Seperti diketahui, industri MRO di dalam negeri baru mampu memenuhi 30% dari seluruh kebutuhan perawatan dan perbaikan pesawat di Indonesia. (*) ALUMNI
21
HORIZON Interaction
Taryana, S.SiT, MM
Makin Sempurna dan Dinamis
Foto: Rigo
K
aprodi Teknik Listrik, Taryana, S.SiT, MM adalah alumni RTL XX tahun 1991. Selepas lulus dari STPI, Taryana langsung ditempatkan di bandara Tarakan. Suami dari Astuti ini ketika diminta tanggapannya terkait kondisi terkini STPI mengatakan, program perkuliahan STPI saat ini semakin dinamis dan didukung oleh tenaga pengajar/dosen yang profesional. “Menurut saya, program perkuliahan STPI makin disempurnakan sesuai dinamika serta kebutuhan masyarakat. Fasilitas dan tenaga pengajar kian canggih sesuai standar international. Mereka dididik oleh para dosen serta dibantu puluhan instruktur
22
ALUMNI
profesional,” ujar Taryana. Ia melanjutkan, taruna-taruni selama pendidikan hidup di asrama dan diawasi ketat para instruktur dan Pembina taruna (bintar). Hidup mereka terjadwal dan terencana dengan pasti sejak bangun tidur sampai tidur lagi. Sejak awal, mereka dikondisikan hidup tertib, disiplin dan siap diterjun dalam kondisi paling buruk sekalipun. “Saya harapkan, dalam bekerja Alumni STPI jangan sampai lupa almamater dan jangan kalah dengan lulusan sekolah penerbangan lainnya,” pungkas Taryana. (*)
HORIZON
Interaction
Sayyid Azhar Rosidi
Harus Ada Perhatian Khusus
Foto: Rigo
S
emenjak lulus dari STPI Curug jurusan Penerbang angkatan 65 tahun 2015 lalu, Sayyid Azhar Rosidi belum mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan cita-citanya sebagai pilot komersial. Sekarang ia menjadi karyawan PPSDM
Hubud Curug sebagai calon instruktur. “Pilot yang telah memegang ijazah sebagai lulusan dari sekolah penerbangan pada dasarnya sama-sama memiliki kesempatan untuk meniti karir di dunia penerbangan, mulai dari second officer, first officer hingga menjadi kapten pilot. Namun nyatanya, tidak semua dapat mewujudkan impian tersebut. Beberapa di antaranya justru banyak yang menganggur,” papar Sayyid Azhar. Ia melanjutkan, bahwa seorang pilot bisa saja tidak diterima bekerja karena kondisi kesehatan yang memburuk dan tidak memungkinkan untuk siap bekerja. Itulah sebabnya bukan pada saat akan ikut tes masuk sekolah pilot, melainkan juga saat mau masuk kerja, kesehatan tubuh harus dijaga dengan baik agar bisa melewati serangkaian tes. “Pada umumnya belum diterima bekerja juga dapat dipicu oleh kemampuan terbang yang masih minim atau belum mencapai standar yang diinginkan oleh perusahaan.
Contoh, baru memiliki lisensi PPL (Private Pilot Licence), sedangkan syarat untuk diprosesnya lamaran cadet ialah lisensi CPL (Commercial Pilot Licence), IR (Instrument Rating), dan MER (Multi Engine Rating). Tentu saja kualifikasi pilot yang hanya lulusan PPL tidak akan diterima karena belum memenuhi jam terbang yang maksimal seperti CPL,” terangnya. Menurutnya, selepas pendidikan dan memperoleh sertifikat PPL, seseorang bisa melanjutkan sekolah untuk mengambil program CPL atau bahkan MER. Begitu pula untuk yang belum berpengalaman, tidak perlu pilih-pilih maskapai penerbangan untuk melamar pekerjaan. “Sebuah badan diklat maupun sekolah kedinasan di Indonesia, bertujuan untuk lebih meningkatkan SDM yang berkualitas dan profesional, maka harus ada perhatian khusus untuk para lulusan dari badan diklat atau sekolah kedinasan tersebut,” pungkas Sayyid Azhar Rosyidi yang kelahiran Bekasi 19 September 1993 ini. (*)
Khairunnisa
Bangga Menjadi MC
K
hairunnisa staf PPSDM di Bidang Pendidikan bercerita, pernah dipercaya menjadi MC saat di bangku SMA. Dari situlah ia belajar bagaimana cara menjadi MC yang baik dan benar. “Syukur alhamdulillah pada tanggal 31 Maret 2017 kemarin adalah kali pertama saya menjadi MC di PPSDM. Saya didampingi oleh Ibu Erna Ermawati. Itu merupakan suatu kebanggaan bagi saya bisa menjadi pemandu acara di instansi ini walaupun masih terdapat banyak kekurangan,” kata lulusan S1 Pendidikan Bahasa Arab, Universitas Negeri Jakarta ini. Ia mengakui,, bekerja di instansi PPSDM sangat menantang baginya, karena ia belum pernah bergabung dengan instansi tentang penerbangan sebelumnya. “Tapi sekarang di PPSDM saya dituntut untuk bisa melakukan segala hal, sehingga
saya harus siap menjadi apapun baik menjadi MC atau apapun tugas yang diperintahkan oleh atasan. Saya ingin PPSDM menjadi panutan atau contoh bagi instansi di bawah PPSDM seperti UPT yang lainnya baik itu contoh dalam segi kinerja atau kualitas sumber daya manusia,” tutur Khairunnisa. Khairunnisa bertekad untuk terus belajar dan bekerja ekstra untuk memahami tentang dunia penerbangan, serta berusaha mempelajari istilah-istilah dalam dunia penerbangan. “Pesan saya untuk dunia aviasi agar bisa melayani masyarakat yang membutuhkan transportasi penerbangan. Cara melayani masyarakat itu adalah mengayomi dan mendukung UPT untuk menghasilkan personil penerbangan yang cakap, terampil, dan bertanggung jawab,” kata wanita kelahiran Tangerang, 28 April 1995 ini. (*) ALUMNI
23
JURUSAN TEKNIK PENERBANGAN (AVIATION ENGINEERING) MENDIDIK DAN MELATIH CALON TEKNISI PESAWAT UDARA, TELEKOMUNIKASI DAN NAVIGASI UDARA, LISTRIK DAN MEKANIKAL BANDAR UDARA SERTA TEKNISI BANGUNAN DAN LANDASAN.
FASILITAS : • • • • • • • • • • • • •
PHYSIC LAB. GENERAL WORKSHOP ELECTRICAL LAB. COMPUTER LAB. VOLT LAB. INSTRUMENT, AIRFRAME AND ENGINE SHOP LAB. ELEKTRONIC AND TELE-COMMUNICATION LAB. DIGITAL & MICROPROCESSOR LAB. RADAR TECHNOLOGY LAB. ANALOG AND DIGITAL COMMUNICATION LAB BASIC ELECTRONIC LAB. ADVANCED ELECTRONIC LAB. ELECTRO-MECHANICAL LAB.
• • • • • • • • • • • •
HYDRAULIC, PNEUMATIC AND IT LAB. ELECTRICAL POWER SYSTEM LAB. GAS TURBINE AND SHOP LAB. BUILDING AND RUNWAY LAB. ELECTRICAL CIRCUIT AND GENERATOR LAB. PISTON ENGINE, PROPELLER WORKSHOP AIRFRAME & RIGGING WORKSHOP VISUAL LANDING AIDS & AIRPORT DESIGN SYSTEM LAB. AIR COND. & ELECTRICAL SYSTEM LAB. HELICOPTER MAINTENANCE WORKSHOP PISTON ENGINE & PROPELLER WORKSHOP PROPELLER BLADE BALANCING SHOP
Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Jl. Raya PLP Curug Sekretariat IAC ( Eks Gedung Jurusan Teknik Penerbang) - Legok, Tangerang Banten 15820