Seminar Nasional Peternakan dam Meteriner 1999
ALTERNATIF USAHA PENYEDIAAN HIJAUAN PAKAN MELALUI INTEGRASI TANAMAN TAHUNAN DENGAN TANAMAN PAKAN NINIEK KusumA WARDHANI l , AHmADMUSOFIE I , AINUR RASYID2 , ARY(GI2 ,
(lan ANDI
DJAJANE(',ARA3
t lnstalasi Penelitian
dan Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta Jalan Karangsari Wedomartani Ngemplak Sleman a histatasi Penelitian (Ian Penglayian TelmologiPertanian Grati Jalan Pahlawun, Grati Pasuruan 67184 3Balai Penelitian Ternak P.O. Box 221, Bogor 16002
ABSTRAK Serangkaian penelitian telah dilaksanakan untuk meningkatkan erisiensi penggunaan lahan, hubungannya dengan upaya penyediaan hijauan pakan ternak melalui integrasi antara tanaman tahunan dengan rumput pakan ternak melalui integrasi antara tanaman taluman dengan nlmput pakan ternak . Penelitian dilakukan di kecamatan Tutur kabupaten Pasuruan, Jawa Timur . Selama penelitian yang dilaksanakan selama satu talum, dilakukan pengamatan pada tanaman apel dan kopi yang masing-masing ditanam secara integratif dengan tanaman pakan yaku nunput Bintang (Cynodon plectostachyus), nlmput Setaria (Setaria splen(fida), dan nlmput lapangan sebagai kontrol . Parameter yang diamati mcliputi produksi buah, produksi hijauan, dan tingkat erositas tanah akibat perlakuan pertanaman campuran. Penelitian juga dilakukan untuk mcngamati parameter yang sama terhadap pertanaman campuran antara tanaman pisang dan rumput Gajah (Pennisetuin purpureum) . Tanaman-tanaman tahunan sebagai tanaman pokok yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman yang telah berproduksi, perawatan tanaman termasuk pemupukan dilakukan sesuai dengan ketentuan untuk masing-masing tanaman. Rumput ditanam di bawah tegakan tanaman pokok di War kanopi, dengan jarak tanam (40 x 60) cm. Penentuan petak-petak perlakuan dilakukan secara acak . Analisis data dilakukan dengan tuetode analisis variasi split plot in lime dengan pengukuran dilllang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi antara nlmput lapangan, nunput Bintang maupun nlmput Setaria dan nlmput Gajah dengan tanaulan apel, kopi dan pisang ternyata tidak mengakibatkan berkurangnya produksi buah tanaman pokok, ballkan penanaman nlmput di bawah tegakan tanaman taluman terscbut mampu menekan tingkat erositas tanah. Banyaknya produksi ballan kering hijauan nunput Bintang, nlmput Setaria dan nlmput lapangan yang ditanam bersama-sama dengan tanaman apel masingmasing sebanyak 27,88; 37,50, dan 7,89 toMia/talum ; sedangkan yang ditanam di bawah tegakan kopi masing-masing sebanyak 17,10 ; 15,96 ; dan 6,39 ton/ha/tahun . Integrasi tanaman pisang dengan nlmput Gajah memberikan gambaran bahwa tanaman pisang pada tahap pertumbuhan tidak terpengaruh oleh adanya nlmput Gajah sebagai tanaman sela, sedangkan produksi hijauannya (nlmput dan daun pisang) meningkat . Produksi nlmput Gajah dari sistem tanaman campuran ini tidak berbeda nyata dengan produksi nlmput Gajah yang ditanam secara monokultur . Dari hasil-hasil penelitian terscbut dapat disimpulkan bahwa integrasi antara tanaman taluman dengan tanaman pakan diharapkan menjadi peluang penghasil hijauan, asalkan tetap dibcrikan perawatan, baik kepada tanaman pokok maupun tanaman pakan scbagaimana mcstinya . Kata kunci : Tanaman pakan ternak, tanaman tahunan, apel, kopi, pisang, integrasi
382
SeminarNosional Peternakan dan Peteriner 1999
PENDAHULUAN Mengembangkan ternak identik dengan usaha peningkatan kesejahteraan petani . Petani kecil yang masih perlu dukungan pada umumnya berdomisili di tanah-tanah marginal . Tanall marginal merupakan harapan pengembangan peternakan, yang berkaitan erat dengan keterbatasan air, kesuburan tanah yang rendah dengan tingkat erosi yang tinggi. Di tanah marginal yang demikian, memasukkan ternak ruminansia dalam sistem usalia tani diharapkan dapat mendukung rehabilitasi lahan melalui penataan tanaman pakan ternak untuk meningkatkan produksi hijauan, menahan erosi dan meningkatkan peluang pengembangan ternak yang akhirnya merupakan usaha peningkatan efsiensi lahan. Ketersediaan hijauan pakan merupakan kendala utama dalam pengembangan ternak ruminansia. Hasil penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan gambaran, alokasi waktu peternak untuk mengadakan hijauan pakan dapat mencapai 39 - 56% dari waktu-waktu yang diperlukan dalam aktivitas pemeliharaan sapi perah (ANONIMUS, 1988) . Hasil penelitian pada ternak kambing di wilayah kecamatan Girimulyo Kulonprogo didapatkan: waktu yang diperlukan untuk mencari hijauan f 2,91 jam setiap harinya sedangkan untuk memberi pakan 0,43 jam membersihkan kandang 0,36 jam (MIJSOFIE et al., 1997) . Keterbatasan pengadaan hijauan ini berakibat rendahnya produksi ternak khususnya selama musim kemarau, secara umum akan menutup peluang pengembangan populasi ternak . Dengan berpegang pada efisiensi pemanfaatan lahan untuk mendapatkan peluang pengadman hijauan pakan ternak telah dilakukan serangkaian penelitian dengan memasukkan nimput dalam sistem usahatani pada tanaman pokok kopi, apel dan pisang yang hasilnya diuraikan dalam makalah ini . MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan di kecamatan Tutur kabupaten Pasuruan Jawa Timur selama satu tahun pada kebun Kopi, kebun Apel dan kebun Pisang yang secara integratif ditanami nlmput pakan ternak . Pada masing-masing kebun dilaksanakan sebagai berikut : Integrasi antara tanaman ruml)ut dan tanaman kol)i Sebagai perlakuan adalah 3 jenis nimput pakan ternak yaitu nunput Cynodon plectostachyus (A), Setaria splendida (B), dan nimput lapangan (C) sebagai kontrol . Rumput ditanam di lorong antara tanaman kopi yang telah benlmur 6 tahun . Jarak tanam kopi (6 x 4) m pada lahan seluas 884 m2. Jarak tanam nimput (40 x 60) cm dengan pemberian pupuk urea 200 kg/ha setiap sehabis pemotongan dengan umur potong rumput 40 hari . Masing-masing perlakuan mendapat 4 kali ulangan . Analisis data menggimakan metode analisis vasiansi split plot in tine . Integrasi antara tanaman ruml)ut dan tamanan ahcl Perlakuan yang diberikan sama dengan pada kebun kopi yaitu dengan menanam nmput Cynodon plectostachyus, Setaria splendida, dan rumput lapangan dengan 4 kali ulangan . Lahan tanaman Apel yang digunakan seluas 1 .120 m2 dengan junilah tanaman Apel 214 pollon ; berjarak tanam (3 x 2,75) m2. Umur tanaman Apel satu taluin . Rumpur ditanam di War kanopi dengan jarak tanam (40 x 60) cm. Pemupukan dilakukan setiap kali seliabis pemotongan nlmput dengan
383
SeminarNasionalPeternakan dan Veteriner 1999
dosis pupuk 200 kg/ha/potong dan umur 50 hari pada musim pengltujan dan 60 hari untuk musim kemarau. Analisis data menggunakan ntetode analisis variansi split plot in tinte . Integrasi antara tanaman pisang dan rumput Gajah Penelitian dilakukan di dua tempat yang berbeda ketinggiannya ; di kecamatan Tutur dengan ketinggian + 1000 m dpl pada tanah seluas 1821 m2 dan di kecamatan Grati pada ketinggian + 5 m dpl . seluas 2586 1112. Pada masing-masing lahan tanah dibagi ke dalam 3 bagian untuk 3 perlakuan yaitu : Tanaman ntmput Gajah (Pennisetum purpureum) secara monokultur (A) ; rumput Gajah dan pisang (Musa paradisiaca L) secara tumpang sari (B) dan pisang secara monokultur . Plsang ditanam pada jarak tanam 4 x 6 m. Pada perlakuan tumpang sari, 0,5 in dari nimpun pisang ditanami rumput Gajah dengan jarak tanam 40 x 40 sesuai dengan kebiasaan petani setempat . Pemupukan pada tanaman pisang diberikan setiap 3 bulan sekali dengan urea 0,7 kg, TSP 0,75 kg, KCl 0,75 kg, dan Za 0,6 kg. Untuk setiap nimpun, sedangkan ntmput 100 kg urea/ha/potong . HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilaksanakan di dua lokasi dengan ketinggian tempat yang berbeda, di desa Tlogosari kecamatan Tutur mewakili daerah dataran tinggi dan di desa Gratitunon kecamatan Grati sebagai wakil daerah dataran rendah. Kedua lokasi penelitian berada di kabupaten Pasuman . Desa Tlogosari berada di ketinggian ± 1000 nt dpl; curah Inijan rata-rata 9400 tnnt/tahun dan pH tanah 6,1 ± 0,5 . Kondisi tanaltnya remah, curah hujan yang cukup tinggi yaitu 60 - 89% dan suhu lingkungan 16 - 24°C menyebabkan daeralt ini termasuk daerah lahan kering beriklim basah. Kondisi ini sangat mendukung dalam usalia tanaman sayuran, hortikultura datt tanaman industri selain juga sangat mendukung berkembangnya ternak sapi yang akan memenuhi kebutuhan pupuk kandang yang secara teratur dibutultkan dalant penleliharaan sayuran . Keadaan ini menutngkinkan terpeliharanya kesuburan tanah sehingga terjadi perkembangan yang saling mendukung antara tanaman dan ternak . Desa Ranuklindungan kecamatan Grati beraaada pada ketinggian 4 - 6 ni dpl dengan jenis tanah lempung hat berdebu, kelembaban tanah antara 17,2 - 30,6%; pH tanah 5,9 + 0,3 ; sulrtt udara 25 - 34°C; kelembaban lingkungan rata-rata 70%; 3 bulan musim penglntjan dan 9 bulan musim kemaraa dan curah hujan rata-rata 1416 mm/tahun. Integrasi tanaman kolti dengan runtput Penelitian dilaksanakan di dataran tinggi di desa Tlogosari . Kebun atau tegal dengan tanaman pokok kopi banyak dijumpai di wilayah kecamatan Tutur. Jarak tanam yang umum diterapkan cukup panjang yaitu 6 x 4. Pada tanaman kopi umur + 6 taltun, pada jarak tanam tersebut, masih menutngkinkan untuk ditanami ntmput dengan jarak tanam 40 x 60 cm karena kanopi belum menutupi lahan di bawah tanaman pokok . Dengan pemupukan urea 200 kg/ha/potong diliarapkan tanaman pokok tidak terganggu . Hasil pengamatan produksi yang dilakukan, disustin dalam Tabel 1 .
SeminarNasional Peternakan dan Peteriner 1999
Tabel 1.
Rata-rata produksi rumput yang terintegrasi dengan tanaman kopi umur Setaria s .
Bahankering ** Balian organik ** Balian kasar* Keterangan :
Cynodon P.
1 talnut
lx potong
1 taluin
2,66
15,96
2,85
2,21
11,05
2,55
2,82
0,48
tahue (towIta) R. lapangan
lx potoeg
0,47
6
Ix potoeg
1 talnm
17,10
1,06
6,36
15,3
0,88
5,28
2,88
0,88
0,66
**P<0,001 *P<0,05
Penanatnan runlput di bawah tegakan kopi ternyata dapat meningkatkan produksi hijauan . Dalam Tabel 1 tertihat ballwa produksi ballan kering dan balian organik hijauan nyata lebilt tinggi (P<0,01) pada perlakuan penanaman Setaria dan Cyeodon di bawah tegakan kopi dibanding lallan yang terisi runlput lapangan . Rumput yang ditanam secara monokultur di daerah ini dengan petnupukan yang sania dapat memperoleh hasil : Setaria 0,304 kg/m2/potong dan Cyeodon 0,350 kg/1n2 setiap pemotongan (ARYOGI et al., 1995) ; tlilai tersebut setara dengan 3,04 toe/ha dan 3,50 ton/ha setiap pemotongan. Dilihat dari hasil penanaman rumput di bawah tanaman kopi, hasilnya sedikit lebilt rendah, R. Setaria hanya mencapai 2,66 ton/ha sedangkan R. Cynodon hanya 2,85 ton/lia/penlotongan . Hal tersebut sangat dimungkinkan karena penganih sinar matallari yang diterima nlmput berkurang akibat pengaruh naungan tanaman kopi ataupun perbedaan kesuburan tanah . Hasil pengamatan produktivitas lallan secara utnunl disusun dalatn Tabel 2. Dldasarkan pada harga ruinput pada saat penelitian dilakukan yaitu Rp 90,-/kg segar pada nutsinl kemarau dan Rp 55,0/kg pada musim pengleljan, ternyata penanaman R. Cyeodon memberikan keuntungan Rp 313 .903,- /11a/tahun dan perlakuan penanaman R. Setarla Rp 167 .957,-, terlillat lebih rendah tetapi diikuti dengan peningkatan produksi kopi yang lebilt tinggi (P<0,05) . Produksi kopi meningkat lebilt tinggi pada perlakuan penanaman nlnlpur di ba-vN,a11 tananlan. Hal ini dimungkinkan karena penutpukan yang dilakukan pada tananlan nlmput memberikan pengaruh positif pada tanaman induk, karena pada umumnya kebun kopi di daerah ini 1lanya mendapat pupuk kandang 2x dalam setalurn . Hal yang lebih nlenarik adalah menunlnnya erositas tanali yang cukup tinggi yaitu 1,9 tord11a/th . 1,0 ton/ha/th clan 3,0 ton/11a/th masing-masing untuk perlakuan penanaman R. Setaria, R. Cyeodon dan R. lapangan (P<0,05) . Hasil penelitian ini nlenunjukkan ballwa penanaman rumput di bawah tegakan kopi secara langsung bermanfaat meningkatkan produktivitas lallan dan menahan erosi . Integrasi tanaman apel dengan rumput Penelitian dilaksanakan di desa Tlogosari kecamatan Tutur, pada tanaman ape] yang banl ditanam t 1,5 taluln jarak tananl apel 3 x 2,75m . Pada jarak tananl tersebut, masill mungkin untuk ditanami rumput di bawaltnya . Rumput bagi tanaman apel diperlukan untuk menlpertahankan kelembaban tanah di sekitar tanaman, sehingga penanaman nlmput di tempat tersebut, dillarapkan memberikan manfaat ganda, yaitu meningkatkan produksi hijauan dan mempertahankan kelembaban tanah di sekitar tananlan induk . Hasil pengamatan yang dilakukan selama percobaan pada masing-masing perlakuan tersusun dalatn Tabel 3 .
385
Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1999
Peningkatan produktivitas lahan tanaman kopi yang terintegrasi dengan rumput Setaria dan Cynodon
Tabel 2.
Peningkatan produksi BK hijauan dalam 1 taluin (%)
Setaria
Cynodon
Rumput Lapangan
150,94
168,86
-
Nilai produksi nunput (Rp/th)
403.697
549.643
Input (Rp/th)
235 .740
235.740
-
Keuntungan dari nunput (Rp)
167.957
313,903 1 .579b
117.343
1 .037a
Peningkatan produksi kopi(%)
87,07
52,26
-
Produksi kopi* (butir/ranting/panen)
1 .940c
Erositas tanah (ton/ha/th)*
1,Oa
3,Oc
a,b,c Notasi yang berbeda pada beris yang klma menunjukkan beda nyata (P ";0,05) *) ARYix3I et al . (1997).
Keterangan Sumber :
Tabel 3.
1,9b
117.343
Rata-rata produksi rumput yang terintegrasi dengan tanaman apel (tou/ha/tahun) Setaria
Cynodon
Rumput lapangan
Bahan leering *
37,5(.1
27,88
7,89
Bahan organik *
31,26
24,68
6,57
Protein kasar *
6,78
4,68
0,83
Keterangan : * P<0,05
Pengamatan selama satu talutn, menunjukkan bahwa penanaman rumput Setaria ataupun rumput Cynodon di bawah tanaman apel menaikkan produksi hijauan pkan (P<0,05) . Terhadap produksi lahan, nilai tambah yang dihasilkan disusun dalarn Tabel 4. Tabel 4.
Nilai taiubah lahan tanaman apel yang terintegrasi dengan tanaman rumput Setaria s.
Cyrodon p.
Ruunput Lapangan
Nilai produksi nunput (Rp/th)
9.283 .191
6.894 .235
2.135 .961
Input (Rp/ha/th)
3.303 .500
3.303 .500
-
Keuntungan dari rumput * (Rp/ha/th)
5.979 .691
5.590 .735
2.135 .961
Jumlah bunga/polion
10,64
Fruit set Siap panen
Erositas tanah* (ton/ha/th)
11,08
12,79
28%
37%
23%
81%
73%
78%
4,34
2,10
4,60
Ketemngan : *11 0,05
Pengamatan terhadap produktivitas tanaman apel dilakukan sejak proses pembentukan bunga sampai menjadi buah yang siap dipanen. Rata-rata junilah bmiga per polion ternyata tidak dipengarui adanya perlakuan penanaman ntmput (Tabel 4; P>0,05) . Demikian pula halnya rata rata keberhasilan pembentukan buah (fruit set) tidak terpenganllt oleh adanya perlakuan (P>0,05) .
386
SeminarNasional Peternakan dan Veteriner 1999
Kegagalan pembetukan buah pada tanaman apel ditunjukkan dengan terjadinya gugur bunga (flower drop) yang dapat disebebkan karena kandangan N tanah yang rendah, Iuljan atau angin yang keras, kekeringan dan penyemprotan yang tidak tepat (UNTUNG, 1981). Hal ini menggambarkan bahwa penanaman runtput diikuti perlakukan penitIptlkan dan perawatan yang teratur (pemotongan teratur) tidak akan mengganggu produksi bunga ataupun buah. Terhadap erositas tanah tcmyata, erosi terendah terlihat pada perlakuan penanaman nimput Cynodon plectostachius, sedangkan tertinggi pada penuttlpan lahan dengan nimput lapangan (Tabel 4). Tinjauan terhadap kemampuan menalnan erosi tanah, baik pada kebun kopi maupun apel, temyata rumput Cynodon plectostachius lebiln ntanipu menalian erosi . Nilai tambah lahan : dalam Tabel 4, keuntungan dari nilai penjualan nimput nyata dipengaruhi perlakuan (P<0,05) . Penanaman nimput Setaria lebih menguntungkan ditinjau dari rumput yang dihasilkan, tetapi penanannan nintput Cynodon p. lebiln mengunlungkan ditinjau dari nilai erositas tanah yang lebiln kecil/rendah . Integrasi tanaman pisang dan rumput Gajah Hasil penelitian yang dilaktdcan di dua lokasi yang berbeda ketinggiannya didapatkan bahwa : produksi bahan kering hijauan maupun bahan organik tidak berbeda nyata (P>0,05) antara perlakuan penanaman rumput Gajah sebagai tanaman tunggal maupun Tmpang sari dengan tanaman pisang (Tabel 5) demlkian juga terhadap pertumbuhan tanaman pisang (Tabel 6). Tabel5.
Rata-rata produksi hijauan pada integrasi antara nunput gajah dengan tanaman pisang (ton/lna/th) pada pengamatan taluln I
Uraian
Tunggal Rwnput Gajah
Tanaman pisang
23,069
0,061
Bahan kering Bahan organik Sumber :
ARYOl3I et al .
Tabel 6.
Tumpang sari nunput Gajah + Tanaman pisang
18,928
22,625
0,051
18,567
(1996)
Perttunbtdian tanaman pisang yang terintegrasi dengan nimput Gajah
Tinggi batang Umur : 2 bulan 6 bulan 12 bulan Panjang daun Unntr : 2 bulan 6 bulan 12 bulagn Sumber : ARYOol et al.
Tunggal _____ m
Tumpangsari
0,15
0,16
0,56
0,82
1,76
0,20 0,67 1,68
2,08 0,23 0,89 1,73
(1996)
38 7
SeminarNasional Peternakan dan Veteriner 1999 Terhadap tanaman pisang penganiatan baru dilakukan sampai taliap produksi daun dan bonggol pisang sebagai sumber hijauan pakan ternak dan perkembangan tanaman pisang. Terhadap produksi pisang Mum dilakukan, karena sampai mat seminar dilaksanakan, penclitian belum selemi .
KESIMPULAN Integrasi antara tanaman tahunan (kopi, apel, dan pimng) dan rumput dapat diltarapkan menjadi peluang pengltasil hijauan, selania dilakukan perawatan (pemupukan, penyiangan) terhadap tanaman pokok dan tanatuan rumpudpakan .
DAFTAR PUSTAKA ANONIImJS .I9R8 . Peningkatan Produktivitas dan Reproduktivitas Sapi Perah hupor di Jawa Timur . Laporan Penelitian Baplxxla Tk I Jawa Tinulr. Sub Balitnak Grati . ARYOGI, A. RAsYlD, N .K . WARDHANNI, R . HM)IANTo, dan A . DJAYANECiARA. 1997 . Potensi lahan di bawah tanaman kopi sebagai penyedia pakan hijauan. Proc . Seminar Nasional II Ilinu Nutrisi dan inakauan Temak . 15 - 16 juli 1997 . IPB - Ass . llinu Nutrisi dan Makanan Temak htdonesia . Bogor . ARYom, N .K . WARDHANI, dan A . MUSOFIE . 1995 . Evaluasi produktivitas lima jenis ntmput yang ditanam dengan dosis pupuk dan jarak tanam yang berbeda di daerali dataran tinggi beriklim basah . J. llndah Penelitian Tenak Gruti 4(l) . ARYom, N .K . WARDHANt, dan A. MUSOFIE. 1996. Pote tsi perkebunan pisang sebagai altematif sumber hijauan makanan ternak dalam inendukung usalia petemakan rakyat. Proc . Temu Ilmiah Hasil-hasil Penelitian Petentakan Balai Penelitian Tentak . Badan Litbang Pertanian . Bogor . MUSOFIE, A ., N .K . WARDFIANI, S. WIM)IX), W .I. WERDHANY, S.B . LESTARI, dan R . HARWONO. 1997. Pengkajjian sistein mahatani berbasis kambing di Daerah Istimewa Yogyakarta . Makalah dalatn Seminar Komunikasi dan Penyaluran I-lasil-hasil Penelitian . BPTP Ungaran di Yogyakarta 26 Maret 1997. UNTuNc,, O . 1994 . Jeni s dan Budidava Apel. Panebar Swadaya . Jakarta .