BEI3ER
ALOKASI PENGELUARAN DAN TINGKAT KONSUMSI PANGAN KELUARGA (Studi Kasus di Kelurahan 'Fallall Sareal, Ilogor)
Oieh EhlI'AT FATIRIAEI A 25.1564
JURUSAN GIZI hlASIrARAKATDAN SUMBERDAI'A KELUARGA FAKULTAS PERTANIAK IKSTITUT PERTANIAN BOGOR 1995
RINGKASAN
EMPAT FATIMAH. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Alokasi Pengeluaran dan Tingkat Konsumsi Pangan Keluarga (Studi Kasus di Kelurahan Tanah Sareal, Bogor). (Di bawah bimbingan Sri Rihati Kusno dan Hartoyo). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi alokasi pengeluaran dan tingkat konsums1 energi serta protein keluarga. Penelitian dilakukan di kelurahan Tanah Sareal, Bogor. Penarikan contoh dilakukan secara acak. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer meliputi identitas keluarga, pendapatan dan pengeluaran keluarga, pendidikan KK dan ibu, konsumsi keluarga, berat badan anggota keluarga dan pengetahuan gizi ibu yang diperoleh melalui wawancara langsung dan penimbangan. Siklus kehidupan keluarga sebagai salah satu faktor yang diteliti didekati dari va-riabel determinannya yaitu umur perkawinan, umur KK dan umur anak terkecil. Pengaruh pendapatan keluarga, pendi-dikan KK, besar keluarga dan variabel determinan dari si-klus kehidupan keluarga terhadap alokasi pengeluaran di-uji dengan regresi berganda, demikian pula untuk pengaruh pendapatan, pengetahuan gizi ibu dan pengeluaran per ka-pita untuk pangan terhadap tingkat konsumsl energi dan protein (Steel & Torrie, 1989). Rata-rata besar keluarga contoh adalah 5,2 orang, sedang rata-rata umur KK, umur ibu, umur perkawinan dan umur anak terkecil berturut-turut adalah 42,6 tahun, 37,9 tahun, 17,4 tahun, dan 8,2 tahun. Sebaran KK dan ibu terbanyak adalah pada lama pendidikan 7-12 tahun (51,67% dan 56,67%), hanya 1,67% KK dan 3,33% ibu yang tidak berselcolah. Pengetahuan gizi ibu contoh cukup baik dengan ratarata skor 28,77 dari skor maksimal 39. Pendidikan ibu berkorelasi positif dengan pengetahuan gizinya (r=0,66). Rata-rata pendapatan keluarga adalah Rp 669.725.75 per bulan atau Rp 128.793,42 per kapita per bulan. Sebanyak 33,33% keluarga berpendapatan di atas rata-rata. Persentase pengeluaran untuk pangan 41,51% dan untuk nonpangan 58,49% yang meliputi pakaian (5,61%), pendidikan (8,41%), perumahan (14,86%),tabungan (4,16%), kesehatan (4,45%), transportasi (7.52%), rekreasi (1,85%), bahan bakar (2,544;)dan lain-lain (pajak, iuran, asuransi dan dana sosial) (9,09%). Pengeluaran pangan terbesar adalah angan sumber protein hewani (31,81%), lalu karbohiuntuk 16,49%), sumber protein nabati (16,68%), sayurdrat sayuran (15,65%), buah-buahan (9,01%) dan makanan lainnya (10.76%). ~ata-ratatingkat konsumsi energi dan protein keluarga contoh adalah 84,98% dan 94,30%. Sebaran keluarga dengan tingkat konsumsi energi dan protein s 80% (36,67%dan 20,00%) lebih sedikit dari keluarqa denqan tinqkat konsumsi >80% masing-masing 63,33% dan g0,00%. Hasil analisis rearesi menuniukkan bahwa tincrkat isendapatan keluarga, pendidikan KK aan umur perk pengaruh nyata dan negatif terhadap persentase untuk pangan. Semakin tinggi tingkat pendapa
f'
'
tinggi tingkat pendidikan KK dan semakin tua umur perkawinan maka semakin kecil persentase pengeluaran untuk pangan . Pendapatan, pendidikan KK, besar keluarga dan siklus kehidupan keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap persentase pengeluaran untuk pakaian. Hal itu dimungkinkan karena adanya faktor lain yang berpengaruh terhadap persentase pengeluaran untuk pakaian seperti modernisasi dan cara berpakaian (Hartoyo & Makali, 1984). Pendapatan keluarga dan siklus kehidupan keluarga berpengaruh nyata dan positif terhadap persentase pengeluaran untuk perumahan. Semakin tinggi pendapatan keluarga, dan siklus kehidupan keluarga yang semain tua maka semakin besar persentase pengeluaran untuk perumahan. Pendidikan KK, besar keluarga dan siklus kehidupan keluarga berpengaruh nyata dan positif terhadap persentase pengeluaran untuk pendidikan. Semakin tinggl pendidikan KK, semakin besar keluarga dan semakin tua siklus kehidupan keluarga maka semakln besar persentase pengeluaran untuk pendidikan. Slklus kehidupan keluarga berpengaruh nyata dan negatif terhadap persentase pengeluaran untuk tabungan. Semakin tua siklus kehidupan keluarga maka semakin kecil persentase pengeluaran untuk tabungan. Pendapatan keluarga berpengaruh nyata dan negatif terhadap persentase pengeluaran untuk kesehatan, sedangkan siklus kehidupan keluarga berpengaruh nyata dan positif. Semakin rendah pendapatan dan semakin tua siklus keluarga maka semakin besar persentase pengeluaran untuk kesehatan. Siklus kehidupan keluarga berpengaruh nyata dan negatif terhadap persentase pengeluaran untuk transportasi. Semakin tua siklus keluarga maka semakin kecil persentase pengeluaran untuk transportasi. Pendapatan, pendidikan KK, besar keluarga dan siklus kehidupan tidak berpengaruh nyata terhadap persentase pengeluaran untuk rekreasi. Hal ini dimungkinkan karena rekreasi masih dianggap sebagai kebutuhan tersier dan persentase pengeluaran untuk rekreasi relatif kecil. Pendapatan keluarga berpengaruh nyata dan negatif terhadap persentase pengeluaran untuk bahan bakar. Semua variabel determinan siklus kehidupan keluarga berpengaruh nyata dan positif terhadap persentase pengeluaran untuk bahan bakar. Semakin rendah pendapatan dan semakin tua siklus kehidupan keluarga maka semakin besar persentase pengeluaran untuk bahan bakar minyak dan gas. Pendapatan keluarga berpengaruh nyata dan positif terhadap persentase pengeluaran untuk iuran, pajak, asuransi dan dana sosial. Semakin tinqgi pendapatan maka semakin besar persentase pengeluaran untuk iuran, pajak, asuransi dan dana sosial. Pengetahuan gizi dan pengeluaran per kapita untuk pangan tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi energi maupun protein. Akan tetapi, terlihat adanya kecenderungan meningkatnya tingkat konsumsi energi dan protein dengan bertambahbesarnya pengeluaran per kapita untuk pangan. Tidak ada kecenderungan meningkat maupun menurun pada tingkat konsumsi dengan berubahnya pengetahuan gizi rbu.
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALOKASI PENGELUARAN DAN TINGKAT KONSUMSI PANGAN KELUARGA (Studi Kasus di Kelurahan Tanah Sareal, Bogor)
Skripsi Seb;~g;tisalah sutu syarut untuk memprrolrh gelar Si:rjann Pertanian pad2 Fakultus Pertaaian Institut Pertaoia~lBogor
Oleh
EMPAT FATIMAH A 25.1564
JURUSAPJ GIZI MASYARAKAT DAN S
ERDAUA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1995
JUDUL
:
NAMA MAHASISWA : NO. POKOK
:
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALOKASI PENGELUARAN DAN TINGKAT KONSUMSI PANGAN KELUARGA EMPAT FATIMAH A 25 1564
Menyetujui : Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing I1
>
I
S Rihati Kusno
Ir. Hartoyo, M.Sc.
NIP. 130203578
NIP. 131669952
NIP. 130234811
Tanggal Lulus :
2 8 ApR 1995