WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN:
BEBERAPA GAGASAN DARI PERSPEKTIF PEMASARAN
Dini Andriani
Puslitbang Kepariwisataan, Kemenbudpar
Jl. Medan Merdeka Barat No. 17 Jakarta 10110
ABSTRACT
All this time, the number of foreign tourist arrivals is generalized between male tourists and female tourists. As when it traced deeper, it
1 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
turns out that foreign female tourists spend more money than the male do in average day or visit . Notwithstanding the small gap , their spending is also more valuable than the male tourist do, thus it can add the amount of our foreign exchange . Therefore, this article tries to analyzed on how to focus on targeting potential foreign female tourists while visiting our country in every destination. in order to
2 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
make them spend their money during their visit, all the stakeholders (government and entrepreneurs of tourism services) should be able to create products that relate to them as target market.
Keywords: female consumers, market perspective, foreign female tourists
PENDAHULUAN
Perekonomian dunia mulai menggeliat kembali dan menunjukkan tanda-tanda kebangkitan dari krisis ekonomi global yang membelit perekonomian negara-negara di dunia. Indonesia sebagai salah satu korban krisis, meski belum sepenuhnya pulih tidak lepas pula berupaya untuk menegakkan kembali pilar-pilar perekonomiannya yang sempat goyah. Pemerintah Indonesia dengan kerja keras disertai kemauan yang kuat dan semangat pantang menyerah serta ditambah dukungan seluruh rakyat cukup membuahkan hasil dalam membangun ketahanan ekonomi yang cukup tangguh sehingga dapat mempersempit dampak negatif dari krisis global. Dalam hal ini pemerintah Indonesia telah berhasil menerapkan langkah kebijakan ekonomi yang efektif, strategis dan konsisten dalam menangkal gejolak krisis yang terjadi sehingga perekonomian nasional tetap tumbuh dan bergerak.
Tercatat pertumbuhan ekonomi yang positif sebesar 4,5 persen pada tahun 2009 dibanding tahun 2008. Sementara itu, dibandingkan dengan banyak negara lain justru mengalami pertumbuhan negatif seperti AS (-2,5%), Eropa (-4,0%), Jepang (-5,3%), Singapura dan Taiwan (-3,9%) serta Malaysia dan Thailand mendekati 0% (BPS, 2010).
Salah satu sektor perekonomian yang tetap tumbuh positif adalah sektor kepariwisataan. Sektor
3 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
kepariwisataan memberikan efek yang positif bagi sektor lain seperti perdagangan, kerajinan, hotel, restoran, dll. Bahkan ada beberapa negara yang mengandalkan masukan devisa bagi negaranya pada sektor pariwisata, diantaranya Perancis yang dikunjungi sekitar 70 juta wisatawan asing per tahun yang rata-rata membelanjakan dananya sebesar 1.000 USD sehingga Perancis meraup setidaknya 7 miliar USD per tahun dari sektor pariwisata.
Sektor kepariwisataan Indonesia terbukti mampu bertahan menghadapi tekanan badai krisis global. Dimana rata-rata penerimaan devisa dari kegiatan pariwisata umumnya dalam setiap tahunnya berada pada peringkat 3 (tahun 2009) atau 4 (tahun 2008) nasional, setelah ekspor minyak dan gas bumi, tekstil, dan pakaian jadi. Pada tahun 2009 sektor pariwisata menduduki peringkat 3 sebagai penyumbang devisa sebesar 6.298,02 juta USD (Kembudpar, 2010). Tidak dapat disangsikan lagi bahwa hingga kini, Indonesia mendapat sekitar 13 miliar USD pendapatan dari sektor migas yang merupakan penyumbang utama. Padahal kalau Indonesia bisa menarik banyak turis asing untuk datang, maka keuntungan yang didapatkan tidak hanya dari satu sektor tetapi banyak sektor lain.
Melalui program Visit Indonesia Year 2009 sektor pariwisata berhasil menjaring wisatawan mancanegara (baca:wisman) sebanyak 6,5 juta orang dengan perolehan devisa 7,5 miliar USD di mana hasil tersebut sesuai dengan target yang dicanangkan oleh pemerintah (BPS, 2010). C apaian kunjungan tahun 2010 diprediksikan sebesar 7,000.571 juta wisman dengan menghasilkan devisa sebesar 7,6 miliar USD dengan perhitungan rata-rata pengeluaran 1.085.70 USD/orang per kunjungan dan lama tinggal wisman rata-rata 8,04 hari. Angka tersebut telah mengalami peningkatan sekitar 9 persen dibandingkan tahun 2009 sebesar 995,93 USD/orang per kunjungan. Sedangkan lama tinggal wisman mengalami peningkatan sebesar 5 persen dibandingkan tahun 2009 rata-rata 7,69 hari (Kembudpar, 2011). Bahkan pada tahun 2011 ini dengan brand baru wonderful Indonesia diharapkan dapat mencapai target kunjungan sebesar 7,7 juta wisman dengan devisa 8,3 miliar USD.
Angka 6,5 juta dan 7,000.571 juta merupakan angka kunjungan wisman secara keseluruhan baik laki-laki maupun perempuan. Karena dalam tulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana wisman perempuan juga dapat memengaruhi angka kunjungan bagi Indonesia, maka bila dipilah lebih dalam lagi dapat dilihat berdasarkan data Passe nger Exit Survey (PES) 2009. Data PES 2009 menunjukkan distribusi Wisman menurut negara tempat tinggal dan jenis kelamin bahwa wisman berjenis kelamin laki-laki sebesar 69,88 persen dan perempuan 30,12 persen
4 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
(Kembudpar, Passenger Exit Survey (PES), 2009).
Pada periode tahun 2008 dan 2009, berdasarkan jenis kelamin tidak terlihat perubahan pola rata-rata lama tinggal wisman. Pada tahun 2009 wisman dengan jenis kelamin perempuan memiliki rata-rata lama tinggal lebih lama dibandingkan wisman berjenis kelamin laki-laki, yaitu sebesar 8,23 hari untuk wisman berjenis kelamin perempuan dan sebesar 7,45 hari untuk wisman laki-laki. Jika dibandingkan tahun 2008, wisman berjenis kelamin laki-laki mengalami penurunan lama tinggal sebesar 1,02 hari atau sebesar 12,02 persen, sedangkan wisman berjenis kelamin perempuan hanya mengalami penurunan lama tinggal sebesar 0,57 hari atau sebesar 6,48 persen jauh lebih kecil dibanding dengan wisman yang berjenis kelamin laki-laki ( Kembudpar, Passenger Exit Survey (PES), 2009)
Bukan hanya lama tinggal wisman yang berpengaruh terhadap pemasukan (devisa) negara, tetapi juga banyaknya belanja atau pengeluaran (spending) yang dihabiskan oleh wisman. Rata-rata pengeluaran wisman per hari menurut jenis kelamin pada tahun 2009 memperlihatkan bahwa telah terjadi pola pengeluaran per hari dibandingkan tahun 2008. Jika pada tahun 2008 wisman berjenis kelamin perempuan yang paling tertinggi menghabiskan pengeluaran daripada wisman berjenis kelamin laki-laki, maka pada tahun 2009 justru yang terjadi sebaliknya. Pengeluaran wisman berjenis kelamin perempuan mengalami penurunan pengeluaran perhari sebesar 13,90 USD atau 10,04 persen dari 138,43 USD pada tahun 2008 menjadi 124,53 USD pada tahun 2009, sedangkan wisman berjenis kelamin laki-laki hanya mengalami penurunan sekitar 4,87 USD atau 3,56 persen dari sebesar 136,84 USD pada tahun 2008 menjadi 131,98 USD (Kembu dpar, Passenger Exit Survey (PES), 2009) .
Rata-rata pengeluaran wisman bukan hanya dapat dilihat dari pengeluaran wisman per hari tetapi juga dapat dilihat rata-rata pengeluaran wisman per kunjungan. Pada tahun 2008 rata-rata pengeluaran wisman per kunjungan berjenis kelamin laki-laki sebesar 983,21 USD dan wisman perempuan sebesar 1.025,45 USD, sementara pada tahun 2009 rata-rata pengeluaran wisman berjenis kelamin laki-laki sebesar 1.158,70 USD dan perempuan sebesar 1.218,85 USD per kunjungan. Maka, dapat terlihat bahwa rata-rata pengeluaran wisman per kunjungan lebih besar wisman perempuan dibanding wisman laki-laki (Kembudpar, Passenger Exit Survey (PES), 2009) .
Dilihat berdasarkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) selama ini langsung menyamaratakan antara wisman laki-laki dan wisman perempuan. Padahal jika ditilik lebih
5 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
dalam lagi ternyata wisman perempuan memiliki rata-rata pengeluaran (spending) baik dari sisi per hari atau per kunjungan lebih besar dibandingkan wisman laki-laki. Meski jurang perbedaan angka tidak terlalu besar bila dilihat dari jumlah kunjungan, tetapi spending lebih bermanfaat dan dapat menambah devisa bagi negara dengan banyaknya belanja yang dikeluarkan oleh wisman perempuan.
Hal inilah yang menjadi perhatian penulis bagaimana membidik potensi wisman perempuan pada saat berkunjung ke setiap destinasi di negara kita Indonesia baik dari sisi jumlah kunjungan maupun spending. Alasan lain tentunya belum banyak (bahkan belum ada) para pakar, peneliti, dan pemerhati pariwisata yang memikirkan bagaimana menarik minat wisman untuk menghabiskan uangnya saat mereka berwisata, khususnya wisman perempuan.
Tulisan ini masih merupakan telaahan awal yang bertujuan untuk memberikan gambaran atau khasanah untuk melihat bagaimana membidik potensi pasar wisman perempuan dilihat dari sisi pemasaran.
TEORI PEMASARAN
Dalam kajian ini penulis menggunakan metode studi kepustakaan. Studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai budaya, dan norma yang berkembang pada situasi yang diteliti (Sugiyono, 2010). Studi kepustakaan dalam tulisan ini berdasarkan literatur dan data statistik yang sudah dipublikasikan baik media cetak maupun elektronik. Penulisan ini lebih mengarah pada bidang kajian pemasaran, karenanya penulis menggunakan beberapa teori pemasaran yang terkait. Terdapat tiga kriteria terhadap teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian yaitu relevansi, kemutakhiran, dan keaslian (Sugiyono, 2010) .
Dari sisi pemasaran dalam menentukan target pasar bahkan untuk mencari, mempertahankan, dan menambah pelanggan bukanlah perkara mudah. Sesuai tujuan penulisan ini untuk membidik potensi pasar wisman perempuan, maka untuk menentukan target pasar perempuan
6 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
memiliki beberapa ciri unik. Ada hal-hal tertentu dalam perempuan yang membuatnya menjadi pasar yang unik. Dapat diambil beberapa contoh kunci yang dilakukan oleh Martha Tilaar Group (MTG), dimana sudah 40 tahun berkiprah dengan target market perempuan untuk mengetahui hal ini.
Keberhasilan MTG dapat disimpulkan dalam 5 (lima) poin kunci, dimana kelima poin tersebut dinamakan The Diamond Model of Womanology. Kelima unsur The Diamond Model of Womanology tersebut adalah (Yuswohady, Palupi, & Pambudi, 2010) :
1. Connection
Perempuan tidak hanya berbelanja untuk membeli, tetapi juga untuk membangun koneksi. Dalam beberapa kategori produk tertentu, brand dijadikan perempuan sebagai alat untuk ekspresi diri. Perempuan mencari kesamaan dalam produk yang ingin ia beli. Bangunlah koneksi, buat perempuan memiliki hubungan dengan merek dan membangun koneksi dengan sesama pelanggan.
2. Care
Perempuan sangat suka untuk disukai dan dicintai, diperhatikan dan didengarkan. Karena itu, satu hal mutlak yang harus dilakukan oleh setiap brand adalah mendengarkan: “pay attention to what women tell you. Ask open-ended questions and listen carefully to the answers”. Perempuan ingin didengarkan, diperhatikan, dan dimengerti karenanya sebisa mungkin penuhi kebutuhan para pelanggan perempuan tersebut sebelum mereka meminta. Ada baiknya untuk terus mengikuti tren untuk memenuhi keinginan pelanggan. Terus berinovasi untuk mengikuti apa kemauan perempuan.
3. Value
Perempuan ingin membayar sedikit, tetapi mendapatkan banyak. Perempuan adalah mahluk
7 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
yang value oriented. Tak heran, perempuan suka menawar. Perempuan ingin mendapatkan be nefit produk sebanyak mungkin. Ia akan dengan teliti melakukan penelitian atau survei mengenai kualitas suatu produk sebelum melakukan pembelian. Perempuan juga suka mencari rekomendasi dari sesama konsumen perempuan. Belum lagi dengan banyaknya media yang memberikan pengetahuan produk, konsumen pun jadi semakin cerdas. Konsumen perempuan sangat menghargai convenience dan sangat menghargai produk yang memungkinkannya menghemat waktu, menyelesaikan masalahnya, mempermudah pekerjaan, dan menyederhanakan pekerjaannya.
4. Empathy
Perempuan bukanlah mahluk yang selfish. Dibanding kaum pria, wanita lebih berempati terhadap sesamanya. Berempati adalah kemampuan untuk menangkap emosi dan perasaan orang lain dan kemudian meresponsnya dengan emosi dan perasaan yang sama Empati kini menjadi sesuatu yang kian penting dalam membangun sebuah merek ( brand-building ). Saat kita mencapai titik yang cukup tinggi dan mampu untuk berbagi kepada orang lain, maka berbagilah. Lakukan program-program CSR (Corporate Social Responsibility) untuk membangun empati dari para pelanggan.
5. Trust
Trust adalah elemen yang paling penting, krusial, dan esensial dalam pemasaran ke woman market . Karena pentingnya trust bagi konsumen perempuan, maka menurutnya, “ marketing to a woman is about winning her trust '”. Trust menjadi sumber dari adanya saling pengertian, saling mencintai, saling peduli, saling memberi, dan saling komitmen antara konsumen perempuan dan brand .
8 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
Tidak jauh berbeda dengan 5 poin kunci yang dikemukakan diatas, menurut Lisa Witter dan Lisa Chen (Witter & Chen, 2008), ada 4 (empat) prinsip kunci efektif (the Four Cs) untuk melakukan pemasaran kepada perempuan, yaitu:
1. Care
Hal ini lebih ke aspek respon emosional. Banyak orang memilih untuk melakukan sesuatu yang baik bukan karena alasan logis tetapi karena perasaan mereka untuk peduli dan empati.
2. Connect
Perempuan menempatkan nilai lebih dalam menciptakan komunitas dalam hidupnya. Mereka memahami bahwa menciptakan hubungan yang kuat antar manusia akan membuat dunia terus berlanjut.
3. Cultivate
Perempuan adalah customer yang kuat dalam membuat keputusan secara serius.
4. Control
Prinsip pemasaran ini yaitu perlunya memahami ruang lingkup kerja perempuan yang multi tasking dan perempuan selalu menggunakan pendekatan pengawasan (take-control approach) untuk menciptakan kehidupan ke depan yang lebih baik.
9 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
Dalam artikel Abibich berjudul Mencoba Memahami Perilaku Konsumsi Wanita (Abibich, 2003), bahwa dalam strategi marketing sederhana ada 4 jenis segmentasi pasar untuk bisa menggaet konsumen agar mau membeli barang dan jasa. Pertama , geografis yaitu konsumen itu tinggal di wilayah mana, desa, kota, kota besar, kota kecil, pinggiran kota, dan lain-lain bahkan perubahan iklim turut menjadi pertimbangan dalam strategi marketing. Kedua , demografi seperti umur berapa, jumlah keluarga, siklus keluarga, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, suku, generasi sampai kelas sosialnya juga ikut dipertimbangkan. Ketiga , Psikolografis yaitu gaya hidup dan kepribadian konsumen. Keempat , Perilaku yaitu saat penggunaan, manfaat, status, penggunaan, tingkat penggunaan, loyalitas, tingkat kesadaran dan sikap terhadap produk.
Dari keempat segmen pasar tersebut perempuan berada disemua segmen. Namun yang terpenting adalah bagaimana strategi menggaet mereka? Selain strategi marketing berdasarkan segmen geografi dan demografi, strategi marketing berdasarkan psikolografis dan perilaku merupakan jenis strategi yang selalu mendapat perhatian dalam menggaet konsumen wanita karena banyak bukti kalau perusahaan yang mampu menguasai strategi ini, omset penjualan mereka rata-rata meningkat secara signifikan.
Selain itu, ahli pemasaran Hermawan Kertajaya (2006), menurut salah satu pemikirannya bahwa dalam menjalankan bisnis segmen pasar yang dipilih tentunya harus menjadi fokus dalam mempersiapkan segala strategi tepat untuk menghadapi persaingan pasar. Istilah tersebut dinamakannya targeting, dimana perlu memetakan atau menyegmentasikan pasar secara kreatif, sehingga dengan begitu perusahaan benar-benar akan mengenal potensi segmen pasar yang akan menjadi target perusahaan.
Di dalam alam New Wave yang sangat horisontal ini posisi kaum perempuan lebih diuntungkan. Karena Teknologi internet memungkinkan terjadinya interaksi secara mudah, sehingga komunikasi bisa bergerak secara dinamis dan multi arah. Perempuan yang punya sifat lebih suka berinteraksi dan berkomunitas jauh lebih diuntungkan. Kaum perempuan selalu ingat " family and friends", sedang Pria hanya ingat pada diri sendiri. Ketika berbelanja, bahkan untuk rekreasi mengisi waktu luang para perempuan pasti akan ingat
10 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
pada teman dan keluarganya.
Hal tersebut terjadi bukan hanya pada perempuan yang berstatus menikah tetapi juga pada wanita single. Karena itu, kaum perempuan sebagai orang yang "managing the market". Artinya, kaum wanita-lah yang sebenarnya mengelola (memanage ) pembelian produk dan jasa dipasar. Tidak tergantung apakah itu uang sendiri atau uang kaum pria-nya (Hasanuddin, Kristofel, Mahatrisni, Winasis, & Satrio, 2011) .
Dari paparan beberapa teori pemasaran tersebut diatas, penulis mencoba menggunakan beberapa kunci poin pada teori The Diamond Model of Womanology dan kemudian juga akan menggunakan teori lain sebagai analisis pendukung.
MEMBIDIK WISMAN PEREMPUAN
Bagaimana Konsumen Perempuan Menjadi Penting?
Dalam karyanya Lisa Johnson dan Andrea Learned (2004), “Don’t Think Pink”, menyatakan bagaimana perempuan menjadi sangat penting di dalam kehidupan sosial ekonomi Amerika. Pertama, karena keterlibatan perempuan dalam menjaga bisnis/perusahaan, dimana setelah Perang Dunia II banyak perempuan yang masuk dalam dunia kerja dan menikmati kerja di luar rumah. Kedua , perempuan memiliki perusahaan sendiri. Ketiga , perempuan memiliki investasi sendiri. Keempat, perempuan single menciptakan pembelian yang dinamis, dimana 70%
11 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
perempuan dewasa akan bertanggung jawab atas pendapatan dan pembelian seiring dengan peningkatan pendapatan mereka. Kelima, adanya pengaruh kesetaraan gender dalam setiap bidang kehidupan.
Konsep lama yang dulu menempatkan perempuan dalam sektor domestik, sekarang ini telah membuka dunia baru untuk perempuan dengan aspirasi baru .K ehidupan yang baik bagi perempuan adalah impian untuk memiliki semuanya , atau keduanya karir dan keluarga. Kedua impian ini menjadi dasar keinginan perempuan untuk dapat mengakses ke pekerjaan publik meski mungkin tidak menarik asalkan dibayar , setidaknya hasilnya dapat mencukupi tagihan
12 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
dan untuk memuaskan hubungan pribadi dengan keluarga (Thistle, 2006) .
Wisman perempuan menjadi penting dalam menjadi target pemasaran pariwisata karena kaum perempuan juga mempunyai peran penting dalam ekonomi, sosial, politik, dan lain-lain.
Mengenali Konsumen Wisman Perempuan
Mengenali konsumen potensial adalah langkah awal untuk meningkatkan penjualan produk/jasa wisata. Para stakeholder pariwisata (pemerintah dan swasta) perlu mengetahui siapa konsumen pariwisata, produk/jasa apa yang mereka inginkan dan apa yang memotivasi mereka untuk membeli produk/jasa pariwisata tersebut. Bedakan antara apa yang “diinginkan” dengan yang “dibutuhkan”. Orang biasanya tidak selalu membeli apa yang semestinya dibutuhkan, tapi mereka lebih sering membeli apa saja yang “diinginkan”.
Untuk lebih mengenali konsumen potensial (dalam hal ini wisman potensial) kita perlu mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan seperti: dimana wisman biasa membeli produk/jasa yang serupa dengan produk/jasa yang kita miliki? (Misal: di toko kelontong, minimarket, swalayan, door-to-door sales, dll); siapa pengambil keputusan melakukan perjalanan wisata, melakukan pembelian dan yang mempengaruhi proses pembelian mereka? (misal: suami/isteri, agen penjualan, teman, saudara, dll); apa kebiasaan wisman perempuan? Misal, apa sumber informasi mereka (televisi, koran, majalah, dll); apa motivasi utama wisman saat membeli produk/jasa (misal, mengurangi stress, mengisi waktu luang, liburan, lebih sehat, tambah pengetahuan, pengalaman yang menarik, dll). Dalam konteks ini stakeholder pariwisata pun harus mengenali apa yang diinginkan wisatawan yang khususnya dalam hal ini wisman perempuan.
13 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
Dalam menarik kunjungan wisman perempuan yang sangat potensial dalam membelanjakan uangnya lebih banyak, dapat dicoba dengan menggunakan kunci-kunci keberhasilan Martha Tilaar Group (MTG) dengan konsep The Diamond Model of Womanology. Poin-poin The Diamond Model of Womanology dalam kerangka menarik potensi wisman perempuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan dan pembelanjaan wisman di Indonesia dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Connection
Langkah-langkah yang diambil MTG dalam membangun koneksi dalam produk Salon & Day Spa Martha Tilaar dapat diancungi jempol, dimana dimulai dari pengenalan salon melalui penyebaran brosur door to door dengan perantara tukang koran.
Ditunjang dengan lokasi yang strategis maka mulailah berdatangan pelanggan. Semakin banyaknya pelanggan diperlukan tambahan pegawai salon. Untuk menambah pegawai yang terampil di bidang kecantikan didirikanlah sekolah kecantikan gratis, hingga akhirnya semakin luas jaringan usahanya.
Tak berhenti sampai disitu, keinginan untuk memiliki produk sendiri diciptakan. Produk lokal yang alami mulai berani diperkenalkan meski harus bersaing dengan produk luar yang sudah dikenal oleh pelanggannya.
Kesuksesan untuk terus menarik pelanggan pun terus digiatkan. Usaha yang berangkat dari tradisi lokal terus melakukan peremajaan dengan menargetkan Salon & Day Spa Martha Tilaar menjadi lebih modern, lebih lifestyle, dan lebih “muda” atau bersentuhan dengan target pasar yang lebih muda lagi.
Dari situ dibangunlah koneksi dengan menciptakan komunitas antar pelanggan. Dengan koneksi maka jejaring akan meningkat, bahkan intensitas informasi pun akan dengan cepat tersalurkan.
Dalam poin connection, perempuan tidak hanya berbelanja untuk membeli, tetapi juga untuk
14 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
membangun koneksi. Dalam beberapa kategori produk dan jasa pariwisata tertentu, brand dijadikan perempuan sebagai alat untuk ekspresi diri. Brand lokal jika memang merupakan produk yang unik dan menarik seperti banyaknya cinderamata, kerajinan tangan, dan industri kreatif lainnya dapat menarik minat wisman perempuan. Dapat kita ambil contoh beberapa tempat wisata di Bali. Wisata belanja di Bali, disamping sebagai tujuan wisata, juga terkenal dengan kerajinan tangan yang berkualitas dan banyak di ekspor ke manca negara seperti: batik, ukiran dari kayu dan batu, lukisan, kerajinan emas, perak, permata dan yang lainnya.
Banyak pusat produksi (Batu Bulan, Mas, Celuk, Ubud) atau pasar tradisional yang menjual kerajinan Bali (Sukawati, Ubud) selama liburan di Bali. Jika salah satu wisman sudah merasakan kepuasan akan wisata belanja/shopping, bisa jadi informasi akan disampaikan pada teman atau kerabatnya.
Dengan demikian koneksi tercipta, buat perempuan memiliki hubungan dengan produk/jasa pariwisata lokal dan membangun koneksi dengan sesama wisman lain.
Selain itu bisa dilihat dari destinasi wisata di Bali yang menerima beberapa award dari majalah luar negeri. Maka informasi akan keberagaman destinasi di Bali akan lebih mudah tersampaikan ke wisman perempuan. Bali menerima penghargaan sebagai tujuan wisata spa terbaik sedunia 2009 dari majalah spa internasional Senses. Penghargaan diberikan oleh majalah Senses pada tanggal 12 Maret 2009 di Berlin, Jerman. Senses adalah majalah spa internasional yang berkantor di Berlin, Jerman dan beredar di seluruh dunia. Majalah ini memiliki kurang lebih 60 ribu pembaca tingkat menengah hingga atas (Newsroom, 2009).
Sebelumnya Bali telah menerima berbagai award dari majalah wisata seperti dari Travel & Leisure Magazine sebagai Best Island Destination in the World, kemudian juga oleh majalah Destinasia sebagai Best Leisure Destination. Hingga tidak mustahil jika Bali menjadi tujuan bagi wisman perempuan mencari kesamaan
15 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
dalam produk yang ingin ia beli/gunakan saat wisata sambil diambil manfaatnya dengan membangun jiwa yang cantik dan sehat dengan spa.
Brand pariwisata “Wonderful Indonesia” yang baru diluncurkan untuk tahun 2011 diharapkan pula dapat menjadi ikon untuk membangun koneksi bagi para wisman perempuan, sesuai dengan ekspresi dalam brand tersebut yaitu wonderful of nature, wonderful of culture, wonderful of people, wondeful of food dan wonderful of value of money . Semoga brand tersebut juga dapat menciptakan pariwisata Indonesia dengan wonderful tourists especially women tourist with wonderful expenditure.
Dengan semakin majunya kondisi saat ini, perempuan semakin banyak memanfaatkan media sosial untuk mengakses informasi, maka kegiatan belanja menjadi semakin rasional. Ada kasus menarik bahwa perempuan saat ini banyak yang mencari informasi terlebih dahulu melalui search engine (mesin pencari) situs belanja. Bahkan, search engine situs belanja menempati posisi lebih penting dibanding email atau situs-situs yang lain.
Perempuan modern saat ini juga tidak terlepas sebagai pengguna dari media jejaring sosial (Friendster, Facebook, Twitter, My
Space, LinkedIn, dll). Karenanya media ini dapat menjadi sarana yang efektif untuk memasarkan destinasi menarik bagi perempuan. Disinilah koneksi dengan wisman perempuan dapat diwujudkan.
2. Care
Dalam poin care, satu hal mutlak yang harus dilakukan oleh setiap produk/jasa adalah mendengarkan, memerhatikan, dan mengerti sekaligus penuhi kebutuhan para pelanggan wisman perempuan tersebut sebelum mereka meminta.
16 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
Ada baiknya untuk terus mengikuti trend untuk memenuhi keinginan wisman perempuan. Terus berinovasi untuk mengikuti apa kemauan wisman perempuan.
Wisata Spa saat ini menjadi salah satu trend terbaru bagi wisatawan yang berlibur di Bali. San gat banyak tersedia pilihan spa kesehatan dan kecantikan di Bali mulai dari harga hemat sampai yang berkelas internasional. Liburan ke Bali akan semakin lengkap dan memuaskan dengan menikmati layanan spa di Bali. Sehingga yang didapat bukan hanya sekedar jalan-jalan tetapi juga sehat dan cantik.
Pola dan orientasi belanja perempuan dikenal lebih teliti dibanding pria, mulai dari performa barang yang akan dibeli, harganya, sampai model yang dipilih, wanita terkenal akan ketelitiannya. Sehingga pendekatan pasar terhadap konsumen perempuan juga harus memerhatikan unsur-unsur pembedaan tersebut agar strategi marketing dalam menggaet potensi pasar wisman perempuan dapat tercapai.
3. Value
Perempuan adalah mahluk yang value oriented. Perempuan ingin mendapatkan nilai dari suatu produk/jasa sebanyak mungkin. Sebelum melakukan pembelian apalagi perjalanan wisata, perempuan lebih suka mencari rekomendasi dari sesama konsumen perempuan. Belum lagi dengan banyaknya media yang memberikan pengetahuan produk, konsumen perempuan pun jadi semakin cerdas.
Konsumen perempuan sangat menghargai convenience dan sangat menghargai produk yang memungkinkannya menghemat waktu, menyelesaikan masalahnya, mempermudah pekerjaan, dan menyederhanakan pekerjaannya.
Dalam berwisata, tidak mustahil wisman perempuan juga mencari nilai lebih untuk medapatkan kenyamanan. Bisa diambil contoh yang menjadi nilai lebih kepada Bali, dimana merupakan tempat terbaik mendapatkan layanan spa diantaranya karena menggunakan bahan-bahan tradisional dimana tren perawatan kesehatan yang berkembang adalah kembali ke alam, disinilah letak value yang bisa didapatkan oleh
17 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
wisman perempuan.
Bukan hanya sekedar wisata spa di Bali yang bisa dijadikan contoh potensi untuk menarik wisman perempuan. Dari sisi harga pun bisa menarik minat wisman perempuan, karena perempuan sangat suka menawar, apalagi dengan medapatkan harga lebih murah dari yang ditawarkan. Disitulah meuncul kepuasan perempuan dalam membeli. Bila dilihat dari sisi indeks Daya Saing Perjalanan dan Pariwisata (The Travel & Tourism Competitiveness Index, TTCI) yang diluncurkan dari World Economic Forum (WEF), yang diterbitkan pada awal Maret 2009, Indonesia menempati posisi ke-81 dari 133 negara yang diikut-sertakan dalam penilaian.
Dengan demikian Indonesia mengalami “penurunan” dari posisi ke-80 di antara 130 negara di tahun 2008. Namun, posisi Indonesia dalam hal Dayasaing Harga Jasa Industri Pariwisata berada pada peringkat ke-3 (ketiga) dan Upaya Memprioritaskan Pariwisata pada urutan 10 (sepuluh). Hal ini pun bisa menjadi value bagi wisman perempuan, karena mendapatkan harga yang murah dan kompetitif.
4. Empathy
Pada dasarnya kecerdasan mengatur keuangan, berkaitan dengan kecerdasan mengelola emosi. Perempuan dinilai lebih cermat dalam urusan finansial. Urusan keuangan rumah tangga umumnya ditangani perempuan (isteri), mulai dari urusan belanja kebutuhan rumah tangga, pembayaran tagihan listrik, air, belanja harian, uang sekolah anak, dan lain-lain. Berarti perempuan dianggap “paling tahu” berapa, apa, dan bagaimana kebutuhan yang dianggarkan.
Beberapa perempuan (baik single maupun menikah) membeli barang untuk orang lain saat mereka belanja tidak lain hanyalah sebagai wujud perhatian mereka pada orang lain terutama orang terdekat (Hasanuddin, Kristofel, Mahatrisni, Winasis, & Satrio, 2011). Maka tidak salah jika dalam The New Wave Anatomy, subculture perempuan dianggap memberikan kontribusi lebih tinggi di pasar dibandingkan dengan pria. Peningkatan dari segi kuantitas tentu saja ada pada sisi perempuan karena kepeduliannya terhadap orang lain selain dirinya sendiri. Apakah pria kemudian tidak menjadi potensial untuk kuantitas pembelian? Secara umum bisa dikatakan benar, sebab pria cenderung tidak mau berpikir untuk orang lain dibandingkan dengan perempuan.
18 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
Menurut riset MarkPlus Insight, kegiatan favorit yang dilakukan perempuan bersama sahabat salah satunya adalah melakukan perawatan di salon. Dari 1.301 responden perempuan dalam surveynya, sebanyak 13,6 persen perempuan menyatakan bahwa perawatan ke salon merupakan kegiatan favorit bersama teman. Disebutkan pula dalam studi kualitatif, bahwa mereka melakukan perawatan bersama teman bisa sambil ngobrol, gosip, curhat dalam suasana nyaman, santai, dan menyenangkan (Hasanuddin, Kristofel, Mahatrisni, Winasis, & Satrio, 2011) .
Dari contoh diatas, dapat dilihat bila diciptakan destinasi wisata dengan komposisi tempat menarik bagi wisman perempuan seperti salon atau spa, bisa saja dapat menarik kunjungan perempuan akan lebih banyak lagi.
5. Trust
Trust adalah elemen yang paling penting, krusial, dan esensial dalam pemasaran ke women market . Karena pentingnya trust bagi konsumen perempuan, maka menurutnya, “ marketing to a woman is about winning her trust '”. Trust menjadi sumber dari adanya saling pengertian, saling mencintai, saling peduli, saling memberi, dan saling komitmen antara konsumen perempuan dan brand.
Kejujuran adalah segalanya bagi perempuan, bahkan kejujuran di semua aspek termasuk dalam merespons produk atau layanan yang ditawarkan di pasaran. Sama halnya dengan hubungan emosional antarmanusiam bahkan ketika membeli produk/jasa, perempuan ternyata cenderung menuntut kejujuran dari produk yang dibelinya. Nilai-nilai kejujuran menjadi orientasi konsumen perempuan (Hasanuddin, Kristofel, Mahatrisni, Winasis, & Satrio, 2011).
Rasa aman dan nyaman dapat menjadi sumber trust bagi wisman perempuan saat berkunjung.
19 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
Demikian pula saat wisman perempuan melakukan belanja akan suatu produk/jasa pariwisata di suatu destinasi. Produk/jasa pariwisata yang dapat sukses di pasaran adalah produk/jasa yang memahami kebutuhan perempuan. Saat proses pengembangan produk/jasa, pengamatan secara intensif terhadap kehidupan perempuan dalam merespon suatu penawaran produk/jasa sangatlah penting. Jika nilai-nilai kepercayaan sudah timbul dalam diri wisman maka respons mereka pun akan beragam, tetapi akan ditemukan suatu “benang merah” bahwa produk/jasa pariwisata yang jujur menyuarakan hati perempuan akan diterima lebih baik, bahkan rasa ingin kembali lagi pasti ada. Jika nilai-nilai kepercayaan sudah timbul dalam diri wisman maka respons ingin kembali lagi pasti ada.
Banyak sekali perempuan yang hobi belanja, bahkan jika sedang stres kaum hawa memilih berbelanja untuk melepaskan stres. Belanja selalu identik dengan perempuan. Percaya atau tidak, kaum perempuan di Inggris bisa menghabiskan waktu hingga delapan bulan (dengan hitungan tertentu) untuk belanja terutama mencari barang-barang murah. Hasil survei yang melibatkan 4.000 perempuan usia 18-45 tahun ini dilakukan oleh Hotvouchers. "Untuk menemukan mereka menghabiskan begitu banyak waktu seperti, 'sesuatu yang cukup'," kata juru bicara Hotvouchers menyatakan perasaan herannya terhadap temuan tersebut, seperti dikutip Genius Beauty (Chaerunnisa, 2011).
Para pelaku bisnis produk/jasa pariwisata juga perlu menganalisis faktor nonekonomi untuk meramalkan perilaku pembelian wisatawan. Bagaimana keluarga mengambil keputusan untuk melakukan perjalanan wisata dan pembelian dapat dimengerti dengan lebih baik dengan mempertimbangkan dimensi sosiologis seperti kohesi, kemampuan beradaptasi, dan komunikasi.
Kohesi adalah pertalian emosi yang dimiliki para anggota keluarga satu sama lain. Kohesi adalah ukuran seberapa dekat yang dirasakan oleh para anggota keluarga terhadap satu sama lain pada tingkat emosi. Kohesi merefleksikan perasaan keterkaitan dengan atau keterpisahan dari anggota lain dalam keluarga. Kemampuan beradaptasi merupakan kemampuan sistem perkawinan atau keluarga untuk mengubah struktur kekuasaannya, hubungan peranan, dan kaidah hubungan sebagai respon terhadap stress situasional dan perkembangannya. Kemampuan keluarga dalam beradaptasi adalah ukuran seberapa baik keluarga dapat memenuhi tantangan yang disajikan oleh kebutuhan yang senantiasa berubah.
Komunikasi adalah dimensi yang memudahkan, yang kritis bagi gerakan pada dua dimensi yang lain. Keterampilan berkomunikasi yang positif memungkinkan keluarga untuk berbagi satu sama lain kebutuhan dan preferensi mereka yang berubah sebagaimana berhubungan dengan kohesi dan kemampuan beradaptasi. Pengertian apakah anggota keluarga puas atau tidak
20 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
dengan produk/jasa yang dibeli oleh keluarga mereka mungkin mensyaratkan pengertian akan komunikasi didalam keluarga.
Perlu diingat pula bahwa “when you ‘sell’ to women, you reach men too” (Witter & Chen, 2008). Pada dasarnya, sifat hobi belanja pada perempuan masuk dalam identitas gender, bukan sesuatu yang kodrati atau sering dikatakan sebagai “dari sononya”. Sifat adalah bentukan budaya dan output produk nilai yang tersosialisasi di masyarakat. Perlu diingat dan ditekankan bahwa konsep gender adalah sesuatu yang dipelajari dan diwariskan. Usianya lebih tua dari generasi kita bahkan dari generasi orang tua kita. Jadi, kebiasaan belanja (yang cenderung bisa menjadi berlebihan ) sebenarnya ”bisa diubah”. Mencermati hal tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa sebenarnya perempuan memiliki sisi rasional dalam belanja.
KESIMPULAN
Untuk menarik agar wisman perempuan melakukan pembelanjaan saat mereka mengunjungi setiap destinasi di Indonesia, setidaknya para stakeholder (pemerintah, pelaku dan pengusaha jasa pariwisata) harus dapat menciptakan produk agar tercipta koneksi yang kuat pada wisman perempuan. Banyak penelitian menyebutkan bahwa frekuensi perempuan untuk berbelanja jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan pria.
Dalam lingkup keluarga pun hampir bisa dipastikan perempuan yang memegang keuangan untuk pemenuhan kebutuhan sehari hari, jadi memang dalam kondisi seperti ini perempuan tidak bisa dijauhkan dari status dia sebagai konsumen pariwisata. Makanya tidak heran jika wisman perempuan memiliki potensi untuk dijadikan sebagai target pasar sebuah produk oleh pelaku bisnis produk/jasa wisata.
Market produk-produk pariwisata yang diminati perempuan masih menjanjikan untuk dimasuki oleh produsen (pelaku usaha produk/jasa pariwisata) karena pertama, meningkatnya populasi wanita pekerja dan meningkatnya jumlah keluarga yang mempunyai pendapatan tambahan (
21 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
double income family ). Banyaknya populasi pekerja wanita dikarenakan seiring dengan meningkatnya kesempatan pendidikan yang diperoleh perempuan. Kedua , piramida kependudukan yang makin cembung, dimana jumlah penduduk wanita lebih besar daripada laki-laki. Ketiga , banyak wanita sekarang ini mempunyai akses online (internet) yang lebih luas seperti komunikasi jejaring sosial, blogging, dan lain-lain.
Sebagai konsumen, wisman perempuan hendaknya bukan menjadi target tetapi di-empower untuk diajak mengetahui produk kita dengan detail dan memahaminya. Persoalan membeli oleh-oleh tentu hal yang sangat mudah. Tetapi bagaimana perempuan rela menggali informasi dari manapun berkaitan dengan keunikan/kekhasan-nya, tempat pembelian yang paling direkomendasikan, harga, cara pemaketan travel, mencari informasi supaya bisa memberikan yang terbaik untuk orang-orang di sekitarnya. Banyak faktor yang memengaruhi hal ini diantaranya ingin memberikan yang terbaik, gengsi, kecermatan pembelian dan sebagainya.
Perlu diperhatikan juga beberapa hal berkaitan dengan empowering wisman perempuan. Pertama adalah sediakan media komunikasi yang cukup untuk memberikan informasi mengenai produk/jasa; berikan informasi mengenai apa yang baru dari produk/jasa kita, perempuan suka trend maka bisa dipastikan jika ada sesuatu yang baru pasti keingintahuan akan mengalahkan segalanya; ciptakan trend bagi perempuan; berikan kemudahan akses untuk mendapatkannya.
Dalam hal pengelolaan kepariwisataan, pengelompokkan motivasi perjalanan wisman perempuan, berperan sangat penting dalam hubungannya dengan penentuan kebijakan pengembangan produk pariwisata, – atraksi dan obyek wisata beserta fasilitas dan pelayanan yang diperlukannya-, agar dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan selera pasar pariwisata, seiring dengan kecenderungan pasar (market trend) baik pasar pariwisata nusantara maupun mancanegara. Perlunya kepentingan “penyesuaian” dalam kebijakan pemasarannya terkait dengan perubahan perilaku pasar akibat dari pengaruh berbagai faktor yang terjadi di dunia pada umumnya, khususnya di negara pasar yang bersangkutan.
Dikarenakan tulisan ini masih merupakan telaahan awal yang bertujuan untuk memberikan usulan bagaimana menggali potensi pasar wisman perempuan dilihat dari sisi pemasaran,
22 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
maka perlu kiranya penelitian lebih lanjut dalam studi penelitian lapangan agar teori dan analisis lebih valid. Dengan demikian diharapkan dapat menjadi masukan bagi para pemangku usaha pariwisata pada umumnya, termasuk pemerintah daerah maupun pusat.
DAFTAR PUSTAKA
Abibich, S. (2003, Agustus 02). Mencoba Memahami Perilaku Konsumsi Wanita. Dipetik Januari 17, 2011, dari www.enciety.com: http://www.enciety.com/web/news.php?act=detail&n_id=39
BPS. (2010, Februari 10). Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th. XIII. Dipetik Januari 10, 2011, dari BPS: http://www.bps.go.id/brs_file/pdb-10feb10.pdf
Chaerunnisa. (2011, Januari 13). Duh, Wanita Inggris Habiskan 8 Bulan untuk Belanja! Dipetik Januari 17, 2011, dari www.okezone.com: http://lifestyle.okezone.com/read/2011/01/13/29/413579/duh-wanita-inggris-habiskan-8-bulan-u ntuk-belanja
Hasanuddin, Kristofel, J., Mahatrisni, P. I., Winasis, N. T., & Satrio, B. (2011). Jangan Main-Main dengan Perempuan! Dalam Hasanuddin, J. Kristofel, P. I. M, N. T. W, & B. Satrio, A nxieties/Desires: 90 Insight for Marketing to Youth, Women, Netizen (hal. 126-129). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
23 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
Johnson, L., & Learned, A. (2004). Don't Think Pink: What Really Makes Women Buy-and How To Increase Your Share of This Crucial Market. New York: American Management Association.
Kembudpar. (2009). Passenger Exit Survey (PES). Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Kembudpar. (2010). ranking devisa pariwisata terhadap komoditi ekspor. Dipetik Januari 15, 2011, dari Kembudpar: http://www.budpar.go.id/page.php?ic=521
Kertajaya, H. (2006). Alokasikan Sumber Daya Anda Secara Efektif! Dalam H. Kertajaya, Seri 9 Elemen Marketing on Targeting (hal. 15). Bandung: PT Mizan Pustaka dan MarkPlus&Co.
Newsroom, R. (2009, Maret 24). bali Terima Penghargaan The Best Destination Spa. Dipetik Januari 27, 2011, dari Republika Online: http://koran.republika.co.id/berita/39684/Bali_Terima_Penghargaan_I_The_Best_Destination_S pa_i
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Thistle, S. (2006). From Marriage To The Market: The Transformation of Women's Live and Work. London, England: University of California Press, Ltd.
Witter, L., & Chen, L. (2008). The She Spot. San Fransisco: Berret-Koehler Publishers, Inc.
Yuswohady, Palupi, D. H., & Pambudi, T. S. (2010). The Diamond of Womanology. Dalam Yuswohady, D. H. Palupi, & T. S. Pambudi, Womanology-The Art of Marketing to Woman
24 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
(Cetakan Pertama ed., hal. xix-xxxvi). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
25 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
26 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
27 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
28 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
29 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
30 / 31
WISATAWAN MANCANEGARA PEREMPUAN Oleh Administrator Rabu, 08 Juni 2011 15:12 -
31 / 31