PENGARUH INDIVIDUAL KONSUMEN DAN MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KERAJINAN KULIT MOTIF WAYANG (TATAH SUNGGING) OLEH WISATAWAN MANCANEGARA Studi Kasus Pada Perkampungan Sentra Industri (Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogjakarta)
Sigit Dwi Purnomo Email :
[email protected]
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata di kawasan Asia Pasifik
yang banyak diminati oleh wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Kunjungan wisatawan ke pulau Yogyakarta berdampak juga pada sektor-sektor yang lain, diantaranya adalah industri kerajinan kulit motif wayang, untuk itu analisis peran individual konsumen dan marketing mix dalam pengambilan keputusan wisatawan mancanegara terhadap produk kulit motif wayang merupakan salah satu cara untuk memenuhi keberhasilan pemasaranya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) faktor yang dipertimbangkan dalam keputusan pembelian produk kulit motif wayang di Kabupaten Bantul; (2) untuk mengetahui faktor yang paling dominan dalam keputusan pembelian produk kulit motif wayang di Kabupaten Bantul. Lokasi penelitian ditetapkan di wilayah Kabupaten Bantul pada sentra perkampungan industeri kerajinan kulit motif wayang di desa Panggungharjo Sewon, Bangunjiwo Kasihan, dan Wukisari Imogiri Kabupaten Bantul. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan dengan kuesioner yang berhasil dikumpulkan sebanyak 300 responden, alat analisa yang digunakan adalah regresi linear berganda dan koefisien determinasi. Dari hasil penelitian menunjukkan, dengan analisis regresi linier berganda diketahui faktor individual konsumen, produk, dan kondisi fisik berkoefisien positif sedangkan faktor harga, promosi, dan distribusi berkoefisien negatif, ini menandakan bahwa individual konsumen, produk dan kondisi fisik mempengaruhi keputusan pembelian. Hasil analisis pengujian secara simultan, tingkat signifikansi yang didapat kurang dari 0.05 menunjukan bahwa variabel bebas mempengaruhi variabel tidak bebas, artinya individual konsumen dan Marketing Mix (Faktor produk, harga, promosi, distribusi dan kondisi fisik) berpengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap proses keputusan pembelian konsumen. Sedangkan hasil analisis pengujian hipotesis secara parsial melalui uji t bahwa tingkat signifikansi faktor individual konsumen (x1) produk (X2), promosi (X4), dan kondisi fisik (X6) kurang dari 0.05 secara statistik berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian konsumen produk kulit motif wayang, sedangkan faktor harga (x3) dan distribusi (x5) nilai signifikan lebih besar dari 0.05 yang menunjukan bahwa harga dan distribusi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Kata Kunci : Marketing Mix, Keputusan Pembelian, Individual Konsumen
ABSTRACTION Yogyakarta is one tourist destination in the Asia Pacific region in great demand by foreign tourists and domestic tourists. Yogyakarta tourist visits to the island also impact on other sectors, including the leather industry motives of puppets, for the analysis of the role of individual consumers and marketing mix decisions of foreign tourists to the puppet motif leather products is one way to meet pemasaranya success. This study aims to determine: (1) factors considered in product purchasing decisions leather puppet motif in Bantul district, (2) to determine the most dominant factor in product purchasing decisions leather puppet motif in Bantul district.
Research locations specified in the district of Bantul on the township center industeri leather puppet motif in the village Panggungharjo Sewon, Bangunjiwo Poor, and Wukisari Imogiri Bantul regency.
Determination of the sample in this study using the method of accidental sampling that the sampling technique based on coincidence with the questionnaire that was compiled by 300 respondents, the analysis tool used is multiple linear regression and coefficient of determination. The result showed, with multiple linear regression analysis of factors known to individual consumers, products, and physical condition of positive Coefficient while factor price, promotion, and distribution coefficient negative, this indicates that the individual consumer, product and physical conditions affecting the purchase decision. Results of analysis simultaneously tests, significance levels obtained less than 0.05 indicates that the independent variables affect the dependent variable, which means that individual consumers and the Marketing Mix (the product factor, price, promotion, distribution and physical condition) have jointly (simultaneously) to consumer buying decision process. While the analysis of hypothesis testing through the partial t test that the level of significance of individual factors consumers (x1) product (X2), promotion (X4), and physical condition (X6) of less than 0.05 statistically significant effect on consumer purchase decisions puppet motif leather products , while the price factor (x3) and distribution (x5) values significantly greater than 0.05 which indicates that the pricing and distribution has no significant effect on purchasing decisions.
Keywords: Marketing Mix, Purchase Decision, Individual Consumer
PENDAHULUAN Setiap konsumen dalam membeli produk mempunyai perilaku yang berbeda antara satu dengan yang lain. Karakteristik konsumen adalah sifat-sifat yang membedakan konsumen satu dengan yang lain. Konsumen adalah objek luar bagian terpenting bagi setiap perusahaan. Perilaku konsumen oleh karenanya menjadi perhatiaan bagi perumus strategi pemasaran dalam setiap perusahaan. Siringoringo (2004) dalam penelitianya menunjukan bahwa pengambilan keputusan pembeliaan konsumen bukan lagi proses tunggal. Topologi keputusan pembeliaan konsumen didasarkan pada dua dimensi yaitu derajat pengambilan keputusan dan derajat keterlibatkan dalam pembeliaan. Siringoringo (2004) menyatakan bahwa strategi Bauran pemasaran pemasaran dapat mempengaruhi perilaku pembeliaan konsumen. Pengaruh komponen bauran pemasaran pada resiko sebelum pembeliaan yang dapat dari produk yang inovatif. Pengaruh harga, garansi dan peningkatan kualitas merek juga diperkirakan pada resiko sebelum pembeliaan yang dapat diterima pada dua kelompok berbeda dari konsumen akhir. Menurut Irawan et all (1996) pengambilan keputusan konsumen dipengaruhi beberapa faktor individu yaitu nilai, motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan, sikap, kepribadian, dan citra diri. Untuk melakukan pembeliaan, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, mutu, dan harga dari produk tersebut. Hasil eraborasi terhadap beberapa penelitiaan terdahulu dalam bidang pemasaran menunjukan bahwa keputusan pembelian pada konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti, pengetahuan pribadi, faktor fisik, faktor produk, dan faktor kelompok acuan ( Siringoringo, 2004: Irawan et all, 1996: Schiffman et all, 2007: Wahyuni, 2008: Tedjakusuma et all, 2001: Dananjaya et all, 2009). Dalam perkembanganya faktor lain yang juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen adalah motivasi, persepsi, dan sikap konsumen (Wahyuni, 2008). Berdasarkan hal tersebut maka penelitian tentang faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan salah satu penelitian yang menarik. Rumusan Masalah Berdasarkan motivasi penelitian yang telah disebutkan sebelumnya, maka perumusan masalah yang dibahas adalah analisis pengaruh perilaku konsumen dan marketing mix dalam pengambilan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada toko kerajinan (art shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul. Tujuan Masalah 1.Untuk mengetahui faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam keputusan pembelian produk kulit motif wayang (tatah sungging) pada toko kerajinan (art shop) di Kabupaten Bantul.
2.Untuk mengetahui faktor yang mempunyai hubungan paling dominan dalam keputusan pembelian produk kulit motif wayang (tatah sungging) pada toko kerajinan (art shop) di Kabupaten Bantul. Kerangka Pemikiran Untuk mempelajari, menganalisis, dan memahami konsumen di perlukan suatu kerangka konseptual yang nantinya dapat membantu dalam penyusunan suatu strategi pemasaran berikutnya. Kerangka konseptual ini didasarkan pada perpaduan modelmodel perilaku konsumen yang ada dan teori-teori pendukung lainya yang disederhanakan. Gambar deskripsi selengkapnya kerangka pemikiran dalam penelitian ini disajikan pada gambar 1. INDIVIDUAL KONSUMEN
FAKTOR PRODUK
FAKTOR HARGA
KEPUTUSAN PEMBELIAN
FAKTOR PROMOSI FAKTOR DISTRIBUSI
FAKTOR KONDISI FISIK
Gambar 1. Kerangka Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Hipotesis HI :
Faktor pribadi merupakan faktor yang paling dominan diantara faktor produk, harga, promosi, distribusi, dan kondisi fisik yang menjadi pertimbangan dalam hubunganya dengan keputusan pembelian kerajinan kulit motif wayang (tatah sunging) pada toko kerajinan di kabupaten Bantul.
H2:
Faktor pribadi perilaku konsumen, faktor produk, faktor harga, faktor promosi, faktor distribusi, dan faktor kondisi fisik merupakan faktor yang mempertimbangkan atau berpengaruh pada konsumen dalam keputusan pembelian kerajinan kulit motif wayang (tatah sunging) pada toko kerajinan di kabupaten Bantul.
TINJAUAN PUSTAKA Produk Pengertian produk ( product ) menurut Kotler & Armstrong, (2001: 346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Promosi Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Menurut Bell dalam Swasta dan Irawan (1990:349) promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Sedangkan menurut Nikels dalam bukunya Swasta dan Irawan (1990:349) promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Distribusi
Saluran distribusi adalah himpunan perusahaan dan perorangan yang mengambil alih hak atau membantu dalam pengalihan hak atas barang dan jasa selama berpindah dari produsen ke konsumen (Irawan dan Wijaya : 137, 1990). Harga Harga adalah pencerminan dari nilai. Dalam teori ekonomi, harga, nilai, dan faedah merupakan istilah-istilah yang saling berhubungan. Faedah adalah atribut barang yang dapat memuaskan kebutuhan. Sedangkan nilai adalah ungkapan secara kuantitatif tentang kemampuan barang agar dapat menarik dalam pertukaran. Karena perekonomian kita bukan merupakan sistem barter maka untuk mengadakan pertukaran barang maka kita menggunakan uang. Jadi harga adalah nilai yang dinyatakan dalam rupiah (Irawan dan Wijaya :110 : 1990). Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah studi yang terpusat pada cara individu untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Studi perilaku konsumen sebagai disiplin ilmu pemasaran yang terpisah dimulai ketika para pemasar menyadari bahwa para konsumen tidak selalu bertindak atau memberikan reaksi seperti yang dikemukakan oleh teori pemasaran. Keputusan Pembelian Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler & Armstrong (2001: 226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.
METODE PENELITIAN Populasi dan Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh wisatawan mancanegara yang berkunjung pada toko kerajinan (art shop) kulit motif wayang (tatah sunging) di Kabupaten Bantul. Metode Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan metode accidental sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan kebetulan. Karena jumlah variabel yang diteliti sebanyak 6 variabel maka sampel yang ditetapkan sebanyak 300 responden dianggap sudah mewakili.
Jenis dan Sumber Data a.Data primer meliputi tanggapan responden (wisatawan mancanegara) sehubungan dengan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang pada toko kerajinan (art shop) di Kabupaten Bantul. b.Data sekunder misalnya laporan-laporan atau dokumen yang berasal dari instansi pemerintah, Biro Pusat Statistik, Departemen Perindustrian, Perdagangan dan koperasi, Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul dan instansi terkait lainnya.
Teknik Pengumpulan Data Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan dengan : (a) kuesioner (angket) dan (b) interview.
TAHAPAN PENELITIAAN UJI VALIDITAS
UJI REALIBILITAS
UJI HETEROKEDASTISITAS
UJI MULTIKOLINEARITAS
UJI NORMALITAS
UJI T
UJI F (ANOVA)
KOEFISIEN DETERMINASI
REGRESI BERGANDA
PEMBAHASAN 1. Uji Validitas dan Realibilitas a. Validitas: Nilai validitas masing-masing butir pertanyaan pada tiap variabel dapat diketahui pada nilai corrected item total correlation. Seluruh item adalah valid karena nilai corrected item total correlation tiap-tiap butir pertanyaan pada tiap variabel lebih besar dibanding r tabel sebesar 0.361. Sehingga variabel individual konsumen, produk, harga, promosi, distribusi, dan kondisi fisik dapat dikatakan valid. b. Reabilitas: Berdasarkan Reability statistics diketahui pada faktor individual konsumen nilai crocobach’s alpha sebesar 0.718, pada faktor produk nilai crocobach’s alpha sebesar 0.891, pada faktor harga nilai crocobach’s alpha sebesar 0.721, pada faktor promosi nilai crocobach alpha sebesar 0.636, pada faktor distribusi nilai crocobach alpha sebesar 0.755, pada faktor kondisi fisik sebesar 0.709, dan pada keputusan pembelian nilai crocobach’s alpha sebesar 0.751. Dari hasil reability statistics dapat diketahui bahwa faktor-faktor tersebut adalah realibel karena nilai crocobachs alpha diatas 0.60 sampai dengan 0.891 yang berarti bahwa nilai ini berada pada cukup realibel sampai sangat realibel. 2. Uji Asumsi Klasik a.Uji Heteroskedastisitas: Pada uji ini didapatkan bahwa dari hasil output yang dihasilkan grafik yang diperoleh tidak membentuk pola yang jelas dimana titik –titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 atau antara 2 dan -2 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan grafik Uji Heteroskedastisitas, terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk pola tertentu dengan jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai. b. Uji Multikolinearitas: Pada uji ini didapatkan hasil output nilai tolerance tiap-tiap faktor atau variabel diatas 0.10 dan nilai VIF dibawah 10. karena asumsi klasik yang meliputinya tidak ada gejala Multikolinearitas. c. Uji Normalitas dengan P-Plots: Pada uji ini didapatkan output variabel dependen Y adalah normal. Karena dari grafik yang dihasilkan variabel ini, terlihat titik – titik menyebar digaris diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Sehingga model regresi yang diajukan dapat digunakan untuk melakukan penelitian terhadap pengaruh individual konsumen dan marketing mix terhadap keputusan pembelian karena memenuhi asumsi normalitas.
ANALISIS PEMBAHASAN Keseluruhan analisis pembahasan terhadap pengaruh Individual konsumen dan Marketing Mix terhadap keputusan pembelian produk kulit motif wayang (tatah sungging) pada toko kerajinan (art shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul, yaitu : Dilihat dari persamaan regresinya diperoleh Y = 6.758 + 0.306 XI + 0.177 X2 +( -0.063 X3 )+( -0.256 X4 )+ (-0.107) X5+ 0.188 X6, didapatkan bahwa faktor individu konsumen, faktor produk, dan faktor kondisi fisik bernilai positif, ini mengartikan bahwa faktor-faktor tersebut berubah searah dan berpengaruh terhadap keputusan pembelian terhadap produk kerajinan kulit motif wayang, sedangkan faktor harga, promosi, dan distribusi bernilai negatif, ini mengartikan bahwa faktor-faktor ini berlawanan arah pada keputusan pembelian wisatawan mancanegara terhadap produk kerajinan kulit bermotif wayang. Konstanta sebesar 6.758 menyatakan jika individual konsumen, produk, harga, promosi, distribusi, dan kondisi fisik nilainya adalah 0, maka keputusan pembelian (Y) nilainya adalah 6.758. Pada koefisien faktor individual konsumen X1 sebesar 0.306 menyatakan bahwa setiap penambahan Rp 1, tingkat individual konsumen akan meningkatkan keputusan pembelian pada konsumen sebesar 0.306. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara faktor individual konsumen dengan keputusan pembelian, semakin naik faktor individual konsumen maka semakin meningkat keputusan pembelian. Pada koefisien regresi produk X2 sebesar 0.171 menyatakan setiap penambahan Rp 1, tingkat produk akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0.171, dan sebaliknya jika tingkat produk turun sebesar Rp 1, maka keputsan pembelian mengalami penurunan sebesar 0.171. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagian besar responden melakukan pembelian diketahui bahwa produk kulit bermotif wayang (Tatah Sungging) memiliki spesifikasi yang cukup baik karena ditinjau dari desain, kualitas, bahan, keunikan, dan ukuran produk yang ditawarkan. Keragaman desain suatu corak produk yang unik lain daripada yang lain bisa merupakan salah satu ciri pembeda suatu produk, sehingga faktor produk memberikan sumbangan yang besar dalam mempengaruhi keputusan pembelian produk kulit motif wayang (Tatah Sungging). Pada koefisien regresi harga X3 sebesar -.063 menyatakan jika variabel indipenden lain nilainya tetap dan faktor harga mengalami kenaikan 1, maka keputusan pembelian (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0.063 Koefisien bernilai negatif mengartikan terjadi hubungan negatif antara faktor harga dengan keputusan pembelian, semakin naik keputusan pembelian maka semakin turun harga. Pada koefisien regresi promosi X4 sebesar -.256 menyatakan jika variabel indipenden lain nilainya tetap dan faktor promosi mengalami kenaikan 1, maka keputusan pembelian (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0.256. Koefisien bernilai negatif mengartikan terjadi hubungan negatif antara faktor promosi dengan keputusan pembelian, semakin naik keputusan pembelian maka semakin turun promosi. Pada koefisien regresi distribusi X5 sebesar -.107 menyatakan jika variabel indipenden lain nilainya tetap dan faktor distribusi mengalami kenaikan 1, maka
keputusan pembelian (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0.107. Koefisien bernilai negatif mengartikan terjadi hubungan negatif antara faktor distribusi dengan keputusan pembelian, semakin naik keputusan pembelian maka semakin turun distribusi. Pada koefisien regresi kondisi fisik X6 sebesar 0.188 menyatakan setiap penambahan Rp 1, tingkat produk akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0.188, dan sebaliknya jika tingkat produk turun sebesar Rp 1, maka keputsan pembelian mengalami penurunan sebesar 0.188. Faktor ini bernilai positif disebabkan karena para wisatawan mancanegara melihat adanya kenyamanan dari segi desain bangunan toko, tempat parkir, tata letak produk, maupun akses ke lokasi yang menyebabkan dapat dengan mudah para wisatawan menjangkau tempat ini dan tertarik melakukan pembelian. Kemudian pada koefisien determinasi besarnya nilai R Square atau koefisien determinasi adalah 0.334. Angka adjusted R square adalah 0.321, menyatakan bahwa 32.10% variabel terikat keputusan pembelian pada konsumen mancanegara dijelaskan oleh variabel bebas yang terdiri dari individual konsumen, faktor produk, harga, promosi, distribusi, dan kondisi fisik dan sisanya 67.90% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan. Jadi sebagian besar variabel terikat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yang digunakan dalam model. Standard Error of the Estimate adalah suatu ukuran banyaknya kesalahan model regresi dalam memprediksi nilai Y. Dari hasil regresi didapat nilai 1.85903, hal ini berarti banyaknya kesalahan dalam memprediksi keputusan pembelian sebesar 1.85903. Berdasarkan hasil pengujian secara simultan atau bersama – sama antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas. Hasil analisis pengujian secara simultan menunjukan bahwa variabel bebas mempengaruhi variabel tidak bebas, artinya variabel individual konsumen (X1,) produk (X2), harga (X3), promosi (X4), Distribusi (X5) dan Kondisi Fisik (X6) berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian konsumen. Hubungan matematis menunjukan nilai F hitung sebesar 24.538 dengan nilai F tabel sebesar 2.129 , sehingga F hitung > F tabel, berarti H1 diterima. Secara statistik, hasil analisis dan pengujian hipotesis secara simultan menunjukan hasil yang signifikan, maka pengujian hipotesis secara parsial melalui uji t, untuk mengetahui pengaruh masing – masing variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Berdasarkan hasil analisis bahwa Faktor individual konsumen (X1) sebesar 6.703 lebih besar dari ttabel = + 1.96, secara statistik berpengaruh nyata (signifikan) terhadap keputusan pembelian konsumen produk kulit motif wayang. faktor produk (X2) sebesar 4.817 lebih besar dari ttabel = +1.96, secara statistik berpengaruh nyata (signifikan) terhadap keputusan pembelian konsumen produk kulit motif wayang (Tatah Sungging). Untuk memperkuat analisa dapat dilihat signifikanya yaitu sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05, artinya produk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen dalam membeli. Faktor harga (X3) sebesar -1.231 lebih kecil dari ttabel = +1.96, secara statistik tidak berpengaruh nyata (signifikan) terhadap keputusan pembelian konsumen produk kulit motif wayang (Tatah Sungging). Untuk memperkuat analisa dapat dilihat signifikanya yaitu sebesar 0.219 lebih besar dari 0.05, artinya harga tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen dalam membeli.
Faktor promosi (X4) sebesar -4.728 lebih besar dari ttabel = +1.96, secara statistik berpengaruh nyata (signifikan) terhadap keputusan pembelian konsumen produk kulit motif wayang (Tatah Sungging). Untuk memperkuat analisa dapat dilihat signifikanya yaitu sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05, artinya promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen dalam membeli.
Faktor distribusi (X5) -1.928 lebih kecil dari ttabel = +1.96, secara statistik tidak berpengaruh nyata (signifikan) terhadap keputusan pembelian konsumen produk kulit motif wayang (Tatah Sungging). Untuk memperkuat analisa dapat dilihat signifikanya yaitu sebesar 0.053 lebih besar dari 0.05, artinya distribusi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen dalam membeli.
Faktor kondisi fisik (X6) sebesar 3.114 lebih besar dari ttabel = +1.96, secara statistik berpengaruh nyata (signifikan) terhadap keputusan pembelian konsumen produk kulit motif wayang (Tatah Sungging). Untuk memperkuat analisa dapat dilihat signifikanya yaitu sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05, artinya kondisi fisik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen dalam membeli.
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan persamaan regresi berganda didapatkan persamaan Y = 6.758 + 0.306 XI + 0.177 X2 + (-0.063 X3) + (-0.256 X4) +( -0.107 X5)+0.188 X6 yang menyatakan bahwa faktor individual konsumen x1 memiliki pengaruh yang paling besar dalam menentukan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang dengan nilai sebesar 0.306 dan faktor produk dan kondisi fisik sebesar 0.177 dan 0.188, sedangkan faktor harga, promosi, dan distribusi tidak mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai sebesar -0.063, -0.256, dan -0.107. Dari pengolahan dan analisis data, serta pengujian hipotesis dan hasil pembahasan dari hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: • Untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumen, produk, harga, promosi, distribusi, dan kondisi fisik secara bersama-sama, pengujian dilakukan dengan menggunakan uji F atau Anova. Dari perhitungan uji F dapat diketahui F hitung sebesar 24.538 dan sig. sebesar 0,000<0,05, H1 diterima artinya, ada pengaruh secara signifikan antara individual konsumen dan Marketing Mix (Faktor Produk, Harga, Promosi, Distribusi, Kondisi Fisik) secara bersama-sama terhadap Keputusan Pembelian. • Untuk pengujian secara parsial, dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa variabel perilaku konsumen mempunyai pengaruh terbesar yaitu 6.702 terhadap perilaku konsumen dalam pembelian. Saran Bagi para pemilik toko kerajinan (art shop) Faktor produk merupakan faktor yang dipertimbangkan oleh wisatawan mancanegara sehingga langkah yang dapat diambil oleh pemilik art shop adalah meningkatkan kualitas produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging).
Bagi pemerintah Daerah yang terkait Hendaknya lebih intensif melakukan pembinaan terhadap industri kecil terutama bagi pemilik art shop dan pengrajin berupa pendidikan/pelatihan dan pengembangan guna meningkatkan kualitas para pemilik art shop dan pengrajin.
DAFTAR PUSTAKA Abubakar, Rusydi. 2005. Pengaruh Pelaksanaan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Jamu Di Banda Aceh. repository.usu.ac.id. Diakses 16 April 2010. Arikunto, Suharsini. 1996. Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta Haryani. 2006. Pengaruh Harga, Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Deterjen “DAIA” Konsumen Ibu Rumah Tangga Di Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo. digilib.unnes.ac.id. Diakses 11 April 2010. Hutagaol, Vici K. 2005. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Produk Minuman Kopi di POTLUCK ‘Coffee bar and library’ Bandung. dspace.widyatama.ac.id. Diakses 16 April 2010. Kotler, Philip dan Gary Armstrong (1997), Dasar-dasar Pemasaran, edisi ketujuh, Prenhallindo, Jakarta. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2007. Manejemen Pemasran. Edisi. 12. Jilid 1. Jakarta: PT Indeks. Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk . 2007. Perilaku Konsumen. Edisi 7. Jakarta : PT Indeks. Siringoringo, Hotniar. 2004. Peran Bauran Pemasaran Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen. digilib.umm.ac.id. Diakses 11 April 2010. Sudarmanto, R Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda Dengan Spss. Yogyakarta : Graha ilmu. Sugiyono. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sujianto, agus. 2007. Aplikasi Statistik dengan SPSS Untuk Pemula. Jakarta :Prestasi Pustaka Tedjakusuma, Ritawat, et all. 2001. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Air Minum Mineral Di Kotamadya Surabaya. elmurobbie.files.wordpress.com. Diakses 11 April 2010. Tjiptono, Fandy. 2001. Startegi Pemasaran. Edisi Kedua. Yogyakarta : Andi