Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Wisatawan Mancanegara dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Kerajinan Kulit Motif Wayang (Tatah Sungging) Steven Juli Doy Email :
[email protected] Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
ABSTRAK Yogyakarta merupakan salah satu kota yang terkenal di Indonesia sebagai tempat pariwisata yang ramai dikunjungi wisatawan. Baik bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Dalam beberapa tahun belakangan ini, kota Yogyakarta telah mengalami peningkatan kunjungan dari para wisatawan. Tujuan mereka datang ke Yogyakarta yaitu untuk menikmati keindahan kebudayan yang terdapat di kota tersebut. Selain untuk menikmati indahnya budaya kota Yogyakarta, wisatawan juga mempunyai tujuan untuk mengenal kerajinan khas Yogyakarta yang terkenal, yaitu kerajinan kulit motif wayang. Kerajinan kulit motif wayang yang dibuat yaitu seperti tas, jaket, lukisan, topeng, kap lampu, pembatas buku, gantungan kunci, kipas, dan aneka suvenir lainnya. Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan serta faktor apa saja yang mempunyai hubungan paling dominan dalam pengambilan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sun gging) pada toko kerajinan (artshop) di Kabupaten Bantul. Dalam penelitian ini terdapat 9 ( sembilan ) variabel bebas dan 1 (satu) variabel terikat. Yaitu variabel yang mempengaruhi atau berhubungan dengan variabel lain atau yang diselidiki pengaruhnya dan hubungannya. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah: Faktor Pribadi, Faktor Budaya, Faktor Kelompok Acuan, Faktor kelas Sosial, Faktor Produk, Faktor Harga, Faktor Promosi, Faktor Distribusi, Faktor Kondisi Fisik. Sedangkan variabel terikat dari penelitian ini adalah keputusan pembelian produk kulit motif wayang pada toko kerajinan (art shop) di Kabupaten Bantul. Jumlah variabel yang diteliti sebanyak 10 maka sampel yang ditetapkan sebanyak 300 responden. Metode Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan metode accidental sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang dilakukan terhadap seluruh wisatawan yang berkunjung ke toko kerajinan (art shop) kulit motif wayang (tatah sunging) di Kabupaten Bantul. Analisis data yang digunakan untuk melihat adanya pengaruh atau tidak antara variabel X dengan variabel Y adalah dengan menggunakan regresi linier berganda. Berdasarkan analisis tersebut didapat hasil bahwa faktor kelompok acuan dihilangkan dalam penelitian ini karena berdasarkan uji validitas faktor kelompok acuan tidak dapat dijadikan instrumen dalam penelitian ini, sedangkan faktor pribadi merupakan faktor yang memberikan pengaruh terbesar terhadap pengambilan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang, sedangkan faktor-faktor lain seperti faktor budaya, faktor kelas sosial, faktor produk, faktor harga, faktor promosi, faktor distribusi dan faktor kondisi fisik merupakan faktor yang kurang dominan memberikan pengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang. Kata Kunci: Faktor, Hubungan,Keputusan pembelian,kerajinan kulit
ABSTRACT
Yogyakarta is one of the town known in Indonesia as a busy tourist spot visited by tourists. For both local and foreign tourists. In recent years, the city of Yogyakarta has experienced increased traffic from tourists. Their goal is to come to Yogyakarta to enjoy the beauty of culture embedded in the city. In addition to enjoying the bea utiful cultural city of Yogyakarta, tourists also have a goal to get to know the famous crafts of Yogyakarta, namely leather puppet motif. Motif leather puppets are made of, such as bags, jackets, paintings, masks, lamp shades, bookmarks, key chains, fans, and other souvenirs. Based on the background behind the top, has a goal of research is to find out what factors mempengaruhi consumers in decisions and what factors have the most dominant hubungan pembelian decision making handicraft products wayang kulit motif (tatah decoration) on kerajinan toko (art shop) in Bantul. In this research, there are 9 (nine) independent variables and 1 (one) dependent variables. Ie variables that affect or relate to other variab les or that investigated its influence and relation. The independent variables in this study are: Personal Factors, Cultural Factors, Factor Reference Group, Social class factor, Factor Product, Factor Prices, Factor Promotion, Distribution Factor, Factor Physical Condition. The dependent variable of this study is the decision of purchasing leather products at craft shops puppet motif (art shop) in Bantul. The number of variables studied as much as 10 it is defined sample of 300 respondents. Sampling methods in this research is using accidental sampling method, the sampling method was made to all tourists visiting the craft shops (art shop), leather puppet motif (tatah sunging) in Bantul. Analysis of the data used to see any effect or not between variables X with variables Y is by using multiple linear regression. Based on this analysis we got the result that the factor omitted reference group in this study because the validity of the test based on the reference group factors can not be used as instruments in this study, whereas the personal factor is a factor that gives the biggest influence on purchase decision making leather products motives of puppets, while the factor Other factors such as cultural factors, social class factors, product factors, factor p rice, promotion factor, distribution factor and the physical condition factor is less dominant factors influence the purchase decision puppet motif leather products.
Keywords: Factor, Relationships, purchase decision, leather crafts
PENDAHULUAN
Kebudayaan merupakan satu hal yang estetika, dimana maksudnya bahwa budaya itu memberikan hal-hal yang bersifat alami dan memberikan keindahan. Kata budaya itu sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddahayah yang merupakan bentuk jamak da ri kata buddhi (budi atau akal), yang artinya hal -hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Di Indonesia kebudayaan sangat kental maknanya dalam kehidupan bermasyarakat. Di mana masyarakat Indonesia masih memegang teguh adat dan istiadat kebudayaan mereka. Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan - kebudayaan yang tersebar di seluruh wilayahnya, di mana kebudayaan tersebut dipelihara dan dilindungi keberadaannya. Kebudayaan yang ada di Indonesia menjadi salah satu sumber pemasukan bagi negara, karena di jadikan sebagai Tempat Wisata untuk wisatawan lokal atau mancanegara. Banyak daerah yang dijadikan sebagai tempat wisata kebudayaan di Indonesia, tetapi dalam penelitian kali ini daerah yang dijadikan sebagai target sasaran penelitian yaitu di Daerah Istimewah Yogyakarta tepatnya di Sentra Industri Kabupaten Bantul Jawa Tengah. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia yang banyak diminati oleh wisatawan manca negara maupun wisatawan domestik. Hal ini terbukti dengan makin bertambahnya arus wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara yang datang ke Yogyakarta. Karena semakin bertambahnya kunjungan wisatawan khususnya wisatawan mancanegara ke Yogyakarta dari ta hun ke tahun, maka semakin meningkat juga jumlah permintaan akan hasil kerajinan yang berasal dari kota tersebut. Untuk mengatasi permasalahan ini, maka pemerintah dan masyarakat Yogyakarta telah mengembangkan industri kecil dan menengah yang berasal dari kebudayaan dan adat istiadat daerah Yogyakarta. Industri kecil dan menengah yang digeluti oleh masyarakat Yogyakarta yaitu Industri yang bergerak dalam bidang Kerajinan kulit yang bermotif wayang (tatahsungging) yang sudah memiliki pasar sampai ke luar ne geri. Berdasarkan latar belakang yang di uraikan di atas, terjadinya peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke daerah Yogyakarta untuk membeli kerajinan kulit motif wayang, membuat peneliti merasa tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor -faktor apa saja yang mempengaruhi para wisatawan untuk membuat suatu keputusan pembelian terhadap hasil kerajinan kulit motif wayang asli kota Yogyakarta. Yang dimana para wisatawan dengan berdasarkan beberapa faktor , baik faktor internal maupun eksternal dapat membuat suatu keputusan terhadap pembelian produk kerajinan kulit motif wayang. Karena alasan itu penulis membuat judul penelitian ini adalah ” Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Wisatawan Mancan egara dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Kerajinan Kulit Motif Wayang (Tatah Sungging) ”.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang di uraikan dia atas dapat di tarik rumusan masalah sebagai berikut: 1. Faktor apa saja yang mempengaruhi wisatawan dalam pengambilan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada toko kerajinan (artshop) wayang kulit di Kabupaten Bantul. 2. Faktor manakah yang mempunyai hubungan paling dominan dalam keputusan pembelian produk kulit motif wayang (tatah sungging) pada toko kerajinan ( art shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka dapat disusun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada toko kerajinan (art shop) di Kabupaten Bantul. 2. Untuk mengetahui faktor yang mempunyai hubungan paling dominan dalam keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada toko kerajinan (art shop) di Kabupaten Bantul.
Kerangka Pemikiran Di dalam melaksanakan kegiatan penelitian, untuk mempelajari, menganalisis dan memahami perilaku konsumen, diperlukan suatu kerangka pemikiran yang diharapkan dapat membantu dalam menyusun suatu strategi pemasaran yang aplikatif terhadap kondisi faktual di lapangan. Maka agar suatu strategi pemasaran dapat dikatakan berhasil maka dibuatlah kerangka pemikiran untuk penelitian kali ini seperti gambar 1.1 berikut ini : Faktor Individu (X1) Faktor Pribadi
Faktor Lingkungan (X2)
Faktor Budaya
Keputusan Pembelian
- Nilai Budaya (X2.1) (X3)
Faktor Kelompok Acuan
Faktor Marketing Mix (X5) Faktor Produk Desain (X 5.1) Kualitas (X 5.2) Bahan (X 5.3) Keunikan (X5.4) Ukuran (X5.5) (X6) Faktor Harga Tingkat Harga (X6.1) Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Faktor -Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Hi potesis Berdasarkan uraian teoritik di atas, maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : H1: Ada hubungan antara Faktor Pribadi (X1) dengan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada toko kerajinan (art shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul. H2: Ada hubungan antara Faktor Budaya (X2) dengan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada toko kerajinan (art shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul. H3: Ada hubungan antara Faktor Kelompok Acuan (X3) dengan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada toko kerajinan (art shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul. H4: Ada hubungan antara Faktor kelas Sosial (X4) dengan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada toko kerajinan (art shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul. H5: Ada hubungan antara Faktor Produk (X5) dengan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada toko kerajinan (art shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul. H6: Ada hubungan antara Faktor Harga (X6) dengan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada toko kerajinan (art shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul. H7: Ada hubungan antara Faktor Promosi (X7) dengan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada toko kerajinan (art shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul. H8: Ada hubungan antara Faktor Distribusi (X8) dengan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada toko kerajinan (art shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul. H9: Ada hubungan antara Faktor Kondisi Fisik (X9)dengan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada toko kerajinan (art shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul.
TINJAUAN PUSTAKA Produk Pengertian produk ( product ) menurut Kotler & Armstrong, (2001: 346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahama n subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.
Pemasaran Assauri (1999) mendefinisikan pemasaran: “Sebagai usaha menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang -orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang tepat”.
Perilaku Konsumen Definisi perilaku konsumen Perilaku konsumen adalah studi yang terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Pengertian perilaku konsumen seperti diungkapkan oleh Mowen (2002) mengatakan: “Studi tentang unit pembelian ( buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan, barang, jasa, pengalaman serta ide -ide”. Swastha dan Handok o (2000) mengatakan: Perilaku konsumen ( consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai kegiatan -kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang -barang dan jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan menentukan kegiatan -kegiatan tertentu. Dengan demikian berdasarkan pengertian -pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah kegiatan pembelian yang dilakukan secara langsung oleh konsumen berdasarkan pengetah uan yang didapat sehingga dapat menciptakan suatu keputusan pembelian
Faktor yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen Menurut Assael (1987) ada tiga faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen yaitu: (1) faktor individual konsumen yang meliputi pendidikan dan penghasilan konsumen; (2) pengaruh lingkungan; (3) strategi pemasaran. Strategi pemasaran merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh pemasar dalam usaha memberi informasi dan mempengaruhi konsumen. Variabel ini adalah produk, harga, distribusi dan promosi.
Keputusan Pembelian Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler & Armstrong (2001: 226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar -benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.
METODE PENELITIAN Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode riset dengan mengambil beberapa sampel yang mewakili suatu populasi Wisatawan mancanegara yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya di Kabupaten Bantul yang berkunjung pada toko kerajinan (art shop) kulit bermotif wayang (tatah sunging).
Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian yang diteliti adalah sentra industri kerajinan kulit bermotif wayang (tatah sungging) Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Subyek dari penelitian ini adalah wisatawan mancanegara yang datang berkunjung ke sentra industri kerajinan kulit bermotif wayang (tatah sungging) dengan melihat faktor paling dominan yang berhubungan dengan keputusan pembelian kerajinan kulit motif wayang.
Wilayah Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Bantul pada sentra perkampungan industri kerajinan (art shop) kulit motif wayang (tatah sunging) di Desa Panggungharjo Sewon, Bangunjiwo Kasihan, dan Wukirsari Imogiri, Kabupaten Bantul.
Populasi dan Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh wisatawan mancanegara yang berkunjung pada toko kerajinan (art shop) kulit motif wayang (tatah sunging) di Kabupaten Bantul. Metode Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan metode accidental sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan kebetulan. Karena jumlah variabel yang diteliti sebanyak 6 variabel maka sampel yang ditetapkan sebanyak 300 responden dianggap sudah mewakili.
Jenis dan Sumber Data a. Data primer meliputi tanggapan responden (wisatawan mancanegara) sehubungan dengan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang pada toko kerajinan (art shop) di Kabupaten Bantul. b. Data sekunder misalnya laporan-laporan atau dokumen yang berasal dari instansi pemerintah, Biro Pusat Statistik, Departemen Perindustrian, Perdagangan dan koperasi, Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul dan instansi terkait lainnya.
Teknik Pengumpulan Data Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan dengan : (a) kuesioner (angket) dan (b) interview.
PEM BAHASAN 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas : Nilai validitas yang diperoleh dari tiap-tiap butir pertanyaan pada tiap variabel dapat dilihat pada nilai corrected item correlation. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan uji validitas ditemukan bahwa variabel kelompok acuan dinyatakan tidak valid karena setiap butirbutir pertanyaan pada variabel tersebut nilai corrected item correlationnya tidak lebih besar dari nilai r tabel sebesar 0,361. sedangkan variabel-variabel bebas lainnya dapat dikatakan valid karena memiliki nilai corrected item correlation yang lebih besar dari pada nilai r tabel Reliabilitas : Hasil perhitungan reliabilitas instrumen penelitian menunjukkan bahwa Faktor pribadi memiliki nilai alpha cronbach sebesar 0,718, Faktor budaya memiliki nilai alpha cronbach sebesar 0,803, Faktor kelas sosial memiliki nilai alpha cronbach sebesar 0,659, Faktor produk memiliki nilai alpha cronbach sebesar 0,891, Faktor harga memiliki nilai alpha cronbach sebesar 0,721, Faktor promosi memiliki nilai alpha cronbach sebesar 0,636, Faktor ditribusi memiliki nilai alpha cronbach sebesar 0,755, Faktor kondisi fisik memiliki nilai alpha cronbach sebesar 0,709 dan keputusan pembelian memiliki nilai alpha cronbach sebesar 0,751. Karena nilai alpha cronbach pada tiap-tiap faktor tersebut lebih besar atau di antara 0,60 sampai dengan 0,81 maka faktor-faktor tersebut adala reliabel.
2. Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda Coefficients
1
a
Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta
t
Sig.
7.751
1.498
5.176
.000
Faktor_Pribadi
.235
.032
.402
7.316
.000
Faktor_Budaya
.040
.049
.043
.818
.414
Fa kto r_Kelas_Sosia l
.094
.059
.079
1.583
.114
Faktor_Produk
.126
.037
.206
3.378
.001
Faktor_Harga
-.043
.047
-.046
-.909
.364
Faktor_Promosi
-.250
.049
-.262
-5.052
.000
Fa ktor_Distribusi
-.043
.049
-.044
-.878
.381
Faktor_Kondisi_Fisik
.139
.052
.135
2.651
.008
(Constant)
a. Dependent Variable: Pengambilan_Keputusan
Y = 7,751 + 0,235X1 + 0,040X2 + 0,094X4 + 0,126X5 - 0,043X6 - 0,250X7 - 0,043X8 + 0,139X9 Konstanta sebesar 7,751 menyatakan bahwa jika tidak ada Faktor Individual, Budaya, Kelas Sosial, Produk, Harga, Promosi Distribusi dan Kondisi Fisik maka kecenderungan terhadap Pengambilan Keputusan sebesar 7,751.
Tingkat koefisien regresi X1 (Pribadi) sebesar 0.235 artinya, jika faktor individual konsumen meningkat satu satuan maka keputusan pembelian akan mengalami kenaikan sebesar 0.235 satuan, dan dari tabel diatas diketahui pula bahwa kesalahan standar yang mungkin terjadi dari penaksiran nilai faktor individual konsumen tersebut adalah sebesar 0.032. Tingkat koefisien regresi X 2 (Budaya) sebesar 0.040 artinya, jika faktor budaya meningkat satu satuan maka keputusan pembelian akan mengalami kenaikan sebesar 0.040 satuan, dan dari tabel diatas diketahui pula bahwa kesalahan standar yang mungkin terjadi dari penaksiran nilai faktor budaya tersebut adalah sebesar 0.049. Tingkat koefisien regresi X4 (Kelas Sosial) sebesar 0.094 artinya, jika faktor kelas sosial meningkat satu satuan maka keputusan pembelian akan mengalami kenaikan sebesar 0.094 satuan, dan dari tabel diatas diketahui pula bahwa kesalahan standar yang mungkin terjadi dari penaksiran nilai faktor kelas sosial tersebut adalah sebesar 0.059. Tingkat koefisien regresi X 5 (Produk) sebesar 0.126 artinya, jika faktor produk meningkat satu satuan maka keputusan pembelian akan mengalami kenaikan sebesar 0.126 satuan, dan dari tabel diatas diketahui pula bahwa kesalahan standar yang mungkin terjadi dari penaksiran nilai faktor produk tersebut adalah sebesar 0.037. Tingkat koefisien regresi X 6 (Harga) sebesar – 0,043 artinya, jika faktor harga mengalami kenaikan satu satuan maka keputusan pembelian akan mengalami penurunan sebesar - 0.043 satuan, dan dari tabel diatas diketahui pula bahwa kesalahan standar yang mungkin terjadi dari penaksiran nilai faktor harga tersebut adalah sebesar 0.047. Tingkat koefisien regresi X 7 (Promosi) sebesar - 0.250 artinya, jika faktor promosi meningkat satu satuan maka keputusan pembelian akan mengalami penurunan sebesar 0.250 satuan, dan dari tabel diatas diketahui pula bahwa kesalahan standar yang mungkin terjadi dari penaksiran nilai faktor promosi tersebut adalah sebesar 0.049. Tingkat koefisien regresi X8 (Distribusi) sebesar - 0,043 artinya, jika faktor Distribusi meningkat satu satuan maka keputusan pembelian akan mengalami penurunan sebesar 0,043 satuan, dan dari tabel diatas diketahui pula bahwa kesalahan standar yang mungkin terjadi dari penaksiran nilai faktor distribusi tersebut adalah sebesar 0.049. Tingkat koefisien regresi X 9 (Kondisi Fisik) sebesar 0.139 artinya, jika kondisi fisik meningkat satu satuan maka keputusan pembelian akan mengalami kenaikan sebesar 0.139 satuan, dan dari tabel diatas diketahui pula bahwa kesalahan standar yang mungkin terjadi dari penaksiran nilai faktor individual konsumen tersebut adalah sebesar 0.052. Dari persamaan regresi tersebut dapat dilihat bagaimana pengaruh variabel bebas (X1, X2, X4, X5, X6, X7, X8, X9) terhadap variabel terikat (Y). Pengaruh positif menunjukkan bahwa perubahan variabel bebas (X1, X4, X5, X9) akan searah dengan perubahan keputusan pembelian konsumen (Y) sedangkan Pengaruh negative menunjukkan bahwa perubahan variabel bebas (X2, X6, X7, X8) tidak searah dengan perubahan variabel terikat (Y).
3. Hasil Uji F (Anova) ANOVAb Sum of Squares df
1
Regression Residual Total
540.873
Mean Square 8
23.310
Sig. .000a
2.900
844.043 1384.917
67.609
F
291
a. Predictors: (Constant), Faktor_Kondisi_Fisik, Faktor_Distribusi, Faktor_Promosi, Faktor_Kelas_Sosial, Faktor_Harga, Faktor_Budaya, Faktor_Pribadi, Faktor_Produk b. Dependent Variable: Pengambilan_Keputusan
Dari tabel di atas didapatkan hasil F hitung sebesar 23,310 dengan tingkat signifikan 0.000, serta df penyebut 8 dan df pe mbilang sebesar 291. Berdasarkan tabel di atas, maka Hipotesis yang dikemukakan adalah : H0 = Faktor Pribadi, Lingkungan (budaya, kelas sosial,) dan Marketing mix (produk, harga, promosi, distribusi, kondisi fisik) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian. Ha = Faktor Pribadi, Lingkungan (budaya, kelas sosial,) dan Marketing mix (produk, harga, promosi, distribusi, kondisi fisik) sangat berpengaruh secara signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian. Uji F dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F Tabel pada taraf nyata α = 0,05 Berdasarkan tabel 4.20 dapat disimpulkan bahwa F hitung sebesar 23,210 > dari F tabel 2,93 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa pada taraf nyata α = 0,05 variabel faktor pribadi (X1), budaya (X2), kelas sosial (X4), produk (X5), harga (X6), promosi (X7), distribusi (X8), kondisi fisik (X9) secara simultan/bersama-sama mempunyai pengaruh (berma kna) terhadap keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (Y).
4. Hasil Uji t Variabel
Nilai t-hitung
Nilai ttabel
Probabilitas
Taraf Signifikan
Keterangan
α = 5%
Faktor Pribadi
7,316
± 1,86
0,000
0,05
Signifikan
Faktor Budaya
0,818
± 1,86
0,414
0,05
Tidak Signifikan
Faktor Kelas Sosial
1,583
± 1,86
0,114
0,05
Tidak Signifikan
Faktor Produk
3,378
± 1,86
0,001
0,05
Signifikan
Faktor Harga
- 0,909
± 1,86
0,364
0,05
Tidak Signifikan
Faktor Promosi
- 5,052
± 1,86
0,000
0,05
Signifikan
Faktor Distribusi
- 0,878
± 1,86
0,381
0,05
Tidak Signifikan
Faktor Kondisi Fisik
2,651
± 1,86
0,008
0,05
Signifikan
Dari tabel dapat diketahui nilai t-hitung sebesar 7,316 menunjukkan bahwa variabel pribadi (X1) mempunyai nilai nilai t-hitung sebesar 7,316 dan nilai t-tabel sebesar ± 1,86, nilai probabilitas 0,000 < α = 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima yang artinya bahwa variabel pribadi (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan (dominan) terhadap keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (Y). Hasil t-hitung sebesar 0,818 menunjukkan bahwa variabel budaya (X2) mempunyai nilai t-hitung sebesar 0,818 dan nilai t-tabel sebesar ± 1,86, nilai probabilitas sebesar 0,414 > α = 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa variabel budaya (X2) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan (dominan) terhadap keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (Y). Hasil nilai t-hitung sebesar 1,583 menunjukkan bahwa variabel kelas sosial (X4) mempunyai nilai t-hitung sebesar 1,583 dan nilai t-tabel sebesar ± 1,86, probabilitas 0,114 > α = 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak yang artinya bahwa variabel kelas sosial (X4) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (Y). Hasil nilai t-hitung sebesar 3,378 menunjukkan bahwa variabel produk (X5) mempunyai nilai t-hitung sebesar 3,378 dan nilai t-tabel sebesar ± 1,86 , nilai probabilitas 0,001 < α = 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima sehingga dapat dikatakan bahwa variabel produk (X5) mempunyai pengaruh yang signifikan (dominan) terhadap keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (Y). Hasil nilai t-hitung sebesar -0,909 menunjukkan bahwa variabel harga (X6) mempunyai nilai t-hitung sebesar -0,909 dan nilai t-tabel sebesar ± 1,86, nilai probabilitas sebesar 0,364 > α = 0,05, maka Ho diterima, Ha ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa variabel harga (X6) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan (dominant) terhadap keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (Y). Hasil nilai t-hitung sebesar -5,052 menunjukkan bahwa variabel promosi (X7) mempunyai nilai t-hitung sebesar -5,052 dan nilai t-tabel sebesar ± 1,86, nilai probabilitas
sebesar 0,000 < α =0,05 maka Ho dtolak, Ha diterima yang memiliki arti bahwa variabel promosi (X7) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (Y). Hasil nilai t-hitung sebesar -0,878 menunjukkan bahwa variabel distribusi (X8) mempunyai nilai t-hitung sebesar -0,878 dan nilai t-tabel sebesar ± 1,86, nilai probabilitas sebesar 0,381 > α = 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa variabel distribusi (X8) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (Y). Hasil t-hitung sebesar 2,651 menunjukkan bahwa variabel kondisi fisik (X9) mempunyai nilai t-hitung sebesar 2,651 dan nilai t-tabel sebesar ± 1,86, nilai probabilitas sebesar 0,008 < α = 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima yang artinya adalah variabel kondisi fisik (X9) mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (Y). Dari tabel di atas dapat dijelaskan juga bahwa variabel pribadi (X1), Produk (X5), mempunyai nilai t-hitung yang paling besar jika dibandingkan dengan varibel bebas lainnya. Sehingga hipotesis kedua menyatakan bahwa variabel pribadi (X1), mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang.
5. R Square (Koefisien Determinasi) Model Summary
R 1
R Square .625a
.391
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.374
1.70308
a. Predictors: (Constant), Faktor_Kondisi_Fisik, Faktor_Distribusi, Faktor_Promosi, Faktor_Kelas_Sosial, Faktor_Harga, Faktor_Budaya, Faktor_Pribadi, Faktor_Produk
Dari hasil analisis diperoleh nilai adjusted R square (R2) sebesar 0,374 hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas (X1, X2, X4, X5, X6, X7, X8, dan X9) secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap variabel terikat Y (keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang) sebesar 37,4% dan setelah disesuaikan nilai sisanya sebesar 62,6% (1-0,374 atau 100%-37,4%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian di atas diketahui bahwa faktor pribadi (X1), budaya (X2), kelas sosial (X4), produk (X5), harga (X6), promosi (X7), dsitribusi (X8), dan kondisi fisik (X9), adalah faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan. Berhubungan dengan perilaku konsumen dalam keputusan pembelian kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada toko kerajinan (art shop) di Kabupaten Bantul. Namun dari uji parsial hanya variabel pribadi dan promosi yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
PEN UTUP Kesi mpulan
Berdasarkan persamaan regresi linier berganda didapatkan persamaan Y = 7,751 + 0,235x1 + 0,040x2 + 0,094x4 + 0,126x5 – 0,043x6 – 0,250x7 – 0,043x8 + 0,139x9 yang menyatakan bahwa faktor individual konsumen x1 memiliki pengaruh yang paling besar dalam menentukan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang dengan nilai sebesar 0.235 dan faktor budaya, faktor kelas sosial, faktor produk dan kondisi fisik sebesar 0.040, 0,094, 0,126 dan 0.139, sedangkan faktor harga, promosi, dan distribusi tidak mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai sebesar -0.043, -0.250, dan -0.043. Dari pengolahan dan analisis data, serta pengujian hipotesis dan hasil pembahasan dari hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumen, pribadi, budaya, kelas sosial, produk, harga, promosi, distribusi, dan kondisi fisik secara bersama-sama, pengujian dilakukan dengan menggunakan uji F atau Anova. Dari perhitungan uji F dapat diketahui F hitung sebesar 23,310 dan sig. sebesar 0,000<0,05, H1 diterima artinya, ada pengaruh secara signifikan antara Faktor individual konsumen (Faktor Pribadi), Faktor lingkungan (Faktor Budaya, Faktor Kelas Sosial), dan strategi pemasaran atau Marketing Mix (Faktor Produk, Harga, Promosi, Distribusi, Kondisi Fisik) secara bersama-sama terhadap Keputusan Pembelian.
Saran 1.
Bagi pemili k toko kera jinan:
Faktor produk merupakan faktor yang dipertimbangkan oleh wisatawan mancanegara sehingga langkah yang dapat diambil oleh pemilik art shop adalah meningkatkan kualitas produk kerajinan kulit motif wayang dan lebih bekerjasama dengan para suplier sehingga produk bisa dipasarkan lebih luas lagi. 2.
Bagi pemeri ntah daerah yang terkait:
Hendaknya lebih intensif melakukan pembinaan terhadap industri kecil terutama bagi pemilik art shop dan pengrajin berupa pendidikan/pelatihan dan pengembangan guna meningkatkan kualitas para pemilik art shop dan pengrajin. Memberikan pinjaman modal kerja yang disesuaikan dengan kemampuan para pemilik art shop dan pengrajin.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Assael, Henry. 1987. Consumer Behavior and Marketing third edition, Wadsworth Inc., Boston, Massachusetts.
Assauri, Sofjan. 1999. Manajemen Pemasaran. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada Jakarta.
Djarwanto dan Pangestu Subagyo. 1996. Statistik Induktif, Edisi Keempat, Yogyakarta: BPFE
Kinnear, T.C. Bernhardt, K.L. and Krenler, K.A. 2003. Principles of Marketing. New York, the United States of America, HarperCollins Publishers.
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan Implikasi dan Kontrol. Alih Bahasa Hendra Teguh dan Romly A. Rusli. Jilid 1. Prehalindo, Jakarta.
Kotler & Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Lamb, Charles. W. et.al. 2001. Pemasaran. Buku I Edisi Pertama. Penerbit Salemba Em pat. Jakarta.
Loudon, DL & Della Bitta, Albert J. 1993. Consumer Behavior, Concepts and Aplication. Mc Graw-Hill Company, New York. Maholtra ,K.Naresh. 1996. Marketing Research an Applied Orientation. Prentice Hall : Second Edition. Mowen. 1995. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Jakarta. : karangan Sutisna.
Philip Kotler dan Gary Armstrong 1997, Dasar-dasar Pemasaran, edisi ketujuh, Prenhallindo, Jakarta.
Phillip Kotler dan Sweet Hoong Ang, et.all. Manajemen Persfektif Asia. Buku 1. 2002. Rismiati, Catur. dan Bondan Sutrisno. 2001. Pemasaran Barang dan Jas a.Kanisius. Jakarta.
Saifuddin, Azwar. (2000). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Balajar Offset. Sanusi, Anwar. 2003. Metodologi Penelitian Praktis Untuk Ilmu Sosial dan Ekonomi. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Penerbit Buntara Media. Malang
Sugiyono, 1999, Statistik untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung. . 2006. Metode Penelitian Bisnis, cetakan kesembilan, CV Alvabeta: Bandung.
Swasta, Basu dan Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta :Liberty.
Tjiptono, Fandy. 2000. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
______ . 2002. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Keenam. Penerbit. Andy. Yogyakarta.