Modul ke:
07
Fakultas
Pasca Sarjana Program Studi
Magister Akuntansi www.mercubuana.ac.id
Akuntansi Keuangan Kontemporer THEORIES OF REGULATION AND STANDARD
Dr.Harnovinsah M.Si,Ak,CA
Standar Akuntansi • Suatu pedoman yang diikuti kebiasaan tentulah bukan merupakan pedoman yang sifatnya universal dan berlaku mutlak sesuai keadaan, waktu dan tempat. • Standar Akuntansi Keuangan dalam perkembangannnya tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor lain, misalnya pandangan para ahli di bidang akuntansi, perkembangan politik dan ekonomi, peraturan pemerintah dan faktor-faktor lainnya.
Entitas Yang Terkait Dengan Penyusunan Standard • Kantor akuntan publik dan para individu • American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) • The American Accounting Association (AAA) • The Financial Accounting Standard Board (FASB) • Securities and Exchange Commission (SEC) • Organisasi profesi lainnya • Pengguna Laporan Keuangan
Tujuan Penentuan Standard 1. Penentuan standar merupakan pilihan sosial sehingga suatu standara mungkin bermanfaat bagi pihak tertentu dan merugikan pihak lain. Kebanyakan isu-isu yang berkaitan dengan akunyansi secara politik bersifat sensitif yang disebabkan: 2. Kebutuhan terhadap standar akuntansi muncul bila terdapat pertentangan 3. Informasi akuntansi dapat mempengaruhi tingkat kemakmuran penggunaannya.
2 Pendekatan Penyusunan Standard • Representative faithfulness, pendekatan ini menghendaki pelaporan yang bersifat netral dan penyajian wajar laporan keuangan melalui proses penentuan standar. Pendekatan ini menyamakan akuntansi dengan proses pemetaan dimana peta harus dibuat akurat dengan menggambarkan keadaan keuangan perusahaan secara wajar. • Economic consequences, pendekatan ini menghendaki asopsi standar yang memiliki konsekwensi ekonomi menguntungkan. Pendekatan ini cenderung mengarah penentuan standar yang meemiliki pengaruh positif.
Teory Pendukung Standard • Teori Kepentingan Umum (Public Interest Theory) Teori kepentingan publik menyatakan bahwa regulasi terjadi karena tuntutan publik dan muncul sebagai koreksi atas kegagalan pasar. Kegagalan pasar terjadi karena adanya alokasi informasi yang belum optimal dan ini dapat disebabkan oleh (1) keengganan perusahaan mengungkapkan informasi, (2) adanya penyelewengan informasi, dan (3) penyajian informasi akuntansi secara tidak semestinya.
• Teori kepentingan kelompok (The Interest Group Theory) Teori kepentingan kelompok memiliki pandangan bahwa suatu industri beroperasi karena terdapat sejumlah kepentingan kelompok. Otoritas politik atau legistatif juga dapat digolongkan sebagai suatu kelompok kepentingan yang memiliki kekuatan untuk memasok regulasi untuk mempertahankan kekuasaannya. Oleh sebab itu, teori ini memiliki pandangan bahwa regulasi adalah suatu komoditas di mana terdapat penawaran dan permintaan. Komoditas akan dialokasikan kepada para konstituen dengan efektif secara politis dan dengan meyakinkan legislatif memberikan bantuan regulasi kepadanya.
Teori Penentang Standard • Pihak yang tidak menginginkan regulasi berargumen dengan menggunakan teori keagenan (agency theory) yang menyatakan bahwa manajemen memiliki insentif membuat laporan yang andal dan disajikan secara sukarela kepada pemilik (shareholder) semata-mata untuk menyelesaikan konflik antara pemilik dan manajemen. Laporan keuangan digunakan untuk memonitor hubungan kerja (hubungan keagenan) serta untuk menilai dan menentukan kompensasi yang akan dibayarkan kepada manajer (Belkaoui, 2007).
Regulasi Standar Akuntansi Sektor Publik Prinsip umum regulasi menurut Elliot dan Schuetze: • Regulasi tidak boleh melanggar hak asasi manusia dan undangundang dasar. • Regulasi harus dirancang untuk mencegah kemungkinan atau realitas perubahan sosial. • Regulasi harus mencerminkan kepentingan publik. • Regulasi seharusnya tidak digunakan sektor swasta bila tujuannya dapat dicapai oleh institusi sektor swasta. • Regulasi yang potensial seharusnya tidak menanggung beban bahwa regulasi tersebut telah terjamin kekuatannya, daripada para pendukung regulasi harus membuktikan bahwa regulasi tersebut memang terjamin. • Tindakan yang berhubungan dengan regulasi seharusnya tidak digunakan untuk memperbaiki pelanggaran hukum, atau memerangi perilaku anti sosial.
Kegagalan regulasi menurut Buckey dan O’Sullivan: • Zero-cost phenomenom: regulasi sama sekali tidak menanggung kerugian yang ditimbulkan dari kegagalannya. • Regulatory lag : akibat dari penundaan regulasi. • Regulatory trap: mengacu pada kesulitankesulitan untuk membalik regulasi yang ada • Tar-baby effect merupakan akibat yang ditimbulkan dari kecenderungan regulasi untuk terus berkembang.
Legitimasi Penyusunan Standard • Prognosis pesimistik Legitimasi proses penyusunan standar kadang-kadang dihubungkan dengan kemampuannya untuk menghasilkan sistem akuntansi optimal yakni “sebuah sistem dimana keuntungan yang diharapkan oleh pemakai strategi keputusan optimal, dapat lebih besar atau paling tidak sama dengan keuntungan yang diperoleh dari sistem lain “. Implikasinya adalah tidak ada alternatif penyajian pelaporan keuangan yang didasarkan pada aturan akuntannsi lain yang dapat menyajikan manfaat lebih baik.
• Prognosis optimistik Cushing telah memberikan prognosis optimistic tentang tanggung jawab prinsip akuntansi optimal, dengan catatan bahwa asumsi heterogenitas pengguna ditinggalkan dan asumsi yang mendasari Arrow Paradox menghadapi tantangan, yaitu asumsi: • Definisi Arrow tentang fungsi kesejahteraan sosial mensyaratkan piihan sosial yang bersifat transitif. • Bahwa kondisi Arrow tentang “indenpendensi atau alternatif-alternatif yang tidak relevan” merupakan pertanyaan yang patut diajukan.
Terima Kasih