Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)
PENGANTAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSI KEUANGAN RUMAH SAKIT Oleh: Ade Heryana, SST, MKM Prodi Kesmas FIKES Univ. Esa Unggul Jakarta e-mail:
[email protected] atau
[email protected]
TUJUAN PEMBELAJARAN 1.
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan manfaat pembelajaran Akuntansi bagi sarjana Kesmas di dunia kerja;
2.
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian dan prinsip-prinsip Akuntansi
3.
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan cabang-cabang dari ilmu Akuntansi
4.
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian Akuntansi Keuangan sebagai cabang dari ilmu Akuntansi
5.
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian dan fungsi Akuntansi Keuangan Rumah Sakit
PENDAHULUAN “Untuk apa saya belajar akuntansi pak?”. Demikianlah salah satu pertanyaan yang diajukan mahasiswa prodi Kesmas. Tentu akan timbul pertanyaan dari mahasiswa jurusan kesmas, kegunaan dari mata kuliah ini. Ada yang berpikir “Apakah nantinya saya akan jadi seorang akuntan?” atau “Apakah nanti saya akan menjadi seorang manajer keuangan?”. Mungkin ada juga pertanyaan “Apakah saya akan menjadi Ahli Kesmas yang punya kemampuan mengelola keuangan?”. Jawaban yang terakhirlah yang pas untuk pertanyaan di awal.
1
Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)
Sebagaimana diketahui, seorang Ahli Kesmas diwajibkan memenuhi delapan jenis kompetensi, dan salah satu kompetensi tersebut adalah memiliki kemampuan merencanakan dan mengelola sumber dana. Kemampuan ini dibagi menjadi tiga kemampuan khusus yaitu a) Mampu mengembangkan budhet secara tepat; b) Mampu mengelola program dengan keuangan yang terbatas; dan c) Mampu menerapkan proses dan prosedur budget (IAKMI, 2015). Pengetahuan tentang budget akan diperoleh jika seseorang menguasai prosedur dan konsep yang berhubungan dengan kuangan. Akuntansi merupakan bagian dari ilmu keuangan yang mempelajari proses pencatatan, pengelompokkan dan interpretasi tentang keadaan keuangan sebuah perusahaan/organisasi. Dengan akuntansi seseorang akan semakin paham bagaimana sebuah pos biaya pada anggaran bisa timbul dalam jumlah “x” rupiah. Juga paham bagaimana menghiitung proyeksi pendapatan dari sebuah program/pelayanan di perusahaan. Saat Anda bekerja di rumah sakit (tentu bukan sebagai staff akuntan atau manajer yang berhubungan dengan keuangan) dan deskripsi pekerjaan Anda tidak satupun berhubungan dengan keuangan, apakah tetap membutuhkan pengetahuan tentang akuntansi? Jawabannya adalah tetap dan akan membutuhkannya. Bayangkan Anda diterima bekerja sebagai supervisor di instalasi logistik umum sebuah RS. Setelah dua tahun bekerja Anda mendapat promosi sebagai manajer logistik. Di saat posisi inilah Anda akan berhubungan dengan pihak/manajemen lain dari unit pelayanan, pemasaran, umum, sumberdaya manusia, dan tentu saja keuangan. Saat Anda berkoordinasi, maka direksi rumah sakit tempat Anda bekerja selalu menyampaikan permasalahan yang harus dipecahkan bersama-sama, dan “bahasa universal” yang dipakai bukan hanya bahasa teknis tetapi juga bahasa akuntansi/keuangan. Misalnya masalah kekurangan stok logistik umum di rumah sakit, bukan hanya membicarakan masalah waktu pemesanan, jumlah SDM logistik, namun juga berapa nilai persediaan yang ideal ada di bagian logistik. Masalah nilai persediaan ini secara khusus dipelajari dalam mata kuliah Akuntansi ini. 2
Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)
Pekerjaan seorang manajer senior umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu merencanakan (planning), mengawasi (controling), dan membuat keputusan (decision
making). Lihat gambar 1 berikut untuk gambaran rincinya. Misalnya sebuah RS akan membuka layanan baru dan berimbas pada bertambahnya persediaan logistik di unit yang Anda pimpin. Dalam kasus ini, aktifitas perencanaan membutuhkan informasi keuangan seperti berapa biaya operasional (gaji, tarnsportasi dsb) yang sudah dikeluarkan unit yang dipimpinnya sehingga bagaimana manajemen merencanakan anggaran pemesanan logsitik. Sementara aktifitas pengawasan memerlukan informasi akuntansi untuk memastikan apakah nilai persediaan logistik (dalam rupiah) tidak melebih ketentuan yang disarankan perusahaan. Dalam aktifitas pembuatan keputusan, apakah manajemen logistik saat ini perlu merekrut staff logistik lagi atau menambah perlengkapan penyimpanan barang seperti rak, trolley dan sebagainya.
Informasi Akuntansi
Tindakan Manajemen
Perencanaan (Planning)
Pengawasan (Control)
Pembuatan keputusan (Decision making)
Gambar 1. Hubungan Antara Informasi Akuntansi dengan Manajemen (sumber: Dyson, J.R. (2004). Accounting for Non-Accounting Students, sixth edition. England: Pearson education, halaman 6)
3
Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)
DEFINISI AKUNTANSI Akuntansi adalah sebuah layanan/jasa yang diberikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi tentang kinerja keuangan, harta, dan hutang sebuah organisasi (Dyson, 2004). Dari definisi ini ada 4 kata kunci yang perlu penjelasan lebih mendalam, yaitu informasi, kinerja keuangan, harta, dan hutang. 1.
Pengertian informasi adalah informasi yang dikumpukan terbatas pada informasi yang bersifat kuantitatif yang dapat diubah/konversi ke dalam istilah keuangan. Dengan demikian informasi dalam akuntansi memiliki karakteristik: bersifat masa lalu atau sudah terjadi, bersifat kuantitatif, dapat dikonversi dalam bentuk moneter (berhubungan dengan uang) dan berhubungan dengan aktivitas utama perusahaan;
2.
Pengertian kinerja keuangan adalah kinerja keuangan organisasi/perusahaan yang dihitung pada periode waktu tertentu dengan mencocokkan hasil penjualan dan pendapatan lainnya yang didapat dengan biaya yang terjadi. Informasi ini biasanya disajikan dalam laporan keuangan yang disebut dengan Laporan Laba/Rugi;
3.
Pengertian harta adalah posisi dan status kepemilikan organisasi terhadap harta tersebut. Informasi ini umumnya disajikan pada laporan keuangan yang disebut Neraca; dan
4.
Pengertian hutang adalah apa yang perusahaan/organisasi pinjam kepada pihak luar. Informasi ini juga disajikan pada laporan Neraca. Lalu siapakah pihak-pihak yang memerlukan informasi tersebut? Ada dua pihak
yang umumnya memerlukan informasi keuangan atau laporan keuangan sebuah perusahaan yaitu pihak internal dan pihak eksternal. Pihak internal antara lain manajemen perusahaan (jajaran direksi, manajer) dan pemilik/pemodal. Pihak ini membutuhkan laporan keuangan untuk mengetahui “raport” operasional perusahaan, atau apakah perusahaan sudah berjalan dengan efisien sehingga menghasilkan laba. Sementara pada organisasi non-profit (tidak berorientasi keuntungan) apakah organisasi tersebut lebih banyak menghasilkan dana dibandingkan pengeluaran?. 4
Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)
Pihak luar di lain pihak adalah mereka-mereka yang berada di luar perusahaan yang bekerjasama dengan perusahaan, seperti bank (dalam bentuk pinjaman), pemerintah, pemegang saham, dan sebagainya. Pihak-pihak yang membutuhkan informasi yang dihasilkan Akuntansi, tentunya minimal ingin mengetahui kinerja keuangan perusahaan. Minimal terdapat tiga hal yang ingin diketahui: 1) kinerja perusahaan (berapa besar laba, berapa besar aliran kas, dsb); 2) jumlah uang yang dipinjamankan ke pihak luar dan kepada siapa saja (dalam bentuk piutang usaha), serta 3) kepada siapa dan berapa jumlah hutang yang ditanggung perusahaan.
Investor Peminjam dana
Pemerintah
Informasi Akuntansi Pelanggan
Pekerja
Masyarakat
Supplier
Gambar 2, Pihak-pihak yang Membutuhkan Informasi Akuntasi (sumber: Dyson, J.R. (2004). Accounting for Non-Accounting Students, sixth edition. England: Pearson education, halaman 9)
5
Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)
CABANG-CABANG AKUNTANSI Saat ini Anda sedang mempelajari Akuntansi Keuangan, lalu apakah ada jenis atau cabang akuntasi lainnya? Seperti juga cabang ilmu lain, Akuntansi terbagi menjadi beberapa bidang dengan topik dan kajian yang secara khusus berbeda. Selama lebih dari 100 tahun, akuntansi terbagi menjadi cabang-cabang antara lain: Akuntansi keuangan, Akuntansi manajemen, Auditing/pengawasan, Perpajakan, dan Manajemen keuangan (lihat gambar 3 berikut).
Profesi Akuntan
AKUNTANSI
Pembukuan keuangan
Akuntansi Keuangan & Pelaporan Keu
Akuntansi Manajemen
Akuntansi biaya dan Pencatatan biaya
Perpajakan
Manajemen keuangan
Auditing/ Pengawasan
Gambar 3. Cabang-cabang Ilmu Akuntansi (sumber: Dyson, J.R. (2004). Accounting for Non-Accounting Students, sixth edition. England: Pearson education, halaman 11)
6
Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)
Chartered Institute of Management Accountants (CIMA, 2000) menjelaskan masing-masing pengertian cabang sebagai berikut (Dyron, 2004): 1.
Akuntansi Keuangan dan Pelaporan Keuangan adalah cabang ilmu akuntansi yang mengklasifikasikan dan mencatat transaksi keuangan suatu unit usaha, sesuai dengan konsep, prinsip, standar akuntansi, dan aspek hukum yang telah ditetapkan, serta menyajikannya dalam bentuk laporan laba dan rugi, neraca dan laporan arus kas, selama dan pada akhir periode akuntansi tertentu. Dari cabang ini sebenarnya bisa dibedakan dua sub cabang yaitu Akuntansi Keuangan
(Financial accounting) dan Pelaporan Keuangan (Financial reporting). Akuntansi keuangan bekerja sejak pencatatan hingga penyajian laporan keuangan, sedangkan Pelaporan keuangan bertanggung jawab dalam proses komunikasi laporan keuangan kepada pihak yang membutuhkan, termasuk di dalamnya menyediakan informasi tambahan dan informasi detail tentang sebuah perkiraan/akun baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Sub cabang dari Akuntansi Keuangan adalah Pembukuan (Book-keeping) atau Tata Buku yang sifatnya lebih teknis dan operasional. Pembukuan merupakan sub cabang Akuntansi keuangan yang melakukan pencatatan transaksi keuangan sesuai dengan klasifikasi yang ditentukan pada data keuangan suatu unit usaha dengan cara manual atau cara lainnya. 2.
Akuntansi Manajemen adalah cabang ilmu akuntansi yang mengaplikasikan prinsip-prinsip akuntansi dan manajemen keuangan untuk menciptakan, melindungi, menjaga, dan meningkatkan nilai kuangan suatu unit usaha sehingga dapat disampaikan kepada pihak yang memerlukan, baik pada organisasi profit atau non-profit pemerintah maupun swasta (CIMA, 2000). Cabang ini terdiri dari dua sub cabang yaitu Akuntansi biaya (cost accounting) dan Pencatatan biaya
(cost book-keeping). Akuntansi biaya melakukan penggabungan (kompilasi), penyesuaian, dan pelaporan data-data dan informasi yang berhubungan dengan biaya untuk tujuan pengambilan keputusan secara manajerial. Sedangkan 7
Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)
Pencatatan
biaya
melakukan
pengumpulan,
pencatatan,
pemilahan
dan
peringkasan data keuangan untuk tujuan penilaian persediaan dan penentuan biaya produk/layanan. 3.
Perpajakan adalah cabang ilmu akuntansi yang kompleks dan sangat teknis yang mempelajari perhitungan sejumlah pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan atau perorangan.
4.
Manajemen keuangan adalah cabang ilmu akuntansi yang relatif baru yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan penetapan tujuan keuangan, membuat perencanaan keuangan berdasarkan tujuan tersebut, menghasilkan
kebutuhan
keuangan
untuk
mencapai
perencanaan,
dan
melindungi sumberdaya keuangan perusahaan dari inefisiensi. 5.
Auditing atau pengawasan adalah cabang ilmu akuntansi yang secara khusus mempelajari tentang pemeriksaan dan penilaian aktivitas, kontrol, catatan dan sistem yang melatarbelakangi informasi akuntansi.
6.
Cabang lain ilmu Akuntansi yang lebih spesifik adalah yang behubungan dengan kebangkrutan
(insolvency)
yaitu
kepailitan
(bankruptcy)
dan
likuidasi
(liquidation). Kepailitan merupakan prosedur hukum formal bagi seseorang yang mengalami masalah keuangan serius sehingga harus diberikan perlindungan hukum formal dari para kreditor (pemberi hutang). Sedangkan likuidasi berhubungan kondisi kesulitan keuangan perusahaan yang sangat serius dan kondisi ini harus segera “disembuhkan” untuk mencegah efek ekonomi dan finansial bagi pihak lain.
UNIT USAHA MILIK PUBLIK DAN SWASTA Sebelum mempelajari lebih lanjut tentang Akuntansi perlu dijelaskan terlebih dahulu unit usaha tempat ilmu akuntansi ini diterapkan, yang dalam ilmu akuntansi disebut dengan entitas (entity). Entitas sebenarnya menggambarkan perusahaan atau organisasi. Dalam sistem ekonomi secara nasional terdapat dua kelompok/sektor 8
Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)
besar penggerak kegiatan ekonomi yaitu Sektor penghasil profit (the profit-making
sector) dan sektor Tidak bertujuan profit (Not-for-profit sector). Lihat gambar 4 berikut. Proses akuntansi dapat terjadi di kedua sektor tersebut. Sektor penghasil profit adalah perusahaan/organisasi yang dalam beroperasi bertujuan menghasilkan keuntungan bagi kesejahteraan pemilik dan karyawan. Sedangkan sektor tidak bertujuan profit adalah organisasi/perusahaan yang didirikan untuk tujuan tertentu yang tidak mesti menghasilkan keuntungan. Pemakaian istilah not-for-profit (tidaj bertujuan profit) lebih tepat digunakan dibanding not-profit (tidak profit), karena bagaimanapun sebuah unit usaha memerlukan kelebihan pemasukan dibanding pengeluaran untuk membiayai operasionalitas mereka.
EKONOMI NASIONAL
Sektor penghasil profit
Sektor tidak bertujuan profit
Perusahaan manufaktur, perdagangan, dan jasa/ pelayanan
Seluruh sektor ekonomi
Pemerintahan pusat
Perorangan
Pemerintahan lokal
Persekutuan/ Firma
Semi pemerintah
Perseroan
Organisasi sosial
Gambar 4. Perusahaan Publik dan Swasta (sumber: Dyson, J.R. (2004). Accounting for Non-Accounting Students, sixth edition. England: Pearson education, halaman 18)
9
Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)
Menurut jenis usahanya, sektor profit terdiri dari perusahaan di bidang manufaktur
(penghasil
barang),
perdagangan
(mendistribusikan/menyalurkan
barang), dan jasa/layanan (penghasil servis/jasa). Sedangkan menurut kepemilikannya perusahaan-perusahaan tersebut dapat berbentuk perorangan (sole propietors), persekutuan (partnership) dan perseroan (companies). Perusahaan tersebut menurut jenis usahanya ada yang berbentuk. Sedangkan sektor not-for-pofit umumnya mencakup seluruh sektor ekonomi terutama pada sektor yang mengelola kepentingan publik sehingga berorientasi pelayanan masyarakat bukan keuntungan. Sektor ini terdiri dari pemerintah pusat (misal: kementerian, lembaga negara, dsb), pemerintah lokal (pemda, dinas, dsb), semi pemerintah (mis: perusahaan BUMN), dan organisasi sosial (mis: LSM, Yayasan, dsb).
AKUNTANSI KEUANGAN Telah dijelaskan di muka bahwa tugas Akuntansi keuangan diawali dengan pengklasifikasian, lalu pencatatan transaksi keuangan hingga penyajian laporan keuangan. Jenis laporan keuangan umumnya terdiri dari empat macam yakni Neraca
(Balance sheet), Laporan Laba-Rugi (Income statement atau operational statement), Laporan perubahan modal (statement of changes in equity), dan laporan arus kas
(statement of cash flow). Laporan Neraca disebut juga laporan posisi keuangan. Laporan ini menghasilkan informasi tentang posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Laporan ini menjelaskan Harta, Hutang, dan Modal sebuah perusahaan. Laporan Laba-Rugi menghasilkan informasi keuntungan bersih (atau rugi bersih) sebuah perusahaan pada periode waktu tertentu. Laporan ini menjelaskan pendapatan yang diperoleh dan beban/biaya yang terjadi selama periode tertentu.
10
Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)
Laporan Perubahan Modal menghasilkan ringkasan penyesuaian nilai ekuitas selama periode waktu tertentu (sama dengan periode Laporan Laba-Rugi) terdiri dari perubahan modal/kapital dan laba yang ditahan. Laporan Arus Kas menunjukkan jumlah kas yang telah dikumpulkan dan dibayarkan oleh perusahaan selama periode waktu tertentu (sama dengan periode Laporan laba-rugi dan Laporan perubahan modal) untuk aktivitas-aktivitas antara lain operasional, investasi, dan pembiayaan. Dalam penyusunan laporan Neraca terdapat prinsip-prinsip yang harus dijalankan, yaitu: 1.
Proses akuntansi bagi sebuah perusahaan harus dipisah dengan akuntansi keuangan pribadi (pemilik perusahaan). Hal ini salah satunya untuk menjamin bahwa nilai harta yang tercantum dalam Neraca merupakan murni milik perusahaan, bukan milik pribadi pemilik. Prinsip ini disebut dengan Economic
Entity (entitas ekonomis); 2.
Diasumsikan bahwa perusahaan terus beroperasi sepanjang masa (meskipun ada kepastian bahwa perusahaan akan tutup dalam waktu dekat). Hal ini berimplikasi pada penilaian harta, penyusutan harta, perkiraan pendapatan dan sebagainya, yang harus dihitung sampai perusahaan benar-benar tutup secara finansial. Prinsip ini disebut Going concern.
3.
Dalam menilai harta dan hutang harus diakui/dicatat dan dilaporkan sebagai nilai awal atau nilai buku. Prinsip ini disebut Historical cost.
4.
Unit pengukuran yang sesuai untuk mengukur nilai akuntansi adalah mata uang tanpa disesuaikan dengan tingkat inflasi. Sehingga jika perusahaan membeli sebuah aset/harta dengan harga Rp 10.000.000 maka pada 20 tahun kemudian nilai tersebut pada Neraca diakui tetap sebesar Rp 10.000.000 tanpa memperhitungkan inflasi. Prinsip ini disebut dengan Monetary unit.
11
Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)
Sedangkan dalam penyusunan Laporan laba-rugi, prinsip-prinsip yang harus diterapkan dalam pencatatannya adalah sebagai berikut: 1.
Penyusunan laporan dilakukan secara periodik. Beberapa perusahaan melaporkan dalam peride kwartal atau tahunan. Prinsip ini disebut dengan periodicity;
2.
Transaksi dicatat saat transaksi tersebut terjadi dan berdampak kepada bisnis perusahaan, bukan saat perusahaan menerima uang kas. Prinsip ini merupakan prinsip dasar dalam akuntansi, bukan hanya diterapkan pada laporan laba-rugi namun juga pada seluruh aktivitas akuntansi. Prinsip ini disebut dengan Accrual Accounting.
3.
Pendapatan sebaiknya diakui dengan menentukan waktu dan nilai transaksi yang masuk akal, serta saat proses penerimaan pendapatan telah lengkap. Pengakuan pendapatan ada yang jelas dan tegas terjadi yakni saat barang/jasa terjual semua baik dengan cara bayar kas atau kredit. Namun ada juga yang penyelesaian pekerjaan/layanan belum selesai semua. Pada kasus terebut harus dipastikan berapa nilai pendapatan yang dapat diakui. Prinsip ini disebut dengan Revenue recognition.
4.
Beban/biaya harus dilaporkan pada periode yang sama dengan pendapatan agar terjadi keselarasan antara keduanya. Prinsip ini disebut dengan Matching.
5.
Prinsip kehati-hatian terhadap ketidakpastian transaksi, untuk meminimalisir risiko dan ketidakpastian dalam usaha. Prinsip ini disebut Conservatism.
6.
Laporan keuangan dan catatan tambahan lainnya yang dibutuhkan, mencakup pula
informasi
yang
cukup
signifikan
untuk
mengubah
keputusan
pembaca/pemakai terhadap laporan keuangan. Informasi tersebut meliputi catatan kaki yang menjelaskan tranksaksi yang rumit atau complicated (sewa menyewa, saham, dsb), potensi kerugian (mis: masalah hukum), atau kejadiankejadian signifikan yang terjadi setelah laporan keuangan dibuat. Prinsip ini disebut dengan Full Disclosure.
12
Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)
AKUNTANSI KEUANGAN RUMAH SAKIT Sesuai gambar 4 di atas, Akuntansi diterapkan di tiga jenis/bidang usaha yaitu manufaktur, perdagangan dan pelayanan. Sektor pelayanan bermacam-macam, meliputi pelayanan pendidikan, pelayanan keuangan, pelayanan kesejahteraan, pelayanan pemerintah, dan termasuk pelayanan kesehatan. Rumah Sakit termasuk dalam sektor pelayanan kesehatan membutuhkan ilmu Akuntansi dalam fungsinya memberikan upaya kesehatan kepada masyarakat. Kebutuhan Akuntansi di bidang pelayanan kesehatan (terutama Rumah Sakit) di Indonesia semakin signifikan, terutama untuk mengelola masalah pembiayaan. Implementasi SJSN tahun 2014 yang ditandai dengan mulai beroperasinya BPJS Kesehatan mewajibkan Rumah Sakit menerima pasien-pasien jaminan. Implikasinya adalah komposisi sistem pembayaran pasien RS yang tadinya (mungkin) kebanyakan dengan cara bayar langsung (atau fee for service), dengan adanya BPJS Kesehatan komposisi pembayaran lebih banyak dilakukan dengan jaminan atau tidak cash (menggunakan skema INA CBGs). Manajemen RS harus memastikan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk pelayanan pasien dalam taraf yang efisien, supaya tidak terjadi over
costing yaitu situasi dimana tarif yang ditentukan oleh provider jaminan (BPJS) lebih rendah dibanding biaya yang dikeluarkan. Bila masalah ini didiamkan akan terjadi inefisiensi yang berujung kepada kerugian. Untuk itulah peran ilmu Akuntansi sangat dibutuhkan dalam rangka menghasilkan kinerja keuangan RS yang sehat. Siapakah pihak-pihak di RS yang membutuhkan informasi akuntansi? Nowicki (2006) menjelaskan ada dua pihak utama yang membutuhkan informasi akuntansi di RS yaitu: 1.
Pihak Internal Pihak internal adalah manajemen RS (misalnya untuk merencanakan operasional RS, mengevaluasi kinerja staff RS, dan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan bila terjadi kondisi atau kecenderungan yang tidak menguntungkan
13
Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)
RS). Tentu saja informasi yang dibutuhkan harus up to date, akurat, cukup, relevan, dan reliabel. 2.
Pihak Eksternal Pihak eksternal terdiri dari pembayar pihak ketiga (mis: asuransi kesehatan), lembaga pemberi pinjaman, supplier/pemasok, konsultan manajemen, dan pihak donor/donatur. Dengan demikian fungsi Akuntansi Rumah Sakit secara ringkas adalah
menghasilkan informasi yang berguna tentang aktivitas dan kegiatan RS. Informasi tersebut memiliki karakteristik statistik dan keuangan, baik bersifat historis (sudah terjadi) maupun proyektif (akan datang). Akuntansi Rumah Sakit atau Hospital Accounting adalah proses akumulasi, komunikasi, dan interpretasi riwayat dan proyeksi data ekonomis yang berhubungan dengan posisi keuangan dan operasional yang dihasilkan oleh rumah sakit, untuk tujuan pengambilan keputusan oleh manajemen dan pihak terkait lainnya (Nowicki, 2006). Dari definisi Akuntansi RS tersebut di atas, terdapat tiga pengertian pokok yang perlu dijelaskan, yaitu: a.
Akumulasi yaitu proses mencatat dan mengklasifikasikan transaksi bisnis dan keuangan yang terjadi selama Rumah Sakit beroperasional;
b. Komunikasi yaitu proses melaporkan informasi yang sudah tercatat kepada pihakpihak yang memerlukan; dan c.
Interpretasi yaitu usaha yang dilakukan oleh Akuntan untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi sehingga dapat dipahami dan “lebih mudah” digunakan oleh para pengambil keputusan. Proses akuntansi menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan berbagai pihak (internal dan eksternal). Informasi tersebut disebut dengan
14
Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)
Laporan Keuangan. Dalam akuntansi umumnya terdapat empat jenis laporan yaitu Neraca, Laporan Laba/Rugi, Laporan perubahan modal, dan Laporan arus kas.
KESIMPULAN Bagi sarjana Kesmas, Akuntansi dibutuhkan sebagai upaya mencapai kompensi mengelola dan merencanakan sumber dana baik pada layanan kesehatan maupun program kesehatan. Pada dasarnya akuntansi merupakan proses pengklasifikasian, pencatatan, dan penyajian informasi berbentuk laporan keuangan berbentuk laporan keuangan yang terdiri dari Laporan Neraca, Laporan Laba-Rugi, Laporan Perubahan Modal, dan Laporan Arus Kas. Cabang ilmu Akuntansi utama terdiri dari Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajerial (Akuntansi Biaya dan Pencatatan Biaya), Auditing, Perpajakan, dan Manajemen Keuangan. Akuntansi Keuangan sangat dibutuhkan oleh Rumah Sakit untuk memperoleh informasi yang berharga bagi pengambilan keputusan oleh manajemen maupun pihak luar.
REFERENSI Dyson, J.R. (2004). Accounting for Non-Accounting Students, sixth edition. England: Pearson education Griffin, Michael P. (2009). MBA Fundamentals: Accounting and Finance. NY: Kaplan Publishing Nowicki, Michael (2006). HFMA’s Introduction to Hospital Accounting 5th edition . Chicago: Health Administration Press
15
Pengantar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Keuangan RS (Ade Heryana, SST, MKM)
LATIHAN DAN DISKUSI 1.
Sesuai gambar 4, jelaskan tujuan didirikannya Rumah Sakit dari perspektif keuangan.
2.
Jelaskan fungsi informasi akuntansi bagi manajer Rumah Sakit.
3.
Jelaskan informasi apa yang didapatkan dari laporan keuangan berikut: a. Neraca b. Laporan Laba-Rugi c. Laporan Perubahan Modal d. Laporan Arus Kas
4.
Jelaskan prinsip-prinsip yang digunakan dalam menyusun Neraca.
5.
Jelaskan prinsip-prinsip yang digunakan dalam menyusun Laporan Laba-Rugi.
16