ANALISIS RASIO KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI
Nama NPM Fakultas /Jurusan Dosen Pembimbing
: Shella Vida Aprilianty : 26212976 : Ekonomi /Akuntansi : Dr. Masodah Wibisono SE.,MMSI
Latar Belakang Masalah •
Cimahi berasal dari status Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Bandung sesuai dengan perkembangan dan kemajuannya maka berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi Daerah.
•
Kewenangan Kota Cimahi sebagai Daerah Otonom mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan yaitu pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, perhubungan, industri dan perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup, pertahanan, koperasi dan tenaga kerja kecuali bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter fiskal, agama serta kewenangan bidang lain.
•
Kota Cimahi merupakan kota yang sangat padat, karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diberikan dari pusat tertinggal jauh dari daerah yang PAD-nya melimpah, maka APBD Kota Cimahi pun relatif paling kecil diantara daerah lainnya di Provinsi Jawa Barat.
•
Komponen utama yang menjadi sumber PAD Kota Cimahi seperti pajak, retribusi.
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dibahas, perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagaimana Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Cimahi jika dilihat dari Rasio Kemandirian Keuangan Daerah ? b. Bagaimana Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Cimahi jika dilihat dari Rasio Efektivitas PAD ? c. Bagaimana Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Cimahi jika dilihat dari Rasio Keserasian Belanja ? d. Bagaimana Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Cimahi jika dilihat dari Rasio Pengelolaan Belanja ? e. Bagaimana Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Cimahi jika dilihat dari Rasio Pengelolaan Belanja ?
Batasan Masalah a.
Penulis membatasi kinerja keuangan daerah Pemerintah Kota Cimahi yang bersumber dari Laporan Realisasi Anggaran Daerah Pemerintah Kota Cimahi tahun 2012 sampai dengan 2014.
b.
Penulis membatasi laporan keuangan yang digunakan adalah Laporan Realisasi Anggaran Daerah, dan akan diteliti dibatasi lingkungan yang terbatas yaitu Pemerintah Kota Cimahi.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : • Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Cimahi jika dilihat dari Rasio Kemandirian Keuangan Daerah. • Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Cimahi jika dilihat dari Rasio Efektivitas PAD. • Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Cimahi jika dilihat dari Rasio Keserasian Belanja. • Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Cimahi jika dilihat dari Rasio Pengelolaan Belanja. • Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Cimahi jika dilihat dari Rasio Pertumbuhan.
Manfaat Penelitian a.
Bagi Penulis Sebagai salah satu media untuk memperdalam ilmu akademik penulis khususnya Akuntansi Pemerintahan dan memahami lebih dalam penerapan ilmu pengetahuan pada tataran teori dan aplikasinya, serta untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang berharga dalam menulis karya ilmiah dan memperdalam bidang yang diteliti.
b.
Bagi Pemerintah Daerah Sebagai masukan bagi instansi pemerintah daerah dalam hal pengukuran kinerja dalam pengelolaan keuangan pemerintah daerah khususnya dengan pendekatan rasio keuangan daerah dan sebagai gambaran bagi pemerintah daerah di dalam membuat kebijakan serta menentukan arah dan strategi didalam perbaikan kinerja keuangan pemerintah daerah dimasa yang akan datang.
.
Manfaat Penelitian c.
Bagi Akademisi Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa yang tertarik di bidang ilmu akuntansi pada umumnya dan ilmu akuntansi pemerintahan pada khususnya dengan kajian mengenai pengukuran kinerja pengelolaan keuangan daerah dengan menggunakan rasio keuangan daerah.
KERANGKA PEMIKIRAN
HASIL PENELITIAN 1.
Rasio Kemandirian Keuangan Daerah Tabel 1. Rasio Kemandirian Keuangan Daerah Kota Cimahi Tahun 2012-2014
HASIL PENELITIAN 2.
Rasio Efektivitas PAD Tabel 2. Rasio Efektivitas PAD Kota Cimahi Tahun 2012-2014
HASIL PENELITIAN 3. Rasio Keserasian Belanja Tabel 3. Rasio Keserasian Belanja Kota Cimahi Tahun 2012-2014 (Belanja Langsung)
HASIL PENELITIAN 3.
Rasio Keserasian Belanja Tabel 4. Rasio Keserasian Belanja Kota Cimahi Tahun 2012-2014 (Belanja Tidak Langsung)
HASIL PENELITIAN 4.
Rasio Pengelolaan Belanja Tabel 5. Rasio Pengelolaan Belanja Kota Cimahi Tahun 2012-2014
HASIL PENELITIAN 5.
Rasio Pertumbuhan Tabel 6. Rasio Pertumbuhan Kota Cimahi Tahun 2012-2014
KESIMPULAN 1.
2.
3.
Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Cimahi jika dilihat dari Rasio Kemandirian Keuangan Daerah tergolong rendah sekali dan dalam kategori pola hubungan Instruktif. Rinciannya adalah sebagai berikut : tahun 2012 Rasio Kemandirian Keuangan Daerah sebesar 16,56%, mengalami kenaikan menjadi 19,64% pada tahun 2013. Pada tahun 2014 Rasio Kemandirian juga mengalami kenaikan lagi menjadi 20,40%. Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Cimahi jika dilihat dari Rasio Efektivitas PAD tergolong Efektif, karena rata-rata efektivitasnya di atas 100% yaitu 113,17%. Rinciannya adalah sebagai berikut : tahun 2012 sebesar 114,17%, tahun 2013 sebesar 115,66%, dan tahun 2014 sebesar 109,68%. Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Cimahi jika dilihat dari Rasio Keserasian Belanja masih banyak mengalokasikan Belanja Tidak Langsung daripada Belanja Langsung. Tahun 2012 Rasio Belanja Tidak Langsung sebesar 54,73% mengalami penurunan pada tahun 2013 menjadi 53,33%, dan kemudian turun lagi menjadi 50,30% pada tahun 2014, sehingga rata-rata rasionya sebesar 52,79%. Pada Rasio Belanja Langsung pada tahun 2012 sebesar 45,26% mengalami kenaikan menjadi 46,67% pada tahun 2013. Pada tahun 2014 naik lagi menjadi 49,70% sehingga ratarata rasionya sebesar 47,21%.
KESIMPULAN 4.
5.
Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Cimahi jika dilihat dari Rasio Pengelolaan Belanja Baik karena peningkatan pendapatan disertai dengan kemampuan pemerintah Kota Cimahi dalam menekan realisasi atas belanja yang keseluruhan realisasi belanja di bawah 100% dari target yang telah direncanakan. Sehingga total belanja pemerintah daerah lebih rendah bila dibandingkan dengan total pendapatan daerah. Pada tahun 2012 Rasio Pengelolaan Belanja Kota Cimahi sebesar 104,70% mengalami kenaikan menjadi 105,75% pada tahun 2013. Pada tahun 2014 mengalami kenaikan lagi menjadi 107,15%, sehingga rata-rata rasionya sebesar 105,87%. Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Cimahi jika dilihat dari Rasio Pertumbuhan PAD tumbuh secara positif. Rata-rata pertumbuhannya 25,76% lebih bagus bila dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan Pendapatannya yang hanya sebesar 13,15%. Rasio Pertumbuhan Belanja Langsung mengalami pertumbuhan secara positif, rata-rata pertumbuhannya sebesar 17,24% dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan belanja tidak langsung sebesar 7,22%.
SARAN 1. Bagi Pemerintah Kota Cimahi Pemerintah Kota Cimahi harus mampu meningkatkan dan memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah. Sebenarnya potensi yang dimiliki Kota Cimahi mempunyai dampak yang besar bagi masyarakat sekitar. Potensi tersebut antara lain : di bidang pendidikan, kesehatan, kebudayaan, industri kreatif hingga perdagangan. Apabila pemerintah Kota Cimahi mampu memaksimalkan potensi tersebut, maka pajak yang merupakan yang paling dominan dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah akan meningkat. Untuk mendukung peningkatan pajak dan retribusi, Pemerintah Kota Cimahi selalu melakukan pengawasan dan pengendalian secara benar dan berkelanjutan untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan dalam pemerolehan Pendapatan Asli Daerah. Pemerintah Kota Cimahi juga seharusnya tidak selalu mengandalkan bantuan dari pemerintah pusat. Agar kedepannya bisa tumbuh menjadi Kota yang mandiri, mampu mengelola keuangannya dengan baik dan benar, serta kesejahteraan masyarakat lebih meningkat.
SARAN 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk lebih rinci lagi dalam menganalisa kinerja keuangan pemerintah daerah. Dengan menggunakan berbagai macam rasio yang dapat menggambarkan keadaan keuangan daerah yang sebenarnya. Selain itu, diharapkan penelitian selanjutnya untuk menambah lagi jangka waktu penelitian, tidak hanya 3 tahun saja. Peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas lingkup wilayah penelitian, tidak hanya mengambil dari 1 Kota saja tetapi lebih luas lagi.