P
E
R
G
E
S
E
P
, ?A
R
A
K
. a
I N
D
O
R
/ i T1
N
N
E
R
S
I A
olch
A.K. t J ‘! V'rjGUDili DO SH
A
K
J A
l
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA nf
' &
$ / / y j
M U(
V * '? f
w
PU STAK A U N IV E R SITA S N O .
7
KETERANGAN
B u k u Sedjarah Pergerakan R a k ja t Indonesia 1908 — 1942 in i konsepnja am i tulis dalam b u la n A gustus 1944 — A p r il 1945 sebagai nota atas perim n ta a n kepala Chosasitsu (kantor D je p an g ja n g m eneruskan pekerdjaann ja Centraal K antoor voor de Statistiek Belanda dan kem udian m endjelm a m e n d ja d i K antor P e n je lid ik a n U m um R e p ub lik Indonesia) d i D jakarta. K onsep itu h a n ja d iu b ah d alam dua h a l : tah un 2 Sum era diganti dengan ta h u n 2 Masehi, sedang dibelakang d ib u b u h k a n suatu register nam a 3 orane pe rk um p u lan dsb. O leh karena belum ada buku tentang soal in i, ja n g kelengkapannja m e n ja m a i ichtisar ja n g k a m i selenggarakan in i, barangkali ada gunanja, d jik a dengan p e n tje tak an n ja isin ja d ja d i tersadji u n tu k U m um diseluruh Indonesia B u kankah daripada sedjarah pergerakan Indonesia ja n g agak lengkap dapat m e n d ja d i terang bagi U m u m itu bahwa Republik Indonesia ja n g pa a wa u se arang in i sedang m e ru pak an factor jan g terpenting m e iu p a n ja m e ru p
,e a ra h k em erdek aan In d o n e s ia s e lu ru h n ja , tid a k s a d ja asi d a rip a d a ic h tia r p e rg e ra k a n itu , ta p i p ada hakekatP u la s u a tu p e ru m a h a n se rta ik a ta n b a tin d a rip a d a n ja , ja n g
T nala« r sl , l dan Warna J“ g ada *>!” * * d i^ la r a n ia . Porcrprnkan Indorse- m elew ati batas" pertam a u n tu k m entjapai tud juan ha k la h k ira n ia hn ** i sedang ^ erbaris terus kearah tud juan itu m aka TnpHpn£fok kebplaV 8* sem uanja ja n g ber-bagai* b u lu dan warna in i, d a n apa ja n g mp! ? S V "tu k dapat kef a£ te n ta n g apa jan g harus ditem puh d ari tun tu tan V f 1 lhin d ark a n u n tu k m e laksanakan bagian 2 lan d ju tan se luruh n ia serta 1 3 f f muan:*a itu ’ ^aitu ne§ara Indonesia jan g m erdeka seluruhnja, serta m a k m u r dan sentosa adanja.
D jakarta, 7 Mei 1 9 49
Penulis
%
V
IS I
kata
1.
Lapangan
2.
Usia Pergerakan Indonesia; faktor 2 jang menjebabkan tim bul dan hidup-tumbuhnja pergerakan ini Tjara menulis
3.
Penjelidikan
pengantar
......................................
BAB I. 1.
4. 5.
IX X III
MASA 1908— 1920
Pergerakan politik dsb a. Opganisasi' Indonesia (Budi Utomo; Sarekat P e iu m ' pulan berdasarkan kedaerahan) pulanf'erKumb. Perkumpulan tjampuran, bangsa Indonesia d a n " h u ^ n " ,'....... sa Indonesia, jang menudju kearah kemerdekaan Z ' (Insulinde, kemudian Nationaal Indische Part* n J ? T T Partij-Douwes Deicker; l ndisch Sociaal D e m o c r a t f enjging-Sneevliet; lndisch Sociaal Democratis'h r, 6' Perkumpulan tjampuran j ang bertudjuan Ind™ J> da.an, ikatan de„e, „ „ eseri | elanda (Ned ™ ° " “ “ “ «ap nine r'VirJofomi,_ ... ln uiscne Vrijzmnige Bond; Christelijke Ethische Partij Indische Katholieke Partij; Politiek Economische Bond) Pergerakan Sarekat Sekerdja Pergerakan Keagamaan ...... Pergerakan wanita .............. Pergerakan pemuda .......... c.
2. 3.
VITI
10
J* is J* '■
1* !
20 BAB II.
MASA 1920 — 1930
Pergerakan politik dsb a.
Organisasr* Indonesia (Partai' K o m u n i s ^ d o n ^ ..................
$
Islam; B u * Utomo; P erhim punan Indonesia Sareka* Partai Nasional Indonesia; P erk um p ulan3 i ™ ’ f tudleclub2;
b-
Perkumpulan tjampuran
Pergerakan
........................................................
Sarekat Sekerdja ............................................................
VI
* it
3. 4. 5-
Pergerakan keagamaan ............................................... Pergerakan wanita ........................ Pergerakan pemuda ......................................... BAB III.
1.
MASA 1930 — 1942
Pergerakan politik dsb.................................................. a.
Organisasi2 Indonesia (Pendidikan Nasional Indonesia; Partai Indonesia; Gerindo; Partai Persatuan Indonesia; Budi Utomo; Partai Rakjat Indonesia; Persatuan Bangsa Indone sia Raja; P.S.I.I.; Parii, Penjedar, P.I.I.; Golongan* berdasarkan agama Kristen; P.P.P.K.I., Gapi dan Madjelis Rak ja t Indonesia) ...................................
2. 3. 4. 5-
b. Perkum pulan tjam puran ............. 1 ".".'.'.I'”.'.'.*.*.'." Pergerakan Serikat Sekerdja ................. Pergerakan keagamaan ....................................................................... Pergerakan wanita ............... *................. ............................................. Pergerakan pemuda ..............................*............................................. BAB IV.
83
88 91
101
128 137 142 152 157 166
K EIN G IN A N 5 POLITIK PA D A PENGHABISAN DJAM AN B E L A N D a
1.
Pengantar 'kalam
2.
Keadaan pada penghabisan djaman Belanda. a.
177
K e dud uk an negara Indonesia sampai th. 1942 ...................... K e d u d u k an bangsa Indonesia ...................................................
178 179
A kibat rendahnja kedudukan negeri dan bangsa Indonesia terhadap nasib Rakjat ................................................................. Keinginan- orang- terkemuka.
180
c.
A.
K e in g in a n 3 terhadap kedudukan negara Indonesia ...............
• Keinginan 3 terhadap kedudukan bangsa Indonesia .............. • Akibat keinginan 3 mempertinggi kedudukan negeri dan bangsa terhadap nasib rakjat ............................................. . Daftar nama dan atjara ....................................................................
vn
181 186 187 189
KATA PENGANTAR
1
. Lapangan Penjelidikan
Kata „Pergerakan Indonesia” m eliputi s e m u a m atjam aksi jang dilakukan dengan organisasi setjara modern kearah perbaikan hidup untuk bangsa Indonesia, oleh karena tidak puasnja dengan keadaan masjarakat ja n g ada. Istilah „pergerakan” djadinja sangat luas artinja dan besarpun lapang* an jang diliputinja. Ia tidak sadja mengenal gerakan jang m enudju keperbaikan deradjat hidup semuanja (aksi politik), akan tetapi djuga mengenai hal jang hanja merupakan sebagian sadja (umpamanja hanja perekonomian, hanja kebudajaan, hanja keagamaan, hanja pengadjaran, hanja soal kewanitaan, hanja pemuda dsb.). Istilah itupun tidak sadja mengenai gerakan untuk kepentingan bang sa Indonesia seluruhnja, akan tetapi djuga m eliputi gerakan jang hanja teruntuk sebagian dari bangsa Indonesia sadja ( u m p a m a n ja hanja dari Djawa, hanja dari Sumatera, dari Ambon, dari Djakarta, dari Timur, dsb.). Dan lagi dalam istilah itu tidak sadja termasuk gerakan jang m enudju lepas dari negeri Belanda, akan tetapi djuga jang m engingini tetap dalain lingkungan mentjapai dengan djalan non-koperasi dan djuga jang memakai djalan koperasi. Perkataan pergerakan d ju g a tid a k h a n ja m e lip u ti golongan2 berdasarkan kebangsaan, tetapi d ju g a ja n g b ersandar p ada k e in g in a n m e m adjuk an agama, marxisme d.1.1.
Dan selandjutnja termasuk pula organisasi2 buat kaum lelaki dan perempuan ke-dua2nja, hanja buat kaum perempuan atau hanja buat pemu da. Bukanlah m aksud karangan in i untuk membitjarakan sedjarahnja masing2 bagian k e tjil dari pergerakan satu per satu jang demikian luasnja itu. Tetapi sebaliknja, ichtisar in i djuga tidak bermaksud hanja menganv bil suatu bagian sadja, um pam anja pergerakan p o litik 1); atau pergerakan anti-Belanda") atau pergerakan kebangsaan se-mata2 °)y dsb. Karangan in i mentjoba membuat ichtisar tim b ui dan hidun-tumhnhrn'a _pergerakan Indonesia di Pulau Djawa tahun tpmo <*»">•>»■«■ pr' ” s,p: ™ um aort ™ sing= pergerakaiT'jaifg' b e r p e n g a S agak besar dan tjara- aks,, ,an g dilakukannja. De„ga„
ini bukan idja
VIII
dapat tergambar kem adjuan 3 tingkatan principieel dalam waktu jang lampau. tetapi djuga akan terlihat sudah sampai ketingkat mana pergerakan Indonesia pada tahun 1942 (waktu pemerintah Belanda pergi).
2.
Usia Pergerakan Indonesia; faktor jang menjebabkan timbul dan hidup-tumbuhnja pergerakan ini
D jika Pergerakan Indonesia dihitung m ulai dengan berdirinja Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 (dibawah lebih land jut), maka nampaklah bahwa umur pergerakan masih muda, sampai sek'arang baru berusia 37 tahun, djadi lebih muda daripada pergerakan di India atau di Philipina. D jika kita bertanja, apakah sebabnja semuda ini, maka pertanjaan ini sukar didjawab dengan satu dua perkataan; tetapi njata terang bahwa tidak boleh dikatakan, bahwa rakjat Indonesia in i baru 37 tahun jang belakangan in i membutuhkan perbaikan nasib ! Dari sedjarah negeri in i njata benar bahwa kepuasan dengan pendjadjahan Belanda tidak pernah ada. Sed iak nm-mnl»nn abad-XVII sampai ahad-XX keraa_s.ekali pqperangan dan pem beronlakan,.J&nxL tidak Aerhasil fcnrpna riip lrk n ia fifrn1infa m a - d a n h p ik nia tak tik 3 BelaadiLjnengaja h k a n barisan Indonpsia Akan tetapi d ju g a , s e t e 1 a h peperangan 3 daa pemberontakan 3 habis, nasib rakjat jang sangat djelek itu tetap menimbulkan rasa pedih-sengsara, jang kadang3 sebagai symptoom mendjelma mendjadi ber-matjam 3 aksi dari rakjat. Aksi3 in i bukan bersifat modern, djadi tidak boleh dinamakan bagian dari „pergerakan” dan tidak boleh dimasukkan dalam P ergerakan Rakjat jang dim ulai sedjak 1908 ini. Tidak senang te r h a d a p p e m e rin ta h a n Belanda dan keinginan mendapat negeri-mulia d ib a w a h P e m e rin ta h sendiri terang dan njata hidup dalam h a t i rakjat biasa1), tetapi p e rasaan ini hanja d a p a t keluar sebagai symptoom dan dengan djalan prim itif. Sebagai tjontoh kita sebutkan terutama kepertjajaan jang um um tersebar akan kedatangan Ratu Adil, seorang radja adil bidjaksana”). K e pe rtja jaa n in i k ad a ng 3 nienim bulk an perlaw anan terhadap Pemerin tah Belanda, kadang3 dengan sendjata. K e p e rtja jaa n sem atjam in i menun-
) Kenjataan terbuktilah djuga dari kegembiraan rakjat jang luar biasa di-desa" ketika pemerintah Belanda pergi dalam bulan Maret 1942; Padahal hanja relatif sedikit daripada rakjat itu jang ikut serta dalam Pergerakan nasional. K e g e m b ira a n luar biasa di-mana3 itu tim bul dari kepertjajaan dalam hatinja, bahwa pengusiran Belanda berarti akan datangnja Negara Merdeka jang bahagia m ulia. > Kadang 3 (terdjadi dalam tahun 1930) dipandang sebagai penitisan Pangerar. Diponegoro, pemberontak besar terhadap pendjadjahan Belanda
djukkan dengan terang rasa-tertindas oleh Belanda dan keinginan melepaskan d iri dari pendjadjahan asing. M irip dengan itu terdapat djuga aksi p rim itif jang mengutarakan akan kedatangan Pemerintah Kebangsaan jang akan m enim bulkan hidup rukun bersatu dan mengadakan pembagian sjarat 2 h id up jang adil. Selandjutnja rakjat um um dengan gemar menerima ramalan Djojobojo, ja n g telah ber-abada tuanja (surat Djojobojo meramalkan bahwa dalam sedjarah tanah Djawa akan terdjadi pengusiran orang kulit putih jang telah lam a m endjadjah, oleh orang k u lit kuning. Setelah itu. tanah Djawa lalu berdiri sendiri lagi. In i djuga m enundjukkan tidak senangnja terhadap pemerintah Belanda dan bahwa disanubarinja terpendam keinginan hidup sebagai bang sa merdeka. Tiap 2 aksi tersusun modern memerlukan kesanggupan-ketjakapan me ngerdjakannja dan in i h anja bisa terdapat dengan kemadjuan buah pengadjaran. Budi Utomo berdiri atas andjuran para dokter, d jadi dari kaum terpeladjar. Pengadjaran untuk penduduk Indonesia dinegeri in i d im ulai d ja u h lebih terbelakang daripada di In d ia dan Philipina untuk rak jat disana. Oleh karena itu, pergerakan setjara modernpun djuga djadi terbela kang daripada dinegeri India atau p h ilip in a, meskipun tidak senangnja terhadap pem erintah kolonialpun di Indonesia sama um urnja dengan adan ja pemerintahan kolonial disini. Selain daripada adanja rasa tidak senang, adanja rasa kebangsaan dan adanja ketjakapan un tuk menjusun gerakan modern (pada permulaan abad in i ketjakapan tersebut belum begitu besar, karena kaum terpeladjar, bahkan orang ja n g dapat membatja dan m enulis sadja, belum besar d ju m lahnja), masih ada lagi faktor lain ja n g m endjadi pendorong m enjusun organisasi; faktor= in i sebagian datang dari luar sebagian dari dalam negeri.
T e r u ta m a boleh disebutkan kemenangan Djepang terhadap Rusia da lam tahun 1905, ja n g m erupakan bukti bahwa Barat djuga bisa dialahkan
oleh Timur. D juga perlu disebutkan gerakan Turki-Muda untuk m entjapai perbaikan nasib, jan g pada achirnja m enim bulkan revolusi tahun 1908 anti kaum kolot. Faktor dalam negeri ialah aksi kaum Peranakan (Indo-Belanda) ja n g dalam tahun 1898 mendirikan „Indische Bond” di Djakarta dan dalam ta h u n 1907 mengadakan „Insulinde” d i Bandung, ke-dua2nja untuk kepentin^an golongan Peranakan. Barangkali (djika memang dem ikian, h an ja sebagai faktor ketjil) djuga karena undang 2 desentralisasi (dalam tah un 1905 pendirian haminte* Batavia. Buitenzorg dan M r Com elis), ja n g m em beri kesempatan sekadarnja kepada penduduk tu ru t serta dalam peir.erintahan
X
daerah (lo c a a l),). F aktoi tersebut diatas adalah sebab-' tim bulnja, lah irn ja Indonesia modern.
pergerakan
f Kem udian> terhadap hidup-tumbuhnja pergerakan ini djuga terdapat faktor- d an luar dan dari dalam negeri pula. Dari luar negeri misalnja pan£slam isnie, revolusi Tiongkok tahun 1911, marxisme (sosialisme dan sesU H aT i^5Iusi di R USia djuga komunfilne), asas2 perdjandjian Veiiailles V nif k didjalankan (hak bangsa mengatur diri sendiri), berdirinja olkenbona dan Labour-office, perdjuangan dan soal negeri Irlandia, per gerakan di India (non-koperasi, svvadeshi, civil disobedience) dll. Semuanja i i memperkuat rasa kebangsaan, kemauan untuk mendjadi bangsa mer n Im entj° nt0h tJara2 3ksi baru> djuga meniebabkan meJ . f Pohtik-ekonomi baru, pendek kata memperluas dan memperdalam lapang aksi dalam batiirnja. d in d f h T o t dalam negcri menjebabkan tumbuhnja pergerakan menini fianptT I*"!? terpenting ialah kenaikan konjungtur dalam abad -jancr tirfoj, ■ 6 gan dengan kenaikan konjungtur internasional) f t. . membawa peluasan dunia perekonomian Barat disini, untuk m p n id I ” ngan Pemerintahan. Lapangan pengadjaran (perlu t a m b a h ^ H^ kf n. pegawai2) mendjadi lebih luas dan oleh karenanja berroi^g menamhah K kaum . terpeladjar_ Indonesia. Kaum in i adalah pendonimban® mana i anjaknJa dan matja m n ja pergerakan; ketjakapan mekeinginan 2 r a f . k mana tidak’ bertambah luas, kebutuhan dan nim D inan ^ dapat diketahui dan pula dapat ditegaskan dan Pim pm an dengan terang dan djelas.
Jang mendjadi Ketua asisten-residen; anggota Indonesia diangkat oleh pemerintah, sedang hak 2 hanja sedikit sekali. Dalam tahun 1908 diadatah pemi^h an untuk anggota 2 Eropah, lama sesudah itu, jakni dalam un 1917, baru djuga diadakan pemilihan untuk anggota3 Indonesia.
XI
»
Angka 3 dibawah ini merupakan satu k e sa. dari kem adjuan pengadjarjan g dradakan untuk keperluan perekonomian Barat d a i P e m e r in t a h
_______________________ D ju m la h anak ja n g tam at beladjar Bangsa Indonesia
Pada tahun
banjaknj?
Bangsa-bangsa la in
%
banjaknja
%
1.807
65.5 48.5
Sekolah rendah Barat
1915
951
1925
34,5
3.767
1935 1939
51,5
6.431
54,4
7.349
3.544 5.382
55,—
45.6
6.017
45,—
’10-’14 rata2 1925 1935 1939
*10-’14 rata2 1925 1935 1939
Sekolah Menengah p e r ta m a 7)
8 354 995
1935 1939
112
93,4
34’9
660
65.1
51>— 46,9
1.012
957 1227
4 32 204 204
7,1 14,2
52 193
29,1 20,2
498 573
53.1
92,9 85.8 70.9 73,8
Sekolah tin g g iB)
4 14 40
—
8
33,3
8
41,2
20
49,4
41
c *
“
49,-
Sekolah Menengah bagian a ta s 8)
1925 1930
6,6
^ ™
“
Jf
Ind. H.B.S. III. *) Incl. V, gymnasion. ) Semua facultas. xn
u
100,— 66.7 58.7 50,6 u>°
^ oerhubung S uab te a ,,g a" dengan ada-
nja Volksraad, sungguhpun dalam praktek larangan itu, sebelum dihapusKanpun djuga sudah tidak dipegang keras oleh jang berkuasa. Faktor- lain adalah perluasan desentralisasi (locaal dan regional) jang melebar dan mendalam, berdinnja Volksraad tahun 1918 jang member! kesempatan ikut embitjarakan soalJ pemerintahan negeri, tum buhnja lalu-lintas jang sa ngat bertambah banjak lagi tjepat, tam bahnja persurat-kabaran dll. Selanju tn ja tidak boleh dilupakan adanja „penghisapan” negeri ini sebagai pan
djadJahan- Meskipun dalam 40 tahun jang terachir tjara „penghitidak m endjadi lebih sangat, _ malahan tjara* eksploitasi diper-
' kurang kedjam — tetapi lapangan eksploitasi lebih luas, n djum lah untung j ang mengalir keluar negeri bertambah tidak sepadan « t- ga*n .T?u> j L . ianS didaPat oleh rak-iat. Hal ini menimbulkan perasaan lat lebih' dihisap. Keadaan sematjam itu (jaitu tambah rasa kurang W£| aupun keadaan bertambah baik) djuga terasa dikalangan lain, rian s o L o ^ n 1" ! / 511511?11311 d3n Penempatan pegawai negeri, tentang pembediaian co 7^ 3 agama dsb- Maksud ichtisar ini hanja menguraikan kan «n.na3ari Pergerakan sedari lahirnia, oleh karena itu tidak dibitjara emana dan bagaimana pengaruh faktor 2 tadi itu satu^’nja.
3.
Tjara menulis
Pada waktu menulis rentjana ini selalu penulis mengichtiarkan menulis e jara o je 1 , jaitu inenjatakan keadaan jan g menurut pendapatnja adasebenarnja, terlepas daripada pendiriannja sendiri. W alaupun begitu, barangkali akan terlihat pula bahwa jang menulis adalah anak bangsa Indonesia dan barangkali terdapat djuga dalam buku in i satu dua pemandangan atau kesimpulan dari penulis jang sangat bergandengan dengan haluannja sendiri. H al in i tidak bisa (dan tidak usah) Qinindarkan dalam satu tulisan sedjarah. A kan tetapi, bagaimanapun, de*igan adanja niat untuk menulis setjara objektif tadi, penulis jakin bahwa
m U^ n*' ®e'ka^ Pun tidaklah merupakan em agus kan pergerakan Indonesia aalam pergerakan itu.
Djakarta, 1 Mei 1945
suatu „buku-propaganda” jang seumumnja atau salah suatu aliran
Penulis
xm
I
EA B I.
1.
M ASA 1908 — 1920
PERG ERAK AN POLITIK dsb.
a- Organisasi1 Indonesia Budi Utomo. Organisasi pertama diantara bangsa Indonesia jang disusun dengan bentuk m odern ’) dan ja n g besar artinja, ialah B udi Utomo. Badan in i didirikan di D jakarta pada tanggal 20 Mei 1908. Selain daripada dasar um um jang berupa kedjadian 2 d ilu a r negeri jang memaksa menginsjafkan diri tentang keadaan bangsanja dan tibanja waktu u n tu k menju* sun organisasi mengadakan perubahan2, doi’ongan untuk ritendirikannja ialah propaganda dokter W ahidin Sudiroliusodo (dalam tahun 1906 dan 1907) untuk m em adjukan bangsanja; terutam a jang di-andjur-kannja ialah v soal pcluasan pengadjaran D jika dibandingkan dengan pengadjaran dinegeri lain, pengadjaran jan g ada disini sangat m enjedihkan dan mengetjewakan oleh karena sedikitnja dan sem pitnja lapangan pengadjaran, dan hal ja n g dem ikian itu tidak sedikit pula ditam bah oleh karena kekurangan kekuatan untuk m em biajainja. Sebab itu lah maka usaha dokter W ahidin dalam tah un 2 tersebut, ialah mengadakan studiefonds., Usaha itu gagal, akan tetapi m endatangkan hasil sebagai pendorong u n tu k m engadakan suatu organisasi. Ja n g niendirikan organisasi" ini, diantaranja dokter Sutomo (jang dikemu.dian h ari sangat terkenal sebagai p e m im p in studieclub dan P.B.I. di Surabaja), berpendapat bahwa usaha organisasi hendaklah lebih luas dari soal pengadjaran sadja. Pada tanggal 5 Oktober 1908 B.U. m engadakan kongres jang pertama di Jogjakarta. Kongres itu menetapkan tu d ju a n perkumpulan : K em adjuan ja n g selaras (harmonis) buat negeri dan bangsa, terutama dengan m em adju kan pengadjaran, pertanian, peternakan dan dagang, teknik dan industri, kebudajaan (kesenian dan ilmu). Sebagai ketua Pengurus Besar jang per tam a d ip ilih R.T. Tirtokusumo bupati K aranganjar, sedang anggota 2 P.B. jan g lain" pegawai negeri atau bekas pegawai negeri belaka. Pusat perkum p ulan ditem patkan di Jogjakarta. D alam 5 tahun perm ulaan B.U. sebagai perkum pulan, tempat keinginan* bergerak m adju dapat dikeluarkan, tem pat kebaktian terhadap bangsa di- ^ njatakan, m em punjai kedudukan monopoll dan oleh karena itu B.U. m adju pesat. A chir tahun 1909 lelah mempunjai_4Q._iiabaiig _dengan lk. 10.000 anggota. 3)
Ja itu dengan pengurus tetap, anggota, tudjuan, rantjangan pekerdjaan dsb. didasarkan atas peraturana jang telah ditetapkan.
2
V
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
Tidak lam a kemudian berubahlah kemadjuan jang pesat itu. Sebab ja n g pertama adalah propaganda kemerdekaan Indonesia oleh Indische P artij berdasarkan kebangsaan sebagai Indier (Indierschap) terdiri dari bangsa Indonesia, Belanda Peranakan, Tionghoa peranakan dsb Banjak orang jang memandang B.U. te rlaluje m b e k (oleh karena hanja m enudju ,,kem adjuan jang selaras” buat tanah air dan bangsa) dan/atau terlalu sempit keanggotaannja (hanja untuk bangsa Indonesia dari Diawa Madura, Bali dan Lombok, jaitu daerah jang berkebudajaan D jaw a semata-)(memnggalkan B.U . 1 ,
t,
‘f l
I'- A
" ?' B .U . tidak m e n tia m p u ri
r
S S‘ T
I>0Sat
« « * » «
mun-
M W . karena agama. D jadi B.U. (tem pat o tM g , , b„ hai u , „
berdasarkan kebangsaan Djawa liberal) kehilangan k e d n r i„ ii„ ° ioleh karena tim bulnja perkumpulan 2 jang beraliran r h'mo> n opojinJ radikal, jang beraliran nasionalisme demokratis dengan ° 1SCh‘nat,onallsme ja n g beraliran keinginan mengadakan pengadjaran modern 1 .aga™a* agama dan kebangsaan diluar politik. Meskipun buat s ain T a k berarti, perlu djuga disebut aksikaum marxis dalam I « bah djum lah m atjam nja haluan dan tjita 2 k U T ‘,ang Oleh karena tjita 2 dan pemandangan um um beruhah i poh*lk- . B.U. djuga terpaksa terdjun kelapangan politik sedan* , u* pollt ’ bekerdja berdasarkan kebudajaan dan sosial sadja. Jam* i ulunJa hanja dibuktikan dengan jang berikut ini. uemikian itu dapat
te rutama
menam‘
B.U. dalam rapat um um nja di Bandung tanggal 5 dan r menetapkan mosi, jan g menegaskan m ilisi perlu sekali i gust^ls 191 bangsa Indonesia djuga, tetapi hal in i harus diputuskan ^ dakan untu,£ jang berhak mengadakan undang2 (parlemen ini kctika > parlemefl dewan perwakilan rakjat harus diadakan terlebih dahulu belum ada): B.U. ikut duduk dalam Komite „Indie Weerbaar” TTr. •*. tanggal 23 D ju li 1916 menjatakan kejakinannja bahwa dalam "^ ° ini pad‘1 diwaktu it u : „buat Hindia-Belanda adalah suatu kenentin ng D u n i3 selekasnja memperoleh kekuatan j ang tjukup baik d i i J f n'hlduP untuk untuk mempertahankan diri”. Dalam utusan kenegeri n , baik didarat, S en Bagmda Radja Puteri turut serta utusan B TJ m anda menghadap Volksraad akan diadakan a). Pentinff rliuM I Wldi°sewojo)
B.U. pada wakta itu mema(!j„ka„ dw
^ K ™ '!" Pen8ulus * * *
1017 d f n T -
pcrtom im ,an‘ Indonesia jang besart” n , Nasional ( t o 111'! Djakarta K.N. mengadakan sidarn? m<» ®a*ain bulan D ju li
” u n ta k ”
V
~
} iQ i 8ang3 dari Desember 1916, didialankan 18-
k3n
a Aguslus 1917, dibuka m
MASA 1908 — 1920
3
Sebulan sebelum itu, B.U. telah menetapkan sebuah program-politik. ber-tjita- mewudjudkan pemerintahan parlementcr berazas kebangsaan; untuk mentjapai tjita'-' itu, berusaha mendapat peraturan pemilihan jang baik dan perbaikan dalam aturan pengadilan. agar bangsa Indonesia berkedudukan sama dengan golongan penduduk lain. Haluan demokratis dari B.U. ternjata djuga dalam program-politik tadi, supaja dengan peraturan'J jang selaras dengan kebangsaan Indonesia menghilangkan sebab" umum, jang menimbulkan atau menetapkan perbedaan jang ada bagi ber-bagai* golongan rakjat dalam hal mentjapai kemadjuan. Tentang urusan agama B.U. berpendirian: hak sama untuk semua agama (ini berarti kemerdekaan dalam hal memeluk agama. akan tetapi pun menghilangkan tindakan selalu menolong dan menomor-satukan agama Kristen). Kedjadian- dalam bulan November 1918 di Eropah. membawa perubahan politik. Atas usul pemimpin fraksi sosialis di Volksraad pertengahan bulan Nopember itu berdirilah badan „Radicale Concentratie”. .B.U. pun djuga duduk dibadan itu d isa m p in g S.I. Insulinde dan I.S.D.V. Badan ini (terdiri dari perkum pulan 2 bangsa Indonesia semata dan perkumpulan 3 tjam puran) memadjukan dan mempertahankan keharusan adanja sebuah Madjelis Nasional .sebagai „parlemen-pendahuluan” untuk menetapkan hukum dasar (grondwet) sementara. Beberapa minggu kemudian konsentrasi m i m emadjukan keinginannja, supaja selekas mungkin diadakan parlemen, te rd in dari dan dipilih oleh rakjat dengan hak- sepenuhnja, dengan peine’ rintahan jang bertanggung djawab kepada parlemen itu. Oleh karena pindah kelapangan politik itu maka B.U. ingin dapat mendekati rakjat djelata; p-U- ham a torHiri dari lapisan masjarakat lang d-iatasj_(banj*sawan1_J\ aum _tcrgelad^r^jj£ga\vai negeri). Rapat umum B.U. tanggal 26 — 28 September 1919 d i Semarang membolehkan tjabang 3 mengadakan ranting sebagai usaha mendekati rakjat. Tindakan ini memang lalu menambah banjak tjabang (sampai 80 lebih, djumlah anggota 2 .000). Akan tetapi dengan usaha inipun B IJ. tidak bisa mendjadi perkumpulan ' rakjat umum, ia tetap tinggal perkumpulan lapisan atas.Dari jang tersebut d i a t a s ternjata bahwa B.U. dapat mengikuti aliran Peru'bahan djaman dan m e la r a s k a n sepak-terdjangnja, tetapi perubahan itu belum begitu djauh, sehingga aksinja itu masih dapat disebut oleh peme rintah kolonial sebagai aksi „jang dekat sekali dengan jja r a '. aksi politik jang se-baik'nja untuk mendapat, kemadjuan jang njata bagi negeri- ini”; ^Lengan perkataan lain, masih sedikit sekali radikal dalam tjita"nja, dan jang dem ikian sangat bergandengaSi dengan peri keadaan anggota2nja. Pem im pin 2 B.U. jang berpengaruh dalam waktu itu (selain mereka jang m endirikan jang tersebut diatas) adalah Dr. Radjim an Wediodiningiat dan W urjaningrat, Dwidjosewojo dan R.M.A. Surjo Suparto (kemudian Mangkunegoro
Vn).
4
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
Sarekat Islam. Lain daripada B.U. (perkumpulan kaum atasan) Sarekat Tslam seriiak herdirinia diarahkan kerakjat djelata. S.I. pada achir tahun 1911 didirikan di Solo oleh H adji Samanhud bermula sebagai Sarekat Dagang Islam, .hfirrkisarlran dengan tu djuan memadjukan perdagangan Indonesia dibawah pandji" Islam, agama jang terbesar dalam masjarakat Indonesia. S.I. terus m adju dengan sangat ' pesatnja. Hal ini menundjukkan (seperti B.U. buat kaum terpeladjar dan ^ bangsawan), bahwa S.I, adfilah__suatu orgnaisasi jang telah l ama diinginkan ..rakjat umum (djuga diantara kaum pedagang dan kalangan agama). - Lam daripada disebabkan oleh rasa kepedihan nasional um um (didjadjah ) oleh bangsa as.ng jang memeluk agama lain, hal jang m endjadi lebih terasa L r v 1 U ” nf an dengan
kesaciaran Asia seumumnja), didaerah keradjaanm ulai tumbuh> djuga disebabkan oleh beberapa hal j fing chusus, jakm : --- ----- -
i
a
n
Indonpt!” 83/ 1 bangSa T^onShoa adalah suatu halangan buat perdagangan s o l n n l \bangsa^ Tlonghoa 1 bahan2 sesudah batik) ditam bah d .? ula dengan tingkah-laku sombong revolus. Tiongkos k a n ^ i a ^ 31 Sei'hk'Iangkah pen;iebaran a^ama Kristen dan djuga utjapkepertiaiaa ina dalam P i e m e n Negeri Belanda tentang tipisnja kepertjajaan agama bangsa Indonesia. ^
lama j ^ 8 t6rUS dipakai didaerah keradjaan“ Djawa, m akin ma makm dirasakan sebagai penghinaan. , d ik a la L n ? !
f eraka°
•tXatiflnalifitiR^magratis-religieus-^nnn^i.
ini.
S S s ' Ura k a tla " ?ga,1 12Agustus 1912 Sarek!lt W i j t a l a m ( I l s k o i S u h ranat p ' a ’ ]aitu arang menerima anggota baru dan'inengTdakan P,enggeledahan di-rumah» didjalankan. Oleh karena tak L h t d itja b u t1 “ i m enentang P em eri" ,ah " “ * »
26 Agustus C a n
. daSar menjebutkan sebagai tudjuan Sarekat t. t telah dmbah oleh karena dasar perkumpulan diperluas)f d.m an rakiat J ^ n j a ^ e n g a n . djalan persaudaraan jq £ n o lim g - d m t e .i; auni
(n am 3
i olg g f
terdiri d a n pegawai negeri. Oleh karena p e n e ta p a n T n V g U m tak bo^ h memang tetap perkumpulan rakjat se-mata*. D tj0rak organisasi S.Ibang dengan anggota se-kurangsnja 50 orane p Pr„ ^ akan diadakan tia sotanja hanja terdiri dari penduduk ‘"S in sekali, m gd ,t„ b a djangan sampai menilj aIar ke, d a d ja ; djadi teran t waktu itu telah didjalankan propaganda di £ tersebut. sangat besar. Menurut kehendak Pemerintah " ! 3 ^ daerah Surakarta 8adja lerhaktl m k bj
Akan
tetapi nada
dengan “ jang aksi hanja buat
n Sebab ltu Pada tanggal 10
5
MASA 1908 — 1920
September 1912 dibuat peraturan dasar baru (di Surabaja) jang didalamnja masih terus ditetapkan kemungkinan mengadakan tjabang- dibawah pimpinan Pengurus Besar. H adji Samanhudi m endjadi ketua P.B. jang pertama, H.O.S. Tjokroaminoto mendjadi komisaris. .Anggaran-dasar jang baru diantaranja bertudjuan : m em adiukan. semangat daeang bangsa Indonesia, memadjukan ketjer«dasan rakjat dan h idup menurut perintah agama, menghilangkan faham* iang keliru tentang~agairia Islam. TTTdjuair~polifik tidak tertjantum disitu (dalam anggaran dasar B.U, djuga tidak), oleh karena partai politik waktu itu belum dibolehkan. Kongres S.I. pertama 26 Djanuari 1913 diadakan di Surabaja dengan hasil jang besar sekali. Kongres dipim pin oleh Tjokroaminoto, jang antara lain menerangkan bahwa S.I. bukan partai politik dan tidak beraksi melawan Pemerintah Belanda. Walaupun begitu, dengan agama Islam sebagai lambang persatuan dan dengan penuh kemauan mempertinggi deradjat rakjat, S.I. tersebar diseluruh Djawa sebagai bandjir jang hebat sekali. Dibeberapa tempat berdiri tjabang 2 besar dengan anggota* jang bersemangat dan gembira, di Djakarta um pam anja djum lah anggota ada lebih kurang 12 .000 . Kongres jang kedua diadakan di Solo. Dalam kongres itu diputuskan fohwa S.I. hania j j ^ n k bangsa Indonesia d a n ^ ^a\va| J ?angreh Pradja seberapa tiriak ak an Hiberi m asuk: tin d a k a n Jn jJ jp a n d a n ^ je r iu ^ Uflak berubah tiorak S.T sebagai organisasi rakjat. Pemerintah kolonial tidak senang m elihat kekuatan SJ. jang begitu besar dan bersikap berani. Pada tanggal 30 D ju ni 1913 Pemerintah menetapkan, bahwa tjabang 11 harus berdiri sendiri untuk daerahnja masing 3 (SJ. daerah). Pemerintah tidak berkeberatan S.I.°-daerah itu bekerdja ber-sama* dengan badan perwakilan : Pengurus Sentral. Tudjuan Anggaran Dasar (jang semua sama) dari S.I. daerahJ itu antara lain adalah :
.agar.
dengan mengingat peraturan agama Islam. a. memadjukan pertanian, perdagangan, kesehatan, pendidikan pengadjaran. b. m em adjukan hidup
menurut
dan
perintah agama dan menghilangkan
faham 5 keliru tentang agama Islam. c. mempertebal rasa persaudaraan dan saling tolong-menolong diantara anggotanja. Sesudah lebih dari 50 S.I.-daerah berdiri, lalu dalam tahun 1915 di S urabaja didirikan Central Sarekat Islam (C.S.I.). Maksud tudjuan Badan Sentral ini memadjukan dan membantu S.I.-daerah, mengadakan dan me-
*nelihara perhubungan dan pekerdjaan bersama diantaranja. 17 — 24 D ju n i 1916 diadakan Kongres, jang ketiga di Bandung. In i dinamakaa Kongres (S.I.) Nasional jang pertama. 80 S.I.-daerah menginm
6
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
utusan mewakili djum lah anggota lebih kurang 360.000. D jum lah anggota pada waktu itu ada lebih kurang 800.000.
semua
Djuga Kongres in i dipim pin oleh Tjokroaminoto. Dengan perkataaan „naiUflnal” riimaksnrikan. hahwa ST pPn nt„ an inr?fT Xian senma_goIongan 5 bangsa Indonesia i ang harus dibawa setinggi tingkat 'JMltlfi-... Dengan djalan evolusi.berusaha raentjapai pnmprintnhnn sendiri* S£jM £ 8M~nia memperoleh,.. bangsa Indonesia daoa t - i k n t ' r » ^ rjntahan In d onesia. In i semuanja ..dengan Pemerintah dan untu'iT SenJo' ...k ong Pemerintah.” Perkumpulan N.I.P. (National Indische Partij) berdasarkan ln d is c h nationalisme dan I.S.D.V. (lndisch Sociaal Democratise]* V c re „ is in « bordasarkan sosialisme k iri (tetapi ke-dua-nja tidak tjukup banjak m em punjai anggota untuk mendapat hasil) melihat kemadjuan u m empu j rakjat murba, masing- berusah, mendapat p e „ t l h da, a t s1 ' “ gamS0S' Sedang Indisch-Nationalisme (Indonesia bukan sadr, ta„ au ■ u ^ Indonesia, tetapi djuga tanah air Peranakan Belanda P e ra m t ** Sa dll.) sama sekali tidak dapat masuk dalam SJ. (organisasi r t ? T ! T a dengan pendirian natie-Indonesia berfaham Indonesia lslam? f c n f f v berhasil dalam usahanja. Sebabnja sebagian ialah oleh J ! praktek arah djalan aksinja hampir sama iS JU n sn e n tan f t
haki . istimpwa (1m -gQlanganL.iTLenent.ang kednrill ^ fr~~g~adat~ kun? dan laaL_E£rdagangan; I S D -V - beraksi m l Tl«nghoa da; pertentangan kelas2 lapisan masjarakat): s e b a g i a r T a t r ^ r r ^ b e rd a s a rk ‘n‘1 melepaskan anggotanja Indonesia jang masih muda dan ti rena I S D -; untuk beraksi. D iantara mereka itu terdapat Semaiin I I kedalam s l ‘ pada waktu itu sosialis kiri. Usaha mereka memang berhas'l Kongres (SJ.) Nasional jang iang , Sl ‘ tanggal 2 0 - 2 7 Oktober 1917, dalam p em b itjaraan n ^n T berani terhadap pemerintah dan badan^'nia darimri-. t
° n° ’ ^
di Djakart:’ Jata telah lebih
Tetapi pimpiMn c.SX masih t e ta r me^ l d T f k s i T a T 8 iM g Pcrti""aner. D ,„ 6a usui Sen,aim
untuk tidak ik u t tjam pur / 1^ menteM * o lu sW
Weerbaar tidak diterima (pada waktu itu Abdul w gerakan Indl<J „Utusan Indie Weerbaar”. memberikan lanoran UlS SebaSai anggota negeri Belanda). « n ta n g pengalamannja di' ia
^ Usaha Semaun agar S.I. djangan ikut duduk Semaun berkata, Volksraad hanja suatu r w
Volksraad djug 3
. darJ kaPitalis mengelabui mata rakjat d ie W Uka” k° SOng’ SU3tl! untung lebih banjak. Terhadap ini Abdul M uk untuk memperoleh1 didalam nja dengan sambil berusaha, lam haT i ? ! ? e n d a p a t:1 turut dudU^ m endjadi sebuah parlemen jang sediati mengubah Volksraad dalam Komite Nasional jang didirikan atas pun jai tudjuan membuat daftar namaa tiai nam a
V
m ufakat S.I. turut serf3 JUran B U ‘ Komite itu men1'
tja lo n
anggot a V olksraad
untu k
MASA 1908 — 1920
7
dipilih oleh Madjelis2-daerah dan/atau diangkat oleh pemerintah Hindia Belanda; S.I. akan memadjukan dua tjalon. (Dalam Volksraad jang dibuka pada tanggal 18 Mei 1918 Tjokroaminoto duduk sebagai anggota jang di angkat oleh pemerintah dan Abdul Muis sebagai anggota jang dipilih). Telah njata S.I. bergeser kekiri. Kongres menetapkan suatu asas, jang diantaranja menjebutkan : Pemerintahan sendiri (zelfbestuur) sebagai tu djuan perdjuangan terhadap pendjadjahan dan menentang semua penghi sapan oleh „kapitalisme jang buruk”. D jika kita bertanja, apakah geseran kekiri ini hanja melulu disebabkan oleh Semaun dan Darsono, djadi dari I.S.D.V. dan Indische Partij, S.I. tentu akan makin berhaluan kiri, tetapi barangkali tidak setjepat dan dengan rupa jang terlihat sekarang. Sebab asal m ula „berhaluan kiri” itu terletak dalam sifat pendjadjahan, jang berarti, pemerintahan oleh bangsa asing untuk bangsa asing. Dengan pembentukan organisasi untuk kepentingan rakjat dan dengan adanja hak merdeka berbitjara (kemerdekaan ini, serta hak bersidang dan berkum pul untuk pergerakan politik diadakan berhubung dengan lahirnja Volksraad) tidak bisa dihindarkan, sifat pendjadjahan dan segala jang bersangkutan dengan itu, selalu dapat tantangan. Bagaimana tjaranja, dari sudut-faham apa dan berapa djauh berkobarnja tan tangan ini, tergantung dari tjorak-warna organisasi3 dan pengaruh 3 istimewa dalam masing 2 perkumpulan. Sebagai tjontoh pengaruh, maka buat S.I., pengaruh merah tidak bisa dimungkiri. Kongres S.I. Nasional jang ketiga jang dilangsungkan di Surabaja (29 September — 6 Oktober 1918) memutuskan menentang Pemerintah sepandjang tindakannja „m elindungi kapitalisme” ; r »gnwai negeri Indonesia fllfcatakan adalah peniokong kepentingan kapitalis. Oleh kongres dim adjukan tuntutan mengadakan peraturan- sosial guna kaum buruh, untuk mentjegah penindasan dan perbuatan se-wenang3 (upah minimum, maxi™um lam anja bekerdja dsb). Diputuskan menggerakan semua organisasi angsa Indonesia untuk menentang kapitalisme, dan Kongres memutuskan Pu a mengorganisasi kaum buruh. b ®leh karena bergeser kekiri itu sudah pada tempatnja S.I. mcnggaungkan diri dalam Radicale Concentratie jang didirikan pada tanggal 16 opember 1918; buat B.U. rasanja belum begitu lajak. pita a^ n *919 buat S.I. adalah suatu tahun penghebatan propaganda ka2 rT as*ng •*ang terutama dihantam. D jum lah anggota meningkat sampai juta. Keraguan datang, apakah S.I. masih bersikap damai. Keraguan disebabkan oleh kegaduhan di Sulawesi-Tengah sesudah Abdul Muis din r° Pagar|da kesana dan terdapatnja suatu aksi rahasia di Garut (jang kana° !a,can Perkara afdeeling B) suatu aksi jang tentunja sebelum didjalanbahw °^eb beberapa anggota pim pinan C.S.I. Meskipun ternjata *nent^ ^ * ^ dak revolusioner, pim pinan memandang perlu memikirkan dan Jari arah-aksi baru; dengan tjara jang sudah, selalu ada kemungkinan
8
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
m endapat tjap revolusioner (menudju pemberontakan) disebabkan oleh kedjadian 2 jan g tidak diingini. Kongres S.I. Nasional jang keempat (26 Oktober — 2 Nopember 1919 d i Surabaja) terutam a membitjarakan soal serikat sekerdja. Diputuskan m emusatkan semua serikat sekerdja, antara lain supaja mengadakan Eerste K am er (dari dewan perwakilan rakjat jan g sedjati) jang akan m emimpin gerakan perlawanan kelas2; perkumpulan- politik hendaklah mengadakan Tweede Kam er dari dewan itu. Kedua madjelis ini akan merupakan Dewan R a k ja t jang sesungguhnja. Diputuskan djuga akan mengadakan beberapa K om ite penjelidik, untuk mempeladjari soal- jang penting bagi pergerakan rakjat; sebuah penjelidikan akan dipergunakan memperbaiki aksinja. Te tapi dengan in i sem uanja S.I. hendak m entjapai barang jang diatas kekuatannja, S.I. sudah m elalui puntjak kebesarannja; kekuasaannjapun te la h turun pula karena terbawa oleh kabar- tentang banjak uang iuran kalut dan lagi karena serangan- dikalangan sendiri makin hebat dilakukan oleh anggota 2 I.S.D.V. Sesudah revolusi Rusia maka mereka in i m enjatakan dirinja komunis. D ju m la h anggota S.I. lalu turun dengan tjepat Perkum pulan 3 berdasarkan kedaerahan Pasundan. W ala u p u n Budi Utomo perkumpulan buat seluruh D ja w a s) dan oleh karena itu dari bermula mempergunakan bahasa Indonesia seba gai bahasa perantaraan, tetapi dari sudut sociaal-cultureel B.U. h anja memuaskan u n tu k p enduduk Djawa-Tengah. Dengan in i dapat dim aklum i berd irin ja Pasundan dalam bulan September 1914 di Djakarta; anggaran dasarn ja adalah setjorak dengan Budi Utomo, tetapi ditudjukan untuk daerah Pasundan sadja. L a in d en gan B.U., sebelum ta h u n 1920 Pasundan tid a k bertin dak dilapang an p o litik ; g e ra k n ja terutam a m e ng e na i kebudajaan. M eskipnn PasnnHan Hapat r n r n ^ f k a t kelamsar| jan g. lebih re ndah da^ip a ^ ^ B.U.. .tetani Kfiafr riiiif™ m e n d ia d i orgpnjc^-j rakiat- U m um senprti <^T
Sarikat Sum atra. Perkum pulan ini didirikan oleh orang 2 Sumatra jan g bertempat tinggal d i D jakarta dalam tah u n 1918 tidak lam a sebelum pernbukaan Volksraad terdjadi. Lain dengan B.U. dan Pasundan, Sarikat Su matra tidak berusaha dalam lapangan kebudajaan, tetapi terus diarahkan kediurusan politik. Perserikatan ini m e nuruF asasnia antara lain bertudjuT'' an : berusaha bertam bahnja pengaruh bangsa Indonesia dalam pem erintah an negeri agar kem udian dapat tertjapai pemerintahan sendiri (zelfbestuur) berusaha m emperluas hak pem erintah daerah (autonomi) berdasarkan demokrasi dan m enghilangkan sebab 2 dalam m asjarakat jang m e nim bulkan pertentangan kelas 2 dan pertentangan bangsa. °) S.I. telah dari perm ulaan untuk seluruh Indonesia.
MASA 1908 — 1920
9
Perkum pulan in i djuga berusaha mendapat perwakilan dalam Madjelis ham inte, di-tempat- jang banjak berpenduduk orang Sumatra. Tentang aga m a S.S. berpendirian netral; demokrasi sangat disetudjui dan dikemukakan; djuga berpendirian m em adjukan perekonomian rakjat dikalangan orang Sumatra. Perkumpulan- orang Ambon. Tjontoh jang diberikan oleh B.U. untuk seluruh Djawa lekas sekali diterima oleh kalangan orang Ambon. Golongan A m bon m erupakan golongan ketjil ja n g oleh Pemerintah selalu ditaruh dim uka dan karenanja relatif m em punjai orang keluaran sekolah rendah ja n g terbanjak. Oleh karena itu sudah sedjak semulanja golongan jang sek e tjil in i tidak m em punjai hanja satu perkum pulan sadja, tetapi beberapa; m asing hidup sendiri berpisahan dan tidak mengindjak lapangan 'politik. D isini dapat disebutkan ..W ilhelm ina” j ang didirikan di Magelang oleh kaum m iliter pada tgl. i September 1908 (saling hidup rukun, mengeratkan , j | j
; !
j , • j ; j . i
’! I
hu.bung a n ^ e n g a n _ n e g e ri B_eIanda, m em adjukan pengadjaran); pe?frumput3fi Am bonsch Studiefonds oleh Dr. Tehupeiory dalam th. 1909 (memberi penerangan tentang hal dan kesempatan beladjar dan memberi sokongan uang kepada peladjar- ja n g tjakap); Ambon’s Bond th. 1911 didirikan oleh pegawai negeri di A m boina (memadjukan pengadjaran dan penghidupan rakjat A m bon), ,, ena M uria” th. 1913 di Semarang (untuk mentjapai kem adjuan dan kem akm uran golongan Ambon); „Sou M aluka Ambon” di Am bon beberapa a un kem udian (kemadjuan perekonomian dan umum buat pen-
Per u m p u la n golongan Minahasa. Pemimpin- golongan Minahasa dalam bulan Agustus 1912 m endirikan „R u kun Minahasa” di Semarang; perkum pu an in i lebih berarti dari salah satu perkum pulan Am bon dalam w aktu pertam a m i. T ud juannja ialah m e ntjapai deradjat hidup jang lajalc bagi ra k ja t Minahasa; antara lain dengan djalan : menghilangkan sebaba ja n g m endjadikan turun kedudukannja, m em adjukan nafsu tolong-menolong m enjokong pendidikan dan pengadjaran, m em adjukan ekonomi rakjat. Ketua adalah J H . Pangem anan jang belakangan kena pengaruh I.S.D.V. Tetap i pengaru m i tak dapat terus m endalam karena anggota2 lain jang berPen§ aru h ^ en° l ak> diantaranja A.L. W aw oruntu dan F .L aoh jang kedua^nja m ew akili M inahasa dalam Volksraad. Lagi pula kebanjakan dari kaum M i nahasa terpeladjar bersikap kurang m adju. Pem uka jang la in a adalah Dr. R atu lang i dan P.A. Mandagie. P u n dikalangan orang Minahasa seperti dikalangan orang Ambon dju-
I ;
Th iQin ” 1 ^ Per^ama tidak dapat diadakan organisasi persatuan. , ' , ” ^ a h a s a Celebes” berdiri di D jakarta (m enudju kemadjuan, Kemakmuran, ketjerdasan dan kehalusan budi); djuga dalam th. 1919 „Jong m a asa idirikan di Menado dengan maksud dan tudjuan jang sama;
10
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
setahun kem udian „Pangkal Setia” di Tomohon (memadjukan pengadjaran berdasarkan agama Kristen, memperkuat hubungan dengan negeri Belan da). Semua jan g disebut in i besarnja tak dapat m enjamai „Rukun Minahasa.”
b.
Perkumpulan tjampw'an, bangsa Indonesia dan bukan bangsa In donesia, jang menudju keatah kemerdekaan Indonesia
Insulinde, kem udian Nationaal Indische Partij (N.I.P.). Perkum pulan in i didirikan di B andung dalam tahun 1907 sebagai reaksi terhadap faham kolot dari Indische Bond (didirikan th. 1898 oleh Peranakan dan totok, organisasi sosial-ekonomis buat kepentingan Peranakan). Insulinde ialah untuk bangsa Eropah ja n g lahir di Indonesia (djadi terutama Peranakan) dan lain 2 bangsa Eropah jang berkehendak terus tinggal disini. Dalam praktek m erupakan perkum pulan Peranakan untuk kepentingan sendiri. Tetapi dalam th. 1919 anggaran dasarnja diubah dan perkum pulan terbuka h ^pt s e m u a bangsa_sedang tem pat kedudukan dipindahkan ke Semarang. P erkum pulan in i berusaha u n tu k kepentingan anggota'-' dan ke m adjuan dan kem akm uran negeri. Tidak-.ada_fajdiuan lebih diauh Iain dari kem akm uran dan seperti djuga Indische Bond, Insulinde-barupun tidak banjak hasil pekerdjaannja. Kegiatan b aru datang, setelah Indische Partij dalam th. 1913 dibubarkan dan sebagian besar dari anggota perkum pulan in i masuk kedalairi Insulinde dan disitu mempunjai pengaruh jang besar, lebih 2 sesudah p em im pin 2 Indische P artij jang diasingkan datang kembali. Sebagai wakilnja dalam V olksraad adalah J.J.E. Teeuwen dan Tjipto Mangunkusumo (1918— 1921), la lu P.F. Dahler (1921 — 1924). Pengaruh besar dari golongan nasionalis „Indisch” (orang 2 Indonesia dan djuga P e r a n a k a n ) jang kiri, selandjutnja m enjebabkan nam a perkum pulan dalam b u lan D ju n i 1919 diganti dengan N ational Indische Partij Anggaran dasarnja disusun baru; m aksud dan tudjuan ham pir bersamaaii dengan Indische Partij lama. Sekarang kew adjiban pekerdjaan adalah m em bangunkan dan menggerakkan „Indiers” untuk dapat m entjapai ke merdekaan negeri ini. Suvvardi Surjaningrat (kemudian bernama K i H adjar Dewantoro) d ja d i ketua Pengurus Besar. Pun Douwes Dekker duduk dalam N I P
men
De Indische P^rfij — Douwes Dekker. Insulinde dengan perubahan anggaran dasarnja dalam th. 1911 adalah perkum pulan ja n g pertam a dinegeri ini, tem pat semua golongan bangsa dapat bekerdja ber-sama’ Tetapi seperti tersebut diatas perubahan tadi tidak membawa perubahan dalam arah-djalan aksinja. Seperti djuga B.U. dan S.I. Insulinde-barupun gerak tu d ju a n n ja tetap
MASA 1908 — 1920
11
langsung dalam lingkungan susunan negeri Belanda. L ain dengan m u n tju ln ja Indische Partij perkum pulan ini didirikan oleh D r. E. F. E. Douwes Dekker di Bandung pada tgl. 25 Desember 1912. Douwes Dekker, seorang Peranakan, telah dua tahun lam anja bekerdja u n tu k ini. Indisrhp—P arti.i terbuka buat semua golongan bangsa (bangsa Indonesia, bangsa Eropah jang terus tinggal disini, Belanda Peranakan, Peranakan Tionghoa dsb.) jang merasa dirinja seorang „Indier”, tidak m engingat tingkatan kelas, lak i 2 atau perempuan. Perkum pulan in i dim ulai dengan d jum lah anggota jan g lebih dari 5.000 banjaknja, ja k n i d i Semarang 1.300, d i Surabaja 850, di Bandung 700 dan di Djakarta 645. T udjuannja : „Ind ie” merdeka; dasarnja : ,.National Indische.” Dengan sem bojan „Indie u n tu k Indiers” I i m isahn mpmhanwinlran racn ^1iTlTn tanah-au—d a ii semua „Ind ie r”, berusaha mewudjudkan bekerdja bersama ja n g erat un u kgm adjuan tanah-air dan mpn-jinplrnn k prP'?rrlfika;»n, Sebagai am ang partai dibuat bendera Indische, berwarna hitam (warna k u li n lei , ja n g satu podjoknja diberi ber-garis5 hidjau (pengharapan a i' imasa 3an» akan datang), merah (keberanian) dan biru (kesetiaan). a am u an are 1913 datang larangan Pem erintah Hindia Belanda dan a am u an gus us tahun itu djuga pemimpin'-’nja jang terkemuka dihukum dengan hukum an pengasingan : Douwes Dekker ke Timor Kupang, Tjipto M angunkusumo ke Banda, dan Suwardi Surjaningrat ke Bangka. Tetapi atas perm intaan mereka, m ereka diizinkan menukar tempat 2 pengasingan itu dengan pengasingan dinegeri B elanda4). Oleh karena partai dilarang dan p e m im p in 2n ja diasingkan, para pengik u t bubar. Tetapi aksi pem uka 3 tadi m e m p u n jai akibat dalam dunia per gerakan. Sebagian besar dari anggota itu (di Semarang sadja ada 1.000) m asuk kedalam perkum pulan Insulinde dan lama-kelamaan duduk dalam p im pin an ; akibatnja perkum pulan ini kem udian lalu m e n d ja d i suatu partai ja n g m e nud ju kemerdekaan. 1
o e
Pi!l a « lda» b ° leh dilupakan bahwa asas3 jang dipropagandakan n isc e a itij itu, seperti ,»Indische nationalisme”, aksi mentjapai \
<}
f
/
£.1' T;iipto boleh fcerobali ke Djawj* .berhubung . dengaif kehn tH HWi lir a gg“ ditanah dl" g in - f iahwa ia tidak' tinggal di^m, terSniLh t ln o i.i J 311 3ang didjatuhkan kepadanja «la!am th.v 1920; ia tidak I disepiduh keresidenan di D jaw aV 'dalam th.. 1927 i«ff,diw a k ifN IP Tahun 1918-1921 Tjipto diiduk di Voiks'raad sebagai ^ kU= , QbKUt ng ? ouwes Dekker ditjabut dalam , bulan ' Agustu??3^17 D ju li 1918 U hukum an Suwardi Surjaningrat datang dajarti^vbulan
12
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
kem erdekaan kelak, dll., adalah suara- jan g dengan sendirinja terus m udah ditangkap dan tertanam ditanah djadjahan, dan terang besarlah pengaruhn ja dalam golongan 2 terdjadjah. Sebagai pem bangun semangat, Douwes Dekker sangat berdjasa terha dap seluruh ra k ja t Indonesia. I.S.D.V. — Sneevliet. H am pir bersamaan waktunja ada lagi satu arus kegiatan dalam pergerakan, jang djuga keluar dari sebuah perkum pulan tjam pu ran , tetapi dengan tjorak lain. In i k a li bukan „Indisch nationalism e” ja n g d itjip tak an oleh seorang Peranakan, tetapi keluar dari golongan Belanda-Totok ja n g in gin m enjebarkan teori' di Indonesia ja n g mengenai pertentangan kelas dan perdjuangan antara kelas 2 itu. H.J.F.M . Sneevliet datang ke D jaw a dalam tah un 1913 sebagai sekretaris dari suatu perkum p u la n pedagang. B aru sadja ia sampai, terus dipropagandakannja tjita 2n ja dengan selalu m engem ukakan paham 2 sosialis, bermula terutam a dikalang a n sarekat sekerdja V.S.T.P. (Vereeniging van Spoor en Tramwegpersoneel ja n g d id irik a n didalam th. 1908). Dengan teman-nja b a n g sa Belanda jan g sepaham, dalam b u lan Mei 1914 d i Sem arang d id ir ik a n n ja : de Indische Sociaal Democratische Vereeniging (I.S.D.V.) jang bertudjuan m enjebarkan p a h a m 2 marxis. Tetapi d jum lah anggotanja tidak besar. Supaja paham 2 itu dapat tersebar le bih luas, dapat m asuk ke-tengah- rakjat, ditjob an ja m em pengaruhi perkum pulan- lain jan g telah ada. B u d i U tom o dan Sarekat Islam tidak dapat dipengaruhinja. P u n da la m Insulinde, ja n g leb ih kokoh tegaknja sesudah dim asuki sebagian besar dari bekas anggota Indische Partij — D o u w e s Dekker, hasilnja sedikit se kali. P e rkum p ulan in i tetap („Indisch”) nasionalistis dan propaganda internasionalism e tetap tid a k berhasil. B ahkan dikalangan I.S.D.V. sendiri tim b u l perpetjahan. Anggota 2 j a n « reformistis (sosialis) memisahkan diri dari anggota 2 ja n g berhubungan de ngan revolusi R usia m akin bertambah giat dan m akin merah (sosialis p aling kiri). G o lo n g a n ja n g pertama terhadap politik pendjadjahan sikapnja tid ak sekeras sikap golongan jang kedua; lagipula golongan jang lun ak in i in g in m em adju kan pergerakan Indonesia, tetapi tidak ada n iatn ja akan m erebut p im p in a n n ja ; dalam th. 1917 d i D jakarta golongan in i m endirikan tja b an g p erk um pulan Sociaal Democratisihe Arbeiders Partij dinegeri B landa. Sesudah itu I.S.D.V. h anja diduduki oleh golongan sosialis p aling kiri (m erah). Oleh karena rakjat djelata tidak dapat dibawanja k e d a l L sasinja I.S.D.V.
terus m engam bil
djalan
sc-dapat3 m em pengaruhi p a rtai’
Indonesia dan senkatJ sekerdja. Pengaruh in i dipandang bisa dibesarkan 6 isa d uduk dalam p im pinan, sehingga dapat m endjadikannja gerakan revolusioner berdasarkan pertentangan dan perdjuangan kelas5. Dengan m em pergunakan anggota 2 Indonesia ja n g telah terdidik dan ja n g d im in ta
djUcd
MASA 1908 — 1920
13
m em asuki ber-matjam1* perkum pulan, achirnja I.S.D.V. djuga.
memperoleh hasil
Sesudah revolusi R USia berkobar dalam th. 1917, negeri Sovjet dan K om unis Internasionale terdiri bulan Maret 1919 , I.S.D.V. m endjadi komumstis sama sekali. D alam bulan Desember 1918 Sneevliet dikeluarkan dari ° nes*a ° e pemerintah kolonial, tetapi tetap terus berhubungan dengan I.S.D.V., sekahpun dari djauh. lndisch Sociaal Democratische Partij (I.S.D.P.). Partai ini didirikan da lam bulan September 1917 sebagai tjabang S.D.A.P. dari negeri Belanda. D alam bulan ^ j ^ n i 1919 diubah m endjadi partai jang berdiri sendiri, de ngan nam a • ■ dan terbuka buat segala golongan bangsa. Bersifat reformistis er asaikan mar>dsme, partai in i bertudjuan, agar lam bat laun, dikelak kem udian hari, hak kemerdekaan Indonesia benvudjud; dengan d jala n sed.kit denu sedikit Indonesia harus dapat tidak memerlukan pemerintah an as*n ° an kem udian harus terbentuk Pemerintah sendiri, jang dapat m e n u u * ' an‘ negeri in i dalam lingkungan internasional. Partai ini d ja d i boieh djuga disebut partai kemerdekaan. Akan tetapi baik I.S.D.V (didirikan th. 1914 m aupun I.S.D.P. iang dalam th. 1917 memisahkan diri U’ 6 ja n g se a
a*
maHii 3 i- aPa^ m em ^ at rakjat. Lain halnja dengan I.S.D.V. J ^ ? epa” ’ Per,Saruh I S -D.V. hanja terbatas di Volksraad
f van CpI
i
V‘
;’ang
berpengarul1 adalah J.E. Stokvis, Ir. Cramer
♦S ’ dalam I ? n ’ bang S 3 Ind° neSia tid ak *o ran g p un . I.S.D.P. tidak termasuk dalam gerakan rak jat Indonesia dalam chususnja. c.
Peikitmpulan tjampuran jang bertudjuan Indonesia tetap dalam ikatan dengan negeri Belanda
Seperti diterangkan d ia ta s : Indische Partij _ Douwes Dekker (dan pend j elmaan n j a N ational Indische Partij) m engobar-kobarkan lndischnalionalism e, Indische Sociaal Democratische Vereeniging — Sneevliet selalu m enaruh sosialisme k iri ked^an, sedang lndisch Sociaal Democratische ar ij a a a re ormistis-socialists; ketiganja perkum pulan tjam puran dan tu d ju a n n ja mei" u*uskan perhubw gan dengan negeri Belanda. Tidak lama se e um a e u a Volksraad berdiri tim bul beberapa perkum pulan jang diuga t,am puran, tetapi jang nenginginkan Indonesia tetap dalam ikatan f ne" ga"
"vf-L-nn Perku" pulan'’ ]ang dem ikian ialah Nederlandsch ! p n , ? 6 J B° n d ’ Ch,istelljk Ethische Partij, Indische Katholike Party dan Pohtiek Economiscle Bond.
Nederlandsch Indische W jzinnige Bond (N.I.V.B.), didirikan achir taun 191 an er-tjita- ag;r bangsa Indonesia mendapat Pemerintahan In onesia sen n i (zelfbestuu’) berdasarkan demokrasi, dalam lingkungan
14
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA i
golongan bangsa dan kelas dan berpendapat bahwa untuk m entjapai tudju an itu, hanja ada satu djalannja, jaitu politik asosiasilah jang dapat membawa ketjita2nja itu. Diantara anggota N.I.V.B. terdapat banjak pegawai negeri bangsa Indonesia dan Belanda jang p ik ir a n n ja lebih m adju da rip ad a pegawai um um nja. W akiF nja dalam Volksraad jang ternama — buat w aktu itu sangat berhaluan m adju - adalah Achm ad Djajadiningrat dan S ujono, ! keduanja dalam djabatan negeri, pada achirnja mendjadi anggota Raad van Indie. j
aCMr “ • 1930 berganti nam a djadi M a m bulan September
“ aa‘ kund,ge P artl1 « * P i d !„ b ^ r
H ? “T
a ^
^
“ a J ^ a J i S a a M Ldasar sn.nn.-.n negaB
a w
« S
a a a i r b S 5 a ^ :
testan. D alam praktek C.E.P. hersik'™ kolot d a n ^ la m '™ ™ !" KnSf*en oleh orang* Belanda, diantaranja ber-tahun3 oleh C C v in w i Ifvan Helsdingen.
,
Indische Katholieke Partij (l.K.p.) didirikan dalam ^ Dengan berdasarkan agama katolik, I.K.P. hendak iki.t Nopember 19la' .djukan negeri in i dalam djurusan’ snsi'al. jnnllitiir d„ erusaha JOSES* tudjuan pemerintahan sendiri dalam Ungkungan Keran-JUga partai ln i bef‘ I pun partai in i djuga dalam tangan. pemuka 9 B e la n r J * ? 1. 330131^ 3- Wal3. t kurang kolotnja dari pada C.S.p. p emukanja jang tern*™ P1 djauh l u P. Kerstens. * antara lain, ialafr ; Poiitiek Economische Bond (P.E.E.) didirikan pada 1919 sebagai reaksi terhadap tindakan 2 dan h alu an u m u m ?
«« D januaf*
H in d ia B elanda ja n g dipandang te rla lu m ad ju , te r la i,, j ! ! ” P em erintaH W a la u p u n b e r tu d ju a n seperti N .I.V .i. (dengan d ja la n . d ju k a n negeri, agar kem u dian h a ri te rtj»p ai pem erintah aSos*asi m em 3sarkan dem okrasi, tetap dalam ikatan deHgan negeri R p l3n Sendir i berda ; gota=nja pada u m u m n ja terdiri dari k a u m kolot dan d i r f c * * 0, tetaP i ang' tik adalah h a m p ir bersam aan dengan C.E.?. D alam th dari sudut Poli' ; E.A.J.N. Engelenberg, p u la n g kenegeri B elinda dan n t1929 Pem im p in » ja’ ! dur„
. engaruhnja ja n g m u la n ja besar itu
partaJn ja m a k in ttr l^ i-
p e m im p in n ja dalam h a l3 pengangkatan p eg‘Wflb a n ja k pegawai Pangreh P ra d ja In d o n e sia Z dapat n a ik pangkat m e n d jad i b u p ati
j b e s a r PengarU11 i ja n « m e n je b a b lc ^ [, M en djadi anggota ^ ! m
P erk um p ulan3 tja m p u ra n ja n g baru d ib it, . . v subur m e n d jad i p a rta i ra k ja t u m u m . S e m u S ^ . 1? * * ada U ** : suara (anggota) dalam Volksraad, dan b T a M n m k a n u n tu k mendaP** ! m engingat tja ra p e m ilih ^ ,
MASA 1908 — 1920
15
Volksraad, tidak m embutuhkan pengikut 3 banjak. Memang harus diakui a^lwa Pengaruhnja dalam praktek-politik Pemerintah tidak ketjil, tetapi paitai itu sama sekali tidak berpengaruh pada djalan pergerakan rakjat. ^iatas telah disebutkan, bahwapun I.S.D.P. tidak bisa dipandang tei'masuk &o ongan pergerakan rakjat Indonesia pada chususnja dan perkumpulan" ini meskipun, didalam nja terdapat anggota Indonesia, sebetulnja lebih 1 idak bisa dipandang termasuk golongan pergerakan rakjat.
2.
PERGERAKAN SAREKAT SEKERDJA
Tim bulnja pergerakan politik diikuti oleh pergerakan kaum sekerdja, untuk memperbaiki kedudukannja. T im bulnja ini boleh dikatakan akibat ari 4_faktor. pertama ialah bahwa oleh karena adanja dan aksinja perumpulan politik itu pikiran kaum buruh lebih terbuka untuk berorganisasL Kedua_oleh karena tentang tjara m enjusun dan tjara bekerdja ada Jon o jang terdiri dari perkumpulan sekerdja bangsa Eropah dan tjamPuran (Eropah dan Indonesia ber-sama3). _
^aktorjcetiga pergerakan sekerdja tim bul dalam waktu perang dunia, m ®rosotn 3a sjarat- penghidupan patja-waktij itu^Xakibat dari kesukaran hn" ! aSUh an dan pengeluaran barang). p e la n d ju tn ^ a d a sebab jang chusus 3
m e m /k
d a ri pergerakan sarekat s e k e ra ja T ja itu hasrat orang: politik
n o r m , s e k e r d j a , untuk m emperkuat.aksinja dengan djalan memPergunakan sarekat Sekerdja. perkumPulan= sekerdja jang telah berdiri sebelumnja gerakan p a* • n onesia lahir ialah S.S. bond jang didirikan dalam th. 1905, untuk teta Wai (Staatsspoorwegen — P-N - Kereta Api) dari segala bangsa, akan tll jg ®ama sekali dibawah pimpinan pegawai Belanda. Perkumpulan ini Spoor menemui adjalnja, disebabkan berdirinja V.S.T.P. (Vereniging van a«gkut 611 TramwegPers°neel) dalam th. 1908 untuk pegawai dari semua Sema 30 darat kereta'aPi dan trem. Perkum pulan ini berkedudukan di dan sedJak th. 1913 didalam pengaruh Sneevliet dan kemudian Pengaruh Semaun, muridnja. p p p g 1916 Pegawai Indonesia dari djawatan pegadaian mendirikan daj a " ‘ (Perserikatan Pegawai Pegadaian Bumiputera) jang kemudian ada Pengaruhnja S.I. Dalam tahun itu pula pegawai B.O.W. berserikat Ope ^ Pei’kum pulan Vereniging Inheenis Personnel B.O.W. (Burgerlijke djawat 6 Werken = DeP- Pekerdjaan Um um ) (V.I.P.B.O.W.). Pun pegawai an J* an tjandu dalam masa in i m ulai berserikat dan pula berbagai golong^erdir,rU’ Pegawa^ duane dsb. Karena waktu itu pegawai Indonesia hanja °rganj dar* Pegawai golongan rendah sadja, perserikataiv in i mendekati ^ Sasi ,,kaum buruh” chusus. emang l aj ak dan pada tempatnja, pemim pin 3 sosialis k id (kemudian
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT IN D O N ESIA
16
ko m u n is) ja n g berprogram sebagai aksi nom or satu perlawanan m odal de n g a n b u ru h , tu r u t m e n tja m p u ri gerakan serikat sekerdja untuk m endap 3 p e n g aru h. Sebagai saingan adalah S.I., ja n g seperti disebutkan diatas, p u bersikap anti-kapitalis. t* Setelah beberapa kali m entjoba m engadakan perpusatan semua sarek 3 ^ sekerdja, p u n aksi Semaun dalam th. 1918 d i Semarang u n tu k m empersat^ k a n sarekat- sekerdja tinggal sia= belaka, karena h anja V.S.T.P. dan P.P.P- t m erasa tertarik. B uat p erkum pulan '-1 pegawai negeri m asih terasa sang** b e rb ah aja hidup dibaw ah pengaruh Semaun. Oleh karena itu m aka usa *1 S.I. le bih berhasil m engadakan perpusatan itu . ^ D alam kongres P.P.P.B. d i Bandung bulan Mei 1919 p e m im p in $ ^ Sosrokardono (m erangkap ketua P.P.P.B.) m engandjurkan semua perk'J*1^ pulan sekerdja d id ja d ik a n satu federasi dalam satu badan sentral; pen ^ pat in i dalam kongres S.I. nasional (di Surabaja Oktober — Nopem ber tersebut diatas d ib itja r a k a n lebih lan d ju t oleh p e m im p in S.I. Surjoprano^ ^ A pa jang d ik a tak an oleh fih a k S.I. dalam dua kongres itu terang m engg**^barkan pergeseran p artai Tjokroaminoto kehaluan anti-kapitalis (seba» ^ akibat „saingan” d ian tara pem im pin 5 S.I. dengan orang 2 kom unis jang duduk d id alam S.I., d itam b ah dengan kekuatan akan te rd jad in ja p e rp e tj 3 an dalam S.I:). Tentu sadja b u a t Semaun (sosialis-kiri kem udian komunis) ja n g te utama, ialah p e r u b a h a n dan pergantian m asjarakat hidup dan peratui ' 3 susunan p ro d u k si m e n d ja d i sosialistis; Sosrokardono seorang S.I. d a l 3 **1 kongres d i B a n d u n g tersebut m e n g e m u k a k a n bahwa Badan Sentral, giat bergerak, bisa sam pai ke Pemerintah sendiri (zelfbestuur) u n tu k r a W 3 Indonesia, dan m e n g u b a h masjarakat kapitalis m endjadi sosialistis. D a l a i r i Kongres-Surabaja oleh Surjopranoto dibentangkan bahwa- ke m enang 3 *1 perdjuangan kelas dan m endjadikan alat" produksi m endjadi m ilik u m *1111 tidak harus d itja p a i dengan aksi bersendjata, tetapi dengan paksaan b a t i 1"1 (moral) protes, p eru n din g an dim uka ram ai dan djika perlu dengan pel**0 ' gokan. Sentral’ se rikat sekerdja in i seperti telah disebutkan akan m e n d ja < * i "Eerste K am er d a r i perw akilan rakjat, dim ana duduk wakil 2 serikat b u r u h dan serikat ta n i; Tweede Kam er m e r u p a k a n perwakilan partai* p o l i t i c K edua K am er in i ja n g akan merupakan „Dewan Rakjat sesungguhnja,” d e ‘ ngan m em persatukan tenaga dapat beraksi menentang modal dan p e n d 3 a ~ d ja h a n asing.
Langkah
jang sedjaJan dengan keinginan
S J. kaum kom unis, b e r h a s i l A c h ir bulan Desember 1919 di Jogja be rd iri perpusatan serikat s e k e r d j a dengan nam a seperti diusulkan oleh S.I. ialah „Persatuan Pergerakan K a u r n t B u ru h ” (P.P.K.B.) tetapi kau m sosialis k iri, sekarang kaum kom unis, 3 a r i S m engin gin kan nam a „Revolutionnair Socialistische Vak-centrale” d a p a t m e n d jalan k a n p e ngaruhnja didalam perpusatan in i dengan m e lalui V .S .T .'F *. ja n g ku at dan sama sekali berada dalam tangannja Semaun.
MASA 1908 — 1920
17 3.
PERGERAKAN
KEAGAM AAN
M u h am m ad ijah . D a la m S.I. agam a Is la m m e n d ja d i lam ban g d ari persatuan ra k ja t, S.I. b u k a n pergerakan agam a se-mata1', tetapi suatu partai p o litik berdasarkan agam a. M uh am m ad ijah berlainan; asal m u la n ja d id iri kan te rutam a terletak d alam tjita - agam a. Satu d ju ru sa n d ari tjita 3 in i adalah m elepaskan agam a Islam d a ri ad at kebiasaan ja n g djelek, supaja agam a Islam d apat m enghind ark an d ir i dengan perubahan d jam a n , tetap bersifat m ud a dan m enghind ark an d ir i d a ri kelem ahan d an keburukan. TJntuk m e n tja p a i in i dip an d an g perlu sek ali hal ih wal n Patna Is la m an grm -sadja. h a n ja .b o le h _ jlik e ta h u i d a r i, JRendapat- alim ulam a d ari zam an jan g_te x son p r.. te ta p i_ s e b a ik n ja tiap- o ran g JMuslim.., sekarangpun harus tla p a t- J a n ^ u n g .m e n ^ a r a h k a n sendiri h a l ihw al itu ke-asal2nja„. ja it u ke K ita b S u tji K uran^ ja itu firm a n T uhan j an g dikeluarkan dengan perantaraan N a b i u am m ad. M e n u ru t kaum orthodox pengarahan sendiri in i tidak ! °*e an'. , f n iria n J an g la in pula m e n ja ta k a n agam a Islam harus dibersihka n d a n tjam pu ran ^ j a n g bukan keislam an , seperti adat anim istis, mem u la an jnrang ja n g dianggap sutji, m e m u lia k a n k u b uran kram at, mem u ja ew • Jang sem uanja m asih b a n ja k terdapat d i Indonesia. H a d ji m ad D a h la n pada tanggal 18 N opem ber 1912 m endirikan M uh am m a j i o g ja (dengan dasar tersebut diatas) b e rtu d ju an m em a d ju k a n pen a ja ra n berdasarkan agama, p engertian ilm u agama dan h id up m e n Hr ?k a n m e n d irikan ,
mo v ! gam a- AdapU" tJa ra 3 u n ^ k m entjapai tu d ju a n i t u ; m em ehhara, m enjokong r u m a h , sekolah bcrdaSarkan agam a
I ar? ’ .!, !,n ja n gkan fasal 2 ilm u agam a i slam; m e n dirikan dan mem e hh ara m esdjid d an langgar, dsb. ^ Ja n g sam a dengan B.U. ialah tjita- nja m e m a d ju k an pengadjaran : akan tetapi B.U. tid a k m e n jin g g u n g agama, sedang M u h a m m a d ija h . M * . ^ il u a r p o litik , . oleh karena itu diantara kedua p e rk u m p u la n in i tidak ada saingan. D ju g a d isa m p in g S.I., M uham m adijah m e m p u n ja i tem pat sendiri, sebab m e skip un S.I. berdasarkan agama, tetapi ja n g terpenting adalah a lira n politik dan ekonom i, sedang lyijilianimadijah adalah pprkum p u lan bergerakdilapan gan SQSial-Qfin^idikan-keagamaan saH-jn T em pat ja n g beranggota 10 orang atau le b ih bisa d id jad ik an tjabang. ari . ta Un. 6 3 u n ^ ju m la h anggota n a ik keras, ja n g m enjebabkan M uham m a lja apa m e n d irik a n rum ah sekolah b an jak, m em berikan kursusagama, m e n d irikan p o lik lin ik , p e rum ahan anak jatim -piatu dsb. P e rlu d itjatat, disin i bahwa pengadjaran m odern u n tu k anak 2 peremp u a n sangat d ip erh atik an dan dengan lekas perk um pu lan m e m p u n ja i bagian w anita ja n g b e rd iri sendiri dan M uh am m ad ijah d ju g a m e m p u n jai kepanduan sendiri. D i-tengah p e rg e ra k a n p o lit ik In d o n e s ia ja n g d e n g a n lekas m e n in g k a t, M u h a m m a d ija h d a la m m asa p e rta m a in i d a p a t te ru s m e n e m p a tk a n d ir i
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
18
d iluar politik. Tetapi M uham m adijah selamanja tidak pernah menentang p o litik ; bahkan pengikutnja dengan leluasa dibolehkan masuk dalam per k u m p u la n 2 politik. 4.
PERGERAKAN
W AN IT A
D alam masa pertama dari pergerakan Indonesia, pergerakan W anita h an ja berdjuang u n tu k m empertinggi kedudukan sosial. Soal2 p olitik se perti hak-pemilihan-sama tid ak mendjadi perundingan, sebab kaum la k r p u n tid a k m e m p un jain ja, soal kemerdekaan tanah air sama sekali masih djauh daripadanja. F aham tentang budi pekerti, keagamaan dan adat, m asih men d ja d i rintangan terbesar baginja untuk dapat bertindak kearah lebih djauh daripada apa ja n g dekat' terletak didepannja sadja. Sebab pertam a ja n g mendorong u n tu k bergerak ialah faham 2 tentang kedudukan w anita didalam perkawinan dan hidup keluarga. Sebab 2 tad i adalah : kawin paksaan (perempuan banjak jan g dikawinkan dengan suam i ja n g belum pernah dilihatn ja, atau sudah pernah d ilihat tetapi belum dikenal; dalam segala h al hanja boleh bilang ,,ja” sadja), p oligam i (dulu boleh dikatakan biasa sadja seorang lak iJ beristeri lebih d ari seorang dan diam dalam satu rum ah pula), kekuasaan tidak terbatas dari kaum la k i 2 dalam perkawinan (seorang lak i 2 dengan begitu sadja sew aktu 2 boleh m e n tje raik an isterinja, tid ak usah mengatakan sebab2n ja dan tidak ada beban kew adjiban untuk m enjokong isteri jang ditjeraikan), adat kebiasaan tetap-tinggal-dirumah (gadis2 sedjak m ulai m engindjak waktu dewasa tidak boleh meninggalkan rum ah). In ilah sebab3 jang dalam masa pertam a naenggerakkan wanita dari lapisan a ta s ). Pergerakan W a n i t a dalam perm ulaan adalah gerak orang seorang se orang p e r e m p u a n s e n d ir i2, tidak d a la m susunan perkum pulan. T jita 2 K a r tin i term asjhur (berusia 25 ta h u n meninggal da lam th . 1904 d i R em bang sebagai is te r i R.M.A.A. D jo jo a d h in in g ra t, bupati d is a n a , ja n g d ju g a polygaam, tjita 2n ja d itu lis sebelum kaw in). K a r tin i berp e n d a p a t k e b u r u k a n - ta d i adalah a k ib a t d a ri kekurangan p e n g a d ja r a n Pengadjaran u n t u k a n a k perempuan m a s ih s e d ik it sekali, b u k a n sadja ka re n a k u ra n g n ja r u m a h 3 sekolah, dju ga o le h k arena orang tu a tid ak m eng' izinkan a n a k 2 g adis p e rg i kesekolah berhubung dengan adat istiadat. T jita 2 K artini m akin tersebar dan w anita 2 Indonesia la in m u la i berge ra k u n tu k m aksud ja n g sama : pengadjaran b uat anak 3 perem puan; pendid ikan dan pengadjaran u n tu k m em pertinggi deradjat sosial, dan' untuk m enam bah ketjakapannja sebagai ib u dan sebagai pemegang rum ah tangga. Pada achirnja perhatian kepentingan kaum perem puan in i m endjadi p e rh atian organisasi2 perem puan, ja n g dengan sendirinja boleh dipandang b a g a i a k s i d a ri beberapa
*) B udi Utomo djuga te rd iri dari kaum la k i 2 lapisan atasan.
MASA 1908 — 1920
19
akibat dari pendapat 2 K artin i itu. D alam tahun 1912 di Djakarta berdiri perkum pulan „Putri M ardika” dengan bantuan Budi Utomo, bertudjuan M da s k ” Pengadjai-an anak= Perempuan (antaranja memberi penerangan dan sokongan uang), djuga m empertinggi sikap jang merd^ka dan tegak dan m elepaskan tindak m a lu 2 jang m eliw ati batas. Dalam tahun 2 jang ben k u t berdiri perk um pu lan 11 K m itim ia n & ue kan ru m a h 2 sekolah u n tu k p e r e m n u a n fW i V ; ^ t,u* juannja : mengada' 1916 T jiandjur,
s
nMr
gk
p e i ^ u m ^ I a n ^ k a u m T b 3' " 8 (memasak m e ndjahit 1
UU S8mUa’ terdaPat b an jak^te m p ’a t 2 d e n g a n memadj ukan ketjakapan wanita jang chusus
in T n a k ^ dsb.). L a U h i m , ? T i ’ petm ehharaan orang beranak, pemelihara. _ntara nerkum m iin mentjapai ketjakapan tadi dilakukan bersam a : antara perK um pulan 2 in i k it i H itat . .. W anito Susilo (Pemaiang 191J w a n ’to S 1915)
pulan5 in i
djuga
merapatfean' persaulan
antara kaum ibu.
P
ri
g
,epara ,!J
dan
mempererat
Tjorak pergerakan w anita dalam masa pertama : nam akan „gerakan”) bisa disebutkan sebap.,- Peitama
’ perkum‘ persaudaraan
in i fdiika boleh di in i (djlka boleh dl‘
dukan dalam hidup keluarga dan perkawinan ^ sebagai ib u d a n p e m e g a n g r u m ah fang-a S an
p e n g a d ja ra n ,
m e m p e r b a it r n o n d id t o n
w a n ita ja n g chusus. G „ a t
LT idak ak aT teta ^ m a tia m 3 arah d a n tn -1
m atjam
^ a d jL
d f "
in i
kedu‘
d a " . ” ' “ « ,crluas ■ “ W apan ,a la " m enam ? ‘* . la i,a n g -
d ilk X
n I 'S
p
lt ’T n
',anita’ darl masa umumnja tidak me. T- ka“m Ia!“ a*a“ M rortatah djadjahan. Bahwa ''U1 d a n
,®a
a Ia ni pergerakan w anita m u n tju l
arah dan tudjuan, akan terlihat dibaw ah
f i
I
5- PERGERAKAN
pem uda
la k i2"fndonesla ^ T ^ t a m ' a * Pei;kumpulan kaum ‘ sebagai perkum pulan pem uda T a n n e r t a m ^ * ga Tudjuan Mu^ a) taneeal 7 Maret 191 ,r j peitam a. i m terdjadi di Djakarta pada tanggal 7 Maret 1915 digedung perkum pulan Budi Utomo. M ^ksudnja ia lah m pngadakan satu tempnt 7nt;w untuk tjalon 2 pem uka nasional. T jinta tanah air hanw ™ ■1 7 J • kekurangan sekali pem uka 3 i ang tiik a n TV ^ •‘,a l . dorongan; tanah air berusaha m enarik npri,af tjakap. Disam pingnja (seperti B.U.) djuga
Pf
dan akan memperteba, . T ™ U° tUk kebudaJ‘aan Djawa (seluruhnja) jsia ja n g h id up disini. Persaudaraan diant£* a semua suku 2 bangsa Indonej
Ja n g m endjadi angg°ta kebanjakan m u rid 2 sekolah menengah asal dari
20
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
Djawa-Tengah dan Djawa-Timur. M m i^- S im d A .- ^a iL _M adHL^ _ h.er.P.QndaEat hahw a perkum pulan in i terlalu sem pit Djawa- chusus (m enurut anggapan m ereka te rnjata tergam bar dalam nam a perkum pulan jan g berbunji Djawa se-mata"). M aka u n tu k m em buktikan bahwa in i adalah"' salah' fafiam sadja. d ala m kongres pertama (di Solo tahun 1918) nama diubah m endjadi Jon~Java; diharapkan bahwa golongan 2 la in dengan berdasarkan kebudajaan Djawa-Raja (Sunda, Madura dan Bali) sekarang akan m em asukinja. Maksud tu d ju a n perkum pulan sekarang seperti b e r ik u t: m em bangunkan suatu Per satuan Djawa-Raja ja n g akan ditjapai, antara lain dengan d ja la n m engada k an suatu ikatan ja n g baik diantara m u rid 2 sekolah menengah bangsa Indonesia, berusaha m enam bah kepandaian anggota 2 dan m enim bulkan ras; tjin ta akan kebudajaan sendiri. Oleh karena djum lah m u rid 2 D jaw a, m
Yjnpff~c*M»aiTanB«.J Bcmd. M engikuti djedjak m urid 2 D jaw a dari sekolg menengah, m u rid ' Sum atra pada tanggal 9 Desember 1917 m endirikan J o n Sum atranen Bond (pun di Djakarta) ja n » djuga m em punjai tjabang dil\jc p ulau D jaw a (Padang dan Bukittinggi)- Maksud tu d ju a n n ja antara adalah mempei'kokoh hubungan-ikatan diantara m urid 2 asal dari S u m a ti dan m enanam keinsjafan bahwa m e r e k a kelak akan m endjadi p e m im p it dan Iagi m em bangunkan perhatian dan m em peladjari kebudajaan S u m atr Kongres pertam a diadakan di Padang (D ju li 1919), tetapi tem pat Vj kerdja terutam a dip ulau Djawa, tem pat beladjar anggota 3 jang te rb an ja D iantara p e m im p n r n ja terdapat Mohammad Hatta dan Mohammad P e r k u m p u l a n - p e m u d a jang lain 2 berdasarkan kedaerahan dalam zai^perm ulaan in i ialah antara lain Jong Minahasa (didirikan tahun 1918), Am bon dan Jo n g Celebes. Terbawa oleh keadaan dengan sendirinja p 0 kum pulan* in i tinggal k e tjil sadja, d ju m lah m urid 3 sekolah m enengah
daerah 2 itu Tianja sedikit.
Kepanduan. Tentang sedjarah kepanduan Indonesia sebelum 1920 h u r p ir sama sekali tidak ada tjatatan. Pada waktu itu boleh dikatakan beUj ada. K ira 2 pada perm ulaan perang dunia tim b ullah kegiatan perolah-rag^. ja n g besar dikalangan m u r id 3 sekolah. Kegiatan in i antara la in mendaj> dja la n dengan m e nd irikan perkum pulan olah-raga dirumah-sekolah sing 2 dan djuga kepanduan buat rum ah sekolah sendiri, jan g u m um n ;
MASA 1908 — 1920
21
h id up sendiri*. D jik a rum ah sekolah m e m p unjai m urid tjam puran, maka pe rk um pu lan tadi djuga tjam puran, buat anak- Eropah dan djuga buat anak- Indonesia. P un N.I.P.V. (Ned. Indische Padvinders Vereniging) jang d id irikan 1917 adalah badan tjam puran. Organisasi kepanduan Indonesia ian s..pertam a. jan g disusun berdiri sendiri adalah ..Javaansche Padvinders Organisatie (J.P.O.) d id ir ik an di Solo th. 1916 oleh S.P. Mangkunegoro V II. Baru sesudah th. 1920 tim bul b anjak sekali kepanduan Indonesia jang lain, seperti akan kita ketahui nanti dibaw ah dan sebagian besar sebagai tjabang perkum pulan orang dewasa. Dengan sendirinja perkum pulan 2 tadi h alu a n n ja sama dengan ibu perkum pulannja, dan djuga bersifat tempat latih an tjalon pem im pin, seperti djuga adan ja dengan perkumpulan- pem u da b ia s a "). Bahkan J P.O. tersebut diatas dirnnnkaii sehngni tomnat-bihit^ n t a r a dan pegawai2 Manffkuncgara. _i_„ ""”Tm semua m em ang dalam prinsip la in sekali daripada kepanduan E io g ah (atau kepanduan tjam puran) ja n g m enudju ke : suatu tem pat pendidikan (disam ping keluarga dan ru m ah sekolah), antara lain untuk meresapkan semua tjita dan rasa luhur kearah nprd.urjainn H n n ia 7). in i selalu m endjadikan tid ak bangsa Belanda : kepanduan In onesia m enam bah tenaga pemerintah djadjahan, dan tidak sebaliknja kalau atas ja n g baik.”
hflfigsa
Perbedaan
„dasar
senangnja penentang memperkuat pemerintah seperti
ia beidiri
b-iik untifv Caiu Perkum Pul an pemuda um um , kepanduan lebih m e m rik ripnm n f i ^ SI^ ap disiPlin dan ketjakapair djasmani. Ia djuga <sp«nncrcrii'hTn-Q adaiy a tingkat 2 pangkat, pakaian sama dsb., dan adalah J en*m bah P «k u m p u la n » pemuda biasa. miirinn tonf.. i 3 temPat untuk pemuka- perdamaian dunia; orang“ deterbuka sadja oleh pemerintah djadjahan diterima dengan tangan
BAB II.
1.
t
MASA 1920 — 1930
PERGERAKAN
POLITIK dsb.
a. Organisasi' Indonesia Didalam Bab I m ula" sekali dibitjarakan Budi Utomo sebagai o rg a n j_ sasi jang pertama sekali didirikan; bab in i dim ulai dengan m e m b itjarak ari aksi kaum komunis.
Dengan tidak m em akai tedeng aling 2 kaum komunis itu m e n e n ta rig pendjadjahan dan penghisapan, im perialisme dan kapitalisme. Dengan i t u mereka dapat mengemukakan dua hal, jan g ditanah djadjahan, d im a r* ^ umumnja—amat miskm. selal u sangat^ djadi perhatian orang b a n j a j K eduanja itu ialah angan- jang ada, djuga dalam hati rakjat djelata Indonesia seperti telah disebutkan dalam kata pengantar. Bergembira dan lebih giat oleh karena pemberontakan Rus b e rh a s ii baik kaum komunis memakai segala metode propaganda baru,Ametode b a p , memperbesar pengaruh dengan djalan m enjelundup dan metode baru men<** adakan rom bongan k e tjil 2 jang rahasia dll. lagi untuk m e m p e r b e s a r p e n g ^ ' ru h n ja ^D e n g a n itu kaum komunis bukan sadja dapat m em bangkitkan g* ~ longan besar- mengadakan pemberontakan melawan Pemerintah B elanri*' dengan sendjata, tetapi djuga dapatlah mereka itu m endjadikan sebagia besar dari pergerakan Indonesia bertjorak lebih aktif dan lebih radik™ M enilik keadaan, m aka hal jang tersebut belakangan in i sama sekali t i d a j ' lah m engandung arti, bahwa pergerakan itu seluruh m endjadi bersif komunis; dan djuga terhadap keaktifan itu pengaruh- dari luar negeri ja *** bukan bersifat kom unispun, turut d jad i pendorongnja (Turki, India P *'*5 him punan Indonesia). ’ -PKI. j Partai K om unis Indonesia). Diatas tadi diterangkan bahwa Sneevli dengan I.S.D.V.-nja jan g bersifat sosialis-kiri itu, sudah melakukan usah.* u ntuk mendekati rak jat um um dengan djalan memakai organisasi jang lai sebagai perantaraan; in i oleh karena ia sendiri tidak dapat bersandar p a ^ * rak jat umum. Anggota2n ja bangsa Belanda mendekati serdadu 2 bangsa B ^ landa (Sneevliet), serdadu 2 angkatan laut (Brandsteder), pegawai ^Negets bangsa Belanda bagian sipil (Ir. Baars, Van Burink) sedang pem im pin2n j ja n g bangsa Indonesia dengan djalan memasuki S.I. mendekati rakjat n ja k daripada organisasi in i (Semaun jang waktu itu berum ur 19 tahun st, dah m em u lain ja sem endjak tahun 1915, kem udian Darsono, Tan M alaka A lim in Praw irodirdjo). D an didalam S.I. mereka menentang pem im pin 2 S.r ja n g t u le n !
MASA 1920 — 1930
23
Telah dalam tahun 1916 Semaun, sebagai wakil S.I. tjabang Surabaja, m enentang sikap Pengurus Besar S.I. dikongres S.I. jang diadakan di Ban dung. D alam tahun 1917 sebagai p em im p in baru S.I. tjabang Semarang ia m eneruskan perlaw anannja itu dikongres jan g diadakan tahun 1917 itu. D alam tah un 1918 ia d ja d i komisaris pengurus besar S.I. untuk Semarang; m aka dapatlah ia dengan lebih baik lagi mempergunakan pengaruhnja ter hadap pemimpin- ja n g tulen daripada S.I. itu. K arena takut akan adanja perpetjahan dalam S.I., m aka pem im pin1-' in i ber-lomba=lah mengatasi Se m aun dalam hal sikap „ k iri” ! Oleh karena itulah maka kelihatan diatas tad i dengan njata aliran peladjaran M arx djuga pada pem im pin 2 S.I. jang la in 2 itu. Oleh karena itu p ulalah maka terdapat dalam Anggaran Dasar C.S.I. sebagai sa a satu dasarnja ja itu perdjuangan menantang „kapitalisme jang berdosa. K aie n a sikapnja bersifat rmn-knoftrnsj in berdiri diluar lingkungan Dewan R ak jat (djadi d jug a diluar Radicale r n n r W r a t f r tahun 1918), maka kau m sosia is -in itu m entjoba mendapat pengaruh dengan djalan, memakai Revo u lonnair Socialistische Vakcentrale sebagai perantaraan. Keli hatan a , a wa ach irn ja lah ir suatu centrale jang memakai nama lain. D ibaw ah nanti akan diterangkan, bagaim ana perdjuangan antara Semaun seita se jawa n ja dan Tjokroaminoto serta sedjawatnja, jakni perdjuangan m erebut p im pm an pergerakan sekerdja itu , berkesudahan dengan suatu perpetjahan ja n g m enim bulkan dua centrale, ja itu Vakcentrale di Jogja dan sebua evo utionnaire V akcentrale di Sem arann: sebagai pokok lenaga dalam evo utionnaire Vakcentrale in i ialah V.S.T.P. jang kuat itu dan ja n g selalu dalam pengaruh Semaun. Sementara itu tim b u lla h Pemberontakan R us dan Negara Sovjet terdiriMoskou 11
* 5 Maret 1919
didirikan In t ernasionale ke-M di K rem lin di
Pada 23 M ei 1920 I.S.D.V. diganti dengan P .K .I.1). P a d ^ , 24 Desember 1920 (kongres istimewa) diambil keputusan akan memasu an .K.I. itu kedalam Internasionale Komunis (Komintern) seba gai satu seksi.
Serangan kaum kom unis sekarang d jad i lebih besar lagi. t^/i 3 kongres itu djuga Semaun menerangkan, bahwa pergerak an rak jat Indonesia sebetulnja diadakan dengan m aksud akan menjokong kapitalism enja sendiri; keterangan in i ditud juk an kepada didirikannja S.I.' ^ D U r a ^ ^ a k ^ ^ T r t‘S'?-'V ' boleh d ih itu n S sebagai organisasi tjamcornna r.ar.niu + ■ dim asukkan kedalam golongan Indonesia. Praktis berapa komuniq ha terdi^ i hanja pada bangsa Indonesia; ada djuga he lp v..,,? varonn If- -ngf a Belanda, tetapi mereka itu sudah keluar dengan 1Q91 ’ S I dari Indonesia (Brandsteder dan Baars dalam tahun ’ sama 1922; Sneevliet sudah dalam tahun 1918 terusir).
24
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
m u la 2n ja oleh kaum saudagar dan kaum industri. Kaum komunislah jang sudah m engubah haluan S.I. itu. Rakjat haruslah ber-hati-, supaja tidak disesatkan orang ! Selama in i S.I. itu memberi hati kaum komunis itu, (mengambil sembojan- jan g bersifat sosialis, mengangkat mereka dalam djabatan jang pentingr); oleh karena inipun tidak dapat menolak serangan jang dilakukan kaum komunis itu terus-'an (dari luar dan dari dalam) dan oleh karena takut, jang rakjat um um S.I. itu achirnja akan dirampas sama sekali oleh kaum komunis itu, maka kongres S.I. bulan Oktober 1921 di Surabaja, se bagai akan diterangkan dibawah ini, m engam bil keputusan akan mendjalankan disiplin-partai. Oleh karena itulah anggota" P .K I dikeluarkan dari S.I. itu. Sekarang kaum kom unis itu berdiri sendiri, artinja berdiri diluar S.I.. tetapi sangat berbedalah keadaannja dengan I.S.D.V. dahulu, karena m ere k a itu sekarang, dengan djalan beraksi didalam S.I., sudah dapat membentu k rakjat um um sendiri. Meskipun usaha mereka itu tidak berhasil akan memperoleh seluruh anggota S.I., ada ja n g terbawa masuk dalam pengaruh kaum kom unis dan beberapa sekolah pindah kepada kaum kom unis p u la sedang sekarang mereka bebas sama sekali melakukan aksi komunisnja ’ Kongresnja tanggal 24 — 25 Desember 1921 di Semarang adalah sama sekali bersifat kom unis. Dengan terus terang mereka itu m engakui pem im pin" Sovjet ja n g besar (seperti Lenin dan Trotsky) sebagai pahlawan-nri Kongres itu d ip im p in oleh Tan Malaka, karena ketuanja, Semaun dan wakil ketua, Darsono, sudah berangkat keluar negeri dalam bulan October 1921 m erapatkan perhubungan dengan Moskou. Pada kongres in i diam bil keputusan m enjusun tjabang 2 S.I. j ang keluar dari C.S.I. itu, dalam satu centrale S.I. „m erah” guna menantang C.S.I. „p u tih ” dari Tjokroaminoto Tidak lam a sesudah kongres ini, Tan M alaka diusir dari Indonesia ber hubung dengan ke ak tifan nja dalam pemogokan pegawai rum ah gadai Negeri pada bulan D ja n u a r i 1922. Tan Malaka le bih suka diusir daripada dibuang ke Timor K upang; M aret 1922 ia pergi ke Berlin, Moskou dan Nederland Sementara itu, tid a k lam a sesudah Tan Malaka berangkat, Semaun kem bali (24 Mei 1922). Ia sudah m e lalui Shanghai dan Moskou; disana da la m bulan D ja nuari 1922, ia sudah m ewakili Indonesia dikongres kaum b u ru h dari T im ur D ja u h . Pada tanggal 4 D ju n i 1922 ia m enerangkan dalam suatu rapat di Semarang, bahwa di Rusia dengan metode ja n g berw udjud perkosaan dengan pemogokan u m um kaum bolsjewik sudah dapat merampas kekuasaan Negeri. D iterangkannja djuga, bahwa u n tu k Indonesia matnrip itu Jid a k dapat -dilakukan dan metode itu akan m Pnim hnlkan
untuk
Sfiflggaraan se-mata2 J?agi..fo>«ro frunih. Ia peringati, supaja bertindak den gan tenang dan sabar serta m em pertahankan persatuan dan disiplin dengan se-kuat2n ja; supaja m em pertim bangkan ber-hati2 segala soal dan s u p a ja m en ghindarkan d iri daripada keputusan ja n g ter-gesa3 serta segala
MASA 1920 — 1930
25
perbuatan jang tidak dipikirkan masak 2 lebih dulu. Semaun menerangkan djuga, bahwa Lenin mengatakan, tidak dapat memberikan petundjuk untuk aksi jan g presis tjotjok bagi negeri ini; organisasi komunis itu adalah bergantung d a n keadaan sendiri 2 dalam negeri m asing’, daripada adat dan kebiasaan dsb. Beberapa pem bitjaraan menuduh Semaun membelok kekanan. Semaun mendjawab, bahwa ia tetap berpendirian seperti dahulu dan bahwa ia tidak pernah bekerdja membabi-buta m enurut perintah orang lain; djuga bahwa tidak ada petundjuk dari Rusia jang telah didjalankan dengan membabibuta sadja, disebabkan oleh karena keadaan di Rusia berbeda dengan ke adaan d i Indonesia. P e ndiiian Semaun itu disetudjui oleh Darsono, jang dalam bulan Pebruari 1923, kem bali ke Indonesia, sesudah membuat perdjalanan diluar negeri untuk m em peladjari keadaan disana (Rusia, Tiongkok, Djerman, e er an , ia meneiangkan, bahwa metode ja n g didjalankan orang dinegeri ara , u an a sua u metode jang baik bagi Indonesia untuk mentjapai maksud. Semaun tidaklah m endjadi lemah dalam hal keaktifannja; buktinja ialah a sinja jang erhasil baik, mengadakan suatu gabungan dari dua pusat kaum buruh (Semarang dan Jogja) dan dalam bulan September 1922 dan Semarang d jadi tem pat kedudukan pengurus besar gabungan itu. • Semaun su a mentjoba, supaja boleh tinggal tetap dalam S.I.; maksudnja ' ialah supaja la tetap dapat membawa pengaruh komunis terhadap organi- , sasi itu. Pertjobaan Semaun itu tidak b e r h a s il oleh karena kongres S .I.. bulan e ruari 1923 d i Madiun m engam bil keputusan, supaja disipliff partai tetap ada. Oleh kaum kom unis disambutlah sikap s.I. ini dalam kongresnja 4 Maret 1923 d i Bandung; kongres in i dih adiri oleh 16 tjabang P.K.I., 14 tjabang S.I. merah dan perkumpulan 2 sekerdja komunis. Amat tadjam lah serangan terhadap S.I.; Semaun menerangkan, bahwa S.I. itu sudah dibentuk u n tu k m en dju n djun g kepentingan kaum modal bangsa Indonesia dan bahwa s».i. itu memboroskan uang jan g diterim anja dari rakjat. Darsono . men je a , a wa kaum komunis tidak akan melakukan pertumpahan^ ara ,
^
e
an bekerdja dengan usaha 2 jang djudjur;
dibitjarakannja
h: T
i r r rakjat djelata Selaman>a masih t « i k mendapat penga’ J Uf’a Pemim pin Aliarcham membantah aturan pengadjaran. amma . *skach dari Solo, seorang komunis-keagamaan, menun^ , en®an K uran h al 2 jang bertjotjokan antara komunisme dan a^ Wa keduanja memandang sebagai kewadjiban, mengm anusia dan bahwa keduanja berdjuang terhadap penindasan) l erang annja djuga, bahwa seseorang jang tidak m enjetudjui dasar3
I- h , , 6, h'
a
an
1 0JnU^11i ’ mUS a 1 *a seorang Islam sedjati; dosa itu adalah lebih besar a 1, a au orang m emakai agama Islam sebagai selimut untuk mengajakan
26
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
d ir i sendiri (sebagai pemimpin- S .I.!). Misbachlah.,memulai sembojan „sama rasa sama rata” ; komunisme tidak membiarkan adanja perbedaan* nasib d a la m h al pangkat dan bangsa dan komunisme menghendaki djuga lenjapn ja kelas 2 manusia. 6 Maret 1923 semuanja in i diulangi dikongres Sukabumi. Sebagai akibat daripada tindakannja dalam hal pemogokan pegawai kereta api jang terdjadi dalam bulan Mei 1923, Semaun dikeluarkan dari negeri in i dalam bulan Agustus 1923 (ini lebih disukainja daripada dibuang ke Timor-Kupang). P im p in an P.K.I. pindah sesudah itu kepada Darsono; ia berusaha se-kuat2n ja akan memperbesar djum lah rakjat u m um komunis serta memperkokoh barisan itu lebih dulu, sebelum m em ikirkan hal jang l a m 2 -).
j f ng „ diadakan di Bandung dan Sukabum i itu, adalah sebagai reaksi terhadap kongres ST innp ai i u ! Maret 1923. Di-kongres= kilat itu Daisono m e m n ^ ? pikiran, m endirikan pula suatu S I m e m p 10pagandakan djuga suatu tjabang S.I.-putih; m aksudnja ialah n je tu d ju i komunisme, didalam S i Z T dinam ai Sarekat Rakjat, Sarekat bawah daripada P.K.I. ’
r' T
T T
?
, in i a
3
f
t6mpat d im a n 3 terdapat Pengikut’ S.I. jan g meg3la S J --m erah in i akai* m endjadi suatu susunan-
Pada 20 — 21 A p ril 1924 di R 1 R ak jat ikatan organisasi mema an un® °^eh utusan 5 P.K.I. dan Sarekat dianggap tjakap untuk komu ’ ditetaPkan begitu. Barangsiapa j ang R ak jat sesudah dibersihkan H nisme dim asukkan m ula 2 kedalam Sarekat la h ia boleh masuk P .K l ^ dilatih didalam Sarekat R a k jat itu, baruKongres pada 7 - _ io r»i„ • nisasi P.K.I. sendiri. Pada rm ^ , rus besar, antaranja mengatakan beisifat kpfranpsaan tidaklah ri]’
dl D jakarta menetapkan sistim Or o ,. konf res ltu A liarcham, ketua pengu. ? '3 f 1, 2 11 fa ll- k a um terDe1arfjflr
fiS tiiri frfas ria ? a r .ejam pm i (menilik k e a d a a ^ ? T ^ a^ na^ iKan-it-JL’tid ak ialah Budi U tom o); pergerakan kebangsaan inn f 3302 dim aksudkannja (dari Tjokroam inoto) tidaklah akan dapat tetap hid dasarkan keagamaan
an itu sehetulnja hanja
m e n d ju n d ju n g
kenpnf;,L UP P,Ula’ Sebab PerSerak^ lm g an kaum m odal ketjil*
Sem entara itu p e n diria n in i tidak dapat m e n ^ u
• , gl S°.lo n gan„ — H adji la u p e rlu boleh duga m e n im b u lk an p e m b u n n h in ^ 3 diarrr 5ang kam e m b inasaka n ta li kaw at, dsb., sem uanja it,, ri„ den§ an m em akai bom, n jia p k a n revolusi. G olongan Misbach in i m pnngan m ak®\ ld ?ka^ mek a u m k o m un is sadja, te tap i d jug a sebagai p e m b e fa " ff n « b.ukan agam a Islam . A k s i ja n g berlaw anan
Misbach jang bersifat keagam aan itu m e n d iii f ^ l
° !f vem 6 ri ntah HinK ia E elanda dengan menangkap H a d ji M isbach itu dan k e m u d ia n m em bu an gn ja (D ju li 1924) ke Manokw a n ; 1a m e n in g g a l disana d alam b u la n M ei 1926.
MASA 1920 — 1930
27
bangsa Indonesia; oleh karena, biarpun demikian, kaum modal besar5 bangsa asing, maka pergerakan itu achirnja akan menemui adjalnja. Tetapi P.K.I. membasmi kapitalisme, }a bersandar pada dasar'- ekonomi dan oleh sphah ifi! ia akan tetan hirlim subur ! Darsono m enundjukkan, antara lain, tentang sangat perlu adanja disiplin; ia m enjam akan suatu partai jang tidak berdisiplin, dengan suatu dinding batu jang tidak bersemen. D juga dianggapnja amat perlulah masuknja golongan bangsa lain (orang Eropah, golongan 2 Indo) kedalam P.K.I. Ia menerangkan selandjutnja, bahwa ia tidak mau pertumpahan darah, pelemparan bom, karena semuanja itu tidak membawa kepada maksud. Revolusi jang d iin g in inja akan timbul sebagai suatu buah jang telah masak daripada perdjalanan tum buhnja masjarakat; revolusi itu pada w aktunja tidaklah dapat dihindarkan akan tetapi djuga tidak bisa dibikin be^ito sadja. Kaum komunis haruslah terus menerus memperkuat -xjiri, supbjis* lawan m enjerah sebab ketakutan dan supaja kapitalisme bin< s a ^ D iuea via mfinentang g .u .; dengan B TT, tj^ k dapat ditjapai apa^^Sgbab kaumNqagJonalis. .tatkUt .kehiiangan nan r*katrip pada Gupernemen. \ 1 Satu h ari pada kongres in i dipergunakan untuk m em bitj^takan tentang pentingnja tenaga kaum wanita dalam pergerakan komunis. Kongres itu keputusannja jang paling penting ialah penetapan suatu Peraturan Partai u n tu k P.K.I. (jang sebetulnja sudah disusun dalam tahun 1923). Terkandung didalam nja, ialah : a.
keterangan tentang dasar;
b. c. d.
program perdjuangan politik; anggaran dasar dan anggaran rum ah tangga.
Dengan sem uanja itu diberilah organisasi itu bentuk jang njata dan dengan sem uanja itu ternjata benarlah tjara melakukan aksi dimasa jang akan datang. a.
Keterangan tentang dasar aksi berisi terutama tentang keadaan jang selalu berlawanan antara kaum kapitalis dengan kaum proletar. Kapital isme itu semendjak datangnja d i Indonesia, menindas kaum tani dan kaum buruh, jang semuanja sudah djadi proletar; djuga kaum pertengahan dan kaum terpeladjar sudah m endjadi perkakas kaum modal. Penguasaan djadjahan dilakukan oleh orang 2 dari bangsa lain, kebuda ja a n lain dan agama lain (penguasaan in i tim bul dari kapitalisme). Penguasaan kolonial itulah memperkeruh perdjuangan antara proletar dengan kapitalis jan g ada di-manas didunia selain di Rusia. Sebab itu pengusiran kekuasaan kolonial ditanah djadjahan hanja dapat terdjadi bersamaan dengan lenjapnja kapitalisme. Kemerdekaan dalam arti politik dan ekonomi hanja mungkin, kalau alat 3 jang perlu untuk
28
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA menghasilkan barang adalah didalam tangan m adjclis -1 rakjat. Per* djuangan harus dilakukan bukan dalam kalangan nasional sadja tetapi djuga dalam kalangan internasional, bersatu dengan kaum proletar seduma. Disebabkan oleh penghisapan jang ber-tambah- itu, akan timbullah achirnja suatu perdjuangan, jang. membawa kemenangan kepada kaum proletar; tetapi kaum proletar in i harus bersatu dalam P.K.Ijang akan menjokong segala pergerakan terhadap penghisap" dan akan memadjukan rakjat Indonesia dalam segala lapangan. d t a r .h i " p“ r‘l|“ a n M n p o li,ik m e m in d ju k k a n sistim p e m e rin ta h a n jaaS sovW „ 1 ' 7 ; S0,,el pabrik' Soviet distrik. “ '■Jet p ro p "151' harus h S° PUSat)’ disamping mengusahakan sistim itu djuang untuk kemerdekaan bergerak (berkumnul bersidanS. mengeluarkan pikiran) dan kemerdekaan untuk ^ erKUr” pul) belS1,a“
an; selandjutnja untuk
sC a
bur,,h wanita‘ a“ terhadap k u ii kontrak, ro d l” 'an '."‘ ''.“ ' ' ‘’‘’.“ f
k"
a d a n i"
“h
Penale
sanc" e
haan; untuk memperbaiki a t u r i sosialisasi peruS®‘ Program nerdiuanran ini ? PadJak> Pengadjaran, kehakim an clsb. kepada pemerintah diadialn 3 c.
did;*aIankan dengan djalan me-minta’
dan disiplm P.K.I. jan g k u a "’ tet3P1 b 3™ 8 dltjapai dengan organisasi Anggaran dasar menjatakan Pin kaum proletar buruh dan t ” J X in d a l
T n/~ lr»nnci o
sadja, t e t a p i l ^ T T
\l
^
P ‘K,L akan mcmiin'
301
galU aka" . ^ ad“p
5ang berdos.’
gota biasa dan anggota luar ^ a
^
^
biasa ^ merupakan suatu seksi kalau terdapat se-kuran-nj* o orang anggota biasa: kalan ^ • , • * , *urang
itu, maka mereka itu n J dL a",akma “ g?°‘a b,asa 1,u kura"l! dar'
Anggota- luar biasa ialah p 'l' «ai anggota partai itu; perkum U"“p " sudah *dattarkan seb»' mendjadi b a w .L f o * ‘a. Perku™Pulan polU®pulan politik, maka ia mendiadi* *i a ■*p 3 ia bullan perku”*' Sarekat Rakjat adalah s u s u n , „ f " P-K(J - (01eh ini dj»<“ sendiri adalah susunan at “sa„ „ n T ?“ rakiat banjak P.K* sudah dla„ggap tjalap dalam “ J 3 ‘ a; » . terpilih dan jan*
seksi
£ T £ Z u Z T n
ia n g terbesar
ftu ^ a n 'p m ta P ^ h i^ id ^ k la ^ m e n je m b u n jik a n
4“ *“
m i tern ja ta pada kongres P.K.I. tanggal 31 Agustus
in i tidak dapat terus, karena akibat kekatiam n o le h p e n g ik u t2 S X , B.U. d a n M u h a m m S S h
u
’
1
*epaS° * SS
'1°' « e s
®-*a ’
i3 " g “
im bU " !
rt
•29
MASA 1920 — 1930
Sebagai akibat dari ini maka pengurus besar P.K.I. mengambil keputusan akan menghentikan segala usaha untuk mempengaruhi paitai po i diam bilnja keputusan jang m aksudnja: a. memperkuat barisan sendiri dan b. mempengaruhi perkumpulan'-' sekerdja
supaja bersifat komunis, se
m uanja akan diusahakan dengan se-kuat-nja. Hal jang pertama (a) itu didjalankan dengan menghindarkan segala pertarungan dengan polisi, diam" tersembunji; ini adalah akibat daripada peraturan jang sudah diambil oleh pemerintah Hindia Belanda atau per aturan jang m ungkin diambilnja lagi untuk membatasi kemeidekaan erbitjara, menulis dan bersidang. Lalu di-mana- didirikannja sekolah Sareka Rakjat, diadakan suatu organisasi kepanduan-merah; diadakan kursus- tjalon pemimpin, didirikan sel" dalam badan", bagian- urusan pemermtahan, perusahaan", perkumpulan-. Keputusan terhadap pergerakan sekerdja (b) itu diambil, terutama b e r h u b u n g dengan keputusan Konperensi In te rn a sio n al Pan Pasifik jang diadakan di Kanton dalam bulan D ju n i 1924 atau usaha Internasionale Sekerdja Merah di Moskou. Konperensi itu bermaksud akan mengadakan suatu mata rantai jang memperhubungkan pergerakan di Timur Djau i e^ ngan perdjuangan golongan proletar di Barat. Satu daripada keputusan itu, ialah mengadakan di K an to n seb uah kantor untuk Red Eastern Labour Union dengan kantor- perhitungan di-negeri- djadjahan dan di-negen setengah djadjahan. , ,. K on gre s P.K.I. 11__17 Desem ber 1924 di Kotagede (Jogja) tjangkan, antara lain, -ilpi berhubung HPngan luar negen^. e utusan- kekongres di Kanton (Alimin Prawirodirdjo dan B ud*utjitio tnberikan laporan tentang kongres itu; selandjutnja golongan- dengan mana akan dapat ditjari kiranja ker ja membangunkan suatu barisan persatuan jang bisa digan ®» diseluruh Asia; tentang mendirikan suatu perkumpulan ’
„ma untuk e u..,.,.}, <jUia adalah
dan tentang aksi kaum b u ru h pelabuhan. Jang hadii pa tiahanff Sareutusan= 38 seksi P.K.I., mewakili 1-237 anggota P.K.I. dan &bahwa kat Rakjat m ew akili 33.748 angg°ta S.R. Oleh Aliarcham > ^ Pemboman di Djawa Tengah dalam tahun 1923 tidak be™ as“ P ’ rakan organisasi tidak tjukup. Revolusi barulah dapat terdjadi ajiKa p » sudah dipusatkan baik2. . , eam- sekali Dengan keinsafan jang lebih lagi terhadap maksudnja an Kon
untuk datangdilakukan
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
30
oleh k au m kom unis pada penghabisan tahun 1926 (12 — 14 Nopember di D ja k arta, D jatinegara dan Tangerang, 12 Nopember — 5 Desember dikeresidenan Banten; 12 — 18 Nopember di Priangan, 17 — 23 Nopember did ae rah Solo, 12 Nopem ber — 15 Desember didaerah K ediri; dan maksud u n tu k m engadakan pemberontakan djuga d i Banjumas, Pekalongan dan K edu). H a l in i sudah dapat terdjadi ialah berhubung dengan tidak adanja pemim pin- Semaun dan Darsono, jang selalu meng-halang- tim b u ln ja revo lu s i disini. Pem berontakan tad i disiapkan k ira 2 satu m inggu dim uka atas p erintah pusat p im pinan P.K.I.; perintah 2 itu disampaikan oleh djuru* propaganda ja n g berdjalan keliling. Pem berontakan itu m ungkin akan le b ih hebat, d jik a hal in i dibeberapa tem pat tidak diketahui oleh pemerin* ta h H india Belanda; d jik a kemauan u n tu k mengadakan pemberontakan itu terdapat pada semua pengikut; dan djik a organisasi segala tjabang telah b a ik adanja. 3). Orang* kom unis ja n g tidak turut m elakukan pemberontakan itu, (djadi ja n g tid ak dapat d ih u k u m dengan h ukum an pendjara k ira 2 4 500 orang b anjaknja) oleh P em erintah Hindia Belanda diasingkan ke Boven D igul; m ereka jang tu ru t m elakukan pemberontakan itu, diinternir djuga ditempa m te rm ran ja n g tersebut itu, terletak pada suatu daerah jan g am at tidak sehat, di-tengah- h utan dan rawa dipinggir sungai D igul * i rian Selatan; dan tem pat itu m esti diurus lebih dulu, sebelum dan-,* Pada penghabisan M aret 1928 (djadi tidak termasuk o r a n ^ didalam pendjara) b an ja k n ja orang ja n g diinternir disana ^ qoq * diantaran ja 15 orang perempuan dan 10 orang Tion h ’ dian taran ja 692 dari Djawa, 77 dari Sumatera dan , dian taran ja 9 berum ur kurang dari 20 tahun, 1 aluku; 422 b erum ur 20 -29 tahun, 279 berum ur 30-39 tahun, 81 b erum ur 40 -49 tahun,
S a n g e r " '2 ^
PCSaWai reI,da'1• 79
361
“ I * a™ P«»-
Dalam a„gka» ja n g akan m endjadi lebih b e a r l agl itu> belum tcrma.
*) Internasionale K om unis d i Moskou (La corrp«n« j tanggal 23 Nopember 1927) m enuduh, bahwa ? u ce internationale rontakan jang dilakukan dengan tidak diketahui W k berhasi n ja pembetl 0,nf. e itu, adalah disebabkan oleh buruk nja DJ r S ? d u l u e Interna' P o litik dan organisasi. L agipula p e m b e r o n t l t / •1iapan dalam urusan tid ak m enghubungkan p adanja sembojan " dan t n S d i}akukan ,denf nf p o litik ja n g n jata dan ekonom i ja n g njata p Pmi d an, ^an3 ,er.si^,a ngan tidak m em ikirkan apa jan g harus terrfi^ontakan d im ulai de‘ na!e m entjoba m em bangu^kan aksfT om unl's di ‘S f dah -“ “ i, Inther1natj 0’ ngan d jala n m engadakan suatu o r g a n is a T rah J * T V * ke™baU de‘ m e n je lun d up kan dalam organisafi- Salfg
MASA 1920 — 1930
31
suk d ju m la h b an jak n ja anggota keluarganja; pada penghabisan Maret 1928 banjak anggota keluarga itu ada 473 orang. P.K.I., S.R. dan semua golongan baw ahannja itu terlarang, sebab dianggap sehagai perkum pulan 2 jan g bermaksud m elakukan kedjahatan. In te rn iran orang kom unis tadi djuga didasarkan atas hal m endjadi anggota perkum pulan jang dem ikian itu. W ala up un kom unism e terlarang samasekali, lenjap bcrsih sama sekali tid ak bisa dengan se-konjong2. Pem im pin 2 komunis jang tidak tertangkap tetap meneruFkan a k s in ja 4). Dalam kalangan m iliter didjalankan oleh seorang serdadu Menado, bernama W u n tu h . Ia dapat beraksi demikian rupa, sehingga pada m alam 17/18 D ju li akan tim bullah pemberontakan kaum m ilite r, tetapi hal in i diketahui lebih dulu, dan tatkala pada 17 D ju li 1927 lim a orang m ilite r m entjoba hendak merampas bengkel Pyrotechniek d i Bandung, meroka ditangkap dengan m udah sadja. Djuga ditempat la in 3 ditjerai-beraikanlah oleh pemerintah H in d ia Belanda sisaJ komunis jang m asih akti , mereka itu ada jang bekerdja dalam perkum pulan 2 kesenian dsb. Kesempurnaai* segala kelengkapan polisi rahasia (disebut P.I.D. = Politieke Inlichtingen Dienst = Dinas Penerangan Politik pada kantor be sar Pokrol D jendral) m enjebabkan segala keaktifan rahasia komunis itu tid ak m ungkin tersen b u n ji lagi. Dem ikianlah pada pertengahan tahun 1929 perm ulaan eaktifan kom unis didaerah B litar dan Bojolali sudah dapat ditindas pada perm ulaan gerak-gerik itu sadja. L ain daripada itu adalah suatu perlaw anan jang kuat didalam masjarakat sendiri, ja itu terdir\ dari pergerakan kebangsaan kiri jang ketika itu sudah tim b u l pula; h al in i akan dibitjarakan nanti dibawah ini. Sesuai dengan program Internasionale ke III, didirikan di Bangkok pada pertengahan 1927 suatu organisasi j ang dinamai P.A.R.I. (Partai Re p ub lik Indonesia). D ari organisasi rahasia in ip u n tidak dapat akibat 2 jang lebih djauh. Kerdjasam a internasional antara pemerintah 2 djadjahan untuk m enentang kom unis, m enjebabkan orang 2 ja n g sudah dikirim oleh Moskou, dengan lekas dapat ditangkap sesudah m ereka itu tiba ditempat masing 2 (dalam tahun 1828, um pam anja, propagandis 2 jang dididik pada sekolahtinggi T im ur di Moskou, ja i+.u J. W aw oruntu dan C. Wentuk). Kerdja-sama jan g tersebut itu m enjebabkan djuga kom unis 2 diserahkan kepada pemerin ta h n ja m asingJ um pam anja, Subakat oleh Siam pada penghabisan 1929 dan tiap 2 kali pelarian 8 dari Digul diserahkan oleh Australia.
is tertuduh tu ru t menjokong aksi jang kem udian ini, diinternirlah i L n L n ' 6111?r 1927 D r- TjiP to> seorang bekas pemuka Indische Partij lah T ■'t3!, i- te.rdJadi lam anja sampai tahun 1941; baru tahun ituin djadjahan (jang mengakui kesesatannja) mengembaliKannja Ke Djawa. Dr. Tjipto meninggal dunia di Djakarta tahun 1942.
32
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
T entang aksi kom unis di Eropah, dengan perantaraan ,,Liga penantang Lindas tan ah d ja d ja h a n dan untuk kemerdekaan kebangsaan,” akan dibitja x akan d ibaw ah ini.
S.I. (Sarekat Islam). D alam Bab I. D alam tahun 1917 C.S.I. berus se-kuat2n ja m endapat kem bali kekuasaannja jan g sudah kurang sekali itu, ja itu dengan d ja la n bersandar pada pergerakan sekerdja; dan bahwa hasil usaha itu h an jalah m endirikan suatu centrale sekerdja di Jogja. W aktu itu C.S.I. m asih merasa terpaksa mengambil hati kaum kom unis jan g ada di d alam kalangannja (Sem aun dan Darsono bukan sadja m e n d jad i anggota pengurus besar P.K.I., te tap i djuga anggota pengurus C.S.I. !); maksudnja ia la h guna m endjaga, su paja tidak tim b u l perpetjahan dalam kalangan S.I. itu. D alam pada itu kau m komunis itu m akin lama m akin bersikap'menjerang dan njatalah, bahwa mereka tinggal dalam S.I. itu h a n jalah dengan m aksud akan m enukar aliran bathin organisasi itu kepada kom unism e! D alam kongres S.I. ja n g ke-5 di Jo g ja pada 2 — 6 Maret 1921 ditetap. kan keterangan ja n g baru tentang dasar S.I. (pengganti keterang’an dasar 1917); keterangan b a m im adalah hasil persetudjuan dengan kaum komu nis. D idalam keterangan tersebut ja n g dirantjangkan oleh 2 komisaris Agus Salim dan Sem aun, antara lain disebutkan bahwa p e ndjadjahan dalam lapangan kebangsaan dan perekonomian itu adalah buah daripada kapitalisme; kapitalism e itu h an ja dapat dikalahkan oleh persatuan kaum buruh dan tam . O leh karena m aksud S.I. itu bertjotjokan denean m aksud kebn n jak an organisasi ra k ja t dan pergerakan kaum b um h » , u , • , S.I. p u n m au bekerdja ber-sama- dengan segala nart^- U nia’ 1T1f segala negeri, tetapi dengan m emperhatikan agama I s ^ m *8 Sepikiran * Tetapi perdjuangan terhadap kaum komunis im n ,i\ ,
sendiri, berdjahm terus ! D juga dikongres jang k e.6 jangU diadakan^dalaJi tahun itu djuga (10 Oktober 1921) di Surabaja hal ini ternjata benar-^dan Tjokroaminoto (seorang ja n g paling dapat mentjegah tim b u ln ja perpetjahan) tidak h ad ir pada kongres itu. D i Kongres itu d itun d juk kan oieh Salim dan Mms akan p e rlu n ja disiplm-partai, B.U., N.I.P. dan P K I SU(Jah mem. p u n ja i disiplin-partai itu, tetapi organisasi 3 itu m engetjualikan S.I.; mak su dn ja ialah su paja dengan keanggotaan perkum pulan rak jat besar ini. dapat merampas anggota’n ja. Orang harus m em ilih antara S.I. atau organi sasi ja n g lain. In i akan m em bersihkar barisan S I D apatlah kita m engerti, apa seba'onja Semaun," Tan M alaka dan sedjaw a tnja tidak m e n je tu d ju i usul itu. Meskipun dem ikian usul itu diterima kongres dengan suara ja n g am at terbanjak. O leh karena in i m aka orang tid ak m un g kin lagi m e n d jad i anggota S.I. sam bil m e n d jad i anggota P.K.I. d jug a ! . Sudah diketahui bahwa kau m kom unis m e n jam b ut p u k u lan in i dengan m em perbesar barisan nja dan lagi dengan serangan pada S.I. ja n g lebih
MASA 1920 — 1930
33
hebat. D ari S.I. terlepaslah beberapa tjabangnja jang aktiF dan beberapa sekolahnja, jan g lalu berubah m endjadi tjabang S.R. dan sekolah S .R .! B enarlah ia keluar tetap bertindak sebagai suatu persatuan besar, umpama n ja dalam bulan Desember 1921 ber-sama= dengan organisasi jang la in ’, m elakukan aksi-autonomi; djuga ia m entjoba mempertahankan pengaruhn ja dalam pergerakan sekerdja, tetapi sesudah ..pembersihan” (pemisahan dari kaum kom unis) itu S.I. makin bertam bah m undur. Ia m entjoba memperbesar kekuasaannja dengan memperkuat pengaru h n ja dilapangan agama (jang sudah am at mundur, karena akibat hasil pekerdjaan M uham m adijah jang berdiri d ilu ar politik itu). Sebagai im bangan daripada „A11-Indie Congres” (jang diadakan dalam tahun 1929 di B andung dan jang mempropagandakan tudjuan N.I.P. men u d ju persatuan bangsa dan kemerdekaan atas dasar djadi bangsa Hindia = Indier), C.S.I. m engadakan pada 31 O ktober — 2 Nopember 1922 di Tjirebon „Kongres Al-Islam” ja n g pei’tama. Kongres ini bermaksud mengusahakan te rtjapainja persatuan aliran dan kerdja sama antara semua Muslim in terhadap masalah" hangat jang m engenai Islam. D alam bulan N opem ber 1922 C.S.I. menggabungkan diri kepada Radicale Concentratie, tetapi pengaruhnja dalam organisasi ini hanja sedikit. Pada 17 — 20 Pebruari 1923 kongres nasional S.I. diadakan di Madiun. Disana dipertim bangkan, bahwa bentuk organisasi S.I. itu (perkumpulan setempat terikat oleh satu badan pusat) m engalangi tum buhnja pergerakan in i (dalam tjab an g 2 ja n g h an ja dengan lem ah terikat, orang" dari aliran lain m udah m endapat pengaruh). Kongres m engam bil keputusan akan m endiri kan suatu „Partai S.I.” (p.s.I., jang terdiri d ari anggota3 jang aktif, jang akan bekerdja dalam S.I. setempat3 itu u n tu k kepentingan partai) Centraal S.I. akan tetap ada b uat sementara waktu sebagai suatu badan penghubung. Dikongres itu pertjobaan beberapa tjab an g jang berhaluan merah untu k m endapat supaja disiplin partai tidak d id jalan kan terhadap P.K.I. gagal samasekali. D ja d i kaum kom unis tetap ditolak oleh S.I. Perlu diterangkan lagi adanja dikongres itu suara jang m engatakan, bahwa Dewan Rakjat (Volksraad) itu suatu pertundjukan kom idi; dalam asas diambil keputusan. supaja m e n d ju n d ju n g sikap non-koperasi (tetapi diadakan kemungkinan u n tu k tu ru t m endjadi anggota badan perw akilan it u ) a). Tetapi djuga sikap in i tidak dapat m enahan kem unduran perkum pulan itu. K em unduran S.I. itu teros sadja, p un ketika Semaun diinternir karena akibat tjam pur-tangannja dalam hal pemogokan pegawai kereta api dalam b ulan Mei 1923.
°) Sesudah Agus Salim berhenti m endjadi anggota Dewan Rakjat dalam bulan Mei 1924, P.s.I. tidak m em punjai lagi wakil Dewan itu (Agus; Sa lim sidang 1921— 1924; dalam 1917— 1929 duduk di Dewan itu Abdul M uis dan Tjokroam inoto sebagai w akil 2 S.I.).
34
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
D ju g a tidak berhasil pertjobaan- Tjokroaminoto untuk memperkokoh S.I. dengan djalan aksi mempersatukan golongan* penduduk di Tanah Seberang buat perdjuangan ber-sama- m enantang pendjadjahan politik dan pemerasan : di Sumatra dan Borneo disebabkan oleh tindakan pemerintah. di Menado disebabkan oleh sedikitnja semangat penduduk untuk kem adju an; di Surabaja tidak berhasil pula mengadakan ,.Kongres Kebangsaan H in d ia ” jan g sudah dirantjangkan oleh S.I. itu; ini adalah akibat daripada sedikit sekali adanja keinginan untuk itu dari pihak P .K I dan pemimpin Studieclub Dr. Sutomo.
f ,
Kem udian ditjoba m endapat obat dalam aksi keagamaan, jang oleh Agus Salim didorong m e n ud ju Jan- Islam ism e. S.I. mentja ri bantuan untuk W * ~
r
f
r
t 7™ ™
k ° ngreS A lIS lam
ke-2. ia n g diadakan
1 M®.1. ! ? 2* dl G f Ut’ dlPegang oleh Agus Salim dan Pengurus Besar
^ I u b a m m a d i j a h . K a u m k u n o ( j a n g m e n a n t a n g M u h a m m a d i ja h d i Tjirebon d a l a m t a h u n 1922, t id a k meneharliri i
dengan aengan
hebat neDat
itu M uham m adijah tam bah dapat pengaruh. M aksud °"gres itu , oleh sebab m adjukan p e r s a tu a n ^ a u m Mns! J ! 1 , ^ karena t ^ bekerdja ber-sama= menjelesaikan soal tentang kahf ?ngreS seluruh M uslim in. llfah’ 3ang
^
mC" US tUFUt m enSen*i
Pada 8 — 11 Agustus 1924 diadakan di Surabaia t A ntara lain d ibitjarakan pula disini soal n o n - k o n e r^- T ^u " aS10nal S1‘ Rakjat; diam b il keputusan akan menentang kaum lL terhadaP Dewan Pada 24 — 26 Desember 1924 oleh S.I. diadakan' T T g ia t Al-Islam lu a r biasa” untuk m em bitjarakan tentang n .S urabai a -Kongres nesia ke Kongres K alifah jan g akan diadakan di K Penginm an w akil Indo1925. A k a n d ikirim sebagai w akil ialah Harli; ulan Maret H ad ji Fach ir° dalam alam b bulan rus Besar M uham m adijah dan Pengurus Besar c s n ° (anggota Pengu' misaris C.S.I. dan ketua perkumpulan- sekerdja) i SurJ‘°Pranoto (Ko(ketua perkumpulan* agam a di Surabaja). a” Had-’i A b dul Wahab M enurut keputusan
kongres
itu
kalifah
harus
r
„Madjelis U lam a” di Mekah. Tetapi kongres kalifah ° leh SUatu tidak djadi dilangsungkan, suatu hal ja n g m e n to r , airo ltu sendiri ham m adijah. " engetjewakan S.I. dan Mu-
Muhammadijah ini tidaklah kehilangan kemerdpi™ dja ber-sama* dengan SJ. Biarpun pimpinan keaaa m ad ijah dan Kongres A M slam itu t e r p e j a n g d id ^
• " ^
S J " Muh3m'
madijah pada lapansan pekerdjaannja melakukan “ T " ton«a":. sos.al tetap tidak ter.ganggu-. Sebaliknja d jn g a te rn S / S * • berpendirian modern dalam hal agama djuea “ SX ,an8 sosialis dalam aksinja.
’
p
m e ngandung anasir
Dikongres C.S.I. 2 1 - 2 7 Agustus 1925 d i J osia t k dengan kongres A M slam ) T jokroam inoto m en eran T L f rT itu adalah suatu anasir kebudajaan- anasir im la h , \ahwa agam a IsIam r a k ja t IndonesH Hari , m ila h ja n g akan memerdekakan
Indones“
Pen.ndasan keekonomian dan penghisapan, jang di.
MASA 1920 — 1930
35
derita oleh rakjat sekarang. Supaja dapat mentjapai tudjuan itu S.I. akan m em perbanjak sekolah3. D juga dikem ukakannja suatu fikiran baru, jaitu organisasi gerakan „tandzim ” untuk penjusunan kehidupan rakjat dalam ekonomi, sosial dan kebudajaan m enurut dasar" Islam. Selandjutnja ia melawani usaha kapitalisme jang bersifat perusak itu San akib atn ja: imperialisme. Terhadap Dewan R akjat diam bil sikap non-koperasi samasekali; sikap in i berlaku djuga terhadap badan perwakilan jang lain'-’. Daripada jang tersebut diatas itu kelihatanlah, bahwa S.I. mentjoba • m emperbaharui diri dengan djalan pan-Islamisme, nasionalisme Islam, aksi/ menentang kapitalisme, non-koperasi terhadap badan^ perwakilan. Tetapi kem undurannja tidak dapat ditahan. Mula" kelihatan aksi pan-Islamisme itu akan berhasil rupanja, tetapi kem udian ternjata bahwa S.I. menemui rintangan jang baru". Adalah perm aklum an dari Radja Ib n u Saud tentang Kongres-Islamsedunia untuk m em bitjarakan pemerintahan di Medinah dan Mekah. Berhubung dengan in ilah m aka Komite Kongres Al-Islam (suatu badan tetap), jan g didirikan m enurut keputusan Kongres Al-Islam ke -2 di Garut, me m utuskan akan m engirim utusan kekongres-dunia jang akan diadakan pada 1 D ju n i 1926 di Mekah itu; utusan itu ialah Tjokroaminoto (C.S.I.) dan H ad ji Mansur (Muham m adijah). Oleh karena dengan hal demikian Kongres Al-Islam itu menggabungkan diri pada Kongres-Dunia di Mekah itu, maka lalu Kongres Al-Islam itu diganti nam anja dengan „Kongres Islam Sedunia, tjabang Hindia-Timur” atau M.A.I.H.S. (M uktam ar al-Alam al-Islam faral H ind asj-Sjarqyah). Kedua utusan itu menjampaikan laporan perdjalanannja kepada kong res bersama dari P.S.I. dan M.A.I.H.S., ja n g diadakan di Surabaja bulan September 1926. D iam b il keputusan ketika itu mengadakan kantor tetap dari M.A.I.H.S. d i Surabaja, dibawah p im p in an Agus Salim. Sesudah ini m aka aksi untuk agama Islam diperhebat dan djuga diadakan propaganda un tuk „Hadz organisasi Hindia.” Organisasi in i didirikan sebagai badan penerangan perdjalanan untuk orang 3 j ang hendak naik hadji, jaitu se sudah kedua utusan ke Mekah tadi m elakukan pemeriksaan untuk itu dinegeri Arab. Tetapi ternjatalah, bahwa sebenarnja aksi untuk Kongres Dunia di Mekah dan organisasi hadz itu, keduanja menjebabkan S.I. mendapat perlawanan; dalam hal in i perlawanan itu datang dari pihak golongan Arab dan golongan bangsa Indonesia jang beraliran kuno (konservatif) di Djawa; sebabnja ialah mereka itu kuatir akan m asuknja adjaran W ahabi dengan perantaraan kedua badan itu. D alam bulan Nopember 1926 tim bullah pemberontakan komunis*- pembeiontakan in i m enjebabkan seluruh pergerakan sangat terkedjut, djuga P.S.I. Tetapi pergerakan tjum a sebentar sadja sepi; karena berhubung de ngan d ja d i lem ahnja kaum komunis, adalah pengharapan lebih baik bagi
36
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
S.I. u n tu k n a ik kem bali. B arangkali dengan memperbesar keaktifan jang bersifat kiri, ja n g ta d ja m ! D alam b u la n Desember 1927 S.I. tjabang Surabaja m enentang dengan keras Dr. Sutom o (pem im pin Studieclub) ja n g menerangkan dalam pembitja r a a n n ja dengan wartawan (intervieuw ): tidak m enjetudjui komunisme d a n perkosaan dengan sendjata, tetapi m em ang sungguh ada h al 2 jang m e n g ad ilk an perasaan kurang senang; bahwa dalam hal 3 ja n g tertentu ada b a ik n ja bekerdja ber-sama2 dengan pem erintah djadjahan; bahwa djika p e m e rin tah m em ang berm aksud baik u n tu k m em adjukan rakjat Indonesia. harGslah diberikan kepada orang Indonesia pangkat 2 jan g memberikan p im p in an . D ari pihak S.I. la lu dianggap, bahwa kaum nasionalis dari Studieclub d ja d i h an ja berm aksud m endapat pangkat ja n g bergadji besar pada Gubernem en dan bahw a kaum nasionalis itu bersikap koperasi atau non-koperasi tid a k berdasarkan kejakinan jang kokoh; oleh karena itu S.I. memperlakuk a n disiplin-partai terhadap Studieclub itu. Tidak seoran« djuga anggota S.I. boleh tinggal m e n d jad i anggota S.I. boleh tinggal m e n d jad i anggota club itu. Suatu aksi ja n g lain, dilakukan dengan perantaraan M A I.H .S . jaitu organisasi ja n g diurus oleh S.I. ber-sama2 dengan M uham m adijah D i’ kon«res S.I. dan M .A.I.H.S. d i Bogor jang diadakan djuga dalam bulan Desembe"r 1926 ber-sama2, dikem ukakan oleh M.A.I.H.S. kem arahannja terhadap sa ngat b a n ja k n ja tjam pur-tangan Pem erintah dalam urusan a Islam . Oleh-karena itu d iam b il suatu mosi menentang peraturan 2 Pem erintah ian» m engenai perkawinan, urusan m esdjid 2 dan peladjaran agama Islam Dikongres kom binasi S.I. _ M.A.I.H.S. jang diadakan sesldaV T nn^res diatas tadi, di Pekalongan pada 14 — 17 D januari 1Q97 . kon»re , + , ■ • x r u 1927 diam bil putusan ■*km memadjukan, antara lainnja, „pertan,aan terbuka" dan sebaeainiapertanjaan itu ia la h : Berdasarkan hukum manakah Pem erintah djadjahan itu mentjampuri urusan agama Islam, padahal katanja ia berdiri diluar segala agama. Dapatkah ada kepertjajaan antara sesuatu bangsa dan sesuatu Pem erintah ja n g berbedaan agam anja, d jik a bangsa itu tidak dibiarkan m endjalankan agam an ja dengan se-merdeka2n ja (pertanjaan3 in i beserta pendjelasannja disebarkan pada 9 Mei- 1927 diseluruh Djawa) Oleh kongres d ju g a diam bil putusan akan m engirim 3 utusan ke Kongres Islam-Sedunia d i M ekah jan g akan datang. D id alam anggaran dasar oleh kongres disebutkan m aksudnja sebagai „m e n u d iu kemerdekaan kebangsaan jang berdasar kan agama Islam". D iam b il djuga keputusan akan m e n tja ri perhubungan dengan „Liga untuk menentang tindasan d jad jah an .” p s i diperbaharui organisasinja dengan m engadakan 3 departemen daerah (D jaw a Barat, Tengah dan Tim ur); m asing 2 departemen daerah itu m e m p u n ja i seorang ketua-muda. Sesudah Iton^res in i aksi S.I. sm at diperbGsarj pGrkataan .2 ja n ^ di^xina
MASA 1920 — 1930
37
kan n ja am at tadjam . Mereka m elihat harga metode tjara bekerdja kaum kom unis, maka d id jalan kan djuga aksi dengan perantaraan kumpulan ketjil", m engadakan kursus^ tertutup dan rapat- tertutup di-kampung*. Selain daripada Islam dan sosialisme dipakai djuga nasionalisme Indonesia sebagai dasar aksi. Sesungguhnja oleh sem uanja in i naik pula kembali b an jak n ja anggota S.I. Pem erintah d ja d ja h a n mengetahui, bahwa S.I. m ulai mendapat hasil ja n g baik dengan propagandanja ja n g sudah diperhebat itu; lalu S I. dian tjam oleh P em erintah (didalam Dewan Rakjat); dan djuga ditangkapilah pem im pin dibeberapa tempat (Garut, Sukabumi dan Probolinggo). D ju g a diteiangkan oleh Pemerintah, bahwa ia menganggap tidak pantas „pertanjaan terbuka” ja n g tersebut diatas tadi. D juga tidak dise tu d ju i oleh Pem erintah, bahwa S.I. itu akan menggabungkan i n (ini baru m aksud sadja) pada „Liga untuk menantang tindasan p e n djadjah an .” Dikongres 28 September — 2 Oktober 1927 d i Pekalongan, pengurus besar P.S.I. bersikap lebih djinak kem bali, berhubung dengan antjaman Pemerintah t a d i ! Dikongres ini diterangkan oleh H ad ji Agus Salim, bahwa aksi m enentang kebidjaksanaan pemerintah (tjara memerintah), bukan m engandung perlaw anan terhadap Pemerintah itu sendiri. Terhadap Liga diterangkannja, bahwa buat sementara w aktu akan ditjukupkan sadja de ngan m engirim kan kabar= kepada badan itu, supaja disiarkan diluar negeri mula- sekali akan ditjoba dulu m engetahui keadaan organisasi Liga itu lebih djelas. Tentang kongres di Mekah diterangkan oleh Salim, bahwa kongres itu tidak ada lagi; R ad ja Ib n u Saud sudah m eniadakan kongres itu, sehingga M.A.I.H.S. harus m e nd jad i suatu kongres Al-Islam Hindia sadja kembali. D ikem ukakan se lan djutn ja tentang p e rlu n ja suatu „Madjelis Ulama” jang dapat m engadili segala perselisihan dalam hal pengadjaran agama Islam; didalam M adjelis akan duduk ahli' agam a Islam . Surjopranoto m endjelaskan suatu m aksud untuk mengadakan aksi perekonom ian; pendjelasan in i tudjuannja ialah, supaja diadakan suatu Madje lis Perniagaan, sebagai badan perhubungan antara perdagangan ketjil dan perdagangan besar. D iam b il d jug a putusan m enjetudjui usul Ir. Sukarno dari P.N.I. (jang m endjelas an sendiri usul ini), akan m engadakan suatu barisan persatuan ber-sama- dengan partai- bangsa Indonesia jang lain djuga partai kaum listen, m aksudnja ialah supaja terdapat persatuan aksi dari semua gerak an d i Indonesia m enurut garis- itu ber-sama-. Salim menerangkan tentang hal ini, bahwa S.I. sesungguhnja tidak perlu akan suatu federasi jang de m ikian itu u n tu k dapat m emperoleh lebih banjak hasil dari aksinja sendiri, tetapi biarpun begitu, m enim bang menggabungkan diri dalam federasi itu ada djuga faedahnja.
38
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESl*
diri S I
15S t >!
„ M a d je lis
26 —
Ul
29 Djanuari 1928 di Djokja m e m p e r in g a ti hari b e *
S e b a 8a i
d im a k s u d k a n
d a h u lu
itu ,
d ia d a k a n la h
d ju ^ ,
l a m M a d je lis 3^ 3” *tU’ te ta p i M u h a m m a d ija h t id a k m a u t u r u t d u d u k d i ^ s u a tu m a d je V S eh in gg a b o le h d ik a ta k a n , b a h w a m a d je lis it u s e b e n a r n J 1’
kekuasaan sedang p e r ta m a ,
an *
adan:ia> d;iadi d ilu a r
d i k e r d ' t D ik o n g re s te r n ilt 1
L a h o r e ; ’ la n ta r a n k e r a s ! S a lim
it u
o r g a n is a s i
d ib it ja r a k a n
in i
d ju g a
t id a k
ta fs ir
°leh Tj ° k r o a n iin o to - D a r i Penerbitan
m e m p u n j^
Kuran,
ja *1^
b a g ia n 5
ja ^
— ’ b a h w a ta fs ir it u d id a s a r k a n atas t a fs ir A h m a d i j ^ 101 t im b u lla h d a la m S i a n g a n s e n d ir i p e r la w a n a n j a ^
d a r i kaum k u n om t n e r a n g k a n ’ bahW a d a r i SCgala d je n is ta fs ir K u r a n > n j a ia la h A h m a d " l Um m u k ta z ila h > a h li s u fi d a n g o lo n g a n m o d e r n ( a n t a i’** J a n g p a lin g
baik
I W a h a b ib a r u d a n k a u m t h e osofie), ta fs ir
Ahmadijahl3^
te r p e la d ja r . TetonUk memben kePuasan kePada Pemuda2 Indonesia m e n d ja d i k u r a n e Per] af a n a n te rh a d a P t a fs ir T jo k ro a m in o to it u b a rU ^ 11
djutnja, sampai Marti11? ah diambl1 kePutusan menunda penerbitan s e l^ ' Ketentuan in? S b i ^ hT organisasi S J. bagian k* memutuskan, bahwa terrii kan dengan Penglwa an djemah) dibantu oleh
s
mengaf
“ ket<*tuan terhadap tafsir i t * e
i
t
r
f ’V
is Ulama Indonesia ( d j ^ . di Kediri, ja 1^ b° leh ^ s k a n , asal d ilaK *' * U Tjokroaminoto ( p e n t ^ '
,P te m b e r 1928
,M u t,mMKaua" “ " c r K a S r j -~1~AAhmadijah A hr d B e ;e dibant Men^ 3 Muhammadijah dan kaum kuno berwn,
“ T s t 'K
P“ B "-h
M am
S
r ?»8 ~
,” ama “ rn'J” d|ak 1929 ^ " g a i , J .
m e n a n ^ '* .
,t
Indonesia Baia \ daripada bertambah madi.m' , ^ disebutkan n a n ti? r l aksi golongan nasionalis fPri w r 3 3n “ l o npan Hioi dibawah ini. Sesudah ini dits^k erPelad;iar, j ang gan djalan mengadakan kongres’ sepropinsi* m8ntjari perb^ kan dC ' daerah Djawa Timur^ memLtTartkan t k o n o ^ ’ jang diadakan oleh P .S 1'1'
itun surdahniSda k f kerdja- ° leh Pemi™
StudTecluPb0li!ik> Pergei’akan w a * ^
nartai d i a d l k6pada Saat akan ™ ngubah ciuh ° ’ jang ^ tlx part , diadakan perlawanan terhadap nemhiH 'la itu mendjadi s u ^ . Diterangkannja bah«,a ^inaaap pembitjaraan nemimDin 3 e,K t^
~
b e td ii‘ =
“ rU
harga sama sekali; S.I. amat mement,ngkan i!’, ' ® 11"8" , 1"'-1' lidak .’’J it
sekali mengmdahkan na^naHc™*,
SIanusme dan amat sediK
* * ^ ^ ka / c r r 5 ' s a r s hnia diu8“ dir am isi £
nu n d ju k k a n keburukan beristeri banjak d a ' Wamla D r' Su,om ° d a p a tta h terdjadi h a , j ang baik ada „ „ ak, j ' ™ 1'™ '™ >“ " « m udah ‘' p a dan 6 orang ibtl , B el, aI1,,ku, dengail„ J " * m em pum ai 6 orang t “P
iran
kan,
bahwa
aMmo
t„i
,.ed
wa agama Islam tidak memermtahkan poligami, tetapi a g a ^ a
M ASA
1920 —
39
1930
I s l a m m e n g iz in k a n p o lig a m i. D ju g a ia m e n g a n g g a p , b a h w a o le h k a re n a a d a n j a p e r e m p u a n le b ih b a n j a k d a r ip a d a la k i% m a k a p o s is i k a u m p e re m p u a n d e n g a n p o lig a m i j a n g sah , a d a la h le b ih b a ik d a r ip a d a p o lig a m i ja n g t id a k sah. D ik o n g r e s n ja s e n d ir i it u S.I. d is e r a n g __b u k a n o le h S tu d ie c lu b sad ja. t e t a p i d iu g a jo le h P .P .I.I. (P p r jk a ta n _ E £ d 3 im p u n a n Is te r i In d o n e s ia). S a re k a t M a d u r a d a n P .N .I. t e n t a n g soal p o lig a m i i n i ! D e n g a n d e m ik ia n ia m e m b e r i lrp se rrm a ta n i a n g b a i k k e n a d a k a u m n a s io n a lis m e n je b a r k a n p ik ir a n " n ja . P a d a 2 — 6 A g u s tu s 1929 P .S .L I. d a e r a h D ja w a T e n g a h m e n g a d a k a n k o n g r e s n ja d i T jil a t j a p , p u n d en g an h a s il ja n g s e d ik it, s e p e r ti d i D ja w a T im u r . D i b it j a r a k a n n on-koperasi, p e r h u b u n g a n d e n g a n lu a r n e g e r i d a n d e n g a n o r g a n is a s i3 d a la m n e g e ri, k a p ita lis m e d a n k o lo n ia lis m e . S o a l w a n ita t i d a k d ib it j a r a k a n . K o n g r e s P .S .I.I. d a e r a h D ja w a B a ra t p a d a 16 — 19 A g u s tu s 1929 d i G a r u t a d a la h l e b ih b e r h a s il. D ikon gres i n i b e r b itja r a d ju g a Ir . S u k a r n o dan G a t o t M a n g k u p r a d ja d a r i P .N .I., k e d u a n ja m e n d je la s k a n r iw a ja t k a p ita lis m e d a n im p e r ia lis m e d a n m e n u n d j u k k a n k e p e r lu a n a d a n ja p e rs a tu a n i a n g k o k o h . s u p a ja m e n d a p a t lro m h o ii k e m e rd e k a a n ; m a k s u d in i a k a n te r tja p a i h a n j a l a h d e n g a n k e k iia tnr. d a r i nasio n a lis m e ja n g t id a k d a p a t d ip a ta h k a n . B e b e r a p a u la m a r n e m b it ja r a k a n n a s io n a lis m e b e rd a sa rk a n Is la m . Jio n g re s i t u d ih a b is i d e n g a n s e r u a n : ..In d o n e sia M e r d e k a .” N ja t a la h , b a h w a h a d ir n ja In d o n e s ia M e r d e k a it u la h ja n g
B ung K a r n o d a n p e m b itja r a a n m e n u d ju m e m b a n g k itk a n s e m a n g a t d ikongres in i.
K o n g r e s P .S .I.I. 24 __ 27 D ja n u a r * 1930 (s e s u d a h n ja tei’d ja d i penangk a p a n p e m im p in 2 P .N J .) , d i a d a k a n d i J o g ja k e h ila n g a n sebagian besar d a r ip a d a p e n g u n d ju n g k o n g re s itu ; Ja n 6 d ja d i s e b a b n ja ia la h : d iu m u m k a n , bahw a D r. S u to m o j a n g a k a n m e m b itja r a k a n h a l p e n a n g k a p a n ta d i d ik o n g r e s it u , b e r a la n g a n ! D ik o n g fes i n i b e r b it ja r a S a lim te n ta n g perdjal a n a n n j a k e G e n e v e (s e b a g a i p en asehat d a r i u tu s a n N eg eri B e la n d a ke P e r s e r ik a t a n B a n g s a 3). S e s u d a h d ib itja r a k a n h a l s ja n g biasa (ta n a h partik u l i r , t a n a h e r fp a h , a k s i- ta n d h im dsb.) d iu s u lk a n su atu p e m b a g ia n b a r u d a la m o r g a n is a s i, b e r m a k s u d a k a n m e m p e r b a ik i ke ad aa n se rik a t it u : usul i t u d it e r im a o le h k o n g re s . I.
II.
P J . I . d j a d i t e r p im p in o le h : D e w a n - P a rta i a ta u M a d je lis T a h k im sebagai su a tu b a d a n p e m b u at a t u r a n p a r t a i; k e tu a : T j o k r o a m i n o t o (an g g o ta : A g u s S a lim , Surjopran o to d a n 4 o r a n g la in ). L u d jn a h T a n fid h y a h se b ag a i s u a tu b a d a n m e n d ja Ja n k a n penetapan* p a r t a i it u , t e r d ir i d a r i se m u a d ir e k tu r d e p a rte m e n (U rusan U m u m , K e u a n g a n , Ib a d a t, P e n g a d ja r a n , P e r b u r u h a n d a n P e r t a n i a n , P e rgerakan w a n ita , P e r g e r a k a n p e m u d a ). K e t u a : S a n g a d ji d a n k e tu a m u d a : D r. S u k im a n .
v
40
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
Tjabang- partai adalah bagian- ja n g biasa, tidak m em punjai kedudut an istimewa; tjabang- itu dipim pin oleh pengurus- tjabang jan g diawasi oleh suatu badan (madjelis) jang terdiri dari anggota 2 ja n g boleh diper tja ja i; m adjelis in i berhubung dengan Dewan-Partai. Anggaran Dasar jang baru, m enjebutkan antara lainnja, bahwa tudjuan P.S.I.I. ialah : a.
m em bangunkan suatu persatuan jan g kokoh antara s e m u a Muslim me n u ru t peraturan- agama Islam untuk m emadjukan kesentosaan negeri dan rakjat;
b.
bekerdja ber-sama* dengan perkum pulan jang la in=, untuk kepentingan umum. Berhubung dengan tiadanja aksi P.N.I. (aksi ini sangat berbahaja batf
I 'L l
™endapat banjak an 8 S°ta) dan dengan adanja harapan baik u ntu k m endapat kem bali lapangannja, sebagai pada wakt„ kaum kom uni. ditangkapi dahulu, berangkatlah Tiokroaminotn „ komuni> M aret 1930 keseluruh Diaw a , Jokroam n,oto dan Salim dalam bulan Iaret 1930 keseluruh D ja w a untuk mengadakan propaganda di 8 tempat. Pada 5 Mei diadakan selandjutnja rapat jang hnrcn a - oq + d i D ja w a ! sekali in i bermaksud terdapatnja f kerdja paksaan. iJengnapusan segala djenis
Pada 28 Desember 1930 diadakan oleh 22 tiah™ ^ rapat* un tuk m endapat keringanan beban p a d iit DjaWa ini paksa, penghapusan potongan upah dan gadji, tidak ’ penghaPusan kerdjj n ja erfpah. D ju g a dium um kan tentang kel'uarga ™empcrpandjang lan™P.P.P.K.I. Sebagai sebab dari keluarnja itu ditS I 1 - dari gabungan bahwa P.P.P.K.I. m e m p unjai anggota hanjalah near 3081*311 ° leh pihak S I berdasarkan kebangsaan Indonesia dan bahw a 1 p p Pulan" i anS se-mata: Perhimpunan- P olitik Kebangsaan Indonesia tidak Permufakatan dasarnja dengan tjara ja n g sesuai dengan p s i ? 3U m engubah anggaran tinggal tetap d ja d i anggota gabungan itu ( P .S I l ’ SUpa;'a P s -II- dapat n ja djuga orang Islam ja n g b u k a n golongan' m enenm a di adi anggotaTe.api sebab ja n g sebenarnja ^ ‘ tid ak ada keberatan tentang keanggotaan P.S.I.I * 1 pihak P P P K -tkeanggotaan ja n g tid ak disetudjui oleh P S I I i t 8 3ng peraturan tentang ta p k a n n ja - bahwa P.S.I.I. menganggap ada haran , ia b e rd iri d ilu a r P .P .P .K .I.! B ukankah dalam Z " s e k a li , ,
tid a k m e m p u n ja i , Ti u
b e rdasarkan Islam ,
k eku a sa an ;
■ ■i
ber-sama- dengan
dengan
o r g a n is e
11 P 'S J I - tUrUt men(S J“ g lebih b aik-
m e n e Y t P ‘S I 7 ltu sanw m e n g a d a k a n s u a tu federasi
w *m
ja
p s ,,
barangkali akan mempunjai lebih banjak pengaruh L a n g k a h in i adalah satu pula daripada segala ' usaha“ S.I. u n tu k men a ik k a n o rganisasinja kem bali; ingatlah akan tjara- aksinja ja n g selalu ber-ubah 2 itu dan m etode aksm ja ja n g selalu ber-ubah= pula, akan mendiri-
\
MASA 1920 — 1930
41
kan organisasi2 baw ahan dan organisasi* sangkutan “), pembaharuan partai tsb. Tetapi satupun tid a k berhasil u n tu k kebesaran partai itu, bahkan, oleh segala langkah baru itu S.I. d ja d i m akin lam a m akin banjak mendapat law an bilangan anggotanja m akin lam a m a k in bertam bah kurang. Bilangan anggota dalam tah u n 1930 berkurang d ja d i lk. 19.000 orang, ketika itu ia tid ak lah lebih besar daripada M uh am m adijah jang berdiri d iluar politik. Perlaw anan dalam hal keagamaan, P.S.I.I. m engalam i dari pihak kaum kuno (antaranja dari p ihak N ah datul U lam a) d an dalam d unia politik ia dikalahkan oleh P.N.I. ja n g m asih m uda dan ja n g lebih bersemangat perdjuangan itu. B aiklah disebutkan lagi. bahwa P.S.I.I. tjabang Surabaja dalam tahun 1930 m plawan keras kenar^p Studieclub dan knum nasionalis la in 3, iang rlianggaP-alfih-.SJ *. U-dak_ m enghorm ati agamn Islam. Perlawanan um at Islam itu d itu d ju k an kepada tja ra n ja kaum nasionalis itu m em perbintjangkan hal ku n d ju n g a n (naik h a d ji) ke M ekah (dip an dan g olehnja dari sudut keuangan) dan hal poligam i (jang m enurut p e ndapatnja menjebabkan kaum wanita terpandang hina); perlaw anan itu m en jebabkan lahirn ja „Balai Persatuan Perm usjaw aratan U m at Islam ,” jan g te rd iri daripada wakil- beberapa per k u m p u la n agama, ja n g in g in m enolak d ari „serangan'- terhadap Islam ” jang de m ikian itu. Budi Utomo (B.U.). Sikap tenaga sekali ja n g dianut oleh B.U. pada perm ulaan masa jan g kedua in i (antara la in te rb ukti dari pendirian B.U.. bahwa ia h an ja m e n je tu d ju i pemogokan, d jik a k ira n ja pemogokan itu ber dasarkan keadilan; seandainja u n tu k m endapat kenailcan gadji jang kuat sebab2n ja dan lagi p ula disokong oleh sesuatu kas pertahanan jang kokoh, pe n diria n m ana diterangkan dalam R ap at perkum pulan pada 26 — 28 September 1919 d i Semarang), sikap tpnang itu, dalam masa jang kedua ini tid ak dapat dipertahankan oleh karena a k s in ja 'g o lo n g an muda dalam B.U. Pada 24 — 26 Desember 1921 (R apafpT rrkum pulan di Solo) ketua W u r ja n in g ra t m enerangkan, bahwa u s a h a R tt sudah mendjadi bertjabang t iea a. m em adju kan benpadiaran:
b-
mendapatkan kesemnatap 1mt?i bangsa Tnrlnnesia
c.
ia n g sebenarnia dalam pem erintah Indonesia; m em adjukan kesentncaan rakjat.’
u n tn k _ tu r u t
tjam pur_
Meskipun dinjatakan djuga ketika itu keinginan supaja semua badan
•)
Organisasi Hadz, Kongres Al-Islanj, Madjelis Ulama; ada djuga organi sasi w anita ,,Sarikat Perem puan Islam Indonesia” dan satu kepanduan. Begitupun P.S.I.I. m engingini pula beberapa perkum pulan sekerdja kep u n ja an sendiri.
42
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
p e rw ak ilan harus te rd iri se-kurang2n ja seperduanja dari orang Indonesia, te rn ja ta d ju g a w aktu itu sikap B.U. m asih „evolusioner” sekali adanja. Tetapi ketika perk um pu lan pegawai rum ah gadai (P.P.P.B.) mengada ka n rapat pada 15 D ja n u a ri 1922 ja n g diadakan istimewa u n tu k memprotes kepada p em erintahan d ja d ja h a n (berhubung dengan tindakan- pemerintah sebagai akibat d a ri pemogokan pegawai pegadaian pada 11 Djanuari). selain daripada w a k il2 S.I. dan P.K.I. h ad ir djuga wakil B.U. Dirapat ini seorang w akil B.U. (anggota pengurus besar dari Semarang) menerangkan. bahw a d jug a B.U. akan m enjokong pem ogokJ itu. Sem inggu kemudian d id irik an oleh anggota2 B.U . sebuah kom ite penjokong, sedang propaganda d ilakukan u n tu k asas non-koperasi. (Tetapi golongan tua dalam B.U. dapat m elem ahkan aksi golongan m uda ini). W a k tu P e m e rin tah tid a k m enerim a baik usul* j ang dikem ukakan oleh Panitia-Pem baharuan (Herziemngscommissie) untuk p enetapan peraturan ja n g b aru tentang pem erintahan (staatsregeling) padahal itia itu d i. k , Pem e" 7 dan tim b u l aksi-°tonomi (pada 29 Djanuari 1922 berlangsunglah rapat umum), m aka djuga B.U. tu ru t bekerdia °iat ber-sama2 dengan S.I., P .K .I. dan P.P.P.B. dalam aksi itu & W a k tu te rb u k ti bahw a rantjangan Pem erintah sendiri tentang peratur i a = u 1922 B.U. m engadakan rapat-perkumpulan luar b i a s a " 4 - ^ N ° pember tah d ja d ja h a n dip e ring atkan dengan keras dan atas im Pem f n n ' jtu akibat- peraturan baru
an pemerintahan baru amat konservatif adanja, maka
D alam radicale Concentratie Baru ja n g dibaneun 1922 'B.U. p u n ik u t; badan in i beraksi untuk peratu tid a k begitu kuno sebagai ja n g telah dirantjangkan ^ Concentratie 1918; Concentratie in i bukan suatu h* „parlem enter,” tetapi suatu badan bekerdja bersanT " njata ra d ik a l: kom unis, sosialis, nasionalis-„Hindi..>>>a
Pada 12 Nopember pE!ner,intah i anS U ^ erbeda dengan f 830 ;iang bersifat 3 n ®°lon®H»s janS
Dikongres 1921 W u rja n in g ra t sudah m e n g a r a h ^ n p e T a n d a n ^ n C ' da pergerakan kebangsaan d i Arab, Irla n d ia dan India- maira ^ i b * u . ja n g berikutnja golongan m uda dalam B.U., sangat ’ u
gerakan di ,„ dia i,„ . Inilah sebabnja maka
so’ m "";
— 2 A p r il 1923 p u n asas non-koperasi d ib itja ra k a n
^
___ i . .. , , , dKan. G olongan m ud a mens;anggap non-koperas! itu perlu, sebab peraturan jan g baru tentang peme r in ta h ,tu tetap bersifat kuno. A k a n tetapi djuga sekali in i golongan tua “ n g C d ,p e n g a ru h ! ° leh D w idjosew ojo); golongan tua in i in g in membersihkan B.U. d a n p a d a k r itik tentang m e n d ja d in ja „ k iri” te rlih at dalam hal aksi pem ogokan pegadaian dan Radicale Concentratie 1922 tadi. M aka kare. na p e ng aru h golongan tua itu la h d ju g a B.U. se la n d ju tn ja tin g g a l diam ter h adap pem ogokan pegaw ai kereta api M ei 1923; w a k il2 B U d i D ew an Rakjat (D w idjosew ojo dan Suratm o) m enganggap tju k u p dengan m e njesali tindaka n n ja P em e rin tah ja n g keras sekali terhadap pem ogokan itu.
MASA 1920 — 1930
43
(golongan tua mentjoba mempertetap pengaruh jan g sudah didapatnja kem bali itu dengan mengadakan suatu rantjangan — 3 tah un (kongres 26 — 28 D ju n i 1924 di Solo); rantjangan in i bermuat t j ara baqaitnana kebudaiaan Diawa dapat mendjadi dasar daripada a k s r B.U. R antjangan ini antara lainnja m engandung: memadjukan berdiri-sekolah2 kebangsaan, k lu b 2 tari dan musik, kursus3 sandiwara dan kepanduan. D isam ping itu akan diusahakan kem adjuan dilapangan politik dengan m e n ud ju kepada perbaikan aturan pem ilihan anggota badan5 perwakilan supaja orang3 Indonesia akan mendapat pengaruh jang lebih besar. A ch irn ja tersebut pula dalam rantjangan itu : milisi Indonesia, penghapusan punale sanctie terhadap kuli kontrak, upah jang paling rendah (minimumloon) dan bebe rapa djam bekerdja paling lama (max, arbeidsduur), d.s.b. Sikap golongan tua itu, jang terang-an mengutamakan aksi untuk ke m adjuan kebudajaan (sebagai suatu sebab diketemukan bahwa aksinja B.U dilapangan politik tidak berhasil), sikap golongan tua itu dikongres 1 0 __ 12 A pril 1925 dibantah oleh mereka jang mau mengutamakan soal politik. A liran ini untuk sementara waktu menang tatkala pengurus besar d ja tu h ketangan orang3 dari Semarang (djadi ketua pengurus besar diangkat dikongres itu R. Slamet jang diam d i Semarang; lantaran ini maka kedudukan pengurus besar dipindahkan ke Semarang). Salah satu perbuatan pertam a dari pengurus besar jang baru in i ialah, supaja Dwidjosewojo ja n g kuno itu tidak diakui lagi sebagai w akil B.U. di Dewan Rakjat (Volks raad).
S e la n d ju t n ja dikongres 2 — 4 A p ril 1926 di Solo diandjurkan, supaja B.U. m endjalankan non-koperasi dan andjuran in i disetudjui djuga oleh kongres. B.U. „sebagai perkum pulan” tidak lagi akan mentjampuri aksi politik, tetapi hanja akan m endjalankan aksi jang kuat dalam lapangan sosial; „anggota sendiri3 dibolehkan tu ru t m e n t ja m p u r i politik. Tetapi da lam bulan D ju n i 1926 dalam rapat di Jo g ja keputusan ini ditjabut kem a i, la lu dengan segera anggota3 jang kin i dalam pengurus besar itu, meletakkan d jabatannja sebagai anggota pengurus besar. D alam bulan Desember 1926 jang d ja d i ketua pengurus besar ialah Kusum o Utojo. Ketua baru itu m en je tu dju i a u to - a c tiv ite it dan self-help, tetapi melawan non-koperasi. Pengurus besar B.U., menjatakan djuga kegem biraannja kepada Pemerintah, ketika Pem erintah mengumumkan maksudnja akan m enam bah ban jaknja anggota bangsa Indonesia di Dewan R a k ja t (16 Oktober 1927 di, Djakarta). Tetapi bagaim anapun djuga B.U. tetap frprsifat. nasionalis sunfiguhj; in i adalah ternjata dari tindakannja tu ru t serta memprotes terhadap tin dakan Pem erintah Belanda atas peladjar2 Indonesia dinegeri Belanda. D juga B.U. m enggabungkan d iri pada P.P.P.]£.I. jaitu federasi jang didirikan de ngan inisiatif P.N.I. daripada partai3 kebangsaan Indonesia. In i diterima b aik oleh kongres 31 Desember 1927 — 1 D januari 1928 di Jogja. Pengga-
44
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
bungan diri in i memberi kesempatan kerdjasama dengan tidak ada kekuatiran atas kehilangan kemerdekaan B.U. sendiri. Keputusan P.P.P.K1 itu hanja mengikat semua partai itu, djika keputusan- itu sudah diambil p Pp p3J TSU! r! ? jika tid3k didapat suara bulat, maka keputusan’ P. .P.K.I. boleh didjalankan hanja atas nama partai- jan g menjetudju' keputusan itu Dikongres B.U. jang tersebut, didjelaskan lagi aksi jang n didjalankan jaitu terhadap pengadjaran, terhadap pembebasan dari-
J^ng s u d a h ^ r - T f ^ 3 Perdjandjian dan aksi menjokong orang1 jang sudah d a n hukum an pendjara; dikem ukakan p m a DidatohaS
anggota b.dan perwaki.an, tentan6 pe
to S g koV
Surat kabar rakjat, jan g akan
.“ “ “ j 1.
Ha, in i diberitahukan kepada k o n ^ de„ ga„ S gT
^ 'Z T
Selanda, ^ itu t i/ a k " S E S T 'S ? se-keras-nja, supaja B.U. lebih banjak m e m nerhatiL ltU mel ” , P rax is dan supaja S.U. m endiundin n g t rfn SOal po,itik ^ Raja) serta supaja o r a n g l i dones ia ja n g orang- Eropah, tinggal diluar B.U ^ersamaan deng3 Sebagai akibat dari permintaan keras itu, d ia m h ili^ , kongres 6 - 9 A p ril 1928 di Solo untuk menambah kePutusan dalf ! sar, jang b e r b u n ji: Usaha B.U. ialah turut b e k ^ r P3S31 2 A n gSara!1 P „ jang harmonis untuk negeri dan rakjat Diawn S t men« d iu k e m a d j« f Tambahan itu ialah : dan m enudju p e n g lak san l Bali da» ^ b° si a. Tetapi ditofak usul jang bermaksud membuira" persatuan InAo^ Indonesia (dari Sumatera dll.). Selandjutnia cV !■ ' Untuk semua « kawat kepada peladjar- dinegeri Belanda jane tutan terhadap mereka. Diam bil keputusan
1U :,apkan selamat deȣa ^ dibebaskan dari *u ,
non-koperasi m asuk kedalam B.U., asal mereka r t ° 3n dj u Sa peng31111^ lagi) tidak m erintangi sikap koperasi B U itu V* did^elas'tegaskan seK® m ilisi Indonesia diulangi. ltU> Peri«intaan keras ten t** Meskipun kongres ke-20 jang dilangsungkan Solo membuktikan bahwa B.U belum W i
geseran kekiri jang terus-menerus tenriata J ?
~~
Desember
? g™ Si M
anggota terpeladjar d a ri P e rh im p u n a n Inrfnn rena p e n g a ru h be in i tern ja ta pada tu d ju a n Indonesia I t ? ! 3 dan P P P I - Sebagia® ^ ja n g biasa tenang dan sabar (pidato M r ^ s ^ ^ nS k e lih a ta n Pada n n ta h , pidato Mr. W ongsonegoro tp n ta’ P° mo tentang p e ru b a h a n PeI! j ' te rn ja ta d a ri keputusan* kongres j a n f b L V f -
**>
«
solo; t e p „ lusanf i t a ~
us
Sebag ian n ja ~
p u la £ ;
MASA 1920 — 1930
45
nesia 7) dan menutup B.U. bagi orang5 jang dipersamakan haknja dengan orang Eropah. Dikongres itu kelihatan djuga perasaan pedih jang ada di-mana2 sebagai akibat keputusan hakim terhadap P.N.I. jang didjatuhkan beberapa hari sebelum itu di Bandung. Selama tahun 1930 pengurus besar B.U. terdiri antara lain dari Kusumo Utoyo sebagai ketua, Wurjaningral ketua muda dan Mr. Singgih sebagai penulis. Dari keterangan- jang tertulis diatas ini, ternjatalah, bahwa B.U. tetap tidak sekalipun mendapat pengaruh marxisme atau keagamaan, tetapi sambil berada dalam garis- kebangsaan, B.U. dalam masa 1920— 1930 kelihatan tarnbah menggeser kekiri. Hal ini adalah hasil propaganda Perhimpunan Indonesia, jang baik dengan langsung, m aupun dengan perantaraan P.N.I. mempengaruhi pemimpin- B.U. (jang sebagiannja dulu mendjadi anggota Perhimpunan Indonesia semasa mereka itu beladjar dinegeri Belanda). Boleh dipudji, bahwa B.U. itu (berlainan dengan S.I. dan komunis), tidak pernah mentjoba mentjari kekuatannja dengan djalan mengambil anggota2 partai jang lain- atau menjerang partai jang lain-. Pada pengha bisan 1930 anggota B.U. ada kira'-' 1-700 orang. Perhimpunan Indonesia, perkumpulan peladjar2 Indonesia dinegeri Belanda ini didahului oleh Indische Verening” (Perkumpulan Hindia), jang didirikan disana pada tahun 1908; Perkumpulan Hindia ini bermaksud memperhatikan kepentingan orang Indonesia jang ada dinegeri Belan da. Perkumpulan itu mempunjai arti sebagai suatu pusat untuk bertjampur gaul dan perhubungan bersuka ria antara peladjar- Indonesia; pa a masa itu bilangan peladjar2 itu masih sedikit. Meskipun tidak bersita Politik, organisasi itu sudah bersikap Indonesia umum: maksud jang pei tama kali jaitu untuk mendirikan tjabang perkumpulan orang Djawa Bud! Utomo, tidak dapat didjalankan; pun tidak berubah sikap perkum pulan itu dengan adanja „orang H india” - Suwardi Surjaningrat dan rijp to Mangunkusumo — dalam organisasi itu (tahun 1913 semasa mereka itu ctaia Pembuangan). Tetapi lama-kelamaan tim bullah keinsjafan P0 1 1 ’ pa a Peladjar2 itu, sebagai terbukti dalam isinja madjalah bulanan „Hmcua Putra” jang dikeluarkan semendjak bulan Maret 1916. Lalu atas tindakan kaum etik Belanda dapat diadakan suatu gabungan dalam bulan Nopember 1917 antara Indische Vereniging dan organisa i Peladjar2 Tionghoa dan Belanda (peladjar3 Belanda ini ialah hanja melT n jang nanti akan bekerdja ditanah djadjahan). Verbond van Studeren (Gabungan Perhimpunan Peladjar3) itu bermaksud akan mema ju an 7) Pasal 4 dari Anggaran Dasar jang membuka B.U. u n^ n Madura, Bali „dan golongan2 bangsa lain J ^ g kebudaP3^ ^ dengan orang2 jang disebutkan bermula tadi, pas _ bahwa jang dimaksudkan dengan „golongan bangsa la annja bersamaan” itu ialah orang Indonesia jang lai
f rsam aan ^ebudaja-
46
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
gaulan antara ber-djenis- peladjar itu dan akan membangkitkan perhatisn pemuda- Belanda untuk „kewadjiban” negeri Belanda terhadap Indonesia Gabungan in i m akin lama makin m undur, ja itu akibat perlawanan2 antsrt bangsa- dikalangannja; dan lima tahun sesudah berdiri perhim punan it“ dimatikan.
Oleh karena diam dinegeri ja n g merdeka dan perhubungan dengac putera-nja memperkuat perasaan kebangsaan sendiri; oleh karena dja^ ^ - d a r i TanaB Air, djadi m elihat keadaan perhubungan3 disana lebih nja{3; oleh karena dalam pergaulan dengan peladjar2 bangsa Asia ja n g lain m* dah mengetahui dengan se-baik=nja, apa jang kedjadian di-djadjahan2 jan5 ! lam ; oleh karena d i Eropah mudahlah berhubungan dengan ber-djenis' I golongan humanistis dan politik dll., m aka menjalalah perasaan kebangs* an pada_peladjar2 Indonesia itu, sehingga mendjadi kuat perasaan bah*» L mereka itu sebangsa, ja itu bangsa Indonesia, dan lemani-ifc tieP3' 'I semua p e rb e d » „ dalam ha, pcrasaa„ or” g‘“ » f s^ a an sesudah perang dum a dan datangnja bandjir
ber-djenis"
tiita 5
b a iu , perasaan ja n g ada itu m endapat persangkutan i- rfpnZa
yr >T
rif
t
gung djaw ab h a n ja kepada ra k ja t I n d o n e s a j ang ,■
ja n g dem ikian itu h a n ja akan dapat d itia n a i o T ’ bahW8 ^ bukan dengan pertolhnaQ« • . orang Ind one
Sendiri,
' djenis perpetjahan tenaga h a r u s l a h ^ n d a r S l T s d j^ itu lekas tertjapai. ’ supaja tudJ
Oleh karena itu dari sipendjadjah tidak pernah danat suatu apa kedjurusan itu, maka dianggap sikap rm ^ diharapka Sikap jan g benar. Sikap in i ■
dalam madjelis* perwakilan, jang maksudnja hendak ml ,!hM n «*' njesatkan) perhatian orang' Indonesia. Harus dikerdjakaT nemibenW11’' jcekuatan nasional jang teguh memadjukan tenaga rak at ?ah." dan hanja sesudah demA.an itu barulah hak bangsa" untuk mengatur K sendiri (zelfbeschikkingsreeht, asas Wilson), hak jang sudah ber-abad’ indjak2 oleh negeri Belanda, djuga bagi Indonesia bisa mendjadi suatu * ja n g njata.
^
Pikiran tentang persatuan rakjat, hak mengatur diri sendiri, dem o^.^ menolong diri sendiri, pembentukan kekuatan, non-koperasi, semuaoJ3 ^ ja n g dianut oleh Indonesische V ereniging itu semendjak tahun 1922.
MASA 1920 — 1930
47
tahun 1924 perkumpulan itu dinamai „Perhimpunan Indonesia” dan madjalahnja ..Indonesia Merdeka”. Keterangan dasar jang baru, jang lebih djelas, ditetapkan dalam tahun 1925 dan berbunji sebagai berikut: 1. Hanja suatu Indonesia jang merasa dirinia satu, sambil menjampingkan segala perbedaan2 antara suatu golongan dengan golongan lain, riapat m p m a t a h lf a n VpifnnsaaiL pendjadjahan. T udjuan, bersama . — ..j>ernbebasan Indonesia — memjnta jiengan ke^aj adanja siiatu^ aks|_umum . jang insaf, bersandar atas kekuatan sendiri dan bersifat kebangsaan. Turut tjam purnja segala lapisan Rakjat Indonesia dalam perdjuangan kemerdekaan ini, ialah djuga suatu sjarat jang terpenting sekali untuk 2.
3.
m entjapai tudjuan itu. .... , , Unsur jang terkemuka dan terpenting dalam tiap- masalah pemenntahan, ialah kepentingan iang Perlawanan antara„siE.endiadLalU dan siterdjadjah. Maksud dari p o l i t i k s ip e n d ja d ja h untuk mempertipis dan menutupi unsur itu harus disambut dari pihak siterdjadjah dengan mempei a djam, memperhebat semua. hal jang berlawanan xtu. Oleh karena sudah terbukti, bahwa pengaruh pe" df djahan beirai merusak terhadap keadaan badan dan djiwa kehi upan ni o SgCTala ruslah sementara itu dikerdjakan se-keras-nja me
keadaan, lahir dan batin. mempropagandakan Rantjangan pekerdjaan terdin antara lam d a n . me" pr p 8erdekaan dasar2 i n i dengan se-kuat2nja d i Indonesia; membawa soal ke it u
(r)
kedalam perhatian in te r n a s io n a l. Propaganda Indonesia dilakukan: Indonesia Merdeka”) dengan perantaraan madjalah p e r k u m p u l a n ^ jang mendapat sungguh banjak pengaruh (^ ai hal, jang p ai ing jang bersemangat dari pemuda2 dan membxtjarakan n
mengenai hati, dengan tepat dan dengan tenu; e djarann;ja (tentang 2 . dengan perantaraan orang3 3311® sudah tam P hal in i akan dibitjarakan lebih land ju t dibawa 3°. dengan perantaraan orang2 jang djadi Perj ubu^ egeri B elanda. 4 . dengan perantaraan o r a n g 2 jang pergi Perl° p nrooa^anda itu. Dibawah in i akan terlihat, betapa besar akiba nj “ dunia luar Memperlihatkan tudjuan kebangsaan IndoneSia luaran tidak medilakukan atas pertimbangan, bahwa oleh kare" a L n sa n g g a p , se-akan3 ngetahui usaha2 Indonesia, mereka itu ™ung ,B elanda dan tidak berRakjat Indonesia itu senang dengan pendjadjah belakangan ini, usaha akan mendapat kemerdekaannja. Hal jang er BeIanda kepada adalah amat seringkali dibajangkan dalam pr° pa?. dengan badan’ dunia internasional! Usaha in i menimbulkan ke timbullah • ian 3 djuga mengingini k e m e r d e k a a n Indonesia; maka itu timbullan .
48 1.
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA perhubungan dengan Internasionale Komunis,
f3\
fk u t Usert&an dengan Liga Pencntang Tindasan Pendjadjahan, dan a pada kongres- internasional jang bersifat humanistis. ei u ungan dengan Komintern itu, jang berarti kerdjasama anta 1'3 a iran jang bersifat anti-imperialistis-nasionalistis dengan jang bersif3*
: i ; ; : P1I al,StlS‘Pr0letaris’ Perhubungan itu ditjari Oleh Komintern be>-sc ' l™ _j
L ! eilgan Politiknja semendjak tahun 1924, j aitu untuk tidak h an i3 g P^gerakan11 kaum buruh dan tani sadja, tetapi djuga me'*'
Komint " r9erakr = keban9saan rakjat* jang terdjadjah; dalam jv o m in te rn m e n g h a ra p :
b)
kau-m
komunislah
hal «tl1
j anS akan memimpin kerdjasama itu,
gabung !t u Ilan k° mUn,S itU akan dapat memasuki golongan2 jang te»~ . f a u m , terpeladjar itu fuaran a l t u ln ia ' oerhuh karena
dari
Perhimpunan
In d o n e s ia
m e n g e t a in 1*
SUpaja tak bisa dipengaruhi oleh k o m i.n i^ itU hanja dipandang dari luar, oleh o ran g ”berbahaja” untuk pemuda* nasionalis itu; tetapi s e l^ '
kerada K m ! ngan Udak Pemah r3pat d3n Udak memberi p e n g a ^ kepada K o m in t e r n terhadap studen^' Indonesia. S e m a u n , ja n e di Diawa t e r *
lihat sebagai sebuah gunung diatas sebuah dataran, adalah seorang ja > ^ biasa sadja ditengah peladjar2, jang bersendjatakan pengetahuan ekonoO1* ^ 3n ? qor jang 1U3S' Sebaliknj a terdjadilah, pada malam tangcal 5 Desen"1' ber 1926 di Leiden, Semaun sebagai wakil P.K.I. membunt v f t i ? Mohammad Hatta sebagai wakil Perhimpunan Indonesia- k t-i/3 * 60 Am* berontakan komunis itu hanja sebagiannja (di Sumator'i'i G ' u* tetapi di Djawa sudah tertindas, sehingga Semaun berdj ala* ^ lihat akibat pemberontakan jang didjalankan tidak spt-ifc3 ?Utus asa 111 Kontrak itu berbunji sebagai berikut: etahunja itu. „Menimbang bahwa suatu pergerakan rakiat i-,™ i . -in adanja (dan lantaran itu perkokohan tenaga keh-,* uat san§at Pel diharapkan) untuk perdjuangan kearah k e m e rd e k a ^ T onesia ^ dibuatlah perdjandjian i n i : ^rd e k a a n Indonesia, Pasal 1 perhimpunan Indonesia, jang harus mendjelma tu m b u * m endjadi suatu partai-rakjat kebangsaan Indonesia, berdiandii akan b e k e r dja dilapangan politik dan sosial se-njata=nja b a g i T p enUngan Indonesia. Perhimpunan Indonesia itu berkewadjiban memegang pim pina n tertinggi d an pergerakan rakjat di Indonesia seumumnja dan memiku l pertanggungan djawab sepenuhnja tentang pergerakan itu. Lapangan s o s i a l ialah mengenai pengadjaran rakjat, ekonomi nasional, kesehatan rakjat d a n segala sesuatu jang berfaedah mempertinggi tenaga-kebangsaan d a rip a d a r a k ia ts). s)
In i sesuai dengan keterangan tentang dasar P.I.
M A S A 1920 —
1930
49
Pasal 2, P .K .I. h a r u s m e n g a k u i p im p in a n P .I., s e b a g a i s u d a h d id je la s k a n d a la m p a s a l 1 d a n h a r u s m e m p e r t ja ja i P .I. d e n g a n s e p e n u h h a t i P K i ' d a n s e m u a o r g a n is a s i °) j a n g m a s u k P .K .I. it u h a r u s b e r d ja n d j i , se-kalr* t id a k a k a n m e r i n t a n g i p e r g e r a k a n r a k j a t b e r s ifa t k e b a n g s a a n , j a n g akan d i p i m p i n o le h P .I. it u , s e la m a P J . te ta p m e n d ja la n k a n p o li t ik u n tu k m e n t j a p a i k e m e r d e k a a n In d o n e s ia . Pasal 3. Segala p e r tje ta k a n j a n g s a m p a i p a d a w a k t u it u , acj a ^ ta n g a n P .K .I . h a r u s la h d is e r a h k a n n ja k e p a d a P .I. m e n u r u t s ja ra tjan<* n a n t i a k a n d it e t a p k a n . P .I. b e r d ja n d ji a k a n m e n ju s u n s u a tu persuratk-aK a an kebangsaan. a i' T e t a p i k o n t r a k t e n t a n g p e n g a k u a n k a u m k o m u n is atas p i m p i n a n k aum n a s io n a lis it u , t id a k l a h d ja d i d id ja la n k a n . E k k i (Executief Com ite d a r ‘ In t e r n a s io n a le K o m u nis) m e n g a n g g a p it u s u a tu k e s a la h a n b e sa r, s e h in g g a S e m a u n te r p a k s a m e n t j a b u t k o n tra k i t u d e n g a n le k a s d a n d e n g a n terang1-
an. S e m e n ta r a i t u t e r n ja t a la h d a ri k o n t r a k it u d u a h a l d e n g a n a m a t d je la s ja itu : a. bahw a anggota P .I. ja n g amat m u d a 2 itu (jang palin g berpengaruh
a n ta ra n ja k e tik a itu ialah M oham m ad Hatta m e m p u n ja i n ia ta n hendak m enguasai seluruh
dan Subardjo) sudah pergerakan Indonesia,
b.
b a h w a m e r e k a i t u b u k a n k o m u n is 10). H a l b. i n i d a p a t d j u g a te r b u k ti d a r ip a d a p e r h u b u n g a n n ja d e n g a n „ L ig a p e n e n t a n g t in d a s a n p e n d ja d ja h a n ” ( L ih a t la h b a w a h ). A k s i P e r h im p u n a n In d o n e s ia d a la m L ig a itu , se p e rti te la h d it u lis - d ia ta s , d j u g a t i m b u l s e b a g a i a k ib a t d a r ip a d a u s a h a a k a n m e n u n d ju k k a n k e p a d a d u n ia a d a n j a p e r d ju a n g a n k e m e r d e k a a n k e b a n g s a a n In d o n e s ia . A d a p u n L ig a i t u d id ir ik a n d e n g a n in is ia t if M u n z e n b e rg , a n g g o ta R e ich sta g D je r m a n d a r i g o lo n g a n k o m u n is ; b e lia u i t u k e tu a B a n t u a n M e ra h In te r n a s io n a l (s u a tu b a d a n k o m u n is ). M u la 2n j a o r g a n is a s i itu d im a k s u d k a n sebagai s u a tu k o m it e j a n g a k a n m e m b e r i b a n t u a n k e p a d a k o r b a n 2 d a la m p e r d ju a n g a n k e m e r d e k a a n d i S ir ia d a n M a ro k k o . T e t a p i a c h ir a ja k o m ite it u m e n d j a d i s u a tu o r g a n is a s i u m u m P e n e n ta n g tin d a s a n p e n d ja d ja h a n d an p e n g e d ja r k e m e r d e k a a n k e b a n g s a a n ” , b e r k e d u d u k a n d i B e r lin (ta n g g a l b e r d ir i n j a ia la h 1 0 P e b r u a r i 19 26 ). I a b e r m a k s u d (an tara la in ) m elaksanak a n p e r h u b u n g a n r o h a n i d a n d ja s m a n i a n ta r a s e m u a b a n g s a 2 d it a n a h d ja d ja h a n j a n g b e r d ju a n g u n t u k k e m e r d e k a a n n ja d a n g o lo n g a n 2 j a n g terperas d i- n e g e ri 2 j a n g r a in 5n ja . I a a k a n m e n d ja d i p u s a t k e r d ja s a m a d a r i k a u m
°) 10)
D ip a n d a n g k e tik a itu , b a h w a P .K .I. d a n S .R . m a s ih a d a k ir in ja . U n t u k m e n je m p u r n a k a n k e te r a n g a n in i h a ru s d is e b u tk a n d is im , b a h w a m a s a it u m e m a n g a d a d u a p e la d ja r j a n g m e n ja t a k a n d ir in ja k o m u n is , ^ t e ta p i k e d u a n ja it u t id a k m e m p u n ja i p e n g a r u h p a d a p e la d ja r l a i n 2, p u n t id a k p a d a p e r k u m p u la n s e lu r u h n ja !
50
SED JA RAH PERGERAKAN RA K JA T I N D O N E S ^
o m u m s, sosialis, orang2 ja n g m engingini perdam aian d un ia (pasifis) ^ A ngan a u m nasionalis ditanah-djadjahan, d jad i dari semua golongan m g m r u n tu h n ja negeri2 im p e ria ls . , 10 15 P eb ruari 1927 Liga itu m engadakan di Brussel kong1' ^ sn - 'rtii!3" 8 Pert* m a i m enentang im perialism e d unia dan tin d ak an d ja d j3 ^ H ia r tia h !!81? 5 j 1” 1 tUrUt h a d ir w akip bangsa2 tanah d jad jah an dan seteng3 . , Pprhim r. ' donesia d iw ak ili, bersangkut dengan kaum nasionalis, ol e ** A c h ^ r iT u Indonesia (M oham m ad H atta, N azir P am untjak , Gatot ^ ub ard jo ) dan bersangkut dengan kaum komunis, oleh SemaU1** m e n e a0mhneS, itU (d iadak an s« sudah pem berontakan kom unis d i In d o n e S ^ ^ m e n g am b il keputusan, a n t a r a n j a : S d o n e s iT 11! SimPaU Se_beSar=nja kepada P «g e ra k a n K e m e rd e k ^ daja-unaia1! ? m e n jo k o n g pergerakan itu terus-menerus dengan seg3 ^ u p a ja m a n a p u n djuga; m e n u n tu t dengan keras kepada Pem erintah Bf>ia„,io . i i ,. 3 3 ^ bekerdja untuk pergerakan R ak jat Indonesia * \ kem e" * eIf £ t !1 pem buangan d an h u k u m a n m ati serta m endT alankf ® PUS3n u V M e n d ja d i anggota L iga itu berarti u n tu k P e S Duna 7 T " ™ sad ja m endapatkan p e rh atian internasional tentaJL “ ? T IndoneSia bU.Ka P i d ju g a dengan se n d irin ja dapat berkenalan dengan ora °* • ones|a> ta n a h 3 d ja d ja h a n la in dan setengah d jad ja h an (Wa "a8 •,a|lg sesikap a F ilip in a , Mesir, Siam , Tionghoa) dan dengan kaurii” ^ In d ia ’. In d o Cil\ r j bangsa E ro p a h , teristim ew a kaum pasifis, jane v erPeladjar k iri senang h a ti m e m b a n tu perdjuangan kemerdekaan arena tjita-nja d e n g 3 K onperensi p e m im p in 2 Liga jang diadakan pada q n -no? d i Brussel, m engam bil suatu keputusan terhadan t . desem ber . sebenarnja suatu ulan gan keputusan Kongre hi,i ° ° IJe sia; . kePutusan bahan jang mengenai dinegeri Belanda. •
penangkapan
pemimpin83 p P
? d ’ dengan P e rh im p un an l n dones»J
Pada 4 M aret 1928 diadakan di Berlin sin t,, ketika itu h a d ir d ju g a w a k il Perhim punan In d o n e S " ‘
^
Pada m asa itu tim b u lla h dalam Liga itu kecnu„ p e rtjo b a a n 2 M oskou h endak m em pengaruhi L ig a t
1S
Sebagai^ aMb.t dari keputusan Partaf B“ r„h' ' £
-+,1 *
^ n
„ 1eh me
**“ £ ” ®*"
anggota- sosialis k e lu ar pada 22 A p ril 1928 dari Seksi H ^ i° h* t *■L i S a > d a la m seksi in i d u d u k d ju g a P e rh im p unan Indonesia 30 ^ .PksiD Sogllanderi;imPUnT ,in i kelU1! r kGtlka itU dari seksi itu; sebab d a l a m seksi H o lla n d dengan k e lu a rn ja kaum sosialis, kau m kom unis akan b e r p e n g a ru h besar dan m ereka itu akan d ja tu h dibaw ah p a n d jr kom unis. S e m e n ta ra itu P e rh im p u n a n Indonesia benar m asih berhubungan d e n g a n L ig a Internasio nal, ja n g d a la m n ja disam ping kau m kom unis m asih t e r d a p a t k a u m sosialis d an pasifis.
MASA 1920 — 1930
51
Pada kongres-dunia L iga ja n g kedua, 20 — 27 D ju li 1929 d i F ra n k furt am M ain, tam p ak dengan am at n jata perlaw anan2 sebagai akibat usaha M oskou h endak m e m p en garuh i Liga itu. D id alam m ad ja la h P erhim punan Indonesia disebutkan, berhubung dengan h a l itu (Indonesia Merdeka 1929), bahw a perlaw anan sehebat jan g kelihatan pada kongres tersebut. Delegasi P e rh im p u n a n Indonesia tetap tidak suka m en djad ik an L iga itu perkakas Moskou, ia h a n ja in g in suatu Liga ja n g berfaedah bagi bangsa2 ja n g tertindas. P e rh im p u n a n Indonesia berpendapat (sebagai d ju g a dalam seksi H o llan d ) tid ak berguna tinggal didalam Liga Internasional itu d jik a h an ja ber-sama2 dengan k a u m kom unis. Kongres itu berachir dengan memperh e n tik a n perlaw anan sem entara waktu, tetapi tidak memberi harapan u n tu k m e n d apat pe rd am aian ja n g pasti. D ju g a dari riw a ja t perhubungan P erhim punan Indonesia in ilah ter n ja ta, bahw a P e rh im p u n a n Indonesia itu bukan kom unis ! Sebagai tja ra ja n g ketiga untuk m endapatkan perhatian internasional te rhadap tu d ju a n pergerakan kebangsaan Indonesia, ja itu ik u t pada kongres- ja n g bersifat hum anistis, Perhim punan Indonesia diw akili pada Kongres D em okrat In te rn asio n al jang keenam di Bierville (Paris, Agustus 1926) dan K ongres W a n ita Internasional di Gland (Swis. Agustus 1927). S e la n d ju tn ja d ia n d ju rk a n pada anggota-nja. supaja ketika mengund ju n g i n e g e rr d ilu a r negeri Belanda, disamping peladjarannja memperluas p e m an d a n g an n ja dan m engaso djangan se-kali2 melupakan propaganda u n tu k T u d ju an K e b a n g s a a n Indonesia. „P e rh ub un g an dengan kaum kom unis” itu, baik dengan perantaraan Sem aun, m a u p u n dengan p e r a n t a r a a n Liga, m enjebabkan djustisi Belanda m e n tja ri h u b u n g an pem berontakan di D jaw a dengan Perhim punan Indo nesia Pada 10 D ju n i 1927 dilakukan penggeledahan atas peladjar2 itu, sudah tentu sadja tid ak berhasil apa8. Tetapi w alaupun begitu, dalam bulan Septem ber 1927 anggota2 pengurus P erh im p un an Indonesia itu ditangkap (antaranja, M oh am m ad H atta, jang spesial kem bali dari Swiss supaja dapat ada dinegeri Belanda u n tu k m e n a n t i k a n penangkapan atas dirinja); mereka itu d itu d u h „m enghasut terhadap p em erintah”. Tetapi sesudah beberapa b u la n tertangkap, p ad a 22 Maret 1928 mereka dibebaskan oleh h ak im atas tu n tu ta n itu. Sungguh p e la d ja r2 dinegeri Belanda itu m ud a2, m e r e k a dengan aksinja berhasil dapat m em p engaruh i dalam b anjak hal perdjalanan Pergerakan d i T anah A ir n ja j ang d j auh itu. N jatalah sebagai akibat propaganda Per h im p u n a n Indonesia suatu dasar jang kokoh m asuk kedalam Pergerakan in i ja itu dasar K e b a n g s a a n Indonesia ja n g satu dan usaha persatuan men u d ju kem erdekaan; begitu pula keadaannja dengan dasar tolong-diri (selfhelp). Sedikit ku rang h asilnja ialah propaganda n o n - k o p e r a s i dan propaganda u n tu k aksi-rakjat-umum ja n g bersifat nasionalis, tetapi inipun m endapat prak te kn ja pada golongan2 jatig penting.
1 (
52
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA ,
Studieclub-. Sedang peladjar" bangsa Indonesia dinegeri Belanda ita dapat hidup menurut tjita-nja dalam Perhimpunan Indonesia, partai3 jan: telah ada disini ketika itu, bukanlah tempat jang disukai untuk beraksi ■ Baik Kekajaan Kebudajaan Djawa dari B.U., maupun Pan-Islamisme dari S.I. maupun komunisme dari Semaun, maupun keinsjafan atas Kebudajaan Sunda dari Pasundan, semuanja itu rupanja bagi mereka itu bukanlah hal1 jang pantas sebagai alat berdjuang atau untuk diperdjuangkan. Suatu ternpat jang tjotjok, belumlah ada untuk mereka itu; seperti hendak menge tahui keadaan2 disini dengan lebih baik, dan bersiap untuk perdjuangan jang pasti akan tiba djuga bagi mereka itu, maka mereka itu bersatulah ; dalam beberapa studieclub (badan penjelidikan), jang satu terpisah dan jang lain; antaranja ialah di Surabaja (Indonesische Studieclub, jang m ull pertama berdiri) dan di Bandung (Algemene Studieclub) ’*), jang kemudian mendjadi masing- Persatuan Bangsa Indonesia dan Partai Nasional ?ndo!Ce,rdia ClUb:: jang berdiri atas Sikap jane bersifat nasionalistis Indonesia, ialah selain dan pidato3 di-rapat- tertutup djuga mengadakan
T m "™ 'sendiri d ™ Pat‘
^
^
« * - ™ ™ P ™ jai " W *
Ind° nesische Studieclub jang didirikan oleh Dr. Sutomo itu (» salah seoiang d an orang- jang mendirikan B.U., tetani tidak mendapat kepuasan lagi dalam B.U itu) berbeda atas dua hal dari Algemene Studio club di Bandung, jang dipimpin oleh Ir Sukarno igcmene Teknik Tinggi Bandung). Perbedaan jang ^ It Studieclub lebih mengutamakan hal3 jang praktu i 10 Studieclub; perbedaan jang kedua ialah b crL bu ™ “ AlS* Z Z rasi terhadap pemerintahan, jaitu Indonesische S t u d i e S " ? non'k° p; menurut-keadaan (incidenteel), sedang Studiecluh t ,U non-kopf ‘ asas (principieel). non-koperasi-sebagsIndonesische Studieclub didirikan 11 Djuli 1094 „ioV, • a c dah ber-tahun2 dalam politik jang praktis dan ri seorang Jan° su Jang „mengenal praktek hidup,” ^Indonesische 1“ ggotaSnia T * membangunkan kaum ternfelariL c Studieclub itu bertudjua* ,- * ? teipelaajar supaja mempunjai keinsiafan kewadjib M terhadap masjarakat dan niemperdalam pengetahuannja tentang politic mengadjak mereka supaja melakukan pekerdjaan jang berfaedah ba*. masjarakat dengan djalan memperbintjangkan dahulu se-tenang-'nja soal nasional dan sosial. Indonesische Studieclub itu mempeladjari soal3 Jan> tertentu dan djika sudah datang saat untuk mentjobakannja, maka diseralu lah beberapa anggota pekerdjaan mempraktekannja D jika pertjobaan itu njata berhasil, maka Studieclub itu m enar* dir dari usaha itu, dan usaha itu diserahkan kepada orang lain. Dengan tjar» jang demikian itu timbullah dengan inisiatif Studieclub itu : asrama' 31)
Ada djuga club ketjil2 di Solo, Djogja, Djakarta, Semarang dan BogUI
jVlASA 1920 —
1930
53
r u m a h u n t u k m e n g u r u s k a u m w a n ita , se k o lah te n u n , ko p e ra si p e rusahaan d a g in g . p u s a t k e r a d jin a n , b a n k k re d it, B a n k N a s io n a l In d on e sia, dsb., s e d a n g p r o p a g a n d a n ja b e r h u b u n g d e n g an ko p e rasi b e rh a s il b a ik : antaran ja d id ir ik a n atas u s a h a n ja P e rsa tu a n C oo pe i’atie In d o n e s ia , su a tu o rg an i sasi p u s a t u n t u k p e m b e lia n barang-. B a ik la h d is e b u tk a n la g i G e d u n g N a s io n a l d i S u r a b a ja ja n g d id ir ik a n atas usaha In d o n e sisch e S tu d ie c lu b itu d ju g a . T e r h a d a p h a l b e k e r d ja ber-sama2 de n g a n P e m e rin ta h , In donesische S tu d ie c lu b itu b e r s ik a p , bahw a dalam beberapa h a l ja n g te rte n tu , boleh d ja d i a m a t p e r lu k e r d ja s a m a dengan P e m e rin ta h . . A lg e m e n e S tu d ie c lu b , ja n g d ip im p in o le h Ir . Su karn o d an m e lip u ti b e kas a n g g o ta 2 P e r h im p u n a n Indonesia ja n g d ia m d i B and u n g, se m e n d ja k m u la 2 le b ih b e rs ik a p b e rlaw an an te rh a d a p s ip e n d ja d ja h . B oleh d ik a ta k a n s ik a p n ja s a m a d e n g a n s ik a p P e rh im p u n a n In d o n e s ia . T e ta p i s u a tu h a l ja n g te rlihat sam a pada se m ua c lu b 2 itu ialah kesejf t r a n a ta s p e rs a tu a n I j c i n dan t u d ju a n kepada k e m e rd e k aa n. it'ntuk m e m p e r k u a t in i p a d a seluruh lapisan p e rg e rak a n d a n s u p a ja m endapat p e r s a tu a n le b ih b e sa r p a d a bei'-djenis- a lir a n itu , m ak a segala Studieclub it u m e m b e n tu k d a la m b u la n Septem ber 1926 ber-samas d e n g an S.I., Muh a m m a d ija h , J o n g Is la m ie te n Bond, P a s u n d a n , P e rsatu an M inahasa, Sare k a t A m b o n d a n Sarekat M adura s u a tu ..K om ite P ersatuan In d o n e s ia ,” d e n g a n m e n g ad ak a n tjabang- kom ite d i D ja k a r ta (Mr. Iskaq), Jo g ja (Mr. S u ju d i) d a n B a n d u n g (M r. S artono). B e tu l aksi in i berakibat aksi ja n g sam a tu d ju a n n ja , a k a n te ta p i teranglah ia m em perkokoh tjit a 2 kebangsaan, p e r s a tu a n d a n kem ei’dekaan Indonesia. P a r ta i N a s io n a l In do ne sia ( 4 D j u li 1927 — 17 A p r il 1939). Sesudah o r g a n is a s i2 k o m u n is te r la ra n g oleh P e m e r in ta h , m aka te rb uk ala h kesemp a ta n j a n g be sar u n tu k m em perluas o rg a n is a s i2 ja n g m asih ada atau u n tu k m e n d ir ik a n o rg a n isa si b a r u . K csem patan in i b u k n n lah karena a d an ja orang2 ja n g s u n g g u h 2 k o m u n is ja n g m e m e rlu k a n p e ru m a h a n baru karena k o m u n is5 m e n d ja la n k a n s e n d ir i a k s i- k o m u n is n ja it u d e n g an se m b u n jr. T etapi adanja; k e s e m p a ta n itu ia la h k a re n a rakjat- u m u m d a ri S arekat R a k ja t memerlu-! k a n p im p in a n b a r u . R a k ja t in i m e ru p a k a n golongan jan g d a la m kalangan p e m im p in k o m u n is d in a m a k a n g o lo n g a n 2 ja n g ..b e rp en d irian b u r d ju is ke-j t j i l ” d a n o le h se b ag ian p e m im p in itu d irasak an sebagai su a tu rintangan b a g i P .K .I. N ia ta n u n tu k m e m b e rs ih k a n organisasi k o m u n is d a ri golongan in i (ja n g s e b e tu ln ja le b ih b e rsifa t n asio n alistis d a ri b ersifat kom unistis) sudah b e b e ra p a k a li d ila k u k a n di-kongres2 k o m u n is. T idak d ja d in ja pem bersihan itu a d a la h d id a s a rk a n atas p e rtim b a n g a n , bahw a m ereka itu te ntulah akan d ite la n o le h S.I. d a n b ah w a de ngan sarin g a n ja n g tepat te n tu lah akan d a p a t d ju g a o r a n g 2 d a r i anggota S arekat R a k ja t ja n g tja k a p u n tu k P.K .I.
M A SA 1920 — 1930
55
b e n tu k a n negara d alam _nega ra itu te r tja p a i k ira n ja , m aka akan dipero leh p u la kem e rde kaan dengan tid a k m e lak u k an perkosaan, m elainkan sebagai a k ib a t te k an a n batin . M aka b a ru la h d ap at d ila k u k a n pemba4.
n g u n a n ja n g sesungguhnja, d a la m n egara kebangsaan itu. M e n u ru t keadaannja, ketika mendjalankan pergerakan kemerdekaan
ini, tidak dapat diharapkan bantuan dari sipendjadjah; bantuan dari pihak itupun berbahaja, sebab ia sangat boleh djadi menjimpangkan orang2 Indonesia dari djalan jang menudju kemerdekaan itu. Oleh sebab itu maka didiund]img dasar non-konprasi: djadi ini bukan terbit dari rasa bentji atau putus asa, tetapi sangat perlu, dengan berdasar kan pikiran jang sehat dan harus disertai oleh kerdja sendiri, oleh pembentukan dengan djalan keaktifan sendiri. D ju g a salahlah, pada usaha in i me-nunggu3 „datangnja seorang Ratu A d il, datangnja sebuah kapal u d a ra d a n Moskou atau d a ta n g n ja seorang radja dari Stambul ” 5.
M e sk ipu n r a k ja t In don esia harus b e rsan d ar pada tenaga sendiri, perlula h p u la negeri lu a r m engetahui, b a g a im a n a nasib ra k ja t in i dan apa k e in g in a n r a k ja t m i. Teristim ewa b a n gSa= A sia la in 8 ja n g d ju g a diperb u d a k oleh im p e n a lis m e Barat. Segenap bangsa8 Asia haruslah beker d ja ber-sama3 (panaziatism e).
6. Kapitalisme jaBg semendjak abad ja n g i a lu m u i ai berkuasa dinegeri Barat kapitalisme itu mempergunakan imperialisme Barat; imperialisme m i sudah m endjadi suatu sandaran ja n g kuat untuk kapitalisme itu dan impenalisme diperkokoh oI pv. t j ^ u ip e ii\ OKOn olen kap italism e . K sadaatt_baug£a 1
im nerialism e B_aratA Q _
J
It T r r - r r 1 ^ ‘|ang m e n -iebabkan maka djuga kapital. ltu m e n d3adi m usuh ne ge ri’ d j adja h a n diseluruh Asia dan sem ua tenaga ja n g m enentang k a p ita lis m e itUj m endjadi temannja. 7.
O le h kare na seluruh R a k ja t Indonesia h aru s terus bekerdja pada pembebasan kebangsaannja, tid ak bolehlah d ip e rhatikan pangkat dan go lo ng an , kekajaan, la k i3 at au perem puan dsb (dasar demokrasi), teruta m a oleh karena b a ran g k ali ra k ja t d je latai ah ja n g akan m elakukan b agian ja n g terbesar d a ri pekerdjaan it u D j uga tidak diperhatikan
horrnati te S S Indonesia itu ^enganut ber-djenis= agama; di, , j 1PA . . U? an mendjadi tjita-. Kaum wanita mempunjai kedu dukan j g lebih baik dalam masjarakat, ia harus dimerdekakan dari segala 1 an jang menghinakan dan merugikannja, ja dari segala k e h id u Pannja; in i am at perlu, berliubung dengan , 3 . Se a®ai seorang ja n g b erdjuan g dan sebagai pendidik pe m u d a3, ja n g m e n d ja d i harapan T anah A ir. Orang^ Indonesia se ndiri3, dalam p e rd juangan kem erdekaan itu, tidakla h akan m endapat kesenangan, keuntungan, ia akan m em ikul h anja eban belaka, m e m berikan djiwa-raganja kepada bangsanja untuk kebahagiaan bangsanja dim asa ja n g akan datang.
56
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
Dengan memperhatikan pasal2 itu, P.N.I. meniebutkan dalam rantjang an us a h a nja : a. usaha p o litik : memperkuat rasa kebangsaan um um nja dan kesadaran atas persatuan bangsa Indonesia chususnja, memadjukan pengetahuan sedjarah kebangsaan dan memperkokoh perhubungan dengan bangsa Asia lain-, menumpaskan segala rintangan bagi kemerdekaan diri (hak' luar biasa daripada Gupernur Djendral untuk membuang dan mengasingkan, pembatasan perdjalanan) dan tantangan bagi kehidupan P0' litik (berserikat, berkumpul, penjiaran bertjetak, mengeluarkan pik>r' an). b. usaha ekonomi : memadjukan penghidupan jang merdeka, memadjU' kan perdagangan kebangsaan,, keradjinan, bank2, koperasi2. e. usaha sosial: memadjukan pengadjaran jang bersifat kebangsaan, meW
perbdiki kedudukan kaum wanita (membasmi poligami, perkawin^ paksaan dan perkawinan anak2), memerangi pengangguran, memadju kan pemindahan kelain pulau di Indonesia, mendirikan dan menjokon^ perkumpulan- sekerdja, memadjukan kesehatan rakjat dan membasm' penghisapan madat dan peminuman alkohol. Oleh P.N.I. bagian2 rantjangan usaha jang tersebut diatas, dipandang d a n sudut sikap P.N.I. jang tersebut diatas djuga, selama 4 tahun hidupn 'a itu dibitjarakan dalam banjak rapat u m u m 13) jang semua m e n d a p a t hasil jang besar dan dikundjungi oleh be-ribu2 orang jang sangat bergembiraPerlu ditjatat bahwa Ir. Sukarno selalu memperingatkan baiknja bang' sa Indonesia sudah bersatu lebih dulu dalam satu organisasi rakjat u ^ " 1 jang tidak dapat dipatahkan, sebelum peperangan Lautan Teduh petja*1' sebab peperangan itu ialah perdjuangan untuk merebut dan menguas* Indonesia; djika tidak dengan persatuan jang demikian, maka bangsa Indonesia hanja akan mendjadi bola permainan negeri2 jang berperang itU sadja. Anggota2 P.N.I. lainnja j ang terkemuka, ialah bekas anggota2 P 1' jaitu Mr. Sartono, Mr. Sujudi, Mr. Iskaq, Dr. Samsi, Mr. Budiarto dan ^ r> AH Sastroamidjojo Semuanja ini bekerdja dilapangan partikulir - sesua> dengan alur non-koperasi __ itu j bih disukainja daripada sa la h satl' djabatan pada Pemerintah. y Supaja dapat mendjalankan usaha jang sudah dirantianekan itu djasama Ja„ g be,-s,t„-padl, dan bwsaiid„ pada , ena >
1927/ '
tus 1927 di Bandung, 9 Oktober 1927 dTn- i " ' 8?
Bclanda). 25
Ha-
ta, 2 7 - 3 0 Mei 1928 K o n ^ l dl ? j0kja’ 4 Desember di DjaK* 1928 di Gresik, 14 Oktober 1928 df oP„ ama di Surabaja, 30 Ag«st dung, 1 8 - 2 0 Mei 1929 KonPS ? i f S^m?rang’ 24 Maret 1929 di di Surabaja (rapat Studieclub), 25 A g S tu f t 27f-D j?5 tember di Bandung, Oktober 1929 di Bandung dan ^ k a r t a
MASA 1920 — 1930
57
ja itu m elenjapkan kekuasaan djadjahan dengan tjara jang aman, kekuasaan m ana meng-halang-i segala kesentosaan dan kem adjuan Rakjat, maka P.N .I. itu selalu mengusahakan, bukan sadja supaja terdapat pengusaha5 ja n g tjakap untuk pekerdjaan itu, tetapi orang3 jan g meminta mendjadi anggota P.N.I. itu tidak langsung diterim a sadja m endjadi anggota; melainkan mereka itu, sebagai tjalon anggota, haruslah lebih dahulu menamatkan kursus2 (jang diberikan oleh komisaris2 daerah). D juga untuk anggota2 biasa, diadakan kursus-; kursus2 in ila h menjebabkan mereka itu tjakap m enjebarkan tjita partai kepada rak jat ramai. Pada kongresnja jang kedua, 18 20 Mei 1929 di Djakarta, P.N .I. mengambil keputusan, akan m engadakan kuisus ja n g istimewa, untuk mengadjarkan sosialisme, anarchisme, komunisme dsb., supaja orang dapat m endjundjung „nasionalisme”n ja sendiri dengan sedar dan supaja orang dapat memisahkannja dari salah satu ismeJ (aliran-) jan g lain itu. ftj ika hen flafc.d jto f c d u ^ ^ n iata” manakah iang sudah ^ila k u k a n o l e h ^ N .I., m aka pertama^sekaIL dapat disebutkan ialah hasil f u saharij a ipemUfiKan Psilbim n u n a n 3 Politik Kebangsaan ^In donesia (P.P.P.K.I ), ja n g sudah ada pada pertengahan Desember 1927. Badan in i la ah federasi daripada P.N.I., P-SJ B .u.( PasTndan, Betawi, Sumatranenbond dan studieclub2. Federasi jang m emberi harapan baik in i untuk aksi jang bersamaan tu d ju an n ja, mem eri pula kesempatan kepada P N I itu mempropagandakan asas“n ja sendiri, dilapangan jang lebih luas-' "federasi itu terutama m em beri pengaruh kepada P.N.I., oleh karena tim b uln ja banjak pergaulan ja n g rapat antara pem im pin2 pergerakan seum um nja. Tidak boleh dilupakan, bahwa pem im p m 2 P.N.I. itu orang2 tam atan sekolah tinggi jang mengorbankan semua kem ungkinan kedudukan pangkat tetapi mengedjar tjita" untuk urusan kebangsaan. S e landjutnja did irik an n ja beberapa perkum pulan sekerdja, sebagai Persatuan Motoris Indonesia d i Bandung (dari sopir2) Sarekat Anak Kapal Indonesia di Priok (dari kelasr), Persatuan Djongos Indonesia di Surabaja (dari djongos2 rum ah), perkum pulan O.J.S. Indonesia di Surabaja (dari pegawai maskapai trem D jaw a Timur). D ju ga am at banjak koperasi sudah didirikan oleh anggota2 P.N.I. Tetapi sebetulnja arti P.N.I. itu tidak dapat diukur m enurut „perbuatan ja n g njata- in i atau m enurut ban jaknja anggotanja jang pada peng habisan tahun 1930 kira- 10.000 orang djum lahnja. Sebabnja ialah karena partai in i m asih pada tingkatan jang pertama dalam propagandanja, tatkala p artai itu dim atikan. Ketika itu „perbuatan jang njata” itu masih mendjadi suatu h al jan g tidak diutam akan benar. A rti partai itu jang besar, ia la h : oleh propagandanjalah m aka terdjadi h al2 jang berikut i n i : K einginan akan kemerdekaan tudjuan kepada Indonesia Merdeka, ja n g di-mana2 njata kelihatan m ulai ber-njala2, kesadaran atas
58
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
persatuan Indonesia m endjadi suatu hal jang memang sudah sewadjarnja, jang djuga didjundjung tinggi oleh golongan sedaeralr. Pan-asiatisme, rasa senasib dengan bangsa2 diseluruh Asia, mulai hidup benar, bahasa Melaju jang didjundjung oleh P.N.I. (menu ru t djedjak Perhimpunan Indonesia) sebagai „bahasa Indonesia” sesungguhnja diakui djuga sedemikian oleh lain2 golongan. Merah-Putih (warna dari Perhim punan Indonesia dan P.N.I.) di djun dju n g djadi warna kebangsaan Indonesia. Lagu ..Indonesia R aja” jang oleh P.N.I. ditundjuk djadi lagu ke bangsaan, dianggap sedemikian oleh tiapJ orang. D em ikianlah masih ada hal2 lain (jang sangat mempengaruhi tjara berpikir dan tjara hidup) jang sebetulnja disebabkan oleh P.N.I. Pemerintah djadjahan jang membanggakan, bahwa ia membiarkan segala aksi, asal jang tidak bersifat komunis atau bersifat perkosaan (djadi P.N.I. harus dibiarkannja pula) tatkala ternjata, bahwa P.N.I. itu bukan sadja didalam lingkungan partai itu tetapi djuga diluarnja, mempunjai hasil jang amat besar sekali lalu mengambil tindakan. D jalan untuk mendjalankan tindakan itu lekas sekalilah terdapat; orang2 jang ingin menenggelamkan P.N.I. itu menjebarkan kabar anginse-olah2 P.N.I. bermaksud akan mengadakan pemberontakan. Pada 29 Desember 1929 digeledah semua kantor dan rum ah pemimpin’’ pengandjiir2 dan propaganda- Partai Nasional Indonesia itu. Meskipun ten tang rantjangan pemberontakan tidak terdapat bukti apa2, tetapi ditangkap djuga ketua Ir. Sukarno dan 3 orang jang lain (Maskun, Supriadinata, Gatot M angkupradja) dan barulah pada 18 Agustus 1930 dihadapkan kernuk;i hakim. Oleh karena m enurut keadaannja tidak dapat djtuduh, bahwa mereka itu mengusahakan adanja pemberontakan, mereka itu sudah dihukuiu sebab oleh hakim dianggap a) sudah ikut pada suatu perkumpulan ja11® bertudjuan hendak melakukan kedjahatan, dan b) sudah menghasut. Kepu" tusan Landraad di Bandung jang menghukum Ir. Sukarno 4 tahun pendjar3’ dan jang 3 orang lagi masing2 2 tahun, 1 tahun 8 bulan, 1 tahun 3 bulan> keputusan itu ditetapkan oleh Raad van Justitie pada 17 A pril 1931- ^ e'. putusan in i boleh djuga diartikan mengetjap P.N.I. sebagai suatu organisasi jang terlarang; oleh karena itulah ia dibubarkan. Biarpun P.N.I. itu masih muda, tetapi pengaruhnja, sebagai jang dite' rangkan diatas tadi, amat besarlah sudah; bahkan, lebih besar dari pad3 pengaruh salah satu. organisasi lain2 semendjak 1908 sampai 1942 it u ; Tentu sadja banjaklah jang mendjadi m undur sesudah pembubaran part3’ itu, tetapi sebagai sudah dinjatakan tadi, suatu sari daripada pendir'311 jang penting 3 tetap kekal se-lamaanja; hal ini terdapat bukan pada a °g' gota2nja sadja, tetapi djuga pada golongan lain2 dan pada orang2 jang tidaK berorganisasi; bukan pada orang golongan rendah sadja, tetapi djuga pada orang golongan tinggi; bukan pada orang m uda2 sadja, tetapi djuga Pada
MASA 1920 — 1930
59
orang tua2; bukan pada orang Islam sadja, tetapi djuga pada orang Kristen; bukan pada orang partikulir sadja, tetapi djuga pada pegawai negri; bukan pada kaum laki2 sadja, tetapi djuga pada kaum wanita. Propaganda P.N J. itu boleh dianggap menimbulkan suatu djaman baru dalam pikiran dan perasaan orang Indonesia. Propaganda itu sudah dirantjang oleh Perhimpunan Indonesia '*), te tapi P.N.I.-lah jang melakukannja; Ir. Sukarno dalam usahanja selalu dibantu oleh orang- bekas anggota P.I. Djika kita pertimbangkan, apakah hasil jang didapat oleh P.N.I. itu kiranja disebabkan oleh isinja propaganda, atau oleh orang2nja jang sudah
berpropaganda itu (tjara propaganda), maka perlulah disebutkan disini, bahwa hasil itu bukanlah terutama disebabkan oleh kwalitet orang2 itu (tentu sadja ini djuga amat penting adanja) akan tetapi oleh atjara2 isinja propaganda itu sendiri. P.N.I. (dan P.I.), dengan propagandanja itu, sudah membangkitkan perasaan jang semendjak beberapa abad terpendam dida lam hati Indonesia. Maka P.N.I. itu sudah berbuat sebagai ia mentjutji pelat potret untuk mewudjudkan suatu gambar jang tersembunji padanja. P.N J. sudah mengutjapkan dengan keras segala kata- jang sudah lama terasa oleh rakjat didalam sanubarinja; itulah jang menjebabkan hasil jang kekal itu. Bukanlah kepandaian bitjara, bukanlah ketjakapan menarik orang, bukanlah pula akal budi manapun djuga dapat menimbulkan hasil jang kekal, djika segala pembitjaraan dan perbuatan itu tidak sesuai dengan perasaan rakjat se-sungguh'nja. D jika semuanja itu kiranja hanja hal jang bisa „di-buat-” sadja, hal jang di-tjoba= sadja, maka tidak m ungkinlah terdapat hasil jang kekal. I t u la h sebabnja maka S.I., biarpun tiap- kalinja m em perbagus keadaan Partai dan memakai sembojan jang baru2, boleh dikatakan kehilangan djua r akjat um um nja, sesudah ia (partai jang dalam tahun 1913 sebagai angin topan m eliputi Djawa, membangunkan pengharapan pada rakjat, bahwa S .I.-lah nanti jang akan mentjapai kemerdekaan) m e la k u k a n propaganda jang tidak tjotjok dengan kemauan hati rakjat. Suatu tjontoli lain adalah „Bond van intellectuelen” (Perhimpunan kaum terpeladjar) jang didirikan oleh Dr. Satiman pada achir tahun 1923. Ia tidak senang akan „omong kosong” dalam kalangan B.U. tidak senang akan keinginan B.U. hendak memperbesar bilangan banjak anggotanja den§an golongan rendah dan tidak senang pula akan keinginan B.U. hendak
ttienganut sikap non-koperasi jang mulai timbul disini itu. Perhimpunan
“)
Kedua
o r g a n is a s i
in i
t id a k
pernah
b e r .hubung*--an
“ bagaj^
Perhubungan setjara organisasi adalah denga i P rhimpUnan Indojang sudah memberi mandat jang terbatas kepada Perlumpu nesia mewakilinja di Eropah dalam Liga.
SED JA RAH PERGERAKAN RAK JA T INDONESIA
60
b a r u itu m au m e lip u ti h a n ja la h kaum terpeladjar Djawa, „ja n g lebih ingir b e k e rd ja daripada b e rb itja ra ” dan m au m engadakan „pem im pin jan g baiku n tu k r a k ja t d i D jaw a. Ia m enentang sungguh3 segala h al ja n g berbau non-koperasi. Sedan; stu die club3 ja n g be rdiri diatas dasar ke Indonesiaan um um itu, dapat hidup su b ur m asa itu, „Bond van intellectuelen” in i berdiripun tid ak dapat, olek karena bertentangan dengan pikiran u m u m ; um um m em andang organisasi ja n g de m ikian itu b u k a n la h bagi kepentingan rakjat adanja. Satimar. m e m b iark an p ik ir a n n ja k alah oleh p ik iran um um ; d jik a ia kiran ja meneruskan m a k s u d n ja itu , m ak a akan te rlih a tlah pula organisasi itu mecd ja la n i ke h id u p an sedih, sebagai jang sudah terlihat pada S.I. itu. P e rk u m p u la n 2 jang berdasarkan kedaerahan P_a_s_u n d an . D ju g a organisasi ini, ja n g berdiri m u la 3n ja sebagai per k u m p u la n sosial d an kebudajaan, lam bat laun tidak dapat berdiri dilu.v p o litik . B enarlah usaha-nja, djuga sesudah 1920 terutam a m asih mengenasosial, ekonom i, p e n d id ik a n dan kebudajaan um um (sem uanja se.m ata‘ jan; b e rh u b u n g an dengan D jaw a Barat), tetapi waktu ada ra n tja n g a n untuk m e ngad akan p ro p in si D jaw a Barat (ini terdjadi dalam ta h u n 1925 ), Pasur.
dan telah berdjuang untuk mendapat Bambino o u
sundan" sebagai nama propinsi itu Oleh ka " t
ianun
^
d ja d i anggota D ewan Propinsi dan Dewan K n h ° a" ggota‘ n:>a t u iu ef|' ‘ p e rh a tia n n ja terhadap p olitik dengan „ . bupaten baru ltu* mak'' sebagai ja n g Jaja (tentang bum i n a d iak bum !, p a d ja k
terdapat pada kongresnia b n / ™ 1^ bertam bah p ld a ' pengadjaran, pindjam an unt em ber 1925 d l a s i'm-' lain-) p u n tidaklah + u n tuk pertanian, b a n k desa, padjaV la in ) p u n tidaklah terlepas daripada p o litik ” Sebab itulah djuga maka masuknja Pasundan pada 14 Desember 1927 kedalam P.P.P.K.1
dianggap oleh umum sebagai suatu hal j ang s1iHq, Pada ra p a t tja b a n g Pasundan 20 Mei l 928 di D“ S t T
f diken,ukak.,r
h al k u ra n g n ja b ila n g a n anggota (nasionalisme-lndonesia sudah mendesak rasa ber-daerah3a n itu lan taran propaganda P . N l) * ada rapat itu d: terangkan, bahw a d ju g a Pasundan berke jakinan> Bangsa mdoncsi, tid a k selam anja aka n tetap dikuasai bangsa l ain dan bahw a tia p 3 orans h aru s berusaha m e n u d ju t jit a 3 bangsa. Usaha itu ialah kerdja m e m a d ju k a n r a k ja t, dan Pasundan in g in m engerdjakan nja ber-sama3 dengan Pemerintah sebab Pem erintah sudah m enerangkan, m au mendidik rakjat hingga sane g up b e rd iri sendiri. P asund an m e n je tu d ju i benar3 kem adjuan kearah per satuan d an tjin ta tan ah a ir Indonesia, oleh sebab itu la h m aka Pasundan m e n g g ab ung k an d ir i p ad a P .P.P.K .I. R ap at itu m e n g am b il putusan akan m e n tjo b a m em egang teguh orang3 Sunda u n tu k perkum pulan Pasundan. D ikongres P asund an 30 M aret — 1 A p r il 1929 sikap organisasi itu djadi le b ih d je las lagi. K e tu a n ja , Oto Subrata, m enerangkan, bahw a orang Sund.’
MASA 1920 — 1930
61
adalah hanja sebagian dari Bangsa Indonesia. D jika ia berusaha mcmadjukan daerah Pasundan dalam hal sosial, kebudajaan, ekonom i dsb., djanganlah diartikan se-akan" Pasundan memisahkan d iri atau inengasingkan d iri dari golongan- rakjat jang lain. Djuga Pasundan berdasarkan t jit a ” per satuan Indonesia dan bekerdja didalam P.P.P.K.I. u n tu k kepentingan In d o nesia seumumnja, tetapi ia mail mengutamakan aksinja d ilin g k u n g an bagian-Sunda dari Nusa dan Bangsa Indonesia ini. D alam berusaha itu ia tetap m endjundjung sc-penulrnja fiknn konerasi dengan diariia h a n ,5). Dikongres itu dibitjarakan tentang pemeliharaan orang ja n g sudah m endjalani hukum an pendjara, peladjaran bahasa Indonesia disekola h H.I.S. (Hollands-Inlandse Scholen), disentralisasi urusan pengadjaran, bank tani.
O rg a n is a s i itu diperkuat dalam D jan uari 1930 dengan mengadakan 5 panitia untuk menguruskan pengadjaran dan pendidikan, urusan sosial, ekonomi, politik, urusan keuangan. Tatkala aksi P.N.I. dipatahkan oleh pemerintah, bertambahlah pula bilangan anggota Pasundan (dalam tahun 1930 dari 1.450 djadi 3.950 terbagi dalam 31 tjabang dengan 3 seksi wani ta) Sambil bekerdja ber-sama3 dengan Pemerintah, Pasundan dapatlah m e n d irik a n banjak sekolah; sebagiannja berdiri dengan sokongan Pemerin tah- sekolah' ini diurus dalam tahun 1931 oleh suatu pengurus besar Pa sundan. Pengurus besar Pasundan itu terdiri dalam tahun 1931 antaranja dari Oto Iskandar Dinata sebagai ketua, A tik Suardi sebagai penulis I.
carikat Sumatra, sesudah ber-tahun= lam an ja hidup se-akan2 sudah m ati rupanja, mengadakan rapat um um pada 21 — 22 Mei 1927 di Djakarta, un tu k m em bitjarakan a. pemberontakan kom unis di Sumatera Tengah dan b. aturan tentang pemerintahan di Sumatera. Ketuanja (S.M. Zain) menerangkan, bahwa S.S. m enudju suatu Negara Indonesia jang diperintahi oleh suatu perwakilan rakjat jang berdasarkan demokrasi; lflCnolflK kOlQU---- . n isme dan bersikap netral terhadap agama; badan 3 adat J ang sudah_ kuno, j ang tidak ti o ti ok_l_agL_den gan k e M a a m a m a n , m e n u ru t- S ^- ^1^ - ^ 3^
l agi; i-n berusaha supaia ^endiri. —
---
e y ^ m^ rakiat Sum2te£a_daE^berdiri s
K e m u d ia n berbitjara seorang M inangkabau lain, jang mendjelaskan bahwa asal3nja keributan di Sumatera itu antaranja ialah karena adat dipergunakan dengan tjara jan g salah untuk melakukan pemerintahan dja d jahan setjara autokrasi (oleh sebab itu lah maka d id jun d jun g sikap sistim
3=)
Sikap um um politik dari Pasundan itu ternjata pula daripada kete rangan, bahwa ia tidak akan tetap mengakui Perhim punan Indonesia sebagai w akil P.P.P.K.I. d jik a kiran ja nanti ternjata, bahwa P.I. itu suatu perkakas dari kaum kom unis (hal jang tersebut belakangan u u adalah kata3 orang3 Belanda).
62
S E D JA R A H P E R G E R A K A N R A K JA T
IN D O N E S IA
p e m e r in t a h a n ja n g sesuai d e n g an d e m o k rasi); la lu b e r b itja r a p u la w a k il d a r i d a e r a h ja n g l a i n 3 d i S u m a te r a . A c h ir n ja p a d a h a r i ja n g k e d u a , dia m b illa h m o si, j a n g m a k s u d n ja m e m in ta d e n g a n sang at k e p a d a p e m e r i n t a h d ia d ia h a n (S.S. b e rs ik a p koperasi) s u p a ja m e n g a d a k a n se-lekas"nja madjel i s 2 p e m e r in ta h a n ja n g se s u ai dengan d e m o k ra si, se h in g g a r a k ja t d ap at t u r u t m e m b itja r a k a n p e m e r in ta h a n n e g e ri d a n s e la n d ju tn ja , s u p a ja pangk a t d e m a n g (p e g a w a i p a n g r e h p ra d ja ja n g s u d a h d id id ik se-baik3n ja ) djan g a n d ig a n ti d e n g a n k e p a la 3 ra k ja t ja n g a k a n d ip ilih ; s e b a lik n ja , sem ua k e p a la 3 r a k ja t j a n g t id a k bersekolah, le b ih b a ik d ih a p u s k a n d a n d ig a n ti d e n g a n p e g a w a i3 p a n g r e h p r a d ja ja n g tja k a p u n tu k m e la k u k a n k e w a d ji b a n n ja . P a d a 17 D j u l i 1927 S.S. m en gadakan p u la m e m b it ja r a k a n r a n t ja n g a n 3 tentang p e m b a g ia n A t je h ) atas 3 g u p e rn e m e n .
su atu r a p a t u m u m u n tu k S u m ate ra (tid a k te rm a su k
Tela p j,. h id u p . ? u b n r, ta k .ria patiah s s kaj:&na_-Drqdaganda. JB ^ e r h asil. b e s a r d ju g a d ik a la n g a n Qran ^ s u m a te r a , S.S. m e m p u n ja i tja b a n g d i D ja k a r ta , B a n d u n g , S u k a b u m i d an S u r a b a ja . S eperti P a s u n d a n , d ju g a i n i b e r g a b u n g d e n g a n P .P .P .K .I. O rg a n is a s i 3 A m b o n . D is a m p ing b e b e r a p a o rgan isasi5 ja n g s u d a h b e rd iri, ja n g s e m u a n ja it u b e r s ik a p am at setia k e p a d a Gupernemen d ja d ja h a n , dilr ik a n p u la S a r e k a t A m b o n , j ang i a h ir p a d a 9 M ei 1920 se b agai su atu p a r ta i p o lit ik k e b a n g s a a n d i Semarang atas u s a h a n ja A .J. P a tty . O r g a n is a s i j a n g b a r u m i b e r t u d ju a n m e m a d ju k a n k e p e n tin g a n gologan A m b o n , la h ir d a n b a tin , d a n m e m a d ju k a n daerah A m b o n ; u n tu k m e n tja p a i it u haruslah a n ta r a l a in n ja d iu s a h a k a n persatuan d ik a la n g a n A m b o n d a n a d a n ja suatu = .I P e m e rin ta !ia n ,J3 n g par]em enter. P e r k u m p u la n itu bekerdja ber3 e” g®n s u a tu seksi w anitan j a ( in a T u n i); ia m e m p u n ja i p e n g a ru h ja n g a m a t be sar p a d a golongan m ilite r . d e m ik ia n b e sarn ja , sehingga pegaLe ”
Im b o n T u
; ia n S
n g k u ta n > m e n g a m b il
t in d a k a n
k o n tra
S a re k at
"1 AParU 1923 Patty berangkat ke Ambon; d is a n a p a n g r e h m e f a k u L T 't SUP ' , ° rganiisasi2 jang suka Belanda, madjelis3 adat dsb., 1924 Patty Sarekat Ambon itu- Dalam bulan O k to b e r pertama t e r h a d a p Pemerintah d f a d ^ j f 1 ™e" jebarkan bibit kebentjian jang suka Belanda itu) dan d ik ir im k e T a Z s s a r ™ ^ ^
prad ^K
b a n g k itn ja k e s ad lran H k eb a n g sa^n ^“ta k a n tid a k beraksi, m a k a k a re n a a k ib a t
Ambon kelihatan m u la f b e Seraja dT a 1 t aotu h a r h a r y ueK lagi. ^D e n^g an ^a n d ju r a192?’ n M r.d L 1#)
K e m u d ia n ia d ia s in g k a n ( D ja n u a r i 1925) b a n g d a n s e d ja k D j u l i 1930 d i F lo re s .
d i B e n e k u lu n g k u lu ,
la lu
la lu
d i Palemd i P a ie m
MASA 1920 — 1930
63
’ T) jang terpilih djadi ketua pengurus besar S. A., organisasi itu akan diperbaharui S A . tetap berpendirian netral terhadap agama, meskipun hampir semua anggotanja kaum Kristen; ia mentjintai aksi kebangsaan Indonesia, tetapi menentang P.S.I. jang menganggap kebahagiaan bangsa hanja ter dapat dalam agama Islam. Ia tidak akan mau menggabungkan diri pada P.P.P.K.I., selama federasi ini tidak bersikap netral se-mata3 terhadap agama dan sebagai akibat langsung daripada pendirian demikian itu, federasi itu hendaklah menutup pintu bagi P.S.I., karena perkumpulan ini mern-bawa2 agama dalam aksi kebangsaan. Pada 16 Maret 1930 (rapat lengkap di Surabaja) terdjadilah perbaharuan jang lengkap daripada aturan2 S.A. Menurut anggaran dasarnja, ia bertudjuan, antara lainnja, memadjukan tanah dan rakjat Maluku; ini akan ditjapai dengan djalan memperdalam rasa persatuan rakjat Maluku, memperbaiki keadaan ekonomi dan sosial, menambah banjaknja sekolah2 dan memperdalam pengadjaran, membasmi perasaan (Belanda) menganggap bangsa sendiri lebih tinggi daripada bangsa lain (Indonesia) dan djuga perbuatan mempertinggikan sesuatu bangsa daripada bangsa lain, mobilioaox uiiiuui. sasi umum.
Ia terutama bergiat di Surabaja; disana ia mengerdjakan pekerdjaan" sosial sematjam jang dikerdjakan djuga oleh Indonesische Studieclub. pada 25 September 1930 S.A. mengadakan rapat ketuanja menerangkan, bahwa S.A. menudju Indonesia Merdeka djuga, tetapi tidak dapat sendiri’ mendjalankan aksi jang langsung untuk mentjapai kemerdekaan itu. Benarlah S.A. akan bekerdja ber-sama3 dengan organisasi Indonesia jang lain-, baikpun dflapangan politik, maupun dilapangan ekonomi dan sosial. supaja dengan djalan demikian itu ia tidak memberi kesempatan un u mendjalankan politik memetjah-belah-dan-menguasai (divide et impera. Terhadap Pemerintah djadjahan ia menganut sikap politik koperasi Dirapat itu diambil mosi, jang maksudnja, antara lain, meminta supaja f^an Ambon diperbesar dan berdasarkan demokrasi, jaitu anggota-nja dipilin langsung oleh rakjat; supaja diperbaiki keadaan kesehatan an pen&a jar
an. Djadi biarpun S.A. achirnja tam bah lebih tenang (karena lenjapnja sifat keras jang dulu dimasukkan oleh Patty), tetapi tetap bersifat ke anssaan Indonesia. Oleh karena itu dalam kalangan orang' Ambon, mere jang kuno dan suka Belanda, tak djuga berasa puas. Pada 15 D^lUl Dr. Tehupeiory dan seorang anggota Dewan Rakjat, Dr. Apituley, me kan Moluks Politik Verbond (M.P.V. = perhimpunan Politik M a lu m J s menjatakan dengan terang2an suka-Belandanja itu dengan roe ")
Sebagai Zain dari Sarikat Sumatra, Mr.
^ a tu h a r h a r y
waktu mendjadi
studen adalah seorang peladjar jang amat tenanS . f ^ fndonesia Raja. negeri Belanda itu, tetapi ia a d a l a h djuga penganut tjita Indonesia aw
SED JA RAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
64
d a la m anggaran dasarn ja ..kerdjasam a ja n g penuh kcsetiaan dengan Pemcr in ta h ” dan -ikatan .j a ng tetap rapat dengan Negeri 3elanda” dsb. OrganT sasi in i d ari w aktu sem endjak didirikan, bersaingan dengan S A . itu. Organisasi* M inahasa. R u k u n Minahasa, d juga bernama Pcrserikatan M inahasa, anggotanja te rd iri dari orang- Menado jang m ilite r dan jan^ b u k a n m ilite r. O leh karena persatuan kedua golongan itu dalam satu orsanisasi tid ak m u n g k in lagi berhubung dengan larangan pin ipin an balatentara terhadap tu r u tn ja m ilite r pada organisasi- ja n g anggota djug a orang- ja n ’ b u k an m ilite r, m ak a p ada 16 Agustus 1927 d i D jakarta d id irik a n oleh Dr. T um belaka dan D r. R a tu la n g i sebuah organisasi baru ,.Persatuan Minahasa.” O rganisasi in i m e n e rim a segala bagian ja n g bukan m iliter dari Perserikatan M inahasa, sedang orang m ilite rn ja tinggal tetap bersatu dalam Perserikat an M in ah asa, ja n g akan dianggap sebagai perkum pulan sekerdja sadja. P e rsatu an M inahasa ja n g berusaha m em entingkan tanah dan rakjat M in ah asa, berkongres pada 27 — 28 Mei 1928 di Djakarta. W ak tu itu mene ran g k an , bahw a ia d ju g a m enudju Indonesia Merdeka' tetapi menurut ke te ra n g a n n ja djuga, ia tid ak dapat tu ru t m endjalankan kksi kemerdekaan b e rh u b u n g dengan sebab* ja n g praktis. D juga pada P P P K I ia tidak m e n ggabun gk an d iri. T ^r^a d a a ^ erintah djadjahan ia bersikan koperasi. D ja d i se m u an ja in i adalah seperti ja n g t e r l i h a t p l ^ ^ ,. ■ A . ^ n n ikaT* te ta p i
sedans
d l.e b e la h S.A. , i m b u l
P.M. akan tim b u l organisasi* dikiri.
an’
b a „ i a T „ d o ^ ^ a ° ^ D i S , ,
'»>
m aka
tuscl,cij“
p e n d u d u k k o ta ja n g a m a t t ja m p u r ad u k |tu di'abaT- S g ^ i a h ' X
rang mempunjai
kira-nja
persatuan
dalam
h -,1 i ,
sek"
le ian
bahasa, m usik) d id ir ik a n pada 1 D ja n u ari 1923; t u d ju T n n la ^ ia la r C m e n ' tm je a n p en g ad jaran, peidagangan, ke rad jinan, pendjagaan kesehatan dsb.
;; : : L 0rT ^ B etT h IUSUSp 3 dan Untuk bailgsa Indonesia u m u m n j a j a . to r S l hap W p f f si te rh a dap P em erintah; sik a p n ja j ang i a in darip ad a sikap m i tak dapatlah d ih arap k an , oleh karena ia sesungg u h n ia m e m p u n ja i teru ta m a sekah tu d ju a n hendak m em pengaruhi pem erintahan k o ta n ja dengan d ja la n m e m p u n jai w akil di D ew an Gemcente. Aliran* ' u m u m ja n g sudah t im b u l (S.I., kom unis, B.U.) m e njeb abk an p erlu a d an ja organisasi orany B e taw i itu , supaja ia sebagai segolongan ra k ja t ja n g m e n je n d iri, masib d a p a t k ir a n ja m e lak ukan p e n g a ru h n ja atas p e m ilih a n anggota3 Dew an tadi. K are n a p e n g aru h M .H. T ham rin , seorang ja n g p a lin g te rk e m uk a antare o ra n g B eta w i itu la h (ia m e m p u n ja i b a n ja k sahabat a n tara pem im pin1 p a r ta i ja n g ber-djenis2 itu), m aka K a u m Betaw i d apat te rm asuk djadi pem bangun- P .P .P .K .I. D a la m b u la n
D esem ber
1929 K a u m
Betaw i
ber-sama2 dengan
partai
MASA 1920 — 1930
65
lain- jang m em punjai wakil di Dewan Gemeente, memperoleh suatu kemenangan atas Pem erintah djadjahan; kemenangan itu ialah oleh karena sesudah semua anggota bangsa Indonesia di Dewan itu mogok, m aka djadi adalah keputusan ja n g mengenai asas, ja itu djuga orang Indonesia dapat m endjadi wakil- kota dikota ini (menurut pendirian orang Belanda, kota D jakarta in i amat bersifat kebelandaan, sehingga h an ja boleh d ip im p in oleh orang Belanda sadja). Buah propaganda partai2 lain dan kem unduran aksi orang2 Betawi itu dikotanja sendiri, adalah hebat sekali; K.B. jang sesungguhnja h an ja boleh dianggap sebagai suatu perkumpulan sedaerah ketjil itu, lama-kelamaan h an ja hidup tinggal nama sadja. O r g a n is a s i1 Madura. Dalam bulan D jan uari 1920 didirikan di Surabaja
Madura oleh orang2 M adura jang diam di Surabaja. Perk um pulan itu m enudju kem adjuan dalam hal ekonomi, sosial dan kebuda ja a n dan semendjak dari waktu didirikan hanja m em punjai sedikit sekali anggota di Surabaja; djuga di Madura sendiri anggotanja itu amat sedikit sekali. Suatu rapat um um jang diadakan di Bangkalan dalam bulan Agustus 1924, dikundjungi hanja oleh 30 anggota; dalam bulan September 1924 h ad ir pada pertemuan-terbukanja di Surabaja hanja 60 anggota: pada rapat itu dibitjarakan hal pengadjaran, koperasi dan modal-iuran untuk penguburan anggota perkum pulan itu jang m e n in g g a l. H a s iln ja jang amat sedikit itu adalah disebabkan oleh karena organisasi itu tidak mau m entjam puri
P erserikatan
p o lit ik .
Dalam bulan Pebruari 1925 didirikanlah Sarekat Madura, djuga di Surabaja. Rapatnja jang diadakan dalam bulan itu djuga di Bangkalan. jang membitjarakan hal kekurangan m akanan lantaran panas, mendapat hasil besar. Pada 20 Mei 1928 diterangkan dalam suatu rapatnja di Surabaja, bah wa S.M. itu m enudju kesentosaan Madura chususnja serta djuga kesentosaan Indonesia um um nja. Pada 12 Agustus 1928 d ia m b il keputusan akan m asuk kepada P.P.P.K.I. Karena pengaruh aliran2 jang bersifat ke Indonesia-Rajaan, jan g djuga d jad i sebabnja baik pun Perserikatan Madura, mau p u n Sarekat Madura itu tidak dapat h id up subur, m a k a pemimpin- Sarekat M adura itu m engam bil keputusan pada achir tahun 1930 akan bersatu dengan Indonesische Studieclub. perkum pulan* Timor. Seperti jang kedjadian pada golongan se-daerah la in 2, pem bentukan jang pertama dari golongan orang3 Timor timbullah d ilu a r negerinja, sekali in i bukanlah disalah satu kota di Djawa, tetapi di Makasar. Disanalah didirikan dalam bulan September 1921 Timors Verbond (Perhim punan Timor) oleh J. W . A m m allo. Perhim punan itu bertudjuan (selain daripada rnenjokong anggotanja) m empertinggi keadaan golongan Tim or dalam hal kebudajaan, ekonomi dan sosial. Meskipun mula* tidak
66
SE D JA R A H PE R G ERA K A N RA K JA T IN D O N ES^V
d *'Ju d -*u d k a n sebagai suatu p e rk u m p u la n ’ L m . d ^ a atas k a u m m ilite r itu , • “ 4 a” g, m e n e n tang pem erin tah an n M a w a l * a k e b an 8saan in i, kebanjakan it u ke S u ra b a ja
p o litik, organisasi ja n g a n g g o t3 ' lam a kelam aan m e n d ja d i suat11 d ja d ja h a n . Anggota perkumpul***1 adalah pegawai gubernem en
PUtCra; achirnja d iPin d a h k a n kedudukan perkumpuls***
ia n e Br t S ? n g !.n , deng3n T im ° rS V erbond itu ada>ah Perserikatan Tim<>r ' r a n t i a n ^ n ? 11 ♦ . “ b u l3 n AgUStUS 1924 d i K u p a n S (Timor); benar d a ia ^ 1 la n d a b ah w a ia akan be rpolitik, tetapi ia am at suka
dapat berrl> T ^ bertudjuan akan m entjapai supaja orang, Timo * b e L r d ia deneSr ^ ekonomi’ kebudajaan dan politik, deng*** ku at S a t a n d o n L nCgeri Belanda dan dcn8an ™engekalkan dan m e m P ^ ' sebut S u a u s a h f mo"68? ' 1 ^ rant^ n usahanjapun t e r ' lem ah rus organisasi itu duduk terutama pegawar negeri"
^
’" " T S
sam p in g T im ors V erbond dan Perserikatan 'rla m b u la n D esem ber 1924 Sarekat Tim or (jam : k F UU 3 P Sare kat R ak jat), ja n g d id irik a n oleh Ch M P a n c l v ^ ^ 3" ^ 3 berubah k o m u n is. T atkala organisasi in i m e n d a p a t b ant k Se° rang j 3 n g ,SUka p m n ja , P an dy itu ditangk ap (sebab m enentang S v P engikut’ m aka f karena itu la h m aka Perserikatan Timor ia n P *kuasaan d ja d ja h a n ); kesem patan ja n g leb ih baik u n tu k m engem ban gktn BClanda ^
*1 3 ' ,- id i dJ d a P£ ir * ol _
m end3P*
Golongan - jang berdasarkan agama Kristen P akem palan (p e rk um pu lan) Politik K ,f ... . organisasi d alam pergerakan politik bertamh L D *awi- T am b ah n ja djei dengan b e r d irin ja P e rk u m p u la n P o l it ik ~ * ! ‘.,p ula Pada 22 Pebruari itu , ja itu sed jak ta h u n 1922 telah ada n ^ D jaw i d i J o 2 ja - Sc* e lu V ereniging voor p o litie k e actie” (Perknn?1 !*m p u *an „K ath o lie ke Javaan p o litik ), tetapi p e rk u m p u la n in i berbeda J 1Catolik D j awa untuk a dianggap sebagai su a tu b agian dar7pada in d S o i P P K D ’ k3ren3 13 > ja n g d ip im p in oleh oran g’ B elanda P P ? l ? > lieke ParU j ^ ' I T r
W l a ^ J a i i l E m u a r i kemadjuan l ^ ± P. ^ a f f l uan akan turg U g % . jl^ U s a h a n ja itu didasarkan
= rp U,“r ^ fKD'hiang~ sr-bTrKso Jang tertem uka^ ^ pe ^ umpPulan ^ 7 ,i»lah W ^
e" 'ri"ta- - f a | 0 £ i ~
k o n to k - s e S d S L . t??® p“ g,h apusan »"M le »«nctte dari aturan K u li „asa ® f S161 i bisd‘Serahi I>°k«dja»n p elad sjart pasal L153 bbiss dan dan wter dan pasal dari UmlangHukumm em Pidana, o-
M A SA 1920 — 1930
67
d a n g d a la m b u la n N o p em be r 1930 ia m e n g ad ak an ra p a t ber-sama- dengan B .U . d a n P.K .C . (Perserikatan K a u m C hristen) u n tu k m e n in d ja u (dan men e n ta n g ) m aksud P e m e rin ta h te n tan g m e n g ad akan B a la i A gu n g. Setelah b e rd iri 5 ta h u n nam a p ei'k u m p ulan d id ja d ik a n „ P e rk u m p u Ia n P o litik K a to lik d i D ja w a ” ; dengan in i p e rh im p u n a n d ju g a terbuka u n tu k o ra n g Indonesia ja n g b u k a n orang D jaw a, dan sebagai bahasa p e rh im p u n a n d ia m b il bahasa Ind on esia (M elaju). T eranglah d jug a d ari h al in i k e m a d ju a n rasa ke-Indonesiaan ! P.K .C. M e n u ru ti d je d ja k k a u m k a to lik Indonesia, kaum K risten Protesta n In d o n e s ia m e n d irik a n d ala m ta h u n 1929 (1926?) Perserikatan K a u m C h riste n . O rganisasi in i b e rk e ja k in an , bahw a Indonesia akan m erdeka dim asa ja n g akan datang, te tap i dengan ber-angsur". Ia m engutam akan dasar P rotestan, te ta p i d ju g a m e n ghargak an kerdjasam a dengan orang- ja n g b u k a n P rotestan. Sesuai dengan p e n d iria n n ja itu, tentang tjara ber-angsur3 itu , m e n u r u t r a n tja n g a n us a h a n ja ia berusaha, supaja Dewan R akjat dapat tu m b u h m e n d ja d i suatu p arlem e n ja n g se m p um a dengan pengaruh jang le b ih besar dai'i r a k ja t atas segala p e m ilih an , dan kepala2 departemen itu s a m p a i m e n d ja d i m e n te ri2 ja n g bertanggungdjaw ab. D idalam rantjangan u sah a tersebut s e la n d ju tn ja u m p a m a n ja h a l2 : su paja pem akaian besar,
tanah
oleh
perkebunan Eropah
tidak terlalu
su p a ja diadakan perkebunan gubernem en s u p aja dih apu skan segala p eke rd jaan ja n g tidak terbajar, m e n g e lu arkan d ari segala p e kerdjaan dan djabatan segala tenaga bangsa asing ja n g sudah berlebih, s u p a ja B a ra t.
d ip e rb e s a r
p a d ja k
p e ru s a h a a n
besar
k ep un jaan
orang
Sem ua usaha itu akan ditjap ai dengan d ja la n koperasi dengan Peme r in ta h d ja d ja h a n . D ari organisasi in i R.M . Notosutarso adalah salah seorang d a rip ad a p e m im p in 2 ja n g terkenal. D a ri ja n g tertulis diatas tadi k e lih atanlah, bahwa pada kaum Kristen b a ik p u n k a u m Protestan m aup un k au m K atolik, terdapat keinsjafan ten ta n g tjita " bangsa ja n g sangat njata, b ia rp u n golongan2 ini bersikap sangat tenang. P erm ufakatan P erhim punan 5 P olitik Kebangsaan Indonesia (P.P.P.K.I.) O leh k au m nasionalis terpeladjar, ja n g terdapat dalam studieclub5 jang b e k e rd ja atas asas persatuan Indonesia, sedjak sem ulanja d itja ri daja upaja m em p e roleh persatuan dalam pergerakan pembebasan bangsa Indonesia. Sesudah d alam b u lan Agustus 1926 u n tu k m em peladjari hal in i didirikan d i B a nd u n g sebuah „Indonesische eenheidscomite” (Komite persatuan In-
68
SED JA RAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
donesia) dan d i Surab aja sebuah „Com ite persatuan kebangsaan”, maki d a la m b u la n Septem ber 1926 lah irlah sebuah „Comite persatuan Indone sia” , d a la m kom ite in i tu ru t duduk sem ua studieclub, S.I., Muhammadijah, J.I.B ., Pasundan, Persatuan Minahasa; Sarekat A m bon dan Sarekat Madu ra ja n g akan m engusahakan adanja persatuan ja n g d iin g in i itu bagi Per gerakan Indonesia. Tetapi satu organisasi sadja atau satu gabungan (fede rasi) tak d ap atlah d iw u d ju d k a n oleh badan in i. T etapi setahun k e m u d ia n pertjobaan* itu (sekali in i diusahakan oleh P .N J. ja n g b aru sadja d id irik a n ) lebih b a n ja k hasilnju; sudah diketahui, bahw a kongres S.I. d i Pekalongan dalam b u lan September 1927 menjetudjui usul P.N .I. itu u n tu k m e m bentuk suatu b adan gabungan. Sesudah disusu* p eraturan b u a t sem entara, ja n g dikerdjakan oleh P .N I ber-sama* dengan P.S.I. (Ir. Sukarno dan D r. Sukim an) dan sesudah peraturan itu dikirink a n k e p ada sem ua pengurus-besar partai* ja n g ber-djenis* itu, maka pad. r7 D esem ber 1927 la h ir la h P.P.PJC.L; ja n g m endjadi anggotanja ialah P.NJ (diw akxh oleh Ir. Sukarno, Mr. Iskaq; dari A lg emeene stu d ie club oleh Mr.
n ob ojo,,
P asund an
(O to
^
L ^ !" t o h ^ s u dd U G aC „“
,J -
J ™ g‘» £ *
*
^ hS i • D ■h l,,? A “ “ ' lah>. K aum Beta,v, , tU < • " S u n d jo to ,',.
saan. m e m p e rk u a tn ja dengan momperhailri ke^.a.n: ' sam a an tara anggota*nja dan dalam pario ' - dengan k e rd p ajt sesama anggotanja, ja n g hania h i«a' ^ X Z ^ f r J B£agh in d a rk a n perselisiIT S esuai dengan in i m aka ditentukan ' b a T r w ^ d ^ ^ —1^ - ^ 0-3311-233^ 11'-d iP e run din gk an asas=, tentang ’m ana nnrt»--?lam ' Sa b u n San m a r ia j..fa h a in _ ia n ^ b e r - k i n » ~ ^ r ^ ;“ --^---=SiL3.an g te rg ab ung itu mem. kejmtusan2 ja n g ju d a h jf f la m b il ikat semua part nil diika , h ,) r-~ LltuIah sadja, jang men;b ulat, m aka sesuatu keputusan partai" ja n g m e n ie tu d .iu i
rinPAT d i d i a l a ~ h an ja la h j »tas__nam>
Sebagai su atu a la t ja n g tetap" d a n lis P e rtim b an g an ” , te rd iri d a ri seorang partai* ja n g te rg ab u n g itu ; pengurus ja n g disebut b e rm u la itu (dalam tah un S tu d ie c lu b dan Ir. A n w a ri d ari P N n n ja i h a k suara. ' '
’) P e rsatu an
M inah asa
f#»Hpra«ruj ke tu a pemUr dlad akan h a ria n din b e n d a h a rf dan ' J ^ 1 1929 dan oleh 13 V ® 30 ia la h D r ’ Sut° m° ^ edanS k e d u a n ja itu tid a k mempu-
d an Sarekat A m h ™
+j
.
in i. K e m u d ia n m e m a su k k an d ir i lagi Sarekat M a d u ^ a ^ T T r tS a s a ^ s e b S organisasi k e tjil d a n p ada orang* B anten) dan PerseVikatan Celebes ^
MASA 1920 — 1930
69
P e rb e d aa n n ja jang besar dengan konsentrasr dari d ulu ialah : P.P.P.K.I. a. se-mata- terdiri dari organisasi” Indonesia ja n g bersifat kebangsaan dan b. didirikan untuk lama dan bersifat um um : sedang konsentrasr ter sebut (terutama didirikan berhubung dengan hak- Dewan R a k ja t dan perubahan- tentang susunan pemerintahan jang masih dalam perundingan) terdiri djuga dari golongan’ tjam puran dan golongan- ja n g tidak bersifat kebangsaan. Pada 25 Maret 1928 P.P.P.K.I. mengadakan rapat di D jakarta b erhu bung dengan kabar tentang bebasnja keempat peladjar Indonesia ja n g tertangkap dahulu itu; maksud ini untuk membitjarakan keadaan m ereka dan n a sib nja. D iam billah keputusan akan m endirikan suatu badan pernbantu mereka itu dan akan mengirim kan kawat kepadanja untuk menjatakan simpati. Pada 80 Agustus — 2 September 1928 P.P.P.K.I. mengadakan kongresn ja jan g pertama di Surabaja. Kongres in i antara lain mengambil suatu mosi „dari rakjat kepada rakjat” (m aksudnja ialah memperkokoh persatu an pergerakan) tentang a. dalam berpropaganda untuk organisasi sendiri, anggota P.P.P.K.I. tidak boleh m enjalahkan asas2 atau tudjuan anggota la in n ja , djuga tidak boleh m em pergunakan kata2 jang kiranja m ungkin m e n im b u lk a n perasaan2 jang dapat m erugikan anggota lain itu; dan seland ju tn ja b. segala peiselisihan antara sesama anggota P.P.P-K.I. haruslah diselesaikan dengan djalan perundingan. A n t a r a pem bitjara pada kongres in i t e r d a p a t djuga anggota" P.N.I. ja itu Mr. Iskaci, Ii. Sukarno, Dr. Samsi, ja n g dengan tjara begini mendapat kesempatan jang luas (biarpun tidak m em bitjarakan hal non-koperasi atau kedudukan kaum wanita dalam m asjarakat dll.) untuk menjebarkan pikir an" P.N.I. jang masih m uda itu, kepada sidang ramai jang ber-djenisa orangnja itu. Barangkali keperluan atas adanja sidang ram ai jang demikian itulah djuga jan g m enjebabkan bahwa atas an d ju ran P.N.I. jang masih muda dan bersemangat perdjuangan jang ber-njala2 itu, dibentuk seksi setempat3 dari pada P.P.P.K.I. itu, seksi2 itu m em p unjai Madjelis Pertimbangan sendiri”. Seksi Bandung mengadakan pada 7 Oktober dan 16 Desember 1928 ra p a t um um ; dirapat in i oleh p e m im p in :! P.N.I. dibitjarakan segala rintangan jang dirasai oleh pergerakan” da rip a d a undang2 negeri dan dibi tjarakan djuga hal erfpah.
Aksi P-N.I. jan g tersendiri itu, tidak disukai oleh partai2 lain"; P.N.I. in i sedang berusaha dalam sementara m elakukan aksrn ja jang tidak terkenang itu, mengolah rakjat u m um dari organisasi jang la in 2 itu dengan perantaraan „seksi2” P.P.P.K.I. tadi. Tidak heranlah kita, djik a rapat P.P.P.K.I. 25 — 26 Desember 1928 di B andung m engam bil keputusan akan m embubarkan seksi2 itu (di Bandung, Jogja, Solo dan D jakarta) se-lekas2nja. Rapat (tertutup) in i selandjutnja
70
SED JA RAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
m e n e tap k an , bah w a P.P.P.K .I. 1. akan m e n d ja la n k a n aksi jang k u at u n tu k m enentang segala pasal d; la m U n d a n g - H u k u m Pidana, ja n g m erintangi orang m enjatakan pikir a n n ja dengan m erdeka dan d jug a m erintangi aksi la in 2nja. 2. akan be rd aja u p aja supaja orang2 ja n g diasingkan d i D ig ul itu teta; tid a k berdosa, dim erdekakan kem bali; u n tu k in i perlu diperiksa lsj' se-baik2n ja segala s u ra t2 jang bersangkut dengan pengasingan itu: 3. akan m e ngad akan su atu panitia u n tu k pengadjaran (sekolah) kebar.c saan; 4.
akan m e n je ra h k a n kepada A lbert Thomas, ketua konperensi internsional te ntan g p e rb u n ih a n , di Geneve, pada ketika ia tiba di Indent sia su atu m e m o ra n d u m tentang peraturan punaie sanctie terhad;k u h kontrak .
pin- P .N .I., d j ik a m e re k a tid a k m e ndta d D ik o n p e r e n s i di S ' £
P.P.P.K.I.
olet
le b ih , 1 “ 19281 I , , , , , 3" ' d » ' “ m
bah w a P e m e rin tah tid a k suka m em berikan bant riksa, apa k ir a n ja an tara mereka ja n g tid a k be rsalah (Pem erintah tid ak
P“ “ CV ak' s i w '
aret 1929 diberitahukaru " tu k dap3t mem° D i§ u l llu ada orani J
S e la n d ju tn ja d ia m b illa h keputusan, supaja spT itU di,peri,kS^ 1929 d ila k u k a n aksi u m u m ja n g sudah dirantian , am bat‘ nj a Pada 1 153 bis dan ter d an 161 bis dari B uku U d „ an *tu > m enentang pa?a.
h asutan ja n g bersifat revolusioner dan a d " ^ ” 8 h u k u m P idana (tentard ik o ta 2 ja n g p e n tin g (aksi in i benarlah ked r * m en§ adakan pemogokar.' D ju g a konperensi itu akan mendirikan P n ! ! ^ ^
landjai
propaganda di Indonesia dan diluarn Nasional untuk memb‘" sekolah2 kebangsaan, sedang achirnia oleh I?3’ Serta untuk menjokon; P-N.I., diangkatlah Perhimpunan Indonesia r^n^ erensi itu at3S aiK^ u1r‘1" f i X ,®
E r° PaW
P e r8 e ra k a ” keb“ SS“ "
^
m cnge to h ” ‘ an- b a g i k e m e r d e k a a n b e r b itja r a dT b.) ___ Tt r> i-». t 1 > as
kedua, bahw a P .P .P .K .I. dapat m eneetahni
°
*
r° '" '
v
kalangan p o litik d i E ro p ah ja n g d ir asa ^ P a d a 2 A p r il 1929 P I d ianeknt P e nting b ag i Indonesia. dengan
-B)
m e n d ap a t
m an d a t
^ ^ • • (P e rh im p un an Indonesia)
T atkala h a l in i sudah d im asu k k an ke Dewan m e n d ja n a jik a n akan m e n je ra h k a n h al in i t l ^ ak]at w a s u p a ja m e m e rik san ja, m ak a P .P .P .K X b S m i
^ d an
dap.;
t, Pemermta'' ™
MASA 1920 — 1930
71
m endjalankan aksi di Eropah atas nama P.P.P.K.I. terhadap punale sanctie dan ketiga pasal d ari U ndang2 H ukum Pidana ja n g tersebut diatas tadi. Pada 1 September 1929 P.P.P.K.I. m engadakan rapat" u m u m d i D jakar ta, d i Bandung dan d i Surabaja untuk m enentang punale sanctie itu. Pada 25 — 27 Desemher 1929 dia mengadakan kongresnia iang kpflna
djLSfllQ..-Eme-at_mosi dari ..rakjat dan untuk rakjat” diambil ketika itu, ia itu tentang: " , © (fi.
V—'
baiknja niengadakan suatu panitia untuk m enjelidiki pergerakan se kerdja, jang sem estinja harus d ip im pin oleh suatu pusat (vakcentrale); b uruk nja penahanan lam a2 oleh polisi jang dilakukan atas kaum p o li tik; tidak sahnja larangan atas beberapa golongan pegawai negeri (pega w ai2 d i D jaw a Barat dan semua orang m iliter) mendjadi anggota daripada beberapa partai nasional; keharusan m em andang tiap2 orang ja n g tidak menghormati persatuan Indonesia, d jad i m usuh Indonesia.
Oleh karena djuga organisasi- sedaerah2 (um pam anja Serikat Sumate ra) d ja d i anggota P.P.P.K.I. dan mosi tersebut kemudian in i sudah diambil dengan bantuan partai2 itu, maka adalah h al in i berarti, bahwa organisasi2 itu m engakui hanja Indonesia sebagai T anah Air. Dikongres in i disahkan be rd irinja Fonds Nasional ja n g sudah dim upakati oleh konperensi Maret 1927 itu, untuk propaganda didalam dan d iluar negeri, sedang diam bil keputusan meneruskan adanja P erh im p unan Indonesia djadi pengawal jang p a ling depan bagl P.P.P.K.I. dengan m an dat terbatas Pada 12 D ja nuari 1930, d jadi 2 peRan sesudah penggeledahan pada semua pem im pin P.N.I. terdjadi, P.P.P.K.I. m engadakan rapat di Djakarta memprotes penggeledahan dan penangkapan itu. D iam bil keputusan akan m em perkuat Fonds Nasional supaja dapat m enjokong keluarga orang2 jang sedang dalam tahanan itu. Suatu m osi „dari rakjat dan untuk rakjat” menetapkan, bahwa Pergerakan, b iarpun ada rintangan2 jang hebat, akan m eneruskan aksi u n tu k kemerdekaan kebangsaan, sehingga tu d ju a n itu tertjapai. D alam rapat te rtutu pn ja diam bil keputusan akan mengadakan dalam b u lan Desem er 1930 suatu Kongres Nasional Indonesia R aja, jang akan d ih a d iri bukan sadja oleh anggota2 P.P.P.K.I., tetapi djuga oleh golongan2 ja n g bu an anggota P.P.P.K.I., m aksud kongres itu ialah hendak ber-sama3 m em peroleh alur- u n tu k m entjapai T udjuan Kebangsaan. Oleh arena P.P.P.K.I. itu terdiri daripada tjam puran ber-djenis2 aliran (penganu operasi dan penganut non-koperasi, kaum keagamaan dan kaum ja n g netral terhadap agama), sudah barang tentu sadja terdjadi perselisihan . emi ian a m aka an djuran P .N J. untuk m endirikan seksi setempat2 d ip an d an g orang sebagai pertjobaannja hendak m emperketjil pengaruh partai k o p e ra s i: dalam hal itu P.N.I. m engalah. Keadaan jang lain ialah
72
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
k e s u lita n 3 ja n g d itim b u lk an oleh P.S.I.I., jang, seperti terlihat diatas tadi, selalu berusaha m em peroleh kem bali kebesarannja dimasa jang la m p a u : dikonperensi Jo g ja 29 — 30 Maret 1929 wakil- S.I. memprotes P.P.P.K.I. sesudah m engutjapkan selamat kepada kongres Muham m adijah b u la n Pebruari 1920 di Solo; djuga tak m aulah S.I. itu men jokong B ank Nasional Indonesia (bank in i akan dibantu oleh P.P.P. K.I.), sebab bank in i m em ungut bunga uang, suatu hal jan g dianggapn ja bertentangan dengan agama Islam . S.I. selandjutnja berpendapat, bahwa bertentanganlah dengan dasar P.P.P.K.I. jang menghorm ati keja k in a n tiap- orang dalam agam anja masing-', djika Indoncsische Studieclub dan P.N .I. beraksi untuk m emperbaiki kedudukan wanita dalam m asjarakat (perkawinan anak, monogami). A ch irn ja dalam bu lan Desember 1930 S.I. keluar dari P.P.P.K.I. Keberatan m atjam manap u n d ju a ja n g m u n g k in dikem ukakan terhadap federasi ini pa«tilah ia sudah m em bantu memperkekal rasa persatuan Indonesia ’ terhadap pergerakan se luruh nja; dengan m e n uruti djedjak pem im pin" keluaran sekolah tin g g ia e r u t a m a mereka jan g dari P.N.I.), d iakuilah Indonesia R a ja d ja d i lagu kebangsaan, Merah-Putih djadi p a n d ir kebangsaan bahasa M elaju ja n g diperbaharui itu d ja d i bahasa Indonesia dan In t o nesia M erdeka d ja d i T udjuan Bangsa oleh segenap go lo ngan
b-
Perkumpulan tjampuran
D id alam Bab ja n g pertam a sudah disehutknn i dan LS.D.P. sebagai golongan tjam pu ran d S ^ ^ N IP ’ ^ Eropah, ja n g se m u an ja itu m en udju kemerdekaan « ndonesia dan ° ians dengan h al d e m ik ian itu ia dalam tu d ju a n n ja mui , e g e ri. 5ni’ dan Ja ''.a dari pada golongan" Indonesia se-mata= ! 9 b an jak lebih ma ju Bahw a I.S.D .V . sesudah revolusi R usia meniatrn,. kom unis, d ala m ta h u n 1920 berganti d ja d i P K I h 30 nn;ia te rd iri h anja d a r i orang- Indonesia semata. dengan lckaS N.I.P, (lah irlah d alam ta h u n 1919 dari Insulinri
,
, . , •
, ..
__
d e n gan Indische P a r tij ja n g dibubarkan dalam tahun m 3 ) tak pandjan5 u m u r n ja . Tetapi selam a u m u r n ja ja n g sinekat itu • , , ? j „ ” h e b at terutam a d i D ja w a T engah; dalam hal berpropaganda* menentang ke k uasaa n d ja d ja h a n ia tak k a la h heb atnja dengan k a u m kom unis. Inilah se b a b n ja m ak a seorang anggota N.I.P., Dr. T jip to , Sed ja k ta h u n 1928 tidak d ib o le h k a n diam d ala m 10 keresidenan di D jaw a. P a rtai in i sudah dalam b u la n M e i 1923 d ib u b a rk a n setelah h id up 4 tah u n sadja Pembubaran dise b ab k an oleh tim b u ln ja p erselisihan p aham d ala m k alan g an pengurus b e sarnja, a n ta ra la in n ja , te n ta n g sikap non-koperasi terhadap Pemerintah. T e tap i p o k o k p e rse lisiha n itu ja n g le b ih besar ialah, bahw a suatu partai
MASA 1920 — 1930
73
tja m p u ra n u n tu k m e n ud ju kemerdekaan, sedikit paedahnja. Orang3 Ind o nesia ternjata lebih m enjukai kebangsaan „Indonesia” daripada kebang saan „H ind ia” ; tjlta- Indonesia Raja ja n g ditanam kan oleh um pam anja p e la d ja r2 dari P e rhim punan Indonesia ialah suatu Indonesia Merdeka jang d ip e rin tah i oleh orang2 Indonesia, bukanlah „H india M erdeka” ja n g dipimp in oleh orang2 „H in d ia ” (tjampuran). N jatalah kepada orang Indonesia, bahwa bekerdja ber-sama3 dengan Peranakan'-' tidak m un g kin m em bentuk suatu persatuan ja n g d ju d ju r karena mereka itu kebanjakan m enjangka d irin ja lebih tin ggi dari orang Indonesia dan m em andangnja rendah seba gai suatu bangsa ja n g hina. L agi pula njatalah, bahwa Peranakan2 itu kebanjakan tidak dapat m en tja m p u ri aksi m enentang Pemerintah Belanda, karena mereka itu merasa le b ih sedarah dengan orang Belanda, sedang ia ber-sama2 dengan orang Belanda in i m en djadi lapisan atas dari masjarakat, „ke-belanda-an”n ja itu le b ih m enguntungkan bagin ja daripada „ke-hindia-an”nja; pada hal kehindia-annja itu m em bawa kem ungkinan jang mereka itu akan kalah oleh orang2 Indonesia, karena dikalangan orang* Indonesia in i m akin bertambah b a n ja k n ja orang2 ja n g terpeladjar. M '" M em bubarkan N . I . P . itu adalah s u a t u T h ^ u a ^ w ^ a a g lb id ja k s a n a , djika k ira n ja tinggal tetap ada, pastilah ia a k a f c - A ^ P w l^ t k a n ' kehidupan jang sedih sadja. ’ " I.S.D.P. sudah m em perlihatkan dirinja dalam pratoek sebagai golong an parlem enter Belanda ja n g amat tenang dan, oleh karena ia tidak mem p u n ja i ra k ja t u m u m , ia hanja berarti dalam hal pekerdjaan di Dewan R a k ja t sadja; pada pekerdjaan di Dewan itu memang ia selamanja sungguh m e m ihak kepada Indonesia. D ju g a golongan tjam pu ran jang la in 2 (N.I.V.B., C.S.P., I.K.P., P.E.B.), te rutam a berarti u n tu k pekerdjaan di Dewan Rakjat. Pada daftar jang ber ik u t in i, d iberikan suatu pemandangan tentang keadaan banjaknja anggota organisasi* tja m p u ra n ja n g tersebut tadi, dalam lingkungan Dewan R akjat itu . D a ri daftar2 b e rikut tam pak dengan am at njata, bahwa anggota- Indo nesia ja n g berasal d ari lingkungan Indonesia s e -m a ta ", h an ja sebagian k e tjil sadja dari pada d ju m lah anggota Dewan Rakjat itu. D ja d i bagian terbesar dari D ewan R a k ja t itu terdiri dari pada penjokong kekuasaan d jad jah an . Itu la h sebabnja oleh b anjak orang Dewan in i dipandang sebagai Dewan-tiruan sadja ja n g tak berguna.
SED JA RA H PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
74
B A N JA K N JA
ANGGOTA DEW AN
R A K JA T
(tidak term asuk ke tu an ja, ja itu seorang Belanda ja n g diangkat)
Golongan
I. G olongan Indonesia B u d i U tom o .............................
S arik at Is la m S a rik a t
Orang O rang DjumIndonesia la in 3_____ lah
T ahun
.......................
S u m atra
..................
P a s u n d an ................................. M o luks P o litie k V erbond K a u m Betaw i ......................... Persatuan M in a h a s a ................ D ju m la h I
di di di di p ilih angkat p ilih angkat 1918- 1921 1921- 1924 1924- 1927 1927- 1931 1918- 1921 1921- 1924 1924- 1927 1918- 1921 1921- 1924 1924- • 1927 1921- 1924 1927- 1931 1927- -1931
2
1 1 1 1 1
1
1 1
In d . Soc. D em . P a rtij
I. V rijzinn ig e
C h rist.
In d .
Ethische
K ath o lie k e
’) A n ta r a n ja
anggota S.I.
ada
Bond
P a rtij
P a rtij
2
ja n g
d ju g a
d ja d i
— —
—
—
—
—
—
—
—
—
1
—
—
1
—
—
1 5
_
2
1 4
—
—
2
II.
1918- -1921 1921 - -1924 1918 - -1921 1921- -1924 1924- -1927 1927- -1931 1918- -1921 1921- -1924 1924- -1927 1927- -1931 1918- ■1921 1921- 1924 1924- 1927 1927- 1931 1918- 1921 1921- •1924 1924- 1927 1927- ■1931
— —
1
1918- 1921 1921- 1924 1924- -1927 1927- -1931
G olongan tja m p u ra n Lisulinde-N. I.P .....................
2
5')
2
2 2
2 3
_ — _ __ _ _ 5 1 1 1
1 1 1 1 1 2
2
3 1 3
2
3 3 1
— —
anggota ^ ‘Kgoia
1 — t tr r b .U.
^ dan
— 1
2 2 2
1 ja n g
4
5
AO
6
10 .> ? 4
4 1
r> 5 5
. djadi
75
M A SA 1920 — 1930 O ran g Indonesia
Golongan Tahun
O rang la in 3
Djumlah
di di di di p ilih angkat p ilih angkat
P o litik
Econ. Bond
D ju m lah I I
III.
G o lo n g a n
8 0 6
1918 — 1921 — 1924 — 1927 —
1921 1924 1927 1931
5 10 12 9
19181921192419271921 1924192719241927-
-1921 ■1924 -1927 -1931 1924 -1927 -1931 ■1927 -1931
Indo-Eur. Verbond Midden-Partij ....... K ap ital besar .......
D ju m la h H I
2
7 5 7
1 1 3
16 16 18
1 3 4 3
5 10 6 9
6 9 10 11
17 32 32 32
1 1 1 1 2 4
1 1 1 4
6
1918- 1921 1921- 1924 1924- ■1927 1927- •1931
6
1
2
1 2
2
1
1 3
1
6
2
9
2 1
2 2
1
7 3 3 3
16 8 5 11
9 12 11 18
14 14 16 17
38 48 48 60
1 5 7
Golongan Tionghoa 1924 — 1927 1927 — 1931
V.
—
E rop ah
Vereeniging Ambtenaren b /h Eur. Binnenl. Bestuur
IV .
1921 — 1924 1924 — 1927 1927 — 1931
T id a k
b e rp a rta i
,
D ju m la h besar 1 — V
1918 — 1921 — 1924 — 1927 —
1921 1924 1927 1931
1918- 1921 1921- • 1924 1924- -1927 1927- ■1931
____
—
—
—
1
2 2
4 1
6
3 2 2 1
10 12 13 19
5 10 8 6
—
—
—
76
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA 2.
PERGERAKAN
SAREKAT
SEKERDJA
Seperti ldta lihat gerakan sarekat sekerdja Indonesia tim bul dalam . pef ang duma Pertama, dan tidak lama sesudah perang, dalam tahun berdinlah badan perpusatan bernama Persatuan Pergerakan Kaum Buruh (P.P.K.B.). Dalam tahun= sesudah 1919 terdjadilah beberapa pemo gokan dan pertjobaan pemogokan, sebagian diluar pertjampuran sentral sarekat sekerdja P.P.K.B. tadi. Keadaan pada waktu itu baik untuk mengaSeb3b terhhat untung, kaum modal tambah sangat besar L h .r l “
1 l mat bf nf knja ° rang meminta barang= export dari Indonesia); a r i bUruh sangat turun (akibat dari naiknja harga
sedang u T a h ^ ^ barang2 ^ l a m negeri, sedang upah tidak ikut dinaikkan atau kurang setimpal naiknja). Pertama adalah pertjobaan pemogokan anggota- P.F.B. (Personeel Fabriek Bond). Perkumpulan ini berdiri tahun 1919 dengan tudjuan memb e n pertolongan kepada keluarga buruh pabrik didaerah Jogja tetapi de2m isarfsa c s aJU n T ebaK diseluruh Dj awa' Pemimpin adalah Surjopranoto Komisans C.S.I. Dalam bulan Maret 1920 perkumpulan ini m inta k epada S T f RdanhPengUrUS perusahaan kebun dan Syndikat gula supaja mengn a ik Jri f ' w gai b3dan penvakilan Para kaum bur»h dan supaja menaiKKan upah (jang njata sangat turut harga-pemakaiannja itu) K are na kaum pengusaha kebun tidak menuruti permintaannja, mensinsat nasib makp P F 'B; P° da » Agustus I920 fljukan ultimatum. Pemerintah berdiri disampmg kaum modal eula dan melarang pemogokan umum. Pemerintah berbuat demikian meskioun ia ahu
b a h ,a
tu ru n n ja
a rti
upah
n ja la
(m enurut
perkataan " “ S t a *
S h- ”” erupaka" ' ,erbe" “ n ia n g sangat g a n d jll terhadap keun tu nga" lu a r biasa ja n g did ap at oleh perusahaan gula waktu itu ,” l . i n g T S u arkan katanja atas pertim bangan aksi in i bukan untu k perbaikan nasib t o n . buruh, tetapi sebetu.nja aksi poi it lk u n tu k m e n g a d a k a f p e r “ ahaan S
n
,
I h
^
S
™
i l f ' S
f ?
1 “ “ d i“bV
™
Perlu le n g in g a t-
nwa perusanaan gma sebaiknja menambah upah buruhnia
22 s S k a T ske°knT h P 'K 'B-j " 0® Pertama P3da 1 A ^ t u s 1920 ^mewakili zl sarikat sekerdja dengan djumlah anseota 27.000) daan antara golongan komunis dan S I Ia n g waktu ,? k terbuktl perj! Djuga dikemukakan, bahwa golongan sosialis h a n t ™ bf aliran sosialt bukan aksi-politik sedans oleh ant i mengadakan aksi-upah, sebagai
sendjata
diputuskan Jog ja (pusa, S X ) sebagai seKretans
ASus
Salim (SJ.).
k e d u d u ta T n g u ^ B e s ^ K R
D alam
b u lan
Agustus 1920
pada
Semarang-Ghirebon-Stoomtram (S.C.S.) tim b u l perselisihan p e r b S u h a n dan V.S.T.P. m e ngirim k an u ltim a tu m kepada direksi.
j f A S A 1920 —
1930
77
D ire k s i itu sanggup m em berikan kepada pegaw ainja sjarat" kerdja jang s a m a de n g an apa ja n g d ib erikan oleh S.S. (kereta api gubernemen) kepada
p e g a w a in ja . In i tid a k diterim a oleh V.S.T.P., d im in ta n ja gadji naik lebih b a n ja k d a n k e rd ja 8 d ja m sehari. Se-konjong- (d ilu a r p e rtjam puran V.S. T .P ) tim b u l p em ogokan diseluruh djalan kereta api Semarang-Tjirebon itu. K a re n a tin d a k a n ja n g d iam bil oleh V.S.T.P. pemogokan lekas berhenti. D a la m b u la n N opem ber 1920 di S urabaja tim b u l pemogokan ja n g luas d ju g a d iseb ab k an karena upah tidak disesuaikan dengan sangat na ik nja h arg a barang-. Pem ogokan terdjadi diperusahaan2 pendjahit, dipelabuhan d a n perusahaan- te k n ik . Pegawai- perusahaan2 in i masing- m endirikan p e rs e rik atan atas usaha d ari seorang propaganda P.F.B., dan bergabung d a la m satu sentral daerah. Sesudah pemogokan berdjalan 2 bulan (lain de n gan ja n g te rd ja d i diperusahaan gula ja n g besar sekali kuasanja, Pem e r in ta h d ja d ja h a n d ala m pemogokan in i tetap netral) sjarat2 perdjandjian b e k e rd ja d ip e rb a ik i, ach ir bulan Desember 1920 semua orang telah beker d ja k e m b a li. D a r i sem ua ja n g tersebut diatas dapat dikatakan, bahwa pemogokan" ta h u n 1920 m e sk ip u n tid a k semua berbuah dengan langsung (pengaruh p e rtjo b a a n pem ogokan diperusahaan gula djuga besar adanja) mendatangk a n b u a h ja n g agak m em uaskan buat kau m pemogok. L a g i p u la b a n ja k orang terbuka m atan ja tentang keburukan peraluran- d a la m d u n ia p e rb u ru h a n dan kekuasaan kaum modal jang dapat b e rb u a t se-mau=n ja , ja n g sem uanja itu gam pang menim bulkan terdjadinja b a h a ja pem og okan. P ad a w aktu in ila h Pem erintah djuga mempersoalkan u p a h - m in im u m dan m adjelis'J tetap u n tu k kaum modal dan buruh bersam a . T etapi P e m e rin ta h tid a k terus m engam bil tindakan apa- jang njata. S e lam a itu p e rd ju a n g a n antara S.I. dan Kom unis untuk mendapat pe n g a ru h le b ih besar d a ri saingannja, berdjalan terus. Dalam rapat umum S e n tral S are k at Se ke rd ja P.P.K.B. tanggal 18 — 20 D ju n i 1921 di Jogja p e rp e tja h a n te rd ja d i. Sem aun dengan p e rk u m p u lan 2 jang tjotjok kepadan ja (s e d ju m la h 14, d ia n ta ra n ja V.S.T.P., p erk um pulan buruh pela u an dan b u r u h ta m b a n g , Sarekat Sopir, Sarekat B u ru h Tjetak, p e n d ja h it d s b .) keluar d a n m e n d ir ik a n g ab u n g an baru dengan nam a „ R e v o lu t io n a ir e Vakcentrale.” te m p a t k e d u d u k a n Sem arang. S u rjo p ra n o to d a n S a lim ° m e n e r u s k a n P.P.K.B. d i Jogja, dengan P.P.P.B. (pegaw ai p egadaian ) se b ag ai tu lan g punggung. R e v o lu tio n a ire V akcentrale (Sentral Sarekat Sekerdja di Semarang) te rus m e n tja m p u r i pem ogokan b uruh pelabuhan d i Surabaja bulan Agustus 1921; S e m a u n d iu tu s berem buk dengan kaum m ad jikan djangan menerusk a n n ia tn ja u n tu k m e n u ru n k a n upah. S e m a u n m asih terus m e m p u n ja i pengharapan m erebut kekuasaan da la m S.I. d a n d alam P.P.K .B. (Sentral Sarekat Sekerdja — Jogja). In i ter n ja ta d a la m p e rtja m p u r a n n ja ja n g sungguh11 dengan pem ogokan pegawai
78
SED JA RA H PERGERAK AN R A K JA T INDONESIA
pegadaian b u la n D ja n u a r i 1922; dalam pemogokan in i ik u t 1000 oran: ja it u 20% d a ri sem ua pegawai. Para pemogok terus dilepas sebagai pesaw a i P em erintah. Pem ogokan in i bukan karena hal gadji, te tap i oleh sebab sikap kepala pegadaian bangsa Peranakan ja n g m erendahkan dan menjh in a pegawai Indonesia, ak ib a t kekuasaan besar ja n g d ib e rik an kepadi m ereka. T idak sadja P.F.B. (dibawah p e ngaruh S.I.) fe tap i d ju g a V S TP (kom unis) m em ik irk an u n tu k memberi sokongan uang kepada pemogok: R evolutionaire V akcentrale selandjutnja m engeluarkan m anifest, mengar, d ju rk a n agar supaja sem ua kaum b uruh m em beri sokongan- d ju g a diberitah u k a n nja bagaim ana besar faedah suatu pemogokan u m u m Karena Pe m erintah d ja d ja h a n ta k u t kepada ini, sedang pemogokan in i d jug a mengen ai m enentang P e m e rin ta h sendiri (djabatan pegadaian), m ak a aksi mogok d isudahi oleh P em e rin tah antara lain dengan mengasingkan d a ri Indonesh p e m im p in 3 kom un is Tan M alaka dan Bergsma, j ang ke dua=nia dalam hal in i b e ke rd ja sangat giat (Tan Malaka dibuan g ke ' d i k e l u a r k a n dari Indonesia). Pang, te tap i mennhh D a la m pem ogokan in i Sem aun tidak ik u t ia berangkat ke R usia u n tu k mengundiunsri irnn PUr ^ u la n O ktober 1921 m u r D ja u h ja n g diadakan D januari 1922 sebacr kaum b u r u h dari Ti' d alam kongres d ib itja ra k a n organisasi s a r e k ' Va^ d a ri tan ah Djawa. setengah-djadjahan d i Asia). Setelah pada ^ d *'neSeri" d ja d ja h a n dan p ulan g kem bali, ia m engam bil ketetapan u t angga^ 24 M e i 1922 Semaun k a t sekerdja (dan pengaruh komunis d'd 1° • mernPerkuat gerakan sareb alik an la g i persatuan j ang telah hila 1 & am nja^ dengan d ja la n mengem25 D ju n i 1922 d i Surabaja diadakan t ^ is ia t if n ja p ad a tanggal d ja . D is itu diterangkan sangat perlu ™ • bersama antara sarekat2 sekersarekat sekerdja ja n g ada di J o g i a ^ diadakan fu si a n ta ra dua sentral tanggal 3 September 1922 di Madiun t ^ Sem arang itu. M em ang pada Persatuan Vakbonden H in d ia (P .V H ) j f f d^ad^ ab Persatuan dengan nama sekerdja buruh p a r tik u lir dan sarekat Jlj? a in i te rd iri d a ri sarekat
^ taS
Objek p ertam a d a ri aksi sentral ba™ ,b uruh P e m e rin tah . tah akan d itja b u tn ja tam bahan upah ri 1 P e rm a k lu m a n Pemerintelah berdjalan beberapa tahun. Sem ui f-T ^ 3i karena kem ah alan , jang ta k u t akan niat p e n tja b u ta n in i (jans ™ .Pegawai d a n b u r u h sangat ongkos-hidup tetapi penghem atan belandja Pem erfn35311 b u k 3 n penurunan B e b e ra p a k e se m p a ta n d ip e rg u n a k a n p a d a kongres V.S.T.P. 3 __ 4 M a re t 1929
u n t u k r in ta h >fr ^ e n e n t a n g n ja ,
achirnja
p e m o g o k a n p egaw ai k e re ta a p i d a n tre m T e t a n ? ^ 11 s u p a ja m e n Sada^ a" b a ik m e n e m p u h d ja la n b e r m u s ja w a r a t d u lu S e m a u n m e m a n d a n g lebih
n j e t u d j u i u s u l p e m o g o k a n d a n d e n g a n D arso n o ja n g v v a k t H t T b S i i pulang d a n lu a r ne g e ri, te ru s b e rg e ra k u n t u k m e n g a d a k a n p e m o g o k a n it u .
MASA 1920 — 1930
79
D alam rapat sentral P.V.H. di Surabaja tanggal 29 — 30 A p ril 1923 dan dalam rapat V.S.T.P. di Semarang tanggal 6 Mei 1923 ia menerangkan, bahwa pemogokan harus dim ulai pada saat ia (Semaun) ditangkap. Ketika ia pada tanggal 8 Mei 1928 memang ditangkap, m eledaklah pemogokan besar dari pegawai dan buruh kereta api. D juga dalam pemogokan in i Pem erintah sendiri m endjadi fihak-terkena; dan lagi im bangan kalah m enang dengan satu tindakan didjadikan tidak sama, ja itu dengan d ja la n m engurangi hak bersidang dan mengadakan hukum an terhadap propagan da pemogokan (artikel2 baru dalam U ndang3 H ukum Pidana), dengan d jala n in i perhubungan antara pem im pin3 dan buruh terputus, dan telah achir b ulan Mei (djadi sesudah 3 minggu) gerakan mogok mundur-bubar. Pada bulan Agustus 1923 Semaun diasingkan keluar negeri (lebih disu kainja daripada dibuang ke Timor); lalu aksi kaum komunis dalam sarekat sekerdja terhenti sebentar. Tetapi tak begitu lama. Atas inisiatif V akintem ationale Merah (Profintern) D ju n i 1924 dipu tuskan d i Kanton mengadakan organisasi internasional pelaut dan buruh m erah di-pelabuhan3 Pasifik jang penting dibenua Asia. D i Kanton didiri kan sebuah kantor untuk keperluan in i dengan bagian3 u n tu k Tiongkok, F ilip in a, Djepang, In d ia dan Indonesia. Sarekat Laut dan Gudang d i Sema rang dan Sarekat B uruh Pelabuhan d i D jakarta dan Surabaja akan dipersatukan m e n d ja d i Sarekat Pegawai Pelabuhan dan Lautan (S.P.P.L.), dan organisasi itu akan digabungkan dengan Sarekat Pegawai L aut Indonesia (S.P.L.I.) jang waktu itu diadakan oleh Semaun di Amsterdam bagi anakkapal Indonesia dari kapal3 mail. Sebagai akibat kongres P.K.I. Desember 1924 di Kotagede (Jogja) jang m em utuskan m engulangi lagi dan m em perdalam aksi dikalangan sekerdja, dikerdjakanlah di-mana3 sistim perpusatan k e tjil'„ k e rn dan cel” dikalangan b u ru h perusahaan3 Pemerintah, perusahaan pengangkut, industri dan tambang. Dengan djalan sem bunji, organisasi gerakan sekerdja merah diperku at dengan mengadakan gabungan 10 dan 5 orang (masing- m em punjai pem im pin sendiri) jang anggota:n ja d id id ik mendjadi pemim pin dari gabungan3 baru. Dengan djalan demikian tiap 3 gabungan diharuskan berkem bang „seperti bola saldju”. D i Surabaja tanggal 21 Desember 1924 sarekat2 sekerdja m em utuskan mengadakan „Sakretariat Sarekat Sekerdja Indonesia Merah” jang akan masuk m en3jadi anggota Profintern di Moskou dan djuga mendjadi tjabang Pan Pacific Labour U nion merah di Kanton. Sesudah dengan djalan in i susunan organisasi m endjadi kuat kembali, baru dapat di-angan3 mempergunakan sendjata pemogokan untuk melen japk an ke-tidak-adilan (jang memang banjak terdapat) dalam dunia perburuhan. Pada tanggal 21 D ju li 1925 d i Semarang tim bul pemogokan3 di-kantor3 pertjetakan, sebab ada pegawai jan g diperhentikan dengan tjara jang tidak
80
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
ad il 1 Agustus di R um ah Sakit Um um Negeri, sebab perbuatan jang a n gku h dan keras dari kepala2 Belanda; bersamaan waktunja tim bul pe m ogokan pengangkutan d i Semarangse Stroom- en Prauwenveer oleh 1000 orang. D ju ga d i Surabaja tim bul pemogokan" : sedjak 1 September 1925 di perusahaan pertjetakan; sedjak 5 Oktober 1925 orang mogok di-pabrik2 mesin. D ju ga sekarang Pemerintah mengambil tindakan jang menjebabkan im bangan kalah m enang tidak sama. Dengan djalan mengurangi hak bersidang buat organisasi- komunistis (17 Nopember 1925 peraturan ditambah dengan kalim at, bahwa kemerdekaan bersidang dapat dikurangi buat orga nisasi- jan g istimewa ditundjuk) dan mengasingkan pemimpin^nja Darsono, A liarch am dan M ardjohan (Alimin sudah pergi lebih dulu dengan maunja sendiri) pemogokan" lalu terhenti; di Semarang dulu, kemudian djuga di Surabaja. A chir Desember 1925 semua perusahaan telah bekerdja kembali. Sentral Sarekat Sekerdja P.V.H. dapat pukulan keras dengan pernbuangan pemxmpm- tadi dan dengan adanja pembatasan baru buat hak bersidang. Apalagi sesudah pemberontakan tahun l 926 semua orang komu nis disingkirkan, dan P.V.H. boleh dikatakan mati oloh v -f u sarekat2 sekerdja masing2 (jang bukan komunistis) masTh " b e lx l h / 3 ^ S.I. selalu berdiri diluar pemogokan2, tetapi sesTui^ r diasingkan setelah pemberontakannja, maka S I u m komunis tjoba memperoleh hasil dari tidak adanja saingan Hgan i ersikap k in men' S.I. tidak berdaja lagi untuk mmperbaiki kPmi T ' t ltU’ Akan tet3Pl m a tja m 2 sarekat sekerdja jang telah putus i<„ hub“ ngan diantara lam pau turun. S.I. hanja dapat berpengaruh d id a la m T T S J ‘ SUd3h ter‘ pegadaian jang diketuai oleh Surjopranoto; pevkummto*™**1™ ^ T ' " '
sangat <wnak- ia iei,i,an8an ^
an G uru H in dia Belanda jang U h T r djuga bernama P.G.H.B. dan m e n g g a ^ 7t a masing- adalah golongan menurut id jazah jaitu H P.G.B., P.G.A.S. dan P.G.D.
k
T
Z
c
T / - ™ (PerSenkatt k af i t r d T ^ j a ^ K SB P N S P S O KB* 'Vb.u., FJN.b., 1 .S.O.,
V.S.T.P. jang komunistis, sebagai n t i w i , , . n aK1Dat Pemberontakan kom unis men d ja d i rusak sama sekali. Dalam bulan D iuli „ i • % ,r.m ~ J 1927 sebagai gantinja berdiri P .B .S T (Perhimpunan Beambte Spoor dan Tram); ia tidak m entjam puri p o litik dan dengan lekas djum lah anggotanja naik sampai lebih dari 5.000 D i Surabaja Dr. Sutomo asjik bekerdja mengadakan gabungan dianta ra beberapa sarekat sekerdja (Sarekat B uruh Listrik S B Bengkel, S.B D jahit, S.B. Dagang); djuga diusahakan agar supaja perkum pulan2 S.P.P.L.. Chauffeursbond Indonesia, Marinebond dll. berusaha lagi untuk memper-
MASA 1920 — 1930
81
besar d ju m la h anggotanja. Dalam pekerdjaan ini semuanja Sutomo menda pat saingan dari p e m im p in 2 S.I. dengan djalan diarn5. Bersamaan dengan itu beberapa orang komunis jang tidak tertangkap pada tanggal 8 D ju li 1928 dapat mendirikan sentral sarekat sekerdja S.K.B.I. (Sarekat K aum B uruh Indonesia) sebagai terusan dari perkumpulan Sarekat K aum B uruh dan Tani jang dulu dengan terang-an komunistis dan oleh karena itu dilarang. Adapun tudjuannja ialah untuk mendapat perbaikan sjarat- dari paramadjikan. S.K.B.I. memakai kedok nasionalistis; ia menam akan d irin ja sebuah organisasi Indonesia Raya berdasarkan kebaugsaan dan oleh karena itu besar hasilnja. Dengan djalan ini dimaksudkan m e n jelun dup i larangan organisasi komunis dan untuk mendahului kaum nasionalis dalam hal m e m b a n g u n k a n kembali gerakan sekerdja. Aksi dan taktik in i barangkali diperintahkan dari Moskou. Karena sarekat11 sekerdja jang besar dengan segera dapat mengetahui hal ini, m aka pem im pin-nja (Marsudi dan Sunarjo keduanja komunis jang mempergunakan keanggotaan P.N.I. untuk maksudnja) berusaha menempatkan sel" dikalangan pegawai kereta api dan trem, pelabuhan pertjetakan, perusahaan dagang dan kebun di Djawa Timur. Untuk dapat mempengaruhinja, d ib uatnja p e rs e r ik a ta n diantara mereka jang bekei ja dalam perusahaan sama atau m e la k u k a n pekerdjaan sama. S.K.B.I. m em utuskan akan menghubungkan diri dengan Pan Pacific Labour U nion dan tgl. i A p ril 192? ia menggabungkan d m de"San ^ penentang penghisapan kolonial. DJuli 1929 Pemimpin- S.K.B.I. auang P, lalu dibuang ke D ig u l A- ■ Sementara itu oleh S.I. d i a d a k a n bcborapa pertjobaan untuk mendmkan suatu sentral sarekat sekerdja beraliran Islam (Pe«er,katan Buruh rci„m x , . . _ , ;+»i oleh partai ini (untuk mendapat iphih n ° neSia a Pertjo aa k pembitjaraan dinegeri Belanda lebih pengaruh) seringkali dikctemukan pen 3 Volkenbond antara Agus Salim , selama ia pergi ke E iopah guna pe Internationa; dengan pem uka“ Ned. Verbond van Vakveremgm* Verbond van V akvere„igingen. V.I.P.. S e landjutnja oleh anggota pengurus PPP - ■ , tptani B.O.W. d iam bil putusan (31 Mei 1029) m endinkan sentia , ’ api nemprintah. Pada kongres pertama m elulu d a n sarekat" sekerdia pegawai pemerinwn. jto => dari gabungan baru ini, jan g tidak akan berpolitik dan tidak beraliran agama dan dinam akan P V I.N . (Persatuan Vakbonden Pegawai Negeri) terbuktilah bahwa telah menggabungkan diri P.PP.H. (pegawai Pegadaw ) dengan anggota 2.500; V IP .W . (pegawai penganan) dengan anggota o. O.R.B.H.B. (pegawai pedjabatan tjandu) dengan anggota 700, perserikatan pegawai p adjak tanah dengan anggota 600 dan persatuan pegawai pa ean Indonesia. K etua adalah R.P. Suroso. A ntara perkum pulan3 pegawai negeri jang tidak menggabungkan diri dalam P.V.P.N. boleh disebutkan Perhimpunan Pegawai Bestuur Bumi-
82
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
putera (P.P.B.B.) didirikan di Solo tanggal 30 Maret 1929 dan berkedudukan di Djakarta. Perkum pulan ini buat semua pegawai pangreh pradja dari segala lapisan pangkat. Adapun tu d ju a n n ja : memadjukan semangat jan? b aik dan bekerdja ber-sama* dalam pangreh pradja; m emperhatikan ke pentingan pemerintahan, membangunkan rasa pertalian diantara pegawai * * 3 ^ P^ 3daiaf ant memperl?atikan kepentingan anggotanja. Dengan terus menerus ^ j a l a n k a n pembersihan diri ia berkehendak menghilangkan keadaan tidak baik jang mungkin timbul. Dengan seeera dalam tiaD; A t ^ e i1930 9 3 T P.P.B.B. ' p U j Bbang daV r lah angg0ta Agustus mengadakan rapat umum dak k u r a*n ^ dari j - 5Z ^ i. rapat in i ditentukan untuk membitjarakan kedudukan Pe dl ,S° ‘ netapan hak-kedudukannja, aturan tentang nemV, • pegawai neSe n (P°* tidak m em punjai arah politik sendiri, ia mengikuu™ r r k ^ p ' Dengan djalan ikut berlomba dalam pemilihan Vo L , , , mendapat enam kursi; wakil*nja dalam Volksn-,, 1 13 bukan hanja untuk kepentingan pangreh pradi, t ™enganggap dirinJ“ djuga untuk bagian rakjat jang belum berorganU . Indonesia sad3a tetap. B A .A . Wiranatakusuma, sedang kemudian madin J' KetU3 pertama adalah Sesudah berdiri sentral sarekat sekerdja M ‘ SUtardj° ’ usaha Studieclub di Surabaja dalam bulan Me ! ! ? ' negcri’ m aka atas satuan Sarekat Sekerdja Indonesia), sentral dari J? , berdiri P S S I - (Per‘ pegawa. Pemerintah. Jang bergabung dalam P q bl,ruh> ja n § boka" nesia Djawa-Timur, perserikatan buruh pendi-iw lalah sP001’bond Indodjongos, sarekat sopir, sarekat penganggur sarBv . dan Pertjetakan sarekat organisas1, jang semuanja itu berdiri dibawah n bUruh jang belum ber' mendj di ketua Rooslan Wongsokusumo. ngaruh Studieclub. J»n" juga sentral ini akan bekerdja diluar la mengherankan, karena ^ ada,ah 3 l u” ^ P W g politik, j ang tidak sentraU. n u*aha D r. Sutomo (p *naseliat Dalam rapat2 umum di Surabaja dalam bm an M K dalam brosur istimewa jang ditulisnja te r h a d l Nopember 1929 dan Sutomo m i telah menerangkan sebagai pendiriam?, 8erak3n Seker* a ^ •van JUa|! gerakan sekerdja harus perbaikan naikan upah, dikurangkannja waktu bekerdja U1 kaum buruh). Untuk mentjapai itu ka’um
3 nasib kaum b uruh (p6' sosial u n tu k meUn'
f ^ f u r T pn/ USahakannja dengan mengingati rasa Jl ^ ^ "T Z ih d3n disiPlin. Adapun usahanja Senasib-sePe n a n g g u n g ^ berwadjzb mengadakan perbaikan*, b. mentjoba ' ^ 2 er baikan. JU°a sendiri memperoleh Per‘
ateimta" duahhaarin iltr r,Pi"9J‘r'ah,S'Sa'* ,gdiui"' P“M,ik
diadakan buat hal itu 1sadja & D an
jang
tersebut diatas
M8"”;
3118311 perkumPulan3 jang sengadia
dapat kite ketahui
bahwa
dalam
w ^ l>
83
MASA 1920 — 1930
1920 — 1930 gerakan sekerdja m endjadi b e r t a m b a h m atjam n ja, dan sesu & . . , , UIUJ 1-7,, berdjalan diahran d a h terom bang-am bing dalam gelombang politik laIU nt, inan p p p praktis. T etapi gerakan sekerdja belum dapat m e m e num 'ei „ -• • K J. d a la m kongre snja Desember 1929, ja k n i akan m e lip u 1'aum u iu di-perusahaan- p erk e bu n an m enjusun organisasi kaum buru g o o n g a n ini m e n u ru t p e n da p at P.P.P.K .I. adalah suatu s e n d ja t a ja n g tad jam terhadap tindakan-1 tid a k pdil ja n g diperbuat oleh kaum kolonial Barat.
3.
PERGERAKAN
KEAGAM AAN
M u h a m m a d ija h adalah satu organisasi I s l a m - m o d e r n ; lapang usahanja p e n d id ik an dan sosial. d jug a dalam waktu 1920— 1930 teius m akin mauaiani dengan adanja saingan dju. B a n ja k d ia n ta ra kau m M uslim in jang djemu de g , . ° p o litik a n tara S.I. ja n g berdasarkan Islam, sosial18"'ie 1 satu p ih a k dan kaum kom un is dilain pihak, lebih me j » » tenang. B u a t orang^ in i M uham adijah adalah perkumpu an u i je unnja. B a ra n g k a li in ila h sebabnja maka M u h a m m a d ija h teius a pat t.dakbe rpo litik , m e sk ip u n ia seperti kita dapat; lihat diatas sama sekali tidak berhaluan p o litik m engasingkan diri. \ .. Ia ik u t dalam Al-Islam-kongres b u la n ' Oktober 1922 d i T ju e on jan g diselenggarakan oleh S.I. (usaha m entjari lapjjng aksi baiu) un u m eng adakan b arisan persatuan Muslim. \ D a la m kongres itu M uham m adijah (bersama' d£ng?n A1 isa , per-umPulan golongan A ra b berhaluan m adju dibaw ah Surkati) ei en angan dengan k a u m orthodox d a ri Surabaja d a iL jC u d u ^ / a u m *ni memperaalahkan M u h a m m a d ija h hendak menjerang aliran ja n g telah ada (sepeiti kaum W aha b i sad ja) dan m em bangunkan mazhab baru disampmg . ,a ” g 3 a an hendak m e ng adakan tafsir-Kuriin baru (suatu perbuatan ja n g er ia n g m e n u ru t fa h a m kau m orthodox). 2 O le h M u h a m m a d ija h didjawab, bahwa ia berusaha dan bei-tjita mengangkat agam a Islam d a ri keadaan terbelakang, disebabkan o e arena b an jak oran g le b ih m e n d ju ndjung i tinggi kitab2 tafsir 'avan^an para ulam a, d arip ad a K uriin dan hadith (perbuatan dan pendapat a i M uham mad) se n d iri, d ja d i kita harus kembali kepada K uran dan hadith; memp e la d ja ri in i harus dengan langsung dan tidak hanja m elalui kitab 3 tafsir. D a la m kongres Al-Islam jang. kedua di Garut, Mei 1924 kaum orthodox tidak d a ta n g dan pengaruh M uham m adijah njata disana. D juga dalam kongres Al-Islam di Surabaja Desember 1924 M uham m adijah m untjul de ngan p e rw ak ilan ja n g besar. P u sa t b ergeraknja M uham m adijah ialah Jogja (tempat H adji Dachlan dan sesudah ia m eninggal, H a d ji Fachruddin jan g djuga duduk dalam pengurus Besar S.I.); dari pusat in i dengan giat diadakan aksi untuk yne-
84
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
m adjukan peladjaran Agam a Islam di-rumah= sekolah negeri. B anjak orang jang menaruh simpati pada gerakan in i sebab tidak berpropaganda menentang pihak lain, bahkan terhadap kaum Kristenpun tidak; Pemerintah djadjahan melihat gerakan in i dengan hati setudju, oleh karena 1a tidak pernah mengeluarkan suara tentang pendjadjahan, hanja m enundjukkan tidak senang dengan adanja peraturan3 jan g mengalangi gerakannja (misalnja Guru-ordonantie-1905 tentang peraturan pengadjaran agama Islam dan kem udian pengawasan jang diperkeras terhadap penga djaran parhkuhr, tahun 1923). Tetapi penghinaan terhadap Is la m se-mata* ia tak dapat membiarkan sadja. Diatas telah kita ketahui b a h w a rapat kaum komunis tahun 1924 di Jogja gagal; sebagian besar adalah karena aksi anggota2 M uham m adijah jang bernendanat h ll! f Agama Islam. berpendapat bahwa pidato3n ja menghina Achir 1924 diadakan organisasi ranting dengan n-, it ♦ - t t™ in i dibuat untuk pekerdjaan diluar tentang n r o n f >'U m m at Islam • dsb.). Organisasi ranting in i terutama dafam tab53""13 ke islaman (arak'3n giat. tahun 1925 bekerdja sangat Dalam kongres Muhammadijah 12 — 17 Marot diperbintjangkan soal3 pengadjaran, penerangan I 5 di J ° g ja’ antaranja hal2 Islam, mengeluarkan buku dalam bahasa pada surat kabar tentang perbaikan guru-ordonantie, memperbaiki p e m a W * tentang h ukum Islam' Dalam kongres in i ternjata bahwa M uham m adi?!" U3ng kas mesdjid dsb. m em punjai 29 tjabang dengan 4.000 anggota Pada waktu itu telah kolah 55 dengan m urid sebanjak 4.000. DibaJ" 13 rrien8usahakan rum ah seagama) bekerdja 274 orang laki3 dan 100 o r ! ? ”tabligh” (pidato3 tentang dalam organisasi Uminat Islam tadi. Ia mZ nS Perempusn- -iang duduk Surabaja, jang telah menolong 12.000 orang S T " 1 kUnik di J ° gj a dan punjai rumah piatu dan rumah miskin BaPi ! di J ° gja ia djuga mem. kem ang. Dalam tahun3 kemudian M u h am m ad iiah T 113’ Aisjiah> terus berKegiatan dikalangan sosial (pengadiaran J ^ m3djU I» eningkat' an agama (bagian tabligh, jang mengadakan ni!i kesehatan) dan dilapanSdan bagian U m m at Islam untuk propaganda j menerangkan agama buah pekerdjaan H adji Fachruddin (m e n in g e a ldjalan2> terutam a adalah Hanja sebentar sadja, sebagian akibat dari u sah ^c r™ TH
,Tneia.-jang
85 MASA 1920
1930
n rahan K uranJa i disana d u a m inggu.. ja n g lebih dulu. .nk derjgan--isfemr oleh T jo k roam inoto ditolak. 1-nrnni -drrrTFf^P tifl— j ^ anggotaan S.I. tidak ia n a sesung g u h n ja . Sikap S.I. jan g menetapk.an ma(jijah ditjela keras. boleh d ira n g k a ik a n dengan keanggotaan M . greS itu, bahwa bagai P e rkataan D r. Sutom o didalam pidatonja waktu j.r ;„ cjnfan harga diri m a n a p u n d ju g a S.I. telah berdiasa membPn ffin '° n nran<* harus lebih dari r a k iat. oleh p ih a k M u b n m m a tiiia h didl.iWafr u n t u k d a ii ftanjak b e k e rd ia darip ad a bcrbitjara dan__sernu.—---lidak.-riari o rg an isa g in ja J___ . . darj kenaikan banjakH a s il k e m a d ju a n M uham m adijah dapat . . n ja tja b a n g d an anggota. In i adalah seperti beri -u • gQta 1 D ja n u a r i 1928 : 150 tjabang dengan * anggota 1 D ja n u a r i 1929 : 209 tjabang dengan 1755 ta 1 D ja n u a r i 1931 : 267 tjabang dengan 2 4 . < i « dari pada P.S.I.I., D ja d i M u h a m m a d ija h telah m endjadi lebih D iakarta sadja telah d ju m la h ru m a h sekolah di Jogjakarta, Surakarta dan dalam tahun m e n d ja d i 126; p o lik lin ik 3 di Jogja, Solo, S u r a b a ja da 1929 m e n g o b ati 81.000 orang sakit. D a la m tahun= sesudah 1930 Muhammadijah ke-lain- p u la u Indonesia. L ebih5 di Mmangkab besar, te ta p i berbeda dengan di Djawa disan
J
melebarkan sajapnja atra) hasilnja sangat bertjorak politik. cMah||atul u ia m a mencn-
D a p a t d itja ta t, bahw a titlnft sadia FbX-^— - HHilk "m enaruh simpati tang M u h a m m a d ija h . tetani knnm n °sl0" a) ^ ^ r ~ ^ ^ i l Uarpe jrd ju a n g. kpnarinnia lrnrena M 11h am m-14‘ iah ^ .2.l a --- rr~ H nri Pemerintah dfnan kem erde kaan , bahkan menerima—sokongan—na n • 1 d ia h a n .
Ahmadijah-Lahare
dan Ahmadijah-Kadian
G e rakan A h m a d ija h tim bul di India di ^ ^ ^ g e s u d a h banjak memn am a d an asalnja adalah dari Mirza G hulam A h ™ n akan d irin ja (1884) p e la d ja n dan m en ulis tentang agama Islam ia me dalam m ia M u d ja d d id (Pem baharu) agama Islam dan kem udian tahu 50 ta h u n ia m engaku d irin ja sendiri M.ssias jan g did K riste n d an M ah d i ja n g di-tunggu* oleh kaum M u s lim ! Kaum-orthodox tid a k p e rtja ja ke p ad an ja dan menentang dia. Tetapi Mirz ber asil pula m e n d irik a n suatu aliran baru dengan penglkutnja. I a tid a k m e n g u s i k Jceluhuran K uran dan Nabi, tetapi mempunjai be b erapa faham * sendiri j'ang djauh berbeda dengan a am a a ^ u m u m . A n ta ra n ja u m p am anja pendapat, bahwa perang sa 1 1 ® d ila k u k a n dengan sendjata biasa (lahir) tetapi dengan sendjata batm (djiw a), sebab sabda A lla h be rbunji bahwa dalam hal agama tidak ada
86
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
paksaan. Lagi pula aliran in i mengemukakan sekali kewadjiban= manusia u n tu k bertindak baik (persaudaraan, merendahkan diri dan menghormat. ramah-tamah, tidak berdusta dsb.). -Agama Kristen ditentang menurut peladjaran^ agama (theolo^is)- tetapi g t ‘r ° ‘ eh A ,“ " adlJah
<M‘ ™
» •< * *
m aaijan . d S ^jan-, a V waKtu ^ k t u ^itu f ' .telah SS!” mempumai " 1908> d a70 ,a "000 g" ,hnn««;i. P ' W i*.a jhan d a la m m t j-r^ iAhtahun 1913 satu golongan dibawah Kwaiah K a m a i glkut dl In d ia - Dalam
mendirikan A n jum an Ishaati Islam (perkumpulan11 '"t l?61Sl ^ Lahore dan m a Islam). L ainnja tetap tinggal di Kadian dih H menjebarkan agaAhm ad, anak Mirza G hulam Ahmad awah Mirza Basjiruddin Perpisahan dua golongan ini makin lama malon v tentang ilm unja. ln bertambah besar djuga Tetapi ke-dua-nja bersemangat keras, kad an^ u , dan bekerdja banjak dalam usaha menjebarkan bertjorak menjeran? sebab itu Ahm adijah tersebar diseluruh d u n '383013 1813111 d i'm anaJ. Oleh Iran, Mesir, Afrika Selatan, Australia, Eropah) ^5 ^*rina, Selon, Tiongkok. Ke Lahore dan djuga ke Kadian datanglah b ,7JUg3 masuk di Indonesia, untuk mempeladjari ilm unja. 0 eraPa peladjar2 Indonesia Pusatnja d i Indonesia adalah Jogja tenrn * Ahmad Beig, seorang Hindu sedjak tahun ’ 1924 r , kediaman Mirza Wali ta dengan utusan-penjebar Mulvi Rachmat Ali , an Lahore) dan DjakarKadian). > JUga seorang H in d u (aliran
la ber-tjita- akan memasuki tai
mcngikuti agama dengan njata, p e m u d a M a ^ f t terPelad^ jang tidak djaran Barat djadi terlepas dari agama Islam R kai’ena menuntut pela' rupakan satu saingan; Erfan Ahmad Dahlan Muhammadijah ia mememeluk aliran Ahmadijah! ’ Pendiri Muhammadijah-
Ahmad Beig
‘erpeladiar Mlrza W*“
Dienterdjemahkan Kuran) dalam September i 92q Tjokroaminoto dalf m dengan nama „De Ahm adijah Beweging In d o t mendirikan P ^kum pulan Indonesia). Ia berdasarkan • la” (Gerakan Ahm adll3'1 a, Kuran, kitab s u tji sempurna jang terachir baik untuk manusia; ’
fr. Kejakinan, bahwa Muhammad adalah Nabi
ria
sardan arah h ld up ter'
aka„ ada Nabi Iagi: bahwa NaW M u h a m m ^ ^ '
•
*-,nk
■£
87
MASA 1920 — 1930
manusia, dan oleh k are n a itu m a n u s ia harus men0i 'u j tjontoh; , c. Pengakuan bahwa sesudah mihrad Nabi Muhamma p..3 ,3nS M udjaddid2 (pembaharu2) dan pengakuan bahwa H azra . i Ahm ad adalah Mudjaddid dari abad 14 s e s u d a h H id jra h (p gan tahun Islam). . T. Tudjuan „Gerakan” (aliran Lahore) ialah m e m a d j u -an agama s am dengan m engerdjakan utusan-penjebar, p r o p a g a n d a , m®n^e ’ ^ kerdja ber-sam a 2 dengan orang5 lain jang bekerdja un u ' . ar!1‘ Dimulai dengan membentuk Pengurus B esar dan 6 ja a terutama ditjari dikalangan kaum terpeladjar didikan ara >^ anja golongan inilah dapat diharap bisa b e r p r o p a g a n d a Jan» agama Islam m enentang agama Kristen, dan djuga oranG mi er tjakap untuk mendjaga agar pemuda terpeladjar tetap meme u * agama Islam. °
n } a
A liran-Lahore dengan sengadja m entjari hubungan dengan kaum na sionalis, o le h sebab itu ia dapat berdiri hidup di Djawa lebih d danpada aliran K a d ia n , m e sk ip u n peladjar2 Indonesia di India le i ai. 3 ^ran K adian. A lir a n K a d ia n tid a k mempunjai golongan lain, en *u G e ra k an A h m a d ija h Indonesia tanggal 2 3 - 2 5 D]uni 1930 mengadakan kongres d i P urw okerto; pada waktu itu , antara lain 1 un a a nja p e rp e tja h a n d ik a lan g an Islam dan b a h a ja 2 jang mengantjam (agama K risten, atheism e). D ia n d ju rk a n agar anak2 dim asukkan sekolah Barat asal sadja d ja n g a n ke tin g g ala n dalam hal m em beri peladjaran Kuran.
Nahdatul Ukima (N JJ.) Perkumpulan keagamaan Nahdatul Ulama didirikan di Surabaja pada tanggal 31 Djanuari 1926 sebagai a. reaksi terhadap kebangsaan dan hasil baik dari golongan modernis dan teristimewa b. karena aum ^ an^a orthodox tak u t, bahw a n ia t S.I. dan M uham m adijah tentang
ongres D unia
Kaum Islam jang ada dibawah pengaruh Radja Ibn Saud, akan mendatang^ ^ e n g a r u h Wahabi dinegeri ini. Dalam h,.ian September J-926 N.U.^-pun MiA^H.S; ..b e r s a m a ? " Nahdatul Ulama (seperti Muhammadijah) t’dak mentjampuri politik. Adapun tud 7»^nT1ja momndiukan faham dalam agama Islam memirut aliran orthodox C4 aliran: Sjafii, Maliki, Hanafi, Hambali) dengan djalan : m em elihara hubungan antara ulama2 4 alirari ini, mendjaga supaja dalam peladjaran agama Islam berdasarkan faham orthodox, memadjukan rumah8 sekolah Islam, memelihara mesdjid-, dsb. -Kongres fi— l l Oktober 1928 di Surahaia menentang reformisme kaum
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
88
k a u m modernis dan perubahan3 W ahabi di H idjaz. K arena kaum Islam rpfnrm is dalam beberapa hal bersikap seperti kaum nasionalis sadja jang tid a k berdasarkan agama, d iantaranja tentang propaganda untuk m entjapai perbaikan dalam hal perkawinan dan hidup keluarga, terutam a memper tin g g i kedudukan perem puan Indonesia, m aka oleh golongan kaum kolot dipandang perlu dalam kongres inipun membitjarakan tentang m endjalan kan peraturan Islam tentang pertjeraian (taklik dan Chuluk). Kongres d juga m erundingkan kesukaran3 perdjalanan naik Hadji berhubung dengan tin d ak an 2 Pem erintah H id jaz terhadap orang3 anti-Wahabi dan peraturan' kesehatan dipelabuhan ja n g tidak memuaskan. N ahdatul U lam a in i pengaruhnja terutam a besar didaerah Surabaja dan daerah jan g berdekatan keresidenan Kediri dan Bodjonegoro; seland ju tn ja d i K udus dan sekitarnja. D ari apa jan g disebut diatas dapat kita lihat bahwa dalam waktu 1920 — 1930 djuga pecgeiakan— kfiagfimaan— berk^;Y|hang m endiadi bermatianx1. D isini perlu diperingatkan lagi bahwa djum lah m a tja m 2 ini masih b a n ja k lagi dengan tim b uln ja perkumpulan- Islam, Kristen dll. jang ketjil (jang disini tidak disebut).
4.
™ „ “ r*e a“
h : " h,“
PERGERAKAN WANITA
bi" " ,a
Perk™ " “ “ "= * « * .
sebeium
tahun ! « >
perbaikan kedudukan dalam perkawinan dan hid up keluarga dan m empertinggi ketjakapan sebagai ibu dan pemegang rum ah tangga; m ent,apam ,a dengan djalan n,enambaPh me8 Id ja r a n , « m . pertmgg. k e t,«kap a„ ; ch„ s„ s u n lu k “ m em punjai maksud ja n g lebih djauh. u Memang dapat d ilih a t bahwa keadaan lekas berubah baik; poligami. kawin paksaan, berlakunja kekuasaan suam i j ang tidak terbatas terhadap pertjeraian, m em biarkan bodoh gadis2 akibat larangan m e n j e k o l a h k a n n j a setelah m ulai dewasa perkawinan anak2 dsb., dilapisan atas d ari masjarak a t oleh beberapa sebab telah amat berkurang. Sebabnja antara lain ialah perluasan d jum lah sekolahan, makin p erlunja gadis= diberikan kesempatan u n tu k m enuntut peladjaran (agar tetap m udah k e m u n g k i n a n mendapat suam i) karena anak la k i2 dapat peladjaran lebih baik, h ila n g n ja faharn-' sernpit tentang anak perem puan bersekolah. Malgin luasn ja pendirian adala h d jug a akibat propaganda oleh beberapa organisasi kau m la k i2 jang d ju g a m e n je tu d ju i perluasan pengadjaran anak perem puan (diantaranja B u d i Utomo). D jik a pergerakan w anita h anja dengan tu d ju a n ja n g sama, m aka
ditentukan u n tu k lapisan atas sadja sesudah beberapa p u lu h tahun tentu
1
1IASA 1920 — 1930
89
tidak perlu lagi (keadaan kemasjarakatan lapisan atas tentu telah berubah dan berbeda, sehingga apa jang dahulu barang biasa dalam kalangan itu sesudah 15 — 20 tah un telah mendjadi ketjuali); tetapi pergerakan wanita mengenai dan m e n ud ju kesemua lapisan rakjat dan tud juan n ja bertambah. Perubahan keadaan mendjadi baik seperti tersebut diatas, bukan sadja m endatangkan perbaikan nasib perempuan di-golongan3 ataspun menambah kesanggupan dan ketjakapannja bertindak dalam suasana organisasi; oleh karena itu d ju m la h perkum pulan wanita bertambah dan kaum wanitapun djuga lebih bersedia dan tjakap untuk m endjadi bagian wanita dari per kum pulan3. Sebab kesempatan beladjar m akin berkembang kebawah, maka perempuan3 ja n g sanggup be rak sipun djuga menundjukkan perluasan ke bawah pula. O leh sebab semuanja itu maka sesudah 1920 kita dapat melihat djum lah p e rk um pulan w anita bertam bah banjak sekali, sedang P.K.I., S.I., M uham m adijah dan Sarekat A m b o n mempunjai bagian-wanita. Perkumpulan3 in i mengerti, bahwa perem puan sebagai pusat keluarga rum ah (jaitu bentukgolongan sosial ja n g terketjil) dan sebagai pendidik turunan, adalah suatu faktor ja n g berharga sekali untuk penjebar tjita 3. Bagian-wanita tadi dalam penjebaran tjita* tentu sadja dengan sendirinja mempertinggi hal-“ jang chusus m engenai kewanitaan. Kongres P.K.I. d i D jakarta 7 — 10 D ju n i 1924 menjediakan satu hari m elulu untuk gerakan w anita komunis. Pada h a ri itu orang3 pe re m p u an kom unis membitjarakan kewadjiban kaum w anita dalam perdjuangan menentang kaum modal. Bagian-wanita S.I. adalah W anudijo Utomo, kemudian Sarekat Perempuan Islam Indone sia (S.P.I.I.). D alam kongres S.I. April 1929 di Surabaja S.P.I.I. bertentangan dengan Persatuan P u tri Indonesia tentang poligami; wakil Sarekat Madura dan wakil P.N .I. berhadapan dengan Tjokroaminoto tentang soal itu. D alam pertentangan itu kaum nasionalis mengemukakan pengaruh poligam i ja n g sangat djelek. Pihak Islam m enundjukkan: a. bahwa Islam hanja m em perbolehkan poligami, tidak m engharuskannja: b. bahwa poli gami jan g teratur dan sah, lebih baik daripada poligami jang tidak sah; c. bahwa in i adalah b aik m e n g in g a t kelebihan djum lah orang perempuan, jang m enim bulkan pelatjuran. Bagian-wanita M uham m adijah adalah Aisijah, jang djuga tidak men tjam puri p o litik seperti ibu perkum pulannja Muhammadijah. Terhadap poligam i A isijah tentu sadja berpendirian sama dengan bagian-wanita S.I.. pun djuga terhadap perihal bertambah banjak wanita memakai adat barat (pakaian, tja ra m enggulung rambut, tjara-hidup, kesenangan dsb.), jang dilaw annja dengan keras karena dianggapnja bertentangan dengan adat Islam. P e rkum pulan in i dalam tahun 1929 telah m em punjai ± 5.000 ang gota, tersebar dalam 47 tjabang dan 50 kring dan m em punjai 32 rumah sekolah perem puan dengan 75 guru3 puteri. Bagian-wanita Sarekat Am bon, Ina Tuni, membantu aksi Sarekat Am
80
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
bon dikalangan orang m ilite r Am bon; bagian-wanita in i berhaluan politik seperti Sarekat A m bon djuga. Diatas telah disebut, bahwa oleh karena kemadjuan ketjakapan bertin d a k dalam susunan organisasi, lain daripada „bagian3-wanita” tersebut. p u n djuga d ju m la h perkum pulan wanita ketjil'-' jang berdiri sendiri, sesu dah 1920 sangat bertambah. Ham pir disemua tempat jang agak penting ada p e rkum pulan wanita; dikota jang besar tiap- bagian-kota ja n g didiam i b an jak pegawai negeri terdapat perkum pulan kaum ibu. P erkum pulan7 ini. seperti ja n g ada sebelum 1920, adalah perkum pulan3 penghibur dengan kesempatan u n tu k belad jar kepandaian* puteri jang chusus. H anja dim ana terdapat w anita ja n g agak terpeladjar, perkum pulan3 itu m em punjai tu d ju a n jan g njata, diantaranja Wanito Utomo, Wanito M uljo, W anito Katolik ja n g sem uanja berdiri di Jogja kira3 tahun. 1920; Puteri Budi Sedjati di Surabaja dsb. D jenis perhimpunan wanita jang ketiga adalah organisasi-organisasi pemudi3 terpeladjar, seperti Puteri Indonesia (disamping pemuda Indone sia), Jong-Islam.eten-Bond Dames-Afdeling (J.I.B.D.A. disamping J.I.B.V Jo n g Java bag.an-ga_d.s- Meisjesknng), organisasi-Wanita Taman Siswa. Dengan sendirinja dalam perkum pulan2 pemufia» • u • dapat diterim a faham Indonesia-bersatu iang ’ a„ Indonesia dan P.N.I.; tetapi d i„ s , d a ia m K rku “° ± v P1erh“" I’ » “ ; ke-2) dan dalam bagian-wanita" pergerakan laki= (fr n . UIn (dl eni* dan panggilan kebangsaan mendapat persetudjuan 3emS andJuran M aka terdjadilah kongres perempuan Indonesia t • karta, pada 22 — 25 Desember 1928, diselenggarakan h 9 pertama ketiga djenis perkum pulan wanita tersebut (Wanito n 7 ' SamaJ oleh wakil sia, W anito Katolik, W anito Muljo, Muham m adijah d a n ° s ? ’ ,PUtn vnniT dan dari kalangan pemuda ; J.I.B. dan J.J. bagian-Wanif f bagian' ' ' 1 ' Siswa). T udjuannja ialah n,empersat„k«n tjita- dan usaha0 u„’^ k n l“ emadj‘>T kan W anita Indonesia dan djuga mengadakan gabungan antara perkum pulan3 W anita itu. D alam rapat- terbuka, antara iain pun m endjadi pembitjaraan djuga : nasib wanita dalam perkawinan dan hidup keluarga (diluar kem auannja seseorang wanita boleh : „d ip ilih dikawin dan d itje ra i”); p o li gami dengan sendirinja m endjadi perundingan dan sudah tentu hal in i m enim bulkan debat antara golongan nasionalis dan K risten disatu pihak dan golongan Islam d ilain pihak. Pertentangan faham djuga ditim bulkan oleh soal ko-edukasi dll., tetapi pada um um n ja terdapatlah persatuan kem auan untuk m em adjukan kaum wanita. Politik tid ak dibitjarakan dan kongres berpendirian berhaluan koperasi terhadap Pem erintah. ~ D alam kongres d iam bil putusan; m endirikan gabungan perkum pulan w anita dengan nam a Perikatan Perempuan Indonesia (P.P.I.); tudjuannja m em beri penerangan dan perantaraan kepada perkum pulan ja n g tergabung d id alam n ja P .P X akan m endirikan studiefonds u n tu k anak3 perempuan
MASA 1920 — 1930
91
jang pandai tetapi tidak mampu, berusaha mengadakan kursus2 kesehatan, menentang perkawinan anak2 dan memadjukan kepanduan untuk anak' perempuan. D iterim a 3 mosi terhadap Pemerintah : a. penam bahan ru m ah 5 sekolah untuk anak- perempuan. b. supaja pada waktu bernikah pemberian keterangan tentang taklik (d jan d ji dan sjarat3 pertjeraian) diwadjibkan. c. diadakan peraturan sokongan untuk djanda- dan anak- piatu pegawai negeri Indonesia. Perikatan Perem puan Indonesia mengadakan kongresnja di Djakarta 28 — 31 Desember 1929. Dalam rapat2 terbuka dibitjarakan tentang tempat dan kew adjiban w anita dalam hidup sosial dan ekonomi, dalam perkawinan dan hidup keluarga dsb., dan djuga tentang kewadjibannja untuk menen tang poligam i, kawin paksaan dan perkawinan anak2. Oleh salah satu pembitjara diberitahukan, bahwa di Padang berdiri sebuah perkumpulan orang laki2 (bernam a „Pro Polygam ie”) jang bersepakat djika mempunjai penghasilan lebih dari Rp. i 5 ot__ sebulan akan mengawini lebih dari seorang is t e r i, u n t u k
m e n d ja g a
d j a n g a n s a m p a i k e le b ih a n p e r e m p u a n d j a t u h d a la m
kesengsaraan. D iberitahukan penjam butan jang baik oleh Pemerintah terhadap 3 mosi ja n g disam paikan waktu kongres pertama. S e l a n f l j u t n j a n a m a g a b u n g a n d iu b a h m e n d j a d i Perikatan Perhimpunan Istri Indonesia (P.P.I.I.) agar le b ih n a m p a k t e r a n g b a h w a in i b u k a n n ja le m b a h
k e m is k in a n
dan
p e rs a tu a n
b u la t
(fu s i a ta u
A ng garan
dasar
b aru
d ia n t a r a n it a
u n i) te ta p i
p e r k u m p u l a n 2 w a n it a
In d o n e s ia ;
tid a k
gabungan
p e r k u m p u la n 2
m e m u a t sebagai t u d ju a n : m e n g a d a k a n akan
u n t u k m e m p e r b a ik i n a s ib
m e n tja m p u r i
p o lit ik
dan
dan
m e n g a d a k a n kongres d i m a n a
S e la n d ju tn ja
d im a d ju k a n
m osi
d e r a d ja t w a
agam a.
T u d j u a n i n i a n t a r a l a i n a k a n d i t j a p a i : d e n g a n s tu d ie fo n d s saban ta h u n •w a n ita .
(fe de rasi).
perhubungan
(Sri Derma);
d ib it ja r a k a n k e p e n tin g a n -
kepada
Pemerintah
u n tu k
kaum
m e la r a n g
.iPenggundikan”.
5.
PERGERAKAN PEMUDA
Jong-Java, pertengahan tahun 1920 mengadakan kongres jang ketiga di Solo dan pertengahan tahun 1921 kongres jang keempat di Bandung; dalam kongres- tersebut, seperti djuga dalam kongres kedua, dibitjarakan soal2 semi-politik. D alam kongres di Bandung dalam anggaran dasar ditetapkan sebagai tud juan : membangunkan tjita 2 Djawa Raja dengan djalan m engem bangkan rasa bersatu diantara golongan2 orang Indonesia di Djawa,
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
92
M ad ura dan B ali u n tu k m entjapai kem akm uran dan kekajaan batin; djadi b u k a n tu d ju a n p o litik . Tetapi disam pingnja tidak disebutkan bahwa per k u m p u la n tid ak akan ik u t dalam aksi politik. Kongres kelim a (Mei 1922 d i Solo) dan kongres luar biasa Desember 1922 memberi ketentuan tentang h a l in i dengan se-mata2 menetapkan, bahwa Jong Java tidak akan m en tja m p u ri aksi atau propaganda politik. T udjuan (lihat atas) akan ditjapai dengan : a. m engadakan h ubungan antara m urid3 sekolah menengah; b. m em pertinggi perasaan untuk kebudajaan sendiri; c. m enam bah pengetahuan um um dari para anggota; d. m elakukan olah raga. Jo n g Ja v a berkew adjiban membentuk tjalon3 pemim pin (laki2 dan pe re m p uan ) disem ua lapang pergerakan. Membitjarakan atjara11 sosial dan p o litik (jang tetap dianggap perlu) hanja didjalankan u n tu k m enam bah p e ngetahuan anggota. Anggota baru akan ikut dalam politik kalau sudah ta m a t beladjar. Tentang kedudukan wanita dalam masjarakat, m aka perem p u a n tid ak sadja harus d ibe n hormat sepantasnja, tetapi djuga harus terlepas dari adat jan g mengikat dan merendahkannja. Tidak sadja anak la k i2. tetapi djuga anak- perempuan harus dapat didikan persiapan untuk kew adjiban kebangsaan, dan persiapan itu untuk anak perem puan mesti -tambah dipentingkan karena kaum wanita berkewadjiban p ula m endidik an a k 2. Persatuan dalam Jong Java iane pada achir Desember 1924 mendapat gangguan die h u ’ dalam konSresni a S J . u n tu k mempengaruhi batinnia D a la m t al)kan oleh pertjobaan (R. Sam, dibawah pengaruh Hadji Agus Salim Tn ®res itu oleh ketuanja dengan tidak mengubah peraturan bahwa Ton^ T S l ) d im ad 3ukan usul : tid ak ik u t dalam aksi politik dinc,.ii, L 3 seba8ai perkum pulan 2 golongan : diusulkan membagi anggota biasa dalam
Je. anggota
m u d a 3 ja n g berumur dibawah 18 tah,,„ • u tjam puri aksi politik, ’ JanS tid ak boleh men-
2e. anggota ja n g berum ur 18 tahun keatas, jang gerakan p o litik ; dalam hal ini dibantu luar biasa”, ja n g akan merunakan
dan
” n ‘ boleh ik u t dalam diP im p in oleh ..anggota
A turan jang dem ikian in i akan m enambah 30 ke. 3 dalam Jo n g Java; tem pat latihan rohani nasional. SUnanja Jo n g Java sebagai D ari mana angin in i datangnja, n a m n a t . . . . . p id a to n ja „Islam dan Jong Java” Agus Salim m e n l l f ^ ^ “ Jo n g Ja v a ja n g se-mata2 nasionalis itu, m e n d ^ T g dari agam a Islam. ™ n d ja tu h k a n pem uda terpeladjar
bahwa dasar
B ahkan anggota2 ja n g d u lu n ja m au m eniokon* , , kelonggaran kepada anggota2 ja n g tua, setelah m endenM rir nentang usul dari ketua. Pertjobaan g „ l„ „ gan , slam
* , “ ■™
.
n
1IASA 1920 — 1930
93
dan anggota3 ja n g berhaluan Islamitis (diantaranja ketua Jong Java) meninggalkan p e rk um pu lann ja untuk m endirikan Jong Islamieten Bond. Jong Java dengan m udah dan hasil bagus dapat menangkis serangan terhadap p e n d iria n n ja netral dalam hal agama, tetapi perkumpulan Jong Java terpaksa harus mengubah arahnja, disebabkan oleh makin meresapnja faham Indonesia R aja; faham ini tidak dapat tertahan lagi, terus m eliputi seluruh gerakan dan aehirnja menjebabkan pula pembubaran perkumpulan Jong Java. Dalam kongres Jong-Java 27 — 31 Desember 1926 di Solo dengan suara bulat tu d ju a n p e rk um pulan diubah m endjadi akan berusaha: „memadiukan rasa persatuan nnra anggota dengan semua golongan bangsa Indonesia. dan dengan bekerdia horg^rnn dengan__perkumpulan3__pemuda__Indonesia lain n ia ik u t serta dalam m e n je b a r k a n dan memperkuat faham Indonesia bersatu.” Sebelum nia oleh ketua (R. T. Djaksodipuro, kemudian bernama R. T. W ongsonegoro) ja n g djuga mendjadi anggota perkumpulan para mahasiswa P.P.P.I. (lihat bawah) didjelaskan, bahwa tudjuannja tidak pernah m em bangunkan D jaw a R aja sadja, tetapi djuga untuk kelak kemudian datang pada Indonesia Merdeka. Memadjukan kesenian Djawa dsb. hanja alat* untuk m e ntjapai ja n g lebih landjut, ia tidak merupakan tudjuan tersendiri. S elandjutnja dalam kongres diputuskan membagi anggotanja dalam ang gota biasa (um ur 18 tah un atau lebih) dan tjalon anggota (umur 18 tahun); jang belakang in i tidak dibolehkan m engundjungi rapat" anggota, tetapi boleh ik u t dalam bagian olah raga, kesenian dan kepanduan. Dengan djalan in i Jong Java akan dapat turut dalam lapang politik. Sebelum penetapan . terbuka u n tu k berpolitik, oleh Mr- Singgih ditegaskan, bahwa dalam negeri3 merdeka peladjar- berlom ba dalam politik, dan ia berpendapat lebih-' lagi perlunja dinegeri ja n g tidak merdeka. Pada w aktu itu sudah njata dan terang, bahwa pemuda Jong Java m enaruh ‘tjita 8 p olitik In d o n e s ia Raja diatas tjita" Djawa Raja berdasarkan kebudajaan. A kan tetapi pertanjaan apakah Jong Java akan mempersatukan (fusi) atau m enggabungkan diri (federasi) dengan perkumpulan- pemu da lain dalam k o n g re s n ja 26 — 31 Desember 1927 di Semarang belum dapat didjawab. Sebab m eskipun njata, bahwa Jong Java sedjak kongres jang terachir ber-tjita3 memperoleh Indonesia Merdeka dan bahwa pemuda berkewadjiban m engharuskan diri selalu bekerdja untuk persatuan, ialah sjarat u n tu k m e ntjapai tudjuan itu (pidato Djaksodipuro), njata pula rasa sajang dari pengurus dan anggota terhadap perkumpulannja masih menghalangi m endjaw ab pertanjaan fusi (dengan sendirinja membawa pembu baran Jong Java) atau federasi (jang kurang menegaskan keinginan per satuan) dengan perkum pulan3 pemuda lain. Rasa ja n g me-njala3 di-mana2 untuk satu tanah air, satu bangsa, satu bahasa, ja n g dikalangan kaum m uda sudah tentu lebih ber-kobar daripada dikalangan kaum tua, menjebabkan neratja timbangan menjebelah kefusi,
.'jn X M L '.'.lX
94
iW
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
ja n g oleh P.P.P.I. telah diusulkan dalam kongres jang lalu dan diulangi lagi dalam kongres Jong Java 25 — 31 Desember 1928 di Jogja. Dalam prinsip Jong Java lalu menetapkan untuk berfusi dan m enjatakan sudah datang m asanja untuk : ..membuktikan dengan tinrial-™ j ang n i ata, bahwa pprkum m ilannia danat mengorbankan dirinia”. D alam kongres Jong Java jang penghabisan (23 — 29 Desember 1929 d i Semarang) rantjangan organisasi pendirian badan fusi baru (Indonesia Muda) diterim a baik. Rantjangan ini dibuat oleh suatu komisi persiapan fusi, jang anggotanja terdiri dari anggota' (utusan) perkumpulan* pemuda jang akan bergabung. Sesudah diterima baik, maka diam bil keputusan pembubaran. Kepala perkum pulan jang baru diserahkan studiefonds, ke panduan dan 2.500 anggota. Pemuda Indonesia. Pemuda2 di Bandung ian<* . . . , , s janS merasa d irin ja se-mataorang Indonesia dan merasa tidak sanggun Iasi i , , , . p e m u d a ja n e berdasarkan kedaerahan p L a ' ™ f da “ ‘m P“ 'k™ P “ la'‘ ; sebelum P.N.I. b e rd iri, m endirikan p ^ k C u t a n ™ ! ™ , ? hU" ^ ? ?
dalam kongres pertama bulan Desember 192” Indonesia.
u ndonesia' naro* a ’ dlubah mendjadi Pemuda
Dalam kongres itu anggaran dasar ditetanV^ , disebutkan : menjebarkan dan memperkuat tiita= sebagai tudjuan Bersatu. Usahanja antara lain dengan dial™ h i * eban®saan Indonesia perkumpulan2 pemuda lain, memadiukan ?, d^a ber-sama- dengan sia, berolah raga bersama. nduan kebangsaan IndoneSeperti P.N.I. perhimpunan Pemuda Indonp • Djawa. Tjabang Djakarta dan Bandung m Sla lekas tersebar diseluruh ini, jang bernama „Puteri Indonesia" baSian pemudi; bagian
Meskipun tidak ikut dalam praktek politik penuh ciengan tjita“ politik. Persatuan hatin
SendlrL JlWa Pemuda Indonesw Gngan P N ‘L tidak disembu'
,7
njikan dan dikatakan dengan terus terang Dalam kongres Pemuda Indonesia iane kprl,,.
1928 di Djakarta, dengan suara 5 lawan 2 dinutnsu P3da 24 — 28 Desen1. d a ri
P.P.P.I.
Golongan
j a „ S tidak setud.u
akS”
mendjadi kendor karena bergabung dengan J S ! Waktu masih berapat diterima tilgram
f“ '
bahwa semangat
mengabarvmPUlan
Java telah memutuskan dalam prinsip ’ a k a n m! l
’ bahW3 ,dJU gn
rapat umum diantara lain* dibiljaraka'n t n t a ng '" 3suki badan/ usi- ^ terhadap tanah airnja” (oleh Ir. Sukarno) d a n T . n n Bersatu.”
ia
tentang „Faham Indonesia
Kongres ditutup dengan njanjian Indonesia Raia re„bahan W « amu'da“ M ™ es U‘av ^
,n
^T nn
rk“
Suprat-
W rtam a kali dalam kongres
r 7 \ ■nr I,a“ , O Ch Semu» perkumpulan dengan segera dipandang sebagai lagu kebangsaan
nasional
MASA 1920 — 1930
95
_ , „ f-! Indonesia dim atik an , Sebagai akibat putusan fusi, Pemuda dan P u tri m sekali sesudah h id u p sebentar sadja dengan semangat ja n g me n ja
Perhim punan Peladjar" Indonesia (P- P. P. I ) Perkumpulan ini dimulai dalam tahun 1925, tetapi baru d! 1926 d id ir ik a n d engan resmi. Anggotanja ialah ' " ^ S a n g a n (antithese) d, D ja k a r ta dan B a nd u ng ; asasnja didasarkan pada p d jib an n ja keraudi. k o lo m al dan ber-tjita* m endidik anggotanja u n tu k _ ke n bangsa J a n „ an d a la m m a sjarak at, ja itu : berdjuang untuk kerne d iid a m k a n ia la h Indonesia-Raja Merdeka. . • p p p t M e sk ip u n tid a k disebabkan oleh hubungan organisasi . m ene ruskan kemasjarakat tjita* perhimpunan Indonesia perkum pu a hasiswa dinegeri B elanda. , a D ja s a P.P.P.I. terletak dalam hal m empersatukan perkumpu.an^ pem u da m e n d ja d i satu organisasi; dalam pekerdjaan in i d ibanlu o e P.P.P.I. d ian g g a p sebagai ,.saudara-tua”-nja. _ , , P .P .P .I. d ala m kalangan perkum pulan2 pemuda berp*n* “™ . arsebab ang g o ta"nja, ja itu mahasiswa, buat p e la d ja r menenga < men d ja d i ,,saudara-tua” ; dan lagi antara anggota P.P.P-1- ban:,a ° n-'’' kap m e n d ja d i p e m im p in perkum pulan2 pemuda. 1ebabkan, bahwa H u b u n g a n dan keadaan milah ja n g achirnja m f n. . a n d ju ra n d an usul P.P.P.I.-lah jang kem udian m e n im b u l p e rk u m p u la n 2 pem uda. i u • fusi tersebut adalah Kongres" pem uda Indonesia seluruhnia. Sedja d i.hidup2kan oleh d e m ikian. K e in g in a n bersatu jang dibangunkan a mahasiswa P e rh im p u n a n Indonesia. S tudieclub 2 dan kem udian seluruhnja Se dari P .P .P .I. jekas bisa tertanam dalam sanubari pem ‘ iadakan kongres bagai a k ib a tn ja pada 30 A pril — 2 Mei 1926 di D ja ‘ but turut semua p em uda2 Indonesia ja n g pertama; pada kongres ini
perkumpulan- pemuda (djuga Jong Islarmeten Bon^ ^ ^ n pemiTda atas undangan suatu komite terdin dan penguru£_J£-----g"--— iintuk niii>|dirikan seh..?h harian s_entral dengan_lu dil^n ' C P m em adjukan faham persatuan kebangsaan, n Q)} m engeratkan hubungan antara semua perkum pulan- pemuda kebang saan. Di-tjita2kan dan diusahakan memperkuat rasa bersatu, jang hams tumbuh mengatasi kepentingan golongan2 bangsa, bahasa, agama, dsb. iadakan beberapa pidato diantaranja tentang „Indonesia Bersatu’ (oleh seorang anggota P.P.P.I.); dibentangkan sedjarah pergerakan Indonesia dan ditegaskan bagian penting jang bisa diam bil oleh pemuda untuk meresapkan tjita* Indonesia R aja, asalkan pemuda2 dapat mendjauhkan diri dari kepentingan
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
96
golongan atau keperilingan d iri sendiri. Pidato lain tentang hal „Kedudukan perem puan dalam pergaulan hidup Islam” ; dengan sendiri dibitjarakan tentang poligami. Selandjutnja dibitjarakan tentang „K em ungkinan= untuk bahasa dan kesusasteraan Indonesia dikemudian hari” ; diberi andjuran menganggap bahasa M elaju sebagai bahasa bangsa Indonesia. D juga dibitjarakan „Kewadjiban agama dalam pergerakan kebangsa an” ; dim adjukan keluasan sikap (verdraagzaamheid) terhadap agama- lain dan h anja m elihat tud juan bersama jaitu tudjuan nasional. Dan djuga dibitjarakan rantjangan para mahasiswa Djakarta untuk mempersatukan semua perkum pulan pemuda mendjadi satu badan fusi. Meskipun pcnibitjaraan, tentang fusi in i tidak mendatangkan buah keputusan tetapi bisa
dikatakan, Bersatu.
bahwa kongres ini memang
menambah kuat tj'ita- Indonesia
p. m f dJ ^ . “ “ T . n ^ ur p1p2p Ilah“ no kCmUdl“ ini, dengan sengadja mcnsarahka,. 1, m''me=™e pimpinan kongres „ ,.ak. n
itll
tT toc,
kefusi Jang olehnja
sudah
2 tahun
serentak (sebab hal fusi^h a n j"1d ^ n a f ^ 1Um ^ ditjap ai dcnf an perkum pulan masing=), tetapi p p T t dlPersoalkan dan diputuskan dalam peroleh pengakuan jang bulat oloh konSres itu telah bisa mem. insjafan : satu tanah air satu b a n il f ol° ngan jaitu Pen gakuan ke' tertanam nja tjita 3 Indonesia Bersatu3 ** aSa; ini sebagai ti crmm D ia ta s telah kita lihat hah,.,, , , • , . oleh Jong Java dan Pemuda InH P -P P I. achirnja diterim a in i pada Desember 1928V Pp °.nesia (dalam k°ngres kedua perkumpu'31* bulan Pebruari 1929 kpmi'irr mU,.a Sumatera mentjeburkan d irin ja dalam
(Sunda). Dari j a n f
? ? " kU,.‘ °lch ,0ng C* » e a dan Sekar B««»n
tahun ,1928 dan iqif) ini-m.r, 13 3S b*sa diam bil kesimpulan bahwa
/
memperlihatkan pejjiiffi-
ftg^npsaan
Jong Islamieten Bond (J.I.B.). Suatu perkum puian baru didirikan oleh orang- jang keluar dari Jong J ava setelahP g a g / ^ j j ™ ’
*'
Islam3 dan"d ^ — T Pr° gramni a menetapkan m em adjukan agama netral; den° an ini Jong Java meninggalkan sikapnja nasionalistis
”•
I E ?
=’)
' " ansa” t e h —
ikut
D juga tidak berhasil pembitjaraan pada 15 Aeustus 1926 ia n s d>ada' kan atas im siatif Jong Java untuk m e n g a d a k a n fe d e ra s i; pem bitjaraan Minahasa3 j o „ p n^'!UngI ol?h ? tu?anj; d;?ri JonS Sumatranenbond, J°nS r v f n d l n gK lamieten.b°,n f Ag ®atakbond, Jong Celebes, Sekac Rukun dan perhim punan Peladjar Ambon.
97 MASA 1920 — 1930 T o Han H a d ji Agus Salim K e tu a ia la h R . S a m bekas ketua Jo n g Java p e rk u m p u la n in i diangkat sebagai penasehat. Berbeda dengan Jo n g getahuan tentang berdasarkan agam a, tu d ju a n n ja ialah m e m a d j u k a n p ^ terbuka buat Islam, h id u p se tja ra Is la m dan persatuan d alam Is l31*1- - ^ j etap i djug a semua o r a n g Is la m Indonesia, sedang tid a k sadja P® ®^ ^ u m u r tid ak orang ja n g te la h ta m a t beladjar boleh m e n d ja d i a ge keisi am an an tara lebih d a r i 30 ta h u n . D e n g an ini d itu d ju in ja m enip p e rk u m p u la n in i kaum te r p e la d ja r In d o n e sia. Seperti d ju g a Jong ..riS d ibolehkan ik u t tidak m e n tja m p u r i p ra k te k politik, tetapi angg 1o t a l an akan berusaha dalam g e rak an p o litik . J.I.B . sendiri sebagai per dan m e n d je rn ih k a n (seperti J o n g Ja v a ) de n g an se-sungguh'nja mele b a fu daj.. Sarekat ke fah am an p o litik an g g o tan ja. Ia akan m e n d j a d i „ d a lam b a n ja k hal Islam u n tu k p e m u d a terpeladjar, seperti Jong m e ru p ak an g a m b a ra n d a ri Budi Utomo ” aa). . 1925 (dalam kongK o n g re s p e rta m a diad ak an di Jogja achir D ^ w aktu itu J.I.B. res in i a ra h t u d ju a n d iatas didjadikan Pe™ ;“ r* ' Tj abang D ja karta dan telah m e m p u n ja i anggota 1000 dibagi atas 7 tja B a n d u n g m e m p u n ja i b a g ia n gadis. Desember 1926. D iadakan K o n g re s k e dua d ia d a k a n di Solo tgl. 2 4 — K em b an g n ja Islam Pidato’ te n ta n g Is la m , „Islam dan pandangan-duma , pe rk um d ilu a r n e g e ri” , „ ls la m d a n fikiran m erdeka dsb., J buka bagi k au m Pulan in i la in se k ali darip ad a Jong Java, ja n g dj K risten u n tu k m e n d ja d i anggota. Jogja h an ja membiD ju g a kongres ketig a 23 — 27 Desem ber 19perang dalam tja ra k a n hal= ja n g m engenai agama, d ian ta ran ja Is la m ” , „ Is la m d an t j it a 8 persatuan , ..Perem pu perem puan diantaradan K e b a n g sa a n ” , „Is la m dan Sosiahsme” . Terhadap P melarang n ja d ite ra n g k a n , bahw a Islam sebetulnja m enolong . . ng sah p 0 iigap o lig a m i ja n g tid a k te ra tu r d e n g a n m e ngad akan po 1 inkan kelebihan m i ja n g sah itu besar g u n a n j a u n tu k d jug a d j ika tid a k ada p e re m p u an , sebab d jik a tid a k begitu tim b u lla h pelatju kelebihan-perem puan p o lig a m i hilang dengan sendirinja
SJ)
•<* a3)
rr, • , v ___ iq29 J.I.B. menerangkan T a p i k e m u d ia n , ja itu dalam K ongresnja tahun ^ em b a h w a ia sam a sekali tidak ada h u b u n g an dengan njSasi” t ia]on3 jaitu p u n ja i gerom bolan pem uda sendiri sebagai organisasi tjalo n , jaitu £ em uda. M u s Iim in Indonesia t e r le t a k dalam peraturan M e n u r u t p e m an d a n g an itu k e b u r u k a n t id a k « mendi'alanja n g b u a t o ran g Islam b e t u l sekali adanja, tetapi datam m e n ^ a la n k a n n ja . Oi-ang harus m engedjar m o n o g a m i, tetapi d j ; . » u s ik p e r a t u r a n Isla m (kesempatan poligam i). P e n d i n a n (bersama* t e r d a p a t d ju g a d alam rapat um um ja n g diadakan oleh J.I.B iD e s a m a d e n g a n S.I.) tgl. 27 A p r il 1930 di D jakarta; dalam rapat > di adakan ta n ta n g a n te rha da p m u d a h n ja m entjerai. K e b u r u k a n itu 1 1 ° d e n g a n d ja la n m e m p e r t in g g i p e n g e t a h u a n dsb. d a n kaum , mem
98
SEDJABAH PERGEBAKAN RAKJAT
INDONESIA
_ , .... , , . , , , n o n c e r t ia n ..nasionalisme” ja n g buat P e rlu d it j a t a t ialah keterangan pengeri. bangsa, ■orang Islam jang baik harus berarti: M e n tjin ta i ta n a h a n dan ^ te ta p i disam pingnja djuga mentjintai orang seaDama 1 uai sem ua m anusia. onlongan* K uran ada m en je butkan : „Kami kum pulkan 'amu dalat]l . nalisme dan bangsa- untuk saling mengerti dan salmg mengakui. N ^ dengan pan-islamisme dan internasionalisme |ni ipandang e u]kan daripada hanja tjinta tanah air dan bangsa sadja, sebab tidak me rasa b e n tji kepada orang lain. Tetapi masing" bangsa harus beru n gedjar persamaan, semua bangsa bei'diri sendiri, agar bisa hidup ^ dengan selaras. Diberitakan bahwa tidak sadja J-I-B. m adju den» te tap i djuga kepanduannja Natipij (National Islamitische Padvin ei ^ la n d ju tn ja ketua (Wiwoho) dalam p e n u t u p n j a memaklumkan bahwa • . . tid ak dapat membantu usul P.P.P.I. untu k berfusi dengan lain 2 perkumpu an, oleh karena J.I.B. hendak tetap berdasarkan agama Islam. J.I.B. pada waktu itu telah m em punjai anggota ± 2.500, dan bersama dengan organisasi pemuda S.I. (jang sudah tentu djuga berdasarkan Islam), t i d a k ikut mentjampuri pembangunan satu organisasi kebangsaan d an se luruh- pemuda Indonesia.
Kepanduan. Oleh karena kaum komunis tidak dapat m e m p e n g a r u h i pemuda- Indonesia jang masuk dalam perkum pulan 2 pemuda n a sio na l, dan tidak m ungkm dapat mengadakan sendiri perkumpulan pem uda umum karena kekurangan pemuda terpeladjar, maka P.K.I. m e n g a m b i l djalan jang lebih mudah, dengan mengadakan kepanduan. Adapun a n g g o ta n ja ialah murid- sekolah Sarekat Rakjat dan m urid 2 sekolah S.I. m erah jang batinnja telah terpisah dari s.I. T e ru ta m a didaerah S e m a r a n g dengan djalan in i timbul banjak kepanduan komunis ketjil j a n g b c r h u b u n g a n de ngan P.K.I. Sesudah J.P.O. dari M an g k un eg aran , ini adalah kedua kalmja dilakukan angan-mengadakan-bibit melalui kepanduan D engan segcra tjontoh ini ditiru oleh Sarekat Islam (Sarekat l slam A f d e lin g Pandu, S.I.A.P.), Muhammadijah (Hizbul Wathon), Budi Utomo ( N a tio n a le Pad vinderij), Jong Java (Jong Java Padvinderij, J.J.P.), j ong Is la m ie te n Bond (N a tio n a l Islamitische Padvinderij, Natipi), Pemuda Indonesia (lidoncsi^he Padvinders Organisatie, Inpo), Jong Sumatra (Pandu Pem uda Sumatr;.. P.P.S.). Oleh karena kemungkinan besar sekali, bahwa tjita 2 n a s io n a l „Indonesia Bersatu djuga akan mendalam di-perkumpulan- k e p a n d u a n , maka fihak Belanda jang takut akan h a l ini, mentjoba m e m b e lo k k a n , dengan djalan mengubah kalimat- anggaran dasar N.I.P.V. dalam tahun 1928, se-
perbaiki kedudukannja, djuga ekonomis, tetapi dengan tidak mengusik peraturan agama Islam.
M A SA 1920 — 1930
99
h in g g a m e n d ja d i lo n g g a r, agar ke p anduan* In don e sia n asio n al d a n keaga m aan s u k a m e n g h u b u n g k a n d ir i dengan m ereka. H a n ja satu gerom bolan, ialah J o n g In d o n e s is c h e Padvinders-Organisatie (J.I.P.O .) k e p u n ja a n kau m theosofie n ie m p e r g u n a k a n in i. O rganisasi k e p and uan ja n g la in tetap d ilu a r N .I.P .V .; o le h k a re n a itu tjita " Indonesia Bersatu a n tara pandu- terus dapat te rta n a m d e n g a n k u a t. H u b u n g a n p e r ta m a ja n g tim b u l d ia n ta ra ke p and uan 5 Indonesia a d alah P e rsa u d a ra a n A n ta r a P a n d u Indonesia (P.A .P.I.) suatu badan federatif, ja n g m e n g g a b u n g k a n I.N .P .O ., J.J.P ., N atip ij, Siap, N ationale P ad v in d e rij B.U.; d ja d i p e r k u m p u la n k e p a n d u a n jan g besar h anja H izbul W ath o n d a r i M u h a m m a d ija h tid a k ik u t d idalam nja. M aksud P.A.P.I. ialah m e m b an gun kan suatu u n i d ia n ta r a pengurus- besar kepanduan- Indonesia denganv tu d ju a n m e m p e rtin g g i d e r a d ja t p e r k u m p u la n 2 dan m em perkuat hub un gan satu sama la in . T u d ju a n bukan-politik; tetapi tentu sadja sem angat ibu-perkumpulan m asin g'J d ju g a h id u p dalam p e rk um pu lan ke p a n d u an n ja masing*. T e ta p i b e n tu k fe d e rasi tidak bisa terus langsung, sesudah perkum pulan* pem uda u m u m m e m u tu s k a n akan m engadakan fusi. 15 Desem ber 1929 di D ja k a rta d ia d a k a n ko n p e re n si diantara pengurus 2 besar dan d alam prinsip d ip u tu s k a n m e n g a d a k a n 2 badan f u s i ; 1 buat kepanduan- nasional dan 1 buat k e p a n d u a n 2 Is la m . B a d a n fu s i n a s io n a l akan bernama'- K epanduan (K.B.I.), ja n g d ib a w a h a k a n dib itjarakan le b ih la n d ju t.
Bangsa
Indonesia
BAB m .
MASA 1930 — 1942
Segala perasaan jang ber-abad2 tidur dalam hati Rakjat itu, ^ di-hidup2kan lagi dari djauh oleh p e r h im p u n a n Indonesia, dari a P.N.I. sam pai djadi kehidupan jang insaf, segala perasaan itu te n jala 2 dengan hebat, bukan sadja semasa hidupnja partai itu, tetap sesudah partai itu bubar, tinggal tetap melipuH seluruh l a p a n g a n I» * rakan. Tjita* untuk m endapat persatuan dan tjita untuk mendapa dekaan Indonesia (keduanja itu merupakan usaha m enudju Indonesia ^ deka, Indonesia M ulia atau Indonesia Raja) terdapat di-mana2 s a d j a . e r berhubung dengan singkatnja umur partai tersebut, tidak disegala tempa bentuknja dan kehebatannja sebagai jang didjundjung oleh P.N.I. i tu > ~ api d ilih a t dengan saksama di-mana3 kedapataD- perasaan jang - p a d a .- ^ b im ^ T)pjnikianlah— disamning n^p.frppprnsi _masih aria ifnperasiJ__tgEP1 d juga gQlongan_ koPerator itu kemerdekaan Indonesia. Djuga disam ping golongan- ber-indonesia seluruhnja ada partai- b e r - d a e ra h ", te tap i djuga m i (ketjuali sedikit golongan ketjiP pro-Belanda) b e r tu d ju a n kemerdekaan Indonesia seluruhnja. Lama-kelamaan usaha menudju persatuan serta kemerdekaan Indone sia itu (pun djuga pada golongan2 paling tenang dan pun djug a pada ^nr^naan gaJn.J . t^ampuran) sudah m endjadi suatu pendirian (tj»ta'> hnatan— mfinm!.6 )1 ' n n ‘a mesti ada. Sedenod&ari-.afl_ania itu, s e h in g g £ j£ I^ . h a m ll! . prnHir^n j^, rr onfiio' a
i pnrln hal selanm tahun 1 9 2 2 ^1 9 3 0 ^ lapaneannia) it,, Pf hatlka" ' bahwa Pergerakan Indonesia (dalam segala r X l f an T h ^ \ gan ngSung atau dengan tidak langsung, dju g a meTahwa oran 2 In" ? 3 gUPernemen djadjahan, maka dapatlah dikatakan f
a
waktunla
r
SGmUanja berusaha mentjaPai suatu Tanah Air bagaimanapun djua bentuknja dan biar apabilapun djua
3& aP* ♦Ia ra jang praktis, bagaimana terbuktinja pendirian itu_£Hla go ongan janp her-djenisg itu, tidak sama di-manaa
pertentangan dan keinginan diri sendiri2 dari pem im pin 2 pengaruh keagamaan dan pengaruh dari pihak Belanda. |) Tentu sadja tidak termasuk orang jang tidak dapat m e n d ju n djun g Pe« ' d in an n ja diluar lapangan kepentingan dirinja sendiri- m ereka ii» ke banjakan orang jang tak pandai membatja dan menulis’.
MASA 1930 — 1942
101 1.
a.
P E R G E R A K A N P O L I T I K dsb.
Organisasi- Indonesia
P e n d i d i k a n N a s io n a l I n d o n e s i a (P.N.I.-baru). T id ak a d a n ja lagi aksi dari P.N.I. (P a r ta i N a s io n a l Indonesia) selam a w aktu p e m eriksaan p e rk a ra n ja oleh h a k im ( D ja n u a r i 1930 — A p ril 1931) m e n im b u lk a n rasa ketjew a p ad a p e m im p in 2 r e n d a h a n d a n anggota 2-nja, ja n g aktif, te tap i b e rhu bu n g d e n g an perintah p e n g u r u s b e sar (Mr. Sartono) tid a k la h dapat d ik e rd ja k a n ap a 3 Inilah s e b a b n ja , m a k a m ereka itu bekerdja d ju a dibeberapa tem pat dengan m engadakan s tu d ie c lu b m em peladjari sem angat; bahkan studieclub ja n g di D ja k a r ta m e m p u n ja i n am a sendiri (ja itu Studieclub N asional Indonesia). Anggota 2 in ila h d ju g a ja n g m entjela keras p em b u b aran P.N .I. itu sem inggu sesudah k e p u tu s a n L a n d ra a d Bandung d ik u a tk a n oleh Raad van Justitie. P e m b ub aran itu ia la h te rd jad i m asih sebelum P em erintah m e n un d juk partai itu sebagai s u a tu partai jang te rla ran g . M e n u ru ti pe n dirian partai itu u n tu k se la lu m e m p e rh e b a t pertentangan antara Pem erintah dengan rakjat ja n g te r p e r in ta h , m aka mereka itu le b ih suka m eneruskan aksi dan m e n an tik an p e m b u b a ra n itu dilakukan oleh P e m e r i n t a h sendiri. K e tik a M r. S arto n o , ketua-muda P .N .I. ja n g m engurus P.N .I. sesudah p e n angkapan Ir . S u k a rn o , achirnja m e n d irik a n Partindo (Partai Indonesia) dengan tia d a b a n tu a n m ereka jang tid a k bersenang h ati tadi dan orang* ini tid a k m e m a s u k i p a rta i ja n g baru itu , m a k a semua studieclub itu dengan se n d irin ja m e n d a p a t tja p organisasi2 o ra n g 2 ja n g m enjing kirkan d in ! M e n iru s tu d ie c lu b d i D jakarta, m ak a ke tik a it u p u n djuga studieclub jang la in 2 d j a d i d a p a t b e n tu k 2 serta n a m a 2 ja n g tetap (studieclub di Ban dung b e rn a m a S tu d ie c lu b R a k j a t In d one sia); d i D ja k a r t a disam ping s udieclub itu d id ir ik a n se b u ah organisasi sosial, bernam a Perhim punan Kem a d ju an K e b an g saa n In d o n e s ia (Pjt-K .I.) b a ra n g k a li buat sementara hendak m e n g u m p u lk a n o ra n g 2 b a n ja k ja n g tid a k bisa bergabung dalam studieclub itu. Segala s tu d ie c lu b d a n P.K.K-I- itu , ja n g masing* menganggap d ir in ja m asuk „go lo n g a n m e r d e k a” ( a r t in ja ia la h m erdeka d a r ip a d a p im p in a n Sartono), s e m u a n j a itu b e lu m la h te rg ab u n g dalam ikatan suatu organisasi, tetapi p ad a b a tin n ja it u satu d ju a a d a n ja ; mereka itu menunggu_ tibanja Moh. H a tta . ja n g tid a k p u la s e t u d ju a k a n p o litik m enghitung lab a rug i dari Mr. Sartono itu ; d a r i n e geri Belanda M oh. H atta selalu b erhubungan de
ngan g o lo n g a n 2 m e rd e k a itu . D a la m b u la n N o p e m b e r 1931 K o m ite Perikatan G olongan Merdeka m e n g ad ak an r a p a t d i D jakarta^" kom ite in i d id irik a n guna memperoleh perikatan s e tja ra organisasi; u n tu k m em perkokoh kedudukan terhadap P artindo, ja n g d e n g an beraksi d ala m organisasi, sudah dengan lekas dapat m e n arik seb agian besar d a r i p e n g ik u t 2 P.N .I. lam a itu, maka dianggap p e rlu la h a d a n ja se buah organisasi persatuan d ari Golongan Merdeka itu.
102
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
Organisasi persatuan in i lahir pada achir Desember 1933 di Jogja, ber nam a Pendidikan 'Nasional Indonesia, jang berdasarkan "nasionalisine’ dan demokrasi. Ia berpendapat, bahwa suatu Tanah A ir jang merdeka akan te rtjapai dengan djalan mendidik Rakjat, m enjiapkannja dan mengand ju rk an n ja dalam hal kebatinan dan keorganisasian hingga bisa diadakan suatu aksi rakjat um um berdasarkan demokrasi untuk memperoleh ke merdekaan itu.
Hanjalah dengan tenaga-usaha rakjat sendiri kemerdekaan akan dapat direbut; maka itu djuga untuk kepentingan rakjat itu se n d irila h kemerde kaan akan tertjapai. Djika aksi rakjat umum jang bersifat kebangsaan dan demokrasi itu sudah mematahkan kekuasaan imperialisme dan kapitalisme, akan dibangunkan demokrasi (politik) berdasarkan ..kedaulatan rakjat” un tuk menggantikan kekuasaan itu dan selain daripada" itu akan ditimbulkan demokrasi ekonomi, saling kerdja-sama dan persamaan hak semua (colle<s tivisme) untuk menggantikan kapitalisme jang sirna s) itu dan dengan d ja lan itu akan mestilah kesentosaan didapat oleh rakjat. Kelas- manusia haruslah lenjap dan alat2 untuk menghasilkan barang* (perusahaan- produksi) haruslah digenggam oleh negara. P erd ju an g a n kemerdekaan itu bersifat perdjuangan bangsa2 (politik) serta perdjuangan kelas- (ekonomi) ber-sama-. Menilik keadaannja
djuga £ .N i. jang
baru ini
m e n d ju n djun g sikap
npn-koRerai; menurut pendapatnjTbukan dSTri Peme in tf h ie la n d a p u la d a n k e k u asa an la in ia n ?
perdjuangan Kemerdekaan
v,- ~ •«.
" n L T J T ," „
i-
" “ - n n ta n r>ci
,
<1,haral>k » "
bantU“
b
^
u
^
inaonesia (djadi djuga tidak dari Moskou’.).
1 m mg i u
langgap tertjela sekali tjara kaum k o m u n is bekerdja. .entang m e l.t o t o , pcrkosaa„ „„„ ^ — bungan de.
ngan duma mternasionalpun tidak diingini; perdjuangan kem erdekaan it« hendak sama sekali disandarkan pada asas „tenaga-sendiri” (selfhelp> Perubahan2 dalam waktu jang singkat menudju k ^ F d e k a a n lt u , haruslah ditjapai dengan rakjat umum jang insaf dan j ang tersusun dengan bail* dalam organisasi. Semuanja ini adalah suara 2 jang kedengaran di-rapat2n ja pada 6 Marot
1 ^ ? . dl Ja k a rta Djuni 1932).
dan
dikongresnja jang
pertama
di Bandung (2 3 - 2 $ u
Ir. Sukarno, sesudah keluar dari bui pada pertengahan tahun 1932, mendapati badan P.N.I.-nja jang lama itu telah terpetjah d jad i dua. D ipilih. n j a j ’ artindo, pada permulaan Agustus ia mendjadi anggota organisasM tu; dengan lekas kemudian ia djadi ketua Partindo.
p.N.I.-baru mengadakan dalam la h u n " 1932 'banjak rapat2 propaganda; di-rapat2 ini dibitjarakanlah antara lain: riwajat kolonisasi bangsa Belanda, riwajat pergerakan bangsa Indonesia, kemerdekaan Indonesia, peperangan z) Musnah.
103
MASA 1930 — 1942
L a u ta n T e d u h , k e d u d u k a n ta n a h 5 d ja d ja h a n dan d a ja u p a ja u n tu k m e n tja p a i k e m e rd e k a a n , persatuan, kap italism e dan im p e ria lis m e . W a k tu Kongre sn ja ja n g p e rta m a ja n g d iad ak an d ala m b u la n D ju n i d i B a n d u n g orga nisasi i n i m e m p u n ja i k ir a 5 2.000 anggota. D ja b a ta n k e tu a p a rta i d ip a n g k u sedjak b u la n S e p te m b e r 1932 oleh D rs. Moh. H atta , ja n g b a ru s ad ja ke m b a li d a r i n e g e ri Belanda. P a r ta i itu d a la m ta h u n 1933 sudah m e m p u n ja i 65 tja b a n g (35 darip a d a n ja ia la h tja lo n tjab ang); ia m e n tjo b a m endapat p e n g ik u t5 te r u ta m a d alam k a la n g a n p e n d u d u k desa. A k s i d a n h a sil „P.N.I.-baru” itu m enjebabkan m u la 5 a) d ip e rin ta lik a n , su paja p o lis i b e r tin d a k lebih keras di-rapat- dan ke m ud ia n d ia d a k a n lara n g an b a g i pegawai-negeri m endjadi anggota partai itu (27 D ju n i 1933): lalu a d a p u la c) la r a n g a n bagi partai itu m engadakan rapat- d is e lu ru h In d o n e s ia (1 A g u s tu s 1933), sedang ach irn ja diam b il b a n ja k a tu ran de n g an d ja la n d) b e b e ra p a p e n a n g k a p a n : dalam bulan P eb ruari 1934 M oh am m ad H atta (serta 3 o ra n g anggota pengurus besar ja n g la in n ja ) d itan g k ap dan k e m u d ia n d ia s in g k a n (besjuit gubernemen tanggal 16 N opem ber 1934 No. 2). '
b)
D e n g a n tje p a t sesudah penangkapan- itu, P.N.I. m em bentuk p e ngurus besar ja n g b a ru ; p e n g u ru s besar in i dengan lekas kem udian d itan g k ap d jug a, b e r h u b u n g d e n g a n pelanggaran dengan tulisan dalam pew artaan. D a la m d ja la n p e m ilih a n b e r s u r a t (referandum ) dibentuk ketika itu sekali !agi p e n g u ru s besar, ja n g berkedudukan d i Semarang. P e n a n g k a p a n atas d ir i pem im pin5 ja n g tinggian, ditam bah pula tid ak m u n g k in n ja m engadakan rapat5 itu , m enjebabkan P.N.I. m endjadi am at s u k a r b e k e rd ja . B ilangan anggotanja dan pengaruhnja kelihatan de ngan n ja ta d ja d i b e rk u ra n g . Dalam ta h u n 1935 s e s u d a h p e m ilih an pengu rus besar ja n g b a ru den gan djalan u n d ia n b e r s u r a t, ke tjuali pengurus besar itu (sek ali in i b e r k e d u d u k a n di Jo g ja ) diangkat pula pengurus daerah(u n tu k D ja w a B arat, D ja w a Tengah, D ja w a T im ur dan Sum atra masingsatu) d a n d ju g a m a d ja la h partai d ite rb itk a n kem bali; dengan d ja la n in i d itjo b a la h — b ia r p u n ada larangan b e rk u m p u l — m e ndjundjung tin gg i se m angat k e b an g s aan d a n m em asukkan p ik ir a n 5 P.N.I. kedalam golongan la in (p e rg e rak an w a n ita , pem uda dan k a u m sekerdja). O le h k a re n a p ro p a g a n d a dengan lis a n terlarang pada ra p a t5 um um , m aka d ia m b illa h d ja la n m emberikari ku rsus2 dengan tulisan, kundjungan ke-rum ah“ dsb. A k s i ja n g dianggap oleh Pem erintah sebagai aksi jan g » te r s e m b u n ji” in i, m e n je b a b k a n dalam tah u n 1936 penangkapan dan pengasin g arT S aru d a la m k alan g an P . N I itu .
,
*) M o h . H a tta ta h u n 1935 — 1936 di D igul, 1936 — 1942 d i Bandanaira, b u la n P e b r u a r i 1942 d i S ukab um i, pada 9 Maret 1942 dim erdekakan oleh B a la te n ta ra D a i N ip p o n , la lu dipersilahkan pindah ke D jakarta.
104
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
Sesudah itu partai ini sebagai partai rakjat lebih mati dari pada hidup; tetapi daripada m em bubarkannja dan berbentuk jang lain, mereka jang tin g gal dalam partai itu, lebih suka melandjutkan adanja partai itu Mes k ip u n ia sudah beberapa tahun boleh dikatakan hanja terdiri dari pada orang- ja n g tidak dapat berate, apa*, tetapi tetap mempunjai pemimpin* dan pemimpin- bawahan serta beberapa pengikut, jang semuania sian-sedia akan m endjalankan aksi jang baru. P artai Indonesia (P.l. atau Partindo) Tnioi, j dahulu, bahwa pem im pin 2 P.N.I.-Iama jang selamn diram alkan leblh 1931 tinggal d ian r dan sesud^Tpengesahan o ^ h Djlariuari 1930 “ A pnl putusan Landraad Bandung lalu membubarkan na ^ • d Va" Justltie at3S tidaklah membiarkan urusan itu demikian sad? n* ltU (a° hir A pril 1931>' p ihak kaum koperator (antara lainnia terbnkr Ber tambahL'nJa aksi dan P.B.I.), keluarnja S.I. (Desember 1930) dari lahirnja P R L dan m aksud akan memperkuat kedudukan • h ‘P K I - <Pastilah dengan terlepas dari pada P.N.I.-lama itu) . arn dunia pergerakan jang m endirikan suatu partai non-knnclo itu menjebabkan Pada 30 April 1931 disiarkanlah J W h ar“ dengan se-lekas2nja. telah didirikan dengan bertudiuan ^ „ artai Indonesia (Partindo) ditjapai dengan djalan a) perluasan e-Ka- T udjuan ini akan m enudju suatu pemerintah rakiat i f i P° ^ dan Perteguhan keinginan perhubungan- dalam masjarakat cl erdasarkan demokrasi, b) perbaikan Indonesia. Sebagai oleh P.N.I \ aiLa ■perbaikan keadaan ekonomi R ak jat
perlunja
do dungati kepentingan si pem erin^h8 ^ 11? bUb3r itu> pun oleh Partin' kepentingan si terperintah; o S SPh K terus menerus dengan usahanja mentjapai kem erdekaanX t I ^ Indonesia haruslah Pada D j a d i 'p a S a f ^ f , f U b^ d a i ^ t a s ^ kekuatan dan keasas „self£elp” dan non-koperasi dan h ^ r J "lama) djuga menganut Partindo berpendapat, bahwTaTsi netral terhadap agama. Djuga nasional) adalah tjara kerdja jang DaiVn« , U™Um (bertjorak demokrasi dan Pemimpin Partindo ialah Mr. Sartonn I f . Untuk mentjapai maksud jaitu tentang sekolah pemimpin, pen-H ^ ^ *ni mengadakan 5 panit>a> gerakan sekerdja dan pewartaan; p a r t a - t *0 ket>angsaan, koperasi, Per' m em punjai 12 tjabang (berasal dari seh 1 U .da^am bulan Oktober nja tjabang Djakartalah jang terbesar tjabang2 P.N.I.-lama); antaraOktober 1932 banjaklah tjabang2 sudah *2 ? gK°ta kira2 L700' Dalam bUlr 14 —. 16 Mei 1932 di Djakarta dilangsungkan' V erang®ota kira- 7.000. Pa a pada konperensi jang diadakan dalam bulan jang Pertama> seda" ! usaha partai itu. Didalam daftar usaha ini di<Jv! 1, 1932 ditetaPkan da
partai antara ,ai„ : kemerdetaaj berserikat d * X pewartaan, kemerdekaan bepergian dan ti„gEal pada hapusan pasal- 153 bis dan ter serta pasal
da^
p»»8ndPa„g-
M A S A 1930 — 1942
105
H u k u m P id a n a , penghapusan h ak 3 luar-biasa d a ri P e m e rin ta h d a la m halp e n g a sin g a n , p e rb aik an aturan tahanan dan pem eriksaan d a la m p e rk a ra * k r im in il; m e n d irik a n p e rk um p u lan 2 tani; pem berantasan b u ta h u r u f. D a la m ta h u n 1933 Partindo telah m e m p u n ja i 71 tja b a n g (a n ta r a n ja ad a 24 tja lo n tja b a n g ), beranggota kira- 20.000. Ia berusaha terus mencrus m e m p e rb e sa r b ila n g a n anggotanja, supaja dapat m e n d ja d i su atu p a r ta i r a k ja t u m u m se-sungguh"nja. D ipergunakanlah suatu d aftar usaha, le n g k a p m e n g e n a i h a l 2 sosial, ekonom i dan politik, ja n g sem uanja harus m e ra ta k a n d ja la n m e n u d ju R e p u b lik Indonesia. O leh Pem erintah disam but aksi in i d e n g a n m e n g ad ak an tin dak an seperti ja n g diadakan terhadap P.N.I.-baru. ja it u a) m em perkeras pengawasan polisi di-rapat2, b) larangan bagi pegaw ai n e g e ri m e n d ja d i an g g o ta n ja (27 D ju n i 1933), c) larangan m engadakan pers id a n g a n d is e lu ru h Indonesia (1 Agustus 1933), d) penangkapan 2 Ir. S u k a rno *) ja n g seperti te rtja ta t diatas m em im pin Partindo setelah keluar d a ri p e n d ja ra , d ita n g k a p kem bali dan diasingkan pada awal 1934 _ke JFlores (B e slu it G up e rn em en tanggal 28 Desember 1933 No. 2 Z). * ~ P e n a n g k a p a n atas d ir i pemimpin besar dari Partindo itu dan larangan ja n g d itim p a k a n p a d a n ja tentang berapat, menjebabkan Partindo memas u k i su a tu tem po ja n g tid a k mengandung aksi. Oleh karena ternjata, bahwa a d a n ja p a rta i in i sebagai anggota P.P.P.K.I. m endjadi suatu rintangan un tu k b e ra p a t (K ongres Indonesia Raja bulan Desember 1933 tidak dapat d ila n g s u n g k a n sebab itu), maka pada 9 Pebruari 1933 Partindo keluar d a n fe d e rasi in i. D a r i kalan gan partai itu tim b ul m akin lama makin banjak suara, ja n g in g in su paja Partindo dibubarkan sadja dan supaja didirikan p a rta i baru, d ja d i am at berlainan sekali dengan pendirian pemimpin-
P.N.I.-baru. Ber-tam bah 2 m erosotnja P artindo itu oleh karena berhentinja segala aksi itu , m e n je b a b k a n \achirnja pengurus besar mengumumkan pada per te n g a h a n ${opem ber 1 9 36 , bahwa diam bil keputusan membubarkan partai itu . Sebagai se b a b 'n ja dikemukakan, bahwa partai itu, karena akibat la ra n g a n b erap a t d an d je le k n ja peiekonom ian rakjat, sulit sekali hidupn ja . S e p e rti pada pem bubaran P.N.I.-lama (dalam tahun 1931 oleh Mr. Sar tono) d ju g a p e m b u b ara n P a r tin d o oleh Mr. Sartono djua, terdjadi dengan tid a k m e n d a p a t p ersetudjuan anggota seluruhnja; dibeberapa tem pat (um p a m a n ja d i Jo g ja , Sem arang) ditjoba dengan mendirikan sebuah „Komite P e rta h a n a n P .I.” u n tu k m enghambat pembubaran itu, tetapi tidak ber hasil.
4)
D a la m ta h u n 1938 dipindahkan ke ,Bengkulu, bulan Pebruari 1942 ke P a d a n g ; b u la n M aret 1942 dibebaskan oleh Balatentara Dai Nippon; k e m u d ia n pergi ke Palem bang, lalu dalam bulan D ju li 1942 kembali ke D ja w a .
106
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
G e r a k a n R a k i a t I n d o n e s ia ( G e r in d o ) . Pada 24 Mei 1937 didirikan di D ja karta Gerindo oleh bekas- anggota Partindo-marhum;" tud juan dan usahanja sama dengan Partindo, tetapi Gerindo m e ndjundjung asas kopcT rasi” d jadi m au bekerdja ber-sama* dengan Pemerintah djadjahan. Ia tinggal tetap perkum pulan untuk rakjat um um , jang berusaha mentjapni bentuk pem erintahan negara berdasarkan kemerdekaan dilapangan politik. ekonom i dan sosial. Partai jang baru itu, mengadakan pada 20 — 24 D ju li 1938 kongresnja jang pertam a di D jakarta; antara keputusanJnja aclaTah keputusan akan m endirikan organisasi pem uda sendiri. K aum Gerindo itu m e m p un jai pengharapan dimasa jang akan datang jang am at besar, sehin;:ga kongres itu m engam bil keputusan djuga akan menetapkan tanggal 24 M ei itulah, ja itu h ari berdirinja partai itu, d ja d i hari kebangsaan ! Kongres ja n g kedua, jang diadakan pada 1 — 2 Agustus 1939 dY Palem bang, men^am bil keputusan akan menerima Peranakan (Peranakan Eropah, Peranakan Tionghoa, Peranakan Arab) djadi anggota partai itu. D in jatakan , bahwa usaha Gerindo ialah memperteguh ekonomi Indonesia dan untuk memperkuat pertahanan negeri la m endjundjung pikiran tentang adanja milisi raly at; djuga berusaha la mentjapai adanja aturan jang m enentukan batasn ja upah jan g se-rendah=nja dan tund jan gan bagi kaum pengangguran. Kongres itu ™ n g a m b il keputusan m e njetudjui masuknja Gerindo kedalam
,-Salh d l X t a n
m eniel'“ <S“ i p e m e tj.t.n i» n 2
D alam tahun 1940 tidak ada~'w^"' i 4.~ • , j. u • kongres, tetapi pada 1 Oktober tahun itu d ip ihh pengurus besar jane hn,-„ , , UKiooei , „ ' .“ ; dengan djalan pe m ilih an bersurat (referendum). K etuanja tetapDrs~'A v 1 „ , . , __ « i j ^ £ ii_ A K . G am (dokter di Palem bang), ketuam uda Mr. Sartono dan penulis ' .. i ... —yvuopo. Fcn§urus hp^ar lflncf bsru itu berm at akan m embersihkan b a r i d j f ^ ^ i a ; • . . . j .j , n Partai (pengaruh pem etiatan atas d in Mr. Y am in), supaja didapat persatuan ja n g kuat pemet3atan Kongres ja n g ke-3 jang diadakan pada 10 - 12 oktober 1941, menentang tjita- orang hendak m endirikan suatu Partai Bnm h P o litik mdoHSSnT S n / T u d l 6 a ^ e r in d o
^ d j arii j e niif f ii dem okrasi Kongres itu m
e n ja t a k a n ^ T
^ ^ ^
perteguh bansan demokrasi seumumnja, perlulah d ib e b a s k a n p e m im p in ’ I n d o n e s ia ja n g sudah diasingkan; tidak boleh dilupakan m ereka in i djuga m em usuh i faseisme. L ag i p u la akan mengusulkan kepada G api supaja Gapi m e m a d ju k an perm intaan u n tu k itu kepada Pem erintah. B a ik la h ditjatat, bahw a Gerindo, biarpun dengan politik-koperasinja itu, tid ak lah dapat m e m p u n ja i w akil d i Dewan R a k iat.: pada p e m ilihan 3 ia dikalah kan oleh P arindra, P asundan—$1.1.1. ja n g lebih ,,tenang” itu, dan
MASA 1930 — 1942 sem uanja lebih disukai oleh pemilih (orang Pc‘rtengahan) ia bersikap tenang djuga. 'fan\ n
kcb™ ja k an
P a r t a i P e r s a l u a n I n d o n e s ia (P a r p in d o ) . Pemetjatan ja n g disebutk ta d i atas d iri Mr. Y am in dari Gerindo dianggap perlu, o ieh ka * an d iatas p in in i (Pemuda Sumatera, kemudian Indonesia Muda, laiu P a r tin £ ° n ,in iachirnja Gerindo), meskipun sudah diperingatkan oleh pengurus ° dz>n sudah terim a pem ilihannja djadi anggota Dewan Rakjat (sidang ig 3g ’ dengan tidak semupakat dengan Gerindo itu; ia dipilih oleh oran g j a n „ bukan a n g g o ta partai itu dan jang djuga tidak bekerdja ber-sama d on ga ^
partai itu. Mr. Moh. Y am in jang terpetjal itu lalu mendirikan ber-sama5 dengan Gerindo itu; ia d ip ilih oleh orang jang bukan anggota partai perkumpulan jan g dinam akan Parpindo. Partai ini bekerdja ber-sama-' dengan Pemerin tah dan berusaha mentjapai kemadjuan kearah suatu masjarakat dan bentuk negara, jang tersusun menurut keinginan rakjat. Partai itu mempergunakan sebagai dasarnja : a) „sosial-nasionalisme” (n a s io n a lis m e be rsen di atas persatuan Indonesia jan g sem purna dan atas kedaulatan lakjat) dan b) „sosial-demokrasi” (demokrasi rakjat umum). ^ • j •+,. • 4„,.Hiri atas orang 2 jang melompat dari kalangan Parpindo itu sebagian teim™ b ■ > & naHi _ . , , • (.-j , • umum, karena 1a tidak terlahu dan pacia Gerindo dan 1a tidak disukai um M „i , , . , ,-4.-, • Ketjuali Mr. Yamin, tidak ada lagi orang kebutuhan p olitik ja n g sunggun • , , , , , ’ . .. jan g sudah bersekolah tinggi, W duduk dalam partai itu. Budi Utomo (B.U.). Sesuai dengan keputusan jang diambil dalam bulan A p ril 1930, ja itu supaja Budi Utomo dibuka bagi semua golongan bangsa Indonesia, m aka dikongres jang diadakan dalam bulan A p r i l J 9 ^ h J D ^ karta perkum pulan ' itu “men|ubah anggaran dasarnja sehingga semendjak itu perkum pulan tersebut' terbuk^lH^ ^agi semua golongan bangsa— n one sia. E djaan nam anja diubah djadi Budi Ulama. "Sangat pesatnja ja an pengaruh aliran persatuan Indonesia dalam kalangan B.U. (jang antara la in n ja m enim bulkan tjita 3 pemusatan tenaga kebangsaan dengan lebih sempurna) ternjata pula pada keputusan kongres itu akan memperdapat suatu badan persatuan (fusi) dengan perkumpulan lain jang djuga ber dasarkan koperasi; u ntu k mentjapai in i pengurus besar B udi Utomo iserahi pekerdjaan supaja bermusjawarat dengan perkumpulan jang lainitu (sesudah m erantjang anggaran dasar jang perlu untuk badan persatuan itu) dan supaja m em berikan rentjana tentang hasil pekerdjaannja pada rapat tah un ja n g akan diadakan dalam tahun 1932. D ikonperensi jang diadakan dalam bulan Desember 1932 di Solo^ diberitahukan, "bahwa disetudjui adanja suatu badan persatuan, terfliri dan organisasi 2 ja n g anggota2n ja hanjalah bangsa Indonesia se-mata2. Tudjuan
108
v
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
n ja ialah berusaha m entjapai Indonesia Merdeka. Badan persatuan itu um um nja akan bersikap koperasi, tetapi kadang- dapat terdjadi, bahwa terhadap sesuatu hal akan d ia m b il sikap non-koperasi. Nam a „Budi Utomo" itu boleh tidak dipaicai lagi. Selandjutnja B.U. p a d a kongres itu m engam bil keputusan sebelum adanja badan persatuan itu akan bekerdja se-baik-nja dalam hal urusan perbaikan bagi orang* ja n g sudah kena hukum an pendjara (reclassering). D idalam daftar usaha 2 ja n g akan didjalankan dengan se-tjepat2nja dimuat terutam a r a n tja n g a n 2 u n tu k mendirikan kursus- dalam lapangan ilm u pengetahuan, k e b u d a ja a n d an sosial; selandjutnja diadakan panitia penasehat bagi u ru s a n p en gad jaran . D i k o n p e r e n s i j a n g d ia d a k a n d a la m b u l a n D esgrnber 1932 d i Solo, din h a h +»id i u a n B u d jJ U t o m o _ d e n g a n tja r a _ r a d ik 9 l; sed ja k it u i a a k a n berusaha
^ ^ ji^ T n d H n iiia S r d ^ .
— J^T m em p eringati usianja 25 tahun dikongresnja jang ke-32 ja n g diada k a n d i Solo pada 3 — 5. D ju m 1933. Sebab ialah partai ja n g tertua, maka de n gan peringatan in i terpenngatilah p ula 25 tahun usianja seluruh per g erakan bangsa Indonesia Ketika itu B .U. m em punjai kira 2 1.750 anggota. O le h beberapa tjab an g dipenngati hal itu sudah pada 21 Mei ber-sama1 dengan aksi-serentak ja n g d ia d a k a n oleh P.P.P.K.I., ja n g dipergUnakan d ju g a u n tu k m e n e n ta n g ^ m b a ta s a p , hak berserikat dan berkum pul. Di kongres itu d ib itja ra k a n djugatindakan= u n tu k m emadjukan pertanian dan peternakan de n ^ n djalla '^ f dakan perkum pulan 2 kaum tani. Konperensi d i Solo pada 25 Mei 1935 m engam bil keputusan akan meng adakan b adan P - s f f Jang f dah disetudjui adanja ^ 1931, d e n g a n P » * ai * 1 ang bersamaan tudjuannja atau hampir bersam aan. Badan persai n itu> p artai Indonesia R ai~ . .loh Hilam b u la n Desember ta h u n 1935. ttaJa, te rd in la h dalara -rabr-am •— P a r t a i R a k j a t I n d o n e s i a J P . R . I . ) Perhentian aksi P N t , , untuk
dipandang memberi kesempatan baik m endirih beberapa orang baru. Sebagai iang pertoma antat,„ ja disebutkan ^ Partai-kemerdekaan
Ia d idirikan pada 14 September ioqa . d ja tu h n ja putusan hakim 3’ , * i* i ^kara P i t u oleh herusaha m enudju kemerdekaan i nrinnn .n J
dalam
rfia la n d ja la n
p a rle m e n te r pa£iem enter.
Per-tama2 cDi, , re rta m a sekali
ia
’ in g in
m asih sebelum TVT Tabrani Ia
n d it ja p a in ja dengan beraksi u n tu k m endapat
autonom i jang sempurna bagi Indonesia dengan dasar d o m in io n status” dengan pim pm an orang Indonesia; buat in i akan d i u s a h a 'S a f - 'a ) perluasan Dewan R akjat dan dewan 2 perw akilan ja n g dM i lem baga 2 rak jat ja n g bersifat sung g u h 2 m ew akili rakjat, ja n g berdasarkan hak m e m ilih se-luas-nja, b) m em punjai w akil sendiri did alam Serikat B ^g s a- (VoLkenMncJ), c) meng-indonesiakan segala pangkat 2 sip il dau g hter, d) m engadakan aturan tentang kerakjatan. negara (s ta a ts b tr g e r s d l^ -------bagi Indonesia. *
JIASA 1930 — 1942
a)
b)
c)
109
Perlaw anan ja n g am at hebat terhadap partai ini ialah dari fiihak: P.P.P.I. (dalam perkum pulan studen ini waktu itu ialah peladjar2 jang berdiri atas sikap non:koperasi jang mempunjai banjak pengaruh), jang m em andang perbuatan mendirikan partai itu sebagai suatu usaha un tuk m em perkuat kerdja sama dengan Pemerintah (dikalangan pimpin an P .R i. itu terdapat orang- • jang terkenal karena berperasaan lembek). golongan koperator sendiri (umpamanja Budi Utomo), jang menganggap tam b ah n ja b il a n g a n organisasi jang bersikap koperasi itu tidak usah lagi dan ja n g kuatir akan tim bulnja perpetjah-belahan dan pendapat um um , ja n g menganggap tidak djudjur perbuatan mendiii kan partai itu pada waktu P.N.I. terikat, tetapi belumlah mangkat.
Semua perlaw anan itu m e n je b a b k a n , bahwa partai jang disadjikan sebagai suatu ,.partai modern” ini. djadi seperti anak jang meninggal pada waktu la h irn ja . Benarlah ia telah dapat membentuk 2 , 3 tjabang ketjil-. tetapi ia be rd iri terasing dan djatuh dalam keadaan jang namanja sadja ada. Pada penghabisannja ia aktif di Madura, dan pemimpinnja, Tabram, telah p ind ah kedaerah itu. Persatuan Bangsa Indonesia (P-B-L) dahuluni a Indonesische Studieclub. D jika P.R.I. ja n g dilahirk an oleh orang baru 2 dalam kalangan pemimpin sebagai suatu partai baru, tidak sanggup bertahan pada perlawanan teihadap dirin ja, m aka berbedalah keadaannja dengan P.B.I. jang pada waktu jang h am pir bersam aan itu djuga lahir di Surabaja dan Studieclub Dr. Sutomo. Club in i sudah m e m p u n ja i. banjak orang jang suka kepadanja dan p e m im p in n ja p u n sudah populer pula. Perbedaan antara Studieclub itu dengan partai ja n g biasa l i a n j a l a h : Studieclub itu sebuah perkump u pem im pin2, ja n g bekerdja di Surabaja sadja. Pada 16 Oktober 1930 d*lenjapkanlah pagarnja, ja itu pembatasan berhubung dengan sekolah sehing ga Studieclu b itu d ja d i t e r b u k a la h bagi tiap 3 orang dan harus didirikan pula dibeberapa tem pat lain’.Teranglah, bahwa ia ingin egak berdasar kan rakjat u m u m , sedang - oleh karena P N L sudah dll“ mPuhkan Pe' m erintah — kesem patan u n t u k it u baik adanja. Menilik keadaannja, nama „Studieclub” itu tidak sesuai lagi ^agi organisasi itu. Pada 4 D ja n u a ri 1931 n a m a n ja itu diubah djadi PerMjyan_Ban?sa Indonesia dengan anggaran dasar jang baru pula. P.B.I. itu beiusa ..m eniem purnakan deradiat” Bangsa dan Tanah Air, berdasarkan ke an saan Indonesia (d jad i dalam hakikatnja ialah mentjapai Tanah Air jang Merdeka dan Mulia-Raja; sebagai suatu taktik sadja maka tudjuan itu seclikit agak diselubungi). Tentang aksi ra k ja t um um untuk mentjapai maksud itu ti daklah mseb ut dalam program P.B.I. itu, melainkan P.B.I. djuga dalam hal im J«* l lan d ju ta n Indonesische^ Studieclub itu, seperti P.N.I. djuga djadi lan ju an
110
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
d arip ad a P e rh im p unan Indonesia dan Algemene Studieclub. ( StX /dti C P.B .I. bekerdja dengan djalan m engadakarT pidato 2 dan kursus* bersan g kut dengan soal* jan g u n tu k itu dipeladjari lebih dulu oleh pemimpin-'n ja ; s e lan d ju tn ja dengan d ja la n m elakukan kerdja jang berbukti njata dan berfaedah dsb. Dengan tj<*ra dem ikianlah ia mau m enghidupkan tenaga ra k ja t d alam lapangan ekonom i dan mau menghapuskan segala rintangan. ja n g m e ngham b at kesentosaan rakjat; ia akan m em adjukan keradjinan. perdagangan, perusahaan, pertanian, koperasi. Lain daripada itu, djuga pengadjaran, p e ndid ikan, kesehatan, kebudajaan dsb. sem uanja dilakukan dengan sikap netral terhadap agama=. B e rh ub ung dengan soal koperasi atau non-koperasi terhadap Pemerin tah tid a k d ia m b il p e n diria n jang berdasarkan asas; ini dipandangnja suatuh a l ta k tik belaka; kepentingan rakjatlah ja n g harus saban kali dikem uka, kan u n tu k m enentukan sikap jang harus diam bil. Anggota-nja merdeka menentukan sendiri sikapnja, tetapi mereka itu d u d u k dalam dewan- bukanlah sebagai w akil P^B.i. Setjara organisasi. Te. ta p i d jik a P e ng u ru s besar p b .I . kiranja berpendapat, bahwa duduk dalam dewan- itu tidak non-koperasi), berhenti m e n d ja d i anggota dewan- itu.
anggotanja
itu
haruslah
Non-koperasi itu menurut: pendapat P.B.I. ada Perlu> pada sesuatu hal* jang m elukai perasaan kebangsaan; tidak m entjam puri Iasi baeian kehfdupan p o litik ja n g dem ikian itu, itulah dianggap suatu 1 • a m lin « b aik u n tu k m endjelaskan kepada Pemerintah, bahwa P ^ l J e r a L am^t d ilu k a i dengan tin dak an sesuatu itu. Itulah pula Seb, h P B J - mer3Sa .a™ P B .I. m e n s u n d u r k a r ^ r i _ d a r i ^ an hamintPe d m e" S apa ka!T i£ ^ n e n !m ^ S tg r ^ ^ a h w £ r ^ ik a p ^ p ^ ^ g “^ ^ ^ ^ ^ ai^ e s u a i dengan p e r a s a a n P.B.I. chususnja, m a k a P e r tim b a n g a n
in ila h
ian?
“ Umum n ja dan kaum
mengambil sikap nonJcoperasi daI u 3 ] g «n)eb ab kan P-BX itu Dalam tahun w ST iT n.I. sutoh “ “punW 15 r ^
lag i atas beberapa ran ting dan selandiutnia lagi ata Ja ang’ ',anS J pengurus besarnja terdiri ketika itu atas antaran-S berapa rom an’ Subroto. ’ anja D r. Sutomo dan Mr.
Mei
D alam tahun 1932 banjaknia 1932 P.B.I. sudah m e m p u n jai™
,
hertambah> dalam bulan Djanuari 1932 diambil + ,ng dengan anSgot^ 2-500perasian, segala hal tentang serikat sekTrdia ” memPerhatikan perko' tahunan Mei 1932 diambil keputusan Pengadjaran’ dan dirapa| berdasarkan koperasi (Rukun Tani). U p e r k u m P u l a n k a u m ta m D ik o n g re s
j 933/ f tai itU SUdah m ^
a<>akan rapat tahunan
m m J m m jan g p e rta m a ketika itu ternjata, bahwa ada 158 tjabang R u kun Tam (antaranja 47 ja n g belum disahkan) beranggota k ira ’ 2.000. Pem bitjaraan mengenai hal keadaan desa (m isalnja susunan, hak dan
MASA 1930 — 1942
111
kewadjiban pem erintah desa). Pada 29 Maret — 2 A pril 1934 P.B.I. mengadakan kongresnja jang ke-3 di Malang; ketika itu ia^m cm punjar 38 tjabang. Bagian jang terpenting dalam pe m b itjaraan itu ialah : a), pelajaran bangsa Indonesia antara pulau kepulau; ini akan dapat dim adjukan dengan djalan mengadakan koperasi; dan b). hal m e lan d jutk an peladjaran diluar negeri, terutama di Djcpang. D i ambil keputusan akan memadjukan pengadjaran se-kuat-nja dengan bukti ja n g njata. Berhubung dengan organisasi pergerakan sekerdja kelihatanlah, bahw a sesudah PS.S.I. berganti djadi C.P.B.I. dalam bulan M ^_1 9 3 3 organisasi ini djadi terlepas daripada P.B.I.; maka sekarang terhadap organisasi pergerakan sekerdja, kongres itu meng ambil keputusan akan melindungi pula kembali perkumpulan-' sekerdja jang bersedia bernaung dibawah p an d ji 2 P.B.I. Achirnja kongres itu djuga m engam bil keputusan akan mendirikan kepanducn sendiri (Suria . W iraw an). 1 Dalam bulan D ju li 1934 P.B.I. merajakan usianja 1£ tahun. Pada kongi res 18 — 21 A p ril 1935 d i S u r a b a ja disetudjui rantjangan 1 jang sudah lama ada dalam p em b itjaraan tentang mengadakan fusi dengan Budi Utama. Fusi ini te rd ja d i dalam bulan Desember tahun itu djua dengan bentuk Partai Indonesia R aja (Parindra). Partai Indonesia Raja ( P a r i n d r a ) . Sebagai akibat kebutuhan jang telah semendjak tah u n 1931 terasa, jaitu mendjaga supaja tidak ada lagi tenaga jang terbuang d ari p a rta i 2 n a sio n a l jang berdasarkan koperasi, dengan djalan m em persatukannja dalam satu partai besar, persatuan ini achirnja terdjadilah dalam tah un 1935, sesudah seringkali diadakan permusjavvaratan oleh partai besar- jiH g' bersangkutan, jaitu Budi Utomo dan P.B.I. itu. Pada 2 4 — 26 Desember tahun itu terdjadilah di Solo kongres-fusi Partai Indonesia R a ja (Parindra). Pasal 2 dari Anggaran D asa rn ja menjebutkan, bahwa tudjuannja ialah ..Indonesia R a ja .”
Sebagai daja~upaja untuk mentjapai tudjuan itu disebutkan: a. b.
c.
memperkokoh sem angat persatuan kebangsaan Indonesia, m endjalankan aksi p olitik hingga diperoleh hak 2 lengkap dalam hal politik dan suatu sistim pemerintahan jang berdasarkan dem okrasi dan nasionalisme. m em adjukan perikehidupan Rakjat dalam hal ekonomi dan sosial.
Sebagai ketua pengurus besar terpilih Dr. Sutomo; oleh sebab itu maka partai in i berkedudukan di_ Surabaja. Dikongres itu diambil 2 mosi, jaitu tentang hal mempersewakan tanah oleh anak negeri kepada pabrik2 gula m enurut kontrak baru jan g bertentangan dengan kepentingan rakjat
112
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
dan tentang pengadjaran di Indonesia jang dipandang tidak sesuai dengan tjita 2 nasional; segala sekolah- haruslah pula m emperhatikan kebutuhan nasional, baik lahir m aupun batin. Masih ketika kongres itu d ju a Sarikat Sumatera meleburkan diri kedalam Parindra. Kemudian djuga Partai Sare kat Selebes mempersatukan dirinja dalam Parindra. Maka partai baru itu dapatlah m ulai dengan 53 tjabang dan 2.425 anggota. Dalam tahun 1936 ia mengadakan banjak rapat umum untuk mempropagandakan asas5nja ke pada rak jat umum. D juga Rukun Tani mengadakan banjak pertemuan guna melakukan propaganda. Banjaknja anggota Parindra (tidak termasuk Rukun Tani) naik tahun itu djadi 3.425 tergabung dalanj 57 tjabang. Rukun Tani, jang dengan pim pinannja bekerdja dalam lapangan agraria dan ekonomi, ketika itu m em punjai 2.700 anggota. Dikongresnja jang pertama diadakan pada 15— 18 Mei 1937 di D ja karta, diam bil keputusan1' jang b e rik u t: Parindra bukan bersikap koperasi atau non-koperasi. Tetapi dewan 1 perwakilan ia mau mentjampurinja •'), artinja : a) bahwa anggota- Parindra jang masih duduk dalam dewan2, m ulai dari waktu itu bertindak dalam dewan- itu selaku wakil partai; b) bahwa Parindra akan berusaha, supaja partai itu se-dapat'-'nja mempunjai wakil se-banjak'nja dalam dewan- dan oleh sebab itu tjabangJ dibolehkan tu ru t pada perdjuangan pemilihan; c) djika terhadap sesuatu hal ditentukan istimewa sikap partai dan sesuatu anggota bersikap jang berbedaan dengan sikap itu, maka anggota itu harus memilih antara pemetjatan sebagai anggota partai atau m e n a rik diri dari dewan. D jika sekiranja sikap partai belum diketahuinja, m aka anggota merdeka mengambil sikap sendiri, tetapi sikapnja itu tidak boleh berlawanan dengan asas- partai semuanja Selandjutnja diam bil 2 mosi. Mosi ja n g pertama m e ng e na i perlunja xnemperbaiki pelajaran perahu bangsa Indonesia; kepada P e m e r in t a h akan didesak, supaja se^apat'nja membuka sekolah den‘ an se.lekas=nja untuk mendidik pelajar^ bangsa Indonesia. Mosi jang kedua m engandung andjuran supaja menambah tjabang Rukun , t •*. ___ pamanja, akan dim inta kepada p Pm v, • n ja ’ ° leh SG % 1 j * itu dikurangi kerasnja dan sUDai T , T peneawasan ataS * hukum anak negeri” (Inlandsche t ^ ^ ***** tjapai ,.Indonesia Mulia”. rechtspersonen). P arindra berusaha menSelama tahun 1934 dilakukan
resnja jang kedua diadakan p a
d a \ amat„ U ntuk menggantikan Dr. Sutomo jane av, esember ^ 3 ...^ K R M H W urjaningrat~ diadi~ K f menmggal, kongres m em ihh v v ^ y n g r a t djadi ketua partai.Berlainan dengan Gerindo Pa rindra mengambil keputusan belumlah akan m embolehkan golongan Pe-
6) Ini berarti, bahwa Parindra adalah njata sekali bersikap ko p e rasi!
MASA 1930 — 1942
113
ra n a k a n m a s u k k e d a la m P a rin d ra , ta p i ia m au bekerdja ber-sama3 dengan go longan P e r a n a k a n itu . K e p u tu sa n ja n g la in 5, m e n g e n a i: a) pengangguran dan p e r lu n ja m e m p e r k e tjil d ju m la h kaum penggangguran (mengumpulkan angka 3 ja n g b e tu l, te n ta n g penggangguran, m em perkuat tenaga rakjat da lam h a l e k o n o m i, m e m p erbe sar beland ja u n tu k pekerdjaan umum, mengindonesia-kan segala p an g k a t); b) lam a k a u m buruh bekerdja, upah jan g se-rendah-’n ja , a s u ra n s i pengangguran; c) kolonisasi, memperkuat tenaga ekonom i p e n d u d u k k o lo n is a si jang harus diusahakan (bukan memindahkan k e m isk in an ), d) p e r b a ik a n djustisi ja n g tid a k dilakukan oleh Gupernemen sendiri (In h e e m s c h e rechtspraak). „Sem ua keputusan itu ” diam bil m asing 3 sesudah m e m b itja r a k a n pidato- penerangan (praeadvies) orang jang a h li 3 dalam soal- itu . K o n g re s ja n g b e r ik u t, akan diadakan d i Bandjarm asin, tetapi kongres itu tid a k d a p a t d ila n g s u n g k a n berhubung dengan peristiwa Nederland d id u d u k i o le h D je r m a n . P.S.I.I., P a r ii (P a rta i Is la m I n d o n e s i a ) , Penjedar, P.I.I. d a n P.S.I.I. ke 2 P e r s e liiih a n d e n g a n golongan nasionalis, berhubung tjara “golongan nasionalis irii m e m p e rb in tja n g k a n didepan um um soal naik h ad ji dan soal po lig am i d a n la g i b e b e ra p a kedjad ian d iluar negeri (aksi Italia d i Tripoli), se m uan ja it u m e n je b a b k a n pem im pin 3 P.S.I.I. m engam bil keputusan akan m engge rakkan p e m im p in * P.S.I.I. m engambil keputusan akan menggerakkan kem bali C e n tr a l C o m ite A l-Islam jang sem endjak tahun 1927 diam sadja; dalam b a d a n in i te r g a b u n g banjak perkum pulan Islam dan komite itu ada lah d ib a w a h p e n g a r u h P .S .I.I. D alam ta h u n 1931 komite mengadakan suatu kongres A l-Islam u n t u l T l i i e m p e r t a h a n k a n kepentingan 3 Islam. Lain dari pada aksi d i T r ip o li itu , p u n soal Palestina (negeri Islam, negeri Jahudi atau n e g e ri Is la m - Ja h u d i) m e n d j a d i perh atian segenap orang Islam; semua in ila h m e n im b u lk a n a d a n ja rapat 3 u m u m . P.S.I.I. mengalami gandjaran daripada a k s in ja itu d e n g a n bertambah anggotanja dalam tahun 1931 de ngan k ir a 2 4.000 se h in g g a pada achir ta h u n itu P.S.I.I. beranggota k ira 3 23.000. D e n g a n p e ra n ta ra a n peladjar- Indonesia pada U niversitas Azhar di Kairo, P .S .I.I. d a p a t p u la m e n g a d a k a n p erhubungan dengan golongan 3 politik Is la m disana. »- P a d a a c h ir ta h u n 1931 P.S.I.I- m engadakan kongres, jang m em bitjara kan h a la ja n g b e rs a n g k u t dengan tim b u ln ja krisis ekonomi semendjak P enghabisan ta h u n 1939, ja itu antara la in rantjangan 5 Pemerintah tentang p e n g h e n tia n b e la n d ja n ege ri dan m aksud Pem erintah hendak memperh e ntikan b a n ja k p e g aw ai sekaligus berhubung dengan penghematan itu, m isa ln ja p e g a w a i p e g ad aian . D ju g a d iam b il keputusan, supaja anggota2 jang m e m p u n ja i ta n a h , m e n an am i % dari tanahnja itu dengan kapas untuk ke p e rluan te n u n d a la m negeri. P a d a m asa k e g o n tja n g a n hebat, ja n g dialam i oleh kesentosaan rakjat
114
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
sebagai akibat krisis dunia, m aka sudah barang tentulah pergerakan rakj--. d alam segala bagiannja, m enundjukkan perhatian rakjat um um pada h a l ja n g bersangkut paut dengan krisis itu. Lebih 3 lagi d itudjukan perhutlan ra k ja t um um itu pada sebab- penting ja n g m enim bulkan krisis itu d~r_ akibat-nja ja n g tak boleh tidak mesti hebat sekali adanja di-negeri- jar.te rd jadjah . Segala apa ja n g telah diterangkan dibeberapa rapat uinurr sudah sebagai atjara aksi, maka sem uanja itu, d jadi lebih penting karer.3 akibat bertam bah b u ru k n ja keadaan perekonomian; sebabnja maka djad 4 lebih p e ntin g itu ialah karena tiap 5 orang merasai kesusahan masa itu dan m enginginkan supaja kesusahan itu lenjap. D em ikianlah P.S.I.I. pun dju;;a m em usatkan perhatian rapat" propaganda ja n g banjak diadakannja dalar.-. b ulan M aret 1932, pada kapitalisme dan im perialisme ja n g dalam waktu ja n g tertentu (tiap 3 kali) m enimbulkan krisis, pada besarnja djum lah pengangguran disebabkan krisis itu, pada bertambah beratnja padjak jan ^ disebabkan oleh krisis itu. P.S.I.I. mempropagandakan sebagai salah satu d ja la n u n tu k m eringankan akibat3 krisis itu , ialah supaja padjak- dikurangi: s e lan d ju tn ja supaja orang memakai hasil 3 keradjinan sendiri, memperluas tanah u n tu k pertanian, terutama dengan m em akai tanah- konsesi pertanian ja n g telah habis kontraknja, mendirikan koperasi2 kaum tani. Djuga dibi tja rak an ran tjangan Pemerintah tentang memberikan hak tanah kepada golongan Peranakan Belanda. 1 Pada 11 dan 18 Desember 1932 ia m engadakan lagi rapat 3 um um untuk m e m bitjarakan progranr-knsis j ang sudah disusun oleh pengurus partai dan undang- tentang ,^ekolah liar» (jaitu sekolah p artikulir ja n g tak men dapat “ ^ w n^ n « r n! r tah) ; aturan tentang -sek° iah iia r” itupun d juga d ja d i soal hangat jang diperhatikan segenap lapisan pergerakan. A d ap u n program-krisis jang tersebut tadi, ialah ringkasan dari segala ja n g sudah ber-ulang dibitjarakan oleh partai ini, tetapi kini deiman bentuk ja n g lebih tersusun dan teratur
,p^ r „ % pe S ; t lS
P ergerakan A lJ s ia m |
membM,“h
, „ dones,a
m e ngadakan k o n g r e s n j, PUIa „ I b
b u la n
k a u m p „ h t,k M aj-nb,
f
—
ada" ia berdM P
£
< -• 0)
, „ , In d o „°c iia « per mi nt aan i ni
, 1 ? !,
" 8an« S h Sf a" Marokko u n tu k mengatur hu. ? f: * an® ™ dianggap oleh kaum politik Islam sebaga, suatu antjam an bahaja terhadap agama Islam . Oleh karena w aktu persiapan dipandang smgkat sekali, m aka ditetapkanlah, bahwa aksi Islam segenapnja jang diharapkan itu, akan diadakan pada 30 Mei 1932; dan pada hari itu sungguh2lah sudah diadakan beberapa rapat um um untuk aksi itu.
j L t
D alam hulan Maret 1933 P.S.I.I. m engadakan kongres; antara lainnja
MASA 1930 — 1942
115
dibitjarakan dikongres in i : perlunja penghapusan undang 2 tentang perka winan antara orang Islam dan daja upaja jang perlu untuk memadjukan kesentosaan kaum tani (menjerahkan kepada penduduk tanah 5 hutan jang bukan persediaan kehutanan, nienghentikan pemberian tanah erfpah tidak m em perpandjang hak atas tanah erfpah ja n g sudah diberikan, mengambil kembali tanah- erfpah ja n g belum diusahakan; mendirikan perkumpulan 5 kaum tani supaja dapat mengadakan perusahaan 2 bersama). P.S.I.I. aksinja jang bertambah keras itu, menjebabkan ia lebih digemari orang. Ketika berkongres itu d ju m la h anggotanja ada kira 3 30.000. Tetapi perselisihan antara sama anggota pengurus besar partai itu (Tjokroaminoto dan Agus Sa ini lawan D r. S u kim an dan Surjopranoto) menimbulkan perpetjahan io !o m . b a d a n P 'S J I -; d ip im p in <>leh D r- Sukiman jang pada achir tahun 1932 d ip e tja t d a r i P.S.I.I., maka orang 5 ja n g keluar dari P.S.I.I. itu men dirikan d i Jo g ja P artai Islam Indonesia (Parii).
1
| j ,
. , ! j 1
i
Aksi ja n g bertam bah keras tadi. terutama kelihatan njata di Tanah aeberang, itu la h ja n g menjebabkan Pemerintah dalam tahun 1933 menjatakan P.S.I.I. (seperti d jug a P.N.I. dan Partindo) suatu organisasi jang terlarang dim asuki oleh pegawai negeri dan dikenai pula aturan pembatasan berapat u n tu k sebagian dari Sumatera (djadi bukan untuk Djawa). Pada 20 — 26 Mei 1934 p.S.I.I. jang ketika itu mempunjai 140 tjabang diseluruh Indonesia, mengadakan kongres tahunan di Bandjarnegara; diongres in i d ib itjarak an antara lainnja segala adat jang dirasa bertentangan ^engan agama Islam . Lagi pula diambil keputusan — djika menilik keadaan setempat- dianggap p erlu — akan mengadakan tjabang 3 istimewa untuk aum wanita ja n g be rdiri dibawah Komite Executif dari Pengurus Sentral. Ketika konperensi ja n g diadakan pada awal Desember 1934, P .S .II melepaskan sikap-membantah terhadap pembedahan majat korban pes, dan hal inipun dib eritah ukan kepada Pemerintah. Dalam bulan A p r il hingga Djuli 1935 partai ini melakukan penjelidikari tentang keadaan perekonom ian rakjat; Penjelidikan itu didjalankan d'engari memakai daftar 2 pertanjaan tentang Pengangguran, penghidupan, Theban rakjat, kekurangan uang j a n g tersebar, kemiskinan, akibat kemiskinan itu bersangkut dengan keam anan umum dan kesehatan dan tentang daja upaja untuk m eringankan kesusahan. Segala hasil penjelidikan jang dilakukan dengan tidak keah lian ini, dibitjarakan dikongres kilat jang diadakan pada 30 DjuTI — 4 Agustus 1935 di Malang, karena ternjata, bahwa keterangan 2 itu kebanjakan am at kurang tepat dan kurang djelas sekali, dan hanja m engenai keadaan jang um um sadja, djadi sebagai penjelidikan sedikit sekali harganja, m aka diam billah keputusan akan mengulangi penjelidikan itu ; u n tu k d id irikan suatu bagian baru dari partai itu.
oleh
Dikongres k ila t in i diberikan djuga keterangan tentang sikap partai bersangkutan dengan soal non-koperasi, mungkin sekali sebagai reaksi 1 terhadap aliran dalam kalangan P.S.I.I. jang hendak melepaskan sikap
116
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
nn-kooerasi. P artai itu m em punjai anggota sudah kira= 45.000 (tetapi be lu m ada 20.000 tanda-anggota jang sudah diberikan), bagian wanita memn u n ia i anggota kira" 6.000 ter-bagr dalam 34 tjabang. P a rii (semua orang jang memisahkan d iri dari P.S.I.I. dan jang dipinv oleh D r. Sukiman) mengadakan konperensi dalam bulan Pebruari 193o d ^ J o g ja ; dikonperensi in i ternjata, bahwa keadaan tjab an g 'nja masih k u rang baik. A ksi P.S.I.I. dalam tahun 1936 diutam akan sebagian besar pada mentja r i d aja u p aja untuk melenjapkan kesulitan 3 jang tim bul dalam kalangan organisasi itu; kesulitan in i adalah akibat dari dua djenis aliran bersanjk u t d e n g a n soal, apa kiranja sikap non-koperasi partai itu harus dilepask a n atau tidak. Dikongres jang diadakan pada 8 — 12 D ju li 1936 di D ja karta, soal itulah djadi pokok atjara perundingan. Tetapi keputusan pasti tid a k didapatkan; lalu diam bil keputusan akan menjerahkan soal itu sekal; la g i kepada tjabang-, supaja diperundingkan lagi di-masing- tempat. Kem u d ia n akan diam bil keputusan pasti tentang soal itu dengan djalan surat pe n gund ian (referendum) atau oleh suatu kongres baru. S e lan d ju tn jj kongres mengambil keputusan akan meneruskan pekerdjaan panitia ja n g telah diadakan sedjak beberapa tahun ja n g lalu, untuk m em peladjari adat: djuga pekerdjaan penjelidikan jang telah dim ulai dalam bulan April 1935 tentang keadaan perekonomian; pekerdjaan in i belum dapat diselesaikan. disebabkan oleh keadaan dalam kalangan partai. Selama bulan 2 jang berikutnja, dalam tahun 1936, perselisihan jang telah ada dalam partai itu, djadi bertam bah hebat. Pada achir Nopember d i D jakarta didirikan sebuah komite oleh beberapa p e m im p in jang mau bekerdja ber-sama- dengan Pemerintah, dikepalai oleh H a d ji Agus Saliir dan Sangadji, komite in i bermaksud akan membantah sikap non-koperas: dari P.S.I.I. itu. D jik a sekiranja bantahan itu tidak berhasil-baik, maka pem im pin 2 in i akan mendirikan partai baru ! Partai (petjahan pertama dari P.S.I.I.) pun h am pir tak ada aksinj; dalam tahun 1936 ini, tetapi teranglah sudah, bahwa sikap jang bersifa membantah dari pem im pin dari Jogja itu, m erugikan organisasi P.S.I.I jang harus bekerdja keras puia menghadapi golongan koperator dalakalangannja sendiri.
Perdjuangan terhadap golongan koperator in i d ja d i sedemikian hebm n ja, sehingga golongan koperator itu, dip im pin oleh A gus Salim daSangadji, djadi djuga m endirikan suatu Barisan Penjedar P.S.I.I.; maksu Barisan in i ialah hendak „m enjedarkan” P.S.I.I. itu atas „kehendak= zamatv ja n g sudah berubah itu. A kibat perbuatan in i ialah orang 2 ja n g bersangku itu, d ip e tja t dari partai oleh pusat p im pin an P.S.I.I. Sebabnja, karer. orang 2 ja n g sudah m endirikan Penjedar itu, telah b erlaku bertentangr dengan aturan 2 partai dan dengan sum pah jan g sudah dilakuk an merek itu ketika m asuk d jadi anggota P.S.I.I. D ja d i dem ikian lah d alam tahun 193
MASA 1930 — 1942
117
ada tiga golongan S .I .! Penjedar itu beberapa bulan lamanja dalam permulaan tahun 1937 m engadakan banjak rapat propaganda, jang achirnja mendjadikan berdirin ja partai itu dengan 47 tjabang; tetapi dekat achir tahun itu berkuranglah perhatian bagi gerakan ini, lebih- di Djawa Timur. Pada pertengahan A pril dan Mei 1937 P.S.I.I. mendjalankan aksi umum ben tuk nja ialah : tjab ang 3 mengadakan rapat 2 umum jang dipimpin oleh w akil 2 pengurus besar. Di-rapat2 ini didjelaskan antara lainnja, sikap partai berupa non-koperasi; dikemukakan pula keberatan tentang padjak-’, rodi, beban desa, sedang segala jang harus dikerdjakan pada waktu melakukan nikah m e nurut aturan agama Islam, dibitjarakan djuga. Kongres ja n g ke-23 dari partai itu diadakan pada 19 — 23 D ju li 1937 d i Bandung; kongres ini mengambil beberapa mosi dan keputusan. Mosi jan g pertam a m entjela penjerahan kekuasaan madjelis 2 agama („Priesterraden”) tentang hukum warisan kepada Landraad (Staatsblad 1937 No. 116). sedang disam ping itu dinjatakan pula, bahwa umat Islam mempunjai hak ja n g penuh untuk menjelesaikan, mengambil keputusan dan mengatur segala hal ja n g se-mata- hanja mengenai pendirian 2 Islam. Selandjutnja diharapkan, supaja Pemerintah akan mengangkat ketua dan anggota- ma djelis Priesterraad dari pada orang8 Islam jang ahli dalam agama Islam, dan djuga supaja Pemerintah akan mengembalikan hak mengadili hal warisan kepada m adjelis agama itu. Mosi ja n g kedua mengenai adanja Mahkamah Islam Tinggi; P.S.I.I. m entjela adanja badan itu. Djuga dinjatakan dalam mosi itu maksud su p aja oleh tia p 2 tjabang partai didirikan sebuah Madjelis Ulama jang terdin atas w akil 2 segala organisasi Islam, untuk memusjawaratkan, mengatur dan m engam bil keputusan tentang segala sesuatu soal jang terdapat dalam hal warisan atau harta benda keluarga. D juga dinjatakan dalamnja, a \ \ a P.S.I.I. bersedia akan bekerdja ber-sama2 dengan organisasi Islam lain 2 un tu k m engadakan sebuah Kongres Islam Umum, jang berusaha mendiri kan sebuah pengadilan Islam. Mosi ja n g ketiga m enentang rantjangan jang dibuat oleh Pemerintah tentang aturan bagi pentjatatan dengan sukarela daripada perkawinan un tu k mereka ja n g h u k u m p e rk a w in a n n ja belum ditetapkan dengan peratur an um um negeri; penentangan itu disebabkan, karena hal jang demikian itu dianggap berlaw anan dengan hukum 3 Islam. Dalam mosi itu disebutkan djuga, bahwa rantjangan itu mengandung arti. Pemerintah lebih banjak tja m p u r tangan dalam hal siaran 5 agama Islam (suatu hal jang dianggap tidak baik), sehingga diharapkan Pemerintah tidak menetapkan rantjang an itu m en djadi undang2. D jika hal ini terdjadi djuga, maka P.S.I.I. mengantjam akan m elarang anggota melakukan pernikahan menurut undang 4 itu °). •) A tu ran ja n g m asih sebagai rantjangan ini, bermaksud akan melindungi
SED JA RA H PE R G ER A K A N RA K JA T INDONESIA
118
D e n g a n m osi ja n g keem pat Kongres itu m cnjatakan kckctjcw.innnja te n tang m aksud akan mem-bagi1 Palestina. D i a m b i l l a h p u la keputusan akan m engadakan p anitia, jan g akan be k e rd ja ber-sama" dengan pengurus besar P arind ra, u n tu k mengadakan suatu kongres u m u m jan g akan m e m b itjarak an soal m ad je lis agama, Makkam ah Is la m T inggi dan segala peraturan ja n g m e rin tan g i keinadjuaa pergerakan ra k ja t dan perekonomian ra k jat. K o n g r e s itu m en gam b il djuga keputusan akan m e n tja b u t pemetjatan atas d iri anggota- ja n g d alam tahun 1933 sudah dike luarkan dari P.S.1J. (dan ja n g sudah m e n d irik a n Parii) dan akan m em beri kesempatan kepada m ereka itu m asuk P.S.I.I. kem bali. Sebab pen ge n jah an atas d ir i Agus Salim d ari .partai itu dan w a fa tn ja Tjokroaminoto dianggap sudah melenjapkan rin tan g an ja n g ada antara P.S.I.I. dan D r. S u k im a n serta teman-'nja. Pada 17 September 1937 sungguh 3 bersatulah kem bali P.S.I.I. dan me reka itu D r. Sukim an, W a li A1 Fatah dan la in 3 itu m asuk kem bali kedalam P.S.I.I., sedang P arii dengan hal j ang d e m ik ia n itu, dianggap dengan sen d ir in ja p u la m asuk m eleburkan diri ke dalam partai ja n g asal itu. Djadi m asih tinggal berpisah hanjalah golongan koperator d ari Penjedar. Kongres ja n g ke-24 dari P.S.I.I. diadak an pada 30 D ju li — 7 Agustus 1938 di Surabaja. O leh S.M. Kartosuwirjo didjelaskan, bahw a „hidjrah ’ ja n g d ja d i sikap partai itu haruslah d ja n g a n diartikan sam a dengan nonkoperasi ja n g diadakan oleh partai* la in terhadap Pem erintah. Ia menun djukkan, bahw a sikap non-koperasi itu a d alah suatu sikap jan g negatif: sikap „h id jra h ” itu adalah suatu sikap, ja n g ..positif dan bersifat pembnn gun.” Sebab, katanja, h id jr a h ’) itu sesungguhnja suatu sikap penolakan. akan tetapi disam ping itu didjalankan usaha dengan se-kuat3nja untuk m em bentuk kekuatan hebat, j ang m enudju kepada d arul Is la m ” 8). Kongres itu m enjerahkan djabatan ketua dari D ew an Partai kepada W . Wondoami-
kaum w anita Isla m dari pada perbuatan se-wenane= rlari nihak kaum laki" (um p am anja dengan tidak' m em ungkinkan n g r t ie r a f a n iang tidak beralasan dsb.) dan memberi kesempatan akan b e rta k luk dengan sukarela kepada aturan jang baru itu dengan d ja lin m a n tin fa tk m pcrkah a i a^ i . itU dengan SUkarela' Lihatlah p endapat N ah d a tu l U lam a tentang
')
srtin js jjHicniisfllikan d i r i m p m r i L ka^i p e r b u a t a n ^ a
^ • *>> j
* Cficnnj|i ni'i-
MuhamU’ ^ in i dapat d iPakai u n tu k menundjukham m ad menarik rHW^ ^ aCl pada masa Islam b a™ la h ir - NaH ,M u' M rkah^hn n ^ ™ ,Umattid ak P ertjaja pada agama Islam i Molrnh Maclmah, dengan m aksud sudah m enerangi penduduk Mekah H itungan tahun orang Islam d im u la i dengan waktu H id jra h itu dilakukan. *) Tetapi m enam ai non-koperasi itu perbuatan negatif, tid ak lah tjotjok dengan keterangan 2 penganut sikap non-koperasi itu. M aka mungkinlah. bahwa m engganti sikap non-koperasi dengan h id jr a h berarti memenuhi keinginan aliran um um hendak m en ud ju koperasi terhadap Pemerintah.
MASA 1930 — 1942
119
seno dan d jabatan kctlia dari Ludznah Tanfidiah kepada Abikusno. Kartosuwirjo diserahi pekerdjaan penjelenggaraan asas hidjrah itu dalam lapangan p o litik, ekonom i dsb. Suatu p e n je lid ik a n ja n g baru, akan didjalankan antara rakjat, berhu bung dengan b a n ja k n ja keluh kesah jang sudah disampaikan kepada partai tentang keadaan penghidupan rakjat. Perdam aian ja n g sudah dibuat dengan golongan Jogja (Dr. Sukiman), tidak lam a u m u rn ja . D jik a sudah mengherankan, jang kongres ke-24 itu tidak m em beri tem pat kepada pemimpin 3 dari golongan itu dalam putjuk pim pinan partai itu , m aka pada awal Desember 1938 didirikan di Solo P .II. (Partai Isla m Indonesia), nama ini sama dengan nama Parii jang dahulu itu, tetapi sin g k atan n ja berlain) oleh pem im pin’ Parii marhum, pemimpin 3 M uham m adijah dan pemimpin* Perserikatan Pemuda Islam (Jong Islamieten Bond). N ja tala h , bahwa golongan 3 ini menginginkan suatu daja upaja kearah lapang an politik, sedang daja upaja ini tidak sesuai dengan daja upaja P.S.I.I. d a ri Abikusno atau Penjedar dari Salim. A ntara P.S.I.I. (partai politik jang mengerdjakan djuga pekerdjaan sosial) dan M u h am m ad ijah (hanja pekerdjaan sosial) adalah larangan untuk djadi anggota d a ri ke duan ja sekali (larangan in i ialah buah perselisihan3 dimasa ja n g telah lalu), sedang asas non-koperasi P.S.I.I. tidak sesuai de-. ngan sikap koperasi d a ri orang’ Muhammadijah dan Jong Islamieten Bond itu. Sebelum P .I.I. itu didirikan, pengurus besar P.S.I.I. sudah menerima surat dari D r. Sukim an, W a li Al-Fatah, K.H.M. Mansur dll. jang menerangkan, bahwa m ereka itu akan masuk P.S.I.I. ”), kalau partai in i: a. mau m elepaskan asas hidjrah (pengirim 3 surat itu berpendapat, bah wa h id jr a h tid a k boleh didjadikan asas perdjuangan, tetapi hanjalah taktik p erdjuangan), b. se-mata2 h a n ja m engerdjakan aksi p olitik (pekerdjaan sosial dan eko nomi haruslah diserahkan kepada perkum pulan jang lain3), c) mau se-lekas2n ja m entjabut disiplin-partai jang sudah dilakukan ter hadap M uh am m adijah. P.S.I.I. m em balas sui’at ini dengan xnenolak permintaan itu; hanja disiplin-partai terhadap M u h a m m a d i j a h itu, mungkin akan dapat dibitjara kan lagi. Ketua ja n g m u la = dari pengurus besar partai jang baru ini, ialah R.M. Wiwoho (anggota D ew an Rakjat, pemimpin Jong Islamieten Bond). Partai baru itu bergabung pada G api dan ikut dengan insaf mendjalankan aksi parlemen. Pada beberapa kesempatan ternjata pendiriannja, bahwa segala sifat jan g b a ik 2 dalam kebangsaan atau dalam keagamaan itu sebetulnja
5 r<; TSTuk,im a n ’ W a li Al-Fatah dan teman"nja masih djadi tjalon anggota P.S.I.I. ketika itu .
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
120
sama, tidak ter-pisatr, dan bahwa persaudaraan dalam keagamaan tidak menolak persaudaraan dalam kebangsaan. Ia beraksi bukan di Djawa sadja. tetapi djuga di Seberang (Sumatera, Borneo) ia melebarkan sajapnja. Pada 11 A pril 1940 P.I.I. mengadakan kongresnja jang pertama di Jogja; ketika itu m em punjai 115 tjabang. Dalam pidato- dikongres itu di-tundjuk'-'-kan bahwa um at Islam di Indonesia umumnja masih takut kepada politik. P.I.I. m au memasukkan kedalam dada mereka itu semangat perdjuangan, supaja mereka itu dengan memadjukan diri dalam hal politik, dapat melakukan kewadjiban 2 mereka itu terhadap Bangsa. Djuga ditjela adanja rintangan bagi semangat jang dinamis dalam agama Islam, disebabkan oleh pengertian5 kolot dari banjak kijai. M e n u r u t anggaran dasarnja, jang disahkan oleh kongres itu (anggaran dasar itu disiarkan sudah pada 4 Desember 1938 ketika m endirikan partai) partai itu mempunjai tudjuan : menjiapkan rak jat Indonesia untuk menerim a kedudukan sempurna di Indonesia u n tu k agama l slam dan penganut*n ja la akan berusaha mentjapai tudjuan irii dengan djalan mempererat talx persaudaraan antara umat Islam dan antara organisasrnja dan dengan djalan mengmsafkan Rakjat akan haknia eanisasi nJ
jnenurut peratoan agam. w d u n g ''08” '” P" dJU“ B“ a. b.
Jang
haknIa “ntuk ™ngaU,r keh.dupannja
diterima oleh kongres ilu, mengan-
mengadakan sebuah negara kpsntnan rintah oleh suatu pemerintah pusat Politik: ’
SSt3at)
Indonesia d'Pe'
1. dasar tjara pemerintah harus bersifat demokratis 2 . mengadakan suatu parlemen dan dewan- j ang tulen
3. mendjalankan hak memilih jang umum
4. meng-indonesia-kan djabatan2 pada negeri 5- ^ " a S e ^ , hendaklah diusahakan, supaj a ienjap ■
langsung ■ “ *“ erdasarkan semuanj
a. hak 2 istimewa tentang pengusiran dan Penfiasingan b. rintangan perg, dat,„g kesesllat„ te^ “ aturan bersurat lzin (passenstelsel) c. pasaP 153 bis dan ter serta djuga pasap i 60 dan Undang- Hukum Pidana
c
bPS a bn T A gam a:
S t o ‘ SbI,<1
1935
n°' 85
adanja 161 dari
membatasi
1 . penghapusan pasal 178 dari Ind. Staatsregeling (Susunan Pemerin
tahan Hindia) dan penghapusan peraturan tentang agama Islam 2 . Pemberian
kembali kepada Madjelis
guru*
dalam
Agama hak tjam pur tangan
M ASA 1930 — 1942
d.
1 2 1
h a l warisan dari pada orang Islam 3. P erbaikan pem akaian mesdjid serta uang mesdjid 4. P e n tjab utan segala djenis sokongan kepada lembaga 3 agama. E k o n o m i:
1. Mendesak- kepada Pemerintah supaja mengadakan kesempatan bagi penduduk untuk mendapat penghidupan dan pekerdjaan 2. M enghentikan masuknja orang asing, sebab hal ini m engantjam p e ng hid u pan penduduk bangsa Indonesia 3. M enukar segala perusahaan ja n g bermonopoli djadi perusahaan negeri. e- P a d ja k : M eringankan segala beban jang memberatkan, djuga padjak bumi, m engenakan p ad jak pada barang 2 ja n g d ik ir im keluar negeri seperti m in ja k tanah, tembakau dsb.; penghapusan segala peraturan jang m em beratkan ra k ja t dalam hal politik-ekonomi, umpamanja penetapa n b a n ja k n ja barang masuk (contingetering, licentieering); memperlin d u n g i perusahaan 2 anak negeri, terhadap saingan asing, umpama n ja tentang teh, kax-et dan kopi. S o s ia l: 1. M engadakan u n dan g 2 untuk m em perlindungi pekerdja 2 2. M em bantu usaha untuk mengurus ja tim piatu dan fakir miskin 3. M e m a d ju k a n urusan rakjat 4. Penghapusan ro d i dan kerdja-paksa. &■ P e n g a d ja ra n : 1. M e m e n u h i keperluan r a k ja t dalam hal pengadjaran
kesehatan
2. Mengadakan aturan tentang kewadjiban-beladjar (leerplicht). K ehakim an: Penghapusan kehakim an jang bertjorak dua. D a r i se m uan ja itu kelihatanlah, bahwa ketjuali empat hal jang tersebut dalam bagian „A g am a” itu , partai-Islam in i mempunjai atjara aksi politik ja n g biasa. P e n gu ru s besarnja terdiri atas :
Dr. S u k im an , sebagai ketua, Wiwoho, K.B. Hadikusumo, Wali Al-Fatah, Faried M a’ru f, H .A . H am id, Dr. Kartono, A. Kahar Musakir, Mr. Kasmat, sedang K .H .M . M ansur djadi penasehat partai itu. T etapi b e rh u b u n g dengan adanja m aklum at tentang keadaan persiapan Perang, ja n g m en jeb ab k an m aka aksi5 politik tidak m ungkin lagi (diizinkan h a n ja la h r a p a t 2 pengurus dan rapat 2 anggota tertutup, sesudah mendapat izin ja n g te rte n tu u n tu k itu). P .IJ. jang masih m uda itu sudah terpaksa m e m p e rhen tikan aksinja dalam bulan D ju n i 1940. Sem entara itu , P.S.I.I. p u n tidak berdiam diri. Dalam bulan Djanuari 1940 ia m e n g ad akan kongresnja ja n g ke-25 di Palembang (Sumatera); per tama k a li in ila h b aru partai in i mengadakan kongresnja di Seberang. Kong-
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA 122
• res in i
e
• h rtiorak aksi parlem en dari Gapi; dalam federasi in i Abikusno ^ T anfidiah P.S.I.I.) d jad i penulis. Ia m enerangkan, bahwa
^ ^ n i a l e commissie” dari S.D.A.P. dan N.V.V. (Nederlands Verbond van ”
Djuga diambil keputusan oleh kongres itu menjetudjui pemetjatan atas diri ketua-muda Dewan Partai, S.M. Kartosuwirjo (sudah dipetjat oleh L u d z n a h T a n f id ia h pada 30 Djanuari 1939). Sebabnja pemetjatan ini ialah : Kartosuwirjo dan beberapa teman=nja sudah menjatakan bantahannja de ngan tjara jang dipandang tidak baik, terhadap perbuatan P.S.I.I. mengg a b u n g k a n diri dalam Gapi itu; mereka itu tidak setudju dengan gerakan m entjapai parlemen. D e n g a n lekas benar sudah ternjata, bahwa pem etjatan in i akan m e n im b u lk a n kesekian k a lin ja p e rp e tjah-belahan dalam P.S.I.I. S e s u d a h pe m etjatan atas d iri mereka dan partai, dengan se-lekas2n ja m e r e k a jang s u d a h dipetjat itu mendirikan didalam badan P.S.I.I. itu sendiri suatu badan jan g kedua dengar‘ namanja P.S.I.I. djuga, semua aturan P.S.I.I. djuga dsb., hanjalah dengan pengurus b e s a r (Ludznah T anfidiah dan De wan P a r t a i !) jan g lam . M u la 2n ja ia m e m p u n ja i hanja 2 tjabang, tetapi dalam b u la n Maret 1940 sudah 21 tjabang jan g memasuki badan jan g kedua itu P S I I saing an dari pihak Kartosuwirjo ^ ^ a k t Ludznah Tanfidiah, ai™ n ) ' raengadakan pada 21 Maret 1940 dl (Garni) rapat „ m u m ; d lrap a t in i diterangkan, bahwa akan duljalankan „p0litik hidjrah" ia n g kokoh Djuga disiarkan keputusan akan mc„gatlatan suat„ suff>h„J suatu
untuk mendidik mendjadi orang2 pem im pin jang ahli, seperti djuga dimasa Nabi Muhammad didirikan sesudah hidjrah itu suatu suffah, jang m elahirkan pembela2 jang tulen untuk Islam dengan ilm u ja n g sempurna dan keimanan jang teguh-kuat. Tetapi ketiadaan aksi politik berhubung dengan keadaan persediaan perang, menahan djuga disini kemadjuan jang lebih la n d ju t. A ka n tetapi teranglah bahwa dari P.S.I.I. jang lama, disamping badan ja n g asal (P.S.I.I -
m asa
1930 —
123
1942
Abikusno) sem entara itu tetap berdiri 3 organisasi baru (Penjedar, P J J ., P.S.I.I.-badan ke 2), pada hal sem uanja ini berarti hilangnja banjak pem im pin3. D ib aw ah in i akan kita lihat P.S.I.I. dari pihak Abikusno itu achirnja m e n a rik d ir i dengan pertjektjokan djua dari federasi Gapi; lantaran itu m aka organisasi ini berada kem bali dalam keadaan tersendiri sekali. Perkumpulan- B e r d a s a r k a n
Kedaerahan
Pasundan. D iatas k ita telah mengetahui bahwa Pasundan, meskipun tetap tinggal sebuah organisasi orang Sunda, sedjak sebelum 1930 telah berhaluan t j it a 2 In do n e sia R aja. Dalam kongresnja pada tanggal 4-5 April 1931 d i B ogor diterim a sebuah mosi ja n g menerangkan — sama dengan Putusan te n tan g h al in i oleh Budi U tam a dalam kongresnja jang diadakan Pada w a k tu itu d ju g a __ bahwa Pasundan sedjak mulai berdiri menurut anggaran dasarnja terbuka buat semua orang Indonesia. Tentang perun. dingan mengadakan fusi mernpersatukan semua perkumpulan berdasarkan koperasi dengan Pemerintah, diambil keputusan bahwa Pasundan mengakui sangat perlunja mengadakan aksi politik bersama dengan lam5 orga nisasi, berhubung dengan adanja persamaan nasib, tetapi sangsi, apakah mengadakan fusi partai* politik akan memberi buah seperti jang dimginkan . Pasundan akan berusaha sekuat tenaga untuk memperkuat dan menjempurnakan sebuah badan federasi seperti P.P.P.K.I. dan akan bexhalutjita- Ind on esia bersatu. , *. i_ i Dalam kon gresnja M ei 1931 Pasundan membitjarakan suatu hal jang Pada w a k t u i t u m e n d j a d i perhatian semua o r g a n is a s r
dimadjukan P eranak an
Pem erintah tentang
o le h
A dapun
B e la n d a
an h , k atas
ta n ll‘
s e l» ™
% re —
g ongan
m e m b e r i h a k ta n a h 1 k e p
k e s im p u la n : t id a k
an
bisa d ia d a
n p e isa m a-
»^sa
dan lagi (u n tu k m e n tje g a h pemakaian tanah tidak sah), . ^ Permohonan d ari fih a k ra k ja t membuka tanah kosong dike
n,°J! , gala dengan
tekas. , Pada penghab isan tah un I 931 Perkumpulan ^ aS“n(o^ ar™ ^ PUn]ai a*ggota ± 3.900 tersiar dalam 41 tjabang. Pasundan Istn . g isaS1 kaum 'vanita d a ri P asund an ) m em punjai 11 tjabang dengan anggota tsuu. D alam t a h u n 2 k e m u d i a n Pasundan m e n e r u s k a n u s a h a n ja d ila p a n g a n sosial,
te r u ta m a
ta h u n
1933
10)
Dalam
d a la m
Pasundan
tahun
k a la n g a n Is tr i
p e n g a d ja r a n
m e n e ran g k an
dan
d ju g a
r e c la s s e e n n g . b e r tu d ju a n
D a la m
agar k a u m
1932 terdjadi pula suatu hal jang
d a r i s e k a l i a n p a r t a i 2, j a k n i o r d o n a n s i s e k o la h l i a r g ta n f in i ( b e r t S m e n d i r i k a n s e k o l a h p a r t i k u l i r d e n g a n le lu a s a ) ; °.rdo/ ^ a k d id ia la n ln ™ d j u g a r e n t j a n a h a k t a n a h b u a t P e r a n a k a n ) a c h ir n ja t i d a k cn j a ia n k a n o le h
P e m e r in ta h .
124
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
" " p l S r '8
Serla dalam P »d iu a „g ,„ M
djumlah anggota s i™
P asun^W K
‘ial>a" g s
s
l
T 5
s
^
s
dung; dalam k o n g r e f^ f^ a n ta ra "imen®adakan kongres jan g ke -20 di Bandirikan sebuah bank, mendesak p !putuskan : selekas mungkin m • baru terhadap lintah darat m e.m e n n ta l1 a®ar mengadakan perati11 haminte dan kabupaten u S k T jampaikan Peri™ntaan kepada seni» Pelatjuran, mewadjibkan p e n s u r n f f mbH tindakar> lebih keras terhadaP kawinan anak=. . s besar mengadakan aksi terhadap Pel Perkumpulan Pasundan tetan ♦ „ sosial (al. pengadjaran, recla^eer; '™ 5 memusatkan tenaganja dilapa"* 8 . . 9 - 1 2 April 1936 kongres -I g dsb-}3
” “ ! ■ 2
iang p a S
" ai Skongres S 2 TjangT ke--22
ke-2* " “
anak piatu). Dalam foi,
“
r
*
* « T a rt>
.ia
,
p « n w „ U e'7’ dali®
Pilihan mar1l- ,gar
p3jv
* «
ara ^
“ I-29 Ma«
, i S „ 11'llt«apk.n" m e 'S Z T n Padiav u uakan
? Ekonomi Pasundan j an? I, Selail^jutnia ”S s
^
di Ti;„ , niandse School)
' ™ ™ n inda„bT nSal h“ “ nluk " C d T
m a r 1"'; peW S ™
akan di Bandung.
«
j a/
1937 m e n . ^
ko m isr
? tardjo” untuk ^ a: “s : „ a k M
Wani/ U antara lain d im !
,'bas „ h't di^
£ £ £ :
w t " Jjaan ! " 3" organisasj K^ Z
-
“" s
le v
,
inl pada w att“
k o n g r e s ^ '" '® . P asundan l str,
katJn,
Pew.^ s
ak’^
r
.
i- o rf"!
m engadakan K
^
18 « S t a " i « n s s
<■
Pemeri
r
T" as'»nal. bes° ™L & £ 7‘ *serta Awiim e n d irikK»ngres $ an P ^ 1 , , # 1
Maret W o P , SUMP' “ uda. * o n om iP" Ia * P u tu s k a „ u n tu k m e m P ''” lni ™ « 8 a k u ( K
men® d a tan ‘ dan " * I « « e r i n g .
'ndera dan i agu k ™ dera M« a h .p ut™ “ es lm S ke-25. Putusan
* * * « * » * ! sebagai . agai
,/
3> „f
> * « Indonesia » # > nda parta, d iam b ilnja K“”‘
i!ASA 1930 — 1942
125
•"erah-putih, m em inta kepada Pemerintah mengadakan upah-minimum, J ^ i r ik a n komisi istimewa untuk menjelidiki pcrikeadaan ditanah parti^ lir. nienguatkan
putusan
Kongres Rakjat Indonesia dan tei
en]Qkortg aksi Indonesia berparlenien. ^ m p a la n
Kawulo
Ngajogjokartu (P.K.N.) P-K.N. jang
C e M -.29 DjUni 1930 oleh Pangeran Surj°din^ f untuT bangsa Indonesfa diantara perkumpulan 5 jang tidak ter u‘ kj t umum £ ?eum“ ™ j a . Perkumpulan ini adalah perkumpulan A |Uk anak negeri kesultanan Jogjakarta. 1.
mol PUn tu d ju an n ja : J^ n p e rk u a t kesultanan
2.
dan radja
vPiuar«»anja agar tertjapai demokrasi.
serta
mer,ntahan kesultanan jang se'baik n]a’ nak negeri kesultanan.
S l T rtinggi deradj at da" perCk° nr r n, n ota 30.000, dalam bulan Mei S habisan tahun 1930 P-K-N- telah * er“" f ° nggota telah mendjadi C n Wakt# kongres jang pertama * u* lah ^ 23 - 29 Mei 1931. 11 ilibit
Sat V
' am k o i,Srcs ta d i ja"S dia
)ar“kan
i
JL
Pegawai1 8“Pe™e” “ W a e r a h k « u « ®» n
bangsa Indonesia jang ber'
l
N h ‘k k^ lt= n a „ , da„ tagi:
*
*»«»
)adlkan P“ d“dut a”t S “PW
raKiat.
w
^'biiangkan, P « MI padjak »<■» dan s p D« " * » minta p— — 1 P taht,,, I932 d j„mlah a" « ° ^ ™
S erh“ “ »ia
% S s r os n b ™ ‘ kscoiiPeraties): inenerima
K 0,3h r.
“ bc" pa d” n8an permintaa"
DJuli 1933 di jogja 1 , tiHak mufakat
Pe^e\Va(Stek0lhah rakjat pCfs e w a qC , atja* s p a d ? t SUP3ja “ “I t V 11 an„ m enurut ada
p t ,elah
dan supaja
didjadikan sepa‘p°ember tahun itu
dihilangkan. Bulan da tanggal
" * * * % ? .*k£ itu >
p l a Jaan w indon (uin dih u diti . ren*puan. Anggota b Vi
^
•*
.
« ' anf
Jiampi1
^ 1938 ketika 253 218 diantara-
;e “ua —
oerkunipuian
oleu diSini bahwa djUnllah tid lfrm e n d jad i besar an atl § olongan bangsavvan tidak ^ ^ gemua Panol ba 8 *34311 Paksaan; sebalikn ^3 *ntl,a» i a bertam bah besar V ^ t
di
3ang
a§ ak
besar
dan
pe
iV 9*1 i S S6bagai buah ^ ^ n V ' ^apaf ’ pen^ iri an koperasi d
N i »8a»S Membangunkan perhatian Un'u m . U n tuk memperkuat
dapat
in aik an
*
a°t
raki at ini J303
cr;npradja
j- fa m i (meskipun tahun
harga pad
{)| tetapi
per«berantaSav aT djelata terhad3J langan ra^ piC.N. bagia
didillkan F *
126
SEDJARAH PERGERAK AN RA K JA T INDONESIA MUda’ R K N - M uda m e m p u n ja i anggota 10.000 dan dllaPangan pengadjaran, agar anak r a k ja t djelata dapat
b an g k it m a d ju
S M n ^ a 's e d la l^ T T 10 Surokarto
F JU *' D idirikan d a l“m b u la" ^ j u n i 1932 atas ' terutama Mr. Singg ih; m aksud tu d ju a n n ja : MemIndonesia dari daerah kesunanan d ari segala lapisan -
usaha b e r s a m r nggf rakann3\ UntUk Saling to lo n g-menolong dan agar berm em pertinsm ? PS1 perbaikan perikehidupan. p.K .S. djuga berusaha p engikut sebanjak P IC JN ? P e n ^ h KeSUnanan’ tetaPi P K S - tidak daPSt .eM h dsri , , 500, ° ng60‘a W
m em pertebal rasa negaran, m em perbaiki peri kehidun
^ ”
dan P K S - dan bertudT PG" „Uduk anak-negen Mangku-
m atan Pem erintah Mangkunegaran n , a” 33 dan m endjag a kf l ! ‘ tetapi sesudah 3 tah u n keadaan m, ^ am , Perm i>laan beranggota 30.000. m e n d jad i h id u p tid ak m atipun tidak” sekah’ Sehingga p e rk u m p u la n ini Pakempalan Kawulo Pakualaman. At . - \t sadja, tid ak m e n tju k u p i untuk in ^ pertim bangan bahw a ad anja P.K-lV d u d u k Jogjakarta oleh karena a n a tPerhatlkan kePe ntingan seluruh penkepentingan dengan anak-negeri r negeri Pakualam an sering berlainan p un g dalam daerah Pakualaman jSu*tanan’ m aka pengurus 3 ruku n kam30 D ju n i 1940 sem ufakat mendirikaengan para bangsawan, pada tanggal u n tu k daerah Pakualam an. Nama ° SUatu perkum pulan ra k ja t jnelidu perang masih akan ditetapkan. ’ Peraturan dan d aftar w aktu pctjah Perkumpulan-
Sulawesi. Dikalangan
ketidak-puasan terhadap pendirian ° rang= asal dan Sulawesi terdapat berhubung dengan soal kerdia-sam Ratulangi (Persatuan M inahasa P.P.P.K.I. Oleh mereka djuga lebih" h ° rganisasi!! nasional dalam Sulawesi seluruhnja. djadi tidak unt t . 3 _n;,a organisasi untuk ora * Maret 1930 di Djakarta (sebaeian h T , Iinahasa sadja. Dalam bulan Perserikatan Selebes v * ° rang3 Minahasa) didirikan kan tiabang P e r k u L i “ T * °rang 3331 Sulaw^ i ; di Makasar didirikerdja bersama denga„ Pemerintah
" le b “ esaa” “
° " « ia tetapi
Berhubung pertentangan pendapat tentang tem pat kedud u kan pengu rus besar, dalam tahun 1931 tjabang Makasar melepaskan d iri dan diubah m endjadi Partai Selebes, bertudjuan bekerdja dalam lapangan politik,
127
MASA 1930 — 1942
sosial dan ekonomi dengan bekerdja bersama dengan Pemerintah; partai
ini d ju g a m enudju ke Indonesia Bersatu. D a la m b u la n A g u stu s 1933 Perserikatan Selebes dan Partai Selebes m engadakan fusi (b e rk u m p u l lagi) dan berdirilah Partai Sarikat Selebes (P.S.S. a ta u Parsas) dengan m aksud tu d ju a n : peri kehidupan penduduk Sulawesi ja n g s e la ja k n ja dan Indonesia Merdeka. Partai ini jang merupakan sa in g a n b a g i Persatuan M inahasa (Dr. Ratulangi) selandjutnja ber usaha u n tu k m e n g h ila n g k a n peraturan 2 ja n g menghalangi pergerakan rak iat u n tu k k e m erde kaan bersidang dan berkumpul dan kemerdekaan pers. Dalam soal p e re k o n o m ian ia berusaha hilangnja „domeinverklaring” dan kerdja-paksa (herendienst) dan u n tu k mempertinggi kemakmuran rakjat. Pengurus Besar b e rk e d u d u k an di M akasar, tidak di Djakarta. Lain dengan Persatuan M in ah asa, Parsas m enggabungkan diri dalam P.P.P.K.I. D a la m b u la n D ja n u a r i 1936 Parsas meleburkan diri dalam Parindra. Persatuan M inah asa te tap langsung b e rd iri sendiri, dalam tahun 1939 turut dalam G a p i. Perkum pulan jang la in 3 dari golongan bangsa diluar tanah Djawa. TjitaIndonesia Bersatu m e lip u ti udara p o litik , inilah pendorong hilangnja Sa rekat S u m a tra d an P a rta i Sarekat Selebes jang keduanja berfusi dalam parindra. B etu l m a s ih langsung b e rd iri Sarekat Ambon dan Timurs Verbond d is a m p in g P a s u n d a n , K aum Betaw i dan Persatuan Minahasa, tetapi kelangsungan in i tid a k boleh d iartik a n sebagai anti Indonesia Bersatu: Sebagian terbaw a oleh keadaan beberapa golongan diluar tanah Djawa Ungkat-kem adjuannja be lum tjuku p tinggi, sehingga pergerakan Indonesia Utnum sad ja u n tu k m e r e k a belum m e n tju k u p i; sebagian lagi keinginan Untuk d a p a t m e m p e rtah an k an lebih tegas kepentingan daerahnja dan se bagian d ju g a te rbaw a oleh kepentingan diri dari pemimpin-nja. Per k u m p ulan 2 in i p u n , sem uanja m e n d ju n d ju n g tinggi faham kebangsaan Indonesia.
G olongan 2 B e r d a s a r k a n A g am a K riste n P-P.K.D. k e m u d ia n P.P.K .I. Seperti t e l a h k it a k e t a h u i P.P-K.D. ja n g berh a n j a u n t u k oran g D jaw a s a d j a , d a l a m t a h u n 1930 m e m b u k a pintun ja u n t u k o r a n g indonesia-bukan D j a w a , te t a p i te ta p h a n ja u n tu k p u la u & ja w a s a d j a ; l agi 5 t a h u n k e m u d i a n , d a la m b u l a n D ju li 1938 n a m a d iu b a h M e n d j a d i P e r s a t u a n P o litik K atolik I n d o n e s i a (P.P.K.I.) Tetap b erd asa rka n asas k a t o l i k , b e rh alu an k e b a n g s a a n I n d o n e s ia , k o p e r a s i te rh a d a p Pemerin ta h d a n m e n u d j u ke m a d ju a n b a n g s a d e n g a n t je p a t . Semuanja selaras de ngan p o lit ik ja n g te la h d i d j a l a n k a n , s e p e r ti a .i. te r b u k ti d a n putusan* kongres D ju li 1936; d i a n t a r a n j a : m e n j e t u d j u i petitie- voorstel- Sutardjo; m u la
m endesak
s u p a ja
d ia d a k a n
u p a h - m in i m u m ;
pe n urun an
h a rg a
g aram ;
Pe.
12S
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
nam bahan kolonisasi dan pengadjaran. D alam bulan Oktober 1941 P.P.K.I. dengan perk um pu lan 2 K atolik lain K usara Katolik Wandawa dan W anita K atolik) dibentuk suatu Badan er a lan K atolik (B.P.K.) Barisan katolik Indonesia in i berm aksud beker]a ersama dilapangan sosial, ekonomi, kerohanian dsb. P.K.C. dikalangan golongan Kristen-protestan b&dan seperti ja n g tersebut ia as telah berdiri lebih dulu. Awal tahun 1939 oleh P e rkum pulan Kaum ^ h n ste n (P.K.C., organisasi politik dari golongan Protestan Indonesia), deT v!? i er®atuan Guru Christen, Persatuan Verpleger dan Verpleegster i 3n Persatuan Pergerakan Pemuda Chirsten di Jog jak arta didiri kan „Federasi Perkum pulan Kristen Indonesia.” ™ lfS
r n , bekerdjf bf r-SamaJ d’harapkan dapat m e le b ih i, a.i. m engeluarkan madjalah bersam a
m e n tja p a i
buah
jang
,, kaUm KriSten Perhatian terhadap p o litik njata hi dup, dibuktikan dalam pembitjaraan3 dalam konperensi N I zending di Karangpandan (dekat Surakarta) dalam ■ jt.- «• , ' aaiam tanun 1941 riim^nn antaranja diperbintjangkan (Mr. A m ir S jarifuH in* airnana , . . I..., -rr- . . uuin) tentang rnendirikan spbuah p 3rt2i politik Kristen Indonesia dan panee!^,, n alulrlKan seDU Suwidji). pdnSguan Geredja dilapangan p o litik (Mr. P.K.M.I. Disamping P.K.C., jang ^ 13 Desember 1930 di Djakarta berdiV , ta^ un 1939, m aka pada tanggal sebagai p e rk u m p u la n politik jang k * tai K aum Masehi Indonesia sia. Perkum pulan in i berpendapat b h 3 d a n golongan protestan Indonesarkan rasa kewadjiban (zedelijke v aj Wa s^st:‘rn Pem erintah harus berdabawa bangsa Indonesia kearah berdi^ 1Cbtil?g^ negeri Belanda u n tu k memkannja pemerintahan harus bersencT S6ndiri' Lagi Pu,a arah dan nielakudapat memadjukan barang sesuatu dasar' agama Kristen. Agar dapat duduk dalam madjelis- perwaku ^ berusaha agar kau m s e fa h a m dalam namanja lebih nasionalistis d an’ ®erdirin ja partai in i (jang hanja hanja disebabkan oleh pertentangan^ P3da P K C ) °leh F. L aoh rupa:nja kemudian boleh dibiiang ticlak bnr* *■ keinginan diri sendiri. Partai ini Lfarti sedikitpun.
P.P.P.K.I., Gapi dan Madjelis Rakiat i j P.P.P.K.I. bermaksud akan mengadakan ? T a ' ? 3lam bulan D j an ua ri 1930 Kongres Nasional Indonesia Raia v am bulan Desember tah un itu akibat keadaan jang kurang ongres in i harus d iu n d u rk a n sebagai dari golongan2 Islam terhadap k a u n T n a V *1 berhubung
dengan
serangan
lam perkara-P.N.I. belum ada keputusan °£erh ^ djUga ° Ieh k a i'en3 semendjak P .m . sudah mendjadi lemah dTn < , Serangan itu timbul pada „serangan 2 kaum nasionalis terhadan dladakan sebagai balasan fprdiadilah beber-m-, u terhadaP agam a Islam ” . O leh sebab itu terdjadilah beberapa perselisihan antara golongan* Islam dan g o lo n g a n
129 M A SA 1930 —
1942
kebangsaan, dan
dibe be rapa tem pat m enim bulkan hal* jang tidak menje-
" t i p ? ' p a d a konperensi 21 Maret J931 d i a m b i l “ * adakan djuga kongres itu; tid^h tergabung didalam
p
.
tetapi d id a la m asasnja
k e p u tu s a n
itu
djuga
suara ja n g te rb a n ja k . jsndakan Dada awal tahun 1932; dikongres K o n g re s In d o n e sia R aja , partai 5 jang waktu itu sedang bermi d ih a r a p k a n den gan sangat. supaja partai j g t j , selisihan (P e n d id ik a n Nasional lt„. lawan P .B .I., I stri Sedar lawan P .P J .D f ]ebih, antara Ini s u n g g u h m e n g h a silk a n kurang hebatnja pertentangan itu. PendTcITkan N asio nal Indonesia danartmdo T e ta p i d ap at d ik a tak an , bahwa . pun ad tara s a tu golongan d an golonS»" St “?, „ Uhun 1931 itu tid a k la h djadi
perseHsihan sipendjadjah a mend adi P olK *
itu andalam lebih Ver
keras. A n ta r a golongan- In d ° n' S“ edudukan jang sama dengan kedudukan [»nd, ja n g m asih m e n g h a ra p M " djaan Bei a„da; pada golongan Iain= N ederland d id a la m l i n g k u n g a n . a(Jalah bersikap tenang, keinginJang b e rs ifa t p o litik , d ju g a jang dengan t e r a n g 2a n , maupun dengan an atas K e m e rd e k a m Indonesia baik dengan s tidak la n g su n g , t r d j a d f b e r t a ^ h nperensi di Surabaja; P a d a b u la n M aret 1932akan ^m Tndahkan Madjelis Pertimkonperensi m i m e n g a m b il keput vpHudukan kebanjakan pengubangan d a ri S u ra b a ja ke D3ak H Hni p p p KI itu- Berhubung dengan rus-besar p a rta i ja n g tergabung diaaiam F . r . i . ■• Mr Latuharh al itu pengurusJ h0?ia„ jang “‘ “ Or Sutomo diganti dengan x h a m r in dan ° S An ar *n *032 menerima rantjangan K o n p e re n si ja n g diadakan 11 a opem e perbaikan ini akan Ir. S u k a rn o te n ta n g m em perbai _1 01^ amsasi • • ^ atu badan ^ang me jn e n d ja d ik a n P .p .p .k .I. itu lebih la]ak untuk dj ktu itu akan diadakan ip u ti s e lu ru h pergerakan kebf n1f S^3Ih emen Tndonesia Raja, dikongres ini se-kurang-nja sekali dalam seta u ^ ongres keputusan tentang hal akan d ib itja r a k a n h a l ja n g penting- dan diambi L Bukan sad Uu. Keputusan-' K ongres in i akan didjalankan ole^ a mik d ' anggota 2 P .P .P .K .I. (anggota 2 in i haruslah perkumpulan p engan r ll)
P e rse lisih a n antara P .S .IX r a s i itu h a l Lahore.
dan Studieclub keluarnja P.S.I.I. dari f ede.
130
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
dasar 2 dan tu d ju a n jan g njata m enudju persatuan kebangsaan Nusa dan Bangsa) ik u t pada Kongres Indonesia Raja itu, tetapi djuga perkum pulan 1 p o litik jan g tidak d jadi anggota P.P.P.K.I., tetapi j ang hadirnja di Kongres itu dianggap berfaedah; perkum pulan 2 jang tersebut kemudian in i hanjalah akan tu ru t bersuara m engam bil suatu keputusan tentang h a l 2 ja n g ’ akan ditentukan sadja, u m u m n ja mereka itu hanja boleh m emberi nasehat sadja. Sebab oleh keputusan in i didirikanlah di Bandung suatu Kom ite Per satuan Aksi untuk mengadakan rapat2 bersama dari^beberapa partai di tempat- ja n g dianggap baik untuk mengadakan aksi itu Sebelum ’ itu " ^ f , d i^dakva n / ' aPatJitU’ Umpamanja, dalam bulan D ju li 1932 di D jakarta, jang membitjarakan tanah 2 partikulir undang 2 tentanpem brangusan surat kabar dan undang 2 tentang pengumpulan uSng- rapat terbuka im m endapat kundjungan jang amat ramai D alam bulan September 1932 adalah pula di niai.., * * i rensi bersama (tetapi diluar ikatan P P P K I ) - konn F 3- S.U3 U,. oleh Pendidikan Nasional Indonesia. Partindo’ Pasun?"81 rc^Tit Sarikat Sumatera dan P.B.I., membitjarakan Budl ta d i dan selandjutnja segala halangan jang ^ r H rapat". Sebagai keputusan diambil mosi dari r a S , " ° leh P°llS1 m enentang undang 2 tentang pengumpulan uang n ! P3da rak jat” U" tUk halangan di-rapat2, paSal 153 bis dan ter dan 1l Pf ngekanSan surat kabar> pidana dan hak2 luar biasa dari Pemerintah terita “ ^ Undang3 HUkUm D an semua jang tersebut J 7 , , ®ntan® Pengasingan.
j r. Sukarno kedalam pergerakan lapangan politik jang’^
? ’«.
nudju Indonesia Merdeka jang tJ 3 ganti dengan perselisihan2 antara dilakukan kembali sedjak tahun Km** Pada achir tahun iq*^
lhatanlah bahwa kembalinja ^ Moh- Hatta daIam
Politik langsung meUat sementara dan bergan dan golongan lain, telah
g e .r a k a n
^
u
•di Utomo, Pasundan, Sarikat^Sumaf^ ^ a rta i Sarekat Selebes, Partai Indnn ra’ a
P p p -K I- perkumpulan2. at Altlbon, Timors Verbond,
P.N.I.-baru (Moh. Hatta) tidak S r r j u Pp6err f “an BangSa IndoneuSiaSikap „kritis” terhadap .Persatuan” itu n rs Mnh itu dan 13 beT' satuan” itu „persatean.” Djuga g o W ^ „ Hatta menamai ”Per' tergabung dalam „Persatuan” itu. agama (Islam dan Kristen) tidak Dalam bulan Mei 1933 federasi itu aksi jan g bersamaan waktunja u„ ,n t
mengarlai'iibeberapa
t tempat
berserikat dan bersidang; rapat- ini dipergunak" “ pe; T P’ ? ngati 25 tahun um urnja Pergerakan Kebangsaan ll»h a Pada awal Agnstus 1933 federasi itu menjiarkan t L . rentang aturatf jang dtomfcU oleh Pemer ntah lor, -ian a ... Ci“ udn guna melemahkan perge rakan jang bersikap „k m ; federasi itu memprotes hal itu dan mengan-
MASA 1930 — 1942
131
d ju rk a n kepada rak jat supaja beraksi lebih kuat. K ongres Indonesia Raja ke-II jan g akan diadakan dalam bulan Desem ber 1933, tidak dapat dilangsungkan; in i adalah akibat larangan dari Pe m e rin tah beberapa hari sebelum kongres itu dim ulai, sebab Partindo (ang g o ta'P .P .P .K .I.) akan ikut pada kongres itu dan karena itu maka larangan bersidang dianggap berlaku djuga bagi seluruhnja. B a ik la h disebutkan lagi, bahwa ketjuali larangan mendjadi anggota larangan bersidang, pengasingan, dalam tahun 1933 oleh Pemerintah djuga d iam bil tin d ak an la in 2 terhadap Pergerakan Kebangsaan, j a i t u : sedjak bulan D ju li 1933 berlaku aturan tentang perdjalanan di Tapanuli dan Bangka (ini m enjebabkan propagandis 2 tidak m ungkin pergi kesana). u n d an g 3 pengekangan surat kabar terhadap beberapa surat kabar Indone sia (sebab itu surat* kabar in i terpaksa berlaku sedikit manis, supaja tidak kena lara n g an untuk terbitnja) dan pentjabutan hak mengadjar disekolah bagi 87 anggota perkum pulan 2 „ k iri” (sebab itu mereka itu tidak dapat lagi m em be rik an peladjaran; dalam tahun 1934 tindakan ini didjalankan atas 77 orang, dalam IS3® atas 49 orang, dalam tahun 1936 atas 26 °rang, d alam tah un 1937 atas 3 orang). O le h karena n jatalah, bahwa adanja Partindo dalam P.P.P.K.I. itu berupa su atu rintangan bagi federasi itu u n tu k beraksi, maka pada tanggal 9 P e b ru ari 1935 partai itu keluarlah dari P.P.P.K.I. Djadi ketika itu fede rasi in i te rd iri h an jalah dari partai2 jan g bersikap koperasi sadja dan njatalah, bahwa ia tidak dapat lagi dinamakan suatu perikatan dari pada Pergerakan p o litik kebangsaan dari segala warna. Lagi pula dalam perge rakan itu selam anja sajap kirilah, terutama sekali diri Ir. Sukarno (jang M endirikan dan j ang m e m p e r b a ik i P.P.P.K.I., itu), jang mendjadi pendorong P.P.P.K.I., it u supaja beraksi. Menilik bagaimana keadaan P.P.P.K.I. itu lama-kelamaan, m aka tidaklah mengherankan kita, bahwa federasi itu tidak m e lak ukan aksi lagi. Sesudah le bih dari 4 tahun lamanja tidak beraksi, — dalam masa im * lah P .P.P.K .I. itu dengan diam * mati adanja - maka berhubung dengan kegentingan internasional jang menjebabkan sangat perlunja pemusatan tenaga bangsa Indonesia lahir dan batin, timbullah satu badan baru bagi persatuan, bernam a G a b u n g a n P o li t i k , Indonesia (Gapi); tudjuannja ialah mempersatukan semua partai p o l it i k Indonesia Raja. Dasar2 aksi ialah hak m engatur d iri sendiri, persatuan kebangsaan jang meliputi seluruh rakjat Indonesia dan ja n g bersendikan demokrasi dalam hal politik Indonesia, j ang m e n u d ju tertjapainja tjita 5 bangsa Indonesia. G ap i itu pengurus hariannja terdiri atas satu sekretariat (pada P.P.P.K-I- d in a m a i in i Madjelis Pertimbangan). Maka dengan adanja <Japi itu kita m e lih a t la h irn ja kembali P.P.P.K.I.; perbedaannja ialah sekarang djuga P.S.I.I. m asuk pula dalam kalangan itu. Anggota 2 Gapi itu adalah; Parindra, Gei'indo, Pasundan, Persatuan Minahasa, P.S.I.I. dan P.I.I., sedang
130
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA v !
JUan ]ang njata m enudju P e ^atu an kebangsaan Nusa dan Ind0nesia Raja itu - tetapi djuga perkum pulan’ h f angg° ta P P-P K I - tetapi jang h ad irn ja d i Kongres a k a n tu ru tW , Perkumpulan 2 jang tersebut kem udian in i hanjalah S te n tu S i n 2 mengambil suatu keputusan tentang h a l 2 ja n g ' akan dite n tuk an sadja, um um nja mereka itu hanja boleh m em beri nasehat
=
satuaSn bi k s i leuhn tu tPUtUSan, inj didirikanlah di Band“ ng SUatu Kom ite Per satuan A ksi untuk mengadakan rapat2 bersama dari beberana nartai ditempat- jan g dianggap baik untuk mengadakan aksi t u Sebelum itu 1932 d f D S a nrtar a i : L jang
Umpama" W
pembrangusan surat k a b ^ d a i ^unda^ - - ^ 113!1 terbuka ini mendapat kundjungan Jan"
daTam b u S n Djuli
Partlkulir’ undang 2 tentang
l Z , r Z T U'n'‘'‘' ,‘''
oleh Pendidikan Nasional Indonesia Partindo p PerenS1 in i d *adakan Sarikat Sumatera dan P B I mPmhtl’ , asundan, B u d i Utomo.
tadi dan selandjutnja “ " " J*rak8n andang= jang tersebut rapat'. Sebagai keputusan diambil mS 1” „ darf r a S ’’!'"1”'’ ° Ieh POllSi,dv menentang undang2 tentant? a a n rakjat kepada ra k ja t” untuk halangan di-rapat2, pasal 153 bis ^ T e r ^ n ’" g Pidana dan hak 2 luar biasa dari p . u *
semua jang tersebu,
surat kabar’ dari U nd an g 3 Hukum
‘“L i ha!3"6 »«»«■■*»*“>■
Dari Ir. Sukarno kedalam pergerakan dan datangnja n bahW 3 kem bal|nJa lapangan politik j ang kritis, menjebabkan gerakan ' ' M° h ' H a tU d n u d ju Indonesia Merdeka jang tarlin^ * \ t Politik langsung meganti dengan perselisihan 2 antara i 6 * sementara dan berdilakukan kembali sedjak tahun 1932U g° ° ngan dan golongan lain, telah Budi Utomo, k s u n d T n / s a r i k a f s t S f s lre k a t A * ? * 1' perkumpuland:Partai Sarekat Selebes, Partai Indonesia dan P e rs t? T im ° rS Verb° nd’ p.N.I.-baru CMoh. Hatta) tidak djadi anggota P e r f ^ " B angS 3 sikap ,,kritis” terhadap ,.Persatuan- itu g% rs’M1 ^ ^ ^ satuan” itu „persatean ” n in w Hatta m enam ai „Pertergabung d i m
X
^ X
a k s i^ lT b e 'T a m ,,? '® ? berserikat dan bersidang;
’ itu
“
*idak
-engadakan dibeberapa tempa. put
ngati 2d tahun umurnja Pergerakan Kebangsaan riav,- • r tt+ ,«n> p - j j nwai Agustus iq M » , •eu«*nfcs>aan (lahirnja B udi Utomo). !n t an7 aturan i n f S™ , i menjiarkan *un ,t sebaran u n tu k meT ,n L e bersikan v * ,° leh Pemerintab guna m elem ahkan perge rakan jang bersikap „kiri ; federasi itu memprotes hal itu dan mengan-
m a s a 1930 — 1942
131
djurkan k e p ad a r a k ja t su p a ja beraksi lebih kuat. K ongres Ind o n esia R a ja ke-II ja n g akan diadakan dalam bulan Desem ber 1 9 3 3 , tid a k d ap at dilangsungkan; in i adalah akibat larangan dari Pe m erintah bebei-apa h a ri sebelum kongres itu dimulai, sebab Partindo (ang gota' P .P .P .K .I.) akan ik u t pada kongres itu dan karena itu maka larangan bersidang d ian g g a p b e rlak u djuga bagi seluruhnja. B a ik la h d ise b u tk an lagi, bahwa ke tjuali larangan mendjadi anggota, larangan bersidang, pengasingan. dalam tahun 3933 oleh Pemerintah djuga diambil tin d a k a n lain- terhadap Pergerakan Kebangsaan, ja it u : sedjak bulan D ju li 1933 b e rla k u aturan tentang perdjalanan di Tapanuli dan Bangka (in i m e n je b a b k a n propagandis 3 tidak mungkin pergi kesana). undang- p e n g e k an g an su rat kabar terhadap beberapa surat kabar Indone sia (sebab itu s u ra t 3 k a b a r in i terpaksa berlaku sedikit manis, supaja tidak kena la ra n g a n u n tu k te rb itn ja) dan pentjabutan hak mengadjar disekolah bagi 87 anggota perkum pulan- ..kiri" (sebab itu mereka itu tidak dapat lagi m e m b e rik a n p e la d ja ra n ; dalam tahun 1934 tindakan ini didjalankan atas 77 oran g, d ala m ta h u n 1935 atas 49 or£mg, dalam tahun 1936 atas 26 orang, d a la m ta h u n 1937 atas 3 orang). O leh k are na n ja ta la h bahwa adanja Partindo dalam P.P.P.K.I. itu be^ P a su atu rin ta n g a n bagi federasi itu untuk beraksi, maka pada tanggal 9 Pebruari 1935 p a r tai itu keluarlah dari P.P.P.K.I. Djadi ketika itu federasi in i te r d ir i h a n ja la h dari partai" jang bersikap koperasi sadja dan "iatalah, b ah w a i a tid a k dapat lagi dinamakan suatu perikatan dari pada Pergerakan p o litik kebangsaan dari segala warna. Lagi pula dalam pergerakan itu se la m a n ja saiaD k in lah' terutama sekali diri Ir ‘ Sukarno Gang m endirikan dan j an g m emperbaiki P.P.P.K.I., itu), jang mendjadi pendor°ng p .p .p .K .I., it u su n a ia b e r a k s i. Menilik bagaimana keadaan P.P.P.K.I. lama-kelam aan, m ak a tidaklah mengherankan kita, bahwa federasi itu tldak m e la k u k a n aksi lagi. Sesudah le b ih d ari 4 tih u n lam anja tidak beraksi, — dalam masa inilafl P.P.P.K .I. it u de ngan diam ! mati adanja — maka berhubung dengan kegentingan in te rn asio na l ja n g menjebabkan sangat perlunja pemusatan tenaga bangsa In d o n e s ia la h ir dan batin, timbullah satu badan baru bagi P ^satuan, b e rn am a G a b u n g a n P ° l 't i k ' I n d o n e s ia ( G a p i); tudjuannja ialah mempersatu k a n sem ua p artai p o lit ik Indonesia Raja. Dasar1 aksi ialah hafc mengatur d ir i sendiri, persatuan kebangsaan jang meliputi seluruh rakjat *ndonesia d an j ang b ersendikan demokrasi dalam hal politik Indonesia, ja n 8 m e n u d ju te r tja p a in ja tjita 5 bangsa Indonesia. G api itu pe ngurus h aria n n ja terdiri atas satu sekretariat (pada P.P.P.. d in a m a i in i M adje lis Pertim bangan). Maka dengan adanja -Gapi itu m e lih a t la h ir n ja kem bali P.P.P.K.I.; perbedaannja ialah sekarang djuga p .S .I.I. m asu k p u la dalam kalangan itu. Anggota0 Gapi itu adalah: Parindra, G erindo, P asund an, Persatuan Minahasa, P.S.I.I. dan P.I.I., sedang
132
SEDJARAH PERGERAKAN RA K JA T INDONESIA
kem udian P.P.P.K.I. pun djadi anggota pula. Jang pertam a kali duduk da la m sekretariat itu ialah Abikusno dari P.S.I.I. (penulis um um ), Thamrin d ari Parindra (Bendahara) dan Sjarifudin dari Gerindo (pem bantu penulis'. Konperensi Gapi pada 19 — 20 September 1939 sudah mengambil antara lain n ja , keputusan 2 jang b e r ik u t: 1 - sangat perlulah adanja parlemen jang anggota3nja d ip ilih oleh rakjat. dari rakjat; pemerintah negeri haruslah bertanggung djawab pada parlem en itu; -Vv 2 . djika hal itu dipenuhi dalam waktu ja n g akan d itentukan lebih dulu maka Gapi bersedia akan m engandjurkan pada ra k ja t supaja menjo* kong orang Belanda sekuat mungkin; 3- anggota- Gapi tidak akan bertindak sendiri 3 dalam h al ini, tetapi h anjalah dalam ikatan Gapi. D ju ga Kongres Rakjat Indonesia jang diadakan oleh G api di Djakarta pada 23 — 25 Desember 1939 dan jang d ih ad iri djuga oleh p e r k u m p u l a n ’ ja n g bukan politik (perkumpulan sekerdja, organisasi- sosial), mempunjai sebagai atjara jang terutama aksi untuk ..Indonesia berparlem en.” Kongres in i m engam bil antara lain keputusan- ja n g b e r ik u t: 1. Kongres Rakjat Indonesia mendjadi suatu badan ja n g tetap sedjak 24 Desember 1939, dan bertudjuan kebahagiaan dan kesentosaan pendu duk. 2 . sebagai langkah jang pertama untuk m entjapai tu d ju a n dianggap adan ja parlemen Indonesia. 3. jang dapat mendjadi anggota Kongres Rakjat I n d o n e s ia itu ialah perkum pulan 2 dan partai5, j ang tju k u p pentingnja sedang sebagai badan pekerdja dari Kongres R akjat Indonesia itu’ d itu n d ju k Gapi federasi dari partai 2 politik. ’ 4.
aksi untuk mentjapai adanja parlemen Indonesia itu diteruskan de ngan pim pinan Gapi, dan badan in i akan mengeluarkan u n t u k aksi ini suatu petundjuk.
5.
sebagai bendera persatuan diakuilah „Merah-Puti h » sebagai lagu per satuan lagu ..Indonesia Raja,” sebagai bahasa persatuan ialah ..bahasa
D » r eT m aksud n ja:
,
f a Malai" “ A fM “ > «»
e diperbaharu i , . pcrsat',a G .p i m e „ ji,r k a„ suatu
« s o lu s i,
Jang
1.
mengubah sama sekaf n mengadakan parlem en dengan djalan dengan mendiala ? R akjat jang ada sekarang, antara lain sedemikian Plhhan anSg°ta2nja m enurut suatu aturan jang
2.
m ,l
S0l0n8“
dalam
neeeri ‘ ni n' “ ’ PU'
r ik a 3 ituUPm in rr 6r gUbah kedudukan kepala 2 departem en, sehingga mereka itu mendjadi menteri2 jang bertanggung djaw ab pada parlemen
MASA 1930 — 1942
133
D a la m b u la n S e p tem ber tahun itu djuga Gapi mengeluarkan lagi resolusi, ja n g m e n e ran g k an , bahwa G api sangat menjajangkan, bahwa Peme rintah tid a k m a u m e n e tap k an perubahan- apapun djuga sebelum peperang an selesai; d is a ja n g k a n p u la bahwa P em erintah menganggap tjukup mengadakan pan itia- V ism an sadja dan bahwa Pemerintah tidak mengindahkan keinginan- G a p i sebagai ja n g sudah d injatakan dengan resolusi bulan Agustus 1940 itu te rle b ih lagi disajangkan semuanja itu, sebab diketahui, ba|wa d i In d ia P e m e rin ta h Inggeris sendiri melakukan inisiatif akan meng adakan p e rm u s ja w a ra ta n dengan pergerakan rakjat. M eskipun P e m e rin ta h bersikap d in g in sama sekali, Gapi terus djua m endjalankan a k s in ja te n tan g parlemen itu. K onperensi G ap i pada 10 Desember 1940 mengambil keputusan akan mendjelaskan le b ih d ja u h kein gin an 'n ja d alam hal parlemen itu, supaja ini dapat d is ia rk a n k e p a d a p enduduk dan d ap at dipropagandakan oleh semua komite ,.In d o n e sia b e rp arle m e n ” jang te lah didirikan diseluruh Indonesia. Pekerdjaan m e m b u a t ra n tja n g a n pendjelasan (nadere preciseering) itu di serahkan p a d a se k re tariat G api (Abikusno d ari P.S.I.I. penulis umum. A.K. Gani d a ri G e rin d o p e n u lis ke-2, Sukardjo W irjopranoto bendahari), dibantu oleh Dr. R a tu la n g i d a ri P e r s e r ik a t a n M inahasa, Mr. Sartono dari Gerindo dan M.H, T h a m rin d a r i P a r in d r a . R an tja n g a n ini akan dikemukakan nanti Pada ko n p e re nsi G ap i ja n g akan diadakan bulan Djanuari 1941 di Djakarta untuk m e n d a p a t p e rs e tu d ju a n lain 3 anggota. t K onperensi itu m e n g a m b il djuga keputusan akan mengabulkan unangan p anitia-V ism an; m aksud undangan itu ialah supaja Gapi suka memperdengarkan segala kein g in an dan tjita-nja; maka untuk undangan itu pendjelasan te n tan g ..Indonesia berparlem en” jan g akan dibuat tadi. akan aPat d ip a k a i p ula. S e la n d ju tn ja d iam bil keputusan, supaja Gapi melakum obilisasi ro h a n i d a ri s e lu r u h p e ndu d uk Indonesia untuk tjita- menga akan p a rle m e n itu m u la i dari suatu w aktu jan g ditentukan nanti. Achirnja konperensi itu m e m b e ri kuasa pada sekretariat Gapi akan mengadakan °ngres R a k ja t In d o n e s ia ke-U, se-mata- guna membitjarakan se-dalam-’nja masalah p erek on om ian. £ a d a konperensi 31 n ja n u a r i _1941 s i m ^ ,uh|ah diteta^kan^bentuk pe- ^ fflSCtfltah In do ne sia ia n g d iin g in i itu, berrto^nr|n n jnng sudah " ° Ieh o ran g " i an g tersebut diatas t art; Bonfnt- itu adalah sebagni
A- jje n tu k dan snsnrtan parlemen 1. P a rle m e n ja n g dim aksudkan oleh Gapi terdiri atas dua Kamar, ja itu K a m a r Pertama dan K am ar Kedua 2. J a n g boleh m e n d ja d i anggota ialah warganegara (staatsburger, lakis d a n w anita)
3. Sem ua anggota d ip ilih :
134
SEDJARAH PERGERAKAN RAK JA T INDONESIA a. anggota K am ar Pertama d ip ilih m en urut suatu tjara akan ditentukan kemudian, asal m em beri perw akilan ja n g pantas dari semua golongan dan aliran dalam m asjarakat b. anggota K am ar Kedua d ip ilih o le h Rakjat (W arganegara) 4. Lingkungan warganegara m eliputi dalam asasnja apa jang sekarang dinamai, rakjat Radja Belanda disini 5. P ilih a n anggota 3 Kamar Kedua itu dilakukan atas dasar perbandingan djum lah suara dan lagi pada ber-daerah6 . H ak m em ilih ialah umum dan langsung 7. Hak m em ilih itu dalam asasnja ialah hak tiap 3 warganegara 8 - B anjaknja anggota Kamar Pertam a dan K am ar K edua itu ialah se-kurang=nja 100 dan 200 masing-' 9 . Parlemen adalah suatu badan ja n g tertinggi u n t u k membuat undang 2 didalam Negara 10 . Parlemen menetapkan segala peraturan jang m e n g e n a i kepenting an Negara.
B.
Susunan lain berhubung dengan ..Indonesia Berparlem en” 1. Indonesia adalah suatu Negara dengan seorang p e m im p in N e g a r a . 2. Pem im pin Negara itu mempunjai hak „veto” dan tidak dapat di> tuntut tentang apa j ang diperbuat oleh Pem erintah 3. Jang bertanggung djavvab ialah M enteri 2 4. Kekuasaan untuk mendjalankan undang- adalah ditangan Pemim pin Negara 5‘
mengangkat dan
semupakat dengan Parlemen 6. Pem im pin Negara dibantu oleh
piT N e g a ran it u nSSOtania diangkat ^ 7-
C.
m em perhentikan
suatu
Menteri*
Badan P e n a s e h a t (Madjeli
diP « h e n tik a n oleh Pemim-
m erupakan be—
suatu serikat N"
Daja upaja untuk mentjapai „indonesia Berparlemen” ' anFpolitik 2
da” gkah
Peru*>ahan9 p olitik dengan m aksud pembangunPertama’ jang harus dilakukan
oleh Pem erintah Belan-
deraiangkatan Se0rang Indonesia m endjadi w akil G upernur Djen^
^fi?gf nS 2atan seorang Indonesia m endjadi w akil D irektur unlap Departemen;. dalam hal in i artin ja memperkuatkan tenaga Indonesia pada Departemen 0 itu c. penga^gkatan lebih banjak lagi orang Indonesia m e n d j a d i ang*
m asa
1930 —
135
1942
gota D e w an H in d ia (Raad van Indie) d. m e n g a d a k a n disam ping Dewan R akjat sekarang — sebuah Ka• m a r R a k ja t e. m e n g a d a k a n p ilih a n anggota 2 K am ar Rakjat menurut hak mem ilih u m u m d an langsung, dengan tjara perbandingan djum lah su ara d a n ber-daerah= f. m e m b e rik a n h ak m em ilih dan d ip ilih untuk Kamar Rakjat itu k e p a d a sem ua r a k ja t Radja Belanda disini (laki5 dan wanita) g. m e n u n d ju k p e m ilih 5 (laki 5 d a n wanita) untuk mewakili orang 3 ja n g b u ta h u r u f 3. D e w a n R a k ja t d an K am ar R a k ja t itu merupakan ber-sama5 Badan P e r w a k ila n R a k ja t 4. P e m e r in ta h d a n B adan Perw akilan itu merupakan ber-sama5 „SelfG o v e rn m e n t” Indonesia 5. ..S elf-G overnm ent” itu m engatur semua kepentingan Negara (Ang g a ra n B e la n d ja dsb) jang tid ak diketjualikan 6 . P e m e r in ta h A g u n g (dinegeri B elanda) dan ..Self-Government” In d o n e sia itu m e netapk an ber-sama= : a. k o n s titu s i N egara, sedemikian rupanja, sehingga bukan sadja p e m b a n g u n a n politik, tetapi d ju g a keadaan masjarakat dalam h a l sosial-ekonomi, akan berdasarkan demokrasi b. p e rh u b u n g a n h u k u m antara N e d e r l a n d - I n d o n e s i a dan Negara la in " c.
p e ra tu ra n
te n ta n g pertahanan Negara
7. P e m b a n g u n a n p o litik itu hendaklah dilaksanakan dalam lima tahun; d jik a p e rlu , dengan m em pergunakan ..staatsnoodrecht” (hukum negara istim e w a tertinggi diw aktu bentjana) Sem ua k e in g in a n 3 in i disampaikan pada 14 P ebruari 1941 kepada Panitia-Visman sebagai ..m em orandum .” K etika menjerahkannja itu A bi kusno m e ne rang kan , bah w a secretariat G api sudah menerima sampai tang gal itu pernjataan- persetudjuan dari 21.047 orang dan 246 perkumpulan dalam h a l aksi p a rle m e n itu ; suatu b u k ti ja n g menundjukkan ahwa (lapi dalam h a l in i s u n g g u h 3 d ja d i penjata p ik iran umum dari pada rakjat jang haus p ad a N egara ja n g berdiri se nd iri’ -). Sebagai gan ti Kongres R a k ja t Indonesia jang akan membitjarakan “ asalah p e re k o n o m ian itu adalah pada 13-14 September 1941 di Jogjalr) D ari rin g k as an laD oran Visman jang termuat dibelakang ini sebagai Bab IV . n ja ta la h bahw a pikiran Gapi tentang „Serikat antara Neder la n d d a n In d o n e sia itu (harus d iin g a t; Gapi itu adalah badan persatuan d a r i sem ua organisasi politik jang besar !) menggambarkan dari segala p ik ir a n ia n g sudah diketahui, suatu pendirian jang paling terke m uk a. D ib a n d in g k a n dengan pikiran tentang Indonesia Merdeka, ja n g d ip a n d a n g oleh semua p a rta i. sebagai tudjuan jang penghabisan, p ik ir a n te n tan g Serikat itu memang hanja sedikit bedanja.
136
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
karta konperensi pemimpin 2 dari segala organisasi jang tergabung dalam badan itu (djadi bukan perkumpulan* politik sadja, tetapi djuga perkum pulan lain-); konperensi ini ialah akan menghapuskan Kongres Rakjat Indonesia itu dan menggantikannja dengan M a d je lis R a k j a t In d o n e s ia . Madjelis Rakjat Indonesia ini dianggap sebagai suatu badan perwakil-
“
“ i8? '" '1 ,n'I°rics'a; Mjuannja ialah mentjapai kesentosann da" emuhaan Rakjat mi berdasarkan demokrasi. Pekerdiaannja sementam waktu ialah mengadakan dan mengurus kongres- sertaT „„p ren P. untuk ^ f T
, r P ,ra" KakJ!“
s gt ^ i r „ L ™
M ™ « i* d a n mengambil keputusan
r r a ‘ ks
r
?
iat-
tentang
:,eh Mat
Jang dapat mendjadi anggotanja Hi h ™ apat Parlemen Indonesi • teratur dan bekerdja bagi kemarT 3 Perkunp ulan 2 jang b e r o r g a n is a ekonomi ataupun lapangan lain2 t v ^ 3 ;|at dalam hal politik, sosia, duduk lain 2 dapat mendjadi a n ^ n t ''11®3 Pe rk u ™pulan2 dari golongan Pe»an dari anggota2 Madjelis itu. 3a; buat ini haruslah ada persetudjuMadjelis Rakjat Indonesia itu dini terdiri atas wakil federasi besar= Pin Satu badan pengurus, jang anggota Madjelis Rakjat Indonesia I*"® anggotani a sebagian besar djad* badan pengurus itu, „Dewan PemiJ tu‘ Jang Pei’tama kali duduk dala*1 Gapi (federasi organisasi2 p o l i t i J ^ naman:ia’ ialah w akil 2 d a r i: i (federasi organisasi2 * 1 }‘ P.V.P.N. (federasi perkump * ^ >^ Dewan Pemimpin itu dapat di,"' S8kerdja dari Pegawai N egeri’ 5)-
S
. Diika riih j • , k e p u l w ujika dibandingkan bentut ^ aPi serta Kongres Rakiat t P P.K.I.
u 0leh Madjelis n* serta tr
Raja>
lL o „ 2 a a e n g a n l^ T ? ”“ *» sesungguhnja bolehlah d ? '® »tu an jam, tertjapai , sf„„ ini. terutama i ^ a ta k a n ^ i sekaran» ”>s« i’ Po S ’ ena buk® Sadi. ada kema<Jjua ha, ini njata 1,e R ^a.
C l r » , jang tidak bersifat
erlindak l X a ° d rT SaS‘ ! ,la” « 'ain dari pada sendiriPun djnea , S r & s tetapi sekarang (la
Masih terus ada -> ili us ddanja Gapi itu
")
Abikusno Tjokrosn-
“>
8681 SUahl W« » - n o t o ,
Hubeisi. J ')
k " aki1’ 1 ™
Suroso, Atik Drijowongso.
,
perkumP''111”
persaluan oto
iskandard**'*
Iiaoaimseno, Dr <3, , • Suardi Mr tt K 'H 'M - M a n s u r dan ’ Mr' H in dro m arton o d in 0’ no> Rooslan WongsokugU
137
MASA 1930 — 1942
m e n ja ta k a n s e - d je la s * n ja sifat Dewan Pemimpin serta Madjelis. Rakjat In d o n e s ia itu sebagai suatu badan ja n g meliputi seluruh pergerakan rakjat. K e m a d ju a n in i boleh dipandang sebagai akibat dari keinginan jang amat be sar ke arah t e r d a p a t n j a hak mengam bil keputusan tentang urusan negeri, k e in g in a n ja n g m endapat dorongan se-hebat-nja oleh timbulnja Peperangan. D ju g a p ada s u s u n a n jan g baru ini tentu sadja anasir politik (Gapi) d ju a la h ja n g te tap djadi sarinja, ja n g m e m p u n ja i pengaruh terbesar. Pada 16 N o p e m b e r 1941 Dewan Pem im pin dengan anggotanja jang 15 °rang it u b e rap a t; ra p a t in i mengambil keputusan akan memilih pengurus Parian ja n g te r d ir i atas tiga orang untuk waktu sampai kepada kongres Madjelis R a k ja t In d o n e sia. Terpilih ialah Mr. Sartono sebagai ketua Sukardjo W ir jo p r a n o to sebagai penulis dan A tik Suardi sebagai bendahan. Kongres M a d je lis R a k ja t Indonesia jang tersebut itu, akan diadakan dalam
P o litik ,
bulan M e i 1942 d i S u rak arta. RiiHnt Pada 13 D esem ber 1941 keluarlah satu surat sebaran Madjelis Rakjat Indonesia d a n G ap i is in ja ialah sematjam pernjataan kesetiaan pada Pem c,ln ta h
u n tu k
m e m p e r a h „ „k »n keajnanan d
Pada 25 D e s e m b e r
a
n
k
e
■
1941 P-s J J '
Gapi maupun dari M adjelis Rakjat Indonesia. Pertimb^ j " ”^ alam Dewan Pem-tU 13l>ah’ ahWa Sartono dan fidn^setah^anggota jang daiam lain2 dan Pem,mpin) sudah berlaku dengan t,d^ set^ ' ^ Gapi dan hal dengan tidak setahu anggota Dewan femimp J J sudah me. n« mereka itu, sebagai suatu badan jang 1^ ^ emen mereka itu. 'vati djauh garis2 hak dan jang sudah ditetapkan Da„ b■
P erkum pulan tjam puran
^ n g a n keluarnja anggota
organisasi
tja m p u r a n
(seperti
Indonesia Achmad
.Kusum °5ud0 dari P.B.B-) organisasi- itu sebaaai DPrk u m P ulan
o r l 'V
B -’
d a * 1
te rk e m u k a
jang^erga^un^dalam
Djajadimngra
pengangganan
dunia Po1* ^ makin ku makm ian ang.
tia m p u ra n
Partai*' in i d ip a n d ” * ' " kS T V '» " 9 » d=" ada b a n ja k be tul. D e n gan m adju pesatnja nasionalisme n onesia keraun-
duran partai2 tersebut sudah semestinja. _ „Politik assosiasi” dirasai sebagai tjita2 jang tidak mung’in (utopie). sebab „assosiasi” mengandung tjita2 terus-menerus ada ikatan dengan negeri Belanda jang sangat berlainan dengan idanran nasiona isme jang Menudju lepas dari ikatan tadi (maupun dengan lekas maupun engan Pelan2).
Inilah sebab’nja mengapa banjak anggota volksraad dari perkumpui. f n* tjampuran makin tidak berarti dibanding dengan banjaknja anggota Jang m ewakili perkumpulan2 Indonesia.
1
138
SED JARAH P E R G E R A K A N R A K JA T INDONESIA DJU M LAH
ANGGOTA
V O LK SR A A D
(tidak dihitung Ketuanja, orang Belanda ja n g diangkat).
Golongan
I.
didip ilih angkat
-§
didip ilih angkat: a
GOLONGAN IN D ON ESIA.
B udi Utomo ......... Parindra ...... Pasundan Persatuan Minahasa Jong Islamieten P .I.I.................. p .p .k .i ................ P.K.C........................................... Nasionalis lain ...................... P.P.B.B....................................... V.A.I.B........................................ Moluks Pol. Verbond ..........
Djumlah I ........................... ;
II.
Tahun
Anggota lainnja
Bangsa Indonesia
1931 — 1935 — 1939 — 1931 — 1935 — 1939 — 1931 — 1935 — 1939 — 1935 — 1939 — 1931 — 1935 — 1939 — 1931 — 1935 — 1931 — 1935 — 1939 — 1931 — 1935 — 1939 — 1935 — 1939 — 1931 —
1935 1939 1943 1935 1939 1943 1935 1939 1943 1939 1943 1935 1939 1943 1935 1939 1935 1939 1943 1935 1939 1943 1939 1943 1935
1931 — 1935 1935 — 1939 1939 — 1943
2 2 4 1 1 1 1 1 1 — __ __ .__ ____ ■__ _ 5 5 4 6 5 6 1 1
15 15 17
__ _ _-
1
_
o 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
—
_ _ _— _ _ _ _ — '
—
—
1
—
—
8 5 4 7 5 6 1 1 1
7 4 2
__ —
__ —•
22 19 19
1 2
2 1 1
1 1
1 1 1
1 1 j 1 X
Q 0 1 X
1
GOLONGAN TJAMPURAN.
P.E.B................................ N.I.V.B.............................
c.s.p................................... '■ ■ ■ ■ ■
1931 — 1935 — 1939 — 1931 — 1931 — 1935 — 1939 —
1935 1939 1943 1935 1935 1939 1943
2 2 1 1 1
5 5 4 2 2 4 4
139
MASA 1930 — 1942 Anggota lainnja
Bangsa Indonesia Tahun
G o 1o n g a n
L K P ...........................
............... LS-D.P...........................................
DJUtnlah
S .V G 0 “
II
......
N“
.................
N EROPAH-
....................
i*.E-V.V.0............... V^-S.V.O....................................... V-C. ................... ..................... .....................
V-A.B.B ..........
.........................
I^Pitalis Besar
......................
Ethici ................... Diuinlah
JV. GOL o n
C.H.H
in
gan
t io n g h o a
uiNLrHUA. ..............................
IV
.............................
v - JA N G T ID A K B E R P A R T A L
Dium lah
I
—
V
didi- § pilih angkat '3 1 1 1 1
1931 — 1935 1935 — 1939 1939 — 1943 1931 — 1935 1931 — 1935 1935— 1939 1939 — 1943
4 3 4
3 3 1
7
ig31 _ 1935 — 1939 — 1935 —
1931 — 1935 1935 — 1939 1939 — 1943
1 1 1
1 1 1
4 4 4
4 4 4
1
1
5 5
17 18 18
6
2
2 1
2
2
2
1 2 2 2
2 2 1
20
20
19
3 4
6
10 11
10
1 1
5 4 4
13 12
1931 — 1935 1935 — 1939 1939 — 1943 1931 — 1935 1935 — 1939 1939 — 1943
1 1 1
6 8 8
5 4 4
12
1935 1939 1943 1939
1 1
12
8
1935 — 1939 1939— 1943 1935 — 1939 1939— 1943 1931 — 1935 1935 — 1939 1939 — 1943 1931— 1935 1935 — 1939 1939 — 1943 1931 — 1935 1935 — 1939 1939 — 1943 1931 — 1935
2
2
11 11
6
*31
1931 — 1935 1935 — 1939 1939 — 1943
P.T.I...................... ■ D3Umiah
didipilih angkat
Is
18 18 18
1
2
— ' 1 —
3 2
2 3 3
7 9 10
12 12 12
60 60 60
140
SEDJARAH PERGERAKAN RA K JA T INDONESIA
t_ j D lsam Puig 17 anggota Indonesia ja n g d ip ilih dari kalangan partai1 p jiju tl®Sla buat masa 1939 1943 hanja ada 1 anggota Indonesia jang diadal h perkum pulan tjam puran ! Buat masa 1924 — 1927 perbandingan nes' ri Sebaliknja> waktu itu hanja 1 anggota terpilih d a ri golongan Indoia dan 12 dari perkum pulan 2 tjam puran ! Pergeseran d ari „assosiasi‘gam f af ° naliSme” djuga nam Pak ^ r a n g dari tabel dibaw ah, jan g mengn susunan Volksraad m ulai dari 1918. B a n jak n ja anggota Indo63<7 partai 2 Indonesia dalam masa 1924 — 1943 naik d ari 14% sampai 13% ! Sebalikn-*a dari perkumpulan 5 tjam p u ran turun d ari 76% sampai
B A N JA K N JA ANGGOTA V O LK SRA AD (tidak dihitung Ketuanja, orang Belanda j ang diangkat).
Tahun
Banjaknja semua anggota I.
1918192119241927193119351939
1921 •1924 •1927 -1931 •1935 -1939 -1943
4 5 3 6 22 19 19
4 5 3 6
22
19 19
II. 191819211924192719311935-
-1921 -1924
17 32
■1927
32
1931 ■1935 1939 1939- 1943
6
32 12
12
3 5 4
11
11
1921 1924 1927
3
1931 1931 — 1935 1935 — 1939 1939 — 1943
9 17 18 18
1
6
26.7 22.7 14.3 24.— 73.3 63.3 63.3
10.5 10.4 6.3
10 .—
36.7 31.7 31.7
®°longan tjam puran. 13 16
III. 1918 — 1921 — 1924— 1927 —
— A nggota Indonesia ...........% d ari ............ % dari semua semua to -- anggo°**S6u anggota ca Indonesia Golongan Indonesia. Banjaknja ar>ggota Indonesia
Golongan Eropah.
40.— 59.1 76.2 48.— 10 __ 16.7 13.3
15.8 27.1 33.3
20 .—
5.— 8.3 6.7
141
MASA 1930 — 1942
T ahun
B a n ja k n ja sem ua anggota IV .
1918— 1921 — 1924— 1927— 1931 — 1935 — 1939—
1921 1924 1927 1931 1935
1939 1943
1921 1924 1927 1931 1935 1939
1943
Golongan Tionghoa
2 2 2 3
2 V.
1918— 1921— 1924— 1927— 1931 — 1935 — 1939 —
Anggota Indonesia .........% dari ...........% dari semua semua anggo ta Indonesia anggota
Banjaknja anggota Indonesia
Jang tidak berpartai. 33.3 18.2 9.5 28.— 16.7
5 5 2 7 5 6 7
16
8 5
11
7 9 10
20
.—
23.3
13.2 8.3 4.2 11.7 8.3
10 —
11.7
Djumlah I — V. 1918— 1921 — 1924— J®27— 1931 — 1935— 1939 —
1921 1924 1927 19 3 i 1935 1939 1 9----43 ---
15
22
38 48 48 60 60 60 DU 60
21
25 30 30 30
100 100 100 .— 100.— .—
.—
10° 100. -
100
39.5 45.8 43.8 41.7 50— rn “ ■
Pereeseran 3 i n i h i hnia Volksraad sebagai badan perwakilan sesuPergeseran m ila h sebabnja , tahun2 sebelumnja dah ta h u n 1930 ada le b ih berharga daripada dalam t J DUihat d a r i su dut in i, tid a k mcngherankan bahwa beberap ari S iangan P .S .I.I. m ^ a t e r t a r i k untuk dapat b e r s u a r a * V otaiaad dengan d ja la n berusaha agar partainja berpendirian koper dap m e n d ja d l
„ ,ebih b * r h a « a »
W b e ta ; ^
bahwa sto p
anggota2 In d o n e s ia k e s e m u a n ja lebih m a d ju daripadai 18. Um pam anja d ala m ta h u n 1918 permintaan bangsa ,Indo" e d-£ . ^■ekasnja d ia d a k a n p a r le m e n dengan pemerintah J,ang (djadi sg P ^ a n ja ; petitie-voorstel dalam Volksraad 1936 konperensi BUdah 2 0 ta h u n ) b e lu m m e le b ih i permintaan mengadak * .' keracjjaan (p erw akilan n e g e r i Belanda dan d jadjahan - nja) untuk menrtap. kan r e n tja n a , agar H in d ia - B e la n d a waktu jang dit beri
Sutardjo
sesudah
142
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
„Berdiri Sendiri” (zelfstandigheid) m enurut batas* art. I U ndang 3 Dasar (grondwet) keradjaan Belanda. Ini berarti tidak dim inta lebih daripada Indonesia didalam ikatan teguh Keradjaan Belanda, dari sedikit k e s e d ik it, disamakan dengan „Negeri Belanda di Eropah.” Usul Sutardjo didalam Volksraad diterim a dengan s u a r a 26 kontra 20 . Oleh karena sampai lam a tidak ada putusan d a r i P e m e r in t a h Belanda tentang petitie tadi, m aka diluar Volksraad diadakan g e r a k a n umum menjetudjui usul tersebut (dengan djalan mengadakan kom ite diber-bagai1 tempat). Oleh tuan Sutardjo dimadjukan agar d ik ir im utusan kenegeri Belanda untuk mempertahankan usulnja dengan lisan. Baru bulan Nopember 1938 datanglah putusan jang bcrupa penolakan; Pem erintah menganggap belum sampai pada waktunja u n tu k mengadakan perubahan 2 kearah „Berdiri Sendiri” sekalipun perubahan 3 itu mengandung kelangsungan ikatan dengan negeri Belanda. Dibawah akan kita batia bahwa bare dengan p ttn c b u a n Djerman dan fflatuhnja negen Belanda timbul angan" untuk m e n 'ad ak an perubahan kedudukan p „ l„ ,k H india Belanda; tetapi Perobaha™ berupa bagoimanapun djuga b a n , akan din,ulai sesudah p e r a n g ! Pemerintah Belanda mem andang tju k u p mengadakan komisi ja n g akan m endengarkan keinginan' p olitik jang hidup dalam masjarakat seluruhnja; djadi tid ak sadja dalam B a b R O 1 In d ° neSia’ 3kan tet3Pi djuga dalam kalangan Belanda dsb. (lihat
PERGERAKAN SERIKAT SEKERDJA
ja itu ^ d ^ ^ n ^ g a b m ^ a i^ ^ e g ^ w a r N e g e r f^ a ^ ^ a b u n S{* erdja ter-' PvtM gan partikulir, teius langsung sesudah berdirinja P.V.p n
Serikat" sekerdja pegawai negeri P.V.P.N. (Persatuan Vakbonr)o« sekerdja pegawai Negeri iane B.P. S u r o s o S u h E ' d i u a r d ir i tidak mempunjai ^ S ^
r> • gawai ^ g e r i) JT T
S
menentang h aT j an g T e T u X n ^ 3^ ’T
d S
~
^
... perpusatan serikat
! ? * ad“ dibaw ah d S ” «
T * "* * 1Pm ^
a
t “
g m
S S -
pekerdjaan RV.P.N. i aiah ia hanja berhadapan dengan satu madjikan um um (Pemerintah) jang tidak bersikap bermusuhan terhadap P.V.P.N.. pendjadjahan
^
”berpolitik”> dalam arti tidak meng-usik’ hal
MASA 1930 — 1942
143
D ib aw ah in i k a m i s a d jik a n satu ichtisar tentang aksi- jang didjalankan cleh B adan P u sat itu d a n oleh sebagian dari anggotanja, sesudah tahun 1930. T idak la m a sesudah la h irn ja P.V.P.N. m aka Perserikatan Guru Hindia Belanda (P.G .H .B .) m e n g g a b u n g k a n diri dalam P.V.P.N. itu. P.G.H.B. sen diri ad alah satu g abun g an 3“); kemudian djuga Perhimpunan Beambte Spoor d an T ram (P.B.S.T.) menggabungkan diri, sehingga djum lah anggota PV .P.N . m e n d ja d i 13 perkum pulan dengan 29.700 anggota. D alam b u la n D ju n i 1931 P.V.P.N. memutuskan untuk menggabung dalam In te rn a tio n a a l V erbond van Vakverenigingen (I.V.V.) Konjungtur, jang terus m enerus tu ru n , mempengaruhi keuangan Negeri dan menjebab kan P e m e rin tah m e n g u m u m k an niatnja akan mengadakan potongan dari gadjih pegaw ai N egeri; oleh sebab itu dalam tahun ini aksinja jang terpenting ia la h m e n e n ta n g kehendak Pemerintah tadi. U ntuk dapat berdjaga= le b ih se m p urn a m anakala terdjadi anggota" serikat sekerdja djatuh luar p e ke rdjaan, m a k a P.V.P.N. memutuskan akan mengadakan fondspenganggur. A nggota P.V .P.N . ja n g terbesar, jaitu P.G.H.B. (kaum guru) bulan Deeember 1931 m e n g ad ak an rapat-protes, ja n g disertai djuga oleh perkum pulan- p o litik B u d i U tom o, Pasundan, Sarekat Sumatra, Sarekat Ambon, Kaum Betaw i, P e rsatu an Selebes. Jang dibitjarakan ialah maksud-rantjangan P e m erintah h e n da k m e n g a d a k a n penghem atan besar'-an dilapangan pengadjaran, ja n g te n tu akan berakibat tidak sadja guru’ banjak kehilangan Pekerdjaannja te tap i d jug a menghambat kem adjuan rakjat. P.P.P.H. (pegaw ai pegadaian) jang d jug a bergabung dalam P.V.P.N. inengadakan aksi m e n e n tan g niat Pem erintah untuk memperhentikan lk. Pegawai re nd ali. D alam ta h u n 1932 d ju m la h anggota perkum pulan 2 serikat sekerdja pegawai N egeri m e n d ja d i kurang, karena akibat penghematan diberbagai djabatan; te tap i se b a lik n ja penghematan dan pemotongan gadji itu, serta maksud P e m e rin ta h m engadakan potongan pensiun, mendjadi dorongan keras u n tu k terus m e m p e r k u a t aksi dan in i semua m enjebabkan aksi serikat sekerdja tid a k m e n d ja d i lemah. P.V.P.N. terus m enentang tindakan 2 penghematan. S u dah te n tu anggota 2 (organisasi2) sendiri masing2 mengada kan aksi d ju g a. P enentangan P.B.S.T. dilakukan dalam kongresnja (jang ke-5) d i B a nd u n g ; d alam kongres ini .djuga diputuskan mulai 1 D ju li 1932 akan m e n d ja d i anggota dari Internationale T ransportarbeiders Federatie ^•T-F.). A k s i P.G .H .B . diadakan dalam kongresnja Djanuari 1933; waktu itu nama p e rk u m p u la n diub ah m endjadi Persatuan Guru Indonesia (P.G.I.);
') Jaitu
d a ri 7 p e r k u m p u l a n guru 2 d e n g a n djum lah anggota 15.000, di an taranja i a l a h j a n g terbesar p e r k u m p u la n V olksondenvijzersbond (V.O.B.) ja n g m e m p u n j a i 103 tjabang dan 9.000 anggota.
144
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
badan ini waktu itu mempunjai 163 tjabang dengan 1900 anggota. 31 Desember 1933 — 1 Djanuari 1934 P.V.P.N. mengadakan kongre tahunan di Surabaja; dalam kongres ini perhatian terutama ditudjukan kepada peraturan2 Pemerintah, dibuat dalam bulan D juni 1933, jang me ngenai serikat sekerdja pegawai Negeri. Peraturan3 ini memuat. bahwa pegawai Negeri tidak boleh mendjadi anggota sesuatu serikat sekerdja. djika didalam pengurusnja tidak ada paling sedikit satu pegawai Negeri. Dan anggota pengurus pegawai Negeri ini sebelum menerima djabatannja sebagai pengurus serikat sekerdja, harus menerangkan, bahwa ia djuga sebagai anggota pengurus serikat sekerdja itu akan selalu memperingati dan mempertahankan kepentingan Pemerintah djadjahan, dan ia akan menentang propaganda dan aksi jang dapat merugikan tata-tertib dan suasana-baik dikalangan pegawai Negeri (keterangan-setia pada Pemerin tah). Kongres mentjela persempitan masuk mendjadi anggota serikat seker dja dan paksaan memberi keterangan-setia itu P P ™H. ,( P" n ri,kat,on„ P,eSaWal *>«>•■!*»" H in d i.) dalam kongresnja ja n g ke -20 b u lan D ju li 1933 d, Jogjakarta m erundingkan lag i penghem atan'
PPP B
T / ’ dulu 1 f ar: " ™ a diganU lagi denean D januari 1934 . ^ l!a * | 1 Pe® 1 a ia n Bumiputera). u r 17 * tiabang meneari^ mem punjai 20.000 anggota terpem bitjaraan ^ *e-23 di Surabaja; soal ° k h
krisis dan penghematan ja„g begi?u t e b a t P8ra
^
berhubung
dengan
p .G .I^ 'k a r e n f P.G.I. d i a n g ^ p ^ Bantu (P-G-B-) m engundurkan diri dari kepentingan golongan guru bantu tegas dan giat mempertahankan dengan berlakunja peraturan gaj-. menJalahkan sikap P.G.I. bahwa d jatu h , dikebelakangkan dalam kp i ^ ^aru, golongan guru bantu sangat Perkum pulan2 guru lainnja *1 uka" n;ia dan gadjinja. P G A S (Persatuan Guru Ambachf 3P US bersatu dalam P.G.I. jaitu O.K.S.B. (Oud Kweekscholieren (Volksonderwijzersbond), dan H.K.S.B. (Hogere Kweekscholieren Bond)
kum PuIan Normaalschool)
Dalam tah u" 193* ™ .d3abatan2 mendapat (semua gadji turun, hanja Jan„ , , . .
P.V.P.N. sebagai badan persatu,,? “ ^ d»™ w r u p a k ritik P.G .B. terhadap ^ ^ le m a h terhadap tind a ka n2 Pem erintah
jam djabatan- dan PCnglM M I?
20— .22
T 'l
^
' 1
penghargaan-baru” ini . fPengnu g
,, . T " daripad‘ ,
* “
j ” e," W rk ^ iI
I ?'’ 5 P'V'P'N- mengadakan
^
da“ . ^ T T ? s ik a p n ja erai
PCB™
d »'
kongros ke-4 di Djakarta;
mengmgat pada keadaan, maka dengan sendirinja terutam a h a l tindakan’krisis dan peraturan gadji baru jang m endjadi pem bitjaraan. R apat3-protes dalam tahun in i dj'uga diadakan oleh m asing3 p e rk um pu lan serikat seker-
JIA SA 1930 — 1942
145
dja. D jum lah anggota P.V.P.N. selama tahun 1935 mendjadi kurang (8.000) dan achir tahun ini berdjum lah 22.600. Kongres P.V.P.N. kc-5 di Semarang achir bulan Mei 1936 a.i. memutu s k a n : 1. K arena protes- jang diadakan dalam tahun 1935 menentang gadji kedaerahan” tidak ada buahnja, sikap Pemerintah Hindia Belanda tidak berubah, m aka P.V.P.N. ingin berhubungan langsung dengan Parle m en di N egeri Belanda, agar disina dapat diadakan penentangan terhadap peraturan gadji ini; 2 . mengirimkan utusan ke-kongres-kaum-buruh di Tokio. D jum lah anggota P.V.P.N. pada penghabisan tahun 1936 dari semua (13) perkum pulan ja n g b e r g a b u n g tinggal tidak lebih dari 20.690. P.P.P.B. (pegawai p e g a d a ia n ) dalam kongresnja di Jogjakarta Pebruari 1936 m engam bil sikap ja n g hampir bersamaan dengan P.V.P.N.; diputusk a n n ja : bahw a terhadap peraturan „gadji kedaerahan” dan peraturan ,,pekerdja-bulanan” tid ak akan mengadakan protes-an lagi, tetapi meng ambil djalan „dokum entasi dan petisi”. Dengan „dokumentasi” dimaksudkan m engum pulkan b u k tr jang njata, didjadikan buku 2 ketjil jang lain dikirim kan kepada b adan 2 P e m e rin tah di Indonesia dan Negeri Belanda, dan djuga kepada pers. D i Eropah buat hal ini akan diminta bantuan dari Internationaal V erbond van Vakverenigingen. „Petisi” akan dimadjukan dengan d ja la n m engum pulk an tandatangan pegawai pegadaian jang lalu akan dikirim kan kepada P a r le m e n di Negeri Belanda dan kepada Dewan Rakjat (Volksraad). Kongres P.G .I. ke-25, tgl. 25 — 29 Nopember 1936 di Madiun, menen tang maksud P em erintah untuk m em indahkan urusan pengadjaran dari tangan Pem erintah Pusat ketangan Pem erintah Daerah, berhubung kurang perlengkapan dan terbatasnja keuangan Pem erintah Daerah itu ; dichawatirkan sebagai a k ib a tn ja : k e n iu n d u r a n pengadjaran. Dalam kongresnja ja n g kc -6 tgl. 25 — 26 Desember 1937 di Solo, P.V. P.N. m engam bil 2 mosi. Jang pertama m enolak „B.B.L. 1938” (peraturan gadji baru lag i ja n g m e n g g a n t i peraturan baru dari 1934) dengan alasan. bahwa peraturan itu d id a s a r k a n pada k u lit (bangsa) dan buat beberapa djabatan rendah „ p e r a tu r a n -k e d a e r a h a n ” (jang mengadakan perbedaan da lam pokok g ad ji u n tu k m asin g 'J daerah) m asih terus dilangsungkan. Mosi kedua mendesak agar d itja b u t peraturan „ b u r u h -b u la n a n ” dan „pekerdjabiasa” (dua golongan in i tidak bisa m endjadi pegawai tetap). D ju m lah anggota achir 1937 n aik lagi sampai 22.386 (13 perkumpulan). D juga serikat sekerdja pegawai masing", diantaranja P.P.B.B. dalam kongresnja ke-23 di Jo g ja (Mei 1937) dan P.P.S.T. jang berkongres di Dja karta A p ril 1937, seperti biasa m em bitjarakan soal2 gadji ini. P.G.I- dalam kongresnja ja n g ke-26 (12 — 17 Nopember 1937 di Bandung) mcmperingati berdirinja tju k u p 25 tah u n ; sedang kongres itupun m e n g e lu a r k a n pengfiarapan su paja d iad ak an kewadjiban-beladjar umum (leerplicht).
146
SEDJARAH PERGERAKAN RAK JA T INDONESIA
9
»
a u
1938 P ’G X . berkonSres Oang ke-27) d i M alang; diambilnja entang gadji- baru dan la in n ja tentang penjerahan urusan
£«««
ran kepada Pemerintah Daerah; penjerahan in i (untuk kepen.f e?5 a , •|aran^ seharusnja didahului oleh perbaikan tjara memilih geri Perbaikan perhubungan keuangan D aerah terhadap Neio-?QD^ nl i 0ngreSnja ja n g ke‘8' diadakan di Bandung 2 9 - 3 1 1939 P.V.P.N. m engam bil putusan seperti b e r ik u t;
Djanuari
Terhadap peraturan g a d ji: a.
,,B.B.L.-1938” tidak memberi kepuasan kepada pegawai Negeri bangsa “ S Sebab, a" tara gadji2 masih u n tu k hidup sederhana.
banjak
ja n g
tid ak
mentjukupi
b. saeS t d b e s a ? d ii 3nt3ra
tinggi’ menenSah dan rendah masih
a
Peraturan seka]1
"■’ ^ e r d ja n .ia s a ” : m wyktu krisis, waktu k<,adaan memaksa
b.
sebetulnja tidak ada batas ian<* bulanan dan pekerdja-biasa-
t, Pegawai Negeri, buiuh-
c.
r r L t T lt T p e S ”
i t i
m" " 8kin
d i,ia b «
gawai tetap, harus d ia d a k a / la g i^ 311311 d3Pat diangkat m endjadl pe'
a.
b.
c.
Terhadap gadji-m inim um ; banjaknja pengangguran, adania j ., j -iu n tu k m em beri upah. se-rendah3 • SU angan kau m madjikan kerdja jang tersusun kuat, itu tldak adanja gerakan serikat seleluasa berbuat semaunja dala emuan;,a menjebabkan kaum madjikan oleh sebab itu upah dibuat snJ” menetaPkan gadji b u ru h partikuhr; berhubung dengan j ang terS \-T ■ tah jang termasuk dalam peratnr S’ Upah kau m b u ru h Pemermdidasarkan pada upah ditempat m” ”Pp= Gr, .;'a‘biasa”’ ja k m upah jang oleh karena itu perlu selekas ^Uga rendah sekali• m inim um untuk buruh partikuilr § dm dakan ^ Terhadap peraturan0 sosial: tidak adanja ,,undang2 sosial” (sociale wetgeving) berarti tid ak adanja perlm dungan bagi kaum buruh pada um um nja. L e bih2 b u ru h partikulir sama sel^ali tergantung kepada madjikannjaundang* sosial” memberi pegangan, baik pada m a d jik a n b aik pada buruh;
m asa
c-
1930 — 1942
147
u n d a n g J sosial d a p a t m enjingkirkan pertentangan antara kapital dan buruh, p e rte n ta n g a n ja n g tidak diingini oleh P.V.P.N.
Terhadap lama-waktu-bekerdja ■ a- untuk m e n d ja g a d ja n g a n sampai kaum buruh partikulir bekerdja terlalu la m a , h aru s d iad ak an perbatasan; b- perbatasan lama-waktu-bekerdja untuk kesehatan buruh memang sangat d ib u tu h k a n ; peraturannja harus dibuat dengan mengingati keadaan 3 di Indone sia. Terhadap fonds an a k ja tim pegawai Negeri bangsa Indonesia: a- alasan 3 ja n g d ik e m u k a k a n oleh Pemerintah menerangkan apa sebabnja belum d ia d a k a n fo n ds anak jatim pegawai Negeri Indonesia, bukanlah hal» ja n g tid a k boleh dihindarkan; b. m engingat rasa ke ad ilan , mengadakan fonds ini tidak boleh ditangguhkan la g i. ^ T e r h a d a p p a s a l 161 bis undan9' H ukum Pidana : menjatakan bahwa „dma sekali b u k a n la h m aksud gerakan serekat sekerdja untuk mengadakan pemogokan, m a la h a n m e n g ak ui Pu^a Perlu n ja larangan mogok dipelbagai p v p !? aan (m is a ln ja diperusahaan kereta api dan rumah sakit). tetapi •N. m e n g h a ra p pasal in i ditjabut karena susunan kata:nja kurang dan b ersifat sang at luas; ini m em perm udah mengartikan dan memakamja tid a k b etul. ^ r i- ? alam ta h u n 1939 itu djuga, D r. .Sukiman (pemimpin P.I.I, djuga ketua hat p e Saw ai pegadaian P .P P B .) pergi ke Geneva sebagai penase>urnh • ^ '^® d e rla n d s Verbond van Vakverenigingen) dalam konperensi/j-e m te rnasional; d a la m perdjalanan in i ia mempergunakan kesempatan tfaap 031113 P :P -P B - d an G .P.I. m engundjungi Menteri Djadjahan di Den rndon m.emadjukan p e rm in ta a n perbaikan kedudukan buat pegawai Negeri ia t v 13 pada. um uninja dan u n tu k pegawai pegadaian dan guru chusus?n-mpnUga* ,d l” ” n ta n ia p e rh atian tentang lama-waktu-bekerdja dan perbedaf
M ei 1939 P.V .P.N . m em perm gati hari lahirnja tjukup 10 tahun. k o n p e re n sin ja p ad a 25 Pebruari 1940 federasi ini memutuskan .• - gadakan aksi, di-m ana 2 pada satu hari, supaja permintaan agar mendap* am bahan oleh karena kem ahalan lekas terkabul. ongres P.P.S.T. tg. 11 — 15 September 1941 di Semarang berpenda;,dian perlu d ite ta p k a n I7) :
* ? Sal ini, s.eperti djuga pasal2 dalam kongres P.V.P.N. 1939 disebutkan “ismi untuk memberi pemandangan tentang keinginan8 jang tersimpan
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
148 1
upah-minimum
sehari
dalam
djabatan
kereta-api
dan
trem
hendak
f 0.50 ban jaknja; 2
dalam w aktu 28 h ari se-kurang-nja diberi 4 hari-mengaso, sedang upah tetap penuh dibajar; 3 . satu hari-kerdja p aling lama 8 djam ; 4 peraturan dendaan dihilangkan dari peraturan h ukum an pegawai. 5 kepada pegawai term asuk dalam peraturan M.D.R. (Maanden Dagloners Reglem ent) dalam satu tahun diberikan waktu beristirahat 12 hari; 6. Badan-Pendamaian dihilangkan, diganti dengan „Badan pengamat- soal perburuhan antara pegawai kereta-api dan trem” ; 7 diadakan „Badan Penjelesaian” (untuk memeriksa dan m engurus perselisihan); 8. d id irikan suatu „Hakim Pengadilan buat pegawai N egeri” ; 9. peraturan pertanggungan diwaktu tua buat buruh p a rtik u lir ja n g berg a d ji se-kurang2nja / 25.— Sebelum itu, jak n i pada tgl. 18 Mei 1941 pengurus besar perkum pulan in i dalam rapatnja telah memutuskan u n tu k menjokong p e ndirian P.V.P.N. tentang terlaksananja „upah-pasifik” (Pasifik loonpeil) buat semua kaum b uruh dan m inta bantuan segenap kaum buruh dan pergerakan rakjat, sukalah berdjuang buat hal ini. K etua serikat sekerdja pegawai kereta api jang besar ini. M r. Hindrom artono, dalam tahun itu pergi kekonperensi buruh internasional d i New Y ork "*) sebagai penasehat perwakilan Negeri Belanda. Pada achir masa pergerakan rakjat ja n g diurtiikan diatas, P.V.P.N. didalam nja m em punjai 18 organisasi, j a k n i : Perhim punan Pegawai Spoor dan Tram (P.P.S.T.). Persatuan Guru Indonesia (P.G.I.), V ereninging van Indonesische personeel bij de Irrigatie, W aterstaat en Waterschappen (V.I.P.I.W.), Perserikatan Pegawai Pegadaian Bum iputera (P.P.P.P g,), Landelijke Inkom sten Bond (L.I.B.), Kadaster Bond, Perserikatan K aum Sekerdja Boschwezen (P.K.S.B.), V.A.M.O.L.A., Pegawai Mijnbouw (P.M.B.), Persatuan Kaum Verplegers(sters) dan Vroedvrouwen (P.K.V.I.), P.P.A.V.B., Midpost, Opiumregie, P.P.T.R., V.O.L.T.A., P.M.M.B., P-P.P. dan O.R.B.H.B. D ju m lah anggota perkum pulan 2 in i semuanja ada lk. 42.000. Tetap tidak masuk dalam P.V.P.N. ialah perkum pulan 2 serikat sekerdja pegawai „pemegang pemerintahan” ja itu golongan pegawai pangreh pradja Indonesia (P.P.B.B., V.A.I.B. dan Bond van ongediplomeerden), pegawai polisi Indonesia, serdadu Indonesia dan serdadu Indonesia angkatan laut. O r g a n is a s i serdadu angkatan laut rusak-bubar sesudah pem berontakan th. 1932dikapal pendjeladjah „de Zeven Provincien” dan di-kapal2 perang lain; dalam dada perkum pulan 2 serikat sekerdja pegawai N egeri dalam tah u n 2 itu. 1(') K em bali bulan Maret 1942, tepat sebelum Pem erintah H in d ia Belanda m enjerah kepada tentara Djepang.
CX
1930 — 1942
149
j,erontakan ini disebabkan oleh perselisihan hal gadji (diadakan pogadji jang amat berat).
to*1®
ggitisasi* Serikat Sekerdja buruh partikulir piatas sudah kita lihat, bahwa organisasi serikat sekerdja pegawai . g(,ri telah tersusun agak baik; tetapi ini hanja meliputi sebagian ketjil ^j.gngkali Yt) dari semua pegawai Negeri; bagian jang terbesar tidak < rorganisasi. j<eadaan tersebut djika dibandingkan dengan organisasi buruh partijjf boleh dibilang sudah bagus sekali; karena bagian dari djumlah kaum !^rlih partikulir jang berorganisasi djauh lebih ketjil lagi. Adapun sebab’nja antara lain adalah seperti berikut: buruh partikulir bagian terbesar ialah djurutulis, mandor dan kuli: dalam djabatan Negeri golongan5 ini sudah tentu djuga ada, tetapi disamping itu terdapat golongan5 lebih tinggi, jang oleh karena deradjat inteleknja lebih baik itu, lebih niudah membangunkan perkum pulan . Oleh sebab itu dikalangan pegawai Negeri iang berpengadjaran lebih tinggi itu prosenan jang berorganisasi djauh lebih tinggi dari pada antara golongan3 buruh partikulir Indonesia jang tingkat pengetahuannja djauh lebih rendah itu. pegawai diperusahaan partikulir pada umumnja lebih ,,terpentjil* da ripada pegawai Negeri; buat pegawai Negeri dari sesuatu pedjabatan kepentingan bersama (meskipun orang5nja tersebar di-manaa) lebih besar daripada antara pegawai perusahaan2 partikulir jang masing= berdiri sendiri. c. buruh partikulir lebih mudah dapat Perlakuan se-mau2nja dari kepalanja, ini menjebabkan mereka tidak begitu berani masuk dalam satu organisasi dibandingkan dengan buruh-gUpernemen (jang ke-pala:nja sendiri kebanjakan djuga mendjadi anggota perkumpulan serikat se kerdja !) Ini se m uan ja m enjebabkan bahwa perkum pulan serik at sekerdja partjioilir h an ja sed ik it d ju m la h n ja dan tidak kuat adanja. Persatuan Sarekat Sekerdja Indonesia (p.s.s.I.) sentral serikat seker dja p artikulir adalah k e tjil dibandingkan dengan P.V.P.N. Tahun 1931 Pi.S.I. h an ja te rd iri dari 6 perkum pulan (dengan anggota 1.800) di Djawa Timur. B a ik p u n d ju m la h in i naik m endjadi lebih besar dengan makin besarnja p e ngaruh p artai Dr. Sutomo, Partai Bangsa Indonesia (P.B.I.), tetapi tetap masih le b ih k e tjil daripada P.V.P.N. D juga P.S.S.I. memutuskan akan menggabungkan d ir i dalam International Verbond van V a k v e r e n i g i n g e n (Djuli 1931). Selain golongan Dr. Sutomo, waktu itu terdapat djuga kekuatana lain ja n g b e k e rd ja m em adjukan pergerakan serikat sekerdja buruh partikulir.
150
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
M eneruskan tjita" P.N.I.-lama untuk m enjusun tenaga kaum buruh, m aka oleh pemimpin- Partindo didirikan serikat sekerdja dikalangan sopir (Perserikatan K aum Sopir Indonesia), djongos (Sarekat B u ru h L o d ji Indo nesia), b u ru h toko (Perserikatan Pegawai Toko Indonesia), b uruh tjetak (Perserikatan B uruh T jitak Indonesia), b uruh pelabuhan (Persatuan Kaum L abuhan d an Lautan Indonesia), pekerdja Typograaf (Sarekat K aum Typograaf Indonesia), b uruh bengkel (Sarikat Buruh Bengkel Indonesia), kusir (Sarekat Kusir Indonesia). Selandjutnja Partindo m e n d irikan sebuah perk um pu lan serikat sekerdja um um (Perserikatan K aum B u ru h Indone sia) ja n g berkem bang m endjelm a m en djadi sentral serikat sekerdja berda sarkan kebangsaan buat serikat- sekerdja ja n g telah d id irik a n dan jang m asih akan didirikan oleh Partai itu. Senti'al in i be rtud juan perbaikan nasib buruh, antara lain dengan djalan saling tolong-menolong diantara anggota-sentral, dan mendapat nama Radicale Vakcentrale Indonesia (Radvakcin). Kegiatan dan bertambah besarnja pengaruh golongan k ir i d a ri perge rakan ra k ja t dikalangan serikat sekerdja m enjebabkan tidak sadja berdirin ja organisasi- baru, kegiatan itu djuga dapat ..m engirikan” gerakan se kerdja jan g telah ada. „Sarekat Sekerdja Indonesia” keluar dari sentral-p.s.s.l. Dr. Sutomo, karena tidak m ufakat dengan penerimaan subsidi dari provinsi D jaw a Ti m ur oleh P.S.S.I. buat pemindahan p enduduk (kolonisasi) ke Banjuw angi (djadi dengan alasan- haluan non-koperasi). Sentral-P.s.s I sendiri lam bat la u n m endjadi m akin terlepas dari orang* P.B.I. dan djatuh dalam penga ru h kaum P.N.I.-baru dan Partindo ! M aka terdjadilah jang b e rikut • 4 — 7 Atei 1933 di Surabaja diadakan Kongres K aum B u ru h Indonesia ja n g pertama, P-S.S.I. disusun kem bali dan berganti nam a Centrale Perku m p “ la“ „UrUf Indones‘a (C.P.B.I.), sesudah m em bitjarakan praeadvies 2 d a n P .N J., Partindo dan P B.I. Sentral ja n g tersusun baru in i b ertudjuan : berdasarkan selfhelp dan nationalism e berusaha kearah perbaikan nasib buruh Indonesia disegala lapangan dan djuga kearah susunan baru tjara produksi j ang sekarang sama sekali kapitalistis itu. U ntuk m entjapai in i la akan m em adjukan organisasi sem ua buruh Indonesia di-tiap" perusahaan dan m empersatukan perkum pulan* serikat sekerdja itu. Karena takut „politik” organisasi2 ja n g ada dibaw ah pengaruh P.B.I. tid a k mf 5uk dalam sentral tersebut diatas dan kem udian m e n d irik a n satu sentral e jil baru jang ,.tidak berpolitik” dengan nam a Centrale Sarekat Sekerdja n onesia (C S.S.I.). Pendirian in i didalam pers d itje la sebagai tid ak periu- S(j ab waktu itu lalu terdapat t i g a sentral serikat sekerdja b u ru h p artikulir, ja itu Radvakcin (Partindo), C.P.B.I. (P.N.I.) dan C.S.S.I. (P.B.I.). A dapun ja n g m enundjukkan kegiatan terbesar ia lah C.P.B.I. C.P.B.I. dengan lekas m em punjai 20 organisasi sebagai anggota; dalam
MASA 1930 — 1942
151
Perdjuangan P .B .K .I. (Persatuan B uruh Kereta Api Indonesia) terhadap C .P.B .I. m e n u n d ju k k a n segenap perhatian dan persetudjuan, jang djuga te rd a p a t d a r i p ih a k P.P.P.K.I. O ktober 1933 P .B .K .I. dilarang untuk pegawai Negeri ’*) karena peru u n g a n n ja d e n g an P .N .I. dan Partindo; la lu diubah mendjadi organisasi aru b e rn am a S are k at Sekerdja U m um (S.S.O.) dengan tudjuan perbaikan nastb b u ru h , m e n g e ra tk a n persatuan dan perbaikan organisasi (Djuni 1934). • ■ • d ila ra n g p u la u n tu k pegawai N egeri karena „bersifat revolusioner”, Jang lalu m e n je b a b k a n S.S.O. m endjadi lem ah. Telah k ita lih a t bah w a P.V.P.N., sen tral serikat sekerdja pegawai NeSeri jan g tid a k te rik a t dengan sesuatu partai politik, terus berdiri dan denm menc^.ac^ besar. Sebaliknja sentral* diatas jang mempunjai ikatan ®an Pa rta i p o litik m a ti bubar, setelah Pemerintah mengambil tindakan2 ap n a sio n a l k ir i (larangan bei'sidang bagi PJNJ. dan Partindo Mnh d 3, P e nSasingan Ir. Sukarno, Desember 1933, pengasingan Drs. H atta, N o p e m b e r 1934). tin d 5 8l T ! h vn d a n kom as 8 ulan dalam Pergerakan rakjat sebagai akibat bam 3 \ m e n je k a b k an tidak d ap at lekas diadakan pembangunan tidat 311 p e r . ^ m P u l an 3 serikat sekerdja jjartikulir lalu beberapa tahun partiUMem PU nJai s e n tra l- In i tidak b erarti bahwa gerakan serikat sekerdja baru h ' r /i^am a Sekali terhenti, sebaliknja, nialahan banjak perkumpulan In d o n e X T w cUfm P am a Persatua" D j u r n a lis Indonesia, Persatuan Supir Pelabuhan ? Sekerdja Paketvaart Bum iputera, Persatuan Pegawai Petroleum M aatech K “? a1, | arekat PeJ f ja r Indonesia, Persatuan Pegawai gawai P a r tik u lir T ,p p ije n ’ P ersatuan p egaw ai Onderneming, Sarekat PeW 8 belum b e r o r g a n S r
s u a tu T ^ ? ? P a r ta i
n
Seban- • UrU
P6SaWai
terbukti djuga bahwa Iapangan hidup-tumbuh buat tldak ada; inilah njata dari reaksi terhadap berdirinja In d o n e s ia ” d i Malang 3 Pebruari 1941 jang lahir terus mati.
W
itU
S r rOSO
27 S- 1 nn
P V P 'N . untuk mengadakan pcrpusatan
sekerdja P art,kul i r “ endapat hasil baik.
ti, , J03,1111 1941 d i Sem arang d i d m k a n Gabungan Sarekat Sekerdja Parhpr.cir ” ? nesia (atau Gaspi) dengan t u d jU£m . mengusahakan pekerdjaan ama 3an& te tap d a n teratur untuk k e p e n tin g a n serikat3 sekerdja ber sama. R .p . Suroso (ketua P.V.P.N.) m e n d jad i k e tu a n ja ; wakil ketua Mr. iiin d r o m a r t o n o (d a ri P.P.S.T.). Tempat k e d u d u k a n ia la h D ja k a rta . W aktu m endirikan diam bil djuga keputusan: a. meminta kepada P e m e rin tah supaja serikat sekerdja diberi suatu tem pat k e d u d u k a n d a n diberi hak ik u t mengatur hal penetapan penghargaan b u ru h di-perusahaan=
1) P.B.K.I. m e lip u ti d ju g a pegawai kereta api Gubernemen.
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
152
b.
meminta kepada perusahaan 2 Indonesia untuk bekerdja kearah ini. Gaspi ketika didirikan telah mendapat anggota 30 perkum pulan de ngan 18.000 orang anggota. Perkumpulan jang menggabungkan d iri makin bertambah, dan pada achir masa jang dibitjarakan ini terdiri dari perkum pulan 2 : 1. Sarekat Buruh Elektris, 2. Persatuan Buruh Tjetak, 3. Sarekat Buruh Van Dongen, 4. Persatuan Buruh Sandal dan Sepatu, 5. Persatuan Buruh Rumah Obat, 6 . Persatuan Buruh Tenun Indonesia, 7. Persatuan Pegawai Perusahaan K aju, 8 . Sarekat Buruh Handel, 9. Sarekat Sekerdja Venus, 10. Persatuan Buruh Robbe Lindeteves, H . Persatuan B uruh Roti. 12. P.P.R.S.I., semua di Semarang. Selandjutnja 13. Sarekat Pelajar Bumiputera, 14. Rukun Buruh Pertjetakan, 15. S.P.P.I.( jg. persatuan pegawai Petroleum Maatschappijen, 17. Persatuan pegawai Onderneming Indonesia. 18. P.S.P.I., 19. P.P.P.P.K., 20. Sarekat Buruh Bouwvak 21. P.P.S.T.2% 22. Bond van Aziatisch Personelen b/d K.P.M., 23. Sarekat B u ru h Regnault, semuanja di Diakarta. Seterusnja 25. Sabpindo, 26 Rukun B uruh Pertje takan, keduanja di Surabaja, 27. Sarekat Sekerdja P a rlik S ir 28. Perseri katan Kaum Buruh Indonesia, keduanja di Makasar 29 C en traal Organi-
30-.P» sa“ '“ ^ nesische Chauffeurs ( M a l a n g 'S 34 dan 35. Locale G a s n i M I
Indonesia f f i a
p°°d 7 " " 32 Bond van ,nd°' PerSatuan Kaui* Pelajaran (Bangkalan),
Melihat daftar d? at.s ? da" * Jogia' Gaspi) dan Djakarta (temDat T l , ™ Sem“ m g (tempat pendirian sar. pat kedudukan) mempunjai anggota ja n g terbePutjuk pimpinan P V P N r t o ^ - j , itu, djika tidak teralane o l ^ ’ P1 dldalam s a t u tangan. Dari (seperti dulu) sebuaTi o r s a n if ”6™ 8311’ SUdah tentu akan berdiri lagi organisasi perpusatan umum i . 8* perpusatan umum jang m e lip uti baik ri maupun organisasi2 buruh p a r t'k T 11^ 1 baik organisasi’ pegawai Nege-
3.
pergerakan
keagamaan
M u h a m m a d ija h mengadakan k o n gre snia ke kaSar, djadi dHuar pulau Djawa.
u
^ •
1 CH2
di Jla-
Persatuan Pegawai Spoor dan Tram, i S ^alu- ^ J g g a n tT a n kata sadja, karena dalam perkataan „pegawai” termasuk djug a pegawM tinggi dan menengah, sedang „beambten” hania m eliputi pegawai rcndah. Karena itu, setelah perubahan tadi p .p s T m e n d jad i org»; nisasi buat pegawai Indonesia semuanja itu m e n d i a d i saingan dan Spoorbond Belanda jang meliputi pegawai Indonesia tin g gi dan menengah.
MASA 1930 — 1942
153
terhadap tjam pur-tangan Pem erintah dalam urusan agama Islam jang dip an d an g tid a k pada tem patnja (peraturan tentang guru agama Islam, ten tang w a kaf dan waris dan tentang pernikahan). D ipulau Djawa perkum pulan in i terus tu m b u h m akin besar. M u h a m m a d ija h selalu mendjaga hidup diluar gelombang politik. Teta pi te rhadap tjam p u rtan g an Pemerintah dalam urusan tata-usaha (administrasi) ja n g djuga mengenai agama. Muhammadijah boleh dibilang sedjala n dengan P.S.I.I. Kongres ke-22 diadakan d i Semarang, D juni 1933. Kongres ini memu tuskan akan berusaha kearah lenjapnja peraturan3 adat jang dianggap bertentangan dengan agam a Islam dan djuga peraturan3 adat dan undang 2 Negeri d alam h a l pernikahan. Tentang soal, apakah dilihat dari sudut agama, p e n ju n tik a n lim p a m ajat (miltpunctie) dibolehkan oleh agama, tidak d a p at kata sepakat. K ongres ke-23 d i Jo g ja tg. 19 — 25 D ju li 1934 antara lain memutuskan m e m bangunkan suatu badan untuk m enjelidiki soal3 jan g mengenai pen g irim an p e m u d a 3 keluar-negeri untuk meneruskan peladjaran. Tgl. 15 — 22 D ju li 1935 kongres ja n g ke-24 diadakan di Bandjarmasin. D isini d ipropagandakan lag i membeli atau menjewa kapalbuat naik Hadji agar d ja n g a n terus tergantung dari maskapai Eropah dengan tarip-ongkos jang te rla lu tin ggi. Perkum pulan in i telah m em punjai 710 tjabang dan ranting (d ian taran ja 316 di Djawa, 236 di Sumatra, 79 di Sulawesi dan 29 di Borneo) dengan d ju m la h anggota 43.000. Kongres ja n g ke-25 tgl. 21 — 28 D ju li 1936 diadakan di Djakarta. An tara la in d ia m b il keputusan mentjoba berusaha berdirinja sekolah tinggi M uh am m ad ijah d i D jakarta. Adapun alasan pendirian ini antara lain pertim bangan, bahw a sekolah 3 tinggi jang telah ada tidak memenuhi sjarat3 agama Islam . Putusan la in menjebutkan hendak berusaha untuk bekerdja bersama dengan kau m Islam diluar-negeri. Dalam mendjalankan propaganda diluar pulau Djawa senng te dapat
Perselisihan dengan kepala3 adat. Mereka takut akan mendjadi kurang Pengaruhnja, dan karena itu terdesak pengaruh adat. 8 — 15 Oktober 1937 Muhammadijah mengadakan kongresnja jang j
k e 26 d i Jo g ja. DiB'entuk satu Badan Berdjalan-Hadji jang diwadjibkan m embuat satu organisasi jang akan m endjual andil untuk pembeli kapal, guna p e rd jalan an H a d ji para anggota. Selandjutnja diputuskan merantjang satu anggaran dasar dan anggaran tetangga buat mendirikan satu perusa haan b an k Islam . Putusan 3 lain : berusaha menghilangkan buta huruf dan menggiatkan kepergian ke-mesdjid. Kongres ke-27 diadakan di Malang D ju li 1938 dan kongres ke-28 D juli 1939 d i Medan. Kongres ke-29 diadakan di Djawa, ialah di Jogjakarta pada 7 12 D ja n u a r i 1941. Dalam kongres in i diputuskan melandjutkan propa ganda d i L am p un g ja n g telah dim ulai, disebutkan, bahwa djuga Nahdatul
154
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
U lam a membeberkan sajap usahanja didaerah kolonisasi. M u h s m m a d i j a h terus ber-tjita3 mengadakan sekolah tinggi Islam dan m em perbaiki perdjalanan Hadji. Istilah „Hindia Belanda” dalam anggaran dasarnja diubah dengan perkataan ..Indonesia.” Seperti telah terlihat pada N ahdatul Ulama djuga Muhammadijah m ulai memperhatikan soal kem akm uran rakjat, terletak diluar lingkungan agama. Kongres terachir itu m em utuskan djuga mengadakan panitia istimewa untuk m em peladjari dan m e m a d j u k a n perekonomian rakjat. Kongres menetapkan K.H.M. M ansur tetap mendjadi ketua Muhammadijah, djuga untuk 2 tahun jang akan datang. Nahdatul Ulama. Perkumpulan para ulam a jang b e r f a h a m kuno ini dalam rapat tahunan 1931 antara lain m em bitjarakan boleh atau tidaknja penjuntikan lim pa m ajat (untuk melihat apakah seorang m e n i n g g a l karena penjakit pes). Ditetapkan bahwa penjuntikan itu tid ak d i b o l e h k a n . Di Priangan Timur, jaitu suatu daerah tem pat sering berdjangkit p e n j a k i t pes dan penduduknja telah menjatakan keberatan terhadap p e n j u n t i k a n limpa in i, putusan N.U. itu memperkuat pendirian penduduk itu- m aka didaerah tersebut lalu tim bul kesukaran 2 (banjak dikubur d e n g a n d ia m a). Tahun 1932 N.U mengadakan kongres di Bandung u n tu k lebih memperkenaikan dirinja di Djawa Barat. Keterangannja tentang penjuntikan
limpa tetap dipegang teguh.
*enwiib
2 1 - 2 6 A pril 1934 kongres jang k e .9 diadakan d _ B a njuw an g i. Dalam kongres ini diam bil keputusan tentang perselisihan f aham b e r h u b u n ? sembahjang Djum at, tentang penggundikan, tentang m em udahkan perka-
wi„an buat betas orang Kmten iang telah
S I % »*»»*
hukum an berat bagi orang2 Jang menghina Kuran 13 18 April 1935 diadakan kongres jang ke-io d i Solo Oleh kongres diam bil m osi: dj>ka Pemenntah tidak m engam ba t iS a k a n 'u n t u k menga dakan pengadjaran bagi para penghulu> atau tidak “ ^ tkaankan jjetjakapan3 jang harus dipenuhi untuk djabatan penghulu dengan dja?an ud jian (ialah sjarat2 agar djabatan tadi baik berlakunja), maka N U s e n d iri akan men dirikan badan untuk penjelesaian perkara2 jang sekarang diurus oleh Raad Agama. Kepada Pemerintah lalu akan dim inta p erkenan m e m b e r i kekuatan kepada penjelesaian N.U. tadi jang sama harganja dengan keputusan Raac* Agama. Djum lah anggota bertambah banjak sam nai lk 6 7 .0 0 0 (6 .7 0 0 ?) tersebar dalam 68 tjabang. Mengikuti djedjak Muhammadijah jan g pada p e rte n g a h a n tahun Mei 1935 mengadakan kongresnja di Bandjarmasin, N.U. tg. 8 __ 14 D ju li 1936 djuga mengadakan kongresnja (jang ke-11) di Bandjarm asin. Mosi diarobilnja, supaja Pemerintah membatalkan niatnja untuk m engadakan peraturan pernjataan sukarela perkawinan. orang2 jang hak-perkawinannja belum di tetapkan dalam undang2. Alasan putusan in i antara la in ialah bahwa peraturan jang demikian akan memberi kesempatan kepada orang2 Islam
MASA 1930 — 1942
155
untuk b e r b u a t m e n ja la h i hukum Islam. D a la m k o ng re sn ja ja n g ke-12 tg. 19 — 24 Djuni 1937 di Malang jang m e n d jad i p e m b itja ra a n ram ai ia la h : a. penjerahan kekuasaan tentang urusan w aris d a r i R aad Agam a ketangan pengadilan Negeri:I); b. rentjana undang=-perka\vinan. K eduanja tidak disetudjui oleh kongres. Kongres ke-13 d ia d a k a n d i M enes (Banten) dalam bulan Djuni 1938. Teranglah bah wa o rgan isasi k a u m orthodox ini ingin mempunjai pengaruh diseluruh
Djawa. D ju li 1939 kongres ke-14 diadakan d i Magelang. Dalam kongres ini antara la in d ip u tu s k a n u n t u k melebarkan sajapnja dengan mendirikan badan u n tu k tanah- kolonisasi, terutama di Lampung, dibawah pimpinan konsul N .U . dae rah Palem bang. Lain1 putusan ialah memadjukan permohonan k e p ad a P e m e r in ta h : a. pasal 177 Indische Staatsregeling djangan ditjabut; d jik a d itja b u t a g a m a Kristen lalu dapat dipropagandakan dimana- d e n g an leluasa, hal jang akan dapat menimbulkan bentrokan; b; guru-ordonantie 1925” supaja ditjabut, agar terhadap pengadjaran Islam tidak a d a ik a ta n ja n g tid ak perlu; c. djangan memberikan subsidi kepada usaha a g a m a m a n a p u n djuga (subsidi ja n g diberikan pada usaha2 kaum Kristen d ja u h le b ih b a n ja k dari pada pemberian kepada kaum Islam; ini terarti m e n ja la h i prinsip-netral terhadap agama); d. penjelesaian urusan waris d ik e m b a lik a n la g i kepada Raad Agama; e. mengadakan antjaman hukum te rh a d a p p e ng hin aa n Islam Nabi Muhammad. K ongres ke-15 berlangsung di Surabaja 9 — 15 Desember 1940, menjetudjui b e r d ir in ja bagian wanita (N.U.M., Nahdatul Ulama Muslimat). Buat Pemuda 5 ta h u n ja n g lam pau telah diadakan bagian sendiri jaitu, Ansor; m enurut p u tu s a n kongres in i semua anggauta Ansor harus memakai unif°rm. A n s o r (ketua T ohir Bakri, wakil ketua Achjat Usmani dan sekretariat Us,» a n B u rh a n ) m em u tusk an hanja akan masuk Persatuan Pemuda Musliniin In d o n e s ia (Persipi) djika badan federasi ini suka menghilangkan Pasal 5 an ggaran dasarnja, jang menjebutkan bahwa disamping beragama Islam anggota harus d j u g a * berhaluan nasional Indonesia; Ansor menerangkan m e re k a berdasarkan agama Islam oleh karenanja berhaluan interna sional !
Selandjutnja kongres antara lain memutuskan membantu kaum tani tidak sadja dilapang p r o d u k s i . tetapi djuga dalam pendjualan hasilnja. Putusan2 kongres b a n j a k jang dilarang oleh P.I-D- (Posisi bagian polit]k) untuk disiarkan; ini adalah perkerasan peng-amat!an berhubung denSan keadaan perang.
Ini berarti, bahwa penjelesaian perselisihan2 jang mengenai waris tidak lagi didasarkan pada hukum Islam, tetapi lalu hukum adat dipakai sebagai pegangan.
156
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
A ^ 1°,ra^ g u tf rkemUka dikalangan N -u - Pada waktu itu ialah Hasjim Asjari. A b d ul Wahab, Machfuddz Shiddiq, W a c h id H a s jim Ahmadijah. Djuga sesudah 1931 p e r k u m p u l a n i n i t i d a k b e s a r h a s i l usahanja. A liran Qadian di Djawa Barat m e l a k u k a n sekedar k e r d j a - p e n j i a r an(zendm gsw erk). Aliran Lahore b e k e r d j a d i Djawa T e n g a h . T e r a n g l a h bahwa dengan adanja Muhammadijah dan N ahdatul U lam a d i s a t u pihak buat k™™ fP k’ bUat gGrakan A hm adijah (jang hanja buat kaum terpeladjar mempunjai penarik jan g chusus) tidak tersedia lapangan bergerak lagi.
ia,aS ha',„i in‘banjak SC,alUsedikitnja selalu dalam tentang P.SI.L karena ?kongres adalahbagian" hasil usaha P.S.I.I. Tetapi ada djuga baitnio seiaiu tersendiri, lebih 2 karena p e n fa r u h P s \j a t ™ ? Mtiarakan f ngreS\ltU k u ran g. i'.b.I.I. ja n g chusus m akin lama makin Telah
disebutkan
diatas
knim-™
„ i
1922 atas andjuran P.S.I.I.; disitu ham t ham m adijah dan kaum orthodox. P1F
T
, diadakan di Tjirebon th. J3 * bentrokan antara ^ u. m enetapkan anggaran
h
Kongres ke-2 diadakan di Gan.t dasar Central Comite Al-Islam.
Th. 1924 diadakan kongres i o j- o kan adjakan komite Kalifat di Kairo 6 1 Ur
a-*a u n tu k membitjara
Kongres jang ke-4 berlangsunt? thiqok T . pengadjaran Islam dan Agama.°gja, m erundingkan son Kongres ke-5 diadakan Pebrna^j „ Saud dan bulan September tahun it j- i v ubung adjakan radja n menerima utusannja ke Mekah. U 13 a an kongres ja n g ke -6 untu Desember 1926 diadakan knna„„„ ngan kongres P.S.I.I.; jang dibitiarav mesdjid2. Kongres ke -8 berlangsung
- j ,
Sesudah 4 tahun tinggal diam da*i & th d i Surabaja berhubung dengan w ! 3 T, k
. „ 3„ ,
b e r h e n ti
d7 e " “ |n e a n
tin ® , diam ,»g, *l™ ,a ,h
j di B° g0r bersamaan . Peraturan pernikahan an D ja n u a ri 1927. 1 kongres ke-9 diadakan
, f am
C° mUe
„iianM 'ntnm” f ' t j bj„7.i'S t '|lll,“h Ccnlrai'1 Comit« A1 Islam dengan kcsu. . Tetapi bulan September 1937 antara lain atas
r t rai L r s ' L r amm,idiiah dan Na,“'a‘“i
Ma-
t w / l e L d i S n i f r ,813 .(Ml8i* djUga disebut °rang Madjelis Islam Luhur). Selandjutnja badan milah jang akan mengusahakan Kongres’ Al-
Islam.
Dalam tahun 1938 oleh badan baru in i diadakan Kongres Al-Islam jang
m asa
1930 —
157
1942
ke-11; a d a p u n ja n g m e n d j a d i sebab ialah tulisan Nona Siti Sumandan tentang Is la m ja n g dianggapnja sangat menghina agama Islam dan minta kepada P e m e r in ta h agar lekas menetapkan sikap tentang hal ini. Djuga diputuskan m e m in ta kepada Pemerintah agar penjelesaian urusan wans diserahkan k e m b a li kep ada Raad Agama (djadi diambil lagi dan Landraad). K ongres ke-12 berlangsung dalam bulan Mei 1939 di Solo. Dalam kong res in i d iu la n g i lag i putusan’ kongres jan g sudah (penghinaan agama Islam d a n p e ra tu ra n urusan waris) dan seterusnja antara lain djuga d i ambil p u tu s a n : a . p e k e r d j a a n propaganda di-daerah2 kolonisasi diserahkan kepada M u h a m m a d ija h (N.U. jang djuga memperhatikan hal in i tidak m enggabungkan d ir i d a la m kongres ke-12 ini); b. meminta kepada Peme rintah d ja n g a n m e n tja b u t pasal 177 Indische Staatsregeling, c. . . . nvadjibkan b e rh u b u n g a n dengan organisasi5 pemuda Islam lainnja untuk pemhentukan satu badan p e r s a t u a n antara perkumpulan 2 ini semuanja; d. disam ping se k re tariat M .I.A .I. didirikan satu departemen buat urusan luar
flegeri.
4
Istri Sedar.
D e n g an
PERGERAKAN k e p u tu s a n
w a n it a
perkumpulan
Pemuda Indonesia dan
ba§ian w a n ita n ja
be rn am a Putri Indonesia (Desember 1938) un*“ m ®ma; badan fusi dengan perkumpulan 2 p e m u d ta r n , buat Puteri2 m u d a ja n g tereabung dalam Putri Indonesia itu timbullah pertaa p a k a h b a g ia tf keputrian badan fusi itu tempat ,ang se-ba.k-n.a
-ukkan d ir i dalam
J ’ 1!;'1,, T T m ' o r£ ™ s»s' P " " " *
mereka merasa sudah ke-
ti. duduk dalam mon-iphabkan perbuatannja akan tuaan dan lagi bekerdja sato bagian (jang menjeb barangkali ikut dibitjarakan dan dipertimbangkan oleh pemuda laki J ^ g i jm a s e k a li b e r la i„ a „ asas) dirasainia sebagai « m ‘ !«a>„ja de n g an bebas tentang kewamtaan IirioMM
Karen"a a„ ^
a
satu-pendirian antara Pemuda Indonesia dan Putri Indo mempersoalkannja dengan leluasa dan bebas 22); tetapi didalam badan fusi ^ng baru ini tentu keadaan akan berlainan.
Sebagai tjo n to h d ari merdekanja mereka ^ t ' ^ r S o n o s i S ^ n d u n boleh d ise b u tk an r a p a t jang diadakan oleh Putri Jnd°ncsna d , in) D *■ tgl. 13 O k t o b e r 1939 (bersama dengan la m ra p a t in i oleh pem bitjaraJ Putri, d i r u n d i n g k a n nai J . . i* d ik e rd ja k a n oleh p u tr i2 golongan tua apalagi Pe™b£ f ti n W benk an se tjara begitu radikal sehingga mudah s e k a b d a p a tu m oen tro k an dengan g o l o n g a n Islam Serangan dari g°lon£ k dj d ja d i, karena d isitu banjak _sekali orang P.N.I. 0*. Sukar tidak sarif* d ir); d jik a se andainja ada serangan, serangan tadi tentu a k sadja
158
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
Oleh karena tidak ada perkumpulan wanita jan g sealiran, p u tri3 muda diatas tadi, dibawah pim pinan Nona Suwarni D jojoseputro pada tanggal 22 Maret 1930 di Bandung mendirikan „Istri Sedar.” Perkum pulan in i ,.menudju pada kesedaran w anita Indonesia dan deradjat hidup Indonesia, untuk melekaskan dan m enjem purnakan Indo nesia Merdeka.” S diri netra* terhadap agama apapun dan dibangunkan untuk ka. . , rpe a •|ar dan dar* rakjat djelata ber-sama*; sebagai organi sasi la tidak akan terdjun dalam lapangan politik j ang ]angsung. ,
‘ ‘
E
erPendaPat bahwa buat bangsa ja n g didjadjah u n tu k lekas men-
.o tar
s
^
“ s ba;„ k Er
nr
“° f
a d a la h m e n d id ik anak- m e n S b“ g“
MBah Derkasa
t ih I
berdj a<, j at dcn2M
',a l'
ja n g istimeiva
, “ en“Ja«li pembangunan dan pembela bangsa jang
m enn i ” ia f ; j- i. * j •uiiluk dapat m e n gerdiakannia hcnc dan kpban«*saan). akan tetapi djuga menurut rasa ir ^ - i nitaan) perlu sekali t S I L keadilan dan p e n kem anusiaan ?kedudukan a *\ mta dari beleneeu jang sangat mene-haiat,,,:- dilepaskan t oeIengeii tertjapai dengan djalan jang samna' ^ d jurkan memberi pengadjaran lebih V dapat um um , tetapi Sntuk L k a s t ^ diadakan perubahan peraturan 2 ian t/
aka" kc" T
i* n (asas kewakerendahan xerenuuuau
U toiah Han
v* leluasa\Im tldak blSa kukan> iaIah niengan_ J j \ ? entjoba ™e” gubah Pen‘ ? lnggian deradjat, harus
keburukan 2 (walaupun ini mengenaa? a_«-!?^lVnt'JlulIcan atau menamb kan agar kaum wanita dapat 3 lagi harus diusa,ia' I .S . hanja bekerdja untuk k e w a d i.h » daI.a n ? u ™san e k o n o m i n j a . Karena sung, tetapi ia tidak berkeberatan ^ ™ diri d ilu a r politik Iangm asing 2 masuk dalam partai J *6™ ? 8 Sekali’ d;>ika angg°tanja n ja insjaf akan tjita=nja sebagai J l v ? , ' ben isa h a agar anggotamereka lebih masak untuk berdinan angsa an wanita ja n g sedar, supaja Karena kewadjiban nasional diim-> g 1 apan®. Po^ tik bersama kaum laki-. karena djustru dalam kalangan in • a^ 3 w an* a rakjat djelata, lagi pula dan keburukan, maka dari itu nir,f1San *Cn ^ terdapat b a n ja k kesalahan wanita rakjat murba. Tjita- jam* ^ at\c,'’Uga terbuka buat kaum dengan semangat jang me.nja la= L ^ in i ^ang dibentangkan n ja dal am kongresnja 4 — 7 Djuni ^.931 lekas mendapat permusuhan.
d l " D '^ den®an DJakarta, m enjebabkan
Pertama Pemerintah terus meng-amat’ i d J i r r J p r o p a g a n L T s f iP U Q f k a t a k a n n ja
dalam
prop ganda isteri
dengan
tid a k
Sedar sering terdapat
ik u t
tie m b u ru b e r p o lit ik
suara2 ja n g
is ’ I.S.
sepak terla n g s u n ? ,
amat anti-
S S a t su a tJ’Vp4™ 8? 1 — P i P,em? da Indonesia. D ari itu tentu a&an tfdak sama sekali satopM tdM an.3^ 1311
***
ba 8 ia " ' ,d i
Ma s a 1930 — 1942
159
k o lo n ia l2a), ak ib a t dari kejakinan nasional jang radikal sekali. B u a t golongan Is la m ja n g m endjadikan tidak senang pada Istri Sedar, b uk annja h a l m e n u n d ju k k a n segala keburukan dengan terus terang, tetapi hal m e n g u p a sn ja p e ra tu ra n ’ Islam jang memungkinkan poligami, hak pertjeraian se-wenang 2 pada lelaki (seorang la k i 1 dapat mentjeraikan isterinja tidak d e n g an m e m b e ri alasan suatu apa dan tidak usah memberi sokongan atau p e m b e ria n la in ; sebaliknja seorang isteri tidak dapat pergi begitu 6adja d jik a tid a k den gan persctudjuan lakin ja !) d.1.1. dan djuga penuntutan Istri S e dar persam aan kedudukan hukum buat orang perempuan dan °rang la k i2, in i s e m u a n ja dianggap „aksi anti-Islam.” D e n g a n P .P .I.i. j stri Sedar terus berselisih, oleh karena I.S. mentjertja tidak b e rg u n a n ja , tentu-tidak-berhasilnja federasi ini karena ia terdiri dari bagian 3 ja n g sangat b e r a n e k a - w a r n a (jaitu perkumpulan Islam disamping Kristen, o rganisasi berdasarkan kebangsaan disamping perkumpulan-ibu1 biasa). P e rsatu an d a la m federasi ini h anja terdapat dalam prinsip „memadjukan k a u m w a n ita .” D juga diserang pendirian P.P.I.I. bahwa Rakjat Selu ru h n ja akan h id u p senang, djika m asing 2 keluarga hidup senang. T e r badap p e n d iria n in i, ja n g oleh banjak perkumpulan wanita dipergunakan sebagai alasan m en gap a hanja bekerdja dilapangan masak: dan pekerdjatangan ja n g h alus, d ia d ju k a n pendapat I.S., bahwa ini hanja betul buat bangsa3 ja n g m erde k a ja n g lagi pula tidak m e m p u n ja i massa rakjat mar t e n ja n g m is k in sekali ini. • , . I.S. d a la m r in tu n g a n 2 ini d a p a t bantuan dari golongan nasional barisan depan; a n g g o ta n ja j a n g t e r b a n j a k terdiri dari kaum wanita bekas anggota atau is tri bekas Ja n g sang at w
t e r d ja d i
o le h
anggota P.N.I.-lama. _ . h e b at ialah aksi perlawanan golongan Islam, se b a b
d u g a an' * - » »
> ««»
0 »J>
,
, ,
boleh djadi « « •* •* *
ada lagi, sem ua p e n d iria n 2 „anti Islam” akan mudah dipatahkan dan disapu bersih.
M e sk ipu n te rus b e rd iri diluar federasi-P.P.I.I., Istrii ^ sama3 d e n g an federasi in i dalam aksi (jang sangat dise
b " r; stn
'*) U m p a m a s a d ia s a l i h satu dari keterangan dalam kongies di Bandung D ju li 1932 g a n g d S u n d ju n g i oleh I,-. Sukarno) berbunji.^ J s t n Sedar b e rja k in bahw a diuga mendjadi kewadjiban kaum Indonesia u n tik m ^ lT d ,d a la m ,'erserakan. poHtik dengan k a re n a h a n ja Indonesia Merdeka 3ang harus ditjapai oleh massa aksi dai’i k a u m w a n ita dan la k i 2 bisa memberikan persamaan hak dan derad ja t ja n g sem p urn a pada kaum w anita kita dan pada rakjat •Indoilesia s e u m u m n ja .” L a in keterangan kongres menjebutkan : d ™e' m a d ju k a n p e la d ja ra n dan pendidikan nasional jang be: ke m arh a e n an , bersem angat kemerdekaan, keberaman dan kepertjajaan p ad a d i n sendiri, dengan pendek kata, suatu pendidikan ja g menimb u lk a n p a h la w a n 2 bangsa jang sedar dan insjaf dan pandai memenuhi k e w a d jib a n n ja terhadap Tanahair dan Bangsa.”
,.
160
SEDJARAH PE R G E R A K A N R A K JA T IN D O N E S IA
Sedar) u n tu k m engirim kan wakil® Indonesia ke K ongres W a n ita S e lu r u h A sia ja n g akan diadakan perm ulaan 1931 d i Lahore, kongres ja n g b e rtu d ju a n : a. m em adjukan rasa persaudaraan diantara k au m w a n ita A sia dan b. m em pertahankan dan m em adjukan k e b u d a ja a n d an perad aban bangsa* Asia. U ntuk m engum pulkan uang guna p e rk u n d ju n g a n tersebut, m aka d i tempat- ja n g besar d id irik a n Komite Lahore, bekerdja d ib a w a h satu Komite-Pusat. B erhubung dengan penentangan organisasi 3 Is la m ja n g mengatakan bahwa : a. organisasi2 w anita Islam dengan sengadja d ib iarkan d ilu a r K om ite in i dan b. sebetulnja perkara utusan ini hanja su atu akal s u p a ja N ona S uw arni dapat plesir keluar negeri, lag i p ula disebabkan oleh penentangan p ih a k Islam te rha da p u ra ia n N ona Suw arni tgl. 19 Oktober 1930 di B a n d u n g ' tentang soal p o lig a m i (ini m e njebabkan rapat 3 protes umum, dipim pin oleh Jong Is la m ie te n Bond dan Kom ite U m at Islam), m aka Nona Suwarni tersebut (tidak la m a kem udian m e n djadi N jo n ja Pringgodigdo), j ang m en d ap a t tjap „a nti-lslam iet”, mengundurkan d iri sebagai tjalon utusan. U rusan perkara perw akilan ke Lahore selandjutnja samasekali diserahkan kepada P p j j D alam kongresnja D ju li 1932 tu d ju a n Istri Sedar d id je lask an lagi. ialah m endjadi : m enudju kcarah penghargaan sama dan peri kedudukan sama antara laki* dan perempuan un tuk nriempertjepat m em peroleh Ke m erdekaan Indonesia. Dasar dua in i. Kebangsaan dan penghargaan derad ia t perempuan (keduanja diinsjafi dan d id jala n k a n d engan tja r a radikal) m enjebabkan lekas terdapatnja tjabang 3 d i Bandung, D ja k a rta , Surabaja. Bogor, Tjirebon, Tegal, Jogja, Tj imahi> T jibatu, T jia n d iu r P ale m b an g Te tapi karena Istri Sedar tersusun oleh dan b e r d a s a r fta s k a u m nasTonahs kiri, maka ia d jug a tidak terl„put dari ak ib a l * * mnkln dalam adanja antara golongan parlai= p o lltik kiH J . P .N.I.-lama mendjadi pengikut* P.N.I.-baru dan Partindo) Sikap Pem erintah jang sangat dikeraskan terhadap
p a rta i 3 nasional
klX1h S s rUT t3n- 3 ’ dan in i m enjebabkan b a n ja k n ja anggota * ? L n f a^ ^ m ? egan v PnnSipnja dan tidak m e m b u b ark a n Perk u m pulannja LS Derpendinan lebih b aik beranggota s e d ik it daripada b e ru b a h haluan atau mematikan diri; satu pendirian ja n g sangat besar persam aannja dengan pendirian Moh. Hatta terhadap p .n .I. b a ru n ja. A k a n tetapi pengaruh jang didapat dengan p ropaganda ra d ik a l untuk penghargaan jang lebih tinggi terhadap kaum w anita tetap besar; hasil pekerdjaannja jang „dapat dilihat” ialah antara la in pem berantasan buta huruf, penjelidikan tentang pekerdjaan perem puan, m e n d irik a n dan me m elihara rum ah 2 sekolah.
*1*55 A
1930 — 1942
161
- ^ a la m kongresnja D ju li 1937 Istri Sedar dengan terus terang menjaP e rse tu d ju a n n ja dengan rantjangan peraturan pentjatatan suka-rela g ^ j.- '^ 'v in a n ja n g hak-perkawinannja belum ditetapkan dalam undang3 neR a n tja n g a n u n d a n g 3 ini (jang achirnja tidak didjalankan karena peS iju Qn g a n um um dari p ih a k Islam) memberi kesempatan kepada siapa jang ist> . * U n tu k tu n d u k pada suatu peraturan perkawinan, jang kepada pihak M e m b e r i ke dud u k an lebih baik “*)• suatu federasi, sedjak berdirinja berusaha semua perkumpulan 3 d a r i tjo rak apa sadja masuk didalamnja. Dengan berdirinja Istri M a re t 1930, P .P .I.I. merasa ketjewa perkumpulan I.S. tidak mau d id a la m n ja . T idak sadja itu, I.S. m alah dengan terus terang menjeIili fe d e r a s i in i, beralasan kurang bergunanja untuk kepentingan wanita. e r u ta m a disebabkan karena ia terdiri dari bagian1 (anggota) jang 9(J^va t b e rla in a n bentuk-tjoraknja, dan oleh karena itu hanja bisa mengj 9 *l r r a r i aksi tentang hal* jang tidak menjinggung salah satu anggotanja b e r a n e k a w arna itu seperti pengadjar, pemondokan murid-, ketjakap' V a n it a ; in » a h alasann ja mengapa P.P.I.I. mendjauhkan diri dari soal* m e n g e n a i p o litik atau agama. Djustru perkara- jang se-dalam nja rasa kew anitaan (pertjeraian dsb.) tidak bisa dikupas dan dirung Jc a n „sam pai ke-akar-nia” karena adanja risiko menjinggung agama. ’T e t a p i P . P . I i b e k e r d i a b e r- s a m a 3 dengan Jawannja” ini tentang pew a k il Indonesia^' k e K o n g r e s Wanita Asia di Lahore, suatu hal S a ^ s a t d im a d ju k a n oleh I *
Sur# J 3 — “ fert
^ • 2
3.
« “
,m ” hlrnM
DMemhTp “i t o P w '1- mcn-adnkankonEreM.i jang M I J i
a j a - D alam
raS1
K "™ *"
koneres
ini ditetapkan
asas- pendirian.
aneka warna, n.aka asas- pendirian
Oleh
karena
d.bua.nja se.iara
W dan w a n ita keduanja ^ ^ m a k s u d s e n d iri2, u n tu k mcmenuhi k e w a d j . b a n n j a se J a k i= dan W anita satu sania lain harus sama pengh. K aum w anita harus berusaha menghilangkar, ra n g a n k a um la k i. sebab perasaan ,m hanja W a n i t a m e m p e rtja ja i bahwa ia memang tidak-setingb la k i2
M e n d j a d i „ anita Indo„esia berarti k e a d a a n Indonesia dikemu
^ dengan
Z »
^
r u t a Indonesia. Oleh karenanja tjara hidup dan pen a n w anita Indonesia harus diperbaiki. A n t a r a n j a tid a k m entjerai isterinja dengan “ mauijia c i j i b a n m e m b eri n afkah hidup dalam pertjeiaian ja«o p i h a k la k i“.
^
g jJ *
162
SEDJARAH P E R G ERA K A N R A K JA T IN D O N E S IA
4.
Pergerakan w anita Indonesia adalah sebagian d a ri pe rge rakan b an g sa Indonesia; kaum p uteri ikut serta, m e n u ru t ta b ia t d an k e tja k a p a n n ja , dengan tu d ju a n m em pertinggi de radjat Indonesia. Sudah barang tentu keterangan p e n d iria n in i ja n g h a n ja m emperdengarkan suatu kenasionalan dan kederadjatan-wanita ja n g le m ah dan k u rang tegas, tidak dapat menarik Istri Sedar u n tu k m e n g g ab u n g k an d ir i dalam P.P.I.I. D alam kongres itu, djuga d ip ilih d ua u tu sa n ke K o n g re s W anita Asia jan g diadakan tg. 19 — 25 D ja n u a r i 1931 d i Lahore. Utusan- in i ialah N jo n ja Santoso (adik perem puan R .A . K a rtin i -') d a n Nona S u narjati (anggota Istri Sedar, sekarang n jo n ja Sukem i), pergi men g un d jun g i kongres, tetapi sesampainja disana m e m u tusk a n tid ak a k a n tu ru t setjara resmi, karena bcrpcndapatan bahwa kongres ja n g d ia d a k a n itu adalah satu sandiwara bclaka ja n g diusahakan ole h kau m w a n ita Inggris. Sikap utusan- ini (jang disesalkan oleh banjak orang, terutam a ja n g berhaluan tenang), dalam hakckatnja adalah suatu penerusan d ari fa h a m non-koperasi terhadap Barat dan oleh karena itu d ib e n a rk an oleh kau m nasionalis kiri. Kongres Perempuan
.nvi
tfrtnornc
Indonesia. P.P.I.I. tg. 20 — 24 D iu li
PflVflmnnon
T_1
.
“
1935
D alam kongres in i antaranja diam bil keputusan •
i k e d u d u k a n itu dengan m engusahakan s u p aja generasi kebangsaan; ia berkew adjiban
j
Undangan
untuk
oer-Kala- berkumpul. berkumpul itu dilakukan
Bukan N jonja Mr. M.U. Santoso.
in i akan djadi oleh ,.B adan Kongres Pe-
^ A s . A
1930 — 1942
163
^ a n ” i ang d id irik a n djuga. Berhubung dengan berdirinja Badan in i ° le h disam akan dengan Madjelis Pertimbangan dari P.P.P.K.I., maka ‘ dalam konperensinja bulan September 1935 dibubarkan. Semua - - n j a diserahkan kepada Kongres Perempuan Indonesia. Dalam th. acian K ongres bekerdja giat memberantas buta huruf dikalangan a o leh p ara w anita. ° n § res P e re m pu an Indonesia ke-3 jang berlangsung dalam bulan ^ 1938 d i B andu ng, antara Iain membitjarakan soal pilih-niemilih un®dan- pe rw akilan. Baikpun tahun in i baru diadakan peraturan oleh ja n g m em b eri kesempatan bagi kaum wanita Indonesia untuk sebagai anggota badan’ perwakilan (passief kiesrecht) -°), akan teta^ i e S r Urri w anita in i b elum diberi kesempatan untuk memilih djuga (aetief o le h sebab itu Kongres menetapkan akan berusaha mendapat ih-m em ilih bagi kaum wanita se-luas^ja. ^u*. ' ke-3 in i d ju g a memutuskan tgl. 22 Desember mendjadi ..hari e rin g a ta n „hai-i Ib u ” tiap'J tahun, diharap menambah kesadaran V anita Ind on esia selurulinja akan kewadjibannja sebagai „Ibu Bang■t» j
^ 1.a n d iu t n ja K ongres ini membangunkan Komisi Perkawinan untuk n t J a n g k a n p e ratu ran perkawinan ja n g se-adilnja, dengan tidak mel g u n g agam a Islam . ° n g re s P e re m p u an Ind o n esia ke-4 diadakan d i Semarang D juli 1941. an rt-^P a j a n g d ib itja ra k a n n am pak terang, bahwa makin besarnja perhatii»ie rn U a P a n g a n p o litik sedjak timbulnja perang di Eropah (1930), djuga iHUt P e n S a r u h i d u n ia gerakan kaum wanita. Kongres ke-4 ini antaranja mebaga-S k a n SetudJu dengan aksi G a p i: ..Indonesia berparlemen,” tetapi tjara m e nio k o n g aksi itu, diserahkan kepada masing2 perkumpulan I n q 0 I r i : . sela n d ju tn ja Kongres menjatakan mufakat dengan adanja milisi terh ad ap dew an2 kota selain hak dipilih djuga dikehendaki hak ba^ * b agi k au m w anita; Kongres menjetudjui diadakan peladjaran a In d o n e s ia dalam sekolah 1 menengah-tinggi (H.B.S. dan A.M.S.). r u f. e la n c J ju t n ja d iad ak an 4 badan-kerdja; buat pemberantasan buta hume ^ u U n t u k rnen 3e lid ik i soal kerdja wanita Indonesia; buat soal perkawinan Jhdrx r U t h u k u ® Islam- buat memperbaiki perekonomian kaum Wanita ° h e s ia . ^ jjn
an* JVres^:iP u n m e m a n g benar, bahwa buat sebagian besar dari perkumpult id a u V a i? i t a I n donesia p u tu san 2 kongres hanja merupakan suara belaka jang d ip a h a m k a n betuP , putusan 2 itu seringkali tidak dikerdjakan, tetapi £*) O l e h k are n a in i dalam th. 1938 itu masuklah dalam Dewan Kota (ge. m e e n t e r a a d ) B a n d u n g N j. Em m a Puradiredja, Semarang Nj. Sunarjo t T ^ gU npU Spito> S urabaja Nj. Sudirm an, Tjirebon N. Umijati. u a n n on-koperatif dari Istri Sedar meniebabkan perkumpulan itu s a m a se k ali tid a k m engusik hal p ilih memilih ini.
164
S E D JA R A H P E R G E R A K A N R A K J A T IN D O N E S
s e b a lik n ja d ja n g a n la h d ilu p a k a n , b a h w a k o n g re s- itu m e m a d ju k a n h u a n a n ta ra p e m im p in 2n ja , m e n a m b a h b e r s a tu n ja tjita- d a n p e r b u a t a n , n e n ta n g f a h a m 3 k o n s e r v a tif (kolot), m e lu a s k a n p e m a n d a n g a n p a ia P e *?f^a n d ju n g k o n g re s dsb.; s e m u a n ja in i m e m a n g b e rh a rg a d a la m a k s i k e m a R a k ja t In d o n e s ia . D a n k it a bole h p a n d a n g sebagai h a s il d a i i u ^ k o n g r e s 2 j a n g t u r u t m e m b a n g u n k a n k e in s ja f a n itu d ju g a , b a h w a P , 8 A g u s tu s 1939 o le h b e b e ra p a p e r k u m p u la n W a n ita (b e r h a lu a n k °P e* te r h a d a p P e m e r in ta h ) d ia d a k a n rapat-protes d i D ja k a r ta , ja n g m e m a d j u K c ^ t u n t u t a n u n t u k m e n je d ia k a n satu te m p a t b u a t seorang w a n ita J n d o n e s i d i V o lk s r a a d . I n i b e r h u b u n g d e n g a n pengan gkatan se o ra n g w a n ita b a n g s a B e l a n d a m e n d ja d i an g g o ta D e w a n R a k ja t (V olk sraad) o le h P e m e r in ta h . Is tri In d o n e s ia (I.I.). T erdorong o leh k e in g in a n u n tu k m e m p e r s a t u k a n organisasi- ja n g sam a atau h a m p ir sam a a g a r te rb e n tu k te n a g a j a n g l e b i h k u a t, m a k a b e b e rap a p e rk u m p u la n w a n ita k e t j i l 2 ja n g s e m u a n ja t id a k b e r " d a s a rk a n agam a, d a la m b u la n D ju n i 1932 m e n g g a b u n g k a n d ir i d a la m s a t u o rg a n is a s i d e n g a n n a m a Is tr i Indonesia. D engan in i d is a m p in g I s t r i S e d a r b e r d ir i satu p e r k u m p u la n w a nita ja n g d ju g a b e k e rd ja d ib e b e r a p a t e m p a t * Is t r i In d o n e s ia b e rd a sa rk a n dem okrasi m e n u d ju ke ..In d o n e sia R a j a . ” ^ u ' d ju a n t jit a n ja seperti d ju g a oleh In d o n e s ia M u d a d an P .B .I. k a r e n a t a k t i k se k e dar te r s e m b u n ji, ta p i dalam p e rk a ta a n „In d o n e s ia R a ja ” te r a n g n j a t a te r d a p a t d ju g a t j it a 2 kem erdekaan In d o n e s ia . P e r k u m p u la n b a r u in i d j u g a tid a k b e k e r d ja d ila p a n g a n politik-langsung d a n d ju g a b e r p e n d ir ia n n e t r a l te r h a d a p agam a.
T idak
bisa dihindarkan, d ju ga Is tri In d on esia h a ru s m e m p e r b in tja n g perkaw inan d a n pertjeraian; akan te ta p i d a la m m e n d ja l a n k a n propaganda d an usaha=nja keperbaikan in i s e la lu m endjaga d ja n g a n s a m p ai m elukai perasaan k a u m Islam k a n soal
K ongres p e rte n g a h a n D ju n i 1933 m e w a d jib k a n se m ua t ja b a n g u n t u k m e n g ad ak an k an to rp e n e ra n g an buat m e m b e r i p e n e ra n g a n 2 t e n ta n g p e r k a w in an d an p e rtje r a ia n u n tu k m enahan p e r b u a ta n se-wenang2 j a n g m e l a l u i IT k e d u d 11 T IS la m - ^ T In d o n < ^ d ju g a akan b e r tin d a k m e m p e r tin g V S t v W am ta d o n e s ia : d e n g a n d ja la n m e le p a s k a n a d a t 'J f L * Ja n g m e n je satk an atau d e n g a n m e m p e r b a ik in ja . K o n g r e s * 3Ufn d i m r f r h t 311 di-tempat- ja n g ada D e w a n K o ta (g e m e e n te ra a d ) t j a b a n g i 7-h i 3n berusah a a£ ar p a lin g s e d ik it seorang a n g g o ta I.I. d a p a t d u d u k d id a la m dew an itu . I s t n Sedar d an Is tr i Ind o n esia k e d u a n ja m e n g a ta k a n „ tid a k m e n tja m p u r i p o litik te ta p i d a la m p rak te k kata in i d ib a ta lk a n o le h ja n g p e r t a m a d e n g a n seran g an n ja ja n g pedas d an h e b at te rh a d a p im p e r ia lis m e d a n k o lo n ia lis m e , d a n oleh ja n g k e d u a den gan a k s in ja u n t u k d u d u k d a l a m d e w an 2 ko ta . K e a d a a n h a l2 in i m e n ja ta k a n p u la p e rb e d a a n a lir a n a n t a r a
1930 — 1942
165
P e r k u m p u la n tadi, ja k n i haluan non-koperasi dan koperasi terhadap ^ i n t a h d ja d ja h a n . a Ia m kongresnja di Pasuruan 24 — 28 Desember 1940 Istri Indonesia ^ J i j t ^ M ^ s k a n akan ik u t m endjadi anggota Kongres Rakjat Indonesia, selan^ a kongres m enerangkan setudju dengan aksi Gapi „Indonesia-berpartetapi I.I. tid a k akan turut setjara aktif pada aksi itu. Kepada P u jg a P e ranaka n dib e ri kesempatan untuk mendjadi donatris dari perkumI-I. Kongres m engangkat N jonja Mr. Maria Ulfah mendjadi ketua e a * p e n g g an ti N jo n ja Sunarjo Mongunpuspito. B udi S e djati. Seperti tersebut diatas maka njatalah bahwa antara ^ e d a r dan Istri Indonesia terdapat perbedaan- jang tegas, tapi antara *1a rij g J lc, 0 nesia dan P u tri Budi Sedjati (jang berpusat di Surabaja) terdapat P ersam aan. D a la m konperensinja ja n g pertama bulan Djanuari 1937 ja itu N jo n ja Sudirman menerangkan, P.B.S. tidak turut dalam So^a j_g a n p o litik . te tap i meniberi kelonggaran kepada anggotanja ikut berkeiUd ik a la n g a n p o litik . Putusan ini diam bilnja dengan alasan, bahwa I s t r i berke w ad jib an membantu kaum laki- dalam usaha-kerdjafcan ’Tj i t a * P.B.S. m em pertinggi deradjat kaum wanita Indonesia, didasara§ a Ir . p a d a t jit a 2 kebangsaan P.B.S. tidak mem-beda-kan agama, karena d aja a M e n u r u t p e nda pat P.B.S. adalah terlalu sutji untuk dimasukkan d jg j / 11 P e rg e ra k a n dan didjadikan dasar. Tudjuannja diusahakan dengan ^ * n M e n d ir ik a n bahan- sosial seperti fonds pakaian, pemeliharaan orang bah f l n ’ k u r s i's=, lap a ng an pengadjaran dsb. Jang hendak ditjapainja ialah k a u m w anita In d o n e s ia mendjadi sedar akan arti „mendjadi-Pereman - ’’ ’ d a n i a b e rtjita agar kedudukan wanita bersamaan dengan kedudukkau P-B.s. d ju g a tu ru t dalam pembrantasan buta huruf dikalangan n ja 'v a n it a . I a berusaha menjadarkan kaum wanita apa arti kedudukand a l a m m a s ja ra k a t. hai D a l a m kongresnja D esem ber 1938 oleh P.B.S. diambil 2 mosi tentang acli p e n S a d ja ra n . Mosi ja n g pertama menerangkan bahwa lapangan pengsu * r a n s e k a ra n g d ja u h dari mentjukupi dan mendesak kepada Pemerintah b a n j a k « ja sekolahan disandarkan kepada kebutuhan, dan supaja d ja p a r t i k u l i r u n tu k memberantas buta huruf diberi kesempatan leluasa, n S a n d i- h a la n g - i, bahkan harus dibantu oleh Pem erintah. tah IV Io s i j a n § ke dua : mengingat sangat pentingnja masa usia 3 sampai 7 ^*1 d a n 14 sam p ai 21 tah un buat pendidikan anak, mengandjurkan dir* k a n n j a tam an k a n a k 3 nasional, dan mengharap, bahwa kaum wanita £ d a u m u m n j a dan a n g g o ta P.B.S. chususnja, mentjurahkan perhatian seenU h n j a te rh a d a p pen did ikan dan pergerakan pemuda. P . P . P . P . A . (P erku m p ulan Pembasmian P e r d a g a n g a n Perem puan dan D ia n t a r a p u lu h a n perkum pulan2, diatas hanja dibitjarakan 3 jang
166
SEDJARAH PERGERAKAN RAK JA T INDONESIA
besar 2 dan berdiri sendiri (Pasundan Istri, A isjijah dsb. adalah bagian dari p artai2; perkum pulan wanita jang lain kebanjakan h an ja k e tjil dan tjuraa berarti buat tem pat kedudukannja sadja) — perlu djug a disini disebutkan Perkum pulan Pembasmian Perdagangan Perem puan dan Anak" (P.P.P-P-Aatau P4 A.). Organisasi in i sebetulnja bukan „perkum pulan w anita” (didalam nja d uduk djuga orang laki3), tetapi seperti ternjata dalam namanja adalah suatu perkum pulan untuk m elindungi wanita dan anak’ . Seorang wakil dari perkumpulan ini, ja n g didirikan dalam bulan April 1930, N j. Sunarjati Sukemi dalam th. 1937 dim inta m e ngundjungi rapat’ jang diadakan di Bandung oleh komisi Volkenbond u n tu k memberantas perdagangan wanita internasional. Kongres P 4 A . A p ril 1940 antaranja m em inta kepada Pem erintah un tu k m enambah djum lahnja anggota polisi-kesusilaan dan supaja didalamn ja diangkat wanita Indonesia. Selandjutnja kongres m engharap supaja im igrasi, pemasukan film dan pertjetakan (mengingat kepentingan peri kesusilaan) dikerdjakan dengan lebih teliti dan supaja dalam badan 5 pemeriksa duduk djuga kaum wanita Indonesia. 5.
PERGERAKAN
pem uda
Indonesia Muda boleh dipandang m erupakan suatu reflex jang sebesar-n]a d a n tjita- Indonesia Bersatu dikalangan p e rk um p u la n 2 pemuda,
karena ^
“ puton- ,m de„g,„ berairinja I.M. semua membubarkan diri
I M S d a l S . ^ p r L t r ~ t „ s k a n ^ Pem“da M ° ™ 5 ia dalam bulan Desembrr n , te rS « « r i k a n l a h satu k o n *
Dalam bulan Oktober 1929 r.n t , “Z
‘
' P
“ da ia n g akan be5“T . S
Jo n g Ja v a dalam kongresnja Desember i q 2q ' SaSl f ^ S1 teIah selesal-
m aka dalam tahun 1930 k o m S V n T badan baru itu. P
C .
" “ " W n d j u i rantjangan tad., menei'uskan usaha-penjusunan
28 Desember — 2 Djanuari lam t i res-pendiriannja di Djakarta. Sebagai n „«n f Sia m engadakan k°n^ „Komisi Besar,” jakni komisi-fusi tadi oV ?®n Surus sementara ia a besar dari perkumpulan pemudn ’ 'Ia erd*ri dari anggota 3 penguius D alam rapat2 uxnwi) i J M k r a k a ^ h ^ t mempersatukan
nesia (ciisitu
jang d h.idaiaan sediarah * tL tt art; p ^
ite iliT tl,
T™
d iri
dalam
f “S1‘
PCrgerakan Pem uda di Inf°' , ^ h adanja persatuan negeri, bangsa, kekemauan tentang kem udian hari); selandjutnja
S b a f i B a n g s r in lT Peradab™> tentang kebangunan kem baii iiangsa Indonesia dan kewadjiban pemuda Tudjuan Indonesia Muda dalam kongres ditetapkan sebagai b e r ik u t: memperkuat rasa persatuan dikalangan pelad jar2, membangun kan dan mempertahankan keinsjafan, antaranja bahwa mereka adalah anak satu bangsa jang bertanah air satu, agar tertjapailah
Indonesia Raia.
Ma s a 1930 — 1942
167
D e n g a n m e n g a k u i d an m enghargai peradaban dan kebudajaan golong an- b an g sa In d o n e sia m asin g 3, m aka Indonesia Muda menudju memadju kan p e ra d a b a n In d o n e s ia um um (jang njata adalah satu), dan dalam pergaulan m e m a k a i bahasa persatuan (Bahasa Indonesia). Sembojannja ialah : satu T a n a h A ir , satu bahasa. Untuk m entjapai tudjuannja I.M. djuga akan m e m a d ju k a n rasa s a lin g menghargai dan persatuan diantara semua anak Indonesia, aka n b e k e rd ja bersama dengan la in 3 perkumpulan pemuda, akan m e m ad ju kan kursus-' m em peladjari bahasa persatuan dan kursus2 a. b. c., akan m e m a d ju k a n o lah raga dsb. Penting ialah pasal dalam peraturan dasar ja n g m e n e ta p k a n bahwa perkum pulan Indonesia Muda dan anggota nja s e n d ir i 2 t i d a k m e n d j a l a n k a n p o l i t i k . Perkumpulan 3 I.M. mulai dengan tja b a n g (d ia n ta r a n ja 4 d i Sumatra dan 1 di Sulawesi) djumlah anggota -400; 17 tja b a n g m e m p u n ja i bagian „keputrian,” jang semuanja merupaan K e p u tr ia n In d o n e s ia Muda atau K.I.M. dengan Pengurus Besar sen diri. P e rlu d is e b u tk an , bahw a dalam m alam kongres jang diadakan untuk eputrian se-mata3, d ibitjarakanlah kerendahan kedudukan kaum wanita ndonesia, k e h aru san kem adjuannja dsb. T anggal 31 D esem ber 1930 tcngah malam berlakulah dengan resmi pen m an In d o n e s ia M u d a ; d i n j a n ji k a n l a h pada upatjara itu lagu Indonesia aja d a n M e rah P u tih diakui sebagai warna perkumpulan. T eran glah b ah w a pasal dalam peraturan dasar jang menetapkan I.M. atau anggota=nja m a s in g 3 „tidak akan berpolitik,” ditetapkannja sebagai Jfktik d a n d ju g a m e n g in g a t kepada hal anggotanja semua masih muda <*urang w a k tu k are n a p e la d j a r a n , kurang pengalaman); tidak perlu pula m langkan bah w a d a la m dada semua peladjar telah bangun dengan njata Jita3 ke m e rdekaan, te rb u k ti dalam arah menudjunja ke ..Indonesia Raja” ni fik ir a n arah k e m e r d e k a a n nampak terang), dengan usahanja me" ’asukkan rasa k e w a d jib a n a n g g o ta 8 terhadap Tanah Air, penerimaan s a t u jagu kebangsaan, s a t u b e n d e r a . s a t u bahasa dsb. Akan tetapi walaupun 6gltu b a n ja k p e m u d a ja n g merasa ketjewa dengan pendirian tidak berP° itik (ja n g te rb e lak an g dengan pendirian Jong Java,), lebih-lebih oleh ■arena m e n a r ik m u n d u r in i djauh dalam waktu kelemahan P.N.I. ( D ja n u a r i ^0.— A p r il 1931) H al in i d a n d ju g a p e rihal bahwa I.M. hanja terbuka buat peladjar3 g m a s ih bersekolah) sadja, adalah mendjadi sebab didirikannja lain" perkum pulan p e m u d a oleh golongan nasional kiri (jang terpetjah dua mend ja d i P .N .I. b a ru dan Partindo, keduanja bersaingan supaja dipandang lebih de m okratis, le b ih dekat pada rakjat dsb.). Perkumpulan- pemuda ini njata b e r h a lu a n p o litik dan berdiri lepas dari I.M. Dalam tahun 1931 di Malang o le h o ran g 2 P.N .I. baru didirikan Suluh Pemuda Indonesia jang k ^ j o r a k „ m a rh a e n ,” S.P.I. djuga terbuka buat pemuda11 jang tidak bergekolah d a n de n gan bersem bojan ..Kemerdekaan, persamaan dan persauda-
168
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
raan” m enudju turut mentjiptakan Indonesia Merdeka. Dalam tahun 1932 oleh anggota Partindo di Jogjakarta didirikan Persatuan Pem uda Rakjat Indonesia (Perpri) jang kurang lebih searah dengan S .P .I.3T)Dengan memperhatikan keadaan disekitarnja, m aka Indonesia Muda dalam bulan Agustus 1932 mengadakan moment-aksi (aksi ber-sama1 pada satu saat) di 30 tempat, untuk membuktikan bahwa kaum pemuda dalam pergerakan nasional tidak mau terbelakang daripada kaum tua, jan g pada waktu itu memperhebat aksi politik. Selandjutnja dalam kongres achir Desember 1932 di Surabaja I.M. memutuskan membuka p in tun ja untuk pemuda 2 jang tidak bersekolah, terutama untuk pemuda* R akjat djelata. Tjita- persatuan jang hidup me-njala2 dalam dada p e m im p in’ Indone sia Muda, menjebabkan diadakan (September 1933) satu pertcmuan ber sama diantara perkumpulan 2 pemuda di Bandung; dari pihak I.M. diusulkan untuk mengadakan satu federasi untuk memperkuat dan m e m a d ju k a n pergerakan nasional itu. Dalam pertemuan tadi disetudjui berdirinja ..ga bungan Pergerakan Pemuda Indonesia” jang akan diusahakan selekas mungkin. Kegiatan I.M. jang dalam pandangan mata pemerintah m endjadi ..per kum pulan politik” dan terbukanja djuga untuk pemuda* dari rak jat lapis an bawah, menjebabkan larangan mendjadi anggota buat murid'-', antara lain dari Mosvia, sekolah 2 guru. T e ra n g la h bahwa Indonesia Muda, ia la h b a d a n p e r s a tu a n ja n g didiri k a n d e n g a n susah pajah. buat pemuda3 n a s io n a lis s e m u a n ja , badan jang h a r u s m e n d ja d i te m p a t- b n it umum bu at pentjipta tanah air j a n g se-baik3n ja , disatu Pihak terlal“ kiri (dengan akibat paksaan keluar dan pengerasan peng-amat an pohsi)> nd t e r la lu k anan 8 ” e," ,itik“
p-™ *
“ n d i,i de'
Ada lagi suatu kerugian buat pekerdjaan I.M ja itu b anjak pemuda* jang dalam waktu memngkat tingginja pergerakan nasional (tahun 19261929) bekerdja giat dalam pergerakan pemuda, l ambat laun telah men djadi terlalu tua untuk masih turut pada aksi kaum pem uda dan pimpinan lalu djatuh dalam tangan orang3 j ang kurang berpengalaman. A kan tetapi bahwa I.M. „masih berdjiwa” pula, terbuktilah dari pembeslahan madjalahn ja Mei 1936 karena memuat karangan jang sengit diam bil dari madjalah P.P.P.I- Waktu itu terdjadi tahanan2, sedang kongres D ju li 1936 jang akan diadakan oleh I.M. di Djakarta dengan mengadakan pula konperensi Peniu-
*■ >) Oleh karena S.P.I. dan Perpri oleh
Pemerintah dipandang sebagai „susunan bawah” dari P.N.I. dan Partindo maka kedua perkum pulan ini djuga dianggap termasuk dalam larangan berkum pul. O leh karena ini S.P-I. tidak dapat melaksanakan m aksudnja m engadakan kongres di Malang pada 24-25 Desember 1934. Dikalangan anggota 3 pengurus besar Perpri dalam tahun 1934 diadakan penggeledahan dan tahanan oleh polisi.
169
^ A S A 1930 — 1942
da N a s io n a l, d ila r a n g oleh Pem erintah. B a r a n g k a li b e r h u b u n g dengan kekerasan 2 itu, kongres ke-6 jang diada kan d i S u ra b a ja , m enegaskan bahwa Indonesia Muda adalah perkumpulan Pemuda d a n aka n b e rtin d a k selaras dengan ini. Perkumpulan waktu itu hanja m e m p u n ja i anggota 1.G46 tersebar dalam 38 tjabang (diantaranja 20 dengan b a g ia n k e p u tria n ) dan 7 tjalon tjabang. Bagian-' keputrian tidak akan m e m p u n ja i p e n g u ru s besar sendiri lagi dan akan dipimpin langsung oleh P e n g u ru s Besar I.M .; djuga akan diusahakan agar disemua tjabang didirikan satu seksi-wanita; untuk m em adjukan olah raga setiap diadakan konperensi-daerah akan diadakan pertandingan sepak bola untuk merebut nama d ju a r a d a la m I.M ., dan lagi pemberantasan buta huruf akan dipergiat a-l- d e n g an m e r a n tja n g satu buku pedoman. D a la m kongres ja n g ke-7 di Bandung Desember 1937 diputuskan un tuk m e m a d ju k a n p e rm o h o n an kepada Pemerintah supaja mentjabut larangan m e n d ja d i anggota b agi m urid’ beberapa sekolah menengah djuga diPUtuskan o leh kongres u n tu k mengadakan komite persiapan kongres Pe muda N a s io n a l. K ongres p e m u d a I n d o n e s i a k e - l l l . Oleh karena pergerakan seluruhnja Pada m asa in i meng-andjur-kan ..Indonesia Bersatu,” oleh karena itu agak nieng h e ra nk an tim b u ln ia golongan* baru dikalangan pemuda (jang dengan k ^ d ja d in ja fu s i In d o n e s ia Muda se-olah* terhenti) dalam praktek terus adja b e r d ja la n ! D im u k a t e la h k ita lih a t bahwa P e rk u m p u la n 3 pemuda Islam dan bagian2 p e m u d a d a r i m r t a i- P ° l» ik tidak meleburkan d in kedalam fusi. Sesudah I.M . b e r d iri tid a k sadja banjaknja p e rk u m p u la n pemuda Islam » W a m b a h - ) te ta p i
d j “ a g o lo n g a n
p ro te s ta n ")
dan
orSanisasi p e m u d a se n d iri sedang perkumpulan pemuda dan partai politik diuga b e rta m b a h ai) la g f pula berdiri perkumpulan* golongan 1St,mewa’-) p e rk u m p u la n « C * • « “ “ >■ ^ suatu ag a m a m e m b u a t o r g a n is a s i sendiri2 d a p a t dimaklunuP i P ° lit ik d a la m o r g a n i s ^ s i n j f b a g i a n pemuda hendak memasak pemimpin-'nja
D is a m p in g j o n g Tsl-imieten Bond, J.I.B. bagian pemuda M u s lim in Ind o n esia, d alam tahun 1939 t e r d a p a t Pemuda ^ a m Jndonesia, P e m u d a M uh am m adijah, Pemuda Persjarikatan Ulama, Pemuda Is la m A nso r Nahdatul Ulama. *’) P e r g e r a k a n Pem uda Kristen Mudo Kri .) M udo Katholik „ • p pni, a D isa m p in g Surya W iraw an : Suluh Pemuda Indonesia, Barisan remuda G erindo, Ja ja s a n O bor Pasundan, P.K.N. Muda. ., ’*) Persatuan P e m u d a Taman Siswa, Persatuan Pemuda Tecnmk. P u tra P u tr i T jirebon, Jeugdorganisatie Sriwidjaja, M inanjtab -luda. K e b a n g u n a n Sulaw esi.
Persatuan Persatuan
(Patunggilanipun
9s
170
SEDJARAH PERGERAKAN RA K JA T INDONESIA
d i n ^ Ua* kem udian h ari> mengingat b an jak n ja a lira n 3 ja n g berlainan, Tiprirn aPi3 - ipa^ amkan tetapi bahwa disam ping itu semua, tum b uh lagi mpnai?11311! ^ daerab adalah satu bukti, bahwa b an jak pem uda masih bprart-6^ 3 1 ”rasa"asal” h iduP dalam perk um pu lan n ja. T api in i bukannja = erpendlnan anti-Indonesia; karena dalam hakekatnja keinginan sphao-3 ™ satu daerah ketjil mengadakan organisasi sendiri itu, ialah sebagian untuk dapat berkumpul dan bergaul bersama dengan senang, d ir f
n Unt“ k dapat lebih mei"Perhatikan
keperluan^
golongannja sen-
h a lii^ ? 31^?- g®rom bolan' im tidak berbareng dengan atau tum b uh dari ™ antl'Indonesia- feorang Pemuda M inangkabau, seorang Pem uda Pa-
disamr.lnte°vaiTg ^PemU T;)irebon> tidak berperasaan anti-Indonesia, tetapi Maka itu r1i a masih ingin-mengetjap rasa-asal-golongannja npmiiria- t Pmg mendjadi anggota perkum pulan daerah itu kebanjakan pemuda- itu m endjadi anggota I.M. pui a r
Perasaan jang dulu ada dalam hati sanubari Jo n g Java atau J Sum atra sebelum masak waktuni„ u • i- • s , ^ tim hni ■ + abagi pendirian Indonesia M uda tidak Trant sr t k disamping LM. tidak lah ir , ag. Jo n g Ja va baru atau r a t d "h* ** te*,'g0 “ng'an dem ikian tentu sadja la lu akan bertjorak dan berarti lam pada Jone , u * u u Ml«angkabau atau Jo n g T jirebon. Maka itu terus tambahnia n w ■ ■ . b , , , , . , . , watjam- golongan (bisa te rd ia d i karen3 d ju m lah sekolah m akin besar) J „ j ,, , , . . , tidak boleh diartikan sebagai kegagalan S
” T a n g a ™ .f u lf r
" " * «
I.M. sebagai faktor persatuan
1
“
“ “ I*- d jik a
5 a
mengingat
• bCrf ' i ' . S ebaliknja,
bersama diantara perkumpulan 2 pemuda * in ja m e n gadakan Bekerdja bersama ini terutama /i-u , _ , dalam „Perda” (Pergabungan Pemuda11) Uat S3tU tenl Pf h 14 Perda (diantaranja 3 diluar Djawa) i + r ^ - taflun rr.--.phnn Bandung, Jogjakarta, Surakarta Surah 1-11 •,alcarta> T jilim us. • rang, Menggala, Palembang, dan M e n a d r G a b ^ n ^ h a n j a ^ r b l l k a E
S
S
E
E
t L
E
F
* *
buat
ke-Indonesiaan^ titUdT m em perdulikan
Dengan dasar Perda* ini (sebagai anggota kon Ind o ne sia Muda (ketua Sujono Hadinoto) menjelenggarakan Kongres P em uda Indonesia di
T r ^ a Z io u T p 8 T
em ' ' M I ? dat™gI °[eh 9 Perda d^ g a dikundjung i oleh u tu san 3 pengurus’
besar dari 22 perkumpulan pemuda. Antara lain d iputuskan mengadakan aksi untuk penambahan pengadjaran, memberantas buta h u ru f, agar bahasa Indonesia lebih digunakan oleh um um sebagai bahasa p e rtjakapan , tjabutan larangan mendjadi anggota I.M. dan S.P.1. dari m u r id 3 beberapa
MASA 1930 — 1942
171
sekolahan, m e m b e n tu k fonds u n tu k pemuda. Kongres jang bersifat nasionalistis itu , d ju g a m em u tusk an mengadakan Pimpinan Sentral terdiri dari utusan 2 p e n g u r u s 3 besar. p im p in an harian dari Perpusatan Pemuda Indo nesia (P e rin d o ) in i, diserahkan kepada satu sekretariat di Djakarta, jang terdiri d a r i P e n g u ru s Besar Indonesia Muda. J o n g Islam ieten B ond. Seperti telah disebutkan diatas perkumpulan ini tetap b e r d ir i d ilu a r Indonesia Muda. Pada 24 — 28 Desember 1930 J.I.B. m engadakan k o n g re sn ja ke -6 di Djakarta, djadi sebelum pendirian I.M. berlangsung. M e s k ip u n p e rk u m p u la n ini tidak menggabungkan diri dalam persatuan P erkum pulan p e m u d a k e b a n g s a a n , tetapi tjita 3 Indonesia Raja dengan terang d ju g a m asu k kedalam nja. Dalam kongres tersebut diadakan pidato2 tentang t jin t a T anah A ir dan Bangsa didalam Islam, tentang Islam dan kem adjuan, te n ta n g agam a dan politik (pidato ini diadakan oleh Agus Salim, p e n a s e h a t J.I.B .) tetapi djuga kelihatan terang bahwa perkumpulan Pemuda i n i te ristim e w a b e k e r d ja untuk kemadjuan Islam *‘) jang diangSapnja seb agai agam a k e b a n g s a a n Indonesia. Usaha jang dipentingkan ^ k a li ia la h ag ar golon gan kaum intelek tetap m e m e lu k agama Islam. Dalam k o n g re s d ia m b il k e p u t u s a n mewadjibkan anggota3 itu akan di-kelas5 menurut k e m a d ju a n n ja dan melakukan kewadjiban agama In d o n e s ia M u d a d ala m p e r g e ra k a n kebangsaan pemuda tid a k tin g g a l berdiri s e n d iri, b e e itu d iu g a Jong Islamieten Bond dalam pergerakan pemuda Is la m . D a r i n a m a nerkumpulan 3 itu terlihat bahwa perkumpulan- itu adalah b a g ia n p e m u d a d ari o rg a n is a s i3 I s la m orang dewasa. A r a h I.M . ia la h m e n d ja d i penggerak dari pergerakan pemuda kebangsaan s e m u a n ja , begiTu pula JI-B. berbuat demikian terhadap pemuda ^ ^ 's e b a g a i b „ a h d a ri usaha b e * * * . . J . I . B . Jan 6 ■w d a r i sem ua p e m u d a Islam Mdones.a, maka d.l«m ™ * J o g ja k a r ta te r d ja d iia h satu konferensi dari utusan- 1*"=“ ' tam pulan- p em uda Is la m . Konperensi jan g langsung
*£* bcs„ £«-
• « u . m e m u tu s k a n a.i. mendirikan satu federas, K m u d a Is la m , j a „ g peroturannia «kan dibuat d, " M-I.A.I. D e n g a n b e r d a s a r k a n p e rk u m p u la n 3 pemuda Islam ] g ada se Buatu te m p a t, d ia d a k a n federasi buat tem p a t3 itu. Susunan pimpinan pusat M e n u r u t an ggaran dasarnja tudjuan J.I.B. ialah a.i. mempeladjari aga . m a Is la m , m em perbesar rasa tjin ta kepada agama IslaiP !5^plng k e s a b a ra n ja n g n ja ta terhadap pemeluk agama Islam, d‘s? nW \ ke' s a b a ra n ja n g n ja ta terhadap pemeluk agama lain, " „3®m* p u r g a u l an tara k a u m intelek m aupun dalam g o lo n g a n sendi 1 rnaupun d e n g a n r a k ja t d je la ta dengan m emakai agama Islam sebabai aiat perhubungan.
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
172
harian dari federasi seumumnja diserahkan kepada Pengurus Besar J.I.B. (Semarang); pengurus besar ini sekalian m endjadi sekretariat-federasi. Kongres Pemuda Islam akan diadakan berbareng dengan kongres M.I.A.I., jang akan mendjadi badan penasehat. P.P.P.I., perkumpulan para peladjar sekolah tinggi — djadi terdiri dari orang 2 jang um urnja diantara pemuda dan orang tua — tidak meng gabungkan diri dalam I.M. jang diusahakannja mendirikan dengan djerih pajah itu. In i adalah selajaknja, sebab P.P.P.I. berhaluan politik, hendak m endjadi tempat berlatih bagi pemimpin 2 kemerdekaan Tanahair. Hal ini ditegaskan dalam kongresnja 20 — 23 September 1930 d i Djakarta jang menetapkan sebagai dasar dan arah tudjuan :
„memperoleh Indonesia Merdeka adalah kewadjiban jang terluhur buat anak negeri Indonesia, dalam mengedjar Tjita 2 Sutji tadi persatuan harus selalu diutamakan, Insaf mendjadi tiang Masjarakat Indonesia, masing- anggota (me n urut kejakinan dan ketjakapannja sendiri2) mevvadjibkan diri bekerdja dengan sesungguhnja berbakti pada d membeia Bang sa dan Tanahair.” Dengan in i P.P.P.I. berdiri diantara perkum pulan pemuda dan partai politik. 12 Agustus 1932 P.P.P.I. m engadakan rapat um um memprotes upatjara pendirian patung penngatan untuk D je n d e r a l van Heutz D a la m r a p a t l t u d ise tu d j-u ! s a tu m Q s i u n t u k m e m r siIa k a n sem u a r
r
r
=
a
~ >«—
D alam bulan September 1932 p p p T
1 5 - 1 6 Desember 1934 ^
» ^ o n e s i a untuk n,e»,-
mengaH„,
,
.
~ / f s— » rl>ubungan denga„ lu!ll. neger,
„ .
,
-
te rn ja ta bahwa ipendapat dan f ik i'L perkum ^ ^ rapat u n a"tetap n,!‘ tidak ternj«
D alam tahun 1935 dan seterusnja P P .P J , djuga merasai m akin kurangnja (karena beladjar) tenaga-, jang mengalam i masa pemUntjakan nasio nalisme dalam ta un 1926 1929, tetaPi dengan njata terus diusahakan agar perkum pulannja tetap berdjiwa baik. Satu karangan ja n g sengit da lam m adjalahnja jan g terbit dalam bulan A Pril 1936 berakibat penahanan beberapa anggota. (Dan in i bukan buat pertama kalinja; djuga dalam tahun
M A SA 1930 — 1942
173
1932 polisi m engulurkan tangannja berhubung dengan satu karangan da la m m adjalah P.P.P.I., jang menjebabkan seorang peladjar sekolah hakim tin g g i dih uku m pendjara 1 % tahun). Tapi lam a kelamaan kelemahan umum dalam pergerakan rakjat go longan k iri dan tam bahnja beraksi kaum* jang tenang, pun mempengaruhi P.P.P.I. ja n g oleh karenanja mendjadi mundur. Sedjak 1933 muntjul satu saingan buat P.P.P.I. ja itu satu perkumpulan para peladjar sekolah tinggi Indonesia lain. Unitas Studiosorum Indonesiensis atau U.S.I. jang didirikan atas desakan profesor*' Belanda jang berpendapat, bahwa peladjarJ sekolah tin g g i sebaiknja harus hanja beladjar, mentjari ilmu, mempertinggi kesenian dsb. sadja dan djangan berpolitik. D alam tahun 1936 ditambah berdirinja Studenten Islam-studiclub atau S.I.S. dengan tu d ju a n menambah pengetahuan tentang agama dan keper tja ja a n terhadap agama Islam dikalangan peladjar1' sekolah tinggi Indone sia. D ju g a b erdirilah Indonesische Vrouwelijke Studenten Vereniging a.V.S.V. p e rk um pu lan untuk peladjar2 sekolah tinggi wanita Indonesia). Dengan adan ja perkum pulan 5 ini- berlainan dengan waktu sebelum 1933, para studen ja n g baru masuk sekolah tinggi dapat memilih antara 3 atau 4 perkum pulan. In i sudah barang tentu mendjadi kurangnja studen jang m asuk dalam P.P.P.I. D alam th. 1926 — 1929 P-P-P-1- Siat bekerdja dikalangan pemuda, 10 tah un k e m udian aksi kaum studen nasional pindah dikalangan kaum tua. Sebagai anggota dari Kongres Rakjat Indonesia (Desember >, utusan P.P.P.I. m engadjukan tuntutan, bahwa sekiranja Pemerintah mengabaikan sam a sekali aksi Indonesia Berparlemen, semua perkumpulan jang bergabung d alam G api menetapkan supaja anggotanja jang duduk dalam b ad an 2 perw akilan, sebagai protes keluar dari dewan3 itu. Oleh karena anggota 2 kongres la in n ja menolak tuntutan ini, maka utusan- P.P.P-I-^me n in g g a lk a n rapat, tetapi tidak mengundurkan diri sama sekali dari Kong res R a k ja t Indonesia itu. Sikap pendirian P.P.P.I. ini membuktikan bahwa h a lu a n ra d ik a l m asih terdapat dalam djiw anja. Disamping itu P.P.P I- :mau d ju g a b ekerdja bersam a dengan perkum pulan 2 para studen lain (jang i a ' b e rh a lu a n p o litik ) dalam hal jang mengenai kepentingan academici pa a u m u m n ja . I n i te rn jata dalam rapat jang diadakan ber-sama2 dengan U.S. d a n I.V .S.V . tg. 22 P eb ruari 1940 di Djakarta, jang m e m utuskan : mengelu a rk a n suara ber-sama3, bahwa djum lah academici Indonesia dalam d ja b a ta n 3 P e m e rin tah harus ditambah. O rganisasP studen Indonesia diluar negeri. Seperti di Indonesia djum la h p e rk u m p u la n studen Indonesia bertambah sesudah tahun 1930d ju g a d ine g e ri B elanda disamping Perhimpunan Indonesia berdiri sa u p e rk u m p u la n b aru, ja itu R U P I (Rukun Peladjar Indonesia) jang kurang le b ih m e m p u n ja i arah-tudjuan seperti U.S.I. di Djakarta.
174
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
T >i
n eg eri B elanda selain perkum pulan 2 para studen d i Kairo dan a ore, jang telah berdiri sebelum 1930 sesudah tah u n in i djuga berdiri er umpulan di Manila dan Tokio. Perkum pulan 2 in i tidak m e n g a d ak an uraSj diantaranj a> tetapi semuanja satu persatu m erupakan barisan dalam perdjuangan kebangsaan Indonesia. Sesudah th. 1930 pengaruh Perhimpunan Indonesia m akin mendjadi urang. Sedjak m ulai tahun itu m adjalahnja, ..Indonesia Merdeka,” dilaang imasukkan ke Indonesia. (Memasukkan dipelabuhan Indonesia di-
h°ie- a!1.Jte,tapi sesudah turun dari kapal terus diam bil oleh p o lis i!) Tetapi a ini tidak mengapa, oleh karena pem im pin 2 P.I. dulu lam bat lau n semua tamat beladjar dan sepulangnja ke Indonesia m em im pin p e r g e r a k a n politik dengan langsung. Kepanduan. U ntuk mendirikan Kepanduan-Bangsa Indonesia (K.B.I.), kepanduan besar jang akan dibentuk dari kepanduan Jo n g Java, Jong Suma la per ul^p u an jang akan meleburkan diri dalam Indonesia Muda). dalam bulan Pebruari 1930 dibangu„ kan Satu komisi p L i a p a n Badan persatua* kepanduan nasional itu akan berdiri atas asas2 ^ang kebanjakan diam bil d a n asas- Kepanduan Dunia; isin ja seperti b e r i S 1 . kepanduan bermaksud mempeladjarkan kepada p e m ud a ' segala mainan dan ketjakapan pandu 2.
3.
per-
peladjaran tadi bermaksud memperluas perasaan, fik ira n dan tabiat dan memadjukan keseTiatan badan ia adalah satu tjabang dari keolahragaan jang bebas dari pakSaan
4- ^dapat a^^m u d a h menangkao PanggUan mudah menangkap, mengerti dan menerim a p ang gilan PCmUda djaman 5.
ia bertudjuan mendidik peinuda m endjadi seumumn?aUP
^ ^
baik,
* * * * dan Tanahairn ja dan u n tu k Dunia
K.B.I. djuga akan menuruti peraturan 3 Kepanduan-Dunia, tetapi akan disesuaikan lebih. u u dengan keadaan ja n g chuSUs d i In d o nesia, dengan mengingat adat istiadat dan watak bangsa Indonesia; h a l 2 in i membutuhkan tjara 2 istimewa untuk kepanduan disini.
f M uda
bangsaan
S
T
kT , br , in‘ ia" e dMlrika" „ .' ' dlri sendiri, d ja d i
f h o n 1931 mulai
te r le n a s anggo a nja serupa (sebagian sama) d en gan I M
dan in i diwudiudkan
J S i ’ Merah
ni
1
aA O'1® "
/
dari
In d o n e s ia b e r h a lu a n ke
i.m ., uex uciu
k='"-“ * e r Merab P u t *
Pun diduma kepanduan timbul m atjam 3 kepanduan pergerakan pemuda umum djuga.
seperti
da»
dalam
Diatas telah kita lihat bahwa disamping Indonesia M uda b e rd iri per kum pulan2 pemuda kebangsaan Iain dan disamping Jo n g Isla m ie ten Bond
MASA 1930 — 1942
175
berdiri p e r k u m p u la n 5 la in ja n g berdasarkan kebangsaan dan agama. Djuga d isa m p in g K .B .I. b e rd irila h kepanduan kebangsaan lain dan disamping N atipy, H iz b u l W a th o n dan Siap berdirilah lain 5 kepanduan berdasarkan kebangsaan d an agam a. R e n te n g a n k e p a n d u a n baru d im ulai dengan K.R.I. (Kepanduan Rakjat Indonesia). Seperti S u lu h Pemuda Indonesia dalam th. 1931 didirikan di Malang sebagai p e rk u m p u la n pemuda um um disamping dan lepas dari Indonesia M uda, d a la m tah un itu kaum P.N.I. baru di Malang mendirikan djuga K e p a n d u a n R a k ja t Indonesia itu, terutama untuk pemuda anak ra -jat d je la ta . M esk ip u n kepanduan in i dibanjak tempat boleh terus menga akan la tih a n 5 se p e rlu n ja, hal ini di Djakarta dan Semarang dilarang; em udian di-m ana 3 tid a k diperbolehkan berkumpul karena kepanduan ini langgap te rm a su k d a la m peraturan larangan berkumpul jang diadakan ag! P.N .I.-baru. B agaim anapun djuga, K.R.I. (seperti djuga S.P.I. dan • X ) te rus la n g s u n g berdiri; tetapi sebagai akibat larangan-berkumpul i u K .R .I. terpaksa h id u p tersendiri. Oleh karena itu kepanduan ,,politik” m i tid a k tu r u t d a la m perpusatan jang dibangunkan dalam th; 1938. U n tu k m e w u d ju d k a n tjita 5 persatuan dikalangan kepanduan Indonesia maka p a d a tg. 30 A p r il 1938 dalam konferensi antara K.B.I., Siap, Natipy an H iz b u l W a th o n diputuskan ber-sama5 mendirikan satu federasi Badan Pusat P e rs a u d a ra a n K epanduan Indonesia (B.P.P.K.I.). Selandjutnja diputusan u n tu k m e n g a d a k a n perkemahan umum, jang akan mengundang djuga eP an d u an 3 ja n g tid a k menggabungkan diri dalam federasi itu. U n tu k m e m b itja ra k a n hal ini- B.P.P.K.I. bulan Desember 1938 meng a akan p e ru n d in g a n dengan niarkasbesar5 kepanduan Jav. Padv. Organisatie H iz b u l W ath o n , Kepanduan Azas Katolik Indonesia (Kaki), A1 athony d a n T runo K em bang, JanS semuanja mufakat dengan usul meng3 akan p e rk e m a h a n besar itu dan untuk mengalangi terdjadinja salah a am d ite ta p k a n p u la bahwa perkemahan bersama dengan kepanduan uar fed e rasi in i tid a k akan menipakan suatu federasi Peraturan umum ari p e rk e m a h a n besar itu akan dikerdjakan oleh pengurus B.P.P.K.I. U saha m e m p e rsatu kan kepanduan dalam federasi diteruskan pula dan erhasil, sehingga ja n g menggabungkan d iri dalam federasi B.P.P.K.I. buan P e b r u a r i 1941 te rd iri dari K.B.I., S.I.A.p^ Kepanduan Islam Indonesia, H'zbul Is la m , S in a r P a n d u Kita, A1 W athony dan Kaki (katolik), sedang bisa d ih a r a p m a s u k n ja Kepanduan Masehi Indonesia (K.M.I., protestan) dan Hizbul W a th o n .
(J.p.o.),
B a d a n federasi in i tg. 10 Pebruari 1941 mengadakan konferensi di S°lo; d is itu d ip e rin g a ti selamat berdirinja 3 tahun. Seterusnja konferensi w eniutuskan : sem ua k e p a n d u a n masuk dalam badan federasi u n tu k dan organisasi dibentuk satu p a n itia istim ew a
2-
Indonesia boleh penetapan peraturan2 pembulatan
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
176 3. 4.
Merah-Putih diakui sebagai bendera-persatuan federasi diusahakan agar hanja ada satu m atjam aba 1 (gorei-dorei) untuk semua kepanduan 5. perkemahan besar jang dinamakan Perkem ahan Kepanduan Indonesia U m um atau Perkino akan diadakan dalam bulan D ju li 1941 di Jogja karta dan untuk ini dibentuk satu kom ite persiapan 6 . Perkino hanja boleh diikuti oleh kepanduan 3 Indonesia jang tidak menggabungkan diri dalam N.I.P.V. (Ned. Indische Padvindersvereniging)
7.
pengurus harian B.P.P.K.I. tetap terdiri atas w akil’ K.B.I. (sebagai ketua), Siap (sebagai penulis) dan N atipy (sebagai bendahara). Dari apa jang tersebut diatas dapat kita lihat, bahwa kemauan bersatu dan menggabungkan diri jang dilahirkan oleh perasaan kebangsaan, djuga nampak terang dikalangan kepanduan, tid ak kurang terangnja daripada dikalangan pergerakan pemuda um um atau dikalangan pergerakan orang dewasa.
BAB IV. KEINGINAN- POLITIK PADA PENGHABISAN DJAMAN BELANDA
1.
PENGANTAR KALAM
D alam bagian* diatas sudah terlihat bagaimana dalam temno 35 tahun ja n g baru la lu ini, di Indonesia telah tim bul pergerakan rakjat, Jang lamb at laun pada umur.'.nja mendapat sifat pergerakan persatuan dan kemer dekaan I ndonesia ja n g tegas, tidak dengan ragu" atau tedeng aling2. Jang m e n arik perhatian p u la ialah bahwa pada achirnja terbentuklah perpusat a n 1 ja n g m e n u n d ju k k a n bahwa tidak sadja dalam hal rohani tertjapai ke m ad ju an besar, akan tetapi djuga dalam bentuknja pergerakan ini ke m ad ju an besar tidak boleh disangkal. Terutama djika diingat bahwa satu dan lain b aru 35 tah u n tumbuh hidupnja dan rintangan dari pihak Peme rin ta h d ja d ja h a n besar adanja. 4 kan_ te ta p i w alan p.m tndiuan satu dan perpusatan telah tertjapai, pprgeralran in i m asih hpr.Hippis* sekali adania. iaitu menurut faham ten tang sikap terhadap p»™ 0Hntah (kooperasi atau non-kooperasi), menurut a gama (Islam , netral, K r isten), menurut pengikutnja (laki;, perempuan. pem uda. ne m udi). momn-nf t,'fllOngnn bangsa (Indonesia seumumrija atau sebagian sad ja d a ri ini). A p alag i se m uanja in i (jang seperti telah tertjatat, pada umumnja m e m p u n ja i tjita- tertin ggi satu, jaitu persatuan dan kemerdekaan) bisa dib agi p u la m e n u ru t faham tentang apa jang telah bisa diubah dalam keadaan H in d ia Belanda dengan serentak, djadi tidak dengan me-nunggulag i. P endap at tentang in i belum sama; ia adalah bergandengan dengan sem angat tiap- golongan. G o l o n g a n jang radikal beringin dan niemungkink a n p e ru b ah an 2 ja n g le b ih besar daripada golongan jang tenang. D a la m b u k u te ntan g se d jarah Pergerakan Indonesia patutlah diterang k a n d ju g a t jit a 2 terhadap perubahan-jang-dianggap-telah-mungkin ini, pada p e n ghab isan d ja m a n Belanda. Tjita 2 in i kita bisa batja dalam laporan Com m issie V ism an, ja n g dikeluarkan beberapa minggu sebelum Pemerin ta h B elanda d iu s ir d a ri sini. K e p in tja n g a n 2 d alam ta ta n e g a ra Hindia Belanda jang terbukti se-njata-n ja (d ju g a m e n u ru t pandangan Belanda sendiri) sesudah negeri Belana d id u d u k i o leh D je rm a n dan perhubungan antara Indonesia dan negeri Be la n d a d ja tu h terputus, dan suara ram ai meminta perubahan jang terdengar se-keras2n ja d a ri fih a k Pergerakan Indonesia, mendesak P e m e r in t a h Hindia B e lan d a m e m b e n tu k satu panitia, istimewa untuk menjelidiki segala jang p in tja n g ta d i. T u d ju a n n ja ialah memakai laporannja untuk m engadakan
SEDJARAH P E R G E R A K A N R A K JA T INDONESIA Perubahan sehabis perang ! berna™a »Commissie tot bestudering van staatsrechtelijke heroleh nmi,m (pamtla untuk mempeladjari perubahan 3 tata-negara), dan tuk narta k, .men“ rut nama ketuanja disebut „Commissie-Visnian” . DibenminggM , 3n ^ ovember 194°; laporannja keluar tah un 1942 beberapa nunggu sebelum balatentara Dai Nippon masuk di Djawa. te rk e m n iV d/ikai1 101 terutama di
i
«.
rantjangan 3 dan n e rm intaan 3 jan g dii , t. i u-u perm intaan j k U a lh dulu gam baran tentang “ 'IT Penghabisan d jam an BepengJ ldUpan J akJat diw aktu itu. Pen-
akan ksnii pakai rlincro h in t rinskflsan
keinginan- jang termuat dalam rapport Visman.
JUg
KEADAAN PADA PENGHABISAN DJAMAN B E L A N D A
Kedudukan negara Indonesia sampai th. 1942
™ d ) iaSenJ.V i me,mpUnjai alat° Pemerintahan (Pem erintah dan Volks raad) sendiri dan keuangan sendiri; adalah badan-hukum (rechtspersoon) jang mempunjai kebendaan sendiri dan bisa m e n g a m b i l utanS sendiri, 2.
dalam Undang 2 Dasar (grondwet) negeri Belanda, H in d ia Belanda di« akui bagian keradjaan Belanda sedjadjar dengan „bagian ja n g d i Ero-
K E IN G IN A N *
P O L IT IK
p a h ,” S u rin a m e
pada
PEN G H AB ISA N DJAMAN BELANDA
179
dan Curacao.
A k a n t e t a p i dalam praktcknja p o n d i r i a n sendiri i n i t j u m a s e d i k i t se rfM i a,d ar!J a - R ° lc h la ii I n d o n e s i a d a l a m Undang* Dasar Negeri Belanda anrrn V**1" n ,dCngan ” ’ja Sian Eropah,” tapi Gubernur Djendernl, ni °,.a . aa ' an In d ie dan lain pegawai jang penting sekali kedudukanr* a " fik al c,an d ip e fja t oleh Pemerintah ..bagian jang di Eropah” (No* C a n a^' A n g g a ra n belandja negara Indonesia jang dibikin disini, Non 1'* r f G diteLipkan oJeh Pemerintah dan parlemen lan TV t>G a n d a (dalam parlemen itu duduk nielulu wakil-' rakjat Bedan *v" e ia ^u ia n ‘ p e n tin g (ordonnantic) jang dibikin oleh Pemerintah men n S la a d d isin i, m esti ditetapkan djuga oleh Pemerintah dan parleVolk ° f ^ 3' ^ a *au acla perselisihan antara Gubernur Djenderal dan sraacl. D a n P e m e rin ta h dan parlemen itu membikin aturan3 jang rp e n tin g (w et 3 d an alg. maatregelen van bestuur) buat Indonesia dengan tei!fSUn^ ’ ^la n '*a dengan niendengarkan sadja lebih dahulu pemandangnn an g itu d ari P e m e rin tah dan Volksraad disini. Alat* pemerintahan negeii B e la n d a d ju g a bcrhak menunda atau mcnghapuskan aturan-' riipa o rd o n n a n tie s (G.D. dengan Volksraad) atau regeringsverordeningen (bikinan G .D . sendiri). D a n G u b e r n u r D je n d e ral j an» se-mata3 bertanggung djawab kepada radja (M c n te ri D ja d ja h a n ), mesti tunduk djuga pada pcrintalr lialus aanw ijzingen” ) d a ri M cnteri Djadjahan itu. Djadi Pemerintah biasa dari j>}agian ja n g d i E r o p a h ” itu adalah Pemerintah-tinggi buat Indonesia, 3ankan d a la m urusan kedalam negeri se-mata*. O le h k aren a itu , sebetulnja Indonesia sama sekali tidak „bcrdjadjar” °ngan b a g ia n di E ro p a h itu, akan tetapi berupa tanah djadjahan, koloni 0 aka. Selaras dengan in i Indonesia tidak mempunjai kedudukan-internasional se n d iri.
nea <;f»
^ Cpint{angan *” e g e n
ked ud u kan ini sangat tcrbukli waktu perhubungan dcB cIan d a p u tu s dan tcrbukti Indonesia bisa berdiri sendiri
Kedudukan bangsa Indonesia K e d u d u k a n negara Indonesia diwaktu zaman Belanda buat bappsa n onesia le b ih pedas oleh karena djuga dalam lingkungan pemerintahan negeri s e n d ir i j a tid a k berkuasa. Pemerintah-biasa dinegeri Belanda men d ja d i P e m e rintah - tin ggi un tuk Indonesia dan dalam pemerintahan disini J u6 a b a n g s a Jieland a ja n g berkuasa: Gubernur Djenderal jang melakukan pem erintahan seorang d iri sadja, harus orang Belanda; dari Direktur departemen h a n ja 1 d ari 8 ja n g bangsa Indonesia; djuga pangkal lin.ctgi JanS la in k e b a n ja k a n dalam tangan bangsa Belanda. B etul V o lk sra a d (ja n g 50% d a ri anggotanja bangsa Indonesia) mem
ISO
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
punjai kuasa turut-serta dalam pemerintahan, akan tetapi kalau ada perse lisihan antara Gubernur Djenderal dan Volksraad, Pemerintah dan parlc men negeri Belandalah jang memutuskannja. Oleh karena semuanja itu. kuasa tjam pu r tangan bangsa Indonesia dalam pemerintahan dalam negeri sendiri tjum a sedikit adanja. D juga dalam administrasi-umum pengaruh Belanda ham pir meradjnlela sebab pangkat 2 jang tertinggi belum banjak jang dipegang oleh bangsa Indonesia. Lebih 5 hal ini terlihat dalam kalangan partikulir. Itu semuanja tidak mengherankan, kalau diingat bahwa bangsa Indo nesia tidak diakui sebagai „bangsa,” tetapi hanja dipandang sebagai bumiputera (penduduk asli) sadja dan diperlakukan sebagai bagian penduduk jan g kelas 3, jang paling rendah dalam negeri i n i : orang Belanda jang nomor 1 dan orang Asia-asing sebagai nom or 2. P intjangnja kedudukan ini ternjata sekali. Bangsa’ Asia jang lain (Siam atau Filipina) waktu Belanda m ula 2 datang disini, mempunjai kedu d u kan lebih rendah daripada bangsa Indonesia, kedudukan mereka sekarang telah m enundjukkan kemadjuan pesat didunia.
Akibat rendahnja kedinlukaii negeri dap nasib Rakjat
clan
bangsa
Indonesia terlm-
Dengan besarnja kekuasaan bangsa Belanda terhadap Indonesia, baik kehidupan golongan Indonesia sadja, m elainkan djuga terhadap kchidupan dari negeri Belanda maupun di Indonesia sendiri, lanangan Indue— Indonesia, menundjukkan kepintjangan jang bukan t e r l i h a t terhadap negeri in i seumumnja . a. terhadap perekonomian negeri seum um nja kita liha t pengutamaan pertanian untuk pasar-dunia: i n d u s t r i dan la in 3 ja n g perlu untuk memperlengkap ekonomi sesuatu negeri tidak m endapat tjukup per hatian. Dan antara pertanian tadi h anja sedikit sekali djenis1 jang diutamakan. Oleh sebab itu ekonomi negeri jn j se-mata= mempunjai „eenzijdig sectorisch karakter” dan sama sekali tidak m e n u n d j u k k a n ..evenwichtigheid,” oleh karena itu sangat terpengaruh oleh perbedaan’ conjunctuur, seh/ngga ber-kali2 ppyplfonominr) |-]jfjjn j rljfcntjok se-hebat*S ik - .. fa, dalam pertanian untuk pasar-dunia itu, bangsa Indonesia tidak men dapat penuh lapangan untuk turut serta. D im ana bagian bangsa Indo nesia dalam produksi itu besar pula, itulah ,.tidak disengadja” oleh Belanda, malahan oleh banjak antara mereka dipandang kurang sesuai dengan garis- besar tentang bagian bangsa Indonesia dalam perekono m ian negeri. Bagian ini ialah torutama m engerdjakan pcrtanian-makanan, dagang-pasar dan diwaktu ja n g terachir d jug a keradjinan-kctjil. Segala lapangan jang lain2 harus ada ditangan golongan 2 penduduk
K E IN G IN A N 1' POLITIK PADA PENGHABISAN DJAMAN BELANDA 181 ja n g lain. Oleh karena itu terhadap bangsa Indonesia hidup perekonom ian m enundjukkan „eenzijdig sectorisch karakter” pula dan „evenw ichtigheid lebih tak adanja daripada terhadap perekonomian negeriseum um nja. e.
terdesaknja dalam lapangan perekonomian, terpakainja untuk kepen tingan golongan 3 lain itu, tentu sadja tak tinggal tersendiri dalam lapangan tersebut sadja. Disemua lapangan-kehidupan bangsa Indone sia tak m e m p un jai keutamaan; di-manaa ia terpakai untuk kepenting an lain . Oleh karena itu bangfia Inrinnrsin disegala lanangan-kehidupa n ._m o n und jnkknn ke m nrtahatl.—Gfiilgabdian pada lain 3 golongan, tak m e n u ad iu k k an kohnlntnn ^ nmnWthPiri zeifstan"d7 gheid dan~evemvich-~ tigheid) sedikitpun. Ialah suatu bangsa jang sesudah 300 tahun peme rin tah an asing terpetjah dalam hidupnja dan hidup ini djelek sekali. In i terang terbukti dari hasil beberapa penjelidikan tentang kemakm uran (welvaart) atau tentang tingkat kehidupan (levensstandaard) jan g d ila k u k a n oleh Belanda sendiri! Tidak m engherankan, bahwa dengan keadaan jang terganibar diatas, r a k ja t Indonesia sama sekali tidak senang. Semua orang tahu bahwa kuntji P££iaaiiaXLjiUlg.,betul-. bunt__.so»aln lapangan. terletuk pad.T_kpdiuhiknn rinla m pem e rintah an. pacto kekuasaan mengatur negeri, pada „kuasa politik.” JBisiL_Sfi.ba.b_.itu .by at orang Indonesia selalu hal pemerfirtahaiT hai~politik* la h . ia n g d iutam akan rm ^ 'n i T terlihat pemandangan orang1' terkemuka terhadap soal 5 p o litik sebelum petjah perang. A kan tetapi pem andangan1' ini sepandjang dikeluarkan oleh orang* Indonesia, seb etu ln ja h a n ja dari sebagian dari pendapat2 Indonesia sadja, oleh karena d a ri orang1’ jang mendjalankan non-koperasi (jang tak mau bekerdja dengan P em erintah Belanda) dan minta se-matas INDONESIA M E R D E K A , Indonesia terlepas sama sekali dari Belanda dan berdiri sendiri dengan serentak seperti Ir. Sukarno, Drs. Moh. Hatta dan St. Sjahrir jang sem uanja bisa m e ru p ak an suara rakjat djelata, tidak ditanja dan tidak te rtja ta t p e a d iria n n ja . O leh karena itu djawaban 5 ini hanjalah dari mere ka ja n g m asih m engindahkan ,.perhubungan” dengan pendjadjah, jang m asih m au h id u p sebagai rakjat Radja Belanda, baik untuk sementara w aktu m a u p u n u n tu k se-laina=n j a ! D an h aru sla h d iin g at pula bahwa walaupun djuga antara banjak moreka h id u p k e in g in a n keras akan kemerdekaan, hal itu ticlak bisa dikeluar kan d im u k a kom isi karena mengandung bahaja hukum an'.Jjaginja! ' . '+ 3.
K E IN G IN A N 2 ORANG2 TERKEMUKA
Vf
' * ’• .
A. Keinginan- terhadap kedudukan negara Itulonesia
/
.- '
.
7
„ U n t u k m e le t a k k a n segala k epentingan m e liW pada t kcpenUnjiflP ^ F n -
'4•
182
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
d ud uk sendiri, maka perlulah segala kuasa untuk m e n g a tu r kepentingan aan usahanja dalam sesuatu negeri terletak pada alat= p e m e rin ta h a n didalebih ntai.
S8nd!ri; tjam pur tangan dari pem erintah la in berarti mengentmgan lain ” : inilah suara ja n g (dengan lebih atau kuran#
Commissie-Visman. uikare? a
^
tGrdengar dalam dJ'awaban orang* Indonesia pada
mereka
i anS ditanja
pendiriannja
oleh
komisi masih
n g a n tja r a l e b i h 80 lingkungan ket'adJaan Belanda, maka (de m e n g e n a i s a L ♦“ ° ranS'J j ° ng m cndjaw ab itu hanjalah nesia, dan tidak m e ^ Z l a Z T pemerj " * han la i" terhadap hal* IndoinemutusKannja sama sekaligus.
a belanda8’” adania ”State"bod” antara Indonesia dengan Negeri n j a 1) telah b a n ja k ^ a n r m e m fn ta ’ . mer<jka jan g m a d ju pendiriant • i , meminta Indonesia sebagai n n o im inne berdiri sendiri dengan kepala pemerintni, , * • ^ negaia ja n g uli , + i i , m enntah, kementrian dan n iH » m s n
ma„, angkatannja atau kan semupakat dengan parlemen itu
, “ 'M nuh'nja kepada ■ >“* Pemerintah hanja (iilalu
Parlemen ini iang se-mata- ,'v“„iWaardig”, d ,„ m „m „ unjoi k e k u a s a a n tertinggi, menetapkan hukum („et6cven(lo m M h„ dua bagian Bagian perwakUan (Kamar) Mrtama terfiri da'rime™ ™ “ „ e,lgi„Bat pada kepentingan spes.al dari golongan, Ja„ g k heden”), bagian perwak.lan (Kamar) te d ua dipilih seboleh- dengan Iang sung, se-boleh* oleh rakjat seumumnja.
mendjadi
Raad van Indie Badan Penasehat se-mata3, dengan anggota lebih banjak daripada sekarang ( i941). Jang diatur bersama dengan negeri B elanda, setjara sama sekali berdjadjar, ialah h anja U n d an g 2 Dasar, pertahanan negeri dan haP luar negeri. Keadaan baru itu tak usah diadakan
’)
se-konjongr.
Sebagai tempo pe-
„Suatu gabungan besar golongan 5 politik.” Kom isi tak m e n je b ut n a m a ? mereka jang didengarnja, akan tetapi terang bagi kita baliw a gabungan besar in i ialah Gapi.
K E IN G IN A N 3 P O L IT IK
PADA
ia n g ha d a dm asihka r
lah u n ‘ Dalam
m esti dfadT kan T ! J
. kan
In d o n e sia
val «
d a lam
dju
R a^d
kepa,a;‘
m e n g in e at nanti 1
PEN G H A B ISA N DJAMAN BELANDA
dalam S
tempo ini aturan pemerintahan
gads= S
183
.
besarl^
akan
tetapi se^ a
^
dePai'temen- jang dalam tempo
angg0ta perubahan
n a
dUan^sunck'in 011!3 ! ! 8 perSolisihan antara G.D. dan badan perwakilan masih gang kedudw kn ° a m tem po ini’ dan Raac* van Indie djuga masih memeRadja te n ta n ffn ih ai--Sekarang' •Akan tetapi tanggungdjawab G.D. terhadap heden) dilenjapkan Indonesia'lingkl,ngan-dalam (inwendige aangelegenan T^rtamT,ln f V o lk sra a d > jang diteruskan sebagai badan perwakilan bagirakHt r h ir i’i 3 301 tem po perubahan djuga dibangunkan badan perwakilan tU]js jja j a g n p e rw a k *lan — Kamar kedua), dipilih menurut aturan terdihilangkan^ ' ^ a d ja *1an buat sementara masih tetap, kemudian tentu sadja
b. Jang wgit] adanja Dominion Status setjara Inggris suat
I\3 ia rnereka .ia ng madju pendiriannja ada pula jang ingin adanja
IndoU
.o rn in io n 'status u n tu k negeri ini. jang tentang perhubungan antara n e Seri Belanda meneladan perhubungan dominion2 Inggris gan n e g e n Ing gris. (Verslag Visnian)
Dari
goI°n g a n
in i terhadap aturan dalam-negeri, sama dengan tjita 2
3 Ja n S ln g in statenbond den£an negeri Belanda; djadi djuga adanja mer.e,m e " se',n a ta 3 dan m enteri 2 bertanggungdjawab padanja. Hanja sadja Kame i i . Suka a d a n i a perwakilan bagian pertama, bagi mereka tjukup ar K a -jat s a d j a 3). D an lagi golongan ini minta urusan pembelaan
fe n ta n g h e n tu k n ja perwakilan ini selain dua pondapal jang telah terlulis itu , ada d ju g a ja n g ingin satu perwakilan sadja, jaitu melulu Iniat e p ia golongan penduduk „organisch” seperti Volksraad sekarang (1941). Adai ja n g in g in tambahan anggota Volksraad. ingin perbaikan nak m e m iiih n ja , h ila n g n ja angkatan anggota dan lain 2 permintaan jang a ju g a ta k p rin c ip ie e l. Boleh ditjatat djuga bahwa antara mereka jang tak ing in „volw aard ig parlement kebanjakan toeh ingin supaja perwa{ulan r a k ja t (selain hak inisiatif dan hak amandemen) djuga mempunjai nak m te rp e la s i se-penulrnja dan hak enquete Buat mereka, jang tidak ingm ta m b a h n ja kekuasaan Volksraad terhadap G.D., hal ini berarti m e n am b ah p U]a p e n gan ih n ja Volksraad dalam pemerintahan. Djadi te ranglah bahw a perw akilan Volksraad jang berlaku sampai 1942, telah amat p in tja n g b e n tu k dan kuasanja.
SED JA R A H P E R G E R A K A N R A K JA T IN D O N E S
184
ne g e ri d a n u rusan lu a r negeri se-mata3 d ju g a oleh In d o n e s ia s e n d ir i. T h a d a p soal2 in i p e n d iria n n ja boleh d ik a ta k a n le b ih m a d ju d a r ip a d a p ( d ir ia n G ap i. A k a n te tap i terang p u la b ah w a d a la m s is tim i n i „ k e p £ n e gara” a d a la h w akil, d ja d i terang dalam k e d u d u k a n s u b o r d in a s i t e r h a d R a d ja B elan da. W a la u p u n n am a 2 orang jang d ita n ja o leh C o m m issie V is m a n ti<j, d iu m u m k a n , k ita boleh pastikan p e n d iria n „s ta te n b o n d ” d a n p e n d i r i; „dom inionstatus-Inggris” itu di-tjita“kan o leh pemuka- In d o n e s ia , buke o leh o ran g bangsa lain.
c
G olongan jang men-tjita2kan dom inion status lain
L a in 2 golongan ja n g djuga ingin dom in ion status (ta p i t id a k d o m in io n antara Indonesia dan N egeri Belanda, k u r a n g m a d ju p e r d ir ia n n ja dan h a n ja in g in adanja Dewan K e ra d jaan (R ijk s ra a d ) d a n k e d j la m : a d a n ja suatu sistim jang tak boleh d in am aka n p a r le m e n te r se-matjj s ta tu s - In g g r is )
d.
Golongan 2 jang
lebih
kurang madju dalam keinginannja
L a in 2 golongan lagi jang lebih 2 kurang-m adjunja, d ju g a tid a k m e n g in , d a h kan dom inionstatus apapun dan telah puas kalau d ia d a k a n a tu r a n 3 buat In donesia supaja W n im tidak begitu terikat seperti se k arang , d a « a tu ran pem erintahan lebih baik daripada sekarang. K u ra n g
l i®ra rapport-Visman
xne-metjah 3 r e n t ja n a 3n j a
ja n g d l „en™ , it /dai am i .aIam hal i n i ' ^ ita tid a k b isa m e n g e ta h u j rentjana- ko m p lit (da m loguche sam enhangnja) d a r i g o lo n g a n 5 ja n g k u ra n g m a d ju pendiriannja ini. Maka itu k ita ternaksa m f n u r u t tja r a n ja
rapport-Visman, ja.tu n,embi,jarakan hal, m e n u ^ S ,
•
1.
membesarkan pengaruh Indonesia dalam kalangan keradjaan dan me. ngurangi ikatan Indonesia pada pemerintah Belanda
2.
m e m p e rb a ik i aturan pem erintahan dalam -negeri.
SUB 1. Jang m adju sendiri antara mereka ja n g tid a k su k a statenbond, dominionstatus-Inggris atau dom inionstatus la in , ia la h m e re k a ja n g in g in adanja rijksraad sebagai superparlem ent dan rijk s m in is te r ie u n tu k s e l u r u h keradjaan. D jadi jang dim inta ialah h ila n g n ja p e m e r in ta h seluruh keradjaan oleh alat 2 pemerintah „bagian ja n g d i E ro p a h ” a k a n te ta p i tia p ’ bagian m e m p unjai alat 2 pemerintah sendiri dan rijk sra a d d a n rijk s m in is terie adalah un tuk semua bagian2, jan g harus b e rk e d u d u k a n se d jad jar sungguh2. D an semua bagian m em punjai w akil d alam rijk s ra a d d an rijksm inisterie itu. Dua badan in i mengurus h a l3, ja n g tid a k b o le h d ikatakan hak-kedalam buat m asing 3 bagian keradjaan.
POLITIK PADA PENGHABISAN DJAMAN BELANDA 185 golongan telah akan puas djika diadakan rijksraad sebagai BaJ „ ^ asehat K eradjaan seluruhnja, dan dalam badan itu duduk utusan d °t>esi ° nesia “)• Kekuasaan alat" pemerintah „bagian di Eropah” terhadap a dalam prinsip boleh tetap ^agi ja n g telah puas djika diadakan perwakilan Indonesia dalam ,-an f>e r ..bagian di Eropah,” lain lagi telah senang djika kadang-' diadap j 18 P e m USJaWaratan seluruh keradjaan (rijksconferenties) tentang hal 5 te r t a h g n k In g . buat keradjaan seumumnja ! Djadi djuga orang-' ini, memk p r*nc‘pe kekuasaan alat 5 pemerintahan „bagian di Eropah” ndonesia ! A kan tetapi djuga orang 5 jang mau mempertahankan asa alat* pem erintah tersebut ini, mendesak untuk mengurangi ^ ’ Jang djuga m enurut mereka meliwati batas besarnja sekarang. j • Pei baikan tentang aturan pemerintahan dalam-negeri, oleh Sf *s t e r j e tidak m au volwaardig parlement dan volverantwoordelijk tig. s®perti dim aksud oleh mereka jan g berpendirian golongan pro3,11 , lS„ an S°*°ngan pro-dominionstatus-Inggris) antara lain ditjari vna n ja q 1 p arlem entair systeem.” Mereka jang mengandjurkan itu ingin kat°r-^e ^ j ^ ^ n u r D jenderal Radja Muda 4) dan menteri5 jang semi-verantSaJ 1-*3 tienpT e m e nn tahan dilakukan oleh Menteri5 itu. G.D.R.M. mengangip a cle n „ l * \ m e hh at Pada bentuknja Volksraad dan lamanja angkatan i,;P.acia G o R Aem p° ‘duduk badan itu - Menteri 5 hanja bertanggungdjawab VnX in to \akan tetapi> oleh karena Volksraad harus djuga mempulk s r a a <3 d rpeIIatie dan enquete, boleh diharap lebih ,.menurut” kepada K B a d a n Dpn p a ? a reSei’ingsgemaehtigden sekarang (1941). , p e * Jd a p a t . -llan JSng Udak terbagi’ d ip ilih dengan usaha mengindahr em e u t e r ;nra, se-banjakLnja. Mereka jan g memadjukan sistim semi^ is t e r i e ( 5 . * kebanjakan djuga m em adjukan sistim Ru'ksraad dan rijkst; A d a d iu keradjaan seumumnja) ja n g tertulis diatas. .JUtJia i n g i n 3 antara m ereka jang pro-stelsel semi-parlementer, jang r° P a h ;5» te M engurangi sadja pengaruh alat 5 pemerintah ..bagian di adan ja V e r a n t ap h aP dalam-negeri Pengaruh itu dilangsungkan dengan 1 L a in d " tWoordeIijkheid G.D.R.M. terhadap Radja. n (a k a n t pada stelsel semi-parlementer djuga ada jang mengandjur^’ 36) s u n -etap i in i tentu diadjukan oleh orang Belanda, Verslag Visman Ja G.D. m enam bah kekuasaan kepala 5 departemen sadja dan
dan a ? r Y l* h a rus djuga turut serta dalam hal5 perselisihan antara G.D. E r o p a h ” 3ad 3.arlg dulu diputuskan oleh alat3 pemerintahan „bagian ^ d a , J a n S in g in rad ja Muda ini berdiri „in rade” ialah bersama dengan ban£^V dig J’ang harus ditambah sampai 10 anggota (5 diantaranja r j n d o n esia). A d a ja n g m gin radja Muda berdiri sendiri dan Raad n J n a i e m e n d ja d i Badan Penasehat (Raad van State) se-mata.
j8tj
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT IN D O N ESIA
supaja mereka in i bekerdja lebih rapat dengan Volksraad. P e ndirian in i patut disam bung dengan pendirian mereka (barangkali Belanda djuga> ja n g m engandjurkan rijksraad sebagai badan penasehat sadja (lihat d i atas). B agaim anapun kurang m adjunja, pendapat itu m asih m e n tja ri tambahan pengaruh Volksraad.
j}.
Keinginan2 terhadap kedudukan bangsa Indonesia
Kedudukan
bangsa Indonesia bergandengan benar'-’ dengan kedudukan negerinja. K edudukannja sebagai golongan kelas tiga dalam negeri sendiri, le u rangnja pengaruh dalam pemerintahan negeri sendiri, sedang alat* pem e rin ta h a n disini mesti mengutamakan kemauan alat* pem erintahan negeri lain, ialah hanja akibat serta udjud : a- pendjadjahan Indonesia oleh negeri Belanda, jant,. keras sekali adanja. & D jik a Indonesia Merdeka, tentu kedudukan bangsania d iad i lain ■ dart fcolehlah negeri ini djadjahan, tapi djika djadjahannja kuran- keras ke dudukan bangsa Indonesia djadi lain pula. g ’ Maka itu tidak mengherankan bahwa dengan kepertiaiaan umum ten tang pintjangnja kedudukan negarania timbul rlina i J 3 umum pintjangnja kedudukan bangsa Indonesia kepertjajaan tentang
,,Perbedaan menurut bangsa-orang dalam hukum dan masiarakit membangunkan kemasgulan jan2 hP<sar spkali ” p , ■, masjaiakat,
bahwa Pemerintah mesti memhf-r- t • t if ‘ jang berPendaPat nurut hukum; kalau Pemerintah1 « J° f ° menghdangkan perbedaan meaturan-'nja tentu sadja masjarakat m memper-beda=kan dalam
M dalam hukum seharusnja hanja1 ‘L e h k a n m * perbedaan dalam kebutuha„-h„kura ( .^ e h t e b e h W t o d ‘n / a ? ^ p” t untuk melindungi jang da.t supaja li(lak d|perM " > Oleh karena itu kebanjakan orang ingin bentuknja klw arganegaraan („burgerschap”) buat negeri ini, instituut iane , persatuan. Akan tetapi pendapat orane’ an- ™ nSandung Persamaan dan tidak sama; ada 4 warnanja : § ' g mengandjurkan sama sekal. r . i s l e n T u ^ H ^ 11? meng?ndjurkan statenbond atau dominionstatusm tiw * npt ’ ”burgerSchaP” ™ h ‘™ Ja satu akibat pendirian itu; f nertalian a n f f 118 Se‘mata2 berdiri sendh'>> instituut in i ada sebagai
!,
da" rakjatnja’ golongan ini dengan nalknja/ deradiat deradjat negeri, automatis djuga adaBuat burgerschap, jang dalam negc n demikian tentu mengandung persamaan
dan
persatuan se-penulr-
nja. Oolongatl J3ng ingin Indonesia berdiri antara empat bagian sedjadjar didalam
Iingkungan
keradjaan
Belanda,
berpendapat
„burgerschap” in i
'
^ S lN G lN A N - ’ POLIT IK PAD A PENGHABISAN DJAMAN BELANDA
187
untuk mernberi batas lingkungan rakjat („personengebied”) negeri ^ui-006513 ja n S i tertentu- dan mereka jang berpendapat perbedaan dalam -§e,.~Um ^,elU,m a d ih ila °gkan se-konjong-, mengharapkan adanja „burschap’ a -an melepaskan hilangnja perbedaan- itu. BanJ ak d;iU®a oranS (barangkali pemuka Belanda) jang berpendapat. Ilf , , " / 1 . U1p 81f C ap har»s baru diadakan djika masjarakat telah „masak” 3 61 ? dalam masjarakat masih belum bisa dihilangkan, 1 • tunggu CUJ U h ilangnja, lalu baru burgerschap dibentuk. Djadi mel i e ^ in i Se. mf f niernutar-balik kesukaran. Akan tetapi djuga mereka ’ )3 Wa perbedaan hukum melukai hati bangsa Indonesia dan * cHlnlangkan segera „dim ana sadja jang sudah bisa.” Ada golongan , m em bentuk b ga berpikiran begitu. akan tetapi telah segera ° I e h karena antar UrgerscbaP untuk golongan atasan (dari semua bangsa), Seclik it adanja 13 g0lon§ an" ini perbedaan dalam masjarakat telah paling
A kl terhadap
^ nieinpenii’ggi
kedudukan negeri dan bangsa
° n s ta tu L ln g iir ir Sl m em inta kedudukan statenbond atau kedudukan domini* ^ e,1gan narlempn U,at *ndones*a dengan „volverantwoordelijk ministeri” dan 'rr‘e|n in ta n terpilih menurut kepertjajaan rakjat, tidak usah ^ ^ t u k m p n r iin n ^ a'kan2 j an8 lebih ketjil (vvalaupun amat penting djuga)
Dula
al m em bikin besar apa jang keketjilan,
Dengan
sebagai Lamest?n1 -1: U^ ng’ “se-gala-nja. “ T * hWup ini mendjadi ]m'US ^ esiinja dalam
^
^ e n fie /u a r l^ n 10” ! 3" j£mg tidak begitu madiu dalam p e n d iria n - p o litik n ja , P angifafs ^ „ e*n glr»an2 tentang tam bahnja tenaga Indonesia dalam <.,leernl>ht>n pe" tlng> tentang milisi, tentang adanja kewadjiban-beladjar dsb a \ ang mempertinggi kebudajaan dan perekonomian rakjat P a s if n ara /n ®,reka banJ’ak jang insaf bahwa Pemerintah djangan tunggu dan 3 ^ • m engenai nasib rakjat, akan tetapi harus bertenaga aktif Tno 1Jiem.im p *n. dengan penuh keichlasan dan keinsafan segala usaha untuk n jap a i pertinggian nasib rakjat dalam segala lapangan. Oleh karena itu, JU ga antara mereka jang tidak begitu madju dalam politiknja (seperti ,, , a 3ang mentjukupkan kedudukan Indonesia „berdjadjar 4 dalam in g k u n g a n keradjaan Belanda”) banjak jang ingin membesarkan pengaruh nesia dalam pemerintahan di Indonesia dan ingin kurangnja pengaruh
188
SEDJARAH PERGERAKAN RAKJAT INDONESIA
„bagian di Eropah” terhadap negeri ini, untuk mendapat lebih k e se m p atan dan kekuasaan akan memperbaiki, mempertinggi, memperlengkapi, meluruskan segala lapangan hidup bangsa Indonesia, ja n g m em ang semuanja memerlukan pembaharuan ini.
J 'A*'
ji
DAFTAR NAMA DAN ATJARA
Aba-aba (gorei-dorei) satu matjam untuk sem ua kepanduan, 175. Abdul Muis, 6, 7, 33. Abdul Wahab. Hadji. 34. 156. Abikusno, 119, 123, 133, 135. Achjat Usmani, 155. Achmad Djajadiningrat, 14. A etief kiesrecht bagi wanita, 16SAgus Salim. Hadji. 5. 7. 39. 40, 76, 81, 92, 97, 115, 116, 118, 171. Ahmad Dahlan, Hadji, 17. Ahmadijah Kadian, 85, 86, 156. Ahmadijah-Lahore, 38, 85. 86, 156. Aisjijah, 84. 166. Akibat rendahnja kedudukan negeri dan bangsa Indonesia, 180. Aksi Indonesia berparlemen, 119. Aksi Italia di Tripoli, 113. Aksi politik dari Indonesia Muda, 168. Aksi rakjat umum memperoleh ke merdekaan, 102. Aksi Umum, 47. Algem ene studieclub, 52. 54. Aharcham, 25, 26, 29, 80.
A lim m Praw irodirdjo, 22, 29, 80. Ah Sastroamidjojo, Mr., 56.
A1 Irsad, 83. All-Indie Congres, 33. A1 W athony, 175 Ambon’s Bond, 9. Ambon’s Studiefonds, 9. Amir Sjarifudin, Mr., 123, 132. Ammallo J.W. 65 Anggaran Dasar P.S.I.I., 40. Anjuman Ishaati Islam, 86. Ansor, Nahdatul Ulama, 155, 169. Anti-faseisme, 106. Apituley, Dr., 63. Art. 153 bis dan ter. W.v.s., 66. 104, 120, 130. Art. 161 bis dan ter W.v.s., 66, 70, 104, 130.
Atik Suwardi, 61, 124, 133, 137. Auto-activiteit, 43.
Baars, Badan Badan Badan
Ir., 22. Kongres Perempuan, 162. Penasihat Keradjaan, 185. Penjelesaian untuk memerik-
sa dan mengurus perselisihan, 148. Badan Penjelidikan Perburuhan Pe rempuan, 162. Badan Pertalian Katholik, (B.P.K.), 128. Badan Perwakilan Rakjat bersifat dua bagian, 182. Badan Pusat Persaudaraan Kepandu an Indonesia (B.P.K.I.), 175. Badan untuk naik Hadji. 153. Bahasa Indonesia, 96, 163, 167. Bahasa Indonesia adalah bahasa per satuan, 132, 163, 167. Bakri Surjaatmadja, 68. Balai Agung, 67. Balai Persatuan Permusjawaratan Ummat Islam, 41. Bale Ekonomi Pasundan, 124. Bank Islam, 153. Bank Nasional Indonesia, 53, 72. Bantuan Merah Internasional, 49. Barisan Pemuda Gerindo, 169. BBL th. 1938, 145. . Belandja Negara Indonesia, 179. Bendera Merah Putih, 132, 1 • BondSmv a n 8 Aziatis
Personeel
b/d
BondP vL’lnd5o2n. Chauffeures
152 B o n d van intellectaelen, (Perhim p u n a n kaum terpeladjar), Brandsteder, 22.
Budiarto, Mr.. Budi Oetomo,
56, 681-4, ». 108, 111, 130. 143.
\07
..B u V S t e P ”
I» d“ csi* 18(1
B u rin k , Van, 22. B u ru h bulanan, 14o.
Centraal Comite Al-Islam. nS. Centraal Organisasi Buruh sia, 152. o t 1 9Q Centraal Sarekat Islam C e S r * P e rk » n .p u l« . B m h Indonesia, (C.P.B.I.), 111, 150' (C.S.S.IJ, 150.
190 Chauffeursbond Indonesia, 80. Christelijk Ethische Partij, 14, 74. Collectivisme, 102. Comite Perikatan Golongan Merde ka, 101 . Comite Persatuan Indonesia, 68 . Comite Persatuan Kebangsaan, 68 . Commissie, Visman, lihat djuga Panitija Visman), 177, 178, 181, 183. Conferensi keradjaan, 141. Contingentering, 121. Cramer, Ir., 13. C.S.P. (Christelijk Slaatk. Partij), 14, 73. D ae h la n , Hadji Achmad, 17, 83. D a fta r anggota Dewan R akjat, 74, 75. D a fta r anggota volksraad, 138, 139,
140, 141-
D ahler, P. F., 10. Darsono, 22, 24, 25, 26, 30, 32, 78,
80. Dasar Pem. harus bersifat demokratis, 120. D erad j at dan penghargaan sama an tara perem puan dan laki', 153, 159, 160. D ew an Ambon, 62. D ew an keradjaan (Rijksraad), 184. D ew an Kota Bandung, 159. ■newari pemimpin ialah dari Gapi, Miai, P.V.P.N., 136. -Dewan Rakjat (Volksraad), 8, 23, 34, 43 , 70, 73, 74, 107, 135, 138, 140, D iaiadiningrat, Achmad, 14. Diaksodipuro, R.T., (lihat djuga Mr. W o n gson egoro), 93. D iaw a Raja, 93. Djojoadhiningrat, R.M.A.A., 18. D jo jo b o jo , X. D o m in io n Status, 108.
-rjominion Status lain, 184. rL m in io n Status setjara Inggris, 184, 185, 197. D ouw es Dekker, Dr. E.F.E., 11, 12, 13. D r ijo w o n g s o , 135. D ubbele Justitie, 104. Dwidjosewojo, 2, 4, 42. E n g e lcn b e rg , E.A.J.N., 14.
Erfan Ahm ad D ahlan, 8 6 . Ethici, 139. Executief Kom ite K om unis Interna sional, (Ekki), 4 9 . Exorbitante rechten (pengasingan), 130. Fachruddin Ila d ji, 34, 83, 84. Faried Makruf, 121 . Federasi dalam P.P.P.K.I. beraksi, 131. Federasi partai politik, 132. Federasi P e r k u m p u l a n Kristen In donesia, 127 Fonds Nasional, 70, 71. Fonds pakaian, 165. Fonds untuk peladjar, 125. Fonds untuk Pem uda, 171. Fonds untuk piatu, 124. Gabungan Pergerakan. Pem uda Indo nesia, 168. G abungan Sarekat Sekerdja Partiku lir Indonesia (Gaspi), 152. £ an!’ A ' K - 106, 133' Gapi, 106, 127, 128 132. 133. 136. Gatot, 50. ’ Gatot M angkupradja, 39. 58. G edung Nasional 5 3 .
Gelderen, p rof j
yan
13 .
Gerakan (aliran Lahore), 85. Gerakan Pemuda 9 1 . Gerakan Sarekat’ Sekerdja, 76. Gerindo (Gerakan R a k ja t Indonesia), 105. G olongan2 j ang berdasarkan agama kristen, 66 . Golongan2 j ang kurang madju dalam keinginannja, 184. Golongan koperator, 100, 116.
Gondokusumo,
68.
G upernur D jenderal, 179, 183. G upernur D jendei’al R a d ja muda in rade, 185. Guru-ordonnantie 1905, 84. Guru-ordonnantie 1925, 155.
Hadikusumo, K. B., 121 . H adji Sam anhudi, 4 . Hadz Organisasi H in d ian , 35. Hak m em ilih bagi w anita, 163.
H a m id , H. A., 1 2 1 . H a r a h a p , P arad a, 68 H a r i ib u , 163. H a r i m engaso, 1 4 3 . H a s jim A s ja ri, 156. H a,t^ ’ Moh;:>mmad. 20 4 Q =;n im 103, 130, 151. ICO 181 ° ° ’ 101' H in d ia P u tera, 4 5 . H in clro m arto n o . M r H iz b u l Isla m , i ? 5 ’ 136‘ 143> 151H iz b u l W a th o n (M utm m j -> g ia n ^ k e p a n d u a n ). S 8 i 75 d *jah H .K .S .B . Hogere K w eekseholieren B o n d , 80, 1 4 4 . I b n u Saud, 35. 37 I b u Bangsa, 162 ’ Im ig r a s i pem asukan K esusilaan ba«i . u n t u k peri Jn a T u n i, 62, 89 " a n *ta, 158 . In d ie r s c h a p , 2 . In d ie W eerbaar, C om it In d is c h e B ond iq m it °- 2 , 7. In d is c h e K a th ’o lie k G r> 14, 67, 74, 75, i f Q P a r tU (I.K.P.). In d is c h e P a rtij, 11 In d s ic h Sociaal D e m n l’ (I.S.D .P .), i 3> 74 ~5r a t'sche Partij In d is c h e Sociaal n 139’ r e e n ig '-rnocrj ie in g? (i.s cr c D -P^oeratische Ve In d is c h e Staatsreff;Y;V’ 12 In d is c h e Vereenif- n g ’ ’ Indo-Eur. Indonesia d o n e sia berna^i berna^{U’ 75'• 133, 134, 164 eJ ? e n ’ 130. 131, 132. In d o n e s ia Bersa’t,,
Indonesia Merdeka ,
100, 135, 172
?'q 94’, 95, 166‘
74
Indonesia Muda’ lee
Indonesia Raja
L
49- 53‘ 93’
m ’
In p o (Indonesische Nationale Padvinders organisatie), 98. Insulinde, 10 , 72. Internationaal Verbond vakvereenigingen (I.V.V.), 81. 143, 145. Internasionale Komunis (Komintern). 23. 48. Internasionale Sekerdja Merah, 29. Internationale Transport arbeiders Federatie (I.T.F.). 143. Iskaq Mr., 50, 53, 68 , 69. Islam aliran modernis, 87. Islam aliran orthodox, 87, 155, 156. Is la m anti Istri Sedar, 160. Istri Indonesia, 164. 165. Istri Sedar. 129, 157, 158. 159, 160. Y a m in , Mr. Moh., 20 , 106. Jasana Obor Pasundan, 124. 169. ^ Javaansche Padvinders Organisatie (J.P.O.), 21, 175. Jeugdorganisatie Sriwidjaja, 169. J o n g Ambon, 20. Jo n g Batakbond. 96. Jo n g Celebes, 20 , 96. Jo n g Indonesische Padvinders Orga „ nisatie (J.I.P.O.). 199. ^ ^ ro Jo n g Islamieten Bond (J.I.B.), 60 . o, , 96, 156, 157, 160, 171. 172. J ° n g Islamieten Bond Dames Aiciee_ Jin g (J.I.B.D.A.). 90. Jo n g Java (J.J.), 20 , 90. 91, 92, 93, r 1>I0’ 17-ino J ° n g Java Padvinderij (J.J.P l 98. ^ UI»g^ °Minahasa, 10, 10, 20 , 96. n g Minahasa, Jo n g Minangkabau, 170. J ° n g Sumatranen Bond ( P e m u d a i>u m atra), 20, 96, 180 Jo n g Tjirebon. 170.
°i°i 713,o
In d o n e sia te r le p a s ’dari nn«2' da sam a Se£ ^ d a n negeri Bdann g a n serenlak t a i berdiri de ^ P e rs a tu a n ^ ^ e id s e o m it e
(Komite
s
-
S
-
»
Inisiatief Mun 2 enberg V K 3! R f chts Personen (Badan" h u k u m an ak negeri), 112 .
K adaster Bond, 148. K ah ar Musahir, A. 121. K alifn a; Kairo, ur* a lifa ft di 156. K apitalis besar, 139. K artini, R.A., 18. Kartono, Dr., 121. Kartosuwirjo, 118, 122. Kasimo I.J., 66 , 136. Kasmat Mr., 121 . . . Katholieke Javaansche Vereemginvoor politieke actie ( P e r k u m p u l a n Katolik Djawa untuk aksi politik), 66.
192 K aum Betawi, 64, 127, 143. Kaum nasionalisten, 160. K aum orthodox P.SXI., dan Muham' madijah, 156. Keadilan dan perikemanusiaan, 158. Kebangunan Sulawesi, 169. Kebudajaan Djawa dasar aksi- B U 43. ' " Kedaulatan Rakjat, 102.
Kedudukan kaum perempuan menu rut hukum Islam, 96, 162. Kedudukan th. 1942, Kedudukan kelas 3 186.
Negara Indonesia sampai 178. orang Indonesia sebagai dinegerinja sendiri, 180,
Kedudukan sama hak laki/per. (Istri Sedar), 160, 164. Keinginan orang- terkemuka, 178 181.
K ein g in an 2 politik,
187.
Keinginan-' terhadap kedudukan Bangsa Indonesia, 181. Kelenjapan tanggung djawab guper nur djenderal pada radja, 183.
K em arhaenan,
159.
K em erdekaan, persamaan saudaraan, 167.
dan per-
Kenetralan (verdraagzaamheid) ter hadap pada agama2 lain, 96. Kepala Pemerintah Indonesia, 182. Kepanduan, 20, 98, 174. Kepanduan Azas Katholiek Indone sia (Kaki), 175. K B I. (Kepanduan Bangsa Indone sia), 99, 174. Kepanduan Dasar P.K.I., 98. Kepanduan Dunia, 174. Kepanduan Islam Indonesia, 175. Kepanduan Masehi Indonesia (K.M.I. P rotestan), 175. Kepanduan Rakjat Indonesia, 175. Kepanduan untuk anak2 perempuan,
91-
Kepentingan- Islam di Tripolis, 156. Keputrian Indonesia, 167. Keputrian Indonesia Muda, 167. K eputusan Kongres Rakjat Indone sia, 136Kerdja Paksa (heerendienst), 127. Kerstens, P., 14. Kesusastraan Indonesia, 96. Keterangan setia pada Pemerintah, 144.
Keutam aan Istri, 19. Kuasa politik, 181. K urangnja pengaruh bagian d i Ero pah, 187. K usum ojudo, 137. Kusum o Utojo, 45. K oloniale Commissie dari S.D.A.P. dan N.V.V., 122. Kolonialisasi ke B anjuw angi, 150. Kolonisasi orang 2 Indonesia, 155. Kominis, 35. Kom intern, 48. „K om isi Besar” u n tu k mendirikan Indonesia M uda lih a t djuga Koniisi fusi), 166.
Komisi-fusi untuk mendirikan Indo nesia Muda, 166. Komisi2 Penjelidik, 124. Komisi Perkawinan untuk meran* tjang peraturan perkawinan, 163. Komisi Volkenbond untuk membrantas perdagangan perempuan internasional, 166. Komite Indonesia berparlemen, 133. Komite Persatuan Indonesia, 53, 6 S. Komite Perserikatan Golongan Mer
deka,
101.
Komite persiapan kongres Pemuda Nasional, 169 Komite Pertahanan P2, 105. Komite U m at Islam , 160. Konferensi G aoi D januari tahun 1941,
133.
Konferensi Gapi Sep. th. ’39, 132. Konferensi Begala pemimpin organi sasi, 136. Kongres Demokrat Internasional, 51. Kongres Fusi Parindra, H I . Kongres Gerindo, 106. Kongres Indonesia Raja, 129. Kongres Islam Sedunia, 34, 35. Kongres Kongres Kongres Kongres Konffres Kongres 129. Kongres Kongres Kongres 169. Kongres 162.
Islam ieten Bond II, 114. Kalifah, 34. Kaum B u ru h Indonesia, lwke X X IV P.S.I.I., 118. Kebangsaan H in d ia. 34. N asional Indonesia Ray8, P arindra II, H 2 . Pem uda Indonesia I, 95. Pem uda Indonesia, 95, 90, Perem puan
Indonesia,
193
KTa®hr'« ,PS m|Jg ;n SeU'™ l’ Asia di
M adjelis Rakjat Indonesia, 136. M adjelis Tahkim P.S.II., 39. K T 3 ? ’e l 4 ? ,li70. I n 'JO” “ l:i' I32' 133- M adjelis Ulama, 34. M agribi, 114. K o n g r e s W a n it a I n t e r n a s io n a l 5 1 M ah d i, 85. K o n p e r e n S1 I n t e r n a s io n a l P a n P a e iM ahkam ah Islam Tinggi, 117. M andagie, P.A., 9. K o n p e r e n s i K e ra d ja a n , 124 Mangkunegoro VII, lihat djuga Surjo K o n s titu s i N ecara , m o k r a t, 135. d a s a r k a n deSuparto, 3, 21. Sunarjo, 163, 165. M ansur, 35, 119, 121, 136, 154. K °donesiaT'« ■ dan P erhim punan InM ardjohan. 80. KOpPerra « L ) Per2a5kaian (verbruikscooMarinebond, 80. M arsudi, 81. KOdPj eah an , P e m *nn tah dja- Maskun, 58. K r i s i s dunia, 114 Massa aksi dari kaum perempuati K u s u m o U tojo, 45 n o dan Jaki5, 157. K w a ja h K am alu d in , 8 6 . M a x i m u m a r b e id s d u u r , 43. 147.
Mangunpuspito, Nj. Hadji,
M e la r a n g
Lagu
Indonesia R av:,
^
Lam a waktu bekerrff’ L andelijke Inkom stenn £Bond V P N(L.I.B.), " 147148. Laoh, F., 9, 128 Laporan Commissi* 182. le L aran g an berkum nm a n R a k ja t I n d L a r a n g a n m endiari;
sia Muda
17/
a d a n ja
M e m p e r b a ik i
Visman,
177,
v. b agi Kepandu' ,5 '
anggota Indone-
pe rusah a an roono-
poli, 121. .. . . , M elarang Pemerintah mentjabut fassl 147 M e m b e s a r k a n pengaruh Indonesia dal a m kalangan keradjaan, 184. p e re k o n o n u an
w anita, 163. Mena Muria, 9-
kaum
u
,
Mendesak pemerintahan memberi ke sempatan mendapat penghidupan, 121. „ , M endjalankan aksi tentang Parlemen Central P r t u n ,
Lein d o n e s iUaP e J ^ r L ic e n tie e r in g (
D je n d e r a l
ban gsa
u
L 1 jadjahUa n , ^ e^ an| tindasan penLocale Gaspj; j gg ’ ’ L lt f e f a d a r ia ip ldi,iah
119.
M e ^ g a d a k a T u S a S melindungi pe
(Com ite
p engurus
E^ecu-
Sentral), 39,
M em enu M ^ ep erlu an rakjat dalam M enSh^kedudukan
kepala-kepala
132. Menteri- Djadjahan. 147, 18", MenterP jang bertanggung djawah. 132, 182. d e p a rte m e n ,
M e n t e r i ’ s e b a g a i k e p a la departem e ,
Maarrd-en daglooners Reglement, 148. M ach fud z S h id d ig 156 M a d ja lla h Ind o ne sia Merdeka, 47, 174. M a d ja lla h P erh. Indonesia, 51. M a d ja lla h P .P .p .j 173 M ad je lis P erniagak n , 37 . M ad je lis P e rtim b a n g a n , 68.
132.
; 1CO
M e r d e k a d a la m u r u s a n ekonoim . M e r in g a n k a n p a d ja k , 121. M a s i (fe d e ra s i o r g a n is a s r agama la m ) , 136, 155, 171. M e s sias, 85.
Midpost, 148. 0 Milisi untuk b. Indonesia, 1 187. M iltp u n c t ie , 104.
.
o.
i C„ im ,
Minshasa-Celebes, 9 . Minangkabau Muda, 169 Minimumloon, 43, 124, i 4fi Mirza Basjiruddin Ahmad 86 Mirza Ghulam Ahmad, 86 . Mirza W ali Ahmad Beig 33 86 Misbach, Hadji Mohammad 25 Mobilisasi rohani oleh Gapi menu dju parlemen, 133. Moluksch Politik Verbond ( MP V Perhimpunan Politik Maluku). 63. Moment aksi Indonesia Muda, 168 Mosi Parindra, 112, Mosi II tentang Mahkamah Islam Tinggi, 117. Mosi III menentang rantjangan Pe merintah, 117. Mosi IV tentang Palestina, 118. Mosi mendesak pemerintah agar di tjabut buruh bulanan dan pekerdja biasa, 145, 147. Mosi tentang pengadjaran, 165. Mudjaddid (Pembaharu) agama Islam, 87. Mudo katholiek, 169. M uham m adijah, 17-18, 34-35, 68 8*? 85, 153, 156. ’ ’ M uham m adijah bagian Wanita, 89. Muis, 32. Mulvi Rachmat Ali, 86 . M u’tamar al-Alam al-Islam far’al H indasj Sjargyah (M. A. I.H. S) Kongres Islam Sedunia tjabanH in d ia Timur, 35, 36, 84. 13 M uzakir, A. Kahar, 121. N ah datul Ulama, 87, 154, 169. N ahdatul Ulama Muslimat, (N.U.M)
155, 156. jMaik Hadji, 35. Rational Indische Partij, 10, 72, 73 Rationale Padvinderij, (Budi Utomo bagian Pandu), 98. Nasionalisme berdasarkan Islam, 35. NatipU (National Islamitische Pad vinderij), 98, 175, 176. Nazir Pamuntjak, 50. Nederland diduduki Djerman, 113, Ned Indische Padvinders Vereeniging (N.I.P.V.), 21, 99, 176. N.I.S., 151. N.I.S.V.O., 139. Nederlandch lndisch Vrijzinnige
Bond (N.I.V.B.), 13. 73, 137. Ned. Verbond van Vakvereenigingen, (N.V.V.), 81, 147. Noncooperatie, 35-36, 46, 51. 55 . 6a 71, 100, 104, 108-109, 110. 112, 116, 118, 165, 177. Notosutarso, 67. O. K. S. B. (Ond. Kweekscholieren Bond), 144. Olah raga, 167, 169. Opium regie, 148. Oposisi, 44. O.R.B.H.B. (pegawai pedjabat tjandu), 81, 148. Organisasi A m bon, 62. Organisasi internasional pelaut dan b uruh merah, 7 9 . Organisasi M inahasa, 64. Oto Iskandardinata, 61, 129, 136. Oto Subrata, 60 68 K awulo M a n g k u n e g a r a n (P.K.M.), 12G. Pakem palan Kawulo NgojogjokartJ (P.K.N.), 125 . pakem palan K aw ulo Pakualam~iV 126. Pakempalan. K aw ulo Surokarti’. (P.K.S.), 126. Pakem palan P o litik K atolik Djawi. 6 6 , 127. Pan-aziatisme, 55 P andu Pemuda Sum atra (P.P.S.). 98. Pandy Ch. m 66 Pangemanart, j j j "9. Pangkal Setia, 10 . Pan Islam inism e, 3 4 , 38, 98. Pan Pacific L abour U nion, 79. Panitia Pem baharuan staatsregeling (Herzienings commissie), 42. Panitia Vism an, 133, 135. Parii, (Partai Islam Indonesia), 113, 119, 121 , 123 . Parindra (Partij Indonesia Raja), 10l>, 108, 111-112, 131, 133. Parlemen d ja d i resolusi Gapi, 132. Parlemen ja n g m engandung penuh kekuasaan", 187. Parlemen terbentuk m e n urut susuiv an Gapi, 133 . Parlemen ja n g volw aardig, 182. p a k e m p a la n
195 P%
ndl V
P a r ta i
P e rs a tu *n
Indone-
£ £ a ! Iu ru £ S a l ^ D e ^ la n d a , 50 al D e m o k rat
Be-
P l I1 9 .( 123!ai 3 ? 1i4 1 7 In d °nesia), 113, P a r t a i K o m u n is 20-31, 49, 79 8g Sla> (P K .I.), P ‘ nesi'a), l ^
31 K a u m
M asehi Indo-
Sovjet, 22. Pemberontakan
„Zoven Provincien”,
148.
Pem buangan di Digul, 30. Pem bubaran Partai Indonesia,
104-
105.
Pem eliharaan orang miskin, 165. Pem erintah dan Volksraad, 178. Pem erintah hams bertenaga aetief,
187.
P em ud a Indonesia (Jong Indonesia), P a5 3 ? 156N 5 8 ° 7 l 1 7 2 ldC)04n esia- 39, 41 105, 108-109 ’ io r 10 °-101. 102, P .P .P .K .I., 128,’ 12q’ }??' 159- 167. P . R . I . (P artai R ak- f’ I 31; 163.
109.
Inclonesia), 108
p a r t a i S arik at IsH.-., P a r t a i S arik at Isla m 12 2’ l l g t-,
t- ■ c
P * iS ;
130
?
s-
84-85,n 9°7nefi* (^ , o '
’ 1^3
1^7 ’ -.Co
i
94, 157.
P em uda Islam Indonesia. 131, 171. P em uda Mohammadijah, 153, 169. P em uda Muslimin Indonesia. 1C9. P em uda Persatuan Islam, 169. P em uda Persjarikatan Ulama, 169. P em uda Sumatera (lihat Jong Su^ m a t w n e n Bond), 96. Pem ogokan’. 76-78.
* SoK be. < Pa,S> , U2 P T 7a,h!,nbcbcra|“ " » *
P a r t a i Selebes, 107 P a r t ij K a u m C h H Sfn», 139. ‘liste n ,
Penahanan
37
67
128
p e la d ja r
d i N e g e n B?-
l a n d a , 51. P e n d i d i k a n N a s io n a l
T, . ... Indonesia. 101,
P a r t ij T ionghw a inri„ 102 , 128. P a r t in d o (P artij TnJi le s ia > 139. Pengadilan Islam, 117. 104, 129-130, i i n ° " esia), 101, 102, P e n g n d ja r a n terserah pada pemeP a s ific lo o n pe ii 140 7r i n t a h daerah, 146. Passenstelsel, 220 P e n g a n g g u r a n , 113, 124. P a s sie f kiesrecht i,„ • Pengertian nasionalisnie dalnm isp ilih a n regenfc 1 gl W ar>ita dalam _ ■am, 98. P a s u n d a n , 8 , 60 in e P raad - 124- 163 P enggundikan, 91., , P a s u n d a n Isteri vS?' 123’ 130’ 143- P e n g h a p u s a n p a s a l 178 dan Indocile ttv A .J.. r V 1* 124- 166. P a tty .J., 62 S ta a ts r e g e lin g , 120. P a tu n g P e ringatan P e n g h a p u s a n pengasingan ilalani 1111 D j e n d r a l v a n H e u tz , 172. * tan dang = h u k u m pidana. 104. P e n g h a r g a a n sam a dan pen kenuP a w ija ta n W a n ito iq d u k a n sam a antara laki' dan Pe’ P e gaw ai M ijnbo Pegawai Polisi Inr? ^ ^ B I48rempuan, 160. Penghematan HoHandsch Inlandsolio Pekerdja-biasa Jg o n e s ia , 148. School, 124.
S S a a^^T n a tu r bersam a lan d a , 182
r?L „
^
de n Sa"
■r
n ° gen «
™ gcn Bo
PeTRneriafi^taSi a«c buta 160, l b 3 , 165> 169 huruf, 125, 153. Pemberian hak ta n a h pada golongan p e ra n a k a n B elan da, 118, 123. e m b e n a n tan ah h u ta n dan perhen tian p e m b e ria n tanah erfpacht,
115.
P em berontakan
r us
<jan
Negara
P e n g h e m a t a n p e n g a d ja r a n . 143. P e n g r a w a t a n a n a k p ia tu , 124. P e n g u r u s b e s a r Ind. Muda, 166. P e n je d a r , 113, 116. P e n j e l id ik a n te n ta n g pekerdjnan per e m p u a n , 160, 162.
Pentjatatan Perkawinan dcngan sukarela, 117, 155, 15.9. Peraturan3 adat, 153.
Peraturan B.B.L. 1938. 145.
Peratui-an krisis, 114. Peraturan pemerintah mengenai se-
196 rikat sekerdja, 144. Peraturan pertanggungan diwaktu tua buat buruh partikelir, 125 Peraturan sosial P.V.P.N 147 Peraturan 2 sosial, 146. ’ Peraturan tentang guru agama Is lam, 153. Peraturan tentang pertahanan Ne gara, 135. Perbaikan inheenisehe rechtspraak, 113. Perbaikan kedudukan pegawai Ne geri Indonesia, 145. Perbaikan kiesstelsel, 146. P e rb e d a a n dalam hukum oleh d p m e rin tah , 186. pe P e rb e d a a n gadji pegawai, 146 P e rb e d a a n menurut kulit, 147 Perda (Pergabungan Pemuda),’ 170 perem puan dalam Islam, 97 . Pergerakan Al-Islam Indonesia, 114 Pergerakan dalam v olksraad dan assosiasi mendjadi nasionalismp 140. Pergerakan kaum buruh, 76. P e r g e r a k a n k e a g a m a a n , 152. P e r g e r a k a n Pemuda, 19, 166. P e r g e r a k a n Politik Wanita, 18, 88 P e rg e se ra n Perhimp. Ind. dan p p P.I., 44. ‘ •' p e r h i m p u n a n Beambte Spoor dan Tram (P.B.S.T.), 80, 143, 148, l 52 p e r h i m p u n a n Indonesia, 45, 50-*o‘ 70, 90, 95, 100, 110, 173. p e r h i m p u n a n Kemadjuan Kebanesa an Indonesia (P.K.K.I.), 101. PP.B.B. (Perhimpunan Pegawai Be s t u u r Bumiputra), 81, 145. p e r h im p u n a n Peladjar 2 Indonesia (P .P .P .U 95-96, 172-173. p e r h i m p u n a n Politik Kebangsaan Indonesia (P.P.K.I.), 57. perikatan Perempuan Indonesia 90-91P e r ik ^ a n Perhimpunan Istri Indo nesia (P-P-I.I.), 91, 129, 159, 161. perkawinan anak-, 91. Perkawinan menurut hukum Islam, 163. perkemahan Kepanduan Indonesia Um um (Perkindo), Djuli, th. 1941, 176. p e r k u m p u l a n 3 Kaum t a n i , 108, 115. p e r k u m p u l a n Kemadjuan Kebangsa
an Indonesia, 101 . P.N.S. (P erkum pulan N o rm a al School), 144. P erkum pulan O.J.S. Indonesia (dari pegawai m askapai trem D ja w a Ti m ur), 57. P erkum pulan para studen d i Cairo. Lahore, M anila, Tokio, 174. P erkum pulan Sulaw esi, 126. P erkum pulan T im or, 65. Perkum pulan T jam p uran , 127-128. Perlindungan bagi pekerdja perem p uan dan anak'-', 124. P erm ufakatan P e rh im p u n a n Politik Kebangsaan Indonesia (P.P.P.K.I.), 40, 43, 57, 60, 68-72, 83, 123, 126, 132. Pernikahan setjara Islam . 153. Perpusatan Pergerakan P em uda In donesia (Perpindo), 171. Persatuan Aksi, 130. Persatuan antara P an d u In d ., 99. Persatuan Bangsa Indonesia (P.B.I.)? 109-111, 129-130, 150. Persatuan B uruh Kereta-api Indone sia (P.B.K.I.), 15 1 . Persatuan B u ru h R obbe Lindeteves, 152. Persatuan B u ru h R oti, 152. Persatuan B u ru h R u m a h Obat, 152. Persatuan B u ru h S andal dan Sepatu. 152. Persatuan B u ru h T enun Indonesia, 152. Persatuan Cooperatie Indonesia, 53. Persatuan D ioneos Indonesia, 57, 150. Persatuan D ju rn a lis Indonesia, 161. Persatuan G uru A m b a c h t, schoo) (P.G.A.S.), 144. Persatuan G uru B antu, 144. Persatuan G uru Indonesia (P.G.I), 144, 148. Persatuan G u ru K risten, 128. Persatuan Indonesia terhadap Per adaban, 166. Persatuan K a u m L ab u h an dan Lautan Indonesia, 150. Persatuan K a u m P e la ja r a n , 152. Persatuan K a u m V e rp le g e rs (stersl dan V roedvrouwen (P.K.V.I.), 148. Persatuan M inahasa, 53, 64, 127. Persatuan M otoris In d o n e s ia , 57. Persatuan Pegaw ai Onderneming,
151-152. P e r s a tu a n Pegaw ai - 1 w a i K a p a l, (lih a t Pelabuhan PegaP e r s a tu a n Pegaw ai PPP.P.K.), 151. Perusahaan Kaj u , 152. P e r s a tu a n Pegaw ai s c h a p p ije n , 151-152Petroleum MaatP e r e a tu a n P e m u d a R a k ia t Indones ia , (Perpri), 168 P e r s a tu a n P e m ud a’ Taman Siswa, 169. P e r s a t u a n P em uda .. P e r s a t u a n Pergerakan 169' Buruh „ 76 77 K a u m Bu
P e r s a tu a n
C hristen,
?Rergorakan 128'
Pemuda Pemuda
F Tndone5Tar
a/ 2U7an
P o litik
P e r s a tu a n P utri inrio^'
P.S.S.I. (Persatuan In d o n e s ia ), i 5o
•
Katolik
s S 3- 89. a a r ekat Sekerdja
Perserikatan Kaum Sekerdja Boschwezen (P.K.S.B.). 148. Perserikatan Kaum Sopir Indonesia, 150. Perserikatan, Madura, 65. Perserikatan Minahasa, 64. 74, 133. Perserikatan Pegawai Pegadaian Bumi-putra (P.P.P.B.) lihat P.P.P.K.), 16, 42, 77, 145. 148. Perserikatan Pegawai Toko Indone sia, 150. Perserikatan Timor, 66. Persipi, 155. P.P.B. (Personcel Fabriek Bond, 76-78. Pertjeraian, 88, 90, 91. 164. Perubahan Politik pembangun Poli tik, 134. P etisi Sutardjo, 124. 127. P.K .N . Wanita, 125, 165. Polisi I.V.V. ke Parlemen Negeri Belanda, 145.
P e r s a t u a n Sekerdi-i Polisi rahasia, 31. Y e a r , 152. Ja Ind°nesia Good P o litie k Economische Bond (P.E.Bj, P e r s a t u a n Sekerdia 14, 75, 138. m i- p u tra , 151 P a k e t v a a r t BuPolygami, 38 , 41, 89, 90, 96. 97, 160. P e r s a tu a n Selebes 140 P.P.A.V.B., 148. P e r s a tu a n S u p ir j ’ ri7 “ . P.P.P.B., 16, 81. P e r s a tu a n V akbonden 151‘ P-P.P.H., (pegawai pegadaian), 81. H ), 78, 80. aen H india (P.V.143. P .V .P .N . (Persatuan ^ , P.P.P.I. Madjallah, 168. gaw ai Negeri) D1 Vakvonden PeP.P.P.P.K., 152. 149, 151. ’ 81> 142-143, 147P.P.R.S.I., 152. P e rsa tu a n V e r p w . , . , P P .T .R ., 148. ster C h risten , ^ > 8 d an VerpleegP-SJ.I., 38. P-S.P.I., 152. P dif" Indonesia)dagg®n A ntara PanPnesterraden (lihat raad igama). 11 1. Profintern lihat djuga Vakinterna’erangusan suratP k a S dei 2 9 (P^ b' tionale Merah, 79. P erae lisih an P e m . dan Propaganda Tudjuan Kebangsaan, Volksraad, 51. Pro. Polygamie, Perkumpulan, 91. P e rserikatan Buruh Punale Sanctie, 66, 70. (P.B.I.I.), 81. Uh Islam Indonesia Puradiredja, njonja Emma, 163. Perserikatan B u ru h Pendjahit dan Pusara Katolik Wandawa, 128. P e rtje ta k a n , 82 Putra Putri Tjirebon, 169. Perserikatan B u r u u Tjetak Indone- Putri Budi Sedjati, 90, 165. sia, 150. Putri Indonesia, 90, 94, 157 Perserikatan Celebes 127. Putri Mardika, 19. dilarang. Putusan Kongres N.U. F S ® d a ) Pe8 T G u ru H i" di• P.I.D., 155. Perserikatan K a u m B u ru h Indone sia, 150, 152. Perserikatan K a u m Christen, 67. Raad van Indie, 189, 183.
198 Raad van Indie mendjadi Badan Pe nasehat, (Raad van State), 182 Radieale Coneentratie Baru, 42. R a ^c a le Vakcentrale (Radvakcin), Radja Ibnu Saud, 37, 87, 156. Radjim an Wediodiningrat, 3. Rapat protes di Djakarta penuntutan tempat bagi seorang wanita Indonesia dalam Volksraad. 164 Rapat protes P.V.P.N., P.G.H.B Budi Utomo, Pasundan, Kaum Betawi, Persatuan Selebes, 143 Ratulangi, Dr., 126, 133. Reclassering, 108, 124. Red Eastern Labour, Union, 29. R e n t ja n a undang- pe rk a w in an , N U
155. ' " Republik Indonesia, 105. Resolusi Gapi Aug. 39, 132. Resolusi Gapi Aug.! th. 1940, 132. Resolusi Gapi Sep., th. 1940, 132, Revolusionnair Socialistische Vak centrale, 16, 77. Rooslan Wongsokusumo, 82, 136. Rukun Buruh Pertjetakan, 152. Rukun Peladjar Indonesia (ftupi) 174. R u k u n T an i, 110, 112. Rukun Minahasa, 9, 64. Rijksconferentie, 185. Rijksraad sebagai superparlement dan rijksministerie, 184. 185. 152. Sam, R-> 92S a m a n h u d i, Hadji, 4. S am si D r., 56, 68 . S a n g a d ji, 40, 116. Santoso, Nj. Mr. Maria Ulfah, 165 Santoso Njonja (adik peremp. dari R.A. Kartini), 162. S a r e k a t Ambon, 62-64, 127, 130, 143. S a r e k a t Ambon, Kaum Betawi, Per satuan Selebes, 143. S a re k a t Anak Kapal Indonesia, 57. S are k a t Buruh Bengkel, 80, 150. S are k a t Buruh Tjetak, 77. S are k a t Buruh v an Dongen, 152. S are k a t Dagang Islam, 4. S are k a t Djongos, 82. Sarekat Islam, 4, 5, 8 , 32-42, 80-81. S.I.A.P. (Sarekat Islam Afdeling S a b p in d o ,
Pandu), 98. Sarekat Islam bagian W anita, 89. Sarekat Islam keluar dari P.P.P.K.I108. Sarekat Islam M erah, 24. Sarekat Islam P utih. 24-25. Sarekat Kaum B uruh dan Tani. 81. Sarekat Kaum B uruh Pelabuhan. 79. Sarekat Kaum T vpograaf Indonesia. 150. Sarekat Kusir Indonesia, 150. Sarekat Laut dan Gudang, 79. Sarekat Madura, 3 9 , 65, 89. Sarekat Pegawai L aut Indonesia, 79. Sarekat Pegawai P artik e lir In d o n e sia, 151. Sarekat Pegawai Pelabuhan dan Lautan (S.P.P.L.), 7 9 .
^ ar|kat Peladjar
Sarekat Sarekat Sarekat
Indonesia (S.P.I-), Bumiputra, 152. Indonesia, 151.
Pelajar Pelajar Penganggur. 82.
Sarekat Perempuan Islam Indonesia (S.P.I.I.), 89. Rakjat, 5 3 . 6 6 .
Sarekat Sarekat 125.
Sekerdja
Buruh Partikulir,
Sarekat Sekerdja Indonesia. 150. Sarekat Sekerdja P artik u lir, 152. Sarekat Sekerdja U m um (S .S .U ), 150. Sekerdja 152.
Sarekat Venus, Sarekat sopjr, 77 Sarekat Sumatra ’ 143.
Sarekat Sarekat
T im o r ,
Buruh
66,
8
61,
112 .
130.
127.
Bouwvak,
152. Sax’ekat Buruh Dagang, 80. Sarekat Buruh D ja h it, 80. Sarekat Buruh Electris, 80. Sarekat Buruh Handel. 152. Sarekat Buruh L o d ji Indonesia, 150. Sarekat B uruh Renault, 152. Sartono, Mr., 53, 56, 6 8 , 101, 105, 133, 136. Sasrohardono, 16. Satiman Dr., 5 9 . Sekar Rukun, 96. Sekolah liar, 114, 123. Sekolah Tinggi M u h a m m a d ija h , 153. Sekretariat Sarekat Sekerdja Indo nesia Merah, 79.
fsssrsra 2 t 3233„
76 78. ’ S e n d ja ja , S., 68
•'•
-26
’
’
’
’
’
I n d o n e s ia
dan
Ne-
I K F?„*l & di',75aeama’ 110
S in g g ih Mr., 45 , 93 , 126 S it t i Su m an d ari N n 1^7 S j a h b u d i n Latif, 6 8 ’’ S la m e t R., 43 . S n c e v lie t, H .J.p .M 12 S o al Palestina, n g , ^ g 22'
S°paartij, ?2em°Cratische S osro kardon o,
Sou M alu k a
82. S .P .P X , 152.
Arbeiders
16
A m bon,
m ^
S p oo rbo nd
In d o n e s ia
9. n-
JJjawa-Timur,
S.S. Bond, 15. Subakat, 31. Subardjo, 49-50.
Subroto Mr., n 0 S ubsidi agarna, 155 S u d irm an , n jo n ja ir q Suffah, badan P.S.I.I., 122. Pend‘d ik A h li dalam Sujono, 14, 6 8 . Sujono H a d i n o t o , 14 1vn S u ju d i Mr., 53 17°Sukardjo, Wu-j‘0 n..„ . Sukarno Ir„ 37 g oto> *33, 136. 68, 94 , 157.
101,
167, 169,
’10t 9 ’
175
o
s " k ° u P 83’ 3
Suroso, R.P., 81 , 136, 142.
Sutan Sjahrir, 181. S u t a r d j o M., 82, 127, 142. S u t o m o Dr., 34, 36, 38, 68. 80, 82, 109, 110, 115, 129. Sutopo Wonobojo, 68. Suwardi Surjaningrat (ki Hadjar Dewantoro), 10, 45. Suwarni Djojoseputro (lihat Suwarni Pringgodigdo), 158, 160. Suw idji Mr., 128. S ta a ts n o o d r e c h t, 135. S t a t e n b o n d antara Indonesia dengan Negeri Belanda, 182. S to k v is^iUDOn , J.E., 13.Q• i d j iJ 'E j.f a o . S t u d e n t e n Islam -studieelub (S.I.S.), 173
S t u d ie c lu b , S t u d ie c l u b S t u d ie c l u b S t u d ie f o n d s
90, 91.
36, 52-54, 68, 72, 95, 109. Nasional Indonesia, 101. Rakjat Indonesia, 101. untuk anak'-perempuan,
S y s te e m sem i- parlem entair, S w a d e s h i, XI, 125.
184.
Tabligh (pidato5 tentang agama),84. Tabrani, M„ 108. Tafsir K or’an. 38, 83.
T a m a n k a n a k 2 n asio nal, 165. ^m djumiannja puum kesuT a mobaahhaa n n d ju m la h n ja polisi
5 6 ’ '5S> 50, 131> 151>
SUmi)rja62 0 ih a t N j0nja Sunarjo, 81. ' Sundjoto, 6 8 . Sunnmn M r da S u D r^m an W n , S u p ria d in a ta , 58
Suratmo, 42. Suria Wiravvan,
m. 16, 34, 37, 39, 76, 77
s ila a n J6g T a m b a h a n oleh karena kemahalan f .R „ (duurtetoeslag), 147. ’ 6 8 ’ 115> 118. 119’ T a m b a h a n pengaruh Volksraad, 183, rn -^6 . S)’P n a h K olonisasi, 155. n donesia (S.P.I.), Tanah 0 partikulir, 130. X^ J ’
Suleiman, Dr., 4 121 , 136. Sultan M arokko Suluh P e m uda
■ ■ ■ »»-»»,
S u r jo p r a n o t o ,
o. 8?’ 81, ,115'
S ' 7"7 -ralR?™f„kl° t S e*erdJa lih a t « * 78. 'onnaire Vakcentrale, S e rik a t an tam de rlan d , 134
199
SukG'
T a n ^ a k a 5' 22, 24-32, 78. J e®uwe.n* J J^ - i 0’ Tehupeiory, Dr 9, 63 Thamrin M.H., 64, 68, 129, 132, 133. Thomas, Albert, ketua konperens, internasiona.
m j 169
W .a n s
T im o rs c h V e rb ’ond Timor), 65, 127.
perburuhan
(Perhimpunan
200 Tirtajasa (sebuah organisasi daripada orang 3 Banten), 68 Tirtokusumo, R.T. 1 . Tjipto Mangunkusumo 11 45 Tjokroaminoto, H.O.S., 5-6 16 24 34, 35, 38, 89, 115 ’ ’ ' Tohir Bakri, 155. Tri Koro Dharmo, 19 . Truna Kembang, 175 . Tumbelaka Dr., 64. T u n f n g a n bagi kaum penganggur, Turki-muda gerakan, X.
V A M .O.L.A., 148. v !c . (V aderlandsche
VeS !
club)
n"‘
EUr° B
v T o n w n V . S hBMon; s' ' ' V .I.P.W . (pegawai non„’ Psngairan), 148.
V.A.I.B., 148. Vakcentrale, 23, 71. Vakinternationale Merah (lihat djutta Profintern), 79.
81*
V e r e n ig in g v a n S poop p n ^rnm w ccpersoneel (V .S .T .P .{ “
V.O.B. ijzerchond) V o l k e n b (V o n o^sonderw d , 108. Jzersbond), V * o ! l .TVA./ 1148, D ew an
U d jian untuk para tjalon pcnghulu. 154. U m ar Hubeisj, 136. U m at Islam, 84, 129. U ndang 2 dasar (Constitutie) sediadjar dengan negeri Belanda iir 182. ’ ’ Undang* hukum pidana bis 1™ 147. U ndang 2 tentang pengumpulan uant/ 130. Undang 2 tentang sekolah liar 1 1 4 123. ’ ’ Unitas Studiosorum Indonesia m S.I.), 173. ’ ^U ‘ Universiteit Azhar., 113. Usaha Budi Utomo, 41. U.S.I., 173. Usman Burhan, 155. Usul Sutardjo, 142. Utusan ke Kongres Wanita Asia 161. Utusan ke Mekkah, 156.
139
144
R ak jat), 145.
W ach id Hasjim , 136, i~lR W ahab i, 35, 83, 87. ’ dan 155 v /a li A1 Fatah, n 8> W a n ita Ind L d i V olksraad 164. W an ito Hadi, 19 . UJUW an ito K atolik, 90 100 W an ito M uljo, 9 0 . W a n ito Susilo, 19 W an ito Taman Siswa, 90 W an ito Utomo, 90
Wakaf
waris,
W avvoruntu, A.L., 9 W a w o ru n tu , J M 31
W en tuk, C., 3 1 . W ilo po , 106.
Wiranatakusuma, R A A 82 119) 1 2 1. Wondoamiseno, w ., u s 136. Wongsonegoro, Mr., 4 4 ’ 95 W u n tu h , 31. Wurjaningrat, 41-42, 4 5 , 112. W iw oho,
Zain, S.M., 61. Zelfbeschikkingsreeht. 46. Zeven Provincien, 148.
sa
262
Stdjanrt, IVrgcrnka,, B u ,nl, I„doncsia o]ch Smdra (MDM) R p . 225,—
untuk peladjaran di U n it *.J !;'in Indonesia jang agak bcvir ini ditulis dan pemimpin2 buruh ^ mau*5un unt,|k mcmenuhi kcpcriuan organisasi
294
H u k u m i» i , . c,'^ :ip a l;u i Indonesia ° ,eh P ro f. R o , ^ p i, S oekardo no S H
B uku inj adal-ih F a ku lta s H u k u m ^ J " ' 1*
P »„d a flara'nm j.
3 0 0 ,-
,w kim
P ^ a m a h a ^ v a tingkat Sardjana pada bcrbagai
p a d a m askapaj. PcIaj. 1done's,a: B uku inj be • . an nasional. lau t,
.............................. R
dapat dipergunakun oleh pegawai* staf
menscnai ,ini,iai,M
p e m s a a,m P c r U p , ’ Jl 'J c a n g s a a n , penghipotikan, privilege’ kapal, ^ « . k e d u d u k a n K „ g u silh a
per d ja n d j .a n
,U J ' " Sa" nacll°da dun dengan a»,.tk.pl, » .
295
H u|t„ 11| p
oleh D r
***U_,np,llan* Pcrscro;,n d a n Koperasi di Indonesia lrjo n o Prodjodikoro S H
Rp 300,—
GurubCsar .......................... guru an T ^ ggj n uk / ' " ' ar d:,n Hukum Antar Pcrdata pada PcrD a ,.a m buku in; n w -nn3" a Mahka™ h Aaung 1952 - 1966. m akna jang ,u J ? r' w "J°no . membentangkan arti Perkumpulan dalam adalah hal P erse Hukum. Jang terutfma ditota K operasi. Pengaran„ " T ’ . ° an Kon'‘*nditer> Perseroan Terbatas dan pulan, PerSer0an ^ ^ ® ^ an pcrsam:iims dan perbedaan antara PcAm-
298
Azas Hukum Tntanegara di Indonesia oleh Dr. Wirjono Prodjodikoro SH ................. Rp. 4 5 Q ___
mengenai Hukum itiia negara7 nUc n!* m ll d!,ri 1952 ‘ ' 96hstitusi Indonesia, Undang* Dasar 1945 * ' Peneer,iun dan “ ^ “rah k o n mcngenai kekuasaan pemerintah a n ’ k e T n .T "811, ™ ^ " menda,‘‘ m i^iucimian nC" Jicgar; ioal2 kcwarganegaraan cl»‘ UJSaaD lcS*slatif dan k c h a k im a n , i°a kedaerahan, edaerahan, kewarganegaraan, dll. ’
110
Pcm M m bi„g
K c f il s n f a l , M c ( a f i s i t i l
s
^
Rp. 170,— Uuku ini adalah uraian filsafat jane disusun di?-, pada pcrmulaan kemerdekaan Indonesia scb-t-.i cxolT™ Djcp:,ne Jun terb it b;;hasa Indonesia. Sekarang sudah me w l am| tjetu '"’? JU" 8 be’'ani ,ent-‘ n S di Umversitas dan IKIP. Lsinia b-b I \>• < n ke 3> banjak dip;,^.,-
dan kebcnaran, bab HI Timbulnj‘a ber-bagai’ ^ l i S r V
f ^
tunggal dan serbaganda, Bab V. Serbn/n
bab IV
n i vi «
.
Jai ‘‘a,ubm ™ ™bab„kib„t. ct r i v b Scrbasawat sb r s‘ " ,ad" scrbatudju, bab X Scrbatcntu dim (akserbatcntu. d ana
OngJcos kirira 15%. Pesaiian dialamatkan kepada
D . I A N
R A
K
J A
T
Djl. Ketapang Utara I /1 7 Tromolpos 51 Djakarta
4981/1973 959.8 Pri s tetfjarah pergerakan rakjat Indone 3ringgodigdo> A K
Tanggal Kembali
16
NOV 20
NAMA PEMINJAM
0
H
4981/1973 959.8 Pri
|
Sedjarah pergerakan rakjat Indonei 3ringgodigdo> A K
U NIVER SITY INDONESIA PE R PU ST A K A A N t a n g g a l k e i /i b a h
>
T AM G GA l KEMBALI
i 6 DEC 20UI .2 C
?
M A R
5 $e p f
Z U I 2
?oi2
‘J -J