1
SEPATU BUAT ADIK
2
EXT.KOTA Disebuah kota kecil yang ramai dan padat, ada seorang anak kecil yang bernama BUDI, berusia 12 tahun, harus memenuhi kebutuhanya dirinya dan adiknya yang bernama AISYAH, duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar. Mereka berdua tinggal di rumah kecil pinggir kota peninggalan orang tuanya. Ibunya meninggal sejak budi berumur 9 tahun dan ayahnyadan Ayahnya meninggal setahun sesudahnya. CUT TO: EXT.KEHIDUPAN untuk mencukupi kebutuhan adiknya dia menjadi seorang loper koran yang menjajakan koranya di terminal bus, 5Km dari rumahnya. Bersama Bagus yang juga seorang loper, susah senang selalu mereka lewati bersama-sama. Di terminal bus tersebut ada preman-preman yang selalu menganggu mereka, preman tersebut bernama Heru, Ucil dan Idris, ketiga preman tersebut selalu meminta jatah pada budi dan baugus CUT TO: EXT.RUMAH.PAGI Saat pagi menjelang, dimana semua orang akan memulai aktifitas. Budi sudah mulai menyiapkan sarapan buat Aisyah, Sambil memasak budi pun membangunkan Aisyah dengan suara agak keras. BUDI Adik bangun, sudah pagi Aisyah pun mendengar suara Budi AISYAH Iya kak, ini juga sudah bangun bangun kok. BUDI oohhh ya sudah Aisyah pun berjalan keluar dari kamarnya dan berjalan keluar dari kamarnya sambil mengucek-ucek matanya dan bertanya. AISYAH buat apa kak, bubur ya...? BUDI Iya dek....sudah mandi sana terus siap-siap sekolah lalu makan... AISYAH Iya kakak Selang beberapa waktu, kemudian sarapan lalu pergi sekolah danberpamitan dengan bersalaman dan mencium tangan budi (tidak
3
memakai sepatu). BUDI kok ada yang berbeda ya(bertanya pada hatinya sendiri). CUT TO: EXT.KAMAR.PAGI BUDI Setelah Aisyah pergi, Dia membersihkan kamar Aisyah. tempat tidur yang sangat sederhana, tidak beraroma wangi-wangian, hanya beralaskan tikar, bantaldan selimut seadanya. lalu membereskan alat-alat sekolah Aisyah yang berserakan di meja belajarnya, setelah semuanya beres. Kemudian Dia keluar dari kamar Aiyah, sebelum sampai pintu, dia melihat sepatu aisyah. makanya aisyah kelihatan berbeda, ternyata tidak memekai sepatu (berkata dalam hati) sepatu Aisyah sudah sangat rusak. Dia pun berniat membelikan yang baru dan bagus untuk aisya yang begitu disayanginya. EXT.RUANG TAMU.PAGI sesudah itu budi bersiap-siap menjual koran yang baru diantarkan tetanganya, budi yang berkaos merah, celana pendek bersandal jepit dengan membawa koran. dengan penuh semangat budi meninggalkan rumahnya. kemudian menghampiri bagus yang sudah menunggunya di tepi jalan. EXT.TOKO.PAGI BUDI DAN BAGUS Saat berjalan menuju terminal, mereka melewati toko-toko di sepanjang jalan yang mereka lalui. disalah satu toko budi melihat toko sepatu. kemudian budi berhenti di depan toko tersebut. BAGUS ada apa bud...? BUDI tidak apa-apa, cuma melihat sepatu itu... sambil mengacungkan jarinya ke arah sepatu tersebut yang di pajang dalam kaca toko. masuk ke dalam toko itu dan berkata pada bagus. sebentar ya gus, mau lihat sepatu itu.. BAGUS oohhh ya, jangan lama-lama, sudah
4
telat kita.. MBAK PENJAGA TOKO menyapa budi dengan senyuman manis mau beli sepatu yang mana dik BUDI ini mbak, tp mau lihat dulu sambil menggambil sepatu tersebut MBAK PENJAGA TOKO buat siapa dik.... BUDI buat adikku yang masih kelas 3 SD, dia perempuan, tapi belum ada uangnya mbak..harganya berapa ya mbak...? MBAK PENJAGA TOKO masih kecil adiknya, ukuranya pas itu untuk standar anak kelas 3 SD..120rb, itu sudah ku kasih potongan,..masalah belum ada duit bisa diatur.. BUDI bisa jangan dijual keorang lain ga mbak.. MBAK PENJAGA TOKO eemmmm,,,ya tidak apa-apa, lagian untuk adekmu tak simpankan...hehe BUDI makasih ya mbak,..beberapa hari lagi aku kesini.. MBAK PENJAGA TOKO oke, tak tunggu... BUDI ya sudah mbak, permisi setelah sudah ada perjanjian budi keluar dari toko dan melanjutkan perjalananya.. CUT TO: EXT.TERMINAL.AGAK SIANG. BUDI DAN BAGUS setelah sampaidi terminal mereka mengedarkan koran padi yang dibawa, di dalam bus dan ruko-ruko yang ada di terminal.. selang beberapa waktu, koran yang dibawa budi habis sudah terjual. kemudian budi mencari bagus, setelah ketemu, dengan wajah berseri
5
BUDI punyaku sudah habis, punyamu masih banyak, tak bantu ya biar cepat kelar kita..hahaha BAGUS tidak apa-apa kamu bud..? BUDI ya tidak apa-apa lah, sama sabahat harus saling membantu..hahahaha sambil tertawa terbahak-bahak BAGUS kamu memang deh, sambil tersenyum tersipu... CUT TO: EXT.PINGGIR TERMINAL.SIANG hari sudah semakin panas, teriknya matahari menyengat kulit mereka, koran milik bagus sudah habis terjual, uang koran bagus yang dijual budi diberikan kepada bagus. mereka pulang dengan membawa uang cukup untuk makan sehari dan ditabung. sebelum pulang mereka mampir di pingir terminal untuk membeli makan untuk keluarga budi maupun bagus. CUT TO: EXT.RUMAH.SIANG Sampai dirumah Aisyah sudah menunggu budi, BUDI sudah lama ya dik.? AISYAH lumayan kak,kemana aja tadi...? sambil membuatkan minum untuk kakaknya BUDI maaf ya dik, tadi bantu bagus jualin koranya,, ini kubawakan makanan, sudah lapar ya.? AISYAH ooh gitu kak..iya, laper, makasih ya kakak.., ini munumanya kak..! mereka berdua makan bersama dengan seadanya.. budi bercakapcakap. Aisyah bercerita tentang sekolahnya hari ini. Budi mendengarkannya. setelah selesai makan Aisyah merasa ngantuk dan kemudian berpamitan untuk tidur (Aisyah masuk kekamarnya) CUT TO:
6
EXT.KAMAR BUDI.SIANG Budi berdiri dan berjalan menuju kamarnya. Di didalam kar budi membuka kotak yang terbuat dari kayu. kemudian budi mengambil kaleng kecil yang berisi uang tabunganya. lalu mengambil dan menghitung uang tersebut. ternyata hanya terdapat 81rb berupa pecahan seribuan, limaribuan dan uang receh dan ditambah 12rb sisa uang penjualan koran hari ini. denganpeasaan tidak tega ingin segera membelikan sepatu untuk Aisyah. budi pun bersabar dengan keadaanya, CUT TO: EXT.TERMINAL.SIANG Sehari kemudian budi melakukan aktifitas seperti biasanya, namun kali ini berbeda dengan kemarin, sebab kali ini ada preman yang selalu meminta uang, malangnya uang untuk membeli sepatu dibawa. Budi dan Bagus diajak ke belakang terminal oleh preman-preman tersebut untuk dimintai uang. dengan perasaan takut budi dan bagus berjalan sambil menyembunyikan uang untuk membeli sepatu, wajah pucat dan hati resah menyelimuti mereka berdua. uang budi dititipkan bagus, secara sembunyi-sembunyi bagus menyelipkan di dalam celana pendeknya HERU Hei, mana duitnya..? dengan wajah seram, kata-kata kasar dan menganggkat budi. BUDI belum dapat uang sambil merogoh sakunya. Ucil dan Idris yang sedang memegang tangan bagus menggledah tubuh budi, ternyata memang tidak ada. heru sangat marah dan jengkel budi pun dipukul perutnya "bug bug bug", rasa sakit sekali dirasakan budi, Bagus mau membantu, tapi apalah daya, bagus hanya seorang anak kecil. akhirnya budi dilempar dekat bak sambah tersungkur , budi pun merintih kesakitan, itupun masih dilempari koran yang belum laku tadi. wajah budi nampak benggep-benggep. saat bagus dimintai uang ada segerombolan orang yang mau membantu budi dan bagus, orang-orang itu datang dari arah kanan dan kiri untuk mengepung preman-preman tersebut. orang-orang yang gerah akan prilaku preman-preman tersebut akhirnya dihakimi masa dan akhirnya dibawa ke petugas terminal. bagus menghampiri budi dan menariknya daritempat tersungkurnya untuk dirangkul. saat itu ada seseorang yang memberinya uang untuk berobat CUT TO: EXT.TOKO.ANTARA SIANG DAN SORE setelah mereka selesai berobat,ternyata uang pemberian seseorang tadi masih sisa, akhirnya untuk menutupi kekurangan membeli sepatu. mereka masuk toko sepatu yang kemarin dimasuki budi
7
BUDI mbak sepatu yang kemarin masih disimpan..? MBAK PENJAGA TOKO iya masih, sebentar tak ambilkan MBAK PENJAGA TOKO ini dik sepatunya,. lho kok babak belur gitu,.? sambil menyentuh pipi kanan dan kiri budi BUDI iya e mbaknya, abis tinju ini..hahaha dengan penuh canda.. MBAK PENJAGA TOKO besok-besok hati-hati dek,.. sepatu pun diserahkan kebudi, dan budi membayarnya. mereka pulang, dengan rasa senang sekali, budi lupa akan sakit yang dideritanya. CUT TO: EXT.RUMAH.SORE Sampai rumah adinya belum pulang sekolah karena ada kegiatan ekstra kulikuler. budi menaruh sepatunya tadi di dalam rumah dekat pintu agar saat Aisyah pulang pandangannya tertuju kepada sepatu setelah lama menunggu aisyah akhirnya pulang, pada saat membuka pintu dia melihat sepatu baru di depanya, dan sadar sepatu itu untuknya. betapa senangya Aisyah mendapat sepatu baru dari kakaknya, Aisyah pun berlari dan memeluk kakanya dengan perasaan terharu.. END CUT TO:
8