HUBUNGAN JENIS MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA DI DESA X KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN PTEMANGGUNG
ARTIKEL
Oleh : DEWI PURWATI 040112a009
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO 2015
Hubungan Jenis Media Informasi Dengan Pengetahuan tentang HIV/AIDS Pada Remaja di Desa X Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung The Correlation between the Type of Information Media and the Knowledge about HIV/AIDS in Adolescents at Village X Parakan Sub-district Temanggung Regency Dewi Purwati 1, Anggun Trisnasari, S.SiT., M.Kes 2, Vistra Veftisia, S. SiT3 Program Studi D III Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo ABSTRAK Permasalahan kasus HIV/AIDS di Indonesia saat ini semakin meningkat yaitu 20.6095 kasus. Sebanyak 20.069 kasus menyerang remaja, maka peran media sebagai wadah bagi remaja untuk mendapatkan informasi kesehatan khususnya pengetahuan tentang HIV/AIDS yang benar perlu lebih ditingkatkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan jenis media informasi dengan pengetahuan tentang HIV/AIDS pada remaja laki-laki di Desa X Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi sejumlah 712 remaja laki-laki. Besar sampel sejumlah 88 remaja laki-laki. Dengan teknik pengambilan sampel stratified random sampling berjenis proportionate stratified random sampling. Analisis data penelitian ini menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis informasi yang paling sering digunakan responden adalah Audio-Visual sejumlah 65 responden (73,9%) dan pengetahuan tentang HIV/AIDS dalam kategori baik yaitu sejumlah 46 responden (52,3%). Berdasarkan uji Chi Square diperoleh nilai ² hitung 21,834 dengan nilai pvalue 0,000. Oleh karena p-value 0,000 < (0,05), maka disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara jenis media informasi dengan pengetahuan remaja laki-laki tentang HIV/AIDS di Desa X Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Diharapkan remaja agar lebih rajin mencari informasi tentang HIV/AIDS dengan menggunakan media Audio Visual yang dianggap efektif terutama mengenai cara penularan dan tanda gejala HIV/AIDS, sehingga dapat mencegah penularan HIV/AIDS. Kata kunci : Jenis media informasi, Pengetahuan, HIV/AIDS Kepustakaan : 31 (2004-2014)
ABSTRACT The cases of HIV/AIDS in Indonesia are more increasing and reached 20.6095 cases. There are 20069 cases are suffered by adolescents. Therefore, the role of the media as a forum for young people to obtain health information, especially knowledge about HIV/AIDS needs to be improved. The purpose of this study was to find the correlation between the type of information media and the knowledge about HIV/AIDS in the male adolescents at Village X Parakan Sub-district Temanggung Regency.This was a descriptive-correlative study with cross sectional approach. The population in this study was 712 male adolescents. The samples were 88 respondents sampled by using the proportionate stratified random sampling technique. The data analysis used Chi Square test. The results of this study indicated that the type of the information that was most frequently used by respondents was the audio-visual by 65 respondents (73.9%) and knowledge about HIV/AIDS was in the category of good as many as 46 respondents (52.3%). Based on the Chi Square test obtained the value of x²-count of 21.834 with pvalue of 0.000. Since the p-value of 0.000 < α (0.05), it could be concluded that there was a significant correlation between the type of information media and the knowledge of about HIV/AIDS in male adolescents at Village X Parakan Sub-district Temanggung Regency. The adolescents are expected to be more intensively seeking information about HIV/AIDS through the audio-visual media which is considered more effective especially regarding the transmission method and the signs and symptoms of HIV/AIDS, so as to prevent the transmission of HIV/AIDS.
Keywords : Type of information media, Knowledge, HIV/AIDS Bibliographies : 31 (2004-2014)
PENDAHULUAN Latar Belakang Remaja, titik tolaknya adalah macam-macam gejala perubahan pada remaja. Selanjutnya dapat dikatakan bahwa perubahan yang dialami dilatarbelakangi oleh masa peralihan yang dialami oleh remaja, yang meninggalkan masa kanak-kanak dan menuju masa dewasa. Remaja mengalami perubahan jasmani, kepribadian, intelek, dan peranan didalam maupun luar lingkungan. Perubahan-perubahan yang tiba-tiba ini menyebabkan remaja itu sendiri mengalami kesulitan untuk menemukan jati diri. Sehingga, pada masa peralihan ini remaja akan mudah terpengaruh
aspek-aspek kehidupan seperti sosial dan budaya (Gunarsa dan Singgih, 2012). Terjadinya kemajuan IPTEK juga dapat menimbulkan dampak positif, sebagai contoh media merupakan salah satu wadah bagi remaja untuk menyerap informasi. Informasi tentang HIV/AIDS merupakan informasi yang banyak diperoleh oleh remaja melalui surat kabar atau majalah, radio, dan televisi. Informasi tentang bagaimana dan apa itu HIV/AIDS memang banyak disampaikan oleh pemerintah maupun pihak lain kepada masyarakat. Hal ini karena persoalan kasus HIV/AIDS di Indonesia saat ini semakin meningkat. Oleh karena itu, maka peran media sebagai wadah bagi remaja untuk mendapatkan
informasi kesehatan reproduksi khususnya HIV/AIDS yang benar perlu lebih ditingkatkan (Tukiran, 2010). Ditjen PP & PL Kemenkes RI tahun 2014, mengungkapkan bahwa kasus HIV dan AIDS di Indonesia meningkat, jumlah komulatif HIV yaitu150.296 kasus, dan AIDS yaitu 55.799 kasus. Sejak tahun 1993 hingga 30 Juni 2014 tercatat jumlah kasus HIV/AIDS di Provinsi Jawa Tengah sebesar 9.393 kasus. Dari jumlah komulatif kasus AIDS, 410 kasus (9,54%) adalah kelompok remaja dengan rentan usia 15-24 tahun (KPA Jateng, 2014). Data kasus HIV/AIDS di Kabupaten Temanggung berdasarkan kelompok umur khususnya usia remaja yaitu pada kelompok umur 15-24 tahun sebanyak 51 kasus (18,21%) (DKK Temanggung, 2014). kasus HIV/AIDS terbanyak ditemukan di Kecamatan Parakan sebanyak 64 kasus (22,86%). Dari 16 Desa/Kelurahan di Kecamatan Parakan, Desa X merupakan desa dengan jumlah kasus HIV/AIDS tertinggi di wilayah Kecamatan Parakan, yaitu terdapat 31 (48,5%) kasus HIV/AIDS. Sebagian besar penderita 60% adalah pada kelompok umur (15-29 tahun). Data yang didapatkan dari studi pendahuluan terhadap 5 orang remaja laki-laki yang terinfeksi HIV/AIDS di Kecamatan Parakan yaitu 2 remaja lakilaki telah mengetahui pengertian, penyebab, cara penularan, pencegahan dan tanda gejala HIV/AIDS. Sedangkan 3 diantaranya hanya mengetahui tentang pengertian, penyebab, dan cara penularan HIV/AIDS. Dapat disimpulkan bahwa remaja laki-laki pengetahuan akan penyakit HIV/AIDS masih dirasa kurang karena minimnya informasi khususnya kesehatan reproduksi yang diperoleh remaja, baik melalui media audio, visual, dan audio-visual.
Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui Hubungan Jenis Media Informasi Dengan Pengetahuan Tentang HIV/AIDS Pada Remaja Laki-laki di Desa X, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui gambaran jenis media informasi di Desa X Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. b. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja laki-laki tentang HIV/AIDS di Desa X Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung c. Untuk mengetahui hubungan jenis media informasi dengan pengetahuan tentang HIV/AIDS pada remaja laki-laki di Desa X, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung. A. Manfaat penelitian 1. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan penyuluhan dan penanggulangan mengenai HIV/AIDS khususnya kepada remaja di Kabupaten Temanggung 2. Bagi Peneliti Proses penulisan ini merupakan pengalaman ilmiah berharga yang dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan peneliti tentang metode penelitian, dan menambah kajian pengetahuan peneliti tentang HIV/AIDS serta sebagai sumber ilmu untuk diterapkan pada saat praktik.
3. Bagi Pembaca/Remaja Remaja akan lebih mengetahui tentang bahaya HIV/AIDS, baik pengertian, penyebab, cara penularan, tanda dan gejala dan cara pencegahannya dalam rangka untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat yang lebih baik. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, dilakukan di Desa X Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja lakilaki yaitu 712 remaja laki-laki, sampel pada penelitian ini yaitu 88 remaja lakilaki. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random sampling berjenis proportionate stratified random sampling. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan sekunder. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebar kuesioner berisikan pertanyaan tentang jenis media informasi yan sering digunakan dan pengetahuan tentang HIV/AIDS kepada responden untuk mengetahui hubungan jenis media informasi dengan pengetahuan tentang HIV/AIDS pada remaja laki-laki di Desa X kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Serta data sekunder merupakan data yang diperoleh dari kelurahan, yaitu data jumlah remaja lakilaki di Desa X Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data yaitu kuesioner. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dengan distribusi frekuensi dan analisa bivariat dengan menggunakan uji chi square.
HASIL PENELITIAN A. Analisis Univariat 1. Jenis Media Informasi Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Media Informasi yang sering digunakan Remaja Laki-laki di Desa X, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, 2015 Jenis Media Informasi Audio Visual Audio Visual Jumlah
Frekuensi 0 23 65
Persentase (%) 0,0 26,1 73,9
88
100,0
Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa sebagian besar remaja laki-laki mendapatkan sumber informasi tentang HIV/AIDS dari media audio-visual, yaitu sejumlah 65 remaja (73,9%). 2. Pengetahuan Remaja tentang HIV/AIDS Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Remaja Laki-laki tentang HIV/AIDS di Desa X, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, 2015 Pengetahuan Kurang Cukup Baik Jumlah
Frekuensi 9 33 46 88
Persentase (%) 10,2 37,5 52,3 100,0
Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui bahwa pengetahuan remaja laki-laki tentang HIV/AIDS sebagian
besar dalam kategori baik, yaitu sejumlah 46 remaja (52,3%). B. Analisis Bivariat Berdasarkan uji Chi Squarediperoleh nilai ² hitung 21,834 dengan nilai p-value 0,000. Oleh karena p-value 0,000<(0,05), maka disimpulkan bahwaada hubungan yang signifikan antarajenis media informasi dengan pengetahuan remaja laki-laki tentang HIV/AIDS di Desa X, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung. Hubungan antara Jenis Media Informasi dengan Pengetahuan Remaja Laki-Laki tentang HIV/AIDS Tabel 4.3 Hubungan Jenis Media Informasi dengan Pengetahuan Remaja Laki-Laki tentang HIV/AIDS di Desa X, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, 2015 Jenis Media Informasi Visual AudioVisual Total
Kurang
Pengetahuan Cukup Baik
f
%
f
%
f
8 1
34,8 1,5
4 29
17,4 44,6
11 35
47,8 23 53,8 65
100 21,834 100
9
10,2
33
37,5
46
52,3 88
100
%
Total f
²
p-value
% 0,000
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa remaja yang mendapat informasi tentang HIV/AIDS dari sumber media visual yang memiliki pengetahuan baik sejumlah 47,8%, sedangkan remaja yang mendapat informasi tentang HIV/AIDS dari sumber media audio-visual yang memiliki pengetahuan baik sejumlah 53,8%. Ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang baik tentang HIV/AIDS lebih berpeluang terjadi pada remaja yang mendapat informasi dari sumber audio-visual
dibandingkan yang bersumber dari visual.
PEMBAHASAN 1. Jenis media yang sering digunakan responden Berdasarkan penelitian yang dilakukukan didapatkan hasil bahwa jenis media informasi yang paling sering digunakan responden untuk memperoleh informasi tentang HIV/AIDS adalah dari media AudioVisual yaitu sejumlah 65 responden (73,9%). Hal ini dikarenakan lebih tersedianya sarana media audio visual. Media yang termasuk jenis Audio-Visual antara lain seperti Televisi, HP, Film, dan penyuluhan yang sangat mudah diakses oleh responden. Seperti video sebagai media audio visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat. Pesan yang disajikan dapat bersifat fakta (kejadian/ peristiwa penting, berita), maupun fiktif (seperti misalnya cerita), bisa bersifat informatif, edukatif maupun intruksional. Kemudian melalui Televisi banyak informasi tentang HIV/AIDS yang ditayangkan melalui berita atau film yang jangkauannya luas dan terlihat lebih menarik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Wulandari (2009), bahwa jenis media informasi yang paling disukai remaja untuk mencari informasi tentang HIV/AIDS adalah media Audio Visual jenis televisi yaitu sebesar (52,6%). Hal ini sesuai dengan pendapat Sanjaya (2012), bahwa media audio Visual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang
dapat dilihat, seperti misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media audio dan visual. Hasil penelitian yang didapat pada media informasi jenis Visual yang juga digunakan responden untuk mendapatkan informasi tentang HIV/AIDS dimana prosentase pilihannya lebih kecil dari media Audio-Visual yaitu 23 remaja (26,1%), hal ini disebabkan karena responden lebih sering menggunakan media Audio-Visual sebagai sumber informasi. Media visual akan mempermudah dalam memahami dan mengingat terhadap pesan yang terkandung dalam gambar. Peserta didik yang lemah dalam memahami materi yang disampaikan dalam bentuk verbal akan terbantu dengan penggunaan media visual. Akan tetapi media jenis ini dianggap kurang menarik dibandingkan dengan media audio visual yang mengandung dua unsur yaitu audio dan visual (Sanjaya, 2012). Fenomena ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Survey Terpadu Biologi Perilaku (2007), hasil penelitian mengenai pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS menurut sumber informasi yang di dapat di DKI Jakarta menunjukkan bahwa sebesar 96% remaja mendapat informasi dari televisi, sedangkan 77% remaja mendapat informasi dari majalah/koran. 2. Pengetahuan remaja laki-laki tentang HIV/AIDS Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa pengetahuan remaja laki-laki tentang
HIV/AIDS di Desa X, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung sebagian besar dalam kategori baik yaitu sejumlah 46 responden (52,3%). Hal ini disebabkan karena remaja laki-laki di Desa X sebagian besar telah banyak mendapat penyuluhan mengenai pengetahuan tentang HIV/AIDS yang merupakan program khusus dari Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Temanggung. Dan didukung juga oleh pendidikan kesehatan mengenai pengetahuan tentang HIV/AIDS yang pernah diberikan kepada sasaran kelompok remaja oleh Puskesmas setempat dan Kelompok Dukungan Sebaya pada saat pertemuan perkumpulan remaja. Dari pengetahuan yang didapat melalui pendidikan non formal tersebut dianggap efektif untuk meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Putri (2011), hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS, didapatkan bahwa tingkat pengetahuan paling banyak pada tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 53 responden (63,85%). Analisis Bivariat Berdasarkan uji Chi Square diperoleh nilai ² hitung 21,834 dengan nilai p-value 0,000. Oleh karena p-value 0,000 < (0,05), maka disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara jenis media informasi dengan pengetahuan remaja laki-laki tentang HIV/AIDS di Desa X, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung. Hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang mendapat informasi tentang HIV/AIDS sebanyak 23 responden dari sumber
media visual dengan yang memiliki pengetahuan baik sebesar 11 responden (47,8%), sedangkan 65 responden yang mendapat informasi tentang HIV/AIDS dari sumber media Audio-Visual yaitu sebanyak 65 responden dan yang memiliki pengetahuan baik sejumlah 35 responden (53,8%). Ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang baik tentang HIV/AIDS lebih berpeluang terjadi pada remaja yang mendapat informasi dari sumber audio-visual. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Wulandari (2009), mengenai jenis media informasi yang paling disukai remaja untuk mencari informasi tentang HIV/AIDS didapatkan hasil bahwa melalui media Audio-Visual sebesar 52,6% dengan tingkat pengetahuan baik yaitu sebesar 71,9%. Faktor yang mempengaruhi remaja laki-laki lebih tertarik pada media Audio Visual adalah karena remaja laki-laki lebih suka dengan aktivitas berkelompok untuk menemukan jalan keluar dengan melakukan kegiatan seperti menonton bersama dan berdiskusi kelompok ( Tukiran, 2010). Media informasi jenis audiovisual merupakan jenis media yang berpeluang efektif sebagai sumber informasi untuk mendapatkan pengetahuan. Media jenis ini merupakan media yang mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media Audio-Visual dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide, sehingga berpeluangan meningkatkan pengetahuan seseorang ( Sanjaya, 2012).
Beberapa keunggulan media Audio-visual dibandingkan dengan visual antara lain adalah mampu memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan). Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti: objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, film bingkai, film atau model, serta media audio-visual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial (Atoel, 2010). PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Jenis informasi yang paling sering digunakan remaja laki-laki di Desa X Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung sebagian besar adalah jenis media Audio-Visual yaitu sejumlah 65 responden (73,9%). 2. Pengetahuan remaja laki-laki tentang HIV/AIDS di Desa X Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung sebagian besar dalam kategori baik, yaitu sejumlah 46 responden (52,3%). 3. Ada hubungan antara jenis media informasi dengan pengetahuan remaja laki-laki tentang HIV/AIDS DI Desa X Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung dengan nilai korelasi ² hitung 21,834 dengan nilai p-value 0,000 < (0,05). B. SARAN Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, dan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti menyarankan kepada pihak terkait: 1. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Meningkatkan penyuluhan dan penanggulangan HIV/AIDS pada remaja dengan menggunakan media Audio-
Visual dalam bentuk Film, slide share dan Video, khususnya lebih ditekankan mengenai cara penularan dan tanda gejala HIV/AIDS. 2. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan agar dapat mengembangkan penelitian dengan variabel yang mencakup lebih luas misalnya pengetahuan HIV/AIDS dengan angka kejadian HIV/AIDS dan menggunakan instrument penelitian yang berbeda seperti wawancara terstruktur. sehingga hasil penelitian yang diperoleh akan lebih mendalam. 3. Bagi pembaca/remaja Diharapkan remaja agar lebih rajin mencari informasi tentang HIV/AIDS terutama mengenai cara penularan dan tanda gejala HIV/AIDS dengan benar dan dari sumber yang tepat seperti rutin mengikuti penyuluhan dari tenaga kesehatan, untuk mencegah tertularnya HIV/AIDS. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar. (2005). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo Persada Dinas
Gunarsa,
Kesehatan Kabupaten Temanggung. (2014). Data Kasus HIV/AIDS Kabupaten Temanggung. Temanggung:Dinkes Kabupaten Temanggung Singgih. 2007. Psikologi Remaja. Jakarta : Gunung Mulia.
Kurniawati, Ninuk Dian. (2013). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta : Salemba Medika
Mubarak, Wahid Iqbal, dkk. (2007). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika Nursalam. (2013). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta : Salemba Medika Nurudin. (2004). Komunikasi Media Massa. Jakarta : Trans Info Media Notoatmodjo, soekidjo.(2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Rineka Cipta. Prawirohardjo, Sarwono. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka. Sudjana, Nana. (2005). Media Pengajaran. Surabaya: Pustaka Dua. Suprijanto. (2005). Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: PT.Bumi Aksara. Tukiran
dkk, (2010). Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Wulandari, Sri. (2009). Jenis Media Informasi yang Paling Disukai Remaja untuk mencari informasi tentang HIV/AIDS