HUBUNGAN LAMA MASA KERJA TENAGA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN TRIASE HOSPITAL DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD DR. ABDOER RAHEM SITUBONDO KABUPATEN SITUBONDO Ahmad Farizal Lutfi1, Cipto Susilo2, Nikmatur Rohmah3 Program S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember 1
Mahasiswa S1 Keperawatan Fikes Universitas Muhammadiyah Jember (
[email protected] )
2
Dosen S1 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember (
[email protected] )
3
Dosen S1 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember (
[email protected] ) ABSTRAK
Pendahuluan: Lama masa kerja merupakan pengalaman individu yang akan menentukan pertumbuhan keterampilan dan kemampuan dalam pekerjaan. Keterampilan petugas kesehatan IGD sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan klinis agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan tindakan triase sehingga dalam penanganan pasien bisa lebih optimal. Metode: Penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan pendekatan cross sectional. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan lama masa kerja tenaga kesehatan dengan kemampuan triase hospital di instalasi gawat darurat RSUD Dr. Abdoer Rahem Situbondo Kabupaten Situbondo tahun 2015 dengan sampel 31 responden. Populasi penelitian adalah tenaga kesehatan di Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr. Abdoer Rahem Situbondo. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan Non Probability Sampling dengan total sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner dan lembar observasi. Hasil: Hasil analisis data dengan Spearman rho pada α=0,05 diperoleh significant correlation 0,005 dan correlation coefficient 0.491, yang artinya ada hubungan dengan tingkat keeratan sedang antara lama masa kerja tenaga kesehatan dengan kemampuan triase hospital di Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr. Abdoer Rahem Situbondo tahun 2015. Diskusi: Penilitian ini direkomendasikan untuk tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam melakukan tindakan triase demi tercapainya pelayanan kesehatan yang baik. Kata kunci : Lama Masa Kerja, Tenaga Kesehatan, Kemampuan Triase Hospital Daftar Pustaka 27 (2000-2013)
Abstract Introduction: Long service life of an individual experience that will determine the growth of skills and abilities in the work. IGD skills of health workers is needed in clinical decision-making to avoid mistakes in doing triage action so that the patient can be optimized handling. Method: This study uses correlation design with cross sectional approach. The purpose of this research is to identify a long relationship working lives of health workers with the ability to triage hospital in the emergency department Hospital Dr. Abdoer Rahem Situbondo Situbondo 2015 with a sample of 31 respondents. The study population is a health worker in the ER Hospital Dr. Abdoer Rahem Situbondo. The sampling technique research using Non Probability Sampling with total sampling. Collecting data using questionnaire and observation sheet. Result: Results of the data analysis with Spearman rho at α = 0.05 was obtained significant correlation and correlation coefficient of 0.005 0491, which means there is a correlation with the level of closeness being between length of service of health workers with the ability to triage hospital in the ER Hospital Dr. Abdoer Rahem Situbondo 2015. Discussion: This research was recommended for health workers in order to further enhance the skills and abilities to perform triage action for the achievement of good health services. Keywords: Old Work Period, Medicals, Ability Triage Hospital Bibliography 27 (2000 - 2015)
PENDAHULUAN
mengancam jiwanya atau menimbulkan
Latar Belakang
kecacatan permanen.
Kemampuan
fasilitas
Seorang petugas kesehatan IGD
kesehatan secara keseluruhan dalam
harus mampu bekerja di IGD dalam
kualitas dan kesiapan perannya sebagai
menanggulangi semua kasus gawat
pusat rujukan penderita dari pra rumah
darurat, maka dari itu dengan adanya
sakit
tercermin
suatu
dari
kemampuan
pelatihan dan pengalaman kegawat
darurat
(Hardianti,
daruratan diharapkan setiap petugas
2008). Kejadian gawat darurat juga
kesehatan IGD selalu mengupayakan
dapat diartikan sebagai keadaan dimana
efisiensi
seseorang
memberikan
instalasi
gawat
memerlukan
pertolongan
dan
efektifitas pelayanan.
segera karena apabila tidak mendapat
kesehatan
IGD
sedapat
pertolongan dengan segera maka dapat
berupaya
menyelamatkan
sebanyak-banyaknya
dalam
dalam Petugas mungkin pasien waktu
sesingkat-singkatnya bila ada kondisi
Ranupendoyo
pasien gawat darurat yang datang
semakin lama seseorang bekerja pada
berobat ke IGD.
suatu organisasi maka akan semakin
Kegagalan
dalam
penanganan
kasus kegawat daruratan umumnya
dan
Saud (2005),
berpengalaman orang tersebut sehingga kecakapan kerjanya semakin baik.
disebabkan oleh kegagalan mengenal
Dengan lama masa kerja seorang
risiko, kurangnya sarana yang memadai
petugas kesehatan di isntalasi gawat
maupun pengetahuan dan keterampilan
darurat
tenaga kesehatan, paramedis dalam
pengetahuan dan pengalaman kerja
mengenal keadaan risiko tinggi secara
yang memadai, memiliki kompetensi
dini dan masalah dalam pelayanan
untuk bersaing, terlebih lagi pada
penanganan
persaingan
(Ritonga,
kegawat 2007).
daruratan
Kematian
diharapkan
global
dan
memiliki
tuntutan
dan
konsumen yang semakin beragam.
kegagalan penanganan pasien kegawat
Seperti pendapat Nitisemito (2000)
daruratan sebenarnya dapat dikurangi
bahwa
atau dicegah dengan berbagai usaha
pengembangan tenaga kerja, sumber
perbaikan dalam bidang kemampuan
daya manusia yang dimiliki organisasi
dan keterampilan pelayanan kesehatan,
harus
dimana salah satunya adalah dengan
pendidikan
memiliki pengalaman kerja yang baik
karyawan dengan sebaik-baiknya.
dan cukup tentang penanganan pasien di instalasi gawat darurat.
manivestasi
memperhatikan dan
Pengetahuan,
fungsi
tingkat
pengalaman
sikap
kerja
dan
keterampilan petugas kesehatan IGD
Lama masa kerja adalah jangka
sangat dibutuhkan dalam pengambilan
waktu yang telah dilalui seseorang
keputusan klinis agar tidak terjadi
sejak menekuni pekerjaan. Lama kerja
kesalahan dalam melakukan pemilahan
dapat
pengalaman
saat triase sehingga dalam penanganan
seseorang dalam menguasai bidang
pasien bisa lebih optimal dan terarah
tugasnya. Pada umumnya, petugas
(Oman, 2008).
menggambarkan
dengan pengalaman kerja yang banyak tidak
memerlukan
bimbingan
Triase merupakan suatu tindakan pengelompokan penderita berdasarkan
dibandingkan dengan petugas yang
pada
beratnya
cedera
yang
pengalaman kerjanya sedikit. Menurut
diprioritaskan ada tidaknya gangguan
pada Airway (A), Breathing (B), dan
RSUD Dr. Abdoer Rahem Situbondo
Circulation
dengan
diperoleh data bahwa rata-rata lama
sumber
masa kerja tenaga kesehatan di IGD
daya manusia, dan probalitas hidup
tersebut berkisar antara 1-2 tahun.
penderita (Kartikawati, 2011).
Lama
(C)
mempertimbangkan
sarana,
masa
kerja
mempengaruhi
Triase mempunyai tujuan untuk
tingkat pengetahuan serta kemampuan
memilih atau menggolongkan semua
dalam menangani pasien IGD terutama
pasien yang memerlukan pertolongan
dalam melakukan tindakan triase.
dan
menetapkan
prioritas
penanganannya (Oman, 2008). Triase juga memiliki fungsi penting di IGD terutama apabila banyak pasien datang pada saat yang bersamaan. Hal ini bertujuan
untuk
memastikan
agar
pasien ditangani berdasarkan urutan kegawatannya intervensi.
untuk
Triase
juga
keperluan diperlukan
untuk penempatan pasien ke area penilaian dan penanganan yang tepat serta membantu untuk menggambarkan keragaman kasus di IGD (Gilboy, 2005). Menurut data laporan kunjungan pasien masuk ke IGD RSUD Dr. Abdoer Rahem
pada
tahun 2014
berjumlah 23.128 pasien. Sedangkan pasien pada IGD panel berjumlah 1.320 pasien, dan yang meninggal berjumlah 79 pasien. Berdasarkan
studi
pendahuluan
yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap 10 petugas kesehatan di IGD
MATERIAL DAN METODOLOGI Penelitian ini menggunakan desain deskriptif
korelasi,
yaitu
untuk
mengetahui hubungan lama masa kerja tenaga kesehatan dengan kemampuan triase
hospital.
Sampel
penelitian
berjumlah 31 orang yang terdiri dari 10 orang dokter dan 21 orang perawat di IGD
RSUD
Dr.
Abdoer
Rahem
Situbondo dengan menggunakan teknik total sampling. Alat pengumpul data yang
digunakan
kuesioner
dan
adalah lembar
lembar observasi.
Analisa data yang digunakan yaitu analisa univariat dan analisa bivariat menggunakan uji korelasi spearman rho dengan tingkat kemaknaan (a = 0.05) (Sugiyono, 2009)
HASIL Berdasarkan
penelitian
dapatkan hasil sebagai berikut: Data Umum
di-
Tabel 1.
Distribusi
Responden
Ber dasarkan Umur. Umur 22-25 26-35 36-40 ≥ Total Sumber:
Jumlah Presentase (%) 5 16.1 19 61.3 3 9.7 4 12.9 31 100 Analisis Data Demografi
(2015)
DIII 14 45.2 Total 31 100 Sumber: Analisis Data Demografi (2015) Berdasarkan
tabel
diatas
menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak dengan tingkat pendidikan S1
berjumlah
17
responden
atau
sebesar 54.8%. Berdasarkan
tabel
di
atas
menunjukkan bahwa jumlah responden paling banyak berada pada usia 26-35 tahun sebanyak 19 responden atau
Data Khusus 1. Lama Masa Kerja Tenaga Kesehatan. Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Masa Kerja
sebesar 61.3%. Tabel 2.
Distribusi
Responden
Ber-dasarkan Jenis Kelamin.
Jenis Jumlah Presentase Kelamin (%) Laki-laki 20 64.5 Perempuan 11 35.5 Total 31 100 Sumber: Analisis Data Demografi (2015)
Lama Masa Kerja ≤ 2 tahun 2-5 tahun ≥ tahun Total
Jumlah 10 3 18 31
Presentase (%) 32.3 9.7 58.1 100
Sumber: Analisis Data Primer (2015) Berdasarkan
tabel
diatas
menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak dengan lama masa kerja ≥ 5
Berdasarkan
tabel
diatas
menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak berjenis kelamin Laki-laki berjumlah 20 responden atau sebesar 64.5%.
Tabel 3. Distribusi
Responden
dasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Jumlah Presentase Pendidikan (%) S1 17 54.8
Ber-
tahun berjumlah 18 responden atau sebesar 58.1%. 2. Kemampuan Triase Baik Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Kemampuan Triase Hospital Kemampuan Jumlah Presentase Triase Hospital (%) Kemampuan 24 77.4 Triase Baik Kemampuan 7 22.6 Triase Kurang ≥ tahun Total 31 100
Sumber: Analisis Data Primer (2015) Berdasarkan
tabel
diatas
PEMBAHASAN PEMBAHASAN
menunjukkan bahwa jumlah responden
Bab ini menjelaskan terkait hasil
terbanyak dengan kemampuan triase
penelitian baik secara umum maupun
baik berjumlah 24 responden atau
secara khusus
sebesar 77.4%.
tujuan inti dari penelitian ini disertai
yang
memperdalam
interpretasi / penafsiran terkait hasil3. Crosstabs Hubngan Lama Masa
hasil dari penelitian tersebut, serta
KerjaTenaga Kesehatan Dengan
keterbatasan dari penelitian yang telah
Kemampuan Triase Hospital
dilaksanakan di Ruang IGD RSUD Dr.
Tabel 6 Crosstabs Hubngan Lama Masa KerjaTenaga Kesehatan Dengan Kemampuan Triase Hospital Lama Masa Kerja ≤ 2 tahun 2-5 tahun ≥ tahun Uji Spearman rho’. Total
Kemampu an Triase Baik 5 2 17 .491
Kemampu an Triase Kurang 5 1 1 .005
Abdoer Rahem Situbondo 2015. A. Lama
Masa
Kerja
Tenaga
Kesehatan Berdasarkan hasil analisa dari penelitian ini, lama masa kerja pada tenaga kesehatan di Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr. Abdoer Rahem Situbondo sebagian besar 18 (58.1%) responden dengan lama masa kerja ≥ 5
31
100
tahun. Menurut penelitian Gurning (2013)
Sumber: Analisis Data Primer (2015) Dari tabel di atas didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden yang memiliki kemampuan triase hospital baik dengan lama masa kerja tingkat lanjut ≥ 5 tahun berjumlah 17 (54,8%) responden dan hasil uji statistik pada penelitian ini diperoleh p value < p alpha (0.005 < 0.05) sehingga secara parsial ada hubungan antara lama masa kerja
dengan
hospital.
kemampuan
triase
penelitian
menunjukkan
bahwa
responden terbanyak adalah yang telah bekerja > 5 tahun sebanyak 18 orang (56,3%). Lama bekerja seseorang akan menentukan banyak pengalaman yang didapatkannya.
Sunaryo,
(2004)
mengemukakan
bahwa
tingkat
kematangan berperilaku
dalam
berpikir
dipengaruhi
pengalaman kehidupan seharihari.
dan oleh
Pelayanan
Keperawatan
Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr.
merupakan
bagian
integral
dari
Abdoer Rahem Situbondo sebagian
pelayanan
kesehatan
yang
tidak
besar 24 (77.4%) responden dengan
terpisahkan dari pelayanan kesehatan
kemampuan triase baik.
dirumah sakit. Selain itu pelayanan
Tenaga
kesehatan
dalam
keperawatan merupakan salah satu
produktifitas kerjanya dipengaruhi oleh
faktor penentu baik buruknya mutu dan
usia seseorang. Menurut Dessler (2004)
kinerja rumah sakit, oleh karenanya
berpendapat bahwa usia produktifitas
kualitas pelayanan keperawatan perlu
adalah 25-30 tahun yang pada usia ini
diperhatikan
ditingkatkan
seseorang sedang memilih pekerjaan
seoptimal mungkin. Kualitas pelayanan
yang sesuai dengan karir individu
keperawatan ditentukan oleh kinerja
tersebut. Usia 30-40 tahun merupakan
perawat.
usia
dan
Kinerja
Perawat
dapat
saat
seseorang
memantapkan
dipengaruhi oleh pengalaman kerja
pemilihan karir untuk mencapai tujuan
perawat yang memberi layanan, system
dan puncak karir.
pembinaan
dan
pelatihan
yang
mendukung serta kompetensi.
kerja
menyebabkan
penelitian
yang
dilakukan oleh Gurning (2013) bahwa
Peneliti berasumsi bahwa lama masa
Menurut
tenaga
mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 19 orang
kesehatan mempunyai waktu yang
responden
tidak terbatas untuk belajar. Semakin
menunjukkan bahwa petugas kesehatan
lama masa kerja tenaga kesehatan akan
IGD
memiliki pengetahuan dan kemampuan
tenaganya untuk menangani beberapa
yang
kasus yang cukup serius dibandingkan
baik.
Hal
mempengaruhi kesehatan
tersebut
kemampuan dalam
dapat tenaga
(59,4%).
lebih
Pendidikan
pelayanan kesehatan di rumah sakit
yang
khususnya dibidang kegawat daruratan.
keuntungan
B. Kemampuan Triase Hospital
melaksanakan
penelitian
ini,
kemampuan
triase
hospital pada tenaga kesehatan di
di
ini
butuhkan
petugas kesehatan perempuan.
memberikan
Berdasarkan hasil analisa dari
banyak
Hal
tinggi
dan
pengetahuan
dapat
memberikan
bagi
seseorang kerja.
dalam Menurut
Mubarak, Iqbal, Chayatin, Rozikin dan Supradi
(2007)
semakin
tinggi
pendidikan seseorang semakin mudah
pula mereka menerima informasi dan
bekerja > 5 tahun sebanyak 18 orang
makin banyak pula pengetahuan yang
(56,3%). Lama bekerja seseorang akan
dimilikinya.
menentukan banyak pengalaman yang
Dalam penelitian ini, peneliti
didapatkannya.
Sunaryo,
(2004)
berpendapat bahwa kemampuan triase
mengemukakan
bahwa
tingkat
hospital dipengaruhi oleh beberapa
kematangan
faktor yaitu usia, jenis kelamin dan
berperilaku
tingkat pendidikan.
pengalaman
C. Hubungan
Sunaryo, (2004) mengemukakan bahwa
Tenaga
Lama Masa Kerja Kesehatan
Dengan
Berdasarkan uji spearman rho menggunanakan
berpikir
dan
dipengaruhi kehidupan
oleh
seharihari.
tingkat kematangan dalam berpikir dan berperilaku
Kemampuan Triase Hospital
dengan
dalam
dipengaruhi
oleh
pengalaman kehidupan seharihari.
SPSS
Dalam penelitian ini peneliti
menunjukkan hasil uji statistik pada
berasumsi bahwa Lama masa kerja
penelitian ini diperoleh p value < p
tenaga
kesehatan
alpha (0.005 < 0.05) sehingga secara
kualitas
kinerja
parsial ada hubungan antara lama masa
kesehatan dalam melakukatan tindakan
kerja
triase.
dengan
hospital.
kemampuan
Penelitian
menunjukkan hubungan
ini
bahwa
yang
triase
positif.
Lama
mempengaruhi dan
kerja
pelayanan
yang
cukup
juga
menyebabkan banyaknya pengalaman
terdapat
petugas kesehatan, sehingga pelayanan
ini
kesehatan yang diberikan lebih efektif
dibuktikan dengan interpretasi nilai
dan efisien. Pelatihan dan pendidikan
korelasi koefisien sebesar 0.491, dan
juga merupakan bagian yang penting
nilai
dalam pengembangan tenaga kesehatan
tersebut
Hal
diinterpretasikan
memiliki hubungan yang sedang, yang
dalam
artinya semakin lama masa kerja
Pihak
tenaga kesehatan maka semakin baik
mempunyai tanggung jawab dalam
kemampuan
pendidikan
triase
pada
tenaga
kesehatan tersebut. Menurut
penelitian
melakukan
tindakan
manajemen
dan
dan
pelatihan
triase. diklat
stafnya.
Pelatihan biasanya diawali dengan Gurning
proses orientasi saat para pegawai
(2013) penelitian menunjukkan bahwa
diberi
informasi
dan
pengetahuan
responden terbanyak adalah yang telah
tentang kepegawaian, organisasi dan
harapan-harapan
untuk
mencapai
2. Untuk Institusi Pendidikan
kinerja tertentu. Pelatihan didapatkan seseorang
akan
menambah
Diharapkan
pada
mahasiswa
setelah membaca skripsi ini dapat
pengetahuan dan skill seseorang dalam
berfikir
lebih
kritis
dan
dapat
membantu pasien yang dalam keadaan
mengambil manfaat sebagai penambah
gawat darurat.
wawasan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan khususnya dalam
KESIMPULAN DAN SARAN
area
keperawatan
yang
berkaitan
Kesimpulan
dengan hubungan lama masa kerja
Paling banyak lama masa kerja
tenaga kesehatan dengan kemampuan
tenaga kesehatan di Instalasi Gawat
triase hospital dapat di peroleh manfaat
Darurat RSUD Dr. Abdoer Rahem
guna peningkatan ilmu kesehatan dan
Situbondo berada pada tingkat lanjut
dunia kesehatan.
(≥5
3. Untuk Peneliti Selanjutnya
tahun)
responden
yang (58.1%).
berjumlah Dan
18
dengan
Pada penelitian ini tidak dibahas
kemampuan triase baik berjumlah 24
mengenai
responden (77.4%). Ada hubungan
mempengaruhi lama masa kerja tenaga
antara
tenaga
kesehatan dengan kemampuan triase
kesehatan dengan kemampuan triase
hospital, untuk itu diharapkan adanya
hospital di Instalasi Gawat Darurat
penelitian tindak lanjut. Adapun hal-hal
RSUD Dr. Abdoer Rahem Situbondo.
yang perlu dikaji faktor-faktor yang
lama
masa
kerja
mempengaruhi
faktor-faktor
kemampuan
yang
triase
Saran
hospital tersebut agar hasilnya lebih
1. Untuk Institusi kesehatan
akurat.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pengetahuan bagi tenaga kesehatan untuk
menambah
keterampilan
wawasan
terutama
serta dalam
keterampilan dalam kemampuan triase di instalasi gawat darurat.
DAFTAR PUSTAKA Gilboy, N. 2005. Australasian triage scale. Australia: Emergency Department.
Gurning, Yanty., Karim, Darwin., & Misrawati. 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Petugas Kesehatan Igd Terhadap Tindakan Triage Berdasarkan Priorita. Hardianti. (2008). Gambaran kerja perawat pelaksana unit instalasi gawat darurat. Jakarta: Trans Info Media Kartikawati, Dewi. 2011. Buku Ajar Dasar Dasar Kegawatdaruratan. Jakarta : Salemba Medika. Oman, Kathleen S. 2008. Panduan belajar keperawatan emergensi. Jakarta : EGC Ranupandoyo, H. Dan Husnan, Saud. 2005. Manajemen Personalia; Edisi ke-4. BPFE, Yogyakarta Ritonga. 2007. Manajemen unit gawat darurat pada penanganan kasus kegawatdaruratan obstetri. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada. Sukoco, Fajar. 2010. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan, Pembelajaran Organisasi Terhadap Kinerja dengan Kompetensi sebagai Mediasi. Jurnal Bisnis dan Ekonomi.
Sunaryo, Y.E. (2010). Pelaksanaan triage oleh perawat di instalasi gawat darurat rumah sakit Immanuel Bandung. Diperoleh tanggal 05 Agustus 2015 dari: www.rsimmanuel.com/index.
php?option=com_content&vi ew...