PERENCANAAN KEBUTUHAN DISTRIBUSI HIDROGEN PEROKSIDA UNTUK WILAYAH PEMASARAN JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) DI PT. SINDOPEX PEROTAMA Agus Purnomo Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan
Hasil penelitian yang dipublikasikan pada Majalah Ilmiah (Jurnal) Nasional Terakreditasi : Jurnal Infomatek FT-UNPAS, Volume 8, Nomor 1, Maret 2006, Hal. 23-32, ISSN-1411-0865, Terakreditasi berdasarkan SK Dirjen DIKTI Depdiknas RI No. 34/DIKTI/Kep/2003
Abstrak : Distribusi merupakan organisasi sistem yang bertujuan untuk menyuplai produk kepada konsumen sehingga di peroleh kepuasan yaitu dengan cara menyuplai produk yang tepat ke tempat yang tepat pada waktu yang tepat dengan biaya minimum. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana merencanakan kebutuhan distribusi Hidrogen Peroksida (H2O2) PT. Sindopex Perotama untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Sedangkan tujuan penelitian adalah meramalkan permintaan dan merencanakan tingkat pemenuhan kebutuhan H2O2 pada setiap sales center Jawa Timur. Hasil perhitungan Distribution Requirement Planning (DRP) diperoleh Planned Order Release (PORL) perusahaan untuk tahun 2005 pada bulan Juli = 308 ton, Agustus = 402 ton, September = 398 ton, Oktober = 400 ton, November = 398 ton, dan Desember = 396 ton. Dengan perencanaan jumlah dan waktu pemesanan yang tepat, maka diharapkan tidak akan terjadi kelebihan maupun kelangkaan terhadap H2O2. Kata Kunci : Forecasting, Bill Of Distribution, Inventory Status, Gross Requirement, Planned Order Release
I. PENDAHULUAN Distribusi adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan supply chaín yang meliputi raw material, barang setengah jadi, produk akhir dimana rangkaian kegiatan tersebut akan menjamin kelancaran aliran barang atau jasa dengan biaya yang paling efisien, Stock & Lambert [1]. Sebagian besar produk dikirim ke
konsumen melalui saluran distribusi
yang dimulai dengan
produksi di pabrik, diikuti oleh transportasi ke pusat distribusi kemudian ke outlet ritel. Sebagian besar perusahaan mengelola dua fungsi independen, yaitu produksi dan distribusi dengan sedikit atau tidak ada koordinasi antara penjadwalan produksi dan perencanaan distribusi, Chandra & Fisher [2]. Perusahaan perlu untuk mengkoordinasikan antara penjadwalan produksi dan perencanaan distribusi, dengan mengembangkan model jaringan aliran penjadwalan produksi, persediaan dan distribusi, Glover et al. [3]. Rencana produksi terpadu dengan sistem distribusi dengan kondisi permintaan stokastik, yang terdiri dari tiga node sederhana (pabrik, barang jadi stockpile
dan
pengecer tunggal) dan memeriksa sifat dari fungsi biaya yang timbul dari hubungan ini telah dikembangkan oleh Pyke [4] dan Cohen & Lee [5]. Kebutuhan untuk perencanaan distribusi yang lebih rinci menyebabkan munculnya Perencanaan Kebutuhan Distribusi (Distribution Requirement Planning /DRP), yaitu sistem distribusi yang membahas masalah pendistribusian barang jadi, yang dimulai dengan merencanakan berapa kebutuhan barang, mengelola barang
Agus Purnomo – Jurusan Teknik Industri UNPAS
yang akan dikirim
1
sampai pada mengatur kebutuhan yang berhubungan dengan distribusi barang tersebut, Ross [6]. DRP merupakan teknik yang digunakan secara luas dan berpotensi kuat untuk membantu sistem logistik outbound mengelola dan meminimalkan persediaan inbound. Konsep ini memperpanjang titik waktu-fase order ditemukan di logika perencanaan kebutuhan bahan (Material Requirement Planning / MRP) untuk pengelolaan persediaan saluran.
DRP biasanya digunakan dengan sistem MRP,
walaupun sebagian besar DRP model yang lebih komprehensif daripada model MRP yang berdiri sendiri dan dapat jadwal transportasi. Alasan yang mendasari DRP adalah untuk lebih akurat peramalan
permintaan dan kemudian menggunakan informasi tersebut untuk mengembangkan
jadwal pengiriman. Dengan cara ini, perusahaan distribusi dapat meminimalkan persediaan inbound dengan menggunakan MRP dalam hubungannya dengan jadwal lainnya, Coyle et al. [7]. PT. Sindopex Perotama adalah perusahaan yang memproduksi Hidrogen Peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida bisa digunakan sebagai zat pengelantang atau bleaching agent pada industri pulp, kertas, dan tekstil. Senyawa ini juga biasa dipakai pada proses pengolahan limbah cair, industri kimia, pembuatan deterjen, makanan dan minuman, medis, serta industri elektronika (pembuatan PCB). PT. Sindopex Perotama mendistribusikan (memasarkan) H2O2 ke konsumen melalui saluran distribusi yaitu sales center sehingga dapat diketahui tingkat penjualan dan kemampuan konsumen dalam melakukan pembelian. Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah sering terjadi kekurangan persediaan sehingga pengiriman tidak tepat waktu ke pelanggan yang mengakibatkan ketidakpuasan dari pelanggan. Namun di lain sisi juga perusahaan kadangkala terdapat kelebihan persediaan, sehingga mengakibatkan meningkatnya biaya persediaan. Ketidakakuratan peramalan permintaan menyebakan perusahaan tidak dapat merencanakan dengan baik kebutuhan distribusi untuk setiap sales center. Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan H2O2 untuk wilayah sales center Jawa Timur untuk 6 bulan akan datang, dan merencanakan kebutuhan distribusi H2O2 pada setiap sales center Jawa Timur dengan menggunakan metode Distribution Requirement Planning (DRP).
II.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan untuk memecahkan permasalahan penelitian ini adalah : 1. Model Forecasting (peramalan) yang digunakan untuk meramalkan demand H2O2 untuk setiap sales centre selama 6 bulan yang akan datang. Perhitungan peramalan demand menggunakan software WinQSB2. 2. Model Distribution Requirement Planning (DRP) Model DRP adalah suatu sistem perencanaan distribusi yang digunakan untuk melakukan sebuah perencanaan pemenuhan kembali persediaan suatu produk pada semua tingkatan atau level.
Agus Purnomo – Jurusan Teknik Industri UNPAS
2
Data yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang terjadi sehingga model di atas dapat diterapkan adalah : Demand; yaitu permintaan dari setiap daerah pemasaran merupakan input utama untuk DRP dalam menentukan besarnya permintaan yang akan diprediksi untuk menetapkan kuantitas barang yang dibutuhkan. Struktur Distribusi Produk; untuk melakukan perencanaan distribusi produk ke daerah pemasaran yang telah ditentukan sehingga proses pendistribusian produk menjadi lebih efektif. Status Persediaan; dalam menghitung DRP diperlukan data mengenai persediaan yang merupakan sisa produk sebelumnya dan juga persediaan cadangan sebagai antisipasi terhadap permintaan yang melonjak. Lead time merupakan waktu yang dibutuhkan mulai saat pemesanan produk dilakukan sampai dengan produk tersebut diterima. Lead time diperlukan untuk menentukan waktu pemesanan. Lot Size (Ukuran Lot), yaitu jumlah minimal dalam satu kali pemesanan atau jumlah paling sedikit pemesanan. Sedangkan langkah-langkah perhitungan dengan metode DRP adalah sebagai berikut : a.
Menentukan Gross Requirement (GR), yaitu jumlah demand yang diperoleh dari peramalan.
b.
Menentukan Net Requirement (NR), yaitu proses menentukan kebutuhan bersih setiap permintaan. Terlebih dahulu dilakukan perhitungan Projected Available Balance (PAB I), dengan rumus: Untuk periode I : PAB I(t) = PAB Past Due– GR(t) Untuk periode selanjutnya : PAB I (t) = PABII(t-1) - GR Jika PAB I (t) > Safety Stock (SS), NR(t) = 0 Jika PAB I (t)<SS, maka NR(t)= SS-(PAB(t-1)-GR(t))
c.
Menentukan Planned Order Receipt (PORc), yaitu kelipatan terkecil dari Lot Size untuk memenuhi NR.
d. Menentukan Planned Order Release (PORl), didapat dengan menempatkan PORc sesuai dengan Lead Time. e. Menetukan Projected Available Balance (PAB II), dihitung dengan ketentuan :
Untuk Periode Awal : PAB II(t) = PAB Past Due ─ GR(t)+ PORc(t)
Untuk periode selanjutnya : PAB II(t) = PAB(t-1) ─ GR(t) + PORc(t)
Langkah-langkah pemecahan masalahan dalam penelitian ini digambarkan pada gambar 1.
Agus Purnomo – Jurusan Teknik Industri UNPAS
3
Mulai
Perumusan Masalah
Penetapan Tujuan Penelitian Pengumpulan Data : - Penjualan 12 bulan yang lalu - Lead Time pengiriman - Struktur Distribsi - Status Persediaan - Lot size
Peramalan Demand untuk masing-masing sales centre
Perhitungan Kebutuhan Distribusi dengan Metode DRP
Analisis & Pembahasan
Kesimpulan Penelitian
Selesai
Gambar 1. Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Agus Purnomo – Jurusan Teknik Industri UNPAS
4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Struktur Distribusi Dalam pendistribusian H2O2 untuk wilayah Jawa Timur, PT. Sindopex Perotama memiliki lima sales center. Struktur distribusi PT. Sindopex untuk wilayah pemasaran Jawa Timur digambarkan sebagai berikut : PT. Sindopex Perotama
CV. Tirtaguna Kimia
PT. Manggala Indah Makmur
CV. Aneka Kimia Inti
PT. Rolimex Kimia Nusamas
PT. Surya Makmur Agung Lestari
Gambar 2. Struktur Distribusi H2O2 PT. Sindopex Perotama
3.2. Data Penjualan H2O2 untuk 12 bulan terakhir Data penjualan 12 bulan terakhir (Januari – Desember 2005) untuk semua sales center
H2O2,
disajikan pada tabel 1. Tabel 1. Data Penjualan H2O2 (ton) untuk Tahun 2005
Nama Sales Centre CV. Tirtaguna Kimia PT. Manggala Indah Makmur CV. Aneka Kimia Inti PT. Rolimex Kimia Nusamas PT. Surya Makmur Agung Lestari
Tahun 2005 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu 150 150 140 120 160 200 135 175 150 200 140 180 140 120 200 110 15 7 5 4 2 5 5 5 40 30 50 15 20 40 50 20 50 70 40 90 60 85 75 50
Sep 200 180 4 10 45
Okt Nov Des 200 140 150 160 130 120 8 3 8 20 15 30 80 85 60
3.3. Status Persediaan H2O2 Data inventory status H2O2 mencakup data : 1. On Hand adalah persediaan yang ada di tangan (gudang) yang merupakan sisa produk sebelumnya. 2. Safety Stock adalah persediaan cadangan sebagai antisipasi terhadap permintaan yang melonjak. 3. Lead Time adalah waktu yang dibutuhkan mulai saat pemesanan produk dilakukan sampai dengan produk tersebut diterima.
Agus Purnomo – Jurusan Teknik Industri UNPAS
5
4. Lot Size adalah jumlah minimal dalam satu kali pemesanan atau jumlah paling sedikit pemesanan.
Tabel 2. Rekapitulasi data status persediaan H2O2 untuk Tahun 2005
Nama Sales Centre
On Hand (ton)
Safety Stock (ton)
Lead Time (bulan)
Lot Size (ton)
50 45 5 10 20 200
10 10 0 5 5 100
0 0 0 0 0 0
2 2 2 2 2 100
CV. Tirtaguna Kimia PT. Manggala Indah Makmur CV. Aneka Kimia Inti PT. Rolimex Kimia Nusamas PT. Surya Makmur Agung Lestari PT. Sindopex Perotama
3.4. Hasil Peramalan Demand H2O2 Hasil Peramalan Demand H2O2 untuk Semester I ( 6 bulan) pada tahun 2006 dengan menggunakan software Win QSB2 dengan menggunakan metode Linear Regresion with trend, hasil rekapannya disajikan pada tabel 3. Tabel 3. Peramalan Demand H2O2 (ton) Semester I Tahun 2006
Nama Sales Centre CV. Tirtaguna Kimia PT. Manggala Indah Makmur CV. Aneka Kimia Inti PT. Rolimex Kimia Nusamas PT. Surya Makmur Agung Lestari
Jan Feb 176 179 134 131 4 4 18 16 72 73
Tahun 2006 Mar Apr 181 184 128 125 3 3 14 13 74 74
Mei 186 122 3 11 75
Jun 189 119 3 9 76
3.5. Hasil Perhitungan DRP Hasil dari peramalan demand H2O2 untuk semua sales centre merupakan Gross Requirement (GR) yang menjadi input untuk perhitungan Distribution Requirement Planning (DRP) sebagai data permintaan kotor H2O2. Contoh perhitungan DRP untuk sales centre CV. Tirtaguna Kimia, disajikan pada tabel 4.
Agus Purnomo – Jurusan Teknik Industri UNPAS
6
Tabel 4. Perhitungan DRP H2O2 pada CV. Tirtaguna Kimia (Dalam Ton) On Hand
: 50
Lead Time : 0 bulan
Safety Stock : 10
Lot Size
Period
Past due
:2 1
2
3
4
5
6
176
179
181
184
186
189
– 126
– 169
– 170
– 174
– 176
– 179
136
179
180
184
186
189
Planned Order Receipt
136
180
180
184
186
190
Planned Order Release
136
180
180
184
186
190
Projected Available Balance II
10
11
10
10
10
11
Gross Requirement Projected Available Balance I Net Requirement
50
Dari hasil perhitungan DRP untuk 5 sales centre, maka diperoleh Planned Order Release yang disajikan pada tabel 5. Tabel 5. Planned Order Release 5 sales centre Tahun 2006
Nama Sales Center
Planned Order Release (dalam Ton) Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
CV. Tirtaguna Kimia
136
180
180
184
186
190
PT. Manggala Indah Makmur
100
130
128
126
122
118
CV. Aneka Kimia Inti
0
4
2
4
2
4
PT. Rolimex Kimia Nusamas
14
16
14
12
12
8
PT. Surya Makmur Agung Lestari
58
72
74
74
76
76
JUMLAH
308
402
398
400
398
396
Dengan diketahuinya planned order release pada masing- masing sales center yang akan menjadi Gross Requirement pada PT. Sindopex Perotama, maka dapat dihitung DRP untuk PT. Sindopex Perotama , dengan hasil perhitungannya disajikan pada tabel 6.
Agus Purnomo – Jurusan Teknik Industri UNPAS
7
Tabel 6. Perhitungan DRP H2O2 pada PT. Sindopex Perotama (Dalam Ton) On Hand
: 200
Lead Time : 0
Safety Stock : 100 Period
Lot Size
: 100
Past due
1 308
402
398
400
398
396
200
– 108
– 210
– 208
– 208
– 206
– 202
208
310
308
308
306
302
Planned Order Receipt
300
400
400
400
400
400
Planned Order Release
300
400
400
400
400
400
Projected Available Balance II
192
190
192
192
194
198
Gross Requirement Projected Available Balance I Net Requirement
2
3
4
5
6
Dari hasil perhitunggan DRP untuk PT. Sindopex Perotama, maka dapat dibuat rencana pemenuhan kebutuhan H2O2 untuk semua sales centre. Hal ini sangat berbeda dengan sistem pendistribusian H2O2 yang dijalankan PT. Sindopex Perotama sebelumnya yang hanya mendistribusikan H2O2 sesuai dengan permintaan dari masing- masing sales center tanpa mengetahui dengan pasti jumlah kebutuhan yang diperlukan. Planned order release PT. Sindopex Perotama, selanjutnya dapat digunakan sebagai Gross Requirement perusahaan dalam membuat MRP. Dengan demikian dapat direncanakan jumlah pembelian bahan baku dengan tepat baik jumlah maupun waktunya, sehingga hasil produksinya dapat memenuhi permintaan sales centre.
Dengan terpenuhinya semua
kebutuhan H2O2 di setiap sales center pada saluran distribusi, maka rantai distribusi dapat semakin kuat dan tidak akan terjadi kelangkaan produk H2O2 (stock out) khususnya untuk wilayah Jawa Timur karena perusahaan telah mengetahui jumlah H2O2 yang harus disediakan. Sehingga pada akhirnya akan terjadi kepuasan pelanggan karena produk H2O2 dapat mudah diperoleh di pasaran.
IV. KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Metode peramalan demand Linear Regresion with trend, memberikan hasil peramalan demand yang akurat untuk semua sales centre, sehingga hasil peramalan ini dapat digunakan sebagai Gross Requirement untuk semua sales centre.
Agus Purnomo – Jurusan Teknik Industri UNPAS
8
2.
Hasil perhitungan Distribution Requirement Planning (DRP) menunjukkan hasil yang lebih baik dan lebih tepat untuk mengetahui besarnya jumlah kebutuhan H2O2 pada masing- masing sales center jika dibandingkan dengan metode yang dipakai perusahaan sebelumnya yang hanya mendistribusikan H2O2 berdasarkan permintaan dari setiap sales center tanpa mengetahui secara pasti jumlah kebutuhan H2O2 yang diperlukan. Dengan metode DRP ini perusahaan dapat mengetahui jumlah dan waktu yang tepat dalam mendistribusikan produknya.
V. DAFTAR RUJUKAN [1]
Stock, J. R. and Lambert, D. M., (2001), Strategic Logistics Management, Irwin Mc Graw-Hill, Boston.
[2]
Chandra, P and Fisher, M. L., (2005), Coordination of production and distribution planning, Decision Sciences Department, The Wharton School, University of Pennsylvania, Philadelphia
[3]
Glover, G., Jones, G., Kamey, D., Klingman, D., and Mote, J., (1979), An integrated production, distribution, and inventory planning system, Interfaces 915, 21-35.
[4]
Pyke, D.F. , (1987), Push and pull in integrated production-distribution systems under stochastic demand, Ph.D. Dissertation, Department of Decision Sciences, The Wharton School, University of Pennsylvania, Philadelphia, PA 19104.
[5]
Cohen, M.A., and Lee, H.L., (1988), Strategic Analysis of integrated production-distribution systems: Models and methods, Operations Research 36, 216-228.
[6]
Ross, D. F., (2004), Distribution Planning and Control: Managing in the Era of Supply Chain nd
Management. 2 ed. Boston: Kluwer Academic Publishers. [7]
Coyle, J. J., Bardi, E. J., and Langley, C. J. , (2003), The Management of Business Logistics: A Supply Chain Perspective. 7th ed. Mason, OH: South-Western/Thomson Learning.
Agus Purnomo – Jurusan Teknik Industri UNPAS
9