Agnesia Naathiq H1A012004
Brown Sequard Syndrome
Pendahuluan Brown
Sequard Syndrome (BSS) merupakan kumpulan gejala yang muncul karena cedera medulla spinalis yang meliputi kelumpuhan atau gangguan neuron motorik damn propiosepsi pada sisi ipsilateralnya dan gangguan sensoris (sensasi sakit dan suhu) pada sisi kontralateralnya Penyebab umumnya dapat karena perlukaan atau penekanan baik pada intramedullar ataupun ekstramedullar Insiden kejadian BSS ini sekitar 2% dari seluruh kejadian cedera medulla spinalis Kejadian paling banyak merupakan BSS yang inkomplit, sedangkan yang komplit jarang terjadi
Etiologi Trauma,
baik tajam ataupun tumpul Neoplasma, primer ataupun sekunder hasil dari metastasis dari tempat lain Multipel sklerosis Degeneratif Hernia Gangguan vaskular, bisa perdarahan atau iskemia Infeksi, meningitis, herpes simpleks, TBC, dan lain-lain
Patofisiologi BSS
terjadi karena kerusakan traktus korda spinalis asenden dan desenden pada satu sisi korda spinalis. Serabut motorik dari traktus kortikospinal menyilang pada pertemuan antara medulla dan korda spinalis. Kolumna dorsalis asenden membawa sensasi getar dan posisi ipsilateral terhadap akar masuknya impuls dan menyilang diatas korda spinalis di medulla. Traktus spinotalamikus membawa sensasi nyeri, suhu dan raba kasar dari sisi kontralateral tubuh. Pada lokasi terjadinya cedera spinal, akar saraf dapat terkena.
Gejala Klinis Paralisis
lower motor neuron ipsilateral dan atrofi otot di segmen lesi Paralisis spastis ipsilateral di bawah tingkat lesi. Terdapat tanda Babinski ipsilateral, dan tergantung pada segmen medulla spinalis yang rusak, refleks abdominalis superfisialis dan refleks kremaster dapat menghilang Pita anastesi kulit ipsilateral pada segmen lesi Hilangnya diskriminasi taktil serta sensai getar dan propioseptif ipsilateral di bawah tingkat lesi Hilangnya sensasi nyeri dan suhu kontralateral di bawah tingkat lesi Hilangnya sensasi taktil yang inkomplit pada sisi kontralateral
Pemeriksaan Penunjang Foto
polos spinal dapat menggambarkan cedera tulang yang disebakan trauma tajam maupun tumpul Pemeriksaan MRI menunjukkan luasnya cedera korda spinalis dan ini sangat membantu untuk membedakannya dengan penyebab nontraumatik CT-Mielogram dapat membantu jika MRI dikontraindikasikan atau tidak tersedia Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA) dapat dilakukan jika dicurigai disebabkan oleh tuberkulosis
Tatalaksana Evaluasi
awal (pemeriksaan neurologi serta evaluasi luka) Dilakukan juga imobilisasi spinal servikal secara hati-hati, pergerakan leher sebaiknya dihindari terlebih dahulu Cari penyebabnya untuk diatasi, ditatalaksanai sesuai dengan penyebabnya masing-masing
Komplikasi dan Prognosis Komplikasi
dapat berupa
Hipertensi emboli pulmo Infeksi depresi
Prognosis
BSS secara umum buruk, namun masih lebih baik jika dibandingkan dengan cedera spinal cord yang lainnya
Daftar Pustaka Dlamangandla,
S dan Mohamed N. 2012. Traumatic Brown-Sequard Syndrome– Clinico-Radiological Correlation On MRI. Journal of Radiology (edisi online). Available from: http://www.ajol.info/index.php/sajr/article/viewFile/81486/71663 Accessed on April 9, 2015. Kaballo, MA dan Brennan DD et al. 2011. Intramedullary Spinal Cord Metastasis From Colonic Carcinoma Presenting As Brown-Séquard Syndrome: A Case Report. Journal of Medical Case Report (edisi online). Available from: http://www.biomedcentral.com/content/pdf/1752-19475-342.pdf Accessed on April 9, 2015. NORD. 2003. Guide to Rare Disorders. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Pouw, MH dan Meent HVD et al. 2010. Relevance Of The Diagnosis Traumatic Cervical Brown-Se´Quard-Plus Syndrome: An Analysis Based On The Neurological And Functional Recovery In A Prospective Cohort Of 148 Patients. International Spinal Cord Society (edisi online). Available from: http://www.nature.com/sc/journal/v48/n8/pdf/sc2009189a.pdf Accessed on April 9, 2015.
Daftar Pustaka Rustagi,
T dan Badve S et al. 2011. Cervical Disc Herniation Causing Brown-S´equard’s Syndrome: A Case Report and Literature Review. Department Of Orthopaedics, Topiwala National Medical College and BYL Nair Charitable Hospital (edisi online). Available from: http://downloads.hindawi.com/journals/crior/2011/943720.pdf Accessed on April 9, 2015. Snell, SR. 2013. Neuroanatomi Klinis Edisi 7. Jakarta: EGC. Souza, RBD dan Aguiar GBD et al. 2014. The Pathophysiology, Classification, Treatment, And Prognosis Of A Spontaneous Thoracic Spinal Cord Herniation: A Case Study With Literature Review. International Journal of Neurosurgery and Neuroscience (edisi online). Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4287899/?report=printable Accessed on April 9, 2015. Zubair, M dan Ravindran T et al. 2011. Acute Brown-Séquard Syndrome Following Brachial Plexus Avulsion Injury. A Report Of Two Cases. Hong Kong Journal of Emergency Medicine (edisi online). Available from: http://eprints.um.edu.my/11084/1/Acute_BrownSequard_syndrome_following_brachial_plexus_avulsion_injury._A_report_of _two_cases.pdf Accessed on April 9, 2015.