perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md ) Dalam Bidang Manajemen Administrasi
Oleh : EKA VEBRIANASARY D1508093
PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR
Disusun Oleh : EKA VEBRIANASARY D1508093
Disetujui Untuk Dipertahankan di hadapan Tim Penguji Pada Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pembimbing,
Drs. Ali, M.Si NIP. 19540830 198503 1 002
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR
Disusun Oleh : EKA VEBRIANASARY D1508093
Telah diuji dan disahkan oleh Tim penguji Pada Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada Hari
:
Tanggal
:
Rabu 15 Juni 2011
Tim Penguji
Nama
Tanda Tangan
1. Penguji 1
Drs. Is Hadri Utomo, M.Si NIP. 19590907 198702 1 001
2. Penguji 2
..................................
Drs. Ali, M.Si NIP. 19540830 198503 1 002
..................................
Mengetahui, Dekan,
Ketua Program
Prof. Drs. Pawito, Ph,D
Drs. Sakur, MS
NIP. 19540805 198503 1 002
NIP. 19490205 198012 1 001
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN Nama
: Eka Vebrianasary
Nim
: D1508093
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir berjudul Administrasi Kepegawaian Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tugas akhir tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tugas akhir dan gelar yang saya peroleh dari tugas akhir tersebut.
Surakarta,
Juni 2011
Yang membuat pernyataan
Eka Vebrianasary
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Hidup adalah pembelajaran. Tak ikhlas meski tak rela Aku belajar memahami meski tak sehati, maka yang aku tahu pembelajaran itu indah.
Kalau bisa membantu orang lain meraih kesuksesan, mengapa harus jadi penghalang? Kalau bisa membuat orang orang lain gembira, mengapa harus membuat orang lain menderita? “ Hidup bisa bernilai bagi orang lain adalah suatu
kebahagiaan bagi kita”.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan dan silih bergantinya bergantinya malam dan siang terdapat tandatandatanda bagi orangorang-orang yang berakal. ( Q.S AlAl-Imran ayat : 190 )
Raihlah cita dan cintamu setinggi mungkin, jangan pernah kita menoleh kebelakang. Tetap melihat kedepan demi menyongsong masa depan yang cerah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir Ini kupersembahkan kepada kepada :
Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan hidayahNya Ayah dan ibuku tercinta yang senantiasa menyayangiku AdikAdik-adikku tersayang Seluruh teman dan sahabat – sahabatku yang selalu mendukungku
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji Syukur penulis ucapkan ke kehadirat Allah SWT, karena kehendakNyalah Penulis berhasil menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul : “Administrasi Kepegawaian Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar”. Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis telah berusaha dengan sungguhsungguh untuk menghasilkan hasil yang baik. Namun penulis menyadari bahwa keterbatasan ada pada setiap diri manusia, untuk itulah penulis mengharap kepada siapa saja yang membaca karya tulis ini untuk memberikan kritik dan sarannya yang membangun demi tanggung jawab akademis kita. Pada kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1.
Drs. Ali, M.Si. Selaku pembimbing Tugas Akhir yang telah membantu dan menuntun serta memberikan masukan dan arahan dalam pembuatan Tugas Akhir ini.
2.
Drs. Is Hadri Utomo, M.Si Selaku penguji Tugas Akhir.
3.
Drs. H. Sakur, MS. Selaku Ketua Program Studi DIII Manajemen Administrasi yang telah berkenan memberikan izin untuk mengikuti ujian Tugas Akhir ini.
4.
Prof. Drs.Pawito, Ph, D. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin untuk magang sebagai syarat dalam pembuatan tugas akhir ini.
5.
Bapak Drs. Sudarto, M.Si selaku pembimbing akademik.
6.
Seluruh dosen dan staff karyawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu memperlancar administrasi.
7.
Ibu dr. Hj. Endah Umar, selaku Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar yang telah memberikan izin kepada penulis untuk magang.
8.
Ibu dr. Hj. Haryanti, selaku Wadir Umum dan SDM dan seluruh jajaran direksi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.
9.
Ibu Yuni Astuti, A.Md dan ibu Dwi Memi R, selaku staff administrasi di bagian kesekretariatan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar terma kasih atas bimbingan dan penjelasannnya kepada penulis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10. Segenap karyawan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. 11. Ayah dan Ibu yang sangat saya sayangi, yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materi yang sangat membantu dalam memberikan semangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 12. Seluruh teman – teman MA A angkatan 2008, terutama Dita, Titis, Delan, Desima, Riska, Mely yang selalu mendampingi saya dalam suka maupun duka dalam pembuatan tugas akhir ini. 13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu dalam memberikan dorongan moril dan materiil kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga Allah SWT, memberikan ganjaran yang lebih baik dan lebih banyak kepada siapa saja yang memberikan bantuannya kepada penulis. Akhirnya penulis mengharapkan semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan masukan yang bemanfaat bagi perkembangan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Surakarta,
Juni 2011
Penulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
JUDUL ...........................................................................................................................
i
PERSETUJUAN ............................................................................................................
ii
PENGESAHAN ............................................................................................................. iii PERNYATAAN ............................................................................................................. iv MOTTO .........................................................................................................................
v
PERSEMBAHAN .......................................................................................................... vi KATA PENGANTAR ................................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................................. ix DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xii ABSTRAK ..................................................................................................................... xiii ABSTRACT ....................................................................................................... ............ xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................
1
B. Perumusan Masalah ................................................................................
4
C. Tujuan Pengamatan .................................................................................
5
D. Manfaat Pengamatan ...............................................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Administrasi ..........................................................................
6
B. Pengertian Kepegawaian .........................................................................
7
C. Pengertian Administrasi Kepegawaian ...................................................
9
D. Kegiatan Administrasi Kepegawaian ......................................................
9
E.
Fungsi Kegiatan Administrasi Kepegawaian ......................................... 25
F.
Motede Penelitian ................................................................................... 25
BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. Sejarah Singkat Berdirinya Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ................................................................ 29 B.
Profil Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ........................ 30
C.
Komitmen Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ................ 31
D. Prestasi yang diperoleh Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ................................................................ 31 E.
Fasilitas Pelayanan Medis, Nom Medis dan Penunjang Rumah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar .............................................. 32 F.
Jajaran Direksi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ......... 35
G. Jadwal Klinik Umum dan Spesialis Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ........................................................ 35 H. Struktur Organisasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ............................................................................................ 36 I.
Job Recription ......................................................................................... 37
BAB IV PEMBAHASAN A. Penerimaan dan Pengangkatan Pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ........................................................ 41 B.
Kenaikan Jenjang/ Golongan dan Jabatan Pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar .............................................. 47
C.
Penilaian Pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ................................................................ 52
D. Gaji dan Tunjangan Pegawai di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar ................................................................ 55 E.
Cuti Pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ....... 57
F.
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ........................................................ 61
G. Mutasi Pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ............................................................................................ 63 H. Pemutusan Hubungan Kerja/ Pemberhentian di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ........................................................ 64 BAB V PENUTUP I.
Kesimpulan ............................................................................................. 71
J.
Saran ....................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
1.1
Tabel
Daftar
Rekap
Pegawai
Muhammadiyah Karanganyar
Berdasarkan
Pendidikan
RS
PKU
....................................................................
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
1. Struktur Organisasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar .................. 36
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Eka Vebrianasary, D1508093, Administrasi Kepegawaian Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar, Laporan Tugas Akhir, Jurusan Diploma III Manajemen Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2011, 72 Halaman. Sumber Daya Manusia ( SDM ) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu instansi/ organisasi. Agar pekerjaan dalam suatu kantor dapat berjalan dengan lancar diperlukan suatu administrasi yang baik, sarana, prasarana dan tenaga kerja yang baik, kreatif dan berwawasan luas. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar sudah cukup memperhatikan administrasi kepegawaian supaya menghasilkan pegawai yang unggul untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan tercapainya tujuan rumah sakit. Karena pegawai memegang peran yang sangat penting maka pihak–pihak yang bersangkutan dalam menyelenggarakan proses kepegawaian harus benar–benar dapat memilih pegawai yang bertanggung jawab dan sesuai dengan bidang kerjanya. Dengan keadaan seperti ini maka dapat diketahui rumusan masalahnya adalah “bagaimana Administrasi Kepegawaian Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar?” Pengamatan ini bertempat di Bagian Kesekretariatan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Metode yang digunakan dalam pengamatan ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu pengamatan yang studi kasusnya mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya. ( Sutopo : 2002 ). Sumber data diperoleh dari nara sumber yaitu pegawai bagian Kesekretariatan yang mengurusi proses Administrasi Kepegawaian di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar dan dokumen dan arsip berupa buku maupun dokumen – dokumen yang diperoleh dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan mengkaji dokumen dan arsip. Analisis data yang digunakan dalam pengamatan ini adalah model analisis interaktif yaitu dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak diantara tiga komponen analisis dengan proses pengumpulan data selama kegiatan pengumpulan data berlangsung. Hasil pengamatan yang dilakukan berupa data mengenai proses administrasi kepegawaian di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar terdiri dari kegiatan penerimaan dan pengangkatan pegawai, kenaikan jenjang/golongan dan jabatan pegawai, penilaian pegawai, gaji dan tunjangan pegawai, cuti pegawai, pendidikan dan pelatihan pegawai, mutasi pegawai, pemutusan hubungan kerja/pemberhentian pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa administrasi kepegawaian di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar sudak baik dan dipertahankan akan tetapi dapat lebih ditingkatkan lagi karena hal ini akan sangat berpengaruh untuk kemajuan rumah sakit demi mencapai tujuan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Eka Vebrianasary, D1508093, The Personnel Administration in Karanganyar PKU Muhammadiyah Hospital, Final Project Report, Administration Management Study Program of Diploma III Program, Social and Political Sciences Faculty, Surakarta Sebelas Maret University, 2011, 72 Pages. Human resource (HR) is one very important factor in an institution/organization. For the work in an office to run smoothly, good administration, good infrastructures and good, creative and insightful employees are required. Karanganyar PKU Muhammadiyah Hospital has paid adequate attention to the personnel administration in order to produce the superior employees to improve the society prosperity and to achieve the hospital’s objectives. Because the employee plays a very important role, the related party in organizing the staffing process should recruit the actually responsible personnel and corresponding to its job division. For that reason, the problem can be formulated as follows: “how is the personnel administration in Karanganyar PKU Muhammadiyah Hospital?”. This observation was taken place in the Secretariat Division of Karanganyar PKU Muhammadiyah Hospital. The method employed in this observation was a descriptive qualitative research method: the observation the case study of which leads to describing in detail and in-depth the portrait of actual condition as the way it is in the study field (Sutopo: 2002). The data source was obtained from the informants consisting of the secretariat division personnel who manages the personnel administration process in Karanganyar PKU Muhammadiyah Hospital and document as well archive in the form of books and documents obtained from the Karanganyar PKU Muhammadiyah Hospital. Techniques of collecting data used were interview, observation and studying document and archive. The technique of analyzing data employed in this observation is an interactive model of analysis in which the researcher still moves among the three components of analysis with data collecting process during the data collection activity. The result of observation conducted on personnel administration in Karanganyar PKU Muhammadiyah Hospital consists of employee recruiting and hiring, level/rank increase and employee post, employee assessment, employee salary and benefit, leave, education and training, mutation, dismissal/layoff in the Karanganyar PKU Muhammadiyah Hospital. Considering the result of observation, it can be concluded that the personnel administration in Karanganyar PKU Muhammadiyah Hospital has sufficiently good and maintained but it can be improved more because it will highly affect the hospital progress to achieve the objective of Karanganyar PKU Muhammadiyah Hospital.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Sumber Daya Manusia ( SDM ) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu instansi/ organisasi. Berhasil tidaknya suatu tujuan organisasi tergantung dari bagaimana personel yang ada didalamnya dalam melaksanakan
pekerjaan
yang
dibebankan
kepadanya.
Dalam
suatu
perusahaan yang memiliki jumlah pegawai yang besar diperlukan pengolahan yang baik dan benar karena Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai aspek penentu maju mundurnya suatu organisasi. Di negara–negara yang sedang berkembang khususnya Indonesia permasalahan Sumber Daya Manusia (SDM) sejak lama menjadi perhatian yang serius karena secara kuantitas terlalu banyak dan secara kualitas juga perlu ditingkatkan, maka penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) harus merata dan maksimal. Suatu instansi/ organisasi hendaknya tidak memperkerjakan orang–orang yang salah karena instansi tidak dapat memotivasi dan mengembangkan pegawainya. Dalam era globalisasi sekarang ini banyak instansi/ organisasi yang pertumbuhannya sebagian telah dihentikan atau dihambat karena mereka tidak dapat mempertahankan satuan tenaga kerja yang efisien dan bersemangat. Kompetisi global dan kemajuan teknologi telah mencetuskan perusahaan besar, misalnya adanya keragaman kerja, adanya permintaan dari suatu organisasi dan permintaan masyarakat. Berkembangnya zaman juga dapat membawa
persolan–persoalan baru
terhadap angkatan kerja,
karena
persoalan–persoalan yang dihadapi semakin sulit dan terjadi pergeseran kompetisi angkatan kerja, pandangan hidup dari para pegawai dan permintaan dari pengusaha maupun dari masyarakat sendiri. Komposisi angkatan kerja terus menjadi lebih beragam ketika pekerja tua membanjiri angkatan kerja. Disitu para pegawai akan mulai memikirkan bahwa kerja tidak hanya menerima upah yang tinggi tetapi juga perlu memikirkan untuk menyatakan diri. Demikian halnya dari suatu organisasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perlu menetapkan persyaratan kerja yang tinggi. Baik tidaknya pelaksanaan kegiatan organisasi sangat tergantung pada pegawainya, maka pegawai tetap diperlukan selama masih ada kegiatan organisasi. Personel kepegawaian dalam suatu instansi/ organisasi tidak dapat dipisahkan dari suatu pekerjaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan karena erat hubungannya dengan organisasi ialah soal kepegawaian yang merupakan alat untuk menghidupkan dan menggerakkan organisasi sehingga dengan demikian tercapailah tujuan– tujuan suatu organisasi. Agar pekerjaan dalam suatu kantor dapat berjalan dengan lancar diperlukan suatu administrasi yang baik, sarana, prasarana dan tenaga kerja yang baik, kreatif dan berwawasan luas. Maka disini kita dapat melihat masalah kepegawaian memerlukan penanganan yang lebih kompleks. Pengembangan pegawai merupakan upaya untuk merangsang potensi pegawai agar
dapat
meningkatkan
kualitas
pegawai.
Rumah
Sakit
PKU
Muhammadiyah Karanganyar merupakan suatu organisasi yang bergerak dalam bidang kesehatan, maka dalam mengembangkan pegawainya ada berbagai upaya yang dilakukan misalnya dengan menyelenggarakan pelatihan–pelatihan agar pegawai dapat meningkatkan kualitasnya baik itu skill, kepribadian, mental dan perilaku serta dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan, prestasi dan juga kariernya. Lingkup kegiatan administrasi kepegawaian ini antara lain : penerimaan dan pengangkatan, kenaikan jenjang/ golongan dan jabatan, penilaian pegawai, gaji dan tunjangan, cuti, pendidikan dan pelatihan, mutasi dan pemberhentian tenaga kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Administrasi kepegawaian telah memainkan peranan yang sangat penting karena disadari bahwa masalah kepegawaian adalah masalah manusia karena sasaran dari kegiatannya adalah tenaga kerja manusia. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar sudah cukup memperhatikan administrasi kepegawaian supaya menghasilkan pegawai yang unggul untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan tercapainya tujuan rumah sakit. Karena pegawai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memegang peran yang sangat penting maka pihak–pihak yang bersangkutan dalam menyelenggarakan proses kepegawaian harus benar–benar dapat memilih pegawai yang bertanggung jawab dan sesuai dengan bidang kerjanya. Pegawai yang bekerja di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar pada umumnya adalah orang-orang yang berkualitas, mau mengabdi pada masyarakat dan rumah sakit, sehat jasmani dan rohani, dan mampu bekerja sesuai kemampuan dan profesinya. Hal ini dibuktikan dengan kondisi pegawai yang bekerja di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar yang sudah memenuhi standar seperti yang telah ditetapkan oleh rumah sakit. Untuk tenaga medis/ dokter harus memiliki ijasah minimal S1 Kedokteran sedangkan untuk penunjang medik/ perawat/ bidan harus memiliki pendidikan minimal DIII Keperawatan/ Kebidanan dan untuk tenaga non medis lainnya harus memiliki ijasah terakhir SMA atau sederajat dan untuk para pejabat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar harus memiliki pendidikan minimal DIII/ Sarjana. Jumlah Pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar seperti yang ada dalam tabel di bawah ini. Tabel 1.1. Daftar Rekap Pegawai Berdasarkan Pendidikan Pegawai RS PKU Muhammadiyah Karanganyar. Desember 2010 No
Pegawai
Full Timer 3
Part Kontrak Timer 35 1
OJT
Jumlah
0
39 orang
1
Medis
2
Perawat
56
1
24
0
81 orang
3
Penunjang Medis
6
10
8
0
24 orang
4
Non Medis
58
0
24
0
82 orang
Total Pegawai
123
46
57
0
226 orang
Sumber : Bagian Kesekretariatan RS PKU Muhammadiyah Karanganyar, 2011. Administrasi kepegawaian di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar sudah cukup baik karena sudah ada acuannya yang dibuat dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Peraturan Pokok Kepegawaian yang diatur oleh pasal–pasal yang mencakup proses
perekrutan
pegawai
sampai
pemberhentian
pegawai.
Proses
administrasinya juga mengikuti acuan Peraturan Pokok Kepegawaian seperti yang telah ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar sehingga sudah hampir sama dengan peraturan–peraturan instansi pemerintah pada umumnya. Masalah kepegawaian disana juga dibuat dalam surat keputusan direktur maupun SOP (Standart Operasional Prosedur) mulai dari penerimaan sampai dengan pemberhentian pegawai pada kegiatan administrasi kepegawaian disana sehingga proses administrasinya tidak sembarang dilakukan begitu saja tanpa ada peraturan–peraturan yang mengaturnya. Meskipun belum ada pegawai khusus yang mengurusi administrasi kepegawaian di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar tetapi proses administrasi kepegawaiannnya juga sudah baik dan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tata caranya. Pegawai yang sudah direkrut menjadi pegawai tetap disana juga sudah baik dan profesional kerja dalam mengerjakan tugas yang dibebankannya sehingga Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat membantu masyarakat luas. Mengingat begitu kompleksnya permasalahan – permasalahan yang timbul dalam menciptakan pegawai yang berkualitas dan administrasi kepegawaian juga menjadi hal yang perlu mendapat perhatian guna mencapai tujuan organisasi, maka dalam penulisan ini penulis mengambil judul “ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN
DI
RUMAH
SAKIT
PKU
MUHAMMADIYAH KARANGANYAR “.
B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas maka dapat diketahui rumusan masalahnya adalah : “Bagaimana Administrasi Kepegawaian Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ?”
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. TUJUAN PENGAMATAN Adapun tujuan pengamatan ini adalah sebagai berikut : a) Tujuan Operasional : Untuk mengetahui secara jelas mengenai bagaimana administrasi kepegawaian di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. b) Tujuan Fungsional : Pengamatan ini bertujuan agar hasilnya dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak yang berkepentingan, bagi para pembaca maupun RS PKU Muhammadiyah Karanganyar sendiri baik sebagai masukan, pengetahuan dan bahan pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan admnistrasi kepegawaian. c) Tujuan Individual : Untuk memenuhi syarat dalam memperoleh sebutan Ahli Madya (A. Md) Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
D. MANFAAT PENGAMATAN Manfaat yang diperoleh dari pengamatan ini antara lain : 1. Menambah pengetahuan akan pentingnya administrasi pegawai dalam suatu
organisasi, khususnya rumah sakit sebagai bekal agar kelak dapat
menerapkan cara yang tepat dalam menciptakan pegawai yang profesional. 2. Dapat menjadi masukan yang harus dipertimbangkan bagi rumah sakit untuk meningkatkan efektivitas kerja khususnya dibidang kepegawaian dalam penyelesaian pekerjaan suatu organisasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Administrasi Kata Administrasi sebenarnya mempunyai beberapa pengertian atau definisi dan ada beberapa macam atau bentuk administrasi, berikut akan diuraikan beberapa pengertian atau definisi administrasi. Menurut The Liang Gie dalam bukunya Kamus Administrasi Perkantoran ( 1986 : 18 ) mendefinisikan Administrasi adalah segenap rangkaian perbuatan penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Menyelenggarakan berarti melaksanakan, menunaikan, memelihara, mengatur, mengurus atau dengan singkat kegiatan – kegiatan menata”. Sedangkan menurut Prajudi Admosudirdjo ( 1982 : 22 ) beliau mendefinisikan Administrasi sebagai, “Tata usaha” atau administrasi adalah “pada hakekatnya merupakan pengerjaan pengendalian ( The Handing ) data dan informasi”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2007 : 9 ) Administrasi didefinisikan sebagai berikut : a. Usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara– cara penyelenggaraan pembinaan organisasi. b. Usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan untuk mencapai tujuan. c. Kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan. d. Kegiatan kantor dan tata usaha. Menurut
J.
Wajong
dalam
buku
Pokok–Pokok
Pengertian
Administrasi, Manajemen dan Kepemimpinan ( 1992 : 12 ) kata administrasi dikenal dalam pengertian “tata usaha yakni pekerjaan yang bersifat tulis – menulis”. Sesungguhnya fungsi tata usaha adalah pencatatan segala sesuatu yang terjadi untuk digunakan sebagai bahan keterangan bagi pimpinan pekerjaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menurut Miftah Thoha ( 1980 : 8 ) Administrasi adalah “proses kegiatan penata usaha kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Madenan Sosromidjojo ( 1992 : 12 ) dalam buku PokokPokok Pengertian Administrasi, Manajemen dan Kepemimpinan perkataan Administrasi diberi istilah dalam bahasa Indonesia “Tata Usaha”, maka yang dimaksud dengan istilah itu ialah aturan-aturan mengenai pelaksanaan tugas meliputi tiga bidang urusan yang bersifat umum dan penting dan yang terdapat ditiap–tiap kantor, instansi atau badan, yang mengenai : a. Urusan Umum, b. Urusan Keuangan dan c. Urusan Kepegawaian Menurut Moekijat ( 1992 : 16 ) bahwa Administrasi adalah kegiatan– kegiatan manusia umumnya bersifat badaniah yang terdapat di kantor–kantor, seperti mengetik, mengagenda, menulis cepat ( steno ), surat–menyurat, mengurus arsip dan sebagainya. Berdasarkan beberapa pengertian tentang administrasi diatas, maka penulis memberikan pengertian administrasi yang mengacu pada pendapat Madenan Sosromidjojo ( 1992 : 12 ) dalam buku Pokok–Pokok Pengertian Administrasi, Manajemen dan Kepemimpinan perkataan Administrasi diberi istilah dalam bahasa Indonesia “Tata Usaha”, maka yang dimaksud dengan istilah itu ialah “aturan–aturan mengenai pelaksanaan tugas meliputi tiga bidang urusan yang bersifat umum dan penting dan yang terdapat ditiap–tiap kantor, instansi atau badan”, yang mengenai : a. Urusan Umum, b. Urusan Keuangan dan c. Urusan Kepegawaian
B. Pengertian Kepegawaian Biasanya istilah “kepegawaian” dipakai dalam dua arti. Yang pertama menunjuk kepada semua pegawai suatu perusahaan dan yang kedua melukiskan
prosedur–prosedur
administratif
mengenai
pengupahan,
pengaturan dan penggantian pegawai. Dengan kata lain, baik dari sudut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pandangan pemimpin administrasi maupun warga negara yang menaruh perhatian terhadap apa yang sedang berlangsung. Dalam bukunya A.W. Widjaja ( 1986 : 15 ) Pegawai merupakan tenaga kerja manusia, jasmaniah maupun rohaniah ( mental dan fikiran ), yang senantiasa dibutuhkan dan karena itu menjadi salah satu modal pokok dalam badan usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu ( organisasi ). Istilah “pegawai” mengandung pengertian sebagai berikut : 1) Menjadi anggota suatu usaha kerja sama ( organisasi ) dengan maksud memperoleh balas jasa/ imbalan kompensasi atas jasa yang telah diberikan. 2) Berada di dalam sistem kerja yang sifatnya lugas/ pamrih. 3) Berkedudukan sebagai ‘penerima kerja’ dan berhadapan dengan fihak “pemberi kerja” (majikan). 4) Kedudukan sebagai “penerima kerja” itu diperoleh setelah melalui proses penerimaan. 5) Dan akan menghadapi saat pemberhentian ( pemutusan hubungan kerja antara “pemberi kerja” dengan “penerima kerja”). Jadi pengertian kepegawaian menurut A.W. Widjaja ( 1986 : 15 ) adalah “segala hal mengenai kedudukan, kewajiban, hak dan pembinaan pegawai”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2007 : 842 ) definisi pegawai adalah : 1. Orang yang bekerja pada pemerintah ( perusahaan dsb ). 2. Administrasi sekelompok orang yang bekerja sama membantu seorang direktur, ketua, dsb mengelola sesuatu. Sedangkan Kepegawaian adalah “yang berhubungan dengan pegawai”. Menurut Marshall Edward Dimock dan Gladys Odgen Dimock (1978 : 154) mendefinisikan Kepegawaian adalah semua pengetahuan dan prosedur yang dipergunakan untuk memperlengkapi organisasi dengan staf dan boleh diperluas hingga melingkupi semua hal kejuruan didalam suatu jenis lapangan pekerjaan tertentu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menurut D.S. Widodo ( 1967 : 4 ) mengartikan kepegawaian adalah “aktivitas yang berkenaan dengan masalah penggunaan tenaga kerja manusia mulai dari penerimaan, pengembangan sampai pemberhentian”. Dari beberapa pengertian tersebut diatas maka penulis memberikan pengertian kepegawaian yang mengacu pada pendapat D.S. Widodo ( 1967 : 4 ) mengartikan kepegawaian adalah “aktivitas yang berkenaan dengan masalah penggunaan tenaga kerja manusia mulai dari penerimaan, pengembangan sampai pemberhentian”.
C. Pengertian Administrasi Kepegawaian Menurut D.S. Widodo ( 1967 : 5 ) mendefinisikan Administrasi Kepegawaian adalah “masalah penggunaan tenaga kerja manusia dalam suatu usaha kerjasama, yang meliputi masalah penerimaan, pengembangan sampai pada pemberhentiannya”. Menurut A.W. Widjaja dalam bukunya Administrasi Kepegawaian Suatu Pengantar ( 1986 : 16 ) pengertian administrasi kepegawaian dapat dirumuskan sebagai “ILMU” yaitu “mempelajari segenap proses penggunaan tenaga manusia sejak penerimaan hingga pemberhentiannya”. Menurut Miftah Thoha ( 1980 : 23 ) administrasi kepegawaian adalah “suatu kegiatan yang mengurus tenaga kerja manusia, perincian kegiatannya meliputi sejak mulai penerimaaan, kemudian diikuti dengan penempatan, pembimbingan, peningkatan sampai dengan pemberhentian”. Dari pendapat – pendapat diatas, maka menurut penulis pengertian administrasi kepegawaian mengacu pada pendapat D.S. Widodo ( 1967 : 5 ) mendefinisikan Administrasi Kepegawaian adalah “masalah penggunaan tenaga kerja manusia dalam suatu usaha kerjasama, yang meliputi masalah penerimaan, pengembangan sampai pada pemberhentiannya”.
D. Kegiatan Administrasi Kepegawaian Menurut DS. Widodo (1967 : 24-82) Kegiatan administrasi kepegawaian terdiri dari :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Proses Penerimaan Pegawai Untuk memperoleh tenaga kerja yang baik, dikenal beberapa tindakan proses penerimaan pegawai diantaranya : a.
Penerimaan calon-calon pegawai Penerimaan
calon-calon
pegawai
adalah
suatu
cara
untuk
memperoleh pelamar sebanyak mungkin dan mendapatkan orangorang yang cakap serta tepat untuk menduduki suatu jabatan. 1) Metode penerimaan calon pegawai : Ada beberapa cara yang kita kenal dalam penerimaan caloncalon pegawai, yaitu dengan : a) Mengadakan pengumuman-pengumuman b) Memasang poster-poster c) Memasang advertensi d) Membuat surat edaran e) Mengadakan pidato-pidato penerangan b.
Pengujian/ penyaringan Pengujian disini dimaksudkan sebagai cara-cara pemilihan caloncalon pegawai, untuk memperoleh daftar calon-calon yang cakap dan tepat guna mengisi suatu jabatan. Untuk jabatan-jabatan yang sifatnya khusus, harus dilakukan secara khusus pula. 1) Tujuan dari ujian atau penyaringan pada umumnya, adalah menyusun
suatu
daftar
sejumlah
pelamar-pelamar
yang
memenuhi syarat kecakapan untuk dipekerjakan. 2) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menguji calon-calon pegawai a) Kemahiran Ini adalah kemampuan calon-calon untuk melaksanakan proses fisik dan pikiran sebagai kebiasaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b) Pengetahuan Calon-calon
harus
diperiksa,
apakah
mempunyai
pengetahuan yang cukup mengenai peraturan-peraturan dan cara-cara pelaksanaan suatu pekerjaan. c) Bakat atau pembawaan Pada umumnya pembawaan seseorang di dalam sesuatu bidang
pekerjaan
menentukan
kemampuannya
untuk
mencapai pengetahuan dan kecakapan. d) Kepribadian seseorang Ini meliputi sifat-sifat kemanusiaan yang luas, beberapa diantaranya mungkin merupakan hasil dari faktor lingkungan. e) Perhatian atau kesenangan seseorang Kesenangan
seseorang
dalam
suatu
pekerjaan,
akan
mendorong bertambahnya hasil yang dapat dicapai. f) Keadaan Jasmasni Ini meliputi kekuatan, tinggi, berat, ketangkasan, kemampuan menahan lelah dari badan, serta kekuatan-kekuatan ototnya. g) Kesehatan badan Kesehatan badan meliputi kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit. 3) Peranan ujian Pegawai a) Ujian
pegawai
ini
hanyalah
sekedar
bantuan
untuk
mengadakan penilaian terhadap para pelamar. b) Ujian ini hanya merupakan bantuan ilmiah guna menekan kesalahan sampai batas minimal. c) Ujian ini hanyalah merupakan salah satu faset saja dari rangkaian program kepegawaian. d) Penyelenggaraan ujian harus dilakukan oleh para tehnisi yang terlatih. e) Sebelum disusun suatu program ujian, harus diadakan pengamatan mengenai jabatan dan analisa tugas pekerjaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) Penggolongan Ujian Pegawai Menurut bentuknya dapat dibedakan : a) Ujian tertulis b) Ujian lisan c) Ujian praktik melaksanakan pekerjaan/ keterampilan Menurut objeknya dapat dibedakan : a) Ujian kecakapan yang bersifat umum b) Ujian mengenai bakat (ingatan, kelancaran berbicara dan lainlain) c) Ujian mengenai kepribadian dan pekerjaan d) Ujian mengenai kesehatan dan keadaan jasmani c.
Penyusunan Daftar Calon Utama Penyusunan daftar calon utama atau sertifikasi menyangkut dua hal : 1) Membuat suatu daftar yang membuat calon-calon utama, yang dipilih untuk diangkat menduduki suatu jabatan. 2) Memberi saran kepada pejabat yang berwenang mengangkat dan mengisi lowongan pekerjaan yang ada dengan memilih seorang atau lebih yang namanya tercantum dalam daftar calon utama.
d.
Pengangkatan Sebelum calon utama itu diterima dan diangkat, calon tersebut dipanggil oleh jawatan yang memerlukan tenaga. Calon utama tersebut diperiksa guna menentukan apakah calon-calon dapat diterima dijawatkan itu apa tidak. Bagian urusan pegawai kemudian memberitahukan calon-calon yang diterima, tentang apa jabatannya yang akan dipangku, tentang gaji, hak-haknya dan apa tugastugasnya.
e.
Penempatan Sesudah ada pengumuman tentang siapa-siapa yang diterima dari calon-calon utama itu, dan sesudah ada pengangkatan, maka proses selanjutnya adalah penempatan. Penempatan ini harus dilakukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
secara hati-hati. Karena penempatan yang kurang tepat akan mengakibatkan : 1) Pengeluaran biaya yang tinggi. 2) Kemungkinan merosotnya moril pegawai. 3) Kemungkinan merosotnya hasil produksi. f.
Orientasi Pegawai yang baru saja diangkat, memerlukan orientasi baik mengenai tugas-tugas maupun organisasi kerjanya. Orientasi ini menyangkut dua hal : 1) Pelantikan di dalam kantor. 2) Pemberian instruksi mengenai pekerjaan. Dalam hal pengangkatan pegawai di Indonesia dikenal beberapa
tingkat yang menunjukkan status pegawai. Seorang pegawai yang baru diangkat, biasanya melalui statusnya sebagai berikut : 1) Sebagai pegawai harian Pegawai harian adalah pegawai yang digaji berdasarkan upah harian tertentu. Pegawai ini akan menerima upah sekali dalam satu bulan, dihitung berdasarkan jumlah hari ia bekerja. Untuk hari libur dan hari tidak masuk bekerja, ia tidak menerima upah. Kedudukan sebagai pegawai harian ini masih sangat lemah, jika ada pengurangan pegawai ialah yang akan terkena lebih dulu. 2) Pegawai bulanan Pegawai
ini
memperoleh
gaji
bulanan,
artinya
gaji
tersebut
diperhitungkan satu bulan penuh, tidak memperhitungkan berapa hari tidak masuk kerja. 3) Pegawai sementara Perpindahan kedudukan dari pegawai bulanan menjadi pegawai sementara, diperlukan syarat kecakapan. Dan umumnya semua peraturan kepegawaian berlaku baginya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) Pegawai tetap Kedudukan sebagai pegawai tetap, adalah kedudukan yang seharusnya dicapai oleh setiap pegawai setelah melalui fase-fase percobaan dari pegawai harian sampai pegawai sementara. Dalam kedudukannya ini seorang pegawai mempunyai hak-hak penuh sebagaimana tercantum dalam peraturan-peraturan kepegawaian, termasuk juga kewajibannya. Untuk dapat diangkat sebagai pegawai tetap, perlu dipenuhi syarat : 1) Berkedudukan sebagai pegawai sementara 1-3 tahun. 2) Belum melampaui batas umur 35 tahun. 3) Cakap dalam pekerjaannya. 4) Dinyatakan cakap jasmani, untuk melakukan pekerjaan jabatan, yang dinyatakan oleh Majelis Penguji Kesehatan.
2. Analisa Tugas Pekerjaan Setiap organisasi tanpa melihat bentuk susunan dan bidang kerjanya mempunyai tujuannya sendiri-sendiri untuk dapat mencapai tujuan tersebut sebaiknya dirumuskanlah tugas-tugas organisasi itu. Analisa tugas pekerjaan adalah suatu penelaahan secara teratur dan sistematis mengenai syarat-syarat, sifat, kewajiban dan tanggung jawab yang diperlukan suatu pekerjaan. Manfaat yang dapat diperoleh dari analisis tugas pekerjaan ini, hasilnya dapat digunakan sebagai berikut : a. Penerimaan, penyaringan dan penempatan calon-calon pegawai atas dasar kecakapan seseorang. b. Penilaian kecakapan kerja pegawai. c. Mengembangkan program latihan, guna menambah pengetahuan dan kemahiran d. Menentukan upah minimum pegawai. e. Mempersiapkan penggolongan tugas pekerjaan/ jabatan. f. Mengadakan standarisasi nama-nama jabatan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
g. Menentukan hubungan pekerjaan, sehingga promosi pemindahan dan pemberian tugas dapat dilaksanakan. h. Menentukan syarat-syarat fisik untuk dapat melakukan pekerjaan dengan baik. i. Menentukan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan. j. Mempermudah pengawasan.
3. Penggolongan Pangkat dan Jabatan Dalam penjelasan PP No. 200 th 1961, disebutkan bahwa pangkat adalah kedudukan seorang pegawai yang menunjukkan tingkat dalam rangkaian kepegawaian, jenis, tingkat pekerjaan dan dasar gajinya. Pangkat menunjukkan kedudukan pegawai sebagai subjek, jadi meskipun pindah pekerjaan, pangkat itu dibawa terus. Sedangkan “jabatan”, penjelasan PP No : 200 th 1961, memberi perumusan sebagai kedudukan seorang pegawai yang menunjukkan tugas, hak dan tanggung jawab dalam susunan jawatan/ kantor. Jabatan itu menitik beratkan kepada fungsi, bukan kepada orangnya.
4. Sistem upah dan gaji Upah atau gaji yang layak merupakan satu hal yang sangat penting bagi para karyawan. Upah atau gaji adalah suatu bentuk imbangan atau pretasi kerja yang telah diberikan oleh karyawan. a. Hubungan upah dan Gaji dengan program kepegawaian Segenap program kepegawaian mulai dari proses penerimaan pegawai harus sudah mempertimbangkan persoalan upah atau gaji. Demikian pula dalam politik promosi, seharusnya tidak hanya membawa konsekuensi kenaikan kedudukan, melainkan juga dengan kenaikan kompensasinya. Dengan demikian, penentuan gaji/upah dan rangkaian kenaikannya perlu mendapatkan perhatian untuk mencegah kekecewaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Azas-azas penentuan upah/ gaji Hal-hal yang berpengaruh dalam penentuan upah gaji : 1) Keadaan keuangan suatu organisasi 2) Tingginya pasaran upah/ gaji 3) Tingginya ongkos hidup 4) Kekuatan perjanjian kerja c. Cara pembayaran upah/gaji Cara pembayaran dapat digolongkan menjadi : 1) Pembayaran upah/gaji atas dasar waktu Atas dasar pembayaran ini, kita mengenal upah harian, mingguan, bulanan, tahunan dan sebagainya. Pembayaran upah (gaji atas dasar waktu) akan memungkinkan bila : a) Hasil pekerjaan tidak dapat diukur perkesatuan. b) Karyawan tidak dapat segera mengetahui besarnya hasil. c) Pekerjaannya dapat kerap kali tertunda. d) Kualitet pekerjaan dipentingkan. e) Pengawasan dapat dijalankan secara baik dan pengawas tahu apa yang dimaksud dengan pekerjaan layak. 2) Pembayaran upah/ gaji atas dasar hasilnya Atas dasar hasilnya itu, kita mengenal upah potongan yaitu berupa potongan yang dapat diselesaikan. Pembayaran atas dasar hasil akan memuaskan bila : a) Hasil dapat diukur perkesatuan b) Ada hubungan yang jelas antara usaha dengan jumlah hasil c) Pertimbangan-pertimbangan kualitet tidak begitu dipentingkan d) Pengawasan tidak dapat dijalankan secara memuaskan d. Beberapa Sistem Upah/ penggajian Berdasrakan penilaian tugas pekerjaan itu, dikenal sistem dasar perubahan penggajian, yaitu :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1) Sistem perbandingan Sistem ini terutama dipergunakan oleh organisasi kecil, dimana segenap pekerjaan dapat diketahui oleh pimpinan. Sistem perbandingan ini, akan membuat kesalahan besar jika dalam proses memperbandingkan ini, akan membuat kesalahan besar jika dalam proses memperbandingkan itu justru orang-orangnya yang diperbandingkan, bukan pekerjaannya. 2) Sistem penggolongan pekerjaan Dalam sistem ini tugas-tugas pekerjaan yang ada digolongkan menjadi beberapa golongan pekerjaan, penggolongan tugas pekerjaan tersebut didahului oleh penyelidikan segenap pekerjaan yang ada. Tingkatan gaji/ upah untuk masing-masing golongan dapat ditentukan secara coba-coba. Semua tugas pekerjaan lalu disesuaikan dengan golongan yang sudah ditentukan. Sistem ini hanya baik untuk organisasi kecil. Untuk organisasi besar, penggolongan akan menjadi sangat ruwet. 3) Sistem penilaian Sistem ini menggunakan daftar petunjuk untuk mengadakan penilaian. Daftar petunjuk itu berisi faktor-faktor pekerjaan yang terbagi atas unsur-unsurnya yang lebih mendetail. Masing-masing unsur dalam daftar tersebut diberi nilai atas dasar kedudukannya dalam pekerjaan. Dalam daftar itu juga disiapkan tingkatan nilai untuk pekerjaan yang harus dinilai. Jumlah angka yang diperoleh menentukan besarnya nilai pekerjaan. Kelemahan sistem ini terletak pada terikatnya faktor-faktor yang sudah ditentukan, sehingga suatu unsur yang mungkin sangat penting dapat diabaikan dalam penilaian. 4) Sistem perbandingan faktor Sistem ini mulai dengan memilih beberapa unsur pekerjaan yang sifatnya umum. Unsur tersebut ditetapkan atas dasar analisa tugas pekerjaan.
Faktor-faktor
yang
commit to user
sering
diambil
untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memperbandingkan adalah faktor mental, kecakapan, fisik, pertanggungan jawab, cara bekerja dan resiko pekerjaan. Kesukaran
utama
dalam
sistem
ini
terletak
dalam
memperbandingkan faktor dan menentukan nilai untuk masingmasing unsur pekerjaan. Kebaikan dari sistem ini adalah pekerjaan-pekerjaan yang tidak
sama,
yang berbeda-beda
unsurnya dapat dinilai.
5. Sistem Penilaian Kecakapan Pegawai Salah satu masalah penting dalam setiap organisasi kerja adalah masalah
pencatatan
dan
penilaian
kecakapan
pegawai.
Yang
dimaksudkan dengan kecapakan disini adalah kecakapan kerja pegawai. Pencatatan dan penilaian ini tidak hanya berguna bagi kenaikan gaji, kenaikan pangkat, pemindahan dan sebagainya tetapi juga untuk mengetahui baik tidaknya cara-cara penerimaan dan pemilihan pegawai yang telah dilakukan. Kesukaran utama dalam melaksanakan sistem ini terletak pada belum adanya kesadaran umum bahwa penilaian itu merupakan syarat memajukan pegawai. Dalam melaksanakan penilaian kecakapan pegawai, harus diarahkan untuk : a. Memajukan
tugas-tugas
pekerjaan
yang
ada
bukan
untuk
menghambatnya. b. Memberi bantuan kepada pimpinan agar pekerjaannya dilaksanakan secara efektifitas. c. Menjamin keadilan dalam hubungan kemanusiaan dan hubungan kerja. Maka dapat dikatakan bahwa tujuan utama dalam penilaian pegawai adalah pelaksanaan tugas pekerjaan sebaik-baiknya. 1) Syarat-syarat penilaian kecakapan pegawai Untuk dapat menilai kecakapan pegawai dengan baik ada syaratsyarat yang harus dipenuhi :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a) Penilaian itu harus dilakukan secara objektif b) Penilaiannya dapat diterima baik oleh pemberi nilai maupun yang diberi nilai Penilaian secara objektif menghendaki agar penilaian itu dilakukan secara tidak memihak. Sedang pihak yang dinilai perlu menerima/ menyetujui hasil penilaian itu demi jaminan keadilan dan perbaikan dalam pelaksanaan pekerjaan. 2) Metode penilaian kecakapan kerja pegawai Ada beberapa metode yang kita kenal untuk menilai kecakapan kerja pegawai yaitu dengan : a) Pencatatan hasil/ produksi Dalam setiap organisasi kerja, selalu kita dapatkan dua pola tugas pekerjaan yaitu : 1. Yang sifatnya rutin/ selalu berulang-ulang 2. Yang bukan rutin Sifatnya
sangat
beraneka
ragam
meliputi
berbagai
segi
pertanggung jawab, sehingga tidak dapat segera dinilai atas dasar hasilnya. Tugas pekerjaan yang sifatnya rutin umumnya dapat dinilai atas dasar catatan produksinya. Penilaian dengan catatan produksi belum benar-benar dapat dianggap sebab untuk penilaian yang benar–benar objektif syarat keadaan kerja bagi orang satu dengan orang yang lain harus sama seperti tempat pekerjaan, syarat-syarat kerja fisik, kesempatan latihan, kesempatan mempergunakan bahan dan sebagainya. b) Pencatatan kerajinan Biasanya pegawai yang rajin bekerja, kecakapannya juga bertambah tetapi dengan memperbandingkan nilai perbandingan nilai kerajinan itu saja, belum dapat dan kurang sempurna. Karena ada perbedaan latar belakang diantara pegawai seperti dasar pendidikan, keadaan rumah tangga dan lain-lain
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c) Tes atau ujian berkala Metode ini sebagaimana halnya dengan metode catatan produksi, hanya baik untuk pekerjaan rutin dan yang selalu berulang. Dalam metode tas berkala, angka indeks produksi itu hanya didapat pada suatu waktu tertentu, sedang pada catatan produksi penilaian tergantung dari kecepatan dan ketelitian rata-rata dari pegawai dalam waktu yang agak lama. d) Skala perbandingan pegawai Cara ini hanya dapat dipakai dengan baik dalam organisasi kecil, yaitu dimana pihak pemberi kerja dapat mengetahui benar-benar kualitas masing-masing pegawai. e) Skala perbandingan grafis Dalam metode ini penilaian meliputi berbagai aspek kepegawaian untuk penilaiannya disediakan suatu blanko yang sudah diisi dengan beberapa aspek kepegawaian yang diperlukan dan kolomkolom nilainya. Penilai terdiri atas dua orang atau lebih. Jumlah nilai yang diperoleh menentukan nilai seseorang. 3) Gunanya penilaian kecakapan pegawai Penilaian dan pencatatan kecakapan pegawai dalam praktek dapat dipakai untuk memenuhi berbagai kebutuhan antara lain untuk : a) Memberi kesadaran kepada pegawai, apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana pekerjaan itu dilaksanakan sebaikbaiknya. b) Mengakui dan menghargai pekerjaan–pekerjaan yang memang baik. c) Bantuan kepada pimpinan guna mengetahui dan mengobati kelemahan-kelemahan kerja. d) Catatan, siapa yang harus dilatih. e) Catatan perkembangan pekerjaan pegawai. f) Memberi bantuan dalam menentukan kenaikan pangkat, kenaikan gaji, pemindahan dan sebagainya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
g) Mengecek ketelitian pembagian kerja. h) Mengecek kejituan cara penerimaan dan pengujian pegawai.
6. Kenaikan Pangkat dan Pemindahan Jabatan Dengan adanya pencatatan dan penilaian kecakapan pegawai, pimpinan mempunyai bahan yang objektif dan berada dalam kedudukan yang kuat untuk mengembangkan politik kenaikan pangkat yang sehat. Tujuan dari kenaikan pangkat adalah memperkembangkan, politik dan metode kerja dengan memilih pegawai dari jabatan yang lebih rendah yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan untuk melayani kepentingan umum. 1. Pada umumnya, kadang-kadang dimana perlu ada kenaikan pangkat adalah : a. Adanya lowongan jabatan Terbukanya lowongan pekerjaan kebanyakan terjadi karena adanya
pegawai yang berhenti,
mengundurkan diri atau
meninggalkan dengan alasan-alasan lain. Jabatan yang lowong tersebut, dapat diisi oleh pegawai, jawatan itu sendiri yang semula pangkatnya lebih rendah, tetapi dapat juga diambilkan calon-calon dari jawatan lain. b. Realokasi jabatan Kenaikan pangkat dapat juga merupakan hasil pertumbuhan secara berangsur-angsur dari tugas dan pertanggung jawab. c. Pergantian lapangan pekerjaan Kerap kali terjadi seorang pegawai mempunyai kemampuan, kecakapan dan pengetahuan lainnya secara menyolok. Jawatan berdasarkan atas politik kepegawaiannya memberi kesempatan kepada pegawai yang bersangkutan memperoleh pendidikan yang lebih tinggi dalam lapangan lain. Setelah pegawai tersebut berhasil dalam menuntut pendidikan lanjutannya, ia kembali kejawatan dan memperoleh kedudukan yang lebih tinggi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Pemindahan jabatan Adalah beralihnya seorang pegawai dari satu bagian kebagian lain dalam suatu organisasi dengan tidak ada perubahan pada pangkatnya. Pemindahan jabatan sering digunakan untuk memecahkan berbagai masalah. Tujuan umumnya adalah : a. Mengikuti perkembangan teknologi b. Untuk memperkembangkan karier c. Untuk menghilangkan kejenuhan kerja d. Untuk memenuhi kebutuhan perseorangan e. Untuk tujuan lain
7. Disiplin dan hukuman jabatan Setiap organisasi memerlukan disiplin dan adanya disiplin itu dapat dilihat bila pegawai dengan senang hati melaksanakan instruksi atasannya dan mematuhi atauran-aturan yang berlaku. Disiplin yang baik adalah hasil bimbingan yang nyata dan terus menerus, yang dilaksanakan dalam rangka tata tertib yang jelas dan tegas. Disiplin itu juga ada jika ada kerjasama yang baik. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu diperhatikan adanya unsur-unsur : a) Peraturan yang jelas dan tegas, dengan sangsi hukuman yang sama bagi setiap pelanggaran yang sama. a) Penjelasan kepada para karyawan tentang apa yang diharapkan mereka. b) Pemberitahuan kepada para karyawan, bagaimana memenuhi ukuran pekerjaan dan peraturan tata tertib. c) Penyelidikan yang seksama latar belakang tiap-tiap peristiwa bila terjadi pelanggaran peraturan. d) Tindakan disiplin yang tegas bila ternyata telah terjadi pelanggaran.
O Glenn stahl dalam bukunya Public Personal Administration mengemukakan beberapa pola hukuman jabatan adalah :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a) Peringatan atau teguran b) Pemindahan pergantian tugas c) Pernyataan tidak cakap d) Penurunan dalam daftar susunan pangkat e) Skorsing dengan tidak mendapat upah/ gaji f)
Penurunan pangkat
g) Pemecatan
8. Pengembangan Kecakapan Pegawai Pengembangan kecakapan dan latihan pegawai menduduki tempat yang penting dalam kepegawaian. Salah satu bentuk daripada pengembangan kecakapan pegawai ini, lazim disebut “In Service Training” caranya ialah : a.
Latihan secara bersama atau kelompok
b.
Latihan secara individual
c.
Menyediakan buku-buku petunjuk dan majalah
d.
Kursus tertulis
e.
Dengan menggunakan alat-alat audio visual
f.
Memberikan tugas belajar
g.
Mengadakan konferensi-konferensi Dinas
h.
Memberikan kesempatan magang
i.
Memberikan kesempatan peninjauan
9. Pemberhentian Pemutusan hubungan kerja antara karyawan dengan pemberi disebut “pemberhentian”. Jadi pengangkatan adalah permulaan dari masa kerja/ jabatan sedang pemberhentian adalah pengakhirannya. Ada bermacam-macam hal yang menjadi sebab pemberhentian yaitu : a.
Pemberhentian atas kehendak pemberi kerja Pemberhentian semacam ini dapat terjadi misalnya karena pengurangan tenaga semacam ini dapat terjadi misalnya karena
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pengurangan tenaga kerja (employee reduction). Pengurangan tenaga kerja yang demikian itu, dapat tejadi sebagai akibat mundurnya
suatu
perusahaan/
kantor,
sehingga
tidak
ada
keseimbangan antara kebutuhan tenaga kerja dengan tenaga riil yang ada. Dalam hal pengurangan tenaga kerja ini, biasanya ditempuh kebijaksanaan : 1) Memberhentikan karyawan yang masih mempunyai status/ kedudukan lemah. Karyawan yang mempunyai masa kerja sedikit itulah yang biasanya jadi sasaran. Kalau dikemudian hari ternyata bahwa perusahaan atau kantor tersebut memerlukan tambahan lagi, maka karyawan yang diberhentikan itulah yang mendapat prioritas untuk dipekerjakan kembali. 2) Memberhentikan karyawan yang paling tidak cakap/ tidak efisien kebijaksanaan ini ditempuh atas dasar pertimbangan bahwa administrasi kepegawaian yang baik harus memperoleh dan memperkerjakan orang-orang yang tepat dan memenuhi syarat. Bentuk lain dari pemberhentian atas kehendak pemberi kerja adalah “Pemecatan”. Jadi ini merupakan suatu hukuman jabatan. Pemecatan dapat terjadi karena pelaksanaan pekerjaan yang tidak memuaskan seperti melalaikan tugas kewajiban atau karena tingkah laku/ perbuatan yang tidak sesuai dengan martabat karyawan. b.
Pemberhentian disebabkan hal-hal yang tidak dapat dihindarkan. Seorang pegawai yang meninggal dunia, entah sebagai akibat pelaksanaan tugas atau bukan dianggap bahwa mulai saat itu hubungan kerjanya terputus. Seorang yang terkena wajib militer (karena peraturan negara) juga diberhentikan dari pekerjaan/ jabatan yang lama. Di samping itu, pemberhentian dapat juga diberhentikan dari pekerjaan/ jabatan yang lama. Di samping itu, pemberhentian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dapat juga terjadi karena keputusan pemerintah berhubungan dengan penyelewengan. c.
Pemberhentian atas kehendak karyawan sendiri Hal ini dapat terjadi misalnya karena seorang akan mempergunakan hak pensiun. Di samping itu dapat juga terjadi karena alasan-alasan fisik maupun mental. Menurut sifat pemberhentian dapat “dengan hormat” dan dapat pula “tidak dengan hormat”. Dan semua pemberhentian itu dinyatakan dalam surat keputusan.
E. Fungsi Kegiatan Administrasi Kepegawaian Menurut Widjaja dalam bukunya Administrasi Kepegawaian Suatu Pengantar ( 1986 : 162 - 163 ) fungsi administrasi kepegawaian adalah : a. Menyaring orang–orang yang tepat dan bagaimana menempatkan mereka didalam bidang pekerjaan yang tepat. b. Bagaimana memberikan instruksi kepada pegawai baru mengenai teknik– teknik pelaksanaan tugasnya dan tanggung jawabnya. c. Untuk bagaimana mempertahankan lamanya jam kerja yang layak serta syarat–syarat kerja yang baik serta bagaimana cara mencegah terjadinya kecelakaan dan pemborosan. d. Untuk mendapatkan bagaimana pembayaran upah/ gaji yang layal bagi pekerja. e. Untuk menghadapi hal–hal yang berkenaan dengan kenaikan pangkat dan memajukan taraf pegawai sesuai dengan kecakapannya. f. Mengatur hal–hal yang berhubungan dengan persoalan kesejahteraan pegawai. g. Mengatur hal-hal yang berhubungan dengan perburuhan.
F. METODE PENGAMATAN 1. Lokasi Pengamatan Lokasi pengamatan ini bertempat di Bagian Kesekretariatan Rumah
Sakit
PKU
Muhammadiyah
commit to user
Karanganyar
karena
dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perkembangan zaman sekarang administrasi kepegawaian menjadi hal yang sangat penting dalam memilih pegawai yang unggul dan berkualitas serta supaya penulis tahu bagaimana admnistrasi kepegawaian disana.
2. Jenis Pengamatan Berdasarkan dengan permasalahan yang diajukan maka jenis pengamatan yang dipilih adalah pengamatan deskriptif kualitatif yaitu pengamatan yang studi kasusnya mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya. ( Sutopo, 2002 : 111 ). Dalam pengamatan kualitatif secara umum strategi dasar atau bentuk rancangan studinya biasanya berupa studi kasus yang mengarah pada studi dengan analisis sebab-akibat ( hubungan kausal ). Menurut Winarno S ( 1994 : 140 ) tentang ciri–ciri metode deskriptif yaitu memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada saat sekarang dan data yang dikumpulkan disusun, dijelaskan kemudian dianalisa untuk memperoleh hasil sebesar–besarnya, seorang penyidik umumnya : a) Menjelaskan pengamatan deskriptif itu dengan teliti dan terperinci, baik dasar–dasar metode pengamatan maupun teknis secara khusus. b) Menjelaskan prosedur pengumpulan data, serta pengawasan dan penilaian terhadap data tersebut. c) Memberikan alasan yang kuat mengapa menggunakan metode deskriptif dan penyelidik menggunakan teknik tertentu dan bukan teknik lainnya.
3. Sumber Data Data merupakan suatu fakta dari obyek yang diamati. Sumber data dalam pengamatan ini adalah sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Nara Sumber Pada pengamatan ini penulis melakukan wawancara secara langsung dengan pegawai bagian kesekretariatan yang mengurusi proses administrasi kepegawaian di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar yaitu Ibu Yuni Astuti, A.Md dan staff pegawai lainnya yang tahu tentang masalah kepegawaian di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. 2. Dokumen dan Arsip Dokumen yang diperoleh dari hasil pengamatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar adalah buku referensi, buku pedoman penyelenggaraan administrasi dan personalia, pokok–pokok peraturan kepegawaian, buku rekap jumlah pegawai dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar, buku profil dan buku pedoman Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. 3.
Tempat/ Lokasi Pengamatan ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar Jl. Papahan Tasikmadu Karanganyar 57722.
4. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan sesuai dengan pengamatan ini dipergunakan teknik : 1) Wawancara Yaitu teknik yang paling banyak digunakan dalam pengamatan kualitatif, terutama pada pengamatan lapangan dengan melakukan tanya jawab secara lisan dan langsung kepada pegawai yang mengurusi
masalah
kepegawaian
di
Rumah
Sakit
PKU
Muhammadiyah Karanganyar atau nara sumber yang berkaitan dengan pengamatan ini. 2) Observasi Yaitu teknik yang digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda serta rekaman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
gambar dengan melakukan pengamatan secara langsung. Dalam pengamatan ini penuis melakukan observasi dengan magang di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar selama kurang lebih 1 bulan. 3) Mengkaji Dokumen dan Arsip Adalah sumber data pokok dalam pengamatan kesejahreraan, terutama untuk mendukung proses interprestasi dari setiap peristiwa yang akan diteliti. Dokumen dan arsip merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting dalam pengamatan kualitatif agar pengamat dapat memahami latar belakang suatu peristiwa itu bisa terjadi.
5. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam pengamatan ini adalah model analisis interaktif yaitu dalam bentuk ini pengamat tetap bergerak diantara tiga komponen analisis dengan proses pengumpulan data selama kegiatan pengumpulan data berlangsung. Sesudah pengumpulan data berakhir, pengamat
bergerak
diantara
tiga
komponen
analisisnya
dengan
menggunakan waktu yang masih tersisa bagi pengamatannya. Pada waktu pengumpulan data, pengamat selalu membuat reduksi data dan sajian data. Reduksi dan sajian data harus disusun pada waktu pengamat sudah mendapatkan unit data dari sejumlah unit yang diperlukan dalam pengamatan. Pada waktu pengumpulan data sudah berakhir, pengamat mulai melakukan usaha untuk menarik kesimpulan dan verifikasinya berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi maupun sajian datanya. Bila simpulan dirasa kurang mantap karena kurangnya rumusan dalam reduksi maupun sajian datanya, maka pengamat wajib kembali melakukan kegiatan pengumpulan data yang sudah terfokus untuk mencari pendukung simpulan yang ada dan juga bagi pendalaman data. ( Sutopo, 2002 : 96 )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI
A. Sejarah singkat berdirinya Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar Sebelum Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar didirikan, terlebih dahulu diawali dengan pendirian Rumah Bersalin (RB) PKU Muhammadiyah Karanganyar yang berlokasi di salah satu rumah warga Muhammadiyah (Bp. H. Soenardi, BSc), di Badran Asri Karanganyar pada tanggal 1 Agustus 1989. Sejalan dengan meningkatnya akan kebutuhan kesehatan dan kepercayaan masyarakat, maka pada tanggal 1 Juni 1991, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Karanganyar mengembangkan sayap dengan membuka Balai Pengobatan (BP) PKU Muhammadiyah Karanganyar ditanah milik warga Muhammadiyah (BP. H. Soewarno) di Badran Asri Karanganyar. Ditempat inilah RB dan BP Muhammadiyah Karanganyar menjalankan misinya, ternyata kepercayaan masyarakat semakin kuat sehingga Pimpinan Daerah Muammadiyah Karanganyar berniat menambah fasilitas pelayanan dengan mendirikan RS PKU Muhammadiyah Karanganyar. Pada tanggal 10 Mei 1995 dimulai peletakan batu pertama oleh Sekwilda DATI II Karanganyar dan dibangunlah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar diatas tanah seluas 12.000 m2 di daerah Papahan Tasikmadu Karanganyar. Pada bulan April 1996 RB/ BP PKU pindah ke Desa Papahan Tasikmadu Karanganyar, kemudian status dirubah dari RB/ BP menjadi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah dengan ijin tetap dari DEPKES RI tertanggal 28 Agustus 1998 dan diresmikan operasionalnya oleh Menteri Agama, Bp. Dr. H. Tarmizi Taher dan Ketua DPP Golkar, Ny. Hardiyanti Indra Rukmana pada tanggal 19 April 1997 setelah berkembang menjadi rumah sakit jumlah pegawai menjadi 149 orang. Seiring dengan bertambahnya waktu dan kepercayaan masyarakat, maka Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar semakin menambah kekurangan-kekurangannya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dari berbagai aspek. Oleh karena itu didirikannya Gedung baru dengan fasilitas yang menjanjikan sehingga dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pengguna jasa yang diresmikan oleh Bp. Drs. H. Marzuki Usman dan Menteri Sosial Bp. Bachtian Khamzah pada tanggal 02 November 2002.
B. Profil Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar a. Nama
: Rumah Sakit PKU Muhamadiyah Karanganyar
b. Alamat
: Jl. Papahan Tasikmadu Karanganyar
c. Kabupaten
: Karanganyar
d. Propinsi
: Jawa Tengah
e. Telepon
: (0271) 494019 – 494649 Fax (0271) 495389
f. Nomor NPWP
: 01.811.534.5.528.000
g. Status Tanah
: Hak Milik
h. Pemilik
: PDM Kab. Karanganyar
i. Banker
: Bank Jateng, Bank Syariah Mandiri, KSU Sinar mentari
Nomor Ijin Penyelengaraan a. Rumah Sakit
: 503 / 1 / RS / BPPT / VI / 2010
b. Status Perusahaan
: PMDN
Luas Bangunan a. Luas tanah
: 12.893 M2
b. Lantai 1 & 2
: 580 M
c. B Kamar Operasi
: 250 M
d. B Bangsal Kl I
: 350 M
e. B Bangsal Bedah
: 350 M
f. B Paviliun, Dp, GD
: 271 M
g. Blok A ( Baru )
: 833 M
h. IDLC, Jenset, Sumur, Teknik : 180 M i. Masjid s/d Insenerator Jumlah
: 244 M : 3.156 M
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Komitmen Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar Komitmen Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar mencakup Falsafah, Visi, Misi, Tujuan dan Motto Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar yaitu : Falsafah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar : Sebagai perwujudan Da’wah Amar Makruf Nahi Mungkar.yang artinya dalam Islam adalah mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran. Visi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar : Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama dan Kebanggaan Utama. Misi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar : 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. 2. Memberikan pelayanan rujukan yang memuaskan bagi masyarakat. 3. Memberikan rasa aman dan nyaman dilingkungan Rumah Sakit. Tujuan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar : Tercapainya derajad kesehatan jasmani dan rohani masyarakat yang optimal dan paripurna. Motto Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar : “ Melayani Sepenuh Hati “
D. Prestasi
yang
diperoleh
Rumah
Sakit
PKU
Muhammadiyah
Karanganyar Prestasi yang pernah dicapai oleh Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar antara lain adalah : 1. Sertifikat Akreditasi penuh 5 POKJA (Kelompok Kerja) dari Depkes RI pada tanggal 22 Oktober 2007 yaitu Admen, UGD, Rekam Medik, Keperawatan dan Yangmed. 2. Piagam penghargaan dan piala berbagai kejuaraan olahraga. 3. Piagam penghargaan SERAYU ADVENTURE PKU DMC– MDMC SE – JAWA TENGAH tanggal 29 Juni 2007.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Fasilitas pelayanan Medis, Non Medis dan Penunjang Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar termasuk jenis rumah sakit type C, hal ini dapat dilihat dengan pelayanan-pelayanan dibawah ini yang ada di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. A. Bidang Pelayanan Medik •
Pelayanan 24 Jam : UGD Apotek Bedah Sentral Laboratorium Radiologi CT Scanning Ambulance
•
Rawat Jalan : Poliklinik Umum Poliklinik Spesialis Poliklinik Penyakit Dalam Poliklinik Bedah Umum Poliklinik Anak Poliklinik Kebidanan & Penyakit Kandungan Poliklinik Mata Poliklinik THT Poliklinik Bedah Orthopedi Poliklinik Bedah Mulut Fisioterapi Poliklinik Paru Poliklinik Jiwa Poliklinik Tumbuh Kembang & Pijat Bayi Poliklinik Urologi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
•
digilib.uns.ac.id
Rawat Inap Penyakit Dalam Bedah Umum Penyakit Anak Kebidanan & Penyakit Kandungan Mata Paru THT Bedah Tulang Syaraf Jiwa Urologi
•
Intensive Care Unit
•
Pelayanan Rawat Inap 1. Ruang Perawatan VVIP memberikan pelayanan dan kenyamanan yang prima dengan fasilitas berstandar hotel. 2. Ruang Perawatan VIP memberikan pelayanan dan kenyamanan yang prima. Fasilitas : 1 kamar mandi, 1 kamar tidur, 1 tempat tidur, AC, Kulkas, TV, bedside cabinet, sofa, almari obat, meja kursi teras, kursi tunggu. 3. Ruang Perawatan Kelas I merupakan ruang yang digemari oleh pelanggan karena setiap ruang mempunyai teras yang langsung berhubungan dengan taman. Fasilitas : 1 tempat tidur, TV, kipas angin, kamar mandi, sofa penunggu, bedside cabinet, meja kursi teras. 4. Ruang Perawatan Kelas II Fasilitas : 4 tempat tidur, 1 kamar mandi, 1 kipas angin, 4 almari. 5. Ruang Perawatan Kelas III Fasilitas : 4 tempat tidur, 1 kamar mandi ( luar ), 1 kipas angin. 6. Ruang Perawatan ICU
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Ruang Perawatan Perinatal/ Perawatan Bayi 8. Ruang Kebidanan dan Kandungan 9. Ruang Operasi •
Pelayanan Penunjang Medik Laboratorium Pelayanan Tranfusi Darah Radiologi USG CT Scanning Fisioterapi Konsultasi Gizi Apotik & Instalasi Farmasi Medikal Check UP Pijat Bayi Pelayanan Rupti Jenasah
•
Pelayanan Lamanya Ambulan mobil untuk rujukan dan jemput pasien Mobil Jenasah Rupti Jenasah Bimbingan rochani kepada pasien & keluarga Kajian Al – Qur’an Instalasi Pengolahan Limbah Cair Instalasi pengolahan Limbah Padat Loundry Pelayanan Boga
•
Pelayanan Kerohanian Bimbingan Rohani kepada pasian dan keluarga Kajian Al – Qur’an
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F. Jajaran Direksi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar Direktur
: dr. Hj. Endah Umar
Wakil direktur Umum dan SDM : dr. Hj. Haryanti Wakil Direktur Medis
: DR. Dr. H. OS Hertanto, SPS
G. Jadwal Klinik Umum dan Spesialis Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar Pelayanan UGD 24 Jam POLI UMUM
SPESIALIS
Anak
Penyakit dalam
Kebidanan dan Kandungan
Bedah Umum
Bedah Tulang
Mata Paru
1.
dr. A. Siagan
4. dr. H. Joko Santoso
2.
dr. Hj. Rachma Kusminarti
5. dr. Widodo Setyo Budi
3.
dr. Hj. Yeni Titisari
6. dr. Aditya Nurcahyanto
NAMA DOKTER
dr. Septiarko, Sp.A dr. Elief Rohana, Sp.A.Mkes dr. Bambang Wuriyatmojo, Sp.PD dr. Hj. Vivin Hudiyanti, Sp.PD dr. Nur Hidayat, Sp.Pd dr. Yunita Mubyarti, Sp. OG dr. H. Hidayat, Sp.OG dr. H. Teguh Prakoso, Sp. OG dr. R. Sumaryadi, Sp.OG dr. T. Nugroho Didi M. P.Sp.Og dr. H. Sri Pratomo, Sp,B dr. Nugrahanta Dasar P. Sp. B dr. H. Bakri B. Hasbullah, Sp. B dr. H. Machmud S,Sp. B dr. Haryono, S.Pb dr. H. Ismail M, Sp.Ot dr. H. Iwan B. Anwar, Sp.OT dr. Halinda Wibawanti, Sp.M dr. Crisriyanto EN, Sp.P dr. Harsini, Sp.P
Saraf Gigi
Prof. DR.dr.H.OS. Hartanto, Sp.S (K) drg. Supriyantna, Mke, Ph.D drg. Satari Entin Yulietnawati drg. Nanik Ritining
THT Jiwa Radiologi
dr. H. Iwan Setiawan, Sp. THT dr. Giarto, Sp.J dr. Hardiyanto, Sp. Rad dr. Sulistyani K, Sp. Rad
commit to user
HARI
JAM
Senin s/d Sabtu Senin s/d Sabtu Senin s/d Sabtu Senin s/d Kamis Senin s/d Sabtu Senin s/d Sabtu Senin s/d Sabtu Senin s/d Sabtu Senin s/d Sabtu Senin s/d Sabtu Senin & Rabu Selasa & Jum’at Senin s/d Sabtu Kamis
07.00-08.00 WIB 07.00-08.00 WIB 07.00-09.00 WIB 07.00-09.00 WIB 14.00 – Selesai 10.00 – Selesai 07.00-08.00 WIB ( on call) 07.00-08.00 WIB ( on call) On call
Rabu Senin Senin s/d Jum’at Rabu Senin s/d Sabtu Senin s/d Sabtu Senin s/d Sabtu Sabtu & Minggu Senin s/d Jum’at Selasa, Rabu & Jum’at Senin s/d Jum’at Senin s/d Sabtu Senin s/d Sabtu Senin s/d Sabtu
13.30 – selesai 13.00 – selesai 11.00 – selesai 14.00 – selesai 07.00-08.00 WIB 14.00 – selesai 08.00 – selesai 10.00 – 13.00 WIB (On call) 11.00 – 13.00 WIB (On call) 14.00 – 16.00 WIB (On call) 14.00 – 16.00 WIB (On call) 08.00-09.30 WIB 07.00 – selesai On call On call
14.30 – selesai 13.00 – selesai 08.00 – selesai (On call) 14.00 – selesai (On call)
H. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR
P.D.M MKKM DIREKTUR
KOMITE MEDIK
WADIR MEDIS
BIDANG KEPERAWATAN
BIDANG PELAYANAN MEDIS
WADIR KEUANGAN DAN AKUNTANSI
BIDANG PENUNJANG MEDIK
KA RUANG KEPERAWATAN
UNIT RAWAT DARURAT
UNIT FARMASI
KOORD UR SDM PEMBINAAN ETIK PROFESI
UNIT KAMAR OPERASI
UNIT LABORATORIUM
UNIT KAMAR OPERASI
UNIT FISIOTERAPI
UNIT KAMAR BERSALIN
UNIT GIZI
KOORD URUSAN ASKEP DAN MUTU KOORD URUSAN LOGISTIC
WADIR UMUM DAN SDM
BAGIAN KEUANGAN DAN AKUNTANSI
BAGIAN ADMINISTRASI PERSONALIA
SPI
BAGIAN UMUM
SEKSI KEUANGAN
SEKSI KESEKRETARIATAN
SEKSI
SEKSI AKUNTANSI
SEKSI
SEKSI
SK. PDM NO 605.b/IV.B/1.a/2006 SK. DIREKTUR NO 09.a/A-1/DIR/RS PKU/U/II/2006
UNIT REKAM MEDIK
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
I. JOB DESCIPTION 1. PDM ( Pimpinan Daerah Muhammadiyah Merupakan
badan
yang
bertugas
sebagai
Pimpinan
Daerah
Muhammadiyah. 2. MKKM ( Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat ) Merupakan badan pembantu PDM yang melaksanakan tugas pimpinan yang bersifat teknis dan operasional yang bersangkutan dengan pengelolaan rumah sakit tersebut dan bertugas : merencanakan, merumuskan, membimbing dan mengawasi program kebijakan umum untuk dilaksanakan oleh direktur rumah sakit dalam memenuhi fungsi rumah sakit serta membantu mengembangkan usaha tersebut. 3. Direktur Bertugas memberikan pengarahan atau kegiatan rumah sakit yang dalam mengelola rumah sakit agar mencapai tujuan yang sesuai dengan ketentuan Menteri Kesehatan RI dan Majelis PKU Muhammadiyah Karanganyar. 4. Komite Medik a. Komite Medik adalah kelompok tenaga medis yang keanggotannya berasal dari anggota staf medis fungsional. b. Komite Medik mempunyai tugas : 1) Membantu Direktur dalam menyusun standar pelayanan medis. 2) Memantau dan mengawasi pelaksanaan standar pelayanan medis. 3) Membina etika profesi medis. 4) Mengatur kewenangan profesi anggota staf medis fungsional. 5) Mengembangkan program pelayanan, pendidikan, pelatihan dan penelitian. 5. Satuan Pengawas Intern ( SPI ) Merupakan badan yang bertugas mengawasi segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh masing–masing petugas didalam rumah sakit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Wadir Medis Bertugas merumuskan kebijaksanaan medis dan perawatan agar dapat memberikan pelayanan medis dan perawatan sesuai tujuan rumah sakit 7. Wadir Keuangan dan Akuntansi Bertugas
menyelenggarakan
pekerjaan
pembukuan
keuangan
dan
merumuskan kebijaksanaan keuangan untuk menjamin kelancaran rumah sakit. 8. Wadir Umum dan SDM Mempunyai tugas sebagai berikut : 1) Menyusun kebijaksanaan pengelolaan dan pengurusan anggaran keuangan rumah sakit. 2) Menyusun kebijakan pengelolaan terhadap administrasi pasien. 9. Bagian Pelayanan Medis Bertugas melaksanakan kebijaksanaan kegiatan pelayanan medis.. 10. Bagian Keperawatan Merupakan kepala bagian keperawatan bertugas melaksanakan tugas dan kebijaksanaan
kegiatan
perawatan
melakukan
usaha-usaha
untuk
meningkatkan mutu perawatan. 11. Bagian Keuangan Akuntansi Bagian Akuntansi terdiri dari dua seksi yaitu : 1) Seksi Keuangan, bertugas sebagai penanggung jawab terhadap terselenggaranya
manajemen
keuangan
rumah
sakit
melalui
pendapatan belanja dan penyimpanan serta pengelolaan administrasi pasien. 2) Seksi Akuntansi, bertugas sebagai penanggung jawab terhadap susunan rencana anggaran dan belanja rumah sakit serta pengelolaan keuangan khususnya dalam bidang akuntansi, bertanggung jawab terhadap tersusunnya laporan pertanggungjawaban keuangan rumah sakit serta terselenggaranya administrasi jasa medis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12. Bagian Jangmed ( Penunjang Medis ) Bagian Jangmed mempunyai enam unit sebagai berikut : 1) Unit Farmasi, bertugas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan operasional di bagian apotek. 2) Unit Laboratorium, bertugas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan operasional di bagian laboratorium. 3) Unit Radiologi, bertugas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan operasional di bagian radiologi. 4) Unit Fisioterapi, bertugas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan operasional di bagian fisioterapi. 5) Unit Gizi, bertugas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan operasional di bagian dapur. 6) Unit RM, bertugas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan operasional di rekam medik. 13. Bagian Administrasi Bagian Administrasi bertugas sebagai berikut : 1) Meningkatkan sumber daya manusia di lingkungan kesekretariatan. 2) Mewujudkan terselenggaranya pelayanan ketatausahaan rumah sakit secara efektif dan efisien. Bagian Administrasi terdiri dari dua seksi yaitu : -
Seksi Kesekretariatan
-
Seksi Personalia
14. Bagian Umum Bagian Umum terdiri dari dua seksi yaitu : 1) Seksi Pemeliharaan, bertugas sebagai pemantau dan pengawas terhadap pelaksanaan tugas para staf yang ada di bawahnya, 2) Seksi Penunjang Umum, bertugas
membantu
Kepala Bagian
Administrasi dalam melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pelayanan penunjang medis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15. Unit UGD Unit UGD mempunyai tugas sebagai berikut : 1) Bertanggung jawab terhadap pengaturan dan pengawasan di UGD. 2) Menjaga kerapian, kebersihan, kerahasiaan serta keamanan di UGD. 16. Unit OK ( Operatian Kamer ) Unit OK mempunyai tugas sebagai berikut : 1) Bertanggung jawab terhadap segala kemungkinan yang terjadi di kamar operasi. 2) Bertanggung jawab terhadap kebersihan, kerapian, ketertiban dan keamanan di kamar operasi. 17. Unit VK ( Velg Kamer ) Unit VK mempunyai tugas sebagai berikut : 1) Merawat dan memberikan pelayanan di kamar bersalin sesuai dengan kebutuhan pasien. 2) Menjaga dan memelihara kerjasama didalam tim persalinan sesuai dengan fungsinya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PEMBAHASAN
Administrasi kepegawaian sangat erat kaitannya dengan SDM karena masalah manusia merupakan sasaran utama dari kegiatannya demi mencapai suatu tujuan organisasi. Hal ini sesuai dengan penjelasan dari pegawai Staff administrasi yang memberikan pengertian tentang Administrasi Kepegawaian adalah : “Administrasi Kepegawaian merupakan tata cara untuk mengelola segala sesuatu yang berhubungan Sumber Daya Manusia ( SDM )”. ( Wawancara tanggal 26 April 2011 ). Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar administrasi kepegawaian sangat berperan penting untuk kemajuan organisasi atau rumah sakit sendiri supaya dapat menghasilkan pegawai yang berkualitas dan profesional. Untuk itu dalam pelaksanaan administrasi kepegawaian di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar meliputi kegiatan :
A. Penerimaan Dan Pengangkatan Pegawai Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar Berdasarkan dalam Peraturan Pokok Kepegawaian Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar penerimaan pegawai baru ditentukan oleh MPK atas dasar standart formasi efisien yaitu analisis volume pekerjaan dengan ketersediaan pegawai yang memungkinkan dibutuhkannya pegawai baru untuk mengisi formasi yang ada pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar sesuai dengan RAPB atau atas pertimbangan khusus yaitu apabila
terjadi
keadaan
yang
sangat
penting
yang
mengharuskan
ditambahkannya pegawai baru. Setiap warga negara yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam peraturan ini mempunyai kesempatan yang sama untuk diangkat menjadi pegawai RS.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Persyaratan Syarat-syarat untuk menjadi pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar meliputi syarat-syarat umum dan syarat-syarat khusus. a) Syarat-syarat umum meliputi : 1. Warga Negara Indonesia 2. Beragama Islam 3. Berkelakuan baik 4. Sehat Jasmani dan Rohani 5. Berusia serendah-rendahnya 17 tahun dan setinggi-tingginya 40 tahun. b) Syarat khusus meliputi : 1) Tenaga Medis a. Memiliki komitmen terhadap persyarikatan. b. Memiliki kemampuan profesional dibidangnya yang disahkan oleh pejabat yang berwenang. c. Tidak pernah mengalami cacat hukum dalam menjalankan profesinya. d. Memiliki persyaratan dari Depkes RI antara lain : Surat Ijin Praktek. 2) Tenaga Penunjang Medik dan Keperawatan a. Memiliki komitmen terhadap persyarikatan. b. Memiliki ijazah sesuai dengan profesinya, khusus perawat serendah-rendahnya Akper atau Akbid. c. Tidak terikat dengan instansi/ lembaga lain yang sejenis. 3) Mubaligh a. Memiliki komitmen terhadap persyarikatan. b. Memiliki pengetahuan dan wawasan yang memadai tentang Islam dan Muhammadiyah. c. Berpengalaman berdakwah. 4) Tenaga Nonmedis dan yang lainnya : a. Memiliki komitmen terhadap persyarikatan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Memiliki keahlian dibidangnya. c. Tidak terikat dengan instansi lain. 5) Komitmen terhadap persyarikatan dapat dinyatakan dalam “Surat Pernyataan”
dan
atau
surat
rekomendasi
dari
Pimpinan
Persyarikatan setempat. 6) Selama menjalani masa OJT tidak boleh menikah. 7) Bagi pegawai baru yang terpaksa harus menikah atau mengandung maka yang bersangkutan harus mengundurkan diri. Selain syarat umum dan syarat khusus yang harus dipenuhi oleh pelamar juga ada syarat administrasi bagi pelamar yang meliputi : a. Surat Lamaran b. Foto copy ijazah dan daftar nilai c. Daftar Riwayat Hidup (bagi yang sudah berpengalaman bekerja ditempat lain, harus melampirkan surat keterangan pengalaman kerja) d. Surat Keterangan berkelakuan baik e. Pasfoto (hitam putih) ukuran 3 x 4 sebanyak 3 lembar f. KTP yang masih berlaku Syarat administrasi tersebut diatas sebagai bukti fisik pendaftaran calon peserta ujian saringan calon Pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar dan perangkat lamaran pekerjaan berikut, hanya berlaku pada periode ujian saringan calon pegawai yang akan diselenggarakan. Calon pegawai yang akan melamar pekerjaan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar sudah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh rumah sakit, baik syarat umum, syarat khusus maupun syarat administrasi. Karena pada saat penulis magang disana, penulis juga membantu manata berkas-berkas surat lamaran dari para calon pegawai yang syarat-syaratnya sudah lengkap.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Prosedur Penerimaan 1) Pelamar mengajukan lamaran pekerjaan secara tertulis yang ditulis dengan tangan sendiri diatas kertas bermaterai, ditujukan kepada Majelis Pembina Kesehatan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Karanganyar dengan dilampiri persyaratan administrasi 2) Pelamar menyerahkan berkas permohonan lamaran tersebut kepada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar melalui Kepala Personalia. 3) Kemudian Bagian Personalia memeriksa kelengkapan berkas lamaran untuk seleksi administrasi. Rumah
Sakit
PKU
Muhammadiyah
Karanganyar
membutuhkan pegawai sebanyak 18 orang karena 10 orang pegawai keluar dikarenakan sudah diterima menjadi CPNS dan mengundurkan
diri
dari
Rumah
Sakit
PKU
1 orang
Muhammadiyah
Karanganyar dikarenakan ikut suami. Sedangkan untuk penambahan lokal baru di VVIP dan VIP membutuhkan tambahan perawat sebanyak 9 orang. c. Tahap Penerimaan Pegawai 1) Tahap I : Seleksi Administrasi Seleksi administrasi ini biasanya dilakukan oleh team penerimaan pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar yang meliputi : a) Tahun kelulusan, maksimal 2 tahun terakhir. b) Pengalaman kerja dibidangnya. c) Sertifikat PPGD/ Komputer/ Sertifikat tambahan yang lain. d) SIP/ SIB. e) Wilayah. Dan untuk calon pegawai yang akan diseleksi ini sudah memenuhi syarat-syarat untuk melakukan seleksi administrasi yang sudah dilengkapi oleh calon pegawai. Calon pelamar yang akan melamar di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar akan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
diteliti kelengkapan syarat-syaratnya oleh team penerimaan pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. 2) Tahap II : Ujian tertulis Bagi pelamar yang lolos seleksi administrasi maka akan dibuatkan surat panggilan untuk mengikuti tes tertulis. Ujian tertulis ini meliputi materi Al Islam dan Kemuhammadiyahan serta materi yang sesuai dengan profesi. Hasil tes tertulis diumumkan secara terbuka di kantor disertai pengumuman yang mengikuti tes wawancara/ lisan. 3) Tahap III : Ujian Wawancara/ Lisan Bagi yang lulus tertulis tahap selanjutnya adalah mengikuti tes wawancara/ lisan. Ujian lisan meliputi materi Al Islam dan Kemuhammadiyahan serta materi yang sesuai dengan profesi. 4) Tahap IV : Test Psikologi dan Performance Test ini dimaksudkan untuk mengetahui kepribadian calon pegawai apakah layak diterima menjadi pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar atau tidak. 5) Tahap V : Penentuan Kelulusan Penentuan kelulusan ditetapkan oleh Majelis Pembina Kesehatan dengan pertimbangan dari hal-hal sebagai berikut : (1) Analisis perangkat lamaran pekerjaan (2) Nilai ujian tulis dan lisan (3) Sikap (fenomena akhlak karimah) dan performen calon Hasil tes akan diumumkan melalui surat tertutup yang ditujukan ke alamat masing-masing peserta. Pegawai yang diterima di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar adalah 18 orang yang terdiri dari 4 orang bidan, 2 orang laboratorium, 1 orang apoteker, 1 orang radiologi, dan 10 0rang perawat. 6) Tahap VI : Masa Orientasi Setelah lolos seleksi administratif maupun seleksi keilmuan dan keterampilan, calon pegawai selanjutnya akan mengikuti masa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
orientasi. Orientasi dimaksudkan untuk mengenalkan kepada calon pegawai tentang seluruh kegiatan rumah sakit, sehingga calon pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar dapat mengetahui bagaimana seluk beluk rumah sakit dan tidak bingung nantinya bila sudah bekerja di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Masa orientasi yang diikuti oleh calon pegawai berlangsung selama 2 hari. 7) Tahap VII : Masa Trainning (OJT = On The Job Trainning) Setelah mengikuti masa orientasi yang dilakukan selama 2 hari maka dilanjutkan dengan Masa Training dilakukan selama 3 bulan yang dimaksudkan untuk mengetahui kerjasama dengan lingkungan dan perilaku keseharian calon pegawai, ketaatan pada peraturan dan kemampuan profesi calon pegawai tersebut. 8) Tahap VIII : Pengangkatan sebagai calon pegawai Setelah calon pegawai lulus dari masa training/ OJT maka yang bersangkutan dapat diangkat sebagai pegawai kontrak setiap 1 tahun sekali selama 3 kali masa kontrak. 9) Tahap IX : Pegawai Setelah calon pegawai menyelesaikan masa kontrak selama 3 kali maka pegawai tersebut dapat diangkat menjadi pegawai tetap dan penempatan di unit pelayanan terkait dengan mendapatkan gaji dan tunjangan seperti yang berlaku apabila memenuhi persyaratan. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Ibu Yuni Astuti selaku staff administrasi
yang
juga
mengurusi
masalah
kepegawaian
mengatakan: “Bahwa syarat untuk menjadi pegawai tetap bila sudah menyelesaikan 3 kali kontrak dan dibuktikan dengan nilai DP3 yang memenuhi standard”. ( Wawancara tanggal 07 Maret 2011 ). Untuk pengangkatan pegawai tetap diterbitkan SK dari MPK serta disepakati surat kerja kesepakatan bersama yang harus ditandatangani oleh kedua belah pihak yaitu pegawai itu sendiri dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pihak Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Pada tahun 2010 rata-rata jumlah pegawai tetap yang ada di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar sekitar 125 orang. d. Penempatan Penempatan pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar dilakukan setelah pegawai tersebut sudah menjadi pegawai tetap disana. Penempatan pegawai disana dilaksanakan berdasarkan “The right man and the right place” yang artinya pegawai itu ditempatkan berdasarkan keahlian dan profesi yang dimilikinya. Untuk perawat biasanya dilakukan dengan sistem rolling dan untuk bidan dan dokter sudah ditempatkan sesuai dengan keahlian profesinya.
B. Kenaikan Jenjang/ Golongan dan Jabatan Pegawai Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar a. Kenaikan Jenjang / Golongan Pegawai Pejabat yang memutuskan dan menetapkan kenaikan golongan pegawai rumah sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar adalah ketua majelis
pembina
kesehatan
Pimpinan
Daerah
Muhammadiyah
Karanganyar. Bagi pegawai yang sudah diangkat menjadi pegawai tetap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar, pangkat/ golongan/ ruang yang diberikan adalah sebagai berikut : 1. Juru Muda golongan I/a, bagi pegawai yang lulus SD/MI atau yang sederajat. 2. Juru Muda Tingkat 1 golongan I/b, bagi pegawai yang lulus SLTP/MTS atau yang sederajat. 3. Pengatur Muda golongan II/a, bagi pegawai yang lulus SLTA/MA atau yang sederajat, Diploma I dan Diploma II. 4. Pengatur Muda Tingkat I golongan II/b, bagi pegawai yang lulus Sarjana Muda/Diploma III atau yang sederajat. 5. Penata Muda golongan III/a, bagi pegawai yang lulus Sarjana Umum, Apoteker dan Dokter Umum.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Penata muda Tingkat I golongan III/b, bagi pegawai yang lulus Dokter Spesialis/ Pasca Sarjana atau yang sederajat. Dalam Peraturan Pokok Kepegawaian Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar syarat kenaikan golongan adalah : 1) Pegawai yang bersangkutan telah memiliki pangkat tertentu sedikitnya 4 tahun dan nilai setiap unsur dalam DP3 sekurang-kurangnya “baik” dalam 2 tahun terakhir dan dinaikkan pangkat setingkat lebih tinggi. 2) Pegawai yang bersangkutan telah memiliki pangkat tertentu sedikitnya 5 tahun jika nilai unsur dalam DP3 sekurang-kurangnya “cukup” dalam 2 tahun terakhir. 3) Kenaikan
pangkat istimewa
diberikan
kepada
pegawai
yang
dipertimbangkan memiliki jasa besar, inovatif produktif yang berkaitan dengan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Misalnya : Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ada pegawai yang memiliki kondite dan prestasi yang bagus untuk rumah sakit maka pegawai tersebut dapat langsung dinaikkan pangkatnya tanpa harus menunggu saat kenaikan golongan yang biasanya dilakukan selama 4 tahun sekali. Kenaikan golongan ini juga harus mendapat persetujuan dari Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. 4) Kenaikan pangkat penyesuian diberikan kepada pegawai yang saat menjadi pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar diberi ijin Majelis Pembina Kesehatan untuk melanjutkan studi yang relevan dengan pekerjaan/ jabatannya, dan yang bersangkutan telah dinyatakan lulus/ tamat studi yang dimaksud. Misalnya : Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ada pegawai yang melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi dari jenjang pendidikan sebelumnya maka setelah lulus pegawai itu harus dapat menunjukkan
ijasahnya
kepada
Direktur.
Setelah
Direktur
menyetujuinya barulah diproses untuk penyesuaian golongannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Contohnya: pegawai yang memiliki lulusan D3 memiliki golongan II/b lalu setelah melanjutkan studinya ke S1 dan lulus maka ia akan memiliki golongan menjadi III/a. Pegawai berhak dipromosikan untuk dapat menduduki jabatan/ kedudukan yang lebih tinggi setelah mempertimbangkan : 1) Tersedianya formasi dalam struktur organisasi Rumah Sakit. 2) Pendidikan, kecakapan, kondite, pengalaman kerja, budi pekerti, masa kerja dan golongan. 3) Khusus pegawai yang menduduki formasi unsur kepemimpinan diutamakan yang memenuhi syarat kelayakan dan kepantasan. 4) Bagi pegawai yang memperoleh kenaikan jabatan, maka kepadanya diberikan penyesuaian golongan serta fasilitas yang diatur dan ditetapkan oleh Rumah Sakit. Untuk penyesuaian golongan apabila pegawai melanjutkan sekolah yang lebih tinggi dengan mendapatkan persetujuan dari Direktur maka penyesuaian golongan akan disetujui oleh MPK dengan catatan jika formasi kerja membutuhkan dengan pemberian gaji sesuai dengan golongan baru dengan perhitungan masa kerja 2 tahun dan dengan catatan tidak lebih rendah dari gaji sebelumnya. Tetapi apabila tidak ada formasi kerja maka golongan gaji masih sesuai yang lama. Penyesuaian golongan dari Gol I ke Gol II masa kerja (tahun) dikurangi 6 tahun, dari golongan II ke Gol III masa kerja (tahun) dikurangi 5 tahun. Misal pegawai yang semula memiliki golongan II masa kerjanya 10 tahun kemudian dia akan naik ke golongan III maka 10 tahun dikurangi 5 tahun. Ibu Yuni Astuti mengatakan : “Kenaikan golongan setiap 4 tahun sekali dan kenaikan berkala 2 tahun dari kenaikan golongan terakhir”. ( Wawancara tanggal 26 April 2011 ). Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar kenaikan golongan memang dilakukan setiap 4 tahun sekali setelah pegawai tersebut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
sudah
digilib.uns.ac.id
diangkat
menjadi
pegawai tetap
di
Rumah
Sakit PKU
Muhammadiyah Karanganyar. Dalam kenaikan golongan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar sebelum pegawai tersebut naik golongan pegawai tersebut juga akan di tes tentang keislaman seperti mengaji. Apabila pegawai tersebut lulus tes keislaman maka baru pegawai tersebut dapat naik golongan. Misalnya pada tahun 2001 Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar merekrut pegawai 10 orang maka pada tahun 2005 pegawai tersebut akan mengalami kenaikan golongan bersama-sama bila semuanya lancar. Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar pegawai yang sudah naik golongan sudah banyak. b. Jabatan Pegawai Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai dalam kerangka susunan organisasi pengelola Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. 1) Jenis Jabatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar : a. Jabatan Struktural adalah jabatan yang secara tegas ada pada struktur organisasi
pengelola
Rumah
Sakit
PKU
Muhammadiyah
Karanganyar. Misalnya Direktur, Wakil Direktur, Sekretaris Eksekutif, Kabid, Kasi dan semacamnya. b. Jabatan fungsional adalah jabatan yang tidak jelas disebut/ tergambar dalam
struktur
organisasi
pengelolaan
Rumah
Sakit
PKU
Muhammadiyah Karanganyar, tetapi jabatan itu harus ada karena fungsinya yang memungkinkan kelancaran pelaksanaan tugas organisasi pengelolaan rumah sakit. Misalnya dokter, perawat dan semacamnya. 2) Masa Jabatan Struktural : a. Direktur, masa jabatan 3 tahun dan selanjutnya dapat diangkat kembali, dengan mempertimbangkan evaluasi kinerja, dan paling lama 3 kali masa jabatan. Direktur di Rumah Sakit PKU
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Muhammadiyah Karanganyar sudah melalui pergantian selama 2 kali. b. Wadir dan pejabat setingkat Wadir, masa jabatan 3 tahun, dan selanjutnya dapat diangkat kembali dengan mempertimbangkan evaluasi kinerja, paling lama 3 kali masa jabatan. c. Pejabat Kepala Bidang dan yang setingkat, masa jabatan 5 tahun dan selanjutnya dapat diangkat kembali, dengan mempertimbangkan evaluasi kinerja, dan paling lama 2 kali masa jabatan. 3) Dasar Pemberian Jabatan : a. Keislaman, dan ketaatan beribadah b. Pengabdian c. Prestasi Kerja baik dan produktif d. Pengalaman e. Disiplin f. Amanah/ kejujuran 4) Pertimbangan dan penempatan jabatan : a. Nilai Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) b. Amanah c. Kejujuran d. Keahlian e. Kemungkinan Pengembangan f. Perhatian terhadap pekerjaan (interest) g. Kemuhammadiyahan h. Kesetiaan i. Keislaman/ taat beribadah j. Pengalaman Ibu Yuni Astuti selaku staff administrasi yang mengurusi masalah kepegawaian mengatakan tentang perbedaan kenaikan golongan dan kenaikan jabatan, beliau berkata :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
“Kalau kenaikan pangkat itu berdasarkan golongan misalnya dari golongan II/b ke golongan III/a, sedangkan kalau jabatan itu berdasarkan jabatan pegawai misalnya dari Kasi naik jabatan menjadi Kabag”. ( Wawancara tanggal 26 April 2011). C. Penilaian Pegawai Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar Didalam
Peraturan
Pokok
Kepegawaian
Rumah
Sakit
PKU
Muhammadiyah Karanganyar pasal 18 dalam rangka pembinaan pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah dan pelayanan hak pegawai, setiap tahun dilaksanakan penilaian pekerjaan yang dituangkan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) yang dibuat Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar dan atau pejabat lain yang ditugasi Direktur. Daftar Penilaian Pekerjaan yang sudah diterima, disetujui dan ditandatangani oleh pegawai yang bersangkutan, selanjutnya disyahkan oleh Direktur, jika DP 3 dibuat oleh pejabat selain Direktur. Apabila DP 3 dibuat oleh Direktur, maka pengesahan DP3 oleh ketua Majelis Pembina Kesehatan PDM Karanganyar. Penilaian pegawai diberlakukan untuk seluruh pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar dan dilakukan 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan Juni dan Desember. Seperti yang dikatakan oleh Staff Administrasi yang mengurusi DP 3 pegawai Ibu Yuni Astuti : “Untuk penilaian DP3 pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar biasanya dilakukan 2 kali dalam setahun yang dilaksanakan pada bulan Juni dan Desember”. ( Wawancara tanggal 26 April 2011 ). Seluruh pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar kebanyakan sudah dinilai melalui DP 3. Dan untuk pegawai tetap yang sudah dinilai melalui DP 3 akan diproses untuk kenaikan golongan. 1) Unsur-unsur yang dinilai meliputi : a. Ketaatan, mencakup ketaatan pada peraturan perundang-undangan Pemerintah Republik Indonesia yang sah, ketaatan beragama Islam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan dalam bentuk kegiatannya, ketaatan kepada persyarikatan Muhammadiyah
dalam
bentuk
kegiatannya,
ketaatan
kepada
peraturan dan tata tertib yang berlaku di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar, serta ketaatan terhadap kebijakan lain yang diamanatkan kepada Pegawai yang bersangkutan. b. Prestasi Kerja, mencakup gairah, semangat, efisiensi, produktif, kreatif, cekatan, pencapaian target minimal hasil pelaksanaan pekerjaan dan sejenisnya (dsj). c. Tanggung jawab, mencakup resiko, penyelesaian pekerjaan baik tahapan/ tuntas, pelaporan tugas, tindak lanjut, dsj. d. Kejujuran/ amanah, mencakup ketelitian, LPJ, tingkat kebenaran penyajian fakta/ data, pelaksanaan tugas, dsj. e. Kerjasama, mencakup sikap penerimaan, hubungan, keterlaksanaan pekerjaan, kekeluargaan, dsj. f. Kedisiplinan, kehadiran bekerja, kepulangan bekerja, penggunaan dan pemeliharaan fasilitas, melaksanakan peraturan, pemanfaatan waktu bekerja, dsj. g. Kepemimpinan, mencakup keterlaksanaan peraturan, ketrampilan membagi dan mengkoordinasikan tugas, ketrampilan mengambil keputusan, kearifan, konsisten. 2) Rentang nilai kuantitatif dan nilai kualitatif. Nilai Kuantitatif
Nilai Kualitatif
91 – 100
Amat Baik
76 – 90
Baik
61 – 75
Cukup
51 – 60
Sedang
51 ke bawah
Kurang
3) Prosedur Penyampaian DP3 : a. DP3
dibuat
dan
ditandatangani
Pejabat
Penilai,
disampaikan langsung kepada pegawai yang dinilai.
commit to user
kemudian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Pegawai yang dinilai wajib mencantumkan tanggal penerimaan DP3 yang diberikan. c. Apabila pegawai yang dinilai menyetujui DP3 yang diberikan, ia menandatangani dan mengembalikannya kepada pejabat penilai selambat-lambatnya 10 hari, terhitung mulai saat menerima DP3, selanjutnya dikirim kepada atasan pejabat penilai untuk memperoleh pengesahan. 4) Pengajuan Keberatan : a. Pegawai yang merasa keberatan atas penilaian yang tertuang dalam DP 3, baik keseluruhan unsur dan atau sebagian unsur dapat mengajukan keberatan secara tertulis disertai dengan alasan kepada atasan pejabat penilai. b. Keberatan tersebut harus sudah diterima oleh atasan pejabat penilai selambat–lambatnya 10 hari terhitung dari penerimaan DP 3. Jika terlambat pengajuan keberatan tidak dipertimbangkan. c. Atasan Pejabat Penilai setelah menerima keberatan segera membuat tanggapan dengan mempelajari alasan keberatan yang dimaksud. Dan jika atasan pejabat penilai memiliki alasan yang rasional untuk mengadakan perubahan terhadap nilai yang diberikan oleh pejabat penilai, ia berhak mengadakan perubahan nilai ( dapat menaikkan dan atau menurunkan nilai ), dan selanjutnya keputusan atasan tersebut tidak dapat diganggu gugat. d. DP 3 dinyatakan berlaku apabila telah disyahkan oleh atasan pejabat penilai. 5) Sifat dan kegunaan DP3 : a. DP3 bersifat rahasia yang hanya diketahui oleh pegawai yang dinilai, pejabat penilai, atasan pejabat penilai, dan atau pejabat lain yang karena tugas mengharuskan ia mengetahui DP3 dimaksud. b. DP3
digunakan
sebagai
instrumen
pembinaan
pegawai,
mempertimbangkan kenaikan pangkat, penempatan jabatan dan sebagainya. Dan dapat digunakan sebagai pertimbangan melakukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mutasi pegawai tahun berikutnya, jika pegawai yang bersangkutan tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat mengurangi/ meniadakan nilai dalam DP3 tersebut. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Ibu Yuni Astuti yaitu : “DP 3 digunakan sebagai bahan pertimbangan kenaikan pangkat pegawai dan perpanjangan kerja sama pegawai dengan pihak Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar”. ( Wawancara tanggal 08 Maret 2011). D. Gaji dan Tunjangan Pegawai Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar Setiap pegawai sesuai dengan pangkat dan jabatannya berhak memperoleh gaji pokok dan penghasilan lain yang syah, menurut peraturan yang dibakukan oleh Majelis Pembina Kesehatan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Karanganyar. Sistem penggajian pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar berdasarkan standart gaji rumah sakit sendiri dan dikelompokkan sesuai golongan seperti yang ada dalam Peraturan Pokok Kepegawaian yang mengatur tentang gaji dan tunjangan pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Ibu Yuni Astuti yang mengurusi masalah penggajian : “Sistem gaji di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ini berdasar standart gaji rumah sakit karena rumah sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar sudah mempunyai standart gaji sendiri”. ( Wawancara tanggal 08 Maret 2011 ). Penggolongan dihitung mulai dari pertama kali pegawai itu mulai masuk kerja. Jadi untuk kenaikan pangkat itu juga berpengaruh pada kenaikan gaji pegawai. Menurut golongannya dibagi menjadi : 1) Golongan I berijasah SD/MI, SLTP/MTS atau yang sederajat. 2) Golongan II berijasah SLTA/MA, Diploma I, Diploma II, Diploma III dan Sarjana Muda atau yang sederajat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Golongan III berijasah Sarjana Umum, Apoteker, Dokter Umum, Dokter Spesialis/Pasca Sarjana atau yang sederajat. Selain gaji pokok pegawai diberikan pula berbagai macam tunjangan sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Pokok Kepegawaian Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar antara lain : a) Tunjangan Struktural/ Fungsional -
Untuk Kabag sebesar Rp 500.000,00
-
Untuk Kasi sebesar Rp 250.000,00
b) Tunjangan Istri/ Suami/ Anak -
Untuk tunjangan istri/ suami sebesar 5% dari gaji pokok
-
Untuk tunjangan anak sebesar 2,5% dari gaji pokok.
c) Tunjangan Hari Raya( THR ) Untuk Tunjangan Hari Raya ( THR ) diberikan sebesar 1 X gaji take home. d) Bekal Romadhon Untuk bekal romadhon ini diberikan sembako yang biasanya dibagikan 1 minggu sebelum puasa. e) Uang Makan Per hari Untuk uang makan perhari pegawai sebesar Rp 7.000,00. f) Tunjangan Kesehatan Untuk tunjangan kesehatan pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar terdiri dari : -
Rawat Inap diberikan sebesar Rp 400.000,00 X 2 dalam setahun.
-
Rawat Jalan diberikan sebesar Rp 35.000,00 untuk dokter spesialis dan Rp 25.000,00 untuk dokter umum.
g) Tunjangan Beras Untuk tunjangan beras ini biasanya diberikan denga rumus 10.3.2 yang artinya 10 untuk pegawai tetap, 3 untuk suami, 2 untuk anak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Cuti Pegawai Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan dalam jangka waktu tertentu. Setiap pegawai berhak atas cuti yang terdiri dari : cuti tahunan, cuti sakit, cuti haji, cuti diluar tanggungan Rumah Sakit, cuti hamil/ melahirkan. Adapun macam–macam cuti yang ada di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar antara lain : 1. Cuti tahunan diberikan dengan ketentuan sebagai berikut : a) Pegawai yang bersangkutan sekurang-kurangnya telah bekerja terus menerus selama satu tahun. b) Lama cuti tahunan = 12 hari kerja, pelaksanaannya dapat dipecah menjadi 3 kali dalam setahun (masing-masing selama 4 hari kerja). c) Cuti tahunan yang tidak diambil hak cutinya hilang artinya tidak dapat ditukar dengan tahun berikutnya. d) Pemberian cuti tahunan harus dijalani secara fisik dan tidak dibenarkan diganti dengan uang. Apabila cuti tahunan tidak dijalani sebagian atau seluruhnya dalam masa setahun s/d hak cuti tahunan berikutnya bukan karena kehendak rumah sakit maka cuti tahunan tersebut dinyatakan gugur. Setiap pengajuan cuti disertai “Surat Permohonan Cuti” dari pegawai yang bersangkutan dan disampaikan kepada Direktur Rumah Sakit melewati pejabat yang mengurusi kepegawaian 7-15 hari sebelumnya. Pegawai yang akan menjalani cuti bersalin tidak memperoleh cuti tahunan pada tahun yang sama dan jika akan menjalani cuti bersalin pada akhir tahun, tidak memperoleh cuti tahunan tahun berikutnya. (akhir tahun adalah bulan Nopember dan Desember). Seusai menjalani cuti pegawai yang bersangkutan harus membuat melapor kebagian personalia/ atasannya. Misalnya : pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar akan mengambil cuti tahunan selama 4 hari karena dia ada kepentingan keluarga sehingga dia tidak bisa masuk kerja. Jadi dia
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
harus mengajukan surat pernohonan cuti kepada Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar melalui pegawai yang mengurusi masalah kepegawaian. 2. Cuti karena sakit dapat diberikan dengan ketentuan sebagai berikut : a) Pegawai yang menderita sakit. b) Cuti sakit kurang dari 2 hari harus memberitahu atasannya secara tertulis. c) Cuti sakit lebih dari 2 hari harus disertai surat keterangan dokter. d) Cuti sakit karena keguguran paling lama 21 hari, jika terjadi pada awal tahun maka tidak diberi cuti tahunan pada tahun yang sama. Pegawai yang menderita sakit karena mengalami kecelakaan dalam menjalankan tugas/ karena menjalankan tugas dan memerlukan perawatan maka pegawai tersebut mendapat cuti sakit sampai sembuh. Pegawai yang menderita sakit karena kecelakaan dan bukan karena menjalankan tugas, berhak memperoleh cuti sesuai dengan surat keterangan dokter pemeriksa yang disetujui Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar dan jika sakitnya sampai 21 hari, maka pegawai yang bersangkutan tidak diberi hak cuti tahunan pada tahun yang sama. Seusai menjalani cuti pegawai yang bersangkutan harus melapor diri kepada atasannya. Ibu Yuni Astuti yang mengurusi cuti kepegawaian mengatakan : “Cuti sakit ini hanya diberikan kepada pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar yang benar-benar sakit dan tidak dapat masuk kerja. Misal pegawai yang mengalami kecelakaan jadi dia harus mendapatkan perawatan maka dia akan mendapatkan cuti sakit sampai dia sembuh dan dapat masuk kerja lagi”. ( Wawancara tanggal 03 Maret 2011 ). 3. Cuti Melahirkan diberikan dengan ketentuan sebagai berikut : a) Cuti bersalin diberikan kepada pegawai sebanyak 2 kali persalinan, persalinan pertama diperhitungkan sejak yang bersangkutan menjadi pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b) Lama cuti bersalin = 3 bulan dan dapat diambil 1 bulan sebelum melahirkan dan 2 bulan sesudah melahirkan. c) Permohonan cuti melahirkan diajukan secara tertulis 15 hari sebelum cuti Seusai cuti bersalin pegawai yang bersangkutan harus melapor diri kepada Direktur yang selanjutnya diberi tugas sebagaimana mestinya. Selama menjalani cuti pegawai yang bersangkutan tetap diberikan gaji. Contohnya : Pegawai wanita Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar yang akan melahirkan, dia harus mengajukan cuti kepada Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar 15 hari sebelumnya dan cuti ini hanya diberikan kepada pegawai yang melahirkan pertama dan kedua. 4. Cuti Keguguran Kandungan Pegawai wanita yang mengalami keguguran tanpa disengaja berhak mendapatkan cuti selama maksimal 1,5 bulan terhitung mulai keguguran dengan disertai bukti Surat Keterangan dari DSOG yang merawat. Selama menjalani cuti yang bersangkutan tetap mendapatkan gaji. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Ibu Yuni Astuti : “Cuti keguguran kandungan ini diberikan kepada pegawai wanita yang mengalami keguguran dan cuti ini bisa diberikan bila ada bukti dari dokter yang merawatnya berupa surat keterangan”. ( Wawancara tanggal 02 Maret 2011 ). Pengajuan cuti ini dilakukan dengan mengajukan surat permohonan cuti kepada Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. 5. Cuti menunaikan ibadah haji diberikan dengan ketentuan sebagai berikut : a) Pegawai yang akan menunaikan ibadah haji (dengan biaya umum) diberi kesempatan cuti selama 50 hari dan tidak berhak memperoleh cuti tahunan pada tahun yang sama.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b) Pegawai yang akan menunaikan ibadah haji (dengan biaya utama) diberi kesempatan Cuti selama 25 hari dan hak cuti tahunan pada tahun yang sama hanya 5 hari. c) Seusai menjalani cuti karena menunaikan ibadah haji, pegawai yang bersangkutan melapor diri kepada Direktur yang selanjutnya diberi tugas sebagaimana mestinya. d) Jumlah hari cuti menunaikan ibadah haji tersebut sewaktu-waktu dapat berubah
dengan
mempertimbangkan
fasilitas
dan
pelayanan
penyelenggaraan ibadah Haji oleh Pemerintah Republik Indonesia. 6. Cuti diluar tanggungan Rumah Sakit Cuti di luar tanggungan rumah sakit artinya pegawai yang mengambil cuti tersebut dibebastugaskan pekerjaan/ jabatannya dan jabatan dapat diisi oleh orang lain. Pegawai yang telah memiliki masa kerja minimal lima tahun secara terus menerus di Rumah Sakit karena kepentingan pribadi berkaitan dengan peningkatan pendidikan dapat mengajukan permohonan untuk mengambil cuti di luar tanggungan rumah sakit dengan ketentuan sebagai berikut : a) Cuti hanya diberikan selama 1 kali selama yang bersangkutan menjadi pegawai Rumah Sakit. b) Selama menjalankan diluar tanggungan Rumah Sakit, pegawai yang bersangkutan dicabut hak penghasilannya (gaji, dll). c) Cuti diluar tanggungan Rumah Sakit paling lama tiga bulan dan untuk keperluan peningkatan pendidikan paling lama 3 tahun. d) Permohonan cuti diluar tanggungan Rumah Sakit diajukan selambatlambatnya 20 hari sebelum cuti. Direktur Rumah Sakit berhak menerima dan atau menolak permohonan cuti diluar tanggungan rumah sakit dengan pertimbanganpertimbangan
tertentu.
Selama
masa
menjalankan
cuti
tidak
diperhitungkan sebagai masa kerja. Apabila dalam jangka waktu paling lambat 1 bulan setelah menjalankan cuti yang bersangkutan tidak melapor dan tanpa alasan yang dapat diterima, maka yang bersangkutan dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dikenakan sangsi PHK dengan tidak hormat. Selepas menjalani cuti diluar tanggungan Rumah Sakit, pegawai yang bersangkutan harus melapor diri kepada
Direktur
secara
tertulis
dan
selanjutnya
Direktur
dapat
mempekerjakan kembali jika ada formasi dan kebutuhan Rumah Sakit. Sebagai contoh : pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar yang akan melanjutkan pendidikannya diluar kota selama 1 tahun maka dia akan dibebas tugaskan dari pekerjaannya dan mendapatkan cuti dari rumah sakit. 7. Cuti diluar tanggungan Rumah Sakit khusus melahirkan diberikan dengan ketentuan: a) Persalinan disini adalah persalinan ketiga dan seterusnya. b) Lama cuti maksimum 1 bulan (dianggap sebagai cuti sakit) c) Selama menjalani cuti pegawai yang bersangkutan dicabut hak pengahasilannya (gaji, dll) d) Permohonan cuti diajukan secara tertulis 10 hari sebelum menjalani cuti. e) Seusai menjalani cuti pegawai yang bersangkutan harus melapor diri yang selanjutnya diberi tugas sebagaimana mestinya. Misalnya pegawai yang akan melakukan persalinan yang ketiga maka pegawai tersebut tidak mendapat cuti melahirkan sehingga pegawai tersebut harus mengajukan cuti diluar tanggungan rumah sakit yang diajukan
kepada
Direktur
Rumah
Sakit
PKU
Muhammadiyah
Karanganyar 10 hari sebelum mengambil cuti.
F. Pendidikan
dan
Pelatihan
Pegawai
Di
Rumah
Sakit
PKU
Muhammadiyah Karanganyar Dalam Peraturan Pokok Kepegawaian pasal 32 telah diatur tentang pendidikan dan pelatihan pegawai. Pendidikan dan Pelatihan pegawai pada hakekatnya untuk membina dan meningkatkan profesionalitas pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar, sehingga dapat meningkatkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pengabdian dan pelayanan sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggungjawabnya sebagai pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Selain itu agar pegawai yang bersangkutan lebih memahami dan menghayati bahwa ia bekerja pada amal usaha Persyarikatan Muhammadiyah yang
memiliki
maksud
dan
tujuan,
visi
dan
misi
persyarikatan.
Penyelenggaraan pendidikan dan latihan ini dapat berasal dari dalam maupun dari luar Rumah Sakit. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Ibu Yuni Astuti selaku staff administrasi yang mengurusi masalah kepegawaian di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar menyebutkan : “Pendidikan dan Pelatihan pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar dapat dilakukan dengan In House Training dan Ex House Training, ini disesuaikan dengan kebutuhan Rumah Sakit”. ( Wawancara tanggal 26 April 2011 ). Pendidikan dan pelatihan pegawai yang dilaksanakan didalam Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar atau disebut In House Training biasanya diadakan oleh rumah sakit sendiri seperti pelatihan kegawat daruratan, pelatihan manajemen dll. Sedangkan pendidikan dan pelatihan pegawai yang dilaksanakan diluar Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar atau Ex House Training biasanya diadakan oleh organisasi lain seperti seminar atau workshop yang diikuti oleh pegawai dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Bagi pegawai yang ditunjuk untuk mengikuti pendidikan atau tugas belajar telah menjalani masa kerja minimal 3 tahun. Pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan pegawai harus mendapatkan ijin dari Direktur Rumah Sakit. Lama pendidikan dan biaya yang ditanggung Rumah Sakit dituangkan dalam suatu perjanjian dan Rumah Sakit menanggung biaya pendidikan dan latihan pegawai sesuai dengan urgensi dan kemampuan Rumah Sakit. Pegawai yang mengikuti pendidikan dan latihan selama satu tahun atau lebih dengan meninggalkan dinas dan atau atas biaya dinas harus bersedia membuat surat penyataan untuk bekerja kembali. Pendidikan dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
latihan pegawai yang dilakukan pegawai tanpa seijin dari Rumah Sakit atau tidak ada kaitannya dengan bidang tugasnya maka pihak Rumah Sakit tidak berkewajiban menanggung biaya.
G. Mutasi Pegawai Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar Dalam
Peraturan
Pokok
Kepegawaian
Rumah
Sakit
PKU
Muhammadiyah Karanganyar menjelaskan tentang mutasi pegawai. Setiap pegawai dapat dimutasikan/ dipindahkan dari 1 unit ke unit lain atau dari 1 jabatan kejabatan lain sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan Rumah Sakit serta dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier. Mutasi/ pemindahan tersebut dilakukan dengan Surat Keputusan Direktur Rumh Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Mutasi pegawai dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan : a. Keseimbangan beban kerja diunit kerja dan atau dalam pembinaan karier. b. Atas permintaan pegawai sejauh dapat dilaksanakan dan sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan rumah sakit. c. Prestasi kerja dan dedikasi pegawai yang bersangkutan terhadap rumah sakit. d. Adanya perubahan dalam struktur organisasi rumah sakit. Selain mutasi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar juga ada rotasi. Rotasi adalah perpindahan pegawai dari unit yang sama, biasanya dilakukan di keperawatan. Contohnya perawat yang dirotasi dari bangsal sofa ke bangsal marwah. Sedangkan mutasi adalah perpindahan pegawai yang sudah lintas unit. Contohnya Ibu Memi selaku pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar yang dulu bekerja dibagian Akuntansi kemudian beliau dimutasi kebagian kesekretariatan/ kantor. Mutasi ini dilakukan karena bagian kesekretariatan/ kantor ada pegawai yang keluar sehingga membutuhkan pegawai lain untuk menyelesaikan pekerjaan disitu Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar untuk perawat biasanya dilakukukan rotasi yang dilakukan minimal 3 bulan bahkan bisa 6 bulan sampai 1 tahun sekali. Hal ini dilakukan supaya skillnya bertambah/
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
meningkat. Sedangkan mutasi pegawai dilakukan karena suatu unit kerja membutuhkan tenaga kerja. Ibu Yuni Astuti mengatakan perbedaan mutasi dengan rotasi adalah :
“Kalau rotasi itu masih sama-sama dalam satu unit misalnya perawat yang dirotasi dari bangsal satu ke bangsal–bangsal lainnya, sedangkan kalau mutasi itu dari unit kerja yang satu ke unit kerja lainnya misalnya dari satpam ke sopir”. ( Wawancara tanggal 26 April 2011). H. Pemutusan Hubungan Kerja / Pemberhentian Pegawai Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar Banyak orang menganggap PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) itu sebagai kata yang jelek/ buruk dimata orang, padahal kata PHK itu hanyalah sebagai kata konotasi saja. Karena tidak semuanya PHK (Pemutusan Hubungan kerja) itu buruk, hal itu bisa saja dilakukan karena ulah pegawai itu sendiri ataupun kebijaksanaan dari perusahaan. Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar terdapat 2 Jenis Pemutusan Hubungan Kerja/ Pemberhentian Pegawai yaitu sebagai berikut : a. Pemutusan Hubungan Kerja/ Pemberhentian Pegawai secara hormat dilakukan, terhadap salah satu sebab sebagai berikut : 1. Pemutusan Hubungan Kerja/ Pemberhentian Karena Penyederhanaan Organisasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar Penyederhanaan organisasi rumah sakit disosialisasikan 3 bulan sebelum pelaksanaan pemutusan hubungan kerja/ pemberhentian pegawai.
Pegawai
yang
diberhentikan
ditetapkan
dengan
SK
pemberhentian dengan hormat. Semua hak pegawai yang berkenaan dengan bekal purna tugas diberikan secara penuh dan diperhitungkan sampai tanggal ditetapkannya pemberhentian dengan hormat pegawai yang bersangkutan. Pegawai yang bersangkutan memperoleh pesangon, yang besarnya ditentukan oleh Majelis Pembina Kesehatan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Karanganyar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pemberhentian karena penyederhanaan organisasi rumah sakit ini biasanya dilakukan misalnya karena rumah sakit sepi sehingga pendapatan rumah sakit berkurang sehingga harus ada pengurangan pegawai. Tetapi untuk Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar sampai saat ini belum pernah terjadi karena bila dilihat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ini terus berkembang ini dibuktikan dengan adanya rekruitmen pegawai yang hampir setiap tahun diadakan. Hal ini juga dikatakan oleh Ibu Yuni Astuti : “Pemberhentian karena penyederhanaan organisasi memang sampai saat ini belum pernah terjadi dan karena saya lihat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ini terus berkembang dan hal ini dapat dilihat dengan adanya rekruitmen pegawai yang dilakukan setiap tahun”. ( Wawancara tanggal 09 Maret 2011 ). 2. Pemutusan
Hubungan
Kerja/
Pemberhentian
Pegawai
karena
permintaan sendiri Pegawai yang bersangkutan Permohonan berhenti diajukan secara tertulis dari Pegawai yang bersangkutan kepada Majelis Pembina Kesehatan, lewat Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Diterima atau ditolaknya permohonan dipertimbangkan terlebih dahulu oleh Majelis Pembina Kesehatan dengan Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Keputusan penolakan atas permohonan disampaikan kepada pegawai yang bersangkutan secara tertulis. Apabila
permohonan
diterima,
pegawai
yang
bersangkutan
diberhentikan dengan hormat. Semua hak pegawai yang bersangkutan dengan bekal purna tugas, diberikan secara penuh dan diperhitungkan sampai tanggal ditetapkannya SK pemberhentian dengan hormat. Pemberhentian dengan hormat atas permintaan sendiri bagi pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar pernah terjadi. Pegawai tersebut mengundurkan diri dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar karena alasan misalnya mengikuti
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
suami ke luar kota, diterima menjadi PNS atau karena memiliki bisnis lain yang mungkin dianggap lebih baik oleh pegawai tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Yuni Astuti : “Pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar yang mengundurkan diri dari rumah sakit karena pegawai tersebut mau mengikuti suaminya keluar kota dan ada juga yang karena mau bisnis di Papua”. ( Wawancara tanggal 10 Maret 2011 ). Pegawai yang akan mengundurkan diri harus membuat surat pengunduran diri terlebih dahulu yang diajukan kepada Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Kemudian setelah surat pengunduran diri itu ditanggapi oleh Direktur lalu pegawai itu akan dibuatkan surat ucapan terima kasih dan surat pengalaman kerja dari Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. 3. Pemberhentian Pegawai karena Purna Tugas Batas usia purna tugas pegawai yang berstatus Fungsional (dokter umum/ spesialis) maksimum mencapai umur 60 tahun, sedangkan yang lain batas usia purna tugas maksimum mencapai umur 55 tahun. Pegawai yang sudah mencapai usia purna tugas diminta menyiapkan perangkat persyaratan purna tugas yang ditentukan oleh Majelis Pembina Kesehatan. Kemudian pegawai yang bersangkutan diproses untuk memperoleh hak-haknya yang berkaitan dengan purna tugas dan pegawai yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Yuni Astuti : “Batas usia pegawai yang sudah purna tugas adalah 60 tahun dan bila pegawai tersebut sudah mencapai usia purna tugas akan diajukan ke Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar untuk mendapatkan SK Purna Tugas (SK Pensiun) ”. ( Wawancara tanggal 26 April 2011 ).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sampai sekarang pemberhentian pegawai karena purna tugas ini belum pernah dilakukan karena pegawai-pegawai yang bekerja di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar rata-rata usianya masih dibawah 60 tahun jadi belum mencapai batas usia purna tugas. 4. Pemberhentian karena tidak lagi cakap jasmani dan rohani Ketetapan tidak cakap jasmani dan atau rohani, atas dasar analisis/ evaluasi dari Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Pegawai yang bersangkutan akan diberhentikan dengan hormat. Pegawai yang diberhentikan akan diberikan hak-haknya dan dipertimbangkan sampai tanggal ditetapkannya pemberhentian dengan hormat. Pemberhentian karena tidak cakap jasmani biasanya dilakukan kepada pegawai yang mengalami cacat atau karena kecelakaan sehingga pegawai tersebut tidak mampu lagi untuk bekerja di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Sedangkan tidak cakap rohani hal ini biasanya dilakukan misalnya karena pegawai mengalami gangguan jiwa/ gila/ stres. Sampai sekarang di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar belum ada pemberhentian pegawai karena tidak cakap jasmani dan rohani. Hal ini dikatakan oleh pegawai staff administrasi Ibu Yuni Astuti : “Selama ini pemberhentian pegawai karena tidak cakap jasmani dan rohani belum pernah dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar karena pegawai yang bekerja di rumah sakit selama ini belum ada yang mengalami cacat jasmani maupun rohani”. ( Wawancara tanggal 10 Maret 2011 ) 5. Pemberhentian Karena meninggal dunia atau hilang : a. Meninggal dunia : Pegawai yang meninggal dunia dinyatakan berhenti dengan hormat. Pengurusan yang berkaitan dengan hak-hak pegawai yang bersangkutan dilakukan oleh suami/ istri dan atau ahli waris terdekat pegawai yang bersangkutan dengan persyaratan yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dibakukan oleh Rumah Sakit (Surat Keterangan Kematian,dll). Pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar yang berhenti karena meninggal dunia dulu memang pernah ada. Hal ini karena kejadian yang tidak disengaja sehingga pegawai tersebut secara otomatis berhenti dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. b. Hilang : Pegawai
yang
dinyatakan
hilang
berdasarkan
bukti
keterangan dari pihak yang berwajib dan surat pernyataan bermaterai dari suami/ istri dan atau ahli waris terdekat pegawai yang bersangkutan. Pegawai yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat. Hak-hak pegawai yang bersangkutan diterimakan kepada suami/istri dan atau ahli waris terdekat pegawai yang bersangkutan. Sampai sekarang pegawai yang berhenti karena hilang belum pernah terjadi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.
b.
Pemutusan Hubungan Kerja/ Pemberhentian Pegawai secara tidak hormat diberikan kepada pegawai yang melanggar aturan dengan kategori berat Biasanya pegawai yang diberhentikan secara tidak hormat adalah pegawai yang diberhentikan karena melakukan pelanggaran berat seperti: a) Tidak masuk kerja tanpa ijin lebih dari 6 hari efektif secara berturutturut. b) Melakukan tindakan mencemarkan nama baik rumah sakit maupun persyarikatan. c) Melakukan perbuatan tidak jujur antara lain menggelapkan uang dan barang milik rumah sakit, membuat bukti palsu, membocorkan rahasia rumah sakit dll. d) Melakukan tindakan kriminil dan sudah mempunyai keputusan hukum tetap.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e) Sudah mendapatkan teguran sedang 2 X namun belum ada perubahan. Pegawai yang dinyatakan telah melakukan pelanggaran berat terhadap kewajiban dan atau larangan pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar maka pegawai yang bersangkutan akan diberhentikan dengan tidak hormat. Proses penetapan bahwa pegawai telah melakukan pelanggaran berat dan pegawai yang bersangkutan diberikan haknya sebesar 50% dari jumlah bekal purna tugas yang diperhitungkan sampai tanggal ditetapkannya pemberhentian dengan tidak hormat. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh pegawai saff administrasi yaitu Ibu Yuni Astuti : “Pegawai diberhentikan dengan tidak hormat apabila pegawai tersebut melanggar peraturan rumah sakit yang tertuang dalam Peraturan Pokok Kepegawaian yang melakukan pelanggaran berat”. ( Wawancara tanggal 26 April 2011 ). Apabila jenis pelanggaran yang dilakukan dikategorikan sebagai tindakan bukan kriminal, maka akan dikenakan sangsi sbb : 1. Peringatan lisan I, II, III 2. Peringatan tertulis I, II, III 3. Tindakan Pegawai
yang
melanggar
peraturan
Rumah
Sakit
PKU
Muhammadiyah Karanganyar akan diberikan peringatan lisan terlebih dahulu selama 3 X, apabila peringatan lisan pegawai tersebut tidak ada perubahan maka akan dikenakan peringatan tertulis I, sangsi ini dapat berupa pemindahan tugas (mutasi). Bila peringatan tertulis I tidak ada perubahan maka pegawai tersebut akan dikenakan peringatan tertulis II, sangsi ini dapat berupa penundaan kenaikan gaji berkala atau penundaan kenaikan golongan. Bila peringatan I dan peringatan II tidak juga dihiraukan oleh pegawai tersebut maka akan diberi peringatan III yang dapat berupa sangsi skorsing. Apabila setelah peringatan ke III pegawai tidak menunjukkan adanya perbaikan pada diri pegawai tersebut maka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pihak rumah sakit dapat menjatuhkan sangsi berupa PHK ( Pemutusan Hubungan Kerja ) yang dilakukan dengan tidak hormat dan pegawai yang diberhentikan dengan tidak hormat tidak mendapatkan pesangon dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar dulu memang pernah ada pegawai yang diberhentikan dengan tidak hormat, karena pegawai tersebut tertangkap basah melakukan suatu pelanggaran berat yang melanggar peraturan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Alasan pihak rumah sakit memberhentikan pegawai tersebut karena pegawai itu tidak menghiraukan peringatan lisan maupun tertulis dari rumah sakit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah penulis uraikan dengan panjang lebar, maka sampailah penulis pada bab yang terakhir yaitu bab penutup. Di dalam bab ini penulis akan mencoba menarik berbagai kesimpulan dari uraian diatas.
A. Kesimpulan Dari
pembahasan
diatas
mengenai
pelaksanaan
administrasi
kepegawaian di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Maka penulis mencoba untuk membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Proses penerimaan pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganya memiliki urut-urutan yaitu mulai dari persyaratan, seleksi, penerimaan, pengangkatan dan penempatan. Hal ini ditetapkan dalam Peraturan Pokok Kepegawaian Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar tahun 2004. 2. Kenaikan
jenjang/
golongan
pegawai
di
Rumah
Sakit
PKU
Muhammadiyah Karanganyar ditentukan berdasarkan golongan yang telah ditetapkan. Hal ini ditetapkan dalam Peraturan Pokok Kepegawaian Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar tahun 2004. 3. Sistem penggajian pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar sesuai dengan standart gaji rumah sakit sendiri yang dikelompokkan sesuai golongan pegawai. Ditetapkan dalam peraturan Pokok Kepegawaian Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar tahun 2004. 4. Penilaian pegawai rumah sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar dinilai berdasarkan DP3 yang dibuat oleh pejabat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. 5. Cuti pegawai yang ada di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar terdiri dari cuti tahunan, cuti sakit, cuti haji, cuti diluar tanggungan Rumah Sakit, cuti hamil/ melahirkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Pendidikan dan Pelatihan pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar dapat dilakukan dengan In House Training dan Ex House Training, ini disesuaikan dengan kebutuhan Rumah Sakit 7. Mutasi pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar dilakukan secara lintas unit sedangkan rotasi dilakukan masih dalam satu unit yang sama biasanya dalam keperawatan. 8. Pemberhentian
pegawai
di
Rumah
Sakit
PKU
Muhammadiyah
Karanganyar dapat dilakukan dengan hormat dan pemberhentian pegawai secara tidak hormat bila pegawai melakukan pelanggaran berat.. Hal ini ditetapkan dalam Peraturan Pokok Kepegawaian Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar tahun 2004. 9. Secara umum dan keseluruhan administrasi kepegawaian di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar sudah cukup baik karena sudah sesuai standart, dan standart minimalnya sudah tercapai. Hal ini untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan menjamin kelancaran kinerja di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. . B. Saran Berdasarkan pembahasan diatas, maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah : 1. Untuk urusan kepegawaian sebaiknya ada bagian atau ruangan tersendiri yang
khusus
mengurusi
masalah
kepegawaian
sehingga
bagian
kepegawaian tidak gabung dengan bagian kesekretariatan supaya kegiatan yang dilakukan tidak bercampur. 2. Perlu adanya penambahan Sumber Daya Manusia (SDM) atau pegawai yang khusus menangani masalah kepegawaian agar bisa fokus kemasalah kepegawaian saja dan mudah untuk mengelolanya. Demikian kesimpulan dan saran yang penulis kemukakan semoga tugas akhir yang masih jauh sempurna ini dapat berguna bagi rumah sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA Prajudi Admosudirdjo. 1982. Kesekertarisan dan Administrasi Perkantoran. Jakarta : Ghalia Indonesia. Moekijat. 1992. Pokok –Pokok Pengertian Administrasi, Manajemen dan Kepemimpinan. Bandung : Mandar Maju. Miftah Thoha.1980. Pengantar Ilmu Administrasi. Yogyakarta : Balai Pembinaan Administrasi. Winarno Surakhmad. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito. The Liang Gie. 1986. Kamus Administrasi Perkantoran. Yogyakarta : Nur Cahaya. A.W. Widjaja. 1986. Administrasi Kepegawaian Suatu Pengantar. Jakarta : CV. Rajawali. Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. D.S. Widodo. 1967. Administrasi Kepegawaian. Yogyakarta : Balai Pembinaan Administrasi Universitas Gajah Mada. Siswanto Sastrohadiwiryo. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Adninistratif dan Operasional. Jakarta : Bumi Aksara. Marshall E. Dimock dan Gladys O. Dimock. 1978. Administrasi Negara. Jakarta : Aksara Baru. H.B. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : Sebelas Maret Universty Press. Sumber Lain : -
Peraturan Pokok Kepegawaian RS PKU Muhammadiyah Karanganyar, 2004. Buku Pedoman Penyelenggaraan Administrasi dan Personalia, 2004.
commit to user