ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
APLIKASI EDIBLE PLASTIC PATI-TAPIOKA DENGAN PENAMBAHAN MADU UNTUK PENGAWETAN BUAH JERUK (Citrus sp)
SKRIPSI
ANJAR ANGGRAINI HARUMNINGTYAS
DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2010
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
APLIKASI EDIBLE PLASTIC PATI- TAPIOKA DENGAN PENAMBAHAN MADU UNTUK PENGAWETAN BUAH JERUK (Citrus sp)
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Bidang Fisika Pada Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Airlangga
Oleh :
ANJAR ANGGRAINI HARUMNINGTYAS 080610158
Tanggal Lulus : 20 Juli 2010
Disetujui Oleh :
Skripsi
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Siswanto, M.Si. NIP. 19640305 198903 1 003
Ir. Aminatun, M.Si NIP. 19681028 199303 2 003
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Judul
: APLIKASI EDIBLE PLASTIC PATI- TAPIOKA DENGAN PENAMBAHAN MADU UNTUK PENGAWETAN BUAH JERUK (Citrus sp)
Penyusun
: ANJAR ANGGRAINI HARUMNINGTYAS
NIM
: 080610158
Tanggal Ujian
: 20 Juli 2010
Disetujui oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Siswanto, M.Si.
Ir. Aminatun, M.Si
NIP. 19640305 198903 1 003
NIP. 19681028 199303 2 003
Mengetahui,
Skripsi
Ketua Program Studi Fisika
Ketua Departemen Fisika
FST Universitas Airlangga
FST Universitas Airlangga
Drs. Siswanto, M.Si.
Drs. R. Arif Wibowo, M.Si.
NIP. 19640305 198903 1 003
NIP. 19640926 199102 1 001
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI
Skripsi ini tidak dipublikasikan, namun tersedia di perpustakaan dalam lingkungan Universitas Airlangga, diperkenankan untuk dipakai sebagai referensi kepustakaan, tetapi pengutipan harus seizin penyusun dan harus menyebutkan sumbernya sesuai kebiasaan ilmiah. Dokumen skripsi ini merupakan hak milik Universitas Airlangga.
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Agama tanpa ilmu adalah buta. Ilmu tanpa agama adalah lumpuh.( Albert Einstein)
Janganlah kecewa jika hasil yang diperoleh tidak seperti yang diharapkan, Percayalah bahwa semuanya adalah kesuksesan, bukan kegagalan
Ukuran sukses sejati terletak pada kemampuan Diri Kita merasakan pikiran bahagia
Ketidaksempurnaan merupakan anugrah terindah yang diberikan-Nya kepada kita. Hanya dengan itulah kita tetap bersyukur dan tak mau jauh dari-Nya
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkah, rahmat serta karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Aplikasi Edible Plastic Pati Tapioka dengan Penambahan Madu untuk Pengawetan Buah Jeruk (Citrus sp) “ dengan baik. Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Drs. R. Arif Wibowo, M.Si selaku Ketua Departemen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, terima kasih banyak atas ilmu dan bimbingannya selama ini. 2. Bapak Drs. Siswanto, M.Si, selaku pembimbing I yang telah memberikan ide penelitian, membimbing, meluangkan waktu dan memberikan saran dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 3. Ibu Ir. Aminatun, M.Si, selaku pembimbing II yang telah membimbing, memberikan saran, meluangkan waktu dan memberikan pengarahannya sampai terselesaikannya proposal skripsi ini. 4. Bapak Drs. Pujiyanto, M.Si selaku dosen wali serta seluruh staf dan pengajar Departemen Fisika F.SAINTEK yang telah memberikan bekal ilmu yang bermanfaat kepada penulis. 5. Dr.rer.nat Ganden Supriyanto, Drs. Yusuf Syah, M.S dan Reo Dewakembara, S.Si yang telah memberikan informasi dan bantuan yang sangat bermanfaat bagi penelitian ini.
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
6. Mama terima kasih atas do’anya, terima kasih telah membesarkan dan memberikan kasih sayang untuk anakmu ini. Skripsi ini kupersembahkan untukmu ibuku tercinta. 7. Papa terima kasih juga atas do’anya, terima kasih atas bimbingannya, semoga bermanfaat di kehidupan ini. 8. Adik-adikku tercinta Afizal Hardiansyah dan Naurun Nisa’ul Rahma, terima kasih do’anya dan selalu menemani saat liburan. 9. Kakek dan nenekku yang telah memberikan do’anya. 10. Mas ‘Aang’nya adek (A. Hakam Jauhari) dan keluarga yang selalu mendo’akan, membantu dan memberikan semangat. Semoga ilmunya bermanfaat dunia akhirat…amiin. 11. Adekku Pradita Denia yang siap memberikan bantuannya dalam mencari bahan penelitian dan selalu menemani setiap malamnya di kos-an. 12. Adek-adek kosku yang telah menemani (Argita, Intan), terima kasih atas dukungan dan bantuannya. 13. Temen-temen kos-kosan Mulyorejo 155 (Mbak Fitri terima kasih sudah dikenalin fisika material, Indri, Rissa, Adisty, dll). 14. Teman-teman senasib seperjuangan dalam menyusun skripsi ‘Meme, Yudiawan, Satriaji, Wahyu Aji, Rani, DB, Bunga, Lilin, Bulkis, Daniar, Amri, Diaz, Wahyu Sulis, Biantoro, Winda, Agung Suci, Eka, Fauziyah, Ni’mah dan semua teman angkatan 2006’. Ayo semangat lulus bareng-bareng ya! ^^ 15. Mbak Iim, mbak Puspa, mbak Anis, mbak Imamah, mbak Andien, mas Aris terima kasih atas bantuannya selama ini.
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
16. Mas Pa’ung, terima kasih uda diajarin “ngelintek plastik” & dipinjemin kunci lab. Material. Thanks ya. 17. Linda Hervina, terima kasih telah banyak membantu dan menemani 4 bulan terakhir ini. 18. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satupersatu. Penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki penulisan penelitian skripsi ini.
Semoga Allah SWT selalu
memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua, amin.
Surabaya, 29 Juli 2010
Penyusun
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Anjar Anggraini Harumningtyas. 080610158. 2010. Aplikasi Edible Plastic Pati-Tapioka dengan Penambahan Madu untuk Pengawetan Buah Jeruk (Citrus sp). Skripsi ini di bawah bimbingan Drs. Siswanto, M.Si dan Ir. Aminatun, M.Si, staf pengajar Departemen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat degradibilitas buah jeruk (Citrus sp) saat diberi pengemas plastik. Jeruk yang digunakan berasal dari klasifikasi spesies Citrus celebica yang memiliki umur panen yang sama. Jenis plastik yang digunakan untuk pengemasan yaitu edible plastic madu, edible plastic gliserol, plastik sintetik HDPE dan LDPE. Pembuatan edible plastic menggunakan cara hidrolisis pada pati tapioka dan pelarut amonia dengan perbandingan 50 gram pati tapioka dalam 50 ml pelarut. Komposisi edible plastic yaitu 7,5 gram hasil hidrolisis, 100 ml aquades, 45 ml ethanol 96% dan plastiziser. Adapun variasi plastiziser yang digunakan yaitu madu murni 5% dan gliserol 1,2ml. Edible plastic madu dan edible plastic gliserol merupakan plastik organik yang dapat dijadikan pengemas buah. Edible plastic madu memiliki kemampuan menjaga penyusutan bobot hingga 10,8464 gram selama 12 hari, menjaga pengurangan kadar air jeruk hingga 12,38% dan juga mampu mempertahankan senyawa Naphthalene, Hexadecanoic acid, butyl ester dan Octadecanoic acid, butyl ester. Edible plastic gliserol memiliki kemampuan menjaga penyusutan bobot hingga 10,7663 gram selama 12 hari, menjaga pengurangan kadar air jeruk hingga 13,27% dan juga mampu mempertahankan senyawa Hexadecanoic acid. Sedangkan pengemas plastik sintetik HDPE memiliki kemampuan menjaga penyusutan bobot hingga 0,7194 gram selama 12 hari, menjaga pengurangan kadar air jeruk hingga 13,79%, akan tetapi tidak dapat mempertahankan senyawa asli dari buah jeruk. LDPE mampu menjaga susut bobot hingga 0,2049 gram selama 12 hari, menjaga pengurangan kadar air jeruk 12,15% serta mampu mempertahankan senyawa Naphthalene hingga jangka waktu 12 hari. Kata kunci : Edible plastic, Citrus sp, HDPE, LDPE
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Anjar Anggraini Harumningtyas. 080610158. 2010. The Application of Edible Plastic made from The Tapioca Starch with Additive Compound of Honey used in Orange Fruit (Citrus sp) Preservation. This paper is under guidance by Drs. Siswanto, M.Si and Ir. Aminatun, M.Si, they are lecture from Physics Departement of Science and Technology Faculty Of Airlangga University.
Abstract
The aim of this research is for knowing the level of degradability of orange fruit (Citrus sp) when it’s packaged with plastic. The orange fruits that used in this research are coming from Citrus celebica species classification that has the same harvest time. The plastics that used to package the orange fruits are edible plastic with honey, edible plastic with glycerol, synthetic plastic such as HDPE and LDPE. The making process of edible plastic is using the hydrolysis on tapioca starch and ammonia solvent with the comparation of 50 grams tapioca starch in 50 ml solvent. The composition of edible plastic consist of 7.5 grams of the result of hydrolysis, 100 ml of aquades, 45 ml of 96% ethanol and plastiziser. The variety of plastiziser used in this research are 5% pure honey and 1.2 ml glycerol. Edible plastic with honey and edible plastic with glycerol is an organic plastic which can be used in packing fruit. Edible plastic with honey has the ability to avoid the weight lose up to 10.8464 grams for 12 days and also avoiding the reduction of water content in citrus up to 12.38% and is able to maintain Naphthalene compounds, Hexadecanoic acid, the butyl ester and Octadecanoic acid, butyl ester. Edible plastic with glycerol has the ability to avoid the weight lose up to 10.7663 grams for 12 days and also avoiding the reduction of water content in citrus up to 13.27%, and is able to maintain Hexadecanoic acid. While synthetic plastic packaging HDPE are able to avoid the weight lose up to 0.7194 grams for 12 days and also avoiding the water content of citrus reduction up to 12.15%, but also can’t maintain the original compounds of citrus fruit. LDPE has ability to avoid the weight lose up to 0.2049 grams for 12 days and also avoiding the water content of citrus reduction up to 13.79%, and is able to maintain Naphthalene compounds. Keywords : Edible plastic, Citrus sp, HDPE, LDPE
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR JUDUL ............................................................................................i LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................iii PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI .......................................................iv KATA PENGANTAR .....................................................................................vi ABSTRAK .......................................................................................................ix ABSTRACT ..................................................................................................... x DAFTAR ISI ....................................................................................................xi DAFTAR TABEL ...........................................................................................xiii DAFTAR GAMBAR.......................................................................................xiv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................xvi BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 5 1.3 Batasan Masalah ......................................................................... 5 1.4 Tujuan Penelitian......................................................................... 5 1.5 Manfaat Penelitian....................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 7 2.1 Plastik Sintetik............................................................................. 7 2.2 Kemasan Edible film / Edible plastic .......................................... 9 2.3 Aplikasi Edible film pada Bahan Pangan ................................... 12 2.4 Jeruk (Citrus sp)......................................................................... 15 2.5 Gas Chromatography – Mass Spectroscopy .............................. 18 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 23 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian..................................................... 23 3.2 Bahan dan Alat Penelitian .......................................................... 23 3.3 Prosedur Penelitian ..................................................................... 24 3.3.1 Persiapan ............................................................................ 25 3.3.2 Pembuatan Edible Plastic.................................................. 26 3.3.2.1 Pembuatan Pelarut ....................................................... 26 3.3.2.2 Pemanasan Pati dan Pelarut......................................... 27 3.3.2.3 Pembuatan Edible Plastic dengan penambahan Madu 27
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
3.3.3 Aplikasi Plastik sebagai Pengemas Jeruk .......................... 28 3.3.4 Karakterisasi Sampel ......................................................... 29 3.3.4.1 Uji Susut Bobot Jeruk................................................. 29 3.3.4.2 Uji Kadar Air Jeruk .................................................... 30 3.3.4.3 Uji GC-MS ................................................................. 31 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 33 4.1 Uji Susut Bobot........................................................................... 33 4.2 Uji Kadar Air .............................................................................. 37 4.3 Uji GC-MS.................................................................................. 40 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 52 5.1 Kesimpulan ................................................................................. 52 5.2 Saran ........................................................................................... 53 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 54 LAMPIRAN .................................................................................................... 57
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR TABEL Nomor
Skripsi
Judul Tabel
Halaman
2.1
Tabel Struktur Kimia Karbohidrat ........................................................ 17
4.1
Tabel Data Hasil Uji Susut Bobot Jeruk................................................ 34
4.2
Tabel Data Hasil Pengurangan Susut Bobot Jeruk............................... 34
4.3
Tabel Data Hasil Uji Kadar Air Jeruk................................................... 35
4.4
Tabel Data Penurunan Kadar Air Jeruk............................................ .... 38
4.3
Tabel Data Hasil Uji GC-MS (Kandungan Senyawa Jeruk)................. 51
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR GAMBAR Nomor
Skripsi
Judul Gambar
Halaman
2.1
Struktur kimia vitamin C....................................................................... 16
2.2
Gas Chromatography – Mass Spectroscopy ......................................... 19
2.3
Contoh Hasil Kromatogram GC ........................................................... 20
2.4
Contoh Hasil Mass – Spektrum yang dihasilkan oleh MS.................... 21
3.1
Skema Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 25
3.2
Pelarut ................................................................................................... 26
3.3
pH meter................................................................................................ 26
3.4
Heater dan Magnetic stirrer.................................................................. 27
3.5
Pengeringan Pati ................................................................................... 27
3.6
Proses Pemanasan ................................................................................. 28
3.7
Pencetakan Plastik................................................................................. 28
3.8
Impulse Sealer Model PFS-200 ............................................................ 29
3.9
Timbangan Digital ................................................................................ 30
3.10
Furnace ................................................................................................. 31
3.11
Eksikator ............................................................................................... 31
3.12
Pemutar tube pada Alat GC-MS ........................................................... 32
3.13
Tube yang Berisikan Sampel Uji........................................................... 32
4.1
Grafik Pengurangan Susut Bobot Buah Jeruk....................................... 35
4.2
Grafik Pengurangan Kadar Air Buah Jeruk .......................................... 38
4.3
Hasil Kromatogram Jeruk Tanpa Plastik .............................................. 41
4.4
Hasil Spektrum Massa Jeruk Tanpa Plastik .......................................... 43
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR GAMBAR Nomor
Skripsi
Judul Gambar
Halaman
4.5
Struktur Molekul Phenol,2,6-bis(1,1-dimethyleth)............................... 44
4.6
Struktur Molekul Benzene, ethyl- ......................................................... 45
4.7
Struktur Molekul Styrene...................................................................... 45
4.8
Struktur Molekul Naphthalene.............................................................. 45
4.9
Struktur Molekul Hexadecanoid acid, butyl ester................................. 46
4.10
Struktur Molekul Octadecanoid acid, butyl ester.................................. 46
4.11
Struktur Molekul 5- Hydroxymethylfurfural ........................................ 47
4.12
Struktur Molekul 2-Methoxy-4-vinylphenol ............................................. 47
4.13
Struktur Molekul Allo inositols .............................................................. 48
4.14
Struktur Molekul 2,5-Furandione, 3-methyl- ........................................... 48
4.15
Struktur Molekul 2-Furancarboxaldehyde, 5-(hydro) ............................... 49
4.16
Struktur Molekul Neo inositols............................................................... 49
4.17
Struktur Molekul 1,2-Cyclopentanedione ................................................ 49
4.18
Struktur Molekul 1,2-Benzenediol .......................................................... 50
4.19
Struktur Molekul 1H-Indole, 1-methyl-2-phenyl- .................................... 50
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR LAMPIRAN Nomor Lampiran
Skripsi
Judul Lampiran
1
Pembuatan Pelarut
2
Tabel Pengujian Susut Bobot Jeruk
3
Tabel Pengujian Kadar Air Jeruk
4
Hasil Pengujian GC-MS
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Salah satu komoditi yang mempunyai prospek cerah untuk tujuan ekspor maupun pasar dalam negeri adalah jeruk. Buah jeruk mempunyai prospek yang baik untuk ekspor karena pesaingnya relatif sedikit seperti Malaysia, Thailand dan negara-negara Amerika Latin.
Ekspor jeruk, nanas dan manggis menempati
urutan tertinggi ekspor buah ke mancanegara. (Qosim, 2006).
Jeruk juga
merupakan salah satu jenis buah yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena memiliki kadar vitamin C yang bermanfaat bagi kesehatan dan sistem metabolisme tubuh. Buah-buahan umumnya dikonsumsi manusia sebagai penghasil vitamin dan mineral. Buah-buahan banyak ditemukan di pasar, swalayan, Mall, dan di tempat lainnya. Umumnya daya simpan buah-buahan relatif rendah, sehingga jika tidak dilakukan penyimpanan/ pengemasan akan cepat mengalami pembusukan dan akhirnya tidak dapat dikonsumsi lagi.
Buah jeruk banyak dikonsumsi
manusia, namun buah ini daya tahannya pendek jika tidak disimpan atau dikemas. Tingginya permintaan pasar terhadap konsumsi buah jeruk, memaksa para pelaku bisnis buah untuk lebih memperhatikan kualitas dalam proses pengemasan.
Proses pengemasan berpengaruh terhadap ketahanan buah
tersebut ketika disimpan. Di bidang agrobisnis, plastik sering diaplikasikan sebagai bahan pembungkus buah yang akan diperdagangkan (terutama plastik
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
sintetik) agar dapat memperlambat laju degradasi struktur molekul yang ada didalamnya. Bahan kemasan plastik sintetik tersebut memiliki berbagai macam keunggulan. Keunggulan plastik sintetik tersebut yaitu fleksibel, mudah dibentuk, transparan, tidak mudah pecah dan harganya relatif murah (Sentana, 2005) serta dapat mengurangi laju pengurangan kadar air.
Walaupun demikian, polimer
plastik juga mempunyai berbagai kelemahan, yaitu sifatnya yang tidak tahan panas, mudah robek dan yang paling penting adalah dapat menyebabkan kontaminasi melalui transmisi monomernya ke bahan yang dikemas. (Elisa dan Mimi,2006). Kelemahan lain dari plastik adalah sifatnya yang tidak dapat dihancurkan secara
alami
(non-biodegradable),
sehingga
menyebabkan
pencemaran
lingkungan khususnya pada negara-negara yang tidak melakukan daur ulang (recycling).
Sampah plastik bekas pakai tidak akan hancur meskipun telah
ditimbun berpuluh-puluh tahun. Akibatnya penumpukan sampah plastik dapat menyebabkan pencemaran dan kerusakan bagi lingkungan hidup. Seiring
dengan
kesadaran
manusia
akan
masalah
ini,
maka
dikembangkanlah jenis kemasan dari bahan organik. Kemasan tersebut berasal dari bahan-bahan yang dapat diperbarui (renewable) dan ekonomis. Salah satu jenis kemasan yang bersifat ramah lingkungan adalah kemasan edible packaging. Keuntungan dari edible packaging adalah dapat melindungi produk pangan, mempertahankan keaslian produk dan aman bagi lingkungan. (Kinzel, 1992).
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Salah satu jenis edible packaging adalah edible plastic. Edible plastic dapat dibuat dengan menggunakan bahan alamiah, contohnya adalah polisakaridaC6H10O5. (Surdia,2005). Pati merupakan salah satu bentuk polisakarida yang dapat diperoleh dari berbagai jenis tanaman seperti padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar.
Pati yang berasal dari ubi kayu (tepung tapioka) lebih banyak
dikembangkan.
Hal ini dikarenakan jumlah tepung tapioka di Indonesia
melimpah dan bukan merupakan bahan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia (seperti padi). (Kusandini, 2008). Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Kusandini (2008), edible plastic yang dibuat dengan cara melarutkan pati tapioka pada larutan asetat atau larutan amonia, secara umum plastik yang dihasilkan memiliki ketebalan antara 41 μm – 111 μm, nilai kuat tarik antara 38,34 kgf/cm2 – 42,32 kgf/cm2 dan kemuluran antara 3,1 % – 4,5 %. Edible plastic yang di hasilkan dengan menggunakan pelarut netral (pH 7) dengan plastiziser gliserol menghasilkan sifat mekanik yang baik. Jika lembaran plastik terlalu tebal maka dapat menghalangi pertukaran gas sehingga menyebabkan penumpukan etanol yang dapat merusak cita rasa produk. Pada tahun 2009, Imamah melakukan penelitian lebih lanjut dengan penambahan zat aditif terhadap edible plastic pati-tapioka yang berfungsi sebagai anti oksidan. Zat aditif tersebut diperoleh dari bahan alami yaitu madu murni. Selain sebagai anti oksidan, madu juga bersifat plastisizer, sehingga hasil yang didapatkan memiliki sifat mekanik yang lebih baik dan sifat fisik plastik yang hampir sama dengan plastik sintetik. Secara umum edible plastic yang diberi penambahan zat aditif madu cukup stabil yaitu memiliki ketebalan 40,1 μm – 64,4
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
μm, nilai kuat tarik antara 32,31 kgf/cm2 – 81,36 kgf/cm2, kemuluran antara 1,67 % – 18,33 % dan ramah lingkungan. (Imamah, 2009). Plastik yang di hasilkan menggunakan plastiziser madu dengan variasi 5%, 10% dan 15%. Edible plastic merupakan plastik organik yang mampu menciptakan kondisi atmosfir internal yang sesuai dengan kebutuhan produk yang dikemas. Keuntungan dari edible plastic yaitu dapat menahan air sehingga dapat mencegah kehilangan kelembaban produk, memiliki permeabilitas selektif terhadap gas tertentu, dapat menjaga pengurangan massa bahan, dapat mengendalikan perpindahan padatan terlarut untuk mempertahankan warna, pigmen alami dan gizi serta berfungsi sebagai penahan difusi gas oksigen, karbondioksida dan uap air serta komponen flavor. Berdasarkan informasi tersebut, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai aplikasi edible plastic yang berbahan dasar pati tapioka sebagai pengemas buah, khususnya pada buah jeruk. Dengan demikian, kualitas jeruk sebagai salah satu komoditi negara diharapkan dapat lebih baik dari sebelumnya. Selain itu, diharapkan pengaplikasian tersebut dapat mengurangi penumpukan sampah plastik yang telah terjadi akhir-akhir ini.
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diperoleh berdasarkan uraian latar belakang yaitu: 1. Bagaimana perubahan susut bobot dan kadar air yang terjadi pada buah jeruk sebelum dan sesudah diberi pengemas plastik ? 2. Apakah terjadi pengurangan senyawa dalam jeruk sebelum dan sesudah diberi pengemas plastik ? 3. Plastik manakah yang lebih baik, edible plastic pati tapioka atau plastik sintetik ?
1.3 Batasan Masalah Dalam penelitian ini yang menjadi batasan masalah yaitu: 1. Plastik yang digunakan adalah edible plastic pati tapioka dengan variasi plastisizer yaitu dengan penambahan zat aditif (madu) 5% dan dengan gliserol 1,2 ml yang diberi pelarut amonia pH 7. Sebagai pembandingnya yaitu plastik sintetik LDPE(Low Density Polyethilene) dan HDPE (High Density Polyethilen). 2. Jeruk yang digunakan memiliki umur dan massa yang hampir sama.
1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat degradibilitas (susut bobot, pengurangan kadar air dan pengurangan senyawa) buah jeruk (Citrus sp) terhadap jenis pengemas plastik (edible plastic dan plastik sintetik).
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas buah jeruk dalam penjualan ekspor maupun pasar dalam negeri.
Selain itu dapat memberikan
solusi terhadap penumpukan sampah plastik yang terjadi dilingkungan sekitar kita karena sifat edible plastic pati tapioka yang ramah lingkungan dan mudah diuraikan.
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Plastik Sintetik Dalam 20 tahun terakhir, bahan kemasan yang berasal dari polimer yaitu plastik sintetik, merupakan bahan kemasan yang paling banyak digunakan. Beberapa jenis kemasan plastik sintetik yang terkenal adalah polietilen, polipropilen, poliester , nilon dan vinil film.
Sedangkan yang paling sering
digunakan sebagai pengemas pangan adalah jenis plastik polietilen. Polietilen merupakan polimer dari monomer etilen yang dibuat dengan proses polimerisasi adisi dari gas etilen yang diperoleh dari hasil samping industri minyak dan batubara. Polietilen merupakan film yang lunak, transparan dan fleksibel, mempunyai kekuatan benturan dan kekuatan sobek yang baik.
Pemanasan
polietilen akan menyebabkan plastik ini menjadi lunak dan cair pada suhu 110oC. Polietilen memiliki sifat permeabilitas yang rendah dan sifat mekanik yang baik pada ketebalan 0.001 – 0.01 inchi (1 inchi = 25,4 mm), sehingga banyak digunakan untuk pengemas bahan pangan. Plastik polietilen termasuk golongan termoplastik sehingga dapat dibentuk menjadi kantung dengan derajat kerapatan yang baik.
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Berdasarkan densitasnya, maka plastik polietilen dibedakan atas : a. Polietilen densitas rendah (LDPE : Low Density Polyethylene) LDPE (Low Density Polyethylene) merupakan salah satu jenis plastik sintetik yang memiliki massa jenis rendah. Sifat dari plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaannya agak berlemak. Pada suhu di bawah 60 0C sangat resisten terhadap senyawa kimia dan daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, namun kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen. LDPE dapat dihasilkan dengan cara polimerisasi pada tekanan tinggi. (Elisa dan Mimi,2006). Dalam dunia perdagangan LDPE sering dikenal dengan nama alathon, dylan dan fortiflex. Nilai kuat tarik LDPE yaitu 86 kgf/cm2 dan kemulurannya 85%. Plasik ini mempunyai kekuatan terhadap kerusakan dan ketahanan putus yang tinggi. Titik lelehnya berkisar antara 105-115oC. LDPE biasanya digunakan untuk film, mangkuk, botol dan wadah/kemasan. Plastik LDPE ini dapat didaur ulang, namun barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan.
b. Polietilen Densitas Tinggi (HDPE : High Density Polyethylene) HDPE merupakan senyawa termoplastik dari atom karbon dan sistem yang bergabung menghasilkan berat molekul yang tinggi. HDPE merupakan salah satu jenis plastik sintetik yang memiliki massa jenis tinggi, yaitu memiiliki densitas antara 935–956 kg/m3.
Proses pembuatannya berawal dari gas metana yang
diubah menjadi etilen, kemudian dengan aplikasi panas dan tekanan (10 atm, 5070 oC), diubah lagi menjadi polietilen. Rantai polimer yang terbentuk memiliki
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
unit karbon berkisar antara 500.000 sampai 1.000.000.
Rantai cabang yang
panjang atau pendek muncudi sepenjang rantai utama, semakin panjang rantai jumlah cabang semakin banyak. (Harper, 2002). HDPE memiliki nilai kuat tarik 144 kgf/cm2 dan kemuluran 146%. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan Hal ini dikarenakan kemampuan HDPE untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. HDPE direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.
2.2
Kemasan Edible film / Edible plastic Bahan kemasan yang berasal dari polimer yaitu plastik, merupakan bahan
kemasan yang paling banyak digunakan.
Hal ini disebabkan karena plastik
memiliki berbagai macam keunggulan. Namun ternyata, polimer plastik juga mempunyai berbagai kelemahan, yaitu sifatnya yang tidak tahan panas, mudah robek dan yang paling penting adalah dapat menyebabkan kontaminasi melalui transmisi monomernya ke bahan yang dikemas (Elisa dan Mimi,2006).
Seiring
dengan
kesadaran
manusia
akan
masalah
ini,
maka
dikembangkanlah jenis kemasan dari bahan organik yang bersifat ramah lingkungan yaitu kemasan edible packaging. Keuntungan dari edible packaging
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
adalah dapat melindungi produk pangan, dapat mampertahankan penampakan asli produk serta aman bagi lingkungan (Kinzel, 1992). Edible packaging dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu yang berfungsi sebagai pelapis (edible coating) dan yang berbentuk lembaran (edible film). Dewasa ini edible coating banyak digunakan untuk pelapis produk daging beku, makanan semi basah (intermediate moisture foods), produk konfeksionari, ayam beku, produk hasil laut, sosis, buah-buahan dan obat-obatan terutama untuk pelapis kapsul (Krochta et al., 1992). Edible film adalah suatu lapisan tipis yang dibuat dari bahan alami. Edible film tersebut dibentuk pada bagian atas komponen makanan yang berfungsi sebagai penghambat transfer massa (misalnya kelembaban, oksigen, lemak dan zat terlarut) sebagai carrier bahan makanan atau aditif dan juga untuk meningkatkan penanganan makanan (Krochta, 1992). Edible film harus mempunyai sifat-sifat yang sama dengan film kemasan seperti plastik. Sifat-sifat yang harus dimiliki yaitu dapat menahan air sehingga dapat mencegah kehilangan kelembaban produk, memiliki permeabilitas selektif terhadap gas tertentu, mengendalikan perpindahan padatan terlarut untuk mempertahankan warna, pigmen alami dan gizi. Edible film juga dapat memiliki sifat sebagai pembawa bahan aditif seperti pewarna, pengawet dan penambah aroma yang memperbaiki mutu bahan pangan. Penggunaan edible film untuk pengemasan produk-produk pangan seperti sosis, buah-buahan dan sayuran segar dapat memperlambat penurunan mutu. Hal ini dikarenakan edible film dapat berfungsi sebagai penahan difusi gas oksigen,
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
karbondioksida dan uap air serta komponen flavor. Oleh karena itu, edible film mampu menciptakan kondisi atmosfir internal yang sesuai dengan kebutuhan produk yang dikemas. Keuntungan penggunaan edible film untuk kemasan bahan pangan adalah untuk memperpanjang umur simpan produk, tidak mencemari lingkungan, dapat memperbaiki warna dan rasa dari produk, mengurangi penyusutan berat, mempertahankan kualitas selama pengiriman dan penyimpanan, serta mengurangi kerusakan selama penyimpanan. Edible plastic juga dapat memperbaiki ketertarikan konsumen dan menambah nilai material polimer alami. Dengan menggunakan edible plastic sebagai pengemas dapat mengurangi penggunaan kemasan sintetik. Edible plastic tersebut dapat dibuat dengan menggunakan bahan baku tapioka yang telah dimodifikasi. Modifikasi dilakukan dengan proses hidrolisis terhadap tapioka sebelum diproses menjadi plastik. Proses hidrolisis dilakukan dengan pemanasan pada suhu 40 °C menggunakan pelarut asetat atau amonia dengan perbandingan 50 gram pati tapioka dan 50 ml pelarut. Sedangkan komposisi edible plastic yang dibuat adalah 7,5 gram hasil pemanasan, 100 ml aquades, 45 ml etanol 96 % dan 1,2 ml gliserol. Secara umum edible plastic yang dihasilkan cukup stabil dengan ketebalan minimal 41,72 μm, nilai kuat tarik antara 27,01 kgf/cm2 – 217,7 kgf/cm2, dan kemuluran antara 2,55 % – 62,89 % (Pudjiastuti dan Supeni, 2005). Penambahan zat aditif berupa madu murni ke dalam edible plastic yang berbahan pati tapioka dapat menjadikan zat aditif tersebut sebagai anti oksidan dengan tujuan mencegah atau menghambat laju oksidasi yang dapat menyebabkan
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
pemutusan rantai polimer. Dengan demikian hasil yang didapatkan memiliki sifat mekanik yang lebih baik dan sifat fisik plastik yang sama dengan plastik sintetik. Secara umum edible plastic yang diberi penambahan zat aditif madu cukup stabil yaitu memiliki ketebalan 40,1 μm – 64,4 μm, nilai kuat tarik antara 32,31 kgf/cm2 – 81,36 kgf/cm2, dan kemuluran antara 1,67 % – 18,33 % dan ramah lingkungan. 2.3 Aplikasi Edible Film Pada Bahan Pangan Penggunaan edible film sebenarnya sudah lama dilakukan, terutama pada sosis, yang pada zaman dahulu menggunakan usus hewan. Selain itu pelapisan buah-buahan dan sayuran dengan lilin juga sudah dilakukan sejak tahun 1800-an. Aplikasi dari edible film untuk kemasan bahan pangan saat ini sudah semakin meningkat, seiring kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan hidup. (Anonim, 2008). Edible film banyak digunakan untuk pengemasan produk buah-buahan segar yaitu untuk mengendalikan laju respirasi, akan tetapi produk-produk pangan lainnya juga sudah banyak menggunakan edible coating, seperti produk konfeksionari, daging dan ayam beku, sosis, produk hasil laut dan pangan semi basah. Aplikasi dari edible film dan edible coating dapat dikelompokkan, yaitu: 1. Sebagai Kemasan Primer dari produk pangan Edible film biasanya diaplikasikan sebagai kemasan primer dari produk pangan. Hal ini bertujuan agar kemasan tersebut dapat menjaga atmosfir internal produk pangan yang ada di dalamnya, sehingga edible film tersebut dapat mempertahankan atau memperlambat kerusakan produk pangan yang akan dijual
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
dipasaran. Contoh dari penggunaan edible film sebagai kemasan primer adalah pada permen, sayur-sayuran, buah-buahan segar, sosis, daging dan produk hasil laut. 2. Sebagai Barrier Penggunaan edible film sebagai barrier dapat dilihat dari contoh-contoh berikut : - Gellan gum yang direaksikan dengan garam mono atau bivalen yang membentuk film, diperdagangkan dengan nama dagang Kelcogeâ merupakan barrier yang baik untuk absorbs minyak pada bahan pangan yang digoreng, sehingga menghasilkan bahan dengan kandungan minyak yang rendah. Di Jepang bahan ini digunakan untuk menggoreng tempura. - Edible coating yang terbuat dari zein (protein jagung), dengan nama dagang Z’coat TM (Cozean) dari Zumbro Inc., Hayfielf, MN terdiri dari zein, minyak sayuran, BHA, BHT dan etil alkohol, digunakan untuk produk-produk konfeksionari seperti permen dan coklat - Fry Shiled yang dipatenkan oleh Kerry Ingradientt, Beloit, WI dan Hercules, Wilmington, DE, terdiri dari pektin, bahan-bahan roti dan kalsium, digunakan untuk mengurangi lemak pada saat penggorengan, seperti pada penggorengan french fries. - Film Zein dapat bersifat sebagai barrier untuk uap air dan gas pada kacangkacangan atau buah-buahan. Diaplikasikan pada kismis untuk sereal sarapan siap santap (ready to eat- breakfast cereal) 3. Sebagai Pengikat (Binding)
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Edible film juga dapat diaplikasikan pada snack atau crackers yang diberi bumbu, yaitu sebagai pengikat atau adhesif dari bumbu yang diberikan agar dapat lebih melekat pada produk. Pelapisan ini berguna untuk mengurangi lemak pada bahan yang digoreng dengan penambahan bumbu-bumbu. 4. Pelapis (Glaze) Edible film dapat bersifat sebagai pelapis untuk meningkatkan penampilan dari produk-produk bakery, yaitu untuk menggantikan pelapisan dengan telur. Keuntungan dari pelapisan dengan edible film adalah dapat menghindari masuknya mikroba yang dapat terjadi jika dilapisi dengan telur.
2.4 Jeruk (Citrus sp) Salah satu negara yang memprioritaskan tanaman jeruk secara komersial adalah negara Thailand. Sebenarnya Indonesia mempunyai peluang yang sama untuk mengembangkan tanaman jeruk sebagai komoditas unggulan karena mempunyai aneka jenis buah-buahan dan keadaan lingkungan tumbuh yang hampir sama dengan Thailand. Saat ini tanaman jeruk banyak ditanam diberbagai daerah.
Sentra produsen jeruk banyak ditanam di daerah Bali, Banyuwangi,
Madiun, Sulawesi, Kalimantan Barat, Sumedang dan Depok. (Rukmana, 2005). Kedudukan tanaman jeruk dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) tanaman jeruk diklasifikasikan sebagai berikut:
Skripsi
Kingdom : Plantae
Divisi
Sub divisi : Angiospermae
: Spermatophyta
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Rutales
Famili
: Rutaceae
Genus
: Citrus
Spesies
: Citrus celebica
Jeruk (Citrus sp) dari suku Rutaceae merupakan
buah yang cukup
populer, mudah diperoleh, relatif murah dan juga mengandung banyak zat gizi yang baik bagi kesehatan dan pencegahan penyakit. Jeruk selain sangat kaya vitamin dan mineral, ia juga mengandung serat makanan yang esensial (sangat diperlukan tetapi tidak dapat diproduksi dalam tubuh) bagi pertumbuhan dan berkembangan tubuh normal. (R. Bambang, 1996).
Gambar 2.1. Struktur kimia vitamin C Buah jeruk merupakan sumber vitamin C yang terdiri dari ikatan senyawa oksigen dan hidrogen, dimana struktur kimianya dapat dilihat pada Gambar 2.1. Selain itu, jeruk juga mengandung sederetan zat gizi esensial lainnya, yang meliputi karbohidrat (zat gula dan serat makanan), potasium, folat, kalsium, thiamin, niacin, vitamin B6, fosfor, magnesium, tembaga, riboflavin, asam pantotenat, dan senyawa fitokimia. Keunggulan lainnya, jeruk tidak mengandung sodium, lemak, dan kolesterol.
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Sebuah jeruk segar berukuran sedang hanya mengandung 60-80 Kkal karbohidrat. Karbohidrat dalam jeruk merupakan karbohidrat sederhana, yaitu fruktosa, glukosa, dan sukrosa (struktur kimia dari karbohidrat dapat dilihat pada Tabel 2.1). Karbohidrat kompleksnya berupa polisakarida non-pati (secara umum dikenal sebagai serat makanan) yang baik untuk kesehatan. Tabel 2.1 Struktur Kimia Karbohidrat Gula
Struktur
Sukrosa (glukosa + fruktosa)
Glukosa
Fruktosa
Dengan mengkonsumsi sebuah jeruk ukuran sedang dalam satu hari, dimana serat makanannya kira-kira 3,0 gram, dapat memberikan kontribusi cukup
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
berarti bagi pemenuhan kebutuhan zat bagi tubuh yang disarankan sekitar 25 g per hari. Selain itu, vitamin C dalam jeruk juga berperan dalam proses penyerapan zat besi non-organik (zat besi dari makanan non hewani), sehingga dapat mencegah dan membantu penyembuhan anemia. Sekarang vitamin C juga menarik perhatian karena berguna sebagai antioksidan, yang dapat membantu mencegah kerusakan sel akibat aktivitas molekul radikal bebas. Tingginya permintaan pasar terhadap konsumsi buah jeruk, memaksa para pelaku bisnis buah tersebut untuk lebih memperhatikan kualitas dalam proses pengemasan. Proses pengemasan berpengaruh terhadap ketahanan buah tersebut ketika disimpan. Oleh karena itu diperlukan pengemas plastik yang dapat memperpanjang umur simpan produk dan dapat mempertahankan kualitas selama pengiriman dan penyimpanan, serta mengurangi kerusakan selama penyimpanan.
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
2.5 Gas Chromatography-Mass Spectroscopy Gas Chromatography/Mass Spectrometry (GC-MS) merupakan kombinasi alat dari dua teknik yang berfungsi untuk menganalisis campuran bahan kimia. Alat tersebut memiliki dua tahapan proses dalam menganalisis bahan, dimana GC dapat memisahkan sampel dalam bagian-bagian komposisi, sementara MS menguji identifikasi susunan senyawa dari sampel. Pada saat sampel dari GC memasuki MS, sampel tersebut ditembak oleh elektron sehingga menyebabkan senyawa terpecah dalam fragmen-fragmen molekuler. Berikut merupakan gambar kombinasi alat GC-MS :
Gambar 2.2. Gas Chromatography-Mass Spectroscopy
Kromatografi adalah suatu teknik analisis yang mencakup metoda pemisahan dan metoda penentuan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Bentuk analisis lengkap ini merupakan keunggulan utama dari kromatografi. Terdapat dua klasifikasi besar dalam kromatografi yaitu kromatografi gas dimana fasa geraknya adalah gas dan kromatografi cairan yang mempunyai fasa gerak berbentuk cairan. Pada awalnya kromatografi gas hanya digunakan dalam analisis gas, tetapi dengan kemajuan teknologi, kromatografi gas dapat digunakan untuk
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
analisis bahan cair dan padat dengan syarat bahwa bahan yang akan dianalisis mudah menguap atau bisa diderivatisasi terlebih dahulu menjadi bahan yang mudah menguap. (Makas, 2006). Awal perkembangan kromatografi gas (GC) difokuskan pada kolomnya, yaitu isi kolom (fasa diam) dan ukuran kolom, sehingga lahirlah kolom kapiler GC.
Perkembangan selanjutnya yaitu penggabungan dari GC kolom kapiler
dengan berbagai jenis detektor yang spesifik. Salah satunya adalah penggabungan dengan spektrometri massa, yang dikenal sebagai GC-MS. Dengan memanfaatkan spektrometer massa sebagai detektor, identifikasi kualitatif menjadi lebih akurat karena melalui detektor ini dapat dihasilkan spektrum massa dari puncak kromatogram yang dipakai untuk keperluan konfirmasi puncak. Contoh hasil keluaran grafik dari GC dapat dilihat pada Gambar 2.3, dimana sumbu x merupakan waktu retensi dan sumbu y merupakan intensitas yang berasal dari sinyal (sinyal yang dihasilkan bergantung dari konsentrasi senyawa).
Pada
Gambar 2.4 dapat dilihat contoh grafik hasil keluaran dari MS, dimana sumbu x merupakan rasio (M/Z) dari berat molekul fragmen yang terdeteksi, sedangkan sumbu y mewakili intensitas sinyal untuk masing-masing fragmen yang terdeteksi selama pemindahan dari GC.
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Sample
Gambar 2.3. Contoh Hasil Kromatogram GC
Gambar 2.4. Contoh Hasil Mass – Spektrum yang dihasilkan oleh MS
Adapun kegunaan alat GC-MS adalah :
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
a. Untuk menentukan berat molekul dengan sangat teliti sampai 4 angka di belakang desimal. b.
Spektroskopi massa dapat digunakan untuk mengetahui Rumus Molekul tanpa melalui analisa unsur. Misalnya C4H10O, sebelumnya memakai cara kualitatif atau kuantitatif, mula-mula diketahui rumus empiris dulu (CxHyOz)n, lalu ditentukan BMnya. Dengan adanya komputer pada alat GC-MS dapat langsung diketahui Rumus Molekulnya. Apabila senyawa dimasukkan dalam spektroskopi massa, maka senyawa itu akan ditembaki oleh elektron dan molekul akan mengalami reaksi fragmentasi. Molekul akan pecah karena tembakan elektron dalam spektrometer.
Pecahnya molekul itu tergantung pada
gugus fungsi yang ada dalam molekul itu.
Sebelumnya hanya
Spektrometri IR dan Resonansi Magnet Inti yang bisa mengetahui gugus fungsi. Dengan adanya fragmentasi kita juga bisa mengenali senyawa tersebut, sehingga kita bisa mendapatkan cara tambahan untuk mengetahui apakah senyawa tersebut termasuk golongan alkohol, amin, karboksilat, aldehid dan lain sebagainya.
BAB III
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan, dimulai dari bulan Januari. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Material F-SAINTEK Universitas Airlangga, Laboratorium Pakan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga dan PT. Gelora Djaja Wismilak Surabaya. 3.2 Bahan dan Alat Penelitian Bahan yang diperlukan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : -
Jeruk(Citrus sp)
-
Pati tapioka
-
Madu
-
Asam Amonia (NH4OH)
-
Amonium Klorida (NH4Cl)
-
Aquades
-
Etanol 96%
-
Plastik sintetik LDPE(Low Density Polyethilene) dan HDPE (High Density Polyethilen)
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Alat yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : -
Gelas ukur
-
Pipet ukur dengan ketelitian 0,01 ml dan 0,5 ml
-
Plexiglass
-
Heater dengan magnetic stirrer
-
Termometer
-
Cawan porselin
Alat uji yang akan digunakan adalah sebagai berikut : -
GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectroscopy)
-
Neraca digital dengan ketelitian 0,1 gram
-
Alat pemanas (furnace)
-
Eksikator
3.3 Prosedur Penelitian Penelitian tentang ”Aplikasi Edible Plastic Pati Tapioka untuk Pengawetan Buah Jeruk (Citrus sp)” ini dilaksanakan dalam beberapa tahap pelaksanaan. Skema pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Persiapan sampel, alat dan bahan
Pembuatan + pencetakan edible plastic (Pati Tapioka dengan variasi plastisizer madu dan gliserol)
Plastik sintetik HDPE dan LDPE
aplikasi ke sampel uji (jeruk)
uji susut bobot, uji kadar air, uji GC-MS
Analisis Data Gambar 3.1 Skema pelaksanaan penelitian
3.3.1 Persiapan Persiapan yang dilakukan sebelum melakukan penelitian ada beberapa tahapan.
Tahap pertama adalah mempersiapkan plastik sintetik LDPE(Low
Density Polyethilene), HDPE (High Density Polyethilen) dan edible plastic pati
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
tapioka. Bahan-bahan yang dipersiapkan untuk pembuatan edible plastic adalah pati tapioka, madu murni, asam amonia (NH4OH), amonium klorida (NH4Cl), aquades, dan etanol 96 % dapat diperoleh di Laboratorium Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya
dan PT. Brataco Surabaya.
Sedangkan plastik sintetik HDPE dan LDPE dapat diperoleh di toko plastik. Tahap berikutnya yaitu mempersiapkan buah jeruk yang memiliki umur panen dan bobot yang hampir sama.
3.3.2 Pembuatan Edible Plastic Penelitian ini diawali dengan pembuatan edible plastic pati tapioka (dengan pelarut amonia pH 7) yang menggunakan variasi plastisizer yaitu madu dan gliserol. Hal ini sesuai dengan hasil kesimpulan dari penelitian sebelumnya bahwa plastik yang dihasilkan cukup stabil dan memiliki sifat mekanik yang baik. 3.3.2.1 Pembuatan Pelarut Pembuatan pelarut amonia pH 7 dapat dibuat dengan mencampurkan amonium klorida kedalam larutan amonia (Gambar 3.2) yang sesuai menurut perhitungan kimia (Lampiran 1). Untuk mengetahui pH yang dimiliki pelarut dapat dibuktikan dengan menggunakan pH meter (Gambar 3.3). Pelarut inilah yang akan digunakan sebagai pelarut pati tapioka pada proses pemanasan.
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Gambar 3.2 pelarut
Gambar 3.3 pH meter
3.3.2.2 Pemanasan Pati dan Pelarut Pembuatan edible plastic tahap pertama dibuat dari pencampuran pati tapioka dan pelarut secara manual di dalam wadah (gelas beaker) dengan komposisi 50 gram pati tapioka dan 50 ml pelarut amonia pH 7. Kemudian dilakukan pencampuran menggunakan heater yang dilengkapi dengan stirrer (Gambar 3.4) untuk menggerakkan magnetic stirrer (Gambar 3.4) dengan suhu 40 0
C dan kecepatan putaran 60 rpm sampai campuran mengental kemudian
dimasukkan kedalam wadah (piring) sampai campuran tersebut mengering (Gambar 3.5).
Gambar 3.4 Heater dan Magnetic stirrer
Gambar 3.5 Pengeringan pati 3.3.2.3 Pembuatan edible plastic dengan penambahan madu Edible plastic yang akan dibuat yaitu dengan komposisi 7,5 gram hasil pencampuran larutan yang telah dikeringkan dan dihaluskan, 100 ml aquades, 45 ml etanol 96 % dan plastisizer (dengan variasi madu 5 % (Imamah,2009) dan gliserol
Skripsi
1,2
ml
(Kusandini,2008)).
Selanjutnya
Aplikasi ......
dilakukan
pencampuran
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
menggunakan heater dan magnetic stirrer dengan suhu kurang dari 70 0C dan kecepatan putaran 60 rpm sampai campuran mengental (Gambar 3.6). Campuran yang dihasilkan kemudian dicetak diatas plexiglass (Gambar 3.7) dan didinginkan pada suhu ruang. Edible plastic yang dihasilkan dibentuk menjadi lembaran tipis sedemikian
hingga
sesuai
dengan kebutuhan (Imamah,
2009)
Gambar 3.6 Proses pemanasan
Gambar 3.7 Pencetakan plastik
3.3.3 Aplikasi Plastik sebagai Pengemas Jeruk Tahapan pengemasan ini adalah sebagai berikut : edible plastic madu, edible plastic gliserol, plastik sintetik HDPE dan LDPE yang telah tersedia dibentuk menjadi kantung dengan menggunakan Impulse Sealer Model PFS-200 (Gambar 3.8). Kemudian jeruk dimasukkan ke dalam plastik yang telah berbentuk kantung, dimana untuk masing-masing jenis plastik mengemas tiga buah jeruk . Selanjutnya jeruk yang telah dikemas disimpan pada suhu ruang 25 C dan dilakukan pengamatan pada hari ke 0, 2, 4, 6, 8, 10 dan 12. Pengamatan dan pengukuran pada penelitian tahap selanjutnya meliputi pengukuran susut bobot, kadar air dan GC-MS.
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Gambar 3.8. Impulse Sealer Model PFS-200
3.3.4 Karakterisasi Sampel Uji karakterisasi sampel (jeruk) dilakukan pada jeruk yang telah dikemas menggunakan edible plastic dan plastik sintetik. Karakterisasi sampel yang akan dilakukan meliputi: uji susut bobot jeruk, uji kadar air jeruk dan uji GC-MS.
3.3.4.1 Uji Susut Bobot Jeruk Perubahan massa jeruk sebelum dan sesudah diberi plastik tanpa diberi perlakuan juga perlu diperhatikan.
Dengan menggunakan timbangan digital
(Gambar 3.9) dapat diketahui besarnya perubahan susut bobot yang dialami buah jeruk sebelum dan sesudah dikemas dalam plastik. Pengambilan data susut bobot sampel (jeruk) di ambil setiap range 2 hari setelah pengemasan dalam waktu 2 minggu.
Gambar 3.9 Timbangan digital
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
3.3.4.2 Uji Kadar Air Jeruk Uji kadar air yang dilakukan bertujuan agar dapat diketahui penurunan kadar air yang terjadi pada jeruk setelah diberi edible plastic, plastik sintetik LDPE dan HDPE. Percobaan ini menggunakan metode pengeringan yang sesuai dengan SNI 01-3140.1-2001. Sebelumnya dilakukan analisis bahan kering bebas air terlebih dahulu, agar di dapatkan kandungan air pada sampel. Analisis bahan kering ada beberapa tahapan, tahap pertama yaitu memasukan cawan porselen yang bersih ke dalam furnace 105 ºC selama 1 jam (Gambar 3.10). Selanjutnya cawan tersebut dengan segera di keluarkan dari oven dan di masukkan ke dalam eksikator (Gambar 3.11) selama 15 menit, lalu ditimbang (A gram). Tahap kedua, cawan di isi dengan sampel (berat cawan + sampel = B gram) dan di masukkan ke dalam furnace 105 ºC selama 6 jam. Selanjutnya cawan di masukkan ke dalam eksikator selama 15 menit, setelah dingin lalu ditimbang (C gram). (Mindarwati, 2006) Kadar bahan kering bebas air = Kadar air = 100 %
CA x 100 % BA
kadar bahan kering bebas air
Gambar 3.10 Furnace
Gambar 3.11 Eksikator
3.3.4.3 Uji GC-MS
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Analisis komposisi kimia penyusun buah jeruk (Citrus sp) dapat diketahui dengan menggunakan alat Agilent Technologies Gas Chromatography – Mass Spectroscopy (GC-MS) yang dilengkapi dengan kolom kapiler (17 m x 0.25 mm dan ketebalan film 0.25 μm), dengan sistem pengolahan data Chemstation. Hasil yang dikeluarkan berupa spektrum yang terdapat puncak-puncak serapan yang nantinya digunakan untuk mengetahui adanya susunan senyawa-senyawa tertentu. Uji identifikasi senyawa molekul yang dihasilkan lebih teliti, sehingga dapat diketahui senyawa apa saja yang terkandung dalam bahan tertentu. Cara kerja GC-MS ada beberapa tahapan, tahap pertama alat harus dikondisikan pada suhu kolom mula-mula 65ºC, dinaikkan sampai mencapai suhu 150ºC dengan laju 3ºC/menit, dinaikkan kembali sampai mencapai suhu 250ºC dengan laju 15ºC/menit. Gas pembawa yang digunakan adalah helium dengan laju alir 150 mL/menit. Injektor dijaga pada suhu 250ºC. Tahapan selanjutnya dilakukan pembersihan alat menggunakan cairan khusus yang ditempatkan pada pemutar tube (Gambar 3.12). Tube tersebut harus memiliki penutup dari bahan silikon (Gambar 3.13), hal ini dimaksudkan agar molekul-molekul cairan dapat diserap oleh kolom kapiler GC.
Gambar 3.12 Pemutar tube pada alat GC-MS
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Gambar 3.13 Tube yang berisikan sampel uji Sampel yang telah diserap oleh GC akan dipisah untuk setiap senyawanya, selanjutnya senyawa yang telah terpisah tersebut di identifikasi oleh MS menjadi fragmen-fragmen molekuler berdasarkan berat molekul yang dimiliki senyawa tersebut. Selanjutnya nama dari senyawa dapat di identifikasi secara otomatis dan ditampilkan melalui program sistem pengolahan data Chemstation yang terhubung dengan alat GC-MS.
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sampel jeruk (Citrus sp) yang dikemas menggunakan edible plastic dan plastik sintetik diberi uji karakterisasi yaitu uji susut bobot, kadar air dan GC-MS. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah layak atau tidaknya edible plastic yang berasal dari pati tapioka untuk dijadikan pengemas makanan. Edible plastic gliserol yang digunakan memiliki ketebalan 38,2 µm, nilai kuat tarik 26,18 kgf/cm2 dan kemuluran 2,25%. Edible plastic madu memiliki ketebalan 39,9 µm, nilai kuat tarik 23,64 kgf/cm2 dan kemuluran 14,28%. Sedangkan plastik sintetik HDPE memiliki ketebalan 25,4 µm, nilai kuat tarik 144 kgf/cm2 dan kemuluran 146%. Plastik sintetik LDPE memiliki ketebalan 25,4 µm, nilai kuat tarik 86 kgf/cm2 dan kemuluran 85%.
4.1
Uji Susut Bobot Susut bobot merupakan sifat fisik dari buah yang perlu untuk di amati.
Dari uji susut bobot sampel jeruk sebelum dan sesudah diberi pengemas dapat diketahui penurunan massa buah dalam jangka waktu 2 minggu (Lampiran 2). Dengan menggunakan variasi pengemas plastik yaitu edible plastic dan plastik
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
sintetik dapat diketahui daya tahan plastik dalam menjaga kestabilan massa dari buah yang telah dikemas. Berikut merupakan hasil rata-rata bobot buah jeruk setelah diberi pengemas plastik (Tabel 4.1).
Tabel 4.1 Data Hasil Uji Susut Bobot Jeruk Massa jeruk Hari
Tanpa Plastik (gram)
Edible Plastic Madu (gram)
Edible Plastic Gliserol (gram)
HDPE (gram)
LDPE (gram)
0
40,4964 0,3203
41,2137 0,2985
40,8904 0,9180
38,6176 0,4028
39,4998 0,2707
2
37,7223 0,4601
38,2442 0,2075
37,6080 1,2339
38,5068 0,4232
39,4336 0,2651
4
35,3484 0,5948
36,1364 0,4496
35,6256 1,4524
38,3867 0,4554
39,3606 0,2625
6
32,6045 1,1768
33,5683 1,0597
33,2058 2,0108
38,2083 0,5147
39,2682 0,2594
ke-
8
31,6499 1,5331
32,8259 1,3098
32,5045 2,1926
38,1406 0,5374
39,2302 0,2570
10
29,6306 2,4276
31,4205 1,7048
31,1354 2,4705
38,0107 0,5765
39,1570 0,2531
12
27,7588 3,4195
30,3673 2,0129
30,1241 2,6769
37,8982 0,6168
39,0969 0,2505
Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat penyusutan bobot buah selama dua minggu pada Tabel 4.2. Secara mudah dapat dilihat pada Gambar 4.1 yaitu grafik penyusutan buah jeruk saat tidak diberi pengemas dan saat diberi pengemas plastik. Tabel 4.2 Data Hasil Pengurangan Susut Bobot Jeruk Hari ke0 2 4 6 8 10 12
Skripsi
Massa jeruk
Tanpa Plastik (gram) 0 2,7740 5,1480 7,8919 8,8465 10,8658 12,7376
Edible Plastic Madu (gram) 0 2,9695 5,0773 7,6454 8,3877 9,7932 10,8464
Aplikasi ......
Edible Plastic Gliserol (gram) 0 3,2824 5,2649 7,6847 8,3859 9,7550 10,7663
HDPE (gram)
LDPE (gram)
0 0,1108 0,2309 0,4093 0,4771 0,6069 0,7194
0 0,0663 0,1393 0,2316 0,2696 0,3428 0,4029
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Gambar 4.1 Grafik Pengurangan Susut Bobot Buah Jeruk
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengujian terhadap perubahan susut bobot buah jeruk, dapat diketahui bahwa pengurangan susut bobot terbesar adalah saat jeruk tidak dikemas menggunakan plastik yaitu mengalami penurunan bobot hingga 12,7376 gram selama 12 hari. Dari segi pengamatan visual, buah tersebut terlihat lebih cepat mengalami kisut dibandingkan jeruk yang telah diberi pengemas dan pada akhirnya buah tersebut terlihat busuk dan menghitam. Hal ini dikarenakan jeruk merupakan bahan organik, dimana bahan organik apabila secara langsung bersentuhan dengan udara bebas akan menyebabkan terjadinya pembusukan.
Udara bebas inilah yang dapat menyebabkan
mikroorganisme
berkembang dengan cepat, sehingga mudah membuat buah mengalami proses pembusukan.
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Jeruk yang menggunakan edible plastic dengan plastisizer madu dan gliserol memang mengalami penurunan susut bobot lebih besar dibandingkan jeruk yang menggunakan plastik sintetik HDPE maupun LDPE yaitu 10,8464 gram (madu) dan 10,7663 gram (gliserol) hingga 12 hari, akan tetapi buah yang dikemas tidak mudah membusuk. Hal ini disebabkan plastisizer seperti gliserol dan beeswax dapat meningkatkan permeabilitas uap air karena bersifat hidrofilik. (Donhowe dan Fennema, 1994).
Plastisizer tersebut dapat mengurangi ikatan internal
hidrogen pada plastik, sehingga menyebabkan fleksibilitas plastik dan permeabilitas uap air meningkat. (Mc Hough et al., 1994). Hal inilah yang menyebabkan jeruk yang dikemas menggunakan edible plastic tidak mengalami pembusukan,
hanya mengalami penyusutan kulit buah dan menyebabkan
terjadinya penyusutan massa buah. Walaupun demikian kondisi atmosfir internal buah dalam pengemas tetap terjaga. Berbeda dengan pengemasan plastik sintetik, buah yang dikemas hanya mengalami penyusutan hingga 0,7194 gram (pada plastik HDPE) dan 0,2049 gram (pada plastik LDPE) dalam jangka waktu 12 hari. Akan tetapi, buah yang dikemas pada hari ke 8 mengalami pembusukan sekitar 30% dan pada hari ke 12 jeruk yang dikemas mengalami pembusukan hingga warnanya menjadi coklat gelap pada seluruh bagian dan sedikit berair. Hal ini dikarenakan plastik sintetik bersifat non polar (lipida) yaitu banyak mengandung gugus hidroksil, mempunyai nilai permeabilitas uap air rendah dan permeabilitas oksigen yang tinggi, sehingga menjadi penahan air yang baik tetapi tidak efektif menahan gas. (Shofyan, 2010). Plastik sintetik tersebut kurang dapat mengatur pertukaran gas yang terjadi pada
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
internal kemasan, sehingga uap air yang dihasilkan jeruk selama pengemasan kembali jatuh ke permukaan buah dan terjadilah proses pembusukan.
4.2
Uji Kadar Air Pengujian kadar air pada jeruk bertujuan untuk mengetahui prosentase
kandungan kadar air yang dimiliki buah jeruk setelah diberi pengemas plastik. Untuk menentukan kadar air dalam jeruk dapat menggunakan metode pengeringan yang sesuai dengan SNI 01-3140.1-2001.(Mindarwati,2006). Berikut pada Tabel 4.3 merupakan hasil uji kadar air jeruk yang telah dikemas dengan beberapa jenis plastik. Tabel 4.3 Data Hasil Uji Kadar Air Jeruk Kadar air jeruk Hari ke-
0 2 4 6 8 10 12
Tanpa plastik (%) 90,4415 83,9291 81,4851 79,8121 78,2709 76,8936 68,5664
Edible plastic madu (%) 90,4415 88,4486 86,3124 85,4552 83,8904 78,7939 78,6337
Edible plastic gliserol (%) 90,4415 87,6903 87,0251 86,4342 83,3716 78,0783 77,7464
HDPE (%)
LDPE (%)
90,4415 87,4212 87,0223 86,4222 85,7616 78,4869 77,2166
90,4415 88,6129 83,9291 83,0151 82,7722 82,2477 78,8694
Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat penurunan kadar air buah selama 12 hari pada Tabel 4.4. Secara mudah dapat dilihat pada Gambar 4.2 yaitu grafik penurunan kadar air buah jeruk saat tidak diberi pengemas dan saat diberi pengemas plastik.
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Tabel 4.4 Data Penurunan Kadar Air Buah Jeruk Kadar air jeruk Hari ke-
0 2 4 6 8 10 12
Tanpa plastik (%) 0 7,0863 9,5303 11,2033 12,7445 14,1218 22,4490
Edible plastic madu (%) 0 2,5668 4,7030 5,5602 7,1250 12,2215 12,3817
Edible plastic gliserol (%) 0 3,3251 3,9903 4,5812 7,6438 12,9371 13,2690
HDPE (%)
LDPE (%)
0 3,5942 3,9931 4,5932 5,2538 12,5285 13,7988
0 0,5739 2,4025 8,0003 8,2432 8,7677 12,146
Gambar 4.2 Grafik Pengurangan Kadar Air Buah Jeruk
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengujian terhadap perubahan kadar air jeruk, dapat diketahui bahwa kadar air pada buah jeruk mengalami penurunan dalam berbagai kondisi seiring penurunan susut bobot buah jeruk tersebut. Akan tetapi, prosentase penurunan kadar air jeruk tanpa plastik lebih besar di bandingkan jeruk yang telah dikemas plastik yaitu hingga mencapai penurunan 22,45%.
Skripsi
Jeruk yang tidak menggunakan pengemas tersebut lebih mudah
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
mengalami respirasi dan transpirasi sehingga kadar air semakin lama mengalami penurunan yang tinggi. Akibat selanjutnya terjadi kondensasi dari udara pada permukaan kulit buah dan proses tersebut merupakan media yang sangat baik untuk perkembangan mikroba penyebab pembusukan buah. Hal tersebut juga membuat semakin meningkatnya pengurangan kadar air yang dimiliki buah jeruk. Jeruk yang dikemas menggunakan edible plastic lebih mampu menjaga kadar air dibandingkan jeruk yang dikemas menggunakan plastik sintetik HDPE. Pengurangan kadar air jeruk yang menggunakan edible plastic madu selama 12 hari yaitu 12,38%.
Jeruk yang dikemas edible plastik gliserol mengalami
pengurangan kadar air sebesar 13,27%.
Sedangkan jeruk yang dikemas
menggunakan plastik sintetik HDPE, pengurangan kadar airnya mencapai 13,79%. Pada jeruk yang dikemas plastik sintetik LDPE, pengurangan kadar airnya mencapai 12,15% selama 12 hari. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa edible plastic yang terbuat dari pati-tapioka juga memiliki kemampuan menahan pengurangan kadar air buah jeruk lebih baik.
Hal ini dikarenakan plastik sintetik kurang
mampu menjaga kondisi atmosfir internal buah yang dikemas sehingga permeabilitas gas dalam pengemas kurang diseleksi dengan baik. Permeabilitas uap air dari suatu kemasan plastik merupakan laju kecepatan atau transmisi uap air melalui suatu unit luasan bahan yang permukaannya rata dengan ketebalan tertentu, sebagai akibat dari suatu perbedaan unit tekanan uap antara dua permukaan pada kondisi suhu dan kelembaban tertentu.(Shofyan, 2010). Sedangkan permeabilitas kemasan plastik terhadap gas-gas tertentu sangat penting
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
terutama gas oksigen, hal ini dikarenakan bahan yang dikemas masih melakukan proses respirasi. Pada pengemas sintetik, uap air hasil respirasi buah yang ada di dalam pengemas tidak dapat keluar dalam beberapa hari dan air terlihat tergenang di dalam pengemas. Pada akhirnya terjadi kondensasi dan air tersebut jatuh kembali ke permukaan buah, kondisi tersebut dapat menimbulkan kebusukan pada buah yang dikemas dan kadar air pun semakin berkurang. Hal ini disebabkan adanya sifat non polar (lipida) pada plastik sintetik, sehingga plastik tersebut menjadi penahan air yang baik tetapi tidak efektif menahan gas.
4.3
Uji GC-MS Pengujian GC-MS bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa apa
saja yang terdegradasi dalam buah jeruk saat diberi pengemas plastik. Gabungan alat GC-MS tersebut memiliki kemampuan mengidentifikasi senyawa secara teliti dan akurat. Hasil keluaran dari alat tersebut akan membentuk spektrum yang menunjukkan kandungan senyawa dari bahan yang di identifikasi.
Berikut
merupakan gambar kromatogram dari grafik hubungan intensitas terhadap retention time (Gambar 4.3). Pada penelitian ini dibutuhkan waktu (retention time) 22 menit untuk dapat mendeteksi senyawa jeruk. Senyawa-senyawa tersebut sebelumnya dibawa oleh gas He yang bergerak cepat dengan kecepatan alir 150 mL/menit. Bagian luar dari kolom GC (Gas Chromatography) merupakan oven yang sangat khusus dan suhunya telah di atur (250C), sehingga senyawa dapat di pindahkan melalui
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
kolom yang berbentuk kapiler. Hasil keluaran GC berupa grafik kromatogram seperti Gambar 4.3. Grafik tersebut merupakan salah satu hasil kromatogram dari jeruk yang tidak menggunakan pengemas plastik pada hari pertama. Senyawa yang muncul berjumlah 34 senyawa pada retention time 3,78; 4,34; 4,58; 5,11; 5,26; 5,79; 6,38; 6,75; 6,81; 6,87; 6,94; 7,51; 7,60; 7,67; 7,79; 7,85; 7,90; 8,01; 8,22; 8,38; 8,96; 9,03; 9,17; 9,39; 9,56; 9,86; 10,49; 10,92; 11,21; 12,26; 12,38; 14,00; 15,11; 19,05. Abundance TIC: 14061001.D 5.26 150000 140000 130000 120000 110000 100000
3.78
90000 80000
7.79
70000 6.87 60000 50000 40000 30000 20000
8.01 7.60 9.04 12.38 5.11 6.94 4.33 8.96 9.86 5.80 8.38 10.92 6.38 7.67 10.48 7.84 8.23 9.17 7.90 9.56 7.51 6.81 9.40 15.11 12.26 4.58 6.75 11.21 14.00
19.05
10000 4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
20.00
22.00
Time-->
Setelah senyawa tersebut keluar dari GC, senyawa tersebut masuk ke dalam MS (Mass Spectroscopy) untuk di identifikasi massa atomnya sehingga dapat diketahui secara otomatis nama dari senyawa.
Selanjutnya senyawa-
senyawa tersebut ditembak oleh elektron sehingga dapat memisahkan bagianbagian terkecil dan berubah menjadi partikel bermuatan positif (ion). Hal tersebut bertujuan agar partikel dapat melewati filter MS. Selanjutnya detektor MS dapat
Gambar 4.3 Hasil Kromatogram Jeruk Tanpa Plastik Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
menghitung jumlah ion dengan massa yang spesifik. Informasi tersebut di kirim ke komputer dan spektrum massa muncul secara otomatis.
Spektrum massa
merupakan grafik hubungan antara jumlah ion terhadap masing-masing massa atom yang melewati filter MS (dapat dilihat pada Gambar 4.4). Hasil identifikasi jeruk tanpa plastik menggunakan GC-MS menghasilkan spektrum berjumlah 34 senyawa, akan tetapi senyawa yang akurat hanya berjumlah 10 senyawa. Hal ini dikarenakan alat tersebut memiliki minimum quality untuk menyatakan senyawa tersebut akurat atau tidak, dimana senyawa yang telah diidentifikasi memiliki batas minimum 85% (berdasarkan library NIST0.2L dan Wiley275L).
Senyawa yang memiliki quality ≤ 85% masih
diragukan keakuratannya. Senyawa yang ada pada Gambar 4.4 merupakan salah satu senyawa dari 10 senyawa yang dimiliki jeruk tanpa pengemas plastik (Tabel 4.3). Senyawa tersebut berdasarkan library NIST02.L adalah Hexadecanoic acid,methyl ester yang di identifikasi oleh GC pada menit ke 6,75 dengan quality 86%. Beberapa senyawa lainnya yang ada di dalam jeruk sebelum di kemas plastik yaitu Naphthalene, (Cyclohexasiloxane, deodecamethyl), (Phenol, 2-methoxy-4-(2propenyl)), (4-Methyl-2,6-Bis(1,1-dimethylet)), (Hexadecanoic acid,methyl ester), N-Hexadecanoic
acid,
(Hexadecanoic
acid,
butyl
ester),
Eicosane
, Octadecanoic acid, butyl ester, N-Eicosane.
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Abundance
Scan 818 (6.755 min): 14061001.D 74 9000 8000
87
7000
207
6000 55
5000 4000
143
3000
281 107
2000
129
171 185
1000
227239
0 20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
240
260
280
m/z--> Abundance
#100704: Hexadecanoic acid, methyl ester 74 9000 8000 87
7000 6000 5000 43
4000
55
3000 2000
143
29 101
1000
115
129
157
171 185 199
0 20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
213
270
227 239
220
255 240
260
280
m/z-->
Gambar 4.4 Hasil Spektrum Massa Jeruk Tanpa Plastik
Penelitian selanjutnya dilakukan 1 minggu kemudian setelah jeruk diberi pengemas plastik ( edible plastic dan plastik sintetik), hal ini dimaksudkan untuk mengetahui dampak yang terjadi pada jeruk ketika dikemas plastik. Pada hasil uji GC-MS pada minggu pertama, rata-rata semua jeruk yang dikemas menghasilkan senyawa
baru
yaitu
Phenol,2,6-bis(1,1-dimethyleth).
Senyawa
tersebut
merupakan hasil reaksi senyawa yang terkandung dalam jeruk yaitu Phenol, 2methoxy-4-(2-propenyl)
dan
4-Methyl-2,6-Bis(1,1-dimethylet).
Berdasarkan
sumber referensi phenol,2,6-bis(1,1-dimethyleth) merupakan senyawa hasil ekstrak tanaman yang dapat berfungsi sebagai antioksidan sintetik pada bahan makanan, kosmetik dan farmasi. (Bouftira,2007).
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Gambar 4.5 Struktur Molekul Phenol,2,6-bis(1,1-dimethyleth)
Jeruk yang dikemas menggunakan edible plastic dengan plastiziser madu menghasilkan senyawa baru selain Phenol,2,6-bis(1,1-dimethyleth) yaitu Cholest5-en-3-ol(3.beta.)- (Lampiran 4).
Cholest-5-en-3-ol(3.beta.)- memiliki nomor
referensi CAS 57-88-5 dan rumus kimia C27H44OH. (www.chemcas.com). Senyawa tersebut merupakan hasil sintesis dari Acetyl co-enzimA yang berperan sebagai antioksidan penting untuk kebutuhan produksi energi di setiap sel, jaringan dan organ. (www.xtend-life.com). Hasil uji pada penelitian minggu kedua dapat diketahui senyawa-senyawa baru yang dihasilkan jeruk setelah di beri pengemas plastik. Jeruk yang dikemas menggunakan edible plastic madu dapat mempertahankan beberapa senyawa asli yang dimiliki jeruk sebelum diberi pengemas, yaitu senyawa Naphthalene, (Hexadecanoic acid, butyl ester) dan (Octadecanoic acid, butyl ester). Senyawa baru yang dihasilkan setelah dikemas menggunakan edible plastic madu yaitu (Benzene,ethyl-), Styrene dan (Benzene, 1,1'-(1,2-cyclobutaned). Senyawa Benzene,ethyl- (Gambar 4.6) merupakan senyawa organik (aromatik hidrokarbon) yang memiliki CAS 100-41-4 dengan rumus kimia C6H5CH2CH3 hasil reaksi antara benzene (C6H6) dan etilen (C2H4).
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Gambar 4.6 Struktur Molekul Benzene,ethyl-
Styrene merupakan senyawa organik (hidrokarbon siklik) yang memiliki CAS 100-42-5 dengan rumus kimia C6H5CH=CH2 (dihasilkan oleh katalis dehidrogenasi dari ethylbenzene). Styrene dengan kandungan yang rendah terjadi secara alami pada tumbuhan dan berbagai jenis makanan seperti buah-buahan, sayuran, kacang dan daging. (Denis, 2005).
Gambar 4.7 Struktur Molekul Styrene
Naphthalene (Gambar 4.8) merupakan senyawa organik penggabungan antara 2 cincin benzene yang memiliki nomor referensi CAS 91-20-3 dengan rumus kimia C10H8.
Proses terjadinya senyawa tersebut secara alami dapat
dihasilkan oleh Formosa di bawah tanah sebagai pelindung dari semut, jamur beracun dan cacing nematoda.
Gambar 4.8 Struktur Molekul Naphthalene
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Benzene, 1,1'-(1,2-cyclobutaned) merupakan gabungan senyawa aromatik (benzene, 1,1') dan senyawa antiaromatik (1,2-cyclobutaned). (Minkin,1994). Cyclobutaned sendiri merupakan senyawa organik dengan rumus kimia (CH2)4. Senyawa tersebut merupakan hasil dari annammoxprocess pada bagian membran padat yang digunakan untuk melindungi organisme dari racun hidroksilamin dan hidrazin (produksi dari nitrogen dan air). Hexadecanoic acid, butyl ester (Gambar 4.9) merupakan senyawa yang dapat di pertahankan buah jeruk hingga minggu kedua dengan menggunakan pengemas edible plastic madu. Senyawa tersebut memiliki nomor referensi CAS 111-06-8 dengan rumus kimia C17H34O2.
Hexadecanoic acid, butyl ester
merupakan hasil sintesis asam lemak jenuh oleh tanaman dari asetil koenzim A sebagai bentuk penyimpanan energi jangka panjang.
Gambar 4.9 Struktur Molekul Hexadecanoic acid, butyl ester
Senyawa yang dapat bertahan lainnya saat dikemas edible plastic madu yaitu Octadecanoic acid, butyl ester (Gambar 4.10). Senyawa tersebut memiliki CAS 123-95-5 dengan rumus kimia C22H44O2 dan memiliki fungsi yang sama dengan Hexadecanoic acid, butyl ester yaitu menyimpan energi dalam jangka panjang
Gambar 4.10 Struktur Molekul Octadecanoic acid, butyl ester
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Jeruk yang dikemas menggunakan edible plastic gliserol juga dapat mempertahankan senyawa yang dimiliki jeruk sebelum diberi pengemas, yaitu senyawa
Hexadecanoic
acid.
Senyawa
baru
lainnya
yaitu
5-
Hydroxymethylfurfural, 2-Methoxy-4-vinylphenol dan Allo inositols. Senyawa 5-Hydroxymethylfurfural (Gambar 4.11) merupakan senyawa yang memiliki CAS 67-47-0 dengan rumus kimia C6H6O3. Senyawa tersebut secara alami terbentuk pada madu, apel, jeruk, tomat dan bahan makanan lainnya. 5- Hydroxymethylfurfural dapat ditemukan dalam larutan glukosa steril dan larutan fruktosa. (Aldrich, 1994).
Gambar 4.11 Struktur Molekul 5- Hydroxymethylfurfural
Senyawa 2-Methoxy-4-vinylphenol (Gambar 4.12) memiliki CAS 778661-0 dengan rumus kimia C9H10O2.
Senyawa tersebut merupakan senyawa
aromatik yang dapat ditemukan pada apel, jeruk, peanut, cengkeh dan kari. Senyawa tersebut juga merupakan komponen penyusun tumbuhan soba yang dapat digunakan sebagai bumbu masak (telah di evaluasi oleh WHO dan FAO). (Darabi, 2007).
Gambar 4.12 Struktur Molekul 2-Methoxy-4-vinylphenol
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Allo inositols (Gambar 4.13) memiliki CAS 643-10-7 dengan rumus molekul C6H12O6.
Senyawa tersebut merupakan stereoisomer dari inositol
(karbohidrat) yang banyak ditemukan di alam (terutama pada tumbuhan). (Nick, 2004)
Gambar 4.13 Struktur Molekul Allo inositols
Jeruk yang dikemas menggunakan plastik sintetik HDPE tidak lagi memiliki kandungan senyawa asli yang dimiliki jeruk sebelum diberi pengemas plastik. Senyawa baru yang dapat di identifikasi yaitu (2,5-Furandione, 3-methyl), (2-Furancarboxaldehyde, 5-(hydro), 4-vinyl-2-methoxy-phenol, Neo inositols. Senyawa 2,5-Furandione, 3-methyl- (Gambar 4.14) memiliki nomor referensi CAS 616-02-4 dengan rumus kimia C5H4O3.
Gambar 4.14 Struktur Molekul 2,5-Furandione, 3-methyl-
Senyawa 2-Furancarboxaldehyde, 5-(hydro) (Gambar 4.15) memiliki CAS 67-47-0 dan rumus kimia C6H6O3.
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Gambar 4.15 Struktur Molekul 2-Furancarboxaldehyde, 5-(hydro)
Neo inositols (Gambar 4.16) memiliki CAS 488-54-0 dengan rumus kimia C6H12O6.
Senyawa tersebut juga merupakan stereoisomer dari inositol
(karbohidrat) yang banyak ditemukan di alam (terutama pada tumbuhan). (Nick, 2004)
Gambar 4.16 Struktur Molekul Neo inositols
Jeruk yang dikemas menggunakan plastik sintetik LDPE dapat mempertahankan senyawa Naphthalene. Senyawa lain yang terkandung di dalam jeruk ketika dikemas dengan LDPE yaitu Styrene, (1,2-Cyclopentanedione), (1,2Benzenediol), 4-vinyl-2-methoxy-phenol, (Benzene, 1,1'-(1,2-cyclobutaned), (1HIndole, 1-methyl-2-phenyl-).
Senyawa 1,2-Cyclopentanedione (Gambar 4.16)
memiliki CAS 3008-40-0 dengan rumus kimia C5H6O2.
Gambar 4.17 Struktur Molekul 1,2-Cyclopentanedione
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
1,2-Benzenediol (Gambar 4.18) memiliki CAS 120-80-9 dengan rumus kimia C6H6O2.
Gambar 4.18 Struktur Molekul 1,2-Benzenediol
1H-Indole, 1-methyl-2-phenyl- (Gambar 4.19) memiliki CAS 3558-24-5 dengan rumus kimia C15H13N.
Gambar 4.19 Struktur Molekul 1H-Indole, 1-methyl-2-phenyl-
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa senyawa yang terkandung dalam jeruk pasti akan terdegradasi dari hari ke hari, akan tetapi dengan menggunakan pengemas plastik, senyawa yang sebenarnya telah terdegradasi dapat dipertahankan lebih lama dibandingkan jeruk yang tidak dikemas plastik. Edible plastic madu maupun edible plastic gliserol memiliki kemampuan yang hampir sama dengan plastik sintetik LDPE, dimana pengemas tersebut juga dapat mempertahankan senyawa buah yang dikemas dengan baik. Sedangkan pengemas plastik sintetik HDPE tidak mampu mempertahankan senyawa asli yang dimiliki oleh jeruk hingga jangka waktu 12 hari.
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Tabel 4.3 Hasil uji GC-MS ( Kandungan Senyawa Jeruk ) Minggu ke-
-
Jenis Sampel
Jeruk tanpa plastik
Edible plastic madu 1
Edible plastic gliserol Plastik HDPE Plastik LDPE
Edible plastic madu
Edible plastic gliserol
Kandungan Senyawa
Quality (%)
1. Naphthalene 2. Cyclohexasiloxane, deodecamethyl 3. Phenol, 2-methoxy-4-(2-propenyl) 4. 4-Methyl-2,6-Bis(1,1-dimethylet) 5. Hexadecanoic acid,methyl ester 6. N-Hexadecanoic acid 7. Hexadecanoic acid, butyl ester 8. Eicosane 9. Octadecanoic acid, butyl ester 10. -Eicosane 1. Phenol,2,6-bis(1,1-dimethyleth) 2. Cholest-5-en-3-ol(3.beta.)1. Phenol,2,6-bis(1,1-dimethyleth) 1. Phenol,2,6-bis(1,1-dimethyleth) 1. Phenol,2,6-bis(1,1-dimethyleth) 1. Benzene, ethyl2. Styrene 3. Naphthalene 4. Benzene, 1,1'-(1,2-cyclobutaned 5. Hexadecanoic acid, butyl ester 6. Octadecanoic acid, butyl ester
N
93 90 95 93 86 87 90 90 92 96 97 99 97 97 96 91 91 90 91 90 97
1. 2. 3. 4.
5- Hydroxymethylfurfural 2-Methoxy-4-vinylphenol Allo inositols Hexadecanoic acid
91 93 86 93
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
2,5-Furandione, 3-methyl2-Furancarboxaldehyde, 5-(hydro 4-vinyl-2-methoxy-phenol Allo inositols Styrene 1,2-Cyclopentanedione Naphthalene 1,2-Benzenediol 4-vinyl-2-methoxy-phenol Benzene, 1,1'-(1,2-cyclobutaned 1H-Indole, 1-methyl-2-phenyl-
86 91 94 86 87 86 87 87 93 86 86
2 Plastik HDPE
Plastik LDPE
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini, dapat diambil kesimpulan bahwa jeruk yang tidak dikemas plastik akan mengalami pengurangan susut bobot dan pengurangan kadar air yang cukup besar dari hari ke hari dibandingkan jeruk yang dikemas plastik. Berbeda dengan jeruk yang dikemas plastik, buah yang dikemas menggunakan plastik sintetik mengalami penyusutan massa lebih sedikit dibandingkan jeruk yang dikemas menggunakan edible plastic madu maupun gliserol, yaitu 0,7194 gram (pada plastik HDPE) dan 0,2049 gram (pada plastik LDPE) dalam jangka waktu 12 hari. Akan tetapi buah lebih cepat mengalami
pembusukan
ketika
dikemas
menggunakan
plastik
sintetik.
Sedangkan edible plastic memiliki keunggulan dalam menjaga kadar air buah dibandingkan plastik sintetik yaitu hanya mengalami pengurangan 12,38% (edible plastic madu) dan 13,27%. (edible plastic gliserol). Pengujian menggunakan GC-MS dapat diketahui bahwa senyawa jeruk akan terdegradasi dari hari ke hari.
Edible plastic madu memiliki kemampuan
mempertahankan senyawa Naphthalene, Hexadecanoic acid, butyl ester dan Octadecanoic acid, butyl ester. Edible plastic gliserol memiliki kemampuan mempertahankan senyawa Hexadecanoic acid.
Sedangkan pengemas plastik
sintetik HDPE tidak dapat mempertahankan senyawa asli dari buah jeruk. LDPE mampu mempertahankan senyawa Naphthalene hingga jangka waktu 12 hari.
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Berdasarkan hasil penelitian tersebut edible plastic dari bahan pati-tapioka mampu menjaga susut bobot, kadar air dan senyawa jeruk, sehingga pengemas tersebut layak untuk dijadikan pengemas buah.
5.2
Saran Edible plastic madu maupun edible plastic gliserol akan menjadi lebih baik
lagi apabila di diamkan terlebih dahulu dalam jangka waktu tertentu. Selanjutnya edible plastic dapat di aplikasikan sebagai pengemas. Plastik organik tersebut akan memiliki daya tahan yang lebih baik dalam mengemas buah. Apabila edible plastic dengan komponen bahan yang sama dapat di cetak menggunakan mesin khusus yang ada di pabrik pembuat plastik, kemungkinan besar hasil yang di dapatkan akan jauh lebih baik dan dapat menyeimbangi penggunaan plastik sintetik.
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR PUSTAKA Aldrich,
Chemical Co, 1994, Material Safety (Hydroxymethyl)furfural, 99%, Milwaukee, WI
Anonim,2008, Sejarah Pengemasan Makanan dan www.bluefame.com . (akses: 24 Agustus 2009)
Data
Sheet:
Edible
5-
Plastik.
Anonim, www.chemcas.com ( akses: 26 Juli 2010) Anonim, www.xtend-life.com ( akses: 26 Juli 2010) Antony, S. Dkk, 2005, Effect of Dry Honey on the Shelf Life of Packaged Turkey
Slices, Department of Food Science and Human Nutrition, University of Notre Dame Berlinet, dkk, 2009, Effects of PET packaging on the quality of an orange juice made from concentrate, Skripsi, Universitas Airlangga, Saint Donat sur I’Herbasse, France Bouftira, C. Abdelly and S. Sfar, 2007, Identification of a naturally occurring 2, 6-bis (1.1-dimethylethyl)-4-methylphenol from purple leaves of the halophyte plant Mesembryanthemum crystallinum, Monastir, Tunisia Darabi, Hossein Reza, 2007, A Structure-Activity Relationship Study on a Natural Germination Inhibitor, 2-Methoxy-4-vinylphenol (MVP), in Wheat Seeds to Evaluate its Mode of Action, Chemistry &Chemical Engineering Research Center of Iran, Tehran Denis H. James William M. Castor, 2005, “Styrene” in Ullmann’s Encyclopedia of Industrial Chemistry, Wiley-VCH, Weinheim Donhowe, L.G. and Fennema, O., 1994, Edible Film and Coating: Characteristic Formation, Definition and Testing Methods, Di dalam: J. M. Krochta, E. A. Baldwin and M. O. Nisperos-carriedo, (eds.), Edible Coating and Film to Improve Food Quality, Technomic Publ. Co. Inc., Lancaster, Pennysylvania Elisa dan Mimi, 2006, Teknologi Pengemasan, USU, Sumatra Utara
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Harper, Charles A, 2002, Handbook of Plastics, Elastomers, and Composites 4th Ed, New York: MCGraw-Hill Imamah, 2009, Pengaruh Penambahan Madu Pada Plastik Layak Santap ( Edible Plastic) Berbahan Pati Tapioka, Skripsi, Universitas Airlangga, Surabaya Kinzel, B, 1992, Protein-rich edible coatings for foods, Agricultural research, May 1992 :20-21 Krochta, J.M, 1992, Control of massa transfer in food with edible coatings and film. Di dalam : Singh, R.P. dan M.A. Wira Makas, Alexei L, 2004, Field gas chromatography–mass spectrometry for fast analysis, Design Technological Institute of Instrument Engineering for Geophysics and Ecology, Russia Mariana, Wian. 2007, Kombinasi penggunaan EM4 dan radiasi UV terhadap tingkat degradabilitas plastic biodegradabel, jurusan Fisika UNAIR, Surabaya Mc Hough, T.H., Anjord, J.F. and Krochta, J.M., 1994, Plasticized Whey Protein Edible Films: Water Vapor Permeability Properties, J. Food. Sci, 59(2):416-423
Mindarwati, Endang, 2006, Kajian Pembuatan Edible Film Komposit dari Karagenan Sebagai Pengemas Bumbu Mie Instant Rebus, Tesis, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Nick, Gina L, 2004, Inositol as a treatment for psychiatric disorders: a scientific evaluation of its clinical effectiveness, (indirect through findarticles.com) Townsend Letter for Doctors and Patients (October). http://findarticles.com/p/articles/mi_m0ISW/is_255/ai_n6211958. P. Steven, Malcolm, 2007, Kimia Polimer, Terjemahan Iis Sopyan, Edisi kedua, Penerbit PT Pradnya Paramita, Jakarta
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Pudjiastuti, Wiwik dan Supeni, Guntarti, 2005, Plastik layak santap (Edible plastik) dari tapioka termodifikasi, Balai Besar Kimia dan Kemasan, Jakarta Purbaningrum, Kus Andini, 2008, Pembuatan dan Karakterisasi Plastik Layak Santap(Edible Plastic) dari Pati Tapioka, Skripsi, Universitas Airlangga, Surabaya Puspasari, Ira. 2008, Maleasi pada poliblend polypropilen (PP)–pati tapioka, Jurusan Fisika UNAIR, Surabaya Rukmana, Rahmat, 2005, Potensi dan Prospek Jeruk, Penerbit: Kanisius, Yogyakarta R. Bambang Soelarso, Ir., 1996, Budidaya Jeruk Bebas Penyakit, Penerbit: Kanisisus. Yogyakarta. Surdia, N.M, 2005, Potensi Bahan Alam Sebagai Bahan Baku Polimer, Departemen Kimia, ITB, Bandung Shofyan, Mohamad, 2010, Karakteristik Kemasan Plastik, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung V.J.
Skripsi
Minkin, M.N. Glukhovtsev, B.Y,Simkin, 1994, Aromaticity and Antiaromaticity; Electronic and Structural Aspects, Wiley, Inc, New York
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 1 : Pembuatan Pelarut
Pelarut Amonia : (Ka= 1,8 x 10-5) pH 7 4,815 gram NH4Cl + 50 ml 0,01 M NH4OH Pembuktian: Mg =
4,815 1000 x = 1,8 53,5 50
pH = 14 + log(1,8x10-5
Skripsi
0,01 ) = 14 - 7 = 7 1,8
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Lanjutan Lampiran 2 : Perhitungan Susut Bobot Buah Jeruk
m
m
m
40.1335 40.616 40.7396 40.49637 3
m
2
n m2
n - 1
4920,072 (3)1639,956 2
m 0.3203
Jadi susut bobot jeruk tanpa plastik = (40.4964 0.3203) gram
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 2 : Tabel Pengujian Susut Bobot
Hari ke-
Skripsi
Jeruk Tanpa Plastik
Jeruk+ Edible plastic madu
Jeruk+ Edible plastic gliserol
Jeruk+ Plastik HDPE
Jeruk+ Plastik LDPE
1a
1b
1c
2a
2b
2c
3a
3b
3c
4a
4b
4c
5a
5b
5c
0
40,1335
40,616
40,7396
40,882
41,4606
41,2985
40,5644
41,927
40,1799
38,9886
38,1891
38,6752
39,493
39,7739
39,2326
2
37,4635
37,4499
38,2535
38,3421
38,3847
38,0059
36,7061
39,0142
37,1038
38,8962
38,0565
38,5677
39,4292
39,7008
39,1707
4
35,4956
34,6938
35,8557
36,5349
36,2253
35,649
34,199
37,1024
35,5753
38,7992
37,898
38,4628
39,3593
39,6237
39,0987
6
33,8046
31,4524
32,5565
34,089
34,2668
32,349
30,9278
34,734
33,9555
38,6641
37,6501
38,3108
39,2722
39,5256
39,0068
8
33,3482
30,3681
31,2334
33,3409
33,8
31,337
30,0059
34,1076
33,4
38,6121
37,5555
38,2541
39,2357
39,4845
38,9705
10
32,3823
27,7916
28,7179
31,899
32,8349
29,5275
28,2988
32,815
32,2925
38,5102
37,3798
38,1421
39,1647
39,4062
38,9002
12
31,6194
25,1113
26,5456
30,7712
32,1476
28,183
27,0422
31,8707
31,4595
38,4266
37,2204
38,0476
39,106
39,3428
38,8420
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 3 : Tabel Pengujian Kadar Air
Hasil Analisis (%) No
1 2 3
Skripsi
Nama Sampel Jeruk tanpa plastik Edible plastic madu Edible plastic gliserol
Hari ke- 0
Hari ke- 2
Hari ke- 4
Hari ke- 6
Hari ke- 8
Hari ke- 10
Hari ke- 12
Bahan Kering
Kadar Air
Bahan Kering
Kadar Air
Bahan Kering
Kadar Air
Bahan Kering
Kadar Air
Bahan Kering
Kadar Air
Bahan Kering
Kadar Air
Bahan Kering
Kadar Air
8,9846
91,0154
16,0709
83,9291
18,5149
81,4851
20,1879
79,8121
21,7291
78,2709
23,1064
76,8936
31,4336
68,5664
8,9846
91,0154
11,5514
88,4486
13,6876
86,3124
14,5448
85,4552
16,1096
83,8904
21,2061
78,7939
21,3663
78,6337
8,9846
91,0154
12,3097
87,6903
12,9749
87,0251
13,5658
86,4342
16,6284
83,3716
21,9217
78,0783
22,2536
77,7464
4
Plastik HDPE
8,9846
91,0154
12,5788
87,4212
12,9777
87,0223
13,5778
86,4222
14,2384
85,7616
21,5131
78,4869
22,7834
77,2166
5
Plastik LDPE
8,9846
91,0154
9,5585
90,4415
11,3871
88,6129
16,9849
83,0151
17,2278
82,7722
17,7523
82,2477
21,1306
78,8694
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Lanjutan Lampiran 4 Abundance TIC: 15061003.D 85000
4.86
80000 75000 70000 65000 60000
5.26
55000 50000 45000 40000 35000 30000 25000 20000 15000 10000
6.87 7.67 5.11 4.58 4.38 5.686.80
5000 4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
20.00
22.00
Time-->
Information from Data File: File: C:\MSDCHEM\1\DATA\15061003.D Operator: JT Date Acquired: 15 Jun 2010 12:19 Method File: UMUM Sample Name: Edible Plastik (Gliserol) Misc Info: Diethyl Ether Vial Number: 5 Search Libraries: C:\Database\Wiley275.L Minimum Quality: 85 C:\Database\NIST02.L Minimum Quality: 85 Unknown Spectrum: Apex Integration Events: Chemstation Integrator - autoint1.e Pk# RT Area% Library/ID Ref# CAS# Qual _____________________________________________________________________________ 1 4.38 7.89 C:\Database\NIST02.L 2-Cyclopenten-1-one, 2-(2-buten... 22813 017190-71-5 50 2-Methoxy-4-vinylphenol 23329 007786-61-0 50 Tricyclo[4.3.1.1(3,8)]undecane 22889 000281-46-9 47 2 4.58 9.87 C:\Database\NIST02.L 2,4-Pentanedione, 3-(2-propenyl)- 17754 003508-78-9 27 1-Ethyl-3-methylcyclohexane (c,t) 11251 003728-55-0 25 Cyclohexane, 1-ethyl-4-methyl-,... 11262 006236-88-0 22 3 4.86 39.90 C:\Database\NIST02.L 5-Tridecanone 54914 030692-16-1 27 5-Tridecanone 54920 030692-16-1 16 Oxirane, [(dodecyloxy)methyl]- 83704 002461-18-9 12
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
4 5.11 7.15 C:\Database\NIST02.L Sedoheptulosan Nonanoic acid Nonanoic acid
50715 000469-90-9 43 28742 000112-05-0 38 28743 000112-05-0 38
5 5.26 12.98 C:\Database\Wiley275.L Phenol, 2,6-bis(1,1-dimethyleth... 105778 000128-37-0 97 Phenol, 2,6-bis(1,1-dimethyleth... 105771 000128-37-0 97 Phenol, 2,6-bis(1,1-dimethyleth... 105783 000128-37-0 96 6 5.68 10.70 C:\Database\NIST02.L Methyl d-glycero-.beta.-d-gulo-... 72636 1000130-15-2 37 Styracitol 32107 1000129-00-1 35 .alpha.-D-Glucopyranoside, O-.a... 168886 000597-12-6 27 7 6.80 4.45 C:\Database\NIST02.L 9-Borabicyclo[3.3.1]nonane, 9-[... 60925 1000160-35-2 38 2-Myristynoyl-glycinamide 106131 1000111-57-7 37 3,5-Dimethylbenzaldehyde thioca... 60635 1000195-15-1 27 8 6.87 4.17 C:\Database\NIST02.L N-(2-Acetylcyclopentylidene)cyc... 60902 1000100-48-5 35 Dodecahydropyrido[1,2-b]isoquin... 60900 108873-36-5 30 Cyclohexane, 1,1'-(2-propyl-1,3... 88630 055030-21-2 17 9 7.67 2.89 C:\Database\NIST02.L 2-Myristynoyl-glycinamide 106131 1000111-57-7 32 1H-Indole, 5-methyl-2-phenyl60953 013228-36-9 16 cis-4-Ethoxy-b-methyl-b-nitrost... 60720 1000120-36-6 14
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Lanjutan Lampiran 4 Abundance TIC: 23061002.D 6.02
900000 800000 700000 600000 500000 400000
4.08 4.96
2.26 300000 2.17 7.19 8.95 2.69 10.85 4.84 6.20 6.69 6.79 3.04 5.89 7.82 7.99 100000 2.54 2.90 3.62 3.82 5.47 6.98 6.32 8.259.35 11.13 3.19 7.48 3.13 2.48 4.235.34 5.64 8.49 3.77 3.93 200000
4.00
6.00
8.00
10.00
13.59 13.14 14.44
12.00
14.00
16.00
18.00
20.00
22.00
Time-->
Information from Data File: File: C:\MSDCHEM\1\DATA\23061002.D Operator: JT Date Acquired: 23 Jun 2010 11:41 Method File: UMUM Sample Name: Edible Plastik Gliserol Mg ke 2 Misc Info: Anjar Anggraini H - UNAIR Vial Number: 7 Search Libraries: C:\Database\Wiley275.L Minimum Quality: 85 C:\Database\NIST02.L Minimum Quality: 85 Unknown Spectrum: Apex Integration Events: Chemstation Integrator - autoint1.e Pk# RT Area% Library/ID Ref# CAS# Qual _____________________________________________________________________________ 1 2.17 3.07 C:\Database\NIST02.L Aziridine-2-carbothioamide 4113 1000189-98-7 33 Propanamide, 2-methyl1862 000563-83-7 9 Dihydro-3-(2H)-thiophenone 4151 001003-04-9 9 2 2.26 3.80 C:\Database\NIST02.L Triethylphosphine 8637 000554-70-1 23 2-Hexanone, 3,4-dimethyl12168 019550-10-8 9 Formic acid, 2-methylpropyl ester 4245 000542-55-2 9 3 2.48 0.31 C:\Database\NIST02.L Oxirane, 2-ethyl-2-methyl2-Propenamide, N-methyl2H-Pyran, 3,4-dihydro4 2.54 0.79 C:\Database\NIST02.L
Skripsi
1774 030095-63-7 27 1533 001187-59-3 25 1397 000110-87-2 25
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
1,2-Cyclopentanedione 3039 003008-40-0 80 6-Oxa-bicyclo[3.1.0]hexan-3-one 3056 074017-10-0 50 Pyrido[2,3-d]pyrimidine-2,4(1H,... 152693 1000265-65-2 45 5 2.70 1.50 C:\Database\NIST02.L 2,5-Furandione, 3-methyl6092 000616-02-4 72 2,5-Furandione, 3-methyl6091 000616-02-4 9 2,5-Furandione, dihydro-3-methy... 6093 002170-03-8 7 6 2.90 0.81 C:\Database\NIST02.L 2-Furancarboxaldehyde, 5-methyl- 5631 000620-02-0 53 2-Furancarboxaldehyde, 5-methyl- 5629 000620-02-0 53 Imidazole, 1,4,5-trimethyl5594 020185-22-2 52 7 3.04 1.01 C:\Database\NIST02.L 3,4-Difluoroanisole 19941 115144-40-6 38 Hydrazine, 1,2-dibutyl20176 001744-71-4 37 2,4-Dihydroxy-2,5-dimethyl-3(2H... 19800 010230-62-3 33 8 3.14 0.33 C:\Database\NIST02.L 1-Penten-3-ol 1691 000616-25-1 9 Benzeneethanamine, 3-benzyloxy-... 103479 103439-01-6 9 Cyclobutanemethanol 1733 004415-82-1 9 9 3.19 0.65 C:\Database\NIST02.L 1,3-Cyclohexanedione 6204 000504-02-9 58 2H-Pyran-2,6(3H)-dione 6083 005926-95-4 52 1H-1,2,4-Triazol-3-amine, 1-ethyl- 6080 042786-04-9 42 10 3.62 0.87 C:\Database\NIST02.L Propanamide, N-[3,5-bis(trifluo... 148104 1000268-58-0 45 1-[[2-[Butylamino]butyl]imino]-... 169640 144155-60-2 12 2H-Pyran-3(4H)-one, dihydro-6-m... 7112 043152-89-2 9 11 3.77 0.24 C:\Database\NIST02.L 1-[N-Aziridyl]propane-2-thiol 2H-Thiopyran, tetrahydro2H-Thiopyran, tetrahydro-
8279 1000255-07-5 32 4268 001613-51-0 27 4271 001613-51-0 22
12 3.82 0.75 C:\Database\Wiley275.L 2,5-Dimethyl-4-hydroxy-3(2H)-fu... 19003 003658-77-3 86 4-HYDROXY-2,5-DIMETHYL-3(2H)-FU... 18997 000000-00-0 86 HYDROXY DIMETHYL FURANONE $$ 4-... 18984 003658-77-3 86 13 3.93 0.28 C:\Database\NIST02.L 2-Furancarboxylic acid 2-Furancarboxylic acid 3-Furancarboxylic acid
6086 000088-14-2 50 6087 000088-14-2 50 6088 000488-93-7 50
14 4.09 5.49 C:\Database\NIST02.L 4,5-Diamino-2-hydroxypyrimidine
Skripsi
10638 023899-73-2 78
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Thymine Thymine
10677 000065-71-4 64 10679 000065-71-4 50
15 4.23 0.58 C:\Database\NIST02.L Methyl 2-furoate 10746 000611-13-2 43 1H-Imidazole-4-carboxylic acid,... 10716 017325-26-7 37 2-Furancarboxylic acid, hydrazide 10697 003326-71-4 37 16 4.83 3.84 C:\Database\NIST02.L Ethanamine, N-ethyl-N-nitroso4127 000055-18-5 25 Sodium N-n-propyl dithiocarbamate 27891 1000292-96-0 17 Ethanamine, N-ethyl-N-nitroso4125 000055-18-5 17 17 4.95 4.83 C:\Database\NIST02.L 4H-Pyran-4-one, 2,3-dihydro-3,5... 19806 028564-83-2 80 4H-Pyran-4-one, 2,3-dihydro-3,5... 19807 028564-83-2 59 1,2,4,5-Tetrazine-3,6-diamine, ... 19621 153757-93-8 38 18 5.34 0.32 C:\Database\NIST02.L 2-Amino-oxazole 1311 004570-45-0 47 Trimethylsilyl cyanide 3409 007677-24-9 47 2-Pyrrolidinecarboxamide, 5-oxo... 11667 016395-57-6 47 19 5.46 1.03 C:\Database\NIST02.L 4H-Pyran-4-one, 3,5-dihydroxy-2... 18683 001073-96-7 74 4-Amino-1-methyl-3-nitropyrazole 18554 039205-76-0 50 Methylthiouracil 18591 000056-04-2 50 20 5.63 0.37 C:\Database\NIST02.L 1,2-Benzenediol 5618 000120-80-9 70 1,2-Benzenediol 5619 000120-80-9 53 1,2-Benzenediol 5620 000120-80-9 53 21 5.89 1.60 C:\Database\NIST02.L .gamma. Dodecalactone 54680 002305-05-7 38 6-Amino-1,3,5-triazine-2,4(1H,3... 11584 000645-93-2 38 5-Methylhexane-2,4-dione, keto ... 11878 007307-03-1 27 22 6.02 10.71 C:\Database\Wiley275.L 5-HYDROXYMETHYLFURFURAL 17552 000000-00-0 91 2-Furancarboxaldehyde, 5-(hydro... 17490 000067-47-0 91 2-Furancarboxaldehyde, 5-(hydro... 17492 000067-47-0 86 23 6.20 2.82 C:\Database\NIST02.L Hexadecanoic acid, 3-hydroxy-, ... 109922 051883-36-4 37 Hexadecanoic acid, 3-hydroxy-, ... 109919 051883-36-4 32 Benzonitrile 4521 000100-47-0 25 24 6.32 0.51 C:\Database\NIST02.L 2-Furancarboxaldehyde, 5-(hydro... 10770 000067-47-0 58 4-Mercaptophenol 10776 000637-89-8 53
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
4-Fluorobenzyl alcohol
10933 000459-56-3 50
25 6.69 2.64 C:\Database\NIST02.L 2,5-Difluorophenylhydrazine 19766 097108-50-4 47 4H-Pyran-4-one, 2,3-dihydro-3,5... 19807 028564-83-2 38 1,3-Diazacyclooctane-2-thione 19731 005269-85-2 38 26 6.78 1.98 C:\Database\NIST02.L 1-Propanol, 3-methoxy-2,2-bis(m... 41643 020637-36-9 17 Formamide, N-methylthio 866 018952-41-5 14 1,1,3-Trimethoxypropane 14581 014315-97-0 12 27 6.98 0.57 C:\Database\NIST02.L 4,6(1H,5H)-Pyrimidinedione, dih... 19643 000504-17-6 22 Butanediamide, 2,3-dihydroxy-N,... 74625 028843-34-7 22 2(3H)-Thiazolimine, 3-hydroxy-4... 19706 056779-69-2 22 28 7.19 2.49 C:\Database\NIST02.L 2-Methoxy-4-vinylphenol 23329 007786-61-0 93 Ethanone, 1-(3-methoxyphenyl)- 23390 000586-37-8 59 Ethanone, 1-(3-methoxyphenyl)- 23382 000586-37-8 59 29 7.48 0.80 C:\Database\NIST02.L 2-Diethoxymethyl-3-methyl-butan... 48959 1000194-34-9 14 Cyclopentanecarboxylic acid, he... 142088 1000282-77-6 12 Octadecanoic acid, 3-hydroxy-, ... 125021 002420-36-2 12 30 7.82 2.34 C:\Database\NIST02.L Pyrrolidine, 1-(1-oxo-6,11-octa... 134300 1000112-13-6 35 Divinyldimethylsilane 6168 010519-87-6 32 Pyrrolidine, 1-(1-oxo-6,11-eico... 145300 1000112-13-4 27 31 7.99 2.15 C:\Database\NIST02.L 2,3'-Bifuran, octahydro18875 073373-15-6 35 Dichloromethyldimethylsilyloxyc... 64678 1000283-10-2 27 3-Piperidinol 3983 006859-99-0 27 32 8.25 0.81 C:\Database\NIST02.L Benzene, 1-chloro-4-methoxyBenzene, 1-chloro-4-methoxyBenzene, 1-chloro-2-methoxy-
18836 000623-12-1 43 18830 000623-12-1 35 18831 000766-51-8 35
33 8.49 0.64 C:\Database\NIST02.L 1,1-Dimethoxycyclopentane 13008 000931-94-2 22 Ethyl hydrogen succinate 20903 001070-34-4 22 Butanamide, 2-hydroxy-N,2,3,3-t... 29168 087920-05-6 16 34 8.95 17.15 C:\Database\NIST02.L N1-(4-hydroxybutyl)-N3-methylgu... 59610 1000188-13-5 36 3,3'-Iminobispropylamine 13462 000056-18-8 22 .alpha.-d-6,3-Furanose, methyl-... 50722 1000149-62-6 22
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
35 9.34 2.05 C:\Database\NIST02.L D-Allose 42883 002595-97-3 53 Octanoic Acid 19986 000124-07-2 43 Nonanoic acid 28744 000112-05-0 43 36 10.85 10.27 C:\Database\NIST02.L Butanoic acid, 2,3-dimethyl-, e... 20124 054004-42-1 27 .beta.-D-Glucopyranose, 4-O-.be... 137745 005965-66-2 25 .beta.-D-Glucopyranose, 4-O-.be... 137746 005965-66-2 22 37 11.13 2.43 C:\Database\NIST02.L d-Manno-l-gluco-octonic acid 92439 1000130-09-5 25 Lactose 137741 000063-42-3 22 .beta.-D-Glucopyranose, 4-O-.be... 137745 005965-66-2 22 38 13.13 1.86 C:\Database\Wiley275.L ALLO INOSITOLS $$ allo-Inositol... 63812 000643-10-7 86 NEO INOSITOLS $$ neo-Inositol (... 63811 000488-54-0 78 MUCO INOSITOLS $$ 4-FORMYLBENZY... 63810 000488-55-1 72 39 13.59 5.02 C:\Database\NIST02.L Neo-Inositol 42899 000488-54-0 80 l-Inositol 42894 1000007-49-1 78 D-chiro-Inositol, 3-O-(2-amino-... 151079 006980-18-3 78 40 14.44 0.27 C:\Database\Wiley275.L Hexadecanoic acid (CAS) $$ Palm... 141013 000057-10-3 93 Hexadecanoic acid (CAS) $$ Palm... 141008 000057-10-3 50 dodecanoic acid $$ Lauric acid 85150 000143-07-7 49
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Lanjutan Lampiran 4 Abundance TIC: 15061002.D 11.05
450000 400000 350000 300000
14.87
250000 200000 150000 100000 5.26 50000
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
20.00
22.00
Time-->
Information from Data File: File: C:\MSDCHEM\1\DATA\15061002.D Operator: JT Date Acquired: 15 Jun 2010 11:49 Method File: UMUM Sample Name: Edible Plastik (Madu) Misc Info: Diethyl Ether Vial Number: 6 Search Libraries: C:\Database\Wiley275.L Minimum Quality: 85 C:\Database\NIST02.L Minimum Quality: 85 Unknown Spectrum: Apex Integration Events: Chemstation Integrator - autoint1.e Pk# RT Area% Library/ID Ref# CAS# Qual _____________________________________________________________________________ 1 5.26 0.90 C:\Database\Wiley275.L Phenol, 2,6-bis(1,1-dimethyleth... 105783 000128-37-0 97 BHT $$ Butylated hydroxytoluene 105989 000128-37-0 96 Phenol, 2,6-bis(1,1-dimethyleth... 105773 000128-37-0 96 2 11.05 65.43 C:\Database\Wiley275.L Cholest-5-en-3-ol (3.beta.)- (C... 229209 000057-88-5 99 Cholest-5-en-3-ol (3.beta.)- (C... 229278 000057-88-5 99 Cholest-5-en-3-ol (3.beta.)- (C... 229261 000057-88-5 99 3 14.87 33.67 C:\Database\Wiley275.L Cholest-5-en-3-ol (3.beta.)- (C... 229253 000057-88-5 99 Cholest-5-en-3-ol (3.beta.)- (C... 229284 000057-88-5 99 Cholest-5-en-3-ol (3.beta.)- (C... 229216 000057-88-5 99
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Abundance Scan 5 (2.108 min): 24061000.D 91 9000 8000 7000 6000 5000 4000
106
3000 2000 1000
65
51
77 128
0 0
20
40
60
80
100
120
207 140
160
180
200
m/z--> Abundance #8630: Benzene, ethyl- (CAS) $$ EB $$ Ethylbenzene $$ Phen... 91 9000 8000 7000 6000 5000 4000
106
3000 2000 1000 0
1
15
0
27
51
39
20
40
65 60
77 80
100
120
140
160
180
200
m/z-->
Ab u n d a n ce Sca n
4 0 ( 2 .3 0 8 104
m in ) :
2 4 0 6 1 0 0 0 .D
9000 8000 7000 6000 5000 4000
78
3000 2000
51
1000 0 30
63 40
50
60
89 70
80
90
207 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210
m /z- - > Ab u n d a n ce #8346:
Styr e n e
$ $ Eth e n ylb e n ze n e 104
$$
vin ylb e n ze n e
9000 8000 7000 6000 5000 4000 78 3000 51 2000 1000 0 30
39 40
63 50
60
89 70
80
90
100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210
m /z- - >
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Ab u n d a n ce
Sca n
607
( 5 .5 4 8
min ) : 2 4 0 6 1 0 0 0 .D 128
9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000
102
64
51
77
87
0 20
30
40
50
60
70
80
207
9 0 1 0 0 1 1 0 1 2 01 3 0 1 4 01 5 0 1 6 01 7 0 1 8 01 9 0 2 0 02 1 0
m/z- - > Ab u n d a n ce
#19906:
Na p h th a le n e
( CAS)
$$
Wh ite ta r 128
$$
NAPHTAL INE
$$
Na ...
9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 51
1000
20
64 77
39
27
0
30
40
50
60
70
86
80
102 111
9 0 1 0 0 1 1 0 1 2 01 3 0 1 4 01 5 0 1 6 01 7 0 1 8 01 9 0 2 0 02 1 0
m/z- - >
Abundance
Scan 1812 (12.435 min): 104
24061000.D
9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 78
1000 51 20
30
40
50
89
63
0
60
70
80
90
115
128
139
152
165
178 189
208
100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210
m/ z--> Abundance
#94240:
Benzene,
1,1' -(1,2-cyclobutanediyl)bis-, 104
trans- (C...
9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000
78 27
0 20
30
39 40
51 50
89
63 60
70
80
90
115
128
139
152
165
178
189
208
100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210
m/z-->
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Abundance Scan 2531 (16.545 min): 24061000.D 56 8000
257
6000 73
4000 2000
129
239
101 116
87
213
157171 185
312 281
0 20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
240
260
280
300
m/z--> Abundance #124073: Hexadecanoic acid, butyl ester 56 8000 6000 43
4000 29
73
2000
129 87 101 116 143 157171 185199 213
0 20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
239
257 312
270283
220
240
260
280
300
m/z-->
Abundance Scan 2830 (18.254 min): 24061000.D 56 8000 6000 71
207
4000 85 2000
285
129 101
267
116 143
185 171
340
241
0 40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
240
260
280
300
320
340
m/z--> Abundance #206060: Octadecanoic acid, butyl ester (CAS) $$ Butyl ste... 56 8000 6000 43 285
4000 73 2000 97
185 241 143157171 199213227
0 40
60
80
100
120
340
267
129 116
140
160
180
200
220
240
311325 260
280
300
320
m/z-->
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
340
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Abundance Scan 2950 (18.939 min): 24061000.D 91 8000 6000 4000
117 194207
2000 51
0 20
40
64
60
77
104
80
100
165 179
130143 120
140
160
180
221234 200
220
253
240
260
281 297 312 280
300
280
300
m/z--> Abundance #97732: 1,2-Propanediol, 3-benzyloxy-1,2-diacetyl91 8000 6000 117
4000 2000
43 65 29
0
20
78 40
60
104
80
100
133 147 120
140
167
160
193 207 223
180
200
220
240
260
m/z-->
Abundance
91
Scan 3158 (20.128 min): 24061000.D 207 129
8000 6000 4000 105
2000 0 20
40
178191 165 152
77
51 60
80
100
120
140
160
180
200
226239252265 281 220
240
260
280
310 300
m/z--> Abundance #126263: Benzene, 1,1'-[2-methyl-2-(phenylthio)cyclopropyl... 206 8000 6000
129
4000
91
2000
59 39
0 20
40
60
77 80
191 165 178 152
110
100
120
140
160
180
200
219 220
238 240
315 260
280
300
m/z-->
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Ab undance
Scan 3172 (20.208 min): 24061000.D 207 91 9000 8000
129
7000 6000 5000 4000 3000 2000
105 178 191 165 152
77
1000
51
65
117
0 20
40
60
80
100
120
140
160
180
281
200
220
240
260
280
240
260
280
m/z- - > Ab undance
#60955: 1H-Indole, 2-methyl-3-phenyl207 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000
130 30
1000
41
0 20
40
63 60
77
165178 191 152
89 102 118
80
100
120
140
160
180
200
220
m/z- - >
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Lanjutan Lampiran 4 Abundance TIC: 15061004.D 65000
5.26
60000 55000 50000 45000 40000 35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000
5.08 6.87 7.02 4.18 4.26 5.79 6.38
4.00
6.00
8.00
10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 20.00 22.00
Time -->
Information from Data File: File: C:\MSDCHEM\1\DATA\15061004.D Operator: JT Date Acquired: 15 Jun 2010 13:23 Method File: UMUM Sample Name: HDPE Misc Info: Diethyl Ether Vial Number: 4 Search Libraries: C:\Database\Wiley275.L Minimum Quality: 85 C:\Database\NIST02.L Minimum Quality: 85 Unknown Spectrum: Apex Integration Events: Chemstation Integrator - autoint1.e Pk# RT Area% Library/ID Ref# CAS# Qual _____________________________________________________________________________ 1 4.18 14.57 C:\Database\NIST02.L 4-(Nonafluoro-tert-butyl) nitro... 137439 036714-78-0 37 4-(4-Chlorophenyl)-2,6-diphenyl... 137701 001498-82-4 16 Benzenamine, N-(4-chlorobenzyli... 137469 071511-62-1 16 2 4.26 14.49 C:\Database\NIST02.L Cyclohexasiloxane, dodecamethyl- 163618 000540-97-6 47 Cyclohexasiloxane, dodecamethyl- 163619 000540-97-6 43 Cyclohexasiloxane, dodecamethyl- 163620 000540-97-6 43 3 5.08 19.83 C:\Database\NIST02.L Hexasiloxane, 1,1,3,3,5,5,7,7,9... 161771 000995-82-4 25 2-Benzo[1,3]dioxol-5-yl-8-metho... 131193 1000275-63-1 25 3-Isopropoxy-1,1,1,5,5,5-hexame... 142442 072182-11-7 23 4 5.26 23.13 C:\Database\Wiley275.L Phenol, 2,6-bis(1,1-dimethyleth... 105773 000128-37-0 97 BHT $$ Butylated hydroxytoluene 105989 000128-37-0 97
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
BUTYL HYDROXY TOLUENE
106031 000128-37-0 96
5 5.79 4.61 C:\Database\NIST02.L Benzoic acid, 2,4-bis[(trimethy... 148148 010586-16-0 12 1-Amino-2-(4-chlorobenzoyl)-6,7... 143349 296796-97-9 10 Benzoic acid, 2,5-bis(trimethyl... 148142 003618-20-0 10 6 6.38 7.81 C:\Database\NIST02.L 1,1,1,3,5,5,5-Heptamethyltrisil... 71221 001873-88-7 25 Dodecahydropyrido[1,2-b]isoquin... 60900 108873-36-5 22 3,3-Diisopropoxy-1,1,1,5,5,5-he... 129476 018082-56-9 17 7 6.87 11.60 C:\Database\NIST02.L 1-Nitro-9,10-dioxo-9,10-dihydro... 141876 101869-40-3 28 Corydaldine 60699 000493-49-2 16 N-Methyl-1-adamantaneacetamide 60896 031897-93-5 12 8 7.02 3.97 C:\Database\NIST02.L 2,5,5,6,8a-Pentamethyl-trans-4a... 61646 1000215-77-8 10 Dodecahydropyrido[1,2-b]isoquin... 60900 108873-36-5 9 trans-3-Ethoxy-b-methyl-b-nitro... 60730 023037-46-9 9
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 4 : Hasil Pengujian GC-MS Abundance TIC: 14061001.D 5.26 150000 140000 130000 120000 110000 100000
3.78
90000 80000
7.79
70000 6.87 60000 50000 40000 30000 20000
8.01 7.60 9.04 12.38 5.11 6.94 4.33 8.96 9.86 5.80 8.38 10.92 7.67 6.38 10.48 7.84 8.23 9.17 9.56 7.90 7.51 6.81 9.40 12.26 4.58 6.75 11.21
15.11 14.00
19.05
10000 4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
20.00
22.00
Time-->
Information from Data File: File: C:\MSDCHEM\1\DATA\14061001.D Operator: JT Date Acquired: 14 Jun 2010 12:19 Method File: UMUM Sample Name: Jeruk Tanpa Plastik Misc Info: Diethyl Ether Vial Number: 8 Search Libraries: C:\Database\Wiley275.L Minimum Quality: 85 C:\Database\NIST02.L Minimum Quality: 85 Unknown Spectrum: Apex Integration Events: Chemstation Integrator - autoint1.e Pk# RT Area% Library/ID Ref# CAS# Qual _____________________________________________________________________________ 1 3.78 5.02 C:\Database\Wiley275.L Naphthalene (CAS) $$ White tar ... 19907 000091-20-3 93 Azulene (CAS) $$ Cyclopentacycl... 19919 000275-51-4 91 Naphthalene (CAS) $$ White tar ... 19908 000091-20-3 91 2 4.34 1.54 C:\Database\Wiley275.L Cyclohexasiloxane, dodecamethyl... 248659 000540-97-6 90 Acetic acid, [bis[(trimethylsil... 214383 053044-27-2 53 2,4-di(trimethylsiloxy)-6,7-(me... 221163 000000-00-0 49 3 4.58 1.53 C:\Database\Wiley275.L Phenol, 2-methoxy-4-(2-propenyl... 48832 000097-53-0 95 EUGENOL 49033 000000-00-0 94 Phenol, 2-methoxy-4-(2-propenyl... 48828 000097-53-0 94 4 5.11 1.92 C:\Database\NIST02.L Cycloheptasiloxane, tetradecame... 169659 000107-50-6 74 Trisiloxane, 1,1,1,5,5,5-hexame... 152263 003555-47-3 27 trans-4-Dimethylamino-4'-methox... 106851 052119-37-6 22
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
5 5.26 6.94 C:\Database\Wiley275.L 4-METHYL-2,6-BIS(1,1-DIMETHYLET... 106131 000000-00-0 93 Phenol, 2,6-bis(1,1-dimethyleth... 105782 000128-37-0 93 Phenol, 2,6-bis(1,1-dimethyleth... 105777 000128-37-0 93 6 5.79 1.80 C:\Database\NIST02.L Silane, [[4-[1,2-bis[(trimethyl... 165163 056114-62-6 27 N-(Trifluoracetyl)-O,O',O''-tri... 168323 054135-51-2 27 Aspidospermidine-1-ethanol, 17-... 153088 054725-07-4 22 7 6.38 1.15 C:\Database\NIST02.L 1,1,1,5,7,7,7-Heptamethyl-3,3-b... 163622 038147-00-1 33 Octasiloxane, 1,1,3,3,5,5,7,7,9... 171966 019095-24-0 14 3-Isopropoxy-1,1,1,7,7,7-hexame... 171908 071579-69-6 10 8 6.75 0.64 C:\Database\NIST02.L Hexadecanoic acid, methyl ester 100704 000112-39-0 86 Hexadecanoic acid, methyl ester 100710 000112-39-0 70 Hexadecanoic acid, methyl ester 100709 000112-39-0 55 9 6.81 0.85 C:\Database\NIST02.L Dodecahydropyrido[1,2-b]isoquin... 60900 108873-36-5 27 Stannane, (1,1-dimethylethyl)tr... 96347 035569-21-2 27 N-(2-Acetylcyclopentylidene)cyc... 60902 1000100-48-5 25 10 6.87 5.01 C:\Database\NIST02.L n-Hexadecanoic acid 92226 000057-10-3 87 Heptacosane, 1-chloro159267 062016-79-9 41 Tritetracontane 172667 007098-21-7 38 11 6.94 2.83 C:\Database\NIST02.L 1,2-Benzenedicarboxylic acid, b... 145664 000089-18-9 59 1,2-Benzenedicarboxylic acid, b... 134724 000084-78-6 59 1,2-Benzenedicarboxylic acid, b... 145660 000089-19-0 59 12 7.51 1.09 C:\Database\NIST02.L 1-Monolinoleoylglycerol trimeth... 168495 054284-45-6 38 2-(Acetoxymethyl)-3-(methoxycar... 107397 093103-70-9 27 1,1,1,3,5,5,5-Heptamethyltrisil... 71221 001873-88-7 27 13 7.60 6.14 C:\Database\NIST02.L Pentasiloxane, dodecamethylPentasiloxane, dodecamethyl2-Myristynoyl-glycinamide
152260 000141-63-9 27 152261 000141-63-9 27 106131 1000111-57-7 25
14 7.67 2.85 C:\Database\NIST02.L Corydaldine 60699 000493-49-2 18 N-Methyl-1-adamantaneacetamide 60896 031897-93-5 18 Oleic Acid 107519 000112-80-1 18 15 7.79 4.53 C:\Database\NIST02.L Hexadecanoic acid, butyl ester 124073 000111-06-8 90 Hexadecanoic acid, 1,1-dimethyl... 124099 031158-91-5 87 Hexadecanoic acid, butyl ester 124071 000111-06-8 64
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
16 7.85 1.52 C:\Database\NIST02.L Tetrapentacontane, 1,54-dibromo- 174828 1000156-09-4 58 Tetratriacontane 167078 014167-59-0 49 Nonadecane, 2,3-dimethyl115579 075163-99-4 49 17 7.90 1.33 C:\Database\NIST02.L Cyclohexa-2,5-diene-1,4-dione, ... 60759 002158-89-6 25 Dodecahydropyrido[1,2-b]isoquin... 60900 108873-36-5 22 7-Chloro-4-methoxy-3-methylquin... 60694 1000213-52-2 22 18 8.01 4.96 C:\Database\NIST02.L Disulfide, di-tert-dodecyl 156987 027458-90-8 43 Eicosane 107655 000112-95-8 35 Decane, 1,1'-oxybis116749 002456-28-2 27 19 8.22 1.30 C:\Database\NIST02.L Octasiloxane, 1,1,3,3,5,5,7,7,9... 171966 019095-24-0 42 Heptasiloxane, 1,1,3,3,5,5,7,7,... 168877 019095-23-9 37 1-Monolinoleoylglycerol trimeth... 168495 054284-45-6 32 20 8.38 1.53 C:\Database\Wiley275.L Eicosane (CAS) $$ n-Eicosane 163884 000112-95-8 90 EICOSANE 163904 000000-00-0 70 Eicosane (CAS) $$ n-Eicosane 163878 000112-95-8 70 21 8.96 2.97 C:\Database\Wiley275.L Octadecanoic acid, butyl ester ... 206060 000123-95-5 92 Octadecanoic acid, 2-methylprop... 206063 000646-13-9 70 2,4,6-TRIMETHYL-1,1,3,5-TETRAOX... 92073 060050-72-8 32 22 9.03 3.70 C:\Database\Wiley275.L N-EICOSANE 163902 000112-95-8 96 EICOSANE 163904 000000-00-0 91 Eicosane (CAS) $$ n-Eicosane 163878 000112-95-8 91 23 9.17 1.81 C:\Database\NIST02.L Cyclononasiloxane, octadecamethyl- 173700 000556-71-8 47 Cyclononasiloxane, octadecamethyl- 173701 000556-71-8 43 Heptasiloxane, 1,1,3,3,5,5,7,7,... 168877 019095-23-9 32 24 9.39 2.36 C:\Database\Wiley275.L Eicosane (CAS) $$ n-Eicosane 163884 000112-95-8 91 Eicosane (CAS) $$ n-Eicosane 163881 000112-95-8 87 N-EICOSANE 163902 000112-95-8 55 25 9.56 4.58 C:\Database\NIST02.L Heptasiloxane, 1,1,3,3,5,5,7,7,... 168877 019095-23-9 37 Formic acid, 1-(4,7-dihydro-2-m... 61066 1000267-28-6 22 Tetrasiloxane, decamethyl122470 000141-62-8 14
26 9.86 3.31 C:\Database\Wiley275.L Eicosane (CAS) $$ n-Eicosane Eicosane (CAS) $$ n-Eicosane
Skripsi
163881 000112-95-8 93 163882 000112-95-8 92
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
EICOSANE
163904 000000-00-0 92
27 10.49 3.69 C:\Database\NIST02.L Heptasiloxane, 1,1,3,3,5,5,7,7,... 168877 019095-23-9 25 2-(Acetoxymethyl)-3-(methoxycar... 107397 093103-70-9 22 3-Oxa-6-thia-2,7-disilaoctane, ... 71269 078921-31-0 16 28 10.92 3.83 C:\Database\Wiley275.L Eicosane (CAS) $$ n-Eicosane 163881 000112-95-8 95 EICOSANE 163904 000000-00-0 92 Eicosane (CAS) $$ n-Eicosane 163882 000112-95-8 92 29 11.21 2.08 C:\Database\NIST02.L Eicosane 107655 000112-95-8 50 Eicosane 107654 000112-95-8 38 Octacosane 155178 000630-02-4 27 30 12.26 2.62 C:\Database\Wiley275.L Eicosane (CAS) $$ n-Eicosane 163884 000112-95-8 90 Eicosane (CAS) $$ n-Eicosane 163881 000112-95-8 89 Nonadecane (CAS) $$ n-Nonadecane 151981 000629-92-5 84 31 12.38 8.40 C:\Database\NIST02.L Cyclononasiloxane, octadecamethyl- 173701 000556-71-8 78 1,1,1,5,7,7,7-Heptamethyl-3,3-b... 163622 038147-00-1 45 3,6-Dioxa-2,4,5,7-tetrasilaocta... 113835 004342-25-0 32 32 14.00 2.50 C:\Database\NIST02.L 10-Methylnonadecane 107656 056862-62-5 27 Methoxyacetic acid, 2-tridecyl ... 101783 1000282-04-5 27 Hexadecane, 7,9-dimethyl91052 021164-95-4 27 33 15.11 3.12 C:\Database\NIST02.L Octasiloxane, 1,1,3,3,5,5,7,7,9... 171966 019095-24-0 40 N-Benzyl-N-ethyl-p-isopropylben... 106888 015089-22-2 22 Silanamine, N-[2,6-dimethyl-4-[... 106701 072088-09-6 18 34 19.05 0.58 C:\Database\NIST02.L Phenol, 2-[4-(2-hydroxyethylami... 106773 298217-41-1 38 Pentasiloxane, dodecamethyl152260 000141-63-9 27 Pentasiloxane, dodecamethyl152261 000141-63-9 27
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Lanjutan Lampiran 4 Abundance TIC: 15061005.D 5.26
55000 50000 45000 40000 35000 30000 25000 20000 15000 10000
4.86 3.78 50002.28 3.80 4.39 4.00
6.87
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
20.00
22.00
Time-->
Information from Data File: File: C:\MSDCHEM\1\DATA\15061005.D Operator: JT Date Acquired: 15 Jun 2010 15:15 Method File: UMUM Sample Name: LDPE Misc Info: Diethyl Ether Vial Number: 3 Search Libraries: C:\Database\Wiley275.L Minimum Quality: 85 C:\Database\NIST02.L Minimum Quality: 85 Unknown Spectrum: Apex Integration Events: Chemstation Integrator - autoint1.e Pk# RT Area% Library/ID Ref# CAS# Qual _____________________________________________________________________________ 1 2.28 8.32 C:\Database\NIST02.L 1H-Imidazole-2-methanol 2982 003724-26-3 50 1-Propyne, 1-(ethenylthio)3072 058547-36-7 33 Cyclohexanone, 4-(1,1-dimethylp... 34655 016587-71-6 28 2 3.78 6.03 C:\Database\NIST02.L 1,2-Benzenediol 5620 000120-80-9 50 1,2-Benzenediol 5619 000120-80-9 47 Phenol, 2-chloro11715 000095-57-8 38 3 3.80 8.05 C:\Database\NIST02.L 1,2-Benzenediol 5620 000120-80-9 43 1,2-Benzenediol 5619 000120-80-9 43 1,3-Benzodioxole, 2-methoxy24686 006823-42-3 32 4 4.39 5.78 C:\Database\NIST02.L Tetrazole, 1-(3,4-dimethoxybenz... 77763 296245-44-8 36 9-Azabicyclo[4.2.1]nona-2,4-die... 15116 034668-45-6 22 d-Glucose, 2,3-diethyl-4,5-dith... 141701 1000127-26-2 12
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
5 4.86 19.00 C:\Database\NIST02.L Cyclohexanone, 4-methoxy11815 013482-23-0 9 3-(2-Ethylhexyloxy)-propylamine 47408 005397-31-9 9 Thiocyanic acid, 2-(2-butoxyeth... 58090 000112-56-1 9 6 5.26 49.49 C:\Database\Wiley275.L Phenol, 2,6-bis(1,1-dimethyleth... 105771 000128-37-0 96 Phenol, 2,6-bis(1,1-dimethyleth... 105777 000128-37-0 95 Phenol, 2,6-bis(1,1-dimethyleth... 105783 000128-37-0 95 7 6.86 3.33 C:\Database\NIST02.L Hexahydropyridine, 1-methyl-4-[... 60862 094427-47-1 12 Dodecahydropyrido[1,2-b]isoquin... 60900 108873-36-5 10 N-(2-Acetylcyclopentylidene)cyc... 60902 1000100-48-5 9
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Lanjutan Lampiran 4 Abundance
TIC: 24061001.D 2.53 450000 400000 350000 300000 18.94 250000 200000 2.25 20.12 150000
8.77 19.97
100000 2.31 4.06 12.08 2.163.19 4.79 12.44 50000 4.95 7.19 10.55 5.54 10.90 5.63 6.02 13.20 6.63 7.77 3.13 3.61 8.249.27 3.37 6.19 6.77 3.03 3.82 5.46 7.96 9.68 11.3312.65 14.44 4.43 4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
20.34 20.20 21.52 18.00
20.00
22.00
Time-->
Information from Data File: File: C:\MSDCHEM\1\DATA\24061001.D Operator: JT Date Acquired: 24 Jun 2010 11:20 Method File: UMUM Sample Name: LDPE Mg ke 2 Misc Info: Anjar Anggraini H - UNAIR Vial Number: 7 Search Libraries: C:\Database\Wiley275.L Minimum Quality: 85 C:\Database\NIST02.L Minimum Quality: 85 Unknown Spectrum: Apex Integration Events: Chemstation Integrator - autoint1.e Pk# RT Area% Library/ID Ref# CAS# Qual _____________________________________________________________________________ 1 2.17 0.68 C:\Database\NIST02.L 1-Methoxy-3,3-diethyltriazene 2... 21387 112753-63-6 40 1,5-Pentanedithiol 15448 000928-98-3 38 Butanamide, N-(aminocarbonyl)-3... 19725 002274-08-0 36 2 2.25 2.79 C:\Database\NIST02.L Triethylphosphine Pentaborane(11) 2-Propenoic acid
8637 000554-70-1 23 349 018433-84-6 9 616 000079-10-7 9
3 2.31 1.15 C:\Database\Wiley275.L Styrene $$ Benzene, ethenyl- (C... 8333 000100-42-5 87 1,3,5,7-Cyclooctatetraene (CAS)... 8340 000629-20-9 87 Styrene $$ Benzene, ethenyl- (C... 8331 000100-42-5 87 4 2.54 8.51 C:\Database\NIST02.L
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
1,2-Cyclopentanedione 3039 003008-40-0 86 2-Pyrrolidinemethanamine, 1-ethyl- 11980 026116-12-1 17 1-Propene, 1,1'-oxybis-, (E,E)- 3202 004696-28-0 9 5 3.03 0.53 C:\Database\NIST02.L 1-Ethyl-1-hydroxy-1-silacyclope... 12925 1000279-35-4 50 Succinamic acid 8206 000638-32-4 25 Propanoic acid 793 000079-09-4 17 6 3.13 0.53 C:\Database\NIST02.L Threitol, 2-O-heptyl69049 163776-13-4 10 Butanoic acid, 2-oxo4142 000600-18-0 5 Propanoic acid, 2,2-dimethyl4228 000075-98-9 5 7 3.19 1.89 C:\Database\NIST02.L 1,2-Cyclopentanedione, 3-methyl- 6233 000765-70-8 47 1,3-Cyclohexanedione 6204 000504-02-9 45 2H-Pyran-2,6(3H)-dione 6083 005926-95-4 42 8 3.38 0.48 C:\Database\NIST02.L Heptane, 3-ethyl12257 015869-80-4 43 Cyclopentanone, 2-methyl3161 001120-72-5 38 Cyclohexanone 3106 000108-94-1 38 9 3.62 1.01 C:\Database\NIST02.L 1-Methyl-4-amino-4,5(1H)-dihydr... 6877 004254-55-1 53 Piperidine, 1-nitroso6922 000100-75-4 47 2,5-Piperazinedione 6893 000106-57-0 47 10 3.82 0.84 C:\Database\NIST02.L Furan, 2-methyl-5-(methylthio)- 11773 013678-59-6 64 2,5-Dimethyl-4-hydroxy-3(2H)-fu... 11743 003658-77-3 64 3(2H)-Furanone, dihydro-5-isopr... 11886 034004-69-8 53 11 4.06 2.78 C:\Database\NIST02.L 4,5-Diamino-2-hydroxypyrimidine 10638 023899-73-2 72 Thymine 10677 000065-71-4 50 Thymine 10679 000065-71-4 40 12 4.43 0.28 C:\Database\NIST02.L 1,2,4-Benzenetriol 10752 000533-73-3 49 4,6-Dihydroxy-2-methylpyrimidine 10696 040497-30-1 47 Pyrimidine-4,6-diol, 5-methyl10694 018337-63-8 47 13 4.79 3.32 C:\Database\NIST02.L Propanal, 2,3-dihydroxy-, (S)Hydrazine, 2-propenylDiaziridine,3,3-dimethyl-
2231 000497-09-6 38 619 007422-78-8 9 621 004901-76-2 9
14 4.95 1.15 C:\Database\NIST02.L 4H-Pyran-4-one, 2,3-dihydro-3,5... 19806 028564-83-2 72 4H-Pyran-4-one, 2,3-dihydro-3,5... 19807 028564-83-2 58 1,2,4,5-Tetrazine-3,6-diamine, ... 19621 153757-93-8 47 15 5.46 0.28 C:\Database\NIST02.L
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
4H-Pyran-4-one, 3,5-dihydroxy-2... 18683 001073-96-7 62 Methylthiouracil 18591 000056-04-2 50 4(1H)-Pyrimidinone, 2,3-dihydro... 18606 000636-26-0 47 16 5.54 0.75 C:\Database\Wiley275.L Naphthalene (CAS) $$ White tar ... 19910 000091-20-3 87 Naphthalene (CAS) $$ White tar ... 19908 000091-20-3 87 1H-Indene, 1-methylene- (CAS) $... 19901 002471-84-3 87 17 5.63 0.77 C:\Database\Wiley275.L 1,2-Benzenediol (CAS) $$ Pyroca... 9660 000120-80-9 87 1,2-Benzenediol (CAS) $$ Pyroca... 9662 000120-80-9 87 1,2-Benzenediol (CAS) $$ Pyroca... 9661 000120-80-9 87 18 6.02 1.25 C:\Database\NIST02.L 2-Furancarboxaldehyde, 5-(hydro... 10771 000067-47-0 70 2-Furancarboxaldehyde, 5-(hydro... 10770 000067-47-0 62 2-Mercaptophenol 10774 001121-24-0 59 19 6.19 0.65 C:\Database\NIST02.L Octadecanoic acid, 3-hydroxy-, ... 125021 002420-36-2 42 Methyl 3-hydroxytetradecanoate 93291 055682-83-2 33 Decanoic acid, 3-hydroxy-, meth... 57149 056618-58-7 33 20 6.63 0.56 C:\Database\NIST02.L 3,4-Difluoroanisole 19941 115144-40-6 38 2,5-Difluorophenylhydrazine 19766 097108-50-4 37 3(2H)-Thiophenone, dihydro-5-(1... 19894 075782-71-7 16 21 6.77 0.77 C:\Database\NIST02.L 2-Pentanone, 5-(acetyloxy)19830 005185-97-7 35 Silanol, dimethyl899 005906-76-3 32 d-Glucose, 2,3-diethyl-4,5-dith... 141701 1000127-26-2 25 22 7.19 1.05 C:\Database\Wiley275.L 4-vinyl-2-methoxy-phenol 35459 000000-00-0 93 3-Methoxyacetophenone $$ Ethano... 35408 000586-37-8 64 4-Hydroxy-3-methylacetophenone ... 35526 000876-02-8 64 23 7.77 1.58 C:\Database\NIST02.L 1-Ethyl-4-methylcyclohexane 1,2-Ethanediol, 1-(2-furanyl)Cyclohexanone, oxime
11214 003728-56-1 38 11730 019377-75-4 35 6757 000100-64-1 35
24 7.96 0.49 C:\Database\NIST02.L Cycloheptane, (methoxymethoxy)- 28801 042604-10-4 35 2-Pentenoic acid, 4-methyl-, me... 11924 050652-78-3 27 2-Heptenal, 2-methyl10984 030567-26-1 27 25 8.24 0.40 C:\Database\NIST02.L 2-Chlorophenylhydrazine 18699 010449-07-7 27 5-(1-Hydroxyethyl)-2-thioxo-4-i... 29520 1000146-37-0 27 Bicyclo[4.2.0]octa-1,3,5-triene... 19615 071721-26-1 25
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
26 8.77 19.51 C:\Database\NIST02.L Cyclopropylmethanol acetate d-Mannitol, 1,4-anhydro3,3'-Iminobispropylamine
7035 036982-54-4 10 32132 007726-97-8 10 13462 000056-18-8 10
27 9.27 1.29 C:\Database\NIST02.L (3H,6H)Thieno[3,4-c]isoxazole, ... 19421 1000115-56-0 47 Quinoline, 2-methyl19284 000091-63-4 38 Quinoline, 2-methyl19289 000091-63-4 38 28 9.69 0.43 C:\Database\NIST02.L Butylated Hydroxytoluene 69512 000128-37-0 53 Phenol, 4,6-di(1,1-dimethylethy... 69540 000616-55-7 53 Phenol, 4,6-di(1,1-dimethylethy... 69541 000616-55-7 50 29 10.55 4.52 C:\Database\NIST02.L Phenylethyne 4396 000536-74-3 43 Phenylethyne 4395 000536-74-3 38 2-(Hydroxyimino) propanol oxime 4108 001804-15-5 37 30 10.90 3.82 C:\Database\NIST02.L Sucrose 137739 000057-50-1 47 D-Galactonic acid, .gamma.-lactone 41433 002782-07-2 38 Methyl 2,6-anhydro-.alpha.-d-al... 40181 1000130-02-0 38 31 11.33 0.31 C:\Database\NIST02.L Benzene, 1,1'-(1,3-propanediyl)... 53682 001081-75-0 53 Benzene, 1,1'-(1,3-propanediyl)... 53681 001081-75-0 53 Benzene, hexyl30621 001077-16-3 43 32 12.08 3.06 C:\Database\NIST02.L N-Benzyl-1H-benzimidazole 61570 004981-92-4 22 3-Benzyl-5-chloro-1,2,3-triazol... 62441 116932-67-3 20 5-Phenylvaleric acid 40975 002270-20-4 17 33 12.44 3.35 C:\Database\Wiley275.L Benzene, 1,1'-(1,2-cyclobutaned... 94240 020071-09-4 86 Cyclobutane, 1,3-diphenyl-, tra... 94242 025558-23-0 72 Cyclobutane, 1,3-diphenyl-, tra... 94241 025558-23-0 72 34 12.65 1.71 C:\Database\NIST02.L l-Inositol 42894 1000007-49-1 72 Inositol 42886 006917-35-7 72 D-chiro-Inositol, 3-O-(2-amino-... 151079 006980-18-3 72 35 13.20 7.44 C:\Database\NIST02.L Allo-Inositol 42901 000643-10-7 80 Muco-Inositol 42900 000488-55-1 64 l-Inositol 42894 1000007-49-1 64 36 14.44 0.39 C:\Database\NIST02.L Pentadecanoic acid 83686 001002-84-2 47 .alpha.-D-Glucopyranoside, .alp... 137744 000099-20-7 47 Tetradecanoic acid 75072 000544-63-8 43
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
37 18.94 6.75 C:\Database\NIST02.L (2,3-Diphenylcyclopropyl)methyl... 133902 131758-71-9 37 Benzonitrile, m-phenethyl60948 034176-91-5 35 1,2-Propanediol, 3-benzyloxy-1,... 97732 013754-10-4 25 38 19.97 3.32 C:\Database\NIST02.L 2-Methyl-7-phenylindole 60945 001140-08-5 53 1-Propene, 3-(2-cyclopentenyl)-... 103127 1000154-23-3 53 1H-Indole, 2-methyl-3-phenyl60955 004757-69-1 52 39 20.12 5.26 C:\Database\NIST02.L 1H-Indole, 5-methyl-2-phenyl60953 013228-36-9 55 1-Propene, 3-(2-cyclopentenyl)-... 103127 1000154-23-3 53 Benzene, 1,1'-[2-methyl-2-(phen... 126263 056728-02-0 50 40 20.20 1.70 C:\Database\NIST02.L 1H-Indole, 1-methyl-2-phenyl1H-Indole, 2-methyl-3-phenyl5-Methyl-2-phenylindolizine
60956 003558-24-5 62 60955 004757-69-1 49 60950 036944-99-7 47
41 20.33 1.90 C:\Database\NIST02.L 1H-Indole, 1-methyl-2-phenyl60954 003558-24-5 86 1H-Indole, 1-methyl-2-phenyl60956 003558-24-5 49 1-Propene, 3-(2-cyclopentenyl)-... 103127 1000154-23-3 47 42 21.52 0.72 C:\Database\NIST02.L 1-Methyl-2-phenylbenzimidazole 61574 002622-63-1 38 1-Propene, 3-(2-cyclopentenyl)-... 103127 1000154-23-3 35 Thiocarbamic acid, N,N-dimethyl... 123439 1000192-89-2 32
Skripsi
Aplikasi ......
Anjar Anggraini Harumningtyas