PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR DAN KEPERCAYAAN DIRI MELALUI BERMAIN GERAK (Penelitian Tindakan di Kelompok B Taman Kanak-kanak Melati Kab. Gowa, Sulawesi-Selatan, Tahun 2015)
ADE AGUSRIANI PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur. E-mail:
[email protected]
Abstract: This study is aimed at exploring the gross motor skill and self confident processing activity of Group B students in TK Melati and investigating to what extend the processing result of gross motor skill and self confident can be improved through animal movement play. This study is a classroom action research using Kemmis and Mc. Taggart research model,and conducted in 2 cycles with 9 meetings in cycle 1 and 6 meetings in last cycle where every cycle consisted of the following steps: planning, action, observation and reflection. The sample of this study was 15 Group B students comprissing of 8 male students and 7 female students. The instruments used in this study was observational sheet of students activities using animal movement play. The data in this study were quantitative and qualitative data. Quantitative data were analyzed by using descriptive statistic to compare the result from the first and second cycle. While qualitative data from field notes and interview were analyzed through the following steps: data reduction, data display and data verification. The results of this study depicts that there was the improvement of gross motor skilland self confident through animal move play, proven by the gross motor skill mean score in pre-cycle which was 64,17 % had improvement to 77,35 % in cycle I and become 89,13 % in cycle II. Keywords: move play, gross motor skill, self confident, early childhood Abstrak: Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran proses aktivitas kemampuan motorik kasar dan kepercayaan diri pada anak kelompok B TK Melati melalui bermain gerak binatang. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart selama 2 siklus, terdiri dari 9 kali pertemuan pada siklus I dan 6 kali pertemuan pada siklus II, masing-masing siklus terdiri dari tahap-tahap: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak kelompok B berjumlah 15 orang anak, 8 laki-laki dan 10 perempuan. Analisis menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif dengan statistik deskriptif yaitu membandingkan hasil yang diperoleh dari siklus pertama dan siklus kedua. Analisis data kualitatif dengan menganalisis data dari hasil catatan lapangan dan wawancara dengan langkah-langkah reduksi data, display data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan motorik kasar dan kepercayaan diri melalui bermain gerak binatang, dibuktikan oleh rata-rata skor kemampuan motorik kasar pra-siklus 64,17%, mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 77,35% dan pada siklus II menjadi sebesar 89,13%. Kata Kunci: Bermain gerak, Kemampuan motorik kasar, Kepercayaan diri, Anak usia dini.
Anak merupakan makhluk individu
yang sejak lahir telah
memiliki beda
dari
perkembangan berbagai
berbeda-
aspek
baik 33
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 9 Edisi 1, April 2015
intelegensi,
minat,
kreativitas,
perkembangan yang sangat dominan
kematangan
emosi,
kepribadian,
ditingkatkan sedangkan aspek-aspek
jasmani maupun sosialnya. Pada usia
lain masih sangat kurang padahal
ini kemampuan-kemampuan dasar
untuk melakukan aktivitas dua hal
manusia
terbangun
penting yang dibutuhkan anak adalah
pondasi
bagi
dan
menjadi
pertumbuhan
dan
kemampuan
untuk
melakukan
perkembangan selanjutnya, termasuk
gerakan tubuh dan menjalin interaksi
perkembangan kemampuan motorik
sosial dengan orang lain dalam
kasar dan kepercayaan diri anak yang
menjalankan aktivitasnya.
menjadi dasar pembentukan karakter.
(2004:
Anak akan belajar dengan baik dan
seorang anak yang tidak banyak
bermakna apabila anak merasakan
memeroleh
kenyamanan baik secara psikologis
meningkatkan kemampuan kontrol
dan kebutuhan fisiknya terpenuhi.
dirinya
Anak dengan mudah mengontruksi
dalam melakukan kegiatan secara
pengetahuannya
interaksi
mandiri sehingga akan memunculkan
sosial dengan orang dewasa dan anak
rasa tidak aman secara fisik dan
lainnya.Anak
untuk
psikologis. Rasa aman psikologis
melakukan eksplorasi, pencarian dan
yang tidak dirasakan anak pada
belajar melalui bermain.
gilirannya akan menimbulkan rasa
Sekolah
melalui
senang
selama
ini
15)
akan
menyatakan
untuk
memiliki
satu atau beberapa pengembangan
Kenyataan
di
lapangan
dan
berdasarkan hasil pengamatan yang
melupakan untuk menyentuh aspek-
telah dilaksankan observasi pada
aspek
lainnya.
tanggal 05 september 2014, di kelas
Padahal seluruh aspek perkembangan
B dengan jumlah subjek 15 orang
memerlukan stimulasi agar anak
anak, terdiri dari 7 orang anak
dapat berkembang dengan optimal.
perempuan dan 8 orang anak laki-
Aspek kognitif dan motorik halus
laki menunjukkan bahwa sejauh ini
merupakan
kemampuan
34
perkembangan
beberapa
saja
kesulitan
percaya diri yang rendah yang akan memengaruhi perilakunya.
perkembangan
bahwa
peluang
kebanyakan memusatkan pada salah
aspek
Hurlock
aspek
motorik
kasar
dan
Peningkatan Kemampuan… Ade Agusriani
kepecayaan diri anak didik masih
pengalaman
kurang,
interaksinya dengan lingkungan di
selama
pembelajaran
berlangsung anak kurang mampu
sebagai
hasil
sekitarnya.
mengangkat satu kaki, berjalan di
Berdasarkan
permasalahan
atas papan, melompat dan terlihat
yang di kemukakan di atas, bahwa
kurang aktif
rendahnya
anak-anak
selama pembelajaran, malu
untuk
kemampuan
motorik
kasar dan kepercayaan diri, peneliti
mengemukakan perasaannya dan ada
memandang
juga beberapa anak ketika diberi
dilakukan penelitian tindakan dalam
kesempatan maju ke depan kemudian
meningkatkan kemampuan motorik
hanya diam, tidak berani untuk
dan kepercayaan diri. Adapun judul
tampil di depan kelas.
penelitian yang akan diteliti yaitu:
Leppo,
Davis
dan
bahwa
perlunya
Crim
”Peningkatan kemampuan motorik
(2013: 201) menyatakan bahwa usia
kasar dan kepercayaan diri anak
dini merupakan waktu yang tepat
melalui bermain gerak”
untuk mengembangkan kemampuan kontrol dan otot atas gerakan mereka. Kepercayaan
diri
penting
Kemampuan Motorik Kasar Gallahue
untuk
(1989:
20)
ditumbuhkan sejak usia dini, hal
menyatakan bahwa perkembangan
tersebut dapat ditingkatkan melalui
motorik
pembiasaan.Pembiasaan
motorik
dapat
ada
dua
kasar
bentuk dan
motorik
ditumbuhkan melalui proses bermain
halus.Motorik
yang
gerak yang menggunakan otot-otot
merangsang
aspek
besar
sehingga kepercayaan diri pada anak
olahraga menggunakan kemampuan
dapat
motorik kasar.
Kemampuan
tubuh,
merupakan
perkembangan sosial emosional anak
berkembang.
pada
kasar
yaitu
kebanyakan
Kemampuan motorik kasar
motorik anak akan dapat berkembang dengan baik jika anak distimulasi
sebagai
melalui
gerakan dengan melibatkan sebagian
kegiatan
yang
bersifat
sensorik motorik yang melalui hal
besar
kemampuan
otot
kasar
melakukan
tubuh
yang
tersebut anak menyerap berbagai 35
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 9 Edisi 1, April 2015
membutuhkan tenaga besar Ismail
gerak terkoordinasi yang melibatkan
(2012: 83).
fungsi otak, saraf, otot, dan sebagian
Santrock
(2011:
209)
besar tubuh.
mendefinisikan bahwa kemampuan motorik kasar adalah kemampuan
Kepercayaan Diri
dalam melibatkan kerja otot-otot
Gallahue
besar seperti tangan untuk bergerak
mengemukakan
dan kaki untuk berjalan.Beaty (2013:
(selfconfident) atau kepercayaan diri
200)menyatakan bahwa kemampuan
adalah suatu istilah yang digunakan
motorik kasar adalah kemampuan
untuk
untuk menggunakan otot-otot besar
seseorang terhadap kemampuannya
yang melibatkan seluruh tubuh, kaki
dalam
dan lengan dalam bergerak.
mental, fisik atau emosional.
Samsudin
(2008:
(1989:
bahwa
menunjukkan
menjalankan
Hidayat,
83)
351)
keyakinan
tugas-tugas
Budirahayu
dan
mengemukakan bahwa kemampuan
Fong (2010: 2-6) menyatakan bahwa
motorik
orang yang percaya diri termasuk
kasar
merupakan
kemampuan
seseorang
melakukan
kegiatan
dalam dengan
orang
yang
bangga
dan
puas
terhadap dirinya.Mereka memiliki
melibatkan otot-otot besar.Hildayani,
penilaian
dkk (2011: 8.15) menyatakan bahwa
dirinya, didukung penilaian positif
perkembangan kemampuan motorik
dari lingkungan.
kasar
adalah
kemampuan
yang
Yeung
yang
melibatkan sebagian besar bagian
mendefinisikan
tubuh
sebagai
dalam
beraktivitas
yang
positif
terhadap
(2014:
21)
kepercayaan
diri
kemampuan
untuk
memerlukan pertumbuhan otot dan
mengambil tindakan yang tepat dan
tulang yang kuat.
efisien walaupun akan nampak sulit
Berdasarkan definisi
di
disimpulkan
atas bahwa
beberapa maka
dapat
kemampuan
pada saat tertentu. Kepercayaan diri merupakan sesuatu hal yang perlu dilakukan
dalam
waktu
jangka
motorik kasar pada intinya adalah
pendek untuk meraih tujuan jangka
kemampuan anak dalam melakukan
panjang.
36
Peningkatan Kemampuan… Ade Agusriani
Corsini
(2002:
201)
membantu
anak
mencapai
menyatakan bahwa kepercayaan diri
perkembangan yang utuh secara
(self confident) merupakan penilaian
fisik, intelektual, sosial, moral dan
terhadap kemampuan dan kapasitas
emosional.
yang dimiliki oleh diri sendiri. Sedangkan
Ainullah
(2011:
60)
Ismail
(2012:
menambahkan
27)
bahwa
bermain
menambahkan bahwa kepercayaan
adalah
diri merupakan sebuah kekuatan
didasarkan
pada
perolehan
yang luar biasa. Percaya diri seperti
kesenangan
dan
kepuasan
reaktor yang membangkitkan segala
disebabkan fungsi bermain adalah
energi yang ada pada diri seseorang
untuk
untuk mencapai sukses.
kembali kondisi fisik dan mental
Dengan
demikian
aktivitas
relaksasi
yang
yang
dan
berada
selalu
penyegaran
pada
ambang
berdasarkan beberapa definisi di atas,
ketegangan.
kepercayaan
diri
131) menyatakan bahwa bermain
keyakinan
anak
merupakan terhadap
adalah
saat
Donnchadha
anak
(2004:
sepenuhnya
kemampuan dan kapasitas dirinya
terhanyut dalam bentuk kegiatan
sendiri
berani
yang membuat dirinya terlibat karena
dalam
ketertarikan
sehingga
mengambil
anak
tindakan
melakukan sesuatu.
dan
mendapatkan
kesenangan. Hughes (2010: 3-5) menyatakan bahwa
Bermain Gerak Binatang Hurlock
(1978:
320)menyatakan
bahwa
adalah
aktivitas
bermainmemenuhi
karakteristik
penting,
yaitu:
lima (1)
bermain
bermain adalah motivasi dari dalam
yang
(2) pemain bebas memilih permainan
memeroleh
yang ingin dilakukan tanpa ada
kesenangan tanpa memperdulikan
paksaan dalam melakukannya (3)
hasil
dan
kegiatan
menyenangkan(4)
dilakukan
setiap
untuk
akhirnya.Freeman
bermain
harus
Munandar
(2012:
26)
mengemukakan
bahwa
bermain
tidak nyata (5) bermain adalah aktif
yang
dalam melibatkan fisik, psikologis
adalah
suatu
aktivitas
nonliteral
atau
37
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 9 Edisi 1, April 2015
Gerak
ataupun keduanya daripada hanya dasar
sekedar pasif.
merupakan
materi
menari,
dalam
dalam
Bermain memiliki manfaat
pembelajaran tari umumnya akan
yang banyak bagi kehidupan anak,
diterapkan pendekatan imitatif atau
memberikan
anak
kepuasan
menirukan.
kesenangan
saat
melakukannya.
menyatakan bahwa melalui gerak
Anak akan belajar untuk berinteraksi
anak akan melibatkan sebagian besar
dengan anak lain dan dapat menjadi
anggota
sarana
anak
membuat fisik anak menjadi lebih sehat selama gerakan yang diberikan
edukasi
untuk
dan
memeroleh
informasi
dan
pengalaman
berharga
yang
memengaruhi
berbagai
aspek
tubuh
(2013:
sehingga
61-62)
akan
sesuai tahap perkembangan anak. Stimulasi
bermain
gerak
binatang pada dasarnya merupakan
perkembangannya. Lingkungan
Dewi
tempat
anak
gerakan
yang
menerapkan
sumber
pendekatan imitatif dalam proses
inspirasi untuk anak berkembang
pembelajaran. Anak akan mengikuti
sehingga
gerakan
tinggal
dapat
menjadi
metode
pemberian
suatu
model
dalam
stimulasi dapat diberikan melalui apa
melakukan suatu gerakan. Permainan
yang dilihat anak sehingga anak
gerak binatang yang dimaksudkan
dapat menirunya. Salah satu yang
dalam penelitian ini adalah kegiatan
yang sering terindera oleh anak di
yang bertujuan untuk merangsang
lingkungan
misalnya
perkembangan gerak anak melalui
binatang
aktivitas bebas, kreatif dengan cara
cara
mencoba meniru gerakan binatang
menstimulasi anak adalah dengan
sehingga anak dapat tumbuh dan
stimuasi permainan gerak binatang.
berkembang secara optimal.
tentang
sehari-hari pergerakan
sehingga
salah
satu
dan Taggart. Yang terdiri dari tiga METODE PENELITIAN Metode dalam penelitian ini
tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Adapun
adalah metode penelitian tindakan
teknik
yang menggunakan model Kemmis
digunakan adalah tes kemampuan
38
pengumpulan
data
yang
Peningkatan Kemampuan… Ade Agusriani
motorik kasar, tes kepercayaan diri,
bentuk tabel dan grafik. Sementara
wawancara dan observasi.
analisis
Teknik analisis data yang digunakan
data
secara
kualitatif
menggunakan metode Miles dan
dalam
penelitian
ini
Huberman, yang terdiri dari tiga
kuantitatif
deksriptif
dan
tahap yaitu reduksi data, display data
analisis data secara kualitatif.Analisis
dan verifikasi data (1992: 16-20).
adalah
data
kuantitatif
disajikan
dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
penelitian
dan
pembahasan
menunjukkan
bahwa
kemampuan
motorik
kasar
kepercayaan diri meningkat dari tiap siklusnya.
dan
Pra-Siklus Tabel 1. Hasil Asesmen Awal Pra-SiklusKemampuan Motorik Kasar Anak No Nama anak Fk 1 Uc 2 Ah 3 Zk 4 Hrl 5 Sls 6 Nr 7 Tt 8 Im 9 Fhr 10 Rq 11 Rr 12 Fdl 13 Hsy 14 Fjr 15 Rata-rata kelas
Skor 30 39 31 35 31 30 22 36 29 29 28 26 37 38 21 30,8
Persentase (%) 62,5% 81,25% 64,58% 72,91% 64,58% 62,5% 45,83% 75% 60,41% 60,41% 58,33% 54,17% 77,08% 79,17% 43,75% 64,17%
Ket MB BSH MB BSH MB MB MB BSH MB MB MB MB BSH BSH BB MB
Dari data kepercayaan diri anak pra-
berkembang, hal tersebut diperkuat
penelitian berdasarkan tabel diatas
dengan
rata-rata skor yang diperoleh anak
diantaranya
yait:
tentang kemampuan motorik kasar
kegiatan
yang
merangsang
dan kepercayaan diri pada pra siklus
kemampuan
motorik
kasar
anak
kepercayaan diri anak di TK Melati
masih
terkategori
mulai
hasil
observasi (1)
peneliti
kurangnya
dan
39
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 9 Edisi 1, April 2015
(2) pembelajaran masih terpusat pada
pensil
guru
sistem
berdasarkan
sangat
ditemukan
sebagai
pembelajaran
informasi, masih
dan
alat
mewarnai,
hasil anak
konvensional (3) setiap harinya anak
tertarik,
diminta untuk melaksanakan tugas
bersemangat
yang diberikan guru dengan kertas,
diberikan guru.
pengamatan
terlihat
tidak
antusias
saat
Skor 21 25 16 21 24 21 25 29 16 17 16 21 28 26 11 21,13
Persentase (%) 52,5% 62,5% 40% 52,5% 60% 52,5% 62,5% 72,5% 40% 42,5% 40% 52,5% 70% 65% 27,5% 53,25%
Ket MB MB BB MB MB MB MB BSH BB BB BB MB BSH MB BB MB
`Siklus I Tabel 3. Kemampuan Motorik Kasar Anak Pada Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama anak
Fk Uc Ah Zk Hrl Sls Nr Tt Im Fhr Rq Rr Fdl Hsy Fjr Rata-rata kelas 40
Skor
Persentase (%)
Ket
34 44 34 41 39 34 31 40 38 34 31 38 44 45 30
70,83% 91,67% 70,83% 85,41% 81,25% 70,83% 64,58% 83,33% 79,17% 70,83% 64,58% 79,17% 91,67% 93,75% 62,5%
BSH BSB BSH BSH BSH BSH MB BSH BSH BSH MB BSH BSB BSB MB
37,13
77,35%
BSH
kurang dan
pembelajaran
Tabel 2. Hasil Asesmen Awal Pra-SiklusKepercayaan Diri Anak No Nama anak Fk 1 Uc 2 Ah 3 Zk 4 Hrl 5 Sls 6 Nr 7 Tt 8 Im 9 Fhr 10 Rq 11 Rr 12 Fdl 13 Hsy 14 Fjr 15 Rata-rata kelas
(4)
Peningkatan Kemampuan… Ade Agusriani
Tabel 4. Hasil Asesmen SiklusI Kepercayaan Diri Anak No Nama anak Fk 1 Uc 2 Ah 3 Zk 4 Hrl 5 Sls 6 Nr 7 Tt 8 Im 9 Fhr 10 Rq 11 Rr 12 Fdl 13 Hsy 14 Fjr 15 Rata-rata kelas
Skor 29 33 24 28 30 29 32 35 25 23 26 31 37 34 20 29,07
Persentase (%) 72,5% 82,5% 60% 70% 75% 72,5% 80% 87,5% 62,5% 57,5% 65% 77,4% 92,5% 85% 50% 72,67%
Ket BSH BSB MB BSH BSH BSH BSH BSH MB MB BSH BSH BSB BSB MB BSH
Dari data kepercayaan diri anak
B2. Terdapat empat anak dengan
siklus I berdasarkan tabel diatas
kategori mulai berkembang yaitu Ah,
menggambarkan
Im, Fhr dan Fjr. Halini disebabkan
bahwa
rata-rata
skor kemampuan motorik kasar anak
anak
kelompok B2 TK Melati pada siklus
melalukan kegiatan bermain gerak
I berada pada klasifikasi berkembang
dengan.Sehingga
sesuai harapan (BSH), yaitu dengan
sejawat agar melanjutkan ke siklus
skor
II,
rata-rata
kelas
37,13 atau
belum
dan
terbiasa
menurut
sebaiknya
agar
dalam
teman
peneliti
77,35% dari 15 anak di kelompok
menjelaskan
B2. Terdapatmasih ada tiga anak
dengan lebih menarik di kelas, agar
yang memeroleh skor rendah atau
dimengerti anak, dan hendaknya
dalam kategori mulai berkembang
guru lebih memerhatikan anak dan
yaituSls, Rq dan Fjr. Adapun rata-
memberi motivasi anak agar lebih
rata skor kepercayaan diri anak
aktif, semangat dan dan senang
kelompok B2 TK Melati pada siklus
dalam melakukan kegiatan bermain
I berada pada klasifikasi berkembang
gerak di kelas.
sesuai harapan (BSH), yaitu dengan skor
rata-rata
kelas
29,07
atau
72,67% dari 15 anak di kelompok
materi
Berdasarkan antara
peneliti
permainan
hasil dan
refleksi
kolaborator
dikemukakan beberapa rekomendasi
41
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 9 Edisi 1, April 2015
yang
sebaiknya
pada
membimbing anak dalam melakukan
pertemuan selanjutnya, yaitu: 1)
permainan, 3) Memberikan pujian
Menjelaskan tahapan bermain gerak
kepada anak yang aktif menjawab
dengan bahasa jelas dan penuh
pertanyaan
antusias,
2)
dilakukan
Memotivasi
dengan
benar.
dan
Siklus II Tabel 5. Rata-rata Skor Kemampuan Motorik Kasar Anak Pada Siklus II No
Nama anak
1
Fk
2
Persentase (%)
Ket
42
87,5%
BSB
Uc
46
95,83%
BSB
3 4
Ah Zk
40 46
83,33% 95,83%
BSH BSB
5
Hrl
45
93,75%
BSB
6
Sls
41
85,41%
BSH
7
Nr
38
79,17%
BSH
8
Tt
45
93,75%
BSB
9
Im
43
89,58%
BSB
10
Fhr
44
91,67%
BSB
11 12
Rq Rr
40 42
83,33% 87,5%
BSH BSB
13
Fdl
47
97,91%
BSB
14
Hsy
47
97,91%
BSB
15
Fjr
37
77,08%
BSH
42,87
89,31%
BSB
Rata-rata kelas
Skor
Berdasarkan data pada siklus
berkembang
sangat
II di atas, terlihat bahwa rata-rata
hasil
skor yang diperoleh anak hampir
kepercayaan diri dapat dilihat pada
keseluruhan termasuk dalam kategori
tabel di bawah ini.
42
asesmen
siklus
baik.Adapun II
untuk
Peningkatan Kemampuan… Ade Agusriani
Tabel 6. Hasil AsesmenSiklusII Kepercayaan Diri Anak No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama anak
Fk Uc Ah Zk Hrl Sls Nr Tt Im Fhr Rq Rr Fdl Hsy Fjr Rata-rata kelas
Skor
Persentase (%)
Ket
32 34 30 33 31 29 37 39 32 29 32 36 39 38 26
80% 85% 75% 82,5% 77,5% 72,5% 92,5% 97,5% 80% 72,5% 80% 90% 97,5% 95% 65%
BSH BSB BSH BSB BSH BSH BSB BSB BSH BSH BSH BSB BSB BSB BSH
33,13
82,82%
BSB
Berdasarkan data pada
peneliti
dan
kolaborator
siklus II di atas, terlihat bahwa
menyimpulkan
rata-rata skor yang diperoleh
peningkatan yang dihasilkan dari
anak
keseluruhan
pra-siklus sampai siklus II sudah
kategori
memenuhi standar yang telah
berkembang sangat baik.Data
disepakati yaitu nilai rata-rata
pada siklus II menunjukkan
klasikal
bahwa
klasikal
71%.Dengan demikian peneliti
kemampuan motorik kasar anak
dan kolaborator menghentikan
sudah mencapai 89,31% dari
penelitian
pra-siklus dan rata-rata klasikal
peningkatan
kepercayaan diri anak sudah
sudah melebihi standar yang
mencapai
pra-
telah di tetapkan. Adapun skor
siklus. Berdasarkan peningkatan
kemampuan motorik kasar anak
kemampuan motorik kasar dan
dari pra-siklus hingga siklus II,
kepercayaan diri anak yang di
dapat dilihat dengan tabel di
dapat pada akhir siklus II,
bawah ini:
hampir
termasuk
dalam
rata-rata
82,82%
dari
bahwa
minimal
ini
mencapai
karena
yang diharapkan
43
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 9 Edisi 1, April 2015
Tabel 7. Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Pada Masing-masing Aspek Pra-Siklus, Siklus I dan Siklus II No
Nama Responden
Fk 1. Uc 2. Ah 3. Zk 4. Hrl 5. Sls 6. Nr 7. Tt 8. Im 9. Fhr 10. Rq 11. Rr 12. Fdl 13. Hsy 14. Fjr 15. Rata-rata Kelas
Pra Tindakan Rata% rata 30 62,5% 39 81,25% 31 64,58% 35 72,91% 31 64,58% 30 62,5% 22 45,83% 36 75% 29 60,41% 29 60,41% 28 58,33% 26 54,17% 37 77,08% 38 79,17% 21 43,75% 30,8 64,17%
Berdasarkan tabel di atas
Siklus I Rata% rata 34 70,83% 44 91,67% 34 70,83% 41 85,41% 39 81,25% 34 70,83% 31 64,58% 40 83,33% 38 79,17% 34 70,83% 31 64,58% 38 79,17% 44 91,67% 45 93,75% 30 62,5% 37,13 77,35%
Siklus II Rata% rata 42 87,5% 46 95,83% 40 83,33% 46 95,83% 45 93,75% 41 85,41% 38 79,17% 45 93,75% 43 89,58% 44 91,67% 40 83,33% 42 87,5% 47 97,91% 47 97,91% 37 77,08% 42,87 89,31%
dan 3 anak mulai berkembang. Tiga
bahwa
ada
anak yang berkembang sangat baik
kemampuan
motorik
adalah Uc, Fdl, Hsy. Ketiganya
kasar setelah anak diberikan tindakan
merupakan anak yang paling aktif
berupa permainan gerak binatang.
dibanding teman-temannya yang lain
Berdasarkan hasil asesmen awal,
ketika bermain. Sementara tiga anak
hasil menunjukkan bahwa ada 1 anak
yang memiliki kemampuan motorik
yang memiliki kemampuan motorik
mulai berkembang setelah pemberian
kasar yang belum berkembang, 9
tindakan siklus I adalah Fjr, Rq, Nr.
menunjukkan peningkatan
anak yang mulai berkembang, dan 5
Pada saat pemberian tindakan
sesuai
pada siklus I, Fjr dan Rq menolak
harapan. Setelah pemberian tindakan
untuk ikut bermain hingga selesai.
pada siklus I, hasilnya menunjukkan
Hal lain juga dialami Nr yang
bahwa bahwa ada 3 anak yang
mengalami
memiliki kemampuan motorik kasar
melakukan gerakan non-lokomotor
sudah berkembang sangat baik, 9
seperti berdiri dengan satu kaki.
anak berkembang sesuai harapan,
Peneliti dan kolaborator menyepakati
anak
44
yang
berkembang
kesulitan
dalam
Peningkatan Kemampuan… Ade Agusriani
untuk melanjutkan tindakan ke siklus
meningkatkan perkembangan motor
II meskipun kriteria keberhasilan
dan kreativitas. Hasil pemberian
tindakan
siklus
secara
klasikal
telah
II
adalah
anak-anak
tercapai, yaitu 71%. Pada pemberian
mengalami peningkatan kemampuan
siklus II, anak masih melakukan
motorik
beberapa gerakan binatang seperti
menunjukkan bahwa 10 anak telah
siklus I hanya mengganti gerak
menunjukkan kemampuan motorik
binatang bangau dengan bebek. Anak
kasar berkembang sangat baik dan 5
mendapatkan
anak berkembang sesuai harapan.
penjelasan
tentang
ini
kasar.
Hasilnya
gerakan-gerakan binatang melalui
Hal
menunjukkan
video dan musik yang bersifat lebih
keberhasilan
menghibur anak sehingga diharapkan
tercapai, yaitu anak menunjukkan
dapat mengatasi kebosanan anak.
kemampuan motorik kasar yang
setiap
anak
bahwa telah
Essa (2004: 293) menyatakan
berkembang dengan sangat baik.
bahwa penggunaan musik pada gerak
Skor kepercayaan diri anak dari pra-
akan
siklus hingga siklus II, dapat dilihat
membuat
bergerak
dan
anak
menjadi
menari
sehingga
dengan tabel di bawah ini:
Tabel 8. Peningkatan Kepercayaan Diri Anak Pada Masingmasing Aspek Pra-Siklus, Siklus I dan Siklus II No
Nama Responden
1. Fk 2. Uc 3. Ah 4. Zk 5. Hrl 6. Sls 7. Nr 8. Tt 9. Im 10. Fhr 11. Rq 12. Rr 13. Fdl 14. Hsy 15. Fjr Rata-rata Kelas
Pra Tindakan Rata% rata 21 52,5% 25 62,5% 16 40% 21 52,5% 24 60% 21 52,5% 25 62,5% 29 72,5% 16 40% 17 42,5% 16 40% 21 52,5% 28 70% 26 65% 11 27,5% 21,13 53,25%
Siklus I Rata% rata 29 72,5% 33 82,5% 24 60% 28 70% 30 75% 29 72,5% 32 80% 35 87,5% 25 62,5% 23 57,5% 26 65% 31 77,4% 37 92,5% 34 85% 20 50% 29,07 72,67%
Siklus II Rata% rata 32 80% 34 85% 30 75% 33 82,5% 31 77,5% 29 72,5% 37 92,5% 39 97,5% 32 80% 29 72,5% 32 80% 36 90% 39 97,5% 38 95% 26 65% 33,13 82,82%
45
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 9 Edisi 1, April 2015
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa ada 5 anak yang memiliki
kepercayaan
diri
anak
menjadi
peduli
dan
peka
dengan lingkungan sekitar. Kemudian
yang
pelaksanaan
belum berkembang, 8 anak yang
tindakan siklus II menunjukkan hasil
mulai berkembang, dan 2 anak yang
7 anak atau telah menunjukkan
berkembang sesuai
lalu
kepercayaan diri berkembang sangat
peneliti dan kolaborator menyepakati
baik dan 8 anak atau berkembang
untuk
tindakan
sesuai harapan. Berdasarkan hasil
peningkatan kepercayaan diri anak
presentase pencapaian anak setelah
melalui bermain gerak.
pelaksanaan
harapan
memberikan
siklus
II,
maka
Hasil asesmen menunjukkan
pemberian tindakan telah dikatakan
bahwa ada 4 anak yang memiliki
berhasil karena target pencapaian
kemampuan kepercayaan diri sudah
71% sudah tercapai. Peraturan
berkembang sangat baik, 7 anak atau
permainan
berkembang sesuai harapan, dan 4
mengajari anak untuk memposisikan
anak mulai berkembang. Empat anak
anak
yang memiliki skor yang tinggi
pembicara
dibandingkan anak-anak yang lain,
memahami cara berkomunikasi yang
yaitu
baik.
Hsy,
Tt,
Fdl.
Pada
saat
sebagai
sehingga
Donnchadha
pelaksanaan siklus I, ketiga anak
menyatakan
tersebut
merupakan
memang
menunjukkan
pendengar anak
(2004:
bahwa
dan akan
152)
komunikasi
semua
bentuk
perhatian yang sangat baik.Ketiga
penyampaian pesan dan perolehan
anak tersebut memiliki kepedulian
informasi dari orang lain
terhadap lingkungan
meliputi
sekitar
dan
berbicara,
yang
tertawa,
memberikan respon yang baik saat
menangis, diam, melakukan bahasa
guru menyampaikan materi. Hal ini
tubuh dan semua bentuk komunikasi
sesuai dengan yang dikemukakan
lainnya.
oleh Hidayat, Budirahayu dan Fong
Permainan gerak binatang,
(2010: 6) bahwa anak yang memiliki
melatih
anak
kepercayaan diri yang akan membuat
menentukan
belajar
posisi
saat
untuk akan
bermain, hal tersebut membuat anak 46
Peningkatan Kemampuan… Ade Agusriani
membentuk
sikap
tegas
dalam
menentukan pilihan. Sebagaimana
melakukan
kontrol
dalam
melakukan
pilihan
pembelajarannya. Anak
dinyatakan oleh Hidayat, Budirahayu dan Fong (2010: 6) bahwa ketegasan
dalam bermain, anak melakukan
anak
anak
interaksi dengan teman bermainnya.
menentukan pilihan sehingga anak
Howard dan Wood (2013: 173)
bisa memilih dengan yakin sesuai
menyatakan bahwa suatu permainan
dengan keinginan anak.
penting untuk menciptakan peluang
bisa
terbentuk
saat
gerak
untuk anak melakukan inisiatif dalam
binatang, maka anak belajar untuk
bearktivitas yang akan meningkatkan
mengekspresikan perasaan baik saat
rasa kepemilikian anak dan tanggung
dan
jawab
Melalui
setelah,
permainan
anak
akan
dapat
merasakan emosi jiwa positif dengan perasaan
senang
yang
mereka
terhadap
lingkungannya,
aturan dan tatacara. Berdasarkan pemaparan di atas,
rasakan. Byrne dkk (2009: 69)
maka
mengemukakan bahwa rasa senang
bermain
yang
meningkatkan kemampuan motorik
dialami
seseorang
akan
dapat
disimpulkan
gerak
dan
bahwa
binatang
dapat
membuat seseorang menjadi lebih
kasar
kepercayaan
mudah dalam berinteraksi dengan
anak.Peningkatan
orang lain dibandingkan jika kondisi
didukung oleh beberapa faktor.
skor
diri
tersebut
perasaan sedang negatif. Anak membantu guru dalam
SIMPULAN
membersihkan ruang belajar setelah
Sesuai
belajar. Sehingga anak belajar untuk
masalah
bertanggungjawab dan membangun
berdasarkan
interaksi yang positif dengan orang
pembahasan,
lain.Sebagaimana yang dinyatakan
penelitian ini adalah:
oleh
Vygotsky
menyatakan
bahwa
(2009: satu
yang
dengan di hasil maka
perumusan ajukan
dan
analisis kesimpulan
44)
Proses pembelajaran melalui
aspek
bermain gerak binatang meliputi
signifikan dalam bermain adalah
tahap
perencanaan,
pelaksanaan,
memberikan anak kesempatan untuk
observasi dan evaluasi.Perencanaan 47
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 9 Edisi 1, April 2015
dilakukan
diperoleh 64,17% pada siklus I
untuk mempersiapkan berbagai alat
meningkat sebesar 13,18%, sehingga
untuk bermain. Pelaksanaan, yaitu
menjadi 77,35%, siklus II meningkat
penjelasan tentang tema yang akan
sebesar 11,78%
diberikan dengan melalui bercerita
89,13%.Adapun untuk
dan tanya jawab, anak diajak untuk
total
mengamati tentang proses gerakan
kepercayaan
binatang,
diperoleh 53,25% pada siklus I
adalah
kegiatan
dalam
yang
pembagian
yaitu
melakukan
diri
hasil
observasi
dari
pra-siklus
dan
meningkat sebesar 19,42%, sehingga
mengamati
anak
menjadi 72,67%, siklus II meningkat
permainan
dan
gerak
sebesar 10,15%
sehingga menjadi
82,82%.
mengevaluasi setelah bermain. Bermain
kenaikan
persentase
Observasi
bermain.
evaluasi,
kelompok
sehingga menjadi
binatang
adalah aktivitas bermain dengan
SARAN
melakukan gerakan-gerakan hewan
Berdasarkan kesimpulan dan
sekitar seperti melompat, berdiri
implikasi yang telah dikemukakan
dengan
sebelumnya, adapun saran yang bisa
satu
kaki,
berlenggak-lenggok,
merayap,
dan
menari-
peneliti
berikan
adalah
sebagai
nari.Bermain gerak binatangdapat
berikut: (a) Bagi guru diharapkan
meningkatkan kemampuan motorik
lebih
kasar dan kepercayaan diri anak
kesempatan
kepada
kelompok B2 TK Melati, dapat
melakukan
aktivitas
menghadirkan suasana yang belajar
menstimulasi kemampuan motorik
yang
kasar dan kepercayaan diri anak dan
berbeda
dari
sebelumnya
banyak
memberikan
dimana anak-anak mampu mengenal
guru
gerak
mengkombinasikan
binatang,
anak-anak
akan
lebih
kegiatan
yang
ada
gerakan.
sekitar.
(b)
Bagi
persentase
total
diharapkan
yang
kreatif
berimajinasi yang berkaitan dengan
Adapun
anak
orangtua
untuk bisa
dalam berbagai
dilingkungan orangtua, anak
dapat
kenaikan hasil observasi kemampuan
memberikan stimulasi yang berkaitan
motorik
dengan kemampuan motorik kasar
48
kasar
dari
pra-siklus
Peningkatan Kemampuan… Ade Agusriani
dan kepercayaan diri di rumah
terkait
kepada
anak
peningkatan
kemampuan
sebagai
bentuk
motorik kasar dan kepercayaan diri
program
yang
anak dengan menggunakan maupun
diberikan oleh guru disekolah. (c)
menemukan metode yang tepat dan
Bagi peneliti lain, diharapkan lebih
sesuai dengan usia anak.
keberlanjutan
memperkaya kajian-kajianpenelitian
DAFTAR PUSTAKA Aunillah, Nurla Isna. Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Laksana, 2011. Beaty, Janice J. Observasi Perkembangan Anak Usia Dini Edisi Ketujuh. Jakarta: Kencana, 2013. Corsini, Ray. The dictionary of psychology. New York: Brunner/Routledge, 2002 Donnchadha, Reamon O’.The Confident Child. Jakarta: Nirmala, 2004. Dewi, Melina Surya. Bunga Rampai: Dimensi Kreatif Dalam Pembelajaran Seni Tari. Yogyakarta: Penerbit Pascaikj, 2013. Essa, L Eva. Introduction To Early Childhood Education Annotated Students’s Edition Sixth Edition.
USA: 2004. Gallahue, David L. Understanding Motor Development Infants, Children, Adolescents. USA: Benchmark, 1989. Hidayat, M. Zein., R. Yuli Budirahayu dan Christina Fong. Hipnoterapi untuk anak yang kurang percaya diri.Jakarta: Tiga Kelana, 2010.
Hildayani, Rini., dkk. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka, 2011. Howard, Justine dan Elizabeth Wood.Play and Learning In The Early Years. London: Sage publications, 2013. Hughes, Fergus P. Children, Play and Development 4th Edition. USA: SAGE Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5, ayat 1. Hurlock, Elizabeth B. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 1978. Ismail, Andang.Education Games Panduan Praktis Permainan yang Menjadikan Anak Anda Cerdas, Kreatif, dan Saleh. Yogyakarta: Pro-U Media, 2012. Mills E. George. Action Research: A guide for the Teacher Researcher. 2nd ed., (New Jersey: Prentice Hall, 2003. Samsudin.Pembelajaran Motorik Di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Litera, 2008. Santrock, John W. Masa Perkembangan Anak Edisi 11. Jakarta: Salemba Humanika, 2011. 49
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 9 Edisi 1, April 2015
Sarwono, Sarlito Wdan Eko A. Meinarno, Psikologi Sosial.Jakarta: Salemba Humanika, 2009.
50
Yeung,
Rob. Confidence seni mendapatkan apapun yang anda inginkan.Jakarta: Daras Books, 2014.