IJD 2006. Edni KhususK?PIKG XtV
HUBUNGAN ASIMETRI WAJAH TRANS\.ERSAL DAN GIGIT SILANG POSTERIORUNILATERAL (KajianSefalometri PosleroAnt€rior danSludiModeldi Klinik SpesialhortodonsiaRSCM, FKG UI Tahun2003 2005) lndah Dwinursanty*, Krisnawati**, Maria Purbiati*i *Peserta Indonesia FakullasKedoktemn Gigi Universitas PPDGSOrtodonsia **Departemen Fakultas K€dokteran Cigi Universitas Indonesia Orthodonsia
Abstrrct RelationshipofTransv€rs8lAsymetricFaceand UnilateralPosteriorCrossbite If Unilateralposteriorcrossbiteis commonlyseenin mixeddentition.bul it couldn\ be self corrected. rhis conditionis not treat€dproperly,it could lead to asymm€tricface.Asymmetricface with unilateral process posteriorcrossbite moredifficult.Theobjectiv€ ofthis studyis to find out couldmakethe treatment posteriorcrossbite. Patients old€rthan andunilateral betweentransv€rsal skeletalasymmelry therelationship 13 years with skeletalasymmetricface, who had never undergoneorthodontictreatmentor facial sugery w€re selected.The sampleconsistedof 15 femalesand 6 males(15 32 yean old). Anteroposierior th€difference betweenrightandleft ofantegonialandthedeviationof wasusedfor determining cephalogram wer€ more than 3 mm on Anl€gonial and 2 rnm or more on Menton. Mid menton. Criteria for asymmetry posteriorcrossbite (MSR) line. Unilateral couldbe seenin the dental was used as r€ference SagitalReference It was revealed that liom 2l samples,38.1% was Mann Whitney t€st. The data was analyzed using model. Thereis with majorlyinvolvingfour posteriotte€th-Conclusion: foundto haveunilatemlpost€riorcrossbite no r€lationshipbetweentmnsv€rsalskel€talasymmetryand unilat€ralposteriorcrossbite(p > 0,05). lndonesianJourhal of Dentistry 2006; Edtsi KhurusKPPIKGXll/:92-96 unilatemlposteriorcrossbite Key words: skelelalasymmetry, berbagai komponen ryajah, serta semua struktur yansmenselilingisigi.' Begitu pula m€nurut pendapatPeck. Terdapal Asimetri wajah dalam batas-batastertentu, hubungdn kuar anraraol,lusi gigi denganasimeni bukanlah merupal(an sualu k€adaan yang tidak simetri wajah pada anatomiZygomaticdan atau normal. Hal ini dapat terjadi pada semuaorang goniat.s Sedangkan Letzermengemukakan, bahwa dengan wajah yang m€nyenangkandan tampak hubungan antara oklusi terhadap tidak ada normal.rAsimetri wajah umumdyaakan m€njadi eigi-gigi penampilan s€seorang simetriatauasimetriwajah.' nasalah,bila mengganggu cigit silang posterior unalatemlmerupakan saat bercermin.Asimetri wajah dengandisertai adanyamaloklusigigi, baru akanmembuatpasren salah saru manifestai asimeFi lengtung gigi. Menurut beberapaahli. gigir silangposie'io' datangke doktergigi untuk mencadperawatan. MenurutFischer,asimetridapattedadi pada unilateraldiyakini sudahterjadi pada periodegjgj Keadaanini tidak dapat da€rahdentofasial,dan tidak teibataspada gigi dan sulungdangigi bercampur. tulang alveolar saja, m€lainkan dapat melibatkan t€rkoreksidengansendninya,dan dapat berlanjut dan mernperparahasimetri wajah seseorangsaat Peddahuluan
I
lahun,didapatisisi kiri mandibulalebihpanjang Sejauhini, maka ingin diketahuiapakahpada seliapasimetriwajahselaludis€naioleh gigit silang daripada sisi kanan (p< 0,002). Pada anak posteriorunilaleralatau sebaliknya,dan ini akan p€rempuansaatus'a 12 tahun didapatisisi kanan padaanakperempuan diagnosis danperawatan kasusasirnetri lebihpanjang,sedangkan memperkual dan gigit posterior unilateral. laki-laki di usia 14 tahun, ditemukanlidak terjadi disertai silang rang pertambahan panjangmandibula.r2 Bishara mengelompokkanasimetri menurut struktur yang t€rkena menjadi asimeki denral, TinjNuan Pustaka skeleral. mustula.'dan fungsional sedaddpdrjugd Asimetri wajah memiliki arti ketidak- leriadi kombinasidi antaranya.''Asimetri skeletal .eimbangan)ang rerjadj anrara bagian-baeian lebih mudahdilendli padadeqasakarenaa.imetri terlihatdan homolog dari wajah, sehingga m€mpengaruhi yang lerjadi sudahsecarakeseluruhan jelas. denganddanyapenumbuhdn)ang berlanjur proporsi bagian yang satu dengan lainnya. I usia seseorang.'''n Haraguchiberpendapal,ses€orangdikategorikan danbertambahnya Asimetri fungsional adalahasimetriyangterjadi mengalami asimetri skeletal wajah apabila p€nyimpangan akibat adanya mandibulake lateral perbedaan kanan 2 mm aiau sisi kiri dan ditemukan atau anteroposterior karena adanya hambatao oklusal menemukan 80 % dari 200 subyek lebib.Haraguchi rerjadin)akereparan inrerku\pai penelitiannyamengalamiasimetri wajah, bahkan yang menghambat {60odi anLaranya asrmeLn mempedihalkan Jaringan saatrelasisentrik.lri Brucedan Haywardberpendapatasimetriwajah lunakyang nyata.Dataini lebihtinggi dari laporan penelitian s€belumnya,yang dilakukan d€ngan yang paling seringterjadi adalah asimetriwajah rnenggunakansampel ras Kaukasia.Sedangkan dengandisenaide axi prcgnathisn,yaitu asimetri menurulhasilpaneldari l0 ahli ortodonsia. asimetri ditandai ol€h b€dambahnyaukuran mandibula padajadnganlunak dapat terlihat denganjelas secaraunilateral,kondil biasanyasimetris. dan derajat penyimpangan dagu yang apabila penyinpangandagu lebih dari 4 mm." mengakibatkan asimetrimasihtergolongringan Farkasmenyatakan Gigit silang posterioradalahtip€ maloklusi apabilaperbedaanpengukuranbagiankiri dan kanan yang dalamperiode banyakterjadipadaanak-anak yaitu wajah nilai rerata 3 dari skeletal masihdalam gigi sulungdanawal gigi bercampur, antarausia 19 silangposleflor. Menurut Rossi, kebanyakanmanusia tidak bulandan5 tahun. Preval€n5igigit memperlihatkanpertumbuhanyang sama dari berdasarkan p€nelitian terhadap anak-anak derajat Scandinaviaadalah berkisarantara 8,7ol. hingga strukturbilatemlyang homolog.Perbedaan " Keddaan padd ini rerlrhal hamprrkonstan p€rtumbuhanantara sisi kiri dan kanan dapal 2r.l'i,. faktor genelik, lingkungan,atau anak-anakusia 3.6,8,10,dan l2 tahun,'' dengan disebabkan,^oleh palingbanyakditemuiadalahgigit silangposteflor pendapat yang Banyakpenelitiandanperbedaan Gigit silang posterior secara umum dapat hasil terjadimengenaiamh asimetri.Di antaranya dibedakan dalam tipe dental, skeletal, dan yang penelitianSevertdanProffit, lebih melaporkan tungsional. Menurut Moyers, keadaantungsional pasien dengan k€lainan dentofasial dari 85 % daparjuga menyertaigieitan silang posterior-tipe memperlihatkanpenyimpanganrahang ke kiri. " dentalatauskeletal, sehingea terjadikombinasi. Pendapat ini didukungolehbanyakahli, sepertiVig, Gigit silang posteriorunilateraldapat terjadi Hewit, Shah,Joshi dan yang lainnya.Sedangkan mandibula. beberapaahli lain b€rpendapatbahwamanusiasejak denganatautanpaadanyapenyimpangan yangdominan Cigit silang posterior unilat€ral yang disenai lahirdilalini memilikip€numbuhan mandibulake lateral,dari hubungan yangkurangpada penyimpangan padasisi kanan,danpertumbuhan umumnyaterjadiuntuk meny€babkan strukurkananlebih sentrikke posisiint€rkuspa, sisikiri, sehingga gigi menghindari hambaranoll'rsal pada gigi besardaripadaslrukturkiri. Begitupuladenganwoo gigit.ilang posterior lenenlu. Kead.ran ini membuar bahwasisi kananwajah danBjork yangmengatakan gigit silangponerior karenaperk€mbangan ini dilenal denganseburan dominanmengalamiasimetra un'lateraltungsional. MenurutKurol , 80% dari otaksebelah kananlebihbesar.rr'" anak-anakdengangigit silang posteriorunilateral Berdasa*anp€nelitianjangka panjangt€rhadap220 mandibulake dilaporkanmemiliki penyimpangan anakusiaperumbuhan,yang dilakukanMelnik, diperoleh hasilbahwapadaanaklaki-lakiusia6 dan
93
r
I
lI {
I
I
II
I
ANS, Ag-Ag' dihubungkansehingga terbentuk tiap sisi wajah diukur garis. Besarnyaperbedaan jdrakrap r(il Ag danAg denganmembandinglan Selanjurnyadiukur ke Cg-ANS atau MSR. dagu dari Me ke MSR. besamyapenyimpangan pada rnodel studi pasiendilakukan Pemeriksaan dengan melihat ada atau lidaknya gigit sjlang posteriordan banyaknyagigi yang terlibatdalam gigit silangposleriorunilateral.Selanjutnya tabulasi datadandilakukananalisisslatistik
Penyimpanganfungsional, dapat diamati midlinegigi. Padasaatgigrdenganmenp€rhatikan gigi dalamhubungansentrik,akanterlihatrnidlin€ dLass€garii denganmidline ba\ ah. dan gigi-gigt posteriorberkontaktonjol denganlonjol, kemudian ketika gigi-gigi mencapaiint€rkuspasimakirnal, midline bawah akan b€rgeser.Sehinggaakan didapali,jika gigit silangposterioradadi sisi ka-nan '' '' ' r. akandlme baaah men)impangI'e I'anan. Gigit s'langposleriorunilateraldengandis€rtai penyimpangan mandibulaini, diyakiniolehbanyak dhli ridal dapdt rerkoreLsidengan sendirinla. bahkan menetapdan dapat menimbulkan keadaan wajahlidak yang lebih sulit, sepertimenyebabkan untuk yang tindakan bedah memerlukan sinetris, mendapatkanhasil perawatan optimal. Arah penyimpangan mandibula,biasanyasama dengan sisi terdapatnyagigit srlang posterior unilateral tersebut. Sebagai contoh, jika mandibula ke lanan. makadapalterbenrllkEigit menyimpang disisi kanan."'q" silangposleriorunrlareral Analisis sefalometri postero-ant€riortelah dikembangkan untuk m€menuhi kebutuhan diagnostik,terubma yang berhubungandengan asimetri fasial.'" Pada umunnya dalam analisis, MSR digunakans€bagajgarG referensi,karena bidangvisual yang dibentukoleh MsR-mendekati subnasaldantitik tengahantararnatadanalis. MSR dibentuk dari Cg (Crista gali) be4alan venikal melalui ANS (/nteliol /{aral Spne) k€daerahdagu, dantegaklurus denganbi dal|.gZ (Zyqonatic)
Hasil Berdasarkanpengumpulansampel di klinik onodonsia RSGM Univenitas Indonesia, dari Januari2003 Mei 2005 diperoleh2l pasienyang dapat menjadisampelpenelitian dan memenuhi kiteria, l€rdiri dari 15 orang wanitadan 6 orang pria,denganusiaantara l5 32 tahun. Pada seluruhsampelyang mengalamibeda pada ukuranpada MSR-Ag,terjadipenyimpangan menton,walaupund€ngannilai ukuranyangbeda. (n=21). asimerri Tabel1.De€jatkepdahan Sll Beda MSR-A8 ka& Ki
6.1| 4l3
Bahan datr Cara Kerja
1.85
Minimum Maksimum
t,5
t2
2.0
9.0
MSR-Me
Penelitian ini merupakan studi deskiptif analitik dengan rancanganpotong lintang. Bahan dan alat p€nelitian adalah sefalogrampostero anterior. kertas asetat dengan ketebalan 0.003", trcret. laca pembesar.pinsil 3H. penggaris sefalometrime* Ormco, model studi, dan program data. SPSSl2 untukpengolahan Cara kerja dalampenelitianadalahpemilihan samp€l penelitian berupa sefalogram Posteroanrerior dari penderitaasimetri wajah yang dipilih sesuaikiteria inklusi sanpel, diambil dari Klinik SpesialisOrtodonsiaRSGM FKG UI. Penapakar gambar sefalogratn Postero-anterior, dilakukan kertasaselat0,003" di atasvielter, denganseiembar dengan menggunakanpensil 3H. Penapakan dilakukan dilakukanolehsatuorangpeneliti.Setelah penapakangambar pada k€rtas asetat, ditentukan titik cg, ANS,Ag, Ag'danMe. Kemudiantitik cg -
Nilai remtab€daukuranMSR-Ag kanandan kiri diperoleh6,ll m hubunganasimetyiwajah dan gigit silang posteriorunilateralrn, transversal sedangkannilai remta penyimpanganMSR-Me adalah4.33mm. Nilai ninirnumbedaukuranMSRAg kanan dan kiri adalah 3,5 mm, dan nilai maksimumnyaadalah l2 mm. Nilai minimum penyimpangan MSR-Me adalah 2 mm, sedanglGn devlasr adalah9 mm. Standard nilai maksimumnya untuk b€da ukumn MSR-Ag kanan dan kiri dip€roleh 2,29, dan standard deviasi untuk penyimpangan MSR-Meadalah1,85. Selanjutnyapada model studi dari sampel dicatatadanyagigit silangposteriorunilateral,sena jumlahgigiyangterlibat dalamgigrtrilangponerior tersebut. unilateral
94
giSilsildg posieriorunilateral Tabel2. JDmlah pada penderna as'metdwajai (n = 2l).
Pmsenrase . rumran toran8t ("") TidakadaGSPU 4daCSPU
ll 6 2l
6l,9vo lE,l% to$/d
Dari Tabel 2 diperoleh gambaranbanyaknya penderitaasimetriwajah yang disenaigigit sjlang posleriorunilateral adalah38,1%(8 orang),lebih sedjkitdari yangtidakterdapatgigit silangposterior Lrnilateral adalah61,9%(13 orang). PddaTabel I terlihat.lasus denganfrekuensi tertinggi adalah kasus gigil silang post€rior unilateral dengan4 gigiyangterlibat. Tabel3 lunlah gigi yangterlibatdalm giSitsilang
Junlahsigj
Jumlal'(ormg)
2 3 4 Tolal
2 2
25% 25vo
E
500/. 1000/,
masihtergolongringan apabilaperbedaan ukuran bagiankiri dan kanandari skeletalwajah masih dalam nilai rerata yaitu 3 mm. Maka dapat disimpulkan pada penelitian ini kebanyakan penderita tergoloogasimetrisedang danb€rat.Selain itu Jugamenjelaskan perbedaan ukuranpadaMSRAg, umumnyadis€daipenyimpangan menronyang disertainilai berbeda. Penderitaasimetri wa.iahyang disertai gigil silangposteriorunilateralpadapenelidanini adalah sebesar38,1% (8 orang),hal ini disebabkan oteh batasanop€rasionalterhadapd€finisi gigit silang posleriorunilateraldan jumlah gigi yang terlibar (lebih dari I gigi). Ditetapkannya batasanrerhadap jumlahgigi ioi, kar€naapabilagigit silangposrerior tersebuthanyamelibatkanI gigi, kenungkinanyang terjadiadalahmalposisi darigigi te.sebutsaja. Berdasarkan analisastatistik.hasil uji Mdm '|hitney test,didapatkan hasil Ho diterimadan Ha ditolakyang beraditidak terdapathubunganantara asimetriwajahdan gigii silangposreriorunitaterat. Hasil p€nelitianini sesuaidenganpenelirianLerzer danbertolakbelakang denganpenelitianPeck.
(%)
Kesimpulad Pada penelitian ini diperoleh gambaran banyaknyapasien asimetri wajah dengangigir silang posterior unilateral di Klinik Spesjatis OrtodonsiaRSGM FKG UI sebesar38,1%dari 2l sampel.Berdasarkan analisasiatistikdiperolehhasil, tidak lerdapathubunganantaraasimerriwajahdan gigit silangposteriorunilateral. Kebanyakangigit silang posteriorunilateral yangtedadi,m€libatkan 4 gisi (50%),3 gigi (25%) dan 2 gigi (25o/o).Selain itu banyak ditemukan pasienasimetriwajah ke kiri 14 pasien(66.7%), dengansisi yang samaditenukannyagigit silang posa€rior unilateral.
Berdasarkan hasilujiSaphiro Wilk,p= 0,026, (p< 0,05), maka dip€rolehdistribusi data tidak rormal. Oleh karena itu digunakanuji Mdrr Whitney (!ji non parametrik) untuk mengetahui hubunganantarakeduavariatel tersebut.Hasil uji Mann ehitney, diperolehp: 0,633 (p> 0,05 ), yang berarti hipotesastatistik / Ho diterima, (idak ada hubunganasimetri wajah transversaldan gigit silang posterior unilateral). Dengan demikian hipotesapenelitjan (adahubuneanasimetriwajah iransversaldan gigit silang posterior unilateral) ditolak. UcapanTerim, ltusih
Denganselesainya penyusunan tugaspen€lirian ini, penulisingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besamya kepada: Drg- Krisnawari,Sp.On Nilai rerataasimetripadabedaukuranMSR- selaku penbimbing,Drg. Maria Purbiati,Sp.On Ag yang diperol€hpadapenelitianini adalah6,ll selakupembimbingII, Drg. R€tnoWidayati,Sp.Orr mm, dengannilai minimum3,5 mm danmaksimum selakuKoordinatorPendidikan ProgiamDoktercigi 12mm.Nilai reiatarsim€tripadapengukuran MSR- Spesialis Ortodonsia.,Pimpinan dan karyawan Me diperoleh4,33 mm, dengannilai minimum2 perpustakaan dari FKG UI danLadokgi. mm danmaksimum9 mm. MenurutFarkas,asimetri P€mbahasatr
95
I
ii
Daflar Acuan ShahSM, JoshiMR. An As.srnent f Asymmetry in the Nomal Ctutiofa.;^l Cor.]'ple\.ahgle Orthod 1 9 7 84j 8 : l 4 l - 8 . ofthe DmtofacialComPl€x. 2 FischerB. Asymm€tries AngleOrtho./l954t24:119 92. :1. Hdaguchi S, Takada K. Yasuda Y. Facial Asymmelry in Subjectswith Sk€letalClass Ill Defotmi,ty.Ahcl. orthod 2002a72. 28 -35. ,1. Faikd LG, CheungG. FacialAsymmetry in Hcalthy North American CatJczslns.Angle orthod l9a\ 51t70 1. 5 Rossi M. Ribciro E, Smith R. Craniofacial Asymmelryin Developnent:An AnaDmicalStudy. A n g l eO h o 2 l o l : 3 8 1 - 5 . \rg PS. lle$in 4B AlyDmelr) of the Huma, Faci^l Skeletoi. Angle orthod 1915:125-9. 1 . Melnik AK. A Cephalometic Sludy of Mardibular Asymmetryin A Longirudinally FollowedSampleof Orosrng Ch,ldren. 4n J O hod DcarcfacOtth" 1992)355 66. Graber TM, Veasdall PL. Orthodontic: Cunenl Pirciples and Tectbiqres. 3d ed. St. Louis: Mosby Co 2000:56-7. 9 . Prnrn,em,,PM Associarionsol Medibule ad FacialAsymmenies.,-1uJ Orrrod 1994:19l-2ffi. 10. Bi.hM st . rex book ol Otthodoau,s. PhilaAelphia wB. SaundeF2001:299439. I l DondldRl. M)5tenesof Ar>nn'elJi.s.4n J Orthod Dehtoloc Ottho 2000 57'l-9. t2. Pe6en M. MandibularAsymmetryof Hereditary otigln, An J Otthod 1973:1-l |. t 3 , SchroderU de SchrcderI. Earl) Treatmenlof UDilateal Posterior Crossbnein Child.en sith Ma\illae.Lw J Orthod le84 Bllaremll)Conrracred 6:65-9. I
96
I ) t
-
1 4 . LmgbergBJ, AJaiK, Miner M. Trdnsverse Skeletal od Dcnkl A.ymmetr) in Adulls with Unilareml l.lneu6lPonerio'Ctostbile An J Otrhod D?nb!a, Orthop 2OO5:6-16. 1 5 . Pinto AS. Buschde PH. Throckmonon.Gs.dd dd PositioralAsymmetries ChenP, Morpholo8ical of Youn8 Childrcn wiLh funcLronalUnilareEl Posleriof C.ossbite. An J Otho.t Dentofoc Otthop 2001:5lJ-20. t 6 . Karol .,, dor BerglundL. LongiludinalStDdyand Cost Benefil Aralysis of the EiTecl of Earl), Trcatmenl of Poslerior Cros-Bit€s in the Prirnaf) D.ntition Et J Othod l992il4:173-9. t 1 Kurin C, Hases RR Poslerior Crcsbn.. ih ed Vixed Denr,tion,An J O,thod l a. Deciduous 56:5r491-504. 18. Lim ST, ChenML. Mana8cmertofPosteriorDenbl or Funcdonal Cros5bite in the PdrDry or Mixed Denririon.SingdporeDe4tal Jour&l 1977| 3 : l1-4. 19. Sddikcioglu M,Haa S, Skeletal and Denral Cheges After Mdiuary Expmsion in lhe Mix€d Denrjljn- An J Othod DentofocOrthop 1997:321-7 20. ThilanderB. Wahrnd S, LennatssonB. The Efiect or Eady lnterc€ptiveTreatnenl in Children wxh PostedorCrossbile.6r "/ Oi thod 1984:25-34. 2l. Bm Basst Y, YatreA, Brin I ,Frema J. Funclional ard MorphologicalOcclu$l Aspectsin Childrcn Treatedfor UnilareralPosredor Cross Bite. ,!/J Orthod, 1993tl 5 :57-63. 22. Pfotri WR. Cohtehporary Otthodqtics. St.Lotis Mosby.Inc.I'ied. St LoDis.2000. 21. Grummons DC. Kappeyn€, MA. A Frontal Asymm e q A n a l ) s nJ. a l r , O . r r o d l q 8 7 . 2 l : 4 4 8 - 6 ' 24. LetEr GM, Kronnan JH. A Posteroot€rior Cephalom€lricEvaluationoi CraniofacialAsyDnerry. Angle ofthod 1967:205-11 25. PockS, PeckL, KaltajaM. SkeldalAsymmetryin Esthelically Pl€asing Faces.,1.sle Othod t990:4j-a.