ABSTRAKSI
PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.RIAU MEDIA TELEVISI PEKANBARU
Oleh : Eko Kurniawan
This study aims to determine pengarh compensation and motivation on employee performance This study uses census sampling method that all populations sampled, with samples 54 employees. Data collection methods used in this study were graded Likert scale consisting of five alternatives that contain variations Jawaan beringkat value. Data analysis method use in this whose team is using descriptive method. Sources of data in this study were primary data source data directly from information obtained through interviews and the results obtained from the questionnaires by PT. Riau Media Television (RTV) Pekanbaru. The result showed that the variable compensation and positive effect in improving employee performance PT.Riau Televsi Media (RTV) Pekanbaru. And motivational variables provide the greatest role in improving employee performance. Keywords: Employee Performance, Compensation, Motivation
prestasi dari para pegawai. Pemberian kompensasi
A. PENDAHULUAN Kesuksesan dilihat
dari
sebuah
kinerja
perusahaan
dapat
dihasilkan
oleh
yang
karyawannya. Kinerja merupakan prestasi nyata
atau
balas
perusahaan,
jasa
tersebut
hendaknya
kepada
tidak
pegawai
mengganggu
kelangsungan hidup perusahaan.
yang
Proses kompensasi adalah merupakan
bersangkutan melanjutkan tugas dan perannya
suatu jaringan yang kompleks dengan maksud
dalam organisasi. Kinerja produktif merupakan
untuk memberikan balas jasa kepada pegawai bagi
tingkatan prestasi yang menunjukkan hasil guna
pelaksanaan pekerjaan dan untuk memotivasi
yang tinggi (Yuniarsih, 2009:161). Proses penilaian
mereka agar mencapai tingkat prestasi kerja yang
dan pengukuran kinerja merupakan salah satu cara
diinginkan. Diantara komponen-komponen proses
untuk meningkatkan kinerja karyawan, karena
ini
dengan penilaian kinerja akan diketahui seberapa
kompensasi
baik seseorang telah bekerja sesuai dengan sasaran
asuransi, bonus, dan kesejahteraan dan sebagainya.
yang
ditampilkan
seseorang
setelah
adalah
upah
dan
pelengkap,
gaji,
dan
misalnya
pemberian pembayaran
yang ingin dicapai. Selain itu umpan balik dari penilaian kinerja akan memotivasi karyawan untuk
PT.Riau Media Televisi (Rtv) merupakan
bekerja, mengembangkan kemampuan pribadi dan
salah satu industri televisi yang di yakini sebagai
meningkatkan kemampuan dimasa yang akan
media yang mampu menampilkan informasi, berita
datang.
dan hiburan secara audio visual, juga menjadi agent Untuk meningkatkan kinerja karyawannya
of change yang berperan penting di era informatika
salah satu hal penting yang harus diperhatikan
serta globalisasi saat ini guna mewujudkan Visi dan
adalah kompensasi yang merupakan bentuk balas
Misi nya yaitu terwujudnya provinsi riau sebagai
jasa langsung. Kompensasi bagi organisasi atau
pusat perekonomian dan kebudayaan melayu dalam
perusahaan juga merupakan unsur pembiayaan
lingkungan masyarakat yang agamis, sejahtera lahir
yang akan menguras kas. Namun, dilain pihak bagi
dan batin di Asia Tenggara pada tahun 2020. Oleh
pekerja,
sumber
karena itu, PT Riau Media Televisi (Rtv) hadir
juga
untuk memenuhi program-program yang memiliki
kompensasi sekaligus merupakan penentu status
khas Melayu sesuai dengan budaya masyarakat
sosial dalam lingkungan masyarakat. Penentu
Riau.
kompensasi
penghidupan
ekonomi,
merupakan disamping
itu
kompensasi atau balas jasa yang sesuai hendaknya
Kompensasi yang dikelola secara benar
didasarkan atas hasil usaha perusahaan sebagai
akan membantu organisasi mencapai tujuan dan
untuk
mendapatkan,
dan
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis
mempertahankan pekerja yang produktif. Karena
tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut di
itu, pengelola kompensasi perlu memperhatikan
PT.Riau Media Televisi dalam bentuk skripsi yang
berbagai faktor yang berpengaruh agar tujuan
berjudul : “Pengaruh Kompensasi dan Motivasi
pemberian kompensasi bagi para pekerja dapat
Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Riau
terwujud seperti yang diinginkan.
Media Televisi (Rtv) Pekanbaru”.
motivasi
juga
memelihara,
Selain
kompensasi,
faktor
dapat
mempengaruhi
kinerja
1.1 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang
karyawan. Menurut Hasibuan (2009:141) motivasi
telah
adalah persoalan bagaimana cara mengarahkan
merumuskan masalah sebagai berikut :
daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama
1.
secara
produktif
mewujudkan
berhasil
tujuan
yang
mencapai telah
dan
di
atas
maka
penulis
Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan PT. Riau Media Televisi
ditentukan.
Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal
dikemukakan
(Rtv) Pekanbaru. 2.
Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja
yang menyebabkan, menyalurkan, mendukung
karyawan PT. Riau Media Televisi (Rtv)
perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan
Pekanbaru.
antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi
3.
Faktor manakah yang mempunyai pengaaruh
semakin penting karena manajer membagikan
lebih dominan terhadap kinerja karyawan PT.
pekerjaan
Riau Media Televisi (Rtv) Pekanbaru.
pada
bawahanya
untuk
dikerjakan
dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang
1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian
diinginkan.
a.
Tujuan penelitian
1.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
Motivasi pada suatu organisasi atau perusahaan
juga
bertujuan
untuk mendorong
kompensasi terhadap kinerja karyawan PT.
semangat kerja para karyawan agar mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan
Riau Media Televisi (Rtv) Pekanbaru. 2.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
keterampilan demi terwujudnya suatu organisasi.
motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Riau
Pimpinan yang mengarahkan melalui motivasi akan
Media Televisi (Rtv) Pekanbaru.
menciptakan kondisi dimana karyawan merasa mendapat inspirasai untuk bekerja
3.
Untuk
mengetahui
dan
mengananlisis
pengaruh kompensasi dan motivasi yang
Kompensasi adalah “pemberian balas jasa
paling dominan terhadap kinerja karyawan PT.
1.
Riau Media Televisi (Rtv) Pekanbaru.
langsung (direct) atau tidak langsung (indirect) berupa uang atau barang kepada pegawai sebagai
b.
Manfaat Penelitian
imbalan jasa yang diberikankepada organisasi. ”
1.
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi
(Sadarmayanti, 2001 : 9)
penulis
2.
2.
3.
sendiri
untuk
dapat
menambah
Kompensasi
adalah
“semua
bentuk
pengalaman dalam melakukan penelitian
penggajian atau ganjaran yang mengalir kepada
Dengan penelitian ini diharapkan perusahaan
pegawai atau timbul dari kepegawaian mereka.”
memperoleh masukan atau informasi yang
(Dessler, 2003 : 349)
berguna
3.
sehubungan
dengan
pelaksanaan
Kompensasi adalah “hal yang diterima
kebijakan kompensasi dan motivasi
oleh pegawai, baik berupa uang atau bukan uang
Sebagai bahan referensi dan pedoman bagi
sebagai balas jasa yang diberikan bagi upaya
pihak-pihak yang akan melakukan penelitian
pegawai (kontribusi pegawai) yang diberikannya
berikutnya dengan masalah yang sama dan
untuk organisasi.” (Sirait, 2006 : 181)
juga
Tujuan Kompensasi
memperbaiki serta
menyempurnakan
kekurangan dalam penelitian ini.
Program pemberian kompensasi umumnya bertujuan
B. TELAAH PUSTAKA
untuk
kepentingan
perusahaan,
karyawan, dan pemerintah atau masyarakat. Supaya
Kompensasi
memberikan
Berikut ini adalah beberapa pengertian kompensasi
hendaknya kompensasi yang diberikan memadai.
menurut para ahli :
Tanpa kompensasi yang memadai, pegawai atau
1. Kompensasi adalah “segala sesuatu yang
karyawan
diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk
meninggalkan perusahaan dan untuk melakukan
kerja mereka.
penempatan kembali tidaklah mudah.
Masalah kompensasi mungkin
kepuasan
yang
ada
bagi
sangat
semua
mungkin
pihak,
untuk
merupakan fungsi manajemen personalia yang
Jenis dan faktor-faktor yang mempengaruhi
paling sulit dan membingungkan. Tidak hanya
kompensasi
pemberian kompensasi merupakan salah satu tugas
Adapun jenis-jenis kompensasi menurut
yang kompleks, tetapi juga salah satu aspek yang
Martoyo adalah sebagai berikut : (Martoyo, 2000 :
paling berarti bagi karyawan maupun organisasi.
102)
“(Handoko, 2000 : 155)
1.
Kompensasi yang bersifat finansial
Mencakup pembayaran uang secara langsung
(direct
financial
payment)
perusahaan kepada karyawan yaitu : (Hasibuan, 2002 : 127):
maupun pembayaran yang tidak langsung
a.
Penawaran dan permintaan tenaga kerja
(indirect financial payment). Pembayaran
b.
Kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk
uang secara langsung meliputi : gaji, upah,
a.
b.
membayar
insentif, komisi, dan bonus, sedangkan
c.
Serikat buruh atau organisasi karyawan
pembayaran kompensasi yang bersifat
d.
Produktivitas kerja karyawan
tidak langsung meliputi :
e.
Pemerintah
Tunjangan
yang
berkaitan
dengan
dengan
undang-undang
dan
keputusan presiden
pekerjaan atau jabatan.
f.
Biaya hidup
Tunjangan yang berkaitan dengan bantuan
g.
Posisi jabatan karyawan
sosial ekonomi. c.
Tunjangan khusus.
Motivasi kerja
2.
Kompensasi yang bersifat non financial
Pengertian Motivasi
Merupakan kompensasi dalam
3.
Motivasi berasal dari kata latin movere
bentuk jaminan sosial seperti : jaminan
yang
hari
Motivasi dalam manajemen hanya ditujukan pada
tua,
kesehatan,
asuransi,
hasil
dorongan
atau
menggerakkan.
produksi perusahaan dan sebagainya.
sumber daya manusia umumnya dan bawahan
Kompensasi dalam bentuk fasilitas yang
khususnya.
tidak mudah dikuantifikasikan
Pada dasarnya motivasi adalah dorongan
Yaitu ganjaran-ganjaran seperti
dalam diri setiap individu sesuai dengan kemauan
pekerjaan yang lebih menantang, jam
masing-masing
kerja yang lebih luwes, menggunakan
organisasi, motivasi ini perlu dikelola dengan baik
kendraan
agar dapat mencapai hasil yang positif sesuai
perusahaan
untuk
pribadi,
menjadi anggota klub sosial, kantor yang
dapat
mempengaruhi
tersebut.
Didalam
Ada tiga hal yang harus diperhatikan
Selain itu menurut Hasibuan, faktor-faktor yang
individu
dengan tujuan organisasi (Isyandi, 2005:123).
lebih bergengsi dan sebagainya.
penting
berarti
tinggi
rendahnya tingkat kompensasi yang diberikan oleh
dalam memotivasi bawahan menurut Herzberg (Hasibuan, 2009:158) : 1.
Hal-hal yang mendorong pegawai adalah pekerjaan
yang
menantang
yang
mencakup; bertanggung
perasaan jawab,
berprestasi,
kemajuan,
dapat
menikmati pekerjaan itu sendiri dan
Indikator-indikator
dalam
penelitian terdahulu adalah sebagai berikut (Hartati, 2005):
adanya pengakuan atas semuanya. 2.
kinerja
a. b. c.
Hal-hal yang mengecewakan pegawai
Kuantitas Hasil Kerja Kualitas Hasil Kerja Ketepatan Waktu Penyelesaian Pekerjaan
adalah terutama faktor yang bersifat embel-embel
saja
pada
pekerjaan,
2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian
peraturan kerja, penerangan, istirahat,
akan mencari kesalahan-kesalahan.
memperkuat
terdahulu yang digunakan antara lain:
Pegawai akan kecewa bila peluang bagi
dibatasi, kemungkinan mereka cenderung
untuk
penelitian sebelumnya. Adapun penelitian
lain-lain.
mereka untuk berprestasi terbatas atau
dibutuhkan
mendukung, menambah, dan
sebutan jabatan, hak, gaji, tunjangan dan
3.
terdahulu
1.
Dalam
Jurnal
“Pengaruh
penelitian
Kesesuaian
yang
berjudul
Kompetensi
Dan
Motivasi Kerja Pegawai Pada Secretariat Daerah Kabupaten Malang Terhadap Kinerja
Kinerja Penngertian kinerja Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab yang diemban karyawan (Mangkunegara, 2000 : 67) Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Simamora (2003 : 18) adalah sebagai berikut : 1.
Karakteristik pribadi
2.
Deskripsi pekerjaan
3.
Tujuan-tujuan penelitian kerja
4.
Sikap para pekerja dan atasan evaluasi
Kepala Desa” (Hartati, 2005). Tujuan dari penelitian ini adalah: (I) untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan motivasi kerja secara simultan
terhadap
kinerja
sekretariat
pemerintah daerah di Malang, (2) Untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan motivasi kerja secara parsial terhadap kinerja Sekretariat pemerintah daerah di Malang, dan (3) Untuk mengetahui yang mana dari dua variabel memiliki pengaruh dominan terhadap kinerja sekretariat pemerintah daerah di Malang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa nilai r adalah 0,754 yang menunjukkan bahwa kedua variabel independen yang berhubungan dengan variabel dependen. Dari analisis regresi linier
Indikator penilaian kinerja
dapat disimpulkan bahwa dengan R '= 0,568,
hanya
56,8%
dari
variabel
independen
Operasional Variabel
dijelaskan oleh variabel dependen. Hal ini juga menyimpulkan
bahwa
motivasi
Tabel 2.1 : Operasional Variabel Penelitian
kerja
No
merupakan variabel dominan dari dua variabel
1
Variab el Kinerja Karyaw an (Y)
independen. Penelitian Hipotesis Berdasarkan permasalahan serta didukung
Definisi Variabel
Indikator
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai d alam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. (Mangkunegara 2001:67)
1. 2. 3.
Kompensasi adalah adalah “semua bentuk penggajian atau ganjaran yang mengalir kepada pegawai atau timbul dari kepegawaian mereka.” (Dessler, 2003 : 349)
1.
Motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal (Hasibuan, 2009:141).
1.
4.
5.
6.
oleh teori-teori yang ada maka penulis menyusun 2
hipotesa sebagai berikut: 1.
Diduga
kompensasi
berpengaruh
Kompe nsasi (X1)
positif
terhadap kinerja karyawan PT. Riau Media Televisi (Rtv) Pekanbaru 2.
Diduga motivasi berpengaruh positif dan
3
Motivas i (X2)
signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Riau Media Televisi (Rtv) Pekanbaru 3.
Diduga kompensasi merupakan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja
2. 3. 4.
2. 3. 4. 5.
Kualitas hasil kerja Kuantitas hasil kerja Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan Pemahaman tentang ruang lingkup pekerjaan bagi seorang karyawan Pemahaman karyawan terhadap sasaran pkerjaan Kemandirian karyawan (As’ad, 2000:54) Gaji pokok yang diterima Jenis tunjangan yang diterima Pemberian bonus Penghargaan atas prestasi Sumber: (Yuniarsih, 2009 : 130) Pemenuhan kebutuhan fisik Pemenuhan kebutuhan rasa aman Pemenuhan kebutuhan sosial Pemenuhan kebutuhan penghargaan Pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri Sumber : Stoner (1999) dalam Hartati (2005)
karyawan PT. Riau Media Televisi (Rtv) Pekanbaru
METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian Adapun
Data dan Sumber Data variabel
penelitian
yang
Penelitian ini menggunakan data primer
digunakan adalah sebagai berikut :
dan data sekunder yang dikumpulkan untuk
a.
Kinerja Karyawan(Y)
mencapai tujuan penelitian.
b.
Kompensasi (X1)
1. Data primer
c.
Motivasi (X2)
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung ditempat penelitian yaitu PT.Riau Media Televisis (Rtv) pekanbaru,berupa hasil wawancara dan hasil pengisian kuesioner oleh karyawan.
dalam suatu topic tertentu. Lebih lanjut Esterberg 2. Data sekunder
(2002)
Data sekunder, adalah data yang sudah
mengemukakan
wawancara
yaitu
beberapa
wawancara
macam terstruktur,
tersedia pada PT.Riau Media Televisi (Rtv)
wawancara semiterstruktur dan wawancara tidak
pecanbaru, dalam penelitian ini diperoleh dari
terstruktur.
dokumentasi perusahaan, buku-buku referensi dan
Analisis Data
informasi
lain
yang
berhubungan
dengan
Untuk melakukan analisa yang tepat dan
penelitian.
mengenai sasaran yaitu mengetahui pengaruh
Metode Pengumpulan Data
pengembangan karir terhadap kinerja karyawan
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan
penulis menggunakan metode deskriptif yaitu hasil
data dalam penelitian ini adalah
penelitian dikaitkan dengan teori-teori yang ada
a.
Kuesioner/ angket dengan menggunakan skala
kemudian
likert
Selanjutnya
melakukan
Kuesioner sebagai alat pengumpulan data
dimaksudkan
untuk
merupkan daftar dejumlah pertanyaan tertulid
fungsional antara variabel X dangan variabel Y
yang berguna untuk memperoleh informasi
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
dari responden berdasarkan hal-hal yang diketahuipasti
dengan
menngunakan
= kinerja
yaitu :
a
= Konstanta
a)
b1,2 = Koefisien regresi
b) Jawaban baik diberi bobot 4
x1
= kompensasi
c)
x2
= motivasi
e
= standar eror
Jawaban cukup baik diberi bobot 3
e)
Jawaban sangat kurang baik diberi bobot 1
Wawancara (interview)
bentuk
tabulasi.
analisis
regresi
mengetahui
pengaruh
Dimana: Y
Jawaban sangat baik diberi bobot 5
dalam
Y= a + b1x1 + b2x2 +e
pendekatan skala likert dengan lima kategori,
d) Jawaban kurang baik diberi bobot 2
b.
disajikan
Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek yg
Menurut Esterberg (2002) dalam sugiono
akan diteliti,populasi dari penelitian ini adalah
(2009:317) wawancara adalah pertemuan dua orang
seluruh karyawan tetap PT.Riau Media Televisi
untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya
pada tahun 2011 yang berjumlah 119 orang.
jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna
Sedangkan untuk menentukan jumlah sampel (size
of
sample)
ditentukan
berdasarkan
pada
Merupakan
pengujian
statistik
yang
pertumbuhan dari rumus slovin dengan tingkat
digunakan untuk membuktikan penagruh variabel
kesalahan yang ditoleransi sebesar 10%.
independent terhadap variabel dependen secara
Rumus slovin : n=
N
parsial atau individu secara pengujian t- statistik dapat dirumuskan sebagai berikut:
1 + Ne2 Keterangan: n = jumlah sampel N = Jumlah populasi e = Persentase tingkat kesalahan Dengan menggunakan rumus diatas maka akan diperoleh jumlah sampel sebanyak 54 responden,yaitu: n= 119 1 + 119 (0,1)2 = 119 1 + 119 x (0,01)2 = 119 1 + 2,19 = 54 Jumlah populasi karyawan pada PT.Riau Media Televisi berjumlah 119 orang,sehingga sampel yang digunakan sebanyak 54 orang.
T
=
Keterangan: b1 = adalah penaksir koefisien b1 S = Standar Deviasi Dengan derajat keyakinan tertentu, maka jika : - T-hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara individu tidak ada pengaruh yang berarti antara variable independen terhadap variabel dependen. - T-hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha
Variabel-variabel diterima, artinya secara individu terdapat 1. Variabel bebas (independent) pengaruh
yang
berarti
antara
variabel
Variabel bebas (independent) adalah tipe independen terhadap variabel dependen. variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi 2. Uji Simultan (Uji F) variabel yang lain. Variabel independent dalam Uji
ini
bertujuan
untuk
penelitian ini adalah: kompensasi dan motivasi. menentukan signifikan pengaruh veriabel 2. Variabel terikat (dependent) independent
bersama-sama
terhadap
Variabel terikat (dependent) adalah tipe variabel dependen dengan rumus: variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh
R2 ( k-1) F=
variabel independent. Adapun variabel (dependent)
(1- R2 )/( n-k )
dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan.
Dimana:
Pengujian Hipotesis
R
= Koefisien determinan
n
= Jumlah sampel
k
=
1. Uji Parsial (Uji t)
independen
jumlah
variabel
Menurut Umar (2003) validitas adalah suatu derajat ketetapan ukur penelitian tentang isi Maka dengan derajat keyakinan tertentu :
atau arti sebenarnya yang diukur. Uji validitas
- Jika F-hitung < F tabel, maka Ho
dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang
diterima yang bererti secara bersama-
telah disusun dapat
sama variabel
apa hendak diukur secara tepat.
independen secara
signifikan tidak dipengaruhi variabel dependen.
Untuk
instrument
tingkat
item for deleted yang besar 0,3.
ditolak yang berarti secara bersamavariabel
signifikan
mengukur
validitas instrument dapat dilihat dari besar correct
- Jika F-hitung > F tabel, maka Ho
sama
digunakan untuk mengukur
independen
mempengaruhi
secara variabel
Jika r hitung < dari r product moment, dapat
disimpulkan
bahwa
instrument
yang
digunakan tidak valid, sebaliknya, jika r hitung > r
dependen. Pengujian uji t dan uji f
produc
dilakukan dengan menggunakan SPSS
instrument yang digunakan valid. Ukuran sampel
12 for Windows.
yang digunakan dalam uji validitas ini sebanyak
3. Uji Koefisien Determinasi (R ) Adalah angka yang menunjukkan proporsi
moment
dapat
disimpulkan
bahwa
responden dengan interval kepercayaan 95%. Tabel harga kritis untuk r product moment dengan
variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel
interval kepercayaan 95% .
independen. R2 mampu memberikan informasi
5.5.2. Uji reabilitas
mengenai variasi nilai variabel dependen yang
Uji reabilitas dilakukan pada butir-butir
dapat dijelaskan oleh model regresi yang digunakan
pernyataan yang telah valid. Teknik untuk menguji
(Algifari, 1997:51). Koefisien determinasi menurut
reliabilitas
Djarwanto dan Pangestu S. (1993:350) dihitung
konsistensi alat ukur, apakah pengukur yang
dengan rumus sebagai berikut:
digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten
ini
digunakan
untuk
mengukur
jika pengukuran tersebut diulang. Uji reliabilitas dilakukan R=
di
awal
sebelum
pengelolahan
berikutnya karena rendahnya konsistensi dan kehandalan instrument penelitian adalah sebagai
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN petunjuk awal dan akan memberikan pengaruh Menguji Validitas dan Reliabilitas Data dalam mengukur hubungan-hubungan yang pada 5.5.1 Uji Validitas
dasarnya tidak terlalu kuat digunakan sebagai
0,20_ 0,399 = rendah
estimator.
0,40 – 0,599 = sedang
Berikut ini adalah tabel hasil uji reliabilitas pada
0,60 – 0,799 = kuat
responden
0,80 – 1,00 = sangat kuat
Tabel V.9. Hasil Uji Reliabilitas
Maka
berdasarkan
hasil
perhitungan
regresi liniar berganda dengan menggunakan
Reliability Statistics
bantuan program SPSS (Statistic for Product and
Cronbach's Alpha
N of Items .754
Service Solution) diperoleh koefisien korelasi
15
berganda seperti yang tertera pada tabel di bawah
Sumber : Data Olahan 2012 ini: Dari data tabel V.11. di atas dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan sudah
Tabel V.10. Hasil Korelasi Ganda Model Summaryb
reliabel. Hal ini sesuai dengan uji reliabilitas
Error
koefisien Alpha Cronbach, dan jika α > 0,6 maka instrument penelitian adalah reliabel (Solimun, 2002). 5.6 Hasil Penelitian Analisis Kuantitatif
R Mo
R
Adjust of the Square
F
Sig. F
Squa ed R Estima Chang Chan
del
R
re
1
.61 .377
Square
te
e
ge
.353 2.9569
.377 15.4
7
62
a
4
5.6.1 Analisis Korelasi Ganda
Change Statistics
Std.
dimana instrumen yang digunakan dengan melihat
Chang df1 df2 2
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kompensasi
Analisis ini digunakan untuk mengetahui
b. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Data Olahan 2012
keeratan hubungan antara dua variable atau lebih varibel
independen
(X1,X2,……Xn)
secara
Berdasarkan hasil tabel V.12. diperoleh angka R sebesar 0,614. Hal ini menunjukan
serentak terhadap variable dependen (Y). hubungan yang Nilai
R
berkisar
antara
0-1,
kuat antara ke kedua variabel
nilai independen ini.
mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin 5.6.2 Analisis Regresi Linear Berganda kuat,
sebaliknya
nilai
mendekati
0
berarti Model Regresi
hubungannya semakin lemah. Data hasil tanggapan responden kemudian Menurut
(Sugiyono,2003)
dinyatakan didistribusikan ke dalam program SPSS 17. Untuk
bahwa pedoman untuk memberikan interprestasi mengetahui bagaimana
pengaruh faktor-faktor
koefisien korelasi sebagai berikut: 0,00 – 0,199 = sangat rendah
tersebut dapat dilihat dengan menggunakan analisis
51
e .000
regresi linier yang diperoleh dengan menggunakan program SPSS 17, sehingga diperoleh persamaan 5.6.3 Analisis Determinasi (R2) seperti berikut ini: Analisis
Tabel V.11. Model Regresi
Std. Error
secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien
ini
.010
persentase
variasi
.188 1.562
.124
digunakan dalam model mampu menjelaskan
.516 4.291
.000
variabel dependen.
B
1
(Constan t)
5.902
2.198
2.685
Kompen sasi
.262
.168
Motivasi
.590
.137
Beta
t
Sig.
a. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Data Olahan 2012
(0,168)
menunjukkan variabel
seberapa
besar
independen
yang
Dari perhitungan SPSS didapat hasil analisis determinasi sebagai berikut : Tabel V.12. Hasil Analisis Determinasi
= 5,902 + 0,262 X1 + 0,590 X2 + e
Std of Error =
linear
sumbangan pengaruh varibel independen (X1,X2)
Standardi zed Coefficie nts
Model
Y
dalam
berganda digunakan untuk mengetahui persentase
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
determinasi
Model Summaryb
(0,137)
Change Statistics
Arti persamaan regresi linear tersebut adalah : a. Nilai β0 = 5,902 menunjukkan jika variabel X (motivasi dan disiplin) konstan atau 0 maka nilai
Mod el 1
R Adjusted Square R Square
R .614
a
.377
.353
Std. Error of the R Square F Estimate Change Change 2.95697
df1
.377 15.462
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kompensasi b. Dependent Variable: Kinerja
produktivitas adalah 0,823. Berdasarkan tabel V.15. diperoleh angka
b. Nilai β1 = 0,262 menunjukkan bahwa apabila variabel motivasi naik satu satuan, maka maka variabel produktivitas akan mengalami kenaikan sebesar 0,490 dengan asumsi variabel X2 konstan. c. Nilai β2 = 0,590 menunjukkan bahwa apabila variabel disiplin naik satu satuan , maka variabel produktivitas mengalami kenaikan sebesar 0,344
R2 (R Square) sebesar 0,353 atau (35,3). Hal ini menunjukkan
bahwa
kedua
variabel
bebas
Kompensasi dan motivasi bersama-sama memiliki pengaruh sebesar 35,3 % terhadap produktivitas sedangkan sisanya sebesar 64,7 % dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti. 5.6.4 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Uji ini didigunakan untuk mengetahui
dengan asumsi X1 konstan.
apakah dalam model regresi variabel independen (X1,X2)
secara
parsial
berpengaruh
secara
df2 2
51
Sig. F Chan ge .000
signitificant terhadap variabel dependen (Y).
5.6.5 Pengujian Hipotesis secara Simultan (uji
Artinya, pengujian ini digunakan untuk mengetahui
F)
apakah masing-masing variabel independen yaitu motivasi
motivasi
dan
disiplin
organisasi
Untuk motivasi
mengetahui
dan
disiplin
apakah
secara
variabel
bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependennya yaitu
berpengaruh terhadap variabel produktivitas dapat
produktivitas.
diketahui dengan melakukan uji ANOVA atau F-
Dari
hasil
perhitungan
SPSS
dapat
disajikan sebagai berikut :
dengan Ftabel dengan taraf signifikansi sebesar 5%
Tabel V.13 Besaran Nilai Uji t Variabel Bebas
t Hitung
Kompensasi Motivasi
test. Uji F dilakukan dengan membandingkan Fhitung
1,562
Ho akan ditolak apabila Fhitung < Ftabel dan Ha
t tabel
Keterangan
2,00488 2,00488
Tidak Signifikan signifikan
4,291 Sumber : Data olahan, 2012
diterima apabila Fhitung > Ftabel . Berikut adalah nilai F tabel dari variabel bebas: F tabel = (k - 1) : (n – k)
Hasil uji parsial (Uji t) atas variabel bebas dapat = (2 - 1) : (54 – 2)
dilihat pada tabel: 1) Berdasarkan tabel V.16 dapat dilihat bahwa
=
1
:
52
variabel kompensasi memiliki t hitung sebesar = 4,027 1,562 dan nilai ttabel sebesar 2,00488, atau thitung <
Tabel V.14. Besaran Uji Nilai F
ttabel. Maka, berarti variabel kompensasi
memiliki pengaruh yang kecil terhadap kinerja. 2) Berdasarkan tabel V.16 dapat dilihat bahwa variabel motivasi memiliki thitung sebesar 4,291 dan nilai ttabel sebesar 2,00488 atau thitung >
F
Sig. F
Change
df1
15.462
2
disimpulkan F
motivasi
sedangkan Fhitung
terhadap
kinerja. 3) Pengaruh
51
Perhitungan
kedua diterima, yang berarti bahwa variabel signifikan
Change .000
Sumber: Data Olahan 2012
ttabel. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
berpengaruh
df2
tabel
dari
tabel
V.17
dapat
penelitian ini sebesar 4,027 sebesar 15,462 berarti Fhitung
(15,462) > Ftabel (4,027). Hal ini menunjukkan variabel
motivasi
lebih
besar
bahwa
variabel
kompensasi
dan
motivasi
daripada variabel kompensasi terhadap kinerja
berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan.
(4,291 > 1,562).
Pembahasan
Berdasarkan
telah
penulis. Penulis menggunakan beberapa penelitian
dikemukakan sebelumnya, dapat dilihat bahwa
sebelumnya sebagai bahan acuan bagi penulis
kompensasi berpengaruh positif dan signifikan
dalam
sedangkan disiplin tidak berpengaruh dan tidak
pengetahuan tambahan bagi penulis agar penulis
signifikan terhadap kinerja. Dari hasil pengujian
dapat memperoleh hasil yang lebih baik untuk
tersebut juga dapat disimpulkan bahwa kebenaran
penelitian yang penulis teliti. Berikut adalah
hipotesis yang menyatakan “Diduga kompensasi
beberapa
berpengaruh terhadap kinerja”, “Diduga motivasi
gunakan pada penelitian yang penulis teliti.
berpengaruh
KESIMPULAN DAN SARAN
terhadap
analisis
yang
kinerja”,
dan
“Diduga
kompensasi dan motivasi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja dapat diterima. Berdasarkan
tanggapan
54
melakukan
penelitian
penelitian
dan
terdahulu
sebagai
yang
penulis
A. Kesimpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
orang
pembahasan, serta analisis yang telah dilakukan
responden terhadap kompensasi dan motivasi yang
pada bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis
diterapkan oleh perusahaan telah berjalan dengan
akan menarik kesimpulan dari hasil penelitian
baik karena mempengaruhi produktivitas karyawan
mengenai pengaruh kompensasi dan motivasi
sebesar 35,3 % dan menunjukkkan bahwa kedua
terhadap kinerja. Selain itu, penulis juga akan
variabel memiliki pengaruh terhadap terhadap
memberikan saran-saran sebagai implikasi dari
variabel kinerja. Dengan demikian pengaruh kedua
hasil penelitian yang kiranya bermanfaat bagi
variabel tersebut positif terhadap kinerja.
pihak-pihak yang berkepentingan.
Sementara itu dilihat dari hasil analisis
Adapun
kesimpulan-kesimpulan
yang
data dengan melakukan uji validitas dan reabilitas
dapat ditarik berdasarkan pembahasan dalam
data, hasil penelitian yang penulis teliti valid dan
pembuktian hipotesis adalah sebagai berikut :
reliabel, hal ini dapat dilihat dari pengujian
1. Kompensasi
validitas yang dilakukan dengan analisis corrected item, total correlation dan uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung cronbach’s alpha.
penulis
menggunakan
beberapa
tidak
secara
signifikan terhadap kinerja karyawan. 2. Motivasi
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap variabel kinerja.
Untuk memperkuat penelitian penulis, maka
berpengaruh
hasil
penelitian terdahulu yang variabel penelitiannya juga penulis gunakan sebagai variabel penelitian
3. Motivasi
memiliki
pengaruh
lebih
besar
terhadap kinerja daripada kompensasi. 4. Kompensasi dan motivasi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
B. Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian dan dari
Hani, T.Handoko.2000. Manajemen Personalia dan
rumusan beberapa kesimpulan di atas, maka dapat
Sumber
diajukan beberapa saran sebagai berikut :
Yogjakarta.
1.
Variabel kompensasi belum berjalan dengan
baik pada perusahaan ini, namun pada item
Daya
Manusia.
BPFE.
Hasan, M. Iqbal, 2000. Statistik 2. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.
pernyataan yang menyatakan bahwa tunjangan
Hasan, M. Iqbal, 2008. Pokok-pokok Materi
yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan
Statistik 2 (Statistik Inferensif), PT Bumi
masih
Aksara, Jakarta.
memiliki
skor
rata-rata
dibawah
dibandingkan indicator kompensaasi laiannya, 2.
Berdasarkan indikator variabel motivasi telah
berjalan dengan cukup baik pada perusahaan ini.
Hasibuan. M. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit PT. Bumi Aksara Jakarta.
Namun, organisasi perlu adanya peningkatan pada
Iswahyu Hartati, 2005. Pengaruh Kesesuaian
kondisi pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri. Hal
Kompetensi dan Motivasi Kerja Terhadap
ini bertujuan agar motivasi didalam
organisasi
Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah
.yang sudah baik akan menjadi lebih baik sehingga
Kabupaten Malang. Jurnal EKSEKUTIF,
kinerja karyawan akan semakin baik pula.
Volume 2, Nomor 1,April 2005.
3.
Penelitian
ini
dilakukan
dengan
hanya
Isyandi, B, 2004. Manajemen Sumber Daya
mengukur kinerja berdasarkan variabel kompensasi
Manusia
dan motivasi, sehingga memungkinkan bisa terjadi.
Pekanbaru. Unri perss.
dalam
Perspektif
Global.
Hal terpenting yang perlu diperhatikan pihak
Karsono, 2005. Pengaruh Kompensasi Terhadap
perusahaan adalah perlunya memperhatikan faktor
Kinerja Guru SMK teknologi dan Industri.
lain yang diduga juga berpengaruh terhadap kinerja
Jurnal PTM Volume 5.No.1,juni 2005.
antara
lain;
komunikasi,
Mangku Negara. 2007. Manajemen Sumber Daya
lingkungan kerja, promosi, dan mutasi. Hal ini
Manusia Perusahaan. Penerbit Remaja
bertujuan agar seluruh karyawan dapat bekerja
Rosdakarya. Bandung.
secara maksimal.
kepemimpinan,
Mulyanto, sutrisno. 2007. Pengaruh kepemimpinan, komonikasi, Kompensasi, dan Motivasi Terhadap
Kinerja
Karyawan.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jurnal
Partoyo, S. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE. Yogjakarta. Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Penerbit PT. Murai Kencana. Jakarta. Robins, P, Stephen, 2008, Prilaku Organisasi, Edisi Kedelapan. Penerbit PT. Indeks, Jakarta. Saydam Gauzali, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan
Suatu Kedua
Pendekatan Penerbit
Mikro,
Djambatan
Jakarta. Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. CV. Mandar Maju. Bandung. Sirait, Justine T. 2006. Memahami Aspek-aspek Pengelolaan dalam
Sumber
organisasi.
Daya PT.
Manusia Gramedia
Widiasarana Indonesia. Jakarta. Sugiono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta : Bandung Umar, Husein. 2008. Desain Penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia dan Perilaku Karyawan. Jakarta: Grafindo Persada. Yuniarsih, Tjutju dan Suwanto. 2009. Manajemen Sumber Alfabeta.
Daya
Manusia.
Bandung: