ANALYSIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) ON APPLICATION E-BANKING (EMPIRICAL STUDY OF BANK CUSTOMERS IN BEKASI) Marieta Christiyanti, Dr. Henny Medyawati, Skom, MM Undergraduate Program, Economy Faculty, 2010 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id
Keywords: TAM, CSE, CE, R, SP, SD, PEOU, PU, ATU, ACC. ABSTRACT One of the applications that are now starting to be a concern in the banking world is e-banking. E-Banking services provided by banks with the main objective to provide convenience to customers. E-Banking success depends on how the customer receives the system. The object of this research is to customers on the five major banks in the city of Bekasi namely Bank Mandiri, BCA, BRI, Bank Danamon, and BNI. This study aimed to analyze the implementation of ebanking with the approach of Technology Acceptance Model (TAM). The research method is to use the survey method with a descriptive analysis and statistical analysis that is statistical analysis, descriptive and inferential statistical analysis. The data is processed and analyzed by multiple linear regression statistical models using statistical software SPSS version 17. The results of this study indicate that the person's ability to use computers, and interface design does not significantly influence perceived ease of use. Experience of computer use, relevance, security and privacy significantly influence the perceived ease of use. Relevance does not significantly influence the perception of its usefulness. Security and privacy, interface design, and perceived ease of use significantly influence the perception of its usefulness. Perceived ease of use significantly influences the attitude of its use. Perception of usefulness does not significantly influence the attitude of its use. Attitude for its use significantly influence the real usage and acceptance of e-banking.
ABSTRAK Salah satu aplikasi yang saat ini mulai menjadi perhatian di dunia perbankan adalah ebanking. Layanan e-banking diberikan oleh bank dengan tujuan utama memberikan kemudahan kepada nasabah. Keberhasilan e-banking tergantung dari bagaimana nasabah menerima sistem tersebut. Objek penelitian ini adalah nasabah pada lima bank besar di kota Bekasi yaitu Bank Mandiri, BCA, BRI, Bank Danamon, dan BNI. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan e-banking dengan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Metode penelitian adalah menggunakan metode survei dengan pendekatan analisis deskriptif dan analisis statistika yaitu analisis statistika deskriptif dan analisis statistika inferensial. Data diolah dan dianalisis dengan model statistik regresi linear berganda menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS versi 17. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan seseorang dalam menggunakan komputer, dan desain antarmuka tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi kemudahan penggunaannya. Pengalaman atas penggunaan komputer, relevan, keamanan dan kerahasiaan berpengaruh signifikan terhadap persepsi kemudahan penggunaannya. Relevan tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi kegunaannya. Keamanan dan kerahasiaan, desain antarmuka, dan persepsi kemudahan penggunaannya berpengaruh signifikan terhadap persepsi kegunaannya. Persepsi kemudahan penggunaannya berpengaruh signifikan terhadap sikap atas penggunaannya. Persepsi kegunaannya tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap atas penggunaannya. Sikap atas penggunaannya berpengaruh signifikan terhadap penggunaan nyata dan penerimaan atas e-banking. Kata Kunci: TAM, CSE, CE, R, SP, SD, PEOU, PU, ATU, ACC. PENDAHULUAN Seiring dengan semakin canggih dan modernnya berbagai macam teknologi, penggunaan internet pun semakin marak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan. Keberadaan internet memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat, perusahaan, industri maupun pemerintah. Dunia perbankan tidak berbeda dengan industri lainnya, di mana layanan internet mulai digunakan. Meningkatnya persaingan dan usaha untuk menekan biaya operasional seefisien mungkin dan tingkat mobilitas di masyarakat yang semakin meningkat dari tahun ke tahun menyebabkan para penyedia layanan bagi masyarakat seperti perbankan melakukan banyak inovasi pada pelayanan mereka terhadap para nasabahnya. Salah satu aplikasi yang saat ini mulai menjadi perhatian adalah e-banking. E-Banking pertama kali muncul di Amerika Serikat pada pertengahan tahun 1990-an, di mana lembaga keuangan di Amerika Serikat memperkenalkan dan mempromosikan e-banking untuk menyediakan layanan perbankan yang lebih baik (Chan and Lu 2004). E-banking menjadi 3 salah satu strategi yang digunakan oleh industri perbankan untuk bersaing. Semakin meningkatnya jumlah pemakai internet, pengguna ATM (Automated Teller Machine) dari tahun ke tahun dipercaya akan mendorong penggunaan e-banking sebagai salah satu bentuk pelayanan bank kepada konsumen akan semakin menguntungkan. Layanan e-banking diberikan oleh bank dengan tujuan utama memberikan kemudahan kepada nasabah. Dengan adanya layanan ebanking, nasabah suatu bank akan semakin mudah untuk melakukan kegiatan perbankan karena mereka dapat mengakses situs dan menggunakan fitur-fitur yang ada di dalamnya seperti cek saldo, mutasi rekening sampai transfer, melakukan pembayaran tagihan, pembelian voucher
prabayar, dan lain-lain, di mana saja dan kapan saja. Keberhasilan e-banking tergantung dari bagaimana nasabah menerima sistem tersebut. Oleh karena itu, penting bagi pihak bank untuk mengetahui bagaimana para konsumennya mengapresiasi jasa e-banking agar dapat membantu menemukan rencana strategis dan meningkatkan pangsa pasar. Dengan kata lain, isu penting bagi pihak bank ketika menerapkan ebanking adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan para nasabah menggunakan jasa pelayanan e- banking. Karena dengan mengetahui faktor-faktor tersebut maka pihak bank penyedia layanan e-banking dapat mendorong minat nasabah yang sebenarnya memiliki fasilitas untuk mengakses e-banking sehingga mereka mau menggunakan ebanking. Ukuran untuk mengetahui bagaimana penerapan e-banking pada bank Kota Bekasi dapat dilakukan dengan menggunakan adopsi teknologi informasi atau dikenal dengan pendekatan TAM. TAM diperkenalkan pertama kali oleh Davis pada tahun 1989. TAM menggambarkan hubungan antara variabel-variabel perceived usefulness dan perceived easy-of-use, dengan variable attitude, intention to use dan usage behavior (Straub, Limayem, dan Karahanna, 1995 ; Huang, D’Ambra dan Bhalla, 2002). Dalam konteks penelitian di bidang TAM, perceived usefulness dan perceived easy-of-use biasa disebut juga keyakinan (beliefts) (Agarwal & Karahanna, 2000; Straub, Limayem, & Karahanna, 1995). Selama ini penelitian yang menggunakan TAM lebih difokuskan pada beliefs dengan beberapa outcome seperti attitudes dan usage, misalkan Venkatesh dan Brown, (2001); Straub, Limayem, & Karahanna (1995). Dalam penelitian ini, penulis akan memasukkan variabel eksternal yang meliputi variabel individual differences dan system characteristic. Dua variabel yang digunakan dalam individual differences yaitu computer self-eficacy dan computer experience sedangkan variabel yang akan digunakan untuk system characteristic adalah variable relevance, security and privacy dan screen design. Rumusan Masalah Sehubungan dengan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah perbedaan individu atau individual differences mempengaruhi kemudahan penggunaannya atau perceived easy-of-use (PEOU)? 2. Apakah karakteristik sistem atau system characteristics mempengaruhi persepsi kemudahan penggunaan atau perceived easy-of-use (PEOU) dan persepsi kegunaannya atau perceived usefulness (PU)? 4 3. Apakah persepsi kemudahan penggunaannya atau perceived easy-of-use (PEOU) mempengaruhi persepsi kegunaannya atau perceived usefulness (PU)? 4. Apakah persepsi kemudahan penggunaannya atau perceived easy-of-use (PEOU) mempengaruhi sikap atas penggunaannya atau Attitude Toward Using (ATU)? 5. Apakah persepsi kegunaannya atau perceived usefulness (PU) mempengaruhi sikap atas penggunaannya atau Attitude Toward Using (ATU)? 6. Apakah sikap atas penggunaanya atau Attitude Toward Using (ATU) mempengaruhi penerimaan atas e-banking atau Acceptance of E-Banking (ACC)? Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM), diperkenalkan pertama kali oleh Davis pada
tahun 1989. TAM dibuat khusus untuk pemodelan adopsi pengguna sistem informasi. Menurut Davis (1989) dalam Nugroho dan Didi Achjari (2004), tujuan utama TAM adalah untuk mendirikan dasar penelusuran pengaruh faktor eksternal terhadap kepercayaan, sikap (personalisasi), dan tujuan pengguna komputer. TAM diadaptasi dari Theory of Reasoned Action (TRA) (Fishbein & Ajzen,1975) dalam Nugroho dan Didi Achjari (2004) dengan menggantikan faktor-faktor penentu sikap dengan seperangkat set yang terdiri atas dua variabel, yaitu perceived usefulness (persepsi kegunaan) dan perceived ease of use (persepsi kemudahan penggunaan). Meskipun kedua model (TRA dan TAM) mampu memprediksi minat dan pemakaian dalam teknologi informasi dengan memuaskan, TAM diketahui lebih simpel dan mudah digunakan namun lebih kuat dalam memodelkan faktor-faktor penentu penerimaan teknologi komputer oleh pemakai (Igbaria,1993) dalam Nugroho dan Didi Achjari (2004). Individual differences System Characteristics (Sumber: Hong et.al.2002 dalam Nugroho dan Didi Achjari)
Gambar 2.2 Model TAM dalam penelitian ini Computer Self‐ Efficacy Computer Experience Relevance Security and Privacy Screen design Perceived Usefulness Perceived Ease of Use Attitude Toward Using Acceptance of e‐banking
5 Penelitian ini menerapkan dua variabel eksternal yaitu perbedaan individu atau individual differences dan karakteristik sistem atau system characteristics terhadap kemudahan penggunaan (PEOU), serta adanya pengaruh system characteristic terhadap persepsi kegunaan (PU). Individual differences terdiri atas refleksi kepercayaan individu tentang kemampuannya dalam mengoperasikan komputer (computer self-efficacy atau CSE) dan pengalaman atas penggunaan komputer (computer experience atau CE), sedangkan variabel system characteristics terdiri atas relevansi (relevance atau R), keamanan dan kerahasiaan (security and privacy atau SP), dan desain antarmuka (screen design atau SD). Pada variabel behavioral intention to use dan actual system to use digantikan oleh variabel IT acceptancte karena pada dasarnya variabel behavioral intention to use dan actual system to use adalah indikator untuk mengukur IT acceptancte (Gahtani 2001) dalam Tangke (2004). Perbedaan Individu (Individual Differences) Dalam konteks penggunaan internet, terdapat dua variabel individual differences yang sangat penting dalam penggunaan teknologi informasi, yaitu computer self-efficacy dan computer experience.
1. Kemampuan Seseorang Dalam Menggunakan Komputer (Computer Self- Efficacy atau CSE) Tan dan Teo (2000) mengklaim bahwa kemampuan akses dari e-banking merupakan fasilitator dari adopsi karena kapasitas e-banking dalam mendorong para nasabah untuk mempersepsikan teknologi menjadi positif. 2. Pengalaman Atas Penggunaan Komputer (Computer Experience atau CE) Pengalaman atas penggunaan komputer secara umum dapat mempengaruhi keberhasilan interaksi dengan personal computers (Igbaria, M. dan J. Iivari, 1995) dalam Yuadi (2009). Banyaknya pengalaman atas komputer adalah ukuran yang objektif atas pengalaman pengguna komputer. Semakain banyak pengalaman komputernya berarti lebih besar eksposur ke berbagai jenis aplikasi dan tingginya tingkat keakraban dengan berbagai paket perangkat lunak. Meskipun pengalaman ini mungkin tidak terhubung langsung dengan e-banking, mereka dapat membantu pengguna dalam menggunakan layanan e-banking. Karakteristik Sistem (System Characteristics) Dalam penelitian ini, system characteristics yang akan digunakan adalah variabel relevance, security and privacy, dan screen design. 1. Relevansi (Relevance atau R) Tujuan dari sistem ini adalah untuk menyediakan dokumen yang relevan kepada pemakai. Ketika sebuah teknologi informasi berisi sejumlah besar informasi yang relevan, maka akan mempermudah nasabah untuk menemukan informasi yang diinginkan. Informasi yang relevan akan memberikan dan mempunyai manfaat untuk pemakainya. Karena itu, diusulkan oleh Thong, J.Y.L. Hong, W. & Kar-Yan, T. (2002) bahwa relevansi dari e-banking akan meningkatkan kebutuhan nasabah persepsi dari kegunaan. 6 2. Keamanan dan Kerahasiaan (Security and Privacy atau SP) Keamanan sering dianggap sebagai hambatan utama dalam merealisasikan potensi komersil situs. (Aldridge, A., White, M & Forcht, K., 1997). Ancaman tertentu sering ditemukan seperti pencurian data, pencurian layanan, korupsi data, dan virus komputer. Privasi disebut sebagai pandangan kepemilikan (Byford, 1998), dimana individu melihat privasi sebagai pengembangan di mana mereka mengendalikan informasi mereka sendiri dalam semua jenis transaksi. Pandangan kepemilikan diwujudkan sendiri dengan kemauan untuk saling menukar informasi pribadi dalam penggunaan layanan E-Banking. Tingkat keamanan dan kerahasiaan yang baik dapat mempengaruhi perilaku individu terhadap layanan E-Banking. 3. Desain Antarmuka (Screen Design atau SD) Desain antarmuka adalah suatu cara dimana informasi dipresentasikan pada suatu layar (Lindgaard, 1994) dalam Yuadi (2009). Suatu cara atas informasi yang ditunjukkan pada layar mampu mempengaruhi strategi pencarian informasi pemakai sebagaimana kemampuannya. Sebuah screen design yang baik diyakini dapat menciptakan comfortable virtual environment sehingga nasabah dapat dengan mudah mengidentifikasi grup fungsional dan bantuan navigasi, serta terbebas dari langkah-langkah yang membingungkan dalam menggunakan e-banking. Persepsi Pengguna Terhadap Kemudahan dalam Penggunaan (Perceived Ease of Use atau PEOU) Persepsi kemudahan penggunaan didefiniskan sebagai "tingkat dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan bebas dari usaha" (Davis, 1989: 320) dalam Yuadi (2009),
yang mencerminkan bahwa usaha merupakan sumber daya yang terbatas bagi seseorang yang akan mengalokasikan untuk berbagai kegiatan. Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kemudahan penggunaan akan mengurangi usaha, baik waktu maupun tenaga seseorang di dalam mempelajari komputer. Persepsi Pengguna Terhadap Manfaat (Perceived Usefulness atau PU) Menurut Davis (1989: 320) dalam Yuadi (2009), definisi dari persepsi kegunaan adalah "Tingkat dimana seorang individu percaya bahwa menggunakan sistem akan memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan tertentu". Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat diartikan bahwa manfaat pengguna komputer adalah meningkatkan kinerja dan prestasi kerja penggunanya. Sikap Menuju Penggunaan (Attitude Toward Using atau ATU) Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai akibat dari bilamana seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya (Davis, 1989: 321) dalam Yuadi (2009). 7 Penggunaan Nyata dan Penerimaan E-Banking (Acceptance of E-Banking atau ACC) Acceptance of E-Banking adalah penerimaan masyarakat terhadap layanan e-bankng, dan kondisi nyata penggunaan sistem. Kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut. Dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi (Davis, 1989: 322) dalam Yuadi (2009). Hipotesis Dari model penelitian di atas, maka penulis mengambil serangkaian hipotesis yang akan diuji, yakni: H1a : Kemampuan Seseorang Dalam Menggunakan Komputer (Computer Self- Efficacy atau CSE) akan berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaannya atau perceived easy-of-use (PEOU). H1b : Pengalaman atas penggunaan komputer (Computer Experience atau CE) akan berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaannya atau perceived easy-of-use (PEOU). H2a : Relevan (Relevance atau R) akan berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaannya atau perceived easy-of-use (PEOU). H2b : Relevan (Relevance atau R) akan berpengaruh terhadap persepsi kegunaannya atau perceived usefulness (PU). H2c : Keamanan dan Kerahasiaan (Security and Privacy atau SP) akan berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaannya atau perceived easy-of-use (PEOU). H2d : Keamanan dan Kerahasiaan (Security and Privacy atau SP) akan berpengaruh terhadap persepsi kegunaannya atau perceived usefulness (PU). H2e : Desain Antarmuka (Screen Design atau SD) akan berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaannya atau perceived easy-of-use (PEOU). H2f : Desain Antarmuka (Screen Design atau SD) akan berpengaruh terhadap persepsi kegunaannya atau perceived usefulness (PU). H3 : Persepsi kemudahan penggunaannya atau perceived easy-of-use (PEOU) akan berpengaruh terhadap persepsi kegunaannya atau perceived usefulness (PU). H4 : Persepsi kemudahan penggunaannya atau perceived easy-of-use (PEOU) akan berpengaruh terhadap sikap atas penggunaannya atau Attitude Toward Using (ATU). H5 : Persepsi kegunaannya atau perceived usefulness (PU) akan berpengaruh terhadap sikap
atas penggunaannya atau Attitude Toward Using (ATU). H6 : Sikap atas penggunaannya atau Attitude Toward Using (ATU) akan berpengaruh terhadap penerimaan atas e-banking atau Acceptance of E-Banking (ACC). 8 Metodologi Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari delapan variabel independen dan satu variabel dependen. Yang termasuk ke dalam variabel independen adalah computer selfefficacy (CSE), computer experience (CE), relevance (R), security and privacy (SP), screen design (SD), perceived ease of use (PEOU), perceived usefulness (PU), dan attitude toward using (ATU) sedangkan variabel dependennya adalah acceptance of e - banking (ACC). Pengukuran variabel pertanyaan pada computer self-efficacy (CSE), computer experience (CE), relevance (R), security and privacy (SP), screen design (SD), perceived ease of use (PEOU), perceived usefulness (PU), dan attitude toward using (ATU) menggunakan skala Likert dengan 4 pilihan pertanyaan, yakni angka 1 untuk pilihan sangat tidak setuju, angka 2 untuk pilihan tidak setuju, angka 3 untuk pilihan setuju, dan angka 4 untuk pilihan sangat setuju. Sedangkan untuk variabel acceptance of e-banking (ACC) menggunakan 7 kisaran skala mulai dari angka 1 untuk pilihan sangat tidak setuju sampai dengan angka 7 untuk pilihan sangat setuju. Populasi dalam penelitian ini adalah para pengguna e-banking pada bank yang menyediakan layanan e-banking pada lima bank yang berada di Kota Bekasi yaitu meliputi Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Danamon, Bank Negara Indonesia (BNI). Karena keterbatasan waktu dan tempat, maka dipilih lokasi yang relatif dekat dengan tempat tinggal penulis dan lokasi kantor-kantor bank yang saling berdekatan, yaitu pada Bank Mandiri Kantor Cabang Utama (KCU) Juanda, BCA Kantor Cabang Utama (KCU) Juanda, BRI Unit Bekasi Kota, Bank Danamon Kantor Cabang Pembantu (KCP) Juanda, BNI Kantor Cabang Pembantu (KCP) Juanda. Adanya keterbatasan data yang diperoleh penulis, maka untuk menentukan populasi atau jumlah nasabah yang menggunakan e-banking pada kelima bank tersebut, maka digunakan estimasi (perkiraan) berdasarkan jumlah keseluruhan nasabah pada tiap bank. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel tanpa disengaja (accidental sampling), dilakukan berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono 2003). Penulis menggunakan teknik ini karena kesulitan memperoleh kerangka sampling yang sesungguhnya. Hal ini dikarenakan daftar pengguna e-banking sangat sulit diperoleh dari pihak bank. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengolahan data dengan menggunakan Microsoft Excell 2007 dan SPSS for Windows versi 17 pada interval kepercayaan 95% atau alpha 5%. Hasil Penelitian dan Pembahasan Jumlah responden sebanyak 143 orang terdiri dari 78 orang perempuan dan 65 orang laki-laki. Usia responden didominasi dengan kisaran usia 20-25 tahun sebanyak 74 orang dan hanya 5 orang yang memiliki usia kurang dari 20 tahun. Tingkat pendidikan responden didominasi yang memiliki pendidikan Sarjana (S1), yaitu sebanyak 57 orang. Berdasarkan pekerjaan responden, sebanyak 65 orang adalah pegawai swasta, responden yang paling sedikit adalah pegawai negeri
9 sebanyak 5 orang. Responden yang lama menggunakan e-banking kurang dari 5 tahun yaitu sebanyak 115 orang. Sebanyak 41 orang menggunakan fasilitas e-banking Bank Mandiri, sebanyak 53 orang yang menggunakan fasilitas e-banking BCA, sebanyak 17 orang yang menggunakan fasilitas e-banking BRI, dan sebanyak 16 orang yang menggunakan fasilitas ebanking Bank Danamon dan BNI. Uji Validitas dan Reliabilitas Berikut adalah hasil analisis uji validitas dan reliabilitas: a. Dari pengujian validitas dan reliabilitas dapat dilihat bahwa semua variabel CSE yang terdiri dari CSE1, CSE2, dan CSE3 memiliki nilai Corrected Item Total Correlation positif dengan rentang antara 0,488 sampai 0,593 dan mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60 yaitu sebesar 0,720 sehingga dinyatakan variabel CSE valid dan reliabel. b. Dari pengujian validitas dan reliabilitas dapat dilihat bahwa semua variabel CE yang terdiri dari CE1, CE2, dan CE3 memiliki nilai Corrected Item Total Correlation positif dengan rentang antara 0,517 sampai 0,679 dan mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60 yaitu sebesar 0,760 sehingga dinyatakan variabel CE valid dan reliabel. c. Dari pengujian validitas dan reliabilitas dapat dilihat bahwa semua variabel R yang terdiri dari R1, R2, dan R3 memiliki nilai Corrected Item Total Correlation positif dengan rentang antara 0,374 sampai 0,513 dan mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60 yaitu sebesar 0,610 sehingga dinyatakan variabel R valid dan reliabel. d. Dari pengujian validitas dan reliabilitas dapat dilihat bahwa semua variabel SP yang terdiri dari SP1,SP2, SP3, SP4, dan SP5 memiliki nilai Corrected Item Total Correlation positif dengan rentang antara 0,452 sampai 0,645 dan mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60 yaitu sebesar 0,756 sehingga dinyatakan variabel SP valid dan reliabel. e. Dari pengujian validitas dan reliabilitas dapat dilihat bahwa semua variabel SD yang terdiri dari SD1, SD2, SD3, SD4, dan SD5 memiliki nilai Corrected Item Total Correlation positif dengan rentang antara 0,387 sampai 0,577 dan mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60 yaitu sebesar 0,745 sehingga dinyatakan variabel SD valid dan reliabel. f. Dari pengujian validitas dan reliabilitas dapat dilihat bahwa semua variabel PEOU yang terdiri dari PEOU1, PEOU2, PEOU3, PEOU4, PEOU5, dan PEOU6 memiliki nilai Corrected Item Total Correlation positif dengan rentang antara 0,493 sampai 0,650 dan mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60 yaitu sebesar 0,804 sehingga dinyatakan variabel PEOU valid dan reliabel. g. Dari pengujian validitas dan reliabilitas dapat dilihat bahwa semua variabel PU yang terdiri dari PU1, PU2, PU3, PU4, PU5, dan PU6 memiliki nilai Corrected Item Total Correlation positif dengan rentang antara 0,516 sampai 0,721 dan mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60 yaitu sebesar 0,834 sehingga dinyatakan variabel PU valid dan reliabel. h. Dari pengujian validitas dan reliabilitas dapat dilihat bahwa semua variabel ATU yang terdiri dari ATU1, ATU2, ATU3, ATU4, dan ATU5 memiliki nilai Corrected Item Total Correlation positif dengan rentang antara 0,463 sampai 0,650 dan mempunyai nilai
10 Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60 yaitu sebesar 0,786 sehingga dinyatakan variabel ATU valid dan reliabel. i. Dari pengujian validitas dan reliabilitas dapat dilihat bahwa variabel ACC yang terdiri dari ACC1, ACC2, ACC3, ACC4, ACC5, dan ACC6, hanya ACC2, ACC3, ACC5, dan ACC6 yang memiliki nilai Corrected Item Total Correlation positif dengan rentang antara 0,381 sampai 0,584 dan mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60 yaitu sebesar 0,720 sehingga dinyatakan variabel ACC valid dan reliabel. Sedangkan ACC1, dan ACC4 memiliki nilai Cronbach’s Alpha kurang dari 0,60 sehingga dinyatakan tidak valid dan reliabel (tidak dilakukan penelitian lebih lanjut). Analisis Faktor Berdasarkan hasil analisis faktor, didapatkan bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel CSE, CE, R, SP, SD, PEOU, PU, ATU, dan ACC memiliki nilai KMO MSA (Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling Adequacy) lebih dari 0,5 dan signifikan di bawah 0,05, semua faktor loading berada di atas cut off point yaitu 0,55, serta pada tiap-tiap butir pertanyaan dalam masing-masing variabel mampu mengelompok dalam satu faktor (Sarwono, 2006), sehingga dinyatakan semua variabel tersebut dapat dianalisis lebih lanjut. Analisis Regresi Linier berganda Setelah keempat model telah lewat asumsi klasik sehingga dapat dilakukan analisis parametrik regresi linier berganda. Pada model [1] terdiri dari hipotesis 1a, hipotesis 1b, hipotesis 2a, hipotesis 2c, dan 2e, yaitu variabel Computer Self-Efficacy, Computer Experience, Relevance, Security and Privacy, Screen Design terhadap Perceived easy-of-use. Model [2] terdiri dari hipotesis 2b, hipotesis 2d, hipotesis 2f, dan hipotesis 3, yaitu variabel Relevance, Security and Privacy, Screen Design, Perceived easy-of-use terhadap Perceived Usefulness. Model [3] terdiri dari hipotesis 4 dan hipotesis 5, yaitu variabel Perceived easy-of-use, Perceived Usefulness terhadap Attitude Toward Using. Model [4] terdiri dari hipotesis 6, yaitu variabel Attitude Toward Using terhadap Acceptance of e-banking. Ikhtisar hasil analisis dapat dilihat pada tabel 4.40. 14 1
� Rangkuman Hasil Analisis Regresi Rangkuman hasil analisis regresi pada tiap hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.40. Tabel 4.40 NO Keterangan Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas Uji R2 (Model Summary) Uji F (Anova) Uji t (Coefficients) H1a CSE terhadap PEOU Tolerance 0,643 > 0,10 VIF 1,554 < 10,0
Tidak terjadi Multikolinearitas 1,65 < 2,001 < 2,35 Tidak terjadi Autokorelasi Tidak terjadi Heteroskedastisidas 27,1% P-value 0,000 < 0,05 Ho ditolak (Signifikan) P-value 0,660 > 0,05 Ho diterima (Tidak Signifikan) H1b CE terhadap PEOU Tolerance 0,652 > 0,10 VIF 1,534 < 10,0 Tidak terjadi Multikolinearitas 1,65 < 2,001 < 2,35 Tidak terjadi Autokorelasi Tidak terjadi Heteroskedastisidas 27,1% P-value 0,000 < 0,05 Ho ditolak (Signifikan) P-value 0,001 < 0,05 Ho ditolak (Signifikan) H2a R terhadap PEOU Tolerance 0,769 > 0,10 VIF 1,301 < 10,0 Tidak terjadi Multikolinearitas 1,65 < 2,001 < 2,35 Tidak terjadi
Autokorelasi Tidak terjadi Heteroskedastisidas 27,1% P-value 0,000 < 0,05 Ho ditolak (Signifikan) P-value 0,004 < 0,05 Ho ditolak (Signifikan) H2b R terhadap PU Tolerance 0,755 > 0,10 VIF 1,325 < 10,0 Tidak terjadi Multikolinearitas 1,65 < 2,071 < 2,35 Tidak terjadi Autokorelasi Tidak terjadi Heteroskedastisidas 33,8% P-value 0,000 < 0,05 Ho ditolak (Signifikan) P-value 0,904 > 0,05 Ho diterima (Tidak Signifikan) 12 Tabel 4.40 (Lanjutan) NO Keterangan Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas Uji R2 (Model Summary) Uji F (Anova) Uji t (Coefficients) H2c SP terhadap PEOU Tolerance 0,734 > 0,10 VIF 1,362 < 10,0 Tidak terjadi
Multikolinearitas 1,65 < 2,001 < 2,35 Tidak terjadi Autokorelasi Tidak terjadi Heteroskedastisidas 27,1% P-value 0,000 < 0,05 Ho ditolak (Signifikan) P-value 0,005 < 0,05 Ho ditolak (Signifikan) H2d SP terhadap PU Tolerance 0,705 > 0,10 VIF 1,419 < 10,0 Tidak terjadi Multikolinearitas 1,65 < 2,071 < 2,35 Tidak terjadi Autokorelasi Tidak terjadi Heteroskedastisidas 33,8% P-value 0,000 < 0,05 Ho ditolak (Signifikan) P-value 0,181 > 0,05 Ho diterima (Tidak Signifikan) H2e SD terhadap PEOU Tolerance 0,864 > 0,10 VIF 1,182 < 10,0 Tidak terjadi Multikolinearitas 1,65 < 2,001 < 2,35 Tidak terjadi Autokorelasi
Tidak terjadi Heteroskedastisidas 27,1% P-value 0,000 < 0,05 Ho ditolak (Signifikan) P-value 0,496 > 0,05 Ho diterima (Tidak Signifikan) H2f SD terhadap PU Tolerance 0,907 > 0,10 VIF 1,102 < 10,0 Tidak terjadi Multikolinearitas 1,65 < 2,071 < 2,35 Tidak terjadi Autokorelasi Tidak terjadi Heteroskedastisidas 33,8% P-value 0,000 < 0,05 Ho ditolak (Signifikan) P-value 0,007 < 0,05 Ho ditolak (Signifikan) H3 PEOU terhadap PU Tolerance 0,802 > 0,10 VIF 1,247 < 10,0 Tidak terjadi Multikolinearitas 1,65 < 2,071 < 2,35 Tidak terjadi Autokorelasi Tidak terjadi Heteroskedastisidas 33,8% P-value 0,000 < 0,05 Ho ditolak
(Signifikan) P-value 0,000 < 0,05 Ho ditolak (Signifikan) H4 PEOU terhadap ATU Tolerance 0,720 > 0,10 VIF 1,388 < 10,0 Tidak terjadi Multikolinearitas 1,65 < 1,719 < 2,35 Tidak terjadi Autokorelasi Tidak terjadi Heteroskedastisidas 38,2% P-value 0,000 < 0,05 Ho ditolak (Signifikan) P-value 0,000 < 0,05 Ho ditolak (Signifikan) 13 Tabel 4.40 (Lanjutan) Sumber: Data Diolah NO Keterangan Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas Uji R2 (Model Summary) Uji F (Anova) Uji t (Coefficients) H5 PU terhadap ATU Tolerance 0,720 > 0,10 VIF 1,388 < 10,0 Tidak terjadi Multikolinearitas 1,65 < 1,719 < 2,35 Tidak terjadi
Autokorelasi Tidak terjadi Heteroskedastisidas 38,2% P-value 0,000 < 0,05 Ho ditolak (Signifikan) P-value 0,110 > 0,05 Ho diterima (Tidaak Signifikan) H6 ATU terhadap ACC Tolerance 1,000 > 0,10 VIF 1,000 < 10,0 Tidak terjadi Multikolinearitas 1,21 < 1,515 < 1,64 Tidak dapat disimpulkan (inconclusive) Tidak terjadi Heteroskedastisidas 22,9% P-value 0,000 < 0,05 Ho ditolak (Signifikan) P-value 0,000 < 0,05 Ho ditolak (Signifikan) 14 1
Analisis Hasil penelitian untuk hipotesis 1a menyatakan bahwa kemampuan seseorang dalam menggunakan komputer (Computer Seft-Efficacy atau CSE) tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi kemudahan penggunaannya atau Perceived easy-of-use (PEOU). Hal ini membuktikan bahwa tidak selamanya kemampuan seseorang dalam menggunakan komputer memiliki keyakinan yang positif terhadap kemudahan penggunaannya. Masih ada faktor-faktor lain yang di luar faktor kemampuan seseorang dalam menggunakan komputer, seperti adanya beberapa aplikasi atau program-program tertentu yang masih harus dipelajari dalam penggunaan e-banking, penguasaan pengguna terhadap alat elektronik pintar lainnya seperti handphone, mesin ATM, dan lain sebagainya. Karena sekalipun seseorang mempunyai kemampuan dalam menggunakan komputer tetapi tidak memiliki wawasan akan penggunaan e-banking dan
kurangnya kemampuan dalam menggunakan alat elektronik pintar lainnya seperti handphone, mesin ATM, dan lain sebagainya, hal ini dikarenakan penggunaan e-banking tidak hanya terbatas dengan penggunaan komputer, maka jelaslah bahwa tidak selamanya orang yang mempunyai kemampuan dalam menggunakan komputer mampu mempengaruhi kemudahannya dalam penggunaan e-banking. Untuk hipotesis 1b, penelitian ini membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara pengalaman atas penggunaan komputer (Computer Experience atau CE) terhadap persepsi kemudahan penggunaannya atau Perceived easy-of-use (PEOU). Hal ini membuktikan bahwa nasabah akan menilai e-banking mudah digunakan apabila mereka memiliki pengalaman atas penggunaan komputer (PEOU). Dengan pengalaman atas penggunaan komputer yang dimiliki oleh nasabah akan membuat nasabah lebih mudah dalam penggunaannya. Semakin lama pengalaman nasabah atas penggunaan komputer, maka akan semakin mudah nasabah dalam penggunaan e-banking, karena dengan pengalaman yang dimilikinya, nasabah sudah mempunyai wawasan atau setidaknya sudah mengetahui bagaimana cara penggunaan e-banking melalui komputer. Walaupun penggunaan e-banking tidak hanya menggunakan komputer, setidaknya nasabah sudah mengetahui cara penggunaan e-banking melalui pengalaman yang dimilikinya, kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan komputer, seperti akan lebih efektif dan efisien apabila menggunakan komputer, namun kekurangannya seperti hal keamanan data, dan lain sebagainya, di mana hal-hal ini berlaku juga dalam penggunaan e-banking. Dengan kata lain, nasabah yang memiliki pengalaman atas penggunaan komputer akan lebih mudah dalam penggunaan e-banking dibandingkan dengan nasabah yang tidak memiliki pengalaman atas penggunaan computer Untuk hipotesis 2a. penelitian ini membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara relevan (Relevance atau R) terhadap persepsi kemudahan penggunaannya atau Perceived easyofuse (PEOU). Hal ini menunjukkan bahwa sistem yang relevan sehingga menghasilkan informasi yang relevan berpengaruh terhadap kemudahan penggunaan e-banking. Dengan menghasilkan informasi yang relevan, membuat nasabah merasakan kemudahannya dalam menggunakan e-banking. Karena apabila informasi yang dihasilkan tidak relevan, akan membuat nasabah mangunjungi bank atau menghubungi customer service untuk mengadukan complain, yang menjadikan penggunaan e-banking tidak mudah melainkan mempersulit karena akan menyita waktu dan memperlambat pekerjaan nasabah serta mengeluarkan biaya lebih karena harus mengunjungi bank atau menghubungi custumer service untuk mengajukan pengaduan. 15 Untuk hipotesis 2b, penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Relevan atau Relevance (R) tidak ada pengaruh signifikan terhadap persepsi kegunaannya atau Perceived Usefulness (PU). Hal ini mungkin disebabkan pernah terjadinya kesalahan misalnya seperti informasi yang dihasilkan dalam cek saldo tidak relevan dengan transaksi, dan lain sebagainya sehingga nasabah tidak merasakan manfaatnya melainkan nasabah merasakan kerugian dengan menggunakan e-banking. Untuk hipotesis 2c, penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Keamanan dan Kerahasiaan (Security and Privacy atau SP) mempunyai pengaruh signifikan terhadap persepsi kemudahan penggunaannya (Perceived easy-of-use atau PEOU). Hal ini menunjukkan bahwa dengan tingkat keamanan dan kerahasiaan yang tinggi akan membuat nasabah mudah dalam penggunaan e-banking. Karena apabila nasabah merasakan kerugian karena tingkat keamanan dan kerahasiaan yang dimiliki bank tersebut rendah, seperti jumlah saldo rekening nasabah
berkurang karena diambil oleh orang lain, data pribadi nasabah tersebar ke orang lain, dan lain sebagainya, hal ini membuat nasabah tidak merasakan kemudahan dalam penggunaan e-banking, karena nasabah harus mengunjungi pihak bank untuk mengajukan pengaduan atau bahkan melaporkan ke pihak yang berwajib apabila sudah menyangkut tindakan kriminal, yang akan banyak menyita waktu, tenanga, dan biaya nasabah. Untuk hipotesis 2d, penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Keamanan dan Kerahasiaan (Security and Privacy atau SP) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap persepsi kegunaannya (Perceived Usefulness atau PU). Hal ini menunjukkan bahwa keamanan dan kerahasiaan dalam penggunaan e-banking masih diragukan oleh nasabah dengan banyaknya beberapa kasus yang terjadi akhir-akhir ini seperti pembobolan ATM, dan lain sebagainya, sehingga nasabah tidak merasakan manfaatnya dalam penggunaan e-banking. Untuk hipotesis 2e, penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Desain Antarmuka (Screen Design atau SD) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap persepsi kemudahan penggunaan atau Perceived easy-of-use (PEOU). Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan simbol-simbol, menu yang tersedia tidak mudah dimengerti oleh nasabah, atau bisa juga adanya kemungkinan nasabahnya yang kurang memiliki kemampuan yang cukup untuk memahaminya sehingga hal ini yang menyebabkan nasabah tidak merasakan kemudahan dalam penggunaan e-banking. Serta mungkin disebabkan oleh konsentrasi nasabah yang terpecah dengan web site lain yang sedang dibuka, sehingga pada saat membuka web site yang diminta oleh nasabah, mereka menganggap bahwa tampilan yang di web site tersebut terlalu formal dan kaku. Untuk hipotesis 2f, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Desain Antarmuka (Screen Design atau SD) memiliki pengaruh signifikan terhadap persepsi kegunaannya atau Perceived Usefulness (PU). Hal ini menunjukkan bahwa Desain Antarmuka atau Screen Design yang baik, yang dibuat dengan penuh pertimbangan yang matang akan memberikan manfaat yang berguna bagi nasabah. Dengan adanya simbol-simbol seperti bantuan (help) akan membantu nasabah merasakan manfaatnya. Screen design yang mampu membuat nasabah nyaman, tertarik, dan tentunya mudah dimengerti akan membuat nasabah dapat merasakan manfaatnya dalam penggunaan e-banking, yaitu mempermudah pekerjaan nasabah, dan lain sebagainya. 16 Untuk hipotesis 3, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel persepsi kemudahan penggunaannya atau Perceived easy-of-use (PEOU) berpengaruh signifikan terhadap persepsi kegunaannya atau Perceived Usefulness (PU). Hal ini membuktikan bahwa nasabah akan memandang manfaat e-banking juga dilandasi kemudahan dalam menggunakan e-banking. Dengan kata lain, nasabah akan menilai e-banking itu bermanfaat bila mereka dapat menggunakan e-banking dengan mudah. Seperti halnya registrasi atau pendaftaran, dengan registrasi yang mudah, maka nasabah akan dengan cepat dapat merasakan manfaatnya. Dengan kemudahan penggunaan e-banking seperti tidak terlalu banyaknya prosedur-prosedur atau aturan-aturan yang diperlukan, bahasa-bahasa yang digunakan dapat dimengerti oleh nasabah, tidak terlalu ribet atau susah dalam penggunaannya, dan lain sebagainya maka nasabah akan dengan mudah dan cepat dapat merasakan manfaat dari penggunaan e-banking tersebut seperti akan lebih mempermudah pekerjaan nasabah, efektif dan efisien dalam hal waktu, tenaga, dan biaya, dan manfaat lainnya yang dapat dirasakan oleh nasabah. Untuk hipotesis 4, membuktikan bahwa dalam penelitian ini mendukung adanya suatu
pengaruh yang signifikan antara persepsi kemudahan penggunaannya (Perceived easy-of-use atau PEOU) terhadap sikap atas penggunaannya (Attitude Toward Using atau ATU). Hal ini menyatakan bahwa dengan mudahnya penggunaan e-banking, membuat nasabah berniat untuk menggunakan layanan e-banking. Karena dengan kemudahan yang dirasakan oleh nasabah dalam penggunakan e-banking, maka nasabah berniat untuk menggunakan e-banking yang diharapkan akan memberikan banyak manfaatnya atau keuntungan-keuntungan bagi nasabah. Seperti dengan mudahnya registrasi, mudahnya transaksi, transfer dana, dan kemudahankemudah lainnya yang akan memberikan manfaat kepada nasabah sehingga nasabah tidak perlu membuang waktunya untuk mengunjungi bank pada saat ingin transfer dana karena dengan ATM nasabah dapat melakukan transaksi, dan keuntungan-keuntungan lainnya yang dapat dirasakan oleh nasabah. Dengan melakukan transfer atau transaksi tanpa harus mengunjungi bank akan mengurangi tingkat resiko kriminal seperti perampokan karena nasabah tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah yang cukup besar yang akan menimbulkan resiko tersebut terhadap nasabah seperti yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Kemudahan-kemudahan tersebut yang akan membuat nasabah berniat untuk menggunakan layanan e-banking, bahkan berniat untuk memberitahukan kepada teman-temannya untuk menggunakan layanan e-banking, karena seperti halnya transfer dana, hanya bisa dilakukan kepada nasabah yang sama-sama menggunakan layanan e-banking. Untuk hipotesis 5, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel persepsi kegunaannya atau Perceived Usefulness (PU) tidak berpengaruh segnifikan terhadap sikap atas penggunaannya (Atitude Toward Using atau ATU). Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan tidak adanya manfaat yang optimal yang akan diperoleh nasabah, seperti adanya beberapa kesalahan yang dilakukan oleh pihak bank, atau ribetnya proses transaksi, dan lain sebagainya, yang hanya menghambat pekerjaan atau aktifitas nasabah sehingga menyebabkan nasabah tidak merasakan manfaatnya sehingga nasabah kurang tertarik atau berniat terhadap penggunaan layanan e-banking tersebut. Dan bisa saja dikarenakan faktor pemakaian pulsa dalam transaksi ebanking yang menyebabkan nasabah juga kurang berniat dalam menggunakan layanan ebanking. Untuk hipotesis 6, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel sikap atas penggunaannya atau Attitude Toward Using (ATU) berpengaruh signifikan terhadap penggunaan 17 nyata dan penerimaan atas e-banking atau Acceptance of E-Banking (ACC). Hal ini menunjukkan bahwa adanya sikap atau niat nasabah atas penggunaan layanan e-banking menyebabkan layanan e-banking diterima dan digunakan secara intens oleh para nasabah, di mana penerimaan serta penggunaan nyata yang dilakukan oleh nasabah merupakan salah satu bentuk loyalitas atau dapat memberikan kontribusinya bagi pihak bank. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Perbedaan individu atau individual differences yang terdiri dari dua variabel yaitu variabel Computer Self-Efficacy (CSE) yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi kemudahan dalam menggunakan e-banking (PEOU), dan variabel Computer Experience (CE) yang berpengaruh signifikan terhadap persepsi kemudahan dalam menggunakan e-banking (PEOU). Variabel Computer Self-Efficacy (CSE), Computer Experience (CE), Relevance (R), Security and Privacy (SP), Screen Design (SD) secara
bersama-sama berpengaruh terhadap Perceived easy-of-use (PEOU). 2. Karakteristik sistem atau system characteristics yang terdiri dari tiga variabel yaitu variabel Relevance (R), Security and Privacy (SP), dan Screen Design (SD). Variabel Relevance (R) berpengaruh signifikan terhadap Persepsi kemudahan dalam menggunakan e-banking (PEOU) tetapi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi kegunaan e-banking (PU). Variabel Security and Privacy (SP) berpengaruh signifikan terhadap Persepsi kemudahan dalam menggunakan e-banking (PEOU) tetapi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi kegunaan e-banking (PU). Dan variabel Screen Design (SD) tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi kemudahan dalam menggunakan e-banking (PEOU) tetapi berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi kegunaan e-banking (PU). Variabel Relevance (R), Security and Privacy (SP), Screen Design (SD), Perceived easy-of-use (PEOU) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Perceived Usefulness (PU). 3. Persepsi pengguna terhadap kemudahan dalam menggunakan e-banking (PEOU) berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi kegunaan e-banking (PU). Variabel Perceived easy-of-use (PEOU), Perceived Usefulness (PU) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Attitude Toward Using (ATU). 4. Persepsi pengguna terhadap kemudahan dalam menggunakan e-banking (PEOU) berpengaruh secara signifikan terhadap sikap pengguna terhadap penggunaan e-banking (ATU). 5. Persepsi kegunaan e-banking (PU) tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap atas penggunaan e-banking (ATU). 6. Sikap atas penggunaan e-banking (ATU) baik secara parsial maupun secara bersamasama berpengaruh signifikan terhadap penggunaan nyata dan penerimaan e-banking (ACC). 18 IMPLIKASI Berdasarkan hasil penelitian dan karena keterbatasan dari penelitian ini, maka implikasi pada penelitian ini yaitu dalam penelitian yang akan datang untuk meneliti variabel lainnya yang belum diteliti seperti kepercayaan terhadap internet, faktor sosial, dan lain sebagainya. Pengambilan sampel sebaiknya menggunakan metode sampel probabilitas sehingga objek dapat digeneralisasikan atau dikelompokkan. Penelitian yang akan datang, sebaiknya juga mengumpulkan data dari sudut pandang pihak bank yang menyediakan layanan e-banking untuk melengkapi data yang dikumpulkan dari sudut pandang pihak pengguna e-banking. Dan bagi pihak bank untuk lebih meningkatkan fasilitas, keamanan, dan seluruh hal yang menunjang layanan e-banking, sehingga semakin banyak nasabah yang menggunakan layanan e-banking. DAFTAR PUSTAKA Achjari, D. 2003. Roles of formal/informal networks and perceived compatibility in the diffusion of world wide web: The case of Indonesian Banks. Doctoral Thesis and jointly presented with Assoc Prof. M.A. Quaddus in Proceedings of the 36 th Hawaii International Conference on SystemSciences (HICSS’03). Agarwal, R., & Karahanna, E. 2000. Time flies when you’re having fun: Cognitive absorption and beliefs about information technology usage. MIS Quarterly, 24(4): 665-694. Aldridge, A., White, M. and Forcht, K. 1997. Security considerations of doing business via the Internet: cautions to be considered, Internet Research, Vol. 7 No. 1, h. 9-15.
Byford, K.S. 1998. Privacy in cyberspace: constructing a model of privacy for the electronic communications environment. Rutgers Computer and Technology Law Journal. Vol. 24. h. 1-74. Chan, S.C. and Lu, M., 2004. Understanding internet banking adoption and use behaviour: A Hongkong Perspective. Journal of Global Information Management (online journal fron request),vol.12,Iss.3,pg.21.http://proquest.umi.com/pqdweb?did=642433151&Fmt=4clie ntId=46969&R QT=309&VName+PQD (2005, 11 April). Darmawan, Deni. 2008. Artikel: Mengenal Teknologi Informasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. http://e-majalah.com/deni0608.html (2008, 9 Juni). Dwityanti, Esthi. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen Pekerjaan Umum Jakarta). Semarang: Universitas Diponegoro. Gluck, M. 1996. Exploring the relationship between user satisfaction and relevance in information systems. Information Processing and Management: 32(1): 89-104. Goh, H.P. 1995. The Diffusion of internet in Singapore. Academic Exercise, Faculty of Business Administration, National University of Singapore. Harmadi, Ashur dan Budi Hermana. 2005. Analisis Karakteristik Individu dan Prilaku Pengguna Internet Banking: Reliabilitas dan Validitas Instrumen Pengukuran. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005). Depok: Universitas Gunadarma. ISBN: 979-756-061-6. Hermana, Budi. 2007. Perbankan Indonesis dan E-Banking. Depok: Universitas Gunadarma.http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/bhermana/2007/11/08/perbankanindonesiadan-e-banking/ (2007, 8 November). 19 Hong, Weiyin, J.Y.L. Thong, W.M. Wong, dan K.Y. Tam. (2002). Determinants of usser acceptance of digital libraries: an empirical examination of individual differences and system characteristics. Journal of Management Information Systems. Winter 2001-2002, Vol. 18, No. 3, hal. 97-124. Huang, W., D’Ambra, J., & Bhalla, V. 2002. An empirical investigation of the adoption of egoverment in Australian citizens: Some unexpected research findings. The Journal of Computer Information System, 43(1): 15-22. Igbaria, M., T. Guimares, dan G.B. Davis. (1995). Testing the determinants of microcomputer usage via structural equation model. Journal of Management Information Systems, Vol. 11, No. 4, hal. 87-144. Janes, J.W. 1994. Other people’s judgments: A comparison of users and others judgments of document relevance, topicality, and utility. Journal of the American Society for Information Science, 45(3): 160-171. Maharsi, Sri dan Fenny. 2006. Analisa Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan dan Pengaruh Kepercayaan Terhadap Loyalitas Pengguna Internet Banking di Surabaya. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 8, No. 1, Mei 2006, Hal 35-51. Maharsi, Sri dan Yuliani Mulyadi. 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah menggunakan Internet Banking dengan menggunakan kerangka Technology Acceptance Model (TAM). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 9, No. 1, Mei 2007, Hal 18-28. Mustafa, Hasan. 2000. Teknik Sampling. Jakarta: Erlangga. Nasution, Rozaini. 2003. Teknik Sampling. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistika Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta: Andi. Nugroho, Enggar Hestu dan Didi Achjari. 2004. Faktor-Faktor Penentu Penggunaan World Wide Web sebagai Sarana Pendukung Pendidikan: Studi Empirik Mahasiswa Akuntansi Di Yogyakarta. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Park, T.K. 1994. Toward a theory of user based relevance: A call for a new paeadigm og inquiry. Journal of the American Society for Information Science: 45(3): 135-141. Prasetyaningrum, Septyana. 2008. Analisis Technology Acceptance Model (TAM) terhadap Penerapan E-Commerce (Di) Pada UKM Kota Depok. Depok: Universitas Gunadarma. Rahardjo, Budi. Aspek Teknology dan Keamanan dalam Internet Banking. PT Insan Indonesia. PT INDOCISC, 2001. Riduwan. 2006. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Santosa, Purbayu Budi dan Ashari. 2005. Analisis Statistik Dengan Microsof Ecell dan SPSS. Yogyakarta: Andi. Santoso, Singgih. 2009. Paduan Lengkap Menguasai Statistika Dengan SPSS 17. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sari, Sri Rahayu Puspita. 2008. Persepsi Kualitas, Nilai, dan Harga Serta Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Pelanggan Pengguna Seluler Basis GSM. Jakarta: Universitas Gunadarma. Sarwono, Jonathan. 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Andi. 20 Setiawan, Nugraha. 2007. Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan Tabel KrejcieMorgan: Telaah Kondep dan Aplikasinya. Bandung: Universitas Padjadjaran. Spink, A., Greisdorf, H., & Batteman, J. 1998. From highly relevant: Examining different regions of relevance. Information Processing and Management: 34(5): 599-621. Stanislaus dan Uyanto. 2009. Pedoman Analisis Data Dengan SPSS (Edisi 3 Cetakan Pertama). Yogyakarta: Graha Ilmu. Straub, D., Limayem, M., & Karahanna, E. 1995. Measuring system usage: Implication For IS theory testing. Management Science, 41(8): 1328-13423. Sudarmanto, R.Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linier Ganda Dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sudarsono, Dharma Tintri Ediraras et. al. 2007. E – Commerce Diffusion in Small Medium Enterprises (SMEs) in Jabodetabek. Proceeding ICSIIT. Depok: Universitas Gunadarma. Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. . 2003. Statistika untuk penelitian (edisi pertama). Bandung: Alfabeta. Sujianto, Agus Eko. 2009. Aplikasi Statistik Dengan SPSS 16.0. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya. Sularto, Lana. 2004. Pengaruh Privasi, Kepercayaan dan Pengalaman Terhadap Niat Beli Konsumen Melalui Internet. Jurnal Ekonomi & Bisnis, No. 3, Jilid 9, Tahun 9. Depok: Universitas Gunadarma. Sumarni, Murti dan Salamah Wahyuni. 2006. Sumber Metodelogi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Syarifydin, B. 2010. Panduan TA Keperawatan dan Kebidanan Dengan SPSS. Yogyakarta: Grafindo Litera Media. Tangke, Natalia. Analisa Penerimaan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) pada badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 6, No. 1 Mei 2004: 10-28. Jakarta: FE Universitas Kristen Petra. Team Pengembangan Laboratorium Manajemen Dasar Universitas Gunadarma. 2006. Modul Praktikum SPSS. Depok: Laboratorium Manajemen Dasar, Universitas Gunadarma. Tan, M., dan T. S. H. Teo (2000). Factors Influencing the adoption of Internet Banking. Journal of the Association for Information System, vol. 1, no. 5, pp. 1-44. Thompson, R.L., Higgins, C.H. and Howell, J.M. 1994. Toward a conceptual model of utilization. MIS Quarterly. Vol. 15 No. 1. h. 125-43. Umar, Husein. Metode Pusat Bisnis. Jakarta: 2002. .1999. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia. Vankatesh, V., & Brown, S.A. 2001. A longitudinal investigation of personal computers in homes: Adoption determinants and emerging challengers. MIS Quartely, 25(1): 71-102. Wang, H., Lee, M.K.O. and Wang, C. 1998. Consumer privacy concerns about Internet marketing. Communications of the ACM. Vol. 41 No. 3. h. 63-7. Wijaya dan Fahmy Radhi. 2004. Pengaruh Perbedaan Individual dan Karakteristik Sistem terhadap Penerimaan Penggunaan Teknologi Informasi: Replikasi Model di Bidang EJob Vacancies. Jurnal Ekonomi & Bisnis Indonesia, Vol. 19, No. 3, 2004, 269-281. Wijaya, Rifki. 2010. Sebuah Pengujian Keamanan dan Privasi yang Dirasakan pengguna Internet Banking dan Pengaruhnya Terhadap Keinginan Nasabah Untuk Menggunakan Internet Banking di Indonesia. Lampung: Universitas Bandar Lampung. 21 Wijayanti, Ratih. 2009. Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Terhadap Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan nasabah Terhadap Layanan Internet Banking (Studi Empiris Terhadap Nasabah Bank Di Depok). Depok: Universitas Gunadarma. Yao, Y.Y. 1995. Measuring retrieval effectiveness based on user preference of documents. Journal of the American Society for Information Science, 46(2): 133-145. Yuadi, Imam. 2009. Analisis Technology Acceptance Model terhadap Perpustakaan Digital dengan Structural Equation Modeling. Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan. http://palimpsest.fisip.unair.ac.id/images/pdf/imam.pdf. www.akuntansiku.com www.bi.go.id www.google.com www.wikipedia.com