EFFECT OF LEARNING MOTIVATION, LEARNING INTEREST, AND ADVERSITY QUOTIENT ACCOUNTING STUDENTS LEARNING ON ACADEMIC ACHIEVEMENT (CASE STUDY PRODI S1 ACCOUNTING FACULTY OF ECONOMICS IN ONE PRIVATE UNIVERSITIES IN JAKARTA) Indah Ayu Lestari, Dr. Dharma Tintri E. S., S.E., Ak., M.B.A Undergraduate Program, Economy Faculty, 2010 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id
Keywords: Motivation, Enthusiasm, Adversity Quotient. ABSTRACT This study aims to analyze the effect of learning motivation, interest in learning, and adversity quotient on accounting students' academic achievement, weither partially or simultant. A survey is conducted through questionnaires distribution among students in 2006 accounting S1 Faculty of Economics at one of the private university in Jakarta. Finally, data were processed and analyzed by multiple linear regression models, using T test and F test within SPSS version 17. The results showed by using the T test, variables of learning motivation and interest in learning have partial significantly influence on academic achievement. On the contrary adversity quotient variable has not significant affect on students' academic achievement of graduate student in accounting S1 Faculty of Economics of private university in Jakarta. In while using the F test, variable of motivation to learn, interest in learning and adversity quotient have influence students' academic achievement of graduate student in accounting S1 Faculty of Economics of private university in Jakarta.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari motivasi belajar, minat belajar, dan adversity quotient terhadap prestasi belajar akademik mahasiswa akuntansi baik secara parsial maupun bersama-sama. Survey dilakukan dengan penyebaran kuesioner terhadap mahasiswa S1 akuntansi Fakultas Ekonomi di salah satu PTS di Jakarta. Data diolah dan dianalisis dengan model statistik regresi linear berganda menggunakan uji T dan uji F dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 17. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar dan minat belajar berpengaruh secara nyata terhadap pencapaian prestasi akademik. Namun pada variabel adversity quotient tidak berpengaruh secara nyata terhadap peningkatan prestasi akademik mahasiswa S1 akuntansi Fakultas Ekonomi di salah satu PTS di Jakarta. Sedangkan secara bersama-sama, variabel motivasi belajar, minat belajar dan adversity quotient berpengaruh secara nyata terhadap pencapaian prestasi akademik mahasiswa S1 akuntansi Fakultas Ekonomi di salah satu PTS di Jakarta. Kata Kunci : Motivasi, Minat, Adversity Quotient
PENDAHULUAN Pendidikan berlangsung seumur hidup manusia, maka sampai masa dewasa pun pendidikan seseorang belum berakhir. Manusia dengan pendidikan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Manusia memerlukan pendidikan untuk mengembangkan diri dan memberikan arahan yang tepat untuk hidupnya. Sedangkan pendidikan itu sendiri tidaklah berarti tanpa adanya manusia yang menjadi obyeknya untuk menghidupi pendidikan itu sendiri. Dalam four pillars of education in UNESCO, ada empat dasar pendidikan, yakni: Learning to Know (Belajar untuk mengetahui); Learning to Do (Belajar untuk bertindak); Learning to Be (Belajar untuk menjadi (seseorang); dan Learning to Live Together (Belajar untuk hidup bersama). Empat dasar ini adalah pegangan kita dalam penerapan semua kurikulum pendidikan dinegara kita. Dalam pendidikan internasional, para pendidik harus pandai menyelipkan nilai-nilai kemanusian ke dalam semua mata pelajaran dan dalam semua kegiatan secara berkelanjutan. Kegiatan yang dirancang haruslah sedemikian rupa sehingga anak didik tidak hanya belajar ilmu, namun juga belajar nilai. Hasil belajar mahasiswa perguruan tinggi merupakan salah satu persyaratan yang diperhitungkan untuk mendapatkan pekerjaan di suatu perusahaan. Hal ini sudah cukup lama menjadi perbincangan oleh beberapa pakar pendidikan dan termasuk juga oleh para pengelola pendidikan diperguruan tinggi Prestasi belajar dapat dijadikan sebagai ukuran keberhasilan belajar seorang mahasiswa, semakin tinggi prestasi belajar seorang mahasiswa maka semakin baik hasil belajar yang diperolehnya, sedangkan apabila seorang mahasiswa mendapatkan prestasi belajar yang rendah maka dapat dikatakan seorang mahasiswa itu tidak atau kurang berhasil dalam belajarnya. Ada
beberapa pertanyaan yang sering dilontarkan kepada mahasiswa seperti : Mengapa ada mahasiswa yang mendapat indeks prestasi yang tinggi sedangkan ada juga mahasiswa yang indeks prestasinya rendah?. Bisa dilihat dari pertanyaan tersebut, hal ini biasanya memiliki faktor penyebabnya. Faktor penyebabnya dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu factor yang berasal dari mahasiswa dan factor yang berasal dari luar mahasiswa. Para ahli psikologi menyadari pentingnya faktor-faktor seperti motivasi belajar, minat belajar dan Adversity Quotient dalam rangka peningkatan prestasi belajar. Hal ini agar kualitas lulusan perguruan tinggi dapat seperti yang diharapkan, yaitu sesuai dengan perkembangan jaman dan permintaan pasar, dengan kata lain lulusan perguruan tinggi sudah cukup siap pakai untuk di terjunkan kelapangan pekerjaan. Rumusan Masalah Dengan berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh motivasi belajar, minat belajar dan adversity quotient terhadap prestasi belajar baik secara parsial maupun bersama-sama? Batasan Masalah Bagaimana bentuk pengaruh dari motivasi belajar, minat belajar dan adversity quotient terhadap prestasi belajar akademik dengan IPK sebagai indikatornya baik secara parsial maupun bersama-sama. Unit analisis penelitian ini adalah Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Angkatan 2006 disalah satu PTS di Jakarta. Pemilihan responden ini didasarkan pada asumsi bahwa mahasiswa yang telah menempuh minimal VI semester. Tujuan Penelitian Menganalisis pengaruh dari motivasi belajar, minat belajar dan adversity quotient terhadap prestasi akademik mahasiswa akuntansi dengan IPK sebagai indikatornya baik secara parsial maupun bersama-sama. LANDASAN TEORI Motivasi Belajar Motif dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan suatu kebutuhan, dorongan untuk memenuhi kebutuhan, bertingkahlaku guna untuk memenuhi kebutuhan dan pencapaian kebutuhan yang memenuhi kebutuhan tersebut. (Wrinkle 2004). Motif membangkitkan kesiapsiagaan dalam diri individu akan adanya suatu kebutuhan dalam dirinya, sehingga mengakibatkan munculnya penghayatan akan kebutuhan tersebut dalam dirinya dan mendorong individu untuk memenuhi tujuan tersebut dalam dirinya. Menurut Ishak Arep dan Tanjung Hendri (2003) motif diartikan sebagai sebab-sebab yang menjadi dorongan tindakan seseorang, dasar pikiran dan pendapat sesuatu yang jadi pokok. Dari pengertian motif tersebut dapat diuraikan pengertian motivasi sebagai sesuatu yang pokok, yang menjadi dorongan seseorang untuk bekerja. Ngalim Purwanto (2004) mendefinisikan motif dan motivasi sebagai berikut : Motif menunjukkan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi merupakan
pendorong suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar individu tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Sumadi suryabrata (1998) mengatakan bahwa “motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu”. Maksudnya adalah individu akan melakukan sesuatu apabila ada motivasi atau dorongan pada dirinya, sedangkan apabila tidak motivasi dalam dirinya maka individu tersebut tidak melakukan apapun. Menurut Harold Koonts (1999), mengatakan bahwa motivasi menunjukan dorongan dan usaha untuk memenuhi suatu kebutuhan atau untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk bergerak baik disadari maupun tidak disadari. Motivasi belajar adalah jantung kegiatan belajar, suatu pendorong yang membuat seseorang untuk belajar. Keras atau tidaknya usaha belajar yang dilakukan seseorang tergantung pada besar tidaknya motivasi belajar itu. Demi suksesnya belajar maka motivasi belajar harus kuat. Motivasi belajar adalah suatu daya penggerak atau pendorong yang dimiliki oleh manusia untuk melakukan suatu pekerjaan yaitu belajar. Seseorang yang belajar dengan motivasi kuat akan melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh gairah atau semangat. Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang lemah akan menyebabkan sikap malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajaran (M.Dalyono, 2001: 57). Dari uraian diatas disimpulkan bahwa motif adalah daya pendorong untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi adalah suatu proses atau usaha yang mengarahkan sikap dan tingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu. Minat Belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) minat yaitu kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Menurut Widyastuti, dkk (2004) minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Menurut Eysenck dkk. (1972) mendefinisikan minat sebagai suatu kecendrungan untuk bertingkah laku yang berorientasi kepada objek, kegiatan, atau pengalaman tertentu dan kecendrungan tersebut diantara individu yang satu dengan yang lain tidak sama intensitasnya. Sedangkan Witherington (1986) berpendapat bahwa minat adalah kesadaran seseorang pada sesuatu, seseorang, suatu soal atau situasi yang bersangkut paut dengan dirinya. Tanpa kesadaran seseorang pada suatu obyek, maka individu tidak akan pernah mempunyai minat terhadap sesuatu. Hurlock (1986) mengartikan minat sebagai sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang pada apa yang akan mereka lakukan bila diberi kebebasan uantuk memilihnya. Dari keempat definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa minat adalah keinginan hati untuk melakukan atau memperhatikan sesuatu dan diberi kebebasan untuk membandingkan dengan kebutuhan yang diinginkan. Adversity Quotient
Dalam kamus bahasa Inggris, Adversity berasal dari kata Adverse yang artinya ialah kondisi tidak menyenangkan, kemalangan. Jadi dapat diartikan bahwa, adversity adalah kesulitan, masalah, atau ketidakberuntungan. Sedangkan quotient menurut kamus bahasa Inggris adalah derajat atau jumlah dari kualitas spesifik/ karakteristik, atau dengan kata lain yaitu mengukur kemampuan seseorang. Menurut Yusuf Yudi Prayudi, Adversity Quotient adalah penentu kesuksesan seseorang untuk mencapai puncak pendakian. Stoltz (2005), mendefinisikan AQ dalam tiga bentuk, yaitu AQ adalah kerangka kerja konseptual baru untuk memahami dan meningkatkan semua bagian dari kesuksesan. Dimana AQ berlandaskan pada sebuah penelitian yang bernilai penting, dengan mengkombinasikan pengetahuan yang praktis dan baru sehingga merumuskan sesuatuyang diperlukan untuk mencapai kesuksesan, AQ adalah suatu ukuran untuk mengetahui respon individu terhadap kesulitan, AQ adalah serangkai peralatan yang memiliki dasar ilmiah, untuk memperbaiki respon individu terhadap kesulitan. Dari ketiga definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa Adversity Quotient (AQ) adalah suatu ukuran untuk mengetahui daya juang individu dalam menghadapi kesulitan, kepercayaan diri dalam menguasai hidup dan kemampuan untuk mengatasi tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam memperoleh sebuah kesuksesan.
METODE PENELITIAN Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen dan satu variabel dependen. Yang termasuk kedalam variabel independen adalah motivasi belajar, minat belajar, dan adversity quotient sedangkan variabel dependennya adalah prestasi akademik. Subjek penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa S1 Akuntansi Angkatan 2006 yang telah menempuh masa studi hingga 7 semester. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu dengan menggunakan studi empiris berdasarkan angket 2006 dengan pendekatan analisa deskriptif dan verifikatif Teknik Analisis Data Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. HASIL PENELITIAN Jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 450 eksemplar. Dan jumlah kuesioner yang dikembalikan dan lengkap adalah 318 eksemplar. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan untuk menanyakan skala motivasi belajar, minat belajar, dan adversity quotient sudah valid dan relibel.
Uji Hipotesis Regresi Variabel Motivasi BElajaar, Minat Belajar, dan Adversity Quotient Prestasi Akademik
terhadap
Tabel Model Summary Motivasi Belajar, Minat Belajar dan Adversity Quotient terhadap Prestasi Belajar Akademik Model Summary Model
R
1
.244
a
a.
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.059
.050
.42422
Predictors: (Constant), AQ, Minat, Motivasi b. Dependent variable : IPK
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien determinasi (R Square) adalah 0,059, dan nilai koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0.050. Karena persamaan regresi menggunakan lebih dari satu variabel independent, dan koefisien determinasi disesuaikan merupakan penyesuaian koefisien determinasi, maka koefisien determinasi yang baik digunakan dalam menjelaskan persamaan ini adalah koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square). Hal ini untuk melindungi dari kenaikan bias atau kesalahan karena kenaikan dari jumlah variabel independent dan kenaikan dari jumlah sampel. Dari tabel tersebut, nilai koefisien determinasi yang disesuaikan adalah sebesar 0,050. Hal ini berarti 5,0 % variabel Prestasi Belajar Akademik dapat dijelaskan oleh variabel Motivasi Belajar, Minat Belajar, dan Adversity Quotient. Sedangkan sisanya atau 95,0 % dijelaskan oleh variabel lain.
Tabel Model Summary Motivasi Belajar, Minat Belajar dan Adversity Quotient b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
Df
Mean Square
3.570
3
1.190
Residual
56.509
314
.180
Total
60.079
317
F 6.613
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), AQ, Minat, Motivasi b. Dependent Variable: IPK
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS, 2010 Selain itudilihat dari tabel diatas, yaitu uji anova atau F test, didapat nilai F hitung untuk variabel independent (Motivasi Belajar, Minat Belajar, dan Adversity Quotient) dalam penelitian ini adalah sebesar 6,613. Dan nilai signifikansi adalah sebesar 0,000 (lebih kecil dari Alpha (α) = 0,05). Maka Ho ditolak, yang artinya hasil pengujian tersebut memberikan arti bahwa seluruh variabel independent dalam model secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependent (Prestasi Belajar Akademik). Sehingga model regresi diatas sudah benar atau layak. Tabel 4.11 Coefficients Motivasi Belajar, Minat Belajar dan Adversity Quotient Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Motivasi Minat AQ
Std. Error 2.830
.268
.013
.003
-.025 .002
Coefficients Beta
t
Sig.
10.548
.000
.271
3.934
.000
.007
-.260
-3.776
.000
.002
.056
1.011
.313
a. Dependent Variable: IPK
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS, 2010 Hasil perhitungan T test, pada variabel Motivasi Belajar diketahui besarnya probabilitas (sig) motivasi belajar adalah sebesar 0,000. Probabilitas lebih kecil daripada taraf uji yang digunakan dalam penelitian atau 0,000 <0,05 (H0 ditolak) , maka hal ini menunjukkan bahwa Motivasi Belajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar akademik, Untuk variabel Minat Belajar dapat diketahui besarnya probabilitas (sig) adalah sebesar 0,000. Probabilitas lebih kecil daripada taraf uji yang digunakan dalam penelitian atau 0,000 <0,05 (H 0 ditolak), maka hal ini menunjukkan bahwa Minat Belajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar akademik, sedangkan untuk variabel Adversity Quotient dapat diketahui besarnya probabilitas (sig) adalah sebesar 0,313. Probabilitas lebih besar daripada taraf uji yang digunakan dalam penelitian atau 0,313 > 0,05 (H0 diterima), maka hal ini menunjukkan bahwa Adversity Quotient tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar akademik. KESIMPULAN Secara parsial dengan menggunakan uji T, dapat dibuktikan bahwa variabel motivasi belajar dan minat belajar berpengaruh secara signifikan terhadap pencapaian prestasi akademik, namun pada variabel adversity quotient tidak berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan prestasi akademik mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi di Salah Satu PTS di Jakarta. Hal ini disebabkan strategi belajar mahasiswa yang salah, tidak memiliki keinginan membiasakan diri untuk sering membaca buku, dan rendahnya attitude dan etos belajar yang dimiliki mahasiswa yang berguna untuk meningkatkan prestasi akademik. Secara bersama-sama dengan menggunakan uji F, dapat dibuktikan bahwa variabel motivasi belajar, minat belajar dan adversity quotient berpengaruh secara signifikan terhadap pencapaian prestasi akademik mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi di Salah Satu PTS di Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA 1. Agus D Nugroho. 2007. “ Pengaruh Motivasi Orang Tua dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Dasar Akuntansi I”. Jurnal Pendidikan 2. Azuar Zuliandi. 2007. “Pengolahan Data Penelitian Menggunakan SPSS : Korelasi dan Regresi”. Jurnal Statistik 3. Azuar Zuliandi. 2007. “Pengujian Validitas dan Reliabilitas”. Jurnal Statistik 4. Dwi Priyanto. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta : Mediakom 5. H Hamruni. 2006. “Meningkatkan Kemampuan dan Kecepatan Belajar dalam Konsep Accelerated Learning”. Jurnal Pendidikan 6. Linda Thorne. 2001. “Refocusing Ethics Education in Accounting an Examination of Accounting”. Journal of Accounting Education Ed. 19 (2001) 103-117 7. Ronald A. Davidson. 2002. “ Relationship of Study Approach and Exam Performance”. Journal of Accounting Education Ed. 20 (2002) 29-44 8. Saptawati Bardosono. 2009. “Jenis Riset”. Jurnal Statistik 9. Stolt, Paul G. 2000. Adversity Quotient: turning Obstacles Into opportunities. Adversity Quotient : Mengubah Hambatan menjadi Peluang. T. Termaya (terj). Jakarta: Grasindo 10. Uus Manzilatusifa. 2005. “ Pemberian Motivasi Guru Dalam Pembelajaran “. Jurnal Pendidikan 11. Wahana Komputer. 2009. Solusi Mudah dan Cepat Menguasai SPSS 17. Jakarta: Elex Media Komputindo 12. Yohannes. 2008. “ Pengaruh Motivasi Belajar dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Akademik “. Skripsi. Universitas Gunadarma 13. www.google.com 14. www.yahoo.com